1
BAB II
LANDASAN TEORETIS
2.1. Belajar
2.2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang
pendidikan.Ini berarti, bahwa berhasi atau gagalnya pencapaian
pendidikan itu amat bergatntung pada proses belajar yang dialami siswa
baik ketika ia berada disekolah maupun dilingkungan rumah atau
keluarganya sendiri. Beberapa defenisi belajar dari para ahli:
1. Skiner berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi
(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif.
Berdasarkan eksperimennya B.F. Skiner percaya bahwa proses
adaptasi tersebut akan mendantangkan hasil yang optimal apabila ia
diberi penguat.
2. Chaplin (1972) mebatasi belajar dengan dua macam rumusan.
Rumusan pertama berbunyi: belajar adalah perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan
pengalaman. Rumusan keduanya adalah proses memperoleh
respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
3. .Hintzman (1978) berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan
yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan
oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku
organisme tertentu.
2
4. .Wittig (1981) berpendapat bahwa belajar ialah perubahan yang
relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan
tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
5 Reber (1989) membatasi belajar dengan dua macam defenisi.
Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua,
belajar adalah suatu perubahan kemamapuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagi hasil pelatihan yang diperkuat.
6. Biggs ( 1991) mendefenisikan belajar dalam tiga rumusan.
Secara kuntitatif( ditinjau dari sudut jumlah) belajar berarti kegiatan
pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta
sebanyak-banyaknya.Jadi belajar dalam hal ini dipandang dari
sudut berapa banyak materi yang dikuasai siswa.
Secara institusional (tinjauan kelembagaan) belajar dipandang sebagi
proses validasi (pengabsahan) terhadap penguasaan siswa atas materi-
materi yang telah ia pelajari.
Secara kalitatif (tinjauan mutu) ialah proses memperoleh arti-arti dan
pemahaman-pehaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling
siswa.Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya
pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-
masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa.
Dalam proses belajar pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai, ada
beberapa hal yang menjadi tujuan dalam belajar. Klasifikasi hasil
belajar menurut Benyamin Bloom (Nana Sudjana, 2010: 22-23)6,
yaitu:
3
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajaral intelektual yang
terdiri dari enam aspek yang meliputi pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek
yang meliputi penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar yang berupa
ketrampilan dan kemampuan bertindak, meliputi enam aspek yakni
gerakan refleks, keterampilan gerak dasar, kemampuan perceptual,
ketepatan, keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak
terlepas dari ciri-ciri tertentu, menurut Edi Suardi kegiatan belajar
mengajar sebagai berikut :
a). Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk anak
didik dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang dimaksud
belajar mengajar itu sadar tujuan, dengan menempatkan anak didik
sebagai pusat perhatian. Anak didik mempunyai tujuan, unsur
lainya sebagai pengantardan pendukung.
b). Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, di
desain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Agar dapat
mencapai tujuan secara optimal, maka dalam melakukan interaksi
perlu ada prosedur, atau langkah-langkah sistematik dan relevan.
Untuk mencapai suatu tujuan yang satu dengan yang lain, mungkin
akan membutuhkan prosedur dan desain yang berbeda pula.
4
Sebagai contoh, misalnya tujuan pembelajaran agar anak didik
dapat menunjukkan letak kota New York tentu kegiatanya tidak
cocok kalau anak didik disuruh membaca dalam hati; dan begitu
seterusnya.
c). Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan
materi yang khusus. Dalam hal ini materi harus didesain
sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan. Sudah
barang tentu dalam hal ini perlu memperhatikan komponen-
komponen yang lain, apalagi komponen anak didik yang
merupakan sentral. Materi harus didesain dan dipersiapkan sebelum
kegiatan belajar mengajar.
d). Ditandai dengan aktivitas anak didik. Sebagai konsekuensi, bahwa
anak didik merupakan syarat mutlak bagi kegiatan belajar
mengajar. Aktivitas anak didik dalam hal ini, baik secara fisik
maupun secara mental harus aktif. Jadi tidak ada gunanya
melakukan kegiatan belajar mengajar, kalau anak didik hanya pasif.
