15
BAB II
KAJIAN KEPUSTAKAAN
A. Penelitian Terdahulu
Studi pustaka perlu dikaji terlebih dahulu untuk menguasai teori yang
relavan dengan topik atau masalah penelitian dan rencana model analisis yang
dipakai.Sehubungan dengan penelitian ini, ada beberapa penelitian yang
terlebih dahulu pernah melakukan penelitian mengenai penerapan etika bisnis
Islam.Kajian yang mempunyai relasi atau keterkaitan dengan kajian ini antara
lain:
1. Skripsi yang ditulis oleh Dzul Kifli (105053001783) Mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah pada tahun 2010 yang berjudul ”Manajemen
Pelayanan Jamaah Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel”.
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, jenis penelitian
merupakan penelitian lapangan (field reserch). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran yang jelas mengenai pelayanan yang
diberikan oleh PT. Patuna Tour dan Travel dalam pelaksanaan ibadah haji
dan umrah serta faktor yang mendukung dan penghambat dalam
melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat
menganalisis tentang manajemen pelayanan haji dan umrah di PT. Patuna
Tour dan Travel. Pelayanan yang diberikan kepada jamaah dengan sistem
pelayanannya lebih profesional dan baik, terbukti dengan respon dan
15
16
kenyamanan yang dialami oleh para jamaah dan adanya peningkatan
jumlah jamaah dari tahun ke tahun. Pelayanan haji dan umrah di PT.
Patuna Tour dan Travel sudah cukup baik karena pada pelaksanannya
telah diterapkan sesuai dengan teori dan praktek. Dalam hal pelayanan PT.
Patuna Tour dan Travel secara administratif sudah cukup maksimal
terhadap jamaah dengan memfasilitasi secara profesional yang baik di
Tanah Air maupun Tanah Suci serta akomodasi dalam pengaturan tempat
yang memadai fasilitas penginapan tersebut berbintang lima yang
dilengkapi dengan makanan Internasional, dikarenakan pihak manajemen
PT. Patuna Tour dan Travel melihat situasi dan kondisi yang ada.
Penelitian yang ditulis diatas jelas berbeda dengan yang ditulis oleh
peneliti sendiri. Pada penelitian ini peneliti lebih meneliti tantang
Penerapan Etika Bisnis Islam dalam Komunikasi Pemasaran Biro
Perjalanan Haji atau Umroh PT. Ebad Wisata Jember, Tour dan Travel.
Sedangkan yang ditulis oleh Dzul Kifli lebih fokus pada Pelayanan
Jamaah Haji dan Umrah PT. Patuna Tour dan Travel
2. Skripsi dari Balqist (203046101679) mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dengan judul “Strategi Pemasaran Biro Perjalanan Haji dalam
Meningkatkan Jumlah Jama’ah (Studi : PT. Diyo-Siba Tours & Travel dan
PT. Al-Khalid Jaya Megah Tours & Travel)”. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji tentang
perusahaan jasa pemasaran biro perjalanan haji tours dan travel. Adapun
perbedaannya penelitian saat ini lebih memfokuskan penerapan etika
17
bisnis Islam dalam komunikasi pemasaran sedangkan penelitian
sebelumnya memfokuskan pada strategi pemasaran dalam meningkatkan
jumlah jama’ah.
3. Skripsi dari Siti Iroh Masruroh (206046103879) mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan judul “Strategi Pemasaran Haji dalam
Meningkatkan Loyalitas Nasabah (studi pada BMT Al-Fath Ikmi,
Pamulang). Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah
sama-sama mengkaji tentang pemasaran haji. Perbedaannya adalah
penelitian saat ini lebih memfokuskan penerapan etika bisnis Islam dalam
komunikasi pemasaran sedangkan penelitian sebelumnya memfokuskan
pada strategi pemasaran haji dalam meningkatkan loyalitas nasabah.
B. Kajian Teori
1. Etika Bisnis Islam
a. Pengertian Etika Bisnis Islam
Etika Bisnis Islam merupakan suatu proses dan upaya untuk
mengetahui hal-hal yang benar dan yang salah yang selanjutnya tentu
melakukan hal yang benar berkenaan dengan produk, pelayanan
perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan tuntutan
perusahaan. 1
Mempelajari kualitas moral kebijaksanaan organisasi, konsep
umum dan standar untuk perilaku moral dalam bisnis, berperilaku
penuh tanggung jawab dan bermoral. Artinya, Etika bisnis Islami
1Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, 35.
