ASPEK HUKUM
PENTINGNYA ASPEK HUKUM
• Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang
harus dipenuhi sebelum mendirikan usaha
• Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-
beda tergantung pada kompleksitas bisnis tsb
• Pemahaman mengenai ketentuan hukum dan
perizinan investasi merupakan hal yang sangat
penting untuk melakukan analisis studi kelayakan
aspek hukum
• Analisis aspek hukum utk menjawab pertanyaan :
“apakah bisnis yg akan dijalankan dapat memenuhi
ketentuan hukum dan perizinan di suatu wilayah ?”
TUJUAN ANALISIS ASPEK HUKUM
PADA SKB
1) Menganalisis legalitas usaha yang akan
dijalankan
2) Menganalisis ketepatan bentuk badan
hukum dengan ide bisnis yang akan
dijalankan
3) Menganalisis kemampuan bisnis yang
akan diusulkan dalam memeuhi
persyaratan perizinan
4) Menganalisis jaminan-jaminan yang bisa
disediakan jika bisnis akan dibiayai
dengan pinjaman
HAL YANG PERLU DIPAHAMI
• Jenis-jenis badan hukum usaha
• Prosedur mendirikan berbagai
bentuk badan hukum usaha
• Dokumen yang diperlukan untuk
mengajukan izin usaha dan izin
lokasi
HAL YANG PERLU DIPAHAMI
Jenis-jenis badan hukum usaha
Prosedur mendirikan berbagai bentuk badan hukum usaha
Dokumen yang diperlukan untuk mengajukan izin usaha dan izin lokasi
JENIS-JENIS BADAN USAHA
• Pemilihan badan usaha didasarkan pada beberapa
pertimbangan :
1) Besarnya modal yg diperlukan untuk menjalankan bisnis
2) Tingkat kemampuan dan tanggung jawab hukum dan keuangan
3) Bidang industri yg dijalankan
4) Persyaratan perundang-undangan yg berlaku
• Jenis-jenis badan usaha :
1) Perusahaan Perseorangan
2) Firma (Fa)
3) Perserikatan Komanditer (CV)
4) Perseroan Terbatas (PT)
5) Perusahaan Negara
6) Perusahaan Daerah
7) Yayasan
8) Koperasi
PERUSAHAAN PERORANGAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Memiliki kebebasan dalam
bergerak
2. Pajak rendah
3. Penguasaan sepenuhnya thd
keuntungan yang diperoleh
4. Rahasia perusahaan terjamin
5. Motivasi usaha yang tinggi
6. Proses pengambilan keputusan
dapat dilakukan dengan cepat
7. Penanganan aspek hukum yg
minimal
1. Mengandung tanggung jawab
hukum dan keuangan yang tak
terbatas
2. Keterbatatasan kemampuan
keuangan
3. Keterbatasan kemampuan
manajerial
4. Kontinuitas kerja karyawan
terbatas
PERUSAHAAN FIRMA
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Penguasaan thd keuntungan
tinggi, meskipun harus dibagi
dengan anggota kongsi yang
lain
2. Motivasi usaha yang tinggi
meskipun tidak setinggi
perusahaan perorangan
3. Penanganan aspek hukum
minimal, meskipun lebih rumit
dibanding perusahaan
perorangan krn harus ada
kesepakatan antar anggota
kongsi
1. Sering terjadi konflik antar
anggota kongsi terkait
pembagian keuntungan
maupun strategi bisnis
2. Tanggung jawab keuangan tak
terbatas, namun dapat dibagi
dengan anggota kongsi yg lain
3. Keterbatasan kemampuan
keuangan, manajerial,
kontinuitas karyawan, namun
sdh lebih baik dibandingkan
perusahaan perorangan
PERSERIKATAN KOMANDITER (CV)
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Penguasaan thd keuntungan
tinggi, meskipun harus dibagi
dengan anggota kongsi yang
lain
2. Motivasi usaha yang tinggi
meskipun tidak setinggi
perusahaan perorangan
3. Penanganan aspek hukum
minimal, meskipun lebih rumit
dibanding perusahaan
perorangan krn harus ada
kesepakatan antar anggota
kongsi
1. Mengandung tanggung jawab
keuangan sekutu aktif tidak
terbatas meskipun sdh dapat
dibagi dengan anggota sekutu
aktif yg lain
2. Status hukum CB belum badan
hukum sehingga sulit
mendapatkan proyek-proyek
besar
3. Tidak dpt dengan mudah
mengumpulkan modal dari
para sekutunya.
