ANALISIS PERTANYAAN TIPE HOTS (HIGHER ORDER
THINKING SKILL) PADA BUKU TEKS KIMIA KELAS XII
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
Lia Agustina
NIM 11150162000031
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Skripsi berjudul Analisis Pertanyaan tipe HOTS (Higher Order Thinking Skill)
pada buku teks Kimia kelas XII disusun oleh Lia Agustina 11150162000031,
Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ilmiah yang berhak diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 26 Agustus 2020
Yang Mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Tonih Feronika, M.Pd Luki Yunita, M.Pd
NIP. 19760107 200501 1 007 NIDN. 2028068501
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Burhanuddin Milama, M.Pd
NIP. 19770201 200801 1 011
ii
iii
iv
ABSTRAK
Lia Agustina, “Analisis Pertanyaan tipe HOTS (Higher Order Thinking Skill)
pada buku teks Kimia kelas XII”, Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Pertanyaan atau soal-soal latihan adalah salah satu komponen utama yang ada
pada buku teks. Buku teks kimia yang digunakan sebagai sumber pembelajaran
utama sudah seharusnya berisikan pertanyaan yang merangsang keingintahuan
dan meningkatkan proses berpikir siswa, terutama kemampuan berpikir tingkat
tinggi (HOTS) sesuai dengan Kurikulum 2013. Namun, belum ada butir penilaian
untuk menilai soal-soal yang ada pada buku teks, khusunya untuk soal-soal
berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dikembangkan dalam pertanyaan pada
buku teks Kimia kelas XII. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
deskriptif dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Terdapat tiga
buku yang dianalisis, berdasarkan buku yang banyak digunakan di 12 sekolah di
SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan. Instrumen penelitian yang digunakan
berupa lembar observasi klasifikasi pertanyaan berdasarkan aspek kemampuan
berpikir tingkat tinggi menurut Brookhart. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
persentase pertanyaan HOTS dan non HOTS pada ketiga buku teks Kimia kelas
XII sebesar 25,95% dan 74,05%. Pertanyaan yang dikembangkan pada ketiga
buku teks Kimia kelas XII berdasarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
menurut Brookhart, meliputi aspek menganalisis dengan persentase 8,85%,
mencipta dengan persentase 3,51%, penalaran dan logika dengan persentase
8,35%, pemecahan masalah dengan persentase 3,71%, dan berpikir kreatif dengan
persentase 1,53%. Pertanyaan pada buku teks Kimia didominasi oleh pertanyaan
menganalisis dengan persentase sebesar 8,85%. Sementara aspek mengevaluasi
dan mengambil keputusan tidak terdapat satupun pada buku teks Kimia yang
dianalisis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran aspek
HOTS pada buku teks Kimia kelas XII sehingga dapat dijadikan rujukan bagi
guru, pihak sekolah, penerbit atau penulis buku untuk lebih mengembangkan
pertanyaan berpikir tingkat tinggi.
Kata Kunci: Pertanyaan, Buku Teks Kimia, Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi (Higher Order Thinking Skill)
v
ABSTRACT
Lia Agustina, "Analysis of HOTS (Higher Order Thinking Skill) type questions
in Chemistry textbook class XII", Chemistry Education Study Program,
Department of Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher
Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN) Jakarta, 2020.
Questions or practice questions are one of the main components of a textbook.
Chemistry textbooks used as the main learning resource should contain questions
that stimulate curiosity and improve students' thinking processes, especially high-
order thinking skills (HOTS) in accordance with the 2013 Curriculum.However,
there are no assessment items to assess the questions in the book. text, especially
for higher order thinking problems. This study aims to determine the aspects of
higher order thinking skills developed in questions in the XII grade Chemistry
textbook. The research method used is descriptive method with purposive
sampling technique. There are three books analyzed, based on books that are
widely used in 12 schools in SMA Negeri in South Tangerang City. The research
instrument used was in the form of a question classification observation sheet
based on the aspect of higher order thinking skills according to Brookhart. The
results showed that the percentage of HOTS and non HOTS questions in the three
Chemistry textbooks for class XII was 25.95% and 74.05%. Questions developed
in the three Chemistry textbooks in class XII based on high-order thinking skills
according to Brookhart, include aspects of analyzing with a percentage of 8.85%,
creating with a percentage of 3.51%, reasoning and logic with a percentage of
8.35%, solving problems with a percentage 3.71%, and creative thinking with a
percentage of 1.53%. Questions in the Chemistry textbook were dominated by
analyzing questions with a percentage of 8.85%. While the aspect of evaluating
and making decisions is not found in the Chemistry textbook analyzed. The results
of this study are expected to provide an overview of HOTS aspects in the XII
grade Chemistry textbook so that it can be used as a reference for teachers,
schools, publishers or book authors to further develop higher-order thinking
questions.
