7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu digunakan sebagai salah satu bahan acuan dalam
penulisan ini, dengan menganalisis kelebihan dan kekurangannya, dari hasil analisis
tersebut maka data yang diperoleh dapat menjadi bahan acuan untuk mendapatkan
hasil yang efektif dan tepat guna.
Penelitian terdahulu dalam analisis perancangan ini adalah penelitian yang
mengangkat mengenai saluran pemasaran Cabai Rawit. Penelitian terdahulu yang
diambil adalah “Analisis Saluran Pemasaran Cabai Rawit (Capsicum Frutescens. L)”
oleh Ahmad Sofanudin, Prodi Agribisnis, Universitas Islam Blitar, Tahun 2017. Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis saluran pemasaran dan margin
pemasaran cabai di Kecamatan Kanigoro, pelaksanaan fungsi pada setiap lembaga
pemasaran dan efisiensi saluran pemasaran di Kecamatan Kanigoro. Metode penelitian
ini menggunakan metode analisis saluran pemasaran, analisis margin pemasaran dan
analisis elastisitas transmisi. Hasil penelitian ini saluran pemasaran pertama memiliki
angka margin sebesar Rp. 6.500 per kg yang lebih rendah dari saluran yang kedua
dengan besar mangin Rp. 10.000 per kg. Saluran pemasaran ketiga sebesar Rp. 10.000
per kg. Berdasarkan hasil penelitian ini terhadap tinggi dan rendahnya margin
pemasaran, maka hasil dari saluran pemasaran yang kedua dan ketiga merupakan
8
saluran yang kurang efisien secara ekonomis di Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar,
(Sofanudin & Budiman, 2017) .
Penelitian ini membahas tentang “Analisis Saluran Pemasaran dan Marjin
Pemasaran Kelapa Dalam Di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur” oleh Dosen
Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Borneo 2. Dosen Ekonomi Pertanian
Universitas Gadjah Mada, Tahun 2013. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1)
Mengetahui saluran pemasaran dan menganalisis efisiensi saluran pemasaran kelapa
dalam di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur. (2) Menganalisis margin pemasaran
kelapa dalam di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur. Metode yang digunakan dalam
pemilihan lokasi yaitu menggunakan metode sampling nonprobabilitas, yaitu dimana
teknik yang digunakan teknik sampling dan tidak semua individu dalam suatu populasi
memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel, teknik yang digunakan
secara sengaja (purposive sampling). Analisis datanya memakai analisis margin
pemasaran dan analisis farmer’s share. Margin pemasaran bertujuan untuk mengetahui
perbedaan nilai harga yang diterima oleh petani dengan harga yang dibayar oleh
konsumen. Sedangkan analisis farmer’s share yaitu untuk mengetahui bagian harga
yang diterima oleh petani dari harga yang ada ditingkat konsumen dalam dinyatakan
persentase. Hasil pembahasan dalam penelitian ini semakin panjang dengan saluran
pemasaran, maka hasil semakin besar marginnya. Kesimpulan dalam penelitian ini
yaitu: (1) terdapat dua saluran pemasaran kelapa dalam di perbatasan Kalimantan
timur, yaitu saluran yang pertama: petani - pedagang pengepul Desa/Kecamatan -
pedagang pengepul antar Kabupaten/Kota-konsumen, dan saluran pemasaran yang
kedua: petani - pengepul. (2) Berdasarkan analisis penampilan pasar, pemasaran kelapa
9
dalam di daerah Sebatik Kabupaten Nunukan tidak efisien. Hal ini bisa dilihat dari cara
menganalisis margin pemasaran pada saluran pemasaran, distribusi marjinnya belum
merata, share harga yang diterima oleh petani masih rendah, ratio keuntungan dan biaya
bervariasi, menurut (Jumiati, Elly; Darwanto, Dwidjono Hadi; Hartono, 2013).
