0
ANALISIS TREND KONSUMSI BUAH-BUAHAN SEGAR
DI KOTA MAKASSAR
S.U.N. RAMADHANI
105961121716
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
i
ANALISIS TREND KONSUMSI BUAH-BUAHAN SEGAR
DI KOTA MAKASSAR
S.U.N. RAMADHANI
105961121716
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Strata Satu (S-1)
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2020
ii
iii
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Tren
Konsumsi Buah-buahan Segar di Kota Makassar adalah benar merupakan
hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi
mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.
Makassar, 14 Agustus 2020
S.U.N. Ramadhani
v
ABSTRAK
S.U.N. RAMADHANI.105961121716 Analisis Trend Konsumsi Buah-buahan
segar di Kota Makassar. Dibimbing oleh ASRIYANTI SYARIF dan
FIRMANSYAH.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend konsumsi buah-buahan
segar dan trend harga buah-buahan segar di Kota Makassar.Penelitian ini
dillaksanakan di Kota Makassar dengan menggunakan data sekunder harga dan
konsumsi buah-buahan ( pisang, mangga, jeruk pepaya ) pada tahun 2017-2018
.teknik analisis data yang digunakan untuk melihat analisis trend konsumsi buah-
buahan adanya analisis trend linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa trend harga buah-buahan segar di
kota makassar tahun 2017-2018 mengalami pergerakan yang fluktuatif yang
diakibatkan permintaan dan penawaran terutama ketika bulan ramadhan dan hari
raya. Trend konsumsi buah-buahan segar di Kota Makassar mengalami
pergerakan yang fluktuatif yang di sebabkan oleh perubahan harga.
Kata Kunci : Buahan-Buahan, Harga, Konsumsi
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat
limpahan rahmat dan karunianya serta salam dan salawat tetap tercurah kepada
Nabi Besar Muhammad SAW. Dalam skripsi ini yang berjudul “Analisis Trend
Konsumsi Buah-buahan Segar di Kota Makassar.
Penulisan skripsi ini tidaklah mudah ,akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh sebab itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Penulis sangat
mengharapkan kritik yang konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan skripsi
selanjutnya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada yang terhormat:
1. Asriyanti Syarif, S.P., M.Si selaku pembimbing I dan Firmansyah, S.P., M.Si
selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing
dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.
2. Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Makassar.
vii
4. Kedua orangtua saya, ayahanda Arifin dan ibunda Isami, dan kakak saya yang
tercinta Muhammad akbar dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan
bantuan, baik moril maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada
penulis.
6. Kepada Darmawangsah yang selalu mendukung dan menemani serta
memberi semangat dan motivasi kepada penulis
7. Kepada Teman-teman di Ikatan Mahasiswa Pelajar Soppeng khususnya
angkatan 2016
8. Kepada pihak pemerintahan di Kota Makassar dan Badan Pusat Satistik Kota
Makassar, yang telah memberikan akses kepemerintahan dalam mengambil
data-data analisis.
9. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi, yang penulis
tidak dapat sebutkan satu-satu.
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga
berkah Allah senantiasa tercurah kepadanya. Amin.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .................................................................. iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI ......... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
I. PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 3
1.4. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 4
II. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5
2.1. Hortikultura ........................................................................................... 5
2.2. Teori Konsumsi ................................................................................... 12
2.3. Analisis Trend.......................................................... ............................. 13
2.4. Penelitian terdahulu yang relevan ......................................................... 14
2.5. Kerangka pikir ...................................................................................... 18
ix
III. METODE PENELITIAN ............................................................................. 20
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 20
3.2. Teknik Penentuan Sampel ..................................................................... 20
3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 20
3.4. Teknik Analisis Data ............................................................................. 21
3.5. Definisi Operasional ............................................................................. 22
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ......................................... 23
4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi ..................................................... 23
4.2 Aspek Kependudukan .......................................................................... 24
4.3 kondisi Pendidikan ............................................................................... 26
4.4 Kondisi Pekerjaan ................................................................................ 28
4.5 Kondisi Buah-Buahan di Kota Makassar .............................................. 29
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 31
5.1. Trend Harga Buah-Buahan Segar di Kota Makassar ............................ 31
5.2. Trend Konsumsi Buah-buahan Segar di Kota Makassar ...................... 38
VI. PENUTUP .................................................................................................... 45
6.1. Kesimpulan ........................................................................................... 47
6.2 Saran ...................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
1. Penelitian terdahulu ..................................................................................... 15
2. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Makassar ................................ 24
3. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Makassar ....................................... 25
4. Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Makassar ......................................... 26
5. Tingkat Pendidikan Penduduk di Kota Makassar, Tahun 2019............. 27
6. Jumlah penduduk berdasarkan perkerjaan utama dan jenis
kelamin di kota makassar ............................................................................. 29
7. Harga buah- segar di Kota Makassar .......................................................... 31
8. Konsumsi Buah-buahan segar di Kota Makassar ....................................... 39
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
1. Kurva fungsi konsumsi ................................................................................ 12
2. Kerangka pemikiran Analisis trend konsumsi buah-buahan
segar di Kota Makassar ............................................................................... 18
3. Grafik trend harga Buah pepaya di Kota Makassar 2017-2018 .................. 32
4. Grafik Trend harga buah Jeruk di Kota Makassar 2017-2018 .................... 34
5. Grafik trend harga buah Mangga di Kota Makassar 2017-2018 .................. 35
6. Grafik trend harga buah Pisang di Kota Makassar2017-2018 ..................... 37
7. Grafik trend konsumsi buah Pepaya di Kota Makassar 2017-2018 ............. 40
8. Grafik trend konsumsi buah jeruk di Kota Makassar 2017 2018 ................ 42
9. Grafik trend konsumsi buah mangga di Kota Makassar 2017-2018 ............ 43
10. Grafik trend konsumsi buah pisang di Kota Makassar ............................... 45
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
1. Foto Buah-buahan yang diteliti ....................................................................... 52
2. Harga Buah-buahan di Kota Makassar ........................................................... 55
3. Konsumsi Buah Masyarakat di Kota Makassar .............................................. 56
4. Peta Wilayah Kota Makassar .......................................................................... 57
5.Surat Penelitian ................................................................................................ 58
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan produksi buah-buahan segar.
Iklim serta curah hujan yang baik menjadikan indonesia memiliki beragam jenis
buah-buahan. Sumber genetik buah-buahan yang beranekaragam telah tersebar di
berbagai wilayah indonesia adalah kekayaan yang tak ternilai harganya. Buah
yang ditanam dan tumbuh di Indonesia disebut buah lokal dan umumnya buah-
buahan ini biasa tumbuh di iklim tropis seperti di Indonesia.
Konsumsi buah dan sayur di Indonesia kurang dari setengah konsumsi
yang direkomendasikan. Sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi buah
dan sayur sebanyak 173 gram per hari lebih kecil dari Angka Kecukupan
Gizi(AKG) yang direkomendasikan yaitu sebesar 400 gram perkapita perhari
(Badan Pusat Statistik, 2016). Berdasarkan data rata-rata konsumsi buah di
Indonesia merupakan negara yang kurang penduduknya kurang mengkonsumsi
buah, padahal buah merupakan komonen penting dalam makanan yang bergizi.
Buah mengandung vitamin, serat, protein nabati, air, karbohidrat dan
mineral. Banyak manfaat yang terdapat pada buah-buahan segar seperti mencegah
penyakit kronis seperti jantung, kanker, diabetes dan obesitas untuk
pemberantasan kekurangan zat gizi mikro. Banyaknya manfaat dari
mengkonsumsi buah membuat pemerintah memprioritaskan pengembangan
pertanian salah satunya yaitu buah-buahan.
2
Sulawesi Selatan sebagai salah satu wilayah yang memprioritaskan
pengembangan di sektor pertanian. Salah satunya yaitu pengembangan
holitikultura dalam hal ini buah-buahan segar.
Warna buah yang beragam bukan hanya sekedar pembeda antar jenis buah
yang satu dengan yang lain. Warna buah merupakan sumber informasi dari
kandungan nutrisinya. Dalam buah ada yang disebut dengan phytonutrrient yang
diindikasikan okeh warna buah. Phytonutrient penting untuk kesehatan, perlu
diperhatikan porsi makan buah dan variasi warna buah yang dimakan.
Masyarakat dewasa ini telah mementingkan kesehatan dengan
mengkonsumsi buah-buahan segar dengan pertimbangan menjaga kesehatan, diet
dan pola hidup sehat. Buah-buahan segar telah diproduksi di Sulawesi Selatan
dengan melibatkan daerah kabupaten tingkat dua selain diproduksi dengan
budidaya juga di pasarkan. Adapun jumlah produksi buah-buahan di Sulawesi-
Selatan tahun 2018 menurut badan pusat statistik yaitu Mangga dengan jumlah
120.968 ton, jeruk besar dengan jumlah 7.748 ton, pisang dengan jumlah 136.099
ton, pepaya dengan jumlah produksi 37.668 ton (Badan Pusat Statistik, 2019)
Produksi yang melimpah mendukung juga tingkat konsumsi buah-buahan
segar di Kota Makassar. Ketersediaan buah-buhan di swalayan, minimarket, toko
buah serta ada pula di sekitar pedagang-pedagang buah baik di pinggir jalan
maupun di pasar tradisonal juga mendorong masyarakat di Kota Makassar untuk
mengkonsumsi buah-buahan segar.
Pergerakan tingkat konsumsi buah-buahan merupakan proses alami karena
konsumsi buah selalu berubah-ubah setiap waktu tidak menentu sehingga
3
diperlukan analisis untuk melihat pergerakan konsumsi buah-buahan dalam suatu
periode tertentu.
Konsumsi buah-buahan di Makassar, masih berdasarkan harga dipasaran
sehingga konsumsi buah mengikuti harga buah-buahan dipasar. Konsumsi buah
dengan mempertimbangkan hidup sehat menjadi fenomena di Kota-kota besar di
Indonesia termasuk di Kota Makassar.
