7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 1/75
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi tanaman pangan khususnya padi (Oryza sativa L.) perlu
ditingkatkan dari tahun ke tahun sesuai dengan pertambahan jumlah penduduk.
Saat ini program peningkatan produksi ditekankan pada usaha untuk
mempertinggi hasil per satuan luas, disamping itu juga memperluas areal panen
(Balai Informasi Pertanian, 2!). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan
perbaikan produkti"itas pada daerah#daerah terkena $ekaman terendam yang
merupakan kendala utama dalam budidaya tanaman padi. Bulan %o"ember 2&,
produksi padi %asional meningkat hingga 2,' persen dan diprediksi men$apai
!', juta ton gabah keringgiling (*) atau setara dengan beras sebanyak +!,
juta ton (Susono, 2&). Padahal dengan laju pertumbuhan penduduk yang
men$apai &,- dan laju konsumsi beras nasional &,+- per tahun, rata#rata
produkti"itas padi nasional seharusnya minimal ! ton/ha (0akarim dan Suhartatik
21 Susono 2&). 0enurut inas Pertanian Pangan dan 3ortikultura
*abupaten 4gan *omering 5lu, tahun 2&+ produksi padi pada saat itu hanya
sebesar +6,' ton dari luas panen &,67- ha. Pada tahun 2& produksi padi
meningkat menjadi -7,2-& ton dari luas panen &+,27 ha. Sedangkan pada tahun
2&& produksi padi menurun menjadi --,!' ton, sedangkan luas panen
meningkat menjadi &-,'- ha. Pada tahun 2&2 produksi padi mengalami
peningkatan yang $ukup tinggi men$apai '-,&6 ton dari luas panen &-,'&6 ha.
Perubahan iklim global merupakan fenomena faktual yang memberikan
pengaruh terhadap sistem pertanian. ampak perubahan iklim tersebut khususnya
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 2/75
terhadap produksi padi akan sangat tergantung pada pola perubahan aktual yang
terjadi di daerah penanaman padi (I88I, 27). aerah sentra produksi padi yang
kebanyakan berada pada lokasi dataran rendah akan sangat rentan terhadap
semakin besarnya peluang terjadinya banjir (9resser, 26).
8endaman yang mengakibatkan $ekaman terhadap tanaman padi di
ilayah :sia Selatan dan :sia ;enggara diperkirakan men$apai &' juta ha setiap
tahun (Septiningsih et al ., 2), sedangkan di Sumatra Selatan luas lahan yang
raan banjir seluas &2-,-!' ha (Badan Peren$anaan Pembangunan %asional,
2&). Luas areal pertanaman padi yang mengalami $ekaman terendam karena
banjir diperkirakan akan semakin bertambah karena terjadi peningkatan $urah
hujan dan kenaikan permukaan air laut akibat terjadinya pemanasan global
(9I:8, 2!).
9ekaman terendam yang terjadi pada tanaman mengakibatkan
terhambatnya proses fotosintesis dan respirasi hal tersebut dikarenakan difusi gas
di air lebih lambat &- kali dibanding dengan di udara (:rmstrong dan re,
22) dan rendahnya penetrasi $ahaya yang dapat diterima oleh tanaman (Pierik
et all ., 2'). *emudian dilaporkan juga baha kekeruhan air pada kondisi
daerah raan banjir umumnya setara dengan ' gram tanah/& liter air.
*etinggian rendaman air - $m dari dasar tanah penetrasi radiasi matahari
menjadi berkurang sampai di India ;imur (Setter et al ., &'). Selain itu
tingkat $ekaman rendaman terhadap suatu tanaman juga ditentukan oleh faktor
lingkungan lainnya seperti tubulensi air, benturan fisik dengan materi yang
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 3/75
terbaa banjir dan kekeruhan air karena adanya kotoran, ganggang, serta gulma
air (as et all .,2').
isamping itu, p3 yang rendah menyebabkan tingginya kejenuhan :l
serta rendahnya unsur hara penting seperti %, P, * (rigg et al , 2). 0eskipun
padi merupakan tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi tanah yang airnya
berlebih, namun se$ara umum tanaman padi akan mati jika seluruh bagian
tanamannya terendam selama seminggu (Ito et al ., &). ;anaman padi yang
masih anakan, biasanya lebih rentan terhadap $ekaman rendaman (<akson dan
8am, 2+). 3asil penelitian terhadap tanaman padi, tahap reproduksi adalah yang
paling sensitif terhadap $ekaman rendaman, diikuti oleh tahap pembibitan dan
anakan maksimum (8eddy dan 0ittra, &6'). enangan air yang terlalu tinggi
selama fase "egetatif akibat banjir dan hujan lebat setelah bibit dipindahkan
kelapangan merupakan salah satu kendala pertumbuhan yang dapat menyebabkan
rendahnya produksi padi raa lebak (0unandar dan =ijaya, &!). Selanjutnya
3endransyah (2&), mengemukakan baha rendaman yang terjadi lebih lama ('#
7 hari) dapat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah anakan dan laju
pertambahan jumlah anakan. 3al ini disebabkan tanaman yang terlalu lama
mengalami $ekaman terendaman segera berusaha memulihkan diri. alam upaya
proses pemulihan dan peningkatan pertumbuhannya, tanaman padi memerlukan
unsur nitrogen pada aal fase pertumbuhan (Praptono, 2&&).
>arietas padi yang ada sekarang hanya dapat bertahan dalam kondisi
terendam penuh selama &- hari. Padi "arietas I8!- di kembangkan oleh I88I
pada tahun 2! menjadi "arietas I8!- Sub#& dengan mentransfer gen Sub#& dari
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 4/75
galur ?8&+: yang toleran rendaman. >arietas ini mampu mengurangi resiko
kegagalan panen pada saat terjadinya musim hujan akibat terjadinya perubahan
iklim yang tidak menentu (Septiningsih et al. 2). Ikhani dan 0akarim (2&&)
melaporkan baha "arietas Inpara ' yang direndam selama & hari masih tumbuh
dan berproduksi ', sedangkan I8!- sebagai kontrol hanya tumbuh !,-.
>arietas Inpara ' yang memiliki gen yang mampu membentuk sink , yaitu anakan
produktif, ukuran malai dan jumlah gabah isi lebih baik (0allik et al . 2-).
>arietas I8!- pada per$obaan rendaman di rumah ka$a lebih tahan terhadap
kerusakan daun dan lebih $epat pulih dari rendaman (Ikhani et al. 2&).
Perlakuan pengaturan pemberian pupuk nitrogen akan memberikan
pengaruh terhadap tinggi tanaman dan laju pertumbuhan tinggi tanaman padi.
*edua parameter tersebut pada tanaman padi umumnya akan lebih berpengaruh
dengan perendaman lebih dari tiga hari (Suignyo et al ., 26a). laju
pemanjangan batang pada saat terjadi $ekaman rendaman sangat mempengaruhi
ketahanan tanaman padi dan ke$epatan pemulihan tanaman pas$a $ekaman
rendaman (Ismail et al., 261 Suignyo et al., 26b).
@hara et al . (&!) menyebutkan baha perlakuan pemberian nitrogen
yang tinggi pada fase pembibitan dapat meningkatkan jumlah anakan tanaman.
8espon tanaman padi terhadap perlakuan nitrogen sangat ditentukan juga dengan
lamanya periode tanaman terendam. 3asil penelitian Suignyo (2')
menyebutkan baha pemberian perlakuan nitrogen tinggi sebelum terjadinya
perendaman selama ' hari dapat memper$epat mun$ulnya anakan padi.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 5/75
3asil penelitian ody (22) menunjukkan baha perbedaan takaran
pupuk % tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan fase "egetatif tanaman
padi, namun terdapat ke$enderungan baha takaran pupuk setengah (&/2) bagian
pada saat tanam akan lebih baik dari takaran pupuk urea semua bagian pada saat
tanam terhadap pertumbuhan tanaman padi khususnya pada fase "egetatif.
Berdasarkan uraian diatas maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul
A5paya 0eningkatkan *etahanan ;anaman Padi Pada ?ase >egetati" ;erhadap
8endaman 0elalui Perlakuan Pemupukan Sebelum ;erendam.
B. Tujuan
Per$obaan ini bertujuan untuk mendapatkan pemupukan yang terbaik
dalam upaya meningkatkan ketahanan tanaman padi pada fase "egetatif sebelum
peristia $ekaman rendaman.
C. Hipotesis
&. Perlakuan (>2) "arietas Inpara ' lebih tahan dibanding dengan I8!-
pada perendaman dengan air keruh.2. Perlakuan (%2) perendaman dengan air keruh 7#&- hst dengan
pemberian &/2 dosis pupuk % pada saat tanam sisanya diberikan pada
saat -2 hst berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman padi.
+. Interaksi antara perlakuan >2 dan %2 berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produksi tanaman padi.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 6/75
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Botani Tanaan Pa!i
0enurut ;jitrosoepomo (2), tanaman padi termasuk golongan rumput#
rumputan dengan klasifikasi sebagai berikut C
*ingdom C Plantae
"isi C 0agnoliophyta
Sub di"isi C 0onokotil
*elas C 9ommelinids
4rdo C Poales
?amili C Poa$eae
enus C Oryza
Spesies C Oryza Sativa L.
Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput#rumputan. ;anaman
pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu :sia dan :frika Barat tropis dan
subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan baha penanaman padi di Dhejiang
(9ina) sudah dimulai pada +. tahun S0. ?osil butir padi dan gabah ditemukan
di 3astinapur 5ttar Pradesh India sekitar  S0. Selain 9ina dan India,
beberapa ilayah asal padi adalah, Bangladesh 5tara, Burma, ;hailand, Laos,
>ietnam (eptan, 2+). i Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan
dilahan kering dengan sistem ladang (tanpa pengairan) begitu juga di negara#
negara lain. Semula tanaman padi diusahakan di tempat tinggi dengan membuat
teras#teras. ;anaman padi dapat tumbuh baik pada daerah tropis seperti indi$a,
sedangkan jenis japoni$a di usahakan di daerah subtropis (::*, &). Pemulia
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 7/75
tanman padi telah berlangsung sejak manusia membudidayakan padi. ari hasil
tindakan ini orang mengenal berbagai ma$am ras lokal tanaman padi, seperti
rajalele dari klaten atau $ianjur pandanangi dari $ianjur. 4rang juga berhasil
mengembangkan padi lahan kering yang tidak memerlukan penggenangan atau
padi raa yang mampu beradaptasi terhadap kedalaman air raa yang berubah#
ubah. %amun demikian, pemulia tanaman padi se$ara sistematis baru dilakukan
sejak didirikannya I88I di ?ilipina. Sejak saat itu, berbagai ma$am tipe padi
dengan kualitas berbeda#beda berhasil dikembangkan se$ara teren$ana untuk
memenuhi kebutuhan dasar manusia (=ikipedia Bahasa Indonesia, 2).
Berdasarkan literatur :ak (&) akar tanaman padi memiliki sistem
perakaran serabut yang berfungsi menyerap air dan Eat makanan dari dalam tanah,
kemudian diangkut ke bagian atas tanaman. :kar tanaman padi dapat dibedakan
atas C (&) akar seminal yang tumbuh dari akar primer radikulase yang tumbuh pada
saat benih berke$ambahdan bersifat sementara. Pada benih yang sedang
berke$ambah timbul $alon akar dan batang. 9alon akar mengalami pertumbuhan
ke arah baah sehingga terbentuk akar tunggang, sedangkan $alon batang akan
tumbuh ke atas sehingga terbentuk batang dan daun. (2) :kar serabut
(akarad"entif) yang ber$abang dan tumbuh dari buku batang muda bagian baah.
:kar ad"entif tersebut menggantikan akar seminal. :kar ini disebut
ad"entif/buku, karena tumbuh dari bagian tanaman yang bukan embrio atau
karena mun$ulnya bukan dari akar yang tumbuh sebelumnya (:nonim, 2& a).
:kar rambut yaitu merupakan bagian akar yang keluar dari akar tunggang dan
akar serabut. :kar ini merupakan saluran pada kulit akar yang berada diluar, dan
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 8/75
ini penting dalam pengisapan air maupun Eat#Eat makanan. :kar rambut biasanya
berumur pendek sedangkan bentuk dan panjangnya sama dengan akar serabut.
:kar tajuk ($ron roots) adalah akar yang tumbuh dari ruas batang terendah. :kar
tajuk ini dibedakan lagi berdasarkan letak kedalaman akar di tanah yaitu akar
yang dangkal dan akar yang dalam. :pabila kandungan udara di dalam tanah
rendah,maka akar#akar dangkal mudah berkembang. Bagian akar yang telah
deasa (lebih tua) dan telah mengalami perkembangan akan berarna $oklat,
sedangkan akar yang baru atau bagian akar yang masih muda berarna putih.
Setelah ' hst perakaran dapat men$apai lapisan sub soil (*omandalu, 2').
Batang tanaman padi yang tersusun dari beberapa ruas. 8uas#ruas itu
merupakan bubung kosong. Pada kedua ujung bubung kosong itu bubungnya
ditutup oleh buku. Panjangnya ruas tidak sama. 8uas yang terpendek terdapat
pada pangkal batang. 8uas yang kedua, ruas yang ketiga, dan seterusnya adalah
lebih panjang dari pada ruas yang didahuluinya. Pada buku bagian baah dari
ruas tumbuh daun pelepah yang membalut ruas sampai buku bagian atas.;epat
pada buku bagian atas ujumg dari daun pelepah memperlihatkan per$abangan
dimana $abang yang terpendek menjadi ligula (lidah) daun, dan bagian yamg
terpanjang dan terbesar menjadi daun kelopak yang memiliki bagian auri$le pada
sebelah kiri dan kanan. Pertumbuhan batang tanaman padi adalah merumpun,
dimana terdapat satu batang tunggal/batang utama yang mempunyai ! mata atau
sukma, yaitu sukma &, +, ' sebelah kanan dan sukma 2, -, ! sebelah kiri. ari
tiap#tiap sukma ini timbul tunas yang disebut tunas orde pertama. ;unas orde
pertama tumbuhnya didahului oleh tunas yang tumbuh dari sukma pertama,
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 9/75
kemudian diikuti oleh sukma kedua, disusul oleh tunas yang timbul dari sukma
ketiga dan seterusnya sampai kepada pembentukan tunas terakhir yang keenam
pada batang tunggal. Panjang batang tanaman padi tergantung berdasarkan
"arietas tanaman. 8uas batang tanaman padi semakin keatas semakin panjang,
berongga dan bulat, diantara ruas terdapat buku, setiap buku duduk sehelai daun.
