Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 1
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan kedaulatan pangan, diperlukan
sumberdaya manusia (SDM) pertanian yang berkualitas, andal, serta
berkemampuan manajerial, kewirausahaan, dan organisasi bisnis.
Sumberdaya manusia pertanian yang berkualitas sebagai pelaku
utama dan pelaku usaha disektor pertanian akan mampu membangun
sistem pertanian yang berdaya saing tinggi. Salah satu upaya untuk
meningkatkan SDM Pertanian tersebut terutama pelaku utama dan
pelaku usaha adalah melalui kegiatan pelatihan pertanian.
Pencapaian kinerja peningkatan SDM pertanian melalui pelaksanaan
kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Badan PPSDMP melalui salah
satu unit kerjanya BBPP Lembang.
BBPP Lembang merupakan satuan organisasi Badan PPSDMP
Kementerian Pertanian yang bertanggungjawab terhadap pelatihan
dan pengembangan SDM pertanian. Mandat Balai Besar Pelatihan
Pertanian (BBPP) Lembang sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, adalah
melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan
profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan
teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
Upaya peningkatan kompetensi dan profesionalisme sumberdaya
manusia aparatur dan non aparatur pertanian oleh Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang telah dan terus dilaksanakan
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan, sesuai tugas pokok dan
fungsi yang diembannya, diantaranya melalui diklat-diklat berbasis
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 2
kompetensi sesuai dengan tugas dan jabatan yang dipangku,
berdasarkan Permentan Nomor: 49/Permentan/OT.140/9/2011, yaitu,
Diklat bagi aparatur dan non aparatur pertanian. Diklat bagi aparatur
meliputi diklat fungsional, diklat teknis pertanian, dan diklat
kewirusahaan, sedangkan diklat bagi non aparatur meliputi diklat
kepemimpinan, kewirausahaan, serta diklat teknis komoditas
pertanian.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang terus
berupaya mencegah terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme sebagai
bagian dari komitmen dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih
dan pengelolaan anggaran kegiatan yang akuntabel. Untuk itu
pelaksanaan kegiatan dan output kegiatan/kinerja yang dicapai Balai
Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang tahun 2017 harus dapat
dipertanggungjawabkan dan dicapai secara efektif, efisien dan
transparan, khususnya kepada atasan, lembaga pengawasan dan
penilai akuntabilitas dalam bentuk Laporan Kinerja (LAKIN). LAKIN
disusun dalam rangka pengukuran kinerja selama satu tahun
anggaran, pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok, fungsi,
kewenangan pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang
dipercayakan kepada BBPP Lembang berdasarkan perencanaan
strategis yang telah dirumuskan. Diharapkan melalui pengukuran
kinerja, keberhasilan suatu program kegiatan akan lebih terlihat dari
kemampuan pengelolaan program kegiatan yang didasarkan atas
perencanaan dan realisasi yang dicapai baik fisik (sasaran yang ingin
dicapai) maupun realisasi keuangan. Hal ini dilakukan sebagai wujud
pertanggungjawaban dalam pelaksanaan visi, misi dan strategi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan kegiatan BBPP Lembang tahun 2017 didasarkan
pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) BBPP Lembang
tahun anggaran 2017 telah ditetapkan dalam surat pengesahan DIPA
nomor: SP DIPA-018.10.2.239701/2017 tanggal 7 Desember 2016
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 3
serta terjadinya revisi DIPA sebanyak 14 kali sampai dengan nomor:
SP DIPA-018.10.2.239701/2017 revisi 14 tanggal 28 Desember 2017
yang disebabkan adanya perubahan anggaran.
Penyusunan Laporan Kinerja BBPP Lembang mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
lnstansi Pemerintah.
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Kementerian Pertanian yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri
Pertanian Nomor: 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, telah ditetapkan Tugas dan
Fungsi unit-unit kerja di lingkup Kementerian Pertanian, termasuk
BBPP Lembang.
1. Tugas
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 101/Permentan/OT.140/10/2013, tentang Organisasi dan
Tata Kerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang,
maka BBPP Lembang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan
fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi,
mengembangkan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis
di bidang pertanian bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
2. Fungsi
BBPP Lembang menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan
pelaksanaan kerjasama;
b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 4
c. Pelaksanaan penyusunan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang pertanian;
d. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi
aparatur;
e. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang hortikultura bagi
aparatur dan non-aparatur pertanian dalam dan luarnegeri;
f. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang hortikultura bagi
aparatur dan non-aparatur;
g. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang pertanian;
h. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media
pelatihan fungsional dan teknis di bidang pertanian;
i. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan
fungsional dan teknis di bidang hortikultura;
j. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan
pertanian swadaya;
k. Pelaksanaan pemberian konsultansi di bidang pertanian;
l. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang pertanian
bagi aparatur dan non-aparatur;
m. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan
pelatihan fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan
profesi, pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional
dan teknis di bidang pertanian bagi aparatur dan non-aparatur
pertanian;
n. Pengelolaan unit inkubator agribisnis;
o. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang
pertanian;
p. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta
pelaporan;
q. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;
r. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,
perlengkapan dan instalasi BBPP Lembang.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 5
C. Organisasi dan Tata Kerja
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya BBPP Lembang secara
organisasi didukung oleh: Eselon III, sebanyak 3 (tiga) orang dan
Eselon IV sebanyak 7 (tujuh) orang. Susunan organisasi Eselon III dan
IV Balai Besar Diklat Pertanian (BBPP) Lembang secara umum
sebagai berikut:
a. Bagian Umum;
b. Bidang Program dan Evaluasi;
c. Bidang Penyelenggara Diklat;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
Struktur organisasi BBPP Lembang secara skematis dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Uraian tugas masing-masing Bagian/Bidang pada BBPP Lembang
adalah sebagai berikut:
1). Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, instalasi
dan saran teknis.
Dalam melaksanakan tugasnya, bagian umum menyelenggarakan
fungsi:
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah
tangga;
b. Pelaksanaan urusan keuangan;
c. Pelaksanaan urusan perlengkapan, instalasi dan saran teknis.
Bagian Umum terdiri atas:
1) Kepala Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga;
2) Kepala Subbagian Keuangan;
3) Kepala Subbagian Perlengkapan dan Instalasi.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 6
Adapun tugasnya yaitu:
1) Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga mempunyai tugas
melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan;
3) Subbagian Perlengkapan dan Instalasi mempunyai tugas
melakukan urusan perlengkapan dan instalasi dan saran teknis.
2). Bidang Program dan Evaluasi
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pelaksanaan
kerjasama dan identifikasi kebutuhan pelatihan dibidang pertanian,
pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian swadaya,
pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data dan informasi
pelatihan dan pelaporan.
Dalam melaksanakan tugasnya bidang Program dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi;
a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan
pelaksanaan kerja sama;
b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
c. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan dibidang
pertanian;
e. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta
pelaporan.
Bidang Program dan Evaluasi terdiri atas:
1) Seksi Program dan Kerjasama;
2) Seksi Evaluasi dan Pelaporan.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 7
Tugasnya yaitu:
1. Seksi Program dan Kerjasama, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan
anggaran, pelaksanaan kerja sama dan identifikasi kebutuhan
pelatihan bagi aparatur dan non aparatur di bidang pertanian,
serta pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
2. Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan
data dan informasi pelatihan dan pelaporan.
3). Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Bidang Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas
melaksanakan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan
fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi,
pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di
bidang hortikultura bagi aparatur dan non aparatur pertanian serta
pengelolaan unit inkubator usaha tani.
Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Penyelenggaraan
Pelatihan menyelenggarakan fungsi:
a. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional
bagi aparatur di bidang pertanian;
b. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan
profesi bagi aparatur dan non aparatur di bidang hortikultura;
c. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model
dan teknik pelatihan fungsional dan teknis bagi aparatur dan
non aparatur;
d. Pengelolaan unit Inkubator Usaha Tani (IUT).
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 8
Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri atas:
1) Kepala Seksi Pelatihan Aparatur
2) Kepala Seksi Pelatihan Non Aparatur
Adapun tugasnya yaitu:
1) Seksi pelatihan aparatur, mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional,
teknis profesi, serta pengembangan model dan teknik pelatihan
fungsional dan teknis di bidang hortikultura bagi aparatur.
2) Seksi pelatihan non aparatur, mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis profesi,
serta pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi
nonaparatur dibidang hortikultura, serta pengelolaan unit
inkubator usaha tani.
4). Jabatan Fungsional Tertentu (Widyaiswara)
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas Jabatan Fungsional
Widyaiswara, serta sejumlah jabatan fungsional berdasarkan
bidang masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas:
a. Melakukan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
Bidang pertanian;
b. Melakukan pelatihan fungsional di bidang pertanian bagi aparatur:
c. Melakukan pelatihan teknis dibidang hortikultura bagi aparatur dan
non aparatur pertanian dalam dan luar negeri;
d. Melakukan pelatihan profesi dibidang hortikultura bagi aparatur
dan non aparatur;
e. Melakukan uji kompetensi dibidang pertanian
f. Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media
pelatihan fungsional dan teknis di bidang pelatihan;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 9
g. Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan
fungsional dan teknis dibidang hortikultura;
h. Melakukan pemberian konsultasi dibidang pertanian;
i. Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan dibidang pertanian bagi
aparatur dan non aparatur;
j. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional lainnya mempunyai tugas
melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh
seorang pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh kepala BBPP
Lembang. Jumlah pejabat fungsional tersebut ditentukan
berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja yang diatur
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Disamping struktur organisasi formal, dalam pelaksanaan
kegiatan sehari-hari, Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Lembang memiliki dan mengembangkan Inkubator Usaha Tani
(IUT), sebagai sarana konsultasi agribisnis dan penyebaran
informasi pertanian.
D. Lingkungan Strategis Organisasi
Lingkungan strategis Organisasi dipengaruhi oleh lingkungan internal
dan eksternal balai, dalam hal ini akan memberikan pengaruh baik
yang positif dan negatif terhadap perkembangan Balai Besar pelatihan
Pertanian Lembang. Berdasarkan analisis SWOT (Strenght,
Weakness, Opportunities dan Thereats), lingkungan strategis BBPP
Lembang dapat diuraikan sebagai berikut:
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 10
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan BBPP Lembang adalah sebagai berikut:
NO ASPEK KEKUATAN URAIAN
1 SDA • Lokasi : strategis, daerah wisata, sejuk/tenang, dekat perguruan tinggi, instansi pemerintahan, dekat dengan pasar
• Transportasi mudah
2 SDM • WI : 30 orang (4 keahlian, berpengalaman)
• Struktural : Berpengalaman, jumlah mencukupi (94 org)
3 Sarana prasarana • Asrama &guest house, kelas, aula • Sarana kebun praktek, laboratorium
(kultur jaringan &pengolahan hasil), screen house
4 ISO • ISO 9001-2008
5 Teknologi • Informasi dan teknologi budidaya tanaman dan pengolahan hasil
• Minaponik
6 Pengalaman sejak tahun 1962 (52 Tahun)
• Menyelenggarakan diklat nasional dan Internasional
• Pengembangan inkubator agribisnis (KRPL, pembibitan kentang, jamur, anggrek)
• Kerjasamanasional dan internasional • Penghargaan Abdi Bhakti Tani
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 11
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan BBPP Lembang pada saat ini adalah:
NO ASPEK KELEMAHAN URAIAN
1 Pelayanan • Belum memenuhi standar hotel • Kebersihan kurang / penambahan
tenaga kebersihan • Keamanan kurang • SOP pelayanan belum prima
2 Finansial • Sebagian besar masih di dukung DIPA / belum mandiri
• Keterbatasan penggunaan anggaran untuk Real Business
3 Fasilitas • Ketersediaan air di musim kemarau kurang
• Kapasitas asrama kurang • Kendaraan operasional kurang • Sarana olah raga kurang • Tempat parkir belum memadai • WC umum • Jalan kompleks belum memadai • Drainase • Penerangan • Mekanisasi pertanian • Rumah kaca
4 Organisasi • Birokrasi pemerintah perlu mengarah ke entrepreneur birocrachy
• Struktur organisasi • Reward and punishment • Strategi • Kompetensi • Leadership • Team Work • Staffing • System
5 Tata nilai • Etos kerja • Komitmen • Kreatifitas • Kerja keras • Kerjasama • Etika
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 12
3. Peluang (Opportunity) dan Tantangan/Ancaman (Threats)
Peluang dan tantangan yang dapat menjadi kekuatan dalam
pengembangan BBPP Lembang adalah sebagai berikut:
NO ASPEK
PELUANG KONTEKS BBPP
PELUANG DAN TANTANGAN
INISIASI
1 Politik • Otonomi daerah
• Partisipasi masyarakat
• Kedaulatan pangan
P : Kerjasama dengan pemerintah daerah (Pemda) lebih besar
P : Membangun kompetensi partisipasi masyarakat
P : Peningkatan kompetensi kedaulatan pangan
T : Banyak Institusi sejenis melaksanakan pelatihan
• Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan SDM Pertanian Masa kini dan masa depan
• Mengembangkan jejaring Kerjasama
• Membangun kepercayaan publik
2 Ekonomi • Dinamika demand and supply pangan dan benih
• MEA 2015
P : Kebutuhan pelatihan tenaga kerja pertanian yang produktif
P : Diklat agribisnis kentang meningkat
T : Arus komoditas dan pemenuhan tenaga kerja profesional
T : Dinamika/fluktuasi pasar nasional dan global
Pengembangan diklat profesional
3 Sosial dan Budaya
• Gaya hidup sehat
P : Pemenuhan diklat pertanian organik
P : Pengembangan diklat dan konsultansi kuliner sehat
T : One Stop Shopping
• Pengembangan program diklat integrated farming, sistem pertanian bioindustri pedesaan
• Membangun Outlet
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 13
No ASPEK
PELUANG KONTEKS BBPP
PELUANG DAN TANTANGAN
INISIASI
4 Hukum • UU ASN • UU P3, no.19 th
2013
P : Meningkatkan frekuensi pelatihan
T : Meningkatkan kapasitas tempat pelatihan
T : Membangun kepercayaan
T : Memenuhi kewajiban melaksanakan diklat sesuai ASN
• Pengembangan pelatihan aparatur dan non aparatur
• Peningkatan kemampuan widyaiswara
5 Lingkungan • Trade off pengembangan usaha hortikultura terhadap lingkungan
• Trend sustainable agriculture
P: Konsultansi industri pertanian ramah lingkungan, diklat amdal
T : Penerapan sistem bio industri pedesaan berkelanjutan
Pengembangan diklat sistem pertanian bioindustri pedesaan berkelanjutan
6 Teknologi • Dinamika perubahan teknologi usaha agribisnis hortikultura yang terus berkembang dengan cepat
P: Kebutuhan kediklatan yang inovatif dan teknologi mutakhir
T : Merespon dinamika teknologi yang cepat berubah
Pengembangan diklat teknis, fungsional dan profesi berbasis teknologi maju dan terkini
E. Keragaan Sumber Daya Manusia BBPP Lembang
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, pada Tahun 2017
BBPP Lembang didukung oleh 118 orang berstatus PNS dan 35 orang
THL, dapat dilihat berdasarkan tugas pokok dan fungsinya, tingkat
pendidikan, pangkat/golongan ruang, Jenis kelamin. Selain itu juga
pada tahun 2017 terdapat kegiatan kepegawaian baik itu pelayanan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 14
kepegawaian ataupun ketatausahaan dalam hal persuratan dimana
total jumlah surat yang masuk sebanyak 888 buah dan surat keluar
sebanyak 2.779 buah, ada beberapa pegawai yang mengikuti
pendidikan lanjutan dan kursus/magang, semua ini dapat dilihat pada
Lampiran 2.