Berdasarkan uraian diatas melatar belakangi penulis untuk melihat analisis
trend konsumsi buah-buahan segar di Kota Makassar.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun tujuan penulisan adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana trend harga buah-buahan segar di Kota Makassar ?
2. Bagaimana trend konsumsi buah-buahan segar di Kota Makassar ?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah maka yang dapat menjadi tujuan penelitian
yaitu
1. Untuk mengetahui trend harga buah-buahan segar di Kota Makassar
2. Untuk mengetahui trend konsumsi buah-buahan segar di Kota makassar
4
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun beberapa yang menjadi kegunaan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi penulis, meningkatkan kemampuan dan pengetahuan dalam
mengidentifikasi dan menganalisis yang berkaitan dengan topik penelitian.
2. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pemikiran
dan bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan peningkatan produksi
buah-buahan segar di Kota Makassar
3. Bagi pembaca, sebagai rujukan bahan pustaka dalam menambah wawasan
yang berkaitan dengan analilis trend konsumsi
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hortikultura
Pengertian Hortikultura dalam bahasa latin terdiri dari dua kata yatu hortus
yang berarti kebun dan culture yang berarti bercocok tanam (Zulkarnain 2009)
.Ketika di artikan Hortikultura adalah cabang ilmu pertanian yang mempelajari
cara budidaya tanaman yang dilakukan di kebun dan halaman rumah. Para ahli
menyebutkan bahwa Hortikultura merupakan ilmu yang mempelajari budidaya
buah-buahan,sayur-sayuran,tanaman hias serta bunga-bungaan. Lingkungan
merupakan hal utama untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan
dibudidayakan sesuai dengan kondisi sekitar. Hortikultura apabila tidak
memenuhi syarat untuk tumbuh maka tidak akan tumbuh. Seperti tanaman yang
ditaman bukan dari daerah asal nya, maka akan sulit untuk tumbuh bahkan tidak
tumbuh ( Dhimas Setyanik,2016)
Pengembangan tanaman hortikultura sangan menjanjikan karena menurut
Direktorat Jendral Hortikultura prospekmya memberikan kontribusi yang positif
tehadap ekonomi makro.Rata-rata permintaan pasar terhadap produk Hortikultura
mencapai 11 persen, sedangkan pada sektor perkebunan dan tanaman pangan
masih dibawahnya karena berkisar 7-8 persen. Hal ini menunjukkan bahwa
masyarakat sudah semakin tinggi kesadarannya kesehatan dan lingkungan.
Sehingga meningkatkan gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi buah-buahan
salah satu dari bagian hortikultura
6
Saat ini hortikultura dapat membantu sumber pendapatan dari petani baik
petani kecil,menengah maupun petani yang mempunyai lahan yang luas.
Pemenuhan gizi seperti vitamin,protein serta karbohidrat merupakan manfaat
tanaman hortikultura.
Berdasarkan kegunaannya, pengelompokan tanaman hortikultura terbagi
beberapa jenis tanaman
1. Tanaman buah-buahan
2. Tanaman sayur-sayuran
3. Tanaman obat-obatan
4. Tanaman bunga-bungaan
Menurut Zulkarnain (2009) ciri-ciri tanaman hortikultura yang dihasilkan
sebagai berikut:
1. Mudah atau cepat Busuk (perishable)
Karakteristik dari tanaman hortikultura dikenal mudah rusak,sehingga
perlu perlakuan khusus dan penanganan khusus dan penanganan khusus pasca
panen agar dapat lebih tahan lama.
2 Terdapat kandungan air (water content)
Tanaman hortikultura di panen dalam keadaan segar,sehingga terdapat
kandungan air yang cukup banyak.
3 Bersifat Musiman atau meruah (voluminous atau bulky)
Terdapat beberapa jenis tanaman Hortikultura yang bersifat musiman, hal
ini memberikan dampak pada tidak tersedianya disetiap saat. Saat masa panen tiba
7
membuat harga yang diberikan umumnya lebih murah dibandingkan saat di luar
musim.
4 Harga ditentukan kualitas bukan kuantitas
Penting memperhatikan kulitas dari produk hortikultura yang dihasilkan.
Apabila produk memiliki kualitas baik maka akan bernilai jual tinggi, untuk
mempertahankan agar memiliki nilai lebih diperlukan bibit yang unggul serta
penanganan yang baik saat pra panen dan pasca panen
5 Sumber Vitamin dan Karbohidrat
Berbeda dengan kebutuhan pokok, pada produk Hortikultura memiliki
kandungan vitamin dan mineral yang apabila tidak dipenuhi maka akan berimbas
pada kesehatan terutama vitamin A, vitamin C, vitamin E, serat serta zat besi.
(Tien, 2018)
Fruitkultur adalah ilmu yang mempelajari tentang tanaman buah-buahan.
Tanaman buah atau fruitkultur merupakan tanaman yang dapat menghasilkan
buah yang dapat dikonsumsi dalam kondisi segar, baik dimakan sebagai buah itu
sendiri maupunsebagai hasil olahan dari buah itu sendiri maupun sebagai hasil
olahan dari buah tersebut dan buah juga memiliki karakteristik yang tidak tahan
lama.
2.1.1 Buah Pepaya
Pepaya merupakan tanaman buah herbal dari famili Caricaceae yang
berasal dari Amerika Tengah dan Hindia Barat bahkan kawasan sekitar Mexsiko
dan Coasra Rica. Tanaman pepaya banyak ditanam orang, baik di daerah tropis
maupun sub tropis.Pada daerah basah dan kering atau di daerah-daerah dataran
8
pegunungan (sampai 1000mdpl).Buah pepaya merupakan buah yang bermutu dan
bergizi tinggi.
Pepaya di Indonesia tersebar dimana-mana bahkan telah menjadi tanaman
pekarangan. Sentra penanaman buah pepaya di Indonesia adalah Kabupaten
Sukabumi Jawa Barat,Kabupaten Malang Jawa Timur, Sleman pasar induk kramat
jati DKI Yogyakarta, Lampung Tengah,Toraja Sulawesi Selatan,Manado
Sulawesi Utara.
Pepaya mengandung banyak vitamin A,vitamin E dan vitamin C yang
bermanfaat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, manfaat
buah pepaya lainnya yaitu mencegah penyakit jantung, mencegah pembekuan
darah,menjaga kesehatan pencernaan,mengurangi peradangan serta membantu
mencegah penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas.
Syarat tumbuh tanaman pepaya salah satunya yaitu angin,angin yang tidak
terlalu kencang sangat cocok bagi pertumbuhan. Tanaman pepaya tumbuh subur
pada daerah yang curah hujan 1000-2000mm/tahun. Suhu udara optimum 22°𝑐-
26 °𝑐 . Kelembaban udara sekitar 40%.Pepaya dapat ditanam pada ketinggian
700m-1000m dpl.(Dhimas Setyanik, 2018)
2.1.2 Buah jeruk
Buah jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Tempat
yang dipercaya pertama kali tumbuh adalah Cina. Di Indonesia sendiri jeruk
tumbuh sejak ratusan tahun yang lalu secara alami maupun dibudayakan.
Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan orang Belanda yang
mendatangkan jeruk manis dan keprok dari amerika dan Italia ( Martasari,2008).
9
Budidaya jeruk di Indonesia terdapat di berbagai daerah diantaranya Garut
Jawa Barat, Tawangmangu Jawa Tengah, Batu Jawa Timur, Tejakula Bali,
Selayar Sulawesi Selatan, Pontianak Kalimantan Barat dan Medan Sumatera
Utara (Martasari, 2008).
Buah jeruk memiliki kandungan serat, zat besi, vitamin C, kalori ,
potasium, karbohidrat, gula, protein, serta kalsium . Dalam 100g buah jeruk
terandung Vitamin A 50 mg, Vitamin C 29,1 mg, Zat besi 0,6 mg dan kalsium
33mg. Manfaat buah jeruk yaitu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan
Sistem kekebalan Tubuh, melancarkan pencernaan, mengatasi batu ginjal dan
mencegah Anemia. Beberapa Negara bahkan telah memproduksi minyak yang
diambil dari kulit dan biji jeruk, gula tetes dan pektin dari buah jeruk yang
terbuang.
Syarat tumbuh kecepatan angin yang lebih dari 40-48% akan merontokkan
bunga dan buah. Untuk daerah yang intensitas dan kecepatan anginnya tinggi
tanaman penahan angin lebih baik ditanam berderet tegak lurus dengan arah
angin. Tergantung pada spesiesnya, jeruk memerlukan 5-6, 6-7 atau 9 bulan basah
(musim hujan). Bulan basah ini diperlukan untuk perkembangan bunga dan buah
agar tanahnya tetap lembab. Di Indonesia tanaman ini sangat memerlukan air
yang cukup terutama di bulan Juli-Agustus. Temperatur optimal antara 25-30
derajat C namun ada yang masih dapat tumbuh normal pada 38 derajat C.
Kelembapan optimum untuk pertumbuhan tanaman ini sekitar 70-80%.
10
2.1.3 Buah Mangga
Mangga merupakan tanaman buah tahunan berupa pohon yang berasal
dari negara India menyebar ke wilayah Asia Tenggara termasuk Malaysia dan
Indonesia. Pusat penanaman mangga di pulau Jawa adalah probolinggo,
indramayu dan Cirebon. Setiap daerah tumbuh tanman mangga sebagia tanaman
pekarangan maupun ditanam di kebun.
Manfaat buah mangga buah mangga adalah menurunkan kolesterol dan
menjaga kesehatan jantung. Karena mangga buah mangga memiliki vitamin c dan
serat tinggi yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat. Mencegah
kanker karena mengandung pektin, serat makanan yang larut secara efisien
menurunkan kalesterol dalam darah juga dapat mencegah perkembangan sel
kanker. Mengatasi obesitas karena mengandung serat yang tinggi yang dapat
melancarkan pencernaan dan bisa menurunkan kalori. Mangga juga berperan
penting untuk menghilangkan masalah gangguan pencernaan seperti buang air
besar. Manfaat lain dari mangga adalah menyembuhkan anemia atau kekurangan
sel darah karena buah mangga memiliki zat besi yang dapat membantu
menghilangkan anemia dengan meningkatkan jumlah sel darah merah.
