Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Pusat Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Berbagai upaya dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut yang dilakukan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu.
Puskesmas mempunyai fungsi :
1. Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan Kesehatan;
2. Pusat Pemberdayaan masyarakat;
3. Pusat Pelayanan kesehatan masyarakat (mencakup pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat)
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 2
Semua kegiatan di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
dirangkum dalam bentuk Profil Kesehatan Puskesmas Tahun 2017. Profil ini
memuat data dan informasi mengenai situasi kesehatan baik kependudukan,
fasilitas kesehatan, pencapaian program-program kesehatan di wilayah kerja
Puskemas Banguntapan III yang dianalisis sederhana dan ditampilkan dalam
bentuk tabel, peta dan grafik.
B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Profil Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 ini adalah:
1. Tujuan ke dalam
a. Tujuan Umum
Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas
Banguntapan III, Kecamatan Banguntapan.
b. Tujuan Khusus
1) Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta
manajemen puskesmas pada akhir tahun.
2) Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja
Puskesmas Banguntapan III, Kecamatan Banguntapan.
3) Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan
kesehatan tahun selanjutnya.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 3
2. Tujuan ke Luar
Agar masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III secara keseluruhan baik berupa
organisasi maupun program Puskesmas.
C. SISTEMATIKA
Sistematika Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III adalah
sebagai berikut:
Bab I – Pendahuluan
Bab ini menyajikan maksud dan tujuan diterbitkannya Profil
Kesehatan Puskesmas Banguntapan III, serta sistematika penyajian
diuraikan secara ringkas.
Bab II – Gambaran Umum dan Wilayah Kerja Puskesmas
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum wilayah kerja
Puskesmas Banguntapan III yang meliputi keadaan geografi, batas wilayah,
keadaan kependudukan dan tingkat pendidikan masyarakat yang ada.
Bab III – Situasi Derajat Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang indikator angka kematian, angka
kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV – Situasi Upaya Kesehatan
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 4
Bab ini menguraikan tentang upaya pelayanan kesehatan
Puskesmas yang meliputi kesehatan ibu dan anak, perbaikan gizi
masyarakat, imunisasi, kesehatan usila dan pra usila, keluarga berencana,
kejadian luar biasa, pelayanan kesehatan masyarakat miskin, promosi
kesehatan dan kesehatan lingkungan, serta pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular.
Bab V – Situasi Sumber Daya Kesehatan
Bab ini menguraikan tentang susunan komposisi tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan, program-program yang ada di Puskesmas
Banguntapan III dan jenis-jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas
Banguntapan III.
Bab VI – Kesimpulan
Bab ini diisi dengan sajian hal-hal penting yang perlu disimak dan
ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III
Tahun 2017, serta hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Banguntapan III.
Lampiran
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 5
BAB II
GAMBARAN UMUM
DAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN III
A. VISI DAN MISI
1. Visi Puskesmas Banguntapan III
Puskesmas Banguntapan III dalam melaksanakan fungsinya
mempunyai Visi sebagai berikut :
“Masyarakat Desa Banguntapan Sehat dan Mandiri”
2. Misi Puskesmas Banguntapan III
Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Banguntapan III
memiliki misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan mutu SDM dan mutu pelayanan
2. Bersama dengan lintas sektor dalam meningkatkan pemberdayaan
masyarakat
3. Meningkatkan tata kelola yang profesional, akuntabel dan mempunyai
daya saing
B. KEADAAN GEOGRAFI
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 6
Puskesmas Banguntapan III mempunyai wilayah kerja di sebagian
Kecamatan Banguntapan yang membawahi satu desa yaitu Desa
Banguntapan dengan luas wilayah 819,333 Ha dan mencakup 11 dusun.
Kondisi geografis berupa dataran rendah dengan ketinggian 100 m dari
permukaan laut dan suhu 23 – 31°C yang merupakan tanah persawahan,
tegalan dan pekarangan sehingga mudah dijangkau dengan kendaraan mobil
atau pun motor sampai ke dusun.
Batas wilayah kerja Puskemas Banguntapan III, yaitu:
Sebelah Utara : Kecamatan Caturtunggal Kabupaten Sleman,
Sebelah Selatan : Dusun Karangsari Wetan Desa Kotagede, Kodya
Yogyakarta,
Sebelah Timur : Desa Baturetno (wilayah Puskesmas Banguntapan I),
Sebelah Barat : Desa Gedongkuning Kodya Yogyakarta.
Luas gedung puskesmas induk sebesar 429 m2 pada lahan seluas
835 m2, pada tahun 2009 luas bangunan bertambah 100 m
2 dari dana APBD,
luas lahan pustu Ketandan sebesar 597,8 m2 dengan kondisi bangunan baik
karena selesai diperbaharui pada bulan Februari 2012 dan luas gedung Pustu
Karangbendo sebesar 56 m2 pada lahan seluas 196 m
2 juga dengan kondisi
yang kurang baik. Keterbatasan ruangan yang terdapat pada gedung
puskesmas induk menyebabkan beberapa kegiatan pelayanan masih belum
dapat dilakukan secara optimal.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 7
Secara geografis Puskesmas Banguntapan III (gedung puskesmas
induk dan pustu Karangbendo) mempunyai letak pada lokasi yang kurang
strategis, yaitu tersembunyi di belakang rumah penduduk dengan akses jalan
yang kurang memadai, sedangkan untuk lokasi Pustu Ketandan sangat
strategis yang terletak pada jalur utama dan dekat dengan perempatan
Ringroad jalan Wonosari.
Gambar 2.1.
Peta Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan III
C. DEMOGRAFI (KEPENDUDUKAN : JUMLAH PENDUDUK TOTAL, JUMLAH
ASKESKIN, TINGKAT PENDIDIKAN)
Wilayah Desa Banguntapan dibagi menjadi 11 dusun. Jumlah
penduduk dari data Dinas Kependudukan Daerah Istimewa Yogyakarta
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 8
sebanyak 37.726 jiwa (Laki-laki 18.882 jiwa atau 50,05 % dan perempuan
18.844 jiwa atau 49,95 %) dengan jumlah kepala keluarga 12.240 KK (KK
laki-laki : 9.934 KK dan KK perempuan : 2.306 KK).
Dari Piramida penduduk Desa Banguntapan di bawah ini, golongan
umur terbanyak adalah usia 35-39 tahun baik laki-laki maupun perempuan.
Grafik 2.1.
Grafik Piramida Penduduk Desa Banguntapan Tahun 2016
Sumber : Data Dinas Kependudukan Propinsi DIY Tahun 2016
Distribusi penduduk di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III
dengan Jaminan Kesehatan dapat dilihat pada tabel 2.1 :
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 9
Tabel 2.1. Distribusi Penduduk dengan Jaminan Kesehatan
No Jenis Jaminan Kesehatan Jumlah Persentase (%)
1 BPJS 10.584 28,05
2 Jamkesos 132 0,35
3 Jamkesda 840 2,22
4 Belum terjamin 26.170 69,37
Sumber: Bagian Umum Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Dari Tabel 2.1 dapat dipetik informasi bahwa sudah banyak
masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan. Untuk kepesertaan BPJS yang
terekap dalam data puskesmas meliputi pasien dengan PPK I yang ditunjuk
adalah Puskesmas Banguntapan III sedangkan masyarakat yang masuk
dalam PPK I lain belum terekap. Artinya kepesertaan BPJS di wilayah Desa
Banguntapan bisa lebih dari angka tersebut. Jumlah peserta Jamkesda
menurun dikarenakan sebagian peserta dialihkan pada BPJS.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 10
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. ANGKA KEMATIAN
1. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI)
Pada tahun 2016 dilaporkan tidak terjadi kematian ibu. Berikut ini
disajikan kecenderungan kasus kematian ibu di Desa Banguntapan.
Grafik 3.1. Grafik Kecenderungan Kasus Kematian Ibu
di Desa Banguntapan III Tahun 2009-2016
Sumber: Data Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009-
2016
Dari grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa tidak terjadi
kematian ibu dari tahun 2015 – 2016.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 11
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Tahun 2016 dilaporkan tidak terjadi kasus kematian bayi. Di
bawah ini ditampilkan grafik kecenderungan jumlah kematian bayi
Tahun 2009-2016.