Dalam mewujudkan visi dan misi sangat diperlukan adanya
sarana prasarana yang memadai yang mengacu pada standar minimal
yang diperlukan, sehingga pelaksanaan kegiatan/pelatihan lebih efektif
dan efisien serta menyeluruh dengan sistem administrasi yang tertib
pada setiap bagian.
Sarana dan prasarana yang dimiliki BBPP Lembang, antara lain:
1. Sarana
Sarana yang dimiliki sampai dengan saat ini, yaitu:
o Gedung Kantor Utama : 450m2
o Ruang Widyaiswara : 150 m2
o Ruang TUK : 1 Unit
o Ruang SPI : 1 unit
o Ruang ISO : 1 unit
o Ruang Server : 5 m2
o Guest House (kapasitas 52 orang) : 4 unit
1. Aster : 1 Unit
2. Mawar : 1 Unit
3. Anggrek : 1 Unit
4. Flamboyan : 1 Unit
o Asrama (kapasitas 169 orang) : 4 unit
1. Azalea : 1 Unit
2. Nusa Indah : 1 Unit
3. Alamanda : 1 Unit
4. Anyelir : 1 Unit
o Kelas (kapasitas 30 org/kelas) : 5 unit
o AULA (kapasitas 200 orang) : 2 unit
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 15
o Laboratorium Kultur Jaringan : 1 unit
o Laboratorium Pengolahan Hasil : 1 unit
o Laboratorium Agen Hayati : 1 Unit
o Perpustakaan : 10.000 buku
o Ruang Makan (kapasitas 200 org) : 2 unit
o Ruang Olahraga dan Hiburan : 1 Unit
o Rumah Dinas Jabatan : 28 Unit
o Screen House : 8 Unit
o Lahan Praktek : 6 Ha
o Ruang Aklimatisasi : 120 m2
o Unit Usaha Tani Terpadu : 200 m2
(Kandang sapi, Biogas, Rmh.Kompos)
o Inkubator Usaha Tani : 1 unit
o KRPL : 1 Unit
o Rumah Bokashi : 1 Unit
o Kandang Ternak : 3 Unit
o Gudang Peralatan, Pestisida, Pupuk : 1 Unit
o Gudang alsintan : 1 unit
o Tempat Ibadah : 2 Unit
o Rumah Jaga/Pos : 2 Unit
2. Prasarana
Prasarana yang dimiliki untuk menunjang dan memperlancar
kegiatan operasional administrasi perkantoran serta dalam rangka
mewujudkan sistem informasi manajemen BBPP Lembang telah
memiliki:
o Peralatan Perkantoran;
o Peralatan Asrama;
o Peralatan Laboratorium Pengolahan dan Laboratorium Kultur
Jaringan dan Agen Hayati;
o Peralatan audio visual;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 16
o Peralatan Model rumah Pangan Lestari;
o Peralatan Olahraga;
o Peralatan Hiburan;
o Sistem Informasi Manajemen (SIM):
Sistem Laporan Bendahara Instansi (Silabi);
Akuntansi Instansi (SAI);
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG);
Sistem Administrasi Keuangan (SAK);
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntasi Barang Milik
Negara (SIMAK-BMN);
Sistem Pengendalian (e-evaluation / SIMDAL);
Laporan Hasil Evaluasi Kinerja (PMK No.249).
Elektronik Sistem Informasi Pelatihan Pertanian (e-SIPP)
Sistem Informasi Kelembagaan Tani (P4S, Ikamaja, LM3)
o Publikasi dan Informasi
Jaringan Internet (Website BBPP Lembang);
Pengembangan layanan informasi pertanian.
F. Dukungan Anggaran
Untuk mendukung pelaksanaan misi, tugas dan fungsi BBPP
Lembang, anggaran awal yang tersedia pada Pagu APBN BBPP
Lembang TA.2017 adalah senilai Rp.15.111.350.000,- dengan rincian
seperti tabel 1.
Tabel 1. Anggaran BBPP Lembang Tahun 2017 (Pagu Awal)
No Program/Kegiatan Anggaran
1 Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian 123.000.000
2 Peningkatan Kompetensi SDM Pelatihan Pertanian 3.813.854.000
3 Layanan Internal (Overhead) 130.431.000
4 Layanan Pendidikan dan Pelatihan 882.522.000
5 Layanan Perkantoran 10.161.543.000
Total Anggaran 15.111.350.000
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 17
Dari total pagu awal Rp.15.111.350.000,- diatas, terjadi penambahan
anggaran untuk kegiatan yang mendukung program pemerintah
(APBN-P) sebesar Rp. 6.972.729.000,- dan penambahan untuk
kegiatan PNBP sebesar Rp. 235.000.000,- sehingga anggaran BBPP
Lembang hingga revisi 14 adalah Rp. 22.319.079.000,-
Adanya penambahan anggaran pada DIPA BBPP Lembang
menyebabkan adanya perubahan target kinerja BBPP Lembang
tahun 2017. Anggaran BBPP Lembang tahun 2017 setelah revisi
secara rinci seperti pada tabel 2 berikut.
Tabel 2. Anggaran BBPP Lembang Tahun 2017 (Pagu Akhir setelah Revisi)
No Program/Kegiatan Anggaran
1 Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian 361.079.000
2 Peningkatan Kompetensi SDM Pelatihan Pertanian 6.701.628.000
3 Layanan Internal (Overhead) 1.456.910.000
4 Layanan Pendidikan dan Pelatihan 3.385.923.000
5 Layanan Perkantoran 10.413.539.000
Total Anggaran 22.319.079.000
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 18
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis (Renstra)
Rencana strategis BBPP Lembang tahun 2015-2019 disusun dengan
visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan sebagai
berikut:
1. VISI
Dengan mengacu kepada tujuan pengembangan sumberdaya
manusia pertanian dalam mendukung pembangunan pertanian serta
mencermati dinamika lingkungan strategis pembangunan pertanian
, maka Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
merumuskan Visi sebagai berikut : “ Menjadi Pusat Keunggulan
dalam menghasilkan SDM Pertanian Bidang Hortikultura yang
Berdayasaing Dan Profesional tahun 2019”.
2. MISI
Untuk mewujudkan visi, Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang
menetapkan misi yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2014-
2019. Misi Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang adalah :
1. Meningkatkan eksistensi dan pelayanan lembaga BBPP
Lembang;
2. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan pelatihan
pertanian swadaya sebagai lembaga pelatihan pertanian di
perdesaan;
3. Mengembangkan tenaga pelatihan;
4. Meningkatkan kualitas program dan jejaring kerjasama,
pemantauan, evaluasi, pengendalian pelatihan pertanian;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 19
5. Meningkatkan kualitas pelayanan pelaksanaan pelatihan
pertanian dan pelaksanaan sertifikasi profesi bidang pertanian;
6. Mengembangkan model dan teknik pelatihan pertanian;
7. Mendukung upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedelai
8. Mengembangkan fungsi Inkubator Usaha Tani sebagai media
pembelajaran agribisnis;
9. Mengembangkan kualitas pengelolaan administrasi dan
manajemen BBPP;
10. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan;
11. Mengembangkan sistem informasi pelatihan pertanian;
Disamping misi, BBPP Lembang memiliki motto dan nilai-nilai
internal organisasi, yaitu:
M o t t o :
”Taqwa Dalam Beragama, Santun Dalam Berperilaku, Prima Dalam
Berkarya”.
Nilai-nilai :
a. RELIGIUS
Mewujudkan SDM di lingkungan BBPP Lembang yang berahlak
mulia, jujur, santun, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
b. AMANAH
Adanya kesungguhan dari semua pihak, untuk selalu
menghasilkan yang terbaik sebagai bagian dari Ibadah.
c. UNGGUL/TANGGUH
Keyakinan untuk selalu menjadi yang terbaik.
d. INOVATIF
Menjaga dan melahirkan tradisi berinovasi, mau dan selalu
berupaya mengadakan pembaharuan untuk menjawab
tantangan.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 20
e. PEDULI
Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi orang
lain, terutama masyarakat tani
f. KOOPERATIF
Kesediaan bekerjasama berdasarkan persahabatan
g. RESPONSIF
Cermat mengantisipasi harapan masyarakat dan berusaha
memenuhi janji tepat waktu, rasa hormat kepada semua
petugas, memberikan komitmen yang mendorong partisipasi
dalam memberikan pelayanan.
h. KEBERSAMAAN
Bekerjasama dengan semua pihak terkait, dengan prinsip
keterbukaan dan sama-sama untung.
i. PARTISIPATIF
Melibatkan semua pihak yang seharusnya terkait dalam
pengambilan keputusan
j. KREATIF
Tidak mudah putus asa dan selalu mencari hal-hal baru untuk
kebaikan.
k. EMPATI
Mempunyai keperdulian yang tinggi terhadap berbagai
permasalahan dalam masyarakat.
l. DISIPLIN
Selalu Bekerja Dengan Konsisten.
m. DINAMIS
Bekerja dengan variasi tidak monoton, mandek dan mau
berubah menjadi lebih baik.
3. TUJUAN
Berdasarkan visi dan misi Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)
Lembang, maka perlu ditetapkan tujuan dan sasaran. Tujuan dan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 21
sasaran pada hakekatnya merupakan penegasan kembali visi dan misi
organisasi secara terperinci, jelas, yang digunakan sebagai acuan
dalam pelaksanaan dan pencapaian hasil kegiatan. Penetapan tujuan
tidaklah mutlak harus terukur secara kuantitatif, ataupun tangible,
namun setidaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
capaian kegiatan pada masa mendatang. Untuk itu. Balai Besar
Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang menetapkan tujuan sebagai
berikut:
1. Meningkatkan peran, fungsi dan kualitas kelembagaan BBPP
Lembang sebagai pusat keunggulan di bidang Hortikultura;
2. Meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan diklat pertanian
swadaya sebagai lembaga diklat pertanian di perdesaan;
3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas kompetensi ketenagaan
pelatihan BBPP Lembang;
4. Mengembangkan rencana program pelatihan pertanian;
5. Menumbuhkan dan memperkuat kerjasama dan jejaring kerja;
6. Memantapkan pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelatihan
pertanian;
7. Mengoptimalkan kualitas pelayanan pelaksanaan diklat fungsional,
profesi, teknis agribisnis dan kewirausahaan;
8. Memperkuat lembaga diklat profesi (LDP) sebagai tempat uji
kompetensi dan sertifikasi profesi bidang pertanian;
9. Mengembangkan teknik dan metode pelaksanaan diklat fungsional,
teknis, agribisnis, kewirausahaan, dan hortikultura pertanian;
10. Mengawal upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan
kedelai;
11. Mengoptimalkan fungsi Inkubator Usaha Tani sebagai media
pembelajaran agribisnis bagi stakeholders;
12. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan administrasi,
penatausahaan dan rumah tangga balai sesuai peraturan yang
berlaku;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 22
13. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pelatihan;
14. Memperkuat sistem informasi pelatihan pertanian.
4. SASARAN STRATEGIS
Sasaran merupakan indikator kinerja suatu lembaga dalam
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dalam mengembangkan
kompetensi sumberdaya manusia aparatur dan non aparatur
pertanian, BBPP Lembang pada tahun 2015 - 2019 memiliki
sasaran strategis yang dicapai, yang terdiri dari :
1. Meningkatnya peran, fungsi dan kualitas kelembagaan BBPP
Lembang sebagai pusat keunggulan di bidang Hortikultura;
2. Meningkatnya peran dan fungsi kelembagaan diklat pertanian
swadaya sebagai lembaga diklat pertanian di perdesaan;
3. Menguatnya lembaga diklat profesi (LDP) sebagai tempat uji
kompetensi dan sertifikasi profesi bidang pertanian;
4. Meningkatnya kuantitas dan kualitas kompetensi ketenagaan
pelatihan BBPP Lembang;
5. Berkembangnya rencana program pelatihan pertanian;
6. Tumbuh dan menguatnya kerjasama dan jejaring kerja;
7. Mantapnya pemantauan, evaluasi dan pengendalian pelatihan
pertanian;
8. Optimalnya kualitas pelayanan pelaksanaan diklat
fungsional,profesi, teknis agribisnis dan kewirausahaan
9. Berkembangnya teknik dan metode pelaksanaan diklat
fungsional, teknis, agribisnis, kewirausahaan, dan hortikultura
pertanian;
10. Terkawalnya upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedelai;
11. Optimalnya fungsi Inkubator Usaha Tani sebagai media
pembelajaran agribisnis bagi stakeholders;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 23
12. Meningkatnya efektifitas dan efisiensi pelaksanaan administrasi,
penatausahaan dan rumah tangga balai sesuai peraturan yang
berlaku;
13. Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
pelatihan;
14. Memperkuatnya sistem informasi pelatihan pertanian;
5. ARAH KEBIJAKAN
Arah kebijakan umum Badan PPSDMP dalam pengembangan
sumberdaya manusia pertanian, adalah : (i) pemberdayaan peran
dan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan (BPP/BP3K)
sebagai pusat koordinasi program dan kegiatan di wilayah; (ii)
peningkatan daya saing dan kinerja Balai Pelatihan; (iii) revitalisasi
STPP dan SMK-PP serta sertifikasi profesi pertanian; dan (iv)
pemantapan sistem administrasi dan manajemen yang transparan
dan akuntabel. Adapun fokus Badan PPSDMP dalam upaya
pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui peningkatan efektifitas
penyuluhan dalam mendukung pencapaian target pembangunan
pertanian yang mencakup pelaku utama dan pelaku usaha;
penyuluh dan petugas teknis; dan aparatur pemerintah terkait
pertanian lainnya, serta pemenuhan unsur daya saing tenaga kerja
sektor pertanian
Sejalan dengan arah kebijakan Badan PPSDMP, maka BBPP
Lembang akan fokuskan pada Peningkatan Daya Saing
Kelembagaan Diklat, serta peningkatan Kinerja UPT Pelatihan,
maka BBPP Lembang akan melaksanakan :
1. Peningkatan kualitas pelayanan penyelenggaraan pelatihan
pertanian dan pelayanan publik lainnya;
2. Pengembangan dan penguatan kelembagaan melalui akreditasi
lembaga, akreditasi jenis pelatihan dan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 24
3. Pengembangan Prasarana-sarana dalam menunjang
penyelenggaraan diklat pertanian;
4. Peningkatan kompetensi widyaiswara dan tenaga kediklatan
lainnya;
5. Penyusunan Standar Kompetensi Kerja (SKK) berdasarkan
tugas dan kewenangan BBPP Lembang;
6. Pengembangan instrument pelayanan penyelenggaraan Diklat
Pertanian;
7. Pengembangan model, pola dan teknik diklat Pertanian yang
berorietasi pasar dan berbasis kawasan;
8. Pengawalan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedela
9. Penumbuhan dan pengembangan P4S sebagai lembaga diklat
swadaya yang mandiri dalam berusaha tani dan mampu
menyelenggarakan pelatihan/permagangan berbasis IPTEK bagi
masyarakat tani di sekitar wilayahnya;
10. Peningkatan jejaring kerjasama dan kemitraan dalam dan luar
negeri yang saling menguntungkan;
11. Penataan administrasi perkantoran dalam menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas dan fungsi.
6. STRATEGI
Strategi kebijakan pelatihan pertanian adalah meningkatkan daya
saing lembaga/organisasi dan kinerja balai pelatihan, dengan rincian
sebagai berikut :
1. Mengefektifkan rencana Program, pemantauan, evaluasi,
pelaporan dan pengendalian
a. Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas program
berdasarkan kebutuhan.
b. Mengembangkan instrumen pemantauan, evaluasi yang
efektif.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 25
c. Mengembangkan aplikasi program pengolahan data hasil
pemantauan dan evaluasi.
d. Mengembangkan aplikasi sistem pelaporan
e. Meningkatkan kualitas sdm perencana program, pemantauan,
evaluasi, pelaporan dan pengendalian.
f. Mengoptimalkan fungsi dan peran Satlak Pengendalian Intern
(SPI).
g. Evaluasi kinerja berkala (setiap 3 bulan) sebagai media
pengukuran pelaksanaan dan capaian program secara
berkala, untuk dilakukan perbaikan sebagai tindak lanjut
perbaikannya.