Karena anak didiklah yang belajar, maka merekalah yang harus
belajar.
e). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing. Dalam perananya sebagai pembimbing, guru harus
berusaha menghidupkan dan mmemberikan motivasi, agar terjadi
interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai moderator dalam
segala situasi proses belajar mengajar, sehingga guru akan
merupakan tokoh yang dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh
5
peserta didik. Guru (akan lebih baik bersama anak didik) sebagai
desaigner akan memimpin terjadinya interaksi.
f). Dalam belajar mengajar membutuhkan disiplin. Ini diartikan
sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur sedemikian rupa
menurut ketentuan yang sudah ditaati oleh pihak guru maupun anak
didik dengan sadar. Mekanisme konkret dari ketaatan dan
ketentuan atau tata tertib itu akan terlihat dari pelaksanaan
prosedur. Jadi, langkah-langkah yang dilaksanakan sesuai dengan
prosedur yang telah digariskan. Suatu penyimpangan dari prosedur
berarti suatu indikator dari pelanggaran disiplin.
g). Ada batas waktu. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu
dalam sistem berkelas (kelompok anak didik), batas waktu menjadi
salah satu ciri yang tidak biasa ditinggalkan. Setiap tujuan akan
diberi waktu tertentu, kapan tujuan itu sudah harus tercapai.
h). Evaluasi
Dari seluruh kegiatan di atas, evaluasi menjadi bagian penting yang
tidak bisa diabaikan, setelah guru melaksanakan kegiatan belajar
mengajar. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai
tidaknya tujuan pengajaran yang telah ditentukan.
Dari beberapa definisi-defenisi di atas dapat dikemukakan beberapa
hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut:
a) Belajar merupakan proses perubahan dalam setiap individu ke arah
yang lebih menguatkan dan ke arah yang baik.
6
b) Belajar merupakan suatu proses perubahan pertumbuhan dan
perkembangan setiap individu dengan lingkungannya baik secara
fisik maupun kognitifnya.
c) Belajar adalah interaksi individu dengan lingkungannya sehingga
membentuk kepribadian baik emosional, kecakapan, keterampilan
dan sikap.
d) Belajar merupakan suatu proses usaha sadar yang dilakukan oleh
individu untuk suatu perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari
tidak memiliki sikap menjadi bersikap benar, dari tidak terampil
menjadi terampil melakukan sesuatu.
e) Belajar tidak hanya sekedar memetakan pengetahuan atau informasi
yang disampaikan. Namun bagaimana melibatkan individu secara
aktif membuat atau pun merevisi hasil belajar yang diterimanya
menjadi suatu pengalamaan yang bermanfaat bagi pribadinya.
2.2.2 Teknik Vokal Frasering
Frasering (pharsering) adalah pemenggalan kalimat bahasa atau
kalimat musik menjadi bagian-bagian yang lebih pendek,tetapi
mempunyai kesatuan. Kemampuan pemenggalan lagu erat
hubungannnya dengan penguasaan teknik pernafasan. Memenggal
kalimat lagu biasanya karena kurangnya kemampuan menahan nafas
dan tidak memiliki persediaan udara dalam paru-paru yang cukup.
Cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan penguasaan
kemampuan pernafasan yang baik yang dianjurkan yaitu pernafasan
diafragma.
7
Tujuan frasering adalah agar dapat memenggal kalimat musik
lebih tepat sesuai dengan isi kalimat. Dengan demikian usaha untuk
mengungkapkan suatu lagu dapat lebih mendekati kebenaran yang
terkandung didalamnya sesuai dengan pesan lagu tersebut. Frasering
ada dua macam, yaitu:
1. Frasering Kalimat Bahasa
Setelah mengucapkan masing-masing huruf dan bagaimana
suku katanya yang harus disambung, pusat perhatian berikutnya
adalah pada kesatuan kata-kata. Bernyanyi berarti membawakan
suatu lagu, yaitu: dengan menghayati isi dari kata-kata, sebagai ide
atau pesan. Kemudian setiap nyanyian terdiri dari: satu atau
beberapa kalimat bahasa, dan satu atau beberapa kalimat musik.
Kedua-duanya merupakan suatu kesatuan.Untuk menghayati isi
dari kata-kata, ada tiga bagian yang harus diketahui, yaitu:
Menyanyikan Kalimat Bahasa
Kalimat bahasa, untuk menghayati isi dari kata-kata, ada tiga
bagian yang harus diketahui yaitu : bagian-bagian dari kalimat, atau
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan.