Syarat tumbuh buah mangga adalah tanaman mangga cocok untuk hidup
di daerah dengan musim kering selama 3 bulan. Masa kering diperlukan sebelum
dan sewaktu berbunga. Jika ditanam di daerah basah, tanaman mengalami banyak
serangan hama dan penyakit serta gugur bunga atau buah jika bunga muncul pada
saat hujan.
11
2.1.4 Buah Pisang
Pisang adalah tanaman buah berupa herbal yang berasal dari kawasan Asia
Tenggara (termasuk Indonesia). Tanaman ini kemudian menyebar ke afrika
(madagaskar), Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat, pisang disebut cau, di
Jawa Tengah dan Jawa Timur dinamakan gedung.
Hampir disetiap tempat dapat dengan mudah ditemukan tanaman pisang.
Pusat produksi pisang di Jawa barat adalah Cianjur, Sukabumi dan daerah sekitar
Cirebon. Tidak diketahui dengan pasti berapa luas perkebunan pisang di
indonesia. Walaupun demikian indonesia termasuk salah satu negara tropis yang
memasok pisang segar/kering ke Jepang, Hongkong, Cina, Singapura, Arab,
Australia, Belanda. Amerika serikat, dan Perancis. Nilai ekspor tertinggi pada
tahun 1997 adalah ke Cina.
Manfaat pisang adalah buah yang sangat bergizi yang merupakan sumber
vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Pisang dijadikan buah meja, sale pisang,
pure pisang dan tepung pisang. Kulit pisang dapat dimanfaatkan untuk membuat
cuka melalui proses fermentasi alkohol dan asam cuka. Daun pisang dipakai
sebagai pembungkusan berbagai macam makanan.
Syarat tubuh tanaman pisang adalah iklim tropis basah,lembab dan panas
mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di
daerah subtropis. Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat
merusak daun dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Curah hujan optimal
adalah 1.520-3.800mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus
diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.
12
2.2 Teori Konsumsi
1. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan menggunakan barang dan jasa yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Produk dan jasa ini dapat berupa barang atau
benda serta sebuah jenis jasa atau pelayanan. Dalam kegiatan konsumsi untuk
pemenuhan kebutuhan baik yang bersifat penting maupun hanya bersifat
kesenangan dan kepuasan dalam waktu jangka yang sebentar. Kegiatan konsumsi
terjadi karena adanya proses produksi begitupun sebaliknya kegiatan produksi ada
karena seorang yang melakukan kegiatan konsumsi atas produk tersebut.
Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan
di antara tingkat konsumsi dengan harga .Serta dapat dinyatakan pada rumus :
1. Y = a + bx
Dimana : Y = konsumsi
a = koefisien x = harga
Fungsi konsumsi dapat digambarkan pada suatu kurva seperti pada gambar
dibawah :
Gambar 1 kurva fungsi konsumsi
0
5000
10000
15000
20000
konsumsi konsumsi konsumsi konsumsi
buah sirsak
buah anggur
buah apel
13
2. Harga
Harga adalah ukuran terhadap besar kecilnya nilai kepuasaan seseorang
terhadap produk yang dibelinya, (Indrinyo Gutosudarmo,2014). Seseorang akan
berani membayar suatu produk dengan harga mahal apabila mereka menilai
kepuasan yang diharapkannya terhadap produk yang akan dibeli itu tinggi. Begitu
juga sebaliknya apabila seseorang itu menilai kepuasan yang dihasilkan dari
barang yang dibeli itu kurang maka mereka tidak akan bersedia membeli produk
itu dengan harga yang mahal. Nilai ekonomis tercipta oleh kegiatan yang terjadi
dalam mekanisme pasar antar pembeli dan penjual.
Dalam transaksi pembelian, maka kedua belah pihak akan memperoleh
suatu imbalan. Besarnya imbalan itu ditentukan oleh perbedaan antara nilai dari
suatu yang diberikan dengan nilai dari suatu yang diterima yang diberikan disebut
laba.
Secara historis harga itu ditentukan oleh pembeli dan penjual melalui
proses tawar menawar, sehingga terjadilah kesepakatan harga tertentu. Pada
mulanya harga menjadi faktor penentu, tetapi dewasa ini faktor penentu
pembelian semakin bervarisasi, sehingga faktor selain harga juga banyak berperan
dalam keputusan pembelian. Semua variabel yang terdapat pada bauran
pemasaran merupakan unsur biaya kecuali variabel harga yang satu-satunya
merupakan unsur (revenue).
2.3 Analisis Trend
Analisis trend merupakan suatu gerakan yang memiliki kecenderungan
naik turun dalam jangka panjang seperti rata-rata perubahan waktu ke waktu
14
( time series ). Jika rata-rata perubahan bertambah maka disebut trend positif
artunya memiliki kecenderungan naik. Sebaliknya jika rata-rata perubahan
berkurang maka disebut trend negatif artinya memiliki kecenderungan menurun.
Menurut bachri 2019, terdapat dua pendekatan untuk melakukan analisis trend
yaitu
1. Model linear (linear model)
Trend linear merupakan kecenderungan data dalam skala waktu panjang
dan diperkirakanmemiliki bentuk garis lurus. Untuk membentuk persamaan, trend
linear terdiri atas 3 pendekatan yaitu regresi linear sederhana, Metode kuadrat
terkecil, dan regresi linier berganda
2. Trend Non Linear
Trend non linear merupakan kecenderungan data dengan skala waktu yang
panjang yang membentuk grafik lengkung atau parabola. Trend non linier terdiri
dari 2 pendekatan, yaitu parabola dan trend eksponensial.
a. Trend parabola kuadratk dapat diselesaikan dengan nilai variabel kuadratik
sehingga membentuk grafik parabola.
b. Trend eksponensial diselesaikan melalui pendekatan perpanjangan
perpangkatan dengan model trend melengkug.
2.4 Penelitian terdahulu yang relevan
Berikut beberapa penelitian terdahulu yang relevan dan dijadikan acuan
dalam penelitian ini. Mengenai penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel 2.
15
Tabel 2. Penelitian yang Relevan
No Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
1
Trend dan estimasi
produksi padi dan
konsumsi beras di
Provinsi
Kalimantan Tengah
( Indah, dkk.2019 )
Metode data yang
digunakan dalam
penelitian ini
berupa data
sekunder yang
bersumber dari
daerah dan
instansi terkait.
Jenis data yang
dikumpulkan
adalah berupa
data kuantitatif.
Hasil penelitian Hasil dugaan
persamaan estimasi konsumsi
beras menunjukkan bahwa
dugaan sementara sesuai
dengan yang diharapkan.
Seperti pada gambar
menunjukkan bahwa garis arah
garis trend adalah lurus dari
kiri bawah ke kanan atas
artinya adalah dalam lima
tahun ke depan konsumsi beras
di Provinsi Kalimatan Tengah
dari tahun ke tahun akan terus
mengalami peningkatan
dengan tingkat pertumbuhan
konsumsi rata-rata sebesar
15,92 persen pertahun.
2
Peramalan
permintaan buah di
Kabupaten
Sumenep”
metode penelitian
yang diguanakan
dalam penelitian
yaitu analisis tren
Hasil penelitian peramalan
permintaan buah sebagai
berikut tingkat permintaan
buah di pasar Anon dan pasar
16
(Lailatul, dkk
2018)
dengan
menggunakan
data time series.
bangkal memiliki persamaan
Y=28674+(-971x). Sesuai
dengan hasil peramalan,
tingkat permintaan buah
belimbing yang harus
disedikan dibulan april oleh
pedagang sekitar 21.878 kg.
Untuk tingkat permintaan buah
belimbing sekitar 252kg,
permintaan buah jeruk yang
harus disediakan oleh
pedagang sekitar 5.704kg,
buah kelengkeng yang harus
disediakan oleh pedagang
sekitar 3.700kg, buah rambutan
yang harus disediakan
pedagang sekitar 11.890kg.
3
Analisis
Forecasting
Produksi,
Konsumsi, dan
Harga Daging Sapi
di Provinsi
Penelitian ini
menggunakan
analisis proyeksi
atau forecasting
melalui trend
(gerak jangka
Hasil dari penelitian
menemukan bahwa tahun
2017-2026 di Provinsi
Sumatera Utara menunjukkan
bahwa forecasting produksi,
forecasting konsumsi, dan
17
Sumatera Utara
(Yasinta, 2017)
panjang) dengan
menggunakan
least square
method (metode
kuadrat terkecil)
melalui program
SPSS yang
menggunakan
regresi linier
sederhana.
melalui program
SPSS yang
menggunakan
regresi linier
sederhana.
forecasting harga daging sapi
mengalami peningkatan atau
trend positif.
4.
Analisis Peramalan
Harga Sembako
Tahun 2020 di
Pasar Tradisional
Kota Bandung
dengan
Menggunakan
Metode Trend
Penelitian ini
menggunakan
analisis trend
garis lurus (linier)
Hasil penelitian menemukan
bahwa telur ayam, beras,
minyak goreng, dan daging
ayam akan mengalami
penurunan harga rata-rata
sebesar 1,72% pada tahun
2020. Sedangkan harga daging
sapi tidak mengalami fluktuasi
18
Garis Lurus
(Sukardi, 2020)
kenaikan yang signifikan, yaitu
hanya pada angka 0,02%
sampai akhir 2020.
2.5 Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran didasarkan pada latar belakang dan kajian teoritis
untuk dapat membahas bagaimana trend konsumsi buah di Kota Makassar. Pada
penelitian ini penulis melakukan penelitian pada empat buah yaitu pepaya, jeruk,
mangga dan pisang untuk diketahui konsumsi. Pemilihan ke empat buah tersebut
dengn pertimbanganketersediaan data konsumsi dan harga serta buah tersebut
merupakan buah segar yang bersifat lokal, yang cukup banyak di konsumsi oleh
konsumen, terutama pada moment bulan ramadhan, idul fitri dan perayaan natal.