2. Menyelenggarakan Diklat untuk menghasilkan SDM aparatur
dan non aparatur pertanian yang kreatif, inovatif, dan
profesional dengan strategi:
a. Mengembangkan sistem rekruitmen dan penetapan peserta
pelatihan yang efektif.
b. Mengembangkan sistem dan metodologi pembelajaran yang
efektif.
c. Menyelenggarakan pelatihan berbasis kompetensi dan daya
saing.
d. Pembinaan untuk meningkatkan peran dan daya tarik
kelembagaan P4S agar menjadi tempat permagangan dan
pelatihan bagi masyarakat tani yang profesional.
3. Melaksanakan kajian terhadap pengembangan teknik
pelatihan teknis dan kewirausahaan pertanian dengan
strategi :
a. Melakukan inovasi pengembangan model/teknik pelatihan
dan pola pembelajarannya.
b. Mengembangkan media layanan jasa konsultasi pelaksanaan
dan pengembangan model/pola pelatihan.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 26
4. Mengawal upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedelai dengan strategi :
a. Melatih penyuluh pertanian, Babinsa dan petani dalam upaya
mendukumg upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung
dan kedelai.
b. Mendampingi dan mengumpulkan data dari 3 Kabupaten di
Jawa Tengah yaitu: Grobogan, Sragen dan Blora antara lain
pengumpulan data saluran irigasi, luas tanam dan produksi,
pengawalan ketersedian pupuk, benih dan sarana pertanian.
5. Mengoptimalkan prasarana dan sarana balai pelatihan
pertanian dengan strategi :
c. Menetapkan standar minimal kebutuhan prasarana dan
sarana pelatihan
d. Menetapkan prioritas pengembangan prasarana dan sarana
pelatihan
e. Mencari alternatif dan mengoptimalkan sumber-sumber
pembiayaan pengembangan fasilitas.
6. Meningkatkan profesionalisme ketenagaan pelatihan dengan
strategi:
a. Meningkatkan peluang tugas belajar dan ijin belajar S1, S2
dan S3.
b. Mengintensifkan pelaksanaan kajiwidya, penulisan karya tulis
ilmiah dan populer , penyaduran buku, penyusunan buku.
c. Meningkatkan intensitas kursus, magang, dan pelatihan bagi
tenaga fungsional, struktural dan fungsional umum.
d. Mengalokasikan sumberdaya ketenagaan pelatihan sesuai
dengan beban kerja dan kompetensinya.
7. Menyusun berbagai jenis Standar Kompetensi Kerja (SKK)
untuk diusulkan menjadi SKKNI sektor pertanian
a. SKK teknologi budidaya tanaman pangan
b. SKK hortikultura
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 27
8. Peningkatan peserta sertifikasi SDM pertanian
a. Sosialisasi peran penting sertifikasi kompetensi pertanian
b. Melaksanakaan rekruitmen dan seleksi
c. Melaksanakan uji kompetensi
9. Peningkatan kapasitas lembaga sertifikasi
a. Penguatan lembaga TUK dan standarisasi operasi
b. Peningkatan kapasitas SDM pengelola TUK
c. Pengusulan dan pengadaan sarana dan prasarana
Laboratorium uji kompetensi
10. Memantapkan keberlanjutan kerjasama, jejaring kerja, dan
sistem informasi pertanian dengan strategi :
a. Mengintensifkan sosialisasi dan promosi kerjasama pelatihan,
operasional dan jasa pelayanan
b. Memperkuat jejaring kerja melalui komunikasi dan informasi
yang intensif.
c. Mengembangkan media informasi dan komunikasi pertanian
yang efektif.
d. Menyusun juknis/panduan kerjasama penyiapan dan
pengembangan sdm pertanian
11. Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan
terhadap balai dalam pemberian layanan konsultasi
agribisnis dengan strategi :
a. Meningkatkan kualitas pelayanan jasa konsultasi agribisnis
baik tatap muka maupun on line
b. Mengembangkan media layanan jasa konsultasi agribisnis
c. Mendekatkan pemangku kepentingan terhadap akses usaha
(Modal, Teknologi, dan pasar)
12. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
administrasi dan manajemen BBPP dengan strategi:
a. Meningkatkan kualitas pelaksanaan sistem pengelolaan
administrsi dan manajemen Balai.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 28
b. Mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi manajemen
(SAIBA, SIMAK BMN, SAS BMN, SIMPONI, SILABI,
SICANDA, SIMPEG, SIM MONEV) dalam pengelolaan
administrasi dan manajemen balai.
c. Meningkatkan kualitas tenaga pengelola (SAIBA, SIMAK
BMN, SAS BMN, SIMPONI, SILABI, SICANDA, SIMPEG, SIM
MONEV) untuk Meningkatkan kinerja dan kedisiplinan tenaga
pelatihan.
d. Mengembangkan pelayanan on line melalui peningkatan
pemanfaatan Web Site BBPP Lembang bagi pemangku
kepentingan.
e. Meningkatkan kualitas pengendalian manajemen sebagai
system pengendalian organisasi.
7. PROGRAM
Program Badan PPSDMP Pertanian adalah Peningkatan
Penyuluhan, Pendidikan, dan Pelatihan Pertanian, yang dijabarkan
pada Kegiatan Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) yaitu
Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian. Dalam
mengimplementasikan program tersebut Puslatan merumuskan
kegiatan dan indikator kedalam 4 (empat) pilar yaitu : (i) peningkatan
penyelenggaraan diklat pertanian; (ii) pengembangan kelembagaan
pelatihan pertanian; (iii) Peningkatan ketenagaan pelatihan
pertanian; (iv) Pengembangan program dan jejaring kerjasama
diklat. Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang sebagai UPT
Pelatihan Pusat mempunyai program yang sama dengan Puslatan
untuk mendukung pencapaian kinerja organisasi eselon I .
8. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Indikator Kinerja Utama digunakan sebagai acuan ukuran kinerja
yang digunakan oleh Puslatan dengan tujuan untuk : (i) menetapkan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 29
Rencana Kinerja Tahunan (RKT); (ii) menyampaikan rencana kerja
dan anggaran; (iii) menyusun dokumen penetapan kinerja; (iv)
menyusun laporan akuntabilitas kinerja; dan (v) melakukan evaluasi
pencapaian kinerja. IKU Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang
tahun 2015 – 2019 sebagaimana yang tertuang pada IKU Pusat
Pelatihan Pertanian tahun 2015 – 2019 adalah:
1. Jumlah aparatur yang meningkat kompetensinya
2. Jumlah non aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya
9. INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)
Mengacu pada IKK yang terdapat pada Renstra Pusat Pelatihan
Pertanian, IKK Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang adalah
sebagai berikut :
1. Jumlah aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
melalui Diklat (orang)
2. Jumlah non aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya
melalui Diklat (orang)
3. Jumlah kelembagaan pelatihan petani (P4S) yang difasilitasi dan
dikembangkan (unit)
4. Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang meningkat
kompetensinya (unit)
5. Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian (widyaiswara, tenaga
tekni kediklatan, instruktur P4S dan pengelola P4S) yang
diitingkatkan kompetensinya (orang)
6. Jumlah SDM Pertanian yang tersertifikasi (orang)
7. Dukungan pemantapan sistem pelatihan pertanian (dokumen)
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 30
10. SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA Sasaran strategis dan indikator kinerja BBPP Lembang yang akan dicapai tahun 2015-2019 dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel. 3. Sasaran dan Indikator Kinerja BBPP Lembang Tahun 2015-2019
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
1.
Meningkatnya peran, fungsi
dan kualitas kelembagaan
BBPP Lembang sebagai pusat
keunggulan di bidang
Hortikultura.
1. Jumlah jenis pelatihan yang
terakreditasi 1 pel 1 pel 1 pel 1 pel 1 pel
2. Jumlah unit Agribisnis Usaha
Tani yang dikembangkan 10 unit 13 unit 15 unit 15 unit 16 unit
3. Jumlah Lembaga pelatihan
pertanian yang diakreditasi 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga
2
Menguatnya lembaga diklat
profesi (LDP) sebagai tempat
uji kompetensi dan sertifikasi
profesi bidang pertanian
Jumlah Lembaga Diklat Profesi
yang dikuatkan 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga 1 lembaga
3
Meningkatnya peran dan
fungsi kelembagaan diklat
pertanian swadaya sebagai
lembaga diklat pertanian di
perdesaan;
1. Jumlah P4S yang diinventarisasi
dan diklasifikasi 5 unit 5 unit 5 unit 8 unit 10 unit
2. Jumlah P4S yang direklasifikasi 18 unit 23 unit 32 unit 30 unit 15 unit
3. Jumlah P4S yang
menyelenggarakan pelatihan
pertanian
2 unit 2 unit 3 unit 5 unit 6 unit
4. Jumlah P4S yang ditingkatkan
kapasitasnya 2 unit 2 unit 2 unit 4 unit 4 unit
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 31
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
4
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas kompetensi
ketenagaan pelatihan BBPP
Lembang
1. Jumlah fungsional
Widyaiswara yang ditingkatkan
kompetensinya
30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
2. Jumlah fungsional tertentu
lainnya yang ditingkatkan
kompetensinya
4 orang 5 orang 8 orang 10 orang 12 orang
3. Jumlah petugas/tenaga
kediklatan yang ditingkatkan
kompetensinya
115 orang 114 orang 111 orang 109 orang 107 orang
5 Berkembangnya rencana
program pelatihan pertanian
Jumlah rencana program pelatihan
yang tersusun 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen
6 Tumbuh dan memperkuatnya
kerjasama dan jejaring kerja
1. Jumlah kerjasama pelatihan 22 keg 28 keg 30 keg 35 keg 40 keg
2. Jumlah kerjasama pemanfaatan
sarana dan prasarana pelatihan 30 keg 40 keg 45 keg 50 keg 55 keg
3. Jumlah kerjasama tenaga
kediklatan 28 keg 30 keg 35 keg 37 keg 40 keg
7
Mantapnya pemantauan,
evaluasi dan pengendalian
pelatihan pertanian;
Jumlah dokumen monitoring dan
evaluasi pelatihan pertanian yang
tersusun
2
Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen 2 Dokumen
8
Meningkatnya kuantitas dan
kualitas pelayanan
pelaksanaan diklat
fungsional,profesi, teknis
agribisnis dan kewirausahaan
1. Jumlah manajemen pelatihan
yang distandarisasi melalui
Sistem Manajemen Mutu ISO
9001:2008
1
Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 32
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
2. Jumlah aparatur yang mengikuti
pelatihan
1.860
orang
2.010 orang 2.220 orang 2.460 orang 2.460 orang
a. Jumlah aparatur yang mengikuti
pelatihan teknis yang
mendukung swasembada padi,
jagung dan kedelai
1.080
orang 1.320 orang 1.410 orang 1.560 orang 1.590 orang
1. Pelatihan TOT Peningkatan
produksi padi, jagung dan
kedelai
60 orang 30 orang 60 orang 90 orang 90 orang
2. Pelatihan teknis agribisnis
padi 420 orang 450 orang 510 orang 540 orang 570 orang
3. Pelatihan teknis agribisnis
kedelai 300 orang 390 orang 390 orang 420 orang 420 orang
4. Pelatihan teknis agribisnis
jagung 300 orang 450 orang 450 orang 510 orang 510 orang
b. Jumlah aparatur yang mengikuti
pelatihan teknis bidang
hortikultura
390 orang 330 orang 390 orang 480 orang 540 orang
1. Pelatihan agribisnis
hortikultura 60 orang 60 orang 60 orang 90 orang 120 orang
2. Pelatihan pasca panen dan
pengolahan hasil buah dan
sayur
60 orang 60 orang 60 orang 90 orang 90 orang
3. Pelatihan teknis budidaya
hortikultura GAP buah 60 orang 30 orang 60 orang 60 orang 90 orang
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 33
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
4. Pelatihan teknis budidaya
hortikultura gap florikultura 60 orang 30 orang 60 orang 60 orang 60 orang
5. Pelatihan teknis budidaya
teknologi produksi benih
kentang
60 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang
6. Pelatihan jaminan mutu
berdasarkan HACCP bagi
penyuluh pembina kelompok
usaha pengolahan hasil
60 orang 60 orang 60 orang 90 orang 90 orang
7. Pelatihan teknis bawang
merah 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
c. Jumlah aparatur yang mengikuti
pelatihan manajemen dan
kepemimpinan pertanian
120 orang 90 orang 120 orang 60 orang 90 orang
1. Pelatihan manajemen bagi
pimpinan BP3K 120 orang 90 orang 120 orang 60 orang 90 orang
d. Jumlah aparatur yang mengikuti
pelatihan fungsional pertanian 270 orang 270 orang 300 orang 360 orang 240 orang
1. Pelatihan dasar POPT
Terampil 60 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
2. Pelatihan dasar POPT Ahli 60 orang 60 orang 30 orang 30 orang 30 orang
3. Pelatihan dasar POPT Alih
Kelompok 60 orang - 30 orang 30 orang 30 orang
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 34
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
4. Pelatihan dasar PBT
Terampil - - 30 orang 30 orang -
5. Pelatihan dasar PBT Ahli - 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
6. Pelatihan PBT Alih
Kelompok - 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
7. Pelatihan PMHP Terampil - - 30 orang 30 orang -
8. Pelatihan PMHP Ahli - 30 oang - 30 orang -
9. Pelatihan PMHP Alih
Kelompok - - - 30 orang -
10. Pelatihan dasar PP
Terampil 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
11. Pelatihan dasar PP Ahli 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
12. Pelatihan dasar PP Alih
Kelompok 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
3. Jumlah non aparatur yang
mengikuti pelatihan
1.230
orang
1.440 orang 1.530 orang 1.770 orang 1.890 orang
a. Jumlah non aparatur yang
mengikuti pelatihan teknis
yang mendukung swasemba-
da padi, jagung, dan kedelai
570 orang 840 orang 900 orang 930 orang 930 orang
1. Pelatihan teknis agribisnis
padi 300 orang 450 orang 450 orang 480 orang 480 orang
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 35
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
2. Pelatihan teknis agribisnis
jagung 150 orang 210 orang 240 orang 240 orang 240 orang
3. Pelatihan teknis agribisnis
kedelai 120 orang 180 orang 210 orang 210 orang 210 orang
b. Jumlah non aparatur yang
mengikuti pelatihan teknis
bidang hortikultura
270 orang 330 orang 300 orang 360 orang 390 orang
1. Pelatihan Agribisnis
Hortikultura 30 orang 30 orang 30 orang 60 orang 60 orang
2. Pelatihan teknis budidaya
krisan 30 orang 30 orang 30 orang 60 orang 60 orang
3. Pelatihan pasca panen dan
pengolahan hasil buah dan
sayur
30 orang 60 orang 60 orang 60 orang 60 orang
4. Pelatihan teknis produksi
cabe merah 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 60 orang
5. Pelatihan teknis
hortikultura GAP buah 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
6. Pelatihan teknis hortikul-
tura GAP florikultura 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
7. Pelatihan teknis budidaya
teknologi produksi benih
kentang
30 orang 60 orang 30 orang 30 orang 30 orang
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 36
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
8. Pelatihan jaminan mutu
berdasarkan HACCP bagi
pelaku usaha pengolahan
hasil
30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
9. Pelatihan teknis budidaya
bawang merah 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
c. Jumlah non aparatur yang
mengikuti pelatihan manaje-
men dan kewirausahaan
30 orang 90 orang 120 orang 180 orang 270 orang
1. Pelatihan kewirausahaan
pemuda tani calon
magang jepang
30 orang 30 orang 30 orang 60 orang 90 orang
2. Inkubasi petani muda
wirausaha - 30 orang 30 orang 60 orang 90 orang
3. Pelatihan Agri Training
Camp - 30 orang 60 orang 60 orang 90 orang
d. Jumlah non aparatur yang
mengikuti pelatihan
kompetensi
360 orang 180 orang 210 orang 300 orang 300 orang
1. Pelatihan kompetensi
budidaya krisan 90 orang 30 orang 30 orang 60 orang 60 orang
2. Pelatihan kompetensi
budidaya anggrek 60 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
3. Pelatihan kompetensi fasi-
litator tanaman organic 60 orang 30 orang 30 orang 60 orang 60 orang
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 37
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
4. Pelatihan kompetensi
produksi benih tanaman 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang 30 orang
5. Pelatihan kompetensi
budidaya kedelai 60 orang 30 orang 60 orang 60 orang 60 orang
6. Pelatihan kompetensi
inspektor tanaman organik 60 orang 30 orang 30 orang 60 orang 60 orang
9
Berkembangnya teknik dan
metode pelaksanaan diklat
fungsional, teknis, agribisnis,
kewirausahaan, dan
hortikultura pertanian;
Jumlah pengembangan teknik dan
metode pelaksanaan diklat
fungsional, teknis, agribisnis,
kewirausahaan, dan hortikultura
pertanian
1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg 1 Keg
10
Terkawalnya upaya khusus
peningkatan produksi padi,
jagung dan kedela
Jumlah pengawalan dan supervisi
peningkatan produksi padi, jagung
dan kedele
4 Kab 3 kab 4 kab 4 kab 4 kab
11
Mengoptimalkannya fungsi
Inkubator Usaha Tani sebagai
media pembelajaran agribisnis
bagi stakeholders
Jumlah unit Inkubator Usaha Tani
yang dikembangkan 8 unit 8 unit 9 unit 9 unit 9 unit
12
Meningkatkannya efektifitas
dan efisiensi pelaksanaan
administrasi, penatausahaan
dan rumah tangga balai sesuai
peraturan yang berlaku.
