BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mesir adalah salah satu negara yang memiliki perabadan yang terkenal di dunia.Mesir Purba
adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat di
sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai dari Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM,
dan selanjutnya berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir
melalui periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode
ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Purba mencapai puncak
kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai mengalami
kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada periode akhir. Kekuasaan
firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, ketika Kekaisaran Romawi
menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi
Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode
kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di
lembah sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban
merdeka Mesir.
Peradaban Mesir ini tentunya memiliki kekhasan dan hal-hal unik untuk dibahas, agar tidak
menjadi cerita lalu dan hanya menjadi sekedar sejarah saja. Masing-masing bangsa pun
tentunya ingin menjaga peradaban mereka dengan peninggalan-peninggalan arsitekturalnya
yang memiliki nilai-nilai tersendiri. Dengan mempelajari dan memahami peradaban di
berbagai belahan dunia tentunya sedikit tidaknya kita bisa memahami kekayaan yang ada di
dunia dari segi peninggalan arsitekturalnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah peradaban Mesir Purba ?
2. Dimana saja pusat-pusat peradaban Mesir Purba ?
3. Apa saja peninggalan-peninggalan arsitektural yang ada pada masa peradaban Mesir
Purba ?
4. Siapa saja yang berpengaruh dalam peradaban Mesir Purba ?
5. Apa perbedaan peradaban Mesir Purba dengan peradaban bangsa-bangsa di dunia
lainnya ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah peradaban mesir purba.
2. Untuk mengetahui dimana pusat-pusat peradaban mesir purba.
3. Untuk mengetahui peninggalan-peninggalan arsitektural yang ada pada masa
peradaban mesir purba.
4. Untuk mengetahui siapa saja yang berpengaruh dalam peradaban mesir purba
5. Untuk mengetahui perbedaan peradaban mesir purba dengan peradaban bangsa-
bangsa dunia lainnya.
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN
2.1 LETAK GEOGRAFIS MESIR
Mesir adalah salah satu negara berkembang yang terletak di kawasan Afrika Utara yang
secara astronomis terletak di antara 22oLU – 31,5o LS dan 25oBT – 36oBT. Luas wilayah
Negara ini sekitar 997.739 km². Mesir mencakup Semenanjung Sinai (Asia Barat Daya) dan
sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Pada bagian barat Mesir berbatasan
dengan Libya, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan
perairan adalah Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur. Keadaan alam Mesir terbagi
menjadi empat daerah utama yaitu:
1. Semenanjung Sinai. Daerah ini terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan dengan puncak
tertinggi terletak di Gunung Jabel Katherina (1.602 m). Semenanjung Sinnai terletak di
sebelah timur Terusan Suez dan berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai dan
daratan Mesir dipisahkan oleh Terusan Suez. Terusan ini menghubungkan Laut Merah
dengan Laut Tengah dan menjadi pintu gerbang Asia ke Eropa, sehingga Mesir memiliki
posisi yang sangat strategis dalam jalur pelayaran dunia.
2. Gurun Arabia. Daerah ini diapit oleh pegunungan di tepi Laut Merah dan Lembah Sungai
Nil di bagian barat. Topografi wilayah ini berupa pegunungan sangat kasar,
bergelombang dan sangat tandus. Puncak tertinggi terdapat di Gunung Jabel Hemada
(1977 m).
3. Gurun Libya. Gurun Libya terletak di sebelah barat lembah Sungai Nil. Daerah ini
iklimnya sangat kering dan topografinya berupa daerah depresi kontinental (permukaan
daratan yang lebih rendah dari permukaan laut). Salah satu daerah depresi yang cukup
luas di daerah ini adalah Depresi Qatara yang terletak di sebelah selatan Kota El Alamein
Gambar 2.1.1 Peta Mesir
4. Lembah Sungai Nil. Daerah ini berupa dataran rendah yang sangat subur dengan aliran
Sungai Nil yang menjadi sungai terpanjang di dunia (5.600 km). Lembah Sungai Nil
menjadi pusat pertanian, pemusatan penduduk, sumber air bersih dan irigasi di Mesir.