Setelah konsumsi diketahui, kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui trend
konsumsi dan trend harga buah yang diteliti oleh penulis. Mengenai kerangka
pikir dapat dilihat pada gambar 2.
19
Gambar 2 Kerangka pemikiran Analisis trend konsumsi buah-buahan segar di
Kota Makassar.
Trend Harga
Buah Pepaya
Trend Konsumsi
Hortikultura
Konsumsi
Buah Jeruk Buah Mangga Buah Pisang
Fruitkultura
20
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan
tepatnya Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Makassar. Penentuan lokasi dilakukan
secara sengaja (purposive). Penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Mei sampai
Juni 2020 dengan pertimbangan bahwa Kota Makassar merupakan kota yang
padat penduduk dan adanya akses pasar untuk mengkonsumsi buah-buahan segar.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan yaitu jenis data kuantitatif yaitu data Sekunder.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh dari data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikaskan kepada masyarakat
berupa data konsumsi buah dan harga buah mulai Januari 2017 sampai Desember
2018.
3.3 Teknik Pegumpulan Data
Teknik-teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti yaitu
Teknik:
1. Dokumentasi merupakan pemgambilan data oleh data harga dan konsumsi
buah
2. Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data dengan cara
mengumpulkan sumber data dari laporan penelitian, buku-buku ilmiah,
21
artikel, dan situs yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.
Data yang dikutip dalam penelitian ini berupa data time series yang
tersedia Badan Pusat Statistik ( BPS) (Prabawa, 2020) yaitu pengamatan
dan pencatatan secara sistematik terhadap harga dan konsumsi buah-
buahan segar di Kota Makassar.
3.4 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang diguanakan dalam penelitian yaitu analisis trend
konsumsi buah-buahan segar di Kota Makassar buah yang dimaksud adalah buah
pepaya, jeruk, mangga dan pisang dari bulan Januari 2017 sampai Desember 2018
dengan mengguankan metode linear sederhana yang menggunakan persamaan
Y= a+bx dimana
Untuk mencari nilai konstanta a dan b daat digunakan persamaan berikut
A=∑𝑦
𝑁 dan
∑𝑦𝑥
𝑥2
Ketarangan :
Y = nilai trend harga dan konsumsi buah dari tahun 2017 sampai 2018
a = konstanta
b = Parameter atau koefisien regresi dari persamaan trend yang
menunjukkan besarnya perubahan y bila terjadi perubahan satu-satuan
pada x
x = periode waktu (variabel bebas)
n = jumlah data Time series
22
3.5 Definisi Operasional
1. Analisis trend adalah gambaran kondisi konsumsi dan hargabuah-buahan
segar di Kota Makassar.
2. Konsumsi adalah banyaknya buah yang dikonsumsi buah oleh konsumen pada
priode Januari 2017 sampai Desember 2018 di Kota Makassar.
3. Hortikultura adalah ilmu yang berfokus pada tanaman pangan, buah dan
sayuran.
4. Fruitkultur adalah bagian dari ilmu hortikultura yang fokus pada buah-buahan.
5. Harga adalah kesempatan penjual dan pembeli untuk membeli buah-buahan
segar yang di Kota Makassar yang dinyatakan dalam bentuk (Rp).
6. Buah-buahan segar adalah buah-buahan yang dijadikan objek penelitian yang
dikaitkan dengan trend konsumsi di Kota Makassar yang difokuskan pada buah
jeruk, mangga, pepaya, pisang.
23
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis dan Administrasi
Secara Geografis Kota Makassar terletak antara 119°24’17’38” Bujur
Timur dan 5°8’6’19” Lintang Selatan, Luas Wilayah Kota Makassar tercatat
175,77km2 yang meliputi 14 Kecamatan. Secara administrasi Kota Makassar
berbatasan dengan:
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Maros
• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros
• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa
• Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar
Berdasarkan pencatatan stasiun meteorologi Maritim Paotere, secara rata-
rata kelembaban udara sekitar 78 persen, temperatur udara sekitar 21,20 c -33,20 c,
dan rata-rata kecepatan angin 4,1 knot.
Pemerintah wilayah administratif, Kota Makassar terdiri dari 14
Kecamatan yaitu: Kecamatan Mamajang, Kecamatan Mariso, Kecamatan
Rappocini, Kecamatan Tamalate, Kecamatan Makassar, Kecamatan Ujung
Pandang, Kecamatan Wajo, Kecamatan Bontoala, Kecamatan Ujung Tanah,
Kecamatan Tallo, Kecamatan Panakukkang, Kecamatan Manggala, Kecamatan
Biringkanaya, dan Kecamatan Tamalanrea, dengan jumlah Kelurahan sebanyak
142 Kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Biringkanaya dengan luas
48,22 Km2 atau 27,43% dari luasan Kota Makassar, sedangkan wilayah
24
Kecamatan yang mempunyai luasan terkecil adalah Kecamatan Mariso yaitu 1,82
Km2 atau 1,04 dari total wilayah Kota Makassar. Untuk lebih jelasnya luas
wilayah menurut Kecamatan di Kota Makassar dapat dilihat di tabel 1 berikut.
Tabel 2. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Makassar
No Kecamatan Luas
(Km2)
Persentase (%)
1 Mariso 1,82 1,04
2 Mamajang 2,25 1,28
3 Tamalate 20,21 11,5
4 Rappocini 9,23 5,25
5 Makassar 2,52 1,431
6 Ujung Pandang 2,63 1,5
7 Wajo 1,99 1,13
8 Bontoala 2,1 1,19
9 Ujung Tanah 5,94 3,38
10 Tallo 5,83 3,32
11 Panakukkang 17,05 9,7
12 Manggala 24,14 13,73
13 Biringkanaya 48,22 27,43
14 Tamalanrea 31,84 18,11
Jumlah 175,77 100
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar dalam Angka tahun 2019
Tabel 1 dapat dilihat bahwa Kecamatan Terluas adalah Kecamatan
Biringkanaya dengan luas wilayah mencapai 48,22 Km2 sedangkan Kecamatan
Mariso dengan luas wilayah 1,82 Km2 .
4.2 Aspek Kependudukan
Penduduk Kota Makassar menurut data Badan Pusat Statistik yaitu
1.469.601 Jiwa yang terdiri atas 727.314 penduduk berjenis kelamin laki-laki
serta 742.287 penduduk berjenis kelamin perempuan, perkembangan penduduk di
Kota Makassar sendiri mengalami peningkatan mulai dari tahun 2012 dengan
25
jumlah penduduk 1.369.606 jiwa hingga pada tahun 2016 menjadi 1.469.601 jiwa,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian tabel berikut.
Tabel 3 Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Makassar
No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)
2012 2013 2014 2015 2016
1. Mariso 56.524 57.790 58.327 58.815 59.292
2. Mamajang 59.170 60.236 60.537 60.779 61.007
3. Tamalate 176.947 183.039 186.921 190.694 194.493
4. Rappocini 154.184 158.325 160.499 162.539 164.493
5 Makassar 82.027 83.550 84.014 84.396 84.758
6. Ujung Pandang 27.201 27.802 28.053 28.278 28.497
7. Wajo 29.630 30.258 30.505 30.722 30.933
8. Bontoala 54.515 55.578 55.937 56.243 56.536
9. Ujung Tanah 47.129 48.133 48.531 48.882 49.223
10. Tallo 134.738 137.260 137.997 138.598 139.167
11. Panakukkang 142.308 145.132 146.121 146.968 147.783
12. Manggala 122.838 127.915 131.500 135.049 138.659
13. Biringkanaya 177.116 185.030 190.829 196.612 202.520
14. Tamalanrea 105.234 108.024 109.471 110.826 112.170
Total 1.369.606 1.408.072 1.429.242 1.449.401 1.469.601
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar dalam Angka Tahun 2019
Tabel 3 diketahui bahwa perkembangan jumlah penduduk di Kota Makassar
mengalami pertambahan setiap tahunnya dengan jumlah tertinggi tahun terakhir
terdapat di Kecamatan Biringkanaya dengan 202.520 jiwa. Jumlah penduduk yang
besar akan berpengaruh terhadapat harga buah serta konsumsi buah.
4.2.1 Kepadatan Jumlah Penduduk
Perkembangan penduduk di Kota Makassar terus mengalami peningkatan
pertumbuhan penduduk dan dalam persebarannya, penduduk Kota Makassar
26
Tabel 4. Tingkat Kepadatan Penduduk di Kota Makassar
No Kecamatan Luas
(Km2)
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Kepadatan
Penduduk
1. Mariso 1,82 59.292 32.578
2. Mamajang 2,25 61.007 27.114
3. Tamalate 20,21 194.493 96.24
4. Rappocini 9,23 164.493 17.829
5 Makassar 2,52 84.758 33.634
6. Ujung Pandang 2,63 28.497 10.835
7. Wajo 1,99 30.933 15.544
8. Bontoala 2,10 56.536 26.922
9. Ujung Tanah 5,94 49.223 11.187
10. Tallo 5,83 139.167 23.871
11. Panakukkang 17,05 147.783 8.668
12. Manggala 24,14 138.659 5.744
13. Biringkanaya 48,22 202.520 4.200
14. Tamalanrea 31,84 112.170 3.523
Total 175,77 1.469.601 83.61
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar dalam Angka Tahun 2019
Tabel 4 diketahui bahwa Kecamatan Makassar memiliki tingkat kepadatan
penduduk yang tinggi yaitu, 33,6 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk sebanyak
84.758 jiwa, sedangkan kepadatan terendah yaitu Kecamatan Tamalanrea dengan
3,523 jiwa/km2 dengan jumlah penduduk 112.170 jiwa.