Jumlah Pengelolaan administrasi
dan manajemen 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 38
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
12
Meningkatnya kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana
pelatihan
Jumlah Perawatan Gedung kantor 7 keg 19 keg 14 keg 17 keg 20 keg
Jumlah Perbaikan peralatan kantor 79 unit 28 unit 11 unit 20 unit 25 keg
Jumlah Keperluan Perkantoran 3 unit 7 unit 4 unit 4 unit 5 keg
Jumlah Perawatan kendaraan
bermotor 48 unit 24 unit 11 unit 11 unit 11 unit
Jumlah Pengadaan Kendaraan
operasional lapangan 4 unit 1 unit - 2 unit 2 unit
Jumlah pengadaan perangkat
pengolah data dan komunikasi 5 unit 2 unit - 2 unit 3 unit
Jumlah pengadaan peralatan dan
mesin 3 unit 2 unit 3 unit 2 unit 2 unit
Jumlah pengadaan peralatan dan
fasiltas perkantoran 179 unit 4 unit 5 unit 7 unit 9 unit
Jumlah pengadaan Meubelair 1 unit 4 unit 2 unit 3 unit 3 unit
Jumlah pengadaan sarana dan
prasarana tempat uji kompetensi 3 unit - - - -
Jumlah Pembangunan baru 9 unit 3 unit 2 unit 2 unit 1 unit
Jumlah gedung yang direnovasi 4 unit 2 unit - 3 unit 4 unit
13 Memperkuatnya sistem
informasi pelatihan pertanian;
Jumlah sistem informasi pelatihan
pertanian yang dikembangkan 2 paket 2 paket 2 paket 1 paket 1 paket
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 39
11. KERANGKA REGULASI
Menyusun Petunjuk Teknis dan panduan Pelaksanaan Pelatihan
sebagai turunan dari permentan (kementan), pedoman umum
(BPPSDMP) dan petunjuk pelaksanaan (Puslatan)
12. KERANGKA KELEMBAGAAN
1. Aspek kelembagaan, berdasarkan permentan no
101/permentan/OT.140/10/2013 tentang Organisasi dan Tata
Kerja BBPP Lembang dan permentan No 81/
permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan
Eselon IV BBPP Lembang.
2. Aspek tata laksana, Struktur organisasi dan tata kerja sesuai
permentan no 101/permentan/OT.140/10/2013 tentang
Organisasi dan Tata Kerja BBPP Lembang dan permentan No
81/ permentan/OT.140/6/2014 tentang Rincian Tugas Pekerjaan
Eselon IV BBPP Lembang, Sistem manajemen Mutu ISO
9001:2008.
3. Peraturan perundang-undangan tentang kediklatan berdasarkan:
a. Permentan No 49/permentan/OT.140/9/2011 tentang
Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pertanian Aparatur dan
Non Aparatur.
b. Permentan No 12/permetan/OT.140/02/12 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatiahn
Pertanian Aparatur dan Non Aparatur.
c. Permentan No 4/Permentan/OT.140/J/01/12 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan Pertanian
Dalam Negeri dan Keluar Negeri.
d. permentan No 16/Permentan/OT.140/J/02/12 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Pendidikan
dan Pelatihan Pertanian.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 40
e. Permentan No 2/Permentan/SM.300/J/01/12 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Kelembagaan Pelatihan dan Pelatihan Pertanian.
f. Permentan No 01/Permentan/OT.140/J/10/2011 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan Lanjutan Pendidikan dan
Pelatihan Pertanian serta Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Pasca Pendidikan
g. permentan No 03 tahun 2010 tentang Pedoman Pembinaan
Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya
4. Sumber daya manusia aparatur, terdiri dari :
a. Pejabat Struktural
b. Pejabat Fungsional tertentu Widyaiswara, analis
kepegawaian, pranata humas, arsiparis dan pustakawan
c. Pejabat fungsional umum
d. Tenaga Harian Lepas (THL)
5. Pengawasan, terdiri dari :
a. satlak PI
b. Itjen
c. BPK
6. Akuntabilitas, dengan penyusunan LAKIN dan LAPTAH
7. Pelayanan publik, terdiri dari :
a. Standar pelayanan publik
b. Pelaksanaan pelayanan publik
c. IPNBK
d. IKM
e. DUMAS
8. Mindset dan Cultural Set Aparatur, terdiri dari :
a. Makna Berkerja Pegawai Lingkup Kementan (KKPID)
b. Reformasi BIrokrasi (PermenPAN & RB)
c. Revolusi Mental
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 41
B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2017
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan suatu dokumen
pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/penetapan kinerja antara
Kepala Badan PPSDMP dan Kepala Balai BBPP Lembang untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya
yang dimiliki oleh instansi. Perjanjian Kinerja disusun setelah DIPA
diterbitkan, dan dijadikan lampiran dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/penetapan kinerja dan di review setiap
terjadi revisi DIPA. PK BBPP Lembang Tahun Anggaran 2017 revisi
terakhir dapat dilihat pada Tabel 4 dan Lampiran 3.
Tabel 4. Perjanjian Kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang
Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
Fisik
Mantapnya sistem pelatihan pertanian dalam meningkatkan kompetensi
aparatur pertanian dan non aparatur pertanian; dayatarik pertanian bagi
tenaga kerja muda; pelibatan perempuan petani/ pekerja
1. Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
948 Orang
2. Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
2.515 Orang
3. Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
1 Unit
4. Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi
95 Orang
5. Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
16 Dok
Jumlah Pagu Anggaran DIPA setelah revisi Tahun 2016: Rp. 22.319.079.000,-
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 42
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Kriteria Ukuran Keberhasilan
Gambaran kinerja BBPP Lembang dapat diketahui dari hasil
pengukuran kinerja sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) yaitu
dengan membandingkan antara realisasi dengan target yang
ditentukan diawal tahun. Untuk mengukur tingkat capaian kinerja tahun
2017 tersebut, maka digunakan metode scoring yang mengelompokan
capaian kedalam 4 (empat) kategori kinerja, yaitu : (1) sangat berhasil
(capaian >100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil
(capaian 60-<80%) dan (4) kurang berhasil (capaian<60%) terhadap
sasaran yang telah ditetapkan dengan menggunakan indikator kinerja
yang telah ditetapkan. Indikator kinerja merupakan sesuatu yang dapat
diukur sebagai dasar untuk menilai kinerja, baik dalam tahap
perencanaan (ex-ante), tahap pelaksanaan (on-going), maupun tahap
setelah kegiatan selesai (ex-post). Indikator kinerja juga digunakan
untuk meyakinkan apakah kinerja organisasi menunjukkan kemajuan
dalam rangka menuju tujuan/sasaran telah ditetapkan. lndikator kinerja
yang diukur dibedakan atas 2 (dua) jenis indikator, yaitu lead indicator
dan lag indicator. Lead indicator adalah indikator yang pencapaiannya
dibawah kendali organisasi. lndikator ini juga dikenal dengan istilah
indikator proses atau indikator aktivitas. Sedangkan lag indicator
adalah indikator yang pencapaiannya diluar kendali organisasi.
Indikator ini juga dikenal dengan istilah indikator output atau indikator
outcome.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 43
B. Capaian Kinerja Organisasi
1. Hasil Pengukuran Kinerja Tahun 2017
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah
satu unit kerja Eselon 2 lingkup Kementerian Pertanian dalam
mendukung kedaulatan pangan telah menetapkan standar kinerja
2017 yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis BBPP
Lembang Tahun 2015 - 2019. 5 (lima) sasaran strategis yang
dituangkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017 yaitu : (1) Jumlah
aparatur pertanian yang terlatih; (2) Jumlah non aparatur pertanian
yang terlatih; (3) Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi
sarana dan prasarana pembelajaran; (4) Jumlah aparatur dan non
aparatur pertanian yang disertifikasi; serta (5) Jumlah layanan
pendidikan dan pelatihan.
Hasil pengukuran kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang
pada tahun 2017 yang dibuat berdasarkan penetapan kinerja yang
telah disepakati, disajikan pada Tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil Pengukuran Kinerja BBPP Lembang Berdasarkan Perjanjian Kinerja
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (PK)
Fisik Realisasi %
1 2 3 4 5
Mantapnya sistem pelatihan pertanian dalam
meningkatkan kompetensi aparatur pertanian dan non
aparatur pertanian; dayatarik pertanian bagi tenaga kerja muda; pelibatan perempuan
petani/ pekerja
1. Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
948 orang 931 orang 98.20
2. Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
2.515 orang 2.513 orang 99.92
3. Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
1 Unit 1 Unit 100.00
4. Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi
95 orang 79 orang 83.16
5. Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
16 Layan
an 16
Layanan
100.00
Rata rata 96.25% Jumlah Pagu Anggaran DIPA Tahun 2017 : Rp. 15.111.350.000,- Setelah Revisi Jumlah Pagu Anggaran DIPA 2017 : Rp. 22.319.079.000,- Jumlah Realisasi DIPA Tahun 2017 : Rp 21.162.518.423,- (94.82%)
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 44
Berdasarkan 5 (lima) indikator kinerja yang ditetapkan, total nilai
rata rata capaian kinerja output BBPP Lembang jika dilihat dari
target DIPA 2017 adalah 96,25%. Tabel 6 diatas menunjukan
secara umum kisaran persentase capaian kinerja BBPP Lembang
adalah 83,16% - 100%, yaitu telah mencapai target BERHASIL.
Khususnya pada indikator Jumlah UPT pelatihan pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran; dan indikator
Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan dimana masing masing
persentase capaian targetnya adalah 100% dan merupakan
Capaian target tertinggi. Untuk capaian terendahnya terdapat pada
indikator Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang
disertifikasi dengan capaian targetnya sebesar 83,16%. Pada
indikator ini target tidak dapat tercapai dikarenakan sosialisasi
tentang manfaat sertifikasi kurang dilaksanakan, instansi pengirim
maupun petani calon peserta tidak memiliki dana talangan untuk
mengirimkan peserta dari daerahnya untuk mengikuti kegiatan
sertifikasi, petani masih merasa berat untuk meninggalkan
usahanya selama mengikuti sertifikasi, serta belum siapnya mental
petani untuk mengikuti sertifikasi terkait banyaknya syarat dan
ketrampilan yang harus dipenuhi.
Secara grafik, hasil pengukuran kinerja BBPP Lembang Tahun
2017 berdasarkan indikator kinerja, dapat dilihat pada Gambar 1
dan Gambar 2.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 45
Gambar 1. Grafik Hasil Pengukuran Kinerja BBPP Lembang
Tahun 2017 Berdasarkan Indikator Kinerja
Jumlah layanan pendidikan dan
pelatihan
Jumlah aparatur dan non aparaturpertanian yang disertifikasi
Jumlah UPT pelatihan pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana…
Jumlah non aparatur pertanian yang
terlatih
Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
16
95
1
2.515
948
16
79
1
2.513
931
Indikator Kinerja
Target Realisasi
Gambar 2.
Persentase Capaian Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 Berdasarkan Indikator Kinerja
2. Perbandingan Kinerja BBPP Lembang Selama 5 Tahun
Terakhir (Tahun 2013 s.d 2017)
Jika dibandingkan rata-rata nilai pencapaian kinerja sasaran
strategis BBPP Lembang pada tahun 2016 sebesar 108,82% maka
Pencapaian Kinerja BBPP Lembang sampai 31 Desember 2017
mengalami penurunan dengan rata rata kinerja mencapai 96,25%.
Capaian kinerja BBPP Lembang pada tahun 2017 pun cenderung
menurun apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 46
tahun sebelumnya disebabkan pada indikator pelatihan banyak
yang target yang tidak tercapai. Adapun perbandingan pencapaian
kinerja BBPP Lembang selama 5 tahun terakhir disajikan pada
Gambar 3 .
Gambar 3. Grafik Pencapaian Kinerja BBPP Lembang Tahun 2012 – 2017
Analisis atas capaian kinerja BBPP Lembang tahun 2017
berdasarkan indikator dari sasaran strategis adalah sebagai berikut:
Mandat Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian, adalah melaksanakan tugas tugas
peningkatan kapasitas sumber daya manusia pertanian baik
aparatur maupun non aparatur melalui pendidikan dan pelatihan.
Pada indikator Jumlah aparatur pertanian yang terlatih, total target
sesuai PK sebanyak 948 orang dengan realisasi sebanyak 931
orang atau sebesar 98,20% jika dihitung dari rata rata total
persentase, sehingga tingkat keberhasilan pada indikator ini
“berhasil”. Capaian kinerja indikator ini disajikan pada Tabel 6
sebagai berikut :
Indikator I : Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 47
Tabel 6. Pencapaian Target Kinerja
Indikator Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
Jumlah aparatur pertanian yang terlatih 948 Orang 931 Orang 98.20
1. Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP 30 Orang 30 Orang 100,00
2. Diklat Teknis Bagi Aparatur 918 Orang 901 Orang 98.14
Adapun Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah
aparatur pertanian yang terlatih dapat dilihat pada Gambar 4 dan 5.
