ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)PADA KORIDOR PASAR BESAR KOTA MALANG
OLEH : AKHMAD RADITYA M.F
PREVIEW SIDANG AKHIR
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015
DOSEN PEMBIMBING : DIAN RAHMAWATI ST. MT.
OLEH : AKHMAD RADITYA M.FNRP : 3611100002
KotaMalang Magnet
urbanisasidari Desa ke
KotaSektor formal
yang tidakcukup
menampungarus urbanisasi
INTRO SEKTOR INFORMAL
Tumbuhsuburnya sektorinformal kota
Sektor formalyang tidak
cukupmenampung
arus urbanisasiAdanyapedagang kaki
lima di KotaMalang
LATAR BELAKANG
PKL dalam kegiatan berdagangmengunakan fasilitas umum sebagai
lokasi berjualan
PKL menggangu pengguna jalan dan pejalankaki terlebih lagi menimbulkan kemacetan
PKL dalam kegiatan berdagangmengunakan fasilitas umum sebagai
lokasi berjualan
PKL menggangu pengguna jalan dan pejalankaki terlebih lagi menimbulkan kemacetan
Terjadi kesemrawutan yang diakibatkan bercampuraduknya kegiatan pedagang dalam satu lokasiserta tidak tertatanya dagangan PKl sehingga
menyebabkan kesan kumuh
Belum adanya upaya dari pemerintahKota Malang untuk menata Kegiatan PKL
di lokasi tersebut
RUMUSAN MASALAHfactor-faktor apa saja yang berpengaruh dalam penataan kegiatan
pedagang kaki lima (PKL) pada koridor jalan pasar besar KotaMalang ?
TUJUANMerumuskan arahan penataan kegiatan Pedagang kaki Lima (PKL)
pada Koridor Jalan Pasar Besar Kota Malang.?
SASARAN1. Mengidentifikasi karakteristik pedagang kaki lima koridor Jalan Pasar Besar Malang.2. Menganalisa factor-faktor yang berpengaruh dalam pentaan kegiatan pedagang kakilima jalan pasar besar kota malang.3. Merumuskan arahan penataan pedagang kaki lima pada jalan pasar besar kota malang.
Merumuskan arahan penataan kegiatan Pedagang kaki Lima (PKL)pada Koridor Jalan Pasar Besar Kota Malang.?
WILAYAH PENELITIANKOTA MALANG KEC. KLOJEN
KAWASAN PASAR BESAR
KORIDOR JALAN PASAR BESAR
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKAKaraktersitik PKLRustianingsih(2004),1. Fungsi Kegiatan2. Tingkat pendidikan3. Jenis Dagangan4. Lamanya Berprofesi5. Tingkat Pendapatan6. Kebutuhan Ruang7. Model Yg diinginkan8. Interaksi
Pengertian Sctor InformalSoedarsono (1985),Sathuraman(1991) Dan Hidayat (1996)sector informal merupakakegiatan usaha kecil yangberkembang karenapertumbuhan kesempatankerja di sektor formal tidaksecepat laju pertumbuhanpencari kerja.
Pengertian PKLKuntro dalam Purnama (2003),Sari, dalam Rosita(2006) Dll.pedagang kaki lima yangmemiliki usaha kecil yangmelayani kebutuhanbarang/makanan/jasa tanpamemiliki keahlian khusus danmodal yang tinggi sertamenggunakan ruang publicsebagai lokasi berjualan.
Aspek Fisik Jenis Branag yang diperdagangkan Jenis BarangAlat Peraga Sarana berdagang yang digunakan
Aspek Ekonomi Latar Belakang Ekonomi Modal usaha Tingkat Pendapatan
Aspek Sosial Usia pedagang UsiaAsal Daerah Asal DaerahLatar Belakang Pendidikan Tingkat pendidikan
Aspek Kegiatan Kebutuhan Ruang Luas Lapak Status Lapak
Pedagang yang menetap dan berpindah-pindah
Jam Operasional Berdagang Sifat berdagang Fungsi Berdagang
Karaktersitik PKLRustianingsih(2004),1. Fungsi Kegiatan2. Tingkat pendidikan3. Jenis Dagangan4. Lamanya Berprofesi5. Tingkat Pendapatan6. Kebutuhan Ruang7. Model Yg diinginkan8. Interaksi
Pengertian Sctor InformalSoedarsono (1985),Sathuraman(1991) Dan Hidayat (1996)sector informal merupakakegiatan usaha kecil yangberkembang karenapertumbuhan kesempatankerja di sektor formal tidaksecepat laju pertumbuhanpencari kerja.
Pengertian PKLKuntro dalam Purnama (2003),Sari, dalam Rosita(2006) Dll.pedagang kaki lima yangmemiliki usaha kecil yangmelayani kebutuhanbarang/makanan/jasa tanpamemiliki keahlian khusus danmodal yang tinggi sertamenggunakan ruang publicsebagai lokasi berjualan.
TINJAUAN PUSTAKA
Aspek Indikator Variabel
Aspek Psikologis Adanya Penertiban Suasana PsikologisAspek Hukum Sanksi Isentif dan disisentif
PERMASALAHAN danPENGELOLAAN PKL
KONSEP PENATAAN PKLBudiono dalam Fahri (2008)dan Sutrisno, Budi. Dkk 2007
STUDI KASUS(KOTA MALANG dan JAKARTA
SELATAN)
Aspek Hukum Sanksi Isentif dan disisentifAspek Lingkungan Kualitas Lingkungan Kebersihan Lokasi PKlAspek Ketertiban Tingkat Kemacetan Tingkat Kemacetan
Ssanksi terhadap yang melanggar Isentif dan DisisentifAspek Kebijakan Perijinan Perijinan
Aspek Sosial Penyuluhan/Sosialisasi Penyuluhan tentang sadar hukum Penyuluhan tentang waktu Berdagang
Komuniasi Intraksi antara Pemerintah dengan PKLPemberdayaan Jaminan Perlindungan
Pembinaan PKL Pengaturan Usaha Kerjasama antara PKL dan pemerintah
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan RASIONALISTIK dengan jenis
penelitian KUALITATIF bersifat EKSPLORATIF dengan model peneletian STUDI KASUS
POPULASI DANSAMPLING
TEKNIKPENGUMPULAN
DATAPOPULASI DAN
SAMPLING
PURPOSIVESAMPLINGPOPULASI
ANALISISSTAKEHOLDER
TEKNIKPENGUMPULAN
DATA
SURVEI PRIMER SURVEISEKUNDER
OBSERVASIWAWANCARA
SURVEI ISTANSISURVEI LITERATUR
Sasaran Aspek Indikator Variabel Definisi Operasional
Mengidentifikasi KarakteristikPKL dan MentiplogikanBerdasarkan Jenis BarangDagangan
Aspek Fisik Menjual barang dengan hargayang murah
Jenis Barang Jenis komoditi barang yang diperdagnagkan oleh PKL(Makanan/Jasa/dll)
Alat peraga Sarana berdagang yangdigunakan
Media/alat/tempat yang digunakan berdagang olehPKL(Gerobak/Kios/Tikar/dll)
Aspek Ekonomi Latar Belakang Ekonomi Modal usaha Sumber keuangan/materi yang diperoleh PKL dalammenjalankkan kegiatan usahanya(Pribadi/Bantuan/dll)
Tingkat Pendapatan Banyakanya rupiah yang didapatkan dalam sebulanselama kegiatan berdagang berlangsung(dalam satuan rupiah/Rp)
Aspek Sosial Usia pedagang Usia Usia PKL dalam menjalankan kegiatan usahanya(dalam satuan angka)
METODE PENELITIAN
Asal Daerah Asal Daerah Latar belakang daerah asal PKL yang menjalankankegiatan usahanya di lokasi penelitian.(Nama Daerah/Kota/Kabupaten)
Aspek Kegiatan Kebutuhan Ruang Luas Lapak Ukuran ruang yang dibutuhkan untuk menampungbarang dagangan PKL dalam menjalankankegiatan berdagang.(dalam satuan Meter)
Status Lapak Status kepemilikan tempat berdagang (usaha) PKL(Milik sendiri/Sewa/dll)
Pedagang yang menetap danberpindah-pindah
Jam OperasionalBerdagang
Waktu kegiatan berdagang PKL(pagi/siang/sore/malam/dll)
Sifat berdagang Cara yang digunakan PKL unutuk menjual barangdagangan
Fungsi Berdagang Fungsi kegiatan berdagang PKL dalam menjalankankegiatan usahanya.
Aspek Psikologis Adanya Penertiban Suasana Psikologis Keadaan psikologis PKL selama berjualan di fasilitasumum.
(Tidak Tenang/Tenang/dll)
Sasaran Aspek Indikator Variabel Definisi Operasional
Faktor-faktoryangberpengaruhdalampenataan PKL
AspekLingkungan
KualitasLingkungan
Kebersihan Lokasi PKl Kondisi lingkungan yang bebas dari sampah dan genangan air
AspekKetertiban
TingkatKemacetan
Tingkat Kemacetan Dampak lalu lintas yang diakibatkan dari adanya PKL
Ssanksi Isentif dan Disisentif Penghargaan atau sanksi bagi pedagang yang tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan
AspekKebijakan
Perijinan Perijinan Perizinan lokasi bagi PKL yang akan menjalankan kativitasnya di lokasi tersebut(dizinkan/tidak dizinkan)
Perizinan kegitan usaha bagi PKL yang akan menjalankan kativitasnya di lokasi tersebut(dizinkan/tidak dizinkan)
Jenis atau macam alat berdagang penjual yang dijinkan unutk berjualan
Kerjasama antara PKL dan pemerintah Bentuk program pemerintah bagi kegiatan PKL dalam menjalankan akktivitasnya
METODE PENELITIAN
Jenis atau macam alat berdagang penjual yang dijinkan unutk berjualan
Waktu kegiatan berdagang PKL yang diperbolehkan dan dilarang untuk berjualan(pagi/siang/sore/malam/dll)
Perizinan Luas Kawasan bagi PKL yang akan menjalankan kativitasnya di lokasi tersebut(dizinkan/tidak dizinkan dalam satuan meter)
Perizinan bagi PKL terkait jarak antara pedagang yang satu dnegan yang lain yang akanmenjalankan kativitasnya di lokasi tersebut(dizinkan/tidak dizinkan dalam satuan meter)
AspekSosial
Penyuluhan/Sosialisasi
Penyuluhan tentang sadar hukum Ada atau tidaknya penyuluhan mengenai sadar hukum(Hukum/dll)
Penyuluhan tentang waktu Berdagang Ada atau tidaknya penyuluhan mengenai waktu(Hukum/dll)
KomuniasiPemberdayaan
Intraksi antara Pemerintah dengan PKL Ada atau tidaknya interaksi antara PKL dan Pemerintah dalam menjalankan akktivitasnya(Hukum/dll)
Jaminan Perlindungan Bentuk perlindungan bagi kegiatan PKL dalam menjalankan akktivitasnya(Hukum/dll)
Pembinaan PKL Bentuk program pemerintah bagi kegiatan PKL dalam menjalankan akktivitasnya
Kerjasama antara PKL dan pemerintah Bentuk program pemerintah bagi kegiatan PKL dalam menjalankan akktivitasnya
TRANSECT MAP danDESKRIPSI
KUANTITATIF
CONTENT ANALISIS
METODE ANALISISMengidentifikasi karakteristik pedagang kaki
lima koridor Jalan Pasar Besar Malang.
