Download - BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

Transcript
Page 1: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

1

BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1. Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang

pendidikan.Ini berarti, bahwa berhasi atau gagalnya pencapaian

pendidikan itu amat bergatntung pada proses belajar yang dialami siswa

baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau

keluarganya sendiri. Beberapa defenisi belajar dari para ahli:

1. Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi

(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.

Berdasarkan eksperimennya B.F. Skiner percaya bahwa proses

adaptasi tersebut akan mendantangkan hasil yang optimal apabila ia

diberi penguat.

2. Chaplin (1972) mebatasi belajar dengan dua macam rumusan.

Rumusan pertama berbunyi: belajar adalah perolehan perubahan

tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan

pengalaman. Rumusan keduanya adalah proses memperoleh

respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.

3. .Hintzman (1978) berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan

yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan

oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku

organisme tertentu.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

2

4. .Wittig (1981) berpendapat bahwa belajar ialah perubahan yang

relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan

tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.

5 Reber (1989) membatasi belajar dengan dua macam defenisi.

Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua,

belajar adalah suatu perubahan kemamapuan bereaksi yang relatif

langgeng sebagi hasil pelatihan yang diperkuat.

6. Biggs ( 1991) mendefenisikan belajar dalam tiga rumusan.

Secara kuntitatif( ditinjau dari sudut jumlah) belajar berarti kegiatan

pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta

sebanyak-banyaknya.Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari

sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa.

Secara institusional (tinjauan kelembagaan) belajar dipandang sebagi

proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-

materi yang telah ia pelajari.

Secara kalitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan

pemahaman-pehaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling

siswa.Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya

pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-

masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.

Dalam proses belajar pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai, ada

beberapa hal yang menjadi tujuan dalam belajar. Klasifikasi hasil

belajar menurut Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2010: 22-23)6,

yaitu:

Page 3: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

3

1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajaral intelektual yang

terdiri dari enam aspek yang meliputi pengetahuan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yang meliputi penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa

ketrampilan dan kemampuan bertindak, meliputi enam aspek yakni

gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perceptual,

ketepatan, keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan

interpretatif.

Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak

terlepas dari ciri-ciri tertentu, menurut Edi Suardi kegiatan belajar

mengajar sebagai berikut :

a). Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak

didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud

belajar mengajar itu sadar tujuan, dengan menempatkan anak didik

sebagai pusat perhatian. Anak didik mempunyai tujuan, unsur

lainya sebagai pengantardan pendukung.

b). Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, di

desain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat

mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi

perlu ada prosedur, atau langkah-langkah sistematik dan relevan.

Untuk mencapai suatu tujuan yang satu dengan yang lain, mungkin

akan membutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

4

Sebagai contoh, misalnya tujuan pembelajaran agar anak didik

dapat menunjukkan letak kota New York tentu kegiatanya tidak

cocok kalau anak didik disuruh membaca dalam hati; dan begitu

seterusnya.

c). Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan

materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain

sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah

barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-

komponen yang lain, apalagi komponen anak didik yang

merupakan sentral. Materi harus didesain dan dipersiapkan sebelum

kegiatan belajar mengajar.

d). Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa

anak didik merupakan syarat mutlak bagi kegiatan belajar

mengajar. Aktivitas anak didik dalam hal ini, baik secara fisik

maupun secara mental harus aktif. Jadi tidak ada gunanya

melakukan kegiatan belajar mengajar, kalau anak didik hanya pasif.

Karena anak didiklah yang belajar, maka merekalah yang harus

belajar.

e). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai

pembimbing. Dalam perananya sebagai pembimbing, guru harus

berusaha menghidupkan dan mmemberikan motivasi, agar terjadi

interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai moderator dalam

segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru akan

merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh

Page 5: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

5

peserta didik. Guru (akan lebih baik bersama anak didik) sebagai

desaigner akan memimpin terjadinya interaksi.

f). Dalam belajar mengajar membutuhkan disiplin. Ini diartikan

sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa

menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak

didik dengan sadar. Mekanisme konkret dari ketaatan dan

ketentuan atau tata tertib itu akan terlihat dari pelaksanaan

prosedur. Jadi, langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan

prosedur yang telah digariskan. Suatu penyimpangan dari prosedur

berarti suatu indikator dari pelanggaran disiplin.

g). Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu

dalam sistem berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi

salah satu ciri yang tidak biasa ditinggalkan. Setiap tujuan akan

diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus tercapai.

h). Evaluasi

Dari seluruh kegiatan di atas, evaluasi menjadi bagian penting yang

tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar

mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai

tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.