4.3 Kondisi Pendidikan
Peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan
program nasional yang sangat penting, yang salah satunya diupayakan melalui
pembangunan dibidang pendidikan. Selanjutnya program tersebut diaktualisasikan
melalui gerakan nasional orang tua asuh dan program wajib belajar dari 6 tahun
menjadi 9 tahun. Hasil pembangunan di bidang pendidikan diantaranya ditandai
27
dengan meningkatnya status pendidikan penduduk. Peningkatan status pendidikan
penduduk merupakan akibat langsung dari meningkatnya kesempatan bagi
penduduk memasuki sekolah, dan ini berarti meningkatnya kualitas sumber daya
manusia
Masih rendahnya kesempatan memperoleh pendidikan wanita disebabkan
oleh antara lain : faktor budaya, sistem nilai/norma yang berlaku dalam
masyarakat, agama, atau kekeliruan cara pandang perencana dan pengambil
keputusan terhadap peran dan status wanita. Misalnya, dalam mendidik anak,
mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah tangga atau urusan
domestik yang dianggap sebagai pekerjaan wanita, cenderung diremehkan
perannya.
Tabel 5. Tingkat Pendidikan Penduduk di Kota Makassar, Tahun 2019
Tingkat Pendidikan
Terakhir
Wanita Laki-laki Jumlah
Jumlah Persen Jumlah Persen
Tidak/Belum
Tamat SD 42.820 10,11 29.141 7,25 71.961
Tamat SD 104.765 24,74 84.451 21,02 189.216
Tamat SLTP 79.216 18,71 72.216 17,97 151.432
Tamat SLTA 154.485 36,48 161.824 40,28 316.309
Akademi/Diploma
I,II,II 13.984 3,3 13.346 3,32 27.330
Diploma IV/PT 28.171 6,65 40.791 10,15 68.962
Jumlah 423.441 100 401.769 100 825.210
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar dalam Angka Tahun 2019
28
Tabel 5 menggambarkan keadaan tingkat pendidikan wanita dan laki-laki
pada tahun 2019 di Kota Makassar. Pada tingkat pendidikan rendah, persentase
wanita lebih tinggi daripada laki-laki. Begitu pula dengan penduduk yang
Tidak/Belum Tamat SD, kesempatan wanita lebih rendah. Sementara pada tingkat
pendidikan tinggi, terjadi sebaliknya. Ini menandakan bahwa partisipasi wanita di
bidang pendidikan lebih rendah daripada laki-laki.
Penduduk dengan tingkat pendidikan Tamat SLTA memiliki jumlah paling
banyak yaitu 316.309 jiwa. Dengan tingkat pendidikan tersebut masyarakat sudah
memiliki pengetahuan akan pentingnya konsumsi buah-buahan segar untuk
kesehatan.
4.4 Kondisi Pekerjaan
Kesejahteraan dan tingkat konsumsi masyarakat di Kota Makassar salah
satunya di pengaruhi oleh aspek pekerjaaan. Angkatan kerja dimulai pada
penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Jumlah pencari kerja terdaftar di Kota
Makassar pada Dinas Tenaga Kerja Kota Makassar pada tahun 2018 sebesar 4.117
pekerja dengan penurunan 50,08 persen. Dari 4.117 pekerja yang terdaftar sebesar
3.462 telah ditempatkan bekerja. Pekerjaan yang paling banyak penduduk yang
berprofesi adalah sebagai ASN dan swasta dan paling sedikit yaitu pertanian dan
kehutanan karena Makassar merupakan perkotaan. Berikut dapat dilihat pada
Tabel 6.
29
Tabel 6 Jumlah penduduk berdasarkan perkerjaan utama dan jenis kelamin di
Kota Makassar, 2019
Lapangan pekerjaan Jenis Kelamin
Laki-laki
(Jiwa)
Perempuan
(Jiwa)
Jumlah
(Jiwa)
A 15.479 2.573 18.052
C 38.039 22.021 60.060
G 88.445 119.776 208.221
T 76.339 65.192 14.571
B 140.666 20.651 161.317
Total 398.008 230.213 589.221
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar dalam angka 2019
Keterangan :
A. Pertanian,kehutanan, perburuan, dan perikanan
C. Industri pengolahan
G.Pedagang besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan motor
T. Industri rumah tangga
B. lainnya (PNS,Swasta)
4.5 Kondisi Buah-Buahan di Kota Makassar
Lahan pertanian di Kota Makasar semakin hari semakin tergerus. Alih
fungsi lahan dari persawahan menjadi kawasan perumahan, pertokoan,mall dan
lainnya. Kurung waktu 10 tahun terakhir seluas 500 hektare. Data lahan pertanian
untuk di Kota makassar tahun 2017 sampai 2018 yaitu lahan kebun 1016 hektar,
lahan sawah 2636 hektar (BPS kota Makassar 2018).
Buah-buahan di Kota Makassar mendapatkan pasokan dari berbagai
wilayah disekitarnya pada tahun 2018 di lihat pada jumlah produksi buah, buah
yang paling banyak di produksi adalah buah pisang dengan total produksi
30
sebanyak 16.099 ton yang sebagian besar terdapat di Kabupaten Pinrang. Urutan
kedua adalah buah mangga dengan produksi sebesar 120.968 ton sebagian besar
terdapat di Kabupaten Bone, Kabupaten Pinrang dan Kabupaten Pinrang dan
Kabupaten Gowa. Selanjutnya buah rambutan dengan produksi sebesar 41.000
terdapat di Kabupaten Gowa, Kabupaten Luwu, dan Kabupaten Pinrang. Buah
Pepaya produksi sebesar 37.668 ton yang terdapat di kabupaten Enrekang (Badan
Pusat Statistik, 2019).
Pandemi Covid-19 yang merebak ke seluruh penjuru dunia termasuk
Indonesia telah membuat aktivitas perdagangan turut tertekan. Apalagi untuk
produk buah impor seperti jeruk, kelengkeng, apel dan pir akibat terganggunya
distribusi yang berdampak pada lonjakan harga di dalam negeri.
Kondisi tersebut justru membuka peluang besar bagi buah-buahan lokal
untuk mengisi pasar, menggantikan buah impor. Buah-buahan lokal musiman
seperti manggis, duku, alpukat, buah naga, jeruk, mangga saat ini sedang panen.
Bahkan buah-buahan semusim seperti pisang, jambu biji, papaya, salak, semangka
dan melon terus berbuah sepanjang tahun. Ketersediaan buah-buah lokal secara
umum mencukupi di kota Makassar, hal ini menunjukkan bahwa buah lokal yang
ditawarkan dari berbagai daerah di luar Kota Makassar, sangat digemari untuk
dikonsumsi oleh warga makassa
31
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Trend Harga Buah-Buahan Segar di Kota Makassar
Harga buah-buahan segar di Kota Makassar pada tahun 2017-2018
mengalami naik turun dan Konsumsi buah-buahan segar di Kota Makassar pada
tahun 2017- 2018 juga mengalami naik turun. Terjadinya naik turun pada
konsumsi buah masyarakat Kota Makassar dipengaruhi oleh harga buah itu
sendiri. Dapat dilihat pada tabel di bawah rata-rata harga buah pertahun per kg.
Tabel 7. Harga buah segar di Kota Makassar tahun 2017-2018
Buah Harga rata-rataBuah (Rp)/kg
Tahun 2017 Tahun 2018
Pepaya 4.298 3.402
Jeruk 13.633 7.651
Mangga 7.075 6.269
Pisang 8.463 5.860
Sumber : Badan Pusat Statistik 2020
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat bahwa harga buah-buahan segar di Kota
Makassar mengalami naik turun dapat dilihat bahwa harga buah terendah di
Makassar pada tahun 2017 adalah buah pepaya dengan jumlah Rp. 4.298/kgdan
tertinggi adalah buah jeruk dengan harga Rp. 13.633/kg Serta pada tahun 2018
harga buah terendah yaitu harga buah pepaya yaitu Rp. 3.403/kg dan harga buah
tertimggi yaitu buah jeruk dengan harga Rp. 7.651/kg. Pada tahun 2018 , karena
ada stok buah dari dari membuat harga buah turun. Mengenai harga buah-buahan
perbulannya pada tahun 2017-2018 dapat dilihat pada lampiran 2.
32
5.1.1 Trend harga buah pepaya
Grafik trend harga buah pepaya di Kota makassar pada tahun 2017-2018
bahwa konsumsi buah pepaya mengalami pergerakan yang naik turun (tidak
tetap). Gambar grafik trend harga pepaya dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3 Grafik trend harga Buah pepaya di Kota Makassar 2017-2018
Berdasarkan gambar, Harga tertinggi pada tahun 2017 terjadi pada bulan
Juni dengan jumlah Rp. 4.545/kg dan harga rendah terjadi pada bulan Mei
dengan harga Rp.4.142/kg. Pada tahun 2018, harga tertinggi buah pepaya terjadi
pada bulan Januari dengan harga Rp.3.805/kg dan harga terendah terjadi pada
bulan Mei dengan harga Rp. 3.190/kg Terjadinya kenaikan harga disebakan
karena pada bulan juni 2017 adalah bulan ramadhan sehingga permintaan yang
y = -7.1023x + 4344.3R² = 0.0529
y = -14.654x + 3497.7R² = 0.0962
Rp-
Rp1,000
Rp2,000
Rp3,000
Rp4,000
Rp5,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Harga buah pepaya
Harga buah pepaya 2017 (Rp)/kg
Harga buah pepaya 2018 (Rp)/kg
Linear (Harga buah pepaya 2017 (Rp)/kg)
Linear (Harga buah pepaya 2018 (Rp)/kg)
33
banyak. Sedangkan terjadinya penurunan harga disebabkan karena kurangnya
permintaan dan banyaknya penawaran.
Bedasarkan hasil analisis trend dengan metode kuadrat terkecil persamaan
garis trend harga buah pepaya di Kota Makassar tahun 2017 diperolehy = -1023x
+ 4344,3 yang berarti bahwa rata-rata harga buah pepaya tahun 2017 sebesar Rp.