Gambar 4. Grafik Pencapaian Target Kinerja Indikator Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
Diklat Teknis Bagi Aparatur
Diklat Fungsional RIHP dan NonRIHP
918
30
901
30
Sub Indikator Kinerja
Target Realisasi
Gambar 5. Persentase Pencapaian Target Kinerja Indikator Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 48
Secara rinci indikator Jumlah Aparatur Pertanian yang Terlatih
terbagi dalam 2 sub indikator sebagai berikut :
1. Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Fungsional
RIHP dan Non RIHP
Pada tahun 2017, sub indikator Jumlah aparatur pertanian yang
mengikuti Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP, hanya terdapat
1 kegiatan pelatihan dengan total target sebesar 30 orang dan
realisasi sebanyak 30 orang atau sebesar 100% sehingga tingkat
keberhasilan dalam indikator ini “berhasil”. Secara rinci dapat
dilihat pada Tabel.7
Tabel 7 Pencapaian Target Kinerja
Sub Indikator Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 1. Jumlah aparatur pertanian yang
mengikuti Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP
30 Orang 30 Orang 100.00
1
Jumlah aparatur yang mengikuti Diklat Dasar Fungsional POPT Ahli
30 Orang 30 Orang 100.00
Berikut grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah
aparatur pertanian yang meningkat kapasitasnya melalui
pelatihan dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7
Gambar 6. Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti
Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP
Jumlah aparatur yang mengikutiDiklat Dasar Fungsional POPT Ahli
30 30
Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP
Target Realisasi
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 49
Gambar 7. Persentase Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti
Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP
Jumlah aparatur yang mengikutiDiklat Dasar Fungsional POPT Ahli
100
Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Fungsional RIHP dan Non RIHP
Persentase
2. Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bagi
Aparatur.
Diklat aparatur di BBPP Lembang pada tahun 2017 mencakup
11 kegiatan diklat yang dilaksanakan dengan target yang
direncanakan sebanyak 918 orang dan terealisasi sebanyak 901
orang atau sebesar 98,14% sehingga tingkat keberhasilan dalam
indikator ini pun “berhasil”. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel.7
Tabel 7 Capaian Target Kinerja
Sub Indikator Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bagi Aparatur
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
2. Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bagi Aparatur
918 Orang 901 orang 98.14
1 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Mekanisasi Pertanian Bagi Teknisi
30 Orang 29 Orang 96,67
2 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bawang Merah
30 Orang 30 Orang 100,00
3 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Budidaya Cabe Merah
60 Orang 60 Orang 100,00
4 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Penguatan Kapasitas Dalam Pendampingan Bagi Penyuluh Pertanian
30 Orang 30 Orang 100,00
5 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Padi
30 Orang 30 Orang 100,00
6 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Jagung
30 Orang 30 Orang 100,00
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 50
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
7 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Kedelai
30 Orang 30 Orang 100,00
8
Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Cabai Merah dan Bawang Merah
30 Orang 30 Orang 100,00
9
Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Budidaya Bawang Merah dan Cabai Merah dengan Metode Blended Learning
30 Orang 30 Orang 100,00
10 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti TOT Benih
60 Orang 48 Orang 80,00
11 Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Bimbingan Teknis Bagi Penyuluh
558 Orang 554 Orang 99,28
Jika dilihat rata rata capaian kinerja tahun 2017 pada sub
indikator ini, tingkat realisasi fisik yang paling kecil terdapat pada
kegiatan Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti TOT Benih
dimana hanya mencapai kinerja sebesar 80,00% diikuti oleh
indikator Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Diklat
Mekanisasi Pertanian Bagi Teknisi sebesar 96,67% dan indikator
Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti Bimbingan Teknis
Bagi Penyuluh sebesar 99,28%. Sedangkan realisasi fisik 8
kegiatan lainnya rata yaitu sebesar 100,00% sehingga rata-rata
keseluruhan realisasi fisik sebesar 98,14% dan masuk dalam
tingkat “berhasil”.
Untuk Capaian kinerja 3 (tiga) sub indikator yang tidak dapat
memenuhi target 100% dikarenakan dinas / UPT asal calon
peserta tidak memiliki dana untuk mengirimkan calon peserta
diklat serta keterlambatan disposisi surat di UPT calon peserta.
Berikut grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah
aparatur pertanian yang meningkat kapasitasnya melalui
pelatihan dapat dilihat pada Gambar 8 dan 9
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 51
Gambar 8. Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah aparatur pertanian yang mengikuti
Diklat Teknis Bagi Aparatur
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 52
Gambar 9. Persentase Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah aparatur pertanian
yang meningkat kapasitasnya melalui pelatihan
Berdasarkan capaian kinerja 2 (dua) sub indikator dari indikator
Jumlah aparatur pertanian yang terlatih Tahun 2017, maka dapat
dibandingkan realisasi kinerja indikator Jumlah aparatur
pertanian yang terlatih Tahun 2017 dalam 5 (lima) tahun terakhir
sebagai berikut :
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 53
Tabel 8 Perkembangan Realisasi Kinerja
Indikator Jumlah aparatur pertanian yang terlatih BBPP Lembang Tahun 2013 s.d. 2017
Indikator Kinerja Tahun Target Realisasi %
Jumlah aparatur pertanian yang terlatih (orang)
2017 948 931 98.20
2016 1,452 1,441 97,18
2015 1,165 1,143 98,28
2014 810 797 98,40
2013 2,005 1,659 82,74
Gambar 10. Grafik Perkembangan Realisasi Kinerja
Indikator Jumlah aparatur pertanian yang terlatih BBPP Lembang Tahun 2013 s.d. 2017
Realisasi kinerja Indikator Jumlah aparatur pertanian yang
terlatih tahun 2017 cenderung meningkat apabila dibandingkan
dengan capaian kinerja pada tahun tahun sebelumnya. Dari
Gambar 10 diatas menunjukkan bahwa sejak tahun 2013
realisasi pencapaian target Jumlah aparatur pertanian yang
terlatih, rata-rata masuk dalam kategori berhasil.
Secara rinci persentase capaian kinerja Jumlah aparatur
pertanian yang terlatih tahun 2013 s.d 2017 dapat dilihat pada
Gambar 11 sebagai berikut .
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 54
Gambar 11. Grafik Perkembangan Persentase Realisasi Kinerja Indikator Jumlah aparatur pertanian yang terlatih BBPP Lembang
Tahun 2013 s.d. 2017
82,74
98,4
98,2897,18
98,2
2013 2014 2015 2016 2017Perentase
BBPP Lembang telah melaksanakan kegiatan diklat non aparatur
yang bersumber dari DIPA BBPP Lembang Tahun 2017 dengan
target sebanyak 2.515 orang dan terealisasi sebanyak 2.513 orang
atau sebesar 99.92% sehingga tingkat keberhasilan dalam indikator
Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih inipun “berhasil”.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel.9
Tabel 9 Pencapaian Target Kinerja
Sub Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
2515 Orang 2513 Unit 99.92
1
Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Manajemen dan Kewirausahaan bagi Non Aparatur
60 Orang 60 Orang 100
2 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis bagi Non Aparatur 2455 Orang 2453 Orang 99.92
Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah non
aparatur pertanian yang terlatih dapat dilihat pada Gambar 12 dan
13.
Indikator II : Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 55
Gambar 12. Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
Gambar 13. Persentase Pencapaian Target Kinerja Indikator Peningkatan Kapasitas Aparatur dan Non Aparatur Pertanian
Terdapat 2 (dua) sub indikator yang mendukung indikator Jumlah
Non Aparatur Pertanian yang Terlatih yaitu :
1. Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti Diklat
Manajemen dan Kewirausahaan bagi Non Aparatur
Capaian kinerja sub indikator Jumlah non aparatur pertanian
yang mengikuti Diklat Manajemen dan Kewirausahaan bagi Non
Aparatur di Tahun 2017 sebesar 100% dimana total target 60
orang terealisasi sebanyak 60 orang sehingga tingkat
keberhasilan dalam indikator ini pun “berhasil”. Secara rinci
dapat dilihat pada Tabel.10
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 56
Tabel 10 Pencapaian Target Kinerja
Sub Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Manajemen dan Kewirausahaan bagi Non Aparatur
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 1. Jumlah non aparatur pertanian yang
mengikuti Diklat Manajemen dan Kewirausahaan bagi Non Aparatur
60 Orang 60 Unit 100.00
1 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Kewirausahaan Bagi Petani Muda
30 Orang 30 Orang 100.00
2 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Agri Training Camp
30 Orang 30 Orang 100.00
Realisasi kinerja pada indikator jumlah non aparatur pertanian
yang meningkat kapasitasnya ini relatif rata yaitu sebesar
100.00% sehingga tingkat keberhasilannya pun dalam kategori
“berhasil”. Keberhasilan indikator ini dikarenakan persiapan
diklat yang sangat baik dimulai dari penjaringan peserta lewat
kegiatan Identifikasi Kebutuhan Diklat, rapat persiapan diklat,
pemanggilan peserta diklat sampai pada saat peserta diklat
berada di lingkungan kampus, semua dikondisikan dengan baik.
Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah non
aparatur pertanian yang meningkat kapasitasnya melalui
pelatihan dapat dilihat pada Gambar 14 dan 15.
Gambar 14. Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti Diklat
Manajemen dan Kewirausahaan bagi Non Aparatur
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 57
Gambar 15. Persentase Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti Diklat
Manajemen dan Kewirausahaan bagi Non Aparatur
2. Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis
Bagi Non Aparatur.
Diklat teknis bagi non aparatur di BBPP Lembang pada tahun
2017 mencakup 25 kegiatan diklat yang dilaksanakan dengan
target yang direncanakan sebanyak 2.455 orang dan terealisasi
sebanyak 2.453 orang atau sebesar 99,92% sehingga tingkat
keberhasilan dalam indikator ini pun “berhasil”. Secara rinci
dapat dilihat pada Tabel.11
Tabel 11 Capaian Target Kinerja Sub Indikator
Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bagi Non Aparatur
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
2. Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bagi Non Aparatur
2455 orang 2453 orang 99.92
1 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Mekanisasi Pertanian Bagi Pengelola UPJA
30 orang 29 orang 96,67
2
Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Cabai Merah dan Bawang Merah
30 orang 29 orang 96,67
3 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Cabe Merah di Garut
60 orang 60 orang 100
4 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Bawang Merah
30 orang 30 orang 100
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 58
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
5 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Agribisnis Sayuran
600 orang 600 orang 100
6 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Padi
30 orang 30 orang 100
7 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Jagung
30 orang 30 orang 100
8 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Teknis Kedele
30 orang 30 orang 100
9
Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Pemanfatan Lahan Perkarangan Komoditas Cabai Merah dan Bawang Merah Bagi Ibu-Ibu PKK
60 orang 60 orang 100
10 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Agribisnis Cabe Rawit Bagi Generasi Muda Program CSR
60 orang 60 orang 100
11 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat AgribisnisBawang Merah Bagi Generasi Muda Program CSR
30 orang 30 orang 100
12 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Bimbingan Teknis Bagi Alumni Inkubasi Petani Muda Wirausaha
5 orang 5 orang 100
13 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Budidaya Cabai Merah dan Bawang Merah bagi Generasi Muda
60 orang 60 orang 100
14 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Mangga
300 orang 300 orang 100
15 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Jeruk
90 orang 90 orang 100
16 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Kedelai
150 orang 150 orang 100
17 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Peremajaan Kopi Arabika
60 orang 60 orang 100
18 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Perluasan Tanaman Kakao di Papua
30 orang 30 orang 100
19 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Pengolahan dan Pasca Panen Kopi
60 orang 60 orang 100
20 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Bawang Putih
450 orang 450 orang 100
21 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Bawang Merah
90 orang 90 orang 100
22 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Aneka Cabai di Jawa Barat
140 orang 140 orang 100
23 Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Pelatihan Teknis Tematik Aneka Cabai di Papua Barat
30 orang 30 orang 100
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 59
Dari 23 kegiatan kediklatan pada sub Indikator jumlah non aparatur
pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bagi Non Aparatur, capaian
kinerja paling sedikit terdapat pada 2 (dua) kegiatan kediklatan
yaitu : (1) Jumlah Non Aparatur yang mengikuti Diklat Mekanisasi
Pertanian Bagi Pengelola UPJA; dan (2) Jumlah Non Aparatur yang
mengikuti Diklat Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil
Pertanian Cabai Merah dan Bawang Merah, dimana dari target
DIPA sebanyak 30 orang terealisasi sebanyak 29 orang dari
masing masing kegiatan sehingga mencapai target sebesar
96,67%. Sedangkan untuk 23 kegiatan lainnya capaian kinerjanya
rata yaitu sebesar 100%, sehingga rata-rata keseluruhan realisasi
fisik sebesar 99,92% dan masuk dalam tingkat “berhasil”. Lebih
jelasnya Grafik Pencapaian Target Kinerja Sub Indikator jumlah non
aparatur pertanian yang mengikuti Diklat Teknis Bagi Non Aparatur
dapat dilihat pada Gambar 16 dan 17.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 60
Gambar 16. Grafik Pencapaian Target Kinerja Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti
Diklat Teknis Bagi Non Aparatur
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 61
Gambar 17. Persentase Pencapaian Target Kinerja Jumlah non aparatur pertanian yang mengikuti
Diklat Teknis Bagi Non Aparatur
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 62
Perbandingan realisasi kinerja indikator jumlah non aparatur
pertanian yang terlatih dengan 5 (lima) tahun terakhir disajikan
sebagai berikut:
Tabel 12. Perkembangan Realisasi Kinerja Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
BBPP Lembang Tahun 2013 s.d. 2017
Indikator Kinerja Tahun Target Realisasi %
Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
2017 2.515 2.513 99,92
2016 910 910 100
2015 1.470 1.455 98,98
2014 210 198 94,29
2013 702 588 83,76
Gambar 18. Grafik Perkembangan Realisasi Kinerja Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
BBPP Lembang Tahun 2013 s.d. 2017
Rata rata realisasi kinerja Indikator Jumlah non aparatur
pertanian yang terlatih tahun 2017 mempunyai capaian yang
menurun apabila dibandingkan dengan capaian kinerja pada
tahun 2016 tapi naik dibandingkan 3 tahun sebelumnya. Dari
Gambar 18 diatas menunjukkan bahwa sejak tahun 2013
realisasi pencapaian target Jumlah non aparatur pertanian yang
terlatih, rata-rata masuk dalam kategori berhasil.
Secara rinci persentase capaian kinerja Jumlah aparatur
pertanian yang terlatih tahun 2013 s.d 2017 dapat dilihat pada
Gambar 17 sebagai berikut .
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 63
Gambar 19. Grafik Perkembangan Realisasi Kinerja Indikator Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
BBPP Lembang Tahun 2013 s.d. 2017
83,76
94,29
98,98 100
99,92
2013 2014 2015 2016 2017
Persentase
Pengembangan dan peningkatan sarana prasarana pembelajaran
Pertanian yang merupakan kegiatan berkesinambungan terwadahi
dalam program pemantapan sistem pelatihan pertanian yang
mencakup empat kegiatan yang salah satunya adalah
terfasilitasinya sarana dan prasarana pembelajaran.
Dengan Indikator Jumlah UPT pelatihan yang terfasilitasi sarana
dan prasarana pembelajarannya merupakan salah satu upaya
pemerintah untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana
sebagai penunjang SDM dalam berlatih. Pencapaian target kinerja
atas sasaran ini dapat dilihat sebagai berikut.
Tabel 13 Pencapaian Target Kinerja
Indikator Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
1 Unit 1 Unit 100,00
Indikator III : Jumlah UPT pelatihan pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 64
Capaian kinerja indikator Jumlah UPT pelatihan pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran dengan target yang
ingin dicapai di Tahun 2017 sebanyak 1 (satu) unit berupa
Pembangunan dan Renovasi Gedung dan Bangunan dengan total
luas sebesar 850m². Dari target 1 (satu) unit ini, seluruhnya sudah
selesai dikerjakan di Tahun 2017 sehingga nilai capaian kinerja
indikator ini adalah 100% dan masuk dalam kategori “berhasil”.