Pada fase kedua, anakan pertama terbentuk setelah tanaman berumur & hst dan
maksimum -#' hst. Pada buku pertama sampai buku kedua akan terbentuk
anakan primer yang juga akan membentuk perakaran. :nakan kedua (skunder)
akan terbentuk pada buku baah anakan pertama setelah + hst dan anakan ketiga
(tersier) akan terbentuk pada anakan kedua pada buku pertama. Setiap anakan
padi akan menghasilkan jumlah anakan yang berbeda#beda tergantung dengan
"arietasnya (Balai Pengkajian ;eknologi Pertanian (BP;P), 26).
aun kelopak yang terpanjang dan membalut ruas yang paling atas dari
batang disebut daun bendera. ;epat dimana daun pelepah teratas menjadi ligula
dan daun bendera, di situlah timbul ruas yang menjadi bulir padi. :dapun bagian#
bagian daun padi adalah C (&) 3elaian daun terletak pada batang padi dan selalu
ada. Bentuknya memanjang seperti pita. Panjang dan lebar helaian daun
tergantung "arietas padi yang bersangkutan. (2) Pelepah daun (upih) merupakan
bagian daun yang menyelubungi batang, pelepah daun ini berfungsi memberi
dukungan pada bagian ruas yang jaringannya lunak, dan hal ini selalu terjadi.
(+) telinga daun (auri$le) terletak pada dua sisi pangkal helai daun. (-) Lidah daun
terletak pada perbatasan antara helai daun dan upih. Panjang lidah daun berbeda#
beda, tergantung pada "arietas padi. Lidah daun duduknya melekat pada batang.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 10/75
?ungsi lidah daun adalah men$egah masuknya air hujan diantara batang dan
pelepah daun (upih). isamping itu lidah daun juga men$egah infeksi penyakit,
sebab media air memudahkan penyebaran penyakit. (') daun bendera adalah daun
teratas di baah malai (:nonim, 2&a).
Sekumpulan bunga padi (spikelet) yang keluar dari buku paling atas
dinamakan malai. Bulir#bulir padi terletak pada $abang pertama dan $abang
kedua, sedangkan sumbu utama malai adalah ruas buku yang terakhir pada batang.
Panjang malai tergantung pada "arietas padi yang ditanam dan$ara ber$o$ok
tanam. ari sumbu utama pada ruas buku &-6 yang terakhir inilah biasanya
panjang malai (rangkaian bunga) diukur. Panjang malai dapat dibedakan menjadi
+ ukuran yaitu malai pendek (kurang dari 2 $m), malai sedang (antara 2#+ $m),
dan malai panjang (lebih dari +$m). <umlah $abang pada setiap malai berkisar
antara &'#2 buah, yang paling rendah 7 buah $abang, dan yang terbanyak dapat
men$apai + buah $abang. <umlah $abang ini akan mempengaruhi besarnya
rendemen tanaman padi "arietas baru, setiap malai bisa men$apai &#&2 bunga
(:ak, &). Bunga padi adalah bunga telanjang artinya mempunyai perhiasan
bunga. Berkelamin dua jenis dengan bakal buah yang diatas. <umlah benang sari
ada ! buah, tangkai sarinya pendek dan tipis, kepala sari besar serta mempunyai
dua kandung serbuk. Putik mempunyai dua tangkai putik, dengan dua buah kepala
putik yang berbentuk malai dengan arna pada umumnya putih atau ungu.
Buah padi yang sehari#hari kita sebut biji padi atau butir/gabah,sebenarnya
bukan biji melainkan buah padi yang tertutup oleh lemma dan palea. Buah ini
terjadi setelah selesai penyerbukkan dan pembuahan. Lemma dan palea serta
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 11/75
bagian lain yang membentuk sekam atau kulit gabah. <ika bunga padi telah
deasa, kedua belahan kembang mahkota (palea dan lemmanya) yang semula
bersatu akan membuka dengan sendirinya. 0embukanya kedua belahan kembang
mahkota itu terjadi pada umumnya pada hari#hari $erah antara jam &#&2, dimana
suhu kira#kira +#+29. i dalam dua daun mahkota palea dan lemma itu terdapat
bagian dalam dari bunga padi yang terdiri dari bakal buah (biasa disebut
karyiopsis). <ika buah padi telah masak, kedua belahan daun mahkota bunga itulah
yang menjadi pembungkus berasnya (sekam). iatas karyiopsis terdapat dua
kepala putik yang dipikul oleh masing#masing tangkainya. Lodi$ula yang
berjumlah dua buah, sebenarnya merupakan daun mahkota yang telah berubah
bentuk. Pada aktu padi hendak berbunga, lodi$ula menjadi mengembang karena
menghisap $airan dari bakal buah. Pengembangan ini mendorong lemma dan
palea terpisah dan terbuka. Bulir biji atau buah yang matang, dengan lemma,
palea, rakhilla, lemma steril, dan ekor gabah (kalau ada) yang menempel sangat
kuat. Bulir biji padi tanpa sekam (kariopsis) disebut beras. Buah padi adalah
sebuah kariopsis, yaitu biji tunggal yang bersatu dengan kulit bakal buah yang
matang (kulit ari) , yang membentuk sebuah bulir seperti biji. Bentuk dan ukuran
sebuah gabah padi sangat beragam tergantung pada kulti"ar. *omponen utama
bulir biji padi adalah sekam, kulit beras, endosperm dan embrio (:nonim, 2& b).
=arna beras biasa berarna putih agak transparan karena hanya memiliki
sedikit aleuron dan kandungan amilosa umumnya sekitar 2. Beberapa jenis
beras mengeluarkan aroma angi bila ditanak (misalnya 9ianjur, Pandanangi
dan 8ajalele). Bau ini disebabkan beras melepaskan senyaa aromatik yang
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 12/75
memberikan efek angi. Sifat ini diatur se$ara genetik dan menjadi objek
rekayasa genetika beras (=ikipedia Bahasa Indonesia, 2).
B. S"arat Tu#u$ Taanaan Pa!i
;anaman padi tumbuh di daerah tropis dan subtropis pada -'L5 sampai
dengan -'LS dengan $ua$a panas dan kelembaban tinggi dengan musim hujan
empat bulan. 8ata#rata $urah hujan yang baik adalah 2 mm/bulan atau &'#
2 mm/tahun (0anegristek, 2&). ;anaman padi dapat tumbuh baik di daerah
yang berhaa panas dan banyak mengandung uap air. 9urah hujan yang baik rata#
rata 2 mm perbulan atau lebih, dengan distribusi selama - bulan, $urah hujan
yang dikehendaki pertahun sekitar &'#2 mm (:mirullah, :. 26).
;anaman padi se$ara umum membutuhkan suhu minimum &&F#2'F9 untuk
perke$ambahan, 22F#2+ 9 untuk pembungaan, 2F#2'F9 untuk pembentukan biji,
dan suhu yang lebih panas dibutuhkan padi khususnya di daerah tropis. Suhu
udara dan intensitas $ahaya di lingkungan sekitar tanaman berkorelasi positif
dalam proses fotosintesis, yang merupakan proses pemasakan oleh tanaman untuk
pertumbuhan tanaman dan produksi buah atau biji (:ak, &). Sruktur tanah
yang baik untuk tanaman padi adalah tanah saah dengan kandungan fraksi pasir,
debu dan lempung dengan perbandingan tertentu dan diperlukan air dalam jumlah
yang $ukup yang ketebalan lapisan atasnya sekitar &6#22 $m dengan p3 -#7.
C. Kon!isi %a&a Le#ak !an Siste Bu!i!a"a Taanaan Pa!i
Lahan raa lebak merupakan salah satu alternatif dalam usaha
peningkatan produksi pertanian khususnya padi. 0enurut %gudiantoro (2&),
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 13/75
potensi areal raa lebak di Indonesia dapat dikembangkan menjadi lahan
pertanian sekitar &+ juta ha, sedangkan di Sumatera Selatan diperkirakan seluas
2, juta ha (=aluyo et al., 26). %amun demikian, potensi tersebut belum
dimanfaatkan se$ara optimal dan umumnya hanya ditanami padi dengan produksi
yang masih relatif rendah.
*endala utama dalam budidaya tanaman padi di lahan raa lebak adalah
tata air yang masih belum terkendali, sehingga pada musim hujan seluruh areal
tergenang $ukup dalam dan lama. 3al ini menyebabkan petani sulit menduga
masa tanam padi sehingga budidaya tanaman menjadi sulit dikendalikan dengan
baik. enangan air yang terlalu tinggi selama "ase "egetatif akibat banjir dan
hujan lebat yang terjadi setelah bibit dipindahkan ke lapangan merupakan kendala
pertumbuhan yang menyebabkan rendahnya produksi yang baik di lahan raa
lebak. 8esiko kegagalan panen juga bisa terjadi akibat kekeringan jika tidak ada
hujan pada saat tanaman padi berbunga (Balai Penelitian Pertanian Lahan 8aa,
26). Suignyo et al . (&6) menyebutkan baha pemindahan bibit yang terjadi
beberapa kali menyebabkan penurunan pertumbuhan dan produksi padi. ;ingkat
kerusakan akibat genangan yang terlalu tinggi sangat tergantung dengan "arietas,
fase tubuh, lama dan tinggi muka genangan.
5paya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan toleransi tanaman padi
terhadap kondisi terendam karena air antara lain melalui peningkatan kualitas
kulti"ar dan perbaikan metode manajemen budidaya tanaman (Sharma dan hosh,
&, rig et al ., 2 dan Balai Penelitian Pertanian Lahan 8aa, 26).
*ulti"ar yang berkemampuan memanjang pada saat tanaman terendam
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 14/75
merupakan kulti"ar yang $o$ok untuk kondisi lahan raa lebak, namun hal ini
perlu di ikuti dengan karakter lain sehingga pemanjangan tanaman tidak menguras
energi tanaman yang dibutuhkan untuk proses metabolisme dan pemeliharaan
internal tanaman. ;anaman yang mempunyai karakter pemanjangan yang moderat
dapat mengurangi penggunaan karbohidrat saat terendam (>rieEen et al ., 2+).
;anaman padi I8!- yang mengandung sub & diharapkan akan menjaab berbagai
fenomena yang disebutkan di atas (I88I, 26).
*ondisi lahan raa lebak dengan kondisi air yang fluktuatif dapat
menyebabkan terendaman tanaman padi seaktu#aktu. 5paya menjaga
kehilangan energi pada saat terendam, perlu dilakukan proses yang dapat
meningkatkan "igor tanaman, sehingga energi dalam tubuh tanaman masih dapat
menjaga metabolisme tanaman pada saat terendam dan tanaman masih dapat
melakukan per$epatan pertumbuhan kembali pas$a terendam. Suignyo (2')
menyebutkan baha pemberian perlakuan APlant Phytoregulator dan %itrogen
dapat membantu tanaman padi memper$epat pemulihan pas$a terendam.
Perlakuan pengaturan pemberian pupuk nitrogen akan memberikan
pengaruh terhadap tinggi tanaman padi. *edua parameter tersebut pada tanaman
padi umumnya akan lebih berpengaruh dengan perendaman lebih dari tiga hari
(Suignyo et al ., 26a). *e$epatan memanjang tanaman merupakan mekanisme
untuk menghindarkan tanaman dari pengaruh negatif tanaman yang kekurangan
oksigen akibat terendam (Ito et al ., &, <akson and 8am, 2+). Laju
pemanjangan batang pada saat terjadi $ekaman rendaman sangat mempengaruhi
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 15/75
ketahanan tanaman padi dan ke$epatan pemulihan tanaman pas$a $ekaman
terendam (Suignyo et al., et al ., 26b).
@hara et al. (&!) menyebutkan baha perlakuan pemberian nitrogen
yang tinggi pada fase pembibitan dapat meningkatkan jumlah anakan tanaman.
8espon tanaman padi terhadap perlakuan nitrogen sangat ditentukan juga dengan
lamanya periode tanaman terendam. 3asil penelitian Suignyo (2') baha
pemberian perlakuan nitrogen tinggi sebelum terjadinya terendam selama ' hari
dapat memper$epat mun$ulnya anakan padi. %amun demikian, @lla dan Ismail
(2!) menyatakan baha perlakuan % dan P pada fase pembibitan menyebabkan
peningkatan kandungan % daun tinggi dan menurunkan bibit yang bertahan hidup
setelah perlakuan perendaman bibit selama &2 hari.
D. Tana$ %a&a Le#ak
Lahan raa lebak merupakan salah satu alternatif dalam usaha
peningkatan produksi pertanian khususnya padi. Luas lahan raa lebak di
Indonesia diperkirakan seluas &+,+ juta hektar yang terdiri dari -,2 juta hektar
lebak pematang, !,7 juta hektar lebak tengahan dan +, juta hektar lebak dalam,
lahan tersebut menyebar di Pulau Sumatra, *alimantan dan Irian <aya (=idjaya
:dhi et al , &'). Penyebaran yang terluas terdapat di Propinsi Sumatra Selatan,
yakni men$apai 2,6 juta hektar yang merupakan lahan potensial untuk pertanian
dan perikanan. %amun demikian, potensial tersebut belum dimanfaatkan se$ara
optimal, dan umumnya hanya ditanami padi dengan produksi yang masih relatif
rendah. Peningkatan produksi padi di lahan lebak bukan hanya dapat
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 16/75
meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga dapat menunjang sasembada
pangan (jafar, &2).
Lahan raa lebak adalah lahan yang pada periode tertentu (minimal satu
bulan) tergenang air dan rejim airnya dipengaruhi oleh hujan, baik yang turun
setempat maupun di daerah sekitarnya. Berdasarkan tinggi dan lama genangan
airnya, lahan raa lebak dikelompokkan menjadi lebak dangkal, lebak tengahan
dan lebak dalam. Lahan lebak dangkal adalah lahan lebak yang tinggi genangan
airnya kurang dari ' $m selama kurang dari + bulan. Lahan lebak tengahan
adalah lahan lebak yang tinggi genangan airnya '# & $m selama +#! bulan.