Keywords: Question, Chemistry Textbooks, Higher Order Thinking Skills
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim.
Alhamdulillahi rabbil „aalamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala kasih sayang, hidayah, dan karuniaNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang selalu
setia membersamai beliau, semoga kita semua termasuk golongan pengikutnya
yang mendapatkan syafaatnya kelak, aamiin.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tak terlepas dari
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini, dengan rasa hormat dan ketulusan penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang
selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.
3. Bapak Tonih Feronika, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Luki Yunita, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan
waktu, memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Buchori Muslim, M.Pd., selaku validator instrumen yang telah
meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, saran, dan arahan selama proses
validasi.
vii
6. Ibu Rizqy Nur Sholihat, M.Pd., selaku validator instrumen yang telah
meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, saran, dan arahan selama proses
validasi.
7. Ibu Qoriah Rahmawati, ST. MM., selaku validator instrumen yang telah
meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, saran, dan arahan selama proses
validasi.
8. Ibu Flavia Fernanda Anci, S.Pd., selaku validator instrumen yang telah
meluangkan waktu untuk berbagi ilmu, saran, dan arahan selama proses
validasi.
9. Seluruh Bapak/Ibu Guru kelas XII SMA Negeri Kota Tangerang Selatan yang
telah memberikan bantuannya selama proses penelitian.
10. Kedua orang tua (Bapak Muhammad Nur (Alm.) & Ibu Karmi) yang selalu
sabar dalam mendidik dan senatiasa memberikan doa, dukungan, bantuan, dan
motivasi kepada penulis.
11. Sahabat-sahabat seperjuangan, Defi Martin Erishka, Nur Kholifah, Sarah
Muthiah Widad, Silvyana Marcheline, Shella Dezghita, dan Niswatun
Alfiyyah yang telah berbagi suka dan duka selama proses penyusunan skripsi.
12. Sahabat-sahabat SMA, Dinda, Hendar, Uga, Suci, Devi, Ratna yang senantiasa
membersamai perjuangan penulis sampai sekarang.
13. Teman-teman Pelangi Kost, Agra, Widya, Enggar, Ade, Ayu yang selalu
menjadi tempat keluh-kesah penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Seluruh teman-teman bimbingan skripsi Pak Tonih dan Bu Luki serta teman-
teman Pendidikan Kimia 2015 yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan
perkuliahan. Terima kasih atas pelajaran dan pengalaman yang tidak akan
terlupakan oleh penulis.
15. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu penulis hingga selesainya skripsi ini. Semoga Allah SWT
membalas segala bantuan yang telah diberikan.
viii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan, untuk itu
masukan berupa kritik dan saran sangat diharapkan demi penyempurnaan
penulisan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi mahasiswa pendidikan sebagai calon guru dan secara umum bagi
dunia pendidikan di Indonesia.