Gambar 20. Grafik Pencapaian Target Kinerja Indikator Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan
prasarana pembelajaran
Gambar 21. Persentase Pencapaian Target Kinerja
Indikator Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
Rata rata realisasi kinerja Jumlah UPT pelatihan pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran tahun 2017
mempunyai capaian yang sama bila dibandingkan dengan capaian
kinerja pada tahun tahun sebelumnya yaitu mencapai 100%.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 65
Sertifikasi profesi bidang pertanian merupakan salah satu pilar
utama untuk menghasilkan SDM yang kompeten selain pelatihan
yang independen dan serifikasi kompetensi. Tenaga teknis bidang
pertanian merupakan tenaga kerja pertanian yang mensyaratkan
kompetensi atau keahlian bidang pertanian yang meliputi sektor
peternakan, perkebunan, hortikultura, tanaman pangan dan
pertanian organik.
BBPP Lembang sebagai salah satu UPT dari Badan Penyuluhan
dan Pengembangan SDM Pertanian, merupakan lembaga yang
bertanggung jawab dalam peningkatan kapasitas dan kompetensi
aparatur dan non aparatur pertanian melalui pendidikan dan
pelatihan pertanian, guna penyiapan dan peningkatan kompetensi
yang diisyaratkan bagi tenaga teknis bidang pertanian, serta
menjamin mutu dan keefektifan pelaksanaan diklat berbasis
kompetensi bidang pertanian.
Capaian kinerja indikator Jumlah aparatur dan non aparatur
pertanian yang disertifikasi sebesar 83,16% dengan target di Tahun
2017 sebanyak 95 orang dan terealisasi sebesar 79 orang,
sehingga tingkat keberhasilan pada indikator inipun termasuk
dalam kategori “berhasil”.
Tabel 14 Pencapaian Target Kinerja
Indikator Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi
95 Orang 79 Orang 83.16
1 Jumlah non aparatur yang mengikuti Diklat Kompetensi dan Sertifikasi Profesi
60 Unit 52 Unit 86.67
2 Jumlah non aparatur yang mengikuti Sertifikasi Profesi Perbenihan
35 Unit 27 Unit 77.14
Indikator IV : Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian
yang disertifikasi disertifikasi
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 66
Indikator kinerja Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang
disertifikasi terdiri dari 2 (dua) kegiatan dimana capaian kinerja
terbesar terdapat pada kegiatan Diklat Kompetensi dan Sertifikasi
Profesi yaitu sebesar 86,67% dari target sebanyak 60 orang dan
realisasi sebanyak 52 orang. Sedangkan untuk kegiatan Sertifikasi
Profesi Perbenihan, dari target 35 orang terealisasi sebanyak 27
orang atau sebesar 77,14%. Pada indikator ini target yang
direncanakan tidak tercapai disebabkan Pada indikator ini target
tidak dapat tercapai dikarenakan sosialisasi tentang manfaat
sertifikasi kurang dilaksanakan, instansi pengirim maupun petani
calon peserta tidak memiliki dana talangan untuk mengirimkan
peserta dari daerahnya untuk mengikuti kegiatan sertifikasi, petani
masih merasa berat untuk meninggalkan usahanya selama
mengikuti sertifikasi, serta belum siapnya mental petani untuk
mengikuti sertifikasi terkait banyaknya syarat dan ketrampilan yang
harus dipenuhi. Selain itu sebagian besar penyuluh swadaya yang
menjadi target sudah tersertifikasi. Adapun grafik pencapaiannya
sebagai berikut :
Gambar 22. Grafik Pencapaian Target Kinerja Indikator Jumlah aparatur dan non aparatur pertanianyang disertifikasi
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 67
Gambar 23. Persentase Pencapaian Target Kinerja Indikator Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi
Kegiatan sertifikasi bagi aparatur dan non aparatur sepanjang 5
(lima) tahun terakhir baru berlangsung ditahun 2016 dan 2017 ini,
namun demikian pada tahun 2016 terkait dengan kebijakan
pemerintah tentang penghematan anggaran, maka indikator jumlah
sertifikasi profesi bidang pertanian dengan target sebesar 90 orang
tidak dapat terealisasi dikarenakan ada beberapa kegiatan BBPP
Lembang yang tercantum di DIPA yang tidak dapat dilaksanakan
terkait dengan kebijakan safe blocking diantaranya kegiatan
Sertifikasi Profesi Bidang Pertanian yang mengakibatkan capaian
kinerja pada indikator ini tidak berhasil.
Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan merupakan dokumen
yang dihasilkan untuk kegiatan program dan kerjasama,
penyelenggaraan pelatihan, kelembagaan, dan ketenagaan
pelatihan, serta pemberdayaan petani yang dihasilkan.
Indikator IV : Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 68
Tabel 15 Pencapaian Target Kinerja
Indikator Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4
Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan 16 Layanan 16 Layanan 100.00
1 Penyusunan Rencana Kerja/POK 1 Layanan 1 Layanan 100.00
2 Penyusunan LAKIN dan LAPTAH 1 Layanan 1 Layanan 100.00
3 Penyusunan Program dan Anggaran 1 Layanan 1 Layanan 100.00
4 Apresiasi, Koordinasi dan Konsultasi Program Pembangunan Pertanian
1 Layanan 1 Layanan 100.00
5 Pengawalan dan Pendampingan Upsus Swasembada Pangan
1 Layanan 1 Layanan 100.00
6 Monitoring dan Evaluasi Pasca Pelatihan 1 Layanan 1 Layanan 100.00
7 Pengelolaan Unit Inkubator Usaha Tani 1 Layanan 1 Layanan 100.00
8 Kegiatan Koordinasi Program Tahun 2017 1 Layanan 1 Layanan 100.00
9 Identifikasi Kebutuhan Latihan (IKL) 1 Layanan 1 Layanan 100.00
10 Profesionalisme Widyaiswara 1 Layanan 1 Layanan 100.00
11 Persiapan Akreditasi Kelembagaan 1 Layanan 1 Layanan 100.00
12 Sistem Informasi dan Publikasi 1 Layanan 1 Layanan 100.00
13 Sistem Pengendalian Internal (SPI) 1 Layanan 1 Layanan 100.00
14 Penyusunan Petunjuk Teknis 1 Layanan 1 Layanan 100.00
15 Workshop P4S 1 Layanan 1 Layanan 100.00
16 Layanan Penyelenggaraan, Kelembagaan dan Ketenagaan Pelatihan yang dihasilkan
1 Layanan 1 Layanan 100.00
Capaian kinerja indikator Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
dengan target yang ingin dicapai di Tahun 2017 sebanyak 16
(enam belas) layanan dimana seluruh kegiatan tersebut dapat
diselesaikan dengan baik di Tahun 2017 sehingga nilai capaian
kinerja indikator layanan organisasi adalah 100% dan masuk dalam
kategori “berhasil”.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 69
Gambar 24. Grafik Pencapaian Target Kinerja Indikator Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
Gambar 25. Persentase Pencapaian Target Kinerja Indikator Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
Perbandingan realisasi kinerja indikator Jumlah layanan pendidikan
dan pelatihan Tahun 2017 dengan 5 (lima) tahun terakhir disajikan
sebagai berikut :
Tabel 16. Perkembangan Realisasi Kinerja Indikator Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
BBPP Lembang Tahun 2012 s.d. 2017
Indikator Kinerja Tahun Target Realisasi %
Jumlah Layanan Internal Organisasi
2017 16 16 100,00
2016 12 12 100,00
2015 13 13 100,00
2014 17 17 100,00
2013 14 14 100,00
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 70
Rata rata realisasi kinerja Indikator Jumlah layanan pendidikan dan
pelatihan tahun 2017 mempunyai capaian yang sama apabila
dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun tahun
sebelumnya. Secara rinci perbandingan pencapaian kinerja
Indikator Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan selama 5 tahun
terakhir disajikan sebagai berikut :
Gambar 26. Grafik Perkembangan Realisasi Kinerja Indikator Jumlah Layanan Internal Organisasi
BBPP Lembang Tahun 2012 s.d. 2017
Selain sasaran strategis yang terdapat di PK, terdapat juga
indikator kinerja yang merupakan kegiatan yang menggunakan
anggaran DIPA 2017 BBPP Lembang, untuk melihat persentase
keseluruhan antara target dan realisasi maka dicantumkan
perbandingan antara target dan realisasi seluruh kegiatan DIPA
2017. Adapun Indikator Lain diluar Indikator Sasaran Strategis yang
menggunakan anggaran DIPA 2017 di BBPP Lembang adalah
Indikator jumlah layanan perkantoran, yang terdiri dari kegiatan
(1) pembayaran gaji dan tunjangan; dan (2) operasional dan
pemeliharaan kantor, yang meliputi: (a) pemeliharaan gedung dan
Capaian Kinerja Indikator Lain diluar Indikator Sasaran Strategis
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 71
bangunan; (b) pemeliharaan peralatan kantor; (c) keperluan
perkantoran; (d) perawatan kendaraan bermotor; (e) langganan
daya dan jasa; (f) penyelenggara operasional satker. Seluruhnya
kegiatan ini sudah dilaksanakan di Tahun 2017. Capaian kinerja
indicator ini sebesar 100% dengan target di Tahun 2017 sebanyak
12 (dua belas) bulan layanan, sehingga tingkat keberhasilan pada
indikator inipun termasuk dalam kategori “berhasil”.
BBPP Lembang selain menggunakan dana Rupiah Murni (RM)
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BBPP juga
menggunakan dana PNPB. Kegiatan ini merupakan penerimaan
negara bukan pajak yang di pungut melalui bendahara penerima.
PNBP Meliputi Penerimaan Umum dan Fungsional dimana pada
tahun 2017, Penerimaan Umum Meliputi: Pendapatan Sewa Tanah,
Gedung, dan Bangunan; pendapatan denda keterlambatan
penyelesaian pekerjaan pemerintah; penerimaan kembali belanja
pegawai pusat TAYL; penerimaan kembali belanja lainnya TAYL;
pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh
negara.
Pendapatan Fungsional meliputi: Pendapatan Penjualan hasil
pertanian, kehutanan dan perkebunan; pendapatan penjualan hasil
peternakan dan perikanan; pendapatan jasa lainnya
Penyetoran PNBP BBPP Lembang Tahun 2017 sebesar Rp.
558.612.404,- dan dari target penggunaan sebesar Rp.
311.392.000,- telah terealisasi sebesar Rp. 303.416.600,-
dipergunakan untuk pengadaan belanja barang operasional lainnya
untuk mendukung kegiatan balai.
3. Perbandingan Realisasi Kinerja BBPP Lembang Jangka
Menengah Dengan Target Renstra BBPP Lembang
Capaian kinerja Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang
berdasarkan sasaran strategis BBPP Lembang Tahun 2015 sampai
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 72
dengan 2019 adalah sebesar 34,49% di Tahun 2017. Capaian
tertinggi pada indikator kinerja jumlah non aparatur pertanian yang
terlatih sebesar 78,55% dengan realisasi 4.878 orang dari target
6.210 orang. Capaian terendah terdapat pada indikator jumlah
aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi, dimana
pada indikator tersebut masih memiliki nilai capaian 0,15% karena
dari target 1.350 orang baru terealisasi sebanyak 2 orang.
Capaian kinerja Tahun 2017 tergolong masih rendah karena di
Tahun ke III baru mencapai 34,49% dibandingkan dengan target
Tahun ke III yaitu 60% (100%/5x3 tahun). Secara rinci disajikan
pada Tabel 17.
Tabel 17 Perbandingan Capaian Kinerja
BBPP Lembang s.d. Tahun 2017 dengan Target 2015-2019
Target Target Target Target
2015 - 2019 2015 - 2019 % 2015 2015 % 2016 2016 % 2017 2017 %
1 Jumlah aparatur pertanian yang terlatih 11.010 3.517 31,94 1.860 1.145 61,56 2.010 1.441 71,69 2.220 931 41,94
2 Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih 6.210 4.878 78,55 870 1.455 167,24 960 910 94,79 1.320 2.513 190,38
3
Jumlah UPT pelatihan pertanian yang
terfasilitasi sarana dan prasarana
pembelajaran
74 26 35,14 14 13 92,86 14 12 85,71 14 1 7,14
4Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian
yang disertifikasi 1.350 2 0,15 360 0 0,00 180 0 0,00 210 2 0,95
5 Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan 105 28 26,67 21 0,00 21 12 57,14 21 16 76,19
34,49 64,33 61,87 63,32Rata Rata Capaian Kinerja
Realisasi Realisasi Realisasi RealisasiNo. Indikator Kinerja
Gambar 27. Perbandingan Realisasi BBPP Lembang s.d. Tahun 2017 dengan Target 2015 - 2019
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 73
Gambar 28. Perbandingan Persentase Realisasi BBPP Lembang s.d. Tahun 2017 dengan Target 2015 - 2019
4. Analisis dan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
a. Efisiensi Penggunaan Sarana Prasarana
Pada Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Ruang
lingkup manajemen sarana prasarana meliputi perencanaan
kebutuhan, pengadaan, penginventarisasian, pemeliharaan dan
penghapusan sarana prasarana.
Penyediaan sarana dan prasarana kantor khususnya penyediaan
asset tanah dan bangunan kantor di lingkungan BBPP Lembang
menjadi perhatian yang sangat serius, baik penyediaannya
maupun efisiensi dalam pemanfaatannya. Untuk melihat efisiensi
tingkat efsiensi pemanfaatan gedung kantor beserta fasilitas
pendukungnya, dilakukan tinjauan dengan pendekatan sebagai
berikut :
Sarana BBPP Lembang terdiri dari barang bergerak dan barang
tak bergerak. Barang tak bergerak meliputi bangunan kantor,
bangunan asrama, guest house, ruangan aula dan kelas,
laboratorium, bangunan ruang makan, rumah dinas dan lain-lain.
Bangunan asrama terdiri dari empat bangunan, yaitu asrama
Azalea, asrama Nusa Indah, asrama Alamanda dan asrama
Anyelir yang kesemuanya bisa menampung sebanyak 169
orang. Sedangkan bangunan guest house terdiri dari guest
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 74
house Aster, guest house Mawar, guest house Anggrek dan
guest house Flamboyan. Bangunan asrama dan guest house
dimanfaatkan / digunakan jikalau terdapat pelatihan/diklat yang
diselenggarakan di BBPP Lembang. Namun khusus untuk guest
house Aster dan Flamboyan hanya digunakan untuk tamu. Daftar
penggunaan asrama dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 18. Daftar Asrama dan Kapasitas Daya Tampung Tahun 2017
No Sarana/Fasilitas Jumlah Kamar (Buah)
Daya Tampung (Org)
1 Asrama Azalea 19 38
2 Asrama Nusa Indah 19 57
3 Asrama Alamanda 15 45
4 Asrama Anyelir 16 32
5 Guest House Mawar 5 10
6 Guest House Anggrek 4 8
Jumlah 78 190
Kapasitas pemakaian asrama selama setahun dengan asumsi :
Pemakaian 8 (delapan) bulan = 240 Hari
Kapasitas = 247 Orang
Total = 240 * 190 = 45.600 Man/days
Pemakaian asrama dalam setahun untuk pelaksanaan diklat
aparatur dan non aparatur dari bulan Maret – Desember :
Tabel. 19. Pemakaian Asrama Selama Tahun 2017
Jenis Diklat Jumlah Total (Mandays)
Non Aparatur 592 Org* 7 Hari 4.144
Aparatur 901 Org* 7 Hari 2.310
Aparatur Fungsional 30 Org*21 Hari 630
Kerjasama 6.767
Total 13.851
Untuk melihat efisiensi pemanfaatan asrama beserta fasilitas
pendukungnya, dilakukan tinjauan dengan pendekatan sebagai
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 75
berikut, kapasitas asrama BBPP Lembang selama 1 tahun
adalah 45.600 orang, namun pemakaian asrama selama tahun
2017 adalah 13.851, artinya selama setahun hanya 30,38%
pemakaian asrama.
