BAB II.
RUANG LINGKUP STUDI
A. ISU-ISU POKOK LINGKUNGAN
Identifikasi bertujuan untuk menemukan dampak lingkungan yang potensial akan
terjadi pada kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA.
Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Matriks. Hasil identifikasi
dampak disajikan pada Tabel 11-1.
Dampak potensial yang diprakirakan akan timbul akibat kegiatan IUPHHK Hutan
Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA adalah sebagai berikut :
TAHAP PRAKONTRUKSI:
1. Sosialisasi/Penyuluhan Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman, akan
menimbutkan dampak terhadap persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan
Tanaman.
2. Pembebasan Lahan, akan menimbulkan dampak terhadap persepsi
masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman
TAHAP KONTRUKSI :
1. Kegiatan Penataan Areal Kerja, akan menimbutkan dampak terhadap pola
penguasaan lahan, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman
serta pola pemitikan dan penguasaan lahan.
2. Kegiatan Pembukaan Wilayah Hutan/Mobilisasi Alat Berat dan
Konservasi Tanah dan Air, akan menimbutkan dampak terhadap debit
sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, habitat satwa, biota
perairan, aksesibilitas, perubahan sosial, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK
Hutan Tanaman, kontribusi terhadap pembangunan daerah dan pola pemilikan
serta pengusaan Ia han.
3. Penyiapan Lahan, Pembukaan Lahan dan Pembuatan Saluran
Drainase, akan menimbulkan dampak terhadap iklirn mikro, kualitas tanah,
debit sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, produktifitas tanaman
lAPORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI lffAMA 11-1
(kerapatan dan volume tegakan), jenis tanaman, ekosistem khas, jenis nir
kayu, jenis dilindungijendemik, jenis bernilai ekologis, habitat satwaliar, biota
perairan, kelimpahan jenis satwaliar, serta persepsi masyarakat terhadap
IUPHHK Hutan Tanaman.
4. Pengadaan Bibit/Persemaian, akan menimbulkan dampak terhadap kualitas
air.
5. Penanaman, akan menimbulkan dampak terhadap iklim mikro, kualitas tanah,
debit sungai, sedimentasi, kualitas air, produktifitas tanaman (volume tegakan),
jenis tanaman, jenis nir kayu, habitat satwa, kelimpahan jenis satwa, hama dan
penyakit tanaman, biota perairan, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan
Tanaman.
6. Pemeliharaan Tanaman, akan menimbulkan dampak terhadap kualitas
tanah, debit sungai, fluktuasi dan potensi air tanah, kualitas air, biota perairan,
produktifitas tanaman dan hasi nir kayu.
7. Perlindungan dan Pengamanan Hutan, akan menimbulkan dampak
terhadap produktifitas tanaman, pranata sosial, persepsi masyarakat terhadap
IUPHHK Hutan Tanaman dan kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap
lingkungan/pembangunan daerah.
8. Penelitian, akan menimbulkan dampak terhadap produktifitas tanaman
IUPHHK Hutan Tanaman.
9. Pengadaan Tenaga Kerja, akan menimbulkan dampak terhadap kesempatan
kerja dan berusaha, tingkat pendapatan, kependudukan, pranata sosial, dan
perubahan sosial, kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap
lingkungan/pembangunan daerah, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK
Hutan Tanaman dan taraf dan fasilitas pendidikan masyarakat.
10. Pengadaan Sarana Prasarana/ Fasilitas Karyawan dan Fasilitas Umum
dan Kegiatan Sosial, akan menimbulkan dampak terhadap kesempatan kerja
dan berusaha, fasilitas perekonomian, persepsi masyarakat terhadap IUPHHK
Hutan Tanaman, kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap
lingkungan/pembangunan daerah, taraf dan fasilitas pendidikan masyarakat,
serta taraf dan fasilitas pelayanan kesehatan.
l.APORAN lffAHA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI lffAHA 11-2
TAHAP PASCA KONTRUKSI:
1. Pemanenan dan Pengangkutan Hasil, akan menimbulkan dampak terhadap
iklim mikro, subsidensi, produktifitas tanaman, kualitas tanah, debit sungai,
sedimentasi, kualitas air, habitat satwa liar, kelimpahan jenis satwa liar dan
kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Tabel II-1. Matriks Identifikasi Dampak Lingkungan Rencana Kegiatan Perkebunan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA.
Diskripsi Keqiatan
I ll Ill
Komponen/ Sutrsub Komponen
Sub Ungkungan A B c D E F G H I J K L M
Komponen
l.Jngkungan I
I A. FISIK4<IMIA I 1. lklim !klim Mikro . + + + + I 2. Tanah a. Sifat Fisik Tanah . . + + + + .
I b. Sifat Klmia Tanah + + + + c. Sctat Klmia Tanah . + + + + d. Kesuburan Tanah . . + + + +
3. Hidrologi a. Ruktuasi Debit . + + + + . Sunqai
b. Sedimentasi - + + + + - I 4. Kuahtas a. Sifat Fisik Alr - - + + + + - I
Air b. Sifat Klmia Air I - - + + + + -B. BIOLOGI l. Tumbuhan a. Tipe Ekoslstem - . + + + + .
(Keanekaragaman Jenis)
b. Produktifitas - + + + + -(Kerapatan dan Volume Tegakan)
c. JeniS Dilindungi/ . + + + + . Endemik/Ekoloois
2. Hasil a. Jumlah JeniS - - + + + + .
Hutan b. 'Tlngkat - - + + + + Nir Kayu Ketenganrungan
Masyarakat 3. Satwaliar a. Kelimpahan - - + + + +
lndividu b. Keanekaragaman I - - + + + +
Aves d. Kondisi Habitat I - + + + +
4. Hama dan a. Jenis Hama dan I - . - + Penvalat Penval<it
I s. Plankton a. Kelimpahan . + + b. Keanekaraqarnan . . i + + I c. Kemerataan I . I + + I
I 6. Benthos a. Kelimpahan - + + I !
b. Keanel<araqarnan - + + I I c. Kemerataan . . + + I
I 7. Nekton/ a. Jumlah Jenos I + + I :~<an
I b. Ntlai Ekonomts I - + + I
lAPORAN IJTAMA ANDAL I UPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI IJTAMA II-3
Tabel 11-1. Lanjutan
Diskripsi ~latan
I II Ill
Komponen/ Sut>-sub Komponen
Sub Ungkungan A B c 0 E F G H I J K L M Komponen
Ungkungan
C. SOSEKBUD
1. Soslal a. Kesempatan Ket]a Ekonomi dan Peluang + +
Berusaha b. Po1a Pemaikan dan
Penggunaan Lahan + c. Pendapatan +
Masyarakat
d. Fasilitas + + Perekonomian
e. Al<sesibilitas + + 2. Sosial a. Penyebaran + + +
Buday a Penduduk
b. PranataSosial/ Kelembagaan + t'lasyao-a'<at
c. Adat dan Pola -Kebiasaan
d. Hak Ulayat + - -e. Sosialisasi + + f. Pe~epsi
Masyao-akat + + + temadap Ungk. Hid up
g.Persepsi - - + + + + + + + Masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman
h. Taraf dan Fasilitas + + Pendidikan
i. Kontlibusi + Pembangunan
I Daerah
3. Kesehatan a. Taraf Kesehatan + Masyarakat b. Fasilitas Kesellatan + +
Keterangan : I. TAHAP PRAKONTRUKSI : A = Sosialisasi/Penyuluhan Terhadap Masyarakat, B = Pembebasan Lahan
II. TAHAP KONTRUKSI : C = Penataan Areal Kerja, D = Pembukaan Wilayah Hutan, E = Penyiapan Lahan, F = Pengadaan Bibit, G = Penanaman, H = Pemeliharaan Tanaman, I = Perlindungan Hutan dan Pengamanan Hutan, J = Penelitian, K = Pengadaan Tenaga Kerja, L = Pengadaan Sarana Prasarana dan Kegiatan Sosial
III. TAHAP PASCA KONTRUKSI : M = Pemanenan dan Pengangkutan
L.APORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SB.ARAS ABADI UTAMA 11-4
j ~
~ ~ :a:.. ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ Ci;l
~ ~ ~
~ ~ ~ ~
~ :b
.... .... I
(JI
~
RENCANA KEGIATAN Pra I 1. Penyuluhan, Sosiahsa51
Kont . 2. Pembebasan Lahan 1. Penataan Areal Kerja 2. PWH/Mobillsasi Alat Berat 3. Penyfapan/Pembukaan Lahan
Kont.l 4. Pengadaan B1bit 5. Penanaman 6. Pemefiharaan Tanaman 7. Perlind. dan Pengamn Hutan 9. Pengadaan Tenaga
10. Sarana PrasaranajFas1h· tas Umum & Keg. Sos1al
Psc.l 1. Pemanenan dan Kont. Pengangkutan Hasll
IDENliFIKAS
~DIIMPAK I ENSIAL
A. FISIK KIMIA I RONA UNGKUNGAN
1. lklim MlkrO 2. Tanah 3. Hidrologi 4. Kualitas Air
B. BIOLOGI 1. Tumbuhan Hutan 2. Hasil Hutan Nir Kayu 3. Satwa Liar 4. Hama dan Panyakit 5. Biota Perairan
C. SOSEKBUO 1. SOSial Ekonom1 2. SOSlal Budaya 3. Kesehatan Masyarakat
I NETODA 1 MATRIKS
~I
OAMPAK POTENSIAL A. FISIK KIMIA
1. Perubahan lklim Mikro 2. Penurunan Kualitas Tanah 3. Peningkatan Erosi Tanah 4. Peningkatan Sedimentasi 5. Peningkatan Debit Sungai 6. Penurunan Kualitas Air
B. BIOLOGI 1. Produktlvltas Tanaman ~. Jenis Tanaman 3. Ek.:>Sistem Khas 4. Jenis Nir Kayu 5. Jenis Dilindungi/endemlk 6. Penurunan produksl tanaman
jenis bemilai ekologls 7. Perubahan habltas Satwaliar 8. Kelimpahan & Keanekaragaman
Satwaliar 9. Hama dan Penyak1t Tanaman 10. Biota Perairan
C. SOSEKBUO 1. Aksesibllltas 2. Kesempatan kerja 3. Peningkatan Pendapatan 4. Persepsl masy. Terhadap LH 5. Peluang Berusaha 6. Kontrlbusi IUPHHK HT Thd.