Penelitian ini membahas tentang “Analisis Efisiensi Biaya Usahatani Jamur
Tiram (Pleurotus sp) Dan Pemasarannya Di Kabupaten Jember” oleh Andriansyah
Setiawan Saputra Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember, Pada Tahun
2011. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Efisiensi biaya usahatani
jamur tiram di Kabupaten Jember, (2) Pendapatan usahatani jamur tiram di Kabupaten
Jember, (3) Saluran pemasaran jamur tiram di Kabupaten Jember, dan (4) Margin
pemasaran jamur tiram di Kabupaten Jember. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive method (secara sengaja) untuk penentuan daerah
penelitian, lalu menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, metode
pengambilan sampel menggunakan metode total sampling dan snowball sampling,
metode pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metode pengumpulan
data primer dan sekunder. Untuk menguji hipotesanya mengenai efisiensi biaya
usahatani jamur tiram ini menggunakan analisis R/C rasio. Untuk menguji yang kedua
yang mengenai tingkat pendapatan usahatani jamur tiram yaitu menggunakan rumus
pendapatan dengan rumus yaitu Pd = R-C. Untuk menguji hipotesa yang ketiga
mengenai saluran pemasaran jamur tiram yang terdiri dari tiga tingkat cara yaitu
saluran tingkat pertama, saluran tingkat dua dan saluran tingkat tiga dengan
menggunakan beberapa Lembaga Pemasaran adalah dengan menggunakan Metode
Deskriptif. Untuk mengetahui hipotesa yang keempat yang mengenai margin
10
pemasaran dalam usahatani jamur tiram di Kabupaten Jember yaitu menggunakan
metode margin pemasaran, fungsi margin pemasaran yaitu untuk mengetahui
keuntungan yang di dapat oleh masing-masing lembaga pemasaran, dalam rumus
MP=Pr-Pf.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan : (1) dalam penggunaan biaya usahatani
jamur tiram adalah efisien, (2) pendapatan dari usahatani jamur tiram adalah
menguntungkan bagi para petani yang ada di Kabupaten Jember,(3) Saluran pemasaran
yang dilakukan oleh petani jamur tiram adalah saluran tingkat satu tingkat (Petani –
Pedagang Pengecer – Konsumen) dan dua tingkat (Petani – Tengkulak – Pedagang
Pengecer – Konsumen), saluran pemasaran dua tingkat hanya terjadi ketika panen raya,
dan (4) Margin keuntungan pemasaran jamur tiram adalah terdistribusi merata
(Saputra, Dewi, & Januar, 2011) .
2.2. Teori Utama yang Digunakan
2.2.1. Efisiensi
Pengertian Efisiensi
Efisiensi menurut (Unsa, 2012) yaitu : “Efisiensi merupakan suatu ukuran
keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari
kegiatan yang dijalankan”.
Peneliti mengambil pendapat dalam jurnal (Unsa, 2012) pengertian efisiensi
menurut SP. Hasibuan (1984:223-4) yang mengutip pernyataan H.Emerson adalah
“Efisiensi adalah Hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber daya yang
11
terbatas dengan membandingkan antara pemasukan (input) dan hasil keuntungan
dengan sumber - sumber yang digunakan (output).
Menurut (Soekartawi, 2007), mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran akan
terjadi jika :
1. Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan.
2. Pemasaran dapat lebih tinggi.
3. Prosentase pembeda harga yang dibayar konsumen dan produsen tidak terlalu
tinggi.
4. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.
Menurut KBBI pengertian Efisiensi adalah ketepatan cara usaha atau kerja
dalam menjalankan sesuatu: kedayagunaan: ketepatgunaan: kesangkilan: dan
kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu,
tenaga dan biaya. Beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Efisiensi
adalah kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber daya dalam proses
produksi barang dan jasa.
2.2.2. Pemasaran
Pemasaran memiliki fungsi yang sangat penting dalam menghubungkan
produsen dengan konsumen dan memberikan nilai tambah yang besar dalam
perekonomian. Menurut (Kolter & Armstrong, 2012), “Marketing as the process by
which companies create value for customers and build strong customers relationship
in order to capture value from customers in return”, yang artinya menyatakan bahwa
pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan
12
membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap pelanggan sebagai
imbalan”.
