1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kelahiran merupakan proses normal yang terjadi pada makhluk hidup
seperti manusia sebagai upaya alamiah untuk berkembang biak. Pada manusia
sebelum kelahiran selalu diawali dengan kehamilan.Dimana kehamilan normal
berlangsung selama 40 minggu, yang dibagi menjadi tiga periode tiga bulanan
atau trimester yaitu trimester pertama 1-13 minggu, trimester kedua 14-26
minggu dan trimester ketiga 27-40 minggu (Prawirohardjo,2002).
Pada keadaan normal asam urat melewati glomerulus dengan sempurna
untuk diserap kembali dengan sempurna oleh tubuluskontortiproksimalis dan
akhirnya dikeluarkan oleh tubuluskontortidistalis.Tampaknya perubahan pada
glomerulus menyebabkan titrasi asam urat mengurang sehingga kadarnya
dalam darah meningkat.Akan tetapi, kadar asam urat yang tinggi tidak selalu
ditemukan(Prawirohardjo,2007).
Di indonesia, eklampsia masih merupakan sebab utama kematian ibu,
dan sebab kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu, diagnosis dini
preeklampsia, yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta
penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian
ibu dan anak. Perlu di tekankan bahwa sindroma preeklampsia ringan dengan
hipertensi, edema dan proteinuria sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan
oleh wanita yang bersangkutan, sehingga tanpa disadari dalam waktu singkat
dapat timbul preeklampsia berat, bahkan eklampsia. Preeklampsia ialah
penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema dan proteinuria yang timbul
karena kehamilan. Penyakit ini umumya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan
(Prawirohardjo, 2007).
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pada wanita hamil
normotensi, kadar asam urat akan mulai meningkat sebelum timbulnya gejala
hipertensi dan proteinuria. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan kadar
asam urat terutama pada trimester II dan trimester III (Pramono, 2003).
1
2
Angka Kematian Ibu (AKI) di provinsi Kalimantan Tengah tahun 2012
tergolong masih tinggi yaitu 257 per 100.000 kelahiran hidup, hal ini perlu
mendapat perhatian kita bersama agar dapat mencapai target MDGs
(Millenium Development Goals) yaitu 102 per 100.000 KH pada tahun 2015
(Kalteng BKKN, 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang gambaran kadar asam urat dalam darah pada wanita hamil di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Yasmin Palangkaraya.
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah pada wanita hamil rentan terkena asam urat
2. kapan asam urat dapat meningkat pada wanita hamil
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan masalah
dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana gambaran kadar asam urat dalam darahpada wanitahamil ?
D. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah gambaran asam
urat dalam darah pada wanita hamildi Rumah sakit Ibu dan Anak Yasmin
Palangkaraya.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar asam urat
dalam darah pada wanita hamil.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu :
a. Bagi peneliti
Mengembangkan kemampuan dalam pembuat karya tulis ilmiah
dengan menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapat selama
pembelajaran, khususnya asam urat dalam darah pada wanita hamil.
3
b. Bagi mahasiswa
Sebagai bahan pengetahuan atau referensi untuk melakukan
penelitian selanjutnya.
c. Bagi teknisi laboratorium
Memberikan informasi kepada analis yang bekerja di laboratorium
mengenai gambaran kadar asam urat dalam darah pada wanita hamil.
d. Bagi masyarakat
Sebagai pengetahuan tentang asam urat dalam darah yang terdapat
pada wanita hamil, agar selalu memeriksakan kondisi kehamilan ke pusat
pelayanan kesehatan untuk ditindak lanjuti terutama pada saat kehamilan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Defini
Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya
janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu) dihitung dari
hari pertama sampai terakhir.Oleh karena dalam tubuh ada sesuatu yaitu
individu yang tumbuh dan berkembang untuk menyesuaikan diri, dengan
adanya individu itu tubuh mengadakan perubahan, memberi tempat,
kesempatan dan jaminan untuk tumbuh dan berkembang sampai saatnya
dilahirkan (Prawirohardjo, 2000).