Menganalisa factor-faktor yang berpengaruhdalam penataan kegiatan pedagang kaki lima
jalan
Karakteristik PKL danPengelompokan berdasarkan
jenis dagangan
Survei Primerdengan wawancara
TRIANGULASI
Menganalisa factor-faktor yang berpengaruhdalam penataan kegiatan pedagang kaki lima
jalan
Merumuskan arahan penataan pedagang kakilima pada jalan pasar besar kota malang
HASIL TUJUAN
Faktor yang berpengaruhdalam penataan
Survei Primer denganwawancara
Arahan Penataan PKL Sasaran 1 dan 2 sertakebijakan dan teori dan
Surveiy Primer
STAKEHOLDERS
Pemerintah Kepala Bidang Penertiban dan
Pengendalian PKL Dinas Pasar Kepala Bidang Tata Kota Bappeda
Kota Malang Kepala Seksi Trantib Satpol PP Kota
Malang Kepala Bidang Perdagangan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan KotaMalang
METODE ANALISIS
Pemerintah Kepala Bidang Penertiban dan
Pengendalian PKL Dinas Pasar Kepala Bidang Tata Kota Bappeda
Kota Malang Kepala Seksi Trantib Satpol PP Kota
Malang Kepala Bidang Perdagangan Dinas
Perindustrian dan Perdagangan KotaMalang
Kelompok MasyarakatAkademisi Ahli Tata RuangTokoh MasyarakatPaguyuban PKL Pasar Besar
GAMBARAN UMUM
Jasa7%
PNS3%
ABRI/TNI1%
Lainnya4%
Jumlah Penduduk BerdasarkanMata Pencahrian
KEPENDUDUKAN
PENGGUNAAN LAHANTRANSPORTASIPARKIRPEDESTRIANKONDISI PKL
Sebelah Utara : Jl. KH. Agus Salim dan Jl. KH. Achmad DahlanSebelah Timur : Jl. Gatot Subroto, Jl. Zainal Jakse dan Jl. Laksmana MartadinataSebelah Barat : Jl. SW. Pranoto, Jl. Sutan Sahir dan Jl. Ade Irma SuryaniSebelah Selatan : Jl. Wiro Margo
Pedagang
50%Swasta35%
Jasa7%
PNS3%
ABRI/TNI1%
Lainnya4%
KARAKTERISTIK PKL
Identifikasi KarakteristikPedagang Kaki Lima PadaKoridor Jalan Pasar Besar
Kota Malang
Proses Tahapan 1 Variabel yang didapat berdasarkansintesa tinjauan pustaka tahapan 1:1. Jenis Barang Dagangan2. Jenis Sarana Berdagang3. Tingkat Pendidikan4. Tingkat Pendapatan5. Modal Usaha6. Status Lapak7. Luas Lapak8. Asal Daerah9. Jam Operasional10. Fungsi Berdagang11. Sifat Berdagang12. Suasana Psikologis
Variabel yang didapat berdasarkansintesa tinjauan pustaka tahapan 1:1. Jenis Barang Dagangan2. Jenis Sarana Berdagang3. Tingkat Pendidikan4. Tingkat Pendapatan5. Modal Usaha6. Status Lapak7. Luas Lapak8. Asal Daerah9. Jam Operasional10. Fungsi Berdagang11. Sifat Berdagang12. Suasana Psikologis
TRANSECT MAP –DESKRIPTIF STATISTIK
KARAKTERISTIK PKL
20%
34%
46%
Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMA
44%
18%
22%
16%
Jenis Sarana Berdagang
Gerobak
Gelaran
Meja
Sepeda Motor
KARAKTERISTIK PKL
29%
8%
32%
13%12% 6%
Jenis Barang DaganganMakanan danminumanBuah
Aksesoris
Pakaian
Mainan danbuku/posterJasa service
8%
92%
Status Lapak
Milik Sendiri
Sewa72%
28%
Modal Usaha
Pribadi
Pinjaman
14%
24%
32%
30%
Tingkat Pendapatan
<500.000
500.000-1000.000
1000.000-1.500.000
>1.500.000
80%
20%
Suasana Psikologis
Tidak Tenang
Tenang
42%
58%
Asal Daerah
Kota Malang
Luar KotaMalang
83%
16% 1%
Luas Lapak
1-3 m2
4-6 m2
7-9 m2
KARAKTERISTIK PKL
89%
11%
Sifat Berdagang
Menetap
Berpindah 98%
2%
Fungsi Berdagang
PedagangEceran
PelayananJasa
3%13%
78%
3%1% 2%
Jam Operasional
Pagi-Siang
Pagi-Sore
Pagi-Malam
Siang-Sore
Siang-Malam
Sore-Malam
PETA PERSEBARAN PKL
PETA PERSEBARAN PKL
KARAKTERISTIK PKLNo. Variabel Karekteristik I
(Makanan dan Minuman)Karakteristik II
(Buah)Karakteristik III
(Pakaian)Karakteristik IV
(Kebutuhan Tersier)
1. Jenis SaranaBerdagang
Pedagang kaki lima (PKL)makanan dan minumanmenggunakan gerobakdorong sebagai saranaberdagang dalammelakukan aktivitasberdagang.
Pedagang kaki lima (PKL) buahmenggunakan gerobak dorong dansepeda motor sebagai saranaberdagang dalam melakukanaktivitas berdagang.
Pedagang kaki lima (PKL) pakaianmenggunakan meja, gelaran dangantungan sebagai sarana berdagangdalam melakukan aktivitasberdagang
Pedagang kaki lima (PKL)kebutuhan tersiermenggunakan meja, gelarandan gerobak sebagai saranaberdagang dalam melakukanaktivitas berdagang.
2. Jenis pedagangmenurut sifat
Mayoritas merupakanpedagang yang menetappada sekitar depan PasarBesar (Mall Matahari).
Mayoritas merupakan pedagangyang menetap pada Koridor JalanPasar Besar Segmen Selatandengan menempati trotoar danbahu jalan pada sisi timur.
Mayoritas merupakan pedagangyang menetap pada Koridor JalanPasar Besar Segmen Selatan denganmenemptai trotoar dan dinding tokopada sisi timur jalan
Mayoritas merupakanpedagang yang menetap padaKoridor Jalan Pasar BesarSegmen Utara denganmenempati trotoar pada satusisi barat jalan.
Mayoritas merupakanpedagang yang menetappada sekitar depan PasarBesar (Mall Matahari).
Mayoritas merupakan pedagangyang menetap pada Koridor JalanPasar Besar Segmen Selatandengan menempati trotoar danbahu jalan pada sisi timur.
Mayoritas merupakan pedagangyang menetap pada Koridor JalanPasar Besar Segmen Selatan denganmenemptai trotoar dan dinding tokopada sisi timur jalan
Mayoritas merupakanpedagang yang menetap padaKoridor Jalan Pasar BesarSegmen Utara denganmenempati trotoar pada satusisi barat jalan.
3. Tingkat Pendapatan Pedagang kaki limamakanan dan minumanmemiliki profit atau tingkatpendapatan berkisar Rp.1.000.000 hingga Rp.1.500.000. tingkat pendapatini dipengaruhi dari jenisdan harga yang dijualnya.
Pedagang kaki lima buah memilikiprofit atau tingkat pendapatan >Rp. 1.500.000. tingkat pendapat inidipengaruhi dari jenis danhargayang dijualnya.
Pedagang kaki lima pakaianmemiliki profit atau tingkatpendapatan Rp. 500.000 hingga Rp.1.000.000. tingkat pendapat inidipengaruhi dari jenis dan hargayang dijualnya.
Pedagang kaki limakebutuhan tersier memilikiprofit atau tingkat pendapatanRp. 500.000 hingga Rp.1.000.000. tingkat pendapatini dipengaruhi dari jenis danharga yang dijualnya.
