17
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Pembuatan aplikasi ini menerapkan konsep SDLC (Systems
Development Life Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan
utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan. Langkah-langkah yang akan
dilakukan dalam pembuatan aplikasi optimasi penjadwalan produksi sebagai
berikut:
3.1.1 Identifikasi Masalah
PT. Unichem Candi Indonesia merupakan perusahaan manufaktur yang
memproduksi produk bahan – bahan kimia seperti Lime Stone, Calcium Chloride,
Potassium Chloride dan Silica Flour. Proses produksi setiap produk melalui tujuh
tahapan mesin yaitu mesin Crusher, Kiln, Lime Slaking, Lime Tank, Carbonation,
Filter, dan Drying. Penjadwalan produksi yang diterapkan pada PT. Unichem
Candi Indonesia dilakukan dengan cara setiap hari bagian produksi menerima
surat perintah produksi berdasarkan order yang diterima oleh bagian sales.
Manajer produksi sebagai penanggung jawab proses produksi mengurutkan order
yang akan di produksi. Saat ini proses pengurutan produksi berdasarkan tanggal
jatuh tempo pengiriman yang terdekat. Namun hasil dari produksi saat ini sering
mengalami keterlambatan. Keterlambatan terjadi dikarenakan dalam proses
produksi beberapa produk menggunakan fasilitas mesin produksi yang sama,
sehingga terjadi antrian produksi. Dampak yang ditimbulkan akibat antrian
18
produksi ini adalah keterlambatan proses produksi, sehingga pengiriman order
tidak sesuai dengan jadwal. Resiko yang diterima perusahaan adalah komplain
dari customer. Dampak berikutnya adalah berkurangnya order karena customer
yang kecewa akan kinerja perusahaan.
Keterlambatan pada proses pengiriman order terjadi hingga 50% jumlah
order. Hal ini terjadi, dikarenakan adanya kenaikan jumlah order dan rencana
expansi penjualan keluar Indonesia. Oleh karena itu perusahaan ingin
memperbaiki sistem penjadwalan produksi agar teratur dan tidak terjadi
keterlambatan.
Selama ini order yang diterima oleh PT. Unichem Candi Indonesia,
proses penjadwalan produksinya hanya berdasarkan prioritas order yang datang
terlebih dahulu akan dikerjakan tanpa melihat lama waktu pemrosesan, batas
waktu akhir suatu pekerjaan, jangka waktu untuk menyelesaikan seluruh pesanan,
dan waktu tunggu antara waktu suatu proses selesai hingga dimulai operasi
berikutnya. Selain itu jumlah order yang tidak menentu setiap periode
produksinya membuat penggunaan metode yang selalu sama terus menerus
menjadi tidak efektif. Dampak dari proses penjadwalan yang lama ini adalah
sering terjadi penumpukan produksi.
Sistem yang baru diperlukan untuk mengatasi masalah keterlambatan
produksi jumlah order yang terjadi karena masih menggunakan alat mesin yang
sama secara berurutan di PT. Unichem Candi Indonesia.
3.1.2 Analisis Kebutuhan
Informasi pertama adalah jadwal produksi, jadwal produksi yang
dihasilkan membutuhkan sebuah inputan dari data pelanggan, data order, data
19
mesin yang akan diolah untuk dijadwalkan proses produksinya, sebelum
dilakukannya proses penjadwalan, terlebih dahulu order dikumpulkan dan di
urutkan terlebih dahulu untuk dilakukannya analisa perbandingan berdasarkan
kriteria yang akan ditentukan oleh Manajer Produksi. Dari kriteria yang
ditentukan Manajer Produksi, Manajer Produksi mendapat sebuah informasi aliran
waktu, keterlambatan pada tiap-tiap model yang telah ditampilkan seperti (FCFS,
SPT, EDD, LPT) beserta dipilihkan model mana yang harus dipilih oleh Manajer
Produksi.
Informasi kedua adalah jadwal pekerjaan, jadwal pekerjaan yang diambil
dari data pelanggan, data order, data mesin yang akan diolah untuk menampilkan
proses produksinya. Pada bagian ini menampilkan kinerja pada tiap-tiap mesin.
Alternatif yang diusulkan untuk kebutuhan fungsional maka dirancang
suatu bangun penjadwalan produksi yang akan dibangun menghasilkan beberapa
informasi yang akan menjadikan output dari penjadwalan produksi tersebut antara
lain adalah informasi jadwal produksi pekerjaan dan jadwal mesin.
3.2 Perancangan Sistem
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dirancang sebuah solusi
model pengambangan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem
selanjutnya. Secara umum model pengembangan tersebut digambarkan dalam
block diagram pada Gambar 3.1
20
INPUT PROSES OUTPUT
Data Customer
Data Order
Menyimpan data customer dan data
order
Menghitung flow time
Menghitung nilai parameter (penyelesaian rata-rata,utilisasi,jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem, dan
keterlambatan rata-rata)
Laporan Penjadwalan Mesin
Data mesin
Nota Order
Menghitung Lateness
Laporan Penjadwalan Pekerjaan
Mengevaluasi empat metode antrian (FCFS,LPT,SPT,EDD)
Membuat Penjadwalan Produksi
Hasil Evaluasi Pengurutan Penjadwalan
Menentukan Processing Time
Gambar 3.1 Gambaran Blok Diagram Sistem Penjadwalan Produksi
PT. Unichem Candi Indonesia.
Blok diagram diatas menggambar alur sistem penjadwalan produksi di
PT. Unichem secara garis besar. Sesuai dengan aturan pembuatan sistem, blok
diagram diatas terdiri dari input, proses dan output. Penjelasan blok digram
adalah sebagai berikut.
21
A. Input
Setiap pengguna memiliki hak akses dan input yang berbeda pada aplikasi.
Input yang dibutuhkan dalam aplikasi optimasi penjadwalan produksi adalah data
pelanggan, data pesanan, data parameter dan data mesin.
1. Data Customer
Berisi data-data nama customer, alamat, nomer telepon dan nama contact
person. Data cutomer diperlukan saat membuat transaksi order.
2. Data Mesin
Berisi data-data mesin produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi.
Seluruh mesin produksi yang digunakan untuk proses produksi harus
diinputkan kedalam sistem.
3. Data Parameter
Berisi data-data parameter yang berfungsi sebagai pembanding aturan
prioritas yang paling optimal. Data parameter merupakan kriteria
penjadwalan yang diinginkan pengguna seperti waktu produksi tercepat,
utilisasi, keterlambatan terendah dll.
4. Data Order
Berisi data-data tanggal order, nama customer, nama produk, jumlah order
dan estimasi waktu selesai order. Data order diinputkan saat membuat
transaksi order. Data transaksi order yang dianalisa menggunakan aturan
prioritas.
B. Proses
1. Proses menyimpan data customer dan data penerimaan order terjadi saat
pengguna membuat transaksi order produk. Proses ini mebutuhkan inputan
22
data customer dan data order. Transaksi order yang telah dibuat disimpan ke
dalam database sistem.
2. Proses menghitung flowtime digunakan untuk menunjukkan aliran proses
pesanan dimana pekerjaan tersebut dikerjakan dari awal sampai akhir.
3. Proses menghitung lateness digunakan untuk menunjukkan lateness yang
diperoleh dari selisih antara flowtime dengan duedate.
4. Proses menghitung nilai parameter adalah proses menghitung keempat
parameter yang akan digunakan dalam memilih metode.
5. Proses membandingkan empat metode antrian digunakan untuk memilih
metode apa yang akan digunakan dari keempat metode ini FCFS, SPT, LPT,
dan DueDate.
6. Proses membuat penjadwalan produksi digunakan untuk mengetahui produk
apa saja yang akan dikerjakan dalam waktu dan kondisi tertentu.
C. Output
1. Nota order adalah bukti order bagi customer saat selesai melakukan order.
Nota order berisi detil transaksi order.
2. Laporan penjadwalan mesin berisi tentang informasi jadwal kerja mesin
setiap hari.
