1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pola asuh orang tua adalah pola perilaku orang tua yang diterapkan pada anak
yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat
dirasakan oleh anak dari segi negatif maupun positif. Pada dasarnya pola asuh dapat
diartikan seluruh cara perlakuan orangotua yang diterapkan pada anak. Pengasuhan
terhadap anak berupa suatu proses interaksi antara orang tua dengan anak. Interaksi
tersebut mancakup perawatan seperti dari mencukupi kebutuhan makan.
Pendampingan orang tua diwujudkan melalui pendidikan cara-cara orang tua dalam
mendidik anaknya. Cara orang tua mendidik anaknya disebut sebagai pola
pengasuhan dalam interaksinya dengan orang tua, anak cenderung menggunakan
cara-cara tertentu yang dianggap paling baik bagi dirinya (Baldwin, 2014).
Kehidupan baru seorang mahasiswa membawa kepada dua keadaan yang sangat
berbeda. Di satu sisi bisa menikmati kebebasan yang lebih besar dibandingkan
ketika masih di SMA, di sisi lain dituntut untuk dapat bersikap dan berperilaku
secara mandiri selama menempuh pendidikanndi perguruan tinggi. Motivasiidan
kemandirian tersebut menjadi sangatipenting berkaitan dengan perbedaan sistem
belajarnmengajar yang diterapkan di SMA dan di perguruan tinggi. Di SMA,
mahasiswa lebih cenderung sebagai penerima bahan-bahan pelajaranndari dosen,
sebaliknya di perguruan tinggi, mahasiswa diharapkan lebih bersikap aktif dalam
pengembangan materi kuliah yang diberikan dosen (Petra, 2001).
2
Pencapaian hasil prestasi belajar yang baik seorang mahasiswa dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain : lingkungan keluarga, kecerdasan, bakat, minat dan
perhatian, motivasi, cara belajar, lingkungan keluarga dan sekolah. Adapun faktor
yang menghambat prestasi belajar mahasiswa antara lain : kurangnya disiplin diri
dan disiplin dalam belajar baik di rumah maupun di sekolah, seperti kurangnya
kesadaran diri untuk belajar sendiri, kurang giat belajar, kurang banyak waktu untuk
belajar, kurang teratur belajar, ada rasa malas belajar di rumah pada sore atau
malam hari, banyak waktu kosong tidak dimanfaatkan dengan baik (Tu’u, 2014).
Perbedaan yang paling menonjol antara kehidupan akademis selama SMA dan
kehidupan kampus sesungguhnya terletak pada suatu kunci yaitu motivasi belajar
dan kemandirian dalam belajar. Bekal utama yang dibutuhkan mahasiswa adalah
menyesuaikan kehidupan kampus untuk mandiri, proaktif, kritis, dan kreatif
(Nugroho, 2004).
Perkembangan jaman menurut manusia tidak hanya cerdas dalam intelektual
namun juga berkarakter. Karakter merupakan kepribadian khusus yang menjadi
pendorong dan penggerak, serta membedakan dengan individu lain. Karakter
terbentuk melalui pendidikan karakter khususnya pada usia anak sampai dengan
remaja dibentuk melalui lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga sangatlah
penting dan merupakan tombak awal dalam pembentukan karakter, disini anak
dapat belajar dan mencerna segala ajaran yang diberikan oleh orang tua secara
langsung ataupun tidak langsung (Furqon, 2010).
Model perilaku orang tua secara langsung maupun tidak langsung merupakan
salah satu acuan anak dalam mengembangkan dirinya. Peran orang tua menurut
3
Normann(1996) bila orang tua memahami anak dengan baik dan mengenali sikap
dan bakatnya yang unik, mengembangkan dan membina kepribadiannya tanpa
memaksanya menjadi orang lain. Dalam berkomunikasi pada anak hendaknya tidak
mengancam dan menghakimi tetapi dengan perkataan yang mengasihi atau
memberi dorongan/memotivasi supaya anak mencapai keberhasilan dalam
pembentukan karakter anak (Ginting, 2013).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk menguji apakah
pola asuh orang tua dapat memiliki pengaruh terhadap capaian akademis (IPK)
mahasiswa FK UMM angkatan 2017.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pola asuh orang tua berpengaruh terhadap capaian akademis Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang angkatan 2017?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap capaian akademis
(IPK) mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
angkatan 2017.
1.3.2 Tujuan khusus
Untuk mengetahui sebaran jenis – jenis pola asuh yang di berikan orang
tua mahasiswa FK UMM angkatan 2017.
Untuk mengetahui sebaran capaian IP mahasiswa FK UMM angkatan
2017
4
Untuk mengetahui jenis pola asuh yang paling banyak di terapkan di FK
UMM angkatan 2017
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat akademis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat penelitian
berikutnya denganimenggunakan variabel yang lebih luas seperti pola asuh sejak
saat bayi hingga remaja.
1.4.2 Manfaat klinis
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan bukti ilmiah mengenai
pengaruh pola asuh yang diberikan orang tua terhadap capaian akademis (IPK)
sehingga membantu mengetahui kemungkinan stress dan rasa tertekan yang
berlebihan pada anak.
1.4.3 Manfaat masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan bagi orang tua dalam
menerapkan asuhan pada anaknya, sehingga dapat meminimalisir rasa tertekan
pada anak yang dapat mempengaruhi kemampuan berfikir anak
Top Related