Contoh :
Maju tak gentar/ membela yang benar
Maju tak gentar/ hak kita diserang
Maju serentak /pengusir penyerang
Maju serentak/tentu kita menang
Bergerak bergerak/ serentak serentak
Menerkam /menerjang terjang
8
Tak gentar tak gentar/menyerang menyerang
Majulah/majulah/menang
Dalam pemenggalan kalimat atau frasering, bukan irama melodi
yang menentukan, melainkan arti kata. Jadi, tatabahasa yang
menjadi titik pangkal. Kemudian baru frasering melodi dan aksen-
aksen irama disesuaikan. Dalam tatabahasa, pemenggalan kalimat
ditandai dengan koma. Jadi koma mempunyai peranan penting
untuk menunjukkan dimana pemenggalan kalimat yang benar.
Kata pokok yang ditonjolkan
Untuk menonjolkan suatu kata terdapat dua kemungkinan,
yaitu :kata tersebut diucapkan dengan lebih keras dan kata
yang penting ditunda ucapannya.
Suku kata yang mendapat tekanan dan tidak mendapat
tekanan.
Dalam bahasa Indonesia aksen kata tidak begitu kuat,
namun pada umumnya suku kata kedua dari belakang
mendapat tekanan sedikit.
2. Frasering Kalimat Musik
Kalimat musik terdiri dari rangkaian nada dalam bentuk
motif atau tema lagu. Tema lagu mengungkapkan suatu ide musik.
Kelompok nada (motif)
Motif adalah penggalan dari kalimat musik dalam dua
birama, empat birama atau paling banyak delapan birama.
Sering dijumpai penggalan kalimat musik yang muncul
berulang-ulang dengan gerakan yang sama.
9
Puncak dari lagu/kalimat
Seringkali puncak dari lagu terdapat pada nada yang tertinggi
dalam sebuah kalimat atau lagu. puncak ini disiapkan misalnya
dengan lagu yang naik (arsis), dan dikembalikan misalnya
dengan lagu yang turun (tesis).
Tekanan nada
Dalam musik tekanan nada ditentukan oleh irama. Nada yang
terdapat pada hitungan pertama dari masing-masing birama
mendapat tekanan.
Kalimat yang dinyanyikan
Kalimat yang dinyanyikan dalam lagu ada dua bentuk, yaitu:
nyanyian resitatif; nyanyian melismatis. Nyanyian resitatif
adalah: kata-kata lebih penting daripada lagu. Nyanyian
melismatis adalah: satu huruf hidup dipakai untuk serangkaian
nada. Teks memberi ruangan penuh kepada lagu, untuk itu
dipakai aturan-aturan dari kalimat musik.
Menyanyikan kalimat lagu dengan utuh,tidaklah sesederhana
“membaca kalimat” karena disamping pemahaman arti kalimat yang
harus diucapkan dengan sejelas mungkin karena gangguan-gangguan
lain akan timbul pada saat bernyanyi, karena adanya tanda-tanda
dinamika dan lain-lain yang harus dikerjakan bersamaan dengan
pemenggalan kalimat antara lain:
Ketidakmahiran dalam pengambilan dan penggunaan nafas
selama bernyanyi.
10
Adanya istilah-istilah musik yang mendukung sebuah karya
pada saat diciptakan, seperti:
1. Legato,yang biasa menimbulkan pemborosan dalam hal
pernafasan.
2. Decresendo dan Cresendo,yang memaksa penyanyi
untuk memperluas dan mempersempit wilayah bunyi
pada saat bernyanyi.
3. Staccato, pemenggalan suku kata karena tuntutan melodi
yang tidak dikuasai.
4. Accelerando dan Rittardando, percepatan dan
perlambatan tempo pada satu penggalan kalimat, serta
pada puncak nada tertinggi atau terendah yang
berbanding terbalik dengan pernafasan dan persiapan
nafas yang masih tersisa untuk digunakan.
Dari beberapa tantangan dan hambatan yang ada, maka untuk
mendapatkan “frasering” yang baik dan utuh,keeluruhan
aspek/tahapan diatas harus benar-benar dilatih lebih dahulu kemudian
diterapkan” sepanjang nyanyian” sehingga tujuan bagaimana
membuat kalimat lagu, memberi arti dan makna, akan tercapai dengan
baik.Jika kita tinjau dari sisi frasering, alangkah berbedanya makna
kalimat lagu dibandingkan dengan kalimat lagu yang ideal, namun
hampir tidak ada yang mempermasalahkannya. Itulah yang terjadi
pada musik populer, kaidah-kaidah tersebut tidak menjadi
permasalahan karena yang penting adalah bahwa lagu tersebut
digemari oleh masyarakat. Pada lagu mancanegara fenomena ini juga
11
banyak ditemukan permasalahan tersebut. Jenis musik yang masih
konsisten pada idealisme adalah pada jenis lagu-lagu seriosa karena
penyanyi jenis ini dibekali teknik vokal yang amat tinggi sehingga
mampu menerapkan pada repertoar yang dinyanyikan. Jika kita salah
dalam melakukan frasering ini ada kemungkinan terjadi kerancuan
dalam memaknai sebuah syair. Frasering yang baik akan mendukung
kualitas bernyanyi secara keseluruhan.
2.2.3 Pernapasan
Setiap orang secara alamiah dapat bernafas setiap saat.
Didalam bernyanyi pernapasan memegang peranan yang penting
terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan bernyanyi misalnya
pembentukan suara dan kalimat lagu (frasering). Ada 3 macam
pernapasan, yaitu:
6a. Pernapasan dada
Pernapasan ini terjadi apabila udara sepenuhnya masuk ke
paru-paru sehingga rongga dada membusung ke depan. Apabila
kita menggunakan pernapasan ini kita akan cepat lelah dan suara
yang dihasilkan juga tidak stabil karena kita kurang dapat mengatur
udara yang keluar. Pernapasan ini juga tidak dianjurkan karena
selain tidak stabil dalam pengaturan napas tetapi juga belum cukup
menampung udara yang banyak. Jika jumlah udara kurang cukup
maka ada kemungkinan yang terjadi adalah pemenggalan kalimat
lagu yang kurang sempurna. Pernapasan ini masih belum ideal
digunakan dalam bernyanyi.
12
b. Pernapasan Perut
Pernapasan perut adalah cara bernapas denga
menggunakan perut sebagai daya tampunng pernapasan, sehingga
mengembang dan mengempisnya paru-paru selalu diikuti dengan
mengembang dan mengempisnya perut. Cara pernapasan ini
umum dilakukan orang dewasa dan sebagian anak-anak yang
sudah aktif melakukan olahraga.Cara pernapasan ini mampu
menampung udara lebih banyak dibanding cara pernapsan dada,
sehingga cocok jika dimanfaatkan untuk aktivitas yang tinggi,
seperti bekerja keras dan olahraga.
Meskipun mampu menampung udara lebih banyak
dibanding dengan pernapasan dada, pernapasan perut ini belum
cukup baik untuk dimanfaatkan sebagai pendukung kegiatan
menyanyi. Disebut belum cukup baik, karena teknik pernapasan
perut ini selain tidak cukup panjang, juga sulit dikontrol dan
dimanfaatkan sebagai pengantar nada yang stabil. Udara yang
keluar cenderung besar dan lepas, sehingga hanya cocok untuk
berteriak atau mengeluarkan suara keras dan pendek. Maka jika
digunakan untk bernyanyi hasilnya sangat buruk bahkan lebih
buruk dari menggunakan pernapasan dada. Yaitu picth control-
nya akan lepas dan nyanyiannya akan berupa teriakan-teriakan.
c. Pernapasan diafragma
Dalam pernapasan ini semua udara yang masuk dalam
paru-paru ditopang oleh sekat rongga badan atau diafragma
sehingga paru-paru akan sedikit mengembang dibantu oleh oto-
13
otot perut dengan demikian pengeluaran napas dapat kita atur
sesuai dengan kebutuhan kita dan suara yang dihasilkan menjadi
stabil. Jenis pernapasan ini adalah yang paling ideal dan
disarankan untuk digunakan dalam bernyanyi. Pernapasan ini
memungkinkan untuk dapat mengatur keluar masuknya udara
sesuai dengan apa yang kita inginkan dan sangat berpengaruh
pada kualitas suara yang stabil, karena udara dibantu
pengaturannya oleh sekat rongga dada. Pemenggalan kalimat lagu
yang sempurna karena kita dapat mengatur kapan kita harus
bernapas dan mengakhiri kalimat lagu. Produksi suara lebih
bagus, pengaturan dan penggunaan napas lebih efektif.
Jenis pernapasan ini dapat dilatih oleh setiap orang yang
ingin belajar bernyanyi dan atau memainkan alat musik tiup.
Langkah-langkah berlatih dan mendapatkan pernapasan
diafragma adalah sebagai berikut:
1). Latihan dengan mengeluarkan napas seperti biasa tanpa ada
ketegangan.
2). Setiap akan mengambil napas lagi kita tunggu sampai timbul
suatu “kehausan akan bernapas”.
3). Ambillah napas dengan mulut tertutup seperti orang
memeriksa bau yang ada di udara. Pada saat perut
mengembang, sisi badan usahakan untuk menjadi lebar
(periksalah dengan tangan).
14
4). Tahanlah sebentar, kemudian keluarkan napas secara perlahan
dengan santai tanpa ketegangan.
Lamanya latihan masing-masing tahap tergantung dari masing-
masing orang. Setiap orang bisa jadi tidak sama waktu yang
dibutuhkan untuk setiap tahap.Untuk mendeteksi pernapasan
diafragma dapat dilakukan dengan cara:
1). Berbaring dan meletakkan buku yang agak berat di atas perut.
2). Ambillah napas dan usahakan supaya desakan napas tadi
berhasil mendorong perut dengan beban buku tersebut ke
atas. Yang perlu juga kita perhatikan bahwa desakan napaslah
yang menggerakkan diafragma dan otot-otot perut, bukan
semata-mata gerakan otot perut yang mengembang dan
mengerut tanpa adanya napas dari dalam. Ada latihan
sederhana yang dapat kita lakukan yaitu dengan tertawa
terbahak -bahak sehingga sekat rongga badan bergerak dan
perut merasa terguncang-guncang. Hal ini sekaligus dapat
digunakan untuk mengusir kesedihan dan dapat digunakan
untuk penyegaran.
Faktor utama yang menentukan keberhasilan seorang penyanyi
adalah mengusai teknik pernafasan yang benar yaitu pernapasan
diafragma. Kelebihan pernapasan ini adalah dapat menampung
udara lebih banyak diparu-paru dan dapat diatur penggunaan
udaranya karena ditopang oleh sekat rongga badan.
15
Selain lebih efektif penggunaan napas, pernapasan diafragma
memungkinkan suara yang dihasilkan lebih stabil.
2.2.4 Konsep Lagu
1. Makna Lagu Indonesia Pusaka
Lagu Indonesia pusaka diciptakan oleh Ismail Marzuki.Makna
dari lagu Indonesia Pusaka adalah:
Indonesia adalah tempat dimana kita dilahirkan dan dibesarkan
sampai tua disini.
Negara ini adalah hasil dari perjuangan dan kerja keras para
pendiri-pendiri bangsa.
Sudah seharusnyalah kita sebagai penerus memperjuangkan
bangsa ini dan membelanya.
.Indonesia adalah tanah pusaka yang diwariskan oleh para leluhur
kita.
Seharusnya kita selalu menjaganya agar kelak Indonesia masih
bisa dikenang sebagai bangsa yang besar oleh bangsa lain.
Agar Indonesia masih bisa dikenang sebagai bangsa yang
memiliki ragam budaya.
Agar Indonesia masih bisa dikenang sebagai bangsa yang subur
dan makmur masyarakatnya.
Untuk itulah ita perlu membela negeri ini karena negeri ini adalah
Indonesia kita.
16
2. Pemenggalan Kalimat Lagu
Indonesia Pusaka
Do= C cipt: Izmail Marzuki
4/4
Ayat I :
tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3)2 . . In - do -ne-sia ta-nah
a -ir be - ta, pu- sa - ka a –ba- di nan ja-ya,
tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . .
In - do - ne - sia se - jak du-lu ka - la, te – tap di pu- ja pu- ja bangsa,
5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . .
Di - sa - na tem pat la-hir be –ta, di bu - ai di be- sar kan bunda,
yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 ) 3 j.5 /4j 5 4j u)1 . .
Tem-pat ber-lin-dung di ha – ri tu - a, sam-pai a -khir me-nu-tup ma-ta
Ayat II :
tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3) 2 . .
Sungguh in –dahta-nah a - ir be - ta , ti – a - da bandingnya di du- nia
tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . .
Ka- rya in- dah Tuhan Maha Kua-sa ,ba –gi bangsa yangme mu ja nya
5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . .
In- do - ne- sia i- bu per- ti- wi , kau- ku pu- ja kau ku ka- si- hi
17
yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 ) 3 j.5 /4j 5 4j u)1 . .))
Te- na- ga- ku bahkan pun ji-wa- ku, ke- pa- da- mure- la ku be-ri.