4. Luas Lapak Luas lapak pedagang kakilima makanan dan minumandalam melakukan aktivitasberdagang berkisar 3 m2 - 7m2
Luas lapak pedagang kaki limabuah dalam melakukan aktivitasberdagang berkisar 2 m2 - 4 m2
Luas lapak pedagang kaki limapakaian dalam melakukan aktivitasberdagang berkisar 1 m2 - 3 m2
Luas lapak pedagang kakilima makanan dan minumandalam melakukan aktivitasberdagang berkisar 1 m2 -2m2 -
5. Jam Operasional Mayoritas Pedagang kakilima makanan dan minumanberdagang pada sianghingga sore hari
Mayoritas Pedagang kaki limabuah berdagang pada pagi hinggasore hari
Mayoritas Pedagang kaki limapakaian berdagang pada pagi hinggasore hari
Mayoritas Pedagang kakilima kebutuhan tersierberdagang pada siang hinggasore hari
PKL MAKANAN DAN MINUMAN
PKL BUAH
PKL PAKAIAN
PKL TERSIER
Faktor-Faktor yangBerepengaruh dalam
Penataan Pedagang KakiLima pada Koridor JalanPasar Besar Kota Malang
Proses Tahapan 2
Variabel yang didapat berdasarkansintesa tinjauan pustaka
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN
Variabel yang didapat berdasarkansintesa tinjauan pustaka
CONTENT ANALISIS
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKLHasil
Responden 1Kode
VariabelVariabel Penataan
PKlIndikasi
Berpengaruh(An)
Indikasi TidakBerpengaruh
(Bn)T.1 Kebersihan Lokasi
PKL3 -
T.2 Tingkat Kemacetan 5 -T.3 Isentif Dan Disentif 4 -T.4 Perijinan 2 -T.5 Penyuluhan Tentang
Sadar Hukum2 -
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
3 -
KelompokStakeholder
Pemerintahan (Government)
AsalInstansi/Lembaga
Dinas Pasar Kota Malang
NamaNarasumber
Bambang Sugihartono, SE,. Msi
JabatanKepala Bidang Pengendalian danPenertiban Pedagang Kaki Lima (PKL)
Penyuluhan WaktuBerdagang
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
3 -
T.8 Jaminan Perlindungan 2 -
T.9 Pembinaan PKL 9 -T.10 Pengaturan Usaha 2 -T.11 Kerjasama antara
PKL denganPemerintah
3 -
Variabel TambahanT.12 Fasilitas Umum -
T.13 Modal Usaha -
Modus Variabel Penataan PKL 9(Pembinaan)
-
Minimun Iterasi 2 -Rata-Rata Iterasi -
Jumlah Variabel Penataan 13 -
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKLHasil
Responden 2Kode
VariabelVariabel Penataan
PKlIndikasi
Berpengaruh(An)
Indikasi TidakBerpengaruh
(Bn)T.1 Kebersihan Lokasi
PKL8 -
T.2 Tingkat Kemacetan 5 -T.3 Isentif dan Disentif 3 -T.4 Perijinan 4 -T.5 Penyuluhan Tentang
Sadar Hukum3 -
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
5 -
KelompokStakeholder
Pemerintahan (Government)
AsalInstansi/Lembaga
Badan Perencanaan PembangunanDaerah Kota Malang
NamaNarasumber
Anis Januar, ST,. MT.
Jabatan Kepala Bidang Tata Kota
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
5 -
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
3 -
T.8 JaminanPerlindungan
2 -
T.9 Pembinaan PKL 3 -T.10 Pengaturan Usaha 4 -T.11 Kerjasama antara
PKL denganPemerintah
2 -
Variabel TambahanT.12 Fasilitas UmumT.13 Modal Usaha
Modul Variabel Penataan PKL 8(Kebersihan
Lokasi )
-
Minimun Iterasi 2 -Rata-Rata Iterasi -
Jumlah Variabel Penataan 13 -
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKLHasil
Responden 3Kode
VariabelVariabel Penataan
PKlIndikasi
Berpengaruh(An)
Indikasi TidakBerpengaruh
(Bn)T.1 Kebersihan Lokasi
PKL3 -
T.2 Tingkat Kemacetan 4 -T.3 Isentif dan Disentif 3 -T.4 Perijinan - 4T.5 Penyuluhan Tentang
Sadar Hukum3 -
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
2 -
KelompokStakeholder
Pemerintahan(Government)
AsalInstansi/Lembaga
Satuan PolisiPamong Praja KotaMalang
Nama Narasumber Drs. Agung Hariadi
Jabatan Kepala SeksiTrantibmas
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
2 -
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
4 -
T.8 JaminanPerlindungan
- 3
T.9 Pembinaan PKL 5 -T.10 Pengaturan Usaha 4 -T.11 Kerjasama antara
PKL denganPemerintah
3 -
Variabel TambahanT.12 Fasilitas UmumT.13 Modal Usaha
Modul Variabel Penataan PKL 5(Pembinaan )
4(Perijinan)
Minimun Iterasi 2 3Rata-Rata Iterasi
Jumlah Variabel Penataan 11 2
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKLHasil
Responden 4Kode
VariabelVariabel Penataan PKl Indikasi
Berpengaruh (An)Indikasi TidakBerpengaruh
(Bn)T.1 Kebersihan Lokasi
PKL6 -
T.2 Tingkat Kemacetan 5 -T.3 Isentif dan Disentif 6 -T.4 Perijinan 3 -T.5 Penyuluhan Tentang
Sadar Hukum3 -
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
3 -
KelompokStakeholder
Pemerintahan(Government)
AsalInstansi/Lembaga
Dinas Perindustriandan Perdagangan
Nama Narasumber Dra. Ida Mariani
Jabatan Kepala BidangPerdagangan
Penyuluhan WaktuBerdagang
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
4 -
T.8 Jaminan Perlindungan 3 -
T.9 Pembinaan PKL 4 -T.10 Pengaturan Usaha 4 -T.11 Kerjasama antara PKL
dengan Pemerintah4 -
Variabel TambahanT.12 Fasilitas Penunjang 3T.13 Modal Usaha -Modul Variabel Penataan PKL 6
(KebersihanLokasi dan isentif
dan disentif )
-
Minimun Iterasi 3 -Rata-Rata Iterasi -
Jumlah Variabel Penataan 11 -
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKLHasil
Responden 5Kode
VariabelVariabel Penataan
PKlIndikasi
Berpengaruh(An)
Indikasi TidakBerpengaruh
(Bn)T.1 Kebersihan Lokasi
PKL2 -
T.2 Tingkat Kemacetan 2 -T.3 Isentif dan Disentif 4 -T.4 Perijinan 7 -T.5 Penyuluhan Tentang
Sadar Hukum2 -
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
- 5
KelompokStakeholder
Civil Society (kelompokmasyarakat)
AsalInstansi/Lembaga
Paguyuban PKL PasarBesar Kota Mlang
Nama Narasumber Heri
Jabatan Ketua Paguyuban
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
- 5
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
4 -
T.8 JaminanPerlindungan
3 -
T.9 Pembinaan PKL 6 -T.10 Pengaturan Usaha - 3T.11 Kerjasama antara
PKL denganPemerintah
4 -
Variabel TambahanT.12 Fasilitas Penunjnag 5 -T.13 Modal Usaha 5 -
Modul Variabel Penataan PKL 7(Perijinan )
-
Minimun Iterasi 2 3Rata-Rata Iterasi -
Jumlah Variabel Penataan 11 2
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKLHasil
Responden 6Kode
VariabelVariabel Penataan PKl Indikasi
Berpengaruh (An)Indikasi TidakBerpengaruh
(Bn)T.1 Kebersihan Lokasi PKL - 2
T.2 Tingkat Kemacetan 1 -T.3 Isentif Dan Disentif - 2T.4 Perijinan 3 -T.5 Penyuluhan Tentang
Sadar Hukum2 -
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
2 -
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
2 -
KelompokStakeholder
Civil Society
AsalInstansi/Lembaga
Akademisi
Nama Narasumber Ibnu Sasongko
Jabatan Kajur/Dosen TataKota InstitutTeknologiNasional KotaMalang
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
2 -
T.8 Jaminan Perlindungan 2 -
T.9 Pembinaan PKL 2 -T.10 Pengaturan Usaha 1 -T.11 Kerjasama antara PKL
dengan Pemerintah1 -
Variabel Tambahan
T.12 Fasilitas Penunjang 4T.13 Modal Usaha -
Modul Variabel Penataan PKL 4(Fasilitas
Penunjang)
2(Kebersihan lokasi
PKL dan Isentif dandisentif)
Minimun Iterasi 1 2Rata-Rata Iterasi
Jumlah Variabel Penataan 11 2
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKL HasilResponden 7
KodeVariabel
Variabel Penataan PKl IndikasiBerpengaruh (An)
Indikasi TidakBerpengaruh
(Bn)T.1 Kebersihan Lokasi PKL 5 -
T.2 Tingkat Kemacetan 3 -T.3 Isentif dan Disentif 5 -T.4 Perijinan 3 -T.5 Penyuluhan Tentang
Sadar Hukum2 -
T.6 Penyuluhan WaktuBerdagang
3 -
T.7 Interaksi Pemerintahdengan PKL
3 -
KelompokStakeholder
Masyarakat (Civil
Society)AsalInstansi/Lembaga
Tokoh Masyrakat
Nama Narasumber WahyonoPrayogo SE.