18
merupakan suatu kebiasaan atau budaya moral yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis suatu perusahaan.
Dalam membicarakan etika bisnis islami adalah menyangkut
“Businnes Firm” dan atau “ Businnes Person“, yang mempunyai arti
yang bervariasi. Berbisnis berarti suatu usaha yang menguntungkan.Jadi
etika bisnis Islami adalah studi tentang seseorang atau organisasi
melakukan usaha atau kontak bisnis yang saling menguntungkan sesuai
dengan nilai-nilai ajaran Islam.
Karakteristik standar moral bisnis. (a)Tingkahlaku yang
diperhatikan dari konsekuensi serius untuk kesejahteraan manusia.
(b)Memperhatikan validitas yang cukup tinggi dari bantuan atau
keadilan.Dengandemikian dapat dikatakan bahwa pengertian bisnis
Islam tersebut selanjutnya dijadikan sebagai kerangka praktis yang
secara fungsional akan membentuk suatu kesadaran beragama dalam
melakukan setiap kegiatan ekonomi (religiousness economy practical
guidance).
Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti
mempelajari tentang mana yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia
bisnis berdasarkan kepada prinsip-prinsip moralitas. Etika bisnis dapat
berarti atau refleksi tentang moralitas ekonomi dan bisnis. Moralitas di
sini, berarti aspek baik/buruk, terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak
wajar, pantas/tidak pantas dari perilaku manusia. 2
2Faisal Badroen dan Arief Mufraeni, EtikaBisnis dalam Islam, 70.
19
Sedangkan yang membedakan antara etika bisnis Islam dengan
etika bisnis modern terletak pada landasan tauhid dan orientasi jangka
panjang (akhirat). Prinsip ini dipastikan lebih mengikat dan tegas
sanksinya. Etika bisnis Islam memiliki dua cakupan. Pertama cakupan
internal, yang berarti perusahaan memiliki manajemen internal yang
memperhatikan aspek kesejahteraan karyawan, perlakuan yang
manusiawi dan tidak diskriminatif. Yang kedua, cakupan eksternal
meliputi aspek trasparansi, akuntabilitas, kejujuran dan tanggung jawab.
Sedangkan etika bisnis modern hanya berhubungan dengan kehidupan
dunia saja.3
Teori etika bisnis, hal ini memberikan justifikasi bagi
serangkaian tindakan demonstratif yang dilakukan para buruh
perusahaan yang menuntut hak-hak mereka dipenuhi. Karyawan jika
ditilik dari etika ini adalah individu yang memiliki hak atas gaji (upah)
yang adil, lingkungan kerja yang aman, sehat dan jaminan lainnya.
Sebaiknya, majikan berhak memperoleh jaminan kinerja yang memadai
bagi peningkatan mutu dan kerahasiaan bisnis perusahaan. 4
b. Tujuan dan Manfaat Etika Bisnis Islam
Bisnis di dalam Al-Quran selalu bertujuan untuk dua
keuntungan, yaitu keuntungan duniawi dan ukhrawi. Bisnis ataupun
perniagaan yang bersifat duniawi tertuang dalam beberapa ayat khusus
yang membahas tentang perniagaan, hal ini mencakup penjelasan
3 http://majelispenulis.blogspot.com/2014/11/etika-bisnis-islam.html?m=1
4Muhammad, Paradigma, Metodelogidan Aplikasi Ekonomi Syari’ah (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2008), 60.
20
tentang jual beli. Kemudian bisnis ataupun perniagaan ukhrawi banyak
tercantum dalam ayat-ayat umum yang membahas tentang bisnis.5
Tujuan etika bisnis Islam
1) Mengetahui dan memahami nilai-nilai dan norma-norma moral
Islam dlm aktivitas bisnis
2) Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya dimensi
etis-Islam dalam bisnis.
3) Memperkenalkan argumentasi/dalil moral Islam, khususnya di
bidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pebisnis atau calon
pebisnis dalam menyusun argumentasi/dalil moral Islam.