2. Tanda-tanda gejala kehamilan
Tanda-tanda gejala kehamilan adalah sebagai berikut :
a) Tanda Mungkin
1) Amenorea ( terlambat datang bulan )
2) Mual ( nausea ) dan muntah (emesis )
3) Ngidam (menginginkan makanan tertentu )
4) Sinkope ( pingsan )
5) Payudara tegang ( payudara membesar dan tegang )
6) Sering miksi ( kencing )
7) Konstipasi atau Obstipasi (kesulitan untuk buang air besar )
8) Pigmentasi kulit
9) Epulis ( hipertropigusi )
10) Varices ( penampakan pembuluh darah vena )
b) Tanda pasti kehamilan
Gerakan janin dalam rahim terlihat atau teraba gerakan janin
dan teraba bagian-bagian janin, dan denyut jantung janin(Manuaba,
1998).
4
5
3. Perubahan fisiologis pada saat kehamilan
Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genitalia
wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.Plasenta dalam
perkembangannya mengeluarkan hormon somatomamotropin, estrogen
dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada (Manuaba,1998).
a) Rahim dan uterus.
Rahim yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30gram
akan mengalami hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat
1000 gram saat akhir kehamilan. Otot rahim mengalami hiperplasia
dan hipertopi menjadi lebih besar, lunak, dan dapat mengikuti
pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
b) Vagina.
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah
karena pengaruh estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-
biruan (tanda Chadwicks)
c) Ovarium (indung telur).
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung
korpusluteumgravidarumakan meneruskan fungsinya sampai
terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu.
Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vilikorealis
yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang mirip
dengan hormon luteotropikhipofisis anterior.
d) Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan
sebagai persiapan memberikan ASI pada saat laktasi.Perkembangan
payudara tidak dapat dilepaskan dari pengaruh hormon saat
kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan somatomamotropin.
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian
ASI dijabarkan sebagai berikut :
1) Estrogen berfungsi :
6
(a) Menimbulkan hipertofi sistem saluran payudara.
(b) Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam
sehingga payudara tampak makin membesar.
(c) Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam
menyebabkan rasa sakit pada payudara.
2) Progesteron berfungsi :
(a) Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi.
(b) Menambah jumlah sel asinus.
3) Somatomammotropin berfungsi :
(a) Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein,
laktalbumin, dan laktoglobulin.
(b) Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara.
(c) Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan.
e) Sirkulasi darah ibu.
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :
1) Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat
memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin
dalam rahim.
2) Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi
retro-plasenter.
3) Pengaruh hormon estrogen dan progesterone makin meningkat.
4. Perubahan Hormonal Selama Kehamilan
Perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan meliputi
peningkatan konsentrasi hormon seks yaitu estrogen dan
progesteron.Progesteron merupakan hormon seks kehamilan yang
utama.Kadarnya meningkat sampai bulan kedelapan kehamilan dan
menjadi normal kembali setelah melahirkan.Kadar estrogen meningkat
secara lambat sampai akhir kehamilan.Pada awal kehamilan estrogen
dan progesteron diproduksi oleh korpusluteum.Kemudian terjadi
pergantian fungsi korpusluteum kepada plasenta, yang terjadi pada
7
minggu keenam sampai minggu kedelapan kehamilan, dimana plasenta
berperan sebagai organ endokrin yang baru.
Estrogen yang disekresi oleh ovarium dan plasenta berperan
penting dalam perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks
sekunder dan pertumbuhan uterus.Sedangkanprogesterondisekresi oleh
korpusluteum dan plasenta, bertanggung jawab dalam membangun
lapisan uterus pada pertengahan masa kehamilan berlangsung.
B. Preeklampsia
Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema
dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumya
terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan (Prawirohardjo, 2007).
Pada preeklampsia dan eklampsia akan terjadi perubahan-
perubahan anatomi dan fisiologi pada berbagai organ seperti ginjal, retina,
sistem hemodinamik dan kimia darah. Perubahan kimia darah yang dapat
terjadi antara lain metabolisme asam urat yang oleh beberapa peneliti
dikatakan khas yaitu adanya peningkatan kadar asam urat. Organ ginjal
memegang peran penting dalam pengaturan keseimbangan asam urat
tubuh. Kadar asam urat dalam tubuh merupakan hasil akhir dari
metabolisme purin yang dalam keadaan normal sebagian besar akan
diekskresikan melalui ginjal. Pada preeklampsia akan terjadi perubahan
fungsi ginjal dimana terjadi penurunan aliran darah ginjal, penurunan
filtrasi glomerulus dan klirens asam urat akan menurun juga. Akibatnya
akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat (Pramono, 2003).