4.344/kg dan mengalami penurunan harga tiap bulannya adalah sebesar Rp. 1.023
/kg tiap bulannya. Nilai R2 adalah 0,0529 yang berarti nilai koefisien determinan
sebesar 0,0529 setara 0,5% yang artinya variabel x berpengaruh terhadap variabel y
sebesar 0,5% sedangkan 95% variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak tidak
dijelaskan dengan penelitian. Pada tahun 2018 diperoleh y = -14,654x + 3497,7
yang berarti harga nilai intersep yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 3.497
yang berarti harga rata-rata buah pepaya tahun 2018 adalah sebesar Rp. 3.497/kg
Sedangkan nilai koefisien trend sebesar -14,654 yang berarti bahwa harga buah
pepaya setiap bulannya mengalami penurunan sebesar Rp.16,654/kg. Nilai R2
adalah 0,0962 yang berarti nilai koefisien determinan sebesar 0,0962 setara
dengan 9% artinya variabel x dimana variabel x adalah harga buah tiap bulannya.
perpengaruh terhadap variabel y sebesar 9 % sedangkan 91% variabel y
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dengan penelitian.
5.1.2 Trend harga buah Jeruk
Gambar di atas dapat dilihat bahwa harga buah jeruk pada tahun 2017-2018
mengalami pergerakan yang naik turun. Untuk melihat lebih jelas dapat lihat pada
gambar 4 sebagai berikut
34
:
Gambar 4. Gambar trend harga buah Jeruk di Kota Makassar 2017-2018
Gambar di atas dapat dilihat bahwa harga buah jeruk pada tahun 2017-
2018 mengalami naik turun. Harga buah tertinggi terjadi pada bulan Maret 2017
dengan harga Rp.16.200/kg serta harga buah terendah terjadi pada bulan April
2018 dengan harga Rp.6.604/kg. Terjadinya naik turun harga biasanya
disebabkan karena banyaknya jenis jeruk yang beredar sehingga terjadi persaingan
harga serta dapat pula disebabkan karena permintaan yang tinggi dan penawaran
yang kurang.
Berdasarkan hasil analisis trend diperoleh Pada tahun 2017 diperoleh y = -
124,13x + 14440 yang berarti harga rata-rata jeruk adalah Rp. 14.440/kg dan
mengalami penurunan sebesar Rp. 124,13/kg setiap bulannya serta R² = 0,2588
yang berarti nilai koefisien determinan sebesar 0,2588 setara dengan 25% artinya
variabel x dimana variabel x adalah harga buah jeruk tiap bulannya, berpengaruh
terhadap variabel y sebesar 25% sedangkan 75% variabel y dipengaruhi oleh
y = -124.13x + 14440R² = 0.2588
y = 132x + 6793.2R² = 0.4238
Rp-
Rp5,000
Rp10,000
Rp15,000
Rp20,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Harga buah jeruk
Harga buah jeruk 2017 (Rp)/kg
Harga buah jeruk 2018 (Rp)/kg
Linear (Harga buah jeruk 2017 (Rp)/kg)
Linear (Harga buah jeruk 2018 (Rp)/kg)
35
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian. pada tahun 2018 diperolah y
= 132x + 6793,2 yang berarti rata-rata harga buah jeruk tahun 2018 adalah
Rp.6.793/kg dan mengalami peningkatan harga tiap bulannya adalah Rp. 132/kg
Serta nilai R² = 0,4238 yang berarti nilai koefisien determinan sebesar 0,4238
setara dengan 42% artinya variabel x dimana variabel x adalah harga buah jeruk
tiap bulannya.berpengaruh terhadap variabel y sebesar 42% sedangkan 68%
variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan .
5.1.3 Trend harga buah mangga
Trend harga buah mangga di Makassar pada tahun 2017 lebih tinggi
dibandingkan di tahun 2018. Tahun 2017 harga mangga tertinggi terjadi di bulan
Januari seharga Rp.8.560/kg sedangkan harga mangga tertinggi di tahun 2018
terjadi pada bulan februari seharga Rp. 8.290/kg. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 5 sebagai berikut :
Gambar 5.Grafik trend harga buah Mangga di Kota Makassar 2017-2018
y = -39.038x + 7328.8R² = 0.0797
y = -280.27x + 8090.3R² = 0.5985 Rp-
Rp5,000.00
Rp10,000.00
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Harga buah mangga
Harga buah mangga (Rp)/kg 2017Harga buah mangga (Rp)/kg 2018Linear (Harga buah mangga (Rp)/kg 2017)Linear (Harga buah mangga (Rp)/kg 2018)
36
Pada gambar 5 Harga mangga terendah dalam kurun waktu 2 tahun ini
terjadi pada bulan mei tahun 2018 seharga Rp. 4743kg dan terendah pada tahun
2017 pada harga Rp.6.750/kg. Harga yang naik mungkin disebabkan kurangnya
penawaran dan tingginya permintaan serta harga yang menurun disebaban karena
pada saat itu buah mangga panen sehingga penawaran banyak.
Grafik trend harga buah mangga di Kota Makassar pada tahun 2017-2018
seperti di atas dapat dilihat bahwa grafiknya mengalami pergerakan yang naik
turun (tidak tetap). Berdasarkan dari hasil analisis trend harga buah mangga pada
tahun 2017 diperoreh hasil y = -39,038x + 7328,8 yang berarti rata-rata harga
buah mangga Rp. 7.328,8/kg dan mengalami penurunan sebesar Rp. 39,03/kg
setiap bulannya nilai R2 adalah 0,0797 yang berarti nilai koefisien determinan
sebesar 0,0797 setara dengan 0,7% artinya variabel x dimana variabel x adalah
harga buah mangga tiap bulannya, berpengaruh terhadap variabel y sebesar 0,7%
sedangkan 91,3% variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian. Pada tahun 2018 diperoleh hasil y = -280,27x + 8090,3 yang
berarti harga rata-rata buah mangga Rp.8.090/kg dan setiap bulannya mengalami
penurunan sebesar Rp 208,27/kg dan nilai R2 adalah 0,5985 yang berarti nilai
koefisien determinan sebesar R² = 0,5985 setara dengan 5 % artinya variabel x
berpengaruh terhadap variabel y sebesar 5 % sedangkan 95 % variabel y
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
37
5.1.4 Trend harga buah pisang
Trend grafik harga di atas buah pisang di Kota Makassar terlihat bahwa
konsumsi buah pisang mengalami pergerakan yang naik turun (tidak tetap) pada
2017 – 2018 terlihat pada gambar di bawah :
Gambar 6. Grafik trend harga buah Pisang di Kota Makassar
Berdasarkan gambar Pada tahun 2017 harga terendah terjadi pada bulan
Mei dengan harga Rp. 7.748/kg dan harga tertinggi terjadi pada bulan Juni dengan
harga Rp. 8.999. Pada tahun 2018 harga terendah terjadi pada bulan April dengan
harga Rp. 5.592/kg dan harga tertinggi terjadi pada bulan Juni dengan harga Rp.
6.165/kg. Pada buah pisang harganya cenderung stabil yang disebabkan
sebandingnya permintaan dengan penawaran.
Berdasarkan hasil analisis trend harga buah pisang di Kota Makassar pada
2017 diperoleh hasil y = 30,077x + 8267,8 yang berarti harga rata-rata buah
y = 30.077x + 8267.8R² = 0.1035
y = 32.927x + 5646.1R² = 0.4319
Rp-
Rp2,000
Rp4,000
Rp6,000
Rp8,000
Rp10,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Harga buah pisang
Harga buah pisang 2017 Harga buah pisang 2018
Linear (Harga buah pisang 2017) Linear (Harga buah pisang 2018)
38
pisang pada tahun 2017 adalah sebesar Rp. 8.268/kg dan mengalami peningkatan
setiap bulannya senilai Rp.30,077 serta nilai R² = 0,1035 yang berarti nilai
koefisien determinan sebesar 0,1035 setara dengan 10% artinya variabel x adalah
harga buah mangga tiap bulannya, berpengaruh terhadap variabel y sebesar 10%
sedangkan 90% variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan
dalam penelitian.
Pada tahun 2018 diperoleh hasil y = 32,927x + 5646,1 yang berarti rata-
rata harga buah pisang pada tahun 2018 adalah Rp. 5.646 serta setiap bulannya
mengalami peningkatan sebesar Rp. 32,927/kg dan didapat nilai R² = 0,4319
yang berarti nilai koefisien determinan sebesar 0,4319 setara dengan 43% artinya
variabel x dimana variabel x adalah harga buah pisang tiap bulannya, berpengaruh
terhadap variabel y sebesar 43% sedangkan 57% variabel y dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
5.2. Trend Konsumsi Buah-buahan segar di Kota Makassar
Bedasarkan data yang telah dikumpulkan maka dapat dilihat bahwa
konsumsi buah-buahan di Kota Makassar mengalami pergerakan yang naik turun.
Jumlah konsumsi buah-buahan segar di Kota Makassar pada tahun 2017-2018
dapat dilihat pada tabel berikut ini .
39
Tabel 7 Konsumsi Buah-buahan segar di Kota Makassar tahun 2017-2019
Buah Konsumsi Buah ( Kg )
Tahun 2017 Tahun 2018
Pepaya 17.030 24.099
Jeruk 60.958 80.859
Mangga 51.580 105.340
Pisang 199.808 230.273
Sumber: Data sekuder telah diolah 2020
Dari tabel 7 terlihat bahwa konsumsi buah terbesar sepanjang Januari 2017
sampai Desember 2018 adalah buah pisang dengan jumlah 199.808 Kg
sedangkan buah dengan konsumsi terendah adalah buah Mangga dengan jumlah
sebesar 51.580Kg. Pada tahun 2018 konsumsi terendah adalah buah Pepaya
dengan jumlah sebesar 24.099kg dan tertinggi adalah buah pisang dengan jumlah
203.273. Mengenai konsumsi buah perbulannya dapat dilihat pada lampiran 3.
Trend merupakan suatu gerakan yang dimiliki kecenderungan naik dan
atau turun dalam jangka panjang seperti rata-rata perubahan waktu yang biasa
disebut dengan time series. Apabila rata-rata perbuahanya bertambah maka
disebut dengan trend positif jika sebaliknya rata-rata perubahannya berkurang
maka disebut trend negatif artinya memiliki kecenderungan menurun. Berikut
trend konsumsi buah-buahan segar di Kota Makassar
40
5.2.1 Tren Konsumsi Buah Pepaya
Gambar grafik konsumsi buah pepaya di Kota Makassar telihat bahwa
konsumsi buah pepaya mengalami pergerakan yang cenderung stabil, pada 2017 -
2018. Seperti pada gambar dibawah
Gambar 7.Grafik trend konsumsi buah Pepaya di Kota Makassar 2017-2018
Berdasarkan gambar Konsumsi tertinggi pada 2018 bulan februari dan juli
dengan jumlah 2190 kg dan terendah terjadi pada 2017 pada bulan januari dengan
jumlah konsumsi 1290 kg. Permintaan yang tinggi mungkin diakibatkan karena
penawaran yang banyak.
