DHARMOTTAMA SATYA PRAJA
DHARMOTTAMA SATYA PRAJA
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 menyebutkan
bahwa Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi
tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Instalasi farmasi
merupakan bagian dari Rumah Sakit yang bertugas menyelenggarakan,
mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi
serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rumah Sakit. Pengelolaan
alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah Sakit harus
dilakukan oleh Instalasi Farmasi dengan sistem satu pintu dimana Rumah Sakit
hanya memiliki satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium
pengadaan, dan pendistribusian alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis
pakai yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien.
Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia
No.1197/MenKes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
menyebutkan bahwa kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit meliputi
pengelolaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan Rumah Sakit,
merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal, mengadakan
perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai
ketentuan yang berlaku, memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi
1 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan Diponegoro No 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
kebutuhan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, menerima perbekalan farmasi
sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku, menyimpan perbekalan
farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian, mendistribusikan
perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di Rumah Sakit dan pelayanan
kefarmasian dalam penggunaan obat serta alat kesehatan dalam hal mengkaji
instruksi pengobatan atau resep pasien, mengidentifikasi masalah yang berkaitan
dengan penggunaan obat dan alat kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah
yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan, memantau efektifitas dan
keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan, memberikan informasi kepada
petugas kesehatan, pasien atau keluarga pasien, memberi konseling kepada pasien
atau keluarga keluarga.
Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi,
mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama drug oriented ke
paradigma baru patient oriented dengan filosofi pharmaceutical care (pelayanan
kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu
dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat
dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.
Berdasarkan standar kompetensi farmasis Indonesia tahun 2004, farmasis
yang bekerja di rumah sakit harus memiliki kompetensi dalam enam bidang yang
mencakup: asuhan kefarmasian, akuntabilitas praktek farmasi, manajemen farmasi
praktis, komunikasi farmasi, pendidikan dan pelatihan farmasi, serta penelitian
dan pengembangan kefarmasian. Farmasis berperan penting dalam mengelola obat
secara profesional untuk mencapai pengelolaan pembangunan obat secara rasional
2 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
yang meliputi: pemilihan, perencanaan, penyimpanan, penyaluran, pemberian,
penggunaan, pemberian informasi, pemantauan rasionalitas, pemantauan
efektivitas, serta pemantauan keamanan penggunaan obat. Farmasis sebagai salah
satu komponen pelayanan kesehatan di rumah sakit juga perlu memiliki
kemampuan untuk dapat berinteraksi secara harmonis dan bekerja sama dengan
tenaga kesehatan lain dan menguasai ilmu manajemen, sosiologi dan komunikasi
serta dapat menjaga profesionalisme dalam pengabdian keprofesiannya.
Oleh karena itu, perlu diadakan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) bagi para calon apoteker sehingga memiliki kompetensi melaksanakan
pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit serta dapat berinteraksi secara langsung
dengan masyarakat dan profesi kesehatan lainnya. PKPA ini dilakukan di Rumah
Sakit Umum Daerah Ungaran pada tanggal 6 Desember 2010 – 31 Januari 2011
yang diikuti oleh enam mahasiswa Program Pendidikan Profesi Apoteker (PKPA)
angkatan XV dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.
B. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker
Tujuan diadakannya Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yaitu
diharapkan mahasiswa calon apoteker agar mampu:
1. Memperoleh bekal pengetahuan praktis dan keterampilan serta pemahaman
secara mendalam mengenai peran dan fungsi farmasis di Rumah Sakit baik
manajerial maupun fungsional dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
optimal.
3 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
2. Mengetahui dan menerapkan cara pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit.
3. Mampu memahami dan mempraktekkan konsep pharmaceutical care
(pelayanan kefarmasian) dalam pelayanan kepada pasien khususnya di
Rumah Sakit.
4. Mampu menjalin kerjasama dan mengembangkan keterampilan
berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan lainnya
sehingga tercapai tujuan dari terapi yakni peningkatan kualitas hidup pasien.
5. Memperoleh bekal untuk siap menjalankan peran dan fungsi farmasis secara
profesional sesuai dengan sumpah dan etika kefarmasian, peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan sebagai bagian dari komunitas profesi
kesehatan lainnya di Rumah Sakit.
C. Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker
Mahasiswa calon apoteker dengan melaksanakan Praktek Kerja Profesi di
RSUD Ungaran akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman kegiatan
kefarmasian di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi kegiatan
manajerial dan farmasi klinik dari Apoteker.
4 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit
1. Definisi Rumah Sakit
Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang komplek, menggunakan
gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan
personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik
modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk
pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Rumah Sakit dapat dipandang
sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-sama semua
profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas
fisik ke dalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan
bagi masyarakat (Siregar, 2002).
Menurut WHO, Rumah Sakit merupakan suatu organisasi sosial integrasi
yang berfungsi menyediakan pelayanan lengkap bagi masyarakat. Pelayanan
tersebut dapat bersifat diagnosis, kuratif, promotif, rehabilitatif maupun preventif,
pelayanan dalam dan luar sampai kepada keluarga dan lingkungan serta sebagai
pusat pendidikan bagi petugas-petugas di bidang kesehatan dan di bidang sosial
(Anonim, 1989).
Peran Rumah Sakit selain membantu Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
dalam kegiatan dan masalah kesehatan masyarakat yang merupakan prioritas
diwilayahnya, Rumah Sakit secara khusus bertanggung jawab terhadap
5 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
manajemen pelayanan medik pada seluruh jaringan rujukan di wilayah kabupaten/
kota (Soejitno dkk, 2002).
2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memegang peranan penting
untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal adalah Rumah Sakit.
Rumah sakit merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan utama bagi
masyarakat, oleh karena itu Rumah Sakit memegang peranan besar demi
terwujudnya program “Indonesia Sehat Tahun 2010”. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 983/MenKes/SK/XI/1992, tentang pedoman organisasi
Rumah Sakit umum, menyebutkan bahwa tugas Rumah Sakit mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan
(Siregar, 2002).
Fungsi rumah sakit menurut SK RI No. 164/B/MenKes/Per/II/1998
adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Profesional
Berdasarkan fungsi profesional, Rumah Sakit berupaya yaitu:
1) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis.
2) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan penunjang medis.
3) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
4) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medis.
5) Sebagai tempat pendidikan dan latihan tenaga medis dan paramedis.
6 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
6) Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi di bidang kesehatan.
b. Fungsi Sosial
Rumah Sakit pemerintah dan non pemerintah harus menjalankan fungsi
sosial yaitu dengan memberi fasilitas perawatan pada penderita.
c. Fungsi Rujukan
Fungsi rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah
yang timbul, baik vertikal maupun horisontal.
3. Tujuan Rumah Sakit
Tujuan Rumah Sakit dalam pelayanan kesehatan masyarakat terbagi
menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yaitu :
a. Tujuan umum Rumah Sakit yaitu terwujudnya derajat kesehatan setiap rumah
sakit spesialistik profesional yang terjangkau semua pihak.
b. Tujuan khusus Rumah Sakit yaitu pelayanan medis spesialistik yang lengkap
dan terjangkau, pelayanan rujukan spesialistik yang profesional, pelayanan
kesehatan yang tepat waktu dan tepat sasaran, penurunan angka kematian di
Rumah Sakit, kepuasan dan kesejahteraan semua karyawan di Rumah Sakit.
4. Klasifikasi Rumah Sakit
a. Menurut jenis pelayanan yang diberikan
Berdasarkan jenis pelayanannya, rumah sakit dibagi atas:
1) Rumah Sakit Umum (General Hospital)
7 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan berbagai
jenis pelayanan, seperti : penyakit dalam, jiwa, saraf, kesehatan anak, bedah,
obsterik, ginekologi, dan sebagainya.
2) Rumah Sakit Khusus (Special Hospital)
Rumah Sakit khusus adalah rumah sakit yang hanya memberikan
pelayanan dan perawatan terhadap penyakit tertentu, misalnya : Rumah Sakit Jiwa
Surakarta, Rumah Sakit Kusta Semarang, Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R.
Soeharso Surakarta, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (Suharsono, 2008).
b. Menurut Tingkat Kemampuan Pelayanan Yang Diberikan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
983/MenKes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum,
Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi empat macam tipe yaitu:
1) Rumah Sakit Tipe A
Merupakan rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas. Pada umumnya tempat
tidur lebih dari 1000 buah dengan struktur organisasi terdiri dari:
a) Direktur yang dibantu paling banyak 4 Wakil Direktur
b) Wakil Direktur Pelayanan Medis
c) Wakil Direktur Penunjang Medis
d) Wakil Direktur Pendidikan dan Latihan
e) Wakil Direktur Umum dan Keuangan
f) Komite Medis dan Staf Medis Fungsional
g) Dewan Penyantun
8 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
h) Satuan Pengawas Intern
Contoh Rumah Sakit Tipe A di Indonesia antara lain : Rumah Sakit
Umum Pemerintah Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Rumah Sakit Adam Malik Medan dan Rumah
Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Ujung Pandang.
2) Rumah Sakit Tipe B
Merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
kemampuan dan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan sub
spesialistik terbatas dengan tempat tidur 500-1000. Rumah sakit umum tipe B
dibedakan menjadi rumah sakit pendidikan dan nonpendidikan dengan susunan
organisasi sebagai berikut:
a) Rumah Sakit Pendidikan
(1). Direktur yang dibantu paling banyak 3 Wakil Direktur
(2). Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan
(3). Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan
(4). Wakil Direktur Umum dan Keuangan
(5). Komite Medis dan Staf Medis Fungsional
(6). Dewan Penyantun.
(7). Satuan Pengawas intern
Contoh Rumah Sakit Pendidikan adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah
Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai tempat pendidikan tenaga medis fakultas
kedokteran Universitas Gadjah Mada, Rumah sakit Umum Daerah Dr. Moewardi
9 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
Surakarta sebagai tempat pendidikan medis Fakultas Kedokteran Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
b) Rumah sakit non pendidikan
(1). Direktur yang dibantu paling banyak 2 Wakil Direktur
(2). Wakil Direktur Pelayanan Medis
(3). Wakil Direktur Umum Dan Keuangan
(4). Komite Medis dan Staf Medis Fungsional
(5). Dewan Penyantun
(6). Satuan Pengawas Intern
3) Rumah Sakit Tipe C
Merupakan rumah sakit umum yang mempunyai kapasitas dan
kemampuan pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik dasar, dengan
kapasitas tempat tidur 150-500 dan susunan organisasi sebagai berikut.
a) Direktur
b) Seksi Keperawatan
c) Seksi Pelayanan
d) Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medik
e) Sub Bagian Keuangan dan Program
f) Komite Medis dan Staf Medis Fungsional
g) Dewan Penyantun
h) Satuan Pengawas Intern
10 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
4) Rumah Sakit tipe D
Merupakan tipe rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medis dasar dengan kapasitas tidur 50-100 dan dengan susunan
organisasi sebagai berikut :
a) Direktur
b) Seksi Pelayanan
c) Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medik
d) Sub Bagian Keuangan dan Program
e) Staf Medis Fungsional
c. Menurut Kepemilikan Rumah Sakit
Berdasarkan atas kepemilikannya rumah sakit dibagi menjadi:
1. Rumah Sakit Pemerintah (Goverment Hospital)
Merupakan rumah sakit yang sumber dananya berasal dari pemerintah
dan dikelola oleh pemerintah, misalnya: Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Karyadi,
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Rumah Sakit Angkatan Darat, Rumah
Sakit Angkatan Laut, Rumah Sakit Angkatan Udara, Rumah Sakit Kepolisian dan
Rumah Sakit Pertamina.
2. Rumah Sakit Swasta (Non Goverment Hospital)
Merupakan rumah sakit yang sumber dana dan pengelolanya
dilaksanakan oleh perseorangan atau institusi tertentu diluar pemerintah.
Misalnya: Rumah Sakit Bethesda, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Rumah
Sakit Panti Rapih, Rumah Sakit Elisabeth, Rumah Sakit Dr. Oen, Rumah Sakit
islam Surakarta dan lain-lain (Suharsono, tentang peningkatan RSUD 2008)
11 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor: 806b/MenKes/SK/XII/1987 tentang klasifikasi Rumah Sakit Swasta,
yaitu:
a) Rumah Sakit Swasta Pratama yaitu rumah sakit swasta yang melakukan
pelayanan medik umum.
b) Rumah Sakit Swasta Madya yaitu rumah sakit swasta yang melakukan
pelayanan medik umum dan spesialistik dasar.
c) Rumah Sakit Swasta Utama yaitu rumah sakit swasta yang melakukan
pelayanan medik umum, spesialistik, dan sub spesialistik.
B. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran
1. Sejarah RSUD Ungaran
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran pada awalnya merupakan
poliklinik yang dibangun pada tahun 1910, masa pendudukan pemerintah
Belanda. Pada tahun 1979 berdasarkan SK MenKes Nomor
51/MenKes/SK/II/1979, status rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D.
Selanjutnya pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keterangan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1152/MenKes/SK/XII/1993 tentang peningkatan
RSUD Ungaran maka RSUD Ungaran ditetapkan sebagai rumah Sakit tipe C.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan RSUD Ungaran diatur dengan PERDA
Kab. Tingkat I Semarang No. 10 yang telah disahkan dengan SK Gubernur KDH
Tingkat I Jawa Tengah tanggal 3 Juli 1995 No. 188.3/200/1995 Peraturan Daerah
No. 27 Tahun 1995 tentang Organisasi dengan tata kerja RSUD Ungaran
12 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
Kabupaten Tingkat II Semarang telah disahkan dengan keputusan Gubernur KDH
Tingkat I Jawa Tengah No. 1883/315/1996, tanggal 21 Oktober 1996. Kedudukan
RSUD Ungaran dipimpin oleh seoarang direktur yaitu Dr.Ani Raharjo MPPM
(yang menjabat sejak Februari 2007 sampai sekarang) yang bertanggung jawab
langsung terhadap Bupati Semarang.
RSUD Ungaran mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan
secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu, dengan
upaya peningkatan dan pelaksanaan upaya rujukan. RSUD Ungaran juga
mempunyai beberapa fungsi, antara lain: penyelenggaraan pelayanan medis,
penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis, penyelenggaraan
pelayanan dan asuhan keperawatan, penyelenggaraan pelayanan rujukan,
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan administrasi umum
dan keuangan.
2. Profil RSUD Ungaran
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran merupakan Rumah Sakit kelas C,
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1151/Menkes/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum
Daerah Ungaran. RSUD Ungaran memiliki 172 tempat tidur, dengan 4 tempat
tidur untuk hemodialisa, dengan 51 tempat tidur untuk kelas 3. RSUD Ungaran
juga memiliki 10 pelayanan medis spesialistik yaitu bedah, anak, kebidanan
kandungan, penyakit dalam, THT, syaraf, mata, kulit kelamin, gigi, dan
rehabilitasi/ fisioterapi.
13 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
3. Lokasi dan Bangunan
Menurut peraturan Daerah No. 27 Tahun 1995 tentang Organisasi dan
tata kerja RSUD Ungaran, RSUD Ungaran telah ditetapkan sebagai rumah sakit
tipe/ kelas C.
a. Lokasi
Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran berlokasi di Jl. Diponegoro No.
125, Ungaran dan letaknya strategis di pinggir Jalan Raya Semarang-Solo.
b. Bangunan
Pada mulanya gedung untuk rumah sakit ini adalah rumah tangga milik
seorang warga Belanda, dengan luas 200 m2. Dari tahun ketahun diadakan
perubahan dan renovasi untuk mencukupi kebutuhan ruangan perawatan sampai
tahun 1995 luas bangunan rumah sakit umum daerah ungaran menjadi 2055 m2
dengan luas tanah 6.130 m2.
Saat ini RSUD Ungaran juga sedang melakukan pengembangan
bangunan guna mencukupi kebutuhan akan fasilitas serta meningkatkan pelayanan
kesehatan pada masyarakat, dimulai sejak tahun 2001, dan sampai sekarang masih
dalam taraf penyelesaiannya.
4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD Ungaran
a. Visi RSUD Ungaran
Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah
sakit.
14 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
b. Misi RSUD Ungaran
1. Mewujudkan pelayanan prima.
2. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang komprehensif dan terjangkau
serta berdaya saing.
3. Mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian, keikhlasan,
disiplin serta profesionalisme.
4. Mewujudkan pelayanan yang profesional dengan mengikuti perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/ kedokteran.
c. Tujuan RSUD Ungaran
1. Terwujudnya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis yang
bermutu dengan fasilitas yang memadai, memiliki SDM yang profesional
dengan biaya yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
2. Terwujudnya kerjasama yang baik dan harmonis serta meningkatkan
kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.
d. Motto RSUD Ungaran
1. Senyum dalam tegur sapa
2. Efektif, efisien dan terjangkau
3. Ramah dan profesional melayani pelanggan
4. Akurat dalam diagnosis terapi
5. Simpati dalam menanggapi keluhan pelanggan
6. Ikhlas dan berintegrasi tinggi dalam melayani pelanggan
15 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
e. Filosofi RSUD Ungaran
1. Kesembuhan, keselamatan dan kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan
kami.