Kondisi tidak seimbangya antara jumlah asrama dan
pemakaian asrama selama setahun disebabkan oleh diklat pada
tahun 2017 lebih banyak dilaksanakan dikabupaten terutam
diklat APBN-P, untuk itu dilakukan beberapa upaya diantaranya
bekerjasama dengan dinas pertanian, perkebunan, bakorluh,
BP4K dan lain-lain di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya dalam
hal kerjasama diklat.
b. Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Manusia
Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan tugas dan
fungsinya yang efektif dan efisien adalah ketersediaan sumber
daya manusia (SDM) dengan jumlah yang cukup dan kualitas
yang tinggi serta professional sesuai dengan fungsi dan
tugasnya. Perencanaan SDM adalah sebagai proses untuk
menentukan jumlah dan jenis manusia yang dibutuhkan oleh
organisasi dalam waktu dan tempat yang tepat serta melakukan
tugas sesuai dengan yang diharapkan.
Penyusunan SDM pada BBPP Lembang dimaksudkan untuk
menjamin agar kebutuhan SDM dapat terpenuhi secara konstan,
baik dari kualitas maupun kuantitas. Untuk itu perencanaan SDM
sudah merupakan bagian integral dari fungsi manajemen SDM
bahkan dianggap sangat vital bagi pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi kementerian
Manajemen sumberdaya manusia adalah suatu proses
merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan
menghasilkan segala bentuk aktivitas kerja untuk dapat
meningkatkan kinerja pegawai. Kaitan antara manajemen
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 76
sumberdaya manusia dengan peningkatan kinerja sangat
berkaitan erat, sehingga menjadi perhatian bagi Kementerian
mengembangkan adanya peningkatan sumberdaya manusia
sesuai dengan peningkatan kinerja yang dicapainya.
Untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan sumber daya
manusia digunakan pendekatan membandingkan output dengan
sumberdaya manusia yang digunakan dalam mendukung kinerja.
Karena masalah yang dihadapi oleh BBPP Lembang adalah
keterbatasan jumlah pegawai yang langsung menangani
kediklatan dan kegiatan lainnya, adapun inventarisasi nama
jabatan dan jumlah pemangku jabatan BBPP Batngkaluku
sebagai berikut :
Tabel 20. Daftar Kebutuhan Pegawai BBPP Lembang
No Nama Jabatan Jumlah
Pemegang Jabatan (Org)
Kebutuhan (Org)
1 Pejabat Struktural
Kepala Balai 1
Kepala Bagian Umum 1
Kepala Bidang Program dan Evaluasi 1
Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
1
Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan Rumah Tangga
1
Kepala Sub Bagian Keuangan 1
Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Instalasi
1
Kepala Seksi Program dan Kerjasama 1
Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan 1
Kepala Seksi Pelatihan Aparatur 1
Kepala Seksi Pelatihan Non Aparatur 1
2 Fungsional Tertentu
Widyaiswara Ahli Utama 4
Widyaiswara Madya 11
Widyaiswara Muda 13
Widyaiswara Pertama 2
Analis Kepegawaian Muda 1
Analis Kepegawaian Pertama 2
Pranata Humas Pertama 1
Pustakawan 1
Pranata Komputer - 1
Arsiparis Ahli - 1
Arsiparis Mahir 1
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 77
No Nama Jabatan Jumlah
Pemegang Jabatan (Org)
Kebutuhan (Org)
3 Sub Bagian Kepegawaian dan RT
Pengadministrasi Jabatan Fungsional 1
Pengelola Kerumahtanggaan dan kerjasama
1
Pengelola Kehumasan 1
Pengelola Ketatausahaan 2
Agendaris 1
Petugas Pemeliharaan Kendaraan 1
Resepsionis 3
Teknisi Gudang 1
Petugas instalasi air dan listrik 1
Pramu kantor 3
4 Sub Bagian Perlengkapan dan Instalasi
Pengemudi 2
Petugas sarana prasarana 2
Petugas SIMAK BMN 1
Penatausahaan BMN 1
Pramu gudang 2
Ketua Unit Asrama 1
Pramu Asrama 5
Pramu Kelas 1
Pekarya Kebun 1
Pengelola lahan praktek 2
Petugas instalasi kebun/lahan praktek dan screen house
5
Pengelola laboratorium 5
5 Sub Bagian Perlengkapan dan Instalasi
Bendahara penerimaan 1
Bendahara pengeluaran 1
Pengadministrasi keuangan 3
Pembuat daftar gaji 1
Verifikator 1
Petugas SAK 1
6 Seksi Program dan Kerjasama
Penyiap bahan program 1
Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran
1
Penyusun bahan kerjasama 1
Penyiap bahan kerjasama 1
7 Seksi Evaluasi dan Pelaporan
Penghimpun dan pengolah data 1
Penyusun laporan 1
Penata bahan evaluasi dan monitoring kegiatan
1 2
Penyiap bahan dan data Binjut dan evaluasi pasca diklatpertanian
1
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 78
No Nama Jabatan Jumlah
Pemegang Jabatan (Org)
Kebutuhan (Org)
8 Seksi Aparatur
Petugas materi dan kurikulum 2
Pengadministrasi pelatihan 2
Pengadministrasi & pengolah data 1
Petugas kepesertaan 1
9 Seksi Non Aparatur
Analis kebijakan pemasaran hasil pertanian
1
Petugas materi dan kurikulum 1 2
Petugas kepesertaan 1
Pengadministrasian pelatihan 2
Pengadministrasi & Pengolah data - 1
Dari tabel inventarisasi diatas dapat dilihat bahwa jumlah jabatan
yang ada sebanyak 56 (lima puluh enam) jabatan.
Dari Hasil analisis didapatkan bahwa jumlah pegawai yang
dibutuhkan untuk mengerjakan jumlah jabatan yang ada yaitu
123 orang. Sementara jumlah pegawai yang ada yaitu sebanyak
118 orang jadi BBPP Lembang masih membutuhkan pegawai
sebanyak 5 orang untuk untuk dapat bekerja secara maksimal.
c. Efisiensi Penggunaan Anggaran
Dari total penyerapan anggaran DIPA BBPP Lembang tahun
2017 yaitu Rp. 21.162.518.423,- atau 94,82%, sebesar Rp.
10.704.715.926,- adalah realisasi program dan capaian kinerja
terhadap penetapan kinerja tahun 2017. Efisiensi penggunaan
anggaran sangat bermanfaat dalam rangka melakukan
optimalisasi pencapaian target-target fisik. Adapun penghitungan
efisiensi penggunaan anggaran dihitung berdasarkan
perbandingan antara target dengan realisasi anggaran.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 79
Tabel 21. Tingkat Efisiensi Anggaran Terhadap Target Program Prioritas
No
Sasaran Strategis
Realisasi/Capaian Tingkat Efisiensi Anggaran
Target (Rp.) Realisasi
1 Jumlah aparatur pertanian yang terlatih
2.497.845.000 2.237.630.300 1.12
2 Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih
4.203.783.000 4.030.227.040 1.04
3 Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan prasarana pembelajaran
1.071.799.000 1.066.857.000 1.00
4 Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi
361.079.000 226.971.769 1.59
5 Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan
3.385.923.000 3.143.029.817 1.08
Rata – Rata 11.520.429.000 10.704.715.926 1.08
Dari perhitungan dalam tabel diatas dapat diketahui bahwa :
1. Seluruh 5 (lima) sasaran strategis tersebut memiliki tingkat
efisiensi E > 1 yang berarti sangat efisien, dengan rata-rata
tingkat efisiensi adalah E = T : R = 1.08
2. Dengan tingkat efisiensi sebesar rata-rata 1.08 tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa keluaran (output) dari kegiatan ini
dapat dilaksanakan dan mencapai target dengan proporsi
output lebih besar dari input (anggaran yang digunakan)
3. Dengan masing-masing program/kegiatan prioritas tersebut
masih memiliki proporsi presentase anggaran yang tidak
terserap disebabkan oleh beberapa hal yaitu :
- Pada kegiatan diklat bagi aparatur dan non aparatur, biaya
perjalanan peserta tidak terserap karena calon peserta yang
berhalangan hadir sehingga terdapat jumlah anggaran yang
telah disiapkan tidak terpakai seluruhnya.
- Begitupun pada kegiatan sertifikasi bagi aparatur dan non
aparatur, target yang direncanakan tidak tercapai
menyebabkan biaya perjalanan peserta dan konsumsi
peserta tidak terserap maksimal
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 80
- Pada Kegiatan UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi
sarana dan prasarana pembelajaran, realisasi keuangan
tidak terserap secara keseluruhan karena penggunaan
anggaran digunakan sesuai kebutuhan operasional.
- Pada kegiatan layanan pendidikan dan pelatihan pertanian
yang difasilitasi dan dikembangkan, penggunaan anggaran
pun digunakan sesuai kebutuhan operasional dimana
diantaranya beberapa kegiatan peningkatan profesionalisme
bagi petugas ditanggung oleh pihak penyelenggara
menyebabkan realisasi keuangan tidak terserap secara
keseluruhan.
5. Analisis Efisiensi Capaian Indikator Kinerja
Efisiensi capaian indikator kinerja dapat dilihat dari perbandingan
proporsi antara besarnya capaian indikator kinerja sasaran yang
diperoleh dengan besarnya masukan/input (anggaran) yang
digunakan (Proporsi Output/Input). Efisiensi terjadi apabila nilai
rasio output dibandingkan dengan input mencapai 1 atau lebih dari
1. Perbandingan proporsi capaian global indikator kinerja sasaran
strategis BBPP Lembang dengan input yang digunakan pada tahun
2017 adalah 96,25% berbanding 94,82% sehingga nilai efisiensi
yang diperoleh adalah 1,02. Nilai angka tersebut mengindikasikan
bahwa capaian yang diperoleh termasuk kedalam kategori efisien
dimana syaratnya efisiensi harus diatas 1.
Meskipun capaian kinerja output rata-rata termasuk dalam kategori
efisien, namun masih terdapat banyak tantangan yang dihadapi
BBPP Lembang yaitu: (1) Meningkatnya tuntutan masyarakat
terhadap penerapan teknologi tepat guna dalam usaha agribisnis
dalam mewujudkan Pencapaian swasembada dan swasembada
berkelanjutan, Peningkatan komoditas eksport pertanian,
peningkatan kesejahteraan petani melalui pemberdayaan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 81
masyarakat tani; (2) Meningkatnya tuntutan pemerintah daerah
akan SDM Pertanian yang berkualitas; (3) Meningkatnya tuntutan
pemangku kepentingan terhadap kualitas pelayanan Pelatihan; (4)
Kurangnya kaderisasi pelaku usaha di sektor pertanian; (5)
Berkembangnya inovasi teknologi di sektor pertanian untuk
meningkatkan keahlian tenaga Pelatihan, dan (6) Tumbuh
kembangnya lembaga Pelatihan swasta yang berkualitas dalam
penyelenggaraan Pelatihan.
C. Realisasi Anggaran
Tahun 2017 untuk jumlah Pagu Anggaran Balai Besar Pelatihan
Pertanian Lembang mengalami perubahan disebabkan adanya
penambaan anggaran dimana Jumlah Pagu Anggaran DIPA sebelum
revisi sebesar Rp. 15.111.350.000 dan setelah direvisi menjadi Rp.
22.319.079.000 dimana didalamnya terdapat kegiatan/anggaran
APBN-P sebesar Rp. 6.972.729.000 dan penambahan untuk kegiatan
PNBP sebesar Rp. 235.000.000.
Berdasarkan ringkasan data realisasi anggaran, dapat dilihat
secara rinci pada Tabel 18 sebagai berikut :
Tabel 22 Realisasi Anggaran
Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang Tahun 2017
N0 Program / Kegiatan Pagu APBN-PPenambahan
PNBP
Pagu setelah
APBN-PRealisasi (Rp)
% Thd
Pagu
1 Sertif ikasi Profesi Bidang
Pertanian 81.327.000 279.752.000 361.079.000 226.971.769 62,86
2Peningkatan Kompetensi
SDM Pelatihan Pertanian2.595.977.000 4.105.651.000 6.701.628.000 6.267.830.340 93,53
3Layanan Internal
(Overhead)351.910.000 870.000.000 235.000.000 1.456.910.000 1.443.579.600 99,09
4Layanan Pendidikan dan
Pelatihan1.668.597.000 1.717.326.000 3.385.923.000 3.143.029.817 92,83
5 Layanan Perkantoran 10.413.539.000 10.413.539.000 10.081.079.897 96,81
15.111.350.000 6.972.729.000 235.000.000 22.319.079.000 21.162.491.423 94,82Jumlah
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 82
Untuk Realisasi serapan anggaran BBPP Lembang pada tahun
2017 mencapai Rp. 21.162.491.423 atau sebesar 94,82%. Penyetoran
PNBP BBPP Lembang tahun 2017 mencapai Rp. 558.612.404,-
menyebabkan terjadi revisi penambahan anggaran PNBP dari DIPA
awal sebesar Rp. 76.392.000 naik menjadi Rp. 311.392.000. Apabila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka secara proporsional
angka realisasi serapan anggaran mengalami penurunan, dimana
pada tahun 2016 realisasi serapan anggaran mencapai 99,43%. Hal ini
disebabkan karena penambahan anggaran untuk kegiatan APBN-P
terjadi pada triwulan ke-4 menyebabkan penyelesaian kegiatan
khususnya pelatihan, dilakukan secara marathon dalam waktu yang
singkat. Adapun anggaran yang tidak terserap sebagian besar berasal
dari kegiatan APBN-P khususnya pada belanja bahan. Perkembangan
realisasi serapan anggaran dan pencapaian kinerja BBPP Lembang
selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel dan Gambar berikut.
Tabel 23. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPP Lembang Tahun 2012 - 2017
Tahun Pagu (Rp.) Realisasi (Rp) Realisasi Anggaran(%)
2013 27.483.265.000 24.186.763.000 88.01
2014 17.487.751.000 17.068.962.452 97.61
2015 29.603.413.000 28.808.094.798 97.31
2016 23.732.111.000 23.596.219.976 99.43
2017 22.319.079.000 21.162.491.423 94.82
Gambar 29. Grafik Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPP Lembang Tahun 2013 – 2017
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 83
Gambar 30. Grafik Persentase Realisasi Serapan Anggaran BBPP Lembang Tahun 2013 - 2017
D. Rekomendasi dan Tindak Lanjut
Beberapa permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan
BBPP Lembang pada tahun 2017 serta rekomendasi tindak lanjutnya
meliputi:
1. Evaluasi Kinerja Bagian Umum
Permasalahan :
- Masih adanya keluhan dari pegawai yang belum sesuai antara
nama jabatan dengan pekerjaan yang dilakukan;
- Kurangnya sosialisasi terhadap peraturan perundang undangan
yang baru
- Pelayanan konsumsi terhadap peserta dan pengguna/stake
holders lebih ditingkatkan kualitasnya
- IMB packing house akan berakhir tahun 2019 bahkan
pertengahan tahun 2018 Handling complain
- Melaksanakan Visi dan Misi. Tusi. Diagnosa Kendala dan
Masalah. mencari solusi dan melakukan area perubahan
- Terjadi keterlambatan usulan kenaikan pangkat pegawai
- SK kegiatan kurang efektif
- Usulan penerima penghargaan bagi pegawai PNS yang sudah
bekerja selama 10. 20 dan 30 Tahun
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 84
Tindak lanjut :
- Rekonsiliasi anjab dan ABK. penempatan pegawai sesuai dengan
SK kepala badan
- Penyampaian sosialisasi terhadap peraturan perundang
undangan yang baru
- Penetapan penyedia konsumsi yang tepat
- Pengurusan IMB. koordinasi dan konsultasi ke pusat dan instansi
terkait
- Melakukan penyusunan master plan. inovasi. perbaikan pola
kerja. restrukturisasi SDM. optimalisasi anggaran. dan
pemantauan berkala
- Monitoring berkala terhadap pegawai yang akan diusulkan
kenaikan pangkatnya
- Proporsional antara ruang lingkup kegiatan dengan personal
- Membuat usulan penerima penghargaan bagi PNS yang sudah
bekerja 10. 20. 30 tahun dan disampaikan ke BPPSDMP
2. Evaluasi Kinerja Bidang Program dan Evaluasi
Permasalahan :
- Masih terjadinya revisi anggaran sampai bulan Desember 2017;
- Adanya penambahan kegiatan balai pada triwulan ke-4 dimana
sebelumnya tidak terdapat pada DIPA awal sehingga
penyelesaian kegiatan dilakukan secara marathon menyebabkan
beberapa anggaran tidak dapat terserap maksimal;
- Instrumen evaluasi yang dibuat tidak mencerminkan kesiapan
- Kegiatan pelatihan masih tergantung pada DIPA
- Petugas evaluasi diklat tidak proporsional dengan kebutuhan
pelatihan
- Kerjasama pelatihan sebaiknya ke arah menjual potensi yang
dimiliki oleh lembaga
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 85
Tindak Lanjut :
- Perencanaan kerja dan rencana penarikan diawal tahun supaya
yang lebih matang dan dan terarah
- Meyakinkan Pusat Pelatihan Pertanian sebagai pemberi
anggaran bahwa penambahan anggaran dan waktu penyelesaian
kegiatan sebaiknya tidak mendadak sehingga persiapan pelatihan
bisa lebih terencana dan berhasil dengan baik.
