5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Fuzzy Logic
Fuzzy logic pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun
1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasi
pikiran manusia kedalam suatu sistem. Banyak alasan mengapa penggunaan
logika fuzzy ini sering dipergunakan antara lain, konsep Fuzzy logic yang mirip
dengan konsep berpikir manusia. Sistem fuzzy dapat merepresentasikan
pengetahuan manusia ke dalam bentuk matematis dengan lebih menyerupai cara
berpikir manusia. Pengontrol dengan fuzzy logic mempunyai kelebihan yaitu
dapat mengontrol sistem yang kompleks, non-linier, atau sistem yang sulit
direpresentasikan kedalam bentuk matematis. Selain itu, informasi berupa
pengetahuan dan pengalaman mempunyai peranan penting dalam mengenali
perilaku sistem di dunia nyata.
Fuzzy logic juga memiliki himpunan fuzzy yang mana pada dasarnya, teori
himpunan fuzzy merupakan perluasan dari teori himpunan klasik. Dimana dengan
fuzzy logic, hasil yang keluar tidak akan selalu konstan dengan input yang ada.
Cara kerja fuzzy logic secara garis besar terdiri dari input, proses dan output.
Fuzzy logic merupakan suatu teori himpunan logika yang dikembangkan untuk
mengatasi konsep nilai yang terdapat diantara kebenaran (truth) dan kesalahan
(false). Dengan menggunakan fuzzy logic nilai yang dihasilkan bukan hanya ya
6
(1) atau tidak (0) tetapi seluruh kemungkinan diantara 0 dan 1. (sumber,
http://en.wikipedia.org/wiki/Fuzzy_logic).
Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy
antara lain :
• Variabel fuzzy merupakan variabel yang akan dibahas dalam suatu
sistem fuzzy.
• Himpunan fuzzy merupakan suatu group yang mewakili suatu kondisi
atau keadaan tertentu dalam suatu variabel fuzzy.
• Semesta pembicaraan, merupakan keseluruhan nilai yang
diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy.
• Domain adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam semesta
pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.
2.2 Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan merupakan suatu kurva yang menunjukkan pemetaan
titik-titik input data kedalam nilai keanggotaanya (disebut juga dengan derajat
keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Untuk mendapatkan
nilai keanggotaan dapat menggunakan cara pendekatan fungsi.
Ada beberapa fungsi keanggotaan yang digunakan dalam teori himpunan
fuzzy adalah:
7
• Representasi Linear
Pada representasi linear, pemetaan input ke derajat keanggotaan nya
digambarkan sebagai suatu gari lurus. Bentuk ini paling sederhana dan
menjadi pilihan yang baik untuk mendekati suatu konsep yang kurang jelas.
Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linear. Pertama, kenaikan himpunan
dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0]
bergerak ke kanan menuju kenilai domain yang memiliki derajat keanggotaan
lebih tinggi (Gambar 2.1 )
Gambar 2.1 Representasi linear naik
Fungsi keanggotaan pada linear naik:
8
Kedua, merupakan kebalikan yang pertama. Garis lurus dimulai dari
domain dengan derajat keanggotaan tertinggi pada sisi kiri, kemudian bergerak
menurun ke nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih rendah
(Gambar 2.2)
Gambar 2.2 Representasi linear turun
Fungsi keanggotaan pada linear turun:
• Representsi kurva segitiga, pada dasarnya merupakan gabungan antara 2
garis (linear) seperti terlihat pada gambar 2.3
9
Gambar 2.3 Representasi kurva segitiga
Fungsi keanggotaan kurva segitiga:
• Representasi kurva trapesium,kurva segitiga pada dasarnya seperti bentuk
segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1
(Gambar 2.4)
10
Gambar 2.4 Representasi kurva trapesium
Fungsi keanggotaan representasi kurva trapezium:
• Representasi kurva bentuk bahu, daerah yang terletak ditengah-tengah suatu
variable yang dipresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kiri
nya akan naik dan turun (misalkan: dingin bergerak ke sejuk bergerak ke
hangat dan bergerak ke panas). Tetapi terkadang salah satu sisi dari variable
tersebut tidak mengalami perubahan. Sebagai contoh, apabila telah mencapai
kondisi panas, kenaikan temperature akan tetap berada pada kondisi panas.
