ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. ”S” G2 P1 A0 AH1
HAMIL 39+2 MINGGU DENGAN KPD 5 JAMDI BPS SULARSI WONOSARI
Pembimbing Lapangan Praktikan
Sularsi Amd. Keb A. Retno Murti SN
Pebimbing Akademik
Suherni, S.Pd., APP, M. Kes
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KEBIDANAN
2010
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NY. ”S” G2 P1 A0 AH1 HAMIL 39+2 MINGGU DENGAN KPD 11 JAM
DI BPS SULARSI WONOSARI
MASUK RS TANGGAL, JAM : 22 Juni 2010 16.00 WIB
DI RAWAT DIRUANG : Ruang Bersalin BPS Sularsi
PENGKAJIAN TANGGAL, JAM : 22 Juni 2010 jam 21.00 WIB
Biodata Ibu Suami
Nama : Ny. Suratmini Tn. Sukandar
Umur : 35 tahun 38 tahun
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMP SMP
Pekerjaan : IRT Wiraswasta
Alamat : Blimbing karang Rejek Blimbing Karang Rejek
DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Kenceng-kenceng dan nyeri pinggang menjalar ke perut bagian bawah
semakin sering dan ketuban masih merembes
2. Tanda-tanda persalianan
a. Kontraksi uterus tanggal 22 juni 2010 jam 21.00 WIB
Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit
Durasi : 20-30 detik
Kekuatan : Sedang
Lokasi ketidaknyamanan : Di perut kenceng-kenceng dan nyeri
pinggang menjalar ke perut bagian bawa
b. Pengeluaran per vaginam
Lendir : ya
Air ketuban : ya
Darah : tidak
3. Riwayat kehamilan sekarang
HPM : 20 September 2009 HPL : 27 Juni 2010
Menarche umur 12 tahun, siklus 28 hari, lama 7 hari, banyaknya 1-2 kali
ganti pembalut/hari
Anc teratur, frekuensi 6 kali, di bidan
Keluhan/ komplikasi selama kehamilan : Mual dan muntah pada
kehamilan muda
Riwayat merokok/ minum-minuman keras/ minum jamu : Tidak ada
Imunisasi TT 1 : 10 Desember 2010
Imunisasi TT 2 : 12 Januari 2010
4. Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : janin bergerak ± 10 kali dalam
sehari
5. Riwayat kehamilan, persalianan dan nifas yang lalu.
G 2 P 1 A 0 AH 1
Ha
mil
Persalinan Nifas
Tgl
Lahir
Umur
kehamilan
Jenis
persalinan
penolong komplikasi Jenis
kelamin
BB lahir laktasi komplikasi
1. 12-01-99 9 bulan Normal Bidan Tidak ada Perempuan 3300 gr 2 Tahun Tidakada
2. Hamil Ini
6. Riwayat kontrasepsi yang digunakan
No. Jenis
kontrasepsi
Mulai memakai Berhenti/ ganti cara
Tanggal Oleh Tempat Keluhan Tanggal Oleh Tempat Alas an
1. Suntik 3 bulan November
2008
Bidan BPS Tak ada Mei 2009 Sendiri - Hamil
7. Riwayat kesehatan
a. Penyakit yang pernah/ sedang diderita
Ibu mengatakan saat ini tidak menderita penyakit apapun.