Grafik 3.2. Grafik Kecenderungan Jumlah Kematian Bayi
Tahun 2009 – 2016
Sumber: Data Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009-
2016
Dari grafik 3.2 di atas dapat dipetik informasi bahwa terjadi
penurunan kasus kematian bayi dari tahun 2015 sebanyak 3 kasus
menjadi tidak ada kasus pada tahun 2016.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 12
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Pada tahun 2016 dilaporkan tidak terjadi kasus kematian balita
di Desa Banguntapan. Dinamika kasus kematian balita selengkapnya
dapat dilihat dari grafik 3.3 berikut.
Grafik 3.3. Grafik Kecenderungan Kasus Kematian Balita
Di Desa Banguntapan III Tahun 2009-2016
Sumber: Data Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009-
2016
Dari grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa jumlah kematian
balita terbanyak terjadi di tahun 2009 sedangkan tidak ada kasus pada
tahun 2014 dan 2016.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 13
B. ANGKA KESAKITAN
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Angka kesakitan Demam Berdarah Dengue Tahun 2016
dilaporkan menurun dari tahun 2015 ada 108 kasus menjadi 94 kasus.
Angka Kesakitan DBD Tahun 2016 adalah 2,49 per 1.000 penduduk.
Angka kesakitan DBD dari tahun 2008-2016 disajikan dalam Grafik
Kesakitan DBD pada grafik 3.4.
Grafik 3.4. Grafik Angka Kesakitan DBD di Desa Banguntapan
Tahun 2008-2016
Sumber: : Data P2 DBD Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-2016
Dari grafik di atas dapat dapat dilihat bahwa kasus tertinggi terjadi
di tahun 2010. Untuk tahun 2016 terjadi penurunan kasus dibandingkan
tahun 2015.
IR D
BD
Per 1
.00
0 p
en
du
du
k
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 14
Grafik 3.5. Grafik Kasus DBD di Desa Banguntapan
Tahun 2008-2016
Sumber: : Data P2 DBD Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-2016
2. Tuberculosis (TB)
Tahun 2016 dilaporkan ditemukan 11 kasus BTA positif(+) baru).
Distribusi kasus TB di Desa Banguntapan Tahun 2010-2015 dapat dilihat
dari tabel 3.1.
Tabel 3.1. Distribusi Kasus Penyebaran TB
di Wilayah Puskesmas Banguntapan III Tahun 2010-2016
No. Distribusi kasus TB 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Karang Bendo 0 0 1 1 0 0 0
2 Karang Jambe 2 0 0 1 1 3 2
3 Sorowajan 0 0 0 0 0 1 0
4 Plumbon 5 0 0 2 0 2 3
5 Wonocatur 7 0 1 2 2 2 1
6 Tegaltandan 1 0 0 1 1 3 4
7 Jomblangan 0 1 1 1 0 2 1
8 Pelemwulung 1 0 0 0 0 0 0
9 Jaranan 0 0 0 2 0 0 1
10 Pringgolayan 0 0 0 0 0 0 0
11 Modalan 0 0 0 0 1 0 0
Jumlah 16 1 3 10 5 13 12
Sumber: Data Program TB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2010-2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 15
Berdasarkan tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa
penemuan kasus TB positif(+) terbanyak pada tahun 2010 sedangkan
penemuan terendah terdapat pada tahun 2011.
Keberhasilan Program TB ditunjukkan dengan angka kesembuhan
TB, setelah penderita diobati, kesembuhan penderita baru dapat diketahui
pada tahun berikutnya. Keberhasilan pengobatan TB pada tahun ini dapat
dilihat dari angka kesembuhan TB pada tahun sebelumnya. Untuk
penderita TB positif (+) yang diobati tahun 2015 dilaporkan hasilnya
adalah 80% sembuh. Selengkapnya dapat dilihat pada grafik 3.6.
Grafik 3.6. Grafik Angka Kesembuhan TB
Di Desa Banguntapan Tahun 2007 – 2015
Sumber: Program P2-TB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-2015
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 16
3. Diare
Tahun 2016 dilaporkan terjadi 419 kasus diare. Kasus diare di
Puskesmas Banguntapan III dapat dilihat pada grafik 3.7.
Grafik 3.7. Grafik Angka Kesakitan Diare
di Desa Banguntapan Tahun 2008 – 2016
Sumber: Program P2 – Diare Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-2016
Dari data yang dilaporkan Angka Kesakitan Diare tahun 2016
mengalami kenaikan dari 7,61 0/00 menjadi 11,11
0/00. Hal ini
menggambarkan meningkatnya penemuan kasus diare di Puskesmas
Banguntapan III.
4. Status Gizi Balita
Angka status gizi ditunjukkan dengan angka balita gizi buruk. Hasil
pemantauan gizi balita di Desa Banguntapan pada tahun 2016 dilaporkan
terdapat 0,3% mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Berikut
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 17
disajikan Angka Gizi Buruk Balita di Desa Banguntapan Tahun 2008-2016
pada grafik 3.8.
Grafik 3.8. Grafik Angka Gizi Buruk Balita
Di Desa Banguntapan Tahun 2008 – 2016
Sumber : Program Gizi Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-2016
Tabel 3.2. Distribusi Penyebaran Kasus Gizi Buruk
di Wilayah Puskesmas Banguntapan IIITahun 2010-2016
No. Nama Dusun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Karang Bendo 1 1 1 0 0 0 0
2 Karang Jambe 0 1 0 0 0 0 0
3 Sorowajan 1 3 0 0 0 0 1
4 Plumbon 0 0 0 1 1 1 1
5 Wonocatur 1 1 0 0 1 0 0
6 Tegaltandan 0 0 0 0 1 1 1
7 Jomblangan 0 0 1 1 1 1 1
8 Pelemwulung 1 0 0 1 2 2 1
9 Jaranan 0 0 0 0 0 0 0
10 Pringgolayan 1 1 0 0 0 0 0
11 Modalan 0 0 0 0 0 0 0
Jumlah 5 7 2 3 6 5 5
Sumber: Data Program Gizi Puskesmas Banguntapan III Tahun 2010-2016
Angka G
izi Buruk (%
)
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 18
5. Kusta
Tahun 2016 dilaporkan tidak ditemukan kasus kusta di wilayah
kerja Puskesmas Banguntapan.
6. Sepuluh Besar Penyakit
Data sepuluh besar penyakit pasien rawat jalan di wilayah
Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016 adalah :
Tabel 3.3. Sepuluh Besar Penyakit Berdasarkan Kunjungan
di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
No Jenis Penyakit Kode ICD X Jumlah Kasus
1 Hipertensi esensial (primer) I10 1.559
2 Nasofaringitis akut (common cold) J00 1.278
3 Diabetes mellitus non-dependen
insulin E11 660
4 Demam tanpa sebab jelas (fever of
unknown origin) R50 650
5 Gingivitis dan penyakit periodontal K05 563
6 Dispepsia K30 451
7 Dermatitis kontak alergika L23 416
8 Myalgia M79.1 405
9 Penyakit pulpa dan jaringan
periapikal K04 404
10 Rinitis vasomotor dan alergika
lainnya J30 356
Sumber: e Health Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa kasus tertinggi
adalah Hipertensi essensial (primer) (I10).
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 19
7. Kegiatan DB4MK Plus
DB4MK (Dusun Bebas 4 Masalah Kesehatan Plus penemuan
penderita TB) adalah kegiatan yang dicanangkan dan mendapatkan
dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Bantul sejak tahun 2007.
Bebas 4 Masalah Kesehatan tersebut adalah
Bebas Kematian Bayi dan Balita,
Bebas Kematian Ibu Hamil,
Bebas Balita Gizi Buruk,
Bebas kasus DBD,
Penemuan penderita TB positif (+).
Hasilnya akan mendapat Reward dari Pemerintah Kabupaten
Bantul untuk Tahun 2016 Desa Banguntapan belum bisa mencapai Dusun
bebas 4 masalah kesehatan.