Jabatan Ketua RW 08
Interaksi Pemerintahdengan PKL
T.8 Jaminan Perlindungan 3 -
T.9 Pembinaan PKL 3 -T.10 Pengaturan Usaha 5 -T.11 Kerjasama antara PKL
dengan Pemerintah3 -
Variabel TambahanT.12 Fasilitas Umum
Penunjang-
T.13 Modal Usaha -Modus Variabel Penataan PKL 5
(Kebersihan LokasiPKl, Isentif dan
disentif danpenagturan usaha)
-
Minimun Iterasi 2 -Rata-Rata Iterasi -
Jumlah Variabel Kerentanan 13 -
Variabel
Kelompok stakeholder KesimpulanGoverment Civil Society
G1 G2 G3 G4 C1 C2 C3
Kebersihan
LokasiPKL
3 8 3 6 2 2 5 Berdasarkan kombinasi hasil, diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable kebersihan lokasi berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima yang berada di wilayah penelitian,dengan alas an bahwa kebersihan merupakan salah satu bentukkeindahan kota terlebih lagi keberadaan PKL saat ini sangatmemprihatinkan. Dengan adanya kebersihan ini pembeli danpedagang sama-sama di untungkan. Tidak ada namanya sampah yangberserakan, selain itu kebersihan ini juga mementingkan makanansehat dan layak jual. Dari total keseluruhan pernyataan yang terulangsebanyak 8 kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh maka dapatdisimpulkan bahwasannya variable ini BERPENGARUH
B B B B B TB B
MATRIKS KOMBINASI STAKEHOLDER
Berdasarkan kombinasi hasil, diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable kebersihan lokasi berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima yang berada di wilayah penelitian,dengan alas an bahwa kebersihan merupakan salah satu bentukkeindahan kota terlebih lagi keberadaan PKL saat ini sangatmemprihatinkan. Dengan adanya kebersihan ini pembeli danpedagang sama-sama di untungkan. Tidak ada namanya sampah yangberserakan, selain itu kebersihan ini juga mementingkan makanansehat dan layak jual. Dari total keseluruhan pernyataan yang terulangsebanyak 8 kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh maka dapatdisimpulkan bahwasannya variable ini BERPENGARUH
TingkatKemacetan
5 5 4 5 2 1 3
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable tingkat kemacetan berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima yang berada di wilayah penelitian,dengan alasan bahwa tingkat kemacetan merupakan salah satu bentukkegiatan yang diakibatkan oleh PKL yang banyak berdagang di bahudan trotoar jalan yang semestinya tidak diperbolehkan karena dapatmengurangi lebar ruas jalan dan banyak kendaraan pembeli yangberhenti tepat di depan PKL untuk berbelanja sehingga menimbukankemacetan. Dari total keseluruhan pernyataan yang terulang sebanyak5 kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh maka dapatdisimpulkan bahwasannya variable ini BERPENGARUH
B B B B B B B
Variabel
Kelompok stakeholder Kesimpulan
Goverment Civil Society
G1 G2 G3 G4 C1 C2 C3
Isentif danDisentif
4 3 3 6 4 2 5Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable isentif dan disisentif berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima yang berada di wilayah penelitian,dengan alasan bahwa dengan adanya isentif dan didisentif ini kitadapat menkean jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pedagangdan juga kita dapat mengatur keberdaan pedagang dengan pemeberianperaturan dan sanksi dengan jelas.. Dari total keseluruhan pernyataanyang terulang sebanyak 6 kali dan seluruhnya menyatakanberpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannya variable iniSANGAT BERPENGARUH
B B B B B TB B
MATRIKS KOMBINASI STAKEHOLDER
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable isentif dan disisentif berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima yang berada di wilayah penelitian,dengan alasan bahwa dengan adanya isentif dan didisentif ini kitadapat menkean jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh pedagangdan juga kita dapat mengatur keberdaan pedagang dengan pemeberianperaturan dan sanksi dengan jelas.. Dari total keseluruhan pernyataanyang terulang sebanyak 6 kali dan seluruhnya menyatakanberpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannya variable iniSANGAT BERPENGARUH
B B B B B TB B
Perijinan
2 4 4 3 6 3 3
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable Perijinan berpengaruh dalam penataanpedagang kaki lima yang berada di wilayah penelitian, dengan alasanperijinan adalah dasar hukum keberadaan PKL atas lokasi yangmereka tempati, sehingga keberadaan PKL ini dapat pertanggungjawabkan. Dari total keseluruhan pernyataan yang terulang sebanyak 6kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh maka dapat disimpulkanbahwasannya variable ini SANGAT BERPENGARUH
B B TB B B B B
Variabel
Kelompok stakeholder Kesimpulan
Goverment Civil Society
G1 G2 G3 G4 C1 C2 C3
PenyuluhanTentangSadar
Hukum
2 3 3 3 2 2 2 Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable Peryuluhan tentang sadar hukumberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima yang berada diwilayah penelitian, dengan alasan PKL sangat memerlukanpenyuluhan tentang sadar hukum. Dari total keseluruhan pernyataanyang terulang sebanyak 3 kali dan seluruhnya menyatakanberpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannya variable iniBERPENGARUH
B B B B B B B
MATRIKS KOMBINASI STAKEHOLDER
PenyuluhanTentangSadar
Hukum
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable Peryuluhan tentang sadar hukumberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima yang berada diwilayah penelitian, dengan alasan PKL sangat memerlukanpenyuluhan tentang sadar hukum. Dari total keseluruhan pernyataanyang terulang sebanyak 3 kali dan seluruhnya menyatakanberpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannya variable iniBERPENGARUH
B B B B B B B
PenyuluhanWaktu
Berdagang
3 5 2 3 5 2 3
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholdermenyepakati bahwa variable Peryuluhan tentang waktu berdagangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima yang berada diwilayah penelitian, dengan alasan PKL sangat memerlukanpenyuluhan waktu berdagang. Dari total keseluruhan pernyataan yangterulang sebanyak 5 kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruhmaka dapat disimpulkan bahwasannya variable ini BERPENGARUHB B B B TB B B
Variabel
Kelompok stakeholder Kesimpulan
Goverment Civil Society
G1 G2 G3 G4 C1 C2 C3
InteraksiPemerintahdengan PKL
3 3 4 4 4 2 3 Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholder menyepakati bahwavariable interaksi dengan pemerintah berpengaruh dalam penataan pedagang kakilima yang berada di wilayah penelitian, dengan alasan interaksi pemerintahdengan PKL sangat penting dalam membuta kesepakatan.. Dari total keseluruhanpernyataan yang terulang sebanyak 4 kali dan seluruhnya menyatakanberpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannya variable iniBERPENGARUH
B B B B B B B
MATRIKS KOMBINASI STAKEHOLDER
InteraksiPemerintahdengan PKL
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholder menyepakati bahwavariable interaksi dengan pemerintah berpengaruh dalam penataan pedagang kakilima yang berada di wilayah penelitian, dengan alasan interaksi pemerintahdengan PKL sangat penting dalam membuta kesepakatan.. Dari total keseluruhanpernyataan yang terulang sebanyak 4 kali dan seluruhnya menyatakanberpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannya variable iniBERPENGARUH
B B B B B B B
JaminanPerlindunga
n
2 2 3 3 3 2 3 Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholder menyepakati bahwavariable Jaminan perlindungan berpengaruh dalam penataan pedagang kaki limayang berada di wilayah penelitian, dengan alasan jaminan perlindungan adalahdasar hukum keberadaan PKL atas lokasi yang mereka tempati, sehinggakeberadaan PKL ini dapat pertanggung jawabkan. Dari total keseluruhanpernyataan yang terulang sebanyak 3 kali dan seluruhnya menyatakanberpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannya variable iniBERPENGARUH
B B TB B B B B
Variabel
Kelompok stakeholder KesimpulanGoverment Civil Society
G1 G2 G3 G4 C1 C2 C3
PembinaanPKL
9 3 5 4 6 2 3Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholder menyepakati bahwa variablePembinaan PKL berpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima yang berada diwilayah penelitian, dengan alasan Pembinaan PKL salah satu hak yang penting untukmengntrol keberadaan PKL Dari total keseluruhan pernyataan yang terulang sebanyak 6kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannyavariable ini BERPENGARUH
B B B B B B B
MATRIKS KOMBINASI STAKEHOLDER
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholder menyepakati bahwa variablePembinaan PKL berpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima yang berada diwilayah penelitian, dengan alasan Pembinaan PKL salah satu hak yang penting untukmengntrol keberadaan PKL Dari total keseluruhan pernyataan yang terulang sebanyak 6kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh maka dapat disimpulkan bahwasannyavariable ini BERPENGARUH
PengaturanUsaha
2 4 4 4 3 1 5Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholder menyepakati bahwa variablePengaturan usaha berpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima yang berada diwilayah penelitian, dengan alasan pengaturan usaha, diperlukan unutk menciptakankondisi yang tepat, ketika banyak PKL yang tidak dapat diatur.. Dari total keseluruhanpernyataan yang terulang sebanyak 5 kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh makadapat disimpulkan bahwasannya variable ini BERPENGARUH
B B B B TB B B
Kerjasamaantara PKL
denganPemerintah
3 2 3 4 4 1 3
Berdasarkan kombinasi hasil , diketahui seluruh stakeholder menyepakati bahwa variablekerjasama berpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima yang berada di wilayahpenelitian, dengan alasan kerja sama merupakan salah satu cara agar mencapai ksepakatanantara PKL dengan Pemerintah. Dari total keseluruhan pernyataan yang terulangsebanyak 4 kali dan seluruhnya menyatakan berpengaruh maka dapat disimpulkanbahwasannya variable ini BERPENGARUHB B B B TB B B
Variabel Kondisi eksisiting Teori yang berkaitan Faktor
Kebersihan Lokasi PKL Kebersihan PKL masih dirasakurang hal ini disebabkankurangny kesadaran PKLdengan ditandainya banyaknyasampah yang ditimbulkan olehPKL
Hambatan utama penataan kebersihanadalah kurangnya kesadaran kolektif parapedagang akan kebersihan, merekacenderung mengabaikan kebersihan danmenyerahkan sepenuhnya kepada petugaskebersihan. Disamping itu sistemdrainase lingkungan yang buruk, saluranair yang kurang memadai jugamempengaruhi kualitas lingkungan disekitar lokasi PKL.
kesadaran kolektif para pedagang akan kebersihan,mereka cenderung mengabaikan kebersihan danmenyerahkan sepenuhnya kepada petugaskebersihan. Pada kondisi eksisiting kondisikebersihan PKL masih sangat kurang denganditandai banykanya sampah padaa sudut-sudutjalan. Sehingga salah satu faktor yang berpengaruhdalam penataan pedagang kaki lima adalahrendahnya kebersihan pada lokasi berdagangPKL.
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKL
Hambatan utama penataan kebersihanadalah kurangnya kesadaran kolektif parapedagang akan kebersihan, merekacenderung mengabaikan kebersihan danmenyerahkan sepenuhnya kepada petugaskebersihan. Disamping itu sistemdrainase lingkungan yang buruk, saluranair yang kurang memadai jugamempengaruhi kualitas lingkungan disekitar lokasi PKL.
kesadaran kolektif para pedagang akan kebersihan,mereka cenderung mengabaikan kebersihan danmenyerahkan sepenuhnya kepada petugaskebersihan. Pada kondisi eksisiting kondisikebersihan PKL masih sangat kurang denganditandai banykanya sampah padaa sudut-sudutjalan. Sehingga salah satu faktor yang berpengaruhdalam penataan pedagang kaki lima adalahrendahnya kebersihan pada lokasi berdagangPKL.
Tingkat Kemacetan Keberadaan PKL yangmenempati trotoar dan bahujalan menimbulkan penyempitanlebar jalan. Hal inimengakibatkan kemacetan padajalan tersebut. Terlebih lagikondisi jalan tersebut tergolongpadat.