Pada preeklampsia dibagi menjadi preeklampsia ringan dan
preeklampsia berat. Preeklampsia ringan adalah preeklampsia dengan
tekanan darah sistolik 140- <160 mmHg atau tekanan darah diastolik 90-
<110 mmHg. Diagnosis preeklampsia berat ditegakkan pada kasus dengan
preeklampsia dan didapatkan salah satu gejala berikut :
1. Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 110 mmHg.
8
2. Proteinuria ≥ 5 gram/24 jam atau ≥ 4 +.
3. Oliguria, yaitu produksi urin < 500 ml per 24 jam yang disertai
kenaikan kadar kreatinin plasma.
4. Gangguan visus dan serebral.
5. Nyeri epigastrum atau nyeri kudran kanan atas abdomen.
6. Edema paru-paru dan sianosis.
7. Pertumbuhan janin terhambat.
8. Adanya sindroma HELLP (Hemolysis; elevated liver enzymes;
low platelet).
C. Asam Urat
1. Definisi
Asam urat adalah hasil produksi tubuh dan merupakan bagian dari
metabolisme purin, sehingga keberadaannya bisa normal dalam darah dan
urin.Dalam keadaan normal, produk buangan ikut terbuang melalui urin
atau saluran ginjal, termasuk asam urat.Jika keadaan ini tidak berlangsung
normal, asam urat yang diproduksi akan menumpuk dalam jaringan tubuh.
Akibatnya terjadi penumpukan kristal asam urat pada daerah persendian,
sehingga menimbulkan rasa sakit yang luar biasa(Bangun,2008).
2. Penyebab Tingginya Kadar Asam Urat Darah
Tingginya asam urat darah bisa timbul akibat asam urat yang
berlebihan atau pembuangannya yang
berkurang.Penyebabterjadinyahiperurisemia, antara lain :
a) Produksi asam urat darah meningkat (Gout Metabolik).
Hal ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara
berlebihan.Penyebabnya adalah :
1) Gout primer metabolik yang dikarenakan sintesis atau
pembentukan yang berlebihan.
2) Gout sekunder metabolik, dimana pembentukan asam urat
berlebihan karena penyakit lain seperti leukemia, mudah pecahnya
9
sel darah merah atau hemolisis, serta pengobatan kanker atau
kemoterapi, dan radioterapi.
b) Pengeluaran atau pembuangan asam urat melalui ginjal berkurang
(Gout Renal)
1) Gout renal primer yang dikarenakan gangguan ekskresi asam urat
di tubuli distal ginjal yang sehat.
2) Gout renal sekunder yang disebabkan pada ginjal yangrusak,
kerusakan ginjal yang kronis atau chronic renal failure.
c) Perombakan dalam usus yang berkurang, serangan gout mendadak
(Arthritis gout akut) dapat dipicu oleh :
1) Luka ringan dan pembedahan.
2) Kelelahan.
3) Pemakaian sejumlah besar atau makanan yang kaya protein purin.
4) Kedinginan.
5) Stress.
6) Penyakit dan sejumlah obat yang menghambat sekresi asam urat,
seperti salisilat, INH, diuretik, dan asam keton hasil pemecahan
lemak sebagai akibat banyak mengonsumsi lemak.
Oleh karena itu, kadar asam urat di dalam darah bisa meningkat
bila seseorang terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung
purin tinggi seperti ekstrak daging, kerang dan jeroan (hati, ginjal, limpa,
paru dan otak).