Himpunan fuzzy ‘bahu’, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri
11
variable suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian
juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar. Gambar menunjukkan variable
temperature dengan daerah bahunya.
Gambar 2.5 Representasi kurva bentuk bahu pada variable temperature
• Representasi kurva-S, kurva pertumbuhan dan penyusutan merupakan kurva
S atau sigmoid yang berhubungan dengan kenaikan dan penurunan
permukaan secara tak linear. Kurva-S untuk pertumbuhan akan bergerak dari
sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) ke sisi paling kanan (nilai keanggotaan
= 1). Fungsi keanggotaannya akan tertumpu pada 50% nilai keanggotaanya
yang sering disebut dengan titik infleksi (Gambar)
12
Gambar 2.6 Representsi kurva-S pertumbuhan
Fungsi keanggotaan pada kurva-S pertumbuhan:
Kurva-S untuk penyusutan akan bergerak dari sisi paling kanan (nilai
keanggotaan = 1) ke sisi paling kiri (nilai keanggotaan = 0) seperti
terlihat pada Gambar 2.6
13
Gambar 2.7 Representasi kurva-S penyusutan
Fungsi keanggotaaan kurva-S penyusutan:
Kurva-S didefinisikan dengan menggunakan 3 parameter, yaitu: nilai
keanggotaan nol (α), nilai keanggotaan lengkap ( ), dan titik infleksi
atau crossover (β) yaitu titik yang memiliki domain 50% benar. Gambar
menunjukkan karakteristik kurva-S dalam bentuk skema.
14
Gambar 2.8 Karakteristik fungsi kurva-S
• Representasi kurva bentuk lonceng (bell curve), ntuk mempresentasikan
bilangan fuzzy, biasanya digunakan kurva berbentuk lonceng. Kurva
berbentuk lonceng ini terbagi atas 3 kelas, yaitu: himpunan fuzzy PI, beta,
dan Gauss. Perbedaan ketiga kurva ini terletak pada gradiennya.
i. Kurva PI, berbentuk lonceng dengan derajat keanggotaan 1 terletak pada
pusat dengan domain ( ), dan lebar kurva (β) seperti terlihat pada
Gambar 2.8.
15
Gambar 2.9 Karakteristik fungsional kurva PI
Fungsi keanggotaan kurva PI:
ii. Kurva beta, pada kurva beta juga berbentuk lonceng namun lebih rapat.
Kurva ini juga didefinisikan dengan dua parameter, yaitu nilai pada
domain yang menunjukan pusat kurva ( ) dan setengah lebar kurva (β)
seperti terlihat pada gambar
16
Gambar 2.10 Karakteristik fungsional kurva beta
Fungsi keanggotaan pada kurva beta:
iii. Kurva GAUSS, kurva gauss menggunakan () untuk menunjukkan nilai
domain pada pusat kurva, dan (k) yang menunjukkan lebar kurva
(Gambar 2.10).
17
Gambar 2.11 Fungsional kurva Gauss
Fungsi keanggotaan kurva Gauss:
2.2.1 Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan
fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan
real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaanya menunjukkan bahwa suatu item
tidak hanya bernilai benar atau salah. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1
menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak antara benar dan
salah.
18
2.2.2 Operator dan Operasi Himpunan Fuzzy
Seperti telah kita ketahui, pada teori himpunan klasik dikenal operasi
himpunan dasar, misalnya gabungan, irisan dan komplemen. Pada teori
himpunan fuzzy, operator logika yang berlaku tidak jauh berbeda dengan
operator-operator pada teori himpunan klasik. Operasi pada teori himpunan fuzzy
tidak hanya melibatkan harga derajat keanggotaan 0 dan 1, melainkan juga harga
diantaranya.