Pembangunan Daerah 7. Pranata Sosial 8. Perubahan adat lsbadat dan
Perubahan soslal 9. Persepsi masy. Thd. IUPHHK·HT 10. Peningkatan taraf pendid1kan
masyarakat 11 . Peningkatan taraf kesehatan
masyarakat
IDENTIFIKASf DAMPAK
POTENSIAL
METODA • Diskusi antar
pakar • Diskusi dengan
pemrakarsa • Kep. Ka. Bapedal No. 056/1994
DAMPAK PENTING A. FISIK KIMIA -
1. Peningkatan erosi tanah 2. Penurunan kualitas tanah 3. Peningkatan sedimentasi 4. Penurunan kualitas air
B. BIOLOGI 1. Peningkatan produktlvitas
Tanaman 2. Peningkatan jenis nlr kayu 3. Perubahan habitat satwa liar 4. Penurunan keanekaragaman
~
satwa liar ISU POKOK 5. Gangguan hama dan penyakit 1. Kelestarian Fungsi 6. Penurunan keanekaragaman Ekologis
biota air 2. Kelestarian Fungsi PrOctuksi
3. Penlngkatan kese· c. SOSEKBUO jahteraan masy.
1. Peningkatan kesempatan kef')a 4. Kontribusi IUPHHK HT 2. Peluang berusaha 1 thd. Pemb. Daerah 3. Peningkatan pendapatan 4. Persepsl masy. terhadap
IUPHHK Hutan Tanaman 5. Akseslbilitas 6. Persepsl masy. terhadap
lingkungan llidup 7. Kontribusl IUPHHK·HT Thd.
pembangunan daerah 8. Kesehatan masyarakat 9. Pendidikan masyarakat
METODA ANALI51S
KEKUATAN
Gambar 11-1. Bagan Alir Pelingkupan Kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA
t>
4
UNIT KEHUTANAN
Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang akan terjadi pada Unit Kehutanan
IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA seperti disajikan pada Tabel
II-2.
Tabel II-2. Daftar Dampak Penting Kegiatan pada Unit Kehutanan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA
Tahap dan Diskripsi Keoiatan Komponen/ Sub Sub·sub Komponen I n ill
Komponen Ungkungan A B c D E F G H I J LinQkunqan
A. FISIK-KIM lA 1. Tanah a. Sifat Fisik Tanah - p - p +P + P - p
b. Sifat Kimia Tanah - p - p +P + P - p c. Kesuburan Tanah - p - p +P + P - p
I 2. Hidrologi a. Flul<tuasi Debit Sunoai - p - p + P + P - p b. Sedimentasi - p - p + P + P - p
3. Kualitas Air a. Sifat Fisik Air - p - p + P +P - p b. Sifat Kimia Air - p - p +P +P - p I B. BIOLOGI
1. Tumbuhan a. Struktur Veoetasi - p + P +P +P - p b. Jenis Dilindunoi - p +P +P +P
2. Hasil Hutan a. Jumlah Jenis - p + P +P +P Nir Kavu b. Tinokat Keterotoan Masv. - p +P +P +P
3. satwaliar a. Kelimpahan Individu - p - p + P +P +P - p b. Keanekaragarnan Jenis -P -P + P +P +P - p c. Kondisi Habitat - p - p + P +P +P - p
4. Biota Perairan a. Kelimpahan - p + P b. Keanekaraoarnan - p +P
C. SOSEKBUD 1. Sosial a. Peiuano Berusaha + P
Ekonomi b. Kesemoatan Keria +P c. Pendapatan Masyarakat +P d. Aksesibilitas +P e. Kontribusi IUPHHK HT +P
terhadap Pendapatan Daerah
l.APORAN UTAMA ANDAL /UPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA 11-6
Tabel Il-2. (Lanjutan)
Tahap dan Diskripsi Keqiatan Komponen/Sub Sub-sub Komponen I II m
Komponen Lingkungan A B c D E F G H I J unakunaan
2. Sosial Budaya a. Persepsi Masyarakat tt'd +P Linakunaan Hidup
b. Persepsi Masyarakat thd +P - p - p +P +P +P +P +P IUPHHK-HT
c. Pendidikan Mavarakat I + p 3. Kesehatan a. Fasilitas Kesehatan +P
Masvarakat Keterangan : I. TAHAP PRAKONTRUKSI :
A = Sosialisasi/ Penyuluhan Terhadap Masyarakat, B = Pembebasan L.ahan II. TAHAP KONTRUKSI :
C = Pembukaan Wilayah Hutan, D = Penyiapan L.ahan, E = Penanaman, F = Pemeliharaan Tahap Pertama dan L.anjutan, G = Perlindungan Hutan dan Pengamanan Hutan serta Penetitian, H = Pengadaan Tenaga Kerja, I = Pengadaan Sarana Prasarana dan Kegiatan Sosiat
III. TAHAP PASCA KONTRUKSI : J = Pemanenan dan Pengangkutan
1. Komponen Rona Lingkungan Hidup
Berdasarkan hasil identifikasi dampak dan evaluasi dampak penting, maka
komponen lingkungan hidup yang menjadi isu pokok berdampak penting
adalah:
a) Komponen Fisik-Kimia
:;.. Penurunan Kualitas Tanah
'r Peningkatan Sedimentasi
r Penurunan Kualitas Air
b) Komponen Biologi
:,.. Peningkatan volume tegakan
, Perubahan tipe ekosistem
, Perubahan hasil hutan nir kayu
,- Perubahan habitat satwaliar
,- Penurunan kelimpahan jenis satwa liar
,- Penurunan kelimpahan dan kanekaragaman biota perairan
LAPORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA 11-7
c) . Komponen Sosekbud
> Aksesibilitas masyarakat
.,_ Peningkatan kesempatan kerja
:;... Peningkatan peluang berusaha
-,. Peningkatan pendapatan masyarakat
r Persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman
-,. Persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup
> Kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap pembangunan daerah
:,. Pendidikan masyarakat
> Kesehatan masyarakat
2. Komponen Rencana Kegiatan
Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang akan terjadi, maka kegiatan
yang akan ditelaah dalam studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS
ABADI UTAMA:
;. Sosialsiasi/Penyuluhan Terhadap Masyarakat Sekitar
,. Pembebasan Lahan
;.... Perr.!:>ukaan Wilayah Hutan
,. Penyiapan Lahan
;;.. Penanaman
,. Pemeliharaan Tanaman
:,. Perlindungan dan Pengamanan Hutan serta Penelitian
> Pengadaan Tenaga Kerja
,. Pengadaan Sarana Prasarana dan Kegiatan Sosial
,. Pemanemm dan Pengangkutan Kayu
3. Komponen Kegiatan l ain di Sekitar Areal Kerja Unit Kehutanan
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan keg iatan lain sekitar IUPHHK Hutan
Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA terdapat kegiatan HTI PT. RAPP dibagian
Utara. Dampak lingkungan kualitas air berdampak ke aliran sungai yang
bermuara ke S. Kampar dan dampak sosial ekonomi yang mungkin terjadi dari
penyerapan tenaga kerja dan berdampak ke pendapatan masyarakat.
!.APORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADJ l/TAMA II-8
UNIT PERKEBUNAN
Berdasarkan hasil identifikasi dampak lingkungan yang potensial dan hasil evaluasi
dampak penting yang akan terjadi pada Unit Perkebunan IUPHHK Hutan Tanaman
PT. SELARAS ABADI UTAMA seperti disajikan pada Tabel II-3.
Tabel 11-3. Daftar Dampak Penting Kegiatan pada Unit Perkebunan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA
Tahao dan Diskriosi Keaiatan Komponen/ Sub Sub-sub Komponen I II III
Komponen Ungkungan A B c D E F G H I J Uno kung an
A. FISIK-KIMIA
1. Tanah a. Sifat Fisik Tanah - p - p +P +P - p
b. Sifat Kimia Tanah - p - p + p +P - p
c. Kesuburan Tanah - p - p + P +P - p
2. Hidrologi a. Fluktuasi Debit Sungai - p - p +P + p - p
b. Sedimentasi - p - p +P + p - p
3. Kualitas Air a. Sifat Fisik Air - p - p +P + p - p
b. Sifat Kimia Air - p - p + P + p - p
B. BIOLOGI
1. Tumbuhan a. Struktur Vegetasi - p +P +P + P
b. Jenis Dilindungi - p +P +P + p
2. Satwaliar a. Kelimpahan Individu - p - p +P +P + p
b. Keanekaragaman Jenis - p - p ~ p + P +P
c. Kondisi Habitat - p - p +P +P +P
3. Biota Perairan a. Kelimpahan - p +P
b. Keanekaragaman - p + p
C. SOSEKBUD
1. Sosial Ekonomi a. Peluang Berusaha + P
b. Kesempatan Kerja + P
c. Pendapatan Masyarakat +P
d. Aksesibilitas + P
e. Kontribusi IUPHHK HT +P terhadap Pendapatan Daerah
2. Sosial Budaya a. Persepsi Masyarakat thd + P Ungkungan Hidup
b. Persepsi Masyarakat thd + P - p - p + P + p +P +P + P IUPHHK-HT
c. Pendidikan Mayarakat I t + P I
3. Kesehatan a. Fasilitas Kesehatan I + p Masyarakat I
Keterangan : I. TAHAP PRAKONTRUKSI: A = Sosialisasi/ Penyuluhan Terhadap Masyarakat, B = Pembebasan Lahan
II. TAHAP KONTRUKSI: C = Mobi lisasi Alat dan Tenaga Kerja, D = Pembukaan Lahan dan Pembuatan Drainase, E = Pembangunan Fasi!itas Pengusahaan dan fasilitas Umum, F = Konservasi Tanah dan Air, G = Penanaman, H = Pemeliharaan Tanaman, I = Pengadaan Tenaga Kerja
III. TAHAP PASCA KONTRUKSI : J = Pemanenan dan Pengangkutan
I
!