Bedasarkan hasil analisis trend dengan metode kuadrat terkecil persamaan
garis trend konsumsi buah pepaya di Kota Makassar pada tahun 2017 diperoleh
Y= 1240,6 + 27,469t. Nilai intersep yang diperoleh dari hasil analisis adalah
sebesar 1240,6 yang berarti bahwa rata-rata konsumsi pepaya pada tahun 2017
sebesar 1240,6. Sedangkan nilai koefisien trend sebesar 27,469t yang berarti
bahwa konsumsi setiap bulannya mengalami kenaikan 27,469 kg.Pada tahun 2018
y = 1240,6 + 27,469t
R² = 0,7175
y = 2049,1 - 6,2832t
R² = 0,0332
0
1000
2000
3000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Konsumsi Buah Pepaya
Pepaya Tahun 2017 /Kg Y Pepaya Tahun 2018 /Kg Y
Linear (Pepaya Tahun 2017 /Kg Y) Linear (Pepaya Tahun 2018 /Kg Y)
Komsumsi
Bulan
41
diperoleh y = 2049,1 - 6,2832t. Nilai intersep yang diperoleh dari hasil analisis
adalah sebesar 2049,1 yang berarti bahwa rata-rata konsumsi jeruk pada tahun
2017 sebesar 2049,1. Sedangkan nilai koefisien trend 6,2832t yang berarti bahwa
konsumsi setiap bulannya mengalai kenaikan 6,282 kg.
Hasil analisis data yang telah dilakukan menunjukkan bahwa volume
konsumsi buah pepaya didapatkan nilai R2 (koefisien determinan) pada tahun
2017 sebesar 0,7175 yang berarti nilai koefisien determinan sebesar 0,7175 setara
dengan 71% artinya variabel x dimana variabel x adalah konsumsi buah pepaya
tiap bulannya, berpengaruh terhadap variabel y sebesar 29% sedangkan 29%
variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
Pada tahun 2018 R2 sebesar 0,0332 yang berarti nilai koefisien determinan
sebesar 0,0332 setara dengan 3,2 % artinya variabel x dimana variabel x adalah
konsumsi buah pepaya tiap bulannya, berpengaruh terhadap variabel y sebesar
3,2% sedangkan 97,8% variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian.
5.1.2 Trend Konsumsi Buah Jeruk
Trend Konsumsi buah pisang tahun 2018 lebih tinggi dari tahun 2017 serta
tetap mengalami pergerakan yang stabil seperti pada gambar :
42
Garmbar 8. Grafik trend konsumsi buah jeruk di Kota Makassar 2017 2018
Berdasarkan Gambar di atas pada tahun 2017 konsumsi buah jeruk
terendah terjadi pada bulan Maret dengan jumlah 4.976kg dan tertinggi terjadi
pada bulan Desember dengan jumlah 5.241kg . Pada tahun 2018 konsumsi buah
terendah terjadi pada bulan juni dengan jumlah 6.198kg dan tertinggi terjadi pada
bulan januari dengan jumlah 7.076kg. Terjadinya kenaikan harga disebabkan
karena bulan ramadhan, permintaan yang banyak.
Berdasarkan hasil analisis trend dengan metode kuadrat terkecil
persamaan garis trend buah jeruk tahun 2017 diperoleh y = 5070,5 + 1,4336t.
Nilai intersep yang diperoleh dari hasil analisis sebesar 5070,5 yang berarti bahwa
konsumsi rata-rata jeruk tahun 2017 sebesar 5070,5. Sedangkan nilai koefisien
trend sebesar 1,4336t yang berarti setiap bulannya mengalami kenaikan 1,4336 k.
Pada tahun 2018 diperoleh y = 5070,5 + 1,4336t. Nilai intersep yang diperoleh
dari hasil analisis adalah sebesar 5070,5 yang berarti konsumsi rata-rata buah
y = 5070,5 + 1,4336t
R² = 0,0022
y = 6692,5 + 7,0385t
R² = 0,0097
-
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
7,000
8,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Konsumsi Buah Jeruk
Jeruk 2017 /Kg Jeruk 2018 /Kg
Linear (Jeruk 2017 /Kg) Linear (Jeruk 2018 /Kg)
Komsumsi
Bulan
43
jeruk pada tahun 2018 adalah 5070,5 kg. Sedangkan nilai koefisien trend sebesar
1,4336t.
Hasil analisis data yang dilakukan menunjukkan konsumsi jeruk
didapatkan nilai R2 (koefisien determinan) pada tahun 2017 adalah sebesar
0,0022 yang berarti nilai koefisien determinan sebesar 0,0022 setara dengan 0,2 %
artinya variabel x berpengaruh terhadap variabel y sebesar 0,2 % sedangkan 99,8
% variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian. Tahun 2018 adalah nilai R2 sebesar 0,0097 yang berarti nilai
koefisien determinan sebesar 0,0097 setara dengan 0.9% artinya variabel x
dimana variabel x adalah konsumsi buah jeruk tiap bulannya. berpengaruh
terhadap variabel y sebesar 0,9% sedangkan 91% variabel y dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian.
5.1.3 Trend Konsumsi Buah Mangga
Berdasarkan gambar trend konsumsi buah mangga 2018 lebih tinggi di
banding dengan konsumsi tahun 2017 dengan pergerakan yang naik turun seperti
pada gambar 7 yang mebahas menganai trend konsumsi buah magga tahun 2017-
2018.
44
Gambar 9. Grafik trend konsumsi buah mangga di Kota Makassar 2017-2018
Pada gambar 9 tahun 2017 konsumsi buah mangga terendah terjadi pada
bulan juni dengan jumlah 4138kg hal yang menyebabkan konsumsi rendah pada
bulan itu dikarenakan bertepatan dengan bulan ramadhan sehingga konsumsi
masyarakat sedikit berpindah ke buah lain. Pada konsumsi tertinggi tahun 2017
terjadi pada bulan Desember dengan jumlah 4.447kg . Pada tahun 2018
konsumsi buah mangga terendah terjadi pada bulan januari dengan jumlah
8.108kg dan tertinggi terjadi pada bulan Desember dengan jumlah 9.631kg yang
disebabkan karena pada bulan itu musim mangga dan sehingga harganya turun.
Berdasarkan dari hasil analisis didapat pada tahun 2017 diperoleh y =
4277,5 + 3,2098t yang berarti rata-rata konsumsi buah mangga tahun 2017
sebesar 4277,5kg dan rata-rata konsumsi buah mangga setiap sebesar 3,2098kg
bulannya. Tahun 2018 diperoleh y = 7842,2 + 144,03t yang berarti rata-rata
konsumsi buah mangga pada tahun 2018 adalah sebesar 784,2kg dan nilai rata-
rata konsumsi buah mangga setiap bulannya sebesar 144,03kg.
y = 4277,5 + 3,2098t
R² = 0,0109
y = 7842,2 + 144,03t
R² = 0,7806
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Konsumsi Buah Mangga
Mangga Tahun 2017 /Kg Mangga Tahun 2018 /Kg
Linear (Mangga Tahun 2017 /Kg) Linear (Mangga Tahun 2018 /Kg)Komsumsi
Bulan
45
Hasil analisis data yang telah dilakukan menujukkan bahwa konsumsi
buah mangga menujukka nilai R2 (koefisien determinan) pada tahun 2017 sebesar
0,0109 yang berarti nilai koefisien determinan sebesar 0,0109 setara dengan 1,1%
artinya variabel x berpengaruh terhadap variabel y sebesar 1,1% sedangkan 99,9%
variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
penelitian.dan tahun 2018 sebesar 0,7806 yang berarti nilai koefisien determinan
sebesar 0,7806 setara dengan 78% artinya variabel x dimana variabel x adalah
konsumsi buah mangga tiap bulannya, berpengaruh terhadap variabel y sebesar
78% sedangkan 22% variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian.
5.2.4 Trend Konsumsi Buah Pisang
Bedasarkan gambar trend konsumsi buah pisang 2017-2018 di atas dapat dilihat
bahwa konsumsi buah pisang Pada tahun 2018 lebih tinggi dibanding dengan
2017. Seperti pada gambar dibawah :
Gambar 10. Grafik trend konsumsi buah pisang di Kota Makassar
y = 16078 + 88,126t
R² = 0,2465
y = 18503 + 105,58t
R² = 0,7341
0
10000
20000
30000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Konsumsi Buah Pisang
Pisang Tahun 2017 /Kg Y Pisang Tahun 2018 /Kg Y
Linear (Pisang Tahun 2017 /Kg Y) Linear (Pisang Tahun 2018 /Kg Y)
Komsumsi
Bulan
46
Konsumsi buah pisang pada tahun 2017 terendah terjadi pada bulan April
dengan jumlah 15.656kg dan tertinggi terjadi pada bulan Januari dengan jumlah
17.174kg . Pada tahun 2018 konsumsi buah pisang terendah terjadi pada bulan
Februari dengan jumlah 18.407kg dan tertinggi terjadi pada bulan januari dengan
jumlah September dengan jumlah 19.598kg. Pada buah pisang pergeraannya naik
turun tapi cenderung stabil yang berarti masyarakat konsisten mengomsumsi buah
pisang.