Operator-operator himpunan fuzzy yang sering digunakan antara lain:
• Komplemen atau operator NOT yang didefinisikan sebagai berikut :
( ) ( )xAnot Aμ−=1 , untuk semua Uu∈
• T-Norm (Fuzzy Intersection), merupakan operator yang menampilkan
operasi irisan dalam himpunan fuzzy:
( ) ( ) ( )( )xxTx BABA μμμ ,=∩
Operator-operator T-Norm yang sering dipakai:
Produk aljabar : ( ) ( ) ( )xxx BABA μμμ ⋅=∩
Minimun : ( ) ( ) ( )( )xxx BABA μμμ ,min=∩
• S-Norm (Fuzzy Union), merupakan operator yang menampilkan operasi
gabungan dalam himpunan fuzzy:
( ) ( ) ( )( )xxTx BABA μμμ ,=∪
19
Operator S-Norm yang sering dipakai:
Jumlah aljabar: ( ) ( ) ( ) ( ) ( )xxxxx BABABA μμμμμ ⋅−+=∪
Maksimum: ( ) ( ) ( )( )xxx BABA μμμ ⋅=∪ max
2.2.3 Basis Aturan Fuzzy
Pada teori himpunan fuzzy terdapat suatu basis aturan yang
menggambarkan hubungan antara variabel-variabel lingusitik seperti ,,agak”,
,,sedikit”, ,,cukup”, ,,terlalu” yang merupakan variabel-variabel yang tidak eksak
(fuzzy). Dalam teori himpunan fuzzy, representasi linguistik dari batasan-batasan
yang tidak eksak tersebut memanipulasi variabel sehingga mempersempit atau
memperlebar himpunan fuzzy.
Basis aturan (fuzzy rules) merelasikan dua atau lebih variabel-variabel
fuzzy. Basis aturan ini berisi sekumpulan aturan if-then yang biasanya berbentuk
“jika x adalah A maka y adalah B”. Bentuk umumnya seperti berikut
Ri: if x1 is iF1 and...xn is inF then y is iG
Dimana Fn dan G merupakan himpunan fuzzy pada U dan V, x dan y adalah
variabel linguistik dan i menyatakan jumlah aturan yang ada.
Aturan-aturan fuzzy tersebut digunakan untuk memperoleh keputusan
yang didasarkan pada pertimbangan kualitatif dari hasil proses pengumpulan
informasi linguistik yang berbasiskan pengalaman dan intuisi subjektif. Basis
20
aturan ini akan menjadi dasar bagi sistem inferensi fuzzy untuk pemodelan
berbasis Neuro-Fuzzy.
2.3 Teori Dasar Test Kepribadian
2.3.1 Pengertian Kepribadian
Banyak para ahli yang mendefinisikan kepribadian. Salah satu yang paling
penting menurut Gordon W.Allport. Kepribadian adalah suatu organisasi yang
dinamis dari sistem psiko-fisik indvidu yang menentukan tingkah laku dan
pemikiran indvidu secara khas. Terjadinya Interaksi psiko-fisik mengarahkan
tingkah laku manusia.
Maksud dinamis pada pengertian tersebut adalah perilaku mungkin saja
berubah-ubah melalui proses pembelajaran atau melalui pengalaman-
pengalaman, reward, punishment, pendidikan, dsb. Misalnya seorang pemalas
setelah masuk Akademi Ketentaraan menjadi rajin, maka kepribadiannya
berubah. Perilaku SMA berubah menjadi perilaku mahasiswa Akademi
Ketentaraan
Kepribadian adalah semua corak perilaku dan kebiasaan individu yang
terhimpun dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri
terhadap segala rangsangan baik dari luar maupun dari dalam. Corak perilaku
dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada seseorang.
Perkembangan kepribadian tersebut bersifat dinamis, artinya selama individu
masih bertambah pengetahuannya dan mau belajar serta menambah pengalaman
dan keterampilan, mereka akan semakin matang dan mantap kepribadiannya
21
Dalam bahasa latin asal kata personaliti dari persona (topeng), sedangkan
dalam ilmu psikologi menurut, Gordon W.Allport : suatu organisasi yang
dinamis dari system psiko-fisik individu yang menentukan tingkah laku dan
pemikiran individu secara khas. Interaksi psiko-fisik mengarahkan tingkah laku
manusia
Berdasarkan pengertian di atas maka corak perilaku individu dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan akan berbeda-beda. Misalnya corak
perilaku mahasiswa Akademi ketentaran dalam mengisi waktu luang atau saat
tidak ada dosen menunjukan seperti apa kepribadiannya. Ada mahasiswa yang
ngobrol, ada mahasiswa yang cenderung makan, ambil air wudlu untuk sholat,
memakai-maki dosen dan pendidikan, ada yang segera pulang atau pergi ke
perpustakaan. Semua perilaku tersebut bersifat khas artinya hanya dimiliki oleh
individu itu. Meskipun orang lain memiliki perilaku yang sama mungkin
pemaknaannya berbeda. Misalnya ada yang makan karena belum sarapan, ada
yang makan karena kesal menunggu, ada yang makan karena ikut teman atau
makan karena mengisi waktu saja.