Lahan lebak dalam adalah lahan lebak yang tinggi genangan airnya lebih dari &
$m selama lebih dari ! bulan (=idyaya :dhi, et al ., 2).
<enis tanah yang umum dijumpai di lahan lebak adalah tanah mineral dan
gambut. ;anah mineral bisa berasal dari endapan sungai atau bisa berasal dari
endapan marin, sedangkan tanah gambut di lapangan bisa berupa lapisan gambut
utuh atau lapisan gambut berselang seling dengan lapisan tanah mineral. ;anah
mineral memiliki tekstur liat dengan tingkat kesuburan alami sedang # tinggi dan
p3 - # ' serta drainase terhambat # sedang. Setiap tahun, lahan lebak umumnya
mendapat endapan lumpur dari daerah di atasnya, sehingga alaupun kesuburan
tanahnya umumnya tergolong sedang, tetapi keragamannya sangat tinggi antar
ilayah atau antar lokasi. Pada umumnya nilai % total sedang#tinggi, Ptersedia
rendah#sedang, *#tersedia  ppm sedang, dan *;* sedang#tinggi. Lahan
lebak dengan tanah mineral yang berasal dari endapan sungai $ukup baik untuk
usaha pertanian. Sedangkan lahan lebak dengan tanah mineral yang berasal dari
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 17/75
endapan marin biasanya memiliki lapisan pirit (?eS2) yang berbahaya bagi
tanaman karena bisa mera$uni tanaman terutama bila letaknya dekat dengan
permukaan tanah. 4leh karena itu, reklamasi dan pengelolaan lahan ini harus
dilakukan se$ara $ermat dan hati#hati agar tanaman bisa tumbuh dan memberikan
hasil yang baik (:lkasuma et al , 2+, :lihamsyah, 2').
E. %espon tanaan ter$a!ap pengaru$ ketinggian air
Pada tanaman padi rendaman diberikan pada ketinggian tertentu untuk
menjaga kondisi tanah dan serangan gulma, namun beberapa spesies tanaman
kelebihan air merupakan faktor penghambat produksi (<akson, 2-). 0eskipun
padi merupakan tanaman yang dapat beradaptasi pada kondisi tanah berlebih air,
namun se$ara umum tanaman padi akan mati pada lingkungan dimana seluruh
bagian tanaman terendam se$ara keseluruhan selama lebih dari satu minggu (Ito
et al , &). 9ekaman rendaman berpengaruh terhadap hasil biji sejumlah
tanaman serelia (Setter dan =aters, 2+).
Pada lingkungan yang terendam air difusi gas lebih lambat &- kali
dibanding dengan di udara (:rmstrong dan re, 22). 0eskipun sejumlah gas
seperti 42, 942 dan lainnya di produksi oleh bagian tertentu tanaman saat
ter$ekam rendaman, namun kondisi gas oleh tanaman menurun karena laju difusi
yang rendah (Setter et al ., &67a). Pada lingkungan terendam air transmisi $ahaya
menjadi rendah, yang mengakibatkan laju fotosintesis berkurang. Penetrasi $ahaya
yang dapat ditangkap tanaman ketika terendam sangat tergantung pada kekeruhan
dan ketinggian rendaman. 9ekaman rendaman terhadap tanaman padi ini dapat
dikelompokkan berdasarkan durasi dan ketinggian rendaman. Berdasarkan durasi
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 18/75
$ekaman dapat dibedakan menjadi rendaman sesaat ( flash flood ) dan rendaman
stagnan ( stagnant flood ). 8endaman sesaat terjadi jika tanaman padi terendam air
selama kurang dari tiga minggu kemudian air surut kembali. <enis rendaman ini
merupakan tipologi daerah#daerah tadah hujan, pasang surut dan tepian sungai.
Pada $ekaman rendaman stagnan ketinggian air relatif stabil pada ketinggian yang
ber"ariasi selama lebih dari tiga minggu. <enis rendaman ini merupakan tipologi
lahan raa lebak. Berdasarkan ketinggian air yang merendam tanaman, rendaman
dikelompokkan menjadi rendaman sebagian ( partial submergence) jika - G
dari bagian atas tanaman terendam air dan rendaman yang mengakibatkan seluruh
bagian tanaman terendam air (complete submergence) (Setter et al ., &67b).
Potensi areal terkendala $ekaman rendaman untuk dikembangkan menjadi
arel pertanian masih sangat luas, untuk lahan raa lebak diperkirakan men$apai
&+,' juta hektar yang terdiri (&) Lahan lebak dangkal adalah lahan lebak yang
tinggi genangan airnya kurang dari ' $m selama kurang dari + bulan, seluas -,&7
juta hektar. (2) Lahan lebak tengahan adalah lahan lebak yang tinggi genangan
airnya '# & $m selama +#! bulan, seluas !,6 juta hektar. (+) Lahan lebak
dalam adalah lahan lebak yang tinggi genangan airnya lebih dari & $m selama
lebih dari ! bulan, seluas +,- juta hektar (=idyaya#:dhi, &').
'. %espon tanaan ter$a!ap peru#a$an or(ologi
Pemanjangan batang ( shoot elongation) adalah respon morfologi paling
umum pada tanaman yang ter$ekam rendaman air (4okaara et al ., 2'). Setter
dan Laureles (&!) melaporkan terdapat korelasi negatif terhadap presentase
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 19/75
hidup dengan kemampuan memanjang. 3al ini disebabkan dalam proses
pemanjangan batang tanaman banyak kehilangan energi.
Pemanjangan batang pada lingkungan $ekaman rendaman stagnan
berdampak positif karena batang yang memanjang mengakibatkan daun berada
dipermukaan air sehingga memperoleh sinar matahari, 42 dan 942 (Setter et al .,
&67b1 Setter et al ., &'). *han et al ., (&67) memiliki &- genotipe padi yang
memiliki kemampuan pemanjangan batang yang berbeda#beda. 3asil penelitian
mereka menunjukkan pemanjangan batang berlangsung $epat pada aal
perendaman dan menurun seiring aktu perendaman.
3al menarik di temukan oleh Supartopo et al (26) diantara galur toleran
terhadap $ekaman rendaman terhadap perbedaan dalam kemampuan pemanjangan
batang ketika terendam, galur I8-+6#7##2 memiliki kemampuan
pemanjangan batang rendah sehingga $o$ok ditanam di daerah $ekaman rendaman
sesaat (pasang surut atau pinggiran sungai), sedangkan I872&+##9P:#&2#5B%#
2#&#+#& memiliki pemanjangan batang yang baik sehingga galur#galur tersebut
dapat dikembangkan di daerah#daerah $ekaman rendaman stagnan (raa lebak).
ata yang diperoleh dari I88I (I88I 26, data belum dipublikasikan)
kehilangan hasil pada "arietas I8-2 akibat $ekaman rendaman stagnan dengan
ketinggian air - $m selama & hari dapat men$apai - . 0alik et al (2-)
penurunan hasil gabah tanaman akibat adanya $ekaman rendaman diakibatkan
menurunnya kapasitas adah (sink), seperti jumlah malai, ukuran malai dan
meningkatnya kehampaan malai.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 20/75
*lorosis pada daun "arietas I8-2 yang diberi perlakuan $ekaman
rendaman fase bibit selama ! hari dilaporkan oleh <akson, et al (&67). @lla dan
Ismail (2!) melaporkan presentase tanaman padi yang hidup berkolerasi dengan
kandungan klorofil a/b daun setelah rendaman. :rmstrong dan :rmstrong (2'b)
membuktikan dalam penelitiannya baha oksigen dapat di regenerasi pada bagian
batang tanaman (alder ) melalui fotosintesis. Siangli et al (2+) melaporkan
adanya korelasi positif antara presentase hidup tanaman padi setelah diberikan
$ekaman rendaman delapan hari dengan kemampuan menjaga daun agar tidak
senesen.
). %espon (isiologis tanaan ter$a!ap *ekaan teren!a
Setter et al ., (&7) men$atat &7 karakter yang berperan dalam mengontrol
toleransi tanaman padi terhadap $ekaman rendaman. Se$ara garis besar mereka
menyimpulkan tiga hal yang penting dalam respon tanaman padi toleran terhadap
$ekaman rendaman, yaitu C a) mempertahankan konsentrasi karbohidrat agar tetap
tinggi sebelum, pada ssaat dan sesudah rendaman, b) meningkatkan laju
fermentasi alkohol, $) mempertakankan kon"ersi energi dengan $ara
memperlambat laju pemanjangan batang.
*andungan karbohidrat pada tanaman telah lama diketahui menjadi faktor
penting dalam toleransi tanaman terhadap $ekaman rendaman (Setter et al .,
&67a). Pada "arietas toleran ?8&+: kon"ersi karbohidrat untuk pemanjangan
batang berjalan lambat sehingga kebutuhan karbohidrat dapat digunakan untuk
tumbuh dan mempertahankan proses fisiologis setelah $ekaman rendaman
berakhir (Penning de >ries et al ., &6+). >arietas toleran I8-2 yang diberi
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 21/75
perlakuan rendaman selama ! hari pada fase bibit mengalami penurunan
akumulasi bahan kering, penurunan karbohidrat terlarut dalam batang lebih dari
7' (<akson et al .,&67). 0alik et al . (2-) melaporkan terdapat korelasi positif
antara kandungan karbohidrat pada batang dengan hasil gabah tanaman padi yang
hidup pada lingkungan $ekaman rendaman &2 hari. @lla dan Ismail (2!)
melaporkan konsentrasi karbohidrat pada batang sebelum rendaman berkorelasi
positif dengan presentase hidup tanaman padi setelah $ekaman rendaman.
:kibat $ekaman rendaman laju penambahan bobot kering "arietas I8-2
sebelum dan setelah $ekaman rendaman terhenti (<akson et al ., &67). ;erhentinya
pertambahan bobot kering tanaman akibat terhadap produksi fotosintat dari proses
fotosintesis. ?otosintesis terhambat akibat rendahnya ketersediaan 942 dan
penetrasi $ahaya (Setter et al ., &67a, b).
9ekaman rendaman menyebabkan menyebabkan produksi hormon etilen
dan asam giberelat pada tanaman (8aksin dan *ende, &6-, Setter et al ., &67b).
3ormon etilen menyebabkan degradasi klorofil sehingga daun $epat senesen
(Setter et al ., &67b, @lla et al ., 2!). Indek pemanjangan batang yang tinggi
pada tanaman yang ter$ekam rendaman air akibat distimulasi oleh pembentukan
hormon asam giberelat (*han et al .,&67).
Interaksi beberapa hormon yang mengatur ketahanan terhadap $ekaman
rendaman pada tanaman rumex palustris telah diteliti oleh >oesenek et al (2+).
Selanjutnya dilaporkan baha, akumulasi etilen pada bagian petiole yang
terendam merupakan sensor bagi tanaman untuk beradaptasi pada kondisi
lingkungan hidupnya. *etika terjadi rendaman ada jalur transduksi yang
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 22/75
mengakibatkan menurunnya konsentrasi asam abisik (:B:) endogen, serta
adanya le"el konsentrasi tertentu bagi auksin dan giberelin sehingga
memungkinkan untuk terjadinya pemanjangan petiole.
:rmstrong dan :rmstrong (22) mengamati adanya reaksi kimia reaksi
sulfat menjadi sulfida, pada kondisi yang lama sulfida akan menghambat
pertumbuhan akar. *ekurangan oksigen pada akar juga disebabkan oleh nitrate
yang dibebaskan dari bahan organik yang menghalangi oksigen yang dapat
diserap oleh akar (*rik dan *ronEu$ker, 2').
H. Upa"a engurangi pengaru$ kerusakan tanaan pa!i aki#at
teren!a
;anaman padi pada kondisi terendam yang memiliki $adangan pati tinggi
akan lebih mampu bertahan. 9adangan pati yang ada dalam tanaman harus
terlebih dahulu dikon"ersi menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan atau
glukosa#&#P untuk bisa dimanfaatkan dalam glikolisis. Pada ke$ambah benih yang
diberi perlakuan anoksia, banyak terdapat alpa dan beta#amylase, alpa#
glukosidase, debran$hing enEim, dan maltase untuk proses degradasi pati menjadi
glukosa melalui glikolisis. Pada tanaman padi yang terendam C konsentrasi alpa#
amylase dan pati phosphorilase meningkat.
Pas$a terendam, tanaman padi mengalami kondisi normal se$ara
mendadak, dan dapat menyebabkan kerusakan oksidatif akibat adanya kelompok
42 reaktif seperti C 42#, 3242 dan 43#. *ondisi ini menyebabkan terjadinya
kerusakan membran seluler dan organel akibat adanya oksidasi asam pitat tak
jenuh pada membran bilayer lipid, sehingga terjadi kebo$oran membran yang
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 23/75
berpengaruh terhadap proses respirasi mitokondria dan fiksasi karbon di
kloroplas. ;anaman padi memiliki mekanisme untuk mengurangi pengaruh
tersebut melalui akti"itas enEim antioksidatif (*atalase (9:;), superoksida
dismutase (S4), askorbat peroksidase (:PH), monodehydroaskorbat reduktase
(0:8), dehydroas$orbate (3:8), dan glutathione redu$tase (8).
Perlu adanya kerjasama antara ahli fisiologi dengan ahli pemuliaan melalui
program pemuliaan men$ari "arietas yang toleran dengan memiliki karakter
akumulasi karbohidrat tinggi pada bibit, tidak memberikan respon perpanjangan
tajuk berlebihan pada saat terendam, mempunyai gen yang terlihat dalam
fermentasi alkohol, pemahaman komponen genetika dan biokimia akan
bermanfaat untuk mendapatkan kulti"ar yang memiliki karakter agronomi yang
super. 5ntuk mendapatkan tanaman yang memiliki karakter tersebut, perlu
dilakukan upaya dengan men$ari kulti"ar lokal yang berpotensi memiliki karakter
tersebut melalui sur"ei langsung ke petani dan melakukan proses skrining.
isamping upaya pen$arian "arietas yang memiliki karakter toleran
terhadap hal tersebut diatas, dalam konteks budidaya tanaman perlu dilakukan
penelitian yang berupaya meningkatkan kemampuan tanaman dalam kondisi
tergenang/terendam melalui berbagai teknik agronomi. *egiatan ini diharapkan
dapat meningkatkan "igor bibit pada saat akan ditanam di lapangan. 4leh karena
itu, proses pembibitan yang optimal sesuai dengan kondisi lahan raa perlu di$ari
dan diteliti. Suignyo (2+) menyebutkan baha "igor bibit padi dapat
ditingkatkan melalui perlakuan khusus. Perlakuan dengan nitrogen dan
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 24/75
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 25/75
III. PELAKSANAAN PENELITIANA. Tepat Dan +aktu Penelitian
Per$obaan ini diren$anakan akan dilaksanakan di *ebun Per$obaan
?akultas Pertanian 5ni"ersitas Baturaja *ab.4*5 SumSel, dimulai pada bulan
<uli 2&' sampai dengan %o"ember 2&'.