3. Laporan penjadwalan pekerjaan berisi tentang informasi jadwal kerja
pekerjaan setiap hari.
23
3.2.1 System Flow
Pada perancangan sistem ini dibuatlah system flow untuk menunjukkan
alur yang terdapat pada perusahaan untuk mengetahui tahapan jalannya sistem.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut.
a. System Flow Master Mesin
Pada system flow master mesin ini, merupakan proses pengecekan data mesin
yang ada pada perusahaan saat ini, pengecekan mesin dilakukan untuk
mengetahui mesin tersebut merupakan mesin baru atau mesin lama yang akan
diperbarui data mesinnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2.
System Flow Master Mesin
SystemAdmin Penjualan
Start
Menginputkan Nama
Mesin
Menyimpan Nama Mesin Master Mesin
Selesai
Data Mesin
Gambar 3.2 System Flow Master Mesin
b. System Flow Master Bahan Baku
Pada system flow master bahan baku ini merupakan proses pengecekan data-
data bahan baku, menginputkan nama bahan baku lalu menyimpan id bahan
baku dan nama bahan baku di dalam master bahan baku. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada Gambar 3.3.
24
System Flow Master Bahan Baku
SystemAdmin Penjualan
Start
Menginputkan Nama
Bahan Baku
Menyimpan ID Bahan Baku
dan Nama Bahan Baku
Master Bahan
Baku
Selesai
Data Bahan
Baku
Gambar 3.3 System Flow Master Bahan Baku
c. System Flow Master Customer
Pada system flow master customer ini merupakan proses pengecekan data-
data customer, yang saling terkait dengan adanya customer baru untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.4.
System Flow Master Customer
SystemAdmin Penjualan
Start
Menginputkan Nama
Customer, Alamat,
dan Telepon
Menyimpan Nama Customer,
Alamat, dan Telepon
Master
Custromer
Selesai
Data
Customer
Gambar 3.4 System Flow Master Customer
d. System Flow Master Pegawai
Pada system flow master pegawai ini merupakan proses penginputan data-
data pegawai, menginputkan nama pegawai, menginputkan jabatan pegawai,
dan menginputkan password lalu akan disimpan di master pegawai. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.5.
25
System Flow Master Pegawai
SystemAdmin Penjualan
Start
Menginputkan Nama
Pegawai, Jabatan,
Password
Menyimpan Nama Pegawai,
Jabatan, PasswordMaster Pegawai
Selesai
Data Pegawai
Gambar 3.5 System Flow Master Pegawai
e. System Flow Master Proses
Pada system flow master proses ini merupakan pengecekan data-data proses
yang akan diinputkan, yang saling terkait dengan adanya data-data proses
baru untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.6.
System Flow Master Proses
SystemAdmin Penjualan
Start
Menginputkan Nama
Kemasan, Nama Mesin,
Waktu Proses dan Waktu
Moving Mesin
Menyimpan Nama Kemasan,
Nama Mesin, Waktu Proses
dan Waktu Moving Mesin Master Proses
Selesai
Master
Kemasan
Master Mesin
Data Proses
Gambar 3.6 System Flow Master Proses
26
f. System Flow Master Kemasan
Pada system flow master kemasan ini merupakan penginputan data-data nama
kemasan dan berat, yang saling terkait dengan adanya data-data kemasan
baru untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.7.
System Flow Master Kemasan
SystemAdmin Penjualan
Start
Menginputkan Nama
Kemasan dan Berat Kemasan
Menyimpan Nama Kemasan
dan Berat Kemasan Master
Kemasan
Selesai
Master Bahan
Baku
Data
Kemasan
Gambar 3.7 System Flow Master Kemasan
g. System Flow Proses Order Customer
Pada system flow order customer ini di mulai dari menginputkan tanggal
order, menginputkan data customer, menginputkan batas waktu,
menginputkan estimasi pekerjaan, menginputkan nama kemasan dan
menginputkan jumlah order lalu akan disimpan di database master customer
dan master kemasan yang mempunyai output yaitu bukti nota order customer.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.8.
27
System Flow Proses Order Customer
PemilikAdmin Penjualan System
Start
Menginputkan Tanggal Order,
Customer, Batas Waktu, Estimasi
Pekerjaan, Nama Kemasan,
Jumlah Order
Menyimpan Tanggal Order,
Customer, Batas Waktu,
Estimasi Pekerjaan, Nama
Kemasan, Jumlah OrderProses Order
Customer
Selesai
Master
Customer
Master
Kemasan
Bukti Nota
Order
Customer
Data Order
Customer
Gambar 3.8 System Flow Order Customer
i. System Flow Analisis Parameter
Pada system flow analisis ini di mulai menginputkan tanggal pesanan dan data
parameter, menginputkan tanggal produksi oleh bagian manajer produksi
setelah itu sistem akan memeriksa status order, mengurutkan order,
menghitung flowtime setiap order, menghitung keterlambatan setiap order,
menghitung nilai parameter setiap metode dan membandingkan metode
paling optimal. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.9.
28
Bag. Manajer Produksi Sistem
Mulai
Menginputkan tanggal pesanan, data parameter, dan tanggal produksi
Mengurutkan Order
Menghitung flowtime setiap
order
Menghitung keterlambatan
setiap order
Menghitung nilai parameter tiap
metode
Membandingkan metode
Selesai
Status Order Kosong?
Y
T
Memeriksa Status Order
Tabel Kemasan
Transaksi Order Customer
Analisis EDD
Analisis SPT
Analisis FCFS
Analisis LPT
Gambar 3.9 System Flow Analisis Parameter
29
j. System Flow Pembuatan Laporan
System Flow laporan ini lanjutan dari system flow analisis parameter.
Setelah terpilih metode dan parameter yang terbaik, maka aplikasi akan
menghitung waktu moving dan waktu moving mesin. Proses selanjutnya
adalah menghitung lama proses dan menghitung waktu keluar. Cara
menghitung lama proses diperoleh dari jumlah pesanan dikalikan dengan
jumlah kebutuhan dan dikalikan dengan waktu proses. Cara menghitung
waktu keluar dari waktu masuk dijumlahkan waktu standar pukul 08.00
dengan waktu moving mesin dan dengan menjumlahkan waktu masuk
dengan lama proses. Setelah menghitung waktu masuk dan waktu keluar
maka data tersebut ditampung di tabel penjadwalan sementara. Proses
selanjutnya merubah status pesanan yang dimana pesanan yang sudah
dipesan tidak dapat dijadwalkan kembali. Setelah di dapat data waktu
masuk, waktu keluar dan lama proses maka dapat dibuat laporan jadwal
mesin dan laporan pekerjaan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar
3.10
30
Bag. Perencana Produksi Sistem
Mulai
Menghitung Waktu Moving dan Waktu Moving Mesin
Menghitung Waktu Keluar
Menghitung Waktu Masuk
Menyimpan Jadwal Produksi
Merubah Status Pesanan
Selesai
Membuat Laporan
Laporan Jadwal Pekerjaan
Laporan Jadwal Mesin
Menginputkan tanggal pesanan, data parameter,
dan tanggal produksi
Waktu Proses
Transaksi Order
Master Mesin
Penjadwalan
Transaski Order
Gambar 3.10 System Flow Pembuatan Laporan
3.2.2 Context Diagram
Context Diagram merupakan adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya
sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas.
Data flow diagram aplikasi ini digambarkan pada Gambar 3.11.