2. Keterbukaan, kerjasama, profesionalisme dan kesejahteraan Sumber Daya
Manusia adalah modal utama untuk menghasilkan produk jasa yang
bermutu.
3. Pelayanan kesehatan yang spesifik akan menambah daya tarik pelanggan.
f. Strategi Usaha RSUD Ungaran
1. Adanya perencanaan strategi organisasi dan uraian tugas yang jelas.
2. Adanya perencanaan pengembangan RSUD Ungaran dan SDM jangka
pendek, menengah dan panjang yang terprogram.
3. Penyusunan program kegiatan dan anggaran yang akurat untuk mencapai
tahap-tahap rencana pengembangan.
4. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program yang diikuti
tindak lanjut.
C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
1. Visi, Misi Tujuan, Motto Filosofi dan Strategi Instalasi Farmasi RSUD
Ungaran
a. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
Menjadi instalasi penunjang medik yang sesuai standar asuhan kefarmasian
dan memuaskan pelanggan.
16 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
b. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
1. Mewujudkan pengelolaan perbekalan farmasi yang sesuai standar asuhan
kefarmasian
2. Mewujudkan asuhan kefarmasian yang profesional dan berorientasi
kepada pelanggan
c. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
1. Terwujudnya pelayanan berdasarkan standar asuhan kefarmasian.
2. Terwujudnya pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
3. Tercapainya tujuan organisasi dengan dukungan kesejahteraan anggota
tim.
d. Motto Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
C: Cepat tepat.
E: Efektif, efisien
R: Ramah
I : Inovasi
A: Akuntabel
e. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran
1. Mewujudkan tim kerja yang solid dengan komitmen yang kuat dan
suasana kerja yang konduktif.
2. Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.
3. Menyusun rencana berdasarkan metode konsumsi, epidemiologi, dan
ekonomi.
4. Menetapkan struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas
17 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 – Januari 2011
5. Menetapkan SOP (Standar Operating Procedur) tiap kegiatan.
6. Meningkatkan pengetahuan (pendidikan berkelanjutan) untuk
pengoptimalan pelayanan/ asuhan kefarmasian.
18 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran
DHARMOTTAMA SATYA PRAJA
Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Ungaran
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 - Januari 2011
19 Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jalan Diponegoro No 125 Ungaran
DirekturRSUD Ungaran
BagianTata Usaha
Sub BagPerencanaan
Sub BagKeuangan
Sub Bag Umum
Bidang Sarana & Sanitasi
Bidang Keperawatan
Bidang PelayananMedik
Sub Bidang Pelayanan Medik &
Rujukan
Sub BidangRekam Medik
Sub Bidang Pelayanan
Keparawatan
Sub Bidang Pengembangan
& Bimbingan Keperawatan
Sub Bidang Sarana
Sub Bidang Hygiene &
Sanitasi
Jabatan Fungsional1. Instalasi Pendidikan &
Pelatihan
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Darurat
5. Instalasi Radiologi
6. Instalasi Bedah Sentral
7. Instalasi Farmasi
8. Instalasi Gizi
9. Instalasi Laboratorium
DHARMOTTAMA SATYA PRAJA
Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta
Desember 2010 - Januari 2011
GAMBAR 2. STRUKTUR ORGANISASI IFRS RSUD UNGARAN
19 Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jalan Diponegoro No 125 Ungaran
BIDANG PELAYANAN MEDIKDr. CHRISTI ISTIARI, Mkes.
KEPALA INSTALASI FARMASI
Dra. DHIAH SANTI.N, Apt.
PANITIA FARMASI DAN TERAPI
ADMINISTRASIAGUNG SANYOTO
FARMASI KLINIKSUMARYANA, S.Si.,Apt
PELAYANANRAHMANI .F.
PENYIMPANANIKA NUR A
PENGADAANDra. AG.SAWITRI.S,Msi.Apt
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
HEPI SURYANDARI
DIREKTUR RSUD UNGARANDr. ANI RAHARJO. MPPM
Top Related