Umumnya PKL tidak resmi/liar kurangperduli akan masalah ketertiban dankemacetan, justru mereka beranggapanbahwa dengan kemacetan tersebut akanmenjaring konsumen untuk membelibarang dagangannya (Bappeda kotaJakarta Utara, 2007)
Umumnya PKL tidak resmi/liar kurang perduliakan masalah ketertiban dan kemacetan. Padakondisi eksisiting keberadaan PKL inimenimbulakn kemacetan yang diakibatkan olehPKL yang menggunakan bahu jalan sebagai lokasiberdagang terebih lagi kondisi pada jalan tersebuttergolong padat. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki limaadalah Tingginya tingkat kemacetan yangdisebabkan oleh keberadaan PKL yangmenggunakan bahu jalan.
Variabel% Kondisi eksisiting Teori yang berkaitan Faktor
Isentif Dan Disentif Isentif dan disentif pada lokasitersebut belum ada. Karenamasih belum jelas mengenaiperaturannya.
Pengendalian kegiatan dilakukan melaluipenetapan peraturan zonasi, pemberianizin, perlakuan insentif dan disinsentif,serta pengenaan sanksi. Fungsipengendalian dan pemanfaatan ruang akandisesuaikan dengan kebutuhan dankedetailan rencana yang ada, danselanjutnya digunakan untuk menciptakantertib tata ruang (Rahmi, 2004).
Pengendalian kegiatan dilakukan melalui penetapanperaturan zonasi, pemberian izin, perlakuan insentifdan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Fungsipengendalian dan pemanfaatan ruang akandisesuaikan dengan kebutuhan dan kedetailanrencana yang ada, dan selanjutnya digunakan untukmenciptakan tertib tata ruang (Rahmi, 2004).Namun Isentif dan disentif pada lokasi tersebutbelum ada. Karena masih belum jelas mengenaiperaturannya.Belum Terdapat isentif dan disentifterhadap keberadaan PKL
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKL
Pengendalian kegiatan dilakukan melaluipenetapan peraturan zonasi, pemberianizin, perlakuan insentif dan disinsentif,serta pengenaan sanksi. Fungsipengendalian dan pemanfaatan ruang akandisesuaikan dengan kebutuhan dankedetailan rencana yang ada, danselanjutnya digunakan untuk menciptakantertib tata ruang (Rahmi, 2004).
Pengendalian kegiatan dilakukan melalui penetapanperaturan zonasi, pemberian izin, perlakuan insentifdan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Fungsipengendalian dan pemanfaatan ruang akandisesuaikan dengan kebutuhan dan kedetailanrencana yang ada, dan selanjutnya digunakan untukmenciptakan tertib tata ruang (Rahmi, 2004).Namun Isentif dan disentif pada lokasi tersebutbelum ada. Karena masih belum jelas mengenaiperaturannya.Belum Terdapat isentif dan disentifterhadap keberadaan PKL
Isentif Dan Disentif Isentif dan disentif pada lokasitersebut belum ada. Karenamasih belum jelas mengenaiperaturannya.
Pengendalian kegiatan dilakukan melaluipenetapan peraturan zonasi, pemberianizin, perlakuan insentif dan disinsentif,serta pengenaan sanksi. Fungsipengendalian dan pemanfaatan ruang akandisesuaikan dengan kebutuhan dankedetailan rencana yang ada, danselanjutnya digunakan untuk menciptakantertib tata ruang (Rahmi, 2004).
Pengendalian kegiatan dilakukan melalui penetapanperaturan zonasi, pemberian izin, perlakuan insentifdan disinsentif, serta pengenaan sanksi. Fungsipengendalian dan pemanfaatan ruang akandisesuaikan dengan kebutuhan dan kedetailanrencana yang ada, dan selanjutnya digunakan untukmenciptakan tertib tata ruang (Rahmi, 2004).Namun Isentif dan disentif pada lokasi tersebutbelum ada. Karena masih belum jelas mengenaiperaturannya.Belum Terdapat isentif dan disentifterhadap keberadaan PKL
Variabel% Kondisi eksisiting Teori yang berkaitan Faktor
Perijinan Pada Lokasi penelitian PKLbelum memiliki perizinanterkait usaha berdagangnyadan dapat dikatakan pedagangtersebut tergolong ilegalwalaupun lokasi tersebutdiarahakan untuk pedagangkaki lima
Pada umumnya unit usahanya tidakmempunyai ijin (Yustika, 2000) pedagangkaki lima adalah setiap orang yangmelakukan kegiatan usaha pedagang/jasayaitu melayani kebutuhan barang-barang/makanan yang di konsumsi langsungoleh konsumen, yang dilakukan cenderungberpindah-pindah dengan kemampuan modalyang kecil/terbatas dalam melakukan usahatersebut guna menggerakkan peralatansederhana dan memiliki lokasi di tempat-tempat umum (terutama diatas trotoar,sebagian badan jalan) dengan tidakmempunyai legalitas formal (Purnama,2003)
Yustika, 2005 berpendapat bahwa pada umunya unitusahanya tidak memiki ijin dan menurut purnama,2003 mengatkan bahwa PKl berdagang pada tempat-tempat umum (terutama diatas trotoar, sebagianbadan jalan) dengan tidak mempunyai legalitasformal.Pada kondisi eksisting pedagang kaki lima inimenggunakan fasilitas umum seperti jalan dan trotoarsebagai sarana berdagangnya. Para pedagang ini tidakmemiliki izin yang pasti terhadap lokasi berdagangdan usaha mereka. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki limaadalah terdapatnya perizinan yang jelas untukberdagang
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKL
Pada umumnya unit usahanya tidakmempunyai ijin (Yustika, 2000) pedagangkaki lima adalah setiap orang yangmelakukan kegiatan usaha pedagang/jasayaitu melayani kebutuhan barang-barang/makanan yang di konsumsi langsungoleh konsumen, yang dilakukan cenderungberpindah-pindah dengan kemampuan modalyang kecil/terbatas dalam melakukan usahatersebut guna menggerakkan peralatansederhana dan memiliki lokasi di tempat-tempat umum (terutama diatas trotoar,sebagian badan jalan) dengan tidakmempunyai legalitas formal (Purnama,2003)
Yustika, 2005 berpendapat bahwa pada umunya unitusahanya tidak memiki ijin dan menurut purnama,2003 mengatkan bahwa PKl berdagang pada tempat-tempat umum (terutama diatas trotoar, sebagianbadan jalan) dengan tidak mempunyai legalitasformal.Pada kondisi eksisting pedagang kaki lima inimenggunakan fasilitas umum seperti jalan dan trotoarsebagai sarana berdagangnya. Para pedagang ini tidakmemiliki izin yang pasti terhadap lokasi berdagangdan usaha mereka. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki limaadalah terdapatnya perizinan yang jelas untukberdagang
Penyuluhan Tentang SadarHukum
Sampai sejuh ini PKL belummendapatkan penyuluhanmengenai sadar hukum baik daripemerintah dan masyarakat sekitar.Sehingga mereka tidah tahubanyak mengenai hukum yangberada pada lokasi berdagangtersebut.
Penyuluhan sadarkum sebagai pembinaan nonphisik,agar PKL dapat menjalin hubungan serasi denganlingkungan tempat usaha dengan prinsip tidak adayang merasa dirugikan.Penyuluhan Sadarkum sebagai pembinaan nonphisikagar PKL bertanggungjawab terhadap ketertibankerapian, kebersihan, keindahan, kesehatannlingkungan dan keamanan di sekitar tempat usaha
Penyuluhan sadarkum sebagai pembinaan nonphisik, agarPKL dapat menjalin hubungan serasi dengan lingkungantempat usaha dengan prinsip tidak ada yang merasa dirugikan.Pada kondisi eksisiting Sampai sejuh ini PKL belummendapatkan penyuluhan mengenai sadar hukum baik daripemerintah dan masyarakat sekitar. Sehingga mereka tidahtahu banyak mengenai hukum yang berada pada lokasiberdagang tersebut. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima adalah tidakterdapatnya penyuluhan sadar hukum sehungga PKLtidak mengerti mengani hukum yang berlaku pada lokasitersebut.
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN
Variabel% Kondisi eksisiting Teori yang berkaitan Faktor
Penyuluhan WaktuBerdagang
Sampai sejuh ini PKLbelum mendapatkanpenyuluhan mengenaiwaktu berdagang baik daripemerintah dan masyarakatsekitar. Sehingga parapedagang berdagang tanpaada batas waktu.
Penyuluhan tentang waktuusaha, tempat usaha dansarana usaha yang menjaminkeindahan dan keamananyang mendukung programPemkot.
Penyuluhan tentang waktu usaha, tempat usaha dan sarana usahayang menjamin keindahan dan keamanan yang mendukungprogram Pemkot. Pada kondisi eksisiting Sampai sejuh ini PKLbelum mendapatkan penyuluhan mengenai waktu berdagang baikdari pemerintah dan masyarakat sekitar. Sehingga para pedagangberdagang tanpa ada batas waktu. Sehingga mereka tidah tahubanyak mengenai hukum yang berada pada lokasi berdagangtersebut. Sehingga salah satu faktor yang berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima adalah tidak terdapatnyapenyuluhan waktu berdagang yang menyebabkan PKLberdagang tanpa ada batasan waktu.
Sampai sejuh ini PKLbelum mendapatkanpenyuluhan mengenaiwaktu berdagang baik daripemerintah dan masyarakatsekitar. Sehingga parapedagang berdagang tanpaada batas waktu.
Penyuluhan tentang waktu usaha, tempat usaha dan sarana usahayang menjamin keindahan dan keamanan yang mendukungprogram Pemkot. Pada kondisi eksisiting Sampai sejuh ini PKLbelum mendapatkan penyuluhan mengenai waktu berdagang baikdari pemerintah dan masyarakat sekitar. Sehingga para pedagangberdagang tanpa ada batas waktu. Sehingga mereka tidah tahubanyak mengenai hukum yang berada pada lokasi berdagangtersebut. Sehingga salah satu faktor yang berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima adalah tidak terdapatnyapenyuluhan waktu berdagang yang menyebabkan PKLberdagang tanpa ada batasan waktu.