31
Nota Order
Laporan Penjadwalan M esin
Laporan Jadwal Pekerjaan
Data Bahan Baku
Data Transaksi Order
Data Customer
Laporan Jadwal Pekerjaan
Laporan Penjadwalan M esin
Tang g al M ulai Proses
Kriteria Penjadwalan
Data Mesin
Data Proses
Data Peg awai
Data Kemasan
0
Rancang Bang un Penjadwalan Produksi PT
UCI
+
Pemilik
Manajer Produksi
Admin Penjualan
Gambar 3.11 Context Diagram Penjadwalan Produksi
Pada context diagram diatas, terdapat satu proses yaitu rancang bangun
penjadwalan produksi, terdapat tiga entitas yaitu: Admin Penjualan, data flow
yang mengalir ke proses adalah data customer dan data transaksi order. Manajer
Produksi data flow yang mengalir ke proses adalah data bahan baku, data proses,
data mesin, data kemasan, kriteria penjadwalan, tanggal mulai proses dengan
informasi yang di dapat adalah laporan penjadwalan mesin dan laporan jadwal
pekerjaan. Data flow yang di miliki oleh Pemilik adalah data pegawai, laporan
jadwal pekerjaan dan laporan penjadwalan mesin.
32
3.2.3 Diagram Berjenjang
Dari system flow yang telah dibuat maka akan menghasilkan diagram
jenjang, diagram jenjang dari penjadwalan produksi dapat dijabarkan menjadi 4
proses, yaitu proses mengola data master, proses penerimaan order, proses
penjadwalan produksi dan proses pembuatan laporan. Untuk lebih jelasnya,
diagram jenjang dapat diihat pada Gambar 3.12.
Master Produk
1.2
Master Mesin
1.1
1
Mengola Data Master
2
Transaksi Pesanan
0
RBA optimasi Penjadwalan
Produksi
Master Pelanggan
1.4
Master Parameter
1.3
1.1.1
1.1.2
Cek Data Mesin
Simpan Data Mesin
1.2.1
1.2.2
Cek Data Produk
Simpan Data Produk
1.3.1
1.3.2
Cek Data Parameter
Simpan Data Parameter
1.4.1
1.4.2
Cek Data Pelanggan
Simpan Data Pelanggan
Master Pengguna
1.5
1.4.1
1.4.2
Cek Data Pelanggan
Simpan Data Pelanggan
3
2.1
Cek Data Pelanggan
2.2
Cek Data Pesanan
2.2.1
2.2.2
Cek jenis pesanan
Cek jumlah pesanan
2.2.3
Simpan pesanan
Analisa Perbandingan
3.1
Pengurutan data Pesanan
3.1.1
Memilih periode penjadwalan
3.1.2
Load data periode penjadwalan
3.1.2.1
Urutan FCFS
3.1.2.2
Urutan SPT
3.1.2.3
Urutan EDD
3.1.2.4
Urutan LPT
3.2
Pemilihan Kriteria
3.3
Penentuan tanggal mulai produksi
3.4
Perbandingan model
3.5
Penjadwalan Produksi
3.2.1
Urutan FCFS
3.2.2
Urutan SPT
3.2.3
Urutan EDD
3.2.4
Urutan LPT
3.2.5
Urutan FCFS
3.2.6
Urutan SPT
3.3.1
Memilih tanggal produksi
3.4.1
Menghitung waktu penyelesaian rata-rata pada model FCFS, SPT,
EDD, LPT
3.4.2
Menghitung utilisasi pada model FCFS, SPT,
EDD, LPT
3.4.3
Menghitung jumlah pekerjaan rata-rata
pada model FCFS, SPT, EDD, LPT
3.4.4
Menghitung keterlambatan pada
model FCFS, SPT, EDD, LPT
3.4.4.1
Nilai keterlambatan pada model FCFS, SPT,
EDD, LPT
3.4.4.2
membandingkan keterlambatan pada
model FCFS, SPT, EDD, LPT
3.4.1.1
Nilai waktu penyelesaian rata-rata pada model FCFS, SPT,
EDD, LPT
3.4.1.2
membandingkan waktu penyelesaian
rata-rata pada model FCFS, SPT, EDD, LPT3.4.2.1
Nilai utilisasi pada model FCFS, SPT, EDD,
LPT
3.4.2.2
membandingkan utilisasi pada model FCFS, SPT, EDD, LPT
3.4.3.1
Nilai jumlah pekerjaan rata-rata pada model FCFS, SPT, EDD, LPT
3.4.3.2
membandingkan jumlah pekerjaan rata-rata pada model FCFS,
SPT, EDD, LPT
3.5.1
Cek semua pesanan dari pelanggan
3.5.3
Cek kriteria penjadwalan
3.5.2
Cek tanggal mulai produksi
3.5.4
Cek urutan pesanan
3.5.5
Simpan hasil penjadwalan dan memberi status pada
pesanan yang sudah terjadwalkan
4
Pembuatan laporan
4.1
Pembuatan laporan jadwal produksi
4.2
Pembuatan laporan jadwal kegiatan
Gambar 3.12 Diagram Berjenjang Aplikasi Penjadwalan Produksi
33
3.2.4 Rancangan Model
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas maka dibutuhkan suatu
aplikasi yang dapat menangani proses penjadwalan produksi. Solusinya adalah
dengan merancang bangun aplikasi optimasi penjadwalan produksi.
Penginputan data dan pengolahan data yang dilakukan dengan cara
merancang database dan membuat aplikasi. Data tersebut nantinya akan diproses
oleh aplikasi sehingga memberikan laporan yang dapat bermanfaat untuk Bag.
Produksi. Secara garis besar, gambaran umum aplikasi penjadwalan produksi
dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Aplikasi
Database
Admin
Bag. Penjualan
Bag. Produksi
Mengelolah Data Pengguna
Mengelolah Data Produk
Mengelolah Data Mesin
Mengelolah Data Parameter
Mengelolah Transaksi Order
Mengelolah Data Pelanggan
Tanggal Produksi
Kriteria yang di pilih
Laporan Penjadwalan Produksi
Laporan Kegiatan mesin
Gambar 3.13 Gambaran Umum Aplikasi Penjadwalan Produksi.
Pada Gambar 3.13, fungsi aplikasi penjadwalan produksi yang dilakukan
Manajer Produksi menghasilkan dua laporan yaitu; laporan penjadwalan
pekerjaan produksi dan laporan kegiatan mesin. Yang masing-masing memiliki
informasi yang berguna bagi Manajer Produksi. laporan penjadwalan pekerjaan
34
produksi berguna untuk menampilkan produk pesanan dari pelanggan mana yang
akan diproduksi terlebih dahulu berdasarkan model penjadwalan mana yang
digunakan oleh perusahaan, sedangkan laporan kegiatan mesin berguna untuk
menampilkan informasi sebuah produk yang sedang dikerjakan sudah mencapai
proses pada mesin mana (mencapai tahap mana). Laporan kegiatan mesin juga
menampilkan waktu dan tanggal kapan produk diproduksi dan kapan selesai.
3.2.5 Data Flow Diagram
Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD)
dimulai dari context diagram seperti pada Gambar 3.11. dari context diagram
tersebut dapat didekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah untuk
menggambarkan sistem lebih rinci.