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit Asma, Kanker,
Jantung, Hypertensi, Diabitus mielitus, TBC, Hepatitis, penyakit
kelamin,
b. Penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga
Ibu mengatakan, bahwa di keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, Penyakit kelamin, Hepatitis, maupun
penyakit menurun seperti Cacat, DM, Hipertensi, kanker, Jantung dan
lain-lain
c. Riwayat keturunan kembar
Ibu mengatakan tidak ada keturunan kembar dari ibu maupun suami
9. Makan terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 19.00 jenis nasi, lauk, sayur dan
buah
10. Minum terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 21.00 jenis teh manis
11. Buang air besar terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 06.00 WIB
12. Buang air kecil terakhir tanggal 22 juni 2010 jam 20.30 WIB
13. Istirahat/ tidur dalam 1 hari terakhir : Ibu mengatakan sulit istirahat karena
kenceng-kenceng
14. Keadaan psiko sosio spiritual/ kesiapan menghadapi proses persalinan
a. Pengetahuan tentang tanda-tanda persalinan dan proses persalinan
Ibu mengatakan sudah berpengalaman dalam proses persalinan
dengan kelahiran anak pertama
b. Persiapan persalinan yang telah dilakukan (pendamping ibu, biaya,dll)
Ibu didampingi suami dan ibu mengatakan biaya untuk persalinan
sudah ada
c. Tanggapan ibu dan keluarga terhadap proses persalinan yang
dihadapi
Ibu dan suami menyambut kelahiran ini dengan baik
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Baik kesadaran : Composmentis
b. Status emosional: Stabil
c. Tanda vital
Tekanan darah :120/80 mmHg
Nadi : 84 kali per menit
Pernafasan : 20 kali per menit
Suhu : 36,5 0c
d. Antropometri
TB :151 cm
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 63 kg, kenaikan selama hamil 13 kg
LLA : 25 cm
e. Kepala dan leher
Edema wajah : Tidak ada
Cloasma gravidarum : Tidak ada
Mata : Sklera putih, konjungtiva merah muda
Mulut : Bersih, tidak ada stomatitis dan karies
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid
maupun vena jugularis
f. Payudara
Bentuk : Simetris
Puting susu : Menonjol
Colostrum : Sudah keluar
g. Abdomen
Pembesaran : Simetris, memanjang sesuai sumbu tubuh ibu
Benjolan : Tidak ada benjolan abnormal
Bekas luka : Tidak ada
Striae gravidarum : Ada sedikit straie gravidarum dan linea nigra
Palpasi Leopold
Leopold 1 : Tinggi fundus pertengahan pusat – px, teraba bulat,
besar, lunak dan tidak melenting (bokong)
TFU berdasarkan Mc. Donald : 31 cm
Leopold 2 : Teraba bagian yang keras dan panjang seperti papan di
perut sebelah kiri dan teraba bagian-bagian kecil diperut
sebelah kanan (punggung kiri)
Leopold 3 : Teraba bagian bulat, keras, melenting dan susah
digerakkan (presentasi kepala)
Leopold 4 : Kedua tangan pemeriksa berpisah ketika menyusuri sisi
kanan dan kiri bagian terendah janin di atas simpisis
(divergent/bagian terendah janin sudah masuk panggul)
Osborn test : Tidak dilakukan
TBJ : 29-11 x 155 = 2790 gram
Auskultasi DJJ : Puctum maksimum diperut kiri bawah pusat ibu
Frekuensi : 142 kali per menit, kuat, teratur
HIS : Frekuensi : 2 kali dalam 10 menit
Durasi : 20-30 detik
h. Punggung : Nyeri
i. Pinggang : Nyeri
j. Ekstremitas : Tidak ada oedema, tidak ada varices, reflek patela
+/+, kuku pendek dan bersih
k. Genetalia : Tidak ada varices, tidak ada oedema vulva, tidak
ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar skene
dan bartolini
l. Pengeluaran : Tampak cairan bening mengalir (ketuban).
Ketuban pecah sejak tanggal 22 juni 2010 jam
16.00 WIB
m. Anus : Tidak ada hemoroid
2. Pemeriksaan dalam, tanggal 22 juni 2010
Jam 21.00 WIB
Vulva uretra tenang, vagina terdapat rugae, portio tebal lunak,
pembukaan 5 cm, selaput ketuban negatif, presentasi kepala, moulase
tidak teraba, tidak teraba tali pusat menumbung maupun bagian kecil
janin, penurunan H 2-3, lendir darah positif, ketuban mengalir
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan
ASSESMENT
1. Diagnosa Kebidanan :
G2 P1 A0 AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak
memanjang, posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala I, fase aktif
dengan KPD 5 jam
2. Masalah potensial
Potensial terjadi infeksi intra partum dan asfiksia BBL
PLANNING (Termasuk pendokumentasian implementasi dan evaluasi)
Tanggal 22 Juni 2010 jam 21.00
KALA I
1. Kebutuhan tindakan segera berdasarkan kondisi klien
A. Mandiri
1. Menganjurkan pada ibu untuk tetap berbaring ditempat tidur
(bedrest) karena ketuban sudah pecah
Ibu tampak berbaring miring ditempat tidur
2. Memberikan antibiotika profilaksis
Ibu diberi amoksilin tablet 500mg oral dan sudah diminum
3. Mengobservasi keadaan umum, vital sign dan kemajuan
persalinan tiap 4 jam dan observasi kemajuan persalinan.
Tindakan telah dilakukan. Hasil terlampir dalam partograf.