Dari beberapa definisi-defenisi di atas dapat dikemukakan beberapa

hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut:

a) Belajar merupakan proses perubahan dalam setiap individu ke arah

yang lebih menguatkan dan ke arah yang baik.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

6

b) Belajar merupakan suatu proses perubahan pertumbuhan dan

perkembangan setiap individu dengan lingkungannya baik secara

fisik maupun kognitifnya.

c) Belajar adalah interaksi individu dengan lingkungannya sehingga

membentuk kepribadian baik emosional, kecakapan, keterampilan

dan sikap.

d) Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh

individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari

tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil

menjadi terampil melakukan sesuatu.

e) Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi

yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara

aktif membuat atau pun merevisi hasil belajar yang diterimanya

menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya.

2.2.2 Teknik Vokal Frasering

Frasering (pharsering) adalah pemenggalan kalimat bahasa atau

kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek,tetapi

mempunyai kesatuan. Kemampuan pemenggalan lagu erat

hubungannnya dengan penguasaan teknik pernafasan. Memenggal

kalimat lagu biasanya karena kurangnya kemampuan menahan nafas

dan tidak memiliki persediaan udara dalam paru-paru yang cukup.

Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan penguasaan

kemampuan pernafasan yang baik yang dianjurkan yaitu pernafasan

diafragma.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

7

Tujuan frasering adalah agar dapat memenggal kalimat musik

lebih tepat sesuai dengan isi kalimat. Dengan demikian usaha untuk

mengungkapkan suatu lagu dapat lebih mendekati kebenaran yang

terkandung didalamnya sesuai dengan pesan lagu tersebut. Frasering

ada dua macam, yaitu:

1. Frasering Kalimat Bahasa

Setelah mengucapkan masing-masing huruf dan bagaimana

suku katanya yang harus disambung, pusat perhatian berikutnya

adalah pada kesatuan kata-kata. Bernyanyi berarti membawakan

suatu lagu, yaitu: dengan menghayati isi dari kata-kata, sebagai ide

atau pesan. Kemudian setiap nyanyian terdiri dari: satu atau

beberapa kalimat bahasa, dan satu atau beberapa kalimat musik.

Kedua-duanya merupakan suatu kesatuan.Untuk menghayati isi

dari kata-kata, ada tiga bagian yang harus diketahui, yaitu:

Menyanyikan Kalimat Bahasa

Kalimat bahasa, untuk menghayati isi dari kata-kata, ada tiga

bagian yang harus diketahui yaitu : bagian-bagian dari kalimat, atau

kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan.

Contoh :

Maju tak gentar/ membela yang benar

Maju tak gentar/ hak kita diserang

Maju serentak /pengusir penyerang

Maju serentak/tentu kita menang

Bergerak bergerak/ serentak serentak

Menerkam /menerjang terjang

Page 8: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

8

Tak gentar tak gentar/menyerang menyerang

Majulah/majulah/menang

Dalam pemenggalan kalimat atau frasering, bukan irama melodi

yang menentukan, melainkan arti kata. Jadi, tatabahasa yang

menjadi titik pangkal. Kemudian baru frasering melodi dan aksen-

aksen irama disesuaikan. Dalam tatabahasa, pemenggalan kalimat

ditandai dengan koma. Jadi koma mempunyai peranan penting

untuk menunjukkan dimana pemenggalan kalimat yang benar.

Kata pokok yang ditonjolkan

Untuk menonjolkan suatu kata terdapat dua kemungkinan,

yaitu :kata tersebut diucapkan dengan lebih keras dan kata

yang penting ditunda ucapannya.

Suku kata yang mendapat tekanan dan tidak mendapat

tekanan.

Dalam bahasa Indonesia aksen kata tidak begitu kuat,

namun pada umumnya suku kata kedua dari belakang

mendapat tekanan sedikit.

2. Frasering Kalimat Musik

Kalimat musik terdiri dari rangkaian nada dalam bentuk

motif atau tema lagu. Tema lagu mengungkapkan suatu ide musik.

Kelompok nada (motif)

Motif adalah penggalan dari kalimat musik dalam dua

birama, empat birama atau paling banyak delapan birama.

Sering dijumpai penggalan kalimat musik yang muncul

berulang-ulang dengan gerakan yang sama.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

9

Puncak dari lagu/kalimat

Seringkali puncak dari lagu terdapat pada nada yang tertinggi

dalam sebuah kalimat atau lagu. puncak ini disiapkan misalnya

dengan lagu yang naik (arsis), dan dikembalikan misalnya

dengan lagu yang turun (tesis).

Tekanan nada

Dalam musik tekanan nada ditentukan oleh irama. Nada yang

terdapat pada hitungan pertama dari masing-masing birama

mendapat tekanan.

Kalimat yang dinyanyikan

Kalimat yang dinyanyikan dalam lagu ada dua bentuk, yaitu:

nyanyian resitatif; nyanyian melismatis. Nyanyian resitatif

adalah: kata-kata lebih penting daripada lagu. Nyanyian

melismatis adalah: satu huruf hidup dipakai untuk serangkaian

nada. Teks memberi ruangan penuh kepada lagu, untuk itu

dipakai aturan-aturan dari kalimat musik.

Menyanyikan kalimat lagu dengan utuh,tidaklah sesederhana

“membaca kalimat” karena disamping pemahaman arti kalimat yang

harus diucapkan dengan sejelas mungkin karena gangguan-gangguan

lain akan timbul pada saat bernyanyi, karena adanya tanda-tanda

dinamika dan lain-lain yang harus dikerjakan bersamaan dengan

pemenggalan kalimat antara lain:

Ketidakmahiran dalam pengambilan dan penggunaan nafas

selama bernyanyi.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

10

Adanya istilah-istilah musik yang mendukung sebuah karya

pada saat diciptakan, seperti:

1. Legato,yang biasa menimbulkan pemborosan dalam hal

pernafasan.

2. Decresendo dan Cresendo,yang memaksa penyanyi

untuk memperluas dan mempersempit wilayah bunyi

pada saat bernyanyi.

3. Staccato, pemenggalan suku kata karena tuntutan melodi

yang tidak dikuasai.

4. Accelerando dan Rittardando, percepatan dan

perlambatan tempo pada satu penggalan kalimat, serta

pada puncak nada tertinggi atau terendah yang

berbanding terbalik dengan pernafasan dan persiapan

nafas yang masih tersisa untuk digunakan.

Dari beberapa tantangan dan hambatan yang ada, maka untuk

mendapatkan “frasering” yang baik dan utuh,keeluruhan

aspek/tahapan diatas harus benar-benar dilatih lebih dahulu kemudian

diterapkan” sepanjang nyanyian” sehingga tujuan bagaimana

membuat kalimat lagu, memberi arti dan makna, akan tercapai dengan

baik.Jika kita tinjau dari sisi frasering, alangkah berbedanya makna

kalimat lagu dibandingkan dengan kalimat lagu yang ideal, namun

hampir tidak ada yang mempermasalahkannya. Itulah yang terjadi

pada musik populer, kaidah-kaidah tersebut tidak menjadi

permasalahan karena yang penting adalah bahwa lagu tersebut

digemari oleh masyarakat. Pada lagu mancanegara fenomena ini juga

Page 11: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

11

banyak ditemukan permasalahan tersebut. Jenis musik yang masih

konsisten pada idealisme adalah pada jenis lagu-lagu seriosa karena

penyanyi jenis ini dibekali teknik vokal yang amat tinggi sehingga

mampu menerapkan pada repertoar yang dinyanyikan. Jika kita salah

dalam melakukan frasering ini ada kemungkinan terjadi kerancuan

dalam memaknai sebuah syair. Frasering yang baik akan mendukung

kualitas bernyanyi secara keseluruhan.