- Penyempurnaan instrumen evaluasi bersama pihak pihak yang
terkait
- Memperbanyak jejaring kerjasama
- Perlu diadakan penambahan petugas evaluasi diklat
- Membuat paket paket pelatihan dan proposal yang menarik
3. Evaluasi Kinerja Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Permasalahan
- Adanya pengurangan anggaran untuk beberapa kegiatan
termasuk pelatihan aparatur dan Non aparatur ;
- Peserta kegiatan sertifikasi yang direncanakan, tidak dapat
terpenuhi dikarenakan beberapa alasan teknis seperti sosialisasi
tentang manfaat sertifikasi kurang dilaksanakan, instansi pengirim
maupun petani calon peserta tidak memiliki dana talangan untuk
mengirimkan peserta dari daerahnya untuk mengikuti kegiatan
sertifikasi, petani masih merasa berat untuk meninggalkan
usahanya selama mengikuti sertifikasi, serta belum siapnya
mental petani untuk mengikuti sertifikasi terkait banyaknya syarat
dan ketrampilan yang harus dipenuhi.;
- Pelaksanaan pelatihan Tematik sesuai dengan arahan/kebijakan
harus selesai dalam 1 (satu) bulan, maka dalam pelaksanaannya
selain menyebabkab kekurangan SDM pengelola pelatihan juga
terjadinya lonjakan penyerapan anggaran di bulan Oktober 2017;
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 86
- Peserta prakerin baik dari Universitas maupun SMK berjumlah
cukup banyak terutama pada bulan januari – februari
- Belum dimasukannya materi wawasan kebangsaan dalam
kurikulum pelatihan
- Masih ada beberapa fasilitator pada diklat yang kurang
menguasai konten materi
- Masih banyak peserta pelatihan TOT yang berasal dari daerah
kerja kecamatan.
Tindak Lanjut :
- Meningkatkan efektifitas koordinasi antara Pusat Pelatihan
Pertanian dengan BBPP Lembang sebagai pelaksana kegiatan;
- Berkoordinasi dengan dinas atau badan asal peserta tentang
kepastian kehadiran peserta dan supaya mengirimkan peserta
pengganti apabila peserta yang ditunjuk berhalangan hadir.
- Adanya sosialisasi kebermanfaatan mengikuti diklat bagi para
petani
- Menjadwal kembali pelaksanaan kegiatan pelatihan disesuaikan
dengan banyaknya kegiatan dan jumlah SDM yang ada;
- Pembatasan jumlah peserta dan pengaturan waktu pelaksanaan
prakerin supaya lebih terarah
- Pencantuman materi wawasan kebangsaan pada setiap pelatihan
- Mengikutsertakan calon fasilitator dalam TOT
- Dalam pemanggilan calon peserta pelatihan TOT ditekankan
syarat peserta berasal dari daerah kerja kabupaten.
4. Evaluasi Kinerja Widyaiswara
Permasalahan :
- Tidak seimbangnya komposisi widyaiswara berdasarkan
kompetensinya;
- Belum tersedianya anggaran untuk peningkatan kompetensi
widyaiswara
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 87
Tindak Lanjut
- Melakukan penataan dan regenerasi untuk widyaiswara yang
komposisi kompetensinya masih kurang;
- Perlu dianggarkan secara khusus peningkatan kompetensi
widyaiswara
Selain permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan 2017,
terdapat permasalahan berdasarkan lingkungan strategis internal
BBPP Lembang saat ini yaitu:
1. Aset lahan yang menjadi lokasi balai belum menjadi milik
Kementerian Pertanian, tetapi masih merupakan milik Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Barat;
2. Kepemilikan lahan yang tidak terlalu luas (10 Ha) masih belum
optimal dalam mendukung pelaksanaan praktek diklat yang
berjalan;
3. Kondisi sarana-prasarana (gedung kantor, asrama, kelas,
laboratorium, alat dan mesin) belum sepenuhnya memadai, baik
dalam jumlah/kuantitas maupun dalam kualitas);
4. Dukungan anggaran pemerintah yang tersedia belum sepenuhnya
dapat memenuhi kebutuhan target yang telah ditetapkan dari tahun
ke tahun sehingga proses revisi perlu sering dilakukan untuk
penyesuaian kegiatan dan target lembaga.
Sedangkan lingkungan strategis eksternal yang menjadi tantangan
bagi BBPP Lembang saat ini dan masa yang akan datang adalah:
1. Persaingan atau kompetisi dalam kompetensi dan
kualitas/kredibilitas dengan lembaga-lembaga diklat sejenis, baik
sesama lembaga diklat pemerintah, swasta maupun lembaga diklat
milik masyarakat;
2. Penguasaan teknologi dan manajemen kelembagaan yang terus
berkembang untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 88
eksistensi, kualitas, dan kredibilitas lembaga serta meningkatkan
efektivitas dan efisiensi diklat;
3. Peningkatan kemampuan dan etos kerja pegawai BBPP Lembang
secara berkala dan berkesinambungan dalam upaya terus
mempertahankan dan meningkatkan eksistensi lembaga;
4. Peningkatan kemampuan melahirkan inovasi-inovasi baru,
utamanya dalam bidang kediklatan dan bisnis pertanian;
5. Peningkatan kompetensi dan kapasitas BBPP Lembang menjadi
lembaga diklat internasional, lembaga bisnis dan pencetak
wirausahawan pertanian.
Menyikapi kondisi permasalahan yang masih terjadi tersebut, maka
langkah antisipasi yang harus dilakukan untuk tahun-tahun mendatang
terkait dengan permasalahan lingkungan strategis baik itu internal
maupun eksternal dapat diperbaiki melalui isu strategis (pada Bab. II
diatas).
E. Capaian Kinerja Lainnya
a. Penghargaan BBPP Lembang
Pada tahun 2017, BBPP Lembang telah mendapatkan beberapa
prestasi di berbagai bidang, diantaranya:
1. Mempertahankan ISO 9001:2008;
2. Juara II lomba Website untuk kategori UPT lingkup Kementrian
Pertanian Tahun 2017; dan
3. Juara I Widyaiswara Muda Berprestasi Tahun 2017 tingkat
Nasional.
b. Kerjasama
Selama tahun 2017 BBPP Lembang telah menerima kegiatan
kerjasama baik itu dari Dalam Negeri ataupun Luar Negeri dalam
bentuk penyelenggaraan, pendayagunaan ketenagaan,
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 89
pemanfaatan teknologi dan informasi dan pemanfaatan sarana
prasarana sebanyak 4.666 orang dari 151 kegiatan, keterangan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
c. Kegiatan Lainnya
Selain itu ada beberapa kegiatan Balai Besar Pelatihan Pertanian
(BBPP) Lembang di Tahun 2017 yang perlu mendapatkan apresiasi
karena berhasil diselesaikan dengan baik diantaranya :
1. Pengawalan dan pendampingan UPSUS PAJALE di tiga lokasi
yaitu Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Cimahi dan Kabupaten
Cianjur.
2. Kerjasama dengan Program Taiwan Techniqual Mission (TTM)
menyelenggarakan kegiatan diklat sayuran dengan metode On
Site Trining terhadap 600 orang petani.
3. Melanjutkan program Pelatihan Teknis Pemanfaatan Lahan
Pekarangan dengan metode Blended Learning yaitu teknik
penggabungan pelatihan yang dilakukan secara online dan
offline.
4. Penerimaan PNBP tahun 2017 sebesar Rp. 558.612.404,-
meningkat dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesar Rp.
443.638.159,-
5. Kegiatan IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
6. Kegiatan Dumas (Pengaduan Masyarakat)
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 90
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja (LAKIN) Tahun 2017, Balai Besar Pelatihan
Pertanian Lembang disusun, berdasarkan Permentan 53 tahun 2014,
Perjanjian Kinerja (PK) BBPP Lembang dan Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) BBPP Lembang tahun anggaran 2017 telah ditetapkan
dalam surat pengesahan DIPA nomor: SP DIPA-018-10.2.239701/2017
Tanggal 07 Desember 2017 serta terjadinya revisi DIPA sampai nomor:
SP DIPA-018-10.2.239701/2016 revisi 14 tanggal 24 Desember 2017
yang disebabkan adanya perubahan penambahan anggaran.
Tahun 2017 untuk jumlah Pagu Anggaran BBPP Lembang
mengalami perubahan anggaran disebabkan adanya penambahan
kegiatan APBN-P yang merupakan kebijakan dalam mendukung program
pemerintah khususnya dibidang perbenihan dimana Jumlah Pagu
Anggaran DIPA sebelum revisi sebesar Rp. 15.111.350.000,- dan setelah
direvisi menjadi Rp. 22.319.079.000,- dimana didalamnya terdapat
kegiatan/anggaran APBN-P sebesar Rp. 6.972.729.000,- dan
penambahan untuk kegiatan PNBP sebesar Rp. 235.000.000,-
Sedangkan Jumlah realisasi anggaran TA. 2017 sebesar Rp.
21.162.491.423,- menyebabkan Persentase realisasi anggaran menjadi
sebesar 94,82%. Penyetoran PNBP BBPP Lembang tahun 2017
mencapai Rp. 558.612.404,- menyebabkan terjadi revisi penambahan
anggaran PNBP dari DIPA awal sebesar Rp. 76.392.000 naik menjadi Rp.
311.392.000. Penetapan Kinerja (PK) tahun 2017 ditetapkan pada bulan
Maret tahun 2017, sedangkan revisi DIPA terkait penambahan kegiatan
dan anggaran APBN-P dan PNBP yang menambah jumlah target kinerja
BBPP Lembang dikeluarkan pada bulan Oktoer tahun 2016. Penambahan
anggaran dilakukan pada beberapa kegiatan termasuk kegiatan pelatihan
aparatur dan non aparatur, namun demikian terdapat juga pengurangan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 91
kegiatan dimana pada DIPA awal target tersebut tercantum. Perubahan
jumlah target pada beberapa kegiatan tersebut baik yang masuk dalam
sasaran strategis maupun diluar sasaran strategis terdiri dari :
Jumlah aparatur pertanian yang terlatih, meningkat dari target 330
orang menjadi 948 orang;
Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih, meningkat dari target
1.055 orang menjadi 2.515 orang;
Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi,
meningkat dari target 35 orang menjadi 95;
Jumlah layanan internal organisasi, bertambah dari target 15
layanan menjadi 16 layanan;
Jumlah pembangunan baru, bertambah menjadi 850m2
Berikut perubahan jumlah target pada beberapa kegiatan baik yang
masuk dalam sasaran strategis maupun diluar sasaran strategis
disajikan pada Tabel 20.
Tabel 24. Perubahan Jumlah Target Indikator Kinerja
No Indikator Kinerja Target DIPA
sebelum revisi
Target DIPA
setelah revisi
1. Jumlah aparatur pertanian yang terlatih 330 Org 948 Org
2. Jumlah aparatur pertanian yang terlatih 1.055 Org 2.515 Org
3 Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian
yang disertifikasi
35 Org 95 Org
4 Jumlah layanan internal organisasi 15 Layanan 16 Layanan
5 Jumlah pembangunan dan renovasi 126m2 850 m2
Untuk pencapaian kinerja masing-masing indikator disajikan sebagai
berikut:
1. Indikator berdasarkan sasaran strategis
a) Jumlah aparatur pertanian yang terlatih, berkisar 80,00%
sampai dengan 100,00% dengan capaian kinerja rata-rata
98,20%.
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 92
b) Jumlah non aparatur pertanian yang terlatih, berkisar 96,67%
sampai dengan 100,00% dengan capaian kinerja rata-rata
99,92%.
c) Jumlah UPT pelatihan pertanian yang terfasilitasi sarana dan
prasarana pembelajaran dengan capaian kinerja rata-rata
100.00%.
d) Jumlah aparatur dan non aparatur pertanian yang disertifikasi,
berkisar 77,14% sampai dengan 86,67% dengan capaian
kinerja rata-rata 83,16%.
e) Jumlah layanan pendidikan dan pelatihan, dengan capaian
kinerja rata-rata 100.00%.
2. Pencapaian kinerja lainnya
a) Jumlah layanan perkantoran, dengan capaian kinerja rata-rata
100%.
Jika dibandingkan rata-rata nilai pencapaian kinerja sasaran
strategis BBPP Lembang 5 tahun terakhir dari tahun 2012 sampai tahun
2016 maka Pencapaian Kinerja BBPP Lembang sampai 31 Desember
2017 mengalami penurunan dengan rata rata kinerja mencapai 96,25%.
Hal ini disebabkan pada kegiatan sertifikasi banyak tidak mencapai target
karena sosialisasi tentang manfaat sertifikasi kurang dilaksanakan,
instansi pengirim maupun petani calon peserta tidak memiliki dana
talangan untuk mengirimkan peserta dari daerahnya untuk mengikuti
kegiatan sertifikasi, petani masih merasa berat untuk meninggalkan
usahanya selama mengikuti sertifikasi, serta belum siapnya mental petani
untuk mengikuti sertifikasi terkait banyaknya syarat dan ketrampilan yang
harus dipenuhi.
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka secara
proporsional angka realisasi serapan anggaran pada tahun 2017
merupakan serapan terendah ke-2 selama 5 tahun terakhir sejak tahun
2012. Hal ini disebabkan karena penambahan anggaran untuk kegiatan
Laporan Kinerja BBPP Lembang Tahun 2017 93
APBN-P terjadi pada triwulan ke-4 menyebabkan penyelesaian kegiatan
khususnya pelatihan, dilakukan secara marathon dalam waktu yang
singkat, sehingga serapan anggaran tidak dapat tercapai maksimal.
Adapun anggaran yang tidak terserap sebagian besar berasal dari
kegiatan APBN-P khususnya pada belanja perjalanan.
Pada tahun 2017 ini penyetoran PNBP mencapai Rp.
558.612.404,- atau lebih besar dibandingkan tahun 2016 yaitu sebesar
Rp. 443.638.159,-. Kinerja output rata-rata BBPP Lembang sampai 31
Desember 2017 mencapai 96,25% dan kinerja keuangan mencapai
94,84% untuk pagu sehingga rasio output/input mencapai 1,02. Nilai
angka angka tersebut mengindikasikan bahwa capaian yang diperoleh
termasuk kedalam kategori efisien dimana syaratnya efisiensi harus diatas
1.
Top Related