4. Membantu ibu mengurangi ketidaknyamanan dengan
a. Memberikan dukungan moril
b. Memberitahu ibu mengenai proses dan kemajuan persalinan
c. Mendengarkan keluhan-keluhan ibu
Ibu mengatakan merasa lebih nyaman dari sebelumnya
5. Memberikan asuhan untuk mengurangi rasa sakit ibu
a. Melakukan perubahan posisi sesuai dengan yang ibu inginkan,
ibu lebih memilih tiduran dan miring kiri.
b. Mengajak suami untuk memijat atau menggosok punggungnya
atau membasuh mukanya diantara kontraksi
Ibu ditemani suami
c. Mengajarkan kepada ibu teknik bernafas
Ibu bisa mengulangi teknih bernafas dengan bantuan bidan
6. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi
serta prosedur yang akan dilaksanakan dari hasil-hasil
pemeriksaan. Ibu mengatakan lebih tenang setelah mengetahui
kemajuan proses persalinannya
7. Memberikan minum maupun makanan ringan untuk mencegah
dehidrasi, ibu mengatakan sudah tidak nafsu makan. Tetapi ibu
masih mau minum susu dan teh manis.
8. Menyarankan jika ibu mau berkemih ibu mengatakan pada
petugas agar bisa dibantu dan ibu tidak perlu turun dari tempat
tidur
Ibu bersedia terasa mau berkemih
9. Menganjurkan anggota keluarga untuk berperan aktif selama
persalinan dengan cara :
a. Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memuji
ibu.
b. Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.
c. Melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut,
khususnya di pinggang belakang.
d. Menyeka wajah ibu dengan lembut menggunakan kain.
e. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman.
10. Selalu melakukan teknik pencegahan infeksi setiap kali melakukan
tindakan pada pasien, bidan selalu cuci tangan sebelum dan
setelah tindakan
11. Memberikan KIE tentang mengurangi rasa sakit pada saat his,
mengajarkan tekhnik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri, ibu
mengerti dan melakukannya
12. Menjelaskan pada ibu tentang fisiologis persalinan kala I, ibu
mengerti dan terlihat lebih tenang
13. Mempersiapkan partus set, heacting set, O2 dan alat untuk
perawatan bayi baru lahir dan peralatan telah siap lengkap.
14. Tindakan asuhan kebidanan teruskan
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal 22 juni 2010 jam 01.00 WIB
1. Data Subyektif
a. Ibu mengatakan perutnya bagian bawah terasa sakit
b. Ibu mengatakan kenceng-kencengnya semakin sering
2. Data Obyektif
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 88 x/m
c. R : 24 x/m
d. Suhu : 370C
e. His : 3-4x/10’/30-40”
f. DJJ : 148 x/m, teratur
g. VT : V/U tenang, portio tipis, pembukaan 7 cm, ketuban (-), tidak
teraba tali pusat menumbung, tidak teraba bagian kecil janin, tidak ada
molase, Kepala turun di H3, STLD (+)
3. Assesment
a. Diagnosa Kebidanan :
G2 P1 A0 AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak
memanjang, posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala I, fase
aktif dengan KPD 9 jam
b. Masalah potensial
Potensial terjadi infeksi intra partum dan asfiksia BBL
4. Planning
a. Mengobservasi keadaan umum, vital sign tiap 4 jam dan observasi
kemajuan persalinan. Tindakan telah dilakukan. Hasil terlampir.
b. Lanjutkan berikan asuhan untuk mengurangi rasa sakit ibu
c. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi serta
prosedur yang akan dilaksanakan dari hasil-hasil pemeriksaan. Ibu
mengatakan lebih tenang setelah mengetahui kemajuan proses
persalinannya
KALA II
DATA SUBJEKTIF, 23 juni 2010 Jam 03.30 WIB
Ibu mengatakan ingin meneran
Ibu merasa nyeri dan kencang-kencang yang semakin sering
Ibu mengatakan ingin buang air besar dan tidak bisa ditahan lagi
DATA OBJEKTIF
1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Vital sign
Tekanan Darah: 120/80 mmHg N: 84x/menit
4. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Tekanan pada anus dan anus membuka
Perineum menonjol, vulva membuka
Meningkatnya pengeluaran lendir darah dan ketuban berwarna jernih.
Ketuban pecah spontan warna hijau keruh
b. Palpasi : Kontraksi kuat 4 x/ 10’ durasi 40-50 detik
c. Auskultasi
DJJ : 148x/menit, kuat, teratur
d. Periksa Dalam:
V/U tenang, dinding vagina licin, portio tidak teraba, pembukaan lengkap,
presentasi kepala, UUK jam 12, tidak teraba bagian kecil, tali pusat
maupun molage, kepala turun di Hodge 3, STLD (+)
ASSASSMENT
a. Diagnosa Kebidanan :
G2P1A0AH1 hamil aterm, janin tunggal, hidup, intrauterin, letak memanjang,
posisi punggung kiri, presentasi kepala, inpartu kala II
b. Masalah potensial
Potensial terjadi infeksi intra partum
PLANNING
1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua. Terlihat bahwa
telah ada tanda dan gejala kala II
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½
ml ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastik.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun
& air mengalir.