Kepribadian adalah ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang
khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat dikatakan bahwa kepribadian itu
bersumber dari bentukan-bentukan yang kita terima dari lingkungan, misalnya
bentukan dari keluarga pada masa kecil kita dan juga bawaan-bawaan yang
dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian itu sebetulnya adalah campuran
dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.
Maksud bentukan keluarga dalam hal ini adalah kata-kata apakah yang
sering dikatakan oleh orang tuanya. Pujian apa yang sering didengar, hukuman
22
apa yang sering dialami berkaitan dengan satu perilaku di rumah. Motivasi apa
serta contoh apa yang diperlihatkan keluarganya. Semua itu akan membentuk
kepribadian seseorang. Misalnya saat listrik mati ada ayah yang mengatakan :
“awas ada hantu”, ada ayah yang mengatakan “cepat siapkan lampu pengganti”,
ada orang tua yang pergi ke luar, ada orang tua yang langsung tidur, ada juga
yang menganjurkan berdo’a dan ambil air wudlu. dsb. Semua stimulus kita
dapatkan sejak lahir baik dari kakak, ayah, ibu, teman, televisi dsb. Semua akan
mempengaruhi cara kita bersikap terhadap sesuatu.
Pada saat itulah kepribadian terbentuk. Selanjutnya melalui proses yang
tidak sederhana akan berinteraksi dengan bentuk fisik seperti kurus, pendek,
gemuk, lobus otak, pembuluh darah, jantung dan atribut psikologis misalnya
sabar, pemarah, cerewet, agresif dsb.
Personality is : the complex of all the attributes-behavioral,
temperamental, emotional and mental--that characterize a unique individual;
"their different reactions reflected their very different personalities"; "it is his
nature to help others
Pengertian di atas merujuk pada ciri-ciri perilaku yang kompleks terdiri
dari temperamen (reaksi emosi yang cenderung menetap dalam merespon situasi
atau stimulus lingkungan secara spontan), emosi yang bersifat unik dari individu.
Reaksi yang berbeda dari masing-masing individu menunjukan perbedaan
kepribadian.
Dalam konsep text book yang lain digambarkan Personalities is :
1. Kualitas atau kondisi dari seseorang
23
2. Keseluruhan dari kualitas dan sifat sebagai karakter atau perilaku yang
khusus untuk orang tertentu
3. Kumpulan dari karakte, perilaku, emosi, sifat mental seseorang;
kepribadian walaupun mereka berbeda, mereka bisa bersama seperti
teman
4. Khusus kualitas seseorang, terutama yang membedakan pribadi satu
karakteristik yang membuat menarik sosial; memenangkan pemilihan
lainnya dikepribadian dari kemampuan
a. Seseorang sebagai perwujudan sifat khusus, pikiran dan perilaku.
b. Seseorang yang menonjol atau beken.
5. Pendapat pribadi yang sopan
6. Karakteristik yang berbeda dari suatu tempat atau situasi.
Berdasarkan pengertian di atas bila kita ambil contoh, waktu jam 5 pagi
sampai jam 9 pagi akan menghasilkan prestasi yang berbeda tergantung pada
kepribadian orang itu. Misalnya ;
Mahasiswa A : bangun dan minum kopi, pergi kuliah
Mahasiswa B ; bangun sholat, mandi, kuliah
Mahasiswa C : bangun, mandi, sholat, sarapan, dengar berita, membersihkan
rumah, olah raga, baca buku, pergi kuliah dan ke perpustakaan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka ada beberapa kata kunci
yang dapat dirumuskan dalam menguraikan kepribadian yaitu : Cara seseorang
berespon terhadap masalah, bersifat unik, dinamis, yang merupakan hasil
24
interaksi fisik/genetik, environment, emosional, cognition, serta menunjukan cara
individu dalam mengelola (management) waktunya.
