Hasil Audit Sosial dan Riset Intergitas dan Akuntabilitas
Program Bantuan Sosial Pemerintah
Oleh: Ilham Cendekia Srimarga(PATTIRO)
Program Bantuan Sosial Pemerintah (BOS, Raskin, Pupuk Bersubsidi) adalah komponen signifikan bagi keberhasilan dalam desentralisasi di Indonesia
Program-program tersebut secara manfaat telah diakui oleh banyak pihak, namun terdapat banyak kritik pada sistem implementasi
Berbagai persoalan pada sistem implementasi tersebut menyebabkan terjadinya berbagai kasus seperti penyelewangan, mismanagemen, salah sasaran di lapangan
Karena itu dibutuhkan suatu instrumen monitoring atas implementasi program-program bantuan sosial tersebut
Latar Belakang
Mengembangkan instrumen penilaian sistemik atas implementasi program-program bantuan sosial pemerintah dengan metode berbasis partisipasi masyarakat.
Mengidentifikasi persoalan-persoalan dalam dalam sistem implementasi program-program bantuan sosial pemerintah (Program BOS, Program Raskin dan Program Pupuk Bersubsidi) dengan menggunakan instrumen audit sosial yang telah dihasilkan.
Mengidentifikasi pada titik mana terjadi kebocoran atau kesalahan pelaksanaan belanja anggaran pada program-program bantuan sosial pemerintah.
Tujuan
Audit sosial integritas
akuntabilitas
Sebuah metode yang dikembangkan dari konsep audit sosial konvensional (India), konsep integritas dan akuntabilitas (Global Integrity) dan analisis value chain (World Bank)
Sebuah sistem monitoring atas progrm-program bantuan sosial pemerintah yang telah dikembangkan dan digunakanoleh PATTIRO
PATTIRO melaksanakan audit sosial atas Program BOS, Program Raskin dan Program Pupuk Bersubsidi di 10 kota/kabupaten di Indonesia
Audit Sosial tersebut melibatkan sekitar 1100 orang sebagai peserta dari stakeholder yang berbeda-beda, meliputi:◦ Pemerintah: pengelola program, dinas, pengawas dll◦ Penyedia layanan: kepala sekolah,guru, penyalur, distributor dll◦ Penerima manfaat: orang tua siswa, petani, keluarga miskin, komite
sekolah dll.
Audit Sosial Integritas Akuntabilitas
Instrumen Audit Sosial yang dikembangkan terdiri dari:◦ Matriks Penilaian◦ Metode Fasilitasi
Instrumen Audit Sosial
Matrik Penilaian
Eksistensi Kebijakan
Skor Efektifitas Pelaksanaan
Skor Akses Masyarakat
Skor
Transfer
Distribusi
Pelaporan
Mekanisme Komplain
Kerangka Integritas dan Akuntabilitas
Kera
ngka
Ran
tai N
ilai
Analisis Rantai Nilai
Kerangka Integritas dan Akuntabilitas
Proses Audit Sosial
Eksplorasi atas Fakta
Konsensus atas Fakta
Konsensus atas Skor
Dilakukan berulang untuk setiap Kategori Penilaian
SkorDeskripsi Fakta
Peserta: Pemerintah, Penyedia Layanan, Masyarakat
Hasil-Hasil Audit Sosial
Kecukupan Kebijakan
Efektifitas Kebijakan
Akses Masyarakat
Transfer 65
55
47.5
Distribusi 80
50
45
Pelaporan 62.5
57.5
45
Mekanisme Komplain
45
40
35
Hasil Audit Sosial: Program BOS
Kerangka regulasi untuk implementasi program BOS ini relatif baik, namun terdapat persoalan dalam “enforcement” untuk mengimplementasikan kerangka regulasi tersebut
Mekanisme yang memungkinkan akses masyarakat atas implementasi program BOS, kurang mendapat perhatian, termasuk juga tidak tersedia mekanisme komplain yang memadai
Lemahnya enforcement dan tidak berkembangya demand masyarakat atas implementasi program BOS, menjadikan kerangka regulasi yang sebenarnya sudah cukup baik tersebut tidak efektif◦ Sehingga muncul berbagai modus penyelewengan, ketidak-