I t
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABADI UTAMA 11-9
1. Komponen Rona Lingkungan Hidup
Berdasarkan hasil identifikasi dampak dan evaluasi dampak penting, maka
komponen lingkungan hidup yang menjadi isu pokok berdampak penting
adalah:
a) Komponen Fisik-Kimia
:>- Penurunan Kualitas Tanah
r Peningkatan Sedimentasi
> Penurunan Kualitas Air
b) Komponen Biologi
r Peningkatan volume tegakan
> Perubahan tipe ekosistem
> Perubahan habitat satwaliar
> Penurl!nan kelimpahan jenis satwa liar
;... Penurunan kelimpahan dan kanekaragaman biota perairan
c) Komponen Sosekbud
> Aksesibilitas masyarakat
> Peningkatan kesempatan kerja
> Peningkatan peluang berusaha
;;.. Peningkatan pendapatan masyarakat
,. Persepsi masyarakat terhadap IUPHHK Hutan Tanaman
r Persepsi masyarakat terhadap lingkungan hidup
;... Kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman terhadap pembangunan daerah
,. Pendidikan masyarakat
,. Kesehatan masyarakat
LAPORAN UTAMA ANDAL /UPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABADI UTAHA 11-10
2. Komponen Rencana Kegiatan
Berdasarkan hasil evaluasi dampak penting yang akan terjadi, maka kegiatan
yang akan ditelaah dalam studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS
ABADI UTAMA.
> Sosialisasi/Penyuluhan Terhadap Masyarakat Sekitar
>- Pembebasan Lahan
> Mobilisasi Alat dan Tenaga Kerja
> Pembukaan Lahan dan Pembuatan Drainase
> Pembangunan Fasilitas Pengusahaan dan Fasilitas Umum
>- Konservasi Tanah dan Air
' ,.
>->
Penanaman
Pemeliharaan Tanaman
Pengadaan Tenaga Kerja
Pemanenan dan Pengangkutan Hasil
3. Komponen Kegiatan Lain di Sekitar Areal Kerja
Berdasarkan hasil pengamatan lapangan kegiatan lain sekitar IUPHHK Hutan
Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA terdapat HTI PT. RAPP. Dampak fisik
dari kegiatan HTI akan menjadi dampak akumulasi dari kegiatan IUPHHK Hutan
Tanaman karena kegiatan HTI ini berada dibagian utara areal kerja dampak
terhaaap kualitas air terakumulasi pada daerah aliran yang bermuara ke S.
Kampar. Dampak sosial yang mungkin terjadi dari penyerapan tenaga kerja
dan berdampak ke pendapatan masyarakat.
Dampak potensial dari seluruh rangkaian kegiatan Pengusahaan Hutan yang akan
dilakukan di areal kerja IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA, di
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau 3kan menjadi isu utama (Main issue).
Pemusatan dampak penting dilakukan dengan menggunakan metode Analisis
Keterkaitan, baik antara rencana kegiatan dan komponen lingkungan maupun
keterkaitan antar dampak penting.
LAPORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADJ UTAMA 11-11
a. Kelestarian Fungsi Ekologis :
> Pembukaan Wilayah Hutan (PWH) dan penyiapan lahan akan menyebabkan
terjadinya peningkatan sedimentasi diikuti dengan penurunan kualitas air,
akibat lain yaitu penurunan kualitas tanah sehingga dapat berpengaruh
terhadap kesuburan lahan dan akhirnya mempengaruhi kelestarian jenis
dilindungi/endemik/bernilai ekologis dan penurunan permukaan tanah.
>- Kegiatan penanaman IUPHHK Hutan Tanaman dengan sistem monokultur
menyebabkan perubahan habitat satwaliar, sehingga kelimpahan satwaliar
berubah.
> Dengan demikian kegiatan-kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap
kelestarian fungsi ekologis.
b. Kelestarian Fungsi Produksi :
> Kegiatan penanaman dengan jenis-jenis tanaman cepat tumbuh dan jenis
tanaman nir kayu akan meningkatkan produktivitas dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat
> Kegiatan pemeliharaan tanaman akan memberikan peluang tumbuh
tanaman lebih terjamin kelestarian hasil
> Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan dari bahaya kebakaran
hutan, pencurian dan perambahan lahan
> Kegiatan-kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadap kelestarian fungsi
produksi
c. Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat :
,. Peningkatan pendapatan masyarakat akibat dari penyerapan tenaga kerja
dan meningkatnya peluang berusaha
,. Peningkatan pendidikan masyarakat akibat dari pengadaan sarana prasaran
umum dan kegiatan sosial lainnya
,. Peningkatan kesehatan masyarakat akibat dari kegiatan pengadaan sarana
kesehatan dan peningkatan pendidikan serta kesadaran masyarakat akan
kebersihan lingkungan
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA 11- 12
d. Kontribusi IUPHHK Hutan Tanaman Terhadap Pembangunan Daerah :
> Pembukaan Wilayah Hutan
> Pengadaan sarana prasarana dan kegiatan sosial
; Penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha
> Meningkatnya kesejahteraan masyarakat akan berpengaruh terhadap
pengembangan wilayah, meningkatnya PDRB, berkurangnya tingkat
pengangguran dan akhimya kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman tersebut
akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
B. WILAYAH STUDI
Areal pencadangan IUPHHK Hutan Tanamari PT. SELARAS ABADI UTAMA
berdasarkan keadaan tanah termasuk tipe ekosistem lahan basah (tanah
organosol/gambut).
Batas wilayah studi Analisis Dampak Lingkungan pada areal IUPHHK Hutan
Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
merupakan resultante dari batas-batas kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman, batas
administratif, batas ekologis dan c3tas sosial. Areal studi dijadikan satu wilayah
studi dengan pertimbangan areal letaknya berdekatan dan dalam satu kelompok
hutan yang relatif sama kondisi fisik dan ekologis.
1. Batas Rencana Kegiatan
Batas rencana kerja kegiatan mencakup seluruh areal kerja IUPHHK Hutan
Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA yang berdasarkan peta kerja terletak pada
kelompok hutan S. Selampayan, S. Salak dan S. Kerumutan seluas 20.000 Ha.
Batas kegiatan studi ini berdasarkan kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman adalah
sebagai berikut :
Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Timur Sebelah Barat
2. Batas Ekologis
HTI PT. RAPP S. Kampar, SM Kerumutan HTI PT. RAPP S. Kampar
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan salah satu pertimbangan utama dalam
menentukan atas ekologis. DAS yang dipakai sebagai batas ekologis adalah DAS
LAPORAN l.ffAMA ANOAL RJPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABAOJ l.ffAMA 11-13
·j
Kampar dan Sub DAS Pinang, Sub DAS Selampayan, Sub DAS Salak, Sub DAS
Gemuruh, Sub DAS Terantang, Sub DAS Sirak Jangkung.
3. Batas Administrasi
Areal Kerja IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA secara
administrasi terletak di wilayah Kecamatan Pelalawan dan Kecamatan Teluk Meranti,
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
4. Batas Sosial
Batas Sosial mencakup desa-desa sekitar kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT.
SELARAS ABADI UTAMA, yaitu meliputi Desa Pelalawan, Kuala Tolam, Ransang,
Sungai Ara (Kecamatan Pelalawan) dan Teluk Binjai (Kecamatan Teluk Meranti)
C. JANGKAUAN WAKTU STUDI
Jangkauan waktu studi adalah jangkauan waktu prakiraan dampak kegiatan yang
direncanakan dengan asumsi bahwa setelah studi dilakukan tidak terjadi perubahan
mendasar yang disebabkan oleh kegiatan tersebut. Dengan demikian jangkauan
waktu studi ditetapkan sampai dengan jangka waktu pengusahaan tahap
berikutnya, serta saat produksi maksimum.
Dalam kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA pada unit
kehutanan jangkauan studi sampai 35 tahun ditambah daur tanaman pokok
kehutan (7 tahun), dengan demikian jangka waktu pengusahaan meliputi 42 tahun.
LAPORAN IJTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABA.DI IJTAMA 11-14
BAB III.
METODA STUDI
A. METODA PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS
1. Metoda Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sesuai dengan hasil evaluasi dampak dan isu pokok
lingkungan berupa d~ta primer dan sekunder dalam studi ANDAL IUPHHK Hutan
Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA seperti disajikan pada Tabel III-1.