2.3.2 Penggolongan manusia berdasarkan kepribadiannya.
Penggolongan manusia berdasarkan beberapa kriteria tertentu sangatlah
sulit. Kendalanya terletak pada heterogenitas dan keunikan sifat manusia. Tidak
ada satu manusiapun yang dapat dianggap memiliki sifat yang sama kemudian
dikelompokkan berdasarkan sifat itu.
Selain itu manusia bersifat dinamis dan berubah-ubah sesuai hasil belajar
dan kondisi lingkungan. Meskipun dia orang kembar sangatlah sulit untuk
menganggap satu kelompok kepribadian. Ilmu pengetahuan hanya bisa
melakukan pendekatan agar beberapa ciri yang agak mirip dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok kepribadian. Kepribadian adalah ciri, karakteristik,
gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan dengan diri kita. Dapat
dikatakan bahwa kepribadian itu bersumber dari bentukan-bentukan yang kita
terima dari lingkungan, misalnya bentukan dari keluarga pada masa kecil kita
dan juga bawaan-bawaan yang dibawa sejak lahir. Jadi yang disebut kepribadian
itu sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat psikologis, kejiwaan
dan juga yang bersifat fisik.
Berdasarkan aspek biologis, Hipocrates membagi kepribadian menjadi 4
kelompok besar dengan fokus pada cairan tubuh yang mendominasi dan
memberikan pengaruh kepada individu tersebut. ( 4 jenis cairan tubuh),
pembagiannya meliputi : empedu kuning (choleris), empedu hitam (melankolis),
cairan lendir (flegmatis) dan darah (sanguinis).
25
a. Sanguin,
Sanguin adalah orang yang gembira, yang senang hatinya, mudah untuk
membuat orang tertawa, dan bisa memberi semangat pada orang lain.
Tapi kelemahannya adalah dia cenderung impulsive, yaitu orang yang
bertindak sesuai emosi atau keinginannya.
b. Plegmatik,
Tipe plegmatik adalah orang yang cenderung tenang, dari luar cenderung
tidak beremosi, tidak menampakkan perasaan sedih atau senang. Naik
turun emosinya itu tidak nampak dengan jelas. Orang ini memang
cenderung bisa menguasai dirinya dengan cukup baik, ia intorspektif
sekali, memikirkan ke dalam, bisa melihat, menatap dan memikirkan
masalah-masalah yang terjadi di sekitarnya. Kelemahan orang plegmatik
adalah ia cenderung mau ambil mudahnya, tidak mau susah, sehingga
suka mengambil jalan pintas yang paling mudah dan gampang.
c. Melankolik,
Tipe melankolik adalah orang yang terobsesi dengan karya yang paling
bagus, yang paling sempurna dan dia memang adalah seseorang yang
mengerti estetika keindahan hidup ini. Perasaannya sangat kuat, sangat
sensitif maka kita bisa menyimpulkan bahwa cukup banyak seniman yang
memang berdarah melankolik. Kelemahan orang melankolik, ia mudah
sekali dikuasai oleh perasaan dan cukup sering perasaan yang mendasari
hidupnya sehari-hari adalah perasaan murung.
26
d. Kolerik.
Seseorang yang kolerik adalah seseorang yang dikatakan berorientasi
pada pekerjaan dan tugas, dia adalah seseorang yang mempunyai disiplin
kerja yang sangat tinggi. Kelebihannya adalah dia bisa melaksanakan
tugas dengan setia dan akan bertanggung jawab dengan tugas yang
diembannya. Kelemahan orang yang berciri kolerik adalah kurangnya
kemampuan untuk bisa merasakan perasaan orang lain (empati), belas
kasihannya terhadap penderitaan orang lain juga agak minim, karena
perasaannya kurang bermain.
Sedangkan Menurut Shelldon dan Kretchmer kepribadian didasarkan pada
(bentuk tubuh) : endomorf, mesomorf dan ektomorf. Kepribadian menurut
hipocrates mendasarkan pada reaksi tubuh atau dampak fisiologis tubuh akibat
dari adanya 4 kelompok cairan tubuh tersebut.