Jakarta, Agustus 2020
Penulis
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Batasan Masalah........................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ...................................................................................... 8
A. Hakikat Pertanyaan ...................................................................................... 8
1. Pengertian dan Fungsi Pertanyaan............................................................ 8
2. Klasifikasi Pertanyaan .............................................................................. 9
3. Peran pertanyaan dalam Asesmen .......................................................... 15
B. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skill) ....... 28
1. Definisi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking
Skill) ............................................................................................................... 28
x
2. Asesmen untuk mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher
Order Thinking Skill) ..................................................................................... 33
3. Langkah-langkah Penyusunan Soal HOTS ............................................ 46
C. Buku Teks .................................................................................................. 47
1. Pengertian Buku Teks ............................................................................ 47
2. Kriteria Buku Teks ................................................................................. 48
3. Komponen Buku Teks ............................................................................ 50
4. Macam-macam Buku Teks ..................................................................... 51
5. Fungsi Pertanyaan dalam Buku Teks ..................................................... 52
D. Konsep Kimia ............................................................................................ 53
1. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) ............................... 53
2. Deskripsi Materi Sifat Koligatif Larutan ................................................ 55
3. Penyetaraan Reaksi Redoks .................................................................... 57
4. Sel Volta ................................................................................................. 60
5. Korosi ..................................................................................................... 61
6. Sel Elektrolisis ........................................................................................ 61
E. Penelitian Yang Relevan ............................................................................ 62
F. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 66
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 66
B. Metode dan Desain Penelitian. ................................................................... 66
C. Prosedur Penelitian..................................................................................... 67
D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 70
E. Instrumen Penelitian................................................................................... 70
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 74
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 78
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 78
1. Distribusi Pertanyaan pada setiap Buku Teks Kimia ............................. 78
2. Hasil Kesepakatan Antar Pengamat ....................................................... 79
xi
3. Distribusi setiap Aspek Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher
Order Thinking Skills) menurut Brookhart pada ketiga buku teks Kimia ..... 79
B. Pembahasan ................................................................................................ 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 102
A. Kesimpulan .............................................................................................. 102
B. Saran ......................................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 103
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 114
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori Pertanyaan menurut Festo ..................................................... 10
Tabel 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Tes Objektif dan Tes Uraian .................... 16
Tabel 2.3 Perbedaan pertanyaan esai untuk jawaban yang terbatas dan pertanyaan
esai untuk jawaban yang luas................................................................26
Tabel 2.4 Definisi HOTS menurut beberapa ahli ................................................. 31
Tabel 2.5 Strategi Khusus Untuk Menilai Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
(HOTS) ............................................................................................... 40
Tabel 3.1 Sampel Buku Teks Kimia kelas XII yang akan dianalisis ……………70
Tabel 3.2 Lembar Analisis Pertanyaan Berdasarkan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi menurut Brookhart .................................................................. 72
Tabel 3.3 Lembar Kesepakatan Antar Pengamat ................................................. 73
Tabel 3.4 Kontingensi Kesepakatan Antar Pengamat .......................................... 75
Tabel 3.5 Kriteria Koefisien Kesepakatan............................................................ 76
Tabel 4.1 Jumlah pertanyaan pada setiap Buku Teks Kimia………………….....78
Tabel 4.2 Hasil Koefisien Kesepakatan pada setiap Buku Teks Kimia yang
dianalisis ............................................................................................... 79
Tabel 4.3 Persentase Distribusi Aspek HOTS dan Aspek Non HOTS pada
Pertanyaan-pertanyaan di ketiga buku teks Kimia ............................... 80
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 65
Gambar 3.1 Bagan Prosedur Penelitian……………………………………........69
Gambar 4.1 Distribusi Aspek HOTS dan Non HOTS pada Pertanyaan-pertanyaan
di ketiga buku teks Kimia………………………………………….81
Gambar 4.2 Pertanyaan pada kriteria memfokuskan pada pertanyaan ................ 85
Gambar 4.3 Pertanyaan pada kriteria menganalisis argumen.............................. 86
Gambar 4.4 Pertanyaan pada kriteria Membandingkan dan Membedakan ......... 87
Gambar 4.5 Pertanyaan pada Aspek Mencipta .................................................... 89
Gambar 4.6 Pertanyaan pada kriteria membuat atau mengevaluasi kesimpulan