Tabel III-1 . Rekapitulasi Jenis Data dan cara Pengumpulannya Dalam Rangka Studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA
Komponen/Sub Parameter Metoda Pengumpulan Alat Yang Komponen_Ungklllgan l..ingkungan Satuan dan Metoda Analisis Diaunakan
A. Rsik Kimia 1. Iklim !.l.Iklim Wilayah a. Type Ikhm - Analisls data curah hujan & hari hujan -
deN;jan Metoda Sdlmidt dan Ferguson b.Suhu •c Pengumpulan data dari stasiun pengamat -
cuaca c.Ketembaban % PeN;jumpulan data dari stastUn pengamat -
cuaca d.Curah t'oJan mm PeN;jumpulan data dari stasiun pengamat -
cuaca e.Hari Hujan hari Analisis data curah hujan dengan metode
thiesen & tabulasi. 1.2. Iktim MikrO a.Suhu oc Pengul<uran lapang rhermomet~
b.Kelembaban % Pengukuran lapangan sychromete ~- Topografi dan Rsiografi a.Ketinggran mdpl Interprestasi Peta Topograti Altimeter
b.Kelerengan % InterprestaSt Peta Topografi Planimeter c.Panjang lereng lnterprestaSt Peta Topograti Meter an d.BentU< Wilayah Interprestasi Peta Topografl -
~.Po!a Penggunaa11 Lahan a.'"""'"""" '"""] PeN;lamatan lapang dan data sekunder -b.Penutupan Lahan % Pengamatan lapang dan penafsiran Gtra -
Landsat/Potret l,;jara ~ · Geologt a.Formast GeoiOQt Ha, % !nterpretast Peta Geologi dan Studt Pustaka Plantmeter
b.Keumkant kerawanq - Interpretast Peta Geologt dan Studt Pustaka
[TaMh Ia Keda!aman so:um I Cm PeN;lamatan lapangan -~ Kedalam air tanah Cm Pengamatan lapangan
I -
f:: Orainase tanah Pengamatan lapangan - I ~ Kadarabu I % Pengamatan lapang & anaiiSIS lab. Alat Lab.
- I -
LAPORAN lfTAMA ANOAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEZARAS ABAOI lfTAMA Ill-1
. f;'
1
Tabeiiii-1 . Lanjutan.
. Hidrologi
. Kualitas Air
A. B. BIOLOGI
11. Tumbuhan
. pH . Bahan organik . Kej. basa . KTK
.Sumber air bagi masyarakat
. Potensi Air tanah
. Suhu
. Wama
. Kekeruhan . pH . Alkahmtas (<:a/C03)
Kesadahan (CaC03)
. C02 bebas
. DO
. Keanekaragaman )en1s
Metoda Pengumpulan Satuan dan Metoda Analisis
Alat Yang Di unakan
% %
me{lOOg
Pengukuran lapang dan analisiS Lab. Alat Lab . pH meter/
Paper Alat lab . Alat Lab .
m Pengukuran lapang dan stud1 Pustaka Meteran, Eakman Dredge
m3/det Pengukuran lapang dan stud1 pustaka Pelampung da
ton/tlln
•c PtCo
UmhOS{cm mg/1 Nl'U
Mg{l mg{l
mg{l mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
mg{l
mg/1
mg/1
mg/1
mg/1
Mg.l
Analisis berdasarkan laJu eros1 dengan Metoda SDR engamatan lapang dan wawancara
Pengamatan lapang & wawancara Pengukuranlapang Pengamatan lapang{analisis laporatorium Pengukuranlapang Analisis Lab (Metoda Grafimetn) Analisis Lab. (Metoda Nephelometn) Pengukuranlapang Pengukuran L.apang (Titr asi) Pengukuran lapang (Metoda tJtnmeter EDTA) Pengukuran (titrasi) Pengukuran lapang (metoda lodometn Winkler) Pengukuran lapang (metoda lodometn Winkler) Pengukuran lapang (metoda Iodometri Winkler) Analisis L.aboratorium (Metoda spektrofoto-metri Nessler) Anal isis L.a!Xlratorium (Metoda spektrofoto-metri Sulfanihk) Analisis Laboratorium (Metoda Spe!<trofoto-metri Brusin) AnaiiSis Laboratorium (Met Spe!<trofotometri Stranus Chloride) Analisis Laboratorium (Met. Spe!<trofotometri) Anal isis L.aboratorium (Met. Spe!<trofotometri) · AnaliSis Laboratorium (Met. Spe!<trofotometri) Analisis Laboratorium (Met. Spel<trofotometri) Anaiisis Laboratorium (Met. Spel<trofotometri) AnahSIS laboratorium
stop watch
Daftar!sian
Daftar isian Thermometer
Spektrofotomebi
SCT meter Alat Lab. Alat Lab. pH Meter Alat tltrasi Alat titrasi
Alat trt:rasi Alat titrasi
Alat tritasi
Alat tritrasi
M3 /Ha Kornpas, tall, Me-teran, Tally
sheet Pengamatan (Metoda Jalur berpetak) Kornpas, tali cross chek Meteran, Tally
sheet
L.APORAN lfTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Talli1IT1an PT. SELARAS ABADllfTAMA 111-2
Tabel III-1 . Lanjutan.
Komponen/Sub Parameter Komponen UnokunQan Unqkunoan
. T1pe ekosistem }:l.Jenis tumbltlan yg
~· Hasil Hutan N1r Kayu
~· Satwa uar
~· Plankton
~· BenthOS
6. Nekton/Ikan
~· SOSIAL EKONOMI DA BUDAY A
1. SOSial Ekonomi
I I p. Sos.a. Budaya
dtlindungi/jenis endemik
Je. Jenis khusus/ ekologis (ha· bitat satwa/ se-rangga, indi· kator kondisi lingklKlgan)
If. Potensi hutan Tanaman
t;J. Potensi hama & penyakit
~· Jenis ekonomts ~· Jenis potensial Ia. Kelimpahan
indiVIdu
~· Indeks keaneka· ragaman aves
. T1ngkat trop1k ~· Kond1si habitat Ia· Jents
b.Kehmpahan c. Keanekaragaman a.Jenis
b.Kettmpahan c. Keanekaragaman a.Jenis
b.Ntlai ekonomis .Produksi
a. Stn.l<ttr mata pencahalian
p. Pendapatan . Kesempatan
kerja ~· Peluang berusaha Je. Pola pemilikan &
pengusahaan sumberdaya lahan Fastlitas perekonomtan
!;J. ~1antaat sumber hutan bagt masyarakat " - ~
t-. uo::mogra .. . Stru'<tur penduduk . Pertumbuhan
penduduk i=l· Pranata sosoal
(kelembagaan masyarakat)
Je. Kepercayaan dan kehldupan beraoan
Satuan --
M3 /Ha
-. . -
.
-.
. -. . ----
-
Rp/Kpt/th %
% .
.
I
I -
%
Metoda Pengumpulan dan Metoda Analisis
Pengamatan dan wawancara Pengamatan dan wawancara
Pengamatan dan wawancara
Pengamatan (Metoda jalur berpetak ) cross chek
Pengamatan, studi pustaka
Pengamatan, wawancara Pengamatan, wawancara Inventalisasi & wawancara (buku panduan), anahsis kehmpahan
Analisis keanekaragaman
Studt pustaka Pengamatan, studi pustaka Pengambilan contoh, analisis laboratoriiS!l Anahsis Kefimpahan Analisis Keanekaragaman Pengambilan contoh, analisis laboratorillll AnaltSis Kehmpahan Anahsts Keanekaragaman Pengamatan dan wawancara (buku Panduan) wawancara dan data sekunder wawancara dan data sekunder
Data sekunder (Ka~ten Da!am Angka, Monograli Kecamatan, Potenst Desa) Wawancara dan data sekunder Wawancara dan data sekunder
Wawancara dan data sekunder wawancara dan data sekunder
wawancara dan data sekunder
I '.':fa\·,ancara dan data sekunder
"" . ... vo~..a S€N..iitVer Data sekunder Data sekunder
wawancara
Wawancara dan data sekunder
LAPORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA
Alat Yang Diaunakan Daftar isian Daftar isian
Daftar isian
Kompas, tati Meteran, Tally
sheet Daftar isian
Daftar 1sian Daftar isian Daftar isian,
teropong, bukL panduan, Dafta
is1an .
--
Plankton net
--Eikman Dredge
--
Buku panduan
Daftar iSian Daftar tsian
-
Daftar isian Daftar isian
Daftar isian Daftar isian
Dattar tsian
I Daftar ts:an
I
Daftar isian
Ill-3
Tabel III-1. Lanjutan.
Komponen/Sub Parameter Metoda Pengumpulan Alat Yang Komoonen Unokunoan Unqkunoan Satuan dan Metoda Analisis Diounakan
. Fasilitas ibadah - Wawancara dan data sekunder Dattar isian ~· Adat, pola kebia-
saan, norma-norm< Wawancara dan data sekunder Dattar isian
~· Hak ulayat Wawancara dan data sekunder oattar isian . Pelapisan masyarak Wawancara dan data sekunder Dattar isian . Sikap/ persepsl wawancara dan data sekunder Dattar isian
masyarakat thd IUPHHK-HT dan lingk. hidup
. Perubahan sosialf - Wawancara Dattar 1sian kontlik
IJ.Kesehatan Masyarakat ~· Sanitasi Lingkunga - Wawancara oattar Isian ~· Ketersediaan air - Wawancara Dattar isian
besih . Status gizi & - Wawancara Dattar isian
kecu1<upan pangan ~· Jenis penyakit - Wawancara dan data sekunder Daftar 1sian
utama{epidemi ~. Fas1htas kesehatan - Wawancara dan data sekunder Daftar 1sian
~· Pend1d1kan Masyarakat ~. Tlngkat pend1d1kan wawancara dan data sekunder Daftar isian ~. Fasi11taS Peni<lldk.ar - Wawancara dan data sekunder Daftar isian . Jumlah Anak - Wawancara dan data sekunder Dattar isian
5ekolah
a. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder diambil di tingkat pusat (Jakarta, Bogor dan Bandung), tingkat
daerah (Riau, Pelalawan, Kecamatan terkait) dan di lokasi studi. Data dan
informasi dari tingkat pusat bermanfaat untuk mengetahui karakteristik wilayah
studi dan digunakan untuk menyusun rencana studi yang dituangkan dalam
dokumen laporan utama.