Interaksi Pemerintahdengan PKL
Sampai sejauh ini sedikitasekali PKl yangberinteraksi denganpemerintah
Menurut Soerjono Soekanto(2007), interaksi sosialmerupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamisyang menyangkut hubunganantar orang-perorang, antarakelompok-kelompok manusia,maupun orang-perorangdengan kelompok manusia.
interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yangdinamis yang menyangkut hubungan antar orang-perorang, antarakelompok-kelompok manusia, maupun orang-perorang dengankelompok manusia. Namun Sampai sejauh ini sedikita sekali PKlyang berinteraksi dengan pemerintah Sehingga salah satu faktoryang berpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima adalahRendahnya interaksi pemerintah dengan PKL terakaitaktivitas berdagangnya.
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN
Variabel% Kondisi eksisiting Teori yang berkaitan Faktor
Jaminan Perlindungan PKL belum memilikijaminan perlindungandikarenakan status merekayang masih ilegal, sehinggapemerintah belummemberikan TDU danjaminan yang pastiterhadap perlindunganPKL. Dalam melakukanaktvitasnya PKL seringmendapatkan perasaantidak tenang
Memberdayakan usaha sektorinformal PKL dengan jaminanperlindungan, pembinaan danpengaturan usaha agar lebihberdaya guna dan berhasil gunaserta dapat meningkatkankesejahteraan PKL khususnya danmasyarakat kota umumnya.
Memberdayakan usaha sektor informal PKL dengan jaminanperlindungan, pembinaan dan pengaturan usaha agar lebih berdayaguna dan berhasil guna serta dapat meningkatkan kesejahteraan PKLkhususnya dan masyarakat kota umumnya. Pada kondisi eksistingPKL belum memiliki jaminan perlindungan dikarenakan statusmereka yang masih ilegal, sehingga pemerintah belum memberikanTDU dan jaminan yang pasti terhadap perlindungan PKL. Dalammelakukan aktvitasnya PKL sering mendapatkan perasaan tidaktenangSehingga salah satu faktor yang berpengaruh dalam penataanpedagang kaki lima adalah belum terdapatnya Jaminanperlindungan bagi PKL untuk kegiatan berdagang.
PKL belum memilikijaminan perlindungandikarenakan status merekayang masih ilegal, sehinggapemerintah belummemberikan TDU danjaminan yang pastiterhadap perlindunganPKL. Dalam melakukanaktvitasnya PKL seringmendapatkan perasaantidak tenang
Memberdayakan usaha sektor informal PKL dengan jaminanperlindungan, pembinaan dan pengaturan usaha agar lebih berdayaguna dan berhasil guna serta dapat meningkatkan kesejahteraan PKLkhususnya dan masyarakat kota umumnya. Pada kondisi eksistingPKL belum memiliki jaminan perlindungan dikarenakan statusmereka yang masih ilegal, sehingga pemerintah belum memberikanTDU dan jaminan yang pasti terhadap perlindungan PKL. Dalammelakukan aktvitasnya PKL sering mendapatkan perasaan tidaktenangSehingga salah satu faktor yang berpengaruh dalam penataanpedagang kaki lima adalah belum terdapatnya Jaminanperlindungan bagi PKL untuk kegiatan berdagang.
Pembinaan PKL Tidak adanya pembinaanoleh pemerintah dan pihakterkait hingga sejauh ini,sehingga mengakibatkankurang terkontrolnyakondisi PKL saat ini.Keberadaan PKL semakinmeluas dan tidak tertatapada lokasi tersebut
Memberdayakan usaha sektorinformal PKL dengan jaminanperlindungan, pembinaan danpengaturan usaha agar lebihberdaya guna dan berhasil gunaserta dapat meningkatkankesejahteraan PKL khususnya danmasyarakat kota umumnya.
Memberdayakan usaha sektor informal PKL dengan jaminanperlindungan, pembinaan dan pengaturan usaha agar lebih berdayaguna dan berhasil guna serta dapat meningkatkan kesejahteraan PKLkhususnya dan masyarakat kota umumnya. Pada konsisi eksistingTidak adanya pembinaan oleh pemerintah dan pihak terkait hinggasejauh ini, sehingga mengakibatkan kurang terkontrolnya kondisi PKLsaat ini. Keberadaan PKL semakin meluas dan tidak tertata padalokasi tersebut Sehingga salah satu faktor yang berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima adalah belum terdapatnya Pembinaanoleh pemerintah bagi PKL untuk kegiatan berdagang.
Variabel% Kondisi eksisiting Teori yang berkaitan Faktor
Pengaturan Usaha Pengaturan usaha padaPKL pada Jalan PasarBesar Kota Malang sejauhini belum dilakukanpengaturan usaha.Sehingga banyak PKL
Pengaturan tempat usaha PKLyang menjamin ketertiban,keamanan dan keindahan kota,serta menunjang programpemerintah menjadikan kotasebagai kota budaya, pariwisatadan olahraga.
Pengaturan tempat usaha PKL yang menjamin ketertiban, keamanandan keindahan kota, serta menunjang program pemerintah menjadikankota sebagai kota budaya, pariwisata dan olahraga. Pada kondisieksisiting Pengaturan usaha pada PKL pada Jalan Pasar Besar KotaMalang sejauh ini belum dilakukan pengaturan usaha. Sehinggabanyak PKL. Sehingga salah satu faktor yang berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima adalah Pentinganya pengaturan usahabagi PKL untuk ketertiban, keindahan dan keamanan kota.
Kerjasama antara PKLdengan Pemerintah
PKL sampai sejauh inibelum pernah menjalinkerjasama denganpemerintah terkaitpemberin modal maupunbantuan yang lainnya.
Kemitraan, yaitu mewujudkankemitraan antara usaha mikro,kecil, menengah dan usaha besar;mendorong hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkanserta persaingan usaha yang sehat
Kemitraan, yaitu mewujudkan kemitraan antara usaha mikro, kecil,menengah dan usaha besar; mendorong hubungan dan kerja samayang saling menguntungkan serta persaingan usaha yang sehat. Padakonsisi eksisting saat ini PKL sampai sejauh ini belum pernahmenjalin kerjasama dengan pemerintah terkait pemberin modalmaupun bantuan yang lainnya. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima adalah Pentinganyakerjasama bagi PKL oleh pemerintah untuk mendorongkerjasama yang saling menguntungkan.
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKL
Kerjasama antara PKLdengan Pemerintah
PKL sampai sejauh inibelum pernah menjalinkerjasama denganpemerintah terkaitpemberin modal maupunbantuan yang lainnya.
Kemitraan, yaitu mewujudkankemitraan antara usaha mikro,kecil, menengah dan usaha besar;mendorong hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkanserta persaingan usaha yang sehat
Kemitraan, yaitu mewujudkan kemitraan antara usaha mikro, kecil,menengah dan usaha besar; mendorong hubungan dan kerja samayang saling menguntungkan serta persaingan usaha yang sehat. Padakonsisi eksisting saat ini PKL sampai sejauh ini belum pernahmenjalin kerjasama dengan pemerintah terkait pemberin modalmaupun bantuan yang lainnya. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima adalah Pentinganyakerjasama bagi PKL oleh pemerintah untuk mendorongkerjasama yang saling menguntungkan.
Variabel% Kondisi eksisiting Teori yang berkaitan Faktor
Pengaturan Usaha Pengaturan usaha pada PKLpada Jalan Pasar Besar KotaMalang sejauh ini belumdilakukan pengaturan usaha.Sehingga banyak PKL
Pengaturan tempat usaha PKLyang menjamin ketertiban,keamanan dan keindahan kota,serta menunjang programpemerintah menjadikan kotasebagai kota budaya, pariwisatadan olahraga.
Pengaturan tempat usaha PKL yang menjamin ketertiban, keamanandan keindahan kota, serta menunjang program pemerintah menjadikankota sebagai kota budaya, pariwisata dan olahraga. Pada kondisieksisiting Pengaturan usaha pada PKL pada Jalan Pasar Besar KotaMalang sejauh ini belum dilakukan pengaturan usaha. Sehinggabanyak PKL. Sehingga salah satu faktor yang berpengaruh dalampenataan pedagang kaki lima adalah Pentinganya pengaturan usahabagi PKL untuk ketertiban, keindahan dan keamanan kota.
PKL sampai sejauh inibelum pernah menjalinkerjasama denganpemerintah terkait pemberinmodal maupun bantuanyang lainnya.
Kemitraan, yaitu mewujudkankemitraan antara usaha mikro,kecil, menengah dan usaha besar;mendorong hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkanserta persaingan usaha yang sehat
Kemitraan, yaitu mewujudkan kemitraan antara usaha mikro, kecil,menengah dan usaha besar; mendorong hubungan dan kerja samayang saling menguntungkan serta persaingan usaha yang sehat. Padakonsisi eksisting saat ini PKL sampai sejauh ini belum pernahmenjalin kerjasama dengan pemerintah terkait pemberin modalmaupun bantuan yang lainnya. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima adalah Pentinganyakerjasama bagi PKL oleh pemerintah untuk mendorongkerjasama yang saling menguntungkan.
FAKTOR-FAKTOR PENATAAN PKL
PKL sampai sejauh inibelum pernah menjalinkerjasama denganpemerintah terkait pemberinmodal maupun bantuanyang lainnya.
Kemitraan, yaitu mewujudkankemitraan antara usaha mikro,kecil, menengah dan usaha besar;mendorong hubungan dan kerjasama yang saling menguntungkanserta persaingan usaha yang sehat
Kemitraan, yaitu mewujudkan kemitraan antara usaha mikro, kecil,menengah dan usaha besar; mendorong hubungan dan kerja samayang saling menguntungkan serta persaingan usaha yang sehat. Padakonsisi eksisting saat ini PKL sampai sejauh ini belum pernahmenjalin kerjasama dengan pemerintah terkait pemberin modalmaupun bantuan yang lainnya. Sehingga salah satu faktor yangberpengaruh dalam penataan pedagang kaki lima adalah Pentinganyakerjasama bagi PKL oleh pemerintah untuk mendorongkerjasama yang saling menguntungkan.