Keterangan: Pemenggalan Kalimat
Indonesia tanah air beta : satu napas
Pusaka abadi nan jaya : satu napas
Indonesia sejak dulu kala : satu napas
Tetap di puja-puja bangsa : satu napas
Disana tempat lahir beta : satu napas
Dibuai dibesarkan bunda : satu napas
Tempat berlindung dihari tua : satu napas
Sampai akhir menutup mata : satu napas
Sungguh indah tanah air beta : satu napas
Tiada bandingnya di dunia : satu napas
Karya indah Tuhan Maha Kuasa: satu napas
Bagi bangsa yang memujanya : satu napas
Indonesia ibu pertiwi : satu napas
Kau kupuja kau kukasihi : satu napas
Tenagaku bahkan pun jiwaku : satu napas
Kepadamu rela kuberi : satu napas
3. Bagian Lagu
Indonesia Pusaka
Do=C cipt: Izmail Marzuki
4/4
Ayat 1:
1 2 3 4
tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3)2 . . In - do -ne- sia ta-nah a -ir be - ta, pu- sa - ka a –ba- di nan ja-ya,
5 6 7 8 A
tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . . In - do - ne - sia se - jak du-lu ka - la, te – tap di pu- ja pu- ja bangsa,
9 10 11 12
5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . .
18
Di - sa - na tem pat la-hir be –ta, di bu - ai di be- sar kan bunda, B
13 14 15 16
yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 )3 j.5 /4j 5 4j u)1 . . Tem-pat ber-lindung di ha – ri tu - a, sam-pai a -khir me-nu-tup ma-ta
Ayat 2 :
17 18 19 20 tj j 1) 3 j.1 tj 1 3j 6 )5 . 3 1j 1 ) 1 j.u 1j u 1j 3) 2 . . Sungguh in –dahta-nah a - ir be - ta , ti – a - da bandingnya di du- nia
21 22 23 24 A
tj j 1) 3 j.1 tj 1 uj \u )y . 4 2j u ) 1 j.5 /4j 5 4j u)1 . . Ka- rya in –dahTu han Ma ha Kua- sa,ba –gi bang sa yang memu ja nya
25 26 27 28
5j j 5) 5 j.6 5j 4 2j u )t . . 3j 3 ) 3 j.4 3j 2 1j u)y . . In- do - ne- sia I- bu Per- ti- wi , kau- ku pu- ja kau ku ka- si- hi
29 30 31 32 B
yj j u) 1 j.u 1j 2 3j 4 )6 . 5 tj 1 ) 3 j.5 /4j 5 4j u)1 . .)) Te- na- ga- ku bah kan pun ji -wa- ku, ke- pa- da- mure- la ku be-ri.
Keterangan : Lagu Indonesia Pusaka terdiri dari 2 bagian yaitu bagian A( frase tanya
dan frase jawab) dan B ( frase tanya dan frase jawab) .
2.2.5 Metode Drill
Menurut (syaiful sagala, 2009:21) “metode drill adalah
metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu cara
mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan – kebiasaan
tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan,
ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.”
Menurut (Abdul Rahman Shaleh,2006:203). “ciri khas dari
metode ini (metode drill) adalah kegiatan yang berupa pengulangan
yang berkali-kali supaya asosiasi stimus dan respon menjadi sangat
kuat dan tidak mudah untuk dilupakan. Dengan demikan
terbentuklah sebuah keterampilan (pengetahuan) yang setiap saat
siap untuk dipergunakan oleh yang bersangkutan”.
19
Dalam hal ini Sugiyanto (1996:72) menyatakan, ”dalam
metode drill siswa melakukan gerakan-gerakan sesuai dengan apa
yang diinstruksikan guru dan melakukan secara berulang-ulang.
Pengulangan gerakan ini dimaksudkan agar terjadi otomasisi
gerakan. Oleh karena itu dalam pendekatan tradisional perlu disusun
tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif, sehingga
memperoleh hasil yang optimal. Lebih lanjut Sugiyanto memberikan
beberapa saran yang perlu dipertimbangkan apabila metode drill
yang digunakan, yaitu :
1. Drill digunakan sampai gerakan yang benar bisa dilakukan secara
otomatis atau menjadi terbiasa, serta menekankan dalam keadaan
tertentu gerakan itu harus dilakukan.
2. Selama pelaksanaa drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap
tertujuh pada kebenaran gerak.
3. Pelaksanaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi drill
ke situasi permainan olahraga yang sebenarnya hal ini bisa
menimbukkan daya tarik dalam latihan.
4. Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill ke situasi
permainan.
5. Suasana kompetitif perlu diciptakan dalam pelaksanaan driil tetapi
tetap ada kontrol geraknya.
Top Related