4) Membantu pebisnis atau calon pebisnis untuk menentukan sikap
moral yang Islami di dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.
Manfaat etika bisnis Islam
1) Menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis atau perusahaan
dengan tuntutan moralitas Islam.
2) Melakukan perobahan kesadaran masyarakat dengan memberikan
cara pandang baru bahwa bisnis tidak terpisah dari etika Islam.
c. Prinsip-prinsip etika bisnis Islam
Untuk membangun kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai
dari perumusan etika yang akan digunakan sebagai norma prilaku
sebelum aturan (hukum) perilaku dibuat dan dilaksnakan, aturan
(norma) etika tersebut di wujudkan dalam bentuk aturan hukum.
5Ika Yunia Fauziya, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2013), 12
21
Sebagai kontrol terhadap individu pelaku dalam bisnis yaitu melalui
penerapan kebiasaan atau budaya moral atas pemahaman dan
penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral sebagai inti kekuatan
sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan
kejujuran, bertanggung jawab, disiplin, berprilaku tanpa diskriminasi.6
Etika bisnis hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral,
tidak merupakan kometmen individual saja, tetapi tercantum dalam
suatu kerangka sosial.Etika bisnis menjamin bergulirnya kegiatan bisnis
dalam jangka panjang, tidak terfokus pada keuntunganjangka pendek
saja.Etika bisnis akan meningkatkan kepuasan pegawai yang
merupakan stakeholders yang penting untuk diperhatikan.
Etika bisnis membawa pelaku bisnisuntuk masuk dalam bisnis
internasional.Karenanya, harus: (a)pengelolaan bisnissecara
professional, (b)berdasarkan keahlian dan keterampilan khusus,
(c)memiliki kometmen moral yang tinggi, (d)menjalankan usahanya
berdasarkan profesi/keahlian.
Karena itu, Etika bisnis secara umum menurut Suarny Amran,
harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1) Prinsip Otonomi
Prinsip Otonomi yaitu kemampuan untuk mengambil
keputusan dan bertindak berdasarkan keselarasan tentang apa yang
6Abdul Aziz, Etika Bisnis Perspektif Islam, 36-39.
22
baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral atas
keputusan yang diambil.7
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara
bebas memiliki wewenang sesuai dengan bidang garap yang
dilakukuan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang
dimilikinya. Dalam pelaksanaan aktivitasnya, perusahaan tidak
terpengaruh atau bergantung pada pihak atau lembaga lain yang
dapat merugikan kedua belah pihak.
2) Prinsip Kejujuran
Prinsip Kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu
bisnis, kejujuran menjadi nilai yang paling mendasar dalam
mendukung keberhasilan kinerja perusahaan. Hubungannya dalam
lingkungan bisnis, kejujuran diorientasikan pada seluruh pihak,
baik karyawan, konsumen, para pemasok dan pihak-pihak lainnya
yang terkait dengan aktivitas bisnis.Prinsip kejujuran penting
dipegang kuat oleh perusahaan karena dalam hal ini akan dapat
meningkatkan kepercayaan dari lingkungan.
3) Prinsip Keadilan
Prinsip Keadilan yaitu bahwa setiap orang dalam berbisnis
diperlukan sesuai dengan hanya masing-masing dan tidak ada yang
boleh dirugikan.
7Henri Idris Issakh, Teori Bisnis Untuk Perusahaan Modern, (Jakarta: In Media), 110
23
4) Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip Saling Menguntungkan merupakan dalam bisnis
yang kompetitif.
5) Prinsip Integritas Moral
Prinsip Integritas Moral merupakan dasar dalam berbisnis,
harus menjaga nama baik perusahaan tetap dipercaya dan
merupakan perusahaan terbaik.
d. Nilai-nilai Etika Bisnis Islam
Adapun nilai-nilai etika Islam yang dapat mendorong
bertumbuhnya dan suksesnya bisnis yaitu:8
1) Konsep Ihsan
Ihsan adalah suatu usaha individu untuk sungguh-sungguh
bekerja, tanpa kenal menyerah dengan dedikasi penuh menuju pada
optimalisasi, sehingga memperoleh hasil maksimal.Ini tidak sama
dengan perfeksionisme, melainkan optimalisme. Perfeksionisme
tidak dianjurkan karena ini tidak mungkin dicapai oleh
manusia.Kesempurnaan itu adalah sifat Allah, kita hanya mungkin
mendekatinya tidak mungkin sampai sempurna.Jadi kaum
Muslimin harus mengerjakan setiap pekerjaannya sebaik mungkin,
semaksimal mungkin.
8Buchari Alma, Dasar-dasar Etika Bisnis Islam, 57-59
24
2) Itqan
Artinya membuat sesuatu dengan teliti dan teratur.Jadi
harus bisa menjaga kualitas produk yang dihasilkan, adakan
penelitian dan pengawasan kualitas sehingga hasilnya maksimal.9
3) Konsep hemat
Artinya kita harus hemat, jangan boros, pekerjaan yang
memboros-boroskan harta adalah teman syetan.Kita harus hemat
dengan harta, tapi tidak kikir dan tidak menggunakannya kecuali
untuk sesuatu yang benar-benar bermanfaat.Dengan hemat ini
maka kita dapat menghemat sumber-sumber alam, kita menyimpan
dan menabung, dan tabungan ini akan dapat digunakan sebagai
sumber investasi lebih lanjut, yang pada gilirannya digunakan
untuk produksi.
4) Kejujuran dan Keadilan
Adalah konsep yang membuat ketenangan hati bagi orang
yang melaksanakannya.Kejujuran yang ada pada diri seseorang
membuat orang lain senang berteman dan berhubungan dengan dia.
Di dalam bisnis pemupukan relasi sangat mutlak diperlukan, sebab
relasi ini akan sangatmembantu kemajuan bisnis dalam jangka
panjang. Sedangkan keadilan perlu diterapkan misalnya terhadap
para karyawan ada aturan yang jelas dalam pemberian upah,
9Ibid. , 57.
25
dengan prinsip keadilan itu, tidak membeda-bedakan manusia yang
satu dengan yang lainnya.
5) Kerja Keras
Rasulullah sangat terkenal dengan pelaksanaanya konsep
ini.Kita mengetahui bagaimana Rasulullah pada masa kecinya telah
mulai bekerja keras mengembalakan domba orang-orang Mekkah,
dan beliau menerima upah dari gembalaan itu.10
2. Komunikasi Pemasaran
a. Pengertian komunikasi pemasaran
Istilah komunikasi pemasaran terintegrasi merupakan
pengembangan dari istilah promosi.11
yang dimaksud dengan
komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan.
Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi
atau organisasi memperolah apa yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. 12
10
Ibid. , 58. 11
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra Dadi Adriana, Pemasaran Strategik (Yogyakarta:Andi
Offset, 2008), 507 12
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran (Jakarta:Erlangga, 2006), 6
26
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam menciptakan sebuah nilai ekonomi.Nilai ekonomi itu
sendiri menentukan harga barang dan jasa.13
Komunikasi pemasaran yaitu aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, atau mengingatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima,
membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang
bersangkutan. 14
Sedangkan strategi pemasaran merupakan peryataan (baik secara
implisit maupun eksplisit) mengenai bagaimana suatu merek atau lini
produk mencapai tujuannya (Bennett, 1988). Sementara itu, Tull dan
Kahle (1990) mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat
fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan
dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan
melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan
untuk melayani pasar sasaran tersebut. Pada dasarnya strategi
pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan veriabel-variabel
seperti segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen
bauran pemasaran dan biaya pemasaran. Strategi pemasaran merupakan
bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua
fungsi manajemen suatu organisasi.
13
Susatyo Herlambang, Basic Marketing (Yogyakarta : Gosyen Publishing, 2014), 1. 14
Fandy Tjiptono. Strategi Pemasaran,, 219
27
Ada tiga unsur pokok dalam struktur proses komunikasi
pemasaran yaitu:
1) Pelaku Komunikasi
Terdiri atas pengirim (sender) atau komunikator yang
menyampaikan pesan dan penerima (receiver) atau komunikasi
pesan. Dalam konteks ini, komunikatornya adalah
produsen/perusahaan, sedangkan komunikannya adalah khalayak
seperti pasar pribadi, pasar organisasi, maupun masyarakat umum.
2) Material Komunikasi
Ada beberapa material komunikasi pemasaran yang penting
yaitu.
a) Gagasan, yaitu materi pokok yang hendak disampaikan
pengirim
b) Pesan (message), yaitu himpunan berbagai simbol (oral,
verbal, atau non verbal) dari suatu gagasan
c) Media, yaitu pembawa pesan komunikasi
d) Response, yaitu reaksi pemahaman atas pesan yang diterima
oleh penerima
e) Feed-back, yaitu pesan umpan balikdari sebagian atau
keseluruhan respon yang dikirim kembali oleh penerima
f) Gangguan (noise), yaitu segala sesuatu yang dapat
menghambat kelancaran proses komunikasi15
15
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 220
28
3) Proses Komunikasi
Proses penyampaian pesan (dari pengirim kepada penerima)
maupun pengiriman kembali respon (dari penerima kepada
pengirim) akan memerlukan dua kegiatan yaitu:
a) Encoding adalah proses merancang atau mengubah gagasan
secara simbolik menjadi suatu pesan untuk disampaikan
kepada penerima.16
b) Decoding, adalah proses menguraikan atau mengartikan
simbol atau pesan yang diterima dapat dipahami.
b. Bauran Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran perlu dirancang sedemikian rupa agar
proses komunikasi berjalan efektif dengan biaya yang efisien. Untuk
menciptakan komunikasi yang efektif, perusahaan dapat menggunakan
bauran komunikasi pemasaran (promotion mix) yaitu:
1) Penjualan Personal (Personal Selling)
Penjualan personal adalah komunikasi langsung (tatap
muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba dan membelinya. Sifat-sifat personal selling antara lain:
a) Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup,
langsung, dan interaktif antara dua orang atau lebih.
16
Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2005), 209
29
b) Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya
segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual
beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab.
c) Response, yaitu situasi yang seolah-olah mengharuskan
pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi.
Oleh karena sifat-sifat tersebut maka metode ini mempunyai
kelebihan antara lain operasinya lebih fleksibel karena penjual
dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan
pendekatannya.17
2) Periklanan (advertising)
Periklanan adalah semua bentuk penyajian dan promosi
nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh
perusahaan tertentu. Karena banyaknya bentuk dan penggunaan
periklanan, sangat sulit untuk membuat generalisasi yang
merangkum semuanya.
Tujuan suatu iklan merupakan bentuk komunikasi yang
spesifik untuk meraih khalayak yang khusus sepanjang periode
waktu tertentu.Kotler (2008), menggarisbawahi tujuan periklanan
dalam 3 kategori utama:
a) Memberikan informasi (to inform) dalam hal ini
menyampaikan kepada konsumen tentang suatu produk baru.
17
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 224
30
b) Membujuk (to persuade) dalam hal ini mendorong calon
konsumen untuk beralih pada produk berbeda.
c) Mengingatkan (to remind) dalam hal ini mengingatkan
pembeli dimana mereka dapat memperoleh suatu produk.18
Iklan memiliki empat fungsi utama, yaitu
menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk
(invormative), mempengaruhi khalayak untuk membeli
(persuading), dan menyegarkan informasi yang telah diterima
khalayak (remin-ding), serta menciptakan suasana yang
menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna
informasi (intertaiment).
3) Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan berbagai insentif yang dapat di atur untuk merangsang
pembelian produk dengan segera atau meningkatkan jumlah barang
yang dibeli pelanggan.
Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik
pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk mencoba
produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak,
menyerang aktivitas promosi penyaing. Sifat-sifat yang terkandung
dalam promosi penjualan, di antaranya adalah komunikasi, insentif,
dan undangan (invitation). Sifat komunikasi mengandung arti
18
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran (Jakarta:Erlangga, 2012), 72-73
31
bahwa promosi penjualan mampu menarik perhatian dan memberi
informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk.Sifat
insentif yaitu memberikan keistimewaan dan rangsangan yang
bernilai bagi pelanggan. Sedangkan sifat undangan adalah
mengundang khalayak untuk membeli saat itu juga.