ARAHAN PENATAAN PKL
ARAHAN PENATAANPEDAGANG KAKI LIMA
Proses Tahapan 3 1. Pentinganya pengaturan usaha bagi PKL untukketertiban, keindahan dan keamanan kota
2. Rendahnya Kebersihan Pada Lokasi berdagang PKL3. Tingginya tingkat kemacetan yang disebabkan oleh
keberadaan PKL yang menggunakan bahu jalan4. Tidak terdapatnya perizinan yang jelas untuk
berdagang5. belum terdapatnya Pembinaan dan penyuluhan oleh
pemerintah bagi PKL untuk kegiatan berdagang.6. Pentinganya kerjasama bagi PKL oleh pemerintah
untuk mendorong kerjasama yang salingmenguntungkan.
7. Rendahnya interaksi pemerintah dengan PKL terakaitaktivitas berdagangnya.
8. Belum Terdapat isentif dan disentif terhadapkeberadaan PKL
9. belum terdapatnya Jaminan perlindungan bagi PKLuntuk kegiatan berdagang.
10. Belum Terdapatnya fasilitas umum yang memadai
1. Pentinganya pengaturan usaha bagi PKL untukketertiban, keindahan dan keamanan kota
2. Rendahnya Kebersihan Pada Lokasi berdagang PKL3. Tingginya tingkat kemacetan yang disebabkan oleh
keberadaan PKL yang menggunakan bahu jalan4. Tidak terdapatnya perizinan yang jelas untuk
berdagang5. belum terdapatnya Pembinaan dan penyuluhan oleh
pemerintah bagi PKL untuk kegiatan berdagang.6. Pentinganya kerjasama bagi PKL oleh pemerintah
untuk mendorong kerjasama yang salingmenguntungkan.
7. Rendahnya interaksi pemerintah dengan PKL terakaitaktivitas berdagangnya.
8. Belum Terdapat isentif dan disentif terhadapkeberadaan PKL
9. belum terdapatnya Jaminan perlindungan bagi PKLuntuk kegiatan berdagang.
10. Belum Terdapatnya fasilitas umum yang memadai
TRIANGULASI
ARAHAN PENATAAN PKL
1. Pentinganya pengaturan usaha bagi PKL untukketertiban, keindahan dan keamanan kota
2. Rendahnya Kebersihan Pada Lokasi berdagang PKL3. Tingginya tingkat kemacetan yang disebabkan oleh
keberadaan PKL yang menggunakan bahu jalan4. Tidak terdapatnya perizinan yang jelas untuk
berdagang5. belum terdapatnya Pembinaan dan penyuluhan oleh
pemerintah bagi PKL untuk kegiatan berdagang.6. Pentinganya kerjasama bagi PKL oleh pemerintah
untuk mendorong kerjasama yang salingmenguntungkan.
7. Rendahnya interaksi pemerintah dengan PKL terakaitaktivitas berdagangnya.
8. Belum Terdapat isentif dan disentif terhadapkeberadaan PKL
9. belum terdapatnya Jaminan perlindungan bagi PKLuntuk kegiatan berdagang.
10. Belum Terdapatnya fasilitas umum yang memadai
KONDISI EKSISTING
TEORI ATAU REGULASI
1. Pentinganya pengaturan usaha bagi PKL untukketertiban, keindahan dan keamanan kota
2. Rendahnya Kebersihan Pada Lokasi berdagang PKL3. Tingginya tingkat kemacetan yang disebabkan oleh
keberadaan PKL yang menggunakan bahu jalan4. Tidak terdapatnya perizinan yang jelas untuk
berdagang5. belum terdapatnya Pembinaan dan penyuluhan oleh
pemerintah bagi PKL untuk kegiatan berdagang.6. Pentinganya kerjasama bagi PKL oleh pemerintah
untuk mendorong kerjasama yang salingmenguntungkan.
7. Rendahnya interaksi pemerintah dengan PKL terakaitaktivitas berdagangnya.
8. Belum Terdapat isentif dan disentif terhadapkeberadaan PKL
9. belum terdapatnya Jaminan perlindungan bagi PKLuntuk kegiatan berdagang.
10. Belum Terdapatnya fasilitas umum yang memadai
BEST PRATICE
ARAHAN
DIBANDINGKAN
ARAHAN PENATAAN PKLINPUT Merumuskan Arahan
Faktor Variabel PKL Makanan dan Minuman PKL Buah PKL Pakaian PKL Kebutuhan Tersier
Pentinganyapengaturan usahabagi PKL untukketertiban,keindahan dankeamanan kota
Jenis SaranaBerdagang
Pedagang kaki lima yang menjualmakanan dan minumanmenggunakan rombong/gerobakdan tenda yang mudah dibongkarpasang, meja dan kursi denganbentuk dan warna yang seragam.
Pedagang kaki lima yangmenjual Buah menggunakanrombong/gerobak dan tendayang mudah dibongkarpasang, meja dan kursi denganbentuk dan warna yangseragam.
Pedagang kaki lima yangmenjual pakaianmenggunakanrombong/gerobak danmeja dengan model yangsama.
Pedagang kaki lima yangmenjual kebutuhan tersiermenggunakanrombong/gerobak danmeja dengan model yangsama.
Jenis pedagangmenurut sifat
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakan untukberdagangg menetap di depanPasar Besar.
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakanuntuk berdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan dengan menggunakansatu sisi timur saja
Pedagang kaki Limapakaian diarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan denganmenggunakan satu sisibarat saja
Pedagang kaki Limakebutuhan tersierdiarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianutara.
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakan untukberdagangg menetap di depanPasar Besar.
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakanuntuk berdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan dengan menggunakansatu sisi timur saja
Pedagang kaki Limapakaian diarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan denganmenggunakan satu sisibarat saja
Pedagang kaki Limakebutuhan tersierdiarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianutara.
Luas Lapak Pedagang kaki lima makanan danminuman yang berdagang didepanPasar Besar hanya 3 - 4 m2
Pedagang kaki lima buah yangberdagang didepan PasarBesar hanya 2 - 3 m2
Pedagang kaki lima buahyang berdagang didepanPasar Besar hanya 1 - 3m2
Pedagang kaki limakebutuhan tersier yangberdagang pada KoridorJalan Pasar Besar segmenutara hanya 1 - 2 m2
Jam Operasional 1. Pedagang kaki Lima yangberdagang makanan dan minumandapat berjualan mulai pukul 10.00– 22.00
1. Pedagang kaki Lima yangberdagang buah dapatberjualan mulai pukul 09.00 –17.00
Pedagang kaki Limayang berdagang pakaiandapat berjualan mulaipukul 09.00 – 17.00
Pedagang kaki Limayang berdagang aksesorisdapat berjualan mulaipukul 09.00 – 17.00
INPUT KOMPERASIMerumuskan Arahan
Faktor Permasalahan Kondisi Eksisiting Teori/Regulasi Best Practice
Fasilitas Umum Parkir Kondisi perpakiranmenggunakan jalanraya sebgai lokasiparkir. Sehinggamenjadikan jalanmenjadi sempit danpada akhirnyamemicu kemacetan
Berdasarkan RencanaPenataan IndukSektor informal KotaMalang TahunInformal tahun 2013– 2033Untuk parkir yangberada pada koridorJalan Pasar Besardiarhakan untukmasuk ke lokasi mall
Studi Kasus pedagangkaki lima Pasar SuryaKota SurabayaUntuk kendaraanparkir on-streetdibeerlakukan jamkhusus.
Parkir on-street yangberada pada KoridorJalan Pasar BesarKota diarahkanunutuk masukkedalam mall
ARAHAN PENATAAN PKL
Berdasarkan RencanaPenataan IndukSektor informal KotaMalang TahunInformal tahun 2013– 2033Untuk parkir yangberada pada koridorJalan Pasar Besardiarhakan untukmasuk ke lokasi mall
Terminal Bayangan Terdapat Terminalbayangan yangberada pada koridorJalan Pasar besar.Terminal bayangantersebut berfungsiuntuk menaikan danmenurunkanpenumpang. Sehinggapada loaksi tersebutsering terjadikemacetan karenaberada pada simpangtiga
Berdasarkan RencanaPenataan IndukSektor informal KotaMalang TahunInformal tahun 2013– 2033Untuk terminalbayangan dihilangkandari simpang tigatersbut dan dibutakanhalte didepan PasarBesar.
Terminal bayangangdihilangkan dandiarahakn untukpembuatan haltedidepan Pasar Besar
PKL MAKANAN DAN MINUMAN
PKL BUAH
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
PKL PAKAIAN
PKL TERSIER
PKL PAKAIAN DAN AKSESORISMENGGUNAKAN GEROBAK DAN
GELARAN SERTA BERJUALANPAGI HINGGA SORE HARI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
PKL BUAH-BUAHANMENGGUNAKANGEROBAK SERTA
BERJUALAN PAGIHINGGA SORE HARI
PKL MAKANAN DANMINUMAN
MENGGUNAKAN GEROBAKSERTA BERJUALAN PAGIHINGGA MALAM HARI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Pentinganya pengaturan usaha bagi PKL untukketertiban, keindahan dan keamanan kota
2. Rendahnya Kebersihan Pada Lokasi berdagang PKL3. Tingginya tingkat kemacetan yang disebabkan oleh
keberadaan PKL yang menggunakan bahu jalan4. Tidak terdapatnya perizinan yang jelas untuk
berdagang5. belum terdapatnya Pembinaan dan penyuluhan oleh
pemerintah bagi PKL untuk kegiatan berdagang.6. Pentinganya kerjasama bagi PKL oleh pemerintah
untuk mendorong kerjasama yang salingmenguntungkan.
7. Rendahnya interaksi pemerintah dengan PKL terakaitaktivitas berdagangnya.
8. Belum Terdapat isentif dan disentif terhadapkeberadaan PKL
9. belum terdapatnya Jaminan perlindungan bagi PKLuntuk kegiatan berdagang.
