Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

30
DHARM OTTAM A SATYA PRAJA DHARMOTTAMA SATYA PRAJA Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta Desember 2010 – Januari 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 menyebutkan bahwa Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Instalasi farmasi merupakan bagian dari Rumah Sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rumah Sakit. Pengelolaan alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi dengan sistem satu pintu dimana Rumah Sakit hanya memiliki satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium pengadaan, 1 Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jalan Diponegoro No 125 Ungaran

description

oke

Transcript of Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Page 1: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 menyebutkan

bahwa Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi

tindakan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Instalasi farmasi

merupakan bagian dari Rumah Sakit yang bertugas menyelenggarakan,

mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan farmasi

serta melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rumah Sakit. Pengelolaan

alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis pakai di Rumah Sakit harus

dilakukan oleh Instalasi Farmasi dengan sistem satu pintu dimana Rumah Sakit

hanya memiliki satu kebijakan kefarmasian termasuk pembuatan formularium

pengadaan, dan pendistribusian alat kesehatan, sediaan farmasi, dan bahan habis

pakai yang bertujuan untuk mengutamakan kepentingan pasien.

Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia

No.1197/MenKes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit

menyebutkan bahwa kegiatan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit meliputi

pengelolaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan pelayanan Rumah Sakit,

merencanakan kebutuhan perbekalan farmasi secara optimal, mengadakan

perbekalan farmasi berpedoman pada perencanaan yang telah dibuat sesuai

ketentuan yang berlaku, memproduksi perbekalan farmasi untuk memenuhi

1 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan Diponegoro No 125 Ungaran

Page 2: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

kebutuhan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, menerima perbekalan farmasi

sesuai dengan spesifikasi dan ketentuan yang berlaku, menyimpan perbekalan

farmasi sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan kefarmasian, mendistribusikan

perbekalan farmasi ke unit-unit pelayanan di Rumah Sakit dan pelayanan

kefarmasian dalam penggunaan obat serta alat kesehatan dalam hal mengkaji

instruksi pengobatan atau resep pasien, mengidentifikasi masalah yang berkaitan

dengan penggunaan obat dan alat kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah

yang berkaitan dengan obat dan alat kesehatan, memantau efektifitas dan

keamanan penggunaan obat dan alat kesehatan, memberikan informasi kepada

petugas kesehatan, pasien atau keluarga pasien, memberi konseling kepada pasien

atau keluarga keluarga.

Tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi,

mengharuskan adanya perubahan pelayanan dari paradigma lama drug oriented ke

paradigma baru patient oriented dengan filosofi pharmaceutical care (pelayanan

kefarmasian). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan yang terpadu

dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah obat

dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.

Berdasarkan standar kompetensi farmasis Indonesia tahun 2004, farmasis

yang bekerja di rumah sakit harus memiliki kompetensi dalam enam bidang yang

mencakup: asuhan kefarmasian, akuntabilitas praktek farmasi, manajemen farmasi

praktis, komunikasi farmasi, pendidikan dan pelatihan farmasi, serta penelitian

dan pengembangan kefarmasian. Farmasis berperan penting dalam mengelola obat

secara profesional untuk mencapai pengelolaan pembangunan obat secara rasional

2 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 3: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

yang meliputi: pemilihan, perencanaan, penyimpanan, penyaluran, pemberian,

penggunaan, pemberian informasi, pemantauan rasionalitas, pemantauan

efektivitas, serta pemantauan keamanan penggunaan obat. Farmasis sebagai salah

satu komponen pelayanan kesehatan di rumah sakit juga perlu memiliki

kemampuan untuk dapat berinteraksi secara harmonis dan bekerja sama dengan

tenaga kesehatan lain dan menguasai ilmu manajemen, sosiologi dan komunikasi

serta dapat menjaga profesionalisme dalam pengabdian keprofesiannya.

Oleh karena itu, perlu diadakan kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker

(PKPA) bagi para calon apoteker sehingga memiliki kompetensi melaksanakan

pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit serta dapat berinteraksi secara langsung

dengan masyarakat dan profesi kesehatan lainnya. PKPA ini dilakukan di Rumah

Sakit Umum Daerah Ungaran pada tanggal 6 Desember 2010 – 31 Januari 2011

yang diikuti oleh enam mahasiswa Program Pendidikan Profesi Apoteker (PKPA)

angkatan XV dari Universitas Muhammadiyah Surakarta.

B. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker

Tujuan diadakannya Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yaitu

diharapkan mahasiswa calon apoteker agar mampu:

1. Memperoleh bekal pengetahuan praktis dan keterampilan serta pemahaman

secara mendalam mengenai peran dan fungsi farmasis di Rumah Sakit baik

manajerial maupun fungsional dalam memberikan pelayanan kesehatan yang

optimal.

3 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 4: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

2. Mengetahui dan menerapkan cara pengelolaan dan pelaksanaan pelayanan

kefarmasian di Rumah Sakit.

3. Mampu memahami dan mempraktekkan konsep pharmaceutical care

(pelayanan kefarmasian) dalam pelayanan kepada pasien khususnya di

Rumah Sakit.

4. Mampu menjalin kerjasama dan mengembangkan keterampilan

berkomunikasi dengan pasien, keluarga pasien, dan tenaga kesehatan lainnya

sehingga tercapai tujuan dari terapi yakni peningkatan kualitas hidup pasien.

5. Memperoleh bekal untuk siap menjalankan peran dan fungsi farmasis secara

profesional sesuai dengan sumpah dan etika kefarmasian, peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan sebagai bagian dari komunitas profesi

kesehatan lainnya di Rumah Sakit.

C. Manfaat Praktek Kerja Profesi Apoteker

Mahasiswa calon apoteker dengan melaksanakan Praktek Kerja Profesi di

RSUD Ungaran akan memperoleh pengetahuan dan pengalaman kegiatan

kefarmasian di Instalasi Farmasi RSUD Ungaran yang meliputi kegiatan

manajerial dan farmasi klinik dari Apoteker.

4 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 5: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rumah Sakit

1. Definisi Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang komplek, menggunakan

gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan

personel terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik

modern, yang semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk

pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. Rumah Sakit dapat dipandang

sebagai suatu struktur terorganisasi yang menggabungkan bersama-sama semua

profesi kesehatan, fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan serta fasilitas

fisik ke dalam suatu sistem terkoordinasi untuk penghantaran pelayanan kesehatan

bagi masyarakat (Siregar, 2002).

Menurut WHO, Rumah Sakit merupakan suatu organisasi sosial integrasi

yang berfungsi menyediakan pelayanan lengkap bagi masyarakat. Pelayanan

tersebut dapat bersifat diagnosis, kuratif, promotif, rehabilitatif maupun preventif,

pelayanan dalam dan luar sampai kepada keluarga dan lingkungan serta sebagai

pusat pendidikan bagi petugas-petugas di bidang kesehatan dan di bidang sosial

(Anonim, 1989).

Peran Rumah Sakit selain membantu Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

dalam kegiatan dan masalah kesehatan masyarakat yang merupakan prioritas

diwilayahnya, Rumah Sakit secara khusus bertanggung jawab terhadap

5 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 6: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

manajemen pelayanan medik pada seluruh jaringan rujukan di wilayah kabupaten/

kota (Soejitno dkk, 2002).

2. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memegang peranan penting

untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal adalah Rumah Sakit.

Rumah sakit merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan utama bagi

masyarakat, oleh karena itu Rumah Sakit memegang peranan besar demi

terwujudnya program “Indonesia Sehat Tahun 2010”. Berdasarkan Keputusan

Menteri Kesehatan RI No. 983/MenKes/SK/XI/1992, tentang pedoman organisasi

Rumah Sakit umum, menyebutkan bahwa tugas Rumah Sakit mengutamakan

upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu

dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan

(Siregar, 2002).

Fungsi rumah sakit menurut SK RI No. 164/B/MenKes/Per/II/1998

adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Profesional

Berdasarkan fungsi profesional, Rumah Sakit berupaya yaitu:

1) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan medis.

2) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan penunjang medis.

3) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan.

4) Menyediakan dan menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medis.

5) Sebagai tempat pendidikan dan latihan tenaga medis dan paramedis.