5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan letakan kembali kedalam wadah partus set.
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan
vulva ke perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam – pastikan pembukaan sudah lengkap
dan selaput ketuban sudah pecah.
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan
klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai –DJJ
147x/mnt
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan
ia merasa nyaman.
13. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika
kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.
14. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
15. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan
16. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
17. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
memasang handuk bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu.
18. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
19. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
20. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala kearah bawah dan distal hingga bahu depan muncul
dibawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
21. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan
atas untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.
22. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah
bokong dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
(selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin) : bayi
Perempuan lahir pada tanggal 23 juni 2010 jam 04.10 wib.
23. Melakukan penilaian selintas : bayi menangis kuat, kulit seluruh badan
merah dan bergerak aktif. A/S : 7/9
24. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu.
25. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
26. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
27. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM
(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin).
KALA III
DATA SUBJEKTIF, 23 Juni 2010 jam 04.10 WIB
Ibu mengatakan perutnya masih terasa kenceng- kenceng dan mules
Ibu merasa sangat haus dan lelah
Ibu merasa bahagia, dan lega karena bayinya lahir dengan selamat
dan sehat
DATA OBJEKTIF
1. Kontaksi uterus baik, TFU setinggi pusat, uterus mengeras tampak tali pusat
keluar dari vagina, plasenta belum lepas
2. Pemeriksaan denyut nadi ibu (80x/menit)
3. Palpasi kedua : janin tunggal
ASSESMENT
1. Diagnosa kebidanan
P2 A0 AH2 partus spontan pervaginam dalam kala III persalinan
2. Masalah potensial
Infeksi intra partum
PLANNING
1. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm
dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali
tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
2. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi),
dan lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.
3. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul
kunci pada sisi lainnya.
4. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala
bayi.
5. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva
6. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.
7. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan,
sementara tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal.
Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat
dan menunggu hingga timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.
8. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas,
minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar
lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan
tekanan dorso-kranial).
9. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta
dan mencegah robeknya selaput ketuban. Plasenta lahir jam 04.20 wib
10. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari
tangan kiri hingga kontraksi uterus baik (fundus teraba keras), fundus uteri
segera mengeras dan berkontraksi dengan kuat
11. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir
lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia. Kotiledon
lengkap dan tidak ada robekan selaput plasenta.
12. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu minum, ibu menghabiskan 1 gelas
belimbing teh manis
Uterus teraba keras dan bundar, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat
Perdarahan 100 cc
KALA IV
SUBJEKTIF, 23 juni 2010 jam 04.20 WIB
Ibu mengatakan bahwa perutnya terasa mules
Ibu mengeluh kemaluannya terasa perih
OBJEKTIF
Keadaan umum : sedang kesadaran : composmentis
Vital sign:
Tekanan darah : 100/70 mmHg Nadi : 88 kali/ menit,
Kontraksi uterus baik, keras dan bundar, TFU 2 jari dibawah pusat
Perdarahan : 100 cc
Bayi lahir : spontan pervaginam
JK : perempuan BB : 2750 gr PB : 48 cm LK : 32 cm
Apgar skor : 9/10 Anus : Positif Kelainan : tidak ada
Plasenta : lengkap, insersi sentral, tali pusat panjang 50 cm, berat 300 gr,
kotiledon-kotiledon lengkap dan baik
Terdapat luka ruptur pada perineum derajat 2
ASSASMENT
o Diagnosa kebidanan
Seorang P2A0AH2 partus spontan pervaginam kala IV persalinan
o Masalah potensial
Infeksi post partum
PLANNING
1. Evaluasi kemungkinan laserasi pada portio, vagina dan perineum.
Portio dan vagina utuh, perineum ruptur derajat 2
2. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam, kontraksi uterus kuat dan terjadi perdarahan sekitar 50 cc
3. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi. Ibu dan suami bisa mempraktikan cara masase uterus dengan
benar.
4. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah. Sampai dengan 2 jam
post partum perdarahan sekitar 200 cc.
5. Memeriksakan vital sign dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan. Ada tercatat di dalam partograf
6. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik. Bayi bergerak aktif, masih mau menetek (reflek moro (+), Rooting (+),
Sucking (+), swalowing (+))
7. Menempatkan semua peralatan bekas pakai untuk dekontaminasi (10
menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.
8. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
9. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian
bersih dan kering.
10. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu
apabila ibu ingin minum. Ibu menghabiskan 1 bungkus roti sisir dan minum 1
susu kotak.
11. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
12. Melengkapi partograf.
Wonosari, 23 Juni 2010
(A. Retno Murti SN)