Bambang Wibowo, Mardia0 Nadjib
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA
ANALISIS EFISIENSI PADA SELISIH KLAIM INA-‐CBG DAN PENDAPATAN RUMAH SAKIT DI 4 RUMAH SAKIT KELAS A,
STUDI KASUS PERSALINAN SECTIO CAESAREA
Indonesia Case Base Goup INA-‐CBG
Total pengeluaran anggaran kesehatan tahun 2009 à 51.3%: dihabiskan untuk pelayanan kura=f dan rehabilita=f; 26.3% pelayanan rawat inap dan 24.9% pelayanan rawat jalan.
• Perlu penataan sistem pelayanan • Perlu penataan alokasi anggaran
• Perbaikan sistem rujukan • Perbaikan dan penguatan pelayanan primer • Perubahan metoda pembayaran ke RS
PENDAHULUAN
PENDAPATAN RS KLAIM INA-‐CBG
TARIF FFS RS TARIF INA-‐CBG
SELISIH -‐ / +
RISIKO KEUANGAN RS à EFISIENSI
• TARIF INA-‐CBG TERLALU RENDAH • RUMAH SAKIT INEFISIEN à OVER TREATMENT
1 januari 2013 diberlakukan tarif baru INA-‐CBG
Rumusan Masalah
Menganalisis efisiensi rumah sakit berdasarkan perbedaan selisih klaim INA-‐CBG dan pendapatan rumah sakit serta komponen biaya yang membentuk tarif rumah sakit pada rumah sakit kelas A, khususnya pada kasus persalinan dengan sec#o caesarea.
Tujuan peneli0an
KERANGKA KONSEP
!
Tarif!INA*CBG!
Utilisasi!
Tarif!RS!
Cost!
Klaim!!INA*CBG!
Pendapatan!RS!
Komponen!biaya:!Jasa!medik!Farmasi!
Laboratorium!Radiologi!
Efisiensi!
Kebijakan!pengendalian!biaya!RS:!
Jasa!medik/Remunerasi!Formularium!
Clinical!pathway!!
Kebijakan!!pembayaran!INA*CBG:!
Besaran!tarif!Paket!tarif!
!
Rumah Sakit dengan selisih terbesar/ter=nggi diatas nilai rata-‐rata antara klaim INA-‐CBG dan pendapatan RS, adalah rumah sakit paling inefisien, sedangkan Rumah Sakit dengan selisih terbesar di bawah nilai rata-‐rata adalah rumah sakit yang paling efisien.
METODE PENELITIAN
• Desain peneli=an: kwan=ta=f dan kwalita=f • Sampel secara purposive à pada 4 RS: Fatmawa=, Kariadi, Sarjito, Hasan Sadikin.
• Waktu: Oktober 2012 sd Maret 2013
• Dataà sekunder: klaim INA-‐CBG data billing RS,
primer: wawancara
• Informan à Dirut, Dir keuangan, Dir medik, Ka inst farmasi, Ka Inst Laboratorium dan Ka Inst Radiologi
RSUP Fatmawati
RSUP Dr. Kariadi
RSUP Dr. Sardjito
RSUP Dr. Hasan
Sadikin
Jumlah Kasus % Jumlah
Kasus % Jumlah Kasus % Jumlah
Kasus %
SL1 2946 75,93 3.025 53,54 2777 58,36 2.448 53,80 SL2 682 17,58 1.672 29,59 1066 22,40 987 21,69 SL3 252 6,49 953 16,87 915 19,23 1.116 24,51 Jumlah 3880 100 5.650 100 4758 100 4.551 100
!
Tabel 6.1 Kasus berdasarkan Tingkat Keparahan / Severity Level dalam 6 bulan
* SL : Severity Level
RSUP
Fatmawati RSUP
Dr. Kariadi RSUP
Dr. Sardjito RSUP
Dr. Hasan Sadikin
Jumlah Kasus % Jumlah
Kasus % Jumlah Kasus % Jumlah
Kasus %
SC SL 1 628 89,20 230 52,75 170 76,58 316 63,97
SC SL 2 62 8,81 168 38,53 33 14,86 155 31,38
SC SL 3 14 1,99 38 8,72 19 8,56 23 4,66
Total 704 100 436 100 222 100 494 100
!