Selain pola makan, gaya hidup yang tergesa-gesa demi tuntutan
kebutuhan membuat kesibukan semakin tidak terelakkan. Tidak
mempunyai waktu untuk bersantai, berolahraga, ditambah stress yang
sering melanda.Kecenderungan seperti ini yang terus terjadi, sehingga
kesehatan tubuh pun akan menurun dan penyakit asam urat akan timbul
dikarenakan peredaran darah yang melemah dan sirkulasi darah yang tidak
lancar. Gejala serangan asam urat ditandai dengan nyeri dan
pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari lainnya.
10
3. Gejala- Gejala Asam Urat
Adapun gejala- gejala yang terkena asam urat yaitu :
a) Sendi terasa nyeri, ngilu, linu, kesemutan sampai membengkak
berwarna kemerahan (meradang).
b) Biasanya persendian terasa nyeri pada pagi hari(baru bangun tidur)
atau malam hari.
c) Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang – ulang kali, biasanya yang
sering diserang pada sendi jari kaki, jari tangan ,lutut, tumit,
pergelangan tangan, serta siku.
d) Pada kejadian kasus yang parah, persendian terasa sakit pada saat akan
bergerak.
4. Metode Pemeriksaan Asam Urat
Dalam pemeriksaan asam urat ini ada 2 metode pemeriksaan yaitu:
a) Uricase
1) Prinsip : dengan adanya uricase, asam urat diubah menjadi
allantoin dan peroksida, selanjutnya dengan bantuan enzim
peroksidase, peroksida akan bereaksi dengan kromogen dan 4-
aminoantipirin membentuk senyawa yang berwarna merah muda.
2) Reaksi : - Uric acid + O2 + 2 H2O → allantoin + CO2+H2O2
- 2 H2O2 + DCHBS + PAP → N-(4-antipyryl)-3-chloro-
5-sulfonate-p-benzoquinonimine + HCl + 4 H2O
(Leaflet Reagen).
3) Sampel : serum, plasma heparin (Leaflet Reagen).
4) Nilai normal : laki-laki = 3,40 -7,00 mg/dl
perempuan = 2,40 – 5,70 mg/dl (Leaflet
Reagen).
b) POCT ( Point Of Care Test )
POCT (Point of Care Testing) adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan di dekat atau di samping tempat tidur pasien. Menggunakan
sampel darah atau urin dalam jumlah sedikit. Pemeriksaan ini
11
dilakukan dengan atau tanpa tahap praanalitik dan memberikan hasil
yang cepat, sehingga pengambilan keputusan dapat segera dilakukan
untuk manajemen pasien yang baik. Dalam operasinya, layanan ini
dilaksanakan di dekat pasien, tapi pertanggungjawaban dan operasinya
tetap dilakukan oleh petugas yang berwenang dari laboratorium klinik.
Manfaat dari POCT adalah pelaporan hasil pemeriksaan lebih cepat
sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan lebih cepat pula
(Luhur, 2013).
5. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemeriksaan asam urat
1) Sampel lifemik dapat menyebabkan hasil pemeriksaan kadar asam
urat tinggi palsu.
2) Sampel hemolisis dapat mempengaruhi hasil kadar asam urat.
3) Sampel ikterik juga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan asam
urat.
D. Metabolisme Ginjal Pada Kehamilan
Pada saat kehamilan, ginjal mengalami perubahan yang disebabkan oleh
aliran darah ke dalam ginjal menurun, sehingga menyebabkan filtrasi
glomerulus mengurang. Kelainan pada ginjal yang penting ialah dalam
hubungan dengan proteinuria dan mungkin sekali juga dengan retensi garam
dan air. Mekanisme retensi garam dan air belum diketahui benar, tetapi
disangka akibat perubahan dalam perbandingan antara tingkat filtrasi
glomerulus dan tingkat penyerapan kembali oleh tubulus. Pada kehamilan
normal, penyerapan ini meningkat sesuai dengan kenaikan filtrasi glomerulus.
Penurunan filtrasi glomerulus akibat spasmus arteriolus ginjal menyebabkan
filtrasi natrium melalui glomerulus menurun, yang menyebabkan retensi
garam dan air belum diketahui benar.
Fungsi ginjal pada preeklampsia tampaknya agak menurun bila dilihat dari
clearance asam urik. Filtrasi glomerulus dapat turun sampai 50% dari normal.