1. DFD Level 0 Rancang Bangun Penjadwalan Produksi
Pada DFD level 0 rancang bangun penjadwalan produksi terdapat
empat proses utama yaitu mengelola pengisian data master, mengelola
penerimaan pesanan, mengelola penjadwalan produksi, mengelola pembuatan
laporan. DFD level 0 pada rancang bangun penjadwalan produksi dapat dilihat
pada Gambar 3.14
35
Nota Order
data bahan baku
data bahan baku
Laporan Jadwal Pekerjaan
Laporan Penjadwalan M esin
Data Bahan Baku
jumlah order
data order
jumlah order
data mesin
data kemasan
data detail order
data proses
data kemasan
data detail order
Laporan Jadwal Pekerjaan
Laporan Penjadwalan M esin
Data Penjadwalan
Kriteria Penjadwalan
Tang g al M ulai Proses
data order
data customer
Data Transaksi Order
Data Customer
data peg awai
data mesin
data proses
data kemasan
Data Peg awai
Data Mesin
Data Proses
Data Kemasan
Manajer Produksi
Pemilik
Admin Penjualan
1
Peng isian Data Master
+
1 Data Kemasan
2 Data Proses
3 Data Mesin
4 Data Peg awai
2
Penerimaan Pesanan
+
5 Data Customer
6 Data Order
3
Penjadwalan Produksi
+
4
Pembuatan Laporan
+
7 Data Detail Order
8 Data Bahan Baku
Gambar 3.14 DFD Level 0 Aplikasi Penjadwalan Produksi
2. DFD Level 1 Mengolah Data Master
DFD level 1 mengolah data master menjelaskan fungsi pengelolahan data
master. pada level 1 ini terdapat proses pengisian data bahan baku, data kemasan,
36
data proses yang dikelolah oleh Manajer Produksi dan data pengguna dikelolah
oleh Pemilik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.15
data bahan baku
data bahan baku
Data Bahan Baku
data mesin
data kemasan
Data Peg awai
Data Proses
Data Mesin
Data Kemasan
data mesin
data peg awai
data proses
data kemasan
Manajer
Produksi
Pemilik
1 Data Kemasan
2 Data Proses
4 Data Peg awai
3 Data Mesin
2
Peng isian
Data Kemasan
3
Peng isian Data
Mesin
4
Peng isian Data Proses
5
Peng isian Data
Peng g una
8 Data Bahan Baku
1
Peng isian
Data Bahan
Baku +
Gambar 3.15 DFD Level 1 Mengolah Data Master
3. DFD Level 1 Mengolah Penerimaan Pesanan
DFD level ini menjelaskan fungsi penerimaan pesanan. Admin Penjualan
melakukan inputan untuk menjalankan proses menerima pesanan, aliran data yang
digunakan oleh Admin Penjualan adalah data customer dan data transaksi order.
Dari proses penerimaan pesanan muncul aliran data transaksi order untuk
37
mencetak nota dan di alirkan ke Admin Penjualan. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Gambar 3.16
Nota Order
data transaksi order
data detail order
data order
data customer
Data Transaksi Order
Data CustomerAdmin
Penjualan
5 Data Customer
6 Data Order
7 Data Detail Order
1
Menerima Pesanan
2
Mencetak Nota
Gambar 3.16 DFD Level 1 Mengolah Penerimaan Pesanan
4. DFD Level 1 Mengolah Penjadwalan Produksi
DFD level 1 mengolah penjadwalan produksi ini menjelaskan fungsi
mengurutkan order sesuai pesanan, menghitung waktu pengerjaan per produk,
menghitung total waktu pengerjaan, menghitung aliran waktu, menghitung aliran
waktu, menghitung keterlambatan, menghitung total aliran waktu, menghitung
utilitas, menghitung pekerjaan rata-rata, menghitung waktu penyelesaian rata-rata,
menghitung keterlambatan lalu membandingkan metode sesuai kriteria.Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.17
38
keterlambatan rata rata
waktu penyelesaian rata rata
rata rata pekerjaan
nilai util itas
data order
jumlah order
jumlah order
Tang g al M ulai Proses
Kriteria Penjadwalan
nilai total aliran waktu
data detail order
data prosesdata kemasan
total nilai keterlambatan
nilai total waktu peng erjaan
nilai total aliran waktu
nilai aliran waktu
nilai waktu pekerjaan produk
data order
nilai aliran waktu
nilai waktu pekerjan produk
nilai keterlambatan
nilai total aliran waktu
total waktu peng erjaan
Manajer
Produksi
1 Data Kemasan
2 Data Proses
7 Data Detail Order
1
Meng urutkan Order
Sesuai M etode
2
menghitung waktu
peng erjaan per
produk
4
menghitung
aliran waktu
5
menghitung
keterlambatan
3
menghitung total
waktu pengerjaan
6
menghitung
total aliran
waktu
7
menghitung total
keterlambatan
8
menghitung utilitas
9
menghitung ratarata
pekerjaan
11
menghitung
keterlambatan ratarata
10
menghitung waktu
penyelesaian ratarata
6 Data Order
12
membandingkan
metode sesuai kriteria
Gambar 3.17 DFD Level1 Mengolah Proses Penjadwalan Produksi
3.2.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity relationship diagram digunakan untuk menggambarkan pemrosesan
dan hubungan data – data yang digunakan dalam sistem. Dalam perancangan
sistem ini terdapat beberapa entitas yang saling terkait untuk menyediakan data
39
yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk Conceptual Data
Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
Conceptual Data Model dari rancang bangun penjadwalan produksi
terdapat tujuh tabel yaitu kemasan, bahan baku, proses, mesin, pegawai, order
customer, dan customer. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.18
Menambahkan DataMenginputkan Data
Menambahkan Data
Menginputkan Data
Menambahkan Data Menginputkan Data
memesan
menggunakan
memerlukan
diproses
kemasan
id_kemasan
nama_kemasan
berat
bahan_baku
id_bahan_baku
nama_bahan_baku
mesin
id_mesin
nama_mesin
proses
idproses
waktuproses
waktumoving
waktumovingmesin
customer
id_customer
nama_customer
alamat_customer
telp_customer
order_customer
id_order
tanggal_order
status_order
pegawai
id_pegawai
password
nama_pegawai
Gambar 3.18 CDM Rancang Bangun Penjadwalan Produksi PT. Unichem Candi
Indonesia
Berdasarkan CDM yang ada dapat dibuat PDM. PDM dari rancang bangun
penjadwalan produksi terdapat tujuh tabel yaitu kemasan, bahan baku, proses,
40
mesin, pegawai, order customer, dan customer. Untuk lebih jelas dapat dilihat
pada Gambar 3.19
ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAIID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI
ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI
ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI
ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI
ID_CUSTOMER = ID_CUST OMER
ID_MESIN = ID_MESIN
ID_BAHAN_BAKU = ID_BAHAN_BAKU
ID_KEMASAN = ID_KEMASAN
KEMASAN
ID_KEMASAN varchar(10)
ID_PEGAWAI varchar(10)
NAMA_KEMASAN varchar(50)
BERAT integer
BAHAN_BAKU
ID_BAHAN_BAKU varchar(10)
ID_PEGAWAI varchar(10)
NAMA_BAHAN_BAKU varchar(50)
MESIN
ID_MESIN varchar(10)
ID_PEGAWAI varchar(10)
NAMA_MESIN varchar(50)
PROSES
IDPROSES varchar(10)
ID_KEMASAN varchar(10)
ID_BAHAN_BAKU varchar(10)
ID_MESIN varchar(10)
ID_PEGAWAI varchar(10)
WAKTUPROSES integer
WAKTUMOVING integer
WAKTUMOVINGMESIN integer
CUSTOMER
ID_CUSTOMER varchar(10)
ID_PEGAWAI varchar(10)
NAMA_CUSTOMER varchar(50)
ALAMAT_CUSTOMER varchar(200)
TELP_CUSTOMER varchar(30)
ORDER_CUSTOMER
ID_ORDER varchar(10)
ID_CUSTOMER varchar(10)
ID_PEGAWAI varchar(10)
TANGGAL_ORDER date
STATUS_ORDER varchar(10)
PEGAWAI
ID_PEGAWAI varchar(10)
PASSWORD varchar(50)
NAMA_PEGAWAI varchar(50)
Gambar 3.19 PDM Rancang Bangun Penjadwalan Produksi PT. Unichem Candi
Indonesia
3.2.7 Struktur Tabel
Struktur tabel merupakan penjabaran dan penjelasana dari suatu database.
Dalam struktur tabel dijelaskan fungsi dari masing-masing tabel hingga fungsi
masing-masing field yang ada di dalam tabel. Selain itu juga terdapat tipe data
dari masing-masing field beserta konstrainnya.