Menurut Jung kepribadian dikategorikan menjadi ; introvert dan ekstrovert,
sedangkan Heymans membagi menjadi : emosialitet, aktivitet dan sekunder.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kepribadian :
1. Faktor genetik;
Dari beberapa penelitian bayi-bayi baru lahir mempunyai temperamen
yang berbeda, Perbedaan ini lebih jelas terlihat pada usia 3 bulan.
Perbedaan meliputi: tingkat aktivitas, rentang atensi, adaptabilitas pada
perubahan lingkungan. Sedangkan menurut hasil riset tahun 2007 kazuo
Murakami di Jepang menunjukan bahwa gen Dorman bisa distimulasi
27
dan diaktivasi pada diri seseorang dalam bentuk potensi baik dan potensi
buruk.
2. Faktor lingkungan
Perlekatan (attachment): kecenderungan bayi untuk mencari kedekatan
dengan pengasuhnya dan untuk merasa lebih aman dengan kehadiran
pengasuhnya dapat mempengaruhi kepribadian.
Teori perlekatan (Jhon Bowlby) menunjukkan : kegagalan anak
membentuk perlekatan yang kuat dengan satu orang atau lebih dalam
tahun pertama kehidupan berhubungan dengan ketidakmampuan
membentuk hubungan dengan orang lain pada masa dewasa (Bowlby ,
1973).
3. Faktor stimulasi gen dan cara berpikir
Berdasarkan penelitian akhir 2007, yang dilakukan oleh Kazuo
Murakami, Ph.D dari Jepang dalam bukunya The Divine message of the
DNA. Menyimpulkan bahwa kepribadian sepenuhnya dikendalikan oleh
gen yang ada dalam sel tubuh manusia. Gen tersebut ada yang bersifat
Dorman (tidur) atau tidak aktip dan yang bersifat aktip. Bila kita sering
menyalakan gen yang tidur dengan cara positif thinking maka
kepribadian dan nasib kita akan lebih baik. Jadi genetik bukan sesuatu
yang kaku, permanen dan tidak dapat dirubah.
28
Setiap orang yang diciptakan Tuhan sudah dilengkapi dengan
kepribadian. Kepribadian itu sebetulnya adalah sumbangsih atau pemberian
Tuhan ditambah dengan pengaruh lingkungan yang kita terima atau kita alami
pada masa pertumbuhan kita. Ada beberapa ahli yang beranggapan bahwa
segalanya telah diprogram dalam genetik. Beberapa ahli lain menyatakan bahwa
faktor belajar dan lingkungan memegang peranan yang sangat menentukan.
Perpaduan kedua faktor itu dinamakan Anna Anastasia, dimana keduanya
membentuk kepribadian manusia. John L Holland, seorang praktisi yang
mempelajari hubungan antara kepribadian dan minat pekerjaan, mengemukakan
bahwa ada enam tipe atau orientasi kepribadian pada manusia.
Struktur kepribadian merupakan unsur-unsur atau komponen yang
membentuk diri seseorang secara psikologis. Salah satu contoh struktur
kepribadian yang paling tua gagasannya adalah menurut Sigmund Frued tokoh
psikoanalisa. Berdasarkan beberapa penelitian pada klien yang mengalami
masalah kejiwaan ia menyimpulkan bahwa diri manusia dalam membentuk
kepribadianya terdiri atas 3 komponen utama yaitu Das es das ich, das Uber Ich
istilah lainnya id, ego, super ego. Untuk memudahkan pemahaman, saya sering
menamakan kalau id artinya nafsu atau dorongan-dorongan kenikmatan yang
harus dipuaskan, bersifat alamiah pada manusia. Ego sering saya analogikan
sebagai kemampuan otak atau akal yang membimbing manusia untuk mencari
jalan keluar terhadap masalah melalui penalarannya. Super Ego sering saya
analogikan sebagai norma, aturan, agama, norma sosial.
29
Definisi lain dari test kepribadian adalah salah satu metode seleksi yang
banyak digunakan untuk mengukur karakteristik kepribadian dengan tujuan
untuk mengetahui seperti apakah jenis kepribadian yang dimiliki. Kepribadian
tergolong dalam 4 karakter yaitu: sanguinis, koleris, melankolis, dan plegmatis.