2.2.3 Pernapasan

Setiap orang secara alamiah dapat bernafas setiap saat.

Didalam bernyanyi pernapasan memegang peranan yang penting

terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan bernyanyi misalnya

pembentukan suara dan kalimat lagu (frasering). Ada 3 macam

pernapasan, yaitu:

6a. Pernapasan dada

Pernapasan ini terjadi apabila udara sepenuhnya masuk ke

paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Apabila

kita menggunakan pernapasan ini kita akan cepat lelah dan suara

yang dihasilkan juga tidak stabil karena kita kurang dapat mengatur

udara yang keluar. Pernapasan ini juga tidak dianjurkan karena

selain tidak stabil dalam pengaturan napas tetapi juga belum cukup

menampung udara yang banyak. Jika jumlah udara kurang cukup

maka ada kemungkinan yang terjadi adalah pemenggalan kalimat

lagu yang kurang sempurna. Pernapasan ini masih belum ideal

digunakan dalam bernyanyi.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

12

b. Pernapasan Perut

Pernapasan perut adalah cara bernapas denga

menggunakan perut sebagai daya tampunng pernapasan, sehingga

mengembang dan mengempisnya paru-paru selalu diikuti dengan

mengembang dan mengempisnya perut. Cara pernapasan ini

umum dilakukan orang dewasa dan sebagian anak-anak yang

sudah aktif melakukan olahraga.Cara pernapasan ini mampu

menampung udara lebih banyak dibanding cara pernapsan dada,

sehingga cocok jika dimanfaatkan untuk aktivitas yang tinggi,

seperti bekerja keras dan olahraga.

Meskipun mampu menampung udara lebih banyak

dibanding dengan pernapasan dada, pernapasan perut ini belum

cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai pendukung kegiatan

menyanyi. Disebut belum cukup baik, karena teknik pernapasan

perut ini selain tidak cukup panjang, juga sulit dikontrol dan

dimanfaatkan sebagai pengantar nada yang stabil. Udara yang

keluar cenderung besar dan lepas, sehingga hanya cocok untuk

berteriak atau mengeluarkan suara keras dan pendek. Maka jika

digunakan untk bernyanyi hasilnya sangat buruk bahkan lebih

buruk dari menggunakan pernapasan dada. Yaitu picth control-

nya akan lepas dan nyanyiannya akan berupa teriakan-teriakan.

c. Pernapasan diafragma

Dalam pernapasan ini semua udara yang masuk dalam

paru-paru ditopang oleh sekat rongga badan atau diafragma

sehingga paru-paru akan sedikit mengembang dibantu oleh oto-

Page 13: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

13

otot perut dengan demikian pengeluaran napas dapat kita atur

sesuai dengan kebutuhan kita dan suara yang dihasilkan menjadi

stabil. Jenis pernapasan ini adalah yang paling ideal dan

disarankan untuk digunakan dalam bernyanyi. Pernapasan ini

memungkinkan untuk dapat mengatur keluar masuknya udara

sesuai dengan apa yang kita inginkan dan sangat berpengaruh

pada kualitas suara yang stabil, karena udara dibantu

pengaturannya oleh sekat rongga dada. Pemenggalan kalimat lagu

yang sempurna karena kita dapat mengatur kapan kita harus

bernapas dan mengakhiri kalimat lagu. Produksi suara lebih

bagus, pengaturan dan penggunaan napas lebih efektif.

Jenis pernapasan ini dapat dilatih oleh setiap orang yang

ingin belajar bernyanyi dan atau memainkan alat musik tiup.

Langkah-langkah berlatih dan mendapatkan pernapasan

diafragma adalah sebagai berikut:

1). Latihan dengan mengeluarkan napas seperti biasa tanpa ada

ketegangan.

2). Setiap akan mengambil napas lagi kita tunggu sampai timbul

suatu “kehausan akan bernapas”.

3). Ambillah napas dengan mulut tertutup seperti orang

memeriksa bau yang ada di udara. Pada saat perut

mengembang, sisi badan usahakan untuk menjadi lebar

(periksalah dengan tangan).

Page 14: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

14

4). Tahanlah sebentar, kemudian keluarkan napas secara perlahan

dengan santai tanpa ketegangan.

Lamanya latihan masing-masing tahap tergantung dari masing-

masing orang. Setiap orang bisa jadi tidak sama waktu yang

dibutuhkan untuk setiap tahap.Untuk mendeteksi pernapasan

diafragma dapat dilakukan dengan cara:

1). Berbaring dan meletakkan buku yang agak berat di atas perut.

2). Ambillah napas dan usahakan supaya desakan napas tadi

berhasil mendorong perut dengan beban buku tersebut ke

atas. Yang perlu juga kita perhatikan bahwa desakan napaslah

yang menggerakkan diafragma dan otot-otot perut, bukan

semata-mata gerakan otot perut yang mengembang dan

mengerut tanpa adanya napas dari dalam. Ada latihan

sederhana yang dapat kita lakukan yaitu dengan tertawa

terbahak -bahak sehingga sekat rongga badan bergerak dan

perut merasa terguncang-guncang. Hal ini sekaligus dapat

digunakan untuk mengusir kesedihan dan dapat digunakan

untuk penyegaran.

Faktor utama yang menentukan keberhasilan seorang penyanyi

adalah mengusai teknik pernafasan yang benar yaitu pernapasan

diafragma. Kelebihan pernapasan ini adalah dapat menampung

udara lebih banyak diparu-paru dan dapat diatur penggunaan

udaranya karena ditopang oleh sekat rongga badan.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

15

Selain lebih efektif penggunaan napas, pernapasan diafragma

memungkinkan suara yang dihasilkan lebih stabil.

2.2.4 Konsep Lagu

1. Makna Lagu Indonesia Pusaka

Lagu Indonesia pusaka diciptakan oleh Ismail Marzuki.Makna

dari lagu Indonesia Pusaka adalah:

Indonesia adalah tempat dimana kita dilahirkan dan dibesarkan

sampai tua disini.

Negara ini adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras para

pendiri-pendiri bangsa.

Sudah seharusnyalah kita sebagai penerus memperjuangkan

bangsa ini dan membelanya.

.Indonesia adalah tanah pusaka yang diwariskan oleh para leluhur

kita.

Seharusnya kita selalu menjaganya agar kelak Indonesia masih

bisa dikenang sebagai bangsa yang besar oleh bangsa lain.

Agar Indonesia masih bisa dikenang sebagai bangsa yang

memiliki ragam budaya.

Agar Indonesia masih bisa dikenang sebagai bangsa yang subur

dan makmur masyarakatnya.

Untuk itulah ita perlu membela negeri ini karena negeri ini adalah

Indonesia kita.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

16

2. Pemenggalan Kalimat Lagu

Indonesia Pusaka

Do= C cipt: Izmail Marzuki

4/4

Ayat I :

tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3)2 . . In - do -ne-sia ta-nah

a -ir be - ta, pu- sa - ka a –ba- di nan ja-ya,

tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . .

In - do - ne - sia se - jak du-lu ka - la, te – tap di pu- ja pu- ja bangsa,

5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . .

Di - sa - na tem pat la-hir be –ta, di bu - ai di be- sar kan bunda,

yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 ) 3 j.5 /4j 5 4j u)1 . .

Tem-pat ber-lin-dung di ha – ri tu - a, sam-pai a -khir me-nu-tup ma-ta

Ayat II :

tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3) 2 . .

Sungguh in –dahta-nah a - ir be - ta , ti – a - da bandingnya di du- nia

tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . .

Ka- rya in- dah Tuhan Maha Kua-sa ,ba –gi bangsa yangme mu ja nya

5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . .

In- do - ne- sia i- bu per- ti- wi , kau- ku pu- ja kau ku ka- si- hi

Page 17: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

17

yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 ) 3 j.5 /4j 5 4j u)1 . .))

Te- na- ga- ku bahkan pun ji-wa- ku, ke- pa- da- mure- la ku be-ri.