Menurut (Kolter & Keller, 2009), “Marketing is about identifying and meeting
human and social needs. One of the shortest good definitions of marketing is meeting
needs profitably” artinya Pemasaran adalah proses mengidentifikasi memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dalam
pemasaran memenuhi kebutuhan manusia dengan cara yang menguntungkan.
Definisi pemasaran menurut (Kurtz, 2008:7). Yaitu “marketing is an
organizational function and set of process for creating communicating and delivering
velue to customers and for managing customer relationships in that benefit the
organization andils stakeholders” yang artinya pemasaran adalah fungsi organisasi dan
proses untuk membuat komunikasi dan mengirim nilai ke pelanggan untuk mengatur
hubungan dan keuntungan dengan pelanggan dalam pemangku kepentingan
organisasi.” Beberapa definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pemasaran
adalah suatu kegiatan usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen atau pemakai untuk memenuhi kebutuhan.
2.2.3. Saluran Pemasaran
1. Pengertian Saluran Pemasaran
Menurut (Buchari Alma,2005), distribusi merupakan sekumpulan lembaga
yang saling terhubung antara satu dengan lainnya untuk melakukan kengiatan
penyaluran barang atau jasa sehingga tersedia untuk dipergunakan oleh para konsumen
13
(pembeli). Jurnal yang diambil dari (Tjiptono,2008;187) menjelaskan, “saluran
distribusi merupakan rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelolah pemasar
maupun yang independen dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.”
Selanjutnya menurut Daniel, Distribusi adalah suatu kegiatan dari sebuah
organisasi yang bertujuan untuk memperlancar kegiatan penyaluran barang atau jasa
dari produsen ke konsumen (Dilihatya, 2014) dalam jurnal (Rahim, 2016). Jadi,
Saluran Pemasaran ialah bagian dari suatu sistem yang luas dimana kita semua hidup
di dalamnya.
2. Sistem Saluran Pemasaran
A.D. Hall dan R.E. Fagen dalam bukunya yang berjudul “Definition of a
System, general system (Ann Arbor: University of Michigan Press, 1956:8)) yang
dikutip oleh C. Glenn Walters mengemukakan bahwa “Sistem merupakan suatu objek
dalam mana terdapat hubungan - hubungan antara objek tersebut dan atributnya”.
Sistem saluaran distribusi pemasaran menurut (Kotler dan keller, 2007) mempunyai
tiga sistem yaitu:
1. Sistem pemasaran saluran vertikal
Sistem pemasaran vertikal terdiri atas produsen, pedagang besar, dan pengecer
yang bertindak sebagai suatu system yang menyatu.
2. Sistem pemasaran saluran horizontal
Sistem pemasaran saluran horizontal terdapat kerjasama antara dua atau
beberapa perusahaan yang tidak berhubungan, menggabungkan sumber daya atau
program untuk memanfaatkan peluang pemasaraan yang sedang berkembang.
14
3. Sistem pemasaran multi saluran
Sistem pemasaran multi saluran menurut (Kotler dan Keller, 2007), yaitu
perusahaan menggunakan dua atau lebih saluran pemasaran untuk menjangkau satu
atau beberapa segmen konsumen.
Saluran pemasaran merupakan suatu komponen yang ada dalam kegiatan
keseluruhan. Kegiatan saluran pemasaran dibatasai oleh komponen lingkungan dan
diarahkan untuk melayani kebutuhan pasar. Dapat dikatakan bahwa komponen -
komponen pasar, saluran dan lingkungan merupakan subsistem dan sistem lokal.
1. Lembaga Pemasaran
Memasarkan suatu produk pertanian pasti membutuhkan suatu lembaga
pemasaran. Lembaga pemasaran adalah badan usaha atau individu yang
menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari produsen ke
konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau lainnya.
Lembaga pemasaran timbul karena adanya keinginan konsumen untuk memperoleh
komoditi yang sesuai dengan waktu, tempat, dan bentuk yang diinginkan konsumen.
Tugas lembaga pemasaran adalah menjalankan fungsi - fungsi pemasaran
berupa marjin pemasaran. Lembaga pemasaran produksi pertanian banyak dikenal,
berdasarkan (Sudiyono, 2002) menyatakan dalam lembaga pemasaran adalah individu
atau badan usaha yang menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa ataupun
komoditi dari tingkat produsen hingga ke tingkat konsumen akhir serta memiliki
hubungan dengan badan usaha lainnya.
2. Strategi Pemasaran
15
Strategi pemasaran adalah pengambil keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan
yang diharapkan dengan kondisi persaingan. Menurut (Priangani, 2013) strategi
pemasaran terdapat 3 faktor utama yang menyebabkan tejadinya perubahan strategi
dalam pemasaran yaitu :
1. Daur Hidup Produk.
Strategi harus disesuaikan dengan tahap - tahap daur hidup, yaitu tahap
perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap kemunduran.
2. Posisi persaiangan perusahaan di pasar
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan posisi perusahaan dalam
persaiangan, apakah memimpin, menantang, mengikuti atau hanya mengambil
sebagian kecil dari pasar.
3. Situasi Ekonomi.
Strategi pemasaran harus disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan pendangan
kedepan, apakah ekonomi berada dalam situasi makmur atau inflasi tinggi. Pada
konsep pemasaran yang strategis selalu memfokuskan diri pada cara-cara ikut terjun
dalam persaingan dimana perusahaan dapat secara efektif menempatkan diri
terhadap pesaingnya. Dalam hal ini, kemampuan memberikan nilai lebih pada
pelanggan adalah kunci yang dikembangkan dengan lebih optimal.
Optimalisasi pemasaran juga dipengaruhi oleh bauran pemasaran (marketing
mix). Bauran Pemasaran adalah suatu strategi marketing yang menekankan bagaimana
16
cara menjual produk seefektif mungkin. Berdasarkan data-data yang diperoleh dan
dikumpulkan, baik melalui proses komputerisasi maupun data yang dikoleksi
berdasarkan langganan, agar proses penjualan berjalan lancar. Dengan perkataan lain
marketing mix adalah merupakan variabel-variabel yang dipergunakan oleh setiap
perusahaan, sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen.
Jadi marketing mix itu sendiri terdiri atas himpunan variabel-variabel yang dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya.
Menurut (Priangani, 2013) dalam jurnalnya berpendapat D.W. Foster, Bahwa
marketing mix adalah suatu istilah yang menggambarkan seluruh unsur pemasaran dan
faktor produksi yang dikerahkan guna mencapai tujuan badan usaha, Misalnya laba,
penghasilan, harta yang ditanam, omzet penjualan, dan bagian pasar yang ingin disebut.
Konsep marketing mix adalah sebagai berikut:
1. Produk
Produk yaitu dimana suatu barang atau jasa yang memiliki nilai sehingga bisa
ditawarkan berupa makanan ataupun minuman yang bisa memuaskan sebuah keinginan
dan kebutuhan.
2. Price
Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh head
office sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah penetapan harga sesuai dengan
kemampuan daya beli konsumen di lingkungan tersebut, yang penetapannya ditentukan
oleh lingkungan di mana restoran perusahaan tersebut berada.
17
3. Place
Berhubungan dengan lokasi untuk mendistri-busikan produk kepada
pelanggan, dimana tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang dituju yaitu
segmen kawula muda dan keluarga.
4. Promotion
Secara umum, program promosi dari market wide adalah promosi advertising
melalui above the line, yaitu iklan TV. Strategi promosi yang dilakukan meliputi : a.
Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan pelayanan yang
lebih kepada pelanggan melalui magic moment. b. Advertising, yaitu melalui above the
line : kerja sama dengan stasiun radio lokal untuk menginformasikan event-event yang
diadakan oleh suatu perusahaan. Sedangkan melalui below the line: spanduk, poster,
brosur, standing banner, hanging mobile, translite, back drop. c. Show Case, yaitu
berupa merchandise dari perusahaan. d. Event yang dilaksanakan oleh perusahaan yang
dapat dijadikan sebagai sarana promosi yang merupakan kerja sama dengan
perusahaan-perusahaan lain.