Sedangkan hasil kegiatan DB4MK Plus Dusun Banguntapan Tahun
2016 dapat dilihat pada tabel 3.4. :
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 20
Tabel 3.4. Hasil Kegiatan (DB4MK) Plus
Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
N
o
Kriteria
Dusun
Jara
nan
Tegal
Tanda
n
Plum
bon
Soro
waja
n
Karang
bendo
Karang
jambe
Won
ocatu
r
Jomb
langa
n
Mod
alan
Pring
golay
an
Pelem
wulun
g
1 Kematian Ibu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Kematian
Bayi
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Kasus DBD 8 12 3 6 1 5 14 6 1 8 4
4 Cakupan
Pesalinan
ditolong oleh
tenaga
Kesehatan
(%)
100
%
100% 100
%
100
%
100% 100% 100
%
100
%
100
%
100
%
100%
5 Partisipasi
Masyarakat
diPosyandu
(D/S) (%)
80,3 77.9 72,5 69,9 73,6 71,5 68,7 69,8 73,0
4
59,7 65,7
6 PSN (jadwal
PSN,Tim
PSN)
ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada ada
Sumber : Data Program DB4MK Plus Pusk. Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 21
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. PELAYANAN KESEHATAN
1. Kesehatan Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil yaitu meliputi Pemeriksaan Ibu
Hamil K1, K4, Persalinan ditolong tenaga kesehatan, Pemberian tablet Fe1
dan Fe3 untuk ibu hamil. Cakupan pemeriksaan ibu hamil K1 pada tahun
2016 dilaporkan sebesar 100% sehingga sudah mencapai target K1 100%.
Cakupan pemeriksaan Ibu Hamil tahun 2016 dilaporkan sebesar
86,95% mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya tetapi belum
mencapai target K4 95%.
Grafik 4.1. Grafik Cakupan Pemeriksaan Ibu Hamil K1dan K4
di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009 – 2016
Sumber : Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009 – 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 22
Dalam rangka pencegahan anemia pada ibu hamil, di Kabupaten
Bantul dilaksanakan program pemberian Tablet Fe kepada Ibu Hamil
sebanyak tiga kali selama kehamilannya, tak terkecuali di Desa
Banguntapan. Ibu hamil mendapatkan tablet besi (Fe3) di Desa
Banguntapan tahun 2016, dilaporkan sebagai berikut : Fe1 sebanyak 81,83
% dan Fe3 sebanyak 72,31 %.
Berikut disajikan grafik kecenderungan pemberian tablet Fe3
kepada ibu hamil pada tahun 2009 sampai dengan 2016.
Grafik 4.2. Grafik Cakupan Pemberian Tablet Fe3 Ibu Hamil
di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009 – 2016
Sumber : Program KIA Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009 - 2016
Cakupan persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan pada tahun
2016 dilaporkan 100% atau sudah semua persalinan di wilayah Desa
Banguntapan ditolong oleh tenaga kesehatan. Berikut disajikan grafik
Cakupan Fe3 B
um
il (%
)
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 23
kecenderungan Cakupan Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan di
Desa Banguntapan tahun 2009 sampai dengan 2016.
Grafik 4.3. Grafik Cakupan Persalinan Ditolong oleh
Tenaga Kesehatan di Desa Banguntapan Tahun 2009 – 2016
Sumber : Program KIA Puskesmas Banguntapn III Tahun 2009-2016
2. Kesehatan Anak
Balita di Desa Banguntapan tahun 2016 dilaporkan terdapat 2.217
balita dan 71,08 % ditimbang. Kunjungan Neonatus Lengkap (KN
Lengkap) di Desa Banguntapan pada tahun 2016 dilaporkan mencapai
90,21 %, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Berikut disajikan
gambar grafik kecenderungan cakupan kunjungan neonatus lengkap (KN
Lengkap) di Desa Banguntapan dari tahun 2009 sampai dengan 2016.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 24
Grafik 4.4. Grafik Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap
di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2009-2016
Sumber : Program KIA Puskesmas Banguntapan III tahun 2009-2016
Cakupan Bayi yang diberi ASI eksklusif di Desa Banguntapan
tahun 2016 dilaporkan sebanyak 81,82% atau mengalami kenaikan dari
tahun 2015. Bayi dan Balita yang sudah diberikan vitamin A sebanyak 2 kali
yaitu saat bulan Februari dan Agustus adalah sebanyak 99,241%. Dalam
rangka penentuan status gizi balita, dilaporkan bahwa 71,09% balita di
Desa Banguntapan ditimbang, dari balita yang ditimbang hasilnya 73,33%
naik berat badannya dan 0,51% balita berada di bawah garis merah.
Semua balita bawah garis merah telah mendapatkan MP-ASI (Makanan
Pendamping ASI). Selengkapnya disajikan pada gambar grafik
kecenderungan berikut.
Cakupan N
eo
natal (%
)
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 25
Grafik 4.5. Grafik Cakupan Penimbangan Balita (D/S dan N/D)
Di Desa Banguntapan Tahun 2009 – 2016
Sumber : Program Gizi Puskesmas Banguntapan III tahun 2009 – 2016
Pemeriksaan kesehatan anak SD/MI dilaporkan sudah mencapai
100% dan pemeriksaan anak SMP/SMU sudah mencapai 100%.
Pencapaian ini sudah memenuhi target 100%.
3. Imunisasi
Pencapaian program imunisasi lengkap di Desa Banguntapan
tahun 2016 dilaporkan 99,80 %. Angka Drop Out Imunisasi DPT1-
Campak dilaporkan 0 %. Selengkapnya pencapaian program imunisasi
lengkap di Kabupaten Bantul tahun 2008 – 2016 disajikan dalam grafik
berikut.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 26
Grafik 4.6. Grafik Cakupan Imunisasi DPT I dan Campak
di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008 – 2016
Sumber: Program Imunisasi Puskesmas Banguntapan III Tahun 2008-2016
Target 100% desa UCI ( Universal Child Imunization ) di Desa
Banguntapan telah tercapai.
4. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
Tahun 2016 dilaporkan terdapat 6.600 orang usia lanjut (diatas
60 tahun). Jumlah Lansia yang diperiksa kesehatannya sebanyak 1.673
jiwa (25,1%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.1 .
Tabel 4.1. Lansia Dibina
Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Tahun Jumlah Lansia
Total Lansia
Diperiksa
Kesehatannya
Cakupan
(%)
2016 6.660 445 25,1
Sumber : Programer Lansia Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 27
5. Keluarga Berencana
Peserta KB aktif dilaporkan sebanyak 80,07% dari 5.735 PUS,
dengan metode kontrasepsi terbanyak dilaporkan menggunakan metode
IUD sebanyak 46,12% dan terendah dengan metode MOP sebesar
0,94%. Berikut disajikan komposisi jenis kontrasepsi yang digunakan di
Desa Banguntapan.
Grafik 4.7. Diagram Lingkaran Jenis Alat Kontrasepsi
yang Digunakan di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Sumber: Program KB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Grafik 4.8. Kunjungan Akseptor KB
Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Sumber : Program KB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 28
6. Kejadian Luar Biasa
Pada tahun 2016 dilaporkan 2 kasus KLB di wilayah Desa
Banguntapan.
a. Leptospirosis
Pada tanggal 4 Maret 2016 diketahui terjadi 1 kasus Leptospirosis. Hal
ini ditanggulangi oleh petugas pada 05 Maret 2016 dan berakhir pada
30 Maret 2016.
Pada tanggal 10 November 2016 kembali ditemukan 1 kasus
Leptospirosis yang ditanggulangi petugas pada 11 November 2016 dan
berakhir pada 30 November 2016.
Pada kasus ini sudah ditangani sesuai dengan prosedur penanganan KLB
kurang dari 24 jam.
b. Campak
Pada tanggal 11 November 2016 diketahui terjadi campak pada siswa
TK Tegalsari. Hal ini ditanggulangi oleh petugas pada 12 November
2016 dan berakhir pada 1 Desember 2016.
Pada kasus ini ditemukan 4 siswi positif campak. Semuanya sudah
ditangani sesuai dengan prosedur penanganan KLb kurang dari 24 jam.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 29
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
Tahun 2016 di Desa Banguntapan dilaporkan terdapat 8.460 jiwa
penduduk miskin dan telah semuanya mendapatkan jaminan kesehatan.
Jaminan kesehatan masyarakat miskin ini berupa jamkesmas, jamkesos dan
jamkesda. Sedangkan jamkesmas di tahun 2014 bergabung dengan BPJS
kesehatan.
Jumlah balita masyarakat miskin yang berada di bawah garis
merah hasil penimbangannya berjumlah 9 balita, seluruhnya sudah
mendapatkan MP ASI.
B. PROMOSI KESEHATAN
1. PHBS
Pada tahun 2016 dilakukan pemantauan terhadap rumah tangga
di wilayah Desa Banguntapan hasilnya ditemukan rumah tangga ber PHBS
46,34%. Kegiatan tersebut dilakukan dengan dana BOK tahun 2016.