deduktif ............................................................................................ 91
Gambar 4.7 Pertanyaan pada kriteria membuat atau mengevaluasi kesimpulan
induktif ............................................................................................. 92
Gambar 4.8 Pertanyaan pada kriteria mengidentifikasi dan menentukan masalah
............................................................................................................................... 95
Gambar 4.9 Pertanyaan pada kriteria membuat suatu model dari masalah ......... 97
Gambar 4.10 Pertanyaan pada kriteria menjelaskan dengan data ....................... 98
Gambar 4.11 Pertanyaan pada aspek berpikir kreatif ........................................ 100
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Panduan Wawancara bagi Guru Kimia kelas XII .......................... 114
Lampiran 2 Rangkuman Wawancara Penggunaan Buku Teks Mata Pelajaran
Kimia Kelas XII Di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan ........... 115
Lampiran 3 Data Hasil Survey Buku Teks Kimia Yang Paling Banyak
Digunakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan ..................... 117
Lampiran 4 Distribusi Pertanyaan Pada Buku Teks Kimia kelas XII ............... 118
Lampiran 5 Lembar Validasi Analisis Soal Buku Teks A Berdasarkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ............................................ 119
Lampiran 6 Lembar Validasi Analisis Soal Buku Teks B Berdasarkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ............................................ 136
Lampiran 7 Lembar Validasi Analisis Soal Buku Teks C Berdasarkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi ............................................ 149
Lampiran 8 Tabel Kontigensi Kesepakatan Pengamat I, II, III, dan IV Buku Teks
Kimia A ....................................................................................... 158
Lampiran 9 Tabel Kontigensi Kesepakatan Pengamat I, II, III, dan IV Buku Teks
Kimia B ....................................................................................... 160
Lampiran 10 Tabel Kontigensi Kesepakatan Pengamat I, II, III, dan IV Buku
Teks Kimia C ............................................................................... 162
Lampiran 11 Hasil Analisis Pertanyaan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Pada Buku Teks Kimia Kelas XII ............................................... 164
Lampiran 12 Total Pertanyaan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Setiap
Buku Teks Kimia Kelas XII ........................................................ 166
Lampiran 13 Surat Keterangan Pengamat I ...................................................... 168
Lampiran 14 Surat Keterangan Pengamat II ..................................................... 169
Lampiran 15 Surat Keterangan Pengamat III .................................................... 170
Lampiran 16 Surat Keterangan Pengamat IV.................................................... 171
Lampiran 17 Uji Referensi ................................................................................ 172
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang diperlukan manusia di
seluruh dunia. Dalam menghadapi tantangan pada abad 21, diperlukan pendidikan
yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih tinggi bagi peserta
didik. Oleh karena itu, sekolah dan institusi pendidikan lainnya harus mampu
mengembangkan kompetensi atau keterampilan abad 21. Di Indonesia hal ini telah
diadopsi oleh Kurikulum 2013 dengan istilah "4K" yang terdiri dari (a) kecakapan
berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and problem solving), (b)
kecakapan berkomunikasi (communication skills), (c) kreativitas dan inovasi
(creativity and innovation), dan (d) kolaborasi (collaboration). Keempat
keterampilan Abad 21 dapat terwujud jika didukung dengan pembelajaran yang
berorientasi pada pengembangan Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan
mengoptimalkan tiga energi utama dalam pembelajaran yaitu energi pendidik,
energi siswa dan energi lingkungan belajar (Nofrion & Wijayanto, 2018).
Kemampuan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill
(HOTS) terdiri dari kemampuan untuk memecahkan masalah (problem solving),
keterampilan berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif (creative thinking),
kemampuan berargumen (reasoning), dan kemampuan mengambil keputusan
(decision making) (Widana, 2017, hlm. 4). Jika dikaitkan dengan Taksonomi
Bloom Revisi (Anderson dan Krathwohl), maka kategori dimensi kognitif HOTS,
meliputi kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan
(Yuliati & Lestari, 2018). Berdasarkan hasil PISA 2018 (Program for
International Students Assessment), kemampuan sains siswa di Indonesia berada
pada peringkat 71 dari 79 negara (Schleicher, 2019, hlm. 8). Hal ini menandakan
bahwa Indonesia masih berada pada level 1a, dimana siswa hanya mampu
menggunakan pengetahuan isi dan prosedural dasar atau sehari-hari untuk
mengenali atau mengidentifikasi penjelasan tentang fenomena ilmiah sederhana.
2
Siswa hanya mampu mengidentifikasi hubungan sebab akibat atau keterkaitan dan
menafsirkan data grafik dan visual yang membutuhkan persyaratan kognitif pada
tingkatan bawah (Balitbang, 2019, hlm. 40).
Proses pembelajaran di negara-negara dengan skor PISA yang tinggi
mengutamakan pada proses penalaran tingkat tinggi, dimana terjadi perubahan
pada proses pembelajaran dan penguasaan soal-soal latihan yang didominasi pada
kegiatan menghafal untuk kegiatan persiapan atau pelaksanaan ujian (Pratama &
Retnawati, 2018). Untuk itu, di Indonesia diperlukan sinergi pengajaran,
pembelajaran dan pemikiran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat
tinggi (Suprapto, 2016). Pembelajaran yang melatih kemampuan berpikir tingkat
tinggi harus diterapkan di dalam kelas untuk dapat meningkatkan kemampuan
penalaran tingkat tinggi (Sulaiman, et.al., 2017). Berdasarkan Permendikbud
Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses yang terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan pembelajaran terdiri dari penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran, media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran dan skenario pembelajaran (Kemdikbud, 2016, hlm. 5). Pelaksanaan
pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup
berdasarkan prinsip pembelajaran kurikulum 2013. Kegiatan penilaian berfungsi
untuk melihat bagaimana prestasi siswa dalam mata pelajaran tertentu (Pratama &
Retnawati, 2018).