2.3. Jamur tiram (Pleurotus Ostreatus)
Jamur tiram putih atau bisa disebut dengan white mushroom, jamur ini
sangatlah terkenal dari jenis- jenis jamur tiram lainnya karena termasuk dalam tanaman
yang mudah dibudidayakan, sehingga banyak sekali masyarakat yang
membudidayakan jamur tiram ini. Jamur tiram putih tidak hanya lezat sebagai lauk
makan dimeja makan, selain itu jamur tiram putih memiliki banyak manfaat salah
satunya dapat mencegah perkembangan tumor dan kutil, dapat mengakal efek buruk
18
radikal bebas, dapat menurunkan kolestrol, dapat menurunkan tekanan darah, sebagai
anti mikroba, dan dapat mencerdaskan otak.
Segi bentuk jamur tiram memiliki tubuh berwarna putih pada tubuhnya, lalu
memiliki traram / tudung jamur dewasa antara 2,8 sampai 7,9 cm. Dengan permukaan
tudung jamur yang sedikit licin dan berminyak. Sehingga jamur tiram ini sangatlah
populer dan tidak asing bagi masyarakat. Di Indonesia sangatlah banyak pembudidaya
jamur tiram sehingga masyarakat tidak begitu sulit mendapatkan jamur ini baik di pasar
tradisional atau supermarket.
2.3.1. Jenis - jenis jamur tiram
1. Jamur tiram merah (Pleurotus Flabellatus)
Selain jamur tiram putih jamur tiram merah ini memiliki khasiat yang amat sangat
baik sebagai obat bagi yang mempunyai penyakit yang berkaitan dengan darah. Jamur
tiram merah ini memiliki bentuk yang sangat bagus dan cantik apalagi ketika jamur ini
masih muda. Jamur ini mempunyai kelemahan salah satunya jika dimasak jamur tiram
ini akan berubah warna, itu dikarenakan efek panas saat dimasak, maka di kalang
pemasak atau bisa disebut dengan chef jamur tiram ini hanya dipakai penghias
makanan (salad). Karakter tubuh jamur tiram merah ini memiliki tudung dengan
diameter anatar 5 sampai 10 cm, sedangkan pada daun tudungnya lebih tebal, tetapi
jumlah runpun dalam pertumbuhannya lebih sedikit apabila di bandingkan dengan jenis
jamur tiram putih.
19
2. Jamur tiram kuning (Pleurotus Citrinipileatus)
Jamur tiram kuning ini juga tidak kalah menawan dengan jamur - jamur lainnya,
dengan tudung berwarna kuning bersinar dan lebar mencapai 2,5 sampai 5 cm. Jamur
tiram kuning ini biasa disebut dengan golden oyster atau jamur tiram emas. Jamur tiram
memiliki kandungan ekstrak yang bersifat anti-hiperlipidemia dan antioksidanmyang
mengandung lektin yang sangat berkhasiat mencegah tumbuhnya tumor.
3. Jamur tiram abu-abu (Pleurotus Sayor Caju)
Jamur tiram abu-abu ini sangatlah sulit dicari baik dipasaran ataupun di
masyarakat yang membudidayanya, jamur tiram abu-abu memiliki kandungan ekstra
rasa yang sedikit manis. Jamur tiram abu-abu ini banyak di temukan di negara Jepang,
di Jepang jamur tiram abu-abu ini memiliki sebutan nama “Shim eji grey”. Jamur tiram
abu - abu memiliki bentuk buah berwarna abu - abu, dengan daun tiram/tudung
berdiameter mencapai 4 sampai 12 cm, hanya saja rumpun yang dimiliki oleh jamur
tiram abu - abu lebih sedikit dibandingkan dengan jamur tiram lainnhya.
4. Jamur tiram cokelat (Pleurotus Cytidiosus)
Jamur tiram cokelat secara fisik tidaklah jauh beda dengan jamur tiram jenis
lainnya, karakter jamur tiram coklat memiliki tudung berwarna abu - abu kecokelatan.