Hasil dari analisis trend dengan analisis trend dengan metode kuadrat
terkecil, persamaan garis trend konsumsi buah mangga pada di Kota Makassar
pada tahun 2017 diperoleh y = 16078 + 88,126t yang berarti rata-rata jumlah
konsumsi tahun 2017 adalah sebesar 16.078kg dan rata-rata konsumsi setiap
bulannya adalah 88,126kg. Pada tahun 2018 y = 18503 + 105,58t yang berarti
nilai rata-rata konsumsi buah pisang tahun 2018 sebesar 18.503kg dan rata-rata
konsumsi buah pisang setiap bulannya adalah 105,58kg. Nilai R2 (koefisien
determinan) pada tahun 2017 adalah 0,2465 yang berarti nilai koefisien
determinan sebesar 0,2465 setara dengan 24% artinya variabel x dimana variabel
x adalah konsumsi buah mangga tiap bulannya, berpengaruh terhadap variabel y
sebesar 24% sedangkan 76 % variabel y dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dijelaskan dalam penelitian. Pada tahun 2018 adalah 0,7341 yang berarti nilai
koefisien determinan sebesar 0,7341 setara dengan 73% artinya variabel x
berpengaruh terhadap variabel y sebesar 73 % sedangkan 27% variabel y
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam peneliti
47
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Trend harga buah-buahan di Kota Makassar tahun 2017-2018 mengalami
pergerakan yang fluktuatif yang terjadi pada empat buah yang diteliti terlebih
pada bulan ramadhan dan hari raya.
2. Trend konsumsi buah-buahan di Kota Makassar tahun 2017-2018 mengalami
pergerakan yang fluktuatif pada empat buah yang diteliti.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan maka dapat diberikan
beberapa saran yaitu :
1. Melihat kondisi analisis trend harga dan konsumsi pemerintahnya baiknya
lebih memperhatikan buah dengan melakukan stabilitas harga atau
persetaraan harga
2. Pemerintah harusnya melaukukan sosialisasi tentang manfaat buah-buahan
lokal serta mengatur ketersediaan stok buah-buahan untuk konsumsi
masyarakat agar harga dapat stabil.
48
DAFTAR PUSTAKA
Ashari S. 2006. Bebuahan Tropis. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Astawan, M., 2008. Sehar Dengan Buah. Bogor. Dian Rakyat.
Bachri, Naufal. 2019. Statistik Dasar untuk Bisnis: Teori, Pendekatan, dan
Contoh Kasusnya. Sukabumi: CV Jejak.
Badan Pusat Statistik.2013. Produksi Buah-Buahan Menurut Kabupaten/Kota dan
Jenis Buah di Provinsi Sulawesi.Sulawesi Selatan
Dhawarwanto. 2002. Metode Riset Bisnis.Gramedia.Jakarta
Setyanik, Dimas. 2018. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Volume Impor Buah-
Buahan Di Indonesia Periode 2012-2016. Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Direktorat Gizi Depatemen kesehatan Ri.1972.Kandunagn Air,Protein,lemak dan
karbohidrat dari Beberapa Jenis Buah-Buahan. Jakarta
Food and Agriculture Organization of the Uninited Station (FAO). 2010. FAO
Yearbook.
Hamadi.2014.Metode Penelitian Kuantitatif. Malang:UMM: Press
Hardinsyah, Briawan D, Retnaningsih, Herawati T, dan Wijaya R. 2002. Analisis
Kebutuhan konsumsi Pangan. Di dalam: Modul Ketahanan Pangan.
Jakarta: Deptan
Indriyo Gitosudarmo.2014.Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: IKAPI
Indah Pratiwi Guring,dkk.2019. Trend dan Estimasi Prouksi padi dan Kommsi
Beras di Provinsi Kalimantan Tengah. Journal Socio Ekonomics
Agricultural Vol.1 No1 Thn 2019. Universitas Palangka Raya
Lailatul badariyah,dkk.2018. Peramalan Permintaan Buah di Kabupaten
Sumudep.Seminar Nasioanl Optimalisasi sumberdaya Lokal di Era
revolusi Industri 4.0. 978-602-50605-8-8
Martasari. 2006. Perbedaan Primer RAPD dan ISSR dalam Identifikasi Hubungan
Kekerabatan Genetik Jeruk Siam ( Citrus suhuniensis L. Tan) Indonesia”.
J Hort, 17(2):101- 110
49
Muchtadi Tien, Sugiyono, dan Fitriyono Ayustaningwarno. 2011. Ilmu
Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung: Alfabeta
Prabawa, B. A. T. 2020. Hubungan Strategi Komunikasi Penyuluh Pertanian
dengan Perilaku Petani Jahe Subak Sarwa Ada Desa Taro, Kecamatan
Tegallalang, Kabupaten Gianyar. Bali: Nilacakra.
Setiowati N. 2000. Konsumsi dan preferensi sayur dan buah pada remaja di SMU
1 Bogor dan SMU 1 Pamekasan [skripsi]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat
dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor
Syamsuri. 2003. Analisis efisiensi pemasaran buah lokal dan buah impor di DKI
Jakarta [tesis]. Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.CV
Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam
pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia dengan MMA IPB
Sukardi, H. A dan Agrie, W. K. 2020. Analisis Peramalan Harga Sembako Tahun
2020 di Pasar Tradisional Kota Bandung dengan Menggunakan Metode
Trendd Garis Lurus. Jurnal Ecodunamika. Vol.3 No.1 Thn.2020.
Yasinta, Qhori. 2017. Analisis Forecasting Produksi, Konsumsi, dan Harga
Daging Sapi di Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Pertanian.
Universitas Sumatera Utara.
Zulkarnain. 2009. Dasar-Dasar hortikultura. Jakarta : Bumi Aksara
50
L
A
M
P
I
R
A
N
51
Lampiran 1. Foto Buah-buahan segar di Kota Makassar
Foto buah pepaya di Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar
Foto buah Pepaya di Pasar Paeng-baeng Kota Makassar
Foto buah jeruk di pasar pabaeng-baeng Kota Makasssar
52
Foto buah-buahan di pasar pabaeng-baeng kota Makassar
Foto buah pisang di pasar Jipang Makassar
Foto buah pisang di pasar Pabeng-baeng Kota Makassar
53
Foto buah mangga di Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar
Foto buah mangga di Pasar Pabaeng-baeng Kota Makassar
54
Lampiran 2. Tabel Harga buah-buahan segar di Kota Makassar 2017-2018
Rata-rata Harga Buah (Rp/100Kg)
Bulan
Mangga Pisang Pepaya Jeruk
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2017
Tahun
2018
Tahun
2017
Tahun
2018
Harga Harga Harga Harga Haarga Harga Harga Harga
Januari 8.563 8.294
8.082
5.698 4.273 3.805 13.500 7.039
Febuari 6.750 8.294
8.348
5.679 4.377 3.441 14.400 7.039
Maret 7.188 7.694
8.293
5.653 4.377 3.474 16.200 7.039
April 6.750 7.694
8.603
5.592 4.235 3.474 13.500 6.604
Mei 6.750 4.743
7.748
5.807 4.124 3.190 13.500 8.580
Juni 6.750 5.477
8.999
6.165 4.545 3.227 13.000 8.269
Juli 6.917 5.477
8.761
6.075 4.307 3.236 13.250 7.110
Agustus 6.917 5.477
8.827
5.910 4.285 3.255 13.250 7.412
September 6.917 5.701
8.565
5.858 4.292 3.446 13.250 7.348
Oktober 7.133 5.457
8.516
5.904 4.373 3.345 13.250 8.369
November 7.133 5.457
8.366
5.940 4.214 3.412 13.250 8.450
Desember 7.133 5.457
8.452
6.040 4.176 3.524 13.250 8.556
TOTAL 84.901 75.222
101.560
70.321 51.578 40.829 163.600 91.815
Rata-rata 7.075 6.268 8.463 5.860 4.298 20.414 13.633 7.651
55
Lampiran 3. Tabel Konsumsi Buah-Buahan Segar di Kota Makassar
Konsumsi Buah
Bulan
jenis buah (kg)
Pepaya Jeruk Mangga Pisang
2.017
2.018
2.017
2.018
2.017
2.018
2.017
2.018
Januari
1.290
2.121
5.104
7.076
4.440
8.108
17.174
18.745
Februari
1.398
2.190
5.017
6.549
4.390
8.471
16.238
18.407
Maret
1.269
1.985
4.976
6.951
4.198
8.142
15.975
18.923
April
1.365
1.957
5.120
6.714
4.254
8.592
15.656
18.703
Mei
1.273
1.758
5.232
6.502
4.219
8.418
16.238
19.306
Juni
1.305
1.986
4.995
6.198
4.138
8.262
17.000
18.990
Juli
1.498
2.190
5.234
6.912
4.291
8.580
17.013
19.100
Agustus
1.497
1.986
4.987
6.495
4.361
8.601
15.852
19.631
September
1.485
1.895
5.122
6.834
4.148
9.468
16.997
19.812
Oktober
1.491
1.956
4.998
6.738
4.279
9.589
17.000
19.608
Nopember
1.570
1.978
4.932
6.901
4.415
9.478
16.895
19.450
Desember
1.589
2.097
5.241
6.989
4.447
9.631
17.770
19.598
Total
19.047
26.117
62.975
82.877
53.597
107.358
201.825
232.291
Rata-rata
1.587
2.176
5.247
6.906
4.466
8.946
16.818
19.357
56
Lampiran 4. Peta Wilayah Kota Makassar
57
Lampiran 5. Surat izin penelitian
58
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Soppeng tanggal 4 Februari 1997
dari ayah yang bernama Arifin dan ibu bernama Isami.
Penulis merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara.
Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah
SD Negeri 135 SalebboMario. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Takalala. Selanjutnya penulis SMA di
SMA Negeri 1 Marioriwawo (Sekarang SMA Negeri 5 Soppeng). Penulis lulus
masuk perguruan tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2016
dengan program Studi Agribisnis.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah magang di BALIT
SEREAL Maros. Penulis juga aktif di organisasi kedaerahan IMPS KOP
UNISMUH sebagai Bendahara umum 2019 dan menjadi anggota Bidang
Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis sekaligus pada Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Pertanian.