efektifan belanja anggaran, dan membuka celah korupsi
Kesimpulan Hasil Audit Sosial: Program BOS
Kecukupan Kebijakan
Efektifitas Kebijakan
Akses Masyarakat
Transfer Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Distribusi 47.5
45
45
Pelaporan 55
55
45
Mekanisme Komplain
40
50
45
Hasil Audit Sosial: Program Raskin
Kerangka regulasi untuk program Raskin cukup bagus untuk menghasilkan pelaporan, namun kurang memadai untuk mendorong distribusi dan akses masyarakat
Ketidak-cukupan kebijakan pada rantai distribusi dan rantai mekanisme komplain tersebut menyebabkan munculanya modus-modus penyelewengan dan penyalah-gunaan bantuan Raskin◦ Misalnya: ketidak-sensitifan Raskin pada perbedaan antara
realitas kemiskinan di masyarakat dengan data BPS, menyebabkan proses pembagian Raskin tidak terkontrol
Lemahnya akses masyarakat atas informasi Raskin dan ketiadaan mekanisme komplain dalam program tersebut, menjadikan proses distribusi Raskin rawan dengan konflik dan penyelewengan
Kesimpulan Hasil Audit Sosial:Program Raskin
Kecukupan Regulasi
Efektifitas Regulasi
Akses Masyarakat
Transfer Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Distribusi 52.5
50
47.5
Pelaporan 72.5
55
50
Mekanisme Komplain
50
45
40
Hasil Audit Sosial: Program Pupuk Bersubsidi
Kerangka regulasi untuk Program Pupuk Bersubsidi relatif mencukupi, kecuali untuk menjamin adanya mekanisme komplain dan akses masyarakat atas implementasi program tersebut
Ketiadaan input dan akses dari masyarakat tersebut, tenyata menyebabkan lemahnya kualitas enforcement pada sisi distribusi dalam program tersebut (meskipun telah memiliki kerangka regulasi yang kuat dalam distribusi)
Lemahnya kualitas enforcement dalam sisi distribusi tersebut, menyebabkan munculnya berbagai modus penyelewengan harga dan sasaran penerima pupuk bersubsidi.
Kesimpulan Hasil Audit Sosial:Program Pupuk Bersubsidi
Kesimpulan umum dan rekomendasi
Pada ketiga program BOS, Raskin dan Pupuk Bersubsidi, terdapat dua komponen yang relatif lemah, yaitu:◦ Komponen penyediaan mekanisme komplain◦ Komponen akses masyarakat (spt mekanisme
keterlibatan masyarakat, mekanisme transparansi) Lemahnya komponen tersebut, ternyata
mempengaruhi kualitas penyaluran (distribusi) pada kelompok penerima manfaat akhir. Sehingga terjadi berbagai modus: penyelewengan dan salah sasaran.
Kesimpulan Umum
Perlu dikembangkan konsep dan instrumen untuk memastikan keberadaan mekanisme komplain dan akses masyarakat dalam ketiga pogram bantuan sosial tersebut
Perlu dilakukan perbaikan instrumen regulasi dalam program Raskin dan program Pupuk Bersubsidi, khususnya regulasi yang menjamin akses masyarakat dan mekanisme komplain
Rekomendasi 1
Perlu dikembangkan sistem monitoring yang berbasis partisipasi masyarakat dan dialog multi-stakeholder yntuk perbaikan implementasi program-program bantuan sosial pemerintah (khususnya 3 program tersebut)
Pemerintah / otoritas program-program bantuan sosial perlu melakukan identifikasi dan pemanfaatan atas instrumen-instrumen monitoring program bantuan sosial yang muncul dari kalangan masyarakat sipil (termasuk instrumen Audit Sosial Integritas ini)
Rekomendasi 2
Terima kasih