Data dan informasi ycng diambil di tingkat pusat adalah: Peta Topografi, Peta
Iklim, Peta Geologi, Peta Tanah, Peta RTRW Provinsi Riau dan RTRW Kabupaten
Pelalawan, Peta/informasi tentang pola penggunaan lahan dan penutupan lahan
saat ini, data/informasi tentang tipe hutan serta jenls-)enis pohon,
data/ informasi tentang satwaliar, serta data/ informasi tentang kondisi sosial
ekonomi dan budaya masyarakat. Data/informasi yang juga sangat penting
adalah mengenai lokasi dan volume setiap komponen kegiatan pengusahaan
hutan, baik yang telah dilaksanakan maupun yang masih dalam rencana.
LAPORAN UTAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS A8401 UTAMA Ill-4
Pengumpulan data sekunder di daerah dilakukan dengan tujuan untuk
melengkapi data yang diperoleh dari tingkat pusat. · Beberapa instansi/pihak
yang dihubungi untuk memperoleh data sekunder adalah :
:.- Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Riau
r Pemerintah Daerah Provinsi Riau dan Kabupaten Pelalawan
:;... Kantor BAPEDALDA Daerah Kabupaten Pelalawan dan Provinsi Riau
>- Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pelalawan
>- Kantor Statistik Tingkat Provinsi dan Kabupaten
:;.. Kantor Kecamatan Pelalawan dan Kecamatan Teluk Meranti serta
Potensi Desa-desa Plot Sampel.
b. Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan pengamatan atau pengukuran
dan pengambilan contoh langsung di lapangan serta wawancara dengan
masyarakat dan tokoh masyarakat. Metoda pendekatan dalam menentukan lokasi
contoh dan prosedur pengamatan/pengukuran/pengambilan contoh untuk masing
masing parameter lingkungan diuraikan berikut ini.
1) Arahan Penentuan Lokasi Contoh
Lokasi contoh ditentukan dengan memperhatikan faktor-faktor: (1) Lokasi
pelaksanaan komponen kegiatan pengusahaan hutan yang telah diidentifikasi
menimbulkan dampak, (2) Waktu pelaksanaan komponen kegiatan
pengusahaan hutan, dan (3) Keterwakilan karakteristik komponen/ sub
komponen/parameter lingkungan di wilayah studi.
Berdasarkan pendekatan tersebut di atas maka diperoleh 4 (empat) kelompok
plot contoh dalam studi ini, sebagaimana disajikan pada Tabel III-2.
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEL.ARAS A84DI UTAMA Ill-S
Tabel III-2. Arahan Penentuan Lokasi Contoh Dalam Rangka Studi ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA
Komponen & Sub
Komponen Lingkungan
I. Plot Iklim Mikro dan
Tanah
II. Plot Hidrologi, Kualitas
Air dan Biota Perairan
III. Plot Tumbuhan dan
Satwaliar
IV. Plot Sosial Ekonomi
Dan Budaya
I
Parameter Lingkungan
1. Suhu
2. Kelembaban
3. Penutupan lahan
4. Sifat fisik tanah
5. Sifat Kimia Tanah
1. Air tanah Dangkal
2. Debit sungai
3. Sedimentasi
4. Kualitas air
5. Biota perairan
1. Penutupan vegetasi
2. Keanekaragaman jenis
3. Jenis flora dilindungi
4. Hasil hutan nir kayu
5. Kondisi habitat
6. Kelimpahan individu
sa twa 7. Keanekaragaman aves
8. Jenis khusus/ target
9. Potensi hutan tanaman
10. Potensi hama dan penyakit
1. Kesempatan kerja
2. Peluang berusaha
3. Pendapatan masyarakat
4. Perekonomian daerah
5. Kelembagaan
masyarakat
6. Perubahan sosial/konflik
7. Persepsi masyarakat
terhadap Kegiatan
IUPHHK Hutan
Tanaman
8. Persepsi masyarakat
terhadap lingkungan h1dup
9. Kesehatan masyarakat
10. Pendidikan masyarakat
Arahan Penentuan Lokasi Contoh
Terkait dengan :
1. Jenis tanah
2. Penutupan lahan
3. Iklim
4. Habitat kering/ basah
Terkait dengan :
1. Proses inlet-outlet aliran sungai
2. Pemakaian air
3. Transportasi
Terkait dengan :
1. Penutupan lahan
2. Tipe ekosistem/lokasi
Terkait dengan :
1. Pemukiman sekitar IUPHHK HT
2. Base camp (jika sudah ada)
I
I I
LAPORAN ffTAMA ANDAL JUPHHK HufiJn Tanaman PT. SELARAS ABADI ffTAMA IU-6
0
2) Lokasi Pengamatan/Pengambilan Contoh
Berdasarkan arahan penentuan lokasi contoh sebagaimana diuraikan di atas,
maka jumlah dan lokasi contoh untuk masing-masing kelompok pengamatan
disajikan pada Tabe l III-3 sampai dengan Tabel III-6 berikut ini, dan
sebarannya disajikan pada Peta Batas Wilayah Studi dan Lokasi Contoh
(Lampiran).
Tabel III-3. Kondisi Lingkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Tanah dan Iklim
No Komponen & Sub Parameter Kondisi Asosiasi Kelas Kondisi
Plot Komponen Ungkungan Habitat Jenis Tanah Lereng Penutupan Ling kung an La han
L FISIK - Kit-1IA a. Iklim Mikro - Suhu Raw a A LOA ( efektif
kebun)
- Kelembaban
b. Tanah - Sifat Fisik Raw a Kubah gambut oligotrofik A LOA (efektif
I tanah, air tawar, dengan kebun ) kedalaman 0,2 - 2,0 m
- Sifat Kimia Tanah,
2. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotrofik A LOA (efektif air tawar, kedalaman > hutan) 2,0m I
3. Sda sda Raw a Daratan banjir dari sungai A LOA (efektif yang bermeaderl kebun)
4. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotrofik A NH (efektif air tawar, kedalaman > hutan} 2,0m
5. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotrofik A NH (efektif air tawar, dengan kebun) kedalarnan 0,2 - 2,0 m Hutan
6. Sda sda Raw a Kubah gambut oligotroftk A NH (efektif air tawar, kedalaman > kebun}
I 2,0 m Hutan I 7. Sda scia Raw a Kubah gambut oligotroftk A
1
LOA (efektif au- tawar, dengan hutan)
I kedalaman 0,2 - 2,0 m i
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK HuliJn TanafTiill1 PT. SELARAS ABADJ UTAMA Ill-7
, Tabel 111-4. Kondisi Ungkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Hidrologi dan
Biota Perairan
No. Komponen dan Sub Parameter Lingkungan DAS/ Keterangan Plot Komponen Sungai (Inlet/Outlet)
Lingkungan
Fisik-Kimia
1,2 a. Hidrologi Morfometri DAS, debit, sedimentasi, S. Salak - Inlet air tanah dang kat - Outlet
b. Kualitas Air Sifat Fisik dan Kimia Air
3,4 Sda Sda S. Pinang - Inlet
- Outlet
5,6 Sda Sda Anak S. - Inlet Kampar - Outlet
Bio logi
1,2 a. Plankton Jenis, Kelimpahan jenis, Indeks s. Salak - Inlet Keanekaragaman jenis - Outlet
b. Bentos Jenis, Kelimpahan jenis, Indeks Keanekaragaman jenis
c. Nekton Jenis, Nilai ekonomis
3,4 Sda Sda S. Pinang - Inlet
-Outlet
5,6 Sda Sda Anak S. - Inlet Kampar - Outlet
Tabe llll-5. Kondisi Lingkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Tumbuhan dan Satwaliar
No. Komponen & Sub Parameter Ungkungan Tipe Hutan/
I Kelas Kondisi
Plot Komponen Lokasi Lereng Penurupan Lingkungan La han
BIOLOGI
1, 2 a. Tumbuhan Trpe ekosistem, volume tegakan, Raw at areal A Bek.as jenis dilindungi, jenis bemilai ekologis efektif-tidak Tebangan
efektif
b. Hasil Hutan Nir Jenis ekonomis, jenis potensial Kayu
c. Satwaliar Kondisi Habitat, kelimpahan individu, keanekaragaman jenis, jenis indikator
d Hama Penyakit Jeins mikro organisme 1 I I
Tingkat kerusakan I I Bekas 3 Sda Sda Rawa/ PPN A
I I Tebangan I 4 Sda Sda Rawa/PPS - A Bekas
Buffer 51•1 I
Tebangan
5 Sda Sda Rawa/Sem· A i Bekas ' padan Sungai I I Tebangan
I
lAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA Ill-8
Tabel III-6. Kondisi Lingkungan Yang Terwakili Dalam Pengamatan Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat.
No. Komponen Sub Parameter Ungkungan Desa Lokasi
Plot Komponen
Ling kung an
1-3 Sosii!l Ekonomi
di!O fluda~a 1. Sosial a. Mata pencaharian penduduk Desa Pelalawan, Di dalam dan
Ekonomi b. Pendapatan masyarakat Kuala Tolam, sekitar kegiatan
Ransang, SungaiAra IUPHHK
c. Kesempatan kerja (Kecamatan Hutan Tanaman
d. Peluang berusaha Pelalawan) dan Desa
e. Pola pemilikan & pengusahaan Teluk Binjai
sumberdaya lahan (Kecamatan Teluk
f. Fasilitas perekonomlan Meranti)
g. Manfaat sumber daya hutan bagi
masyarakat
2. Sosial Budaya a. Pranata sosiaiJkelembagaan
b. Kepercayaan & kehidupan beragama
c. Fasilitas ibadah
d. Adat, pola kebiasaan, nonna-norma
e. Hak ulayat
f. Pelepasan lahan masyarakat
g. Perubahan sosial/konflik
h. Sikap/persepsi masyarakat tertladap
Hutan Tanarnan
I. Sikap/persepsi masyarakat thd
lingkungan hidup
J. Tingkat pendidikan
k. Sarana prasarana pendidikan
I. Sikap/persepsi masyarakat thd
pendidikan fonmal
m.Pendidikan non fonnal
3. Kesehatan a. Sanitasi lingkungan/MCK
Masyarakat b. Ketersediaan air bersih
c. Status gizi dan pangan
d. Penyakit utama
_j e. Fasilita< kesehatan
4. Pendidikan a. Tingkat Penddid1kan
I Hasyarakat b. Fasilitas Pendidikan
c. Jumlah bersekolah
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA Ill-9
_f
3) Prosedur Pengamatan/Pengambilan Contoh
(a) Pengamatan Iklim
Parameter yang diamati adalah suhu dan kelembaban. Pengukuran
dilakukan pada berbagai tingkat penutupan lahan. Pengukuran suhu
dilakukan dengan menggunakan thermometer, sedangkan pengukuran
kelembaban dilakukan dengan menggunakan psychrometer.
(b) Pengamatan Tanah
Secara umum teknik dan cara pengambilan contoh tar:~ah yang dilakukan di
lapangan adalah sebagai berikut :
> Uji petik kondisi wilayah secara umum antara lain dengan melihat
kemiringan, panjang lereng dan ketinggian dari permukaan laut serta
mengamat bentuk wilayah/bentang alam.
> Pengambilan contoh tanah terganggu (secara komposit) yang
respresentatif di daerah plot pengamatan pada kedalaman 0-50 em
sebanyak ± 1,5 kg untuk penetapan bahan organik tanah, unsur hara
penting, pH dan tekstur tanah.
> Pengukuran kedalaman gambut dan tingkat kematangan gambut.
(c) Pengamatan Hidrologi
Debit Sungai
Pengukuran debit dilakukan dengan cara mengukur luas penampang
sungai dan kecepatan aliran yang terjadi. Luas penampang sungai
diperoleh dengan membagi Iebar sungai ke dalam beberapa segmen.
Lebar masing-masing segmen sepersepuluh dari Iebar sungai dan di
setiap segmen dilakukan pengukuran kedalaman. Untuk mengetahui
kecepatan aliran digunakan metode pengukuran kecepatan dengan
menggunakan pelampung. Metode ini dilakukan dengan cara
menghanyutkan suatu pelampung di atas permukaan aliran.
LAPORAN IJTAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS A8AOI IJTAMA ID-10
Letak dan lokasi pengukuran debit di atur sehingga menggambarkan
proses inlet-outlet yang terjadi di sekitar kawasan kegiatan IUPHHK
Hutan Tanaman sehingga letak pengukuran debit dilakukan di daerah
bagian hulu, tengah dan hilir aliran sungai di sekitar kegiatan IUPHHK
Hutan Tanaman yang masih berada di daerah batasan ekologis yang
dikaji dalam studi ini selain dari hasil uji petik, data hidrologi di ambil
juga dari data sekunder yang tersedia.
Kualitas Air
Metode pengambilan contoh yang dilakukan adalah dengan sistem
grab sample yaitu pengambilan contoh sesaat, mengingat keterbatasan
waktu yang tersedia. Letak dan jumlah sampel disesuaikan dengan
arah aliran air dan rencana lokasi sarana prasarana pengusahaan
hutan.
Untuk setiap lokasi pengambilan contoh dilakukan stratifikasi baik
secara horizontal maupun vertikal sehingga bisa mewakili keadaan
daerah yang bersangkutan. Kemudian contoh-contoh tersebut
dikompositkan (dicampur) sehingga dari setiap lokasi pengambilan
contoh hanya ada satu contoh sampel yang siap dianalisis.
Mengingat parameter kua:itas ai1· ada yang tidak tahan lama, maka
parameter tersebut dianalisis ditempat (in situ) seperti DO, C02 bebas
dan salinitas. Sementara parameter seperti kesadahan, nitrat,
alkalinitas dan pH dianalisis di lapangan serta parameter lainnya
dianalisis di laboratorium.
Sedimentasi
Sampel yang diambil untuk analisis sedimentasi terletak dalam batas
ekologis yang diperkirakan akan terkena dampak akibat rencana
kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA.
Sedangkan metode pengambilan contoh untuk analisis sedimen sama
seperti metoda pengambilan sampel kualitas air yaitu dengan
memperhatikan stratifikasi vertikal maupun horisontal sehingga sampel
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA m-11
yang diambil mewakili daerah yang bersangkutan. Hasil sampel yang
telah di kompositkan kemudian dianalisis di laboratorium.
- Sumber/Pemakaian Air
Metoda yang digunakan untuk menduga ketersediaan air tanah adalah
dengan melakukan pengecekan terhadap sumber/ mata air yang ada
serta melakukan wawancara dengan penduduk.
(d) Pengamatan Vegetasi
- Vegetasi Hutan
>- Pada setiap plot yang ditentukan dibuat garis transek dengan arah
tegak lurus arah tegak lurus arah aliran sungai dan/atau tegak
lurus kontur
)> Pada garis transek dibuat petak-petak eontoh pengukuran
sebanyak 50 petak berukuran 20m x 20m (Gambar III-1)
,. Pada setiap petak eontoh dilakukan pengukuran diameter dan
tinggi bebas cabang untuk tingkat pohon/ tiang dan pancang1
sedangkan untuk tingkat anakan dan tumbuhan bawah1 dihitung
jumlah individu setiap jenis.
Kriteria masing-masing untuk tingkat pertumbuhan adalah :
,. Pohon diameter> 20 em
,. Tiang 10 em< diameter< 20 em
> Pancang
,. Semai
tinggi > 115 m dan diameter 10 em
tinggi 115 m
Ukuran petak-petak eontoh untuk masing-masing tingkat pertumbuhan
adalah:
,. Pohon
:,. Tiang
:,. Pancang
,. Semai
20m x 20m
10m x 10m
5mx5m
2mx2m
L.APORAN lfTAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SEL.ARAS ABADI lfTAMA Ill-12
.,, ,
20m ~
Sm .. ... 10m
n 2m lr 20m
.....
u2m
10m
Sm
20m .. __...
Gambar III-1. Jalur Pengamatan Vegetasi
HasH Hutan Nir Kayu
Untuk mendapatkan data hasil hutan nir kayu/jenis budidaya maka
dilakukan wawancara langsung dengan penduduk di lokasi studi dan
juga pengamatan lapangan.
(e) Pengamatan Satwa liar
Pengamatan satwa liar dilakukan di dalam jalur-jalur pengamatan yang juga
digunakan untuk pengamatan vegetasi hutan alam.
Metode Jalur
Metode ini digunakan untuk mengetahui kekayaan jenis, penyebaran dan
kondisi habitat dari kelas mamalia dan reptilia. Prosedur pengamatan
dengan metode ini adalah sebagai berikut :
,. Pertama ditentukan lokasi unit contoh (areal berhutan)1 arar. dan titik
awal jalur tersebut (batas jalan/sungai/petak tebangan)
,. Pengamatan dengan berjalan sepanjang jalur contoh yang telah
ditentukan (1 km) dan mencatat spesies yang dijumpai, jumlahnya dan
tipe vegetasi (kerapatan/ jenis pohon dominan, penutupan vegetasi).
Pengamatan dilakukan secara langsung (perjumpaan) dan tidak
langsung (analisa jejak, kotoran, bekas cakaran, sarang, sisa makanan,
bulu, tanduk dan sebagainya) .
lAPORAN LIT ANA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTANA Ill- 13
Metode Concentration Count
Metode concentration count merupakan suatu metode yang dipergunakan
untuk pengamatan satwaliar yang mempunyai perilaku tertentu di
dalam/pada suatu daerah (lokasi) tertentu. Metode ini digunakan untuk
pengamatan dari kelas mamalia, umumnya mempunyai perilaku dan
habitat khusus. Cara pengamatannya adalah mencari daerah konsentrasi
satwa, seperti tempat bersarang, tempat berkubang, tempat tidur
kelompok, tempat makan kelompok, dan lain sebagainya. Selanjutnya
didaerah konsentrasi dicatat kondisi satwa pada saat berkumpul.
Metode IPA
Metode IPA khusus digunakan untuk pengamatan dari kelas aves yang
umumnya mempunyai daya mobilitas tinggi dan sangat sensitif terhadap
kehadiran manusia. Prosedur metode ini adalah:
,. Pada setiap kondisi habitat yang disensus dibuat plot contoh sebanyak
10 plot
:;... Plot contoh berbentuk lingkaran dengan luas 0,1 Ha. Plot tersebut
diletakkan di sepanjang jalur pengamatan, dimana jarak antar titik
pengamatan tidak tumpang tindih.
:;... Pada setiap plot contoh dilakukan pengamatan selama 15 menit.
Pengamatan spesies di lakukan dengan cara pengamatan langsung,
yaitu perjumpaan, dan cara tidak langsung melalui analisa suara.
- Spesies Indikator
Spesies indikator merupakan spesies yang diteliti lebih mendalam
dibandingkan dengan spesies lain karena merupakan kunci dalam rantai
makanan/kehidupan dalam ekosistem. Dasar penetapan sebagai satwa
target adalah :
,. Merupakan jenis satwaliar dilindungi dan atau jenis endemik pada
daerah tersebut
:;.. Diduga telah terjadi penurunan kelimpahan yang sangat tinggi/jarang
dijumpai/ hampir tak pernah terlihat (hanya dijumpai jejak/kotoran)
LAPORAN IJTAMA ANOAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS A8AOI IJTAMA III-14
> Terdapat pada satu lokasi tertentu/mempunyai kondisi habitat
tersendiri, seperti jenis satwa arboreal hidupnya memerlukan tajuk
~ pohon tergolong rapat dan kontinyu.