4. Nama antar CV sering sama
PERSEROAN TERBATAS (PT)
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Memiliki masa hidup yang
tidak terbatas
2. Pemisahan kekayaan dan
utang-utang pemilik dengan
kekayaan dan utang-utang
perusahaan
3. Kemampuan keuangan yg
sangat besar
4. Kemmapuan manajerial yg
tinggi
5. Kontinuitas kerja karyawan
yang panjang
1. Pajak yg besar
2. Penanganan aspek hukum yg
rumit krn pendirian PT
memerlukan akte notaris dan
izin khusus usaha tertentu
3. Biaya pembentukan yg relatif
tinggi dibandingkan dengan
badan usaha lain
4. Kerahasiaan perusahaan
kurang terjamin krn setiap
aktivitas perusahaan hrs
dilaporkan kpd pemegang
saham
JENIS PERUSAHAAN PT
KEPEMILIKAN
• Perseroan Terbatas
Biasa
• Perseroan Terbatas
Terbuka
• Perseroan Terbatas
PERSERO
STATUS
• Perseroan Tertutup
• Perseroan Terbuka
BERDASARKAN KEPEMILIKAN
• PT Biasa merupakan PT dimana para
pendiri, pemegang saham dan pengurusnya
adalah WNI dan Badan Hukum Indonesia
• PT Terbuka merupakan PT yg didirikan
dalam rangka penanaman modal dan
dimungkinkan warga negara asing dan/atau
badan hukum asing menjadi pendiri,
pemegang saham, dan/atau pengurus dari PT
tsb
• PT PERSERO merupakan PT yg dimiliki
oleh pemerintah melalui BUMN. PT jenis ini
sebagian besar pengaturannya tunduk pada
ketentuan ttg BUMN
BERDASARKAN STATUS
• Perseroan Tertutup merupakan
PT yg modal dan jumlah pemegang
sahamnya memenuhi kriteria
tertentu atau perseroan dan tidak
melakukan penawaran umum
• Perseroan Terbuka merupakan
PT yang modal dan jumlah
pemegang sahamnya memenuhi
kriteria tertentu atau perseroan yg
melakukan penawaran umum
sesuai dengan peraturan per-UU
dibidang pasar modal
MODAL PADA PT
• Modal Dasar (Authorized Capital)
modal yg pertama kali dan tertera dlm
akta notaris pada saat PT tsb didirikan
• Modal Ditempatkan atau Dikeluarkan
(Issued Capital) modal yg telah
ditempatkan atau dikeluarkan para
pemegang saham. Besarnya modal
ditempatkan minimal 25% dari modal
dasar
• Modal Setor (Paid-up Capital)
modal yg sdh hrs disetor oleh pemegang
saham yg jumlahnya 50% dari modal
ditempatkan.
PERUSAHAAN NEGARA (PN)
• Didirikan berdasarkan UU
• Modal utk mendirikan PN adalah atas
kekayaan negara yg dipisahkan dan tidak
dipisahkan atas saham
• Dipimpin oleh seorang kepala atau direksi
yg diangkat oleh pemerintah
• Jenis PN :
– Perusahaan jawatan (Perjan)
– Perusahaan umum (Perum)
– Perusahaan Persoran (Persero)
PERUSAHAAN DAERAH
• Didirikan dengan suatu peraturan daerah
• Modalnya seluruhnya atau sebagian
besar milik pemerintah daerah yg
dipisahkan, kecuali dengan ketentuan
lain dengan atau berdasarkan UU
• Tujuan utama didirikan untuk turut serta
melaksanakan pembangunan daerah
• Pimpinan perusahaan daerah diangkat
oleh kepala daerah
YAYASAN
• Merupakan badan usaha yang tidak
bertujuan untuk mencari keuntungan
dan lebih menekankan usahanya pada
tujuan sosial
• Modal berasal dari sumbangan, wakaf,
hibah atau sumbangan lainnya.
• Yayasan memiliki pengurus dan harta
milik pengurus dipisahkan dari harta
yayasan
KOPERASI
• Merupakan badan usaha yang beranggotakan
orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi
• Anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus
pengguna jasa koperasi
• Pendirian koperasi melalui akta pendirian yg
disahkan pemerintah dan diumumkan dalam
berita negara
• Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan
modal pinjaman
PROSEDUR PENDIRIAN BADAN USAHA
Perush. Perorangan
• Persiapan
• Pendaftaran ke notaris
CV
• Persiapan
• Pendaftaran ke notaris
• Pendaftaran ke pengadilan negeri setempat
PT
• Pembuatan akta notaris
• Anggaran dasar
• Pengesahan Menteri Keuangan
• Pendaftaran wajib
• Pengumuman dalam Tanbahan Berita Negara
PROSEDUR PENDIRIAN BADAN USAHA
Yayasan
• Penyampaian dokumen-dokumen yg diperlukan
• Penandatangan akta pendirian yayasan
• Pengurusan surat keterangan domisili usaha
• Pengurusan NPWP
• Pengesahan yayasan mjd badan hukum di Dep.Keh. Dan HAM
Koperasi
• Menyelengarakan rapat pendirian koperasi dan dituangkan dlm berita acara rapat pembentukan dan akta pendirian yg memuat anggaran dara koperasi
• Pengajuan permohonan pengesahan akta pendirian kepada pejabat departemen teknis terkait
DOKUMEN YANG DITELITI
1) Bentuk Badan Usaha
2) Bukti Diri (kartu identitas diri pemilik
usaha )
3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
4) NPWP
5) Izin-izin perusahaan yg dikeluarkan oleh
departemen teknis sesuai dg bidang usaha
perusahaan tsb
Cth : Surat izin perdangangan (SIUP) bagi usaha yg
bergerak dlm bidang perdagangan dari
departemen perdagangan dan perindustrian
6) Keabsahan dokumen lainnya (status hukum
tanah, kendaraan bermotor, surat-surat atau
sertifikat lainnya yg kita anggap perlu)
JENIS DATA UTK MENGKAJI
ASPEK HUKUM
1) Data primer berupa data tentang
tanggapan dan persetujuan masyarakat di
sekitar lokasi berkaitan dg ide bisnis yg
akan dilaksanakan, data pandangan hukum
dari konsultan hukum yg dipandang
mengetahui ketentuan-ketentuan hukum
yg harus dipenuhi dari bisnis yg akan
dilaksanakan
2) Data sekunder data literatur tentang
hukum bisnis, peraturan per-UU pendirian
usaha, dokumen-dokumen hukum dan
persyaratan utk memperoleh perizinan
RESPONDEN
• Masyarakat sekitar lokasi bisnis
• Praktisi hukum
• Bagian hukum pemerintah daerah yang
bersangkutan
• Kantor pelayanan perizinan dan Investasi
(KPPI) atau Kantor Penanaman Modal
(KPM) daerah yg bersangkutan
• Perbankan atau lembaga keuangan lainnya
utk mengetahui jamina-jaminan yg
diperlukan jika investasi dibiayai dengan
pinjaman
METODE PENGUMPULAN DATA
• Wawancara
• Studi Dokumentasi
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
1) Pedoman Wawancara
2) Ceklist kelengkapan dokumen :
• Ceklist kelengkapan dokumen aspek hukum
(ketentuan perundangan yg mendukung atau
melarang jenis usaha yg akan dijalankan)
• Ceklist kelengkapan dokumen pendirian
• Ceklist kelengkapan dokumen perizinan
No DokumenKelengkapan
KetAda Tidak Ada
1 Fotokopi.....
2 Fotokopi ....
ANALISIS DATA
• Menggunakan analisis kualitatif yaitu
dengan membandingkan secara kualitatif
antara ketentuan-ketentuan hukum dengan :
kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi
ketentuan tsb,
persyaratan perizinan dan kemampuan
memenuhi persyaratan perizinan tsb,
persyaratan jaminan dan kemampuan
memenuhi jaminan jika bisnis dibiayai
dengan pinjaman
No Aspek PenilaianEvaluasi
Ket.1 2 3 4 5
1 Kesesuaian bisnis dengan hukum yang
berlaku
2 Kemampuan memenuhi persyaratan
mendirikan badan usaha
3 Kemampuan untuk memenuhi
persyaratan memperoleh perizinan ...
4 Kemampuan memenuhi ketentuan
jaminan yg diperlukan jika bisnis
dibiayai dengan pinjaman
1 = sangat buruk
2 = buruk
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
KESIMPULAN