A. Tabel Master Bahan Baku
Nama Tabel : master bahan baku
Primary Key : id_bahan_baku
41
Foreign Key :-
Fungsi : Untuk menyimpan data bahan baku
Tabel 3.1 Master Bahan Baku
No Field Tipe Data Length Const Keterangan
1 Id_bahan_baku Varchar 10 PK Kode bahan baku
2 Id_Pegawai Varchar 100 - Nama Pegawai
3 Nama_bahan_baku Varchar 100 - Nama bahan baku
B. Tabel Master Customer
Nama Tabel : master customer
Primary Key :id_customer
Foreign Key :-
Fungsi : untuk menyimpan data customer
Tabel 3.2 Master Customer
No Field Tipe Data Length Const Keterangan
1 Id_customer Varchar 10 PK Kode identitas
customer
2 Nama_customer Varchar 10 - Nama customer
3 Alamat_customer Varchar 100 - Alamat customer
4 Telepon_customer Varchar 100 - Nomer telepon
customer
5 Id_Pegawai Varchar 100 - Nama Pegawai
C. Tabel Mesin
Nama Tabel : Master mesin
Primary Key : id_mesin
Foreign Key : -
Fungsi : untuk menyimpan data mesin
42
Tabel 3.3 Master mesin
No Field Tipe Data Length Const Keterangan
1 Id_mesin Varchar 10 PK Kode identitas mesin
2 Nama_mesin Varchar 150 - Nama Mesin
3 Id_Pegawai Varchar 100 - Nama Pegawai
D. Tabel Master Proses
Nama Tabel : Master proses
Primary Key : id_proses
Foreign Key : id_kemasan, id_mesin
Fungsi : untuk menyimpan data proses
Tabel 3.4 Master Proses
No Field Tipe Data Length Const Keterangan
1 Id_proses Varchar 10 PK Kode identitas
proses
2 Id_kemasan Varchar 10 FK Kode identitas
kemasan sebagai
foreign key
3 Id_mesin Varchar 10 FK Kode identitas mesin
sebagai foreign key
4 Waktu_proses Int - - Untuk menyimpan
waktu proses
5 Waktu_
moving_mesin
Int - - Untuk menyimpan
waktu perpindahan
6 Id_Pegawai Varchar 100 - Nama Pegawai
7 Id_Bahan_Baku Varchar 10 - Nama Bahan Baku
8 Waktu_Moving Int - - Untuk Menyimpan
Waktu Perpindahan
E. Tabel Master Kemasan
Nama Tabel : Master Kemasan
Primary Key : Id_kemasan
Foreign Key : -
Fungsi : untuk menyimpan data kemasan
43
Tabel 3.5 Master Kemasan
No Field Tipe Data Length Const Keterangan
1 Id_kemasan Varchar 10 PK Kode identitas
kemasan
2 Id_bahan_baku Varchar 10 - Untuk meyimpan
bahan baku
3 Berat Int - - Untuk meyimpan
berat
4 Id_Pegawai Varchar 100 - Nama Pegawai
F. Tabel Order Customer
Nama Tabel : Order Customer
Primary Key : Id_order
Foreign Key : id_customer
Fungsi : untuk menyimpan data order customer
Tabel 3.6 Master Order Customer
No Field Tipe Data Length Const Keterangan
1 Id_customer Varchar 10 PK Kode identitas
customer
2 Tanggal_order Datetime 10 - Untuk memasukan
tanggal
3 Status_order Varchar 10 - Untuk mengetahui
status order
4 Batas_waktu Int 10 - Untuk mengetahui
batas waktu
5 Estimasi_waktu Int - Untuk mengetahui
estimasi waktu
H. Tabel Master Pegawai
Nama Tabel : Master Pegawai
Primary Key : Id_pegawai
Foreign Key : -
Fungsi : untuk menyimpan data pegawai
44
Tabel 3.7 Master Pegawai
No Field Tipe Data Length Const Keterangan
1 Id_pegawai Varchar 10 PK Kode identitas
pegawai
2 Password Varchar 10 - Untuk menyimpan
password
3 Nama_pegawai Varchar 10 - Untuk menyimpan
nama pegawai
4 Jabatan Varchar 10 - Untuk menyimpan
jabatan pegawai
3.3 Desain Antar muka
Pada tahap ini dilakukan perancangan input/output untuk berinteraksi
antara user dengan sistem. Perancangan antarmuka ini terdiri dari seluruh proses
yang akan diimplementasikan pada aplikasi optimasi penjadwalan produksi pada
PT. Unichem Candi Indonesia.
3.3.1 Perancangan Input dan Output Bagian Penjualan
Perancangan input untuk akses bagian penjualan digunakan untuk
memasukkan data pesanan dan data produk. Berikut ini desain input untuk akses
bagian penjualan.
A. Desain Form Order Customer
Desain form ini merupakan view dari form input order customer. Bagian
penjualan dapat melihat informasi order apa saja yang dipesan oleh customer dan
order mana saja yang berstatus “proses”. Order yang berstatus “proses” berarti
order tersebut telah dijadwalkan dan tidak dapat di “proses” ulang. Halaman
utama perancangan dapat dilihat pada Gambar 3.20
45
Transaksi Order Customer
Daftar Order
Daftar Order Detil
Text
Text
Text
Text
Text
Text
Tambah
Ubah
Hapus
Cetak Nota
Gambar 3.20 Desain Input dan Output Order Customer
Tabel 3.8 Fungsi Objek Form Order Customer
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
Tambah Button - Menambahkan pesanan baru dan membuka form input order.
Hapus Button - Menghapus data pesanan yang ada pada tabel yang belum berstatus “proses”
Ubah Button - Mengubah data pesanan yang belum berstatus “proses”
Tutup Button - Menutup form order
Cetak nota Button - Mencetak nota
B. Desain Form Input Order Customer
Desain form input order customer ini merupakan form yang digunakan
oleh bagian penjualan untuk menyimpan dan menginputkan data order customer
beserta detil order customer. Halaman utama perancangan dapat dilihat pada
gambar 3.21
46
Form Order Customer
Order Detil Order
Daftar Detil Order
Daftar Order Customer
ID Order :
Tanggal Order :
Nama Customer :
Batas Waktu : Hari
Kemasan : Jumlah :
Tambah Ubah Hapus
Simpan BatalCetak NotaEstimasi Pekerjaan : Hari
Gambar 3.21 Desain Form Input Order Customer
Tabel 3.9 Fungsi Objek Form Input Order Customer
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
Id Order Textbox - Kode identitas dari pesanan pelanggan
Tanggal Order Date Time Picker
- Tanggal pesan pelanggan
Nama Customer Textbox - Kode identitas dari pelanggan
Batas Waktu Textbox - Batas waktu pengerjaan pesanan pelanggan
Estimasi Pekerjaan
Textbox - Waktu pengerjaan sebenarnya dari pesanan
Kemasan Button - Untuk membuka form master kemasan
Jumlah Order Textbox - Untuk menginputkan jumlah order
Tambah Detil Order
Button - Untuk menambahkan di detil order
Ubah Detil Order
Button - Untuk mengubah di detil order
Hapus Detil Button - Untuk menghapus di detil
47
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
Order order
Simpan Button - Menyimpan data satuan yang telah dimasukkan
Batal Button - Membersihkan semua kolom masukan data.
Cetak Nota Button - Untuk mencetak nota
C. Desain Form Input dan Output Mesin
Master mesin merupakan desain input dan output yang digunakan untuk
mengelola data id mesin, nama mesin, urutan mesin. Data ini bertujuan agar
mesin yang akan digunakan dapat bersifat dinamis. Halaman utama perancangan
dapat dilihat pada gambar 3.22
Form Mesin
Daftar Mesin
ID Mesin :
Nama Mesin :
Simpan Batal Ubah
Gambar 3.22 Desain Input dan Output Master Mesin
Fungsi-fungsi obyek yang terdapat pada form master mesin ini akan
dijelaskan pada Tabel 3.10
48
Tabel 3.10 Fungsi Obyek Form Master mesin
Nama Obyek Tipe Obyek Tipe Data Keterangan
Id mesin Textbox
- Untuk menampung id
mesin hasil genrate.
Nama mesin Textbox
- Untuk memasukan nama
mesin
Simpan Button
- Digunakan untuk
menyimpan data
Ubah Button
- Digunakan untuk mengubah
data
Hapus Button
- Digunakan untuk
menghapus data
D. Desain Form Input Master Bahan Baku
Desain master bahan baku ini merupakan desain input dan output yang
akan digunakan untuk mengelolah data bahan baku. Halaman utama perancangan
dapat dilihat pada gambar 3.23
Form Bahan Baku
Daftar Bahan Baku
ID Bahan Baku :
Nama Bahan Baku :
Simpan Batal Ubah
Gambar 3.23 Desain Input dan Output Master Bahan Baku
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form master bahan baku ini akan
dijelaskan pada Tabel 3.11
49
Tabel 3.11 Fungsi Objek Form Master Bahan Baku
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
ID Bahan
Baku
Textbox - Kode otomatis yang
digunakan sebagai identitas
dari bahan baku produk.
Nama Bahan
Baku
Textbox - Memasukkan nama dari
bahan baku yang
digunakan.
Simpan Button - Menyimpan data bahan
baku yang telah
dimasukkan.
Ubah Button - Mengubahdata bahan baku
yang ada pada form master
bahan baku.
Batal Button - Membersihkan semua
kolom masukan data.
E. Desain Form Input Master Kemasan
Desain master kemasan ini merupakan desain input dan output yang akan
digunakan untuk mengelolah data kemasan. Halaman utama perancangan dapat
dilihat pada gambar 3.24
Form Kemasan
Daftar Kemasan
ID Kemasan :
Bahan Baku
Simpan Batal
Berat Kemasan :
Ubah
Kg
Gambar 3.24 Desain Input dan Output Master Kemasan
50
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form master Kemasan ini akan
dijelaskan pada Tabel 3.12
Tabel 3.12 Fungsi Objek Form Master Kemasan
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
ID Kemasan Textbox - Kode otomatis yang
digunakan sebagai identitas
dari Kemasan produk.
Nama Bahan
Baku
Textbox - Memasukkan nama dari
bahan baku yang
digunakan.
Berat
Kemasan
Combobox - Memasukkan berat
kemasan yang akan
dipesan.
Simpan Button - Menyimpan data kemasan
yang telah dimasukkan.
Ubah Button - Mengubah data kemasan
yang ada pada form master
kemasan.
Batal Button - Membatalkan data kemasan
yang ada pada form master
kemasan.
F. Desain Form Input Master Customer
Desain master customer ini merupakan desain input dan output yang akan
digunakan untuk mengelolah data–data informasi customer. Halaman utama
perancangan dapat dilihat pada gambar 3.25
51
Form Customer
Daftar Customer
ID Customer :
Nama Customer :
Simpan Batal
Alamat Customer :
Telepon Customer :
Ubah
Gambar 3.25 Desain Input dan Output Master Customer
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form master customer ini akan
dijelaskan pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Fungsi Objek Form Master Customer
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
ID Customer Textbox - Kode otomatis yang
digunakan sebagai
identitas dari customer.
Nama
Customer
Textbox - Memasukkan nama
customer.
Alamat Textbox - Memasukkan alamat
customer.
Telepon Textbox - Memasukkan telepon
customer.
Simpan Button - Menyimpan data
customer
Ubah Button - Mengubah data customer
yang ada pada form
master customer.
Batal Button - Membatalkan data
customer yang ada pada
form master customer.
52
G. Desain Form Input Master Proses
Desain master proses ini merupakan desain input dan output yang
digunakan untuk mengelola waktu proses dan moving mesin. Halaman utama
perancangan dapat dilihat pada gambar 3.26
Form Proses
Daftar Proses
Kemasan :
Waktu Proses :
Simpan Batal
Waktu Moving Mesin :
ID Proses :
Mesin :
Menit
Menit
Ubah
Gambar 3.26 Desain Input dan Output Master Proses
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form master proses ini akan
dijelaskan pada Tabel 3.14
Tabel 3.14 Fungsi Objek Form Master Proses
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
ID Proses Textbox - Kode otomatis yang
digunakan sebagai identitas
dari proses.
Kemasan Combobox - Memasukkan kemasan
Mesin Combobox - Memasukkan mesin
Waktu Proses Textbox - Waktu yang dibutuhkan
untuk memproduksi pada
satu mesin
53
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
Waktu
Moving Mesin
Textbox - Waktu yang dibutuhkan
untuk mengambil bahan
baku ke mesin satu dan ke
mesin berikutnya.
Simpan Button - Menyimpan data proses
Ubah Button - Mengubah data proses
Batal Button - Membatalkan data proses
3.3.2 Perancangan Input dan Output Bagian Admin
Hak akses dari admin ini adalah dari form master pegawai. Admin akan
memasukan daftar pegawai dan pengguna dari aplikasi ini. Hak akses setiap
pengguna akan ditentukan oleh admin.
A. Desain Input dan Output Master Pegawai
Master pegawai merupakan form yang digunakan oleh bagian
admin untuk menyimpan data pegawai dan pengguna seperti nama bagian dan
password. Nama bagian tersebut menentukan setiap hak akses dari pengguna.
Halaman utama perancangan dapat dilihat pada gambar 3.27
Form Pegawai
Daftar Pegawai
ID Pegawai :
Nama Pegawai :
Simpan Batal
Password :
Ubah
Gambar 3.27 Desain Input dan Output Master Pegawai
54
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form master pegawai ini akan
dijelaskan pada Tabel 3.15.
Tabel 3.15 Fungsi Objek Form Master Pegawai
Nama Objek Tipe Objek Tipe Data Keterangan
ID Pegawai Textbox - Kode otomatis yang
digunakan sebagai identitas
dari pegawai.
Kemasan Combobox - Memasukkan kemasan
Mesin Combobox - Memasukkan mesin
Waktu Proses Textbox - Waktu yang dibutuhkan
untuk memproduksi pada
satu mesin
Waktu
Moving Mesin
Textbox - Waktu yang dibutuhkan
untuk mengambil bahan
baku ke mesin satu dan ke
mesin berikutnya.
Simpan Button - Menyimpan data proses
Ubah Button - Mengubah data proses
Batal Button - Membatalkan data proses
3.3.3 Perancangan Input dan Output Bagian Manajer Produksi
Perancangan input untuk akses Manajer Produksi digunakan oleh Manajer
Produksi dalam mengelola transaksi order. Berikut ini desain input output untuk
akses Manajer Produksi.
A. Desain Input dan Output Form Master Analisa
Desain form analisa merupakan desain input dan output yang digunakan
untuk melakukan proses perhitungan dan perbandingan metode yang akan dipilih
melalui kriteria penjadwalan produksi. Bagian perencanaan produksi akan
memilih batas awal dan akhir pesanan yang akan dijadwalkan dan memberikan
masukan berupa tanggal produksi dan parameter yang ingin dicapai. Halaman
utama perancangan dapat dilihat pada gambar 3.28
55
Form Analisa
FCFS SPT LPT EDD
Ambil Order Tanggal : s/d
Ambil Data Order
Utilisasi
Keterlambatan Rata - Rata
Penyelesaian Tercepat
Penyelesaian Terlama Tanggal Order
Jumlah Pekerjaan Tanggal Mulai
Proses Order
Waktu Penyelesaian :
Utilisasi :
Jumlah Pekerjaan :
Keterlambatan :
Kriteria :
Gambar 3.28 Desain Input dan Output Form Analisis
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form master analisa ini akan
dijelaskan pada Tabel 3.16
Tabel 3.16 Fungsi Obyek Form Analisis
Nama Obyek Tipe Obyek Tipe Data
(Size)
Keterangan
Ambil order
tanggal Datetimepicker
-
Menentukan tanggal mulai
Hingga
tanggal Datetimepicker
-
Menentukan tanggal akhir
Ambil data
order Button
-
Menampilkan data order
Utilisasi Check box - Memilih kriteria utilisasi
Keterlambatan
rata-rata Check box
- Memilih kriteria
keterlambatan rata-rata
Penyelesaian
tercepat Check box
- Memilih kriteria
Penyelesaian tercepat
Penyelesaian
terlama Check box
- Memilih kriteria
Penyelesaian terlama
Jumlah
pekerjaan Check box
- Memilih kriteria Jumlah
pekerjaan
56
Nama Obyek Tipe Obyek Tipe Data
(Size)
Keterangan
Tanggal order Check box
- Memilih kriteria Tanggal
order
Proses Button - Proses penjadwalan.