.,
(f) Pengamatan Biota Perairan Plankton
Contoh air untuk plankton diambil sebanyak 100 liter pada setiap plot
pengambilan contoh. Air yang terambil disaring dengan plankton set nomor
25. Contoh plankton hasil penyaringan diawetkan dengan MAF (metil
alkhohol asam asetat glasial-formalin) berkadar 4%, selanjutnya jenis dan
kelimpahan plankton di analisis (diamati dan dihitung) di laboratorium.
Benthos
Pengambilan contoh benthos di dasarkan perairan dilakukan dengan
menggunakan alat Dredge (pada dasar berlumpur) atau Surber (pada
dasar berbatu). Pemisahan benthos dari subtratnya dilakukan di lapangan
dan contoh benthos, diawetkan dengan larutan formalin berkadar 4%.
Selanjutnya jenis dan kelimpahannya diamati dan dihitung dilaboratorium.
Nekton
Jenis ikan/nekton yang terdapat di perairan wilayah studi dan tingkat
pemanfaatannya ditelusuri dengan wawancara dengan penduduk dan studi
pustaka.
(g) Pengamatan Sosekbud
Untuk memperoleh gambaran tentang kondisi sosial ekonomi dan budaya
masyara!<at di wilayah studi dilakukan wawancara responden dan informan.
Pedoman wawancara disajikan pada lampiran. Penentuan responden
dilakukan secara random sampling yang dapat memiliki berbagai profesi.
Jumlah responden adalah 10- 20% dari jumlah KK pada setiap plot sampel.
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS A8ADI UTAMA IU-15
2. Metoda Analisis
a. Komponen Fisik Kimia
1} Kesuburan Tanah
Dampak penting terhadap kesuburan tanah didekati dengan mengkaji
perubahan parameter sifat fisik tanah antara lain struktur, permeabilitas,
konsistensi dan kedalaman solum serta parameter sifat kimia yang meliputi
kandungan unsur hara penting (N, P,K, ca dan Mg). Besarnya perubahan
parameter sifat fisik dan kimia tersebut mencerminkan derajat dampak
penting.
2) Perhitungan Sedimentasi/Pelumpuran
Besarnya beban sedimen melayang (suspended load) dalam sutau aliran air
diduga dengan menggunakan persamaan yang dirumuskan oleh Ilyas dan
Komarudin (1985) berikut :
QS 0,0864 X Q XC
Keterangan : QS = Beban sedimen Q = Debit sungai mf/det) C = Kandungan sedimen tersuspensi (mg/liter)
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABAOI UTAHA Ill-16
.->
3) Perhitungan Debit
Pendekatan besarnya nilai debit aliran sungai, yaitu dengan persamaan yang
dirumuskan oleh Sosrodarsono dan Takeda (1977), sebagai berikut:
Q V.A
A = d [hl + hn)/2 + h2 + ......... + Hn-11)
Keterangan : Q = Debit aliran (m3/det) V = Kecepatan aliran (m/det) A = Luas penampang ( m2
)
d = Lebar segmen (m) h = Kedalaman (m)
Sedangkan dalam rangka pencadangan debit puncak digunakan metoda
rasional:
Qm = 0,278 fl A
Keterangan :
Qm = Debit puncak (m3/det) f = Koefisien aliran (limpasan) I = Intensitas curah hujan maksimum sesuai waktu konsentrasi A = Luas DAS (Km2
)
b. Komponen Biologi
1) Biota Darat
(a) Vegetasi Hutan Alam
INP = KR + FR + DR
l.APORAN UTAMA ANDAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SEI.ARAS ABADI UTAMA IU-17
dalam hal ini adalah :
K = Kerapa tan (phn I ha) = Jumlah iodividu suatu j enis
Luas seluruh plot
KR = Kerapa tan Relatif = Kerapa tan suatu jenis
Kerapa tan seluruh j enis
F = Frekuensi = Jumlah petak berisi suatu jenis
Jumlah seluruh petak
xlOO%
FR = Frekuensi Relatif = Frekuensi suatu jenis
Frekuensi seluruh j enis xlOO%
D = Do min ansi ( m 2 I ha ) =
DR = Domin ansi Relatif
Basal areal suatu jenis
Luas seluruh plot
Do min ansi suatu jenis
Do min ansi seluruh jenis
Keterangan : Untuk tiang dan pohon
Untuk Semai dan Pancang
Indeks Keanekaragaman Vegetasi :
n H' = - L [p .. In P·) ,
1 I I
1-
Keterangan : H' = Indeks keanekaragaman Shanon n, = Indeks Nilai Penting Suatu Jenis
INP = KR + FR
N = Jumlah Indeks Nilai Penting dari selu ruh jenis
l.APORAN lffAMA ANOAL IUPHHK HutiJn Tanaman PT. SEI.ARAS ABAOI lffAHA
xlOO%
ID-18
.. ,
(b) Satwaliar
- Indeks Nilai Penting
Frekuensi Jumlah T itik Dijumpai Suatu Jenis
JumJah Semua Titik Pengama tan
FR(%) = Frekuensi Suatu Jenis
Frekuensi Semua J enis
K =
KR =
Jumlah Suatu Jenis
Jumlah Semua Jenis
Kerapa tan Suatu Jen is
Kerapa tan Semua Jenis
X 100%
X 100%
INP = FR+ KR
- Keanekaragaman Jenis
n H' =- 2: [p .. Inp.) .
1 1 I
1-
dimana:
n . p. I
I N
H' = Indeks Keanekaragaman Shanon n, = INP suatu jenis N = Jumlah INP seluruh jenis
l.APORAN lffAMA ANOAL JUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABAOI lffAMA IU-19
2) Analisis Biota Perairan
(a) Kelimpahan Plankton
X 11 A X B/C X D/E X F
Keterangan :
X = Kelimpahan plankton (individu/lt) A = Volume air yang disaring (It) B = Volume air yang tersaring C = Volume praparat (ml) D = Volume cover glass (mm2
)
E = Luas lapang pandang (mm2)
F = Jumlah individu yang teramatai (individu)
(b) Kelimpahan Benthos
Keterangan : Xi = Kefimpahan benthos (indv/m2
)
m = Jumlah individu benthos L = Luas mulut alat sampling (m2
)
(c) Indeks Keragaman
dimana: n.
P. I
I :\
Keterangan : ni = Jumlah individu suatu jenis N = Jumlah individu seluruh jenis
LAPORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABAD!lffAHA m-2o
c. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
1) Angka Pertumbuhan Penduduk
r = (y ":.•J-1
Keterangan : r = Angka pertumbuhan penduduk (%) Pt Jumlah penduduk pada tahun ke-t Uiwa) P0 Jumlah penduduk pada tahun ke-0 Uiwa) n = Lamanya waktu antara Po dan Pt (tahun)
2) Kepadatan Penduduk
D = Jumlab Penduduk (Jiwa)
Lu as Wilayah (Km 2 )
Keterangan : D = Kepadatan penduduk Uiwa/Km2
)
3) Angka Beban Tanggungan {Dependency Ratio)
56 Po-~~ + p + DR = --'----'----
Pls- 55
Keterangan : DR = Angka beban tanggungan (dependency ratio X%) P0•14 = Jumlah penduduk usia 0-14 tahun (usia belum produktif) P56+ = Jumlah penduduk usia 55 tahun ke atas (usia tidak produktif) P 15.55 = Jumlah penduduk usia 15-55 tahun (usia produktif) K = Konstanta ( 100)
LAPORAN UTAMA ANDAL IUPHHK HufiJn Tanaman PT. SEL.ARAS ABADI UTAMA Ill-21
B. METODE PENENTUAN DAN PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN
PENTING
1. Metode Prakiraan Dampak
Prakiraan dampak dimaksudkan sebagai pengkajian kedalaman perubahan kondisi
parameter lingkungan akibat kegiatan. Kedalaman perubahan kondisi parameter
lingkungan diungkapkan dalam bentuk besar dampak. Metode pendekatan yang
digunakan dalam penelaahan besar dampak adalah metode formal dan informal
sebagai berikut:
a. Penggunaan Baku Mutu lingkungan
Dalam pendekatan ini, kondisi parameter lingkungan dibandingkan dengan baku
mutu lingkungan yang tertuang di dalam PP No. 82 Tahun 2001, dan/atau
peraturan perundangan lain yang mengatur tentang baku mutu. Parameter
yang dapat didekati dengan cara ini adalah kualitas air.
b. Analogi
Pendekatan ini dilakukan dengan cara mempelajari dampak lingkungan yang
timbul akibat kegiatan pengusahaan hutan sejenis yang telah berlangsung pada
bagian areal tertentu di tempat yang sama atau tempat lain yang karakteristik
lingkungannya mirip dengan areal studi, sehingga dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam memprakirakan dampak di wilayah studi.
c. Penilaian Keahlian
Dalam pendekatan ini prakiraan besar dampak yang terjadi terhadap parameter
lingkungan ditetapkan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman pakar yang
di-kaitkan dengan fenomena di lapangan.
2. Metode Penentuan Arti Penting Dampak
Penentuan arti penting dampak pada setiap parameter lingkungan secara parsial
dilakukan dengan cara menggunakan satu atau beberapa kriteria dampak penting
yang merujuk kepada Keputusan Kepala BAPEDAL No. 056 Tahun 1994 tentang
Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting, yaitu :
l.APORAN UTAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA Ill-22
> Jumlah manusia yang terkena dampak
1> luas wilayah persebaran dampak
> Lama dampak berlangsung
>- Intensitas dampak berlangsung
., Banyak komponen lingkungan yang terkena dampak
;... Sifat kumulatif dampak
,.. Berbalik atau tidaknya dampak
Beberapa pendekatan yang akan digunakan dalam penelahaan besar dampak
adalah metoda formal dan non formal.
a. Metode Formal
Dalam metoda formal digunakan metoda matematis, yaitu persamaan
persamaan matematis untuk memperoleh besar/nilai parameter lingkungan.
b. Metode Non Formal
Metode non formal dapat digunakan apabila suatu kasus tidak dapat didekati
dengan mE>~ode formal yang ada, karena melanggar kaidah-kaidah formal,
seperti kurangnya data dan informasi yang termasuk dalam metode ini. Dalam
metode non formal biasanya dilakukan dengan analogi dan penilaian keahlian.
