8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
1/97
E L V I R A D E V I N A M I R A
Tergoda Rujak Soto
Puteri Indonesia 2014 Elvira Devinamira (21) kepincutdengan masakan khas
Banyuwangi, Jawa Timur, yakni rujak soto. Dalam dua hari pertama kunjungan ke
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
2/97
kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu, gadis ini selalu menyisipkan rujak soto
sebagai menu sehari-harinya.
Rujak soto itu kesukaan saya banget. Di rumah saya selalu menantikan masakan rujak soto
dari tante. Kalau sudah ketemu menu itu, saya bisa nambahpakelombok tujuh sekaligus,
kata gadis yang ikut memopulerkan batik banyuwangi lewat Banyuwangi Batik Festival ini.
Beruntung ketika berkunjung ke Banyuwangi, Elvira tak hanya mencicip rujak soto, tetapi
ikut pula mengulek sambelnya saat membuka acara Festival Rujak Soto bersama Bupati
Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan chef Priscil.
Di Banyuwangi, selain mencicip dan mengulek sambel rujak soto, Puteri asal Jawa Timur ini
juga menyempatkan diri berkunjung ke pantai Pulau Merah, pulau yang saat ini jadi tempat
surfingwisatawan. Satu hal yang membuat ia terkesan adalah sambutan warga yang sangat
hangat dan ramai. Meski ingin mengajak foto bareng, warga terlebih dahulu memberikan
kesempatan bagi Elvira untuk beristirahat menikmati pantai sejenak.
Saya jadi ingin kembali lagi ke Banyuwangi, katanya.(nit)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
3/97
Smoke on the Water...
Oleh: Bre Redana
BAGI sejumlah pemusik dari Jakarta, tak terbayangkan mereka akan latihan di desa di
Gunung Merbabu, yang untuk mencapainya harus melewati jalanan terjal berbatu-batu.
Sebagian dari mereka takjub melihat ladang di kiri-kanan. Ada kubis, tembakau, serta pohon-
pohon cabe yang tengah berbuah.
Kalau kolaborasi musik etnik, jalannya pun harus begini, seloroh Masri AP. Gitaris ini
menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan main band, termasuk di kafe-kafe di Jakarta
dengan grup yang terkenal di kalangan generasi 1970-an, Yeah Yeah Boys. Band ini hafal
semua lagu Generasi Bunga, seperti Santana, Chicago, dan James Gang.
Ia bagian dari pemusik yang akan ambil bagian dalam kolaborasi antara
pemusik/etnomusikolog Rizaldi Siagian dan Komunitas Lima Gunung. Rizaldi, akademikus
lulusan San Diego State University yang kini tinggal di Jakarta, bersama Komunitas Lima
Gunung (Gunung Merbabu, Merapi, Andong, Sindoro, dan Sumbing) yang dipimpin Sutanto,
tengah menggarap kolaborasi berjudul Lakon Lakuning Laku. Karya tersebut akan
dipentaskan di Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Jakarta, 3 Oktober mendatang.
Agraris
Latihan berlangsung di sanggar milik seniman dusun bernama Riyadi. Di sekitar tempat
latihan, orang berjalan memanggul rumput, menjemur tembakau, menggembala ternak, dan
melakukan kegiatan sehari-hari lainnya.
Di tengah situasi agraris yang hendak digenjot oleh presiden terpilih Joko Widodo inilah,
anak muda bernama Wukir Suryadi menciptakan sensasi bunyi luar biasa dengan alat yang
dia bikin dari garu. Garu, alat pertanian untuk menggarap sawah, dia lengkapi denganstring,
pick up, seperti biasa terdapat pada gitar listrik, serta amplifier.Ketika digesek
dengan bow(penggesek biola atau rebab), alat ini mengeluarkan bunyi yang tak kalah kaya
darisynthesizer.
Kesadaran saya adalah memainkan instrumen bikinan sendiri. Saya otodidak, kata Wukir.
Dengan alat bikinan sendiri, termasuk sebelumnya instrumen dari bambu, bersama satu
temannya yang tergabung dalam grup Senyawa, Wukir menjelajah berbagai negara. Dia
bermain di sejumlah kota di Australia, Eropa, dan Asia dalam festival jazz dan festival-
festival musik eksperimental.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
4/97
Baru saja kami pulang dari Jepang. Di sana berkolaborasi dengan pemusik-pemusik avant
garde, cerita Wukir. Menurut jadwal kami, nanti tanggal 20-an Oktober kami berangkat
lagi ke Eropa, ujarnya.
Alat musik garu, katanya, ia ciptakan sekitar empat tahun lalu. Saat itu, kenangnya, Indonesia
sedang mengalami krisis kedelai. Tempe langka. Beras impor juga tengah menjadi isu media
massa.
Garu itu, ketika dia berhasil mengolahnya sebagai alat musik, menjadi semacam ekspresi
keresahannya sebagai bagian masyarakat agraris.
Arupadhatu
Dalam kolaborasi ini, efek musik elektronik garunya akan dipadu dengan bunyi dan gerak
dari bentuk kesenian gunung yang disebut soreng. Soreng merupakan ekspresi bunyi dan
gerak, yang didasarkan terutama pada pola ritme. Suara dan geraknya sangat dinamis, penuhvitalitas, setangguh para petani Merbabu menggarap ladangnya.
Selama berhari-hari, Rizaldi Siagian mencoba menyintesiskan berbagai kemungkinan yang
bisa muncul dari kesenian semacam ini. Dia naik ke Candi Borobudur, mempelajari relief-
relief candi. Pada relief candi bisa ditemukan berbagai pelukisan alat musik.
Itukah kompleksitas kesenian, kompleksitas kehidupan, yang bisa ditafsirkan dari level candi
yang dikategorikan sebagai Rupadhatu? Borobudur terdiri atas tiga tingkatan. Paling bawah,
kini terkubur, bernama Kamadhatu. Tingkat kedua, yang penuh relief, Rupadhatu. Tingkat
paling atas, berupa stupa-stupa kosong, disebut Arupadhatu. Satu relief paling ujung ditingkat atas menggambarkan kerang sebagai alat musik. Kalau ditiup, kerang hanya
menghasilkan satu nada. Sederhana dan hening.
Puncak spiritualitas?
Reuni inilah yang kemudian hendak diungkapkan dalam Lakon Lakuning Laku. Judul
bermakna sebagai proses yang tak pernah selesai. Berkesenian adalah menjalani proses itu
sendiri, bukan untuk hasil yang bisa dipetik seketika seperti dalam reality show. Prek-lah
itu....
Dalam proses latihan, banyak akademisi dari Yogyakarta, pejabat daerah, pengusaha,
pendeknya mereka yang semasa muda dulu bermain musik rock berkumpul. Acara ini
menjadi seperti reuni.
Di sela-sela latihan, para seniman mendaulat Masri yang punya pengalaman bergabung
dengan beberapa grup, dari Great Session di Medan sampai kemudian Yeah Yeah Boys,
untuk menghibur mereka semua. Dia hidupkan lagi amplifiergitar listrik kebanggaannya,
yang ia bikin sendiri.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
5/97
Merbabu seperti menggetarkan magma. Getarannya mengalir bersama permainan gitar solo
Masri, lewat nomor Deep Purple yang diakrabi the last Mohican ini: Smoke on the
Water. Semua kesurupan....
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
6/97
Tak Ada Kesepakatan,
Pengesahan DitundaJAKARTA, KOMPASDewan Perwakilan Rakyat, Senin (29/9), batal mengesahkan 87
daerah otonom baru. Hal tersebut terjadi karena antara Komisi II DPR dan pemerintah tidak
didapat kesepakatan terkait 21 DOB yang bisa disahkan.
Dalam Rapat Paripurna DPR, kemarin, di Jakarta, Ketua Komisi II Agun Gunanjar Sudarsa
menuturkan, hasil rapat kerja dengan agenda pengambilan keputusan tingkat pertama antara
Komisi II DPR dan pemerintah memutuskan menunda pengesahan 87 daerah otonom baru
(DOB). Pembahasan seluruh DOB diputuskan akan dilanjutkan pemerintah dan DPR periode
2014-2019.
Keputusan tersebut diambil karena tidak tercapai kesepakatan antara anggota Komisi II DPR
terkait 21 DOB yang bisa disahkan. Jumlah 21 DOB itu mengacu hasil kajian dari pemerintah
dan juga kemampuan pemerintah, salah satunya terkait kemampuan keuangan negara.
Menurut Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, pemerintah menyatakan hanya 21 DOB
yang disahkan karena hanya itu yang memenuhi syarat sesuai Peraturan Pemerintah Nomor
78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah.
Pemerintah tidak mungkin menambah lebih dari 21 DOB karena kita berpedoman pada
peraturan, katanya.
Kondisi ini membuat ratusan orang dari berbagai daerah yang berada di balkon dan di luar
ruang Rapat Paripurna DPR kecewa dan marah. Massa yang antara lain dari sejumlah daerah
di Papua dan Papua Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan
Riau, dan Jawa Barat itu kemudian berteriak-teriak mengganggu jalannya rapat.
Melihat kondisi ini, Wakil Ketua DPR M Sohibul Iman yang memimpin rapat memutuskan
agar Komisi II dan pemerintah kembali membahas usulan DOB-DOB. Hasilnya harus
dipaparkan saat rapat paripurna terakhir anggota DPR periode 2009-2014, Selasa (30/9) ini.
Menurut Wakil Ketua Umum Komisi II DPR dari Fraksi Demokrat Khatibul Umam Wiranu,
tidak tercapainya kesepakatan mengenai 21 DOB itu di Komisi II disebabkan pengesahan
DOB itu akan memicu kecemburuan dari daerah lain yang tidak disahkan pemekarannya. Ini
akan memicu gejolak di masyarakat.
Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah Robert Endi Jaweng
berharap pemerintah dan Komisi II DPR konsisten dengan keputusannya dan tidak kalah
dengan tekanan massa yang meminta pengesahan DOB.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
7/97
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
8/97
Gelombang Uji Materi ke
MKPresiden Punya Alternatif untuk Cegah
Berlakunya UU Pilkada
JAKARTA, KOMPASHanya dalam sehari, yakni pada Senin (29/9), Mahkamah
Konstitusi menerima empat permohonan uji materi Undang-Undang Pemilihan
Gubernur, Bupati, dan Wali Kota atau lebih dikenal dengan UU Pilkada. Gelombanguji materi diprediksi terus mengalir.
Mengalirnya dukungan itu karena sejumlah pihak lain telah merencanakan pengujian UU
yang sama. Salah satu yang punya gagasan mendaftarkan permohonan uji materi itu adalah
Dewan Perwakilan Daerah.
Senin kemarin, permohonan diajukan sejumlah perorangan warga negara dan lembaga
swadaya masyarakat. Mereka adalah Supriyadi Widodo Eddyono bersama International NGO
Forum on Indonesian Development (INFID) dan kawan-kawan (pendaftar pertama), diikuti
OC Kaligis sebagai pendaftar kedua. Kemudian Budi Arie Setia Budi dkk (pendaftar ketiga)serta Hendrasmo selaku Direktur Eksekutif Indo Survei dan Strategi dkk (pendaftar keempat).
Dalam berkas permohonannya, OC Kaligis mengungkapkan, penyelenggaraan pemilihan
kepala daerah melalui DPRD bertentangan dengan Pasal 1 Ayat (2), Pasal 28D Ayat (3), serta
Pasal 28I Ayat (4) dan (5) UUD 1945. Pemilihan kepala daerah secara langsung
mencerminkan prinsip kedaulatan rakyat. Adapun pemilihan kepala daerah melalui DPRD
hanya merefleksikan daulat partai politik.
Kuasa hukum Indo Survei dan Strategi, Andi M Asrun, mengatakan, UU Pilkada
menghambat partisipasi warga dalam pemerintahan dengan pembatasan sistematik saat
penentuan kepala daerahnya. Penentuan kepala daerah oleh DPRD sangat bergantung pada
dukungan anggota DPRD, bukan lagi oleh rakyat. Lebih dari itu, tambahnya, penentuan calon
kepala daerah sangat ditentukan dukungan dan restu pimpinan parpol sehingga menimbulkan
oligarki politik tanpa memperhatikan aspirasi di daerah.
Ketua DPD Irman Gusman berpendapat, sikap politik DPD adalah mempertahankan pilkada
langsung dengan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Bagi DPD,
pilkada oleh DPRD merupakan kemunduran demokrasi.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
9/97
Kami kecewa dengan hasil (UU Pilkada) ini. Kami berharap DPD periode mendatang
mencari cara untuk membatalkan keputusan yang sudah ada, salah satunya melaluijudicial
review(uji materi) di Mahkamah Konstitusi. Langkah itu tak bisa dilakukan DPD periode
sekarang karena undang-undangnya sendiri belum disahkan dan masa jabatan DPD periode
sekarang hanya sampai 30 September, katanya.
Hamdan ditelepon SBY
Ketua MK Hamdan Zoelva menyatakan, dirinya dihubungi Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono, Minggu (28/9) sore. Presiden, seperti dikutip Hamdan, mengungkapkan,
pihaknya tidak mendapatkan aktualisasi terakhir dan konfirmasi terakhir RUU itu sehingga
Presiden merasa kecewa atas putusan DPR.
Dalam jawabannya kepada Presiden, Hamdan mengungkapkan, dalam praktik ketatanegaraan
di Indonesia, proses pengambilan keputusan terhadap RUU didahului pendapat DPR melalui
fraksi-fraksinya, lalu diikuti sambutan pemerintah.
Menurut Hamdan, Presiden tak mengungkapkan permintaan khusus kepada dirinya, seperti
untuk membatalkan UU Pilkada. Presiden hanya menyampaikan dinamika pengambilan
keputusan di DPR. Hamdan menyatakan telah menyampaikan sejak awal bahwa UU tersebut
berpotensi diuji di MK sehingga tak memberikan komentar apa pun.
Langkah Yudhoyono
Pada Senin muncul sejumlah pendapat terkait pilihan langkah yang bisa dilakukan
Yudhoyono jika Presiden benar-benar kecewa atas putusan DPR itu. Alternatif langkahpertama, diungkapkan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia Ray Rangkuti,
Yudhoyono disarankan bertemu pimpinan DPR dan menyampaikan surat ketidaksetujuan
terhadap hasil pembahasan RUU Pilkada di tingkat paripurna DPR. Yudhoyono tak perlu
berkonsultasi dan mendatangi MK karena bisa dinilai mengintervensi hukum.
Alternatif kedua, seperti disampaikan oleh Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas
Andalas, Padang, Saldi Isra, adalah penerbitan peraturan pemerintah pengganti undang-
undang (perppu). Presiden bisa mengeluarkan perppu dengan alasan UU Pilkada dianggap
mencederai kedaulatan rakyat dan membahayakan demokrasi di Indonesia, katanya.
Menurut Saldi, penerbitan perppu itu harus secepatnya sebelum masa jabatan Presiden
berakhir 20 Oktober.
Sementara wakil presiden terpilih Jusuf Kalla menilai, rencana Presiden Yudhoyono untuk
memperjuangkan pemilihan kepala daerah langsung melalui uji materi UU Pilkada tidak
mungkin dilakukan. Hal ini karena Presiden Yudhoyono tidak punya legal standinguntuk
mengajukan uji materi UU Pilkada itu.
Legal standing-nya tidak ada. Dia itu presiden, bagaimana bisa menolak, kata Kalla.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
10/97
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto menuturkan, saat Rapat
Paripurna DPR, Jumat dini hari lalu, ia menelepon Wakil Ketua DPR dari PDI-P Pramono
Anung untuk menyampaikan usulan Yudhoyono agar PDI-P menerima usul Demokrat, yaitu
menerima pilkada langsung dengan 10 syarat. Saya bukan melobi, tetapi menyampaikan
usulan SBY selaku Ketua Umum Partai Demokrat, katanya.
Namun, Pramono mengatakan, telepon Djoko Suyanto itu sudah tidak berarti apa-apa lagi.
Sebab, saat dia menelepon, proses pemungutan suara anggota DPR untuk RUU Pilkada
sudah selesai, ujarnya. Selain itu, Fraksi Demokrat sudah walk out.
Pramono menjelaskan, fraksi yang mendukung pilkada langsung, yaitu PDI-P, Partai
Kebangkitan Bangsa, dan Hanura, sudah mendukung opsi Demokrat, yaitu mekanisme
pilkada langsung dengan 10 syarat. Dukungan itu tak hanya saat paripurna, tetapi juga saat
forum lobi. Bahkan, jika Demokrat mengajukan lima syarat lagi, juga kami akan setujui,
katanya.
Dari Kyoto, Jepang, dilaporkan, Yudhoyono menyatakan, setibanya di Tanah Air pada Selasa
(30/9) dini hari, dirinya akan segera menggelar rapat kabinet terbatas dengan Wakil Presiden
Boediono, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, serta Menteri Dalam Negeri
Gamawan Fauzi terkait UU Pilkada. Hasil rapat terbatas akan segera diumumkan kepada
masyarakat.(har/ato/osa/why/ana/fer/apa/iam)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
11/97
Presiden Mencari Jalan Lain
UU PilkadaOleh: C Wahyu Haryo
JAKARTA, KOMPASPresiden Susilo Bambang Yudhoyono masih berupaya
mencari jalan lain agar pilkada dapat dikembalikan pada sistem dipilih langsung oleh
rakyat. Namun, Presiden belum bersedia menyampaikan opsi yang akan ditempuh
karena masih dalam pembahasan di internal pemerintah.
Awalnya, Presiden SBY menjajaki kemungkinan pembatalan Undang-Undang Pemilihan
Kepala Daerah yang baru diputuskan DPR beberapa waktu lalu dengan tidak memberikan
persetujuan tertulis terhadap UU tersebut. Namun, setelah dikonsultasikan dengan Ketua
Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva, upaya untuk tidak memberikan persetujuan itu tidak
mungkin diambil SBY.
Seperti yang saya sampaikan, kalauplan Atidak tembus, kami akan melangkah keplan B.
Plan Binilah yang kami matangkan hingga hari ini dan akan kami lanjutkan besok, kata
Presiden saat memberikan keterangan pers, Selasa (30/9) dini hari, seusai memimpin rapat
kabinet terbatas di ruang VVIP Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Bisa menjadi blunder
Rapat berlangsung sesaat setelah Presiden dan rombongan tiba dari kunjungan di Jepang,
pukul 00.40. Wakil Presiden Boediono, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin,
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Jaksa Agung Basrief Arief, Kepala Polri Jenderal
(Pol) Sutarman, Panglima TNI Jenderal Moeldoko, serta Wakil Menteri Hukum dan HAM
Denny Indrayana yang menjemput kedatangan Presiden langsung mengikuti rapat kabinet
terbatas yang berlangsung hingga pukul 03.00.
Rapat membahas upaya yang mungkin dilakukan pemerintah untuk menolak UU Pilkada
yang diputuskan DPR, Jumat lalu. Sebelumnya, Presiden menegaskan, sikap pemerintah
dalam sistem pilkada ini mendukung pilkada langsung dengan perbaikan-perbaikan
mendasar. Sementara keputusan sidang paripurna DPR adalah pilkada oleh DPRD.
Untuk mengembalikan sistem pilkada langsung oleh rakyat, Presiden menyatakan, sejak
berada di Osaka, Jepang, telah berkonsultasi dengan Ketua MK melalui telepon tentang tafsir
dari Pasal 20 UUD 1945 dalam konteks penyusunan undang-undang (UU). Ketentuan itu
menyangkut proses RUU menjadi UU yang harus mendapatkan persetujuan bersama antara
DPR dan presiden.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
12/97
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
13/97
Judicial Review atau
Political ReviewOleh: Budiman Tanuredjo
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono mempercepat kepulangannya ke Tanah Air. Begitu
mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Yudhoyono langsung menggelar rapat terbatas
dengan sejumlah menterinya.
Topik yang dibahas adalah penolakan terhadap RUU Pilkada oleh masyarakat. Rapatparipurna DPR melalui votingtelah merampas hak politik rakyat untuk memilih pemimpin
daerah dan dialihkan hak memilih itu ke DPRD. Pemungutan suara itu berlangsung mulus
setelah 124 anggota Partai Demokrat yang mendukung opsi pilkada langsung dengan 10
perbaikan itu malah melakukan walk out.
Fraksi Partai Demokrat yang meninggalkan ruang sidang memang memicu kemarahan
publik. Respons publik mengusik Yudhoyono. Yudhoyono pun menjanjikan akan bersama
rakyat mengembalikan pilkada langsung.
Dalam jumpa pers, Selasa dini hari, Yudhoyono mengatakan sudah berkonsultasi denganKetua MK Hamdan Zoelva. Awalnya, Yudhoyono akan menggunakan Pasal 20 UUD 1945
Ayat (2) soal perlunya persetujuan bersama antara pemerintah dan DPR untuk pembahasan
sebuah undang-undang. Kepada publik, Yudhoyono menyatakan tidak setuju dengan pilkada
oleh DPRD. Namun, kehadiran Mendagri Gamawan Fauzi, yang memberikan persetujuan
atas RUU Pilkada itu, menutup pintu bagi Presiden Yudhoyono untuk menggunakan opsi itu.
Melalui akun Twitter-nya, ahli hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra telah memberikan
saran kepada Yudhoyono. Yusril menyarankan agar Yudhoyono tidak menandatangani RUU
Pilkada itu dan saat 20 Oktober 2014 ketika kekuasaan beralih, Yusril juga menyarankan
Presiden Joko Widodo untuk mengembalikan RUU Pilkada itu ke DPR. Usul itu masuk akal,
tetapi mempunyai risiko politik bagi pemerintahan baru.
Jalan aman dan konstitusional untuk mengupayakan pembatalan pilkada oleh DPRD
hanyalah dua opsi. Opsi pertama, membiarkan masyarakat yang nyata-nyata dirugikan hak
konstitusionalnya melakukan uji materi ke MK. Dalih harus dibangun untuk meyakinkan MK
bahwa telah terjadi perampasan hak politik rakyat dan terciptanya ketidakpastian hukum.
Dalam uji materi, pilkada lewat DPRD bisa dikabulkan bisa juga ditolak.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
14/97
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
15/97
Tata Cara Pelantikan
Presiden DipertanyakanJAKARTA, KOMPASTata cara pelantikan presiden dan wakil presiden yang diatur
dalam Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat berpotensi dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan politik tertentu.
Anggota MPR dari Fraksi PDI-P, Rieke Diah Pitaloka, mengatakan, potensi itu antara lain
ada di poin 4-7 Pasal 114 Tata Tertib MPR. Dalam poin 4 disebutkan, pelantikan presiden
dan wakil presiden dilakukan dengan bersumpah menurut agama atau berjanji dengan
bersungguh-sungguh di hadapan sidang paripurna MPR. Jika MPR tidak dapat
menyelenggarakan sidang, presiden dan wakil presiden bersumpah dan dilantik di hadapan
Rapat Paripurna DPR. Jika DPR tidak bisa bersidang, presiden bersumpah dan dilantik oleh
pimpinan MPR dan disaksikan oleh Mahkamah Agung.
Kalau pimpinan MPR tidak bisa datang, bagaimana? Apakah cukup dilantik di depan
Mahkamah Agung seperti zaman Pak Habibie dulu? tanya Rieke dalam Sidang Paripurna
MPR di Jakarta, Senin (29/9).
Namanya politik bisa ditekuk, bisa dibuat tidak kuorum juga (sidang paripurna). Mudah-
mudahan tidak perlu ada insiden, tambah Eva Kusuma Sundari, anggota MPR dari Fraksi
PDI-P.
Namun, Ketua Panitia Ad Hoc I MPR (yang bertugas membahas Tatib MPR) Daryatmo
Mardiyanto mengatakan, pasal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Ia malah meminta semua
pihak berdoa agar pelantikan presiden 20 Oktober berjalan dengan lancar.
Ketua MPR Sidarto Danusubroto yang memimpin sidang menyatakan, substansi tatib tidak
bisa diubah karena semua fraksi sudah membacakan pandangan dan menyetujuinya.
Selain mengesahkan tatib, sidang paripurna yang dihadiri 456 dari 692 anggota MPR itu juga
memutuskan, MPR akan membentuk badan sosialisasi, pengkajian, dan anggaran sebagai
bagian dari alat kelengkapan.
Dengan adanya badan tersebut, MPR diberi tugas melakukan pengkajian dan penguatan
Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika,
Ketetapan MPR, mengkaji sistem ketatanegaraan, dan menyerap aspirasi rakyat, kata
Daryatmo.
Rekomendasi
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
16/97
Dalam rapat itu, MPR juga merumuskan tujuh rekomendasi untuk periode selanjutnya.
Panitia Ad Hoc II, M Jafar Hafsah, mengatakan, rekomendasi itu antara lain perubahan UUD
1945 dengan tetap berdasarkan Pancasila; penguatan MPR sebagai lembaga tertinggi dalam
mengubah, menetapkan, dan menafsirkan UUD 1945; menguatkan wewenang DPD; serta
penyederhanaan sistem kepartaian.
Itu semua hanya rekomendasi berdasarkan hasil kajian tim kerja kajian sistem
ketatanegaraan Indonesia. Pelaksanaannya bergantung anggota MPR mendatang, kata
Jafar.(A13)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
17/97
Ketua DPR Sah Dipilih
Dua Hakim MK Ajukan Pendapat Berbeda
JAKARTA, KOMPASMahkamah Konstitusi menolak seluruh permohonan yang
diajukan PDI-P dan sejumlah calon anggota DPR terpilih dari PDI-P. Dengan
demikian, pemilihan ketua dan wakil ketua DPR, seperti diatur dalam UU No 17/2014
tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, sah dan konstitusional.
Mekanisme pengisian jabatan pimpinan DPR, menurut MK, merupakan open legal policy
atau kebijakan hukum terbuka yang dapat ditentukan pembuat UU. Konstitusi tidak mengatursecara spesifik susunan organisasi kelembagaan DPR, termasuk tata cara pengisian jabatan
pimpinannya. Pasal 19 Ayat (2) UUD 1945 menyerahkan persoalan tersebut kepada
pembentuk UU.
Bagaimana organisasi termasuk mekanisme pemilihan pimpinannya adalah wilayah
kebijakan pembentuk undang-undang untuk mengaturnya, kata hakim konstitusi Patrialis
Akbar saat membacakan pertimbangan putusan MK, Senin (29/9).
Sidang yang dihadiri tujuh hakim konstitusi itu dipimpin Ketua MK Hamdan Zoelva. MK tak
dapat menerima alasan pemohon yang mendalilkan, konfigurasi pimpinan DPR harusmencerminkan konfigurasi pemenang pemilu untuk menghormati kedaulatan rakyat. Alasan
itu dinilai tak berdasar. Pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, DPRD, presiden, dan
wakil presiden sesuai ketentuan Pasal 22 E UUD 1945. Pemilu bukan untuk memilih
pimpinan DPR.
Dalam praktik politik di Indonesia yang menganut sistem presidensial dengan sistem
multipartai, kesepakatan dan kompromi politik di DPR sangat menentukan ketua dan
pimpinan DPR karena tidak ada partai politik yang benar-benar memperoleh mayoritas
mutlak kursi di DPR sehingga kompromi dan kesepakatan berdasarkan kepentingan adalah
sesuatu yang tidak bisa dihindari, ujar Patrialis.
MK juga menolak pengajuan uji formil. Mengenai tidak dilibatkannya DPD dalam
pembahasan RUU, MK berpegang pada terbatasnya kewenangan konstitusional DPD untuk
ikut dalam pembahasan UU.
Putusan itu dijatuhkan dengan suara tak bulat. Dua hakim konstitusi, Arief Hidayat dan Maria
Farida, mengajukan pendapat berbeda atau dissenting opinion.Keduanya berpendapat,
permohonan PDI-P seharusnya dikabulkan. Maria mengungkapkan, pembentukan UU
17/2014 bertentangan dengan asas kelembagaan atau pejabat pembentuk yang tepat, serta
asas keterbukaan. Pembentukan UU itu juga tidak sesuai putusan MK No 92/PUU-X/2012
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
18/97
yang seharusnya melibatkan DPD. Menurut Arief, UU MD3 sejak kelahirannya mengalami
cacat baik formil pembentukannya maupun materiil materi muatannya.
Ketua Bidang Hukum DPP PDI-P Trimedya Panjaitan kecewa dengan putusan MK. Menurut
dia, hakim konstitusi seharusnya mendengarkan ahli yang akan diajukannya sebelum
menjatuhkan putusan final.
Paket di DPR
Di DPR, pertarungan politik menguat. Sesuai UU No 17/2014 serta Tatib DPR, calon
pimpinan DPR harus diajukan dalam bentuk paket. Gabungan fraksi harus mengajukan lima
calon pimpinan DPR sekaligus dan tidak boleh dari fraksi yang sama. Koalisi Merah Putih
lebih berpeluang dengan lima fraksi anggota koalisinya. Koalisi Indonesia Hebat hanya
terdiri dari empat fraksi dan tengah mencari tambahan fraksi. (ANA/RYO/NTA)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
19/97
Bupati Biak Numfor
Dituntut 6 TahunJAKARTA, KOMPASBupati Biak Numfor, Papua, Yesaya Sombuk dituntut 6 tahun
penjara dan denda Rp 250 juta subsider 5 bulan kurungan. Yesaya yang dilantik jadi bupati
pada April 2014 itu juga dituntut pidana tambahan berupa pencabutan hak dipilih dalam
jabatan publik.
Demikian tuntutan tim Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi yang
dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/9). Sidang dipimpin Ketua Majelis HakimArtha Theresia.
Jaksa Haerudin saat membacakan surat tuntutan mengatakan, Yesaya terbukti menerima suap
100.000 dollar Singapura (setara Rp 950 juta) dari pengusaha Teddy Renyut terkait proyek
rekonstruksi tanggul laut di Kabupaten Biak Numfor.
Terdakwa Yesaya Sombuk terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan korupsi
secara berlanjut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf a UU No 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Korupsi jo Pasal 64 Ayat (1) KUH Pidana, ujar
Haerudin.
Perkara ini berawal ketika pada Juni 2014 Yesaya menghubungi Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Biak Numfor Yunus Saflembolo dan
menyampaikan membutuhkan uang sekitar Rp 600 juta.
Pada 5 Juni 2014, Yesaya yang sedang di Jakarta menelepon Teddy Renyut dan mengajaknya
bertemu di Hotel Acacia Jakarta. Dalam pertemuan tersebut, Yesaya menyampaikan bahwa
dia membutuhkan uang Rp 600 juta. Teddy mengatakan bisa mengambil kredit dari bank jika
Yesaya bisa memberinya pekerjaan yang pasti.
Teddy lalu menyampaikan, dalam APBN-P 2014 terdapat program di bidang bencana untuk
Biak Numfor yang akan dianggarkan oleh Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal
sekitar Rp 20 miliar.
Sebagai realisasi permintaan uang oleh Yesaya yang telah disetujui Teddy, pada 13 Juni 2014
Teddy menemui Yesaya di Hotel Acacia dan menyerahkan sebuah amplop warna putih yang
di dalamnya berisi uang 63.000 dollar Singapura. Pada 16 Juni 2014, Teddy kembali
menemui Yesaya di Hotel Acacia dan menyerahkan uang 37.000 dollar Singapura.
Jaksa menyimpulkan, pemberian uang oleh Teddy tersebut untuk menggerakkan Yesaya agar
proyek tanggul laut di Biak Numfor diberikan kepadanya.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
20/97
Menanggapi tuntutan ini, Yesaya dan kuasa hukumnya akan mengajukan pembelaan.
Sementara itu, Teddy Renyut kemarin dituntut hukuman 4 tahun penjara dan denda Rp 150
juta subsider 3 bulan kurungan. (faj)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
21/97
Kejari Jayapura Diduga
Tutupi Keterlibatan WakilBupati Keerom
Oleh: Fabio M Lopes Costa
JAYAPURA, KOMPASKejaksaan Negeri Jayapura diduga menutupi keterlibatan Wakil
Bupati Keerom Muhammad Markum dalam dugaan korupsi proyek fiktif pengadaan pupukbagi petani kakao di lima wilayah pada 2012. Proyek fiktif itu bernilai Rp 819 juta. Padahal,
nama Muhammad telah berulang kali disebut dalam tahap penyidikan sebagai pihak yang
mengeluarkan rekomendasi pencairan dana dalam proyek itu.
Saat ini, kasus tersebut memasuki tahap mendengarkan keterangan saksi-saksi di Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jayapura. Terdakwa dalam kasus ini adalah Joko Susilo,
Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Keerom; Sunarto, petugas pemeriksa
barang; Abdul Karim, penjabat pembuat komitmen kerja; Flasius Marabia, panitia lelang; dan
Ahmad Harjono, kontraktor dan adik kandung Muhammad Markum.
Para terdakwa dinyatakan terlibat dalam pengadaan fiktif 50.140 kilogram pupuk bagi 2.000
petani di Distrik Arso dan Distrik Skamto. Namun, dalam tahapan penyidikan, Joko selaku
kuasa pengguna anggaran mengaku hanya menjalankan perintah Muhammad untuk
menandatangani pencairan dana bagi adiknya, Ahmad Harjono.
Kejari Jayapura tak pernah berinisiatif menghadirkan Muhammad dari tahapan penyidikan
hingga proses persidangan. Padahal, seluruh terdakwa dalam tahap penyidikan mengaku
hanya menjalankan perintah Muhammad untuk melancarkan penunjukan langsung kontraktor
ke adik Muhammad, yakni Ahmad Harjono. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar bagikami, kata Hotwy Gultom, kuasa hukum Joko Susilo, di Jayapura, Papua, Selasa (30/9).
Hotwy menuturkan, jaksa penuntut umum Kejari Jayapura hanya menghadirkan dua saksi
dalam persidangan kasus kliennya, yakni Ika Rinaningsih, Bendahara Dinas Perkebunan dan
Kehutanan Kabupaten Keerom dan Sukanto, rekan bisnis Ahmad Harjono. Padahal,
keduanya bukanlah auktor intelektualis di balik kasus ini.
Kami akan mengajukan permintaan ke pihak majelis hakim untuk menghadirkan
Muhammad dalam persidangan, ujarnya.
Tiga kali dipanggil
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
22/97
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
23/97
1965, Dulu dan Sekarang
THE ACT OF KILLING tidak hanya menguliti kekejaman di era penumpasan Partai
Komunis Indonesia tahun 1965. Film dokumenter nominator Oscar 2012 ini juga menggugat
komitmen bangsa Indonesia menyelesaikan masa lalunya.
Film ini merekonstruksi pembunuhan-pembunuhan di tahun 1965. Pelaku-pelaku yang masih
hidup tidak hanya diminta bercerita, tetapi juga mereka ulang tindakan mereka. Alhasil, yang
terjadi seperti dejavu alias melihat hal-hal yang masih terjadi hingga kini. Tidak hanya
pengerahan preman oleh penguasa, tetapi kekerasan yang terjadi atas nama nilai yang
dianggap lebih tinggi daripada nilai-nilai kemanusiaan dan konsensus kebangsaan.
Dampak peristiwa 65 tidak hanya di masa lalu, tetapi pada kita sekarang, kata dosen
Universitas Indonesia Hilmar Farid dalam diskusi di Universitas Tarumanagara seusai
pemutaran film tersebut, Senin (29/9). Ia mengatakan, inti dari peristiwa 65 adalah
diizinkannya kondisi pengecualian. Atas nama sesuatu yang lebih penting, yang dalam
kasus ini berlatar politik yaitu anti PKI, prinsip-prinsip dasar kemanusiaan diabaikan.
Kondisi pengecualian ini berulang sepanjang Orde Baru, seperti pembantaian ulama,
pembunuhan preman-preman secara misterius di Yogyakarta, kasus Talangsari, Nipah,
sampai peristiwa Mei 1998. Semua berpola sama. Atas nama keamanan dan ketertiban,
semua boleh dilakukan. Bahkan, negara sampai membuat Kopkamtib, yaitu Komando
Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban. Bukan hanya di atas hukum, Kopkamtib
adalah hukum itu sendiri, katanya.
Hingga kini, kondisi pengecualian itu tidak kunjung diselesaikan negara. Akibatnya, pola-
pola serupa berulang, seperti larangan membangun rumah ibadah sampai larangan beribadah.
Semua terjadi karena ada yang merasa nilai-nilainya lebih tinggi daripada negara.
Sosok tanpa nama yang menjadi salah satu kru film The Act of Killingsaat diwawancara via
Skype mengatakan, pola kekerasan dulu dan sekarang mirip. Salah satunya, ketikakepentingan ekonomi berbenturan dengan kepentingan penguasa. Rakyat biasa dilatih
menjadi milisi dan membuat kekerasan.
Kata banal bisa jadi tepat menggambarkannya. Adegan dalamThe Act of Killingyang
membuat bergidik, bukan karena darah, tapi karena kesadisan yang dingin. Seorang pemain
figuran yang berperan sebagai korban bercerita, ayah tirinya benar-benar jadi korban
pembantaian 1965. Si pemain yang saat itu masih kecil melihat sendiri ayahnya dibawa pukul
03.00 dan ditemukan tewas seperti kambing keesokan harinya.
Stanley Adi Prasetyo, anggota Dewan Pers yang juga mantan Wakil Ketua Komnas HAM,mengatakan, soal masa lalu harus diselesaikan agar tidak berulang. Ia mengajukan bentuk
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
24/97
rekonsiliasi. Yang penting, negara membuka kebenaran dan mengakui kesalahan. Ini beban
negara yang selalu mengulik kepekaan organisasi dan orang-orang tertentu.
Film The Act of Killingselesai dalam waktu 166 menit. Namun, lembar-lembar hitam sejarah
bangsa Indonesia belum selesai hingga kini, 49 tahun kemudian. (Edna C Pattisina)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
25/97
Mafia Minyak Marah-marah
TANGGAL 5 Maret 1976, di Departemen Pertambangan dan Energi, Jakarta, berlangsung
acara serah terima jabatan Direktur Utama Pertamina dari Letnan Jenderal Ibnu Sutowo
kepada Mayor Jenderal Piet Haryono.
Pergantian ini terjadi setelah pada 1970, mahasiswa turun ke jalan menuntut penyelidikan
terhadap dugaan korupsi di Pertamina. Soeharto segera membentuk tim penyelidikan korupsi
yang disebut Tim Empat yang dipimpin Wilopo (tokoh Partai Nasional Indonesia). Empat
anggotanya adalah IJ Kasimo (Partai Katolik), Anwar Tjokroaminoto (Partai Serikat Islam
Indonesia), Johannes (mantan Rektor Universitas Gadjah Mada Yogyakarta), dan
Mohammad Hatta (mantan Wakil Presiden).
Tim Empat berhasil membongkar adanya kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di
Pertamina, Bulog, dan pelayanan umum di Indonesia. Presiden RI 1967-1978 Soeharto
menyebut kasus ini sebagai krisis Pertamina yang parah. Tetapi, Soeharto menunggu waktu
selama enam tahun untuk menggeser Ibnu Sutowo dari jabatannya. Alasannya, agar situasi
tidak panas.
Tanggal 15 April 1976, di Istana Negara, Presiden Soeharto melantik Piet Haryono sebagai
Dirut Pertamina. Kepada Saudara Piet Haryono, saya percayakan tugas untuk memimpin
Pertamina. Atau lebih tepat kalau saya katakan, rakyat Indonesia memercayakan kepada
Saudara pengelolaan minyak bumi yang merupakan kekayaan alam ini, berguna sebesar-
besarnya untuk kemakmuran rakyat, demikian kata Soeharto.
Ketika kepercayaan rakyat itu diselewengkan, terjadilah unjuk rasa. Unjuk rasa massal
kemudian memuncak pada 21 Mei 1998 yang membuat Soeharto lengser. Soeharto lengser,
tetapi KKN yang kemudian mewujud dalam mafia minyak mulai terbangun.
Senin, 25 Mei 1998, empat hari setelah Soeharto lengser, di Bina Graha yang dibangun Ibnu
Sutowo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada tahun 1970-an, MenteriPertambangan dan Energi Kuntoro Mangkusubroto, antara lain, mengatakan, pemerintahan
Presiden BJ Habibie akan mengatur kembali tata niaga ekspor dan impor minyak yang
dilakukan tiga perusahaan mitra Pertamina dan membasmi KKN. Saat itu istilah mafia
minyak mulai merebak.
Saat itu pula, di DPR, Dirut Pertamina (Juni 1998-Desember 1998) Soegianto mengatakan,
ada tiga perusahaan mitra Pertamina, yakni Permindo Trading Oil Co Ltd, Perta Oil
Marketing Ltd, dan Pacific Petroleum.
Menggurita
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
26/97
Kamis, tanggal 12 Agustus 2004, dua bulan sebelum pemerintahan Presiden Megawati
Soekarnoputri lengser, Menteri Badan Usaha Milik Negara Laksamana Sukardi mengatakan,
Dirut Pertamina (2004-2006) Widya Purnama diharapkan bisa memberantas mafia
perminyakan yang selama itu bercokol di Pertamina. Tetapi, mafia minyak telah jadi gurita
raksasa yang tak terkalahkan sampai kini.
Selasa, 10 Juni 2014 lalu, para pengunjuk rasa di depan Istana Merdeka menyerukan
pemberantasan mafia minyak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pengunjuk rasa
juga mempertanyakan pembangunan kilang minyak di Indonesia yang tidak kunjung
terealisasi.
Presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla telah mencanangkan
perang terhadap mafia, termasuk mafia minyak. Dalam berbagai kesempatan kampanye,
masyarakat mencatat hal itu.
Mafia minyak jadi pembicaraan luas. Seorang pekerja perusahaan minyak Eropa yang ada di
Jakarta dan tidak mau dibuka identitasnya mengatakan, saat ini mafia minyak Indonesia
sedang marah besar dan terganggu. Bahayalhokalau mafia minyak itu marah. Saat ini
sudah kelihatan tanda-tandanya, ujar pekerja perusahaan minyak yang punya pengalaman
menyaksikan mafia di perusahaannya di Eropa itu.
Berani dan sanggupkah Jokowi, JK, Komisi Pemberantasan Korupsi, dan rakyat menghadapi
kemarahan ini?(J Osdar)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
27/97
Parpol Orba Diprediksi
Bungkam KPKJAKARTA, KOMPASSejumlah elemen masyarakat sipil mengkhawatirkan keberadaan
DPR yang didominasi kekuatan sejumlah partai politik yang ingin mengembalikan sistem
Orde Baru dengan melemahkan KPK.
Indikasi itu menguat setelah parpol-parpol itu sukses memperjuangkan pengesahan UU MPR,
DPR, DPD, dan DPRD (MD3) dan UU Pilkada. Pelemahan itu bisa melalui proses uji
kelayakan-kepatutan di DPR, serta pembahasan revisi UU KPK, Tipikor, KUHP, dan
KUHAP nanti.
Kekhawatiran itu disampaikan anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch Emerson
Yuntho, Direktur Eksekutif Lingkaran Masyarakat Madani Ray Rangkuti, pengamat hukum
Asep Iwan Iriawan, dan Koordinator Bantuan Hukum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum
Indonesia Yulius Ibrani kepada pers, Senin (29/9), di Jakarta.
Emerson mengungkapkan, elemen masyarakat harus waspada terhadap sepak terjang
sejumlah parpol di DPR setelah parpol di DPR itu memuluskan UU MD3 dan UU Pilkada.
Tidak menutup kemungkinan sejumlah parpol tersebut memiliki agenda melemahkan KPK.
Emerson menambahkan, patut diduga ada empat agenda besar yang menjadi target sejumlah
parpol di DPR. Agenda pertama, menguasai parlemen dengan UU MD3. Kedua, menguasai
pemerintah daerah dengan UU Pilkada. Ketiga, menguasai atau melemahkan KPK dengan
seleksi pimpinan DPR dan sejumlah revisi produk UU terkait pemberantasan korupsi.
Keempat, menguasai pemerintahan dengan merevisi UU Pilpres untuk dipilih langsung oleh
DPR/MPR.
Apalagi, lanjut Emerson, sejumlah politisi parpol itu terjerat kasus korupsi di KPK. Artinya,
patut diwaspadai motivasi para politisi untuk menyelamatkan diri dari tuntutan hukum.
Orde Baru
Ray menambahkan, sejumlah parpol itu ingin mengembalikan sistem Orde Baru (Orba).
Pemilihan kepada daerah oleh DPRD salah satu bukti upaya mengembalikan pola Orba.
Oleh karena itu, menurut Ray, lembaga-lembaga yang terbentuk pada era Reformasi sebagai
bentuk perubahan dari Orba, seperti KPK atau MK, dapat dibubarkan oleh parpol-parpol
tersebut.
Asep mengungkapkan, proses pemilihan enam pimpinan KPK, seperti uji kelayakan dankepatutan di DPR nanti, dikendalikan sejumlah parpol. Kewenangan pemberantasan korupsi
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
28/97
dapat dipangkas melalui orang-orang yang dimasukkan sebagai pimpinan KPK oleh parpol
tertentu.
Yulius menambahkan, masyarakat mengkhawatirkan sejumlah parpol tersebut juga memiliki
agenda melemahkan KPK dengan produk UU, seperti revisi UU KPK, UU Tipikor, UU
KUHP, dan UU KUHAP nanti. (FER)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
29/97
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
30/97
Partai itu tempat pengabdian tanpa akhir, ujar Marzuki, yang telah menyatakan tetap setia
di Partai Demokrat. Namun, harus didukung finansial yang cukup agar tidak ikut-ikutan
dalam praktik transaksional. Jadi, saya akan fokus di pendidikan dan bisnis, katanya.
Sambil fokus di pendidikan dan bisnis, Marzuki mengatakan menunggu penugasan dari Partai
Demokrat. Apa pun penugasannya, saya siap untuk tetap mengabdi bagi partai, ujar
Marzuki, yang pernah menjadi Direktur Komersial PT Semen Baturaja (persero) tahun 1999-
2006.
Hal berbeda ditempuh Eva Kusuma Sundari yang tidak lolos dari Dapil Jawa Timur VI
(Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung, Kota Blitar, dan Kota
Kediri). Peraih gelar master dari Jurusan Politics of Development Institute of Social Studies
(Belanda) dan master Jurusan Development Economics University of Nottingham (Inggris)
itu mengatakan akan berjuang di akar rumput.
Dia tetap akan mengawal kehendak rakyat dan ikut mengawasi pemerintahan dan parlemen
dengan berjuang melalui beberapa LSM. Eva tetap berkegiatan di Kemitraan, Seknas Jokowi,
dan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat.
Modal Eva memang cukup besar. Selain lama bergabung dengan LSM, dia juga kritis. Dia
juga dibekali dengan sejumlah aktivitas, di antaranya pernah mengikuti Summer Course
Democracy and Pluralism di Polandia (2001), Global Woman Leadership di Amerika (2007),
Woman Leaders in Moslem Countries (2007), dan mengikuti Summer Course Public Account
Committee di Australia (2008).
Mantan aktris Nurul Arifin, yang dikenal cukup vokal di DPR, justru berniat kembali
mengabdi di Partai Golkar seusai tak terpilih lagi. Nurul tercatat jadi salah satu Wakil
Sekretaris Jenderal Partai Golkar.
Sejauh ini, Nurul memang berhasil membuktikan diri tidak sekadar jual kecantikan di
panggung dunia politik. Dia membuktikan diri sebagai politisi tulen. Nurul, peraih Young
Global Leaders dari World Forum- Swiss, itu kini hanya membutuhkan wahana yang tepat
untuk kembali memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Apakah Nurul masih tertarik jadi wali kota Depok? Untuk (wali kota) Depok lihat mandatpartai dulu, ujar Nurul. Pendulum memang sedang bergeser. Baru saja DPR memutuskan
kepala daerah tidak lagi dipilih langsung, tapi melalui DPRD.
Mereka yang hengkang dari Senayan memang punya strategi masing-masing untuk menjalani
hidup di masa depan. Mudah-mudahan lancar dan bermanfaat untuk bangsa dan negara,
kata Hajriyanto. (HARYO DAMARDONO/A PONCO ANGGORO)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
31/97
Reformasi Fiskal Menjadi
PrasyaratJAKARTA, KOMPASTanpa reformasi fiskal, Joko Widodo sebagai presiden terpilih
hanya akan meneruskan model fiskal miskin stimulus. Anggaran menggelembung, tetapi
alokasinya terkuras untuk membiayai program rutin, wajib, dan boros. Sementara program
pro rakyat dan pro penciptaan lapangan kerja menjadi minimalis.
Fiskal miskin stimulus tersebut sudah tampak pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) 2015 yang disahkan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, di Jakarta,
Senin (29/9). Di samping meneruskan pola lama yang miskin stimulus, APBN 2015 adalahanggaran yang disusun berdasarkan pagu dasar karena bersifat transisional.
Reformasi fiskal adalah langkah pertama yang harus menjadi prioritas pemerintahan Jokowi.
Reformasi fiskal adalah prasyarat bagi Jokowi agar bisa menjalankan visi-misinya
semaksimal mungkin, kata peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Latief Adam.
Dalam APBN 2015, pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 1.793,59 triliun, sedangkan
belanja negara dianggarkan Rp 2.039,48 triliun. Jadi, defisit anggaran mencapai Rp 245,9
triliun atau 2,21 persen terhadap produk domestik bruto.
Dibandingkan dengan APBN Perubahan 2014, pendapatan meningkat Rp 158,19 triliun.
Ditambah target utang tahun 2015, artinya ada tambahan anggaran Rp 404,09 triliun pada
2015.
Namun, alih-alih untuk membiayai kegiatan produktif, tambahan anggaran tersebut lebih
banyak untuk membiayai program rutin dan mengikat. Salah satunya subsidi energi yang
mencapai Rp 334,7 triliun atau 24,75 persen dari total belanja pemerintah pusat senilai Rp
1.392,44 triliun.
Sementara anggaran produktif dan mendasar justru merosot dibandingkan dengan pagu 2014.Contohnya anggaran kesehatan dan infrastruktur. Anggaran kesehatan turun dari Rp 70,5
triliun menjadi Rp 68 triliun. Anggaran infrastruktur turun dari Rp 206 triliun menjadi Rp
169 triliun.
Anggaran penanggulangan kemiskinan hanya naik Rp 500 miliar, dari Rp 134,5 triliun
menjadi Rp 135 triliun. Jika asumsi inflasi tahun 2015 sebesar 4,4 persen dihitung, nilai riil
anggaran infrastruktur juga merosot.
Menurut Latief, tanpa reformasi fiskal, penambahan volume APBN hanya akan terus-
menerus terkuras untuk membiayai program tak produktif dan boros yang jugamenggelembung. Oleh karena itu, reformasi fiskal menjadi keniscayaan.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
32/97
Secara terpisah, dosen Universitas Atma Jaya Jakarta, Agustinus Prasetyantoko, berpendapat,
pemerintah belum bisa melakukan ekspansi fiskal pada 2015. Alasannya, fasenya memang
sedang stabilisasi. Pertumbuhan ekonomi juga belum akan kembali ke 6 persen atau lebih.
Untuk mengubah lanskap ekonomi dalam lima tahun ke depan, kita harus melakukan
perubahan yang tidak enak, yakni mengurangi subsidi BBM (bahan bakar minyak). Ini
termasuk dalam reformasi fiskal yang mesti menjadi prioritas, katanya.
Kenaikan harga BBM bersubsidi, menurut Prasetyantoko, akan memberikan ruang fiskal
meskipun tidak serta-merta lebar. Namun, langkah itu akan meningkatkan kepercayaan
pelaku ekonomi bahwa pemerintah bergerak ke arah yang benar.
Saat rapat kerja antara Badan Anggaran DPR dan Kementerian Keuangan, Fraksi Partai
Golkar dan Fraksi PKS bermaksud melucuti kewenangan pemerintah soal penyesuaian harga
BBM bersubsidi. Namun, usaha ini gagal karena Menteri Keuangan M Chatib Basri dan
fraksi lain berketetapan menjaga kewenangan tersebut di tangan pemerintah.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menegaskan, satu-satunya
penyesuaian harga yang harus melalui persetujuan DPR adalah tarif listrik.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, Wakil Ketua Umum
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kebijakan Moneter, Fiskal, dan Publik
Hariyadi B Sukamdani, serta Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar
menyesalkan ulah elite politik yang lebih memikirkan kelompok daripada kepentingan
bangsa. Kemelut politik bermotif ketidakpuasan setelah pemilihan presiden merugikan karenaiklim investasi memburuk. (LAS/HAM)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
33/97
Subsidi BBM Lebih Besar
daripada KesehatanJAKARTA, KOMPASAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 mengalokasikan
anggaran subsidi bahan bakar minyak Rp 276 triliun. Kendati ada sedikit penghematan
dibandingkan nota keuangan, alokasinya tetap saja jauh lebih besar dibandingkan anggaran
produktif seperti kesehatan.
Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015
disahkan dalam rapat paripurna di Jakarta, Senin (29/9). Rapat yang dipimpin Mohamad
Sohibul Iman dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu dihadiri Menteri Keuangan M Chatib
Basri.
Ketua Badan Anggaran DPR dari Fraksi Partai Golongan Karya Ahmadi Noor Supit dalam
laporannya menyatakan, alokasi subsidi bahan bakar minyak (BBM), bahan bakar nabati, dan
elpiji tabung 3 kilogram untuk tahun 2015 mencapai Rp 276 triliun. Alokasi ini berkurang Rp
15 triliun dibandingkan alokasi dalam nota keuangan yang sebesar Rp 291 triliun.
Berkurangnya alokasi tersebut, menurut Ahmadi, disebabkan kuota BBM bersubsidi yang
semula 48 juta kiloliter turun menjadi 46 juta kiloliter. Dengan demikian, kuota BBM
bersubsidi tahun 2015 sama persis dengan kuota tahun 2014.
Meskipun jumlahnya berkurang, alokasi subsidi BBM tetap besar. Ditambah subsidi listrik
senilai Rp 68,69 triliun, maka subsidi energi menjadi Rp 344,69 triliun.
Dibandingkan belanja pemerintah pusat dalam APBN 2015 yang sebesar Rp 1.392 triliun,
porsi subsidi energi mencapai 24,76 persen. Besarnya alokasi subsidi bahan bakar minyak itu
meneruskan pola yang ada selama ini.
Alokasi anggaran subsidi BBM tahun 2015 itu dua kali anggaran pengentasan rakyat miskin
yang mencapai Rp 135 triliun. Jika dibandingkan dengan anggaran kesehatan pada APBN
2015 yang sekitar Rp 68 triliun, subsidi BBM tersebut mencapai empat kalinya.
Efisiensi subsidi
Chatib Basri dalam pendapat akhir pemerintah menyatakan, efisiensi anggaran subsidi
menjadi salah satu kebijakan penting pada belanja APBN 2015. Langkah ini ditempuh
dengan kebijakan alokasi subsidi yang lebih tepat sasaran, program pengurangan penggunaan
BBM bersubsidi secara bertahap, dan kebijakan pengembangan energi baru dan terbarukan.
Sebelumnya, Direktur Perdagangan dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budyamenyatakan, konversi BBM ke bahan bakar gas akan menjadi tren kebijakan pemerintah ke
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
34/97
depan. Untuk itu, Pertamina mengaku siap mendukung, antara lain dengan membangun 150
stasiun pengisian bahan bakar gas pada 2015.
Subsidi BBM sebesar Rp 276 triliun pada 2015 itu terdiri dari subsidi premium dan bahan
bakar nabati Rp 108,28 triliun, subsidi solar dan bahan bakar nabati Rp 80,27 triliun, subsidi
minyak tanah Rp 6 triliun, dan subsidi elpiji tabung 3 kilogram Rp 55,12 triliun.
Perhitungan subsidi BBM itu juga mencakup Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 24,98
triliun, perkiraan subsidi LGV atau gas untuk kendaraan Rp 4,2 miliar, dan tagihan subsidi
2014 yang dialihkan ke 2015 sebesar Rp 46,28 triliun.
Subsidi listrik yang pada nota keuangan dianggarkan Rp 72,42 triliun disepakati menjadi Rp
68,69 triliun. Penghematan terjadi karena pembayaran tagihan tahun 2014 senilai Rp 3,73
triliun tidak disetujui untuk dibebankan pada APBN 2015. Mulai tahun 2015, PT PLN
(Persero) tidak lagi diberi margin 7 persen, tetapi insentif investasi Rp 19,97 triliun. (LAS)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
35/97
Celah Eksploitasi oleh Pihak
AsingRI Akan Berkiprah di Laut Lepas
JAKARTA, KOMPASKetua Dewan Pembina Kesatuan Nelayan Tradisional
Indonesia Riza Damanik mengemukakan, Indonesia membutuhkan Undang-Undang
Kelautan untuk memperbesar kehadiran negara di laut serta mempercepat konsolidasi
kelembagaan dan instrumen hukum di laut sehingga pengelolaan laut menjadi optimal.
Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kelautan hingga Senin (29/9) pukul 21.00
masih menunggu pengesahan RUU yang lain.
Jika disahkan, UU itu akan menyelesaikan sebagian persoalan di laut, di antaranya
kelembagaan pengawasan laut dan peningkatan alokasi anggaran daerah kepulauan. Akan
tetapi, hal itu belum menjawab kepentingan strategis, seperti mewujudkan kedaulatan
ekonomi di laut agar bangsa Indonesia menjadi tuan rumah di laut sendiri.
Substansi UU Kelautan masih mengandung sejumlah celah penyimpangan, antara lain
pengaturan izin lokasi yang bernuansa eksploitatif dan melenceng dari fungsi awal UUKelautan, yakni mengonsolidasikan regulasi dan kelembagaan di laut.
Indonesia telah mengeluarkan skema perizinan di perairan kurang dari 22,22 kilometer dan
kini UU Kelautan mempromosikan skema izin lokasi di atas 22,22 km hingga 370,4 km. Hal
itu dikhawatirkan membuka lebar peluang dilibatkannya swasta asing dalam pemanfaatan
laut ZEEI, khususnya untuk pertambangan dan industri perikanan.
Penentuan skema perizinan untuk wilayah 12-200 mil laut (22,22-370,4 km) ceroboh karena
kita belum mengetahui persis kekayaan di perairan itu, katanya, di Jakarta, Senin (29/9).
Ke depan, diperlukan perhatian khusus terhadap peraturan pemerintah untuk menghindari
arus liberalisasi di laut yang berdampak pada semakin sempitnya kesempatan rakyat untuk
memanfaatkan potensi kelautan.
Sementara itu, terjadi ambiguitas kegiatan reklamasi dalam Pasal 27 UU Kelautan.
Pengaturan reklamasi telah digunakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
Kementerian Kehutanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Kementerian Pekerjaan
Umum sehingga berpotensi tumpang tindih dan destruktif.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
36/97
Kelemahan lain, tidak dimasukkan cuaca ekstrem akibat badai tropis dan asidifikasi
(pengasaman) air laut sebagai bentuk bencana pemanasan global. Padahal, keduanya penting
disebutkan karena memberi dampak nyata bagi nelayan dan laut.
Terobosan UU Kelautan untuk mendorong politik anggaran provinsi/kabupaten/kota untuk
pembangunan kelautan tidak ditopang skema disinsentif apabila daerah abai mengalokasikan
anggaran untuk pembangunan kelautan berperspektif kepulauan dan melindungi warganya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengemukakan, pengesahan UU
Kelautan akan menjadi sejarah karena merupakan UU pertama yang dihasilkan DPR,
pemerintah, dan Dewan Perwakilan Daerah yang melampaui proses panjang.
Inisiatif pembentukan UU Kelautan mulai digulirkan sejak awal reformasi dan dilakukan
pembentukan Dewan Maritim Indonesia yang berganti nama menjadi Dewan Kelautan
Indonesia pada tahun 2007.
UU Kelautan penting karena dua alasan. Pertama, Indonesia merupakan penggagas konsepsi
negara kepulauan berciri Nusantara. Deklarasi Djuanda 1957 adalah tonggak sejarah pertama
perjuangan diplomasi menuju pengakuan dunia. Kedua, Indonesia merupakan negara
kepulauan terbesar di dunia yang memiliki potensi ekonomi, keanekaragaman hayati, dan
budaya bahari.
Sumber daya kelautan meliputi tiga hal. Pertama, sumber daya alam terbarukan, antara lain
perikanan, terumbu karang, mangrove, rumput laut, dan padang lamun (seagrass). Kedua,
sumber daya alam tak terbarukan, yaitu minyak, gas bumi, bahan tambang, dan mineral lain.Ketiga, energi kelautan berupa energi gelombang, energi pasang surut, energi arus laut, dan
energi panas laut.
Sharif menambahkan, salah satu substansi penting dalam UU Kelautan adalah penegasan
Indonesia sebagai negara kepulauan yang, menurut Konvensi Hukum Laut Internasional
1982, selain memiliki laut teritorial, wilayah yurisdiksi, dan kawasan dasar laut, juga
mempunyai kesempatan untuk memanfaatkan potensi maritim di laut lepas.
Penegasan ini mengisyaratkan bahwa Indonesia, selain akan mengoptimalkan pengelolaan
sumber daya lautnya sendiri, juga akan mulai berkiprah di laut lepas dan kawasan dasar laut,katanya. (RYO/LKT)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
37/97
Pipa Transmisi Gas Arun
Segera SelesaiBELAWAN, KOMPASPT Pertamina menginvestasikan dana 750 juta dollar AS untuk
membangun proyek regasifikasi dan pipanisasi untuk PLN dan industri di Aceh dan Sumatera
Utara. Proyek ini dilaksanakan oleh PT Pertamina Gas. Penyelesaian proyek diharapkan
mampu mengatasi krisis energi di Aceh dan Sumut.
Demikian disampaikan Direktur Pengembangan Bisnis dan Komersial PT Pertamina Gas
(Pertagas) Ahmad Kudus saat memeriksa penyelesaian pipanisasi di kompleks pembangkit
listrik tenaga uap dan gas PLN Belawan, Sumut, Minggu (28/9) sore.
Untuk pembangunan instalasi pengolahan gas cair kembali menjadi gas uap di Arun,
Lhokseumawe, Aceh, Pertamina menginvestasikan dana 90 juta dollar AS, sedangkan untuk
pembangunan jaringan pipa penyalur gas uap ke Arun hingga Belawan, Pertamina
menyiapkan dana 480 juta dollar AS, ungkap Ahmad.
Diharapkan dalam 20 tahun kedua proyek yang dikerjakan oleh Pertagas ini bakal mencapai
titik impas atau kembali modal.
Yang lebih penting dari itu adalah penyelesaian kedua proyek ini akan mengakhiri krisisenergi yang membelit PLN dan sejumlah kawasan industri di Aceh dan Sumut, ucapnya.
Ahmad menyebutkan, gas cair akan didatangkan dari Tangguh, Papua; PT Badak, Bontang,
Kalimantan Timur; dan Amerika Serikat.
Instalasi pengolahan gas cair menjadi gas yang disebut sebagai proses regasifikasi itu berada
di Blang Lancang, Arun, Lhokseumawe. Dari tempat ini, lewat jaringan pipa, gas dialirkan ke
Aceh dan Sumut melalui dua stasiun kompresor di Rantau Panjang dan Pangkalan Brandan.
Kedua stasiun tersebut berfungsi meningkatkan tekanan gas.
Pendistribusian gas ini untuk memenuhi kebutuhan PLN serta dua kawasan industri di Sumut,
yaitu Kawasan Industri Medan (KIM) dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei,
Simalungun.
Sesuai kontrak, kami akan menyuplai gas ke PLN sebanyak 120 MMSCFD (juta standar
kaki kubik per hari), sedangkan untuk KIM dan KEK kami akan menyuplai gas masing-
masing 75 MMSCFD, katanya. Pembangunan jaringan pipa transmisi gas Arun akan selesai
pada tanggal 10-15 Oktober dan siap untuk uji coba (commissioning). (WIN)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
38/97
Efisiensi Jadi Pertimbangan
KPPU Dorong Otoritas Jasa KeuanganBatasi Suku Bunga Deposito
JAKARTA, KOMPASKomisi Pengawas Persaingan Usaha mendorong Otoritas
Jasa Keuangan untuk menetapkan batas atas suku bunga deposito perbankan. Hal ini
perlu dilakukan supaya perbankan makin efisien dan tidak terbebani biaya dana.
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M Nawir Messi mengatakan, suku bunga
deposito cenderung tinggi karena struktur pendanaan bank dikuasai oleh sedikit nasabah.
Struktur dana nasabah tidak masuk akal karena 70 persen di antaranya dikuasai oleh
beberapa orang atau korporasi, kata Nawir, Senin (29/9), di Jakarta.
Selain memberi suku bunga deposito tinggi, perbankan juga meningkatkan promosi supaya
nasabah tertarik menempatkan dananya. Hanya di Indonesia bank memberi hadiah mobil
mewah kepada nasabah. Di negara lain tak ada promosi yang semahal itu, ujar Nawir.
Biaya dana dan biaya operasional yang tinggi mendorong inefisiensi perbankan. Untuk
meningkatkan efisiensi, perbankan harus menurunkan suku bunga simpanan dan mengurangibiaya promosi.
Pembatasan suku bunga deposito hanya bisa dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perbankan bisa saja melakukan kesepakatan pembatasan, tetapi mereka akan terkena aturan
mengenai kartel. Supaya perbankan tidak terkena aturan kartel, tetapi mereka juga tidak
terbebani biaya bunga, hanya OJK yang bisa memberi batasan suku bunga deposito, ujar
Nawir.
Namun, KPPU juga meminta OJK untuk menetapkan batas atas yang masih masuk akal. Jika
batas itu ditetapkan terlalu rendah, pemilik dana dikhawatirkan akan menempatkan dana di
perbankan luar negeri.
Komisioner KPPU, Muhammad Syarkawi Rauf, mengungkapkan, pasar perbankan Indonesia
juga hanya dikuasai oleh beberapa bank. Sebanyak 40 persen pangsa pasar perbankan
dikuasai oleh empat bank saja. Adapun empat bank tersebut bersama 10 bank lain menguasai
sekitar 80 persen pangsa pasar perbankan Indonesia.
Dengan struktur pasar perbankan seperti itu, peran deposan dalam menggiring penentuan
suku bunga sangat besar, kata Syarkawi.
Persaingan
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
39/97
OJK sudah sejalan dengan rekomendasi KPPU. Pekan lalu, Ketua Dewan Komisioner OJK
Muliaman D Hadad menyatakan, pihaknya sudah meminta perbankan untuk menghentikan
persaingan suku bunga deposito. Persaingan itu hanya menguntungkan deposan besar, tetapi
merugikan perbankan.
Ketua Umum Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai,
harus ada penguatan gerakan menabung supaya perbankan mendapatkan dana pihak ketiga
(DPK) berbiaya murah. Peningkatan DPK diperlukan perbankan supaya likuiditas tetap
terjaga.
Berhubung deposito masih dominan, harus ada upaya meningkatkan volume tabungan
supaya perbankan masih bisa mempertahankan tingkat penyaluran kredit, kata Sigit.(AHA)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
40/97
Bukan Urusan Citra
SEMUA paham, ruang fiskal pemerintah di negeri ini sudah demikian sempit. Tahun depan,
subsidi dari APBN untuk bahan bakar minyak sekitar Rp 291 triliun. Jumlah ini kalau kuota
BBM 46 juta kiloliter bisa dijaga. Padahal, konsumsi BBM tahun ini diperkirakan akan jebol
1,6 juta kiloliter. Anggaran subsidi pun bertambah.
Penentuan kuota 46 juta kiloliter ini dilakukan DPR dan pemerintah, dengan sadar serta
penuh perhitungan. Soalnya, kuota BBM sebelumnya mencapai 48 juta kiloliter. Jadi,
seharusnya kuota ini bertambah karena terjadi pertumbuhan ekonomi yang berarti konsumsi
meningkat. Penjualan kendaraan bermotor juga mencapai jutaan unit per tahun.
Semangat mengurangi kuota ini untuk menekan beban subsidi BBM. Tetapi, kenyataan di
lapangan berkata lain. Konsumsi BBM bersubsidi melonjak. Terjadi penyimpangan
penggunaan BBM subsidi, khususnya solar. Tidak heran, PT Pertamina (Persero) yang
bertanggung jawab atas pasokan BBM subsidi beberapa bulan lalu mengurangi pasokan
BBM subsidi.
Apakah langkah Pertamina keliru? Tidak, jika dilihat dari ketentuan bahwa apabila kuota
BBM subsidi jebol, kelebihan konsumsi di atas kuota akan ditanggung Pertamina. Dalam
urusan merugi, bukan lagi urusan citra. Sebagai entitas bisnis, rugi bagi Pertamina adalah
rugi, bukan citra. Rugi harus dihentikan, dikendalikan.
Pasokan BBM subsidi diteruskan oleh Pertamina setelah ada jaminan pemerintah. Jaminan
tanpa ada kebijakan bagaimana mengendalikan konsumsi BMM subsidi. Juga tak ada upaya
keras mengatasi penyimpangan BBM subsidi. Di sisi lain, pemerintah demi menjaga citra
tetap tak mau menaikkan harga BBM subsidi. Padahal, wewenang ada di tangan pemerintah.
Lupakan saja pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono dalam urusan menaikkan harga BBM
subsidi. Karena dalam urusan beban fiskal yang sudah demikian berat, yang sebagian dari
anggaran negara ini sudah dibiayai dengan utang, pencitraan bukan lagi hal tepat. Perlupemerintah yang bisa menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran, bukan pada BBM yang
lebih banyak dikonsumsi kelas menengah.
Belakangan ini muncul wacana agar wewenang kenaikan harga BBM subsidi dikembalikan
kepada DPR. Wacana ini muncul dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang APBN
2015 antara Badan Anggaran DPR dan Kementerian Keuangan pada Jumat (26/9) malam.
Dari pengalaman, kenaikan harga BBM subsidi tidak pernah jalan karena DPR lebih banyak
memunculkan pencitraan ketimbang beban riil.
Pada tahun 2012, pemerintah tidak pernah mendapat dukungan DPR menaikkan harga BBMsubsidi. Pemungutan suara di DPR selalu berakhir dengan penolakan kenaikan harga BBM
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
41/97
subsidi. Padahal, ketika itu, pemerintah perlu menekan subsidi yang kian memberatkan.
Praktis tidak ada dana untuk pembangunan infrastruktur kelistrikan dan jalan raya. Terjadi
keterlambatan yang membuat pasokan listrik kini sangat terbatas dan rentan.
Mahkamah Konstitusi, Mei 2014, telah membatalkan kewenangan DPR membahas APBN
secara rinci hingga tingkat kegiatan dan jenis belanja (satuan tiga) serta menunda pencairan
anggaran karena dinilai bertentangan dengan konstitusi. DPR memang tidak pas membahas
secara rinci, termasuk kenaikan harga BBM subsidi. Ini urusan teknis pemerintah.
Menaikkan harga BBM subsidi diakui bisa berdampak luas menyangkut kepentingan rakyat
banyak. Tetapi, pemerintah jelas punya alasan kuat dan jelas, penuh perhitungan rinci,
mengapa harga BBM subsidi harus dinaikkan. Pemerintah paham benar, tekanan anggaran
sudah demikian berat. Perlu berutang untuk menutup defisit anggaran. Sekarang ini bukan
lagi urusan citra, melainkan melihat kenyataan. (Pieter P Gero)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
42/97
SP3 Kasus Fadel Digugat
Mantan Sekretaris Daerah Sulsel Divonis 2Tahun Penjara
GORONTALO, KOMPASUntuk kedua kali, Kejaksaan Tinggi Gorontalo digugat
atas surat perintah penghentian penyidikan perkara kasus korupsi dana mobilisasi
APBD Provinsi Gorontalo senilai Rp 5,4 miliar dengan tersangka mantan Gubernur
Gorontalo Fadel Muhammad. Gugatan itu sebagai upaya pencarian kebenaran.
Kami menggugat untuk mencari kebenaran. Tindakan kejaksaan melakukan SP3memperburuk penegakan hukum. Masak ketua DPRD dihukum, sedangkan gubernur
dibebaskan, kata Koordinator Gorontalo Corruption Watch, Deswerd Zougira, Senin (29/9),
di Gorontalo.
Dalam kasus korupsi dana mobilisasi DPRD Provinsi Gorontalo senilai Rp 5,4 miliar, Ketua
DPRD Provinsi Gorontalo Amir Piola Isa divonis Mahkamah Agung 1,6 tahun penjara. Ia
dinilai bersalah dan bertanggung jawab dalam penggunaan bantuan dana mobilisasi kepada
anggota DPRD Gorontalo periode 2001-2004.
Menurut Deswerd, Amir bersama Fadel membuat Surat Keputusan Bersama Nomor 112
Tahun 2002 dan No 16/2002 yang tidak melalui rapat paripurna atau rapat pimpinan untuk
membagikan dana APBD kepada anggota DPRD Provinsi Gorontalo sebesar Rp 200 juta per
orang.
Kepala Seksi Hukum dan Penerangan Kejati Gorontalo, Mulyadi, menjelaskan, SP3 kasus
Fadel diputuskan pada 8 November 2013. Kejaksaan menilai Fadel tak bersalah dan tak ada
bukti cukup menyeret Fadel ke pengadilan. Kasus Pak Fadel pengembangan dari kasus
Ketua DPRD Amir Piola Isa. Sudah dua kali kami periksa, tetapi tidak juga menemukan
kesalahan. Bukti tak cukup kuat, katanya.
Fadel Muhammad mengakui telah menerima SP3 Kejati Gorontalo pada 13 November 2013.
Saya tidak bersalah, tidak ada kerugian negara. Dana APBD sudah dikembalikan oleh
anggota yang menerima, ujarnya.
Divonis 2 tahun
Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Andi Muallim divonis 2 tahun penjara
dan denda Rp 50 juta oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Makassar,
Senin. Muallim terbukti bersalah dalam kasus korupsi bantuan sosial Pemerintah Provinsi
Sulsel tahun 2008 yang merugikan negara Rp 8,867 miliar.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
43/97
Majelis hakim yang diketuai M Damis menyatakan, yang bersangkutan saat kasus ini terjadi
masih menjabat sebagai Sekda Sulsel bertanggung jawab atas pemberian dana bansos
terhadap 202 lembaga, organisasi, dan yayasan senilai Rp 8,867 miliar. Belakangan
diketahui, ke-202 lembaga itu tidak jelas keberadaannya, alamat tidak ada, dan ada yang
alamatnya ada tetapi tidak diketahui lembaganya.
Atas vonis itu, Muallim menyatakan banding. Karena saya meyakini tak bersalah, saya
menyatakan banding, katanya di hadapan sidang. Adapun pihak jaksa penuntut umum yang
diwakili Greafik LTK dan Muhammad Yusuf menyatakan pikir-pikir atas vonis tersebut.
Di Sulawesi Tengah, Kejaksaan Negeri Palu melakukan penahanan kota terhadap pejabat
Kementerian Perumahan Rakyat, Andri Dirgantara. Perlakuan atas tersangka korupsi
pembangunan rumah susun sederhana sewa ini dinilai tak memberi efek jera.
Sejak Kamis lalu, tersangka menjadi tahanan kota menyusul pelimpahan kasus ini dari
Kepolisian Resor Palu. Ada surat jaminan dari atasan AD (Andri Dirgantara) dari
kementerian, ujar Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Palu Nur Alim Rachim.
Polres Palu menetapkan dua tersangka dalam kasus pembangunan rusunawa di kompleks
RSUD Anatapura, Palu. Selain Andri, polisi juga menjerat Agusry Membia, rekanan proyek.
Andri jadi pejabat pembuat komitmen dalam proyek milik Kemenpera dari APBN 2013
sebesar Rp 5 miliar. Ia menandatangani dokumen pencairan dana 100 persen meski proyek
belum selesai.
Kejati Jawa Tengah menahan mantan Bupati Kudus periode 2003-2008, M Tamzil, tersangkakasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana pendidikan Kabupaten Kudus tahun
2004- 2005. Kasus itu merugikan negara sebesar Rp 2,85 miliar.
Asisten Intelijen Kejati Jateng, Yacob Hendrik, Senin, menjelaskan, penahanan tersebut
dilakukan bertepatan dengan pelimpahan tahap kedua, yaitu proses menuju persidangan.
Selain Tamzil, kejati juga menahan dua tersangka lain, yaitu mantan Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Kudus Ruslin serta Direktur CV Ghani and Son, Abdul Ghani.
Hendrik menjelaskan, Tamzil melakukan penunjukan langsung rekanan atas proyek
pengadaan sarana dan prasarana pendidikan tanpa melalui proses lelang. Total proyektersebut mencapai Rp 19 miliar. Diduga dana sebesar Rp 2,85 miliar mengalir ke sejumlah
pihak. Dalam proses penyidikan, pihak CV Ghani and Son telah mengembalikan kerugian
negara sebesar Rp 1,8 miliar. Penahanankami lakukan untuk mempermudah proses
persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang dan agar para tersangka tidak
menghilangkan barang bukti, ujarnya.(ENG/VDL/ZAL/UTI)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
44/97
Warga Tetap Melarang
Penanggulangan Lumpur Lapindo BelumBisa Dilakukan
SIDOARJO, KOMPASUpaya penanggulangan luapan lumpur Lapindo yang
menyembur dari Sumur Banjarpanji di Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur,
hingga kini masih terhenti. Akibatnya, kondisi sejumlah tanggul kritis dan rawan jebol.
Bahkan, dipastikan lumpur meluber keluar tanggul apabila hujan mengguyur.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Dwinanto Hesti Prasetyo,mengatakan, pihaknya tidak dapat berbuat banyak menghadapi sikap warga korban lumpur
yang bersikeras melarang aktivitas penanggulangan. Langkah yang dilakukan saat ini tidak
lebih dari pemantauan sejumlah titik tanggul yang dianggap kritis.
Sebenarnya kami ingin segera aktif karena musim hujan semakin dekat sehingga aliran
lumpur berpotensi meluber keluar tanggul. Namun, kami tidak ingin bentrok dengan warga,
ujar Dwinanto, Senin (29/9), di Sidoarjo.
Seperti diberitakan sebelumnya, empat bulan ini BPLS tidak bekerja karena dihalangi warga.
Akibatnya, upaya penanggulangan semburan lumpur berhenti total. Kondisi tanggul kritis,
bahkan tanggul titik 68 jebol dan lumpur meluber ke permukiman warga.
Menyikapi kondisi itu, BPLS mengadakan rapat kerja dengan Bupati Sidoarjo dan Gubernur
Jatim, Rabu (24/9). Hasilnya ada dua pilihan.
Pertama, pemerintah menalangi pembayaran sisa ganti rugi, lalu Lapindo membayar kepada
pemerintah. Pilihan kedua, pemerintah membayar sisa ganti rugi dan tanah warga yang
dibayar itu menjadi aset negara. Nilai yang ditanggung Rp 786 miliar dari total tunggakan
Lapindo sebesar Rp 1,256 triliun.
Menanggapi niat baik pemerintah menyelesaikan pembayaran ganti rugi, warga korban
lumpur, Minggu, menggelar doa bersama (istigasah). Dalam acara di tanggul titik 42 Desa
Jatirejo, Porong, itu, mereka menggelar doa sebagai ungkapan syukur.
Warga menunggu
Namun, warga korban tidak serta-merta bergembira. Alasannya, mereka menunggu uang
ganti rugi cair. Sikap warga didasari pengalaman selama delapan tahun menderita akibat
pembayaran ganti rugi yang tertunggak.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
45/97
Kami menyambut baik rencana pemerintah membayar sisa gantirugi yang menjadi
tanggungan PT Lapindo Brantas Inc dari dana APBN. Namun, sebelum pembayaran
terealisasi, penanggulangan lumpur belum boleh dilakukan, ujar Djuwito, koordinator warga
korban lumpur Lapindo.
Warga beralasan sudah kenyang dengan janji-janji pelunasan yang diberikan Lapindo dan
Minarak Lapindo Jaya. Sekarang pemerintah juga menjanjikan akan menyelesaikan masalah
itu. Namun, karena pengalaman sebelumnya, yakni janji kerap diingkari, warga menjadi tidak
mudah percaya.
Pokoknya kami tidak percaya sebelum menerima uangnya. Apalagi ini, kan, prosesnya
masih panjang, ujar Sunarni, salah satu korban lumpur.
Bupati Sidoarjo Syaiful Illah meminta warga korban lumpur bersabar menunggu. Ia juga
meminta warga mengizinkan BPLS bekerja supaya semburan lumpur tertanggulangi.
Tolong jangan jadi orang jahat, izinkan BPLS beraktivitas demi kebaikan warga Sidoarjo,
kata Syaiful.
Dapat dipidanakan
Syaiful sempat mengingatkan warga, jika tetap menghalangi kerja BPLS, mereka dapat
dipidanakan. Ia khawatir jika BPLS tidak bekerja, akan berdampak melubernya semburan
lumpur, terutama di tanggul titik 22 Desa Siring. Luberan akan mengenai rel kereta dan jalan
sehingga melumpuhkan transportasi dan ekonomi di Sidoarjo dan Jawa Timur.
Namun, permintaan Bupati Sidoarjo itu belum dituruti oleh warga.
Lumpur Lapindo mulai menyembur 29 Mei 2006. Luberan lumpur panas mengenai 621
hektar kawasan di Kecamatan Tanggulangin, Porong, dan Jabon.
Masyarakat yang terkena lumpur masuk dalam peta area terdampak mendapat ganti rugi dari
Lapindo Brantas. Adapun masyarakat di luar peta mendapat penggantian dari pemerintah.
Satu meter persegi tanah dinilai Rp 1 juta per dan 1 meter persegi bangunan Rp 1,5 juta.
Namun, Lapindo tidak menunaikan kewajibannya sehingga menunggak pembayaran Rp1,256 triliun. Jumlah itu terdiri dari tanggungan terhadap warga sebesar Rp 786 miliar dan
sekitar Rp 500 miliar tanggungan terhadap pelaku usaha korban lumpur. (NIK)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
46/97
Pelaku Dituntut 4 Bulan
PenjaraSLEMAN, KOMPASAbdul Kholiq (39), terdakwa kasus penyerangan rumah Direktur
Galang Press Julius Felicianus (54), di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,
dituntut 4 bulan penjara oleh jaksa penuntut umum. Tuntutan jaksa tersebut dinilai terlalu
ringan dan tidak memberi efek jera kepada para pelaku kekerasan dan intoleransi di DIY.
Tuntutan kepada Abdul Kholiq itu dibacakan Jaksa Penuntut Umum Sugana dalam
persidangan di Pengadilan Negeri Sleman, Senin (29/9). Sidang yang dipimpin Ketua Majelis
Hakim Marliyus itu hanya berlangsung sekitar 15 menit dan dihadiri oleh belasan rekanterdakwa.
Dalam tuntutannya, Sugana menyebut Kholiq terbukti melakukan kekerasan di rumah Julius
di Dusun Tanjungsari, Desa Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, pada Kamis malam, 29
Mei 2014, bersama sekitar empat orang lain. Kholiq disebut memukul dan melemparkan pot
bunga kepada Julius sehingga korban mengalami patah tulang selangka kiri serta luka di
kepala.
Kholiq dan kawan-kawan juga melakukan kekerasan terhadap korban lain bernama Nur
Wahid yang kala itu sedang duduk di teras rumah Julius. Menurut Sugana, Kholiq memukuliNur Wahid sehingga korban mengalami luka memar di kepala dan tangan kiri.
Terdakwa dan pelaku lain juga merobohkan sejumlah sepeda motor yang ada di depan
rumah Julius, serta melakukan pelemparan yang mengakibatkan kaca jendela dan lampu
taman pecah serta taman di depan rumah menjadi rusak, katanya.
Sugana menambahkan, peran Kholiq dalam kekerasan itu didasarkan pada sejumlah
kesaksian di persidangan, baik yang dituturkan langsung oleh saksi maupun kesaksian tertulis
yang dibacakan oleh jaksa. Faktor yang memberatkan Kholiq adalah perbuatannya
menimbulkan keresahan di masyarakat. Sementara itu, faktor meringankan antara lain adanya
kesepakatan damai antara pelaku dan korban dalam kasus tersebut.
Perbuatan terdakwa melanggar Pasal 170 Ayat 2 ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP). Karena itu, kami sebagai jaksa penuntut umum menuntut supaya majelis hakim
memutuskan menyatakan terdakwa terbukti bersalah dan menjatuhkan pidana penjara 4 bulan
dikurangi masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani, ujar Sugana.
Sesudah pembacaan tuntutan, sidang ditunda hingga Kamis (9/10) dengan agenda pembelaan
dari terdakwa dan kuasa hukumnya.
Disayangkan
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
47/97
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
48/97
Pejabat Diduga Memalsukan
Izin KampusPALU, KOMPAS Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Palu, Sulawesi
Tengah, Rahman A Intang membangun rumah toko di dekat kampus Institut Agama Islam
Negeri Palu dengan memalsukan persetujuan dari lembaga tersebut. Pihak kampus mendesak
Pemerintah Kota Palu untuk mencabut izin mendirikan bangunan ruko itu.
Ruko yang dibangun mulai Mei lalu itu berada di Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.
Ruko tiga lantai yang dibangun di atas lahan seluas 157 meter persegi itu berada persis di
samping timur kampus IAIN Palu.
Hari Senin (29/9), sekitar 200 mahasiswa anggota Badan Eksekutif Mahasiswa IAIN Palu
berunjuk rasa di Balai Kota Palu. Kami mendesak pihak berwajib untuk mencabut IMB ruko
tersebut karena melanggar prosedur yang ditetapkan. Ada pemalsuan tanda tangan pejabat
kampus yang kami nilai sangat memalukan dilakukan oleh seorang pejabat pemerintahan,
ujar Agus Salim, koordinator aksi.
Menurut Agus, cacatnya penerbitan IMB ruko tersebut mengindikasikan adanya konspirasi
antara pemerintah dan pengembang. Kami sudah protes pembangunan ruko pada Mei lalu,
tetapi tidak ada respons positif dari pemerintah, ujarnya.
IMB ruko tersebut terbit pada 2012. Saat itu, Rahman menjabat Sekretaris Dinas Penataan
Ruang dan Perumahan, dinas yang berhak memverifikasi dan mengeluarkan IMB.
Dalam lembaran pernyataan persetujuan tetangga yang diperolehKompas,tercantum tanda
tangan yang mengatasnamakan STAIN (kini IAIN). Namun, tidak disebutkan jabatan
penanda tangan. Hal sama juga terjadi kepada tiga pemberi rekomendasi lain dengan nama
Taman Budaya 1, Taman Budaya 2, dan Jalan.
Kami sudah cek semua ke pegawai kampus, tidak ada yang pernah membubuhkan tandatangan. Jelas ini rekayasa yang melukai dunia akademis. Tidak ada pilihan lain bagi
pemerintah selain mencabut IMB dan menghentikan pembangunan, ujar Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama IAIN Palu, Muhtadin Dg Mustafa.
Muhtadin memastikan, pihaknya akan memproses secara hukum pengembang atau pemilik
ruko atas pemalsuan rekomendasi persetujuan tetangga.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Penataan Ruang dan Perumahan Kota Palu Singgih B
Prasetyo mengatakan, penanganan kasus yang melibatkan Rahman tersebut berada di bawah
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Palu Ansyar Sutiadi.
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
49/97
Ketika menerima mahasiswa, Ansyar mempersilakan IAIN memproses hukum pemberi izin,
(Dinas Penataan Ruang dan Perumahan), serta pemilik ruko. (VDL)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
50/97
Turki Kerahkan Tank
Obama: Agen Rahasia AS MeremehkanNIIS
MURSITPINAR, SENINTurki mengerahkan tank-tank mereka di sebuah
perbukitan, mengarah ke kota perbatasan dengan Suriah, Kobani, yang sepekan lebih
dikepung milisi Negara Islam di Irak dan Suriah, Senin (29/9). Ankara akan
mengajukan usul kepada parlemen, meminta mandat aksi militer di Irak dan Suriah
bersama pasukan koalisi.
Menurut koresponden kantor beritaReuters, sedikitnya 15 tank dikerahkan Turki di dekat
pangkalan militer di sebelah barat laut Kobani. Moncong senjata tank-tank Turki itu
mengarah ke teritorial Suriah.
Pengerahan tank Turki itu sebagai respons atas tindakan milisi Negara Islam di Irak dan
Suriah (NIIS) yang menembakkan artileri ke wilayah Turki. Kepulan asap tembakan terlihat
membubung ke angkasa di sisi timur dan barat Kobani.
Selama ini Turki menahan diri, tak mau terlibat atau bergabung dengan pasukan koalisi
internasional melawan NIIS. Sikap itu diambil Turki terkait penahanan puluhan diplomat dan
keluarga mereka oleh NIIS di Mosul.
Melalui operasi rahasia, Turki berhasil membebaskan warganya yang disandera NIIS.
Dilaporkan, sandera Turki itu ditukar dengan pembebasan 50 personel NIIS.
Setelah warganya bebas, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan posisi Turki
telah berubah. Ia memberikan sinyal untuk bersikap lebih tegas terkait kelompok militan
NIIS.
Kami akan berdiskusi dengan lembaga terkait pekan ini. Kami pasti akan berada di posisi
yang seharusnya. Kami tak bisa berada di luar (terkait NIIS) ini, kata Erdogan.
Senin, Pemerintah Turki mengatakan sepertinya akan mengajukan usul kepada parlemen
dalam waktu 24 jam untuk memperoleh mandat aksi militer di Irak dan Suriah.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu berharap usulan itu dibahas parlemen hari Kamis.
Sambil menunggu mandat parlemen, Turki mengerahkan tank dan kendaraan lapis baja ke
perbatasan Suriah.
Dua tembakan NIIS jatuh di Turki. Militer Turki menegaskan akan membalas tembakan ke
wilayahnya. Lebih dari sepekan, NIIS mengepung Kobani atau Ain al-Arab, kota yang
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
51/97
didominasi warga Kurdi, dari tiga penjuru. Akibat serangan itu, lebih dari 150.000 warga
Kurdi Suriah mengungsi ke Turki. Sebelumnya, Turki telah kebanjiran lebih dari 1,5 juta
pengungsi Suriah.
Minggu malam, pesawat tempur Amerika Serikat terus menggempur NIIS di Suriah dengan
target tambang gas alam di Suriah timur. Demikian laporan Organisasi Pemantau Hak Asasi
Manusia Suriah (SOHR).
Serangan AS juga menghantam gudang penyimpanan padi, menewaskan warga sipil.
Serangan udara AS, dibantu lima negara Arab, dimulai Selasa lalu. Sejauh ini serangan itu
gagal menghentikan laju NIIS. Semalam, NIIS tinggal berjarak 5 kilometer dari Kobani.
Pengakuan
Dalam wawancara dengan stasiun televisi CBS, Minggu, Presiden AS Barack Obama
mengakui, agen rahasia AS telah meremehkan aktivitas NIIS di Suriah. Pada saat bersamaan,AS juga menilai terlalu tinggi kemampuan bertempur tentara Irak melawan NIIS.
Namun, selama beberapa tahun, saat berlangsung perang saudara di Suriah, tempat secara
esensial Anda menguasai wilayah begitu besar di luar kontrol pemerintah, mereka menyusun
diri kembali dan memanfaatkan kekacauan itu, kata Obama.Dan, tempat ini menjadi pusat
kelompok jihadis di seluruh dunia.(AP/AFP/REUTERS/SAM)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
52/97
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
53/97
Dari Taipei dilaporkan, Presiden Taiwan Ma Ying-jeou, Senin, meminta Beijing menerapkan
pendekatan damai dan hati-hati dalam menghadapi aksi unjuk rasa di Hongkong.
Beijing harus mendengar dengan saksama keinginan rakyat di sana. Kami mendukung
perjuangan rakyat Hongkong, tetapi tak menginginkan ada konflik, ujar Ma dalam
pernyataan tertulis.
Pemerintah Inggris juga menyuarakan kecemasan terkait eskalasi situasi di Hongkong.
Kementerian Luar Negeri Inggris meminta agar segera digelar dialog konsultasi demi
kemajuan demokrasi bekas koloninya itu. Pihak Inggris juga mengingatkan bahwa hak warga
Hongkong berunjuk rasa dilindungi Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris.
Deklarasi itu menyebutkan, Hongkong pada prinsipnya melestarikan sistem kapitalis dan cara
hidup sebelum penyerahan kembali wilayah itu dari Inggris ke Tiongkok hingga tahun 2047.
Perekonomian terpukul
Gelombang unjuk rasa besar yang terjadi empat hari terakhir itu juga memukul sektor
perekonomian Hongkong dan mengakibatkan saham jatuh 1,90 persen, Senin. Indeks Saham
Hang Seng dilaporkan jatuh sebesar 449,20 poin menjadi 23.229,21.
Bank-bank besar, termasuk HSBC, Citigroup, Bank of China, Standard Chartered, dan DBS,
bahkan terpaksa menutup sejumlah kantor cabang mereka dan meminta pegawai bekerja dari
rumah atau kantor cabang sekunder lain.
Menyikapi eskalasi unjuk rasa di Hongkong, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI)Hongkong mengimbau warga Indonesia tidak mendatangi lokasi unjuk rasa. Konsul
Pensosbud KJRI Helena Tuanakotta mengatakan, tiga wilayah yang perlu dihindari adalah
Mongkok, Causeway Bay, dan Admiralty.
Apabila tidak ada keperluan yang sangat mendesak, kami menganjurkan kepada warga
Indonesia yang berada di Hongkong agar tidak keluar, kata Helena.
Ia menambahkan, meskipun KJRI Hongkong berada di wilayah Causeway Bay, konsulat
tetap memberikan pelayanan seperti biasa. (AFP/BBC/REUTERS/DWA/JOS)
8/11/2019 Artikel Pilihan Kompas 30 september 2014
54/97
Irlandia Bantu Apple
Gelapkan PajakLONDON, SENINUni Eropa menuduh perusahaan raksasa teknologi Amerika Serikat,
Apple, mendapatkan bantuan dari Pemerintah Irlandia. Itu sebabnya, selama dua dekade
Apple menikmati fasilitas pajak rendah karena dukungan yang dianggap ilegal menurut UE.
Demikian diberitakan harian Inggris The Financial Times, Senin (29/9).
Sebuah komisi UE telah melakukan investigasi terhadap kebijakan perpajaka
Top Related