B. Ba$an Dan Alat
:lat yang digunakan seperti hand sprayer, plastik transparan, polibeg &
kg, terpal, kaat, $angkul, parang, gergaji, paku, palu, bambu, papan, kayu,
meteran, timbangan, o"en dan alat tulis. Sedangkan bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah benih padi Inpara ', I8!-, puuk 5rea, SP#+!, *$l, dan tanah
raa lebak
C. ,eto!e Penelitian
Per$obaan ini dilakukan dengan menggunakan 8an$angan :$ak Lengkap
(8:L) yang disusun se$ara faktorial dengan dua faktor perlakuan dan tiga
ulangan. ;iap unit per$obaan terdapat satu rumpun tanaman.
:dapun faktor#faktor yang diteliti terdiri dari C
I. -arietas -/
>& C I8!->2 C Inpara '
II. Perlakuan N/
% C ;anpa rendaman, semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam. %& C Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. Semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 26/75
%2 C Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan
pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst. %+ C Perendaman dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam %- C Perendaman dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk
% diberikan pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst.
D. Data Analisis Statistik
alam perhitungan statistik data yang diperoleh dengan menggunakan
daftar analisis keragaman yang terlihat pada tabel &.
;abel &. aftar analisis keragaman.Sumber
*eragaman
erajat
Bebas
<umlah
*uadrat
*uadrat
;engah
?.3itung ?. ;abel
*elompok k#&>& JKK JKK0-1 KTK0KT) -12JK)
Perlakuan p#&>2 JKP JKP0-3 KTP0KT) -32JK)
# Perendaman P&>+ JKP JKP0-4 KTP0KT) -42JK)
# >arietas "&>- JK- JK-0-5 KT-0KT) -52JK)# Interaksi >2#>+#>->' JKI JKI0-6 KTI0KT) -62JK)
alat >!#>&#>2>7 JK) JK)0-7
;otal >! JKT
SumberC 3anafiah,2&&
*oefisien keragaman (**) √ KTG
ý X 100
*eterangan C** *oefisien *eragaman
*; *uadrat ;engah alat
J <umlah 8ata#rata
3asil perlakuan berpengaruh nyata atau tidak nyata dapat diketahui dengan
membandingkan ?.hitung dengan ?.tabel. Perlakuan dikatakan tidak berpengaruh
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 27/75
nyata bila ? hitung lebih ke$il dari ? tabel ,' dan dikatakan berpengaruh
nyata bila ?hitung lebih besar dari ? tabel ,'.
E. Cara Kerja Penelitian
1. Persiapan ,e!ia
;anah raa lebak dibersihkan dari kotoran, dikeringkan, ditumbuk hingga
halus dan diayak dengan ayakan berdiameter ' mm, kemudian diaduk dan
dimasukkan kedalam polibeg berukuran & kg dengan berat masing#masing & kg.
didiamkan selama & bulan dalam kondisi tanah terendam air.
3. Persiapan #eni$
Benih "arietas Inpara ' dan I8!- dibersihkan, kemudian benih direndam
dengan aKuades selama 2- jam agar air masuk kedalam benih dengan mudah dan
merata. *emudian diinkubasi selama + hari untuk mempertahankan agar benih
tetap hangat, sehingga meningkatkan pertumbuhan lembaga dan menghasilkan
perke$ambahan yang seragam.
4. Perseaian
Benih "arietas padi yang telah diinkubasi disemai dalam media yang telah
disiapkan. 0edia yang digunakan yaitu bak plastik berukuran panjang - $m,
lebar + $m dan tinggi &+ $m yang diisi tanah raa lebak se$ukupnya. Benih
disebar dengan merata, kemudian benih ditutup dengan tanah dan dipelihara
selama &6 hari di rumah plastik. ;anah sebelum penelitian diberi perlakuan
pemupukan dasar %, P, *, Si, dan Dn serta pupuk kandang, masing#masing dosis
!, -, -, + dan 2 kg ha#& serta & ton ha#& (Suignyo et al .,2&2). *emudian
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 28/75
bibit padi disemai dan ditutup kembali dengan tanah dan dipelihara selama &6 hari
dirumah plastik.
5. Penanaan
Benih yang telah disemai berumur 2& hari di bak persemaian di$abut dan
ditanam satu bibit tanaman padi pada masing#masing polibeg berukuran & kg
dengan media yang telah disiapkan dan telah digenangi lebih kurang + hari.
6. Peren!aan !engan air keru$
Perlakuan perendaman disesuaikan dengan masing#masing perlakuan,
dengan $ara menempatkan polibeg kedalam bak perendaman. Perendaman
dengan air keruh dilakukan seminggu setelah tanam untuk perlakuan %&, %2, %+
dan %- kemudian dikeluarkan dari bak perendaman setelah direndam dengan air
keruh selama 7 hari. Perendaman dilakukan kembali pada 26 hst untuk perlakuan
%+ dan %-. Sedangkan % tanpa perlakuan perendaman. ;inggi air dalam bak &'
$m dari permukaan tanaman.
8. Peupukan
0edia tanam tersebut diberi pupuk dasar pada aal penanaman untuk
semua perlakuan yaitu 5rea & kg ha #&, ;SP & kg ha#&, *9L & kg ha #&,
pemberian dengan $ara dibenamkan kedalam tanah sedalam & $m. %amun untuk
perlakuan dosis pupuk urea pada perlakuan %2 dan %-, pupuk urea diberikan
separuh dosis pada saat tanam, sedangkan sisanya pada saat tanaman berumur -2
hst.
7. Peeli$araan
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 29/75
Pemeliharaan meliputi kegiatan mempertahankan tinggi air pada bak
perendaman selama perlakuan, kemudian setelah perlakuan perendaman
dilakukan penyiangan setiap satu minggu sekali. Pengendalian hama dan penyakit
dalakukan bila terlihat tanda#tanda serangan.
'. Pengaatan
>ariabel#"ariabel yang diamati dalam per$obaan ini antara lain C1. Presentase Tanaan 9ang Hi!up :/
Presentase bibit hidup dihitung berdasarkan jumlah bibit yang masih hidup
setelah mengalami $ekaman rendaman dibagi dengan bibit aal dalam setiap
perlakuan. Bibit mati tidak dihitung, diketahui dengan $iri#$iri daun berarna
$oklat pu$at dan tidak ada tahanan akar ketika bibit di$abut dari tanah. Presentase
perhitungan bibit hidup dengan rumus C
bibit hidup
Jumlahbibitmasihhidup
Total bibit awal X 100
3. Tinggi Tanaan */
;inggi tanaman diukur pada saat sebelum perendaman, sesaat perendaman
dan pada akhir penelitian. ;inggi diukur dari pangkal batang sampai ujung tajuk
tertinggi.
4. Berat Kering Tanaan Per rupun g/
Berat kering tanaman perumpun dilakukan pada saat sebelum perendaman,
sesaat perendan dan pada akhir penelitian, dengan $ara men$abut tanaman lalu
dibersihkan dari kotoran dan dikeringkan pada o"en pada suhu 7 $ selama lebih
kurang -6 jam.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 30/75
5. Jula$ Anakan Pro!ukti( #atang0rupun/
<umlah anakan dihitung berdasarkan anakan yang dihasilkan malai pada saat
sebelum panen.
6. Uur Ber#unga $st/
ihitung berdasarkan umur tanaman (hari) dari mulai sebar sampai keluar
bunga untuk setiap perlakuan.
8. Uur Panen $st/
ihitung berdasarkan umur tanaman (hari) dari mulai sebar sampai 6
dari seluruh populasi dalam satu "arietas tanaman telah matang.
7. Jula$ )a#a$ Total Perupun #ulir0rupun/
0alai utama tanaman sampel diambil, kemudian diitung jumlah seluruh
gabah yang berisi maupun yang hampa.
;. Bo#ot )a#a$ Per rupun g/
Berat gabah perumpun dihitung dengan menimbang gabah bernas setiap
rumpun. abah yang akan ditimbang terlebih dahulu dikeringkan sampai kadar air
&- yang diukur dengan moister tester.
<. Presentase )a#a$ Bernas :/
ihitung berdasarkan perbandingan jumlah gabah bernas per rumpun
dengan total semua gabah per rumpun dikali & .
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 31/75
I-. HASIL DAN PE,BAHASAN
;abel 2. Berdasarkan 3asil :nalisis keragaman (5ji#? ') terhadap semua
peubah yang diamati.
%o Peubah yang diamati ?#3itung % > I
& Pertumbuhan tanamanPresentase ;anaman 3idup() &,+ tn ,- 2,- tn5mur Berbunga (hst) ,6 tn &',& ,' tn;inggi ;anaman ($m) ,+ tn '&,' ,+ tnBerat *ering ;anaman (g) 2,7 tn &!,' -,2
5mur Panen (hst) 2, &'!,' +,+ 2 Produksi ;anaman
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 32/75
<umlah :nakan Produktif (batang/rumpun) +,2 &&+,6 2,+ tnBobot abah Perumpun (g) ,6 tn ,! , tn
<umlah abah Perumpun (bulir/rumpun) &,7 tn !,& &,' tn Presentase abah Bernas () ,+ tn !,! , tn
*eterangan C ** *oefisien keragaman % Perendaman> >arietas %yatatn tidak nyata
ari hasil analisis keragaman pada tabel diatas, terlihat baha kombinasi
perlakuan perendaman (%) untuk peubah presentase tanaman hidup, umur
berbunga, tinggi tanaman, berat kering tanaman, umur panen, bobot gabah
perumpun, jumlah gabah perumpun dan presentase gabah bernas berpengaruh
tidak nyata ke$uali peubah jumlah anakan pruduktif berpengaruh nyata. Pada
faktor perlakuan "arietas (>) semua peubah yang diamati berpengaruh nyata.
1. Presentase Tanaan Hi!up :/
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
*ombinasi Perlakuan %.>
Presentase ;anaman 3idup ()
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan perendaman, "arietas
dan interaksi berpenaruh tidak nyata terhadap fase pertumbuhan "egetatif tanaman
padi diberbagai perlakuan perendaman rdengan air keruh dan takaran pupuk.
Perlakuan perendaman pada beapa "arietas padi dalam kondisi $ekaman terendam
dengan air keruh sangat berpengaruh terhadap presentase tanaman hidup, se$ara
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 33/75
statistik perlakuan >&%&, >&%2, >2%&, >2%2, >2%+, >2%- ("arietas dan
perendaman dengan air keruh) merupakan perlakuan dengan presentase tanaman
hidup tertinggi dengan rata#rata & (), dan >&%- ("arietas I8!- dan
Perendaman dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst) merupakan perlakuan
terendah pada presetase tanaman hidup dengan rata#rata !!,7 (). *ombinasi
perlakuan lama perendaman dengan air keruh dan "arietas se$ara grafik dapat
dilihat pada gambar &.
ambar &. Presentase tanaman hidup () pada masing#masing perlakuan lama
perendaman (%), %C (;anpa rendaman, semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %&C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C
(Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan
pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst), %+C (Perendaman
dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %-C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat tanam
sisanya diberikan pada -2 hst) dan perlakuan "arietas (>), >&C
(I8!-), >2C (Inpara ').
3. Uur Ber#unga $st/
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 34/75
.
2.
-.
!.
6.
&.
*ombinasi Perlakuan %.>
5mur Berbunga tanaman (hst)
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan "arietas berpengaruh
nyata namun perlakuan perendaman dan interaksi tidak berpengaruh nyata
terhadap umur berbunga, namun se$ara tabulasi perlakuan >&% (I8!- dan tanpa
rendaman) merupakan perlakuan umur berbunga ter$epat dengan rata#rata 7&,2 hst
diikuti dengan >2% (Inpara ' dan tanpa rendaman) dengan rata#rata 7&,+ hst dan
perlakuan >&%+ (I8!- dan perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst)
merupakan perlakuan terendah dengan umur berbunga sangat lama dengan rata#
rata !,+ hst umur berbunga lebih lama dibandingkan dengan "arietas yang tidak
terendam. *ombinasi perlakuan laama perendaman dengan air keruh dan "arietas
se$ara grafik dapat dilihat pada gambar 2.
ambar 2. 5mur Berbunga (hst) pada masing#masing perlakuan lama
perendaman (%), %C (;anpa rendaman, semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %&C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C
(Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan
pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst), %+C (Perendaman
dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %-C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 35/75
hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat tanam
sisanya diberikan pada -2 hst) dan perlakuan "arietas (>), >&C
(I8!-), >2C (Inpara ').
4. Tinggi Tanaan */
>&%>2%>&%&>2%&>&%2>2%2>&%+>2%+>&%->2%-.
2.-.
!.
6.
&.
&2.
*ombinasi Perlakuan %.>
;inggi ;anaman ($m)
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan "arietas berpengaruh
nyata namun perlakuan lama perendaman dan interaksi berpengaruh tidak nyata
terhadap tinggi tanaman, namun se$ara tabulasi perlakuan >2% ("arietas Inpara
' dan tanpa perendaman) merupakan tanaman tertinggi dengan rata#rata &,& $m
dan perlakuan >&%+ ("arietas I8!- dan lama perendaman 7#&- hst kemudian
pada 26#+' hst) merupakan perlakuan terendah dengan tinggi tanaman rata#rata
6',2 $m. *ombinasi perlakuan laama perendaman dengan air keruh dan "arietas
se$ara grafik dapat dilihat pada gambar +.
ambar +. ;inggi ;anaman ($m) pada masing#masing perlakuan lama
perendaman (%), %C (;anpa rendaman, semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %&C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C
(Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan
pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst), %+C (Perendaman
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 36/75
dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %-C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat tanam
sisanya diberikan pada -2 hst) dan perlakuan "arietas (>), >&C
(I8!-), >2C (Inpara ').