10. Belum Terdapatnya fasilitas umum yang memadai
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAMPENATAAN PKL
1. Pentinganya pengaturan usaha bagi PKL untukketertiban, keindahan dan keamanan kota
2. Rendahnya Kebersihan Pada Lokasi berdagang PKL3. Tingginya tingkat kemacetan yang disebabkan oleh
keberadaan PKL yang menggunakan bahu jalan4. Tidak terdapatnya perizinan yang jelas untuk
berdagang5. belum terdapatnya Pembinaan dan penyuluhan oleh
pemerintah bagi PKL untuk kegiatan berdagang.6. Pentinganya kerjasama bagi PKL oleh pemerintah
untuk mendorong kerjasama yang salingmenguntungkan.
7. Rendahnya interaksi pemerintah dengan PKL terakaitaktivitas berdagangnya.
8. Belum Terdapat isentif dan disentif terhadapkeberadaan PKL
9. belum terdapatnya Jaminan perlindungan bagi PKLuntuk kegiatan berdagang.
10. Belum Terdapatnya fasilitas umum yang memadai
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
INPUT Merumuskan ArahanFaktor Variabel PKL Makanan dan Minuman PKL Buah PKL Pakaian PKL Kebutuhan Tersier
Pentinganyapengaturan usahabagi PKL untukketertiban,keindahan dankeamanan kota
Jenis SaranaBerdagang
Pedagang kaki lima yang menjualmakanan dan minumanmenggunakan rombong/gerobakdan tenda yang mudah dibongkarpasang, meja dan kursi denganbentuk dan warna yang seragam.
Pedagang kaki lima yangmenjual Buah menggunakanrombong/gerobak dan tendayang mudah dibongkarpasang, meja dan kursi denganbentuk dan warna yangseragam.
Pedagang kaki lima yangmenjual pakaianmenggunakanrombong/gerobak danmeja dengan model yangsama.
Pedagang kaki lima yangmenjual kebutuhan tersiermenggunakanrombong/gerobak danmeja dengan model yangsama.
Jenis pedagangmenurut sifat
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakan untukberdagangg menetap di depanPasar Besar.
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakanuntuk berdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan dengan menggunakansatu sisi timur saja
Pedagang kaki Limapakaian diarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan denganmenggunakan satu sisibarat saja
Pedagang kaki Limakebutuhan tersierdiarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianutara.
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakan untukberdagangg menetap di depanPasar Besar.
Pedagang kaki Lima Makanandan Minuman diarahakanuntuk berdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan dengan menggunakansatu sisi timur saja
Pedagang kaki Limapakaian diarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianSelatan denganmenggunakan satu sisibarat saja
Pedagang kaki Limakebutuhan tersierdiarahakan untukberdagang menetap padaJalan Pasar Besar bagianutara.
Luas Lapak Pedagang kaki lima makanan danminuman yang berdagang didepanPasar Besar hanya 3 - 4 m2
Pedagang kaki lima buah yangberdagang didepan PasarBesar hanya 2 - 3 m2
Pedagang kaki lima buahyang berdagang didepanPasar Besar hanya 1 - 3m2
Pedagang kaki limakebutuhan tersier yangberdagang pada KoridorJalan Pasar Besar segmenutara hanya 1 - 2 m2
Jam Operasional 1. Pedagang kaki Lima yangberdagang makanan dan minumandapat berjualan mulai pukul 10.00– 22.00
1. Pedagang kaki Lima yangberdagang buah dapatberjualan mulai pukul 09.00 –17.00
Pedagang kaki Limayang berdagang pakaiandapat berjualan mulaipukul 09.00 – 17.00
Pedagang kaki Limayang berdagang aksesorisdapat berjualan mulaipukul 09.00 – 17.00
REKOMENDASI
Dalam penataan PKL pengambilan kebijakan hendaknyapemerintah melalukan kajian dari sosial ekonomi dan sosialmasyarakat setempat
Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah Kota Malangdalam menyusun kebijakan/ regulasi sehingga dalam pengelolaanyadan penataan PKL tidak terjadi konflik dan memiliki kejelasan lokasisebelum melakukan penataan
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
ARAHAN PENATAAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL)PADA KORIDOR PASAR BESAR KOTA MALANG
OLEH : AKHMAD RADITYA M.F
PREVIEW SIDANG PEMBAHASAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2015
DOSEN PEMBIMBING : DIAN RAHMAWATI ST. MT.
OLEH : AKHMAD RADITYA M.FNRP : 3611100002
• Untuk merumuskan arahan penataan pedagang kaki lima (PKL) dilakukan dengan teknikanalisisa Delphi. Teknik analisis Delphi adalah teknik suatu usaha untuk memperolehkonsesnsus group yang dilakukan secara kontinyu sehingga diperoleh konvergensi opiniResponden yang digunakan dalam mermuskan arahan dalam penataan PKL yang dihasilkandari analisa stakeholder.
• Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah metode analisis Delphi akan dijelaskan sebagai berikut :• Wawancara stakeholder• Stakeholder yang dimaksudkan disini ialah stakeholder yang telah ditentukan dalam sampel
penelitian. Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui apakah arahan yang telah dibuatdengan menggunakan metode triangulasi dapat digunakan ataukah masih ada penambahan,sehingga diuji kebenarannya .
• Reduksi dan Tampilan Data Hasil Wawancara• Reduksi data merupakan proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, meringkas, dan
mentranformasikan data dari transkrip hasil wawancara eksplorasi dengan stakeholder. Dariringkasan hasil wawancara dan proses reduksi maka didapatkan arahan dalam penataan PKLberdasarkan pendapat para ahli
• Iterasi dan Penarikan Kesimpulan• Iterasi ditujukan untuk memastikan apakah instrument hasil wawancara sesuai dengan
maksud yang diberikan oleh masing-masing stakeholder. Dari hasil identifikasi instrumentberdasarkan opini tiap-tiap stakeholder tersebut kemudian disederhanakan ataudikelompokan secara substansial. Terhadap instrument lain yang belum disebutkan olehsemua stakeholder akan dilakukan cross check terhadap responden lainya. Berikut adalahtahapan-tahapanya dalam melakukan analisa delphi :
• Untuk merumuskan arahan penataan pedagang kaki lima (PKL) dilakukan dengan teknikanalisisa Delphi. Teknik analisis Delphi adalah teknik suatu usaha untuk memperolehkonsesnsus group yang dilakukan secara kontinyu sehingga diperoleh konvergensi opiniResponden yang digunakan dalam mermuskan arahan dalam penataan PKL yang dihasilkandari analisa stakeholder.
• Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah metode analisis Delphi akan dijelaskan sebagai berikut :• Wawancara stakeholder• Stakeholder yang dimaksudkan disini ialah stakeholder yang telah ditentukan dalam sampel
penelitian. Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui apakah arahan yang telah dibuatdengan menggunakan metode triangulasi dapat digunakan ataukah masih ada penambahan,sehingga diuji kebenarannya .
• Reduksi dan Tampilan Data Hasil Wawancara• Reduksi data merupakan proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan, meringkas, dan
mentranformasikan data dari transkrip hasil wawancara eksplorasi dengan stakeholder. Dariringkasan hasil wawancara dan proses reduksi maka didapatkan arahan dalam penataan PKLberdasarkan pendapat para ahli
• Iterasi dan Penarikan Kesimpulan• Iterasi ditujukan untuk memastikan apakah instrument hasil wawancara sesuai dengan
maksud yang diberikan oleh masing-masing stakeholder. Dari hasil identifikasi instrumentberdasarkan opini tiap-tiap stakeholder tersebut kemudian disederhanakan ataudikelompokan secara substansial. Terhadap instrument lain yang belum disebutkan olehsemua stakeholder akan dilakukan cross check terhadap responden lainya. Berikut adalahtahapan-tahapanya dalam melakukan analisa delphi :
Bagan Alur
Faktor Draft Arahan Responden yang tidak setujuTingginya tingkat kemacetan yang
disebabkan oleh keberadaan PKL yangmenggunakan bahu jalan
Pedagang kaki lima diwajibkan menempatkandan menuyusun barang dagangan denganteratur pada batas-batas yang ditetapkansehingga tidak mengganggu lalu lintas danpengguna jalan.
R3
Tidak terdapatnya perizinan yang jelasuntuk berdagang
Menertibkan pedagang kaki lima denganmemberikan kartu tanda daftar usaha
R1 dan R3
Memberikan ijin dengan memperbolehkanberjualan pada trotoar dengan syaratmenggunakan satu sisi jalan saja sebagailokasi berjualan
R1, R3 dan R6
Memberikan ijin dengan memperbolehkanberjualan pada trotoar dengan syaratmenggunakan satu sisi jalan saja sebagailokasi berjualan
Memberikan uzaha dengan membatasi jam-jam tertentu (diluar peak hour) atau hari-hariteretntu agar tidak mengganggu keamanandan kenyaman pengguna jalaan
R3 dan R6
Pentinganya pengaturan usaha bagi PKLuntuk ketertiban, keindahan dankeamanan kota.
Pembatasan jam operasional berdagang agartidak mengganggu kenyamanan danketertiban pada lingkungan sekitar
R3 dan R6
Belum Terdapat isentif dan disentifterhadap keberadaan PKL
Pemerintah mendorong pedagang kaki limaagar menjadi salah satu tujuan pariwisatayang nantinya dapat menambah PAD dankesejahterraan masyarakat
R3
belum terdapatnya Jaminan perlindunganbagi PKL untuk kegiatan berdagang
Pemerintah memberikan tanda daftar usahayang berfungsi sebagai inij resmi berdagangdari pemerintah.
R3
Pemerintah memberikan pertaruran danjaminan kepada PKL terkait usaha berdagang.
R3
Faktor Draft Arahan Responden yang Tidak Setuju
Tidak terdapatnyaperizinan yang jelasuntuk berdagang
Menertibkan pedagangkaki lima denganmemberikan kartu tandadaftar usaha
R3
Memberikan ijin denganmemperbolehkanberdagang pada trotoardengan syaratmenggunakan satu sisijalan saja sebagai lokasiberdagang
Tidak terdapatnyaperizinan yang jelasuntuk berdagang
Memberikan ijin denganmemperbolehkanberdagang pada trotoardengan syaratmenggunakan satu sisijalan saja sebagai lokasiberdagang
R3
Top Related