Test kepribadian banyak macamnya, mulai dari personality inventories dan
intelligences.
Pada personality inventories, anda akan diminta merespon serangkaian
pernyataan lalu menjawabnya berdasarkan preferensi atau pilihan pribadi anda
terhadap suatu hal yang bertujuan untuk menggali karakteristik personal, pikiran,
perasaan, dan perilaku.
Ada beberapa test kepribadian yang lebih dikenal dalam organisasi yaitu:
• Edwards Personal Preference Schedule(EPPS), tersusun atas 225 pasang
pernyataan terkait dengan kecenderungan dan perasaan individu. Anda
harus memilih satu yang paling mendekati gambaran diri.
• Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), tersusun atas sepasang pernyataan
terkait dengan kecenderungan perasaan dan perilaku individu.
• Cattell’s Questionaires (16 Personality Factor), tersusun atas dua kolom
kanan-kiri yang menggambarkan kepribadian (trait-konsep psikologis
Allport). Test ini menggali fungsi persepsi-kognisi, gaya interpersonal,
interaksi intimasi, pertimbangan professional, dinamika kepribadian, isu
terapis dan konseling
30
• Papi Kostik , rangkaian test ini secara garis besar menggali kepemimpinan,
dorongan dan kemampuan usaha, stabilitas emosi dan penyesuaian diri.
Banyak organisasi yang menggunakan test kepribadian sebagai bagian dari
proses rekrutmen dan promosi jabatan serta mencari kesesuaiannya dengan jenis
pekerjaan dengan tujuan untuk mengukur aspek psikologis pada diri seseorang
yang berhubungan dengan karakter, sifat dan pekerjaan. Bukan hanya untuk
proses rekrutmen saja test kepribadian di perlukan, banyak orang mengambil test
kepribadian untuk mengetahui karakter dan sifat diri seseorang untuk lebih
memahami dirinya sendiri dan juga teman ataupun orang lain. Intelligences
merupakan test untuk mengukur kecerdasan, kepintaran, ataupun untuk
memecahkan problem yang dihadapi.
2.3.3 Test kepribadian 16 Personality Factor
Test kepribadian 16 Personality Factor merupakan karya adaptasi dari
“Sixteen Personality Factor Questionnaire (16PF)” yang diciptakan oleh
Raymond B.Catell. Pada tahun 1949, Raymond Cattell menerbitkan edisi
pertama dari 16PF Questionnaire - 16 Personality Factor Questionnaire. Ia adalah
konsep revolusioner: mengukur seluruh kepribadian manusia menggunakan
struktur ditemukan melalui analisis faktor. The 16 Personality Factor
Questionnaire edisi kelima, disempurnakan dan diperbarui untuk mencerminkan
perubahan dalam masyarakat saat ini. Di Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, jurusan psikologi klinis dan counseling test ini telah di kembangkan
penggunaanya dalam pelaksanaan pemeriksaan test psikologi bagi klien-klien
atau kasus-kasus klinis.
31
The Questionnaire 16PF adalah diri lapor instrumen penilaian yang
mengukur enambelas normal dewasa kepribadian dimensi ditemukan oleh Dr
Cattell tengara dalam penelitian. Tanggapan dari klien untuk kuesioner, standar
nilai (stens) unramahantuk masing-masing berasal dari enam belas faktor
kepribadian dan nilai selama lima Global Factors (asli Lima-Factor Model)
adalah computed. Nilai ini dapat digunakan untuk merumuskan model
kepribadian berguna dalam industri / organisasi aplikasi, pengaturan klinis,
konseling, dan penelitian untuk predicting perilaku manusia.
Menggunakan dimensi yang ditemukan melalui analisis faktor, The 16
Personality Factor Questionnaire menilai seluruh domain kepribadian manusia
dalam tingkat:
1. Keramahtamahan.
2. Daya pemahaman.
3. Stabilitas emosi.
4. Dominasi.
5. Kegembiraan / Keaktifan.
6. Memperhatikan Aturan.
7. Kontak Sosial.
8. Sensitivitas.
9. Kewaspadaan.
10. Imajinatif.
32
11. Keterbukaan.
12. Kecemasan.
13. Terbuka pada perubahan.
14. Kemandirian.
15. Perfeksionism.
16. Ketegangan.
2.3.4 Lima Faktor Besar dari 16 Personality Factor
Faktor umum dalam 16 Personality Factor biasa disebut dengan Big
Five.Personality. Big Five Personality merupakan pendekatan dalam psikologi
kepribadian yang mengelompokan trait kepribadian dengan analisis faktor.