Buku teks adalah satu media pembelajaran yang dapat digunakan pada
tahap pelaksanaan pembelajaran. Buku teks adalah alat dalam proses belajar
mengajar (Damanik & Zainil, 2019). Pernyataan ini juga diperkuat oleh Upahi
yang menyatakan buku teks adalah bagian penting dalam pengajaran dan
pembelajaran (Upahi & Jimoh, 2016). Dalam mendukung pembelajaran
Kurikulum 2013 yang mengimplementasikan keterampilan abad 21, maka
dibutuhkan penyelarasan terhadap buku teks yang digunakan (Mendera, et.al.,
2018, hlm. 4). Buku teks pelajaran sebelum digunakan dalam kegiatan
pembelajaran harus melalui uji kelayakan yang dilakukan oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) dan ditetapkan melalui peraturan menteri
(Rahmawati, 2015). Terdapat empat kriteria penilaian oleh BSNP yaitu,
3
komponen kelayakan isi, komponen penyajian, komponen kebahasaan, dan
kelayakan kegrafikaan.
Komponen penyajian salah satunya adalah adanya soal-soal latihan yang
dapat mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan di dalam buku
teks (BSNP, 2014). Namun, pada butir penilaian komponen penyajian tidak
dijelaskan bagaimana kriteria seharusnya soal-soal pada buku teks tersebut.
Pertanyaan dan materi adalah salah satu komponen utama pada buku teks. Buku
teks yang baik adalah buku teks yang memenuhi kebutuhan siswa di semua
domain terutama keterampilan berpikir tingkat tinggi, untuk itu pertanyaan yang
melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi harus dimasukkan ke dalam buku teks
(Abdelrahman, 2014). Tipe pertanyaan yang terdapat dalam buku teks pelajaran
sains, seperti kimia, harus dapat memfasilitasi dan meningkatkan proses berpikir
siswa dan mendorong peserta didik untuk bekerja sendiri (Upahi & Jimoh, 2016).
Buku teks kimia yang digunakan sebagai sumber pembelajaran utama
sudah seharusnya berisikan pertanyaan yang merangsang keingintahuan dan
meningkatkan proses berpikir siswa. Dengan demikian sudah seharusnya guru
memperhatikan buku teks yang akan dijadikan panduan pembelajaran di kelas
(Awaliyah, et.al., 2015). Dalam Kurikulum 2013 pembelajaran Kimia pada
tingkat SMA/MA sebaiknya dapat memotivasi peserta didik untuk berpikir kritis,
logis, dan sistematis sesuai dengan karakteristik kimia, serta memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills) atau HOTS)
(Mendera, et.al., 2018, hlm. 30). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Awaliyah (2015) pada tiga buku teks kimia kelas XII SMA Negeri Kota
Tangerang Selatan menyatakan pertanyaan pada buku teks kimia didominasi oleh
pertanyaan berpikir konvergen, khususnya pada materi Sifat Koligatif Larutan.
Pertanyaan berpikir konvergen kurang dapat mengembangkan kemampuan
berpikir siswa (Awaliyah, et.al., 2015).
Pertanyaan yang dapat mendorong kemampuan berpikir siswa adalah
pertanyaan berpikir divergen dan pertanyaan berfikir evaluatif, sehingga
pertanyaan-pertanyaan ini harus dimasukkan ke dalam buku teks (Awaliyah, et.al.,
2015). Pernyataan ini juga diperkuat oleh Putri (2016, hlm. 66) yang menyatakan
4
salah satu contoh pertanyaan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi
adalah pertanyaan berpikir divergen. Menurut Munandar (2011, hlm. 37)
menyatakan bahwa berpikir kreatif disebut juga berpikir divergen atau kebalikan
dari berpikir konvergen. Berpikir kreatif adalah salah satu dari aspek kemampuan
berpikir tingkat tinggi (HOTS) selain berpikir kritis dan kemampuan memecahkan
masalah (Lailly & Wisudawati, 2015).
Penelitian tentang analisis pertanyaan pada buku dilakukan juga oleh
Upahi (2016) di Nigeria, hasil dari tiga buku yang paling banyak digunakan di
Nigeria, pertanyaan mengevaluasi dan menciptakan mempunyai persentase paling
rendah sehingga hal ini membatasi kesempatan siswa untuk mengembangkan
pemahaman tentang pengetahuan kimia melalui pertanyaan atau masalah pada
ranah kemampuan berpikir tingkat tinggi. Alika dalam penelitiannya menyarankan
untuk melakukan penelitian lanjut terkait analisis pertanyaan pada buku teks
karena sangat penting untuk dilakukan untuk setiap konsep secara keseluruhan
(Karunia, 2018, hlm. 54).