Buah jamur ini memiliki diameter 4 sampai 10 cm pada tiram/tudungnya. Kemudian
dari segi rasa jenis jamur ini memiliki citra rasa yang agak lebih gurih. Dari
perbandingan jamur tiram ini dengan jamur tiram lainnya juga memiliki rumpun yang
lebih sedikit, demikian juga jamur tiram ini memiliki tudung yang lebih tebal dan
sangat berpengaruh terhadap kekuatan saat penyimpanan.
20
5. Jamur tiram raja/king (Pleurotus Umbellatus)
Jamur tiram raja/king ini adalah jamur yang memiliki bentuk yang paling besar
dibandingkan dengan jenis - jenis jamur tiram lainnya, sampai jamur tiram ini sangat
tersohor dan mempunyai julukan “king oyster”. Jamur tiram king ini memiliki textur
yang kenyal pada buahnya, dan dalam segi ketebalannya lebih tebal jamur tiram king
dari jenis - jenis jamur tiram lainnya, sehingga dalam penyimpanan jamur ini sangat
tahan lama dibanding dengan jamur tiram lainnya, namun jamur tiram king ini tidak
memiliki rumpun. Jamur tiram ini mulai dibudidayakan sejak tahun 1993 di Taiwan,
Jepang, Cina dan menjadi agrobisnis yang berkembang pesat.
21
2.4 Kerangka Pikiran
Menurut (Di, 2010), Kerangka pemikiran merupakan dimana jalan pikir penulis
yang menjadikan sebagai skema pemikiran atau dasar-dasar pemikiran untuk
memperkuatan penjelasan tentang indikator yang melatar belakangi penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efisiensi saluran pemasaran jamur tiram di
Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, terutama dibagian efisisensi
saluran pemasaran pada jamur tiram. Hasil dari produksi jamur tiram di petani Desa
Pacet disalurkan ke konsumen melalui Lembaga pemasaran, sehingga dapat melakukan
proses pemasaran jamur tiram. Mulai dari Lembaga pemasaran yang telah
mendistribusikan jamur tiram kita dapat mengetahui seberapa pengaruh terhadap
efisiensitas pemasaran jamur tiram di tingkat petani sampai konsumen.
Alur pemikiran yang akan dijadikan kerangka pemikir dalam penelitian ini di
awali dari pusat pertama adalah petani(produsen). Petani disini berperan sebagai
penghasil budidaya jamur tiram dan tingkat paling pertama sebelum ke Lembaga
pemasaran lainnya. Lalu yang kedua adalah Lembaga pemasaran, Lembaga pemasaran
berperan sebagai menyelenggarakan pemasaran, menyalurkan jasa dan komoditi dari
produsen ke konsumen akhir serta mempunyai hubungan dengan badan usaha atau
lainnya. Selanjutnya, saluran pemasaran berperan sabagai penyalur produk. Nama
Lembaga pemasaran yang ada di saluran pemasaran yaitu tengkulak, pengepul,
pedagang besar, pengecer. Selanjutnya menghitung margin pemasaran (margin
pemasaran digunakan untuk mengetahui sebarapa besar perbedaan harga dan
keuntungan ditingkat Lembaga pemasaran) dan elastisitas transmisi (elastisitas
transmisi yaitu untuk mengetahui seberapa besar perubahan harga ditingkat lembaga
22
pemasaran). Selanjutnya ditingkat etrakhir yaitu efisiensi pemasaran. Efisiensi
pemasaran adalah menghitung seberapa tingkat saluran pemasaran jika terjadi lebih
sedikit dalam penyaluran barang ke konsumen. Dapat dibilang efisien jika melalui
banyak perantara maka saluran pemasarnnya bisa dibilang tidak efisiensi. Adapun
kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar I.
Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian
Saluran pemasaran I
Saluran pemasaran II
Saluran pemasaran III
Efisisensi pemasaran
Margin
pemasaran
Share Pemasaran dan
share keuntungan
Share yang
diterima petani
Keuntungan
lembaga pemasaran
Lembaga
Pemasaran
Petani
Top Related