Tabel 4.2. Cakupan PHBS Rumah Tangga di Desa Banguntapan
Tahun 2013 - 2016
Dusun 2013 2014 2015 2016
Karang Bendo 6,0% 83,2% 44,34% 48,8%
Karang Jambe 48,0% 94,0% 44,55% 41,1%
Sorowajan 50,0% 0,0% 0,0% 49,5%
Plumbon 48,5% 88,0% 49,84% 50,4%
Wonocatur 40,0% 86,3% 47,22% 46,7%
Tegaltandan 41,0% 0,0% 50,00% 48,5%
Jomblangan 49,4% 86,2% 32,97% 36,6%
Pelemwulung 68,7% 0,0% 46,31% 58,6%
Jaranan 51,8% 45,9% 39,30% 41,4%
Pringgolayan 62,0% 0,0% 50,00% 49,5%
Modalan 31,0% 0,0% 56,57% 59,5%
Sumber : Program Promkes Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 30
Pemantauan PHBS juga dilaksanakan pada institusi kesehatan
yang hasilnya 100% ber-PHBS. Hasil capaian Institusi pendidikan di
wilayah Puskesmas Banguntapan 3 yang ber-PBHS sebanyak 22 institusi
atau sekitar 70,96% dan sebanyak 9 institusi pendidikan yang tidak ber-
PHBS atau sekitar 29,04%.
Tempat kerjadi wilayah Puskesmas Banguntapan 3 yang ber-PBHS
sebanyak 15 tempat kerja atau sekitar 30% dan sebanyak 35 tempat kerja
yang tidak ber-PHBS atau sekitar 70%. Indikator yang paling banyak tidak
terpenuhi yaitu melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik dan
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan.
Tempat Umum di wilayah Puskesmas Banguntapan 3 yang ber-
PBHS sebanyak 45 tempat umum atau sekitar 77,58% dan sebanyak 13
tempat umum yang tidak ber-PHBS atau sekitar 22,42%. Indikator yang
paling banyak tidak terpenuhi yaitu membuang sampah pada tempatnya.
Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah sebagai penggerak
majunya Desa Siaga. Berdasarkan SK Kepala Desa no 16/th/2009 wilayah
Puskesmas Banguntapan 3 memiliki 1 desa siaga dengan strata Purnama.
2. Strata Posyandu
Wilayah Puskesmas Banguntapan 3 memiliki 33 Posyandu Balita.
Purnama Adapun strata posyandu sebagai berikut :
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 31
a. Posyandu Balita
Posyandu Purnama berjumlah 16 Posyandu atau 48,48% dan Strata
Mandiri berjumlah 17 Posyandu atau 51,52%.
Grafik 4.9. Diagram Lingkaran Proporsi Posyandu Balita menurut
Strata di Desa Banguntapan Tahun 2016
Sumber: Program Promkes Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
b. Posyandu Lansia
Wilayah Puskesmas Banguntapan 3 memiliki 16 Posyandu
Lansia dengan Strata Pratama berjumlah 4 Posyandu, Strata Madya
berjumlah 7 Posyandu dan Strata Purnama berjumlah 5.
Grafik 4.10. Diagram Lingkaran Proporsi Posyandu Lansia
menurut Strata di Desa Banguntapan Tahun 2016
Sumber: Program Promkes Puskesmas Banguntapn III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 32
Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik informasi bahwa
masih banyak posyandu dengan strata pratama sehingga perlu
dilakukan pembinaan terhadap posyandu lansia yang ada. Target
yang ingin dicapai adalah bahwa semua posyandu nantinya akan
berstatus Mandiri dengan meningkatkan peran serta masyarakat.
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
Jumlah rumah yang dilakukan pemeriksaan kesehatan lingkungannya
pada tahun 2016 dilaporkan sebanyak 12.240 (100%) rumah, dimana
59,98% masuk dalam kategori rumah sehat.
Tahun 2016 diadakan pendataan masyarakat air bersih di Desa
Banguntapan dan hasilnya adalah jumlah sarana sumur gali terlindung
sebanyak 7.964 dengan jumlah penduduk pengguna 31.856 penduduk.
Penyelenggara air minum juga dipantau kualitasnya sehingga
memenuhi syarat kesehatan. Dari 19 penyelenggara air minum diperiksa
sebanyak 15 sampel yang hasilnya 9 penyelenggara air minum memenuhi
syarat (fisik, bakteriologi dan kimia).
Untuk tempat-tempat umum juga dilakukan pemeriksaan kesehatan
lingkungannya, hasil pemeriksaan sebagai berikut: 7 hotel tidak berbintang
telah diperiksa hasilnya 5 sehat artinya ada 2 hotel yang belum memenuhi
syarat sehat. Institusi pendidikan yang memenuhi syarat yakni SD sebesar
66.67%, SLTP sebesar 75% dan SLTA sebesar 60%.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 33
Untuk TPM (Tempat Pengelolaan Makanan) menurut status higiene
sanitasi dari 246 memenuhi syarat 6 jasa boga, 10 rumah makan, 9 depot air
minum (DAM) dan 98 makanan jajanan sehingga diperoleh 132 TPM
memenuhi syarat higiene sanitasi (53,60%).
Dalam rangka upaya pencegahan penyakit yang dibawa nyamuk
di Desa Banguntapan dilakukan Gerakan Serentak PSN. Hasil pemeriksaan
adalah sebanyak 84,85 % rumah atau bangunan bebas dari jentik nyamuk.
Selanjutnya, distribusi penyebaran ABJ di masing –masing dusun disajikan
dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3. Distribusi ABJ per Dusun
Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Dusun Prosentase ABJ
Karang Bendo 89,29%
Karang Jambe 88,11%
Sorowajan 83,08%
Plumbon 71,43%
Wonocatur 85,90%
Tegaltandan 89,53%
Jomblangan 93,75%
Pelemwulung 84,29%
Jaranan 83,20%
Pringgolayan 81,91%
Modalan 82,81%
Sumber : Programer Sanitarian Puskesmas Banguntapan 3 Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 34
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa belum ada dusun
yang bisa memenuhi target ABJ yaitu 95%. Artinya belum ada yang mampu
memenuhi target nasional, Propinsi dan kabupaten yaitu Angka Bebas Jentik
(ABJ) yang ditetapkan adalah 95%.
Grafik 4.11. ABJ (Angka Bebas Jentik)
di Desa Banguntapan Tahun 2016
Sumber : Programer Sanitarian Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Informasi yang dapat dipetik dari grafik di atas adalah bahwa
terjadi kenaikan ABJ pada Tahun 2016 dibandingkan dengan tahun
sebelumnya dan belum bisa mencapai target 95% sesuai target nasional.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 35
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. KETENAGAAN
Situasi ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III berubah dari tahun
ke tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per
31 Desember 2016.
Tabel 5.1. Jenis Ketenagaan di Puskesmas Banguntapan III
Tahun 2012 - 2016
No Jenis Ketenagaan Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
1 Kepala Puskesmas 1 1 1 1 1
2 Kepala Tata Usaha 1 1 1 1 1
3 Dokter Umum 2 2 2 2 2
4 Dokter Gigi 1 1 1 1 1
5 Dokter Gigi PTT 0 0 0 0 0
6 Perawat kesehatan 6 5 4 4 4
7 Perawat Gigi 2 2 2 2 2
8 Bidan Puskesmas 5 5 5 4 4
9 Bidan Desa 0 0 0 1 1
10 Bendahara Puskesmas 0 0 0 0 0
11 Petugas Gizi 1 1 1 1 1
12 Petugas Farmasi 1 1 1 1 1
13 Petugas Laboratorium 1 1 1 1 1
14 Petugas Sanitarian 1 1 1 1 1
15 Supir Ambulans 1 1 1 1 1
16 Tenaga Tata Usaha 2 2 2 2 2
17 Jaga Malam (Honorer) 1 1 1 1 1
18 Petugas Kebersihan
(Honorer) 1 1 1 1
1
JUMLAH 27 26 25 25 25
Sumber : Bagian Kepegawaian Puskesmas Banguntapan III tahun 2011-2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 36
Informasi yang dapat dipetik dari tabel di atas bahwa ketenagaan di
Puskesmas Banguntapan III selama 3 tahun terakhir terus tidak mengalami
perubahan jumlah pegawai.
B. PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN KUNJUNGAN PUSKESMAS
1. Pembiayaan Kesehatan
Tahun 2016 dilaporkan Puskesmas Banguntapan III mempunyai
alokasi dana anggaran sebesar Rp 1.184.8175,00. Dana tersebut
mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2015.
Selengkapnya sumber pembiayaan kesehatan Puskesmas Banguntapan III
disajikan dalam diagram lingkaran berikut ini.
Grafik 5.1. Pembiayaan Kesehatan Puskesmas Banguntapan III
Menurut Sumber Dana Tahun 2016
Sumber : Bagian Tata Usaha Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 37
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa sumber anggaran
terbesar berasal dari dana kapitasi BPJS sebesar 63,34% total anggaran.
Tahun 2016 dilaporkan puskesmas mendapat dana bantuan operasional
kesehatan (BOK) sebesar Rp 249.000.000,00 yang digunakan untuk
kegiatan promotif maupun preventif guna tercapainya target SPM
(Standar Pelayanan Minimal) di wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III
dan dana UKM(Upaya Kesehatan Masyarakat) yang berasal dari dana
APBD II sebesar Rp40.000.000,00.
2. Kunjungan Pasien Puskesmas Banguntapan III
Kunjungan Puskesmas Banguntapan III tahun 2016 mengalami
penurunan dibanding tahun 2015. Kunjungan pasien dari tahun 2007
sampai dengan tahun 2016 dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Grafik 5.2. Grafik Kecenderungan Kunjungan Pasien
Puskesmas Banguntapan III Tahun 2007-2016
Sumber : Bagian Pendaftaran Pasien tahun 2007 – 2016
Grafik 5.3. Grafik Kecenderungan Kunjungan Pasien
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 38
Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Sumber : Bagian Pendaftaran Pasien tahun 2016
Grafik 5.4. Komposisi Kunjungan Pasien Tahun 2016
Menurut Jenis Pembiayaan
Sumber: Bagian Tata Usaha Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 39
3. Utilisasi Kesehatan
Tahun 2016 kunjungan penduduk ke Puskesmas sebesar 23.093
kunjungan dari total jumlah penduduk sebesar 37.726 jiwa. Jika dihitung
cakupannya sebesar 61,21% atau mengalami kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun 2015. Tidak semua penduduk berkunjung ke Puskemas
karena di wilayah Banguntapan banyak sarana kesehatan lain.
Kunjungan peserta BPJS sebesar 10.910 kunjungan dari jumlah
peserta 10.435 utilisasinya sebesar 8,71%. Utilisasi peserta BPJS belum
mencapai 10% sehingga belum memenuhi target.
C. JENIS PELAYANAN PUSKESMAS
1. Pelayanan Puskesmas Banguntapan III
Puskesmas Banguntapan III merupakan puskesmas rawat jalan
atau Non TT yang jenis pelayanannya meliputi :
a. BP. UMUM d. LABORATORIUM
b. BP GIGI e. FARMASI
c. KIA f. GIZI
2. Program/ Kegiatan Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan
kesehatan masyarakat telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau
lazim disebut Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tehnis dinas
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 40
kesehatan kabupaten/kota di bidang pelayanan dasar atau pelayanan
tingkat pertama yang berfungsi sebagai :
1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama secara menyeluruh, terpadu,
dan berkesinambungan yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan
Perorangan dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
Puskesmas Banguntapan III bertanggung jawab atas wilayah kerja
yang ditetapkan dalam bentuk kegiatan/program yang terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib, meliputi :
1) Upaya Promosi Kesehatan
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
3) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
4) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
5) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6) Upaya Pengobatan
b. Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi :
1) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2) Upaya Kesehatan Olahraga
3) Upaya Kesehatan Masyarakat (PHN)
4) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
5) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut)
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 41
6) Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)
7) Upaya Kesehatan Mata
8) Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
9) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat bersifat upaya
inovasi, yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang
sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi
ini adalah dalam rangka mempercepat visi-misi Puskesmas Banguntapan
III.
Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan
masyarakat serta Upaya Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk pilihan
karena ketiga upaya ini merupakan pelayanan penunjang dari setiap
upaya wajib dan upaya pengembangan Puskesmas. Apabila Perawatan
kesehatan masyarakat menjadi masalah yang spesifik di daerah tersebut
maka dapat dijadikan sebagai salah satu upaya kesehatan pengembangan.
Disamping laborat dan pencatatan & pelaporan, pelayanan penunjang
yang lain adalah : Bagian Umum dan Kepegawaian, Kearsipan, SIK dan
SP2TP, Inventarisasi Barang, Keuangan, Laboratorium dan Farmasi.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 42
a. UPAYA KESEHATAN WAJIB
1) Upaya Promosi Kesehatan
Programer Promosi Kesehatan di Puskesmas Banguntapan III
dipegang oleh seorang perawat umum. Hal ini dikarenakan belum
adanya petugas fungsional Promkes.
Hasil Kegiatan :
» Pertemuan kader posyandu tiap 1 bulan sekali
» Pendataan PHBS rumah tangga dan sekolah
» Pengembangan kawasan “Bebas Asap Rokok”
» Sosialisasi Kawasan RT Bebas Asap Rokok.
2) Upaya Kesehatan Lingkungan
Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Lingkungan
Tabel di bawah ini adalah hasil kegiatan Upaya Kesehatan
Lingkungan Tahun 2016 :
» Pemantauan rumah sehat dan pembinaan rumah yang belum
memenuhi syarat rumah sehat
» Pemantauan air minum berkualitas (layak) yang dikonsumsi
masyarakat
» Pemantauan kualitas air minum pada penyelenggara air minum
» Pemantauan terhadap fasilitas sanitasi layak (jamban sehat) di
wilayah Desa Banguntapan
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 43
» Menjadi penggerak terlaksananya Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM)
» Pemantauan Tempat-tempat umum (TTU)
» Pembinaan dan pemantauan status higiene sanitasi tempat
pengolahan makanan (TPM)
3) Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
a) Upaya Kesehatan Ibu Anak
Hasil Kegiatan tahun 2016
Tabel 5.2. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
Tahun 2016
No Jenis Kegiatan Satuan Hasil 2016
1 Jumlah Bumil Kunjungan 567
2 Kunjungan Bumil (K-1) PWS Kunjungan 567
3 Deteksi Bumil Beresiko PWS Kunjungan 105
4 Neonatus Beresiko (PWS) Kunjungan 113
5 Persalinan oleh Nakes Bulin 567
6
Kematian Bayi Kasus 0
Kematian Neonatus Kasus 0
7 Kematian Balita Kasus 0
8 AKI Kasus 0
9 DTKB BAYI Bayi 846
10 DTKB Balita Balita 1416
11 DTKB APRAS di TK Balita 1712
Sumber : Data Program KIA Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 44
b) Upaya Wajib Program Keluarga Berencana
Hasil Kegiatan Program Keluarga Berencana
Akseptor KB
Tabel 5.3. Jumlah Peserta KB di Puskesmas Banguntapan III
Tahun 2016
No Jenis Kegiatan Aktif Cakupan %
KB Aktif
1 IUD 2118 46,12%
2 MOP 43 0,94%
3 MOW 360 7,84%
4 Implan 120 2,61%
5 Suntik 938 20,43%
6 Pil 429 9,34%
7 Kondom 584 12,72%
Jumlah 4.592 100,00%
Sumber : Program KB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Dari data pada table 5.3 dapat dipetik informasi bahwa akseptor KB
terbanyak adalah dengan menggunakan IUD disusul penggunaan KB
suntik sedangkan metode MOP merupakan metode yang paling sedikit
digunakan. .
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 45
4) Upaya Kesehatan Wajib Bina Gizi Masyarakat
Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat
Tabel 5.4. Hasil Kegiatan Upaya Bina Gizi Masyarakat
Di Puskesmas Bangunpatan III Tahun 2016
NO Jenis Kegiatan Hasil Sasaran Cakupan(%)
1 Jumlah Balita 2.217 2.217 100,00%
2 Jumlah Balita ditimbang 1.576 2.217 71,09%
3 Jumlah Balita naik berat
badannya 1.001 1.365 73,33%
4 Jumlah BGM 8 1.576 0,51%
5 Bayi ASI Eksklusif 54 66 81,82%
6 Balita dapat Vit A 2x 4.154 4.186 99,24%
7 Bumil dapat Fe 437 567 77,07%
8 Prevalensi Bumil KEK 27 356 7,58%
9 Cakupan PMT Bumil KEK 4 27 14,81%
10 Prevalensi anemia BUMIL 61 282 21,63%
11 Cakupan MP ASI Baduta
Gakin 9 104 8,65%
12 Desa baik garam beriodium 1 1 100,00%
13 Kadarzi 5.185 5.996 86,47%
14 Prevalensi BBLR 14 572 2,45%
Sumber : Program Bina Gizi Masyarakat Pusk. Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 46
5) Upaya Pencegahan Penyakit
a) Upaya Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue
Kegiatan Upaya DBD yang telah dilaksanakan di Puskemas antara
lain:
» Gertak PSN
» Penyelidikan Epidemiologi Penyakit DBD
» Penyuluhan DBD
» Abatisasi
» Surveilans Penyakit DBD
b) Upaya Pencegahan Penyakit TB
Tujuan
Menemukan paien TB BTA positip sesuai target.
Menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit TB
dengan cara memutuskan rantai penularan, sehingga penyakit
TB tidak lagi merupakan masalah kesehatan masyarakat.
Angka konversi minimal 80%.
Angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita BTA
positip yang diobati.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 47
Hasil Kegiatan
Tabel 5.5. Hasil Kegiatan Upaya P2- TB
Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2010 - 2016
URAIAN Tahun
2010
Tahun
2011
Tahun
2012
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
Tahun
2016
Suspek 85 47 63 60 35 61 52
BTA
positip 16 1 4 9 1 13 9
BTA neg/
Rontgen
positip
14 2 3 1 2 1 3
Sumber : Data Program P2 TB Pusk Banguntapan III Th 2009 – 2016
Informasi yang dapat dipetik dari tabel 5.5 adalah
terdapat 52 suspek TB pada tahun 2016. Dari semua suspek yang
diperiksa terdapat BTA positip sebanyak 9 orang dan BTA neg/
rontgen positip 3 orang. Semua sudah ditangani di Puskesmas
Banguntapan III.
Indikator Keberhasilan Program P2- TB Penjaringan
Tabel 5.6 Angka Penjaringan Suspek TB
URAIAN TH 2015
Suspek 52
Target Pusk. Banguntapan III 350
Rumus Cakupan Jml suspek/ perkiraan suspek x 100%
Cakupan Pusk. Banguntapan III 14,86%
Sumber : Program P2- TB Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 48
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa Puskesmas
Banguntapan III ditargetkan harus menemukan 350 suspek TB
akan tetapi hanya 52 suspek ditemukan, sedangkan cakupan
penemuan suspek TB masih rendah yaitu 14,86%.
c) Upaya P2- ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
Hasil Kegiatan P2 – ISPA
Grafik 5.5. Kasus ISPA di Puskesmas Banguntapan III
Tahun 2008 – 2016
Sumber: Program P2 ISPA Puskesmas Banguntapan III Th. 2008-
2016
Grafik di atas adalah perbandingan kasus ISPA dari tahun
2008 sampai 2016. Berdasarkan grafik di atas dapat dipetik
informasi bahwa kasus tertinggi terjadi pada bulan Maret
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 49
sebanyak 386 kasus sedangkan kasus terendah terjadi pada bulan
Juli sebanyak 168 kasus.
d) Upaya P2- Diare
Hasil Kegiatan Upaya P2- Diare
Grafik 5.6. Kasus Diare di Puskesmas Banguntapan III
Tahun 2016
Sumber: Program P2 – Diare Puskesmas Banguntapan III Th.
2016
Informasi yang dapat dipetik dari grafik di atas adalah
bahwa kasus Diare tertinggi terjadi Bulan Januari dan kasus
terendah di Bulan Desember.
e) Upaya P2 Kusta
Tahun 2016 tidak ditemukan kasus kusta.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 50
f) Program Imunisasi
Tabel 5.7 Hasil Kegiatan Program Imunisasi Tahun 2016
No Pelayanan Imunisasi Sasaran Hasil Cakupan
1 Imunisasi DPT II pada bayi 511 510,00 99,80
2 Drop Out DPT I -Campak 0 0 0,00
3 Imunisaso HB-I < & hari 511 510 99,80
4 Imunisasi campak pada bayi 511 510 99,80
5 Imunisasi DT 669 654 97,76
6 Imunisasi Campak pada anak
kelas I SD 669 654 97,76
7 Imunisasi Td pada anak SD
kelas 2 dan 3 1300 1261,00 97,00
Sumber: Program Imunisasi Puskesmas Banguntapan III Th 2016
6) Upaya Pengobatan
a) Upaya Pengobatan Rawat Jalan
i. Visi
Puskesmas dengan kemampuan menangani masalah kesehatan
tingkat primer dengan tepat, cepat dan berkualitas
ii. Misi
» Penanganan kasus atau permasalahan rawat jalan dengan
tepat,cepat dan berkualitas
» Mencegah timbulnya kelainan permanen pada penderita
» Optimalisasi peran dan tugas petugas medis, paramedis,
petugas penunjang
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 51
iii. Hasil Kegiatan
Selama tahun 2016 sudah dilaksanakan pengobatan tingkat
primer baik di dalam gedung maupun luar gedung. Hasil
kegiatan ini dapat dilihat pada kunjungan dan Laporan LB
Puskesmas.
b) Upaya Pengobatan Gawat Darurat
i. Visi
Puskesmas dengan kemampuan menangani kasus emergensi
tingkat primer
ii. Misi
» Penanganan setiap kasus emergensi dengan cepat dan tepat
» Menyelamatkan nyawa penderita dengan penanganan pra
rujukan yang cepat, tepat untuk pasien rujukan
Di Puskesmas Banguntapan III Upaya pengobatan
gawat darurat selalu siap menangani. Tapi kejadian gawat
darurat tidak terlalu tinggi, ini kemungkinan jika ada kejadian
pasien langsung ke rumah sakit karena di wilayah Banguntapan
ini dekat dengan banyak sarana kesehatan lain dan lokasi
Puskesmas Banguntapan III yang tidak mudah diakses untuk
pelayanan gawat darurat.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 52
b. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
1) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
Tujuan
» Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi dan
mulut
» Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang optimal
Hasil Kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut Tahun 2016
(a) Dalam Gedung
■ Berdasarkan kunjungan
Grafik 5.7. Kunjungan Pasien Gigi menurut Jenis Pembiayaan
Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Sumber : Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Pusk. Banguntapan III Th. 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 53
(b) Luar Gedung
■ Upaya Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Tabel 5.8 Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Gigi Sekolah
Tahun 2016
JUMLAH
SEKOLAH
MURID YG
DIPERIKSA
PERLU
PERAWATAN
(DIRUJUK)
MENDAPAT
PERAWATAN
SELESAI
PERAWATAN
12 640 144 67 67
Sumber : Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Banguntapan III Tahun
2016
(c) Kegiatan Lintas Program
Pemeriksaan Ibu Hamil
Pemeriksaan Lansia
Screning SMP, SMA (UKS)
DTKB Apras
Pelayanan Posyandu
2) Upaya Kesehatan Sekolah
Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Tabel 5.9. Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Sekolah Tahun 2016
No Jenis Kegiatan Sat Jumlah
1. Penjaringan Siswa SD Siswa 687
2. Penjaringan Siswa SMP kelas 1 Siswa 306
3. Pembinaan dokter kecil (siswa
SD dan SMP) Kali 1
4. Penjaringan Siswa SMA kelas 1 Siswa 232
Sumber : Program Upaya Kesehatan Sekolah Pusk. Banguntapan III
Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 54
3) Upaya Kesehatan Usia lanjut
Hasil Kegiatan
» Pelaporan status kesehatan lansia
» Pembinaan kelompok lansia
» Penyuluhan pola hidup sehat bagi lansia
4) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat ( PHN )
Hasil Kegiatan Upaya PHN Tahun 2016
Kegiatan Upaya PHN yang dilakukan selama tahun 2016
sebanyak 243 kali kunjungan. Pasien yang dikunjungi masih meliputi
ibu hamil, neonatus danpasien dengan penyakit kronis (diabetes,
hipertensi).
5) Upaya Surveillens
Hasil Kegiatan Upaya Surveillens Tahun 2016
Kegiatan rutin surveilans penyakit di Puskesmas Banguntapan III
adalah:
» Pengumpulan data dan pelaporan W2
» Pengumpulan, pengolahanm analisis data STP dan pelaporan
danta ke kabupaten
» Pengumpulan data C1 (campak)
» Validasi data campak, pemeriksaaan kesehatan CJH
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 55
» Pelacakan kasus pasca haji
» Pelacakan dan pelaporan KLB
6) Upaya Kesehatan Jiwa
Hasil Kegiatan Upaya Kesehatan Jiwa
» Pengumpulan laporan pasien jiwa puskesmas tiap bulan. Tahun
2016 dilaporkan ada 40 pasien gangguan jiwa ditemukan serta 36
pasien ditangani (90%) dan terdapat 245 kunjungan pasien jiwa
di Puskesmas Banguntapan III.
7) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
Tahun 2014 telah dibentuk 2 pos UKK di wilayah Puskesmas
Banguntapan 3 yaitu Pos UKK Pasar Wonocatur dan Posk UKK
Dusun Pringgolayan. Pelayanan kesehatan di Pos UKK masih
dilaksanakan oleh Puskesmas Banguntapan 3 yang dilaksanakan
setiap 2 bulan sekali.
Gambar 5.1. Peta Penyebaran Tempat-tempat Usaha
di Desa Banguntapan
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 56
Dari peta di atas dapat dipetik informasi bahwa di Desa
Banguntapan banyak terdapat tempat-tempat usaha sehingga
berpotensi didirikannya pos UKK di masing-masing tempat kerja.
8) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional ( Batra )
Hasil Kegiatan
Tahun 2014 telah dilakukan pendataan terhadap pelaku pengobatan
tradisional.
Gambar 5.2. Peta Penyebaran Pengobat Tradisional
di Desa Banguntapan
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 57
c. UPAYA KESEHATAN PENUNJANG
1) UPAYA LABORATORIUM
Kemampuan Laboratorium Puskesmas Banguntapan III
Pemeriksaan Darah
Tabel 5.10. Pemeriksaan Darah
No Jenis Pemeriksaan Metode
1. Hemoglobin Spektrofotometer
2. Lekosit Bilik Hitung
3. Kecepatan Enap Darah Westergreen
4. Hitung Jenis Lekosit Mikroskopis
5. Hematokrit Spektrofotometer
6. Trombosit Tak Langsung (slide)
7. Golongan Darah ABO
8. Cloting Time Lee and White
9. Bleeding Time IVY
10. Malaria Mikroskopis
11. NS1 Imunokromatrografi
12. IgM Dengue Imunokromatrografi
13. IgG Dengue Imunokromatrografi
14. IgM Leptospirosis Imunokromatrografi
15. IgG Leptospirosis Imunokromatrografi
16. HBs Ag Imunokromatrografi
17. IgM/IgG Chikungunya Imunokromatrografi
18. Glukosa Darah Stik
19. Asam Urat Stik
20. Cholesterol Stik
21. Tryglicerid Stik
Sumber : Laboratorium Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 58
Pemeriksaan Urin
Tabel 5.11. Pemeriksaan Urin
No Jenis Pemeriksaan Metode
1. Urin Rutin Stik
2. Sedimen Mikroskopis
3. PP Test Stik
Sumber : Laboratorium Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Pemeriksaan Faeses
Tabel 5.12. Pemeriksaan Bakteriologi
No Jenis Pemeriksaan Metode
1. Faeses rutin Mikroskopis
Sumber : Laboratorium Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Pemeriksaan Sputum BTA
Tabel 5.13. Pemeriksaan Sputum BTA
No Jenis Pemeriksaan Metode
1. BTA TB Ziehl Nielson
2. BTA Kusta Ziehl Nielson
Sumber : Laboratorium Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 59
Laboratorium TB Puskesmas Banguntapan III di klasifikasikan
sebagai Puskesmas Pelaksana Mandiri (PPM), pembuatan slide
sampai pemeriksaan BTA secara mikroskopis dilakukan secara
mandiri oleh Laboratorium TB Puskesmas Banguntapan III.
Walaupun sebagai Puskesmas Pelaksana Mandiri Labratorium TB
Puskesmas Banguntapan III juga mendapat sampiran pemeriksaan
slide TB dari Puskesmas Satelit yang masih dalam satu wilayah
kecamatan yaitu Puskesmas Banguntapan I dan II.
Tabel 5.14. Jumlah Kunjungan Pemeriksaan BTA Berdasalkan Asal
Rujukan
Pemeriksaan Rujukan
Tabel 5.15. Pemeriksaan Rujukan
No Jenis Pemeriksaan Tempat Rujukan
1. IgM Campak Balai Lab. Kes. Da
2. IgM Rubela Balai Lab. Kes. Da
3. IgM Chikungunya Balai Lab. Kes. Da
4. Cultur TB MDR Balai Lab. Kes. Da
5. Lain-lain kasus KLB Balai Lab. Kes. Da
Sumber : Laboratorium Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JUM
30 20 12 16 8 15 19 15 20 9 22 10 196
7 18 6 11 5 2 11 11 8 7 14 3 103
5 1 6 5 6 5 2 8 2 16 5 1 62
42 39 24 32 19 22 32 34 28 32 41 14 359
JENIS PEMBIAYAAN
PUSKESMAS BANGUNTAPAN I
PUSKESMAS BANGUNTAPAN II
PUSKESMAS BANGUNTAPAN III
JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN TB
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 60
Hasil kegiatan
Tabel 5.16. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Klinik
Sumber : Laboratorium Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
255 298 290 299 290 297 276 357 255 255 326 222
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
I DARAH 197 239 253 256 276 259 222 300 197 197 303 206
A HEMATOLOGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 DLO (Darah Lengkap Otomatis) 78 106 103 120 110 100 78 150 78 78 130 90
2 Hb Sahli 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Hb / HMT POCT 36 50 40 47 55 46 38 61 36 36 67 37
4 Hb Spektro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 AL 2 1 8 3 0 1 0 1 2 2 2 2
6 AE 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 KED 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 HJL / DIFF 7 3 2 9 12 6 0 11 7 7 1 2
9 AT Direk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 AT Indirek 1 2 1 2 0 0 0 0 1 1 3 2
11 Hematokrit 1 0 0 2 0 1 0 0 1 1 1 0
12 Malaria 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
13 Clotting Time (CT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 Bleeding Time (BT) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
B KIMIA DARAH 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Glukosa POCT 72 65 50 59 62 63 69 61 72 72 87 65
2 Glukosa Spektro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 Asam Urat POCT 38 26 17 16 24 27 31 31 38 38 25 18
4 Asam Urat Spekro 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Kotesterol Total POCT 33 42 31 22 25 28 43 31 33 33 29 25
C IMUNOLOGI/SEROLOGI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 Golongan Darah ABO 20 108 33 23 43 50 31 41 20 20 26 23
2 Golongan Darah Rhesus 20 92 22 19 43 50 31 41 20 20 26 23
3 Widal 3 16 10 10 9 8 0 7 3 3 6 7
4 RPR/VDRL/TPHA 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 HBs Ag Rapid Tes 21 5 1 18 16 40 16 28 21 21 13 14
6 Anti HCV Rapid Tes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 Anti HIV Rapid Tes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 IgG/IgM Dengue Rapid Tes 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 2 0
9 NS 1 Rapid Tes 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 4 0
10 IgG/IgM Leptospira Rapid Tes 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
12 Syphilis/TPHA Rapid Tes 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 IgM Chikungunya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0
JML PENERIMAAN SAMPEL 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
II URINE 63 71 76 59 63 57 59 65 63 63 74 23
1 Urine Lengkap 39 50 48 40 28 36 36 47 39 39 46 23
2 Protein 5 5 8 9 16 5 6 6 5 5 7 5
3 Reduksi 5 2 8 9 15 5 7 7 5 5 8 6
4 PP Test 19 19 14 10 12 16 15 10 19 19 21 17
5 Narkoba 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
III FAESES/TINJA 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
1 Faeses Rutin 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
IV SPUTUM DAN LAIN-LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 BTA PS 5 3 13 12 15 12 6 18 5 5 12 0
2 BTA PRM/PPM 76 57 51 77 32 45 66 80 76 76 87 38
3 Pengecatan BTA 81 60 64 89 47 57 72 98 81 81 99 38
4 BTA Kusta 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 GO/PMN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 Jamur 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
7 Tricomonas sp 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
V RUJUKAN IgM Campak 0 0 0 0 0 1 3 0 0 0 6 2
562 712 524 597 566 599 548 729 562 562 706 437
12
7104JUMLAH PEMERIKSAAN
0
0
1
0
0
0
0
106
761
867
191
0
0
1
1
407
82
0
4
7
0
438
214
0
0
0
375
0
0
797
0
329
24
0
0
67
0
13
7
1
0
0
2
0
2
0
736
471
82
82
JENIS PEMERIKSAANNo.
TANGGAL PEMERIKSAAN / JUMLAH
JUMLAH
0
1221
0
549
JUMLAH PASIEN
JML PENGAMBILAN SP DARAH
3420
0
2905
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 61
Grafik 5.8. Kunjungan Pasien Laboratorium Berdasarkan Jenis Pembiayaan
Tahun 2016
Sumber : Laboratorium Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
2) UPAYA KEFARMASIAN
Hasil Kegiatan Upaya Kefarmasian
Pengelolaan obat di Puskesmas Banguntapan III merupakan
rangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan, penyimpanan, distribusi hingga pencatatan dan
pelaporan. Setiap bulan petugas obat melakukan perhitungan
jumlah pemakaian obat dalam satu bulan yang kemudian
dituangkan dalam format LPLPO untuk selanjutnya diserahkan ke
Dinas Kesehatan Kabupaten.
Obat yang diterima dari gudang farmasi selanjutnya
disimpan di gudang obat Puskesmas dan sebagian didistribusikan ke
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 62
ruang obat dan ke pustu dan puskesling. Evaluasi dilakukan secara
berkesinambungan dengan melakukan kontrol terhadap catatan
penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran obat.
Tabel 5.17. Ketersediaan Obat
di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
NO. PUSKESMAS
OBAT
DIBUTUH
KAN
ITEM OBAT
TERSEDIA
OBAT
GENERIK
TERSEDIA
JUM
LAH
% JUM
LAH
%
1 3 4 5 6 7 8
1 Banguntapan III 180 175 97,22 170 97,14
Sumber: Upaya Kefarmasian Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa belum semua obat
yang dibutuhkan telah tersedia dan 97,30% ketersediaan obat
generik di Puskesmas banguntapan III. Sedangkan pemakaian obat
tertinggi selama tahun 2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini.
Tabel 5.18. 10 Besar Pemakaian Obat Tertinggi
Di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
No Nama Obat Satuan Pemakaian
1 Parasetamol tablet 500 mg Tablet 59.355
2 Vitamin B kompleks Tablet 31.944
3 Klorfeniramine Maleat (CTM) tablet 4 mg Tablet 25.900
4 Amoksilina kaplet 500 mg Kaplet 23.192
5 Asam Askorbat (vit C) tablet 50 mg Tablet 18.137
6 Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg Tablet 14.668
7 Captopril tablet 12,5 mg Tablet 14.191
8 Thiamina HCl monohidrat (vit B1) tab 50 mg Tablet 11.250
9 Metformin HCl tablet 500 mg Tablet 11.221
10 Ranitidin 150 mg Tablet 11.078
Sumber: Upaya Kefarmasian Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 63
Dari tabel di atas dapat dipetik informasi bahwa
penggunaan obat terbanyak selama tahun 2016 adalah Parasetamol
500 mg sedangkan penggunaan antibiotik Amoksilina 500 mg masih
cukup tinggi sehingga diperlukan adanya monitoring penggunaan
antibiotik.
Pada tahun 2016 Puskesmas Banguntapan III telah
melakukan monitoring penggunaan obat terhadap penggunaan obat
rasional. Berikut disajikan hasil rekapan monitoring penggunaan obat
rasional selama tahun 2016:
Penggunaan Antibiotik terhadap kasus ISPA Non Pneumonia (J00)
sebesar 1,67%
Penggunaan antibiotik terhadap kasus Diare Non Spesific (A09)
sebesar 1,97%
Penggunaan injeksi pada kasus Myalgia (M79) sebesar 0%
Selanjutnya prosentase penggunaan antibiotik selama tahun
2016 dapat dilihat dalam grafik Grafik 5.8 berikut ini.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 64
Grafik 5.9. Prosentase Penggunaan Antibiotika pada kasus ISPA Non
Pneumonia dan Diare Non Spesifik serta Penggunaan Injeksi pada
Kasus Myalgia di Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Sumber: Upaya Kefarmasian Puskesmas Banguntapan III Tahun 2016
Dari monitoring penggunaan obat yang sudah dilakukan
dapat dipetik informasi bahwa penggunaan obat di Puskesmas
Banguntapan III sudah rasional. Hal ini terbukti dengan tercapainya
target penggunaan antibiotika pada kasus J00 dan A09 di bawah
10% (target Bantul).
Tahun 2016 juga dilaksanakan monitoring terhadap
penulisan obat generik dalam resep. Monitoring dilakukan
berdasarkan jenis status pasien. Yaitu pasien umum dan JKN.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Pasien Umum : 98,25%
Pasien JKN : 98,47%
Dari data di atas dapat terlihat bahwa penulisan resep oleh
dokter puskesmas terhadap obat generik sudah cukup tinggi.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 65
3) Sarana Kesehatan
Data fasilitas kesehatan dan pendidikan yang tercover pada
pendataan tahun 2016 adalah sbb :
Sarana Kesehatan
Puskesmas Pembantu : 2 buah
Posyandu Balita : 33 buah
Posyandu Usila : 16 buah
Dokter Praktek Swasta : 11 orang
Dokter gigi praktek : 4 orang
Bidan Praktek Swasta : 10 orang
Apotek : 5 buah
Lab Klinik : 2 buah
Forum Kesehatan Desa : 1 buah
Poskokesdes : 1 buah
RSU : 1 buah
Sarana Pendidikan
TK : 24 Buah
SD : 12 Buah
SMP : 3 Buah
SMA : 3 Buah
SLB : 1 Buah
Sumber: Bagian Sistem Informasi Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun
2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 66
Untuk lebih jelasnya sarana kesehatan di wilayah Puskesmas
Banguntapan III disajikan dalam gambar 5.3.
Gambar 5.3. Peta Penyebaran Sarana Kesehatan
di Desa Banguntapan Tahun 2016
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 67
BAB VI
KESIMPULAN
Berdasarkan data dan informasi hasil pembangunan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Banguntapan III tahun 2015 yang dilaporkan, dapat
disimpulkan bahwa indikator kesehatan masyarakat di desa Banguntapan
adalah :
1. Tidak ada Kematian Ibu dilaporkan.
2. Tidak ada kematian bayi dilaporkan.
3. Tidak ada kematian balita dilaporkan.
4. Angka Kesakitan DBD sebesar 2,49 per 1.000 penduduk.
5. Angka Kesembuhan TB dilaporkan sebesar 80%.
6. Angka Kesakitan Diare sebesar 11,110/00.
7. Tidak ada Kasus Kusta ditemukan.
8. Angka Gizi Buruk sebesar 0,3%.
9. Desa Banguntapan belum bisa mencapai DB4MK Plus.
Dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat di Desa
Banguntapan, sudah dilakukan upaya-upaya kesehatan yang hasilnya sebagai
berikut :
1. Persentase cakupan kunjungan ibu hamil K1 : 100%, K4 : 86,95%,
Persalinan ditolong tenaga kesehatan : 100%.
Profil Kesehatan Puskesmas Banguntapan III Tahun 2017 | 68
2. Persentase cakupan KB aktif sebesar 80,07%.
3. Persentase cakupan desa UCI sebesar 100%.
4. Persentase cakupan imunisasi campak bayi sebesar 99,8%.
5. Persentase ibu hamil mendapat Fe1 : 81,83% dan Fe3 : 72,31%.
6. Terjadi 2 KLB yaitu KLB Leptospirosis dan KLB Campak.
7. Persentase penduduk miskin tercakup Jaminan Kesehatan sebesar
100%.
8. Persentase rumah tangga ber-PHBS sebesar 46,34%.
9. Persentase rumah atau bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Aegypti
sebesar 84,85%.
10. Besar anggaran yang dikucurkan pemerintah untuk kegiatan puskesmas
sebesar Rp 1.184.817.500, 00.
Berbagai perbaikan untuk mencapai status kesehatan masyarakat telah
dilaksanakan, hal ini dapat dilihat dari hasil pencapaian yang terus meningkat
dari tahun ke tahun. Bagaimanapun pembangunan kesehatan harus tetap
ditingkatkan untuk mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Profil kesehatan ini dilampiri dengan tabel - tabel sesuai pedoman
penyusunan profil Kabupaten Bantul dan diterbitkan setiap tahun, sehingga
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh dinamika
kondisi kesehatan yang telah dicapai.
Top Related