Berdasarkan hasil wawancara tentang penggunaan buku teks pelajaran
kimia kelas XII di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan didapatkan hasil bahwa
ada tujuh buku teks kimia yang digunakan oleh siswa-siswi SMA Negeri Kota
Tangerang Selatan. Dari ketujuh buku tersebut, terdapat tiga buku yang paling
banyak digunakan untuk mewakili masing-masing sekolah yaitu buku terbitan
Erlangga karya Unggul Sudarmo digunakan oleh 25% sekolah, buku terbitan
Erlangga karya Michael Purba digunakan oleh 50% sekolah, dan buku terbitan
Grafindo karya Nana Sutresna yang digunakan oleh 50% sekolah (Lampiran 3).
Hasil wawancara dengan guru-guru kimia kelas XII SMA Negeri Kota Tangerang
Selatan diperoleh hasil bahwa menurut guru-guru kimia kelas XII, materi kelas
XII yang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah Sifat
Koligatif Larutan serta Redoks dan Eletrokimia. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Haryani et al. (2014) menyatakan bahwa materi Sifat Koligatif Larutan
serta Redoks dan Elektrokimia dianggap sulit oleh guru-guru dan calon guru
kimia karena materinya bersifat abstrak, serta terdapat pengaplikasian konsep ke
dalam perhitungan. Mujib (2019) menyatakan bahwa dalam Kompetensi Dasar
5
materi Sifat Koligatif Larutan serta Redoks dan Elektrokimia membutuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisis.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, untuk itu
peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian Analisis Pertanyaan tipe
HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada Buku Teks Kimia kelas XII.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat diidentifikasi
beberapa masalah yaitu:
1. Kemampuan sains Indonesia masih dalam tingkat kognitif yang rendah,
hal ini ditunjukkan dari hasil PISA 2018.
2. Belum adanya kriteria penilaian soal-soal pada buku teks, khususnya
untuk pertanyaan berpikir tingkat tinggi.
3. Pertanyaan berpikir tingkat tinggi pada buku teks kimia kelas XII di SMA
Negeri Kota Tangerang Selatan belum diketahui.
4. Materi Sifat Koligatif Larutan serta Redoks dan Elektrokimia dianggap
membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Buku teks Kimia kelas XII yang akan dianalisis adalah buku yang banyak
digunakan di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.
2. Pertanyaan yang akan dianalisis terbatas hanya pada bab Sifat Koligatif
Larutan serta Redoks dan Elektrokimia.
3. Pertanyaan yang akan dianalisis mengacu kepada definisi HOTS menurut
Brookhart (2010), yaitu: menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta (tiga
tingkat Taksonomi Bloom yang terakhir), penalaran dan logika,
mengambil keputusan, pemecahan masalah, serta kreativitas dan berpikir
kreatif.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah gambaran pertanyaan tipe HOTS dan non HOTS yang
dikembangkan pada ketiga buku teks Kimia kelas XII?
2. Bagaimanakah gambaran aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi yang
dikembangkan dalam pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada ketiga
buku teks Kimia SMA kelas XII?
3. Aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi manakah yang paling banyak
dikembangkan pada buku teks kimia kelas XII?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui:
1. Gambaran pertanyaan tipe HOTS dan non HOTS yang dikembangkan
pada ketiga buku teks Kimia kelas XII.
2. Gambaran aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi yang dikembangkan
dalam pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada ketiga buku teks Kimia
kelas XII berdasarkan analisis pertanyaan menurut kriteria kemampuan
berpikir tingkat tinggi menurut Brookhart.
3. Aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi yang paling banyak
dikembangkan pada ketiga buku teks kimia kelas XII.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat memberikan informasi tentang gambaran soal tipe HOTS pada buku
teks kimia kelas XII di SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.
2. Dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya untuk melakukan
penelitian di wilayah yang berbeda dan buku teks yang berbeda.
3. Dapat dijadikan pedoman bagi guru dan pihak sekolah untuk
mengembangkan pertanyaan yang mengembangkan kemampuan berpikir
7
tingkat tinggi serta memilih buku teks yang tepat sebagai media
pembelajaran.
4. Bagi penerbit atau penulis soal, diharapkan mampu menjadikan gambaran
untuk penyempurnaan pembuatan pertanyaan yang tersaji dalam buku teks
kimia sehingga dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
siswa.
66
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dilaksanakan pada bulan April-Juli 2019 di
SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.
B. Metode dan Desain Penelitian.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
jenis analisis dokumen. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang mengangkat
fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi ketika penelitian sedang
dilakukan dan menyajikannya sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Pada
penelitian deskriptif tidak diberikan perlakuan terhadap subjek penelitian, hasil
dari penelitian deskriptif disampaikan apa adanya sesuai hal yang terjadi pada saat
penelitian dilakukan (Subana & Sudrajat, 2009, hlm 89). Salah satu jenis
penelitian deskriptif adalah analisis dokumen. Pada analisis dokumen dilakukan
penelitian terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik
gambar, suara, tulisan, atau lain-lain. Penelitian analisis dokumen disebut juga
penelitian analisis isi, dimana peneliti secara objektif dan sistematis
mendeskripsikan isi bahan komunikasi tersebut dengan pendekatan kuantitatif
(Arikunto, 2016, hlm. 244).
Desain Penelitian pada penelitian ini diawali dengan studi pendahuluan
melalui metode wawancara langsung secara terstruktur dengan guru-guru kimia
kelas XII SMA Negeri Kota Tangerang Selatan, untuk menentukan buku yang
paling banyak digunakan serta materi yang membutuhkan keterampilan berpikir
tingkat tinggi (HOTS). Data hasil wawancara yang diperoleh selanjutnya
dianalisis, untuk memperoleh jumlah buku serta materi yang membutuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam buku teks Kimia kelas XII di
SMA Negeri Kota Tangerang Selatan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dianalisis
67
berdasarkan kategori keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut Brookhart, dan
selanjutnya dilakukan persentase secara sederhana untuk menghitung pertanyaan
tipe HOTS dan non HOTS, gambaran HOTS yang dikembangkan dalam
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada ketiga buku teks Kimia SMA kelas XII,
dan aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi manakah yang paling banyak
dikembangkan pada buku teks kimia kelas XII.
C. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap
(Arikunto, 2010, hlm. 61), yaitu
1. Tahap Pembuatan Rancangan Penelitian, yang meliputi:
a. Studi literatur untuk merumuskan masalah
b. Membuat proposal penelitian.
c. Melakukan seminar proposal.
d. Melakukan perbaikan proposal penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian, yang meliputi:
a. Melakukan studi pendahuluan dengan metode wawancara langsung
secara terstruktur kepada guru-guru kimia kelas XII di SMA Negeri
Kota Tangerang Selatan terkait penggunaan buku teks kimia kelas XII
dan pemilihan materi yang akan dianalisis. Pedoman dan hasil
wawancara dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 2.
b. Melakukan pemilihan buku teks kimia kelas XII dan bab yang yang
akan dianalisis berdasarkan hasil wawancara (Lampiran 3).
c. Melakukan pengkodean data
Pengkodean buku; buku karangan penulis 1 diberi kode A, buku
karangan penulis 2 diberi kode B, dan buku karangan penulis 3
diberi kode C.
Pengkodean bab; untuk bab pertama diberi kode I dan untuk bab
kedua diberi kode II.
Pengkodean pertanyaan; pertanyaan-pertanyaan pada bagian
latihan diberi kode L, bagian Praktikum diberi kode P, bagian
68
evaluasi diberi kode E, dan bagian Tugas diberi kode T. Misalnya,
A/I/L/1 artinya pertanyaan ada pada buku karangan penulis 1 di
dalam bab 1 bagian latihan nomor 1 atau A/I/L/a artinya
pertanyaan ada pada buku karangan penulis 1 di dalam bab 1
bagian latihan bagian a.
Pengkodean halaman; untuk halaman diberi kode h….., misalnya
h.42 berarti pertanyaan ada pada halaman 42.
d. Melakukan analisis pertanyaan pada buku teks Kimia kelas XII yang
telah dipilih berdasarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut
Brookhart.
e. Menentukan reabilitas pengamatan dengan cara peneliti dibantu
dengan pengamat I, pengamat II, pengamat III, dan pengamat IV
melakukan penilaian terhadap pertanyaan pada buku teks kimia yang
dianalisis berdasarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, dapat dilihat
pada Lampiran 5, 6, dan 7.
f. Menentukan hasil kesepakatan antar pengamat. Hasil analisis dari
pengamat I, II, III, dan IV kemudian disepakati dengan menggunakan
tabel Koefisien Kesepakatan (KK), dapat dilihat pada Lampiran 8, 9,
dan 10.
3. Tahap Pembuatan Laporan Penelitian, yang meliputi:
a. Mengolah data dengan cara menghitung persentase pertanyaan tipe
HOTS pada buku teks kimia kelas XII yang dianalisis,
diklasifikasikan sebagai berikut:
Menghitung persentase pertanyaan tipe HOTS dan non HOTS
pada ketiga buku teks Kimia.
Menghitung persentase aspek HOTS menurut Brookhart yang
muncul pada ketiga buku teks Kimia.
Menghitung persentase aspek/kriteria HOTS menurut Brookhart
yang paling dominan pada ketiga buku teks Kimia.
Melakukan pembahasan berdasarkan hasil yang diperoleh.
b. Membuat kesimpulan.
69
Tahap Pembuatan Rancangan
Penelitian
REVISI
Tahap Pelaksanaan
Penelitian
Tahap Pembuatan
Laporan Penelitian
Gambar 3. 1 Bagan Prosedur Penelitian
Studi literatur untuk merumuskan
masalah
Membuat proposal penelitian
Melakukan seminar proposal
Melakukan perbaikan proposal penelitian
Studi Pendahuluan
Melakukan pemilihan buku teks kimia
Melakukan pengkodean data
Menganalisis pertanyaan pada buku teks kimia berdasarkan
kategori HOTS Brookhart
Menentukan reabilitas pengamatan
Menentukan hasil kesepakatan antar pengamat
Mengolah data
Menuliskan hasil dan pembahasan
Membuat kesimpulan
70
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh subjek dari penelitian (Arikunto, 2010, hlm. 173).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh buku teks kimia kelas XII yang
digunakan di SMA Negeri di Kota Tangerang Selatan yang didapat dari hasil
wawancara. Sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti
(Arikunto, 2010, hlm. 174). Sampel yang diambil dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik ini digunakan apabila peneliti
mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya
(Arikunto, 2016, hlm. 97). Sampel pada penelitian ini adalah buku teks kimia
kelas XII yang paling banyak digunakan di SMA Negeri Tangerang Selatan, dapat
dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1 Sampel Buku Teks Kimia kelas XII yang akan dianalisis
No. Nama Buku Penulis Penerbit
1. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Michael Purba Erlangga
2. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII Unggul Sudarmo Erlangga
3. Buku Siswa Aktif dan Kreatif
Belajar Kimia untuk Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah
Kelas XII
Nana Sutresna Grafindo
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu peneliti dalam mengumpulkan data
(Arikunto, 2016, hlm.134). Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar
observasi berupa check-list untuk menganalisis pertanyaan berdasarkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi menurut Brookhart dan lembar kesepakatan
antar pengamat serta wawancara terstruktur dengan guru-guru kimia kelas XII
SMA Negeri Kota Tangerang Selatan.
1) Lembar Observasi
Dalam penelitian ini terdiri dari dua lembar observasi, yaitu:
a. Check-list
Check-list adalah sebuah daftar dimana responden hanya
membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai (Arikunto,
71
2010, hlm. 195). Pada penelitian ini, lembar observasi berupa check-
list berisi jenis, kode, serta kriteria berpikir tingkat tinggi menurut
Brookhart. Lembar observasi berupa check-list digunakan untuk
menganalisis ketersediaan pertanyaan berpikir tingkat tinggi yang ada
di dalam buku teks Kimia kelas XII. Lembar observasi tersebut dapat
dilihat pada Tabel 3.2
72
Tabel 3. 2 Lembar Analisis Pertanyaan Berdasarkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi menurut Brookhart
No Jenis Kode
Aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill)
Tdk
termasuk
HOTS
Menganalisis Mengevaluasi Mencipta Penalaran
dan Logika
Mengambil
keputusan Pemecahan masalah
Berpikir
kreatif
1 2 3 1 1 1 2 1 2 3 1 2 3 4 5 6 7 8 1
Keterangan: Menganalisis Mengambil Keputusan Kreativitas dan
1. Memfokuskan pertanyaan/mengidentifikasi 1. Mengevaluasi kredibilitas dari suatu sumber Berpikir kreatif
ide utama 2. Mengidentifikasi asumsi yang tersirat 1. Berpikir kreatif
2. Menganalisis argumen 3. Mengidentifikasi strategi retoris dan persuasif
3. Membandingkan dan membedakan Pemecahan Masalah
Mengevaluasi 1. Mengidentifikasi dan menentukan masalah
1. Mengevaluasi materