- 0 -
PT. Danareksa (Persero)Jl. Medan Merdeka Selatan No. 14 Jakarta
Agustus 2017
Disampaikan oleh:
Seminar Nasional
Apakah Perekonomian Indonesia Melambat?
- 1 -
A. Prospek Perekonomian Global dan Ekspor Indonesia
B. Perkembangan & Prospek Konsumsi Rumah Tangga
C. Perkembangan & Prospek Investasi
D. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2017 – 2018
Outline
- 2 -
Prospek Perekonomian Dunia: AS & Euro makin membaikUSA:
▪ Data terkini mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yangsemakin membaik. Hal ini antara lain terlihat pada perkembangansejumlah indikator makroekonomi yang menggambarkan kondisi ekonomiterkini (seperti PMI, penjualan ritel, IPI, dll), dan secara keseluruhanpertumbuhan serta level CEI yang semakin membaik.
▪ Sementara itu indikator makroekonomi yang menggambarkan prospekekonomi AS kedepan juga membaik seperti terlihat pada pasarperumahan yang makin membaik, IKK yang relatif tinggi, dll dan secarakeseluruhan (LEI) dalam tren yang semakin membaik (level danpertumbuhan).
▪ Konsensus 2017 dan 2018 PDB tumbuh 2.2% dan 2.3%
Euro:
▪ Data terkini mengindikasikan perkembangan dan prospek ekononomiEuro yang makin baik, 1.9% (2017) dan 1.7% (2018) vs 1.7% (2016).
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
3.0
3.5
100
103
106
109
112
115
118
Jan
-11
Ma
y-1
1
Sep
-11
Jan
-12
Ma
y-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Ma
y-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Ma
y-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Ma
y-1
5
Sep
-15
Jan
-16
Ma
y-1
6
Sep
-16
Jan
-17
Ma
y-1
7
Composite Coincident Economic Index Amerika Serikat
Level (LHS) % YoY (RHS)
0.0
1.2
2.4
3.6
4.8
6.0
7.2
100
105
110
115
120
125
130
Jan
-11
Ma
y-1
1
Sep
-11
Jan
-12
Ma
y-1
2
Sep
-12
Jan
-13
Ma
y-1
3
Sep
-13
Jan
-14
Ma
y-1
4
Sep
-14
Jan
-15
Ma
y-1
5
Sep
-15
Jan
-16
Ma
y-1
6
Sep
-16
Jan
-17
Ma
y-1
7
Composite Leading Economic Index Amerika Serikat
Level (LHS) Pertumbuhan, %YoY
-10
-8
-6
-4
-2
0
2
4
6
86
89
92
95
98
101
J-09
J-09
N-0
9
A-10
S-10
F-11
J-11
D-1
1
M-1
2
O-1
2
M-1
3
A-13
J-14
J-14
N-1
4
A-15
S-15
F-16
J-16
D-1
6
M-1
7
Euro: Leading Economic Index
LEI YoY%
YoY%LEI
- 3 -
...Prospek Perekonomian Dunia: China, Jepang & India membaik
▪ Pada triwulan I dan II 2017 perekonomian China tumbuh relatif bagusdiatas ekspektasi pasar, masing2 6.9%. Penyelidikan yang lebihdetail menunjukkan perkembangan indikator makroekonominyacenderung membaik. Dengan demikian perekonomian Chinadiproyeksikan akan tumbuh mendekati 7.0% tahun ini dan 6.5% -7.0% tahun 2018.
▪ Sementara itu Jepang juga menunjukkan indikasi pemulihanpertumbuhan ekonomi yang makin baik seperti tercermin padaperkembangan coincident dan leading economic indicators-nya.Untuk tahun 2017 konsensus memperkirakan ekonomi Jepangtumbuh 1.3% dan 1.1% (2018) yang berarti lebih baik dibandingkandgn 1.0% (2016).
▪ Perekonomian India masih tumbuh relatif bagus dengan laju inflasiyang tetap terjaga serta tren suku bunga yang menurun. EkonomiIndia diproyeksikan tumbuh 7.2% (2017) dan 7.7% (2018).
95
100
105
110
115
120
J-1
0M
-10
M-1
0J-1
0S
-10
N-1
0J-1
1M
-11
M-1
1J-1
1S
-11
N-1
1J-1
2M
-12
M-1
2J-1
2S
-12
N-1
2J-1
3M
-13
M-1
3J-1
3S
-13
N-1
3J-1
4M
-14
M-1
4J-1
4S
-14
N-1
4J-1
5M
-15
M-1
5J-1
5S
-15
N-1
5J-1
6M
-16
M-1
6J-1
6S
-16
N-1
6J-1
7M
-17
M-1
7J-1
7
Japan: Composite coincident & leading economic index
LEI CEI
Pertumbuhan Ekonomi Suku Bunga/Inflasi
-3
0
3
6
9
12
0
3
6
9
12
15
1234123412341234123412341234123412341234123412341234123412341234123412
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 20162017
Pertumbuhan Ekonomi Lending Rate Tingkat Inflasi
0
3
6
9
12
15
18
0
3
6
9
12
15
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pertumbuhan Ekonomi Policy Rate Inflation Rate
Pertumbuhan Ekonomi Suku Bunga/Inflasi
- 4 -
Perbaikan ekonomi dunia: positif terhadap ekonomi Indonesia
▪ Berdasarkan perkembangan indikator makroekonomi di
beberapa negara besar di dunia (baik yang menggambarkan
kondisi ekonomi terkini maupun yang menggambarkan prospek
kedepan atau CEI dan LEI), maka pertumbuhan ekonomi dunia
tahun 2017 dan 2018 akan lebih baiik dibandingkan dgn 2016.
▪ Perbaikan ekonomi dunia akan berdampak positif terhadap
permintaan dan harga produk ekspor kita, sehingga ekspor
akan akan tumbuh lebih baik.
▪ Perbaikan ekspor juga akan berdampak positif terhadap neraca
perdagangan kita, sehingga defisit neraca trasanksi berjalan
(CAD) akan semakin terkendali.
▪ Perbaikan defisit CAD akan berdampak positif terhadap
stabilitas nilai tukar rupiah (jangka menengah dan panjang)
3.5 3.43.1
3.53.6
2.02.1
1.7
2.0 2.0
4.7
4.24.1
4.54.8
4.64.8 4.9 5.0
5.2
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
2014 2015 2016 2017F 2018F
Pertumbuhan Ekonomi Dunia, %YoY
Dunia Negara Maju G7 Negara Berkembang ASEAN 5
-20.0
-10.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
-1.0
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017F
Pertumbuhan Ekonomi Dunia vs Ekspor Indonesia, % YoY
PDB Dunia (sumbu kiri)
Pertumbuhan Ekspor (sumbu kanan)
8,500
9,500
10,500
11,500
12,500
13,500
14,500
15,500-12,000
-10,000
-8,000
-6,000
-4,000
-2,000
0
2,000
4,000
6,000
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Transaksi Berjalan IDR ep
US$ MN Rp/US$
- 5 -
Ringkasan Perkembangan Ekonomi Dunia
▪ Perekonomian dunia untuk tahun 2017 dan 2018 diproyeksikan akan tumbuh semakin baik.
Hal ini akan berdampak positif terhadap:
o Ekspor Indonesia (yang dalam 2 tahun terakhir tumbuh negatif), yang berarti akan memberikan
kontribusi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
o Neraca perdagangan yang akan cenderung surplus, sehingga CAD akan semakin terjaga. Hal ini akan
memberikan dampak positif terhadap stabilitas nilai tukar rupiah (jangka menengah dan panjang).
▪ Namun ada beberapa hal yang perlu dicermati yang dapat menimbulkan volatlitas di pasar
modal, termasuk nilai tukar rupiah:
o Perubahan kebijakan di AS yang meliputi perdagangan internasional yang proteksionis, ekspansi fiskal,
kebijakan moneter yang cenderung ketat (bisa kenaikan bunga dan pengurangan balance sheet) dan
politik dalam negeri AS yang cenderung memanas.
o Renegosiasi hubungan Uni Eropa dan Inggris paska Brexit terutama menyangkut isu hak warga UE
di UK dan sebaliknya, uang pisah EUR 100 miliar serta perbatasan UE (Irlandia Utara) dan UK.
Negosiasi cenderung buntu, padahal UK akan meninggalkan UE akhir Maret 2019.
o Memanasnya geopolitik di Semenanjung Korea Korea Utara (yang memiliki hubungan baik dengan
China dan Rusia) vs Amerika Serikat dan sekutu-nya. Di Timur tengah Qatar vs Saudi Arabia dan
sekutunya (diplomasi cenderung menemui jalan buntu).
▪ Siklus bisnis selalu berulang dari saat ini ekspansi, suatu saat akan mengalami resesi.
- 6 -
A. Prospek Perekonomian Global dan Ekspor Indonesia
B. Perkembangan & Prospek Konsumsi Rumah Tangga
C. Perkembangan & Prospek Investasi
D. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2017 – 2018
Outline
- 7 -
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga melambat
▪ Dalam periode 2011 – 2014 konsumsi rumah tangga secara rata-rata tumbuh 5.28%
▪ Namun setelah pencabutan subsidi BBM yang sangat besar akhir tahun 2014, pertumbuhan konsumsi rumah tangga melambat, karena uang
yang tadinya dapat digunakan masyarakat utk membeli makanan, pakaian dan jasa lainnya, kini harus digunakan untuk membeli BBM.
5.05
5.495.43
5.15
4.96 5.014.94
3.50
3.90
4.30
4.70
5.10
5.50
5.90
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-SM1
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga, %YoY
- 8 -
Pertumbuhan Konsumsi Makanan vs Non-Makanan, %YoY
▪ Dilihat dari makanan vs non-makanan, pertumbuhan konsumsi
makanan lebih pesat dibandingkan dengan non-makanan yang justru
cenderung menurun, sehingga share konsumsi makanan pun
(terhadap total konsumsi rumah tangga) cenderung semakin
meningkat. Ini menunjukkan konsumsi makanan memang lebih
penting daripada non-makanan bagi konsumen.
▪ Namun jika dilihat lebih detail dalam kelompok non-makanan,
konsumsi hotel dan restoran serta transportasi dan komunikasi
cenderung memiliki pertumbuhan yang relatif lebih tinggi
dibandingkan dengan perumahan dan sandang. Tampaknya ada
pergeseran pola konsumsi yang makin menyukai rekreasi.
▪ Data terkini menunjukkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga,
baik makanan maupun non-makanan masih belum membaik
(cenderung flat).
4.0
3.7
4.34.2
5.45.2
5.2
3.0
3.8
4.5
5.3
6.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga: Makanan, %YoY
6.5
6.55.9
5.6
4.74.9
4.8
3.8
4.5
5.3
6.0
6.8
7.5
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga: Non-Makanan, %YoY
38.0 38.5 39.2 39.4
62.0 61.5 60.8 60.6
0.0
25.0
50.0
75.0
100.0
2014 2015 2016 2017-SM1
Share Konsumsi Makanan vs Non-Makanan, %
Makanan Non-Makanan
- 9 -
Sejumlah indikator menunjukkan tren konsumsi melemah
-36.0
-18.0
0.0
18.0
36.0
54.0
150.0
190.0
230.0
270.0
310.0
350.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Penjualan Mobil
Unit tho % YoY
-40.0
-29.0
-18.0
-7.0
4.0
15.0
26.0
1250.0
1400.0
1550.0
1700.0
1850.0
2000.0
2150.0
2300.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Penjualan Motor
Unit tho % YoY
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
90.0
110.0
130.0
150.0
170.0
190.0
210.0
230.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Penjualan Ritel
Index % YoY
-39.0
-19.0
1.0
21.0
41.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Penjualan Semen
Ton Mln % YoY
- 10 -
Penurunan sejumlah indikator tsb disebabkan bbrp faktor
Penurunan sejumlah indikator tersebut antara lain disebabkan oleh:
▪ Golongan bawah tampaknya masih tertekan upah ril buruh dan NTP masih tumbuh negatif
▪ Konsumen golongan menengah tampaknya menahan konsumsi karena:
o Mengantisipasi pengeluaran yang besar sesudah lebaran, yaitu tahun ajaran baru
o Survey Danareksa menunjukkan, ada peningkatan kekhawatiran konsumen terhadap kenaikan administered price
(khususnya TTL). Tampaknya kenaikan TTL 900VA tahap I dan II masih bisa diserap konsumen. Namun akumulasi 3 kali
kenaikan semakin terasa bagi sebagian konsumen.
o Jadi adanya rencana pengeluaran yang besar yang diikuti kenaikan ekspektasi inflasi mendorong sebagian konsumen
(mungkin) mengerem konsumsi-nya.
o Libur yang panjang pada triwulan ke-2 (libur tanggal merah, hari Minggu serta libur lebaran ada 26 hari pada Q2 vs 16
hari pada Q1) banyak jalan-jalan, bahkan sebagian diantaranya ke luar negeri.
o Disamping itu ada pergeseran pembayaran gaji ke-13 PNS/TNI/POLRI dari Juni (2016) menjadi Juli (2017)
▪ Golongan pemilik dana besar tampaknya juga menahan konsumsi. Hal ini antara lain tercermin pada
peningkatan pertumbuhan DPK, khususnya deposito valas yang tumbuh makin pesat dari 2.0% (Des 2016)
menjadi 22.6% (Mei 2017).
▪ Dengan latar belakang seperti diatas, IKK yang relatif tinggi serta prospek inflasi yang terjaga, maka kedepan
konsumsi rumah tangga diproyeksikan akan tumbuh relatif stabil atau sedikit membaik. Survey Danareksa
juga mengindikasikan adanya peningkatan rencana pembelian barang2 tahan lama (buying intension) untuk 6
bulan ke depan.
▪ Karena itu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka perlu didorong peningkatan pertumbuhan
ekspor dan investasi serta belanja Pemerintah.
- 11 -
A. Prospek Perekonomian Global dan Ekspor Indonesia
B. Perkembangan & Prospek Konsumsi Rumah Tangga
C. Perkembangan & Prospek Investasi
D. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2017 – 2018
Outline
- 12 -
Pertumbuhan Investasi Mulai Membaik
▪ Pertumbuhan investasi mulai rebound dari 4.2% (Q2 2016)
menjadi 5.2% (Q2 2017). Pertumbuhan investasi terutama
ditopang oleh pertumbuhan bangunan (baik Pemerintah
maupun Swasta).
▪ Dilihat menurut PMA & PMDN, pertumbuhan realisasi investasi
(ril), pertumbuhan PMA membaik (sejalan dengan perbaikan
ekonomi dunia) dan PMDN juga masih dalam tren membaik.
▪ Dengan pertumbuhan bangunan yang relatif baik, maka share-
nya dalam PMTB juga meningkat dari 74.8% tahun 2014
menjadi 75.2% (2016) dan 75.4% (semester I 2017).
-20.0
-10.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan Realisasi Investasi PMA dan PMDN, %YoY
PMA PMDN
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Pertumbuhan PMTB dan Bangunan, %YoY
PMTB Bangunan
74.8 75.2 75.2 75.4
10.4 10.0 9.0 8.6
14.8 14.8 15.8 16.1
0.0
25.0
50.0
75.0
100.0
2014 2015 2016 2017-SM1
Share Komponen PMTB, %
Bangunan Mesin Lainnya
- 13 -
Prospek Pertumbuhan Investasi
▪ Kedepan pertumbuhan investasi diperkirakan akan semakin membaik sejalan dengan perbaikan ekonomi dunia, sehingga arus FDI akan
semakin meningkat. Peringkat investment grade (dari S&P) dan peningkatan peringkat Doing Business akan berdampak positif thdp FDI.
▪ Dari dalam negeri: perbaikan iklim investasi, tren suku bunga pinjaman yang masih menurun yang diikuti peningkatan pertumbuhan kredit serta
indeks sentimen pebisnis yang masih baik positif terhadap investasi.
- 14 -
A. Prospek Perekonomian Global dan Ekspor Indonesia
B. Perkembangan & Prospek Konsumsi Rumah Tangga
C. Perkembangan & Prospek Investasi
D. Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, 2017 – 2018
Outline
- 15 -
Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
▪ Dari diskusi diatas, maka kedepan:
o Eskpor diproyeksikan akan tumbuh baik sejalan peningkatan pertumbuhan ekonomi
dunia.
o Konsumsi rumah tangga diproyeksikan akan tumbuh relatif stabil
o Investasi diproyeksikan akan tumbuh baik, (pertumbuhan FDI sejalan dengan perbaikan
ekonomi dunia, peringkat investment grade dari S&P serta perbaikan iklim investasi),
peningkatan pertumbuhan kredit serta sentimen pebisnis yang masih baik.
o Konsumsi Pemerintah diproyeksikan juga akan semakin baik sejalan dengan kondisi
fiskal yang semakin kredibel.
▪ Indeks siklus bisnis juga menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia masih dalam
masa ekspansi dalam siklus bisnis-nya.
▪ Dengan latar belakang seperti itu, maka Perekonomian Indonesia kedepan TIDAK
menuju perlambatan. Untuk tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Indonesia
diproyeksikan akan mencapai 5.15% – 5.25% dan 5.30 – 5.40 untuk tahun 2018.
Top Related