6 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 7: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

6) Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang kesehatan.

b. Fungsi Sosial

Rumah Sakit pemerintah dan non pemerintah harus menjalankan fungsi

sosial yaitu dengan memberi fasilitas perawatan pada penderita.

c. Fungsi Rujukan

Fungsi rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang

mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik atas masalah

yang timbul, baik vertikal maupun horisontal.

3. Tujuan Rumah Sakit

Tujuan Rumah Sakit dalam pelayanan kesehatan masyarakat terbagi

menjadi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yaitu :

a. Tujuan umum Rumah Sakit yaitu terwujudnya derajat kesehatan setiap rumah

sakit spesialistik profesional yang terjangkau semua pihak.

b. Tujuan khusus Rumah Sakit yaitu pelayanan medis spesialistik yang lengkap

dan terjangkau, pelayanan rujukan spesialistik yang profesional, pelayanan

kesehatan yang tepat waktu dan tepat sasaran, penurunan angka kematian di

Rumah Sakit, kepuasan dan kesejahteraan semua karyawan di Rumah Sakit.

4. Klasifikasi Rumah Sakit

a. Menurut jenis pelayanan yang diberikan

Berdasarkan jenis pelayanannya, rumah sakit dibagi atas:

1) Rumah Sakit Umum (General Hospital)

7 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 8: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan berbagai

jenis pelayanan, seperti : penyakit dalam, jiwa, saraf, kesehatan anak, bedah,

obsterik, ginekologi, dan sebagainya.

2) Rumah Sakit Khusus (Special Hospital)

Rumah Sakit khusus adalah rumah sakit yang hanya memberikan

pelayanan dan perawatan terhadap penyakit tertentu, misalnya : Rumah Sakit Jiwa

Surakarta, Rumah Sakit Kusta Semarang, Rumah Sakit Ortopedi Prof. DR. R.

Soeharso Surakarta, Rumah Sakit Jantung Harapan Kita (Suharsono, 2008).

b. Menurut Tingkat Kemampuan Pelayanan Yang Diberikan

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

983/MenKes/SK/XI/1992 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum,

Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi empat macam tipe yaitu:

1) Rumah Sakit Tipe A

Merupakan rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik luas. Pada umumnya tempat

tidur lebih dari 1000 buah dengan struktur organisasi terdiri dari:

a) Direktur yang dibantu paling banyak 4 Wakil Direktur

b) Wakil Direktur Pelayanan Medis

c) Wakil Direktur Penunjang Medis

d) Wakil Direktur Pendidikan dan Latihan

e) Wakil Direktur Umum dan Keuangan

f) Komite Medis dan Staf Medis Fungsional

g) Dewan Penyantun

8 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 9: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

h) Satuan Pengawas Intern

Contoh Rumah Sakit Tipe A di Indonesia antara lain : Rumah Sakit

Umum Pemerintah Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. Soetomo Surabaya, Rumah Sakit Adam Malik Medan dan Rumah

Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo Ujung Pandang.

2) Rumah Sakit Tipe B

Merupakan rumah sakit umum yang mempunyai fasilitas dan

kemampuan dan pelayanan medik sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan sub

spesialistik terbatas dengan tempat tidur 500-1000. Rumah sakit umum tipe B

dibedakan menjadi rumah sakit pendidikan dan nonpendidikan dengan susunan

organisasi sebagai berikut:

a) Rumah Sakit Pendidikan

(1). Direktur yang dibantu paling banyak 3 Wakil Direktur

(2). Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan

(3). Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan

(4). Wakil Direktur Umum dan Keuangan

(5). Komite Medis dan Staf Medis Fungsional

(6). Dewan Penyantun.