Sehingga menyebabkan diuresis turun; pada keadaan lanjut dapat terjadi
oliguria atau anuria (prawirohardjo, 2007).
12
Pada kehamilan normal, aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi
glomerulus secara nyata meningkat diatas nilai pada keadaan tidak hamil.
Tetapi dengan adanya vasokonstriksi yang mengakibatkan terjadinya
hipertensi karena kehamilan, perfusi darah ginjal dan kecepatan filtrasi
glomerulus menurun. Akibatnya akan terjadi peningkatan kadar kreatinin
plasma dan asam urat (Pramono, 2003) .
13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu suatu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan atau
mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif lalu dijabarkan.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Tempat Penelitian.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Yasmin
Palangkaraya.
2. Waktu penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dari tanggal 25 Juni- 5
Juli 2013.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah wanita hamil yang
melakukan pemeriksaan kehamilandi Rumah Sakit Ibu dan Anak Yasmin
Palangkaraya.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 orang
wanita hamil yang melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
YasminPalangkaraya.Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu pengambilan sampel secaraconvenience sampling,
yaitu sampel yang diambil dari anggota populasi yang tersedia (Brase dan
Brase, 2007).
13
14
D. Alat dan Bahan
Dalam penelitian ini alat dan bahan yang digunakan untuk
pemeriksaan kadar asam urat pada wanita hamil adalah :
1. Alat :
a) Fotometer
b) Sentrifuge
c) Tabung reaksi 12 x 75 mm
d) Tabung reaksi 15 x 100 mm
e) Mikropipet 1000 µl
f) Mikropipet 20 µl
g) Tip biru dan tip kuning
h) Tissue
2. Bahan :
a) Serum
b) Kit Reagen Asam urat
E. Prosedur Kerja Pemeriksaan Asam Urat Metode Uricase
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan asam urat ini adalah
metode Uricase.Metode ini menggunakan prinsip Asam urat yang dioksidasi
oleh Uricase menjadi Allatoin dan H2O2 dengan adanya Peroksidase
menghasilkan kromogen berwarna yang diukur pada panjang gelombang 546
nm yang sebanding dengan kadar asam urat dalam sampel.
1. Langkah-langkah penelitian :
a) Cara pembuatan serum
Cara pembuatan serum ialah membiarkan darah beku terlebih
dahulu dalam suhu kamar selama 5-10 menit, kemudian disentrifuge
dengan kecepatan 6000 rpm selama 5menit.
15
b) Preparasi work reagent
Pipet 25 ml reagent R2 masukkan ke dalam reagent R3 kocok
sampai homogen.
2. Langkah-langkah pemeriksaan :
Pemeriksaan Asam urat menggunakan fotometer untuk melakukan
pengukuran secara photometric, maka perlu dipreparasi blanko
(aquadest),blanko reagent, standart dan sampel.
a) Pembuatan Blanko Reagent Asam urat
1) Pipet work reagen sebanyak 1000µl
2) Masukan dalam tabung reaksi
3) Tambahkan aquades sebanyak 20µl
4) Inkubasi dalam suhu kamar selama 5-10 menit
5) Ukur pada fotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
b) Pembuatan Standar Asam Urat
1) Pipet work reagen asam urat sebanyak 1000 µl
2) Masukkan dalam tabung reaksi
3) Tambahkan standart asam urat sebanyak 20 µl
4) Inkubasi selama 5-10 menit pada suhu kamar
5) Ukur dengan fotometer dengan panjang gelombang 546 nm.
c) Pembuatan Sampel Asam Urat
1) Pipet work reagent Asam Urat sebanyak 1000µl
2) Masukan dalam tabung reaksi
3) Tambahkan sampel serum sebanyak 20 µl
4) Inkubasi selama 5-10 menit pada suhu kamar
5) Sampel siap diukur pada alat fotometer dengan panjang gelombang
546 nm (Leaflet Reagen).
16
F. Pengamatan
Variabel yang diamati adalah kadar asam urat dalam darah pada
wanita hamil yang menjadi anggota sampel di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Yasmin Palangkaraya. Pengamatan kadar asam urat dilakukan pada umur
kehamilan trimester I, trimester II dan trimester III. Untuk keperluan analisis,
kadar asam urat dalam darah pada wanita hamil dibandingkan dengan kadar
asam urat normal.
G. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari hasil pemeriksaan Asam urat yang dilakukan
pada sampel serum pada wanita hamil dengan menggunakan metode uricase di
Laboratorium Rumah Sakit Ibu dan Anak Yasmin.
H. Teknik Analisa Data
Data yang terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk persentase
dengan menggunakan rumus sebagai berikut
Perhitungan persentase dilakukan dengan rumus :
P = �
��100%
Keterangan :
P = Persentase asam urat pada wanita hamil
F = Frekuensi (jumlah sampel yang kadar asam urat meningkat pada
wanita hamil)
N = Ukuran sampel yang diuji
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitianinidilakukan di
RumahSakitIbudanAnakYasminPalangkaraya.25 Juni -5 Juli 2013
padawanitahamil yang melakukanpemeriksaan
diRumahSakitIbudanAnakYasminPalangkaraya.
Selamapenelitian di
RumahSakitIbudanAnakYasminPalangkarayadidapatkan
25sampelwanitahamil yang melakukanpemeriksaan di
LaboratoriumRumahSakitIbudanAnak Yasmin Palangkaraya.
Hasil tabel dilakukanfrekuensidanpersentasekadarasamuratberdasarkan
trimester I, trimester II dan trimester III. Hasildapatdilihatpadatabel 1.Berikut
ini:
Tabel 1.Hasilfrekuensidanpersentaseasamuratpadawanitahamil
No. UmurKehamilan
Kadar asamuratdalamdarah
Jumlah Normal Lebihdari normal
F % F %
1. Trimester I 2 8 - - 2
2. Trimester II 6 24 - - 6
3. Trimester III 7 28 10 40 17
Jumlah 15 60 10 40 25
Padatabel 1, dari 25sampelwanitahamilsebagaiobjekpenelitianterdapat
15 orang (60%) kadarasamurat normal dan 10 orang (40%) kadar asam urat
lebih dari normal.
18
B. Pembahasan
Dalampenelitianinitelahdilakukanpemeriksaankadarasamuratterhad
ap 25sampel serum wanitahamil yang telahmelakukanpemeriksaan di
RumahSakitIbudanAnakYasminPalangkaraya.
Padapemeriksaanasam uratdalamdarahpadawanitahamilsampel
yang digunakanadalah serum yang didapatkandaridarah vena yang
dibiarkanbekuterlebihdahuludalamsuhukamarselama 5 – 10 menit,
kemudian di sentrifugedengankecepatan 6000rpm selama 5 menit.
Langkah-langkahpemeriksaannyadenganmemipet work reagent
asamuratsebanyak 1000 µl dansampel serum sebanyak 20 µl
kedalamtabungreaksi, kemudian diinkubasiselama 5- 10
menitpadasuhukamar,setelahitudiukurpadafotometerdenganpanjanggelom
bang 546 nm.
Pada kehamilan normal, aliran darah ginjal dan kecepatan filtrasi
glomerulus secara nyata meningkat diatas nilai pada keadaan tidak hamil.
Tetapi dengan adanya vasokonstriksi yang mengakibatkan terjadinya
hipertensi karena kehamilan, perfusi darah ginjal dan kecepatan filtrasi
glomerulus menurun. Akibatnya akan terjadi peningkatan kadar kreatinin
plasma dan asam urat (Pramono, 2003).
Beberapa penelitian membuktikan bahwa pada wanita hamil
normotensi, kadar asam urat akan mulai meningkat sebelum timbulnya
gejala hipertensi dan proteinuria. Tekanan darah normal atau normotensi
adalah tekanan sistolik kurang dari 120 mmHg dan diastolik kurang dari
80 mmHg(Pramono, 2003).
Berdasarkan hasilpenelitiankadarasamuratpada 25sampel serum
wanitahamildidapatkankadarpersentase, yaituterdapat 15 orang (60%)
kadarasamurat normal dan 10 orang (40%) kadarasam urat lebih dari
normal.