Lembah Sungai Nil juga menjadi pusat peradaban Mesir Kuno
Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian
besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni. Mesir terkenal
dengan peradaban kuno dan beberapa peninggalan kuno termegah di dunia, misalnya
Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di
wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di
seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di
wilayah Arab dan Timur Tengah.
Sebagian besar penduduk bermukim di sepanjang lembah Sungai Nil, dan sekitar 40%
tinggal di daerah perkotaan. Perekonomian Mesir bertumpu pada sektor pertanian dan
pertambangan. Bendungan Aswan di Sungai Nil berperan penting pada peningkatan
pertanian dan industri. Turbin. Bendungan Aswan menghasilkan hidroelektrik (listrik
dengan sumber tenaga air) dalam jumlah besar untuk keperluan industri. Air ditampung
untuk mengubah daerah gurun yang kering menjadi ribuan hektar tanah pertanian yang
subur. Mayoritas penduduk Mesir mencari nafkah dengan cara bertani dengan hasil utama
kapas (60% dari seluruh ekspor Mesir), jagung, gandum, tebu, sayuran, kurma dan buah-
buahan. Selain sektor pertanian Mesir juga memiliki kekayaan barang tambang yang berupa
minyak bumi (terdapat di Semenanjung Sinai, El-Alamein, dan Gurun Arabia), besi, timbal,
emas, asbes, krom, dan belerang.
2.2 SEJARAH PERADABAN MESIR PURBA
Di wilayah Mesir terutama di sepanjang hilir sungai Nil sejak zaman prasejarah telah
berkembang suatu peradaban yang tinggi di dunia. Peradaban ini lahir di sekitar lembah
Sungai Nil. Lahirnya peradaban lembah sungai Nil di Mesir disebabkan karena kesuburan
tanah disekitar lembah sungai. Hal inilah yang menarik perhatian manusia untuk mulai
hidup dan membangun peradaban ditempat tersebut.
Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia yaitu mencapai 6400 kilometer. Sungai Nil
bersumber dari mata air di dataran tinggi (pegunungan) Kilimanjaro di Afrika Timur. Sungai
Nil mengalir dari arah selatan ke utara bermuara ke Laut Tengah. Ada empat negara yang
dilewati sungai Nil yaitu Uganda, Sudan, Ethiopia dan Mesir.
Setiap tahun sungai Nil selalu
banjir. Luapan banjir itu
menggenangi daerah di kiri
kanan sungai, sehingga menjadi
lembah yang subur selebar antara
15 sampai 50 kilometer. Di
sekeliling lembah sungai adalah
gurun. Batas timur adalah gurun
Arabia di tepi Laut Merah. Batas
selatan terdapat gurun Nubia di
Sudan, batas barat adalah gurun
Libya. Kemudian batas utara
Mesir adalah Laut Tengah.
Menurut mitos, air sungai yang
mengalir terus tersebut adalah air
mata Dewi Isis yang selalu sibuk
menangis dan menyusuri sungai
Nil untuk mencari jenazah puteranya yang gugur dalam pertempuran.
Gambar 2.2.1 Peta Sungai Nil
Namun secara ilmiah, air tersebut berasal dari gletsyer yang mencair dari pegunungan
Kilimanjaro sebagai hulu sungai Nil. Peranan sungai Nil begitu penting bagi lahirnya
kehidupan masyarakat di lembah sungai tersebut. Maka tepatlah jika Herodotus
menyebutkan “Mesir adalah hadiah sungai Nil” (Egypt is the gift of the Nile)
Lembah sungai Nil yang subur mendorong masyarakat untuk bertani. Air sungai Nil
dimanfaatkan untuk irigasi dengan membangun saluran air, terusan-terusan dan waduk. Air
sungai dialirkan ke ladang-ladang milik penduduk dengan distribusi yang merata. Hasil
pertanian Masyarakat peradaban Mesir adalah gandum, padi-padian yang biji atau buahnya
keras seperti jagung.