(7). Satuan Pengawas intern

Contoh Rumah Sakit Pendidikan adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah

Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai tempat pendidikan tenaga medis fakultas

kedokteran Universitas Gadjah Mada, Rumah sakit Umum Daerah Dr. Moewardi

9 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 10: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

Surakarta sebagai tempat pendidikan medis Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

b) Rumah sakit non pendidikan

(1). Direktur yang dibantu paling banyak 2 Wakil Direktur

(2). Wakil Direktur Pelayanan Medis

(3). Wakil Direktur Umum Dan Keuangan

(4). Komite Medis dan Staf Medis Fungsional

(5). Dewan Penyantun

(6). Satuan Pengawas Intern

3) Rumah Sakit Tipe C

Merupakan rumah sakit umum yang mempunyai kapasitas dan

kemampuan pelayanan medis spesialistik dan sub spesialistik dasar, dengan

kapasitas tempat tidur 150-500 dan susunan organisasi sebagai berikut.

a) Direktur

b) Seksi Keperawatan

c) Seksi Pelayanan

d) Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medik

e) Sub Bagian Keuangan dan Program

f) Komite Medis dan Staf Medis Fungsional

g) Dewan Penyantun

h) Satuan Pengawas Intern

10 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 11: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

4) Rumah Sakit tipe D

Merupakan tipe rumah sakit yang mempunyai fasilitas dan kemampuan

pelayanan medis dasar dengan kapasitas tidur 50-100 dan dengan susunan

organisasi sebagai berikut :

a) Direktur

b) Seksi Pelayanan

c) Sub Bagian Kesekretariatan dan Rekam Medik

d) Sub Bagian Keuangan dan Program

e) Staf Medis Fungsional

c. Menurut Kepemilikan Rumah Sakit

Berdasarkan atas kepemilikannya rumah sakit dibagi menjadi:

1. Rumah Sakit Pemerintah (Goverment Hospital)

Merupakan rumah sakit yang sumber dananya berasal dari pemerintah

dan dikelola oleh pemerintah, misalnya: Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Karyadi,

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi, Rumah Sakit Angkatan Darat, Rumah

Sakit Angkatan Laut, Rumah Sakit Angkatan Udara, Rumah Sakit Kepolisian dan

Rumah Sakit Pertamina.

2. Rumah Sakit Swasta (Non Goverment Hospital)

Merupakan rumah sakit yang sumber dana dan pengelolanya

dilaksanakan oleh perseorangan atau institusi tertentu diluar pemerintah.

Misalnya: Rumah Sakit Bethesda, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Rumah

Sakit Panti Rapih, Rumah Sakit Elisabeth, Rumah Sakit Dr. Oen, Rumah Sakit

islam Surakarta dan lain-lain (Suharsono, tentang peningkatan RSUD 2008)

11 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 12: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor: 806b/MenKes/SK/XII/1987 tentang klasifikasi Rumah Sakit Swasta,

yaitu:

a) Rumah Sakit Swasta Pratama yaitu rumah sakit swasta yang melakukan

pelayanan medik umum.

b) Rumah Sakit Swasta Madya yaitu rumah sakit swasta yang melakukan

pelayanan medik umum dan spesialistik dasar.

c) Rumah Sakit Swasta Utama yaitu rumah sakit swasta yang melakukan

pelayanan medik umum, spesialistik, dan sub spesialistik.

B. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ungaran

1. Sejarah RSUD Ungaran

Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran pada awalnya merupakan

poliklinik yang dibangun pada tahun 1910, masa pendudukan pemerintah

Belanda. Pada tahun 1979 berdasarkan SK MenKes Nomor

51/MenKes/SK/II/1979, status rumah sakit menjadi Rumah Sakit Umum Tipe D.

Selanjutnya pada tahun 1993 berdasarkan Surat Keterangan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 1152/MenKes/SK/XII/1993 tentang peningkatan

RSUD Ungaran maka RSUD Ungaran ditetapkan sebagai rumah Sakit tipe C.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan RSUD Ungaran diatur dengan PERDA

Kab. Tingkat I Semarang No. 10 yang telah disahkan dengan SK Gubernur KDH

Tingkat I Jawa Tengah tanggal 3 Juli 1995 No. 188.3/200/1995 Peraturan Daerah

No. 27 Tahun 1995 tentang Organisasi dengan tata kerja RSUD Ungaran

12 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 13: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

Kabupaten Tingkat II Semarang telah disahkan dengan keputusan Gubernur KDH

Tingkat I Jawa Tengah No. 1883/315/1996, tanggal 21 Oktober 1996. Kedudukan

RSUD Ungaran dipimpin oleh seoarang direktur yaitu Dr.Ani Raharjo MPPM

(yang menjabat sejak Februari 2007 sampai sekarang) yang bertanggung jawab

langsung terhadap Bupati Semarang.

RSUD Ungaran mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya kesehatan

secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

penyembuhan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu, dengan

upaya peningkatan dan pelaksanaan upaya rujukan. RSUD Ungaran juga

mempunyai beberapa fungsi, antara lain: penyelenggaraan pelayanan medis,

penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis, penyelenggaraan

pelayanan dan asuhan keperawatan, penyelenggaraan pelayanan rujukan,

penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, penyelenggaraan administrasi umum

dan keuangan.

2. Profil RSUD Ungaran

Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran merupakan Rumah Sakit kelas C,

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.1151/Menkes/SK/XII/1993 tentang peningkatan kelas Rumah Sakit Umum

Daerah Ungaran. RSUD Ungaran memiliki 172 tempat tidur, dengan 4 tempat

tidur untuk hemodialisa, dengan 51 tempat tidur untuk kelas 3. RSUD Ungaran

juga memiliki 10 pelayanan medis spesialistik yaitu bedah, anak, kebidanan

kandungan, penyakit dalam, THT, syaraf, mata, kulit kelamin, gigi, dan

rehabilitasi/ fisioterapi.

13 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 14: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

3. Lokasi dan Bangunan

Menurut peraturan Daerah No. 27 Tahun 1995 tentang Organisasi dan

tata kerja RSUD Ungaran, RSUD Ungaran telah ditetapkan sebagai rumah sakit

tipe/ kelas C.

a. Lokasi

Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran berlokasi di Jl. Diponegoro No.

125, Ungaran dan letaknya strategis di pinggir Jalan Raya Semarang-Solo.

b. Bangunan

Pada mulanya gedung untuk rumah sakit ini adalah rumah tangga milik

seorang warga Belanda, dengan luas 200 m2. Dari tahun ketahun diadakan

perubahan dan renovasi untuk mencukupi kebutuhan ruangan perawatan sampai

tahun 1995 luas bangunan rumah sakit umum daerah ungaran menjadi 2055 m2

dengan luas tanah 6.130 m2.

Saat ini RSUD Ungaran juga sedang melakukan pengembangan

bangunan guna mencukupi kebutuhan akan fasilitas serta meningkatkan pelayanan

kesehatan pada masyarakat, dimulai sejak tahun 2001, dan sampai sekarang masih

dalam taraf penyelesaiannya.

4. Visi, Misi, Tujuan, Motto, Filosofi dan Strategi RSUD Ungaran

a. Visi RSUD Ungaran

Menjadi pilihan utama masyarakat dalam memperoleh pelayanan rumah

sakit.

14 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 15: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

b. Misi RSUD Ungaran

1. Mewujudkan pelayanan prima.

2. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang komprehensif dan terjangkau

serta berdaya saing.

3. Mewujudkan budaya kerja yang berlandaskan pengabdian, keikhlasan,

disiplin serta profesionalisme.

4. Mewujudkan pelayanan yang profesional dengan mengikuti perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan/ kedokteran.

c. Tujuan RSUD Ungaran

1. Terwujudnya rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan medis yang

bermutu dengan fasilitas yang memadai, memiliki SDM yang profesional

dengan biaya yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

2. Terwujudnya kerjasama yang baik dan harmonis serta meningkatkan

kesejahteraan seluruh staf dan karyawan.

d. Motto RSUD Ungaran

1. Senyum dalam tegur sapa

2. Efektif, efisien dan terjangkau

3. Ramah dan profesional melayani pelanggan

4. Akurat dalam diagnosis terapi

5. Simpati dalam menanggapi keluhan pelanggan

6. Ikhlas dan berintegrasi tinggi dalam melayani pelanggan

15 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 16: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

e. Filosofi RSUD Ungaran

1. Kesembuhan, keselamatan dan kepuasan pelanggan adalah kebahagiaan

kami.

2. Keterbukaan, kerjasama, profesionalisme dan kesejahteraan Sumber Daya

Manusia adalah modal utama untuk menghasilkan produk jasa yang

bermutu.