Tokoh pelopornya adalah Allport dan Cattell.
Big Five Personality adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam
psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam
lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis
faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness,
conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences.
Trait-trait dalam domain-domain dari Big Five Personality Costa &
McCrae (1997) adalah sebagai berikut.
1. Extraversion (E)
33
Faktor pertama adalah extraversion, atau bisa juga disebut faktor
dominan-patuh (dominance-submissiveness). Faktor ini merupakan dimensi
yang penting dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat
memprediksi banyak tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang
yang memiliki faktor extraversion yang tinggi, akan mengingat semua
interaksi sosial, berinteraksi dengan lebih banyak orang dibandingkan
dengan seseorang dengan tingkat extraversion yang rendah. Dalam
berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak memegang kontrol dan
keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai orang-orang yang
ramah, fun-loving, affectionate, dan talkative.
Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki
antusiasme yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif,
energik, tertarik dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah
terhadap orang lain. Extraversion memiliki tingkat motivasi yang tinggi
dalam bergaul, menjalin hubungan dengan sesama dan juga dominan dalam
lingkungannya Extraversion dapat memprediksi perkembangan dari
hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi
dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang memiliki tingkat
extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh perubahan,
variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-orang
dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang dan
menarik diri dari lingkungannya.
2. Agreeableness (A)
34
Agreebleness dapat disebut juga social adaptibility atau likability
yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang
selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk
mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki
skor agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang
memiliki value suka membantu, forgiving, dan penyayang.
Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal
orang yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika
berhadapan dengan konflik, self esteem mereka akan cenderung menurun.
Selain itu, menghindar dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan
sebagai usaha untuk memutuskan konflik dengan orang lain merupakan
salah satu ciri dari seseorang yang memiliki tingkat aggreeableness yang
tinggi. Pria yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi dengan
penggunaan power yang rendah, akan lebih menunjukan kekuatan jika
dibandingkan dengan wanita.
Sedangkan orang-orang dengan tingkat agreeableness yang rendah
cenderung untuk lebih agresif dan kurang kooperatif.
Pelajar yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi memiliki tingkat
interaksi yang lebih tinggi dengan keluarga dan jarang memiliki konflik
dengan teman yang berjenis kelamin berlawanan.
35
3. Neuroticism (N)
Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah
dengan emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman.
Secara emosional mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain,
mereka juga mengubah perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan.
Seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang rendah cenderung akan
lebih gembira dan puas terhadap hidup dibandingkan dengan seseorang
yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi.
Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan
berkomitmen, mereka juga memiliki tingkat self esteem yang rendah.
Individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah
kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan
memiliki kecenderungan emotionally reactive.
4. Openness (O)
Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling
sulit untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa
yang digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness
mengacu pada bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada
suatu ide atau situasi yang baru.
Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk
menyerap informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada
36
berbagai perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat
openness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai
imajinasi, broadmindedness, dan a world of beauty. Sedangkan seseorang
yang memiliki tingkat openness yang rendah memiliki nilai kebersihan,
kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian skor openess yang rendah
juga menggambarkan pribadi yang mempunyai pemikiran yang sempit,
konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.
Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian
kreatifitas lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang
tinggi dan tingkat agreeableness yang rendah. Seseorang yang kreatif,
memiliki rasa ingin tahu, atau terbuka terhadap pengalaman lebih mudah
untuk mendapatkan solusi untuk suatu masalah.
5. Conscientiousness (C)
Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control,
dan will to achieve, yang menggambarkan perbedaan keteraturan dan self
discipline seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai
kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh
teman-teman mereka sebagai seseorang yang well-organize, tepat waktu,
dan ambisius.
Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan
sosial, berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan
dan norma, terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi