6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Hal-hal yang diuraikan pada bab ini yaitu teori dasar yang digunakan
dalam pengembangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jalan Desa Berbasis
Mobile Android.
2.1 State of the Art
Penelitian tentang Sistem Informasi Geografi Pariwisata Kota Yogyakarta
oleh Rachman yang berjudul “Sistem Informasi Geografi Pariwisata Kota
Yogyakarta Berbasis Mobile Android 2.2”. Sistem ini memberikan informasi letak
obyek wisata beserta fasilitas pendukungnya. Sistem Informasi Geografis dalam
penelitian ini menggunakan Google API dalam pengolahan peta, database yang
digunakan adalah MySQL dengan menggunakan data non spasial. Aplikasi
berjalan di OS Android 2.2
Penelitian yang sama dilakukan oleh Ratna yang dilakukan pada tahun
2010 dengan judul “Sistem Informasi Geografi Jaringan Jalan dan Jembatan
(Studi Kasus: Kecamatan Depok, Sleman)”. Sistem ini memberikan informasi
keadaan suatu jalan dan jembatan. Sistem yang dibuat menggunakan format data
geographical atau data spasial dan data atribut atau data non spasial. Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan oleh Rachman, penelitian Ratna ini
menggunakan data grafis ArcView dalam menampilkan peta dengan
menggunakan Bahasa Pemrograman Avenue.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Sudana dan Hadi yang dilakukan pada
tahun 2007 dengan judul “Sistem Informasi Geografis Inventarisasi Ruas Jalan
dan Jembatan di Kota Denpasar”. Sistem ini mengolah data ruas jalan, traffic
light, dan jembatan di kota Denpasar. Sistem yang dibuat menggunakan bahasa
pemrograman Microsoft Visual Studio .NET 2003 yang digunakan untuk
pembuatan user interface, MapInfo Professional 7.5 yang digunakan untuk
membuat data spasial (peta) dengan menggunakan mekanisme OLE Automation.
Database yang digunakan adalah Database Server MySQL.
7
Penelitian yang lain dilakukan oleh Daud, Latief, dan Alulu yang
dilakukan pada Tahun 2013 dengan judul “Sistem Informasi Geografis Pendataan
Kos-kosan Berbasis Web di Kota Gorontalo”. Sistem ini mengolah data kosan
dengan proses pencarian kos berdasarkan keinginan user. Sistem yang dibuat
menggunakan Metode Haversine Formula dalam proses perhitungan jarak
terdekat untuk menentukan letak kosan yang dicari dan Simple Hill Climbing
untuk pencarian jalur rute terpendek.
Perbedaan penelitian ini dari penelitian sebelumnya adalah aplikasi sistem
informasi yang dibuat tentang pemetaan jalan desa, memberikan informasi
keadaan jalan, panjang jalan, dan jenis permukaan jalan. Basis yang digunakan
dalam aplikasi ini adalah berbasis Android. Aplikasi Android menggunakan
Google API dalam pengolahan data spasial (peta) dan menggunakan Database
Server MySQL dalam pengolahan data non spasial. Penyimpanan data spasial
geografis menggunakan Global Positioning System (GPS) yang langsung akan
disimpan di dalam database. Penentukan panjang jalan menggunakan Metode
Haversine Formula, karena metode ini sangat akurat dalam penentukan jarak di
muka bumi.
2.2 Pengertian Jalan
Jalan raya adalah jalur-jalur tanah di atas permukaan bumi yang dibuat
oleh manusia dengan bentuk, ukuran-ukuran dan jenis konstruksinya, sehingga
dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas orang, hewan, dan kendaraan yang
mengangkut barang dari sutau tempat ke tempat lainnya dengan mudah dan cepat.
Jalan dalam arti yang luas adalah sepias ruas, baik di daratan maupun di atas
permukaan air atau di udara yang khusus, patut, dan dipergunakan untuk
perhubungan lalu lintas antara tempat di permukaan bumi (Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum 2010).
2.2.1 Klasifikasi dan Fungsi Jalan
Banyaknya jalan di Indonesia yang menjadi sarana bagi manusia dalam
melakukan aktifitasnya, pemerintah mengklasifikasikan jalan berdasarkan sistem,
fungsi, dan status.
8
2.2.1.1 Pengelompokan Jalan Menurut Sistem
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan Pasal 7 menyatakan bahwa sistem jaringan jalan terdiri atas:
1. Sistem Jaringan Jalan Primer
Jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk
pengembangan semua wilayah di tingkat nasional, dengan
menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat
kegiatan.
2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder
Sistem jaringan jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa
untuk masyarakat di dalam kawasan perkotaan.
2.2.1.2 Pengelompokan Berdasarkan Fungsi Jalan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan Pasal 8 menyatakan bahwa jalan umum menurut fungsinya
dikelompokkan ke dalam:
1. Jalan Arteri
Jalan arteri merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan
jumlah jalan masuk dibatasi secara berdaya guna.
2. Jalan Kolektor
Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi
dengan ciri perjanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah
jalan masuk dibatasi.
3. Jalan Lokal
Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan setempat dengan ciri
perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk
tidak dibatasi.
4. Jalan Lingkungan
Jalan umum yang berfungsi melayani angkutan lingkungan dengan ciri
perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah.
9
2.2.1.3 Pengelompokan Jalan Menurut Kelas
Pengelompokan jalan menurut kelas dilihat dari kemampuan jalan dalam
menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam Muatan Sumbu Terberat (MST)
dalam satuan ton. Berdasarkan pasal 11,PP.No.43/1993 klasifikasi jalan menurut
kelas dilihat dari fungsi jalan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Klasifikasi Jalan Menurut Kelas
Fungsi Kelas Muatan Sumbu Terberat (Ton) Arteri I
II III A
>10 10 8
Kolektor III A III B
8 8
Penjelasan dari masing-masing kelas jalan berdasarkan pasal
11,PP.No.43/1993, sebagai berikut:
1. Jalan Kelas I
Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 mm, dan muatan sumbu terberat yang diijinkan lebih besar dari 10
ton.
2. Jalan Kelas II
Jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak melebihi
18.000 mm dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 10 ton.
3. Jalan Kelas III A
Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak
melebihi 18.000 mm dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton.
4. Jalan Kelas III B
Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak
melebihi 12.000 mm dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 8 ton.
10
5. Jalan Kelas III C
Jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2500 mm, ukuran panjang tidak
melebihi 9.000 mm dan muatan sumbu terberat yang diijinkan 10 ton.
2.2.1.4 Pengelompokan Jalan menurut Status
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang Jalan Pasal 9 menyatakan bahwa jalan umum menurut statusnya
dikelompokkan ke dalam:
1. Jalan Nasional
Jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang
menghubungkan antar ibukota provinsi, dan jalan strategis nasional, serta
jalan tol.
2. Jalan Provinsi
Jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan
ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten atau kota, atau antar ibukota
kabupaten atau kota, dan jalan strategis provinsi.
3. Jalan Kabupaten
Jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan
nasional dan jalan provinsi, yang menghubungkan ibukota kabupaten
dengan ibukota kecamatan, antar ibukota kecamatan, ibukota kabupaten
dengan pusat kegiatan lokal, antar pusat kegiatan lokal, serta jalan umum
dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten, dan jalan
strategis kabupaten.
4. Jalan Kota
Jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder yang menghubungkan
antarpusat pelayanan dalam kota, menghubungkan pusat pelayanan dengan
persil, menghubungkan antarpersil, serta menghubungkan antarpusat
permukiman yang berada di dalam kota.
11
5. Jalan Desa
Jalan umum yang menghubungkan kawasan dan atau antar permukinan di
dalam desa, serta jalan lingkungan.
2.2.2 Jalan Desa
Jalan desa merupakan urat nadi kelancaran mobilitas dan aksesibilitas
masyarakat desa memenuhi segala kebutuhannya. Jalan juga sebagai faktor
pendukung kelancaran transportasi. Jalan desa masuk dalam jalan lokal dengan
kelas III C.
Jalan desa dikategorikan sebagai jalan dengan fungsi lokal di daerah
pedesaan. Fungsi dari jalan desa adalah:
1. Sebagai penghubung antardesa atau ke lokasi pemasaran.
2. Sebagai penghubung hunian atau perumahan
3. Sebagai penghubung desa ke kecamatan, kabupaten, atau provinsi.
Konstruksi pada jalan desa adalah bagaimana permukaan jalan pada jalan
desa, konstruksi jalan dapat dibagi menjadi:
1. Jalan Tanah
Jalan setapak yang terjadi akibat manusia mencari akses ke lokasi lain,
sehingga terjadi jalan setapak. Permukaan tanah dipadatkan dengan
ditumbuk atau digilas dengan mesin gilas dan disiram air.
2. Jalan Kerikil
Jalan tanah yang ditebarkan batu kerikil secara merata, kemudian
diratakan dan dipadatkan.
3. Jalan Aspal Tipis
Jalan kerikil yang dipadatkan dengan mesin gilas selama 3 sampai 5 kali.
Setelah dipadatkan dan dikeringkan, permukaan disiram dengan aspal dan
tidak terlalu tebal, kemudian dipadatkan selama 3 sampai 5 kali.
4. Jalan Paving Blok
Jalan lingkungan yang dibuat dengan konstruksi jalan paving blok. Paving
blok adalah material bangunan dibuat dari campuran semen dan pasir yang
12
dicetak dengan tekanan dan dibuat dengan berbagai bentuk dan warna
warni.
2.3 Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan sasaran tertentu.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih
menekankan pada urutan operasi di dalam sistem. Richard F. Neuschel
mendefinisikan suatu prosedur adalah suatu urutan operasi klerikal (tulis menulis),
biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi
bisnis yang terjadi.
Jerry FlitzGerald dan Ardra lebih menekankan pada prosedur dengan
mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
2.4 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data
adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.
Kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan nilai yang disebabkan dari
sebuah transaksi.
2.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah alat teknologi untuk memahami
geografi dan membuat keputusan cerdas. SIG mengatur data geografis sehingga
orang yang membaca peta dapat memilih data yang diperlukan. SIG dirancang
untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis obyek dimana lokasi
geografis merupakan karakteristik yang penting.
13
Secara umum pengertian dari SIG adalah suatu komponen yang terdiri dari
perangkat keras, perangkat lunak, data geografis dan sumberdaya manusia yang
bekerja bersama secara efektif untuk memasukkan, menyimpan, memperbaiki,
memperbaharui, mengelola, memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan
menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.
Menurut Anon (dikutip dalam Prasetya 2013, h. 12) Sistem Informasi
Geografi adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara data grafis
(spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di
bumi (georeference). Sistem Informasi Geografis juga dapat menggabungkan
data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya menghasilkan
keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi.
Sistem informasi geografis dirancang untuk menganalisa, menyimpan, dan
mengumpulkan obyek dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting. Menurut Prahasta (2001 : 1), sistem ini dapat mengintegrasikan data
spasial, atribut, serta properties penting lainnya, hal ini lah yang membedakan
Sistem Informasi Geografis dengan sistem informasi lain. Fungsi perangkat lunak
sistem geografis selain sebagai mapping system dengan kemampuan
kartografisnya adalah kemampuan dalam menjawab hal-hal yang terkait analisis
(query).
Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG
Sumber: Eddy Prahasta (2001)
14
Definisi ini dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem yaitu data input,
data output, data manjemen, dan data manipulasi dan analisis. Subsistem
diperjelas berdasarkan uraian jenis masukan proses dan jenis keluaran yang ada,
maka dapat digambarkan seperti Gambar 2.1.
2.5.1 Cara Kerja Sistem Informasi Geografis
Peta merupakan representasi dari dunia nyata selayaknya isi dari dunia,
peta mewakili segala sesuatu yang ada di dunia nyata seperti jalan, sungai, laut,
pulau, dan lain sebagainya. Sistem Informasi Geografis lebih fleksibel dari pada
lembaran peta.
Sistem Informasi Geografis menyimpan informasi deskriptif unsur-unsur
peta atau atribut-atributnya di dalam database. Atribut-atribut tersebut disimpan
di dalam tabel-tabel relasional. Atribut-atribut ini dapat diakses melalui lokasi
unsur-unsur peta, begitu juga sebaliknya unsur-unsur peta dapat diakses melalui
atribut-atributnya.
Sistem Informasi Geografis menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta
dengan atributnya di dalam satuan yang disebut layer. Layer yang dimaksud
seperti bangunan, sungai, jalan, batas-batas administrasi, perkebunan, dan hutan.
Kumpulan dari layer ini akan membentuk basis data Sistem Informasi Geografis.
Perancangan database merupakan hal yang esensial di dalam Sistem Informasi
Geografis. Rancangan database akan menentukan efektifitas dan efisiensi proses-
proses masukan, pengelolaan, dan keluaran Sistem Informasi Geografis (Eddy
Prahasta, 2001).
2.5.2 Komponen Sistem Informasi Geografis
Komponen dalam Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer,
data geospatial (data atribut), dan pengguna dapat dilihat seperti Gambar 2.2.
15
Gambar 2.2 Komponen SIG
Sumber: Dewi Maya Sari S (2007)
Sistem komputer terdiri dari hardware dan software untuk pemasukan,
penyimpanan, pengolahan, dan analisis data. Data Geospatial berupa peta, foto
udara, citra satelit, data statistik dan lainnya.
2.5.3 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dapat
mendeskripsikan lokasi dengan karakteristik yang ditemukan di lokasi tersebut.
Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem seperti
Gambar 2.2.
Gambar 2.3 Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sumber: Prahasta (2001)
16
Subsistem-subsistem Sistem Informasi Geografis pada Gambar 2.3 yaitu
data input, data manipulation & analysis, data management, data output.
1. Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan dan
menyimpan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini
juga memiliki tugas dalam mengkonversi atau mentransformasikan
format-format data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh
SIG.
2. Data Output
Subsistem ini bertugas menampilkan dan menghasilkan keluaran (output)
seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun
hardcopy seperti tabel, grafik, peta dan lain-lain.
3. Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke
dalam sebuah database sehingga mudah untuk dipanggil (load) dan
diubah.
4. Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem
informasi geografis. Subsistem ini juga melakukan manipulasi dan
pemodelan data untuk menghasilkan informasi Sistem Informasi Geografis
yang diharapkan.
2.6 Pengertian Mobile Geographic Information System (Mobile GIS)
Menurut Pundt (dikutip dalam Mutiaraning) Mobile Geographic
Information System (Mobile GIS) adalah kerangka teknologi terintegrasi untuk
akses data spasial dan location-based services melalui perangkat mobile seperti
Pocket PCs, Personal Digital Assistants (PDA), atau smart cellular phones.
Kemampuan GPS, Internet, dan teknologi komunikasi wireless, Mobile GIS
memiliki potensi yang besar dan memainkan peranan yang penting dalam bidang
akuisis data dan validasi data.
17
Mobile GIS adalah perluasan dari teknologi GIS kantor ke lapangan.
Mobile GIS memungkinkan personil lapangan untuk menyimpan, merubah,
memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan informasi geografis.
Mobile GIS dapat menyediakakan Geographic Information Services dalam
perangkat yang lebih portable untuk memfasilitasi pengumpulan data lapangan
dan aksesnya.
2.6.1 Konsep Mobile GIS
Mobile GIS adalah perpaduan dari teknologi GIS, mobile hardware
dengan perangkat lunaknya, Global Positioning System (GPS) dan komunikasi
wireless untuk akses ke internet GIS. Komponen yang bergabung membentuk
mobile GIS, yaitu mobile client, jaringan tanpa kabel, dan server. Mobile client
berupa perekam data posisi misalnya GPS.
2.6.2 Global Positioning System (GPS)
GPS merupakan sebuah alat atau sistem yang dapat digunakan untuk
menginformasikan penggunanya dimana lokasinya berada di permukaan bumi
yang berbasiskan satelit. Data dikirim dari satelit berupa sinyal radio dengan data
digital, untuk dapat mengetahui posisi, maka diperlukan GPS receiver yang
berfungsi untuk menerima sinyal yang dikirim dari satelit GPS.
2.6.3 Cara Kerja GPS
Sistem kerja GPS adalah dengan menstransmisikan sinyal dari satelit ke
perangkat GPS (portable GPS murni, ataupun smartphone yang sudah memiliki
fitur GPS). GPS membutuhkan transmisi dari 3 satelit untuk mendapatkan
informasi dua dimensi (lintang dan bujur), dan 4 satelit untuk tiga dimensi
(lintang, bujur dan ketinggian).
Penggunaan GPS disarankan di tempat terbuka, karena GPS bekerja
mengandalkan satelit. Penggunaan di dalam ruangan atau di tempat yang
menghalangi arah satelit (di angkasa), maka GPS tidak akan bekerja secara akurat
dan maksimal. Setiap daerah di atas permukaan bumi ini minimal terjangkau oleh
3 sampai 4 satelit. Setiap GPS terbaru bisa menerima sampai dengan 12 channel
18
satelit sekaligus. Kondisi langit yang cerah dan bebas dari halangan membuat
GPS dapat dengan mudah menangkap sinyal yang dikirimkan oleh satelit.
Semakin banyak satelit yang diterima oleh GPS, maka akurasi yang diberikan
juga akan semakin tinggi.
2.7 Android
Android merupakan sebuah sistem operasi yang berbasis Linux yang
digunakan di dalam telepon seluler seperti smartphone dan komputer tablet.
Sistem operasi lainnya seperti Windows Mobile, iOS-iPhone, Symbian, dan masih
banyak lagi juga menawarkan kekayaan isi dan keoptimalan berjalan di atas
hardware yang ada, sistem operasi berjalan dengan memprioritaskan aplikasi inti
yang dibangun sendiri tanpa melihat potensi yang cukup besar dari aplikasi pihak
ketiga. Keterbatasan yang dimiliki dari aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan
data asli ponsel, berkomunikasi antar proses serta keterbatasan distribusi aplikasi
pihak ketiga untuk platform mereka.
Android menawarkan sebuah lingkungan yang berbeda untuk
pengembang. Setiap aplikasi memiliki tingkatan yang sama. Android tidak
membedakan antara aplikasi inti dengan aplikasi pihak ketiga. API yang
disediakan menawarkan akses ke hardware, maupun data-data ponsel sekaligus,
atau data sistem sendiri. Pengguna dapat menghapus aplikasi inti dan
menggantinya dengan aplikasi pihak ketiga.
2.7.1 Tipe Aplikasi Android
Android memiliki banyak aplikasi yang dapat dijalankan, terdapat tiga
kategori aplikasi pada android.
1. Foreground Activity
Aplikasi yang hanya dapat dijalankan jika tampil pada layar dan tetap
efektif walaupun tidak terlihat. Aplikasi dengan tipe ini pasti
mempertimbangkan siklus hidup activity, sehingga perpindahan antar
activity dapat berlangsung dengan lancar.
19
2. Background Service
Aplikasi yang memiliki interaksi terbatas dengan user, selain dari
pengaturan konfigurasi, semua dari prosesnya tidak tampak pada layar,
contohnya aplikasi penyaringan panggilan atau sms auto respon.
3. Intermittent Activity
Menurut Rahadiyanto (dikutip dalam Agus 2014) aplikasi yang masih
membutuhkan beberapa masukkan dari pengguna, namun sebagian sangat
efektif jika dijalankan di background dan jika diperlukan akan memberi
tahu pengguna tentang kondisi tertentu, contohnya pemutar musik.
Aplikasi yang kompleks akan sulit untuk menentukan kategori aplikasi
apalagi aplikasi memiliki ciri-ciri dari semua kategori.
2.7.2 Siklus Hidup Aplikasi Android
Siklus hidup aplikasi Android dikelola oleh sistem berdasarkan kebutuhan
pengguna, sumberdaya yang tersedia dan lain sebagainya, misalnya pengguna
ingin menjalankan browser web, pada akhirnya sistem yang akan menentukan
menjalankan aplikasi. Sistem sangat berperan dalam menentukan apakah aplikasi
dijalankan, dihentikan sementara, atau dihentikan sama sekali. Pengguna ketika
itu sedang menjalankan sebuah activity, maka sistem akan memberikan perioritas
utama untuk aplikasi tersebut, sebaliknya jika suatu activity tidak terlihat dan
sistem membutuhkan sumber daya yang lebih, maka activity yang prioritas rendah
akan ditutup menurut penelitian Sayed Y. Hashimi dan Satya Komatineni (2009)
yang dikutip dari hasil penelitian Agus.
Android menjalankan setiap aplikasi dalam proses secara terpisah, yang
masing-masing memliki mesin virtual pengolah sendiri, dengan ini melindungi
penggunaan memori pada aplikasi. Android dapat mengontrol aplikasi mana yang
layak menjadi prioritas utama, karenanya Android sangat sensitif dengan siklus
hidup aplikasi dan komponen-komponennya. Perlu adanya penanganan terhadap
setiap kondisi agar aplikasi menjadi stabil.
20
2.8 Google Map Service
Google Map Service adalah layanan global peta virtual gratis yang
diberikan oleh Google secara online. Google Maps API (Application
Programming Interface) adalah sebuah layanan yang diberikan oleh Google
kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Map dalam mengembangkan
aplikasi. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk memanipulasi peta,
dan menambah konten melalui berbagai jenis layanan yang dimiliki, serta
mengijinkan kepada pengguna untuk membangun aplikasi enterprise di dalam
website tersebut.
Cara menampilkan Google Maps pada suatu web atau blog cukup mudah
hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta javascript, serta
koneksi Internet yang cukup stabil. Menggunakan Google Maps API dapat
menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal,
sehingga bisa fokus pada data yang ditampilkan sedangkan peta yang ditampilkan
adalah milik Google sehingga tidak lagi dipusingkan dengan mambuat peta suatu
lokasi, bahkan dunia.
Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh
Google, diantaranya adalah:
1. Road map, untuk menampilkan peta biasa 2 dimensi.
2. Satellite, untuk menampilkan foto satelit.
3. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan
menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya menunjukkan
gunung dan sungai.
4. Hybrid, menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang
tampil pada Roadmap (jalan dan nama kota).
2.8.1 Cara Kerja Google Maps
Google Maps dibuat dengan menggunakan kombinasi dari gambar peta,
database, serta obyek‐obyek interaktif yang dibuat dengan Bahasa Pemrograman
HTML, Java Script dan AJAX, serta beberapa bahasa pemrograman lainnya.
Gambar‐gambar yang muncul pada peta merupakan hasil komunikasi dengan
21
database pada web server Google untuk menampilkan gabungan dari
potongan‐potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada
diintegrasikan ke dalam database pada Google Server, yang nantinya akan dapat
dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Kode Javascript yang digunakan untuk
menampilkan peta Google Maps diambil dari link URL.
2.8.2 Android Maps API (Application Programming Interface) v2
Android Maps API v2 merupakan versi terbaru API yang diluncurkan oleh
Google untuk menggantikan versi yang pertama. Versi yang terbaru ini lebih
canggih dan memberikan fungsionalitas yang lebih banyak dari pada versi yang
pertama. Alasan mengapa menggunakan Android Maps API v2, karena
pembuatan aplikasi terbaru untuk saat ini tidak bisa menggunakna versi yang
lama.
Versi terbaru API ini menggunakan Google Play Service SDK dalam
pembuatan aplikasi maps, dimana Google Play Service SDK merupakan library
dari project yang akan dibuat. Maps yang digunakan merupakan MapFragment.
API atau biasa disebut Apllication Programing interface adalah interface
yang digunakan komponen software untuk saling berhubungan, sehingga bisa
dikatakan Google Map API itu berisi code atau script library untuk
memanfaatkan fungsi Google Map terutama pada halaman web yang dibuat
apalagi berfungsi sebagai web komersil dan Google Map sebagai fitur tambahan.
Tujuan dari penggunaan Google Maps API adalah untuk melihat lokasi, mencari
alamat, mendapatkan petunjuk mengemudi dan lain sebagainya. Hampir semua
hal yang berhubungan dengan peta dapat memanfaatkan Google Maps (Gabriel,
Svennerberg. 2010).
2.8.3 Google Play Service
Google Play Service merupakan library yang digunakan dalam pembuatan
aplikasi maps berbasis Android. Google Play Service dibagi menjadi tiga library,
diantaranya Google Auth, Google Plus, dan Maps Library.
22
2.8.4 Maps API Key
Maps API Key digunakan untuk ijin akses ke layanan Android Maps,
untuk mendapatkan API Key v2 membutuhkan SHA-1 Fingerprint yang dapat
dilihat melalui cammand prompt. SHA-1 Fingerprint yang telah di-generate maka
selanjutnya adalah membuat API Project pada Google APIs Console.
Gambar 2.4 SHA-1 Fingerprint
Gambar 2.4 merupakan SHA-1 Fingerprint yang didapat di preferences
Eclipse, untuk mendapatkan API Key di Google Maps.
2.8.5 Menampilkan Peta
Menampilkan peta dari Google Maps menggunakan beberapa fungsi
seperti berikut.
protected void onCreate(Bundle savedInstanceState) { super.onCreate(savedInstanceState); setContentView(R.layout.activity_main); SupportMapFragment mapFragment=(SupportMapFragment) getSupportFragmentManager().findFragmentById(R.id.map); map=mapFragment.getMap(); }
Kode Program 2.1 Fungsi onCreate
23
Kode Program 2.1 merupakan fungsi onCreate, dimana fungsi ini akan
langsung dibuat ketika class dipanggil. Fungsi tersebut digunakan untuk
memanggil XML untuk menentukan halaman user interface.
<?xml version="1.0" encoding="utf-8"?> <RelativeLayout xmlns:android="http://schemas.android.com/apk/res/android" xmlns:tools="http://schemas.android.com/tools" android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="fill_parent" > <fragment android:id="@+id/map" android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="wrap_content" android:name="com.google.android.gms.maps.SupportMapFragment"/> </RelativeLayout>
Kode Program 2.2 XML Peta
Kode Program 2.2 merupakan fungsi yang digunakan untuk menampilkan
peta pada XML user interface.
Gambar 2.5 Tampilan Peta
Gambar 2.5 merupakan tampilan peta yang berhasil ditampilkan di
smartphone Android
24
2.8.5.1 Marker
Marker digunakan untuk mengidentifikasikan titik yang ada di peta agar
dapat diklik dan menampilkan informasi. Secara default, akan diberikan icon dari
Google Maps, yang bisa diganti dengan icon lain.
Gambar 2.6 Marker Default Google Maps
Icon marker default dapat diganti dengan icon lainnya sesuai dengan
kepentingan user, seperti yang ditunjukkan Gambar 2.7.
25
Gambar 2.7 Marker dengan Icon Lain
Posisi marker akan tampil di posisi koordinat yang sudah ditentukan.
Koordinat di sini adalah nilai latitude dan longitude. Marker dapat diberi
informasi mengenai content-content suatu tempat atau lokasi (place) dengan
menggunakan Info window, seperti yang ditunjukkan Gambar 2.8.
Gambar 2.8 Info Window dari Marker
26
Gambar 2.8 menunjukkan keterangan dari marker atau yang biasa disebut
dengan info window yang umumnya berisi keterangan untuk menunjukkan
informasi dari sebuah marker.
2.8.5.2 Polyline
Membuat garis pada peta dapat menggunakan fungsi polyline. Berikut
adalah contoh polyline pada sebuah peta.
Gambar 2.9 Polyline pada Peta Google Maps
Gambar 2.9 menunjukkan polyline pada peta, yang titiknya ditandai
dengan sebuah marker yang biasanya disebut dengan path.
2.9 Android Support Library v4
Android Support Library adalah sekumpulan library yang kompatibel
dengan Android Framework APIs serta fitur-fitur yang hanya tersedia di Android
Support Library. Setiap library tertentu kompatibel dengan level Android API
tertentu. Android Support Library v4 kompatibel dengan Sistem Operasi Android
semua versi.
27
2.10 Bahasa Pemrograman Java
Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek
dan program java tersusun dari bagian yang disebut class. Class terdiri atas
method yang melakukan pekerjaan dan mengembalikan informasi setelah
melakukan tugasnya.
Kelebihan dari Bahasa Pemrograman Java adalah memungkinkan sebuah
program berbasis java dapat bekerja di atas Sistem Operasi Linux maupun
Windows. Java mendukung OOP (Object Oriented Programming) yang berarti
dalam Bahasa Java mendukung pemodelan berorientasi objek.
2.11 JSON
JSON singkatan dari JavaScript Object Notation adalah suatu format
ringkas pertukaran data komputer. Formatnya berbasis teks dan terbaca manusia
serta digunakan untuk merepresentasikan struktur data sederhana dan larik
asosiatif (disebut objek). Format JSON sering digunakan untuk mentransmisikan
data terstruktur melalui suatu koneksi jaringan pada suatu proses yang disebut
serialisasi. JSON dianggap sebagai format data yang tak tergantung pada suatu
bahasa.
2.11.1 Struktur Penulisan JSON
JSON memiliki struktur yang harus diketahui. Struktur JSON adalah
seperti berikut ini:
1. Kumpulan pasangan nama atau nilai. Beberapa bahasa, hal ini dinyatakan
sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus
(dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list) atau
associative array.
2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Kebanyakan dalam
bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar
(list) atau urutan (sequence).
Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal, pada
dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini
dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Format data mudah dipertukarkan
28
dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data
ini. JSON menggunakan bentuk sebagai berikut:
1. Objek adalah sepasang nama atau nilai yang tidak terurutkan. Objek
dimulai dengan kurung kurawal buka ({) dan diakhiri dengan kurung
kurawal tutup (}). Setiap nama diikuti dengan titik dua (:) dan setiap
pasangan nama atau nilai dipisahkan oleh koma (,). Bentuk penulisan
JSON Object dapat ditunjukkan pada Gambar 2.10 di bawah ini.
Gambar 2.10 Bentuk Penulisan JSON Object
Sumber: Agus (2014)
2. Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan kurung
kotak buka ([) dan diakhiri dengan kurung kotak tutup (]). Setiap nilai
dipisahkan oleh koma (,). Bentuk penulisan JSON Array dapat ditunjukkan
pada Gambar 2.11 di bawah ini.
Gambar 2.11 Bentuk Penulisan JSON Array
Sumber: Agus (2014)
3. Nilai (value) dapat berupa sebuah string dalam tanda kutip ganda, atau
angka, atau true atau false atau null, atau sebuah objek atau sebuah larik.
Struktur-struktur tersebut dapat disusun bertingkat. Bentuk penulisan value
dapat ditunjukkan pada Gambar 2.12.
29
Gambar 2.12 Bentuk Penulisan Value
Sumber: Agus (2014)
4. String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang
dibungkus dengan tanda kutip ganda. Penggunaan string dapat
menggunakan backslash escapes "\" untuk membentuk karakter khusus.
Sebuah karakter mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip
dengan string C atau Java. Bentuk penulisan String dapat ditunjukkan pada
Gambar 2.13 di bawah ini.
Gambar 2.13 Bentuk Penulisan String
Sumber: Agus (2014)
5. Angka adalah sangat mirip dengan angka di C atau Java, kecuali format
oktal dan heksadesimal tidak digunakan. Bentuk penulisan Number dapat
ditunjukkan pada Gambar 2.14.
30
Gambar 2.14 Bentuk Penulisan Number
Sumber: Agus (2014)
2.12 MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh
dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di
bawah lisensi GNU General Public License (GPL), dan juga menjual di bawah
lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan
penggunaan GPL. Proyek-proyek seperti Apache, dimana perangkat lunak
dikembangkan oleh komunitas umum dan hak cipta untuk kode sumber dimiliki
oleh penulisnya masing-masing. MySQL dimiliki dan disponsori oleh sebuah
perusahaan komersial Swedia MySQL AB, dimana memegang hak cipta hampir
atas semua kode sumbernya. Kedua orang Swedia dan satu orang Finlandia yang
mendirikan MySQL AB adalah David Axmark, Allan Larsson, dan Michael
"Monty" Widenius.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain:
1. Portabilitas
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti
Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih
banyak lagi.
2. Open Source
MySQL didistribusikan sebagai software open source, di bawah lisensi
GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
31
3. Multi-user
MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang
bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query
sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per
satuan waktu.
5. Ragam tipe data
MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed atau
unsigned integer, float, double, char, text, date, time stamp, dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung
perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan
MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnet mask,
nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail
serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan
MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah
rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris.
Batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap
tabelnya.
9. Konektivitas
MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protocol
TCP/IP, Unix socket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan
menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.
11. Antar Muka
MySQL memiliki antarmuka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API.
32
12. Klien dan Peralatan.
MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan
untuk administrasi database, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan
petunjuk online.
13. Struktur tabel.
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani
ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL
ataupun Oracle.
2.12.1 Tipe Data MySql
MySQL menggunakan banyak jenis data yang berbeda. Jenis data tersebut
dapat dipecah menjadi tiga kategori yaitu tipe data numerik, tipe data tanggal dan
waktu, dan tipe data string. Berikut ini penjelasan dari tipe data tersebut.
1. Tipe Data Numerik
Tipe data numerik dapat dibedakan menjadi dua macam kelompok yaitu
integer dan floating point. Tipe data integer digunakan untuk data bilangan bulat
dan tipe data floating point digunakan untuk bilangan desimal. Tipe data numerik
dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut ini.
Tabel 2.2 Tipe Data Numerik
No Tipe Data Keterangan
1 INT
Bilangan bulat berukuran 4 byte yang dapat
ditandatangani atau unsigned. Rentang yang diijinkan
jika ditandatangani adalah dari -2147483648 sampai
2147483647 dan jika unsigned, rentang yang diijinkan
adalah 0-4294967295.
2 TINYINT
Bilangan yang sangat kecil yang dapat ditandatangani
atau unsigned. Rentang yang diijinkan jika
ditandatangani adalah dari -128 sampai 127. Rentang
yang diijinkan jika unsigned, adalah dari 0 sampai
255.
33
3 SMALLINT
Integer kecil yang dapat ditandatangani atau unsigned.
Rentang yang diijinkan jika ditandatangani, adalah
dari -32.768 ke 32767 dan jika unsigned, rentang yang
diijinkan adalah dari 0 sampai 65535.
4 MEDIUMINT
Bilangan menengah yang dapat ditandatangani atau
unsigned, rentang yang diijinkan adalah dari -8388608
ke 8.388.607 dan jika unsigned, rentang yang
diijinkan adalah 0-16777215.
5 BIGINT
Integer besar yang dapat ditandatangani atau
unsigned. Rentang yang diijinkan jika ditandatangani
adalah dari -9223372036854775808 ke
9223372036854775807 dan jika unsigned, rentang
yang diijinkan adalah 0-18446744073709551615.
6 FLOAT (M,D)
Angka floating-point yang tidak dapat unsigned.
Panjang tampilan (M) dan jumlah desimal (D) dapat
ditentukan. Ini tidak diperlukan dan akan default ke
10,2, di mana 2 adalah jumlah desimal dan 10 adalah
jumlah total digit (termasuk desimal).
7 DOUBLE (M,D)
Presisi angka floating-point ganda yang tidak dapat
unsigned. Desimal presisi bisa pergi ke 53 tempat
untuk sebuah DOUBLE. REAL adalah sinonim untuk
DOUBLE.
8 DECIMAL (M,D)
Angka floating-point membongkar yang tidak dapat
unsigned. Mendefinisikan panjang tampilan (M) dan
jumlah desimal (D) diperlukan. NUMERIC adalah
sinonim untuk DECIMAL.
Tipe data numerik memiliki 8 tipe data antara lain tipe data int yang
digunakan untuk sebuah bilangan bulat berukuran 4 byte. Tipe data tinyint yang
digunakan untuk sebuah bilangan yang sangat kecil. Tipe data smallint yang
digunakan untuk sebuah integer yang berukuran kecil. Tipe data mediumint
34
yang digunakan untuk sebuah bilangan menengah. Tipe data bigint digunakan
untuk sebuah bilangan integer yang berukuran besar. Tipe data float yang
digunakan untuk sebuah angka floating-point atau bilangan pecahan. Tipe data
double digunakan untuk sebuah bilangan pecahan. Tipe data decimal digunakan
untuk bilangan pecahan.
2. Tipe Data Tanggal dan Waktu
Tipe data tanggal dan waktu memiliki kisaran nilai tertentu. MySQL akan
memberikan peringatan (error) jika terdapat masukan nilai yang salah. Kisaran
nilai dan ukuran memori dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.3 Tipe Data Tanggal dan Waktu
No Tipe Data Ukuran Keterangan
1 DATE 8 byte
Tanggal YYYY-MM-DD, antara 1000-01-
01 dan 9999-12-31. Contohnya, 3 Januari
2014 akan disimpan sebagai 2014/01/03.
2 DATETIME 8 byte
Kombinasi tanggal dan waktu dalam
YYYY-MM-DD HH: MM: SS format,
antara 1000-01-01 00:00:00 9999-12-31
23:59:59 dan. Contohnya, 4:30 di sore hari
pada 3 Januari 2014 akan disimpan sebagai
2014/01/03 16:30:00.
3 TIME 3 byte
Menyimpan waktu dengan format HH:
MM: SS. Jangkauan dari 838:59:59 sampai
dengan 838:59:59. Contohnya 16:30:00.
4 TIMESTAMP 4 byte Kombinasi tanggal dan jam dengan
jangkauan antara 1970-01-01 sampai 2037.
5 YEAR 1 byte Data tahun dengan jangkauan antara 1901
sampai 2155
Tipe data tanggal dan waktu memiliki 5 tipe data antara lain tipe data date
digunakan untuk kombinasi tanggal dan jam. Tipe data datetime digunakan
untuk kombinasi tanggal dan waktu dengan jangkauan 1000-01-01 00:00:00
35
sampai dengan 9999-12-31 23:59:59. Tipe data time digunakan untuk waktu. Tipe
data timestamp digunakan untuk kombinasi tanggal dan jam. Tipe data year
digunakan untuk data tahun.
3. Tipe Data String
String adalah rangkaian dari karakter. String memiliki beberapa tipe data
yang dapat digunakan seperti char, varchar, tinytext, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 2.4 berikut ini:
Tabel 2.4 Tipe Data String
No Tipe Data Jangkauan Keterangan
1 CHAR 0-255
Biasanya digunakan untuk
menyimpan data string ukuran
tetap.
2 VARCHAR 0-255
Biasanya digunakan untuk
menyimpan data string ukuran
dinamis.
3 TINYTEXT 0-255 Biasanya digunakan untuk
menyimpan data text.
4 TEXT 0-65.535 Biasanya digunakan untuk
menyimpan data text normal.
5 MEDIUMTEXT 0-16.777.215 Biasanya digunakan untuk
menyimpan data text medium.
6 LONGTEXT 0-4.294.967.295 Biasanya digunakan untuk
menyimpan data text besar.
7 BLOB 216-1 (atau 65.535) Biasanya digunakan untuk
menyimpan data biner normal.
8 TINYBLOB 28-1 (atau 255)
Biasanya digunakan untuk
menyimpan data biner ukuran
kecil.
9 MEDIUMBLOB 224-1 (atau
16.777.215)
Biasanya digunakan untuk
menyimpan data biner ukuran
36
medium.
10 LONGBLOB 232-1 (atau
4.294.967.295)
Biasanya digunakan untuk
menyimpan data biner ukuran
besar.
Tipe data string memiliki 10 macam tipe data antara lain seperti tipe data
char, tipe data varchar, tipe data tinytext, tipe data text, tipe data
mediumtext, tipe data longtext, tipe data blob, tipe data tinyblob, tipe data
mediumblob dan tipe data longblob. Tipe data tersebut memiliki jangkauan dan
fungsi penyimpanan yang berbeda.
2.13 PHP (Hypertext Preprocessor)
Menurut penelitian Suryatiningsih (2009) yang dikutip dari hasil penelitian
oleh Agus PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan
dijalankan pada server side. Semua sintax yang diberikan akan sepenuhnya
dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya berupa
hasilnya saja.
PHP merupakan bahasa pemrograman berbasis web dengan menggunakan
server. PHP dibuat pertama kali pada tahun 1994 oleh Rasmus Lerdoff, dimana
ketika itu PHP masih bernama FI (Form Interprated) yang masih berupa
sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Tahun
1997, sebuah perusahaan bernama Zend menulis ulang interpreter PHP. Bulan
Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0, dimana inti dari interpreter PHP mengalami
perubahan besar. Versi 5.0 juga memasukkan model pemrograman berorientasi
objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke
arah paradigma berorientasi objek.
Setiap program PHP disebut dengan script. Script PHP merupakan script
yang digunakan untuk menghasil halaman-halaman web. Cara penulisan script
dibedakan menjadi dua, yaitu Embedded Script dan Non Embedded Script
(Neuschel, R. F. 1960).
37
2.14 IDE Eclipse
Eclipse merupakan sebuah IDE (Integrated Development Environment)
untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform
(platform independent). Menurut penelitian Pengembangan aplikasi Android
disarankan menggunakan IDE Eclipse. Eclipse adalah IDE software yang
digunakan oleh banyak bahasa pemrograman seperti Java, C, C++, COBOL,
Phyton dan lain-lain. IDE Eclipse memiliki layanan system extensible (semacam
sistem penambahan plugins), editor, debugger, controls tools, pengaturan
direktori dan lain-lainnya. IDE Eclipse intinya adalah suatu software yang
lingkungannya dikondisikan agar memudahkan pengembang membangun suatu
aplikasi (Suprianto, Dodit and Agustina, Rini. 2012).
2.15 Perangkat Pemodelan Sistem
Merancang dan membuat sistem, langkah awal yang dilakukan adalah
membuat atau memodelkan sistem. Pemodelan sistem ini dilakukan untuk
memfokuskan hal yang penting dalam sistem tanpa harus terlibat lebih jauh.