B. Desain Input dan Output Form Laporan Penjadwalan Mesin
Laporan jadwal penggunaan mesin ini disusun sesuai dengan urutan
metode yang terpilih pada form perbandingan metode diambil dari tanggal
penjadwalan lalu di cetak. Jam kerja dalam laporan ini adalah delapan jam
dengan waktu mulai pukul 08.00, istrirahat pukul 12.00–13.00 dan selesai pada
pukul 17.00. Perancangan halaman form laporan jadwal penggunaan mesin dapat
dilihat pada Gambar 3.29
Form Laporan Penjadawalan Mesin
Laporan Jadwal Mesin
Text
Text
Text
Tanggal Penjadwalan :
Cetak
Gambar 3.29 Desain Form Laporan Penjadwalan Mesin
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form laporan penjadwalan mesin
ini akan dijelaskan pada Tabel 3.17
57
Tabel 3.17 Fungsi Obyek Form Laporan Penjadwalan Mesin
Nama Obyek Tipe Obyek Tipe Data
(Size)
Keterangan
Tanggal
Penjadwalan Combobox
- Menentukan tanggal
penjadwalan
Cetak Button - Untuk tombol cetak
LAPORAN JADWAL MESIN
PT. UNICHEM CANDI INDONESIA
Tanggal
PERIODE ..... SAMPAI .....
NAMA KEMASAN
NAMA CUSTOMER
TANGGAL ID ORDER
ID MESIN
NAMA MESIN
NO
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
Gambar 3.30 Desain Output Laporan Jadwal Mesin
C. Desain Input dan Output Form Laporan Penjadwalan Pekerjaan
Laporan jadwal pemrosesan pekerjaan ini disusun sesuai dengan urutan
metode yang terpilih pada form perbandingan metode dan diambil dari id order
lalu di cetak. Jam kerja dalam laporan ini adalah delapan jam dengan waktu
mulai pukul 08.00, istrirahat pukul 12.00 – 13.00 dan selesai pada pukul 17.00.
Laporan jadwal pekerjaan ini berbeda dengan laporan jadwal mesin karena
menampilkan pesanan pelanggan di proses pada mesin apa saja dan pada waktu
berapa. Perancangan halaman form laporan jadwal pemrosesan pesanan dapat
dilihat pada Gambar 3.31
58
Form Laporan Penjadawalan Pekerjaan
Laporan Jadwal Pekerjaan
Text
Text
Text
ID Order :
Cetak
Gambar 3.31 Desain Form Laporan Penjadwalan Pekerjaan
Fungsi-fungsi objek yang terdapat pada form laporan penjadwalan
pekerjaan ini akan dijelaskan pada Tabel 3.18
Tabel 3.18 Fungsi Obyek Form Laporan Penjadwalan Pekerjaan
Nama Obyek Tipe Obyek Tipe Data
(Size)
Keterangan
Id order Combobox - Menentukan id order
Cetak Button - Untuk tombol cetak
LAPORAN JADWAL PEKERJAAN
PT. UNICHEM CANDI INDONESIA
Tanggal
PERIODE ..... SAMPAI .....
NAMA
MESIN
WAKTU
PROSES
WAKT
U
MULA
I
WAKTU
SELESAI
NAMA
KEMAS
AN
WAKTU
PROSES
MESIN
ID ORDER :
ID CUSTOMER
NAMA CUSTOMER
XXX
XXX
XXXXXX
XXX
XXX
XXX XXX
XXX
XXX
XXX
XXX
NO
Gambar 3.32 Gambar Output Laporan Jadwal Pekerjaan
59
3.4 Desain Uji Sistem
Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi telah dibuat
dengan benar sesuai dengan kebutuhan atau tujuan yang diharapkan. Kekurangan
atau kelemahan sistem pada tahap ini akan dievaluasi sebelum diimplementasikan.
Proses pengujian menggunakan black box testing yaitu aplikasi akan diuji dengan
melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah
dibuat sudah sesuai dengan tujuan. Uji coba yang akan dilakukan antara lain :
A. Uji coba fungsi aplikasi
B. Uji coba fungsi perhitungan
A. Uji Coba Fungsi Aplikasi
Proses uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi dari
aplikasi optimasi penjadwalan produksi telah berjalan dengan benar. Setiap fitur
yang disediakan akan diuji hasilnya sesuai dengan test case. Desain uji coba
fungsi aplikasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.19 Modul Login
No. Nama
pengujian
Cara pengujian Hasil yang diharapkan
1 Pengujian
fungsi login
aplikasi.
Memasukkan id
pegawai dan
password
pengguna.
1. Sistem harus mampu menggagalkan
proses login apabila data username
dan password tidak sesuai.
2. Sistem harus dapat membuka form
utama aplikasi sesuai dengan hak
akses apabila proses login berhasil.
3. Sistem harus mampu menutup paksa
aplikasi ketika terjadi 3x kesalahan
memasukkan username dan
password.
60
Tabel 3.20 Modul Order
No. Nama
pengujian
Cara pengujian Hasil yang diharapkan
1 Pengujian
fungsi tambah
pesanan.
Perintah klik pada
button tambah.
1. Menampilkan form input order.
2 Pengujian
fungsi
mengubah
data pesanan.
Perintah klik pada
data yang akan
diubah dan
memilih button
ubah
1. Sistem dapat menampilkan form
input order dan mengubah data
order yang telah ada di database
tabel transaksi order kemudian
disimpan kembali ke dalam
database.
2. Sistem harus dapat memberikan
peringatan tidak dapat merubah
pesanan ketika pengguna akan
mengubah data pesanan yang
memiliki status porses.
3 Pengujian
fungsi
menghapus
data pesanan.
Menghapus data
pesanan yang
telah disimpan
dalam database.
1. Sistem dapat menghapus data
pesanan yang belum memiliki
status proses di dalam database
tabel transaksi order.
Tabel 3.21 Modul Perbandingan Metode
No. Nama
pengujian
Cara pengujian Hasil yang diharapkan
1 Pengujian
fungsi
perhitungan
parameter tiap
metode.
Input data data
tanggal pesanan,
data tanggal
produksi dan data
parameter. Lalu
pilih button
PROSES.
1. Sistem dapat menampilkan urutan
pesanan berdasarkan aturan pada
masing-masing metode.
2. Sistem dapat menampilkan nilai
waktu proses, aliran waktu, batas
waktu dan keterlambatan tiap
metode.
3. Sistem dapat menampilkan nilai
parameter dari 4 metode.
4. Sistem akan membandingkan hasil
dari perhitungan nilai 4 metode dan
memberikan pesan metode apa saja
yang memiliki nilai terbaik.
61
Tabel 3.22 Modul Pembuatan Laporan
No. Nama
pengujian
Cara pengujian Hasil yang diharapkan
1 Pengujian
fungsi filter
pada form
laporan
penggunaan
mesin dan
laporan
pemrosesan
pesanan.
Memilih filter
yang diinginkan
dan klik button
CARI.
1. Sistem dapat menampilkan laporan
sesuai dengan filter yang dipilih.
2. Sistem dapat menampilkan urutan
pesanan sesuai dengan metode yang
dipilih
3. Sistem menampilkan jam kerja
mulai dari pukul 08.00-12.00 dan
13.00-17.00.
B. Uji Coba Fungsi Perhitungan
Dalam desain uji coba kesesuaian hasil perhitungan akan diberikan sebuah
contoh kasus perhitungan ukuran efektivitas, perhitungan jam masuk mesin dan
waktu keluar mesin serta perbandingan model terbaik yang tepat sesuai dengan
kriteria yang dipilih. Berikut data-data masukan untuk perhitungan aplikasi
optimasi penjadwalan produksi.
1. Desain Uji Coba Perhitungan Ukuran Efektivitas
Untuk melakukan perhitungan efektivitas terlebih dahulu Manajer
Produksi memilih kriteria yang akan digunakan, dari kriteria tersebut akan
menampilkan urutan semua model penjadwalan beserta nilai ukuran efektivitas,
aplikasi akan menghitung waktu pemrosesan, aliran waktu beserta keterlambatan.
Aplikasi akan memilihkan model mana yang tepat dan sesuai dengan kriteria yang
telah dipilih oleh Manajer Produksi. Berikut contoh membandingkan keempat
aturan FCFS,SPT,LPT,EDD akan diterapkan pekerjaan ditandai dengan huruf
sesuai dengan urutan kedatangannya.
62
Tabel 3.23 Contoh Soal Penjadwalan
Pekerjaan Waktu pemrosesan Batas waktu pekerjaan
A 6 8
B 2 6
C 8 18
D 3 15
E 9 23
Penyelesaian
1. Urutan FCFS diperlihatkan dalam tabel berikut, yaitu A-B-C-D-E. Aliran
waktu dalam sistem untuk urutan ini menghitung waktu yang dihabiskan oleh
setiap pekerjaan untuk menunggu ditambah dengan waktu pengerjaannya.
Tabel 3.24 Data Perhitungan FCFS
No Urutan
pekerjaan
Waktu
pemrosesan Aliran waktu
Batas
waktu
pekerjaan
Keterlambatan
1 A 6 6 8 0
2 B 2 8 6 2
3 C 8 16 18 0
4 D 3 19 15 4
5 E 9 28 23 5
JUMLAH: 28 77 11
Tabel 3.25 Rumus Perhitungan Metode FCFS
Rumus Perhitungan Hasil
Waktu penyelesaian rata-
rata :
Jumlah aliran waktu total /
jumlah pekerjaan 77hari / 5 = 15,4
Utilisasi : Jumlah waktu proses total /
jumlah aliran waktu total 28 / 77 = 36,40%
Jumlah Pekerjaan rata-
rata dalam sistem :
jumlah aliran waktu total /
waktu proses pekerjaan
total
77 hari / 28 hari = 2,75
Pekerjaan
63
Keterlambatan pekerjaan
rata-rata :
Jumlah hari keterlambatan /
jumlah pekerjaan 11 / 5 = 2,2 hari
2. Aturan SPT yang diperlihatkan dalam tabel berikut, menghasilkan urutan B-D-
A-C-E. Urutan dibuat berdasarkan waktu pemrosesan, dengan prioritas tertinggi
diberikan kepada pekerjaan yang paling pendek.
Tabel 3.26 Data Perhitungan SPT
No Urutan
pekerjaan
Waktu
pemrosesan Aliran waktu
Batas
waktu
pekerjaan
Keterlambatan
1 B 2 2 8 0
2 D 3 5 15 0
3 A 6 11 8 3
4 C 8 19 18 1
5 E 9 28 23 5
JUMLAH: 28 65 9
Tabel 3.27 Rumus Perhitungan Metode SPT
Rumus Perhitungan Hasil
Waktu penyelesaian rata-
rata :
Jumlah aliran waktu total /
jumlah pekerjaan 65hari / 5 = 13
Utilisasi : Jumlah waktu proses total /
jumlah aliran waktu total 28 / 65 = 43,10%
Jumlah Pekerjaan rata-
rata dalam sistem :
jumlah aliran waktu total /
waktu proses pekerjaan
total
65 hari / 28 hari = 2,32
Pekerjaan
Keterlambatan pekerjaan
rata-rata :
Jumlah hari keterlambatan /
jumlah pekerjaan 9 / 5 = 1,8 hari
3. Aturan LPT yang diperlihatkan dalam tabel berikut, menghasilkan urutan E-C-
A-D-B. Urutan dibuat berdasarkan waktu pemrosesan, dengan prioritas tertinggi
diberikan kepada pekerjaan yang paling panjang.
64
Tabel 3.28 Data Perhitungan LPT
No Urutan
pekerjaan
Waktu
pemrosesan Aliran waktu
Batas
waktu
pekerjaan
Keterlambatan
1 E 9 9 23 0
2 C 8 17 18 0
3 A 6 23 8 15
4 D 3 26 15 11
5 B 2 28 6 22
JUMLAH: 28 103 48
Tabel 3.29 Rumus Perhitungan Metode LPT
Rumus Perhitungan Hasil
Waktu penyelesaian rata-
rata :
Jumlah aliran waktu total /
jumlah pekerjaan 103hari / 5 = 20,6
Utilisasi : Jumlah waktu proses total /
jumlah aliran waktu total 28 / 103 = 27,20%
Jumlah Pekerjaan rata-
rata dalam sistem :
jumlah aliran waktu total /
waktu proses pekerjaan
total
103 hari / 28 hari = 3,68
Pekerjaan
Keterlambatan pekerjaan
rata-rata :
Jumlah hari keterlambatan /
jumlah pekerjaan 48 / 5 = 9,6 hari
4. Aturan EDD yang diperlihatkan dalam tabel berikut, menghasilkan urutan B-
A-D-C-E. Urutan dibuat berdasarkan waktu pemrosesan, dengan prioritas
tertinggi diberikan kepada pekerjaan dengan batas waktu jatuh tempo.
Tabel 3.30 Data Perhitungan EDD
No Urutan
pekerjaan
Waktu
pemrosesan Aliran waktu
Batas
waktu
pekerjaan
Keterlambatan
1 B 2 2 6 0
2 A 6 8 8 0
3 D 3 11 15 0
4 C 8 19 18 1
5 E 9 28 23 5
JUMLAH: 28 68 6
65
Tabel 3.31 Rumus Perhitungan Metode EDD
Rumus Perhitungan Hasil
Waktu penyelesaian rata-
rata :
Jumlah aliran waktu total /
jumlah pekerjaan 68hari / 5 = 13,6
Utilisasi : Jumlah waktu proses total /
jumlah aliran waktu total 28 / 68 = 41,20%
Jumlah Pekerjaan rata-
rata dalam sistem :
jumlah aliran waktu total /
waktu proses pekerjaan
total
68 hari / 28 hari = 2,43
Pekerjaan
Keterlambatan pekerjaan
rata-rata :
Jumlah hari keterlambatan /
jumlah pekerjaan 6 / 5 = 1,2 hari
2. Desain Uji Coba Perbandingan Aturan Prioritas
Perbandingan aturan prioritas yang di maksud adalah membandingkan
model yang tepat sesuai dengan kriteria yang dipilih oleh Manajer Produksi.
Model yang dipilih aplikasi melalui tahap perbandingan nilai ukuran efektifitas.
Contoh perbandingan model seperti berikut tabel 3.32.
Tabel 3.32 Tabel Perbandingan Aturan Prioritas
Model yang
digunakan
adalah
Waktu
penyelesaian
rata-rata
Utilisasi
Jumlah
Pekerjaan rata-
rata dalam
sistem
Keterlambatan
pekerjaan
rata-rata
FCFS 15,40 36,40% 2,75 2,20
SPT 13,00 43,10% 2,32 1,80
EDD 1360 41,20% 2,43 1,20
LPT 20,60 27,20% 3,68 9,60
Penjelasan dari tabel yang tertera menunjukan nilai terbaik diperoleh oleh
SPT dalam uji pada contoh yang sedang digunakan dan nilai terburuk di dapat
oleh LPT, dalam contoh ini bukan berarti metode LPT adalah yang terburuk,
melainkan metode terbaik adalah metode yang tepat sesuai dengan kriteria yang
sedang ingin di tuju oleh Manajer Produksi.
Top Related