Tabel 6.2 Jumlah dan =ngkat keparahan Kasus Sec#o Caesaria
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
6.00
8.85 9.38 8.13
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
RSUP Fatmawa= RSUP Dr. Kariadi RSUP Dr. Sardjito RSUP Hasan Sadikin
AvLO
S
Rumah Sakit
Gambar 6.1 Grafik AvLOS kasus yang ditangani di rumah sakit
7.6
7.3 7.2
6.8
6.4
6.6
6.8
7.0
7.2
7.4
7.6
7.8
RSUP Fatmawa= RSUP Dr. Kariadi RSUP Dr. Sardjito
RSUP Hasan Sadikin
AvLO
S SC SL 3
Rumah Sakit
Gambar 6.2 AvLOS kasus Sec#o Caesaria Severity Level 3
AvLOS seluruh pasien: 8.1 AvLOS SC SL3: 7.2
Bulan RSUP
Fatmawati (Rp)
RSUP dr. Kariadi
(Rp)
RSUP dr. Sardjito
(Rp)
RSUP dr. Hasan Sadikin
(Rp) Okt 12 -2.295.132.620 -902.914.826 -2.305.633.137 -686.996.897
Nov 12 -1.963.034.820 -729.229.551 -2.088.483.587 -495.561.504
Des 12 -1.318.258.836 -1.156.604.337 -2.342.541.024 -807.408.788
Total -5.576.426.276 -2.788.748.714 -6.736.657.748 -1.989.967.189 !
Tabel 6.3 Selisih Klaim 3 Bulan Periode Oktober 2012 – Desember 2012
Bulan RSUP
Fatmawati (Rp)
RSUP Dr. Kariadi
(Rp)
RSUP Dr. Sardjito
(Rp)
RSUP Dr. Hasan Sadikin
(Rp) Jan 13 -1.454.226.770 598.033.720 -771.829.179 -471.011.504
Feb 13 -1.200.975.085 840.676.092 -786.959.992 -281.457.720
Mar 13 -1.910.376.267 258.833.231 -779.394.586 -61.320.235
Total -4.565.578.122 1.697.543.043 -2.338.183.757 -813.789.459
!
Tabel 6.4 Selisih Klaim 3 Bulan Periode Januari 2013 s.d. Maret 2013
• Terdapat perubahan besaran tarif INA-‐CBG mulai 1 januari 2013 • Tidak terdapat perubahan besaran tarif umum RS selama periode peneli=an • Penurunan terbesar selisih tarif akibat kenaikan tarif INA-‐CBG adalah RS Kariadi dan Sarjito
Rp. 4.4 M sedangkan RS Fatmawa= dan Hasan Sadikin sekitar Rp 1,1 M
Gambar 6.3 Selisih pendapatan rumah sakit dan klaim INA-‐CBG dalam 6 bulan (Oktober 2012 sd Maret 2013)
• Rata rata selisih tarif: Rp Rp 6.687.882.514,00 • RSUP Dr. Kariadi dan RSUP Dr. Hasan Sadikin efisien
10,142,004,398
1,091,155,671
9,074,841,504
2,803,756,648
0
2,000,000,000
4,000,000,000
6,000,000,000
8,000,000,000
10,000,000,000
12,000,000,000
RSUP Fatmawa= RSUP Dr. Kariadi RSUP Dr. Sardjito RSUP Dr. Hasan Sadikin
KOMPONEN BIAYA RUMAH SAKIT
JASA MEDIK FARMASI LABORATORIUM RADIOLOGI
FATMAWATI 35 % 33 % 13 % 2 %
KARIADI 16 % 20 % 15 % 4 %
SARJITO 21 % 31 % 9 % 3 %
H SADIKIN 24 % 13 % 15 % 1 %
Urutan proporsi pada komponen biaya à merah, kuning, hijau, biru
JASA MEDIK FARMASI LABORATORIUM RADIOLOGI
FATMAWATI 38,03 % 33,15 % 13,79 % 0,93 %
KARIADI 11,98 % 25,22 % 16,53 % 2,33 %
SARJITO 12,29 % 43,19 % 13,42 % 2,21 %
H SADIKIN 21,86 % 22,51 % 18,43 % 7 %
Urutan proporsi pada komponen biaya SC SL 3 à merah, kuning, hijau, biru
• RS Pemerintah: belanja pegawai 43 %, farmasi 15 % • RS Swasta: belanja pegawai 32 %, farmasi 17 %
The Costs Of Delivering Health Services In Indonesia: Report On A Prospec=ve Survey 2010-‐2011
UPAYA EFISIENSI RUMAH SAKIT
• 4 RS mempunyai selisih nega=f à berkurang setelah tarif INA-‐CBG naik • Perbedaan selisih “nega=f” antar RS sangat lebar
• Proporsi biaya pada ke 4 RS mempunyai pola yang =dak seragam • Proporsi biaya jasa medis dan farmasi yang besar mempunyai selisih tarif
nega=f yang lebar
• Upaya yang sudah dan akan dilakukan oleh ke 4 RS mirip satu dengan yang lain.
• Pengendalian farmasi, pemeriksaan penunjang, penerapan CP dan remunerasi
Perlu standarisasi Input dan proses pelayanan
• RS Fatmawati; “...secara keseluruhan 75% dari unit cost, sedangkan khusus untuk ICU, NICU, PICU 15-30% dari unit cost...”
• RS Sarjito; “...rumah sakit rugi dimana rumah sakit terpaksa mengalokasikan sebagian dana operasional untuk menutupi kerugian itu, sehingga operasional rumah sakit menjadi terhambat...”
• RS Kariadi; “...jika dibandingkan dengan tarif rugi untuk sekarang selisihnya tidak lebih dari 15% saya yakin jika dibandingkan cost belum tentu rugi tapi bila dibandingkan tarif rugi...”
• RS Hasan Sadikin; “...adanya perbedaan dari tarif 2012 rata-rata kerugian per bulan 600juta -1 milyar, sedangkan 2013 rata-rata kerugiannya 376 juta...”
Berikut ini adalah hasil wawancara mengenai selisih tarif:
KESIMPULAN
• Perubahan tarif INA-‐CBG januari 2013 mengurangi risiko keuangan RS.
• 4 RS mempunyai selisih nega=f, 2 diantaranya efisien
• Kekuatan =ap RS yang dapat menjadi model pembelajaran:
Ø RS Fatmawa=: pengendalian pelayanan dengan CP
Ø RS Kariadi: standarisasi AMHP
Ø RS Sarjito: pemberlakuan satu tarif jasa untuk semua kelas perawatan
Ø RS Hasan sadikin: obat harus generik atau setara
SARAN
• Perubahan cara pandang dan cara mengelola RS dan pasien à menerapkan kendali biaya dan mutu yang mengarah pada pelayanan yang cost efek=f.
• Pengendalian biaya dan mutu =dak hanya dilakukan pada sisi proses pelayanan, tetapi juga dilakukan pada sisi input seper= perencanaan dan pengadaan barang dan jasa.
• Farmasi:
Ø Obat: formularium RS nama zat ak=f à pengadan e katalog/lelang harga satuan max 2 item obat se=ap zat ak=f/generik à dokter menulis hanya nama generik
Ø E-‐katalog sebagai harga ter=nggi, bukan sbg standard harga Ø Standarisasi AMHP
• Rubah cara pandang untuk pemeriksaan penunjang dari u=lisasi ke efisiensi • Implementasikan remunerasi berbasis kinerja
• Perlu peningkatan kemampuan dan standarisasi petugas rekam medik dan koder. • Rumah sakit melakukan subsidi silang untuk kasus yang menimbulkan selisih nega=f • Perlu peneli=an lanjut: upaya efisiensi dan pengendalian biaya melalui perbaikan
standar proses dan input.
Terima kasih
Top Related