Pemodelan sistem dapat dilakukan dengan beberapa macam perangkat pemodelan
sistem seperti sistem flow, diagram konteks dan DFD.
2.15.1 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan kejadian tersendiri dari suatu diagram alir
data, dimana satu lingkaran merepresentasikan seluruh sistem. Diagram konteks
ini harus berupa suatu pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar,
sistem-sistem dan keluaran. Diagram konteks merupakan tingkatan tertinggi
dalam diagram aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem
secara keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal
yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data utama
menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat penyimpanan data dan
tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-entitas eksternal serta aliran
data-aliran data menuju dan dari sistem diketahui penganalisis dari wawancara
dengan user dan sebagai hasil analisis dokumen. Diagram konteks menggaris
bawahi sejumlah karakteristik penting dari suatu sistem, yaitu:
38
1. Kelompok pemakai.
2. Komunikasi yang disebut juga sebagai terminator.
3. Data dimana sistem menerima dari lingkungan dan harus diproses dengan
cara tertentu.
4. Data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.
5. Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara sistem dengan
terminator.
6. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau
sebaliknya, dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Batasan
antara sistem yang dibuat dan lingkungan.
Diagram konteks dimulai dengan penggambaran terminator, aliran data,
aliran kontrol penyimpanan, dan proses tunggal yang menunjukkan keseluruhan
sistem. Bagian termudah adalah menetapkan proses (yang hanya terdiri dari satu
lingkaran) dan diberi nama yang mewakili sistem. Simbol-simbol pada diagram
konteks dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Simbol-simbol pada Diagram Konteks
Simbol Nama Contoh
Terminator
Aliran data/ Data flow Informasi pegawai
Proses
Terminator ditunjukkan dalam bentuk persegi panjang dan berkomunikasi
langsung dengan sistem melalui aliran data atau penyimpanan eksternal. Antara
terminator tidak diperbolehkan komunikasi langsung. Aliran data ditunjukkan
dalam bentuk tanda panah, biasanya berisi data atau informasi yang mengalir dari
Pegawai
Membuat record
pegawai
39
suatu pihak ke sistem dan sebaliknya. Proses ditunjukkan dalam bentuk segi
empat panjang dengan sudut-sudutnya yang tumpul.
2.15.2 DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama bubble chart,
bubble diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. DFD ini
adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khusus bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari
pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
Beberapa simbol yang digunakan pada Data Flow Diagram dapat dilihat
pada Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Simbol-simbol pada DFD (Data Flow Diagram)
Gane dan Sarson
Simbol
Yourdon dan De
Marco Simbol Keterangan
Entitas eksternal, dapat
berupa orang atau unit
terkait yang berinteraksi
dengan sistem tetapi diluar
sistem
Orang, unit yang
mempergunakan atau
melakukan transformasi
data. Komponen fisik tidak
diidentifikasikan.
Aliran data dengan arah
khusus dari sumber ke
tujuan.
Entitas
Eksternal
Entitas Eksternal
Proses Proses
40
1. Data Store
Penyimpanan data atau
tempat data direfer oleh
proses.
Simbol-simbol DFD menurut Gane dan Sarson dengan Yourdon dan De
Marco berbeda tetapi fungsinya sama. Entitas eksternal menurut Gane dan Sarson
digambarkan dengan bentuk persegi sedangkan menurut Yourdon dan De Marco
digambarkan dengan persegi panjang. Proses dapat digambarkan dengan persegi
panjang yang ujungnya tumpul maupun dengan simbol lingkaran. Aliran data
disimbolkan dengan tanda panah. Data store disimbolkan dengan persegi panjang
yang salah satu sisinya berisi garis vertical.
2.16 Perhitungan Jarak dengan Menggunakan Haversine Formula
Cara menentukan suatu jarak adalah dengan mengetahui titik dari lokasi
awal dan lokasi tujuan. Salah satu cara menentukan jarak adalah dengan
mengetahui waypoint dari lokasi awal dan lokasi tujuan. Waypoint merupakan
koordinat yang mengidentifikasi titik dalam ruang fisik, berupa koordinat lintang
dan bujur. Koordinat yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada aplikasi.
Navigasi darat biasanya menggunakan koordinat berupa bujur dan lintang,
sedangkan untuk navigasi udara juga mencakup ketinggian. Waypoint biasanya
digunakan untuk sistem navigasi pada Global Positioning System (GPS) dan
jenis-jenis tertentu dari radio navigasi. Waypoint yang terletak di permukaan
bumi biasanya didefinisikan dalam dua dimensi, bujur dan lintang, sedangkan
yang digunakan dalam atmosfer bumi atau di luar angkasa didefinisikan dalam
setidaknya tiga dimensi atau empat jika waktu merupakan salah satu koordinat
untuk beberapa titik yang berada di luar Bumi.
Koordinat yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis biasanya
menggunakan titik lintang dan bujur atau yang biasa disebut dengan latitude dan
longitude.
Haversine Formula adalah persamaan yang penting pada navigasi,
memberikan jarak lingkaran besar antara dua titik pada permukaan bumi
berdasarkan bujur dan lintang. Penggunaan rumus ini cukup akurat untuk sebagian
Data Store
41
besar perhitungan, juga mengabaikan ketinggian bukit dan kedalaman lembah di
permukaan bumi (Uyun dan Madikhatun, 2011).
Berikut bentuk Rumus Haversine Formula :
∆푙푎푡 = 푙푎푡 −푙푎푡 (2.1)
∆푙표푛푔 = 푙표푛푔 − 푙표푛푔 (2.2)
푎 = 푠푖푛 ∆ + cos(푙푎푡 ) cos(푙푎푡 ) 푠푖푛 ∆ (2.3)
푐 = 2푎푡푎푛 (√푎, (1 − 푎)) (2.4)
푑 = 푅 ∗ 푐 (2.5)
Keterangan:
R = jari-jari bumi sebesar 6371 (km)
lat = besaran perubahan latitude
long = besaran perubahan longitude
c = kalkulasi perpotongan sumbu
d = jarak (km)
Top Related