3. Pelayanan kesehatan yang spesifik akan menambah daya tarik pelanggan.

f. Strategi Usaha RSUD Ungaran

1. Adanya perencanaan strategi organisasi dan uraian tugas yang jelas.

2. Adanya perencanaan pengembangan RSUD Ungaran dan SDM jangka

pendek, menengah dan panjang yang terprogram.

3. Penyusunan program kegiatan dan anggaran yang akurat untuk mencapai

tahap-tahap rencana pengembangan.

4. Pengawasan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program yang diikuti

tindak lanjut.

C. Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

1. Visi, Misi Tujuan, Motto Filosofi dan Strategi Instalasi Farmasi RSUD

Ungaran

a. Visi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

Menjadi instalasi penunjang medik yang sesuai standar asuhan kefarmasian

dan memuaskan pelanggan.

16 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 17: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

b. Misi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

1. Mewujudkan pengelolaan perbekalan farmasi yang sesuai standar asuhan

kefarmasian

2. Mewujudkan asuhan kefarmasian yang profesional dan berorientasi

kepada pelanggan

c. Tujuan Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

1. Terwujudnya pelayanan berdasarkan standar asuhan kefarmasian.

2. Terwujudnya pelayanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

3. Tercapainya tujuan organisasi dengan dukungan kesejahteraan anggota

tim.

d. Motto Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

C: Cepat tepat.

E: Efektif, efisien

R: Ramah

I : Inovasi

A: Akuntabel

e. Strategi Instalasi Farmasi RSUD Ungaran

1. Mewujudkan tim kerja yang solid dengan komitmen yang kuat dan

suasana kerja yang konduktif.

2. Mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

3. Menyusun rencana berdasarkan metode konsumsi, epidemiologi, dan

ekonomi.

4. Menetapkan struktur organisasi dan pembagian tugas yang jelas

17 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 18: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 – Januari 2011

5. Menetapkan SOP (Standar Operating Procedur) tiap kegiatan.

6. Meningkatkan pengetahuan (pendidikan berkelanjutan) untuk

pengoptimalan pelayanan/ asuhan kefarmasian.

18 Instalasi Farmasi RSUD UngaranJalan. Diponegoro No. 125 Ungaran

Page 19: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD Ungaran

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 - Januari 2011

19 Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jalan Diponegoro No 125 Ungaran

DirekturRSUD Ungaran

BagianTata Usaha

Sub BagPerencanaan

Sub BagKeuangan

Sub Bag Umum

Bidang Sarana & Sanitasi

Bidang Keperawatan

Bidang PelayananMedik

Sub Bidang Pelayanan Medik &

Rujukan

Sub BidangRekam Medik

Sub Bidang Pelayanan

Keparawatan

Sub Bidang Pengembangan

& Bimbingan Keperawatan

Sub Bidang Sarana

Sub Bidang Hygiene &

Sanitasi

Jabatan Fungsional1. Instalasi Pendidikan &

Pelatihan

2. Instalasi Rawat Jalan

3. Instalasi Rawat Inap

4. Instalasi Rawat Darurat

5. Instalasi Radiologi

6. Instalasi Bedah Sentral

7. Instalasi Farmasi

8. Instalasi Gizi

9. Instalasi Laboratorium

Page 20: Bab I-II - Rsud Ungaran.hf

DHARMOTTAMA SATYA PRAJA

Program Profesi Apoteker Angkatan XV Universitas Muhammadiyah Surakarta

Desember 2010 - Januari 2011

GAMBAR 2. STRUKTUR ORGANISASI IFRS RSUD UNGARAN

19 Instalasi Farmasi RSUD Ungaran Jalan Diponegoro No 125 Ungaran

BIDANG PELAYANAN MEDIKDr. CHRISTI ISTIARI, Mkes.

KEPALA INSTALASI FARMASI

Dra. DHIAH SANTI.N, Apt.

PANITIA FARMASI DAN TERAPI

ADMINISTRASIAGUNG SANYOTO

FARMASI KLINIKSUMARYANA, S.Si.,Apt

PELAYANANRAHMANI .F.

PENYIMPANANIKA NUR A

PENGADAANDra. AG.SAWITRI.S,Msi.Apt

EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

HEPI SURYANDARI

DIREKTUR RSUD UNGARANDr. ANI RAHARJO. MPPM