Ada beberapa kegiatan promosi penjualan yang dapat
dilakukan seperti halnya memberikan penawaran hadiah, kupon,
premi, dan memberikan undian tanpa syarat.19
4) Publisitas (public relation)
Hubungan masyarakat merupakan upaya komunikasi
menyeluruh dari suatu perusahaan untuk memengaruhi persepsi,
opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap
perusahaan tersebut. Kelompok-kelompok yang dimaksud di sini
adalah mereka yang terlibat mempunyai kepentingandan dapat
memengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai
tujuannya.20
Dari sisi pemasaran, public relation adalah berbagai
program untuk mempromosikan atau melindungi citra
perusahaan.Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada tiga
sifat khusus:
19
Paul Peter dan Jerry C Olson, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Jakarta:Erlangga,
2000), 182 20
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, 151-153
32
a) Kredibilitas yang tinggi, cerita dan penggambaran mengenai
beritanya lebih otentik dan dipercaya oleh pembaca
dibandingkan dengan iklan.
b) Kemampuan menangkap pembeli yang tidak dibidik
sebelumnya. Hubungan masyarakat dapat menjangkau banyak
calon pembeli yang cenderung menghindari wiraniaga dan
iklan.
c) Dramatisasi, hubungan masyarakat memiliki kemampuan
unruk mendramatisasi suatu perusahaan atau produk.
5) Pemasaran langsung (direct marketing)
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat
interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan
untuk menimbulkan respon yang terukur atau transaksi di
sembarang lokasi.21
c. Bauran pemasaran (marketing mix)
Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni:
produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.22
Menurut Kotler (2003) strategi Marketing Mix atau bauran
pemasaran, dapat diartikan sebagai sekumpulan dari variabel-variabel
yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran atau
21
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, 232 22
Basu Swastha dan Irawan, Manajemen Pemaasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty, 2008), 78
33
dengan kata lain 4P merupakan kombinasi dari variabel-variabel
pemasaran yang merupakan faktor internal yang berada dalam
jangkauan yang dapat dikendalikan oleh perusaahaan. Adapun variabel-
variabel 4P tersebut sebagai berikut:23
1) Produk (Product)
Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan dan ditawarkan kepada pasar sasaran.Variabel
dalam bauran produk yaitu: mutu atau kualitas, ciri khas, gaya,
bentuk, merk, pelayanan dan jaminan.
2) Harga (Price)
Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh
konsumen kepada produsen untuk mendapatkan suatu
produk.Variabel dalam bauran harga yaitu: daftar harga, potongan
harga, syarat kredit dan periode pembayaran.
3) Distribusi (Place)
Distribusi adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
agar produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen.Variabel
dalam bauran Distribusi yaitu: lokasi, transportasi, persediaan
barang distributor dan pengecer.
4) Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan
23
Ibid. , 33
34
untuk meyakinkan konsumen promosi adalah periklanan, personal
seling. Promosi penjualan dan publisitas.
Suatu motivasi yang dapat mendorong seseorang untuk
berpartisipasi aktif dalam suatu organisasi atau perusahaan, antara lain
kesempatan untuk maju. Telah menjadi sifat dasar manusia pada
umumnya untuk menjadi lebih baik atau lebih maju daripada posisi
yang dimilikinya pada saat ini.Kesempatan untuk maju itu dalam suatu
organisasi sering disebut sebagai promosi.Suatu promosi berarti pula
perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai
stastus dan janggung jawab yang lebih tinggi. Hal ini berarti bahwa
kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebagainya) menjadi lebih
tinggi bisa disbanding dengan jabatan lama.Namun, adapula promosi
yang tidak berakibat adanya kenaikan kompensasi, yang disebut
promosi kering.24
Strategi pemasaran adalah memilih dan menganalisa pasar
sasaran yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh
perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok dan
yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut. Dunia pemasaran
diibaratkan sebagai suatu medan tempur bagi para produsen atau para
pedagang yang bergerak dalam komoditi yang sama maka perlu sekali
24
Sadili Samsuddin, Manajemen Sumber Daya Manusia(Bandung: Pustaka Setia, 2005), 264.
35
diciptakan suatu strategi pemasaran, agar dapat memenangkan
peperangan tersebut. 25
25
BuchariAlma, Kewirausahaan (Bandung: Albeta, 2014), 195.
Top Related