Masyarakat peradaban Mesir kuno pada umumnya hidup sebagai petani gandum, beras, dan
jagung serta sebagian pedagang. Mereka sudah dapat mengembangkan ilmu alam (astronomi
dan astrologi). Selain pengembangan dalam ilmu pengetahuan, mereka juga memiliki
pencapaian yang luar biasa. Pencapaian-pencapaian peradaban Mesir Kuno antara lain:
Teknik pembangunan monumen seperti piramida, kuil, dan obelisk
Pengetahuan matematika
Teknik pengobatan
Sistem irigasi dan agrikultur
Teknologi tembikar glasir bening dan kaca
Seni dan arsitektur yang baru
Sastra Mesir Kuno
Traktat perdamaian pertama yang pernah diketahui
Seni dan arsitekturnya banyak ditiru, dan barang-barang antik buatan peradaban ini dibawa
hingga ke ujung dunia. Reruntuhan-reruntuhan monumentalnya menjadi inspirasi bagi
pengelana dan penulis selama berabad-abad.
2.3 SISTEM KEKUASAAN RAJA-RAJA MESIR KUNO
Sejarah politik di Mesir awal mulanyal terbentuk dari komunitas-komunitas atau kelompok-
kelompok di desa-desa, dimana komunitas-komunitas yang ada membentuk kerajaan-
kerajaan kecil atau pemerintahan desa. Maka dari itu desa disebut dengan Nomen. Dari
desa-desa kecil inilah berkembang menjadi kota yang kemudian pada saat itu disatukan
menjadi kerajaan Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Proses perkembangannya berawal dari tahun
4000 SM tetapi pada tahun 3400 SM seorang penguasa yang bernama Menes
mempersatukan kedua kerajaan itu menjadi satu kerjaan Mesir yang sangat besar.
Mesir adalah sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun. Raja yang
bergelar Firaun ini berkuasa secara mutlak. Firaun dianggap sebagai dewa dan dipercaya
sebagai putera dari Dewa Osiris. Semua kekuasaan berada ditangannya baik itu sipil, militer
maupun agama. Sebagai penguasa dalam militer Firaun berperan sebagai seorang panglima
perang, sedangkan pada saat damai Firaun memerintahkan tentara-tentaranya untuk
membangun kanal-kanal dan jalan raya. Sejak tahun 3400 SM sejarah Mesir diperintah oleh
30 dinasti yang berbeda yang terdiri dari tiga zaman. Secara garis besar keadaan
pemerintahan raja-raja Mesir adalah sebagai berikut:
Kerajaan Mesir Tua (2660 – 2180 SM)
Kerajaan Mesir Tua ini lahir yaitu setelah Menes berhasil mempersatukan Mesir Hulu dan
Mesir Hilir. Sebagai pemersatu inilah Menes diberi gelar Nesutbiti dan digambarkan
memakai mahkota kembar. Kerajaan Mesir Tua disebut dengan zaman piramida dikarenakan
pada masa itu dibangun piramida-piramida yang terkenal misalnya saja piramida Sakarah
dari Firaun Joser. dan Piramida di Gizeh adalah makam dari Firaun Cheops, Chifren dan
Menkawa.
Runtuhnya Kerajaan Mesir Tua ini dikarenakan
sejak tahun 2500 SM, dimana pada saat itu
pemerintahannya mengalami kekacauan.
Bangsa-bangsa dari luar misalnya dari Asia
Kecil melancarkan serangan ke Mesir sehingga
pada saat itu para bangsawan banyak yang
melepaskan diri dan ingin berkuasa sendiri-
sendiri. Akhirnya saat itulah terjadi perpecahan
di antara Mesir Hilir dan Mesir Hulu. Gambar 2.3.1 Piramida Sakarah.
Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM)
Lahirnya Kerajaan Mesir Tengah dikenal dengan tampilnya
Sesotris III. Sesotris III berhasil memulihkan persatuan dan
mulai membangun kembali Mesir. Tindakannya itu diantaranya
kembali membuka tanah pertanian, membangun proyek irigasi,
pembuatan waduk dan lain-lain. Beliau mulai meningkatkan
perdagangan serta membuka hubungan dagang dengan
Palestina, Syria dan pulau Kreta. Selain itu Sesotris III juga
berhasil memperluas wilayahnya ke selatan sampai Nubia (kini
Ethiopia).
Gambar 2.3.2 Patung Sesotris III
Kerajaan Baru (1570 - 1075 SM)
Firaun-firaun Kerajaan Baru berhasil membawa kesejahteraan yang tidak bisa ditandingi
sebelumnya. Perbatasan mulai diamankan dan hubungan diplomatik dengan negara tetangga
diperkuat. Pada saat itu Raja yang terkenal adalah Thutmosis III. Beliau berhasil
memperluas dan memindahkan pusat pemerintahan yang awalnya di Memphis ke Thebe.
Para firaun juga membangun monumen untuk memuliakan
pencapaian yang mereka capai sendiri. Firaun perempuan yaitu
Hatshepsut mulai mengesahkan kekuasaannya. Masa
kekuasaannya yang berhasil dibuktikan oleh ekspedisi
perdagangan ke Punt, kuil kamar mayat elegan, pasangan obelisk
kolosal, dan kapel di Karnak.
Gambar 2.3.3 Patung Ramses II
Sekitar tahun 1350 SM, kestabilan Kerajaan Baru terancam dimana pada saat itu Amenhotep
IV naik tahta dan melakukan reformasi yang radikal dan kacau. Ia mengubah namanya
menjadi Akhenaten. Akhenaten memuja dewa matahari Aten sebagai dewa
tertinggi. Akhenaten juga memindahkan ibukota ke kota baru yang bernama Akhetaten
(kini Amarna). Ia tidak peduli masalah luar negeri dan terlalu asyik dengan gaya religius dan
artistiknya. Setelah kematiannya, kultus Aten segera ditinggalkan.
Setelah itu Ramses II naik tahta pada tahun 1279 SM. Masa raja Ramses II, wilayahnya
sampai ke Palestina, Sisilia dan Sardinia. Pada masa Raja Ramses II, Mesir menjadi lumpuh.
Akibatnya kerajaan ini tidak mampu menghadapi serangan-serangan dari luar.
Raja-raja yang memerintah zaman Mesir Baru antara lain:
1) Ahmosis I
2) Thutmosis I
3) Thutmosis III
4) Thutmosis III
5) Imhotep IV
6) Ramses II. Ramses II dikenal membangun bangunan besar bernama Ramesseum dan
Kuil serta makamnya di Abusimbel.
2.4 KEPERCAYAAN PADA MASA MESIR PURBA
Kaum Mesir Purba percaya akan kekuatan gaib dan adanya kehidupan setelah kematian.
Kehidupan mereka juga tergantung pada kekuasaan Firaun yang tidak bisa dipisahkan
sebagai manusia, pendeta dan wakil tertinggi. Masyarakat mesir percaya bahwa manusia
terdiri dari bagian fisik dan spiritual. Jadi setelah kematian aspek spiritual mereka akan lepas
dari tubuh dan mencari tubuh fisik mereka dalam bentuk lain seperti patung sebagai tempat
terakhir untuk pulang. Oleh karena itu masyarakat Mesir Purba menyembah patung- patung
yang di letakan di ruang di tengah sebuah kuil atau menyembah patung dirumah mereka.