5. Berat Kering Tanaan Perupun g/
.
2.
-.
!.6.
&.
&2.
*ombinasi Perkakuan %.>
Berat *ering ;anaman (g)
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan "arietas dan interaksi
berpengaruh nyata namun perlakuan perendaman tidak berpengaruh nyata
terhadap berat kering tanaman, namun se$ara tabulasi perlakuan >&%2 (I8!- dan
lama perendaman 7#&- hst) merupakan berat kering tanaman tertinggi dengan
rata#rata &&7,2 g diikuti dengan >&% (I8!- dan tanpa perendaman) dengan rata#
rata &&',7 g dan perlakuan terendah >2%+ (Inpara ' dan lama perendaman 7#&-
hst kemudian pada 26#+' hst) dengan rata#rata +7,' g. *ombinasi perlakuan laama
perendaman dengan air keruh dan "arietas se$ara grafik dapat dilihat pada gambar
-.
ambar -. Berat *ering ;anaman perumpun (g) pada masing#masing perlakuan
lama perendaman (%), %C (;anpa rendaman, semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %&C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 37/75
hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C
(Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan
pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst), %+C (Perendaman
dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %-C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat tanam
sisanya diberikan pada -2 hst) dan perlakuan "arietas (>), >&C
(I8!-), >2C (Inpara ').
6. Uur Panen $st/
>&% >2% >&%& >2%& >&%2 >2%2 >&%+ >2%+ >&%- >2%-.
2.
-.
!.
6.
&.
&2.
&-.
*ombinasi Pelakuan %.>
5mur panen (hst)
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan perendaman, "arietas
dan interaksi berpengaruh nyata terhadap umur panen, namun se$ara tabulasi
perlakuan >2% (Inpara ' dan tanpa perendaman) merupakan umur panen
ter$epat dengan rata#rata &+,+ hst dan perlakuan >2%+ (Inpara ' dan
perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan umur panen paling
lama dengan rata#rata &+&,+ hst. *ombinasi perlakuan laama perendaman dengan
air keruh dan "arietas se$ara grafik dapat dilihat pada gambar '.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 38/75
ambar '. 5mur Panen (hst) pada masing#masing perlakuan lama perendaman
(%), %C (;anpa rendaman, semua dosis pupuk % diberikan pada saat
tanam), %&C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. Semua dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C (Perendaman dengan air
keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat tanam sisanya
diberikan pada -2 hst), %+C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst
dan 26#+' hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam),
%-C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. &/2 dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst)
dan perlakuan "arietas (>), >&C(I8!-), >2C (Inpara ').
8. Jula$ Anakan Pro!ukti( #atang0rupun/
.
&.
2.
+.
-.
'.
*ombinasi Perlakuan %.>
:nakan produktif (batang/rumpun)
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan perendaman dan "arietas
berpengaruh nyata namun perlakuan interaksi berpengaruh tidak nyata terhadap
jumlah anakan produktif. <umlah anakan produktif $enderung menurun
diakibatkan perlakuan rendaman, namun se$ara tabulasi perlakuan >&%2 (I8!-
dan lama perendaman 7#&- hst) merupakan perlakuan jumlah anakan tertinggi
dengan rata#rata -,6 (batang/rumpun) dan perlakuan terendah >2%+ (Inpara '
dan perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst) dengan rata#rata jumlah
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 39/75
anakan &6,2 (batang/rumpun). *ombinasi perlakuan laama perendaman dengan
air keruh dan "arietas se$ara grafik dapat dilihat pada gambar !.
ambar !. <umlah :nakan Produktif (batang/rumpun) pada masing#masing
perlakuan lama perendaman (%), %C (;anpa rendaman, semua dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam), %&C (Perendaman dengan air
keruh 7#&- hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam),
%2C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst), %+C
(Perendaman dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam), %-C (Perendaman dengan air
keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat
tanam sisanya diberikan pada -2 hst) dan perlakuan "arietas (>), >&C
(I8!-), >2C (Inpara ').
7. Bo#ot )a#a$ Perupun g/
.
2.
-.
!.
6.
&.
*ombinasi Perlakuan %.>
Bobot abah Perumpun (g)
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan "arietas berpengaruh
nyata namun perlakuan perendaman dan interaksi berpengaruh tidak nyata
terhadap bobot gabah perumpun, namun se$ara tabulasi perlakuan >&%2 (I8!-
dan perendaman 7#&- hst) merupakan berat bobot gabah perumpun tertinggi
dengan rata#rata 66,! g dan >2%+ (Inpara ' dan perendaman 7#&- hst kemudian
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 40/75
pada 26#+' hst) merupakan bobot gabah perumpun terendah dengan rata#rata '6,+
g. *ombinasi perlakuan laama perendaman dengan air keruh dan "arietas se$ara
grafik dapat dilihat pada gambar 7.
ambar 7. Bobot abah Perumpun (g) pada masing#masing perlakuan lama
perendaman (%), %C (;anpa rendaman, semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %&C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C
(Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan
pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst), %+C (Perendaman
dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam), %-C (Perendaman dengan air keruh 7#&-
hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat tanam
sisanya diberikan pada -2 hst) dan perlakuan "arietas (>), >&C
(I8!-), >2C (Inpara ').
;. Jula$ )a#a$ Total Perupun #utir0rupun/
.
&.
2.
+.
-.
'.
*ombinasi Perlakuan %.>
<umlah abah ;otal Perumpun (bulir/rumpun)
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan "arietas berpengaruh
nyata namun perlakuan perendaman dan interaksi tidak berpengaruh nyata
terhadap jumlah gabah total perumpun. %amun se$ara tabulasi perlakuan >&%
(I8!- dan tanpa perendaman) merupakan jumlah gabah total perumpun tertinggi
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 41/75
dengan rata#rata -''!, (bulir/rumpun) dan >2%+ (Inpara ' dan perendaman 7#&-
hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan perlakuan terendah dengan rata#rata
gabah perumpun 2'-2,7 (bulir/rumpun). *ombinasi perlakuan laama perendaman
dengan air keruh dan "arietas se$ara grafik dapat dilihat pada gambar 6.
ambar 6. <umlah abah ;otal Perumpun (butir/rumpun) pada masing#masing
perlakuan lama perendaman (%), %C (;anpa rendaman, semua dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam), %&C (Perendaman dengan air
keruh 7#&- hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst), %+C
(Perendaman dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. Semua dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam), %-C (Perendaman dengan air
keruh 7#&- hst dan 26#+' hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat
tanam sisanya diberikan pada -2 hst) dan perlakuan "arietas (>), >&C
(I8!-), >2C (Inpara ').
<. Presentase )a#a$ Bernas :/
3asil analisis keragaman menunjukkan baha perlakuan "arietas
berpengaruh nyata namun perlakuan perendaman dan interaksi berpengaruh tidak
nyata terhadap presentase gabah bernas. %amun se$ara tabulasi perlakuan >&%2
(I8!- dan perendaman 7#&- hst) merupakan jumlah presentase gabah bernas
tertinggi dengan rata#rata +,2 diikudi dengan >&% (I8!- dan tanpa
perendaman) dengan rata#rata +, dan >2%+ (Inpara ' dan perendaman 7#&-
hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan perlakuan terendah dengan rata#rata
presentase gabah bernas 6,2 . Perlakuan perendaman yang hasilnya $enderung
menurun dibanding dengan "arietas yang tidak terendam. *ombinasi perlakuan
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 42/75
laama perendaman dengan air keruh dan "arietas se$ara grafik dapat dilihat pada
gambar .
67.
66.
6.
.
&.
2.
+.
-.
*ombinasi Perlakuan %.>
Presntase abah Bernas ()
ambar . Presentase
abah Bernas () pada masing#masing perlakuan lama perendaman
(%), %C (;anpa rendaman, semua dosis pupuk % diberikan pada saat
tanam), %&C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst. Semua dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam), %2C (Perendaman dengan air
keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk % diberikan pada saat tanam sisanya
diberikan pada -2 hst), %+C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst
dan 26#+' hst. Semua dosis pupuk % diberikan pada saat tanam),
%-C (Perendaman dengan air keruh 7#&- hst dan 26#+' hst.&
/2 dosis
pupuk % diberikan pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst)
dan perlakuan "arietas (>), >&C(I8!-), >2C (Inpara ').
Pada peubah presentase tanaman hidup se$ara statistik perlakuan >&%&,
>&%2, >2%&, >2%2 ("arietas dan perendaman dengan air keruh 7#&- hst) dan
>2%+, >2%- ("arietas dan perendaman dengan air keruh 7#&- kemudian pada 26#
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 43/75
+' hst) merupakan perlakuan dengan presentase tanaman hidup tertinggi dengan
rata#rata &, pada perlakuan >&%+ ("arietas I8!- dan perendaman dengan air
keruh 7#&- hst kemudian 26#+' hst) $enderung memiliki presentase tanaman
hidup yang tinggi yaitu dengan rata#rata 6+,+ mempunyai ketahanan terhadap
kerusakan daun dan lebih $epat pulih (re$o"ery) lebih besar dari $ekaman
terendam (Ikhani et al . 2&). 0eskipun padi merupakan tanaman yang dapat
beradaptasi pada kondisi tanah yang airnya berlebih, namun se$ara umum padi
akan mati jika seluruh bagian tanamannya terendam selama seminggu (Ito et al .,
&).
Pada parameter umur berbunga perlakuan >2%4 (Inpara ' dan tanpa
perendaman) merupakan perlakuan umur berbunga ter$epat dengan rata#rata 7&,2
hst, perlakuan >&%+ (I8!- dan perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst)
merupakan umur berbunga paling lama dengan rata#rata !,+ hst. Parameter umur
panen perlakuan >2% (Inpara ' dan tanpa perendaman) merupakan umur panen
ter$epat dengan rata#rata &+,+ hst, perlakuan >&%- (I8!- dan perendaman 7#&-
hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan umur panen paling lama dengan rata#
rata &+2, hst. ;erlambatnya umur berbunga dan umur panen tanaman padi akibat
terendan merupakan aspek negatif lainnya dari pengaruh $ekaman rendaman
(0akarim et al ., 2). *eterlambatan umur berbunga dan umur panen tanaman
pada $ekaman terendam dapat terlihat !#& hari dibanding dengan tanaman yang
tidak mengalami $ekaman rendaman.
Perlakuan tinggi tanaman >2% (Inpara ' dan tanpa perendaman)
merupakan perlakuan tertinggi dengan rata#rata &,& $m, perlakuan >&%+ (I8!-
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 44/75
dan perendaman dengan air keruh 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan
perlakuan terendan dengan rata#rata 6',2 $m. Pertumbuhan tanaman terhambat
karena tanaman kekurangan 42, 942 pada saat proses fotosintesis dan respirasi
(<akson and 8am, 2+) hal tersebut dikarenakan difusi gas di air lebih lambat &-
kali dibanding dengan di udara (:rmstrong dan re, 22) dan rendahnya
penetrasi $ahaya yang dapat diterima oleh tanaman (Pierik et al ., 2'). 0eskipun
sejumlah gas seperti 42, 942 diproduksi oleh bagian tertentu tanaman saat
ter$ekam rendaman, namun kondisi gas oleh tanaman menurun karena laju difusi
yang rendah (Setter et al .,&67a).
Perlakuan berat kering tanaman >&%2 (I8!- dan perendaman 7#&- hst)
merupakan perlakuan tertinggi dengan rata#rata &&7,2g sedangkan perlakuan
>2%+ (Inpara ' dan peredaman 7#&- hst kemudian 26#+' hst) merupakan
perlakuan terendah dengan rata#rata +7,'g. 3al ini dipengaruhi karena jumlah
anakan dan serapan unsur hara selama terendam menjadi berkurang. 8endahnya
bobot kering tanaman akibat terhadap produksi fotosintat dari proses fotosintesis.
?otosintesis terhambat akibat rendahnya ketersediaan 942 dan penetrasi $ahaya
(Setter et al ., &67a,b).
<umlah anakan produktif salah satu komponen hasil, tetapi jumlah anakan
produktif yang tinggi belum tentu men$erminkan hasil gabah yang diperoleh
tinggi pula. <umlah anakan yang tinggi pada perlakuan >&%2 (I8!- dan
perendaman 7#&- hst) dengan rata#rata -,6 (batang/perumpun), perlakuan >2%+
(Inpara ' dan perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan jumlah
anakan terendah dengan rata#rata &6,2 (batang/perumpun). >arietas Inpara ' yang
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 45/75
memiliki gen yang mampu membentuk sink , yaitu anakan produktif, ukuran malai
dan jumlah gabah isi lebih baik (0allik et al . 2-). 3asil penelitian (0akarim et
al ., 2), menunjukkan baha "arietas I8!- yang mengalami $ekaman terendam
banyak rumpun yang mati, namun pada rumpun yang masih hidup
pertumbuhannya sangat baik dengan jumlah anakan yang banyak, lebih banyak
dari pada tanaman yang tidak terendam. 3endransyah (2&), mengemukakan
baha rendaman terjadi lebih lama ('#7 hari) dapat menyebabkan terjadinya
penurunan jumlah anakan dan laju pertambahan jumlah anakan.
Parameter produksi se$ara tabulasi perlakuan >&%2 (I8!- dan perendaman
7#&- hst) merupakan perlakuan tertinggi dengan berat gabah perumpun 66,!g,
namun perlakuan >2%+ (Inpara ' dan perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+'
hst) merupakan berat gabah terendah dengan rata#rata '6,+g. Perlakuan >&%2
(I8!- dan perendaman 7#&- hst) merupakan perlakuan tertinggi dengan jumlah
gabah perumpun rata#rata -''!, (butir/rumpun), namun perlakuan >2%+ (Inpara
' dan perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan berat gabah
terendah dengan rata#rata 2'-2,7 (butir/perumpun), hal ini juga terlihat pada
peubah presentase gabah bernas perlakuan >&%2 (I8!- dan perendaman 7#&- hst)
merupakan perlakuan tertinggi dengan rata#rata +,2, namun perlakuan >2%+
(Inpara ' dan perendaman 7#&- hst kemudian pada 26#+' hst) merupakan berat
gabah terendah dengan rata#rata 6,2. Penurunan hasil gabah tanaman akibat
adanya $ekaman rendaman karena menurunnya kapasitas adah ( sink ), seperti
jumlah malai, ukuran malai, presentase gabah isi malai, dan meningkatnya
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 46/75
kehampaan isi malai (0alik et al ., 2-). 9ekaman rendaman berpengaruh
terhadap terhadap hasil biji sejumlah tanaman serelia (Setter dan =aters, 2+).