Analogi mengacu pada kejadian yang pemah terjadi, karena kejadian yang sama
dengan kejadian yang lain. Sedangkan penilaian keahlian (Profesional
Judgment) adalah pendapat para ahli yang digunakan untuk menilai
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
C. METODE EVALUASI DAMPAK BESAR DAN PENTING
Metode evaluasi dampak penting dimaksudkan untuk menelaah dan mengevaluasi
arah serta kecenderungan seluruh dampak penting yang diprakirakan akan
timbul/terjadi. Hal ini dilakukan melalui penelaahan secara holistik hasil prakiraan
dampak dengan mengacu pada Undang-Undang No. 23 Tahur, 1997 dan merujuk
pada 7 (tujuh) Kriteria Dampak Penting (SK. Kepala Bapedal No. KEP-056 Tahun
LAPORAN lfTAMA ANDAL IUPHHK HuliJn Tanaman PT. SELARAS ABADI lfTAMA lll-23
1994 tanggal 18 Maret 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting).
Sehingga dengan demikian kaitan dengan evaluasi dampak penting dapat dilakukan
penggolongan menjadi Dampak Positif (Positif dan Negatif) dan Dampak tidak
Penting (Positif dan Negatif). Sedangkan Dampak Penting adalah perubahan
lingkungan yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh suatu usaha atau kegiatan
dimana sesuai UU Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Mengenai dampak penting ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
1. Jumlah Manusia Yang Akan Terkena Dampak
Bahwa dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan, yang pen~ntuannya
didasarkan pada perubahan sendi-sendi kehidupan pada masyarakat tersebut dan
jumlah manusia yang terkena dampak menjadi penting apabila : Manusia di wilayah
studi ANDAL yang terkena dampak lingkungan tetapi tidak menikmati manfaat dari
usaha atau kegiatan, jumlah sama atau lebih besar dari jumlah manusia yang
menikmati manfaat dari usaha atau kegiatan di wilayah studi.
Adapun yang dimaksud dengan manfaat dari usaha atau kegiatan adalah manusia
yang secara langsung menikmati produk suatu rencana usaha atau kegiatan dan
atau yang diserap secara langsung sebagai tenaga kerja pada rencana usaha atau
kegiatan.
2. Luas Wilayah Persebaran ~amiX)k
Bahwa luas wilayah persebaran dampak merupakan salah satu faktor yang dapat
menetukan pentingnya dampak terhadap lingkungan .. Dengan demikian dampak
lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan bersifat penting bila: rencana Usaha
atau Kegiatan mengakibatkan adanya wilayah yang mengalami perubahan
mendasar dari segi intensitas dampak atau tidak berbaliknya dampak atau segi
kumulatif dampak.
3. Lamanya Dampak Berlangsung
Dampak lingkungan suatu rencana usaha atau kegiatan dapat berlangsung pada
suatu tahap tertentu atau pada berbagai tahap dari kelangsungan usaha atau
kegiatan. Dengan demikian maka dampak lingkungan bersifat penting bila: rencana
!lsaha kegiatan mengakihatkan tjmbulnya pewhahan mendasar dari segi intensitas l.APORAN lffAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SEL.ARAS ABADI lffAMA III-24
dampak atau tidak berbaliknya dampak, atau segi kumulatif dampak, yang
berlangsung hanya pada suatu atau lebih tahapan kegiatan.
4. Intensitas Dampak
Intensitas dampak mengandung pengertian perubahan lingkungan yang timbul
bersifat hebat, atau drastis, serta berlangsung di areal yang relatif luas, dalam
kurun waktu yang relatif singkat. Dengan demikian dampak lingkungan tergolong
penting bila :
a. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan pada sifat-sifat
dan atau hayati lingkungan yang melampaui baku mutu lingkungan menurut
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Rencana usaha atau kegiatan akan menyebabkan perubahan mendasar pada
komponen lingkungan yang melampaui kriteria yang diakui, berdasarkan
pertimbangan ilmiah.
c. Rencana usaha atau kegiatan akan mengkibatkan spesies-spesies yang langka
dan atau ·endemik, dan atau dilindungi menurut peraturan perundang
undangan yang berlaku terancam punah atau habitat alamiahnya mengalami
kerusakan.
d. Rencana usaha atau kegiatan menimbulkan kerusakan atau gangguan
terhadapkawasan lindung (hutan Undung, eagar Alam, Taman Nasional,
Suaka Margasatwa dan sebagainya) yang telah diterapkan menurut peraturan
perundang-undangan.
e. Rencana usaha atau kegiatan akan merusak atau memusnahkan benda
benda dan bangunan peninggalan sejarah yang bernilai tinggi.
f. Rencana usaha atau kegiatan akan mengakibatkan konflik atau kontroversi
dangan masyarakat, pemerintah daerah, atau pemerintah pusat, dan atau
menimbulkan konflik atau kontroversi di kalangan masyarakat, pemerintah
daerah atau pemerintah pusat.
g. Rencana usaha atau kegitan mengubah atau memodifikasi areal yang
mempunyai nilai keindahan alami yang tinggi.
LAPORAN 1./TAMA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI 1./TAMA Ill-25
5. Banyaknya Komponen Ungkungan Lain yang Terkena Dampak
Mengingat komponen lingkungan hidup pada dasarnya tidak ada yang berdiri
sendiri, atau dengan kata lain atau satu sama lain saling terkait dan pengaruh
mempengaruhi, maka dampak pada suatu komponen lingkungan umumnya
berdampak tergolong penting bila : rencana usaha atau kegiatan menimbulkan
dampak sekunder dan dampak lanjutan lainnya yang jumlahnya lebih atau sama
dengan komponen lingkungan yang terkena dampak primer.
6. Sifat Kumulatif Dampak
Kumulatif mengadung pengertian bersifat bertambah, bertumpuk, atau bertimbun.
Dampak suatu usaha atau kegiatan dikatakan bersifat kumulatif bila pada awalnya
dampak tersebut tidak tampak atau tidak dianggap penting, tetapi karena aktivitas
tersebut bekerja berulang kali atau terus menerus, maka lama kelamaan dam
paknya bersifat kumulatif. Dengan demikian dampak suatu usaha atau kegiatan
tergolong penting bila :
a. Dampak lingkungan berlangs•1ng berulang kali dan terus menerus, sehingga
pada kurun waktu tertentu tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan alam atau
sosial yang menerimanya.
b. Beragam dampak lingkungan bertumpuk dalam suatu ruang tertentu, sehingga
tidak dapat diasimilasi oleh lingkungan a lam dan sosial yang menerimanya.
c. Dampak lingkungan dari berbagai sumber kegiatan menimbulkan effek yang
saling memperkuat (sinergik).
7. Berbalik atau Tidak Berbaliknya Dampak
Dampak kegiatan terhadap lingkungan ada yang bersifat dapat dipulihkan,
namun ada pula yang tidak dapat c:;pulihkan walau dengan intervensi manusia
sekalipun. Dalam hal ini maka dampak bersifat penting bila: Perubahan yang akan
dialami oleh suatu komponen lingkungan tidak dapat dipulihkan kembali
walaupun dengan intervensi manusia.
lAPORAN UTAHA ANDAL IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA III-26
Dengan memperhatikan ke-7 (tujuh) Ukuran Dampak Penting diatas, maka
evaluasi dampak lingkungan akan ditempuh dengan melalui sintesis yang
meliputi:
a. Penelaahan secara holistik semua komponen lingkungan yang diprakirakan
telah dan akan mengalami perubahan mendasar.
b. Penelaahan persebaran dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegitan
IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA menurut ruang dan
waktu.
c. Penelaahan kegiatan IUPHHK Hutan Tanaman PT. SELARAS ABADI UTAMA
yang bersifat strategis bagi keperluan pengelolaah dan pemantauan
lingkungan.
Selanjutnya evaluasi dampak yang bersifat holistik, ditujukan untuk
mensintesiskan tiga kelompok dampak penting yang meliputi :
a. Kelestarian Fungsi Produksi kayu, untuk dampak terhadap aspek kelestarian
produksi yang dapt diindikasikan oleh dampak terhadap potensi permudaan
kayu komersial (jumlah batang dan volume).
b. Kelestarian Fungsi Ekologis/Lingkungan yang dirincikan oleh dampak
terhadap kelestarian keanekaragaman hayati dan konservasi tanah dan
air/perlindungan hidrologis.
c. Kelestarian Sosekbud yang dirincikan dengan peningkatan kesejahteraan
sosial ekonomi masyarakat oleh dampak terhadap aspek sosial ekonomi dan
budaya masyarakat.
Dengan adanya penelaahan terhadap masing-masing komponen lingkungan
terhadap dampak penting yang akan terjadi/akan timbul, maka hasil evaluasinya
akan dituangkan dalam bentuk matriks evaluasi dampak penting yang dilengkapi
dengan bagan alir dampak kegiatan IUPHHK Hutan Tar.Jman yang menggambarkan
keterkaitan, keteraturan dan ketergantungan antar dampak penting yaitu dampak
awalfprimer menuju ke dampak sekunder/lanjutan sehingga ditargetkan tindakan
pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif secara efektif dan
efisien.
LAPORAN lfTAMA ANDAL JUPHHK HuliJn Tanaman PT. SELARAS ABADI lfTAMA Ill-27
Top Related