Gambar 2.4.1 Patung Firaun
Adat pemakaman Mesir purba cukup unik. Karena percaya dengan adanya kehidupan
setelah kematian, mereka mengawetkan tubuh mayat. Dan mayat yang sudah dimumi
diletakkan kedalam sebuah peti berbentuk perahu yang melambangkan eratnya sungai
dengan kehiduoan manusia. Usaha pertama mereka menciptakan sebuah kuburan yaitu
berupa Mastaba.
Bentuk mastaba sederhana. Yaitu terbuat dari
tumpukan batu – batu kali atau batu – batu
gunung. Mastaba memiliki struktur persegi
panjang dengan atap datar yang dibangun
untuk menutupi ruang bawah tanah untuk
menyimpan mayat.
Gambar 2.4.2 Mastaba
Dari bentuk mastaba yang sederhana ini seiring dengan berjalannya dinasti berkembang
menjadi piramida tangga yang tidak lain adalah tumpukan – tumpukan mastaba. Contoh
mastaba yang tertua dan terkenal adalah Mastaba Firaun Aha dari dinasti ke II yang terletak
di Sakhara.n Bentuk mastaba ini semakin lama semakin berkembang dan menjadi bentuk
pyramid – pyramid raksasa yang lebih layak untuk tempat persemayaman seorang Firaun.
Dan proses berkembangnya bentuk mastaba menjadi bentuk pyramid ini memakan waktu
yang tidak singkat, yaitu sampai beratus – ratus tahun.
Terdapat perbedaan pula antara penguburan orang Mesir biasa dan orang Mesir kaya. Orang
mesir kaya biasanya dikuburkan dengan jumlah barang mewah yang lebih banyak. Tradisi
penguburan barang mewah dan barang – barang sebagai bekal almarhum juga berlaku pada
semua tanpa memandang status sosial. Pada permulaan kerajaan baru, Buku kematian
disertakan dalam kuburan mereka bersama dengan patung Shabti, patung yang dipercaya
akan membantu pekerjaan mereka di akhirat. Dan setelah pemakaman, kerabat yang masih
hidup diharapkan untuk sesekali membawa makanan ke dalam makam dan membacakan doa
atas nama almarhum.
Bangunan Kuil terbagi dalam 2 type. Yaitu tipe Cult- Temple yang fungsinya sebagai
tempat peribadatan dan pemujaan langsung ke dewa.
Gambar 2.4.3. Cult-Temple Gambar 2.4.4. Mortuary – temples
Bangunan kuil terdiri dari entrance hall yang terdiri dari tiang – tiang, Court atau halaman
dalam, lalu berikutnya alas hypostyle hall baru setelah itu ada ruang suci dan beberapa kapel
yang semuanya dikelilingi oleh dinding tinggi dengan lubang – lubang cahaya dari atas.
2.5 PENINGGALAN ARSITEKTUR PERADABAN MESIR
2.5.1 Bangunan Untuk Dewa-Kuil
Kuil dirancang terutama untuk dinikmati dari dalam, dan bukan dari luar sebagai
penghias alam. Bagian utamanya adalah sebuah pilon (2 piramid yang dipotong
puncaknya dan membentuk gerbang besar); sebuah halaman dengan tiang-tiang tanpa
atap, sebuah ruangan beratap tinggi dengan langit-langit yang disangga oleh tiang-tiang
kokoh dari batu pasir; sebuah tempat suci sebagai kamar pribadi Dewa yang
tersembunyi dibelakang dinding dan dikelilingi kamar-kamar upacara yang berukuran
kecil. Kuil tersebut makin kebelakang makin meninggi mengikuti teras-teras lantainya,
sedangkan langit-langitnya makin kebelakang makin menurun, sehingga secara
keseluruhan makin kedalam makin mengecil dan gelap yang mencerminkan
kemisteriusan. Dewa yang paling dipuja di seluruh Mesir adalah Dewa Matahari Amon
Re dan kuil yang paling besar di Karnak da Luxor.