-. KESI,PULAN DAN SA%ANA. Kesipulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut C
&. Interaksi antara "arietas dan perlakuan perendaman dengan air keruh
>&%2 (I8!- dan perendaman 7#&- hst) memberikan pengaruh tertinggi
terhadap produksi tanaman seperti berat kering tanaman, umur panen.2. Perlakuan %2 (perendaman dengan air keruh 7#&- hst. &/2 dosis pupuk %
diberikan pada saat tanam sisanya diberikan pada -2 hst) merupakan
perlakuan terbaik pada berat kering tanaman, jumlah anakan produktif,
berat kering gabah perumpun, jumlah gabah perumpun, presentase
gabah bernas.+. Perlakuan >arietas Inpara ' menunjukkan "arietas lebih toleran
terhadap $ekaman rendaman di berbagai peubah yang diamati seperti
presentase tanaman hidup, tinggi tanaman, umur panen.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang telah diperoleh,
maka saran yang diajukanC&. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji beberapa "arietas
I8!- dan Inpara '2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang $ekaman terendam
dengan air keruh serta takaran pupuk %.DA'TA% PUSTAKA
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 47/75
::*. &. Budidaya ;anaman Padi. Penerbit *anisius. Mogyakarta.
:lihamsyah, ;, 2'. Pengembangan Lahan 8aa Lebak untuk 5saha Pertanian.Balittra. Banjarbaru. '+ halaman.
:lkasuma, Suparto, dan . Irianto. 2+. Idenetifikasi dan karakterisasi lahanraa lebak untuk pengenbangan padi saah dalam rangka antisipasidampak @l#%ino. Dalam ?.
:nonim, 2&a. Padi tanaman pokok manusia. httpC//.e#smarts$ool.$om/diakses pada mei 2&'
:nonim, 2& b. eskripsi Botani ;anaman Padi. httpC//.distan.pemda#diy.go.id/ Mogyakarta (online), diakses mei 2&'
:murullah, :ndi. 26. Budidaya padi. httpC//amiere.multiply.$om. 0akasar (online), diakses tanggal 22 :gustus 2&', &C
:rmstrong, =. and 0. 9. re. 22. 8oot groh and metabolism under oNygendefini$ien$y. In C =aisel M, @shel and *afkafi 5, eds. Plant 8oots C the3idden 3alf, +rd edn. %e MorkC 0ar$el ekker, 72#7!&.
:rmstrong =, :rmstrong <. 2'b. Stem photosynthesis not pressurised"entilation is responsible for light#enhan$ed oNygen supply to submergedroots of alder (:lnus glutinosa). :nnals of Botany !C'&#!&2.
Balai Besar Penelitian ;anaman Padi. 2. eskripsi >arietas ;anaman Padi.Pusat Penelitian dan Pengembangan ;anaman Pangan. epartemenPertanian.Sukamandi.
Balai Informasi Pertanian. 2!. Produksi tanaman padi
Badan Peren$anaan Pembangunan %asional. 2&. Indonesia $limate $hangese$toral roadmap (I99S8) sektor pertanian.
Balai Penelitian 8aa. 26. Peningkatatan produkti"itas lahan melalui penanaman paditoleran rendaman dan kekeringan.
httpC//balittra.litbang.deptan.go.id 9I:8 (9onsultati"e roup on International :gri$ulture 8esear$h). 2!.
Intensified 8esear$h @ffort Mields 9limate#8esilient :gri$ulture ;o BluntImpa$t of lobal =arming, Pre"ent =idespread 3unger. 3eat#tolerant=heat, ?lood#proof 8i$e, Satellites for 9arbon ;rading :mong %e;e$hnologies. Press release.pp-.
9resser. 26. ;he effe$t to global $hange on agri$ulture. :miri$an#@urasian <.:gri$. O @n". S$i. +(')C!72#!76.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 48/75
as, *.*., 8.*. Sarkar, and :.0. Ismail. 2'. @longation ability dan non#stru$tural $arbohydrate le"els in relation to submergen$e toleran$e in ri$e.
Plant S$i. &!6C&+&#&+!.
epartemen pertanian. 2+. Panduan sistem karakterisai dan e"aluasi tanaman padi. Badan penelitian dan pengembangan pertanian. *omisi %asionalPlasma %utfah. terhubung berkalaQ.httpC//indoplasma.or.id/publikasi/pdf/guidebookRpd.pdf.22 :gustus 2&'Q
jafar, D. 8. &2. Potensi lahan lebak untuk pen$apaian dan pelestariansasembada pangan. Prosiding Seminar %asionalC Pemanfaatan PotensiLahan 8aa untuk Pen$apaian dan Pelestarian Sasembada Pangan.?akultas Pertanian 5ni"ersitas Sriijaya Palembang.
ody. 22. 3asil Penelitian. Perbedaan ;akaran Pupuk %itrogen ;erhadap ?ase>egetatif ;anaman Padi
@hara, 3., 4. 0orita, 0. %oda, and %. =atanabe. &!. 3igh %itrogen treatment prior to transplating for lo#input ri$e $ulti"ation. Pro$eeding of theinternational symposium on maNimiEing sustainable ri$e yield throughimpro"ed soil and en"ironmental management. 9haroen ;hani Prin$ess3otel, *hon *aen ;hailand, %o"ember &&#&7 &!.
@lla, @.S. and :.0. Ismail. 2!. Seedling nutrient status before submergen$eaffe$ts sur"i"al after submergen$e in ri$e. 9rop S$i -!C&!7+#&!6&.
rigg, B.9., 9.:.Beyrouty, 8.<. %orman, @.@. bur, 0.. 3anson, and B.8.=ells. 2. 8i$e responses to $hanges in flood ater and % timing insouthern 5S:. ?ield 9rop 8esear$h !!C7+#7.
3endransyah. 2&. ?aktor rendaman yang lama dapat terjadinya peenurunkan jumlah anakan padi
I88I. 27. 8esponding to the needs of ri$e in submergen$e#prone areas. Sub &nes & (&)C2
Ismail, :bdelbagi 0., . >ergara and a"id <. 0a$kill. 26. ;oard @nhan$ed
and Sustained 8i$e Produ$ti"ity in ?lood#Prone :reas of South andSoutheast :sia. Seminar Pekan Padi %asional III. Balai Besar Penelitian;anaman Padi. Sukamandi 22#2- <uli 26.
Ito, 4., @. @lla, and %. *aano. &. Physiologi$al basis of submergen$etoleran$e in rainfed loland ri$e e$osystem. ?ield 9rops 8es !-C7'#
<akson, 0. B, and P. 9. 8am. 2+. Physiologi$al dan mole$ural basis of sus$eptibility dan toleran$e of ri$e plants to $omplete submargen$e. :nnBot &C227#2-&.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 49/75
<akson 0. B. 2-. ;he impa$t of flooding stress on plants and $rops.httpC//.plantstress.$om/arti$les/aterloggingRi/aterlogRi.html
<a$kson, 0.B., I. =aters, ;. Setter, and 3. reenay. &67. Injury to ri$e plants$aused by $omplete submergen$eC : $ontribution of ethylene (ethane). <.@Np. Bot. +6C&62!G&6+6.
*amandalu ::%B. 2'. 5ji multilokasi galur harapan tanaman padi. BalaiPengkajian ;eknologi Pertanian, Bali.
*irk <, *ronEu$ker 3<. 2'. ;he potential for nitrifi$ation and nitrate uptakein the rhiEosphere of etland plantsC a modelling study. :nnals of Botany!C !+#!-!
Lee ;. and M Lin. &!. PeroNidase a$ti"ity in relation to ethylene#indu$edri$e(Oryza sativa L.) $oleoptile elongation. Bot. Bull. :$ad. Sin. +7C2+#2-'.
0akarim, :. *. dan @. Suhartatik. 2!. Budidaya padi dengan memasukkaninsitu menuju perpadian masa depan. alam Sumarmo (eds). Iptek tanaman pangan. >ol & (&). <uli 2!. Pusat penelitian dan pengembangantanaman pangan. Bogor.
0allik, S., S.%. Sen, S.. 9hatterjee, S. %andi, :. utta, and S. Sarkarung. 2-.Sink impro"ement for deep ater ri$e. 9urr S$i. 67 (6)C&-2#&-+.
0unandar dan :. =ijaya. &!. ;oleransi terhadap genangan pada fase "egetatif beberapa "arietas lokal padi lebak. Proseding Seminar Ilmiah Bidang IlmuPertanian. ies %atalis 5ni"ersitas Sriijaya ke#+!. ?akultas Pertanian5nsri, Inderalaya 4ktober &!.
%gudiantoro. 2&. Pemodelan fluktuasi muka air tanah pada lahan raa pasangsurut tipe 9/C *asus di Sumatera Selatan. <urnal Penelitian Sains&+(+)C&2#&6
4okaara 8, Satoh S, Moshioka ;, IshiEaa *. 2'. @Npression of eNpansin andNyloglu$an endotransglu$osylase/hydrolase genes asso$iated ith shoot
elongation enhan$ed by anoNia, ethylene and $arbon dioNide in arrohead(sagittaria pigmaea miK.) tubers. :nnals of Botany !C !+#72.
Pierik, 8., ?. ?. 0illenaar, :. <. 0. Peeters, and L. :. 9. <. >oesenek. 2'. %e perspe$ti"es in flooding resear$hC the useof shade a"oidan$e andarabidopsis thaliana. :nn bot !C '++#'-.
8eddy, 0. ., and B, %., 0ittra. &6'. @ffe$t of $omplete plant submergen$e on"egetati"e groth, grain yield, and some bio$hemi$al $hanges in ri$e
plants. Plant Soil.67C+!'#+7-.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 50/75
Septiningsih. @ 0.. :. 0. Pamplon. . L San$hhes. 9. %. %eeraja. . %. %eeraja.. >. >ergara. S. 3euer. :. 0. Ismail and . <. 0a$kil. 2 e"elopment
of submergen$e toleran ri$e $ulti"arsC the sub & lo$us and beyond. :nnalsof Botany. &+C&'&#&!.
Setter, ;.L., I. =aters, B.<. :tell, ;. kupkan$hanakul, and 3. reenay. &67a.$arbohydrate status of terrestrial plants during flooding. InC 9raford,8.0.0. (@d.), Plant Life in :Kuati$ dan :mphibious 3abitats. Spe$ialPubli$ation %o.' British @$ologi$al So$iety. Bla$kell S$ientifi$Publi$ations, 4Nford, pp. -&&#-++.
Setter, ;L, I. =aters. 2+. 8e"ie of prospe$ts for germpasm impro"ement for aterlogging toleran$e in heat, barley and oats. Plant and Soil 2'+C &#+-.
Setter, ;.L., *.;. Ingram, and ;.P. ;uong. &'. @n"ironmental $hara$terisationreKuirements for strategi$ resear$h in ri$e gron under ad"er$e $onditionsof drought, flooding, or salinity. InC Ingram, *.;. (@d.), 8ainfed Loland8i$e :gri$ultural 8esear$h ?or 3igh#risk @n"ironments. International8i$e 8esear$h Institute, 0anila, Philippines, pp.+#&6.
Singli, 0., ;. ;oojinda, S. ;ragoonrung, and :. >ana"i$hit. 2+. ;hai jasmineri$e $arryng ;L$h (sub;L) is submergen$e tolerant. :nnals of Botany&C 2''#2!&.
Susono. 2&. Produksi padi tahun 2& (:ram III) diperkirakan meningkat
2,-! persen. httpC//.deptan.go.id. 2' 4ktober 2&')
Suignyo, 8.:., :. =ijaya, 3. Sihombing, ribaldi. 2&2. 0odifikasi aplikasiunsur hara untuk perbaikan "igorasi bibit padi dalam $ekaman terendam.<urnal Lahan Suboptimal &(&)C&#&&.
Suignyo, 8.:. 2'. Pemer$epatan pertumbuhan kembali bibit padi pas$aterendam setelah mendapat perlakuan APlant Phytoregulator dan
%itrogen. <urnal ;anaman ;ropika 6(2)C-'#'2.
Suignyo, 8.:., ?arida Dul"i$a dan 3endryansyah. 26a. :daptasi ;eknologiProduksi Padi di Lahan 8aa Lebak 0elalui Pengaturan :plikasi Pupuk
%itrogen. Seminar Pekan Padi %asional III. Sukamandi 22#2- <uli 26.
;jitrosoepomo, . 2. ;aksonomi tumbuhan (spermatophyta). ajah 0ada5ni"ersity Press. Mogyakarta.
>oesenek L:9<, Bens$hop <<, Bou <, 9oN 093, roene"eld 3=, 0illenaar ??,>reeburg 8:0, Peeters :<0. 2+. Intera$tions beteen plant hormonesregulate submergen$e#indu$ed shoot elongation in the flooding#tolerantdi$ot 8umeN palustris. :nnals of Botany &C 2'#2&&.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 51/75
=aluyo, Suparoto, dan Sudaryanto. 26. ?luktuasi genangan air lahan raalebak dan manfaatnya bagi bidang pertanian di ogan komering ilir. Jurnal
Hidrosfir ndonesia +(2)C '7#!!.
=idjaja :dhi, .:. Suriadikarta, 0.;. Sutriadi, I0. Subiksa, dan I.=. Suastika.2. Pengelolaan, pemanfaatan, dan pengembangan lahan raa. Di
dalam :. :dimihardjo et al. (eds.). Sumber Daya !ahan ndoensia dan
"engelolaannya. Bogor C Puslittanak. hal. &27#&!-.
=idjadja#:dhi, IP., %. P. S. 8atmini., dan I. =. Sastika. &7. Pengelolaantanah dan air. Bapan penelitian pengembangan pertanian.
=idjadja#:dhi, IP. &'. Potensi Peluang dan *endala Perluasan :realPertanian Lahan 8aa *alimantan dan Irian <aya. 0akalah disampaikandalam Seminar Perluasan :real Pertanian di *;I. Serpong 7#6 %o"ember &'.