Keterangan: Pemenggalan Kalimat

Indonesia tanah air beta : satu napas

Pusaka abadi nan jaya : satu napas

Indonesia sejak dulu kala : satu napas

Tetap di puja-puja bangsa : satu napas

Disana tempat lahir beta : satu napas

Dibuai dibesarkan bunda : satu napas

Tempat berlindung dihari tua : satu napas

Sampai akhir menutup mata : satu napas

Sungguh indah tanah air beta : satu napas

Tiada bandingnya di dunia : satu napas

Karya indah Tuhan Maha Kuasa: satu napas

Bagi bangsa yang memujanya : satu napas

Indonesia ibu pertiwi : satu napas

Kau kupuja kau kukasihi : satu napas

Tenagaku bahkan pun jiwaku : satu napas

Kepadamu rela kuberi : satu napas

3. Bagian Lagu

Indonesia Pusaka

Do=C cipt: Izmail Marzuki

4/4

Ayat 1:

1 2 3 4

tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3)2 . . In - do -ne- sia ta-nah a -ir be - ta, pu- sa - ka a –ba- di nan ja-ya,

5 6 7 8 A

tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . . In - do - ne - sia se - jak du-lu ka - la, te – tap di pu- ja pu- ja bangsa,

9 10 11 12

5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . .

Page 18: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

18

Di - sa - na tem pat la-hir be –ta, di bu - ai di be- sar kan bunda, B

13 14 15 16

yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 )3 j.5 /4j 5 4j u)1 . . Tem-pat ber-lindung di ha – ri tu - a, sam-pai a -khir me-nu-tup ma-ta

Ayat 2 :

17 18 19 20 tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3) 2 . . Sungguh in –dahta-nah a - ir be - ta , ti – a - da bandingnya di du- nia

21 22 23 24 A

tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . . Ka- rya in –dahTu han Ma ha Kua- sa,ba –gi bang sa yang memu ja nya

25 26 27 28

5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . . In- do - ne- sia I- bu Per- ti- wi , kau- ku pu- ja kau ku ka- si- hi

29 30 31 32 B

yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 ) 3 j.5 /4j 5 4j u)1 . .)) Te- na- ga- ku bah kan pun ji -wa- ku, ke- pa- da- mure- la ku be-ri.

Keterangan : Lagu Indonesia Pusaka terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A( frase tanya

dan frase jawab) dan B ( frase tanya dan frase jawab) .

2.2.5 Metode Drill

Menurut (syaiful sagala, 2009:21) “metode drill adalah

metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu cara

mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan – kebiasaan

tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan,

ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.”

Menurut (Abdul Rahman Shaleh,2006:203). “ciri khas dari

metode ini (metode drill) adalah kegiatan yang berupa pengulangan

yang berkali-kali supaya asosiasi stimus dan respon menjadi sangat

kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikan

terbentuklah sebuah keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat

siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan”.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORETIS 2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian ...repository.unwira.ac.id/416/3/BAB II.pdf2.1. Belajar 2.2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

19

Dalam hal ini Sugiyanto (1996:72) menyatakan, ”dalam

metode drill siswa melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa

yang diinstruksikan guru dan melakukan secara berulang-ulang.

Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomasisi

gerakan. Oleh karena itu dalam pendekatan tradisional perlu disusun

tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga

memperoleh hasil yang optimal. Lebih lanjut Sugiyanto memberikan

beberapa saran yang perlu dipertimbangkan apabila metode drill

yang digunakan, yaitu :

1. Drill digunakan sampai gerakan yang benar bisa dilakukan secara

otomatis atau menjadi terbiasa, serta menekankan dalam keadaan

tertentu gerakan itu harus dilakukan.

2. Selama pelaksanaa drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap

tertujuh pada kebenaran gerak.

3. Pelaksanaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi drill

ke situasi permainan olahraga yang sebenarnya hal ini bisa

menimbukkan daya tarik dalam latihan.

4. Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill ke situasi

permainan.

5. Suasana kompetitif perlu diciptakan dalam pelaksanaan driil tetapi

tetap ada kontrol geraknya.