17
19
Padaumurkehamilan trimester III,
ternyatapadaumumnyaterdapatpeningkatankadarasamuratyaitusebanyak 10
orang denganpersentase 40% dengan tekanan darah normal (normotensi),
yang mungkin disebabkan oleh perubahan hormon yang terjadi selama
kehamilan yaitu estrogen dan progesteron. Progesteron merupakan hormon
seks kehamilan yang utama. Kadarnya meningkat sampai bulan kedelapan
kehamilan dan menjadi normal kembali setelah melahirkan, sedangkan
kadar estrogen meningkat secara lambat sampai akhir kehamilan, Salah
satu fungsi estrogen adalah ikut membantu pembuangan asam urat melalui
urin. Sehingga kadar asam urat pada wanita hamil khususnya pada
kehamilan trimester III mengalami peningkatan dikarenakan asam urat
yang dibuang melalui urin tidak banyak.
Dilihat dari tekanan darah yang tidak meningkat pada 10 orang
dengan kadar asam urat lebih dari normal pada umur kehamilan trimester
III belum bisa menjadi penanda preeklampsia karena tekanan darah masih
dalam batas normal. Sedangkan untuk preeklampsia dibagi menjadi dua
yaitu preeklampsia ringan dan preeklampsia berat. Preeklampsia ringan
adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik 140- <160 mmHg atau
tekanan darah diastolik 90- <110 mmHg. Diagnosis preeklampsia berat
ditegakkan dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah
diastolik ≥ 110 mmHg.
20
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang telah dilakukan
diRumahSakitIbudanAnakYasminPalangkaraya,
gambaranasamuratdalamdarahpadawanitahamil, makadidapatkesimpulanyaitu
:
1. Diperoleh peningkatan kadarasamuratsebanyak 10 orang (40%) pada umur
kehamilan trimester III dankadarasamurat normal sebanyak 15 orang
(60%) pada umur kehamilan yaitu, trimester I sebanyak 2 orang (8%),
trimester II sebanyak 6 orang (24%) dan trimester III sebanyak 7 orang
(28%).
2. Dilihat dari peningkatan kadar asam urat pada umur kehamilan trimester
III belum bisa dijadikan penanda preeklampsia dikarenakan tekanan darah
masih dalam batas normal.
B. Saran
1. Bagipeneliti yang inginmelanjutkanpenelitian,
disarankanmelakukanpenelitianterhadapkadar asam urat dalam serum pada
kehamilan Trimester II dan III sebagai prediktor kejadian preeklampsia
dengan riwayat hipertensi.
2. Bagiwanitahamil,
supayalebihmenjagaasupanmakananselamamasakehamilan.
20
21
DAFTAR PUSTAKA
Bangun,A. P. 2008. Khasiat Tanaman Obat Untuk Rematik dan Asam Urat.Jakarta: Sarana Pustaka Prima
BKKBN, Kalteng. 2012. TingginyaAngka Kematian Ibu Di Kalimantan
Tengah.http://Kalteng.BKKN.go.id (diakses tanggal 13 Juli 2013). Brase, C. H. , dan Brase, C. P. , 2007. Understanding Basic Statistic. Houghton
LiflinCompany. Boston. Newyork Luhur, A. dan Mengko, R. 2013. Instrumentasi Laboratorium Klinik. Bandung :
ITB Manuaba, I. B. G. 1998.Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
berencana untuk Pendidikan Bidan.Jakarta : EGC Pramono, A. 2003.Kadar Asam Urat Dalam Serum Pada Kehamilan Trimester II
dan III Sebagai Prediktor Kejadian Preeklampsia.Eprints.undip.ac. id/12304/1/2003PPDS1923.pdf. diakses 3 Juni 2013
Prawirohardjo, S. 2000. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
SarwonoPrawirohardjo Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka
SarwonoPrawirohardjo Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta : PT. Bina Pustaka
SarwonoPrawirohardjo
22
GAMBARAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH
PADA WANITA HAMIL
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Predikat Ahli Madya Analis Kesehatan
Oleh
ISMI HARYATI
10. 72. 11990
PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
2013
Top Related