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 52/75
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 53/75
L a p i r a n 1 . J
a ! & a l P e l a k s a n a a n P e n e l i t i a
n
= a n
t u P e l a k s a n a a n
e s e m
b e r -
+ 2
&
% o " e m
b e r -
+
2
&
4 k t o
b e r
-
+
2
&
S e p
t e m b e r -
+
2
&
: g
u s t u s
-
+
2 &
< u l i
-
+
2
&
< e n i s * e g
i a t a
n
P e m
b u a t a n
8 u m a h
P l a s t i k
P e m
b u a t a n
B a k
P e r e n
d a m a n
P e r s i a p a n
0 e d
i a ; a n a m
P e r e n
d a m a n
0 e d i a
; a n a a m
P e r s i a p a n
b e n
i h
p e n a n a m a n
P e r e n
d a m a n
P e n g a n g
k a t a n
8 e n
d a m a n
P e m e l i h a r a a n
P e n g a m a t a n
P e n g o
l a h a n a t a
% o & 2 + - ' ! 7 6 (
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 54/75
Lapiran 3. Dena$ Penelitian
>2%& III >&% I >2% III
>2%2 I >&%2 I >&%+ I
>&%+ III >2%- II >&%& II
>2%& II >&%2 III >&%& III
>2%- I >&%& I >2% I
>&%- III >2%+ III >&%- II
>2%+ I >2%+ II >&% II
>2%2II >2%- III >&% III
>2%& I >I%+ II >2% II
>2%2 III >&%2 II >&%- I
*eterangan C % C Perendaman> C >arietas,&,2,+,- C PerlakuanI,II,III C 5langan
Lapiran 4. Deskripsi -arietas Pa!i I%85
%ama >arietas C I8!-*ategori C Padi introduksiS* C --/*pts/;P.2-/7/&6!;ahun C &6!;etua C Persilangan I8'!'7/I82!&8ataan 3asil C *urang lebih ', t/ha gabah keringno.seleksi C I8&6+-6#+!#+#+golongan C 9ere kadang#kadang berbulu
umur panen C &&' hari
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 55/75
bentuk tanaman C ;egak tinggi tanaman C 6' $m
anakan produktif C Banyak arna kaki C 3ijauarna batang C 3ijauarna daun C 3ijaumuka daun C *asar
posisi daun C ;egak daun bendera C ;egak
bentuk gabah C 8amping, panjangarna gabah C *uning bersih
kerontokan C ;ahankerebahan C ;ahanrasa nasi C @nak
bobot & butir C 27gkadar amilosa C 2-,& 8ata#rata hasil C ', t/haPotensi hasil C !, t/haketahanan terhadap hama C ;ahan ereng $oklat biotipe dan ereng
hijauketahanan terhadap penyakit C :gak tahan bakteri haar daun, tahan "irus
kerdil rumput:njuran tanam C Baik ditanam di lahan saah irigasi dataran
rendah sampai sedang
Lapiran 5. Deskripsi -arietas Inpara 6
%ama "arietas C Inpara ':sal seleksi C Introduksi dari I88IPemulia C .<. 0a$kill dkk ;ahun dilepas C 2&5mur panen C &&' hariBentuk tanaman C ;egak ;inggi tanaman C 2 $m:nakan produktif C &6 batang
=arna kaki C 3ijau
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 56/75
=arna batang C 3ijau=arna telinga daun C ;idak berarna
=arna daun C 3ijau0uka daun C *asar Posisi daun C ;egak Leher malai C SedangBentuk gabah C 8amping=arna gabah C *uning*erontokan C Sedang*erebahan C Sedang;ekstur nasi C Sedang
<umlah gabah permalai C &2 butir *adar amilosa C 2' Berat & butir C 2' g8ata#rata hasil C -,-' t/haPotensi hasil C 7,2 t/ha*etahanan terhadap 3ama C :gak tahan =9* Biotipe +;oleran $ekaman C ;oleran terendam selama &- hari pada fase
"egetatif :njuran tanam C Baik ditanam di daerah raa lebak dangkal
dan saah raan banjir.
Lapiran 6. Pengola$an Data Penelitian
A. Presentase tanaan $i!up :/
1. ;abel pengolahan data
PerlakuanUlangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> &, &, &, +, &,-3N> &, &, &, +, &,-1N1 &, &, &, +, &,-3N1 &, &, &, +, &,-1N3 &, &, &, +, &,-3N3 &, &, &, +, &,
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 57/75
-1N4 ', &, &, 2', 6+,+-3N4 &, &, &, +, &,
-1N5 ', ', &, 2, !!,7-3N5 &, &, &, +, &,
Jula$ , ', &, 26', ',
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?) a. ?* C 277',
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> +, +, !, &,
N1 +, +, !, &,N3 +, +, !, &,N4 2', +, '', &,7N5 2, +, ', 6+,+
T.V
&+', &', 26',
Ý.V , &, ',
b. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)
SK DB JK KT '=Hitung'=Ta#el
6 :
Kelopok & ', ', +,' &,&Ko#inasi +-&!,7 +7,! 2,7 2,-Peren!aan - 7', &67,' &,+ tn 2,-arietas & &+++,+ &+++,+ ,- -,-Interaksi - &+++,+ +++,+ 2,- tn 2,)alat 2 26++,+ &-&,7Total 2 !7',
** &2,' +. 5ji 8erata Beda :ntar Perlakuan (B%; taraf ')
S?
t=ta#el/
>2>6
BNT.@
>2>6
Interaksi 112< 321 352;
P Peren!aan 42; 321 72<
P arietas 52< 321 1>21
Hasil Uji BNT 6:/
Perlakuan %ata=rataBNT 6:
352;
-1N> &, >&%- !!,7 &,' a
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 58/75
-3N> &, >&%+ 6+,+ &6,2 ab-1N1 &, >&% &, &2-,6 b$-3N1 &, >2% &, &2-,6 b-1N3 &, >&%& &, &2-,6 b-3N3 &, >2%& &, &2-,6 b-1N4 6+,+ >&%2 &, &2-,6 b-3N4 &, >2%2 &, &2-,6 b-1N5 !!,7 >2%+ &, &2-,6 b-3N5 &, >2%- &, &2-,6 b
Peren!aan %ata=rataBNT 6:
72;6
N> &, %- 6+,+ &,2 aN1 &, %+ &,7 ,'2 abN3 &, % &, &7,6' b$N4 &,7 %& &, &7,6' b$dN5 6+,+ %2 &, &7,6' b$de
-arietas %ata=rataBNT 6:
1>21
-1 , >& &,& a-3 & >2 & &&,& ab
B. Uur #er#unga tanaan $st/
&. ;abel pengolahan ata
PerlakuanUlangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 7&,' 72, 7,' 2&-, 7&,+-3N> 7&, 7&, 7&,' 2&+,' 7&,2-1N1 76,' 6&,' 6,' 2-,' 6,2-3N1 7!,' 77,' 76,' 2+2,' 77,'-1N3 76, 76,' 62, 2+6,' 7,'
-3N3 76, 7!, 6, 2+-, 76,
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 59/75
-1N4 7, &, 2, 26, !,+-3N4 6, 6!,' &!, 26&,' +,6-1N5 , 2, &2,' 26-,' -,6-3N5 6!, &, 66,' 2!',' 66,'
Jula$ 6&',' 62!, 6'2, 2-+,' 6+,&
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* 272'&,-
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> 2&-, 2&+,' -27,' 7&,+
N1 2-,' 2+2,' -7+, 76,6N3 2+6,' 2+-, -72,' 76,6N4 26, 26&,' '7,' ',&N5 26-,' 2!',' '', &,7T.V &2!!,' &227, 2-+,'Ý.V 6-,- 6&,6 6+,&
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK !# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & 7,! 7,! -,' &,+Ko#inasi 2-',6 272,+ &7,+ 2,-Peren!aan - '2, &+, ,6 tn 2,-arietas & 2+!7,2 2+!7,2 &',& -,-Interaksi - +&,! 7, ,' tn 2,)alat 2 +&',- &',6Total 2 26+!,6
** -,6
+. 5ji 8erata Beda :ntar Perlakuan (B%; taraf ')
S?
t=ta#el/
>2>6
BNT.@
>2>6
Interaksi 52> 321 ;24
P Peren!aan 124 321 328
P arietas 128 321 425
Hasil Uji BNT 6:/
Perlakuan %ata=rataBNT 6:
;24
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 60/75
-1N> 7&,+>2%
7&,2
7,'
-3N> 7&,2 >&% 7&,+ 7,!
-1N1 6,2>2%
& 77,' 6',6
-3N1 77,'>2%
2 76, 6!,+
-1N3 7,'>&%
2 7,' 67,6
-3N3 76,>&%
& 6,2 66,'
-1N4 !,+>2%
- 66,' !,6
-3N4 +,6 >2%+ +,6 &2,&
-1N5 -,6>&%
- -,6 &+,&
-3N5 66,'>&%
+ !,+ &-,!
Peren!aan %ata=rataBNT 6:
3283
N> 7&,+ % 7&,+ 7+,N1 76,6 %& 76,6 6&,-'N3 76,6 %2 76,6 6&,+7N4 ',& %- &,7 -,2N5 &,7 %+ ',& 7,7
-arietas %ata=rataBNT 6:
425
-1 6-,- >2 6&,6 6',2 a-3 62 >& 6-,-++++ 67,6 ab
C. Tinggi tanaan ak$ir penelitian */
&. ;abel pengolahan data
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 61/75
PerlakuanUlangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 107,1 110,3 103,5 +2, &7,-3N> 109,3 108,0 110,0 +27,+ &,&-1N1 105,0 103,0 102,5 +&,' &+,'-3N1 99,5 104,0 103,0 +!,' &2,2-1N3 106,5 105,5 100,5 +&2,' &-,2-3N3 109,5 104,0 109,0 +22,' &7,'-1N4 83,0 82,0 90,5 2'',' 6',2-3N4 100,0 96,0 76,0 272, ,7-1N5 104,0 104,0 90,0 26, ,+
-3N5 98,0 98,5 106,5 ++, &&,Jula$ &2&, &&',+ &,' +26,! &&,
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* +'7-7,+
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> +2, +27,+ !-6,& &6,N1 +&,' +!,' !&7, &2,6
N3 +&2,' +22,' !+', &',6N4 2'',' 272, '27,' 67,N5 26, ++, !&, &,2T.V &-7,- &'+&,+ +26,!Ý.V ,6 &2,& &&,
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK D# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & '&, '&, &,6 &,-Ko#inasi &'!2,! &7+,! !, 2,-Peren!aan - +6,+ ,! ,+ tn 2,-arietas & &-6!, &-6!, '&,' -,-Interaksi - +7,- ,+ ,+ tn 2,)alat 2 '77,7 26,Total 2 2&&,+
** C ',+ +. 5ji 8erata Beda :ntar Perlakuan (B%; taraf ')
S?
t=ta#el/
>2>6
BNT.@
>2>6
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 62/75
Interaksi 625 321 1123
P Peren!aan 127 321 426
P arietas 323 321 528
3asil 5ji B%; (')
Perlakuan %ata=rataBNT 6:
1123
-1N> &7, >&%+ 6',2 !,--3N> &,& >2%+ ,7 &&,-1N1 &+,' >&%- ,+ &&,'-3N1 &2,2 >2%- &&, &&2,2-1N3 &-,2 >2%& &2,2 &&+,--3N3 &7,' >&%& &+,' &&-,7-1N4 6',2 >&%2 &-,2 &&',--3N4 ,7 >&% &7, &&6,2-1N5 ,+ >2%2 &7,' &&6,7-3N5 &&, >2% &,& &2,+
Peren!aan %ata=rataBNT 6:
4266
N> &6, %+ 67, &,'
N1 &2,6 %- &,2
&+,7
&N3 &',6 %& &2,6
&!,+6
N4 67, %2 &',6&,+
6N5 &,2 % &6, &&&,'!
