36
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas V SD Negeri Papringan 03,
Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. SD Negeri papringan 03 memiliki guru
yang lengkap. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan relasi
yang cukup baik dengan pihak sekolah, sehingga memudahkan dalam mencari data,
peluang waktu yang luas dan subjek penelitian yang sangat sesuai dengan target
peneliti, serta jarak antara tempat tinggal peneliti dan tempat penelitian yang cukup
dekat.
3.2 Karakteristik Subjek Penelitian
Siswa kelas V berjumlah 15 anak yang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 6
siswa laki –laki.Sebagian besar siswa memiliki saudara yang banyak sehingga mereka
kurang mendapat perhatian dari orang tua.Sebagian penduduknya bermata
pencaharian bertani dan buruh.Kondisi ini menyebabkan perhatian orang tua terhadap
anak – anaknya masih sangat kurang.Degnan demikian berdampak pada hasil belajar
siswa sangat rendah.
Subjek penelitian adalah siswa SD Negeri Papringan 03, Kecamatan
Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Provinsi jawa tengah. Siswa kelas 5 SD Negeri
Papringan 03 berjumlah 15 anak terdiri dari 6 siswa laki – laki dan 9 siswa
perempuan pada semester II tahun pelajaran 2015 / 2016.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan
Februari sampai April semester II Tahun Pelajaran 2015/2016. Pada bulan Februari
sampai April peneliti mulai melakukanPersiapan meliputi Observasi , Menyiapkan
instrumen penelitian sampai pada akhirnya melakukan Penelitian.Tindakan Kelas
dengan siklus I dan siklus II. Mulai bulan Mei peneliti membuat laporan hasil
penelitian.
37
3.4 Variabel penelitian dan Definisi Operasional
Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah hasil belajar IPA melalui
penerapan pendekatan inkuiri, dan berbantuan multimedia interaktif. Adapun
rinciannya sebagai berikut :
3.4.1 Penerapan Model Inkuiri
Pembelajaran model inkuiri sebagai variable bebas (x) merupakan suatu
rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. (W.Gulo
2004 :84 ).
Pendekatan inkuiri suatu metode pembelajaran yang menyenangkan dimana
dalam pembelajarannya melibatkan siswa secara langsung untuk:
a. melakukan penyelidikan masalah
b. menyusun hipotesa
c. merencanakan eksperimen
d. serta membuat kesimpulan dari hasil yang telah
didapatkan.
Dalam pembelajaran inkuiri ini siswa dituntut aktif untuk menemukan sendiri
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari, sedangkan hanya sebagai
fasilitator yang bertugas merangsang dan mengarahkan siswa untuk menemukan
sendiri konsep yang dipelajari.pembelajaran inkuiri dengan memanfaatkan
multimedia interaktif diduga mampu meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5
SD Negeri Papringan 03.
3.4.2 Multimedia Interaktif
Multimedia interaktif sebagai variable terikat 1 (y) merupakan suatu tampilan
multimedia yang dirancang sedimikian rupa dilengkapi dengan alat pengontrol (tool)
yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga tampilannya memenuhi fungsi
menginformasikan pesan dan memiliki inteeraktifitas kepada pengguna (user).
Dengan berbantuan Multimedia Interaktif memudahkan siswa dapat belajardengan
38
menggunakan indera ganda ( pandang dan dengar ) akan memberikan keuntungan
bagi siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Media ajar multimedia
dipandang dapat mengarahkan pengalaman belajar siswa dari abstrak ke konkret,
serta menampilkan stimulus pandang dan stimulus dengar.
3.4.3 Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai variabel terikat 2 (y) atau variabel tergantung adalah
variabel yang memberikan reaksi/respon jika dihubungkan dengan variabel
bebas.Vaiabel tergantung merupakan variabel yang diamati dan diukur untuk
menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas.
Hasil belajar adalah sikap atau tingkah laku yang merupakan perubahan yang
relatif bersifat tetap sebagai akibat dari proses belajar yang hasilnya dapat dapat
berbentuk angka dengan menggunakan tes. Salah satu hasil belajar adalah ranah
kognitif, dimana disini adalah hasil belajar IPA siswa. Siswa yang telah belajar akan
mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak yang dapat digunakan untuk
meningkatkan hasil belajarnya. Hasil belajar tersebut menunjukkan perubahan yang
positif yaitu menuju ke arah yang lebih baik yang bisa meningkatkan prestasi belajar
dari siswa.
3.5 Prosedure Penelitian
Model penelitian tindakan kelas yang peneliti gunakan mengikuti
metodologi penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan McTaggart.Tiap siklus pada
penelitian ini terdiri dari tiga komponen, yaitu perencanaan (planning), tindakan
(acting)dan pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).Namun antara
komponen acting dan observing dijadikan sebagai sebuah kesatuan.Dalam
penerapannya, acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak
terpisahkan.Maksudnya, kedua kegiatan harus dilakukan dalam satu kesatuan waktu,
ketika tindakan dilaksanakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan (Wijaya
dan Dedi 2012: 20). Proses daur penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan
McTaggart dapat digambarkan seperti di bawah ini.
39
Gambar 3.1
Siklus PTK menurut Kemmis dan McTaggart
Berdasarkan prosedur penelitian PTK model Kemmis dan Taggart dalam
Wijaya dan Dedi (2012: 21) diatas, maka pelaksanaan tindakan melalui penerapan
pembelajaran model inkuiri berbantuan multimedia interaktif pada mata pelajaran
IPA akan dilaksanakan dalam format siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.Masing-masing siklus diakhiri
dengan evaluasi.
3.6 Rencana Tindakan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini direncanakan dengan dua siklus
(Suharsimi Arikunto, 2010: 17) satu siklus terdiri dari tiga tahapan, yaitu (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan dan observasi, (3) refleksi.
3.6.1 Pelaksanaan Siklus 1
Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan.
3.6.1.1 Perencanaan
a. Menyusun RPP Materi tentang gaya.
b. Menentukan alat bantu pelajaran yang menunjang materi pembelajaran.
c. Menyiapkan sumber belajar dan media pembelajran yang akan digunakan saat
pembelajaran berlangusung yaitu Laptop,Proyektor
d. Menyiapakan lembar Observasi.
40
e. Menyusun tes akhir siklus 1 untuk mengetahui hasil belajar yang telah
dilaksanakan.
3.6.1.2 Pelaksanaan dan observasi
Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi kegiatan
pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu pelaksanaan pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan inkuiri berbantuan multimedia
interaktif.Pelaksanaanpada siklus I terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah pembelajaran dengan
penerapan pendekatan inkuiri berbantuan video interaktif sebagai berikut :
Kegiatan Pertemuan Pertama
a. Guru menyajjikan materi pembelajaran dengan menyimak video interaktif
tentang gaya.
b. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang video tentang gaya yang
telah disajikan.
c. Guru membagi siswa dalam 3 kelompok.
d. Siswa menirukan kegiatan yang di sajikan dalam multimedia interaktif secara
bertahap
- Mendorong meja secara berkelompok.
- Gelang karet yang ditarik tarik.
- Melempar bola.
e. Siswa dalam kelompok dibagikan lembar kerja siswa dan siswa mengerjakan
tugas sesuai perintah guru.
f. Memberikesempatankepadasiswauntuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
tugas denganpenuhtanggungjawab.
g. Siswa mencatat setiap hasil percobaan yang didapatkan.
h. Perwakilan siswa maju ke kedap untuk mempresentasikan hasil kerjanya
Pertemuan kedua
a. Guru memberikan materi tentang gaya gesek dengan tanya jawab.
b. Siswa menyimak multimedia interaktif yang disajikan guru.
41
c. Memancing siswa untung bertanya berkaitan tentang video interatkif yang
disajikan.
d. Guru membagi siswa dalam 3 kelompok dan memilih ketua kelompok.
e. Siswa menirukan kegiatan yang di sajikan dalam multimedia interaktif secara
bertahap
- Melakukan percobaan bahan bahan yang bisa ditarik magnet.
- Mendekatkan 2 kutub magnet
- Melemper bola keatas secara berkelompok.
- Menyaksikan video ketika sepeda yang berjalan lalu di rem.
f. Siswa dalam kelompok dibagikan lembar kerja siswa dan siswa mengerjakan
tugas sesuai perintah guru.
Memberikan kesempatan kepada siswa berpendapat, atau bertanya kepada guru.
g. Guru memberikan lembar kerja siswa dalam setiap kelompok.
h. Siswa dalam kelompok melakukan tugas yang berikan oleh guru. Siswa dalam
kelompok Menganalisis hasil pengamatannya dan menyimpulkan materi
berdasarkan pengalaman yang diperoleh.
i. Masing masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya kedepan kelas.
j. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I secara mandiri.
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di
siklus I, yaitu pertemuan 1, dan 2.Observasi untuk mengamati guru dan siswa.Hasil
observasi dari siklus I bisa digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus berikutnya.
Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
a. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan observasi.
b. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran dan mencatat semua temuan pada saat
proses pembelajaran.
c. Peneliti mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan hasil pengamatan.
d. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan,keaktifan bertanya, semangat siswadalam menemukan masalah
42
tentang jenis jenis gaya, kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, kemampuan
siswa dalam meyelesaikan masalah, dan keaktifan siswa menyajikan kedepan
kelas.
e. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan
materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada
siswa dan evaluasi.
3.6.1.3 Refleksi
`Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1 dan 2 pada siklus I. Dilakukan untuk
memaknai dari kegiatan pembelajaran dan mengimplementasikan dalam kehidupan.
Jika dalam siklus I ditemukan kekurangan-kekurangan, akan diperbaiki dalam siklus
2. Sedangkan kelebihan di siklus I bisa dipertahankan dalam siklus 2. Ada beberapa
hal sebagai berikut :
a. Menganalisis keaktifan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.
b. Menelaah hasil penilaian proses dan hasil pembelajaran siklus I.
c. Menemukan permasalahan yang terjadi pada pembelajaran IPA pada siklus I.
d. Membuat perencanaan tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan yang timbul
pada pembelajaran IPA pada siklus I.
e. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I secara mandiri.
Dalam setiap refleksi dari peneliti akan dapat mengetahui hasil kekurangan yang
terjadi pada silus I, dan akan memperbaiki pada siklus II.
3.6.2 Pelaksanaan Siklus 2
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses pembelajaran siklus I
serta diskusi dengan kolaborator, maka peneliti menyusun rencana pembelajaran
siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3.6.2.1 Perencanaan
a. Setelah melakukan refleksi proses pembelajaran siklus I, peneliti bersama guru
mencari pemecahan masalah yang ada.
b. Membuat rencana perbaikan pembelajaran tang terfokus pada pembelajran model
inkuiri dengan berbantuan multimedia interaktif.
43
c. Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang meliputi RPP,
lembar observasi, soal-soal.
3.6.2.2 Pelaksanaan dan Observasi
Pelaksanaan siklus 2 dilakukan selama dua kali pertemuan antara lain :
Kegiatan Pertemuan pertama
a. Guru menyajjikan materi pembelajaran dengan menyimak video interaktif
tentang Pesawat sederhana.
b. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang video tentang gaya yang
telah disajikan.
c. Siswa menyimak penjelasan guru, melalui media interaktif tentang Pesawat
sederhana.
d. Memancing siswa untuk bertanya tentang materi yang disajikan.
e. Siswa dibagi dalam 3 kelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya.
f. Guru menyajikan gambar gambar pesawat sederhana.
g. Siswa diminta untuk mengelompokan sesuai dengan jenis pesawat sederhana.
h. Siswa diminta untuk menganalisa gambar yang termasuk tuas,bidang miring,
katrol,roda poros.
i. Siswa dalam kelompok dibagikan lembar kerja siswa dan siswa mengerjakan
tugas sesuai perintah guru.
j. Memberikankesempatankepadasiswaberpendapat, ataubertanya kepada guru.
k. Memberikesempatankepadasiswauntuk berfikir, menganalisis, menyelesaikan
tugas denganpenuhtanggungjawa.
l. Siswa mencatat setiap hasil percobaan yang didapatkan.
m. Beberapa siswa maju ke kedap untuk mempresentasikan hasil kerjanya.
Pertemuan kedua
a. Guru menyajjikan materi pembelajaran dengan menyimak video interaktif
tentang Pesawat sederhana.
44
b. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang video tentang pesawat
sederhana yang telah disajikan.
c. Siswa dibagi dalam 3 kelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya.
d. Setiap siswa diberi kesempatan untuk memperagakan pesawat sederhana
- Menggunting kertas
- Menyekrup
- Bermain katrol
- Melihat roda
e. Siswa dalam kelompok dibagikan lembar kerja siswa dan siswa mengerjakan
tugas sesuai perintah guru.
f. Memberikankesempatankepadasiswaberpendapat, ataubertanya kepada guru.
g. Siswa mencatat setiap hasil percobaan yang didapatkan.
h. Beberapa siswa maju ke kedap untuk mempresentasikan hasil kerjanya .
i. Bersama dengan guru siswa menyimpukan hasil yang sudah dianalisis .
j. Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus 2 secara Individual.
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di
siklus siklus II, yaitu pertemuan 1 dan 2. Observasi untuk mengamati guru dan
siswa. Hal-hal yang diamati adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses perbaikan pembelajaran yang difokuskan pada
kegiatan guru dalam pembelajaran.
2. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran untuk menilai kemampuan guru serta
mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran.
3. Peneliti mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan hasil pengamatan.
4. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang disampaikan,
semangat siswadalam mencari pasangan kartunya, keaktifan siswa dalam
mencari pasangan kartunya, kemampuan siswamencari pasangan kartunya, dan
keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas.
45
5. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi siswa, penguasaan
materi, penyajian sesuai dengan uraian materi, bimbingan yang diberikan pada
siswa dan evaluasi.
3.6.2.3 Refleksi
Data-data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa ataupun guru
serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif dianalisis untuk mendapatkan
kesimpulan. Setiap hasil dicatat apakah pada setiap tahapan sudah menunjukan
peningkatan atau belum.. Seperti yang diharapkan hasil refleksi yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan perencanaan
pembelajaran.
2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.
3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam pembelajaran.
4. Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif.
3.7.1 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas
Pengumpulan data Pendekatan inkuiri berbantuan multimedia interaktif
dilakukan dengan teknik non tes yaitu observasi.Menurut Sudjana (2010: 84)
“Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk
mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.”
Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru dalam menerapkan
Pendekatan inkuiri dan respon siswa dalam menerima pembelajaran.Sebagai
pengamat dalam kegiatan observasi ini adalah guru kolaborator. Observasi dilakukan
pada saat proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.
3.7.1.2 Teknik Pengumpulan DataVariabel Terikat
Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes.Tes yang
digunakan adalah tes hasil belajar.Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan karena
46
mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.Tes tersebut
hanya digunakan untuk mengukur aspek kognitif.
3.7.2 Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen dalam bentuk
observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan berdasarkan variabel yang ditentukan
peneliti.
3.7.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel bebas
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah lembar observasi.
Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur aktivitas guru dalam menerapkan
Pendekatan inkuiri dalam pembelajaran dan respon siswa dalam
menerima pembelajaran. Kegiatan pembelajaran harus mencerminkan tahap
pembelajaran inkuiri mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Tabel 3.1
Kisi – Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru
No Aspek Indikator No
Item
1 Mengorientasikan
Peserta didik
terhadap masalah
Melakukan Apersepsi
Memberikan Motivasi
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
Memperlihatkan Multimedia Interaktif
sebagai masalah awal
1
2
3
4
2 Merumuskan
Masalah
Menyajikan Pembelajaran menggunakan
Multimedia Interaktif
Melakukan Tanya jawab
5
6
3 Merumuskan
Hipotesis
membimbing siswa dalam kegiatan diskusi
Memfasilitasi siswa dalam mengerjakan tugas
diskusi
7
8
4 Mengumpulkan meminta perwakilan siswa untuk 9
47
Data mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
5 Menguji Hipotesis menanyakan pendapat tentang hasil
presentasi kelompok kepada kelompok lain
Memberikan penguatan terhadap jawaban
kelompok
10
11
6 Merumuskan
Kesimpulan
menyimpulkan materi pembelajaran
menyampaikan materi yang akan diajarkan
untuk pertemuan berikutnya
menutup pelajaran
12
13
14
Cara Penskoran :
Skor 2 : Jika pernyataan “ iya “ maka sudah muncul tindakan dengan baik
Skor 0 : Jika pernyataan “tidak “ maka belum muncul tindakan dengan baik
Untuk menentukan kategori dari hasil observasi , digunakan perhitungan sebagai
berikut :
Rata – Rata Keseluruhan Indikator Kegiatan Siswa :
Sangat Baik : Skor antara 23 – 28
Baik : Skor antara 19 – 24
Cukup : Skor antara 10 – 18
Kurang baik : Skor < 10
48
Tabel 3.2
Kisi – Kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa
No Aspek Indikator No
Item
1 Mengorientasikan
peserta didik
terhadap masalah
Menunjukan kesiapan terhadap pembelajaran
Menjawab apersepsi guru
1
2
2 Merumuskan
Masalah
Memperhatikan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
Menjawab pertanyaan guru
3
4
3 Merumuskan
Hipotesis
Melakukan kegiatan diskusi
Menjawab dengan jawaban sementara
5
6
4 Mengumpulkan
Data
Mengerjakan tugas diskusi
Secara berkelompok Menganalisi masalah
yang di berikan oleh guru
7
8
5 Menguji Hipotesis Mempresentasikan hasil kerja kelompok
kedepan kelas
9
6 Merumuskan
Kesimpulan
Memberikan tanggapan kepada hasil jawaban
kelompok lain yang maju di depan kelas
Mampu membuat kesimpulan baik secara
lisan maupun tertulis dari pembelajaran
Merefleksi pembelajaran
12
13
Cara Penskoran:
Skor 2 : Jika pernyataan “ iya “ maka sudah muncul tindakan dengan baik
Skor 0 : Jika pernyataan “tidak “ maka belum muncul tindakan dengan baik
49
Rata – Rata Keseluruhan Indikator Kegiatan Siswa :
Sangat Baik : Skor antara 21 - 26
Baik : Skor antara 16 - 20
Cukup : Skor antara 9 - 15
Kurang baik : Skor >8
Data hasil observasi pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa dalam
pembelajaran melalui pendekatan inkuiri dinilai dengan rumus di bawah ini:
Depdiknas 2003 :
00100
maksimalskor Jumlah
diperoleh yangskor Jumlah Nilai
00100
siswajumlah
tuntasyang siswa belajar hasil ketuntasan Nilai
Dengan kriteria nilai
> 86 % = Baik Sekali
70 – 85 % = Baik
55 – 69 % = Cukup Baik
< 54 % = Kurang
3.7.2.2 Instrumen Pengumpulan DataVariabel Terikat
Instrumen pengumpulan data untuk variabel terikat adalah tes dalam bentuk
pilihan ganda.Tes diujikan setelah akhir siklus I dan akhir siklus II untuk mengukur
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di SD Negeri Papringan 03.Instrumen
yang digunakan adalah lembar soal, kunci jawaban, pedoman penilaian dan rubrik
penilaian. Kisi – kisi tes hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.
50
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Soal Intrumen Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item
5. Memahami
hubungan antara
gaya, gerak, dan
energi, serta
fungsinya
5. 1
Mendeskripsika
n hubungan
antara gaya,
gerak dan energi
melalui
percobaan (
gaya grafitasi,
gaya gesek,
gaya magnet)
Mengidentifikasi
Pengertian gaya
1,5,9,1
3,17,21
,25,29
Mengidentifikasi
macam – macam
gaya.
2,6,10,
14,18,2
2,26,30
Mengidentifika
pengaruh gaya
terhadap gerak benda
3,7,11,
15,19,2
3,27
Menyebutkan contoh
gaya dalam kehidupan
4,8,12,
16,20,2
4,28
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item
5. Memahami
hubungan
antara gaya,
gerak, dan
energi, serta
5.1Menjelaskan
Pesawat
sederhana yang
dapat membuat
pekerjaan lebih
Mengidentifikasi
berbagai jenis pesawat
sederhana misa
pengungkit,bidang
miring, katrol,roda.
1,6,11,16,
21,26
51
fungsinya mudah dan lebih
cepat.
Mengidentifikasi
berbagai alat rumah
tangga sebagai
pengungkit, bidang
miring, katrol, dan roda.
2,7,12,17,
22,27
Mengidentifikasikan
kegiatan yang
menggunakan pesawat
sederhana.
3,8,13,18,
23,28
Mendemonstrasikan
cara menggunakan
pesawat sederhana.
4,9,14,19,
24,29
Menyebutkan Contoh
pesawat sederhana
dalam kehidupan sehari
hari
5,10,15,20
,25,30
Data hasil belajar siswa dalam pembelajaran model inkuiri dinilai dengan rumus
dibawah ini :
00100
maksimalskor Jumlah
diperoleh yangskor Jumlah Nilai
Dengan kriteria nilai : ( Depdiknas, 2003)
> 86 % = Baik Sekali
70 – 85 % =Baik
55 – 69 % = Cukup Baik
< 54 % = Kurang
52
3.8 Analisis data
3.8.1 Variabel Bebas (X)
Sebelum melakukan kegiatan tindakan pada materi yang telah ditentukan,
terlebih dahulu dilakukan uji coba model pembelajaran pada kelas yang sama tetapi
dengan materi yang berbeda.Selain untuk mematangkan persiapan bagi guru
pengajar, uji coba ini juga dimaksudkan untuk memvaliditas lembar observasi.
3.8.2 Variabel Terikat (Y)
3.8.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat
mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan
”ketepatan” dengan alat ukut. Dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data
yang valid pula, atau dapat juga dikatakan bahwa jika data yang dihasilkan dari sebuah
instrumen valid, maka instrumen itu juga valid (Eko Putro 2009: 128).
Teknik yang digunakan untuk menguji kevalidan instrument menggunakan
penafsiran harga koefisien korelasi (validitas) dilakukan dengan membandingkan
harga dengan harga rxy kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen
adalah 0,3. Artinya, apabila rxy lebih besar atau sama dengan 0,3 (rxy > 0,3), nomor
butir tesebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari 0,3 (rxy <
0,3), nomor butir tersebut dikatakan tidak valid (Eko Putro 2009: 143).
Uji validitas soal siklus 1 maupun siklus 2 di uji cobakan terlebih dahulu di SDN
Muncar 02 pada tingkatan kelas yang lebih tinggi.Berdasarkan hasil uji validitas
dengan bantuan SPSS Statistics 16.0 menggunakan coreccted item total correlation>
0,3 maka suatu item instrumen dinyatakan valid.Item instrumen dinyatakan tidak
valid apabila coreccted item total correlation< 0,3.
Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang
tetap atau ajek (konsisten) apabila diteskan berkali-kali.Alat ukur yang hasil
pengukuran bersifat tetap dikatakan alat ukur tersebut mempunyai reliabilitas yang
baik (Eko Putro 2009: 143).Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan
53
program SPSS for Windows Version 16.0 dengan menggunakan teknik Realibility
Analysis untuk mengetahui koefesien Cronbach’s Alpha.
Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010:98) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah
kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Dibawah ini
merupakan tabel reliabilitas yang telah diolah dengan bantuan SPSS Statistics 16.0
pengukuran uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Croncbrach’s Alpha.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Siklus I
Standar
Kompete
nsi
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Valid Tidak
Valid
5.
Memaham
i
hubungan
antara
gaya,
gerak, dan
energi,
serta
fungsinya
5. 1
Mendeskripsi
kan hubungan
antara gaya,
gerak dan
energi melalui
percobaan (
gaya grafitasi,
gaya gesek,
gaya magnet)
Mengidentifika
si Pengertian
gaya
1,5,9,13,17,2
1,25,29
1,5,9,1
3,21,29
17,25
Mengidentifika
si macam –
macam gaya.
2,6,10,14,18,
22,26,30
2,6,10,
14,22,1
6,30
18
Mengidentifika
pengaruh gaya
terhadap gerak
benda
3,7,11,15,19,
23,27
3,11,19
,27
7,15,23
Menyebutkan
contoh gaya
dalam
kehidupan
4,8,12,16,20,
24,28
8,16,20
,24,28
4,12
Jika diperhatikan hasil uji validitas maka soal yang digunakan dalampenelitian
ini menunjukan dari 30 soal yang diuji diketahui hasilnya yang valid 22 soal yaitu no
soal 1,2,3,5,6,8,9,10,11,13,14,16,20,21,22,24,26,27,28,29,30 dan yang tidak valid ada
54
8 soal 4,7,12,15,17,18,23,25 maka yang akan digunakan ini adalah 20 soal yang
valid.
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus I disajikan tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.6
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.910 .916 21
Dari hasil uji reliabilitas instrumen kesetaraan yang telah dilakukan peneliti
menyatakan siklus 1 mendapatkan hasil reliabilitasbaik dan dapat diterima karena
Alpha item lebih dari 0,8
Berikut ini uji validitas soal pada siklus II ada 20 soal yang valid dan 10 soal
tidak valid.hasilnya disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.7
Hasil uji validitas Instrumen Soal Siklus II
Standar
Kompeten
si
Kompetensi
Dasar
Indikator Item Valid Tidak
valid
5.
Memaham
i hubungan
antara
5.1Menjelask
an Pesawat
sederhana
yang dapat
Mengidentifikasi
berbagai jenis
pesawat sederhana
misa
1,6,11,16,
21,26
1,6,11
,16,21
,26
55
gaya,
gerak, dan
energi,
serta
fungsinya
membuat
pekerjaan
lebih mudah
dan lebih
cepat.
pengungkit,bidang
miring,
katrol,roda.
Mengidentifikasi
berbagai alat
rumah tangga
sebagai
pengungkit,
bidang miring,
katrol, dan roda.
2,7,12,17,
22,27
7,12,1
7
2,22,27
Mengidentifikasik
an kegiatan yang
menggunakan
pesawat
sederhana.
3,8,13,18,
23,28
3,13,2
3,28
8,18,23
Mendemonstrasika
n cara
menggunakan
pesawat
sederhana.
4,9,14,19,
24,29
9,14,1
9,24,2
9
4,
Menyebutkan
Contoh pesawat
sederhana dalam
kehidupan sehari
hari
5,10,15,20
,25,30
10,15,
25
5,20,30
Jika diperhatikan hasil uji validitas maka soal yang digunakan dalam
penelitian ini menunjukan dari 30 soal yang diuji diketahui hasilnya yang valid 20
soal yaitu no soal 1,3,6,7,9,10,11,12,13,14,15,16,17,19,21,24,25,26,28,29dan yang
56
tidak valid ada 10 soal 2,4,5,8,18,20,22,23,27,30maka yang akan digunakan ini
adalah 20 soal yang valid.
Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas instrumen pada siklus II disajikan tabel
sebagai berikut :
Tabel 3.8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
.923 .940 20
Dan pada siklus II dapat diterima karena Alpha item yaitulebih dari 0,8sehingga
dinyatakan reliabilitas baik dapat diterima.Maka dari itu karena instrumen yang
digunakan valid dan reliabel maka instrumen dapat digunakan dalam penelitian.
3.9 Analisis Taraf Kesukaran Item Soal
Menurut Arikunto (2010: 207-210), ”Soal yang baik adalah soal yang tidak
terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang
siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya, sedangkan soal yang terlalu sulit
menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak bersemangat untuk mencoba lagi
karena diluar jangkauannya”. Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah
(Arikunto, 2010: 207-210):
P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
57
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria tingkat kesukaran soal:
P=0,00 – 0,30 adalah soal sukar
P=0,30 – 0,70 adalah soal sedang
P=0,70 – 1,00 adalah soal mudah
Setelah diuji realibilitas dan validitas, maka pada soal – soal yang
valid diperhitungkan tingkat kesukarannya. Pada hasil perhitungan tingkat
kesukaran pada 20 soal siklus pertama hasilnya sebagai berikut :
20 soal tes : indeks kesukaran 0,31 – 0,70
Sedangkan pada hasil perhitungan tingkat kesukaran pada 20 soal siklus
kedua dihasilkan sebagai berikut :
12 Soal tes : indeks kesukaran soal > 0,71 ( mudah )
8 soal tes : indeks kesukaran soal 0,31 – 0,70 ( sedang )
3.10 Indikator Kinerja
Untuk menentukan keberhasilan dalam penelitian ini, maka ditentukan indikator
kinerja. Indikator kinerja berupa indikator proses dan indikator hasil.
3.10.1 Indikator Proses
Indikator proses dalam penelitian ini merupakan indikator ketercapaian dalam
proses pembelajaran kegiatan guru dan siswa terhadap penerapan pembelajaran
Inkuiri berbantuan Multimedia Interaktif. ini tercapai jika kegiatan guru dan kegiatan
siswa 100% terlaksana.
3.10.2 Indikator Kerberhasilan
Indikator hasil dalam penelitian ini dilihat dari hasil belajar.Secara rinci
dirummuskan Penelitian ini berhasil jika minimal 80%dari jumlah siswa mencapai
ketuntasan belajar dengan KKM ≥ 70.
3.12 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam 2
tahapan, yaitu teknik analisis untuk data hasil observasi dan teknik analisis untuk data
hasil tindakan.Baik data hasil observasi maupun data hasil tindakan dianalisis dengan
58
teknik deskriptif kualitatif dan deksripsi kuantitatif.Data hasil observasi dalam
penelitian ini meliputi data hasil observasi kegiatan guru dan data hasil observasi
kegiatan siswa. Observasi kegiatan guru dilakukan selama pelaksanaan tindakan
siklus I dan pelaksanaan tindakan siklus II. Observasi kegiatan guru digunakan untuk
mengukur apakah guru sudah baik dalam menerapkan pembelajaran Inkuiri
berbantuan Multimedia Interaktif.Lembar observasi kegiatan guru terdiri dari 15
pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir.Observer mengamati kegiatan guru selama 2 siklus pada
pertemuan pertama dan pertemuan ke dua.Observer mengisi lembar observasi
kegiatan guru dengan memberikan tanda centang pada kolomya apabila kegiatan
guru dilaksanakan dengan baikdankolom tidak apabila tidakterlaksana.
Setelah dilakukan analisis data terhadap data hasil observasi kemudian
dilakukan analisis data terhadap data hasil tindakan.Data hasil tindakan yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah data mengenai hasil belajar siswa.
Data mengenai hasil belajar siswa diperoleh padasiklus I dan siklus II. Peneliti
melakukan penilaian terhadap hasil belajar masing-masing siswa dengan cara
menghitung rata-rata pengetahuan (kognitif) yang terdiri dari soal evaluasi yang
berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 20 soal yang sudah di uji tingkat validitas dan
reliabilitasnya. Untuk mengukur hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA
pada siklus I dan siklus II disediakan penilaian sikap dan penilaian ketrampilan pada
pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada setiap siklusnya.Kemudian dari
penilaian sikap setiap siswa pada pertemuan pertama dan kedua dijumlahkan dan
dirata-rata.Untuk penilaian ketrampilan setiap siswa pada pertemuan pertama dan
kedua dijumlahkan dan dirata-rata Penilaian kognitif dilaksanakan pada saat evaluasi
akhir dengan menggunakan 5 soal uraian dengan jumlah total skor 25.Untuk soal
yang diberikan saat siklus I dan siklus II teknik penilaiannya adalah dengan
menjumlah skor kemudian dikalikan 4.Hasil akhir dari perhitungan hasil belaja
59
adalah dengan menjumlahkan penilaian sikap, penilaian ketrampilan dan penilaian
kognitif kemudian dibagi 3.
Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes evaluasi dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) dikonfirmasikan dalam Tabel 3.9 kriteria
ketuntasan sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kriteria ketuntasan hasil belajar SD Negeri Papringan 03
KKM Kualifikasi
≥70 Tuntas
<70 Belum Tuntas
Setelah didapatkan data mengenai hasil belajar siswa, kemudian penulis
membuat tabel distribusi frekuensi prasiklus, siklus I, dan siklus II untuk
mempermudah dalam mempermudah dalam membaca data mengenai hasil belajar
siswa. Kemudian data mengenai hasil belajar siswa dibuat dalam bentuk diagram
batang. Setelah itu peneliti membuat tabel ketuntasan belajar siswa untuk menentukan
jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas.Untuk lebih memperjelas mengenai
persentase ketuntasan belajar siswa, peneliti membuat diagram lingkaran hasil belajar
prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Setelah melakukan pengolahan data terhadap hasil belajar siswa, khususnya pada
mata pelajaran IPA maka penulis melakukan analisis hasil belajar siswa dengan
teknik deskriptif komparatif, yakni dengan membandingkan keaktifan belajar dan
hasil belajar siswa prasiklus, siklus I, dan siklus II.
Peneliti membuat tabel rekapitulasi data mengenai perbandingan ketuntasan
hasil belajar IPA prasiklus, siklus I, dan siklus II. Untuk mengetahui perbandingan
antara jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas pada prasiklus, siklus I, dan siklus
II, peneliti membuat diagram batang mengenai perbandingan persentase ketuntasan
60
belajar prasiklus, siklus I, dan siklus II. Lalu peneliti membuat diagram batang
mengenai peningkatan rata-rata kelas agar lebih jelas mengenai peningkatan hasil
belajar siswa.
Dari segi hasil belajar, salah satu syarat pembelajaran dikatakan berhasil ialah
minimal 80% dari jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar KKM=70.
Top Related