Gambar 2.5.1 Kuil Karnak da Luxor Gambar 2.5.2.Komplek Kuil Karnak
Kuil Abu Simbel
Abu Simbel adalah kuil termegah peninggalan Mesir
Kuno di masa pemerintahan Firaun Ramses II pada
masa jaman kerajaan baru dan jaman kerajaan
Ptolemeus. Dibangun dengan desain dan konstruksi
yang istimewa. Membentang menembus perut bukit,
di Sungai Nil. Kuil ini dibangun tahun 1301 SM.
Gambar 2.5.3 Kuil Abu Simbel
Obelisk
Obelisk adalah monumen tinggi, ramping bersisi empat yang
dimahkotai kemuncak berbentuk piramida. Obelisk pada masa
Mesir purba biasanya terbuat dari monolit atau batu tunggal.
Tang tingginya sekitar 9 sampai 10 kali ukuran bidang dasar dan
di keempat sisinya ditulisi dengan huruf hieroglyph.Pada
dasarnya pembuatan obelisk adalah untuk pemujaan dewa
matahari.
Gambar 2.5.4 Obelisk
2.5.2 Bangunan makam (rumah abadi / Piramid)
Peninggalan bangunan Mesir yang terkenal adalah piramida dan kuil yang erat
kaitannya dengan kehidupan keagamaan. Piramida dibangun untuk tempat pemakaman
Firaun. Arsitek terkenal pembuat piramida adalah Imhotep.
Bangunan ini biasanya memiliki kamar bawah tanah, pekarangan dan kuil kecil di
bagian luarnya.Tiang-tiang dan dindingnya dihiasi dengan hiasan yang indah. Di bagian
dalam terdapat lorong-lorong, lubang angin dan ruang jenazah raja. Di depan piramida
terdapat spinx yaitu patung singa berkepala manusia. Fungsi spinx adalah penjaga
piramida. Bangunan makam merupakan bangunan yang dibuat secara bertahap mulai
dari bentuk yang sederhana sampai mencapai bentuk yang sempurna. Bentuk makam
tersebut adalah : Mastaba, Piramid, Tangga, Piramid bengkok dan akhirnya Piramid
sempurna.
Sphinx
Sphinx patung singa berkepala manusia diyakini
merupakan kepala Khufu. Memiliki panjang 3
meter dan tinggi 20 meter. Melambangkan watak
gagah laksana singa dan kepribadian lembut
laksana manusia.
Gambar 2.5.5 Sphinx
Piramid Zoser
Ini adalah pyramid besar pertama. Pyramid ini dibangun selama dinasti ke-
3, pada periode dinasti pertama. Arsiteknya yang bernama Imphotep merancang
bangunan ini untuk menjadi makam firaun Zoser (2649-2575 SM). Tinggi bangunan ini
mencapai 62 meter.
Gambar 2.5.6 Piramida Zoser
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1) Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika dan terpusat di
sungai Nil
2) Mesir merupakan sebuah kerajaan yang diperintah oleh raja yang bergelar Firaun.
3) Kerajaan yang pernaha ada di Mesir Kuno antara lain : Kerajaan Mesir Tua (2660 –
2180 SM) , Kerajaan Mesir Tengah (1640 – 1570 SM) ,KerajaanBaru(1570 - 1075
SM)
4) Salah satu contoh karya arsitektur di masa Mesir Kuno yaitu Cult- Temple dan
Mortuary – temples
PENINGGALAN ARSITEKTUR PADA ZAMAN MESIR PURBA
DOSEN PENGASUH :
Ir. IDA BAGUS SARJANA
Dr.Eng. I WAYAN KASTAWAN, ST., MA.
MAHASISWA :
KELOMPOK 1
MADE LUSI KAROLINA (1204205029)
I PUTU DEDY SUMANTRA (1204205032)
GEDE WISWA KARMA YOGA (1204205039)
PUTU ARI MARTINA DEWI (1204205052)
A.A DIAH PERMATA SARI (1204205063)
JURUSAN ARSITEKTUR