-arietas %ata=rataBNT 6:
528
-1 ,6 >2 &&,7 &!,2
-3 &2>& &,+
&-,6
D. Berat kering tanaan g/
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 63/75
&. ;abel pengolahan data
Perlakuan
Ulangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 104,5 115,2 127,6 +-7,2 &&',7-3N> 91,8 82,3 83,8 2'7, 6!,-1N1 55,8 76,5 84,3 2&!,! 72,2-3N1 64,5 111,8 83,8 2!,& 6!,7-1N3 116,0 138,8 96,8 +'&,7 &&7,2-3N3 88,0 79,0 64,4 2+&,+ 77,&-1N4 38,5 44,9 54,1 &+7,- -',6-3N4 26,4 39,5 46,6 &&2,' +7,'-1N5 56,1 67,2 51,1 &7-,+ '6,&
-3N5 38,1 39,4 60,8 &+6,- -!,&Jula$ !7,7 7-,' 7'+,2 2227,- 7-,2
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* &!'+7-,6
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> +-7,2 2'7, !',2 &,
N1 2&!,! 2!,& -7!,7 7,-N3 +'&,7 2+&,+ '6+, 7,2N4 &+7,- &&2,' 2-, -&,!N5 &7-,+ &+6,- +&2,7 '2,&T.V &227,2 &,2 2227,-Ý.V 6&,6 !!,7 7-,2
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK !# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & !7',6 !7',6 -,+ &,&Ko#inasi 2&2',! 2+!2,2 &-, 2,-Peren!aan - &7&6, -2,' 2,7 tn 2,-arietas & &!662,6 &!662,6 &!,' -,-Interaksi - 2!'6,6 !!-,7 -,2 2,)alat 2 +&!,- &'6,'Total 2 2'&-,
** &7, +. 5ji 8erata Beda :ntar Perlakuan (B%; taraf ')
S? t=ta#el/ BNT.@
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 64/75
>2>6 >2>6
Interaksi 1328 321 3824
P Peren!aan 52> 321 ;24
P arietas 621 321 1>27
Hasil Uji BNT 6:/
Perlakuan%ata=
rata
BNT 6:
3824
-1N> &&',7 >2%+ +7,' !+,6-3N> 6!, >&%+ -',6 72,&-1N1 72,2 >2%- -!,& 72,--3N1 6!,7 >&%- '6,& 6-,--1N3 &&7,2 >&%& 72,2 6,'-3N3 77,& >2%2 77,& &+,--1N4 -',6 >2% 6!, &&2,2-3N4 +7,' >2%& 6!,7 &&+,-1N5 '6,& >&% &&',7 &-2,-3N5 -!,& >&%2 &&7,2 &-+,'
Peren!aan%ata=
rata
BNT 6:
;24>
N> &, %+ -&,! -,N1 7,- %- '2,& !,-2N3 7,2 %& 7,- 67,7'N4 -&,! %2 7,2 &',-7N5 '2,& % &, &,&7
-arietas%ata=
rata
BNT 6:
1>27
-1 6&,6 >2 !!,7 77,- :-3 !!,7 >& 6&,6 2,' :b
E. Uur panen $st/
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 65/75
&. ;abel pengolahan data
Perlakuan
Ulangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 104,5 103,8 103,0 +&&,+ &+,6-3N> 103,8 103,0 103,0 +,6 &+,+-1N1 117,0 117,0 111,0 +-', &&',-3N1 112,5 114,0 114,0 +-,' &&+,'-1N3 117,5 121,0 114,5 +'+, &&7,7-3N3 115,5 111,0 118,5 +-', &&',-1N4 114,0 114,0 131,5 +',' &&,6-3N4 133,5 126,0 134,5 +-, &+&,+-1N5 129,0 129,0 129,5 +67,' &2,2
-3N5 126,0 129,0 130,5 +6',' &26,'Jula$ &&7+,+ &&!7,6 &&, +'+&, &&7,7
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* -&''6,7
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> +&&,+ +,6 !2&, &+,'
N1 +-', +-,' !6',' &&-,+N3 +'+, +-', !6, &&!,+N4 +',' +-, 7'+,' &2',!N5 +67,' +6',' 77+, &26,6T.V &7'!,+ &77-,6 +'+&,
Ý.V &&7,& &&6,+ &&7,7
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK !# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & 2!, 2!, &,7 &,'Ko#inasi 2!22,' 2&,- &6, 2,-Peren!aan - &&,- 2, 2, 2,-arietas & 2-, 2-, &'!,' -,-Interaksi - 22, ',' +,+ 2,)alat 2 +7,6 &',-Total 2 2'7,2
** +,+ +. 5ji 8erata Beda :ntar Perlakuan (B%; taraf ')
S? t=ta#el/ BNT.@
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 66/75
>2>6 >2>6
Interaksi 42< 321 ;23
P Peren!aan 123 321 328
P arietas 128 321 424
Hasil Uji BNT 6:/
Perlakuan %ata=rataBNT 6:
;23
-1N> &+,6 >2% &+,+ &&&,--3N> &+,+ >&% &+,6 &&&,-1N1 &&', >2%& &&+,' &2&,7-3N1 &&+,' >&%& &&', &2+,2-1N3 &&7,7 >2%2 &&', &2+,2-3N3 &&', >&%2 &&7,7 &2',6-1N4 &&,6 >&%+ &&,6 &26,-3N4 &+&,+ >2%- &26,' &+!,7-1N5 &2,2 >2%+ &+&,+ &+,'-3N5 &26,' >&%- &+2, &-,2
Peren!aan %ata=rataBNT 6:
326<
N> &+,' % &+,' &!,&N1 &&-,+ %& &&-,+ &&!,6-N3 &&!,+ %2 &&!,+ &&6,2N4 &2',! %+ &2',! &26,&7N5 &26,6 %- &+,+ &+2,6-
-arietas %ata=rataBNT 6:
424
-1 &&7,& >& &&7,7 &2&, a-3 &&6 >2 &&6,+ &2&,7 ab
'. Jula$ anakan pro!ukti( #atang0rupun/
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 67/75
&. ;abel pengolahan data
Perlakuan
Ulangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 35,0 38,5 39,5 &&+, +7,7-3N> 35,0 37,5 35,5 &6, +!,-1N1 35,5 36,5 41,0 &&+, +7,7-3N1 31,0 37,0 37,5 &',' +',2-1N3 39,0 39,5 44,0 &22,' -,6-3N3 38,0 33,5 35,5 &7, +',7-1N4 28,0 28,0 30,0 6!, 26,7-3N4 13,0 19,5 22,0 '-,' &6,2-1N5 24,0 35,0 21,0 6, 2!,7
-3N5 25,0 23,5 29,0 77,' 2',6++', !7, +2,2
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* +&&!,!
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> &&+, &6, 22&, +!,6
N1 &&+, &',' 2&6,' +!,-N3 &22,' &7, 22,' +6,+N4 6!, '-,' &-,' 2+,-N5 6, 77,' &'7,' 2!,+T.V '&-,' -'2,' !7,
Ý.V +-,+ +,2 +2,2
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK !# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & '',+ '',+ ',! &,+Ko#inasi &+',- &', &',& 2,-Peren!aan - &26,& +2, +,2 2,-arietas & &&+,- &&+,- &&+,6 -,-Interaksi - &, 2+, 2,+ tn 2,)alat 2 &6,7 ,Total 2 &!-,-
** ,6 5ji 8erata Beda :ntar Perlakuan (B%; taraf ')
S? t=ta#el/ BNT.@
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 68/75
>2>6 >2>6
Interaksi 423 321 828
P Peren!aan 12> 321 321
P arietas 124 321 327
Hasil Uji BNT 6:/
Perlakuan%ata=
rata
BNT 6:
828
-1N> +7,7 >2%+ &6,2 2-,7-3N> +!, >2%- 2',6 +2,--1N1 +7,7 >&%- 2!,7 ++,2-3N1 +',2 >&%+ 26,7 +',2-1N3 -,6 >2%& +',2 -&,7-3N3 +',7 >2%2 +',7 -2,2-1N4 26,7 >2% +!, -2,!-3N4 &6,2 >&% +7,7 --,2-1N5 2!,7 >&%& +7,7 --,2-3N5 2',6 >&%2 -,6 -7,-
Peren!aan%ata=
rata
BNT 6:
32>;
N> +!,6 %+ 2+,- 2','N1 +!,- %- 2!,+ 26,++N3 +6,+ % +-, +7,N4 2+,- %2 +!,7 +6,7'N5 2!,+ %& +6,- -,'
-arietas%ata=
rata
BNT 6:
327
-1 +-,+ >2 2,! +2,+ a-3 +,2 >& +-,+ +7, ab
). Bo#ot ga#a$ perupun g/
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 69/75
&. ;abel pengolahan data
Perlakuan
Ulangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 65,6 73,7 101,2 2-,' 6,2-3N> 78,3 76,6 56,2 2&&,2 7,--1N1 91,2 67,8 88,5 2-7,- 62,'-3N1 63,7 73,9 81,0 2&6,! 72,-1N3 87,8 94,3 83,6 2!',7 66,!-3N3 77,4 76,4 89,1 2-2, 6&,-1N4 74,6 63,2 62,6 2,- !!,6-3N4 38,9 56,5 79,4 &7-,6 '6,+-1N5 59,3 100,1 63,5 222, 7-,+
-3N5 71,8 65,1 69,1 2!, !6,7Jula$ 76,! 7-7,! 77-,+ 22+,' 7-,+
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* &!'6+&,7
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> 2-,' 2&&,2 -'&,7 7',+
N1 2-7,- 2&6,! -!!, 77,7N3 2!',7 2-2, '6,! 6-,6N4 2,- &7-,6 +7',2 !2,'N5 222, 2!, -26, 7&,'T.V &&77, &'+,' 22+,'
Ý.V 76,' 7,2 7-,+
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK !# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & 2&6,' 2&6,' &,+ &,2Ko#inasi 2&+!,- 2+7,- &,- tn 2,-Peren!aan - '6,2 &27, ,6 tn 2,-arietas & &!&, &!&, ,! -,-Interaksi - &7,- -,+ , tn 2,)alat 2 ++!-,7 &!6,2Total 2 '7&,7
** &7,- Uji %erata Be!a Antar Perlakuan BNT tara( 6:/
S? t=ta#el/ BNT.@
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 70/75
>2>6 >2>6
Interaksi 142> 321 3721
P Peren!aan 521 321 ;28
P arietas 624 321 112>
Hasil Uji BNT 6:/
Perlakuan%ata=
rata
BNT 6:
3721
-1N> 6,2 >2%+ '6,+ 6',+-3N> 7,- >&%+ !!,6 +,-1N1 62,' >2%- !6,7 ',7-3N1 72, >2% 7,- 7,--1N3 66,! >2%& 72, ,-3N3 6&, >&%- 7-,+ &&,--1N4 !!,6 >&% 6,2 &7,2-3N4 '6,+ >2%2 6&, &6,-1N5 7-,+ >&%& 62,' &,'-3N5 !6,7 >&%2 66,! &&',!
Peren!aan%ata=
rata
BNT 6:
;268
N> 7',+ %& 77,7 6!,2N1 77,7 % 7,' 66,-N3 6-,6 %2 6,! 6,&+N4 !2,' %- 6+,+ &,6N5 7&,' %+ &,7 &,22
-arietas%ata=
rata
BNT 6:
112>
-1 76,' >& 6,2 &,+ a-3 7,2 >2 6-,6 ', ab
H. Jula$ ga#a$ perupun #ulir0rupun/
&. ;abel pengolahan data
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 71/75
PerlakuanUlangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 3744,5 3560,5 5093,5 &2+6,' -&+2,6-3N> 3912,5 3927,5 3881,0 &&72&, +7,-1N1 4480,5 3727,0 4495,5 &27+, -2+-,+-3N1 3817,0 3815,0 4900,0 &2'+2, -&77,+-1N3 4449,0 4612,5 4606,5 &+!!6, -''!,-3N3 4026,5 3714,5 4130,5 &&67&,' +'7,2-1N4 3820,0 3826,0 3826,0 &&-72, +62-,-3N4 1809,5 2781,5 3037,0 7!26, 2'-2,7-1N5 2833,0 5085,0 3214,0 &&&+2, +7&,7
-3N5 3514,5 3154,5 3555,5 &22-,' +-6,2Jula$ +!-7, +62-, -7+,' &&'+',' +6-',
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* --+'2-'',
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> &2+6,' &&72&, 2-&&,' -&,N1 &27+, &2'+2, 2'2+', -2',6
N3 &+!!6, &&67&,' 2''+,' -2'!,!N4 &&-72, 7!26, &&, +&6+,+N5 &&&+2, &22-,' 2&+'!,' +'',-T.V !&+7+,' '+77, &&'+','Ý.V -&,! +'6,' +6-',
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK !# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & -7!&7,' -7!&7,' +,- &,6
Ko#inasi 6+&!!!,! 2-!7,- +,+ tn 2,-Peren!aan - &62+!7,& -''&,6 &,! tn 2,
-arietas & '7+-7,'7+-7,
&6,+ -,-Interaksi - &+'!'&,! +-6&2, &,+ tn 2,)alat 2 ''77+-7,2 2766!7,-Total 2 &-6-&'7&,2
** &+,7 Uji %erata Be!a Antar Perlakuan BNT tara( 6:/
S? t=ta#el/>2>6 BNT.@>2>6
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 72/75
Interaksi 63;21 321 11>128
P
Peren!aan 1872> 321 45;24P arietas 31628 321 55<27
Hasil Uji BNT 6:/
Perlakuan%ata=
rata
BNT 6:
11>128
-1N> -&+2,6 >2%+ 2'-2,7 +!--,2-3N> +7, >2%2 2!26,- +7+,-1N1 -2+-,+ >2%- +-6,2 -',7-3N1 -&77,+ >&%- +7&,7 -6&2,2
-1N3 -''!, >&%+ +62-, -2',!-3N3 +'7,2 >2% +7, '6,!-1N4 +62-, >&% -&+2,6 '2+-,--3N4 2'-2,7 >2%& -&77,+ '276,-1N5 +7&,7 >&%& -2+-,+ '++',-3N5 +-6,2 >&%2 -''!, '!'7,!
Peren!aan%ata=
rata
BNT 6:
45;245
N> -&, %+ +&6+,+ +'+&,7
N1 -2',6 %2 ++6,! +72,N3 -2'!,! %- +'',- +7,6N4 +&6+,+ %& -2',6 -''-,2N5 +'',- % -2+&,' -'7,6
-arietas%ata=
rata
BNT 6:
55<27
-1 -&,! >2 +++2,7 +762,- a-3 +'6,' >& -&,! -'-&,+ ab
I. Presentase ga#a$ #ernas :/
&. ;abel pengolahan data
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 73/75
PerlakuanUlangan
Jula$ %ata=rataI II III
-IN> 92,4 94,7 91,8 276, +,-3N> 91,5 92,2 89,3 27+, &,-1N1 93,3 93,7 83,3 27,2 ,&-3N1 96,9 89,6 91,1 277,' 2,'-1N3 94,1 92,4 93,2 27,7 +,2-3N3 89,5 94,3 91,3 27', &,7-1N4 89,1 90,8 88,6 2!6,' 6,'-3N4 91,2 88,7 87,8 2!7,7 6,2-1N5 91,7 91,9 91,8 27',- &,6
-3N5 91,1 91,4 90,9 27+,- &,&Jula$ 2,6 &,7 66, 27+,- &,+
2. :nalisis Sidik 8agam (5ji#?)a. ?* 2'&+7,-
Peren!aan-arietas
T.R Ý.R-1 -3
N> 276, 27+, ''&, 2,N1 27,2 277,' '-7,6 &,+
N3 27,7 27', ''-,7 2,'N4 2!6,' 2!7,7 '+!,2 6,-N5 27',- 27+,- '-6,6 &,'T.V &+72,7 &+!!,! 27+,-Ý.V &,' &,& &,+
b. ;abel :nalisis sidik ragam (5ji#?) ;araf '
SK !# JK KT '=Hitung'=Ta#el
6:
Kelopok & +,2 +,2 !, &,'
Ko#inasi '2,' ',6 &,2 tn 2,-Peren!aan - &,2 ,+ ,+ tn 2,-arietas & ++,2 ++,2 !,! -,-Interaksi - &6, -,' , tn 2,)alat 2 &,& ',Total 2 &62,6
** 2,' Lapiran 8. Dokuentasi
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 74/75
)a#ar 1. Persiapan ,e!ia Tana
)a#ar 3. Peren!aan ,e!ia Tana
)a#ar 4. Penanaan
7/21/2019 Bab (Autosaved)
http://slidepdf.com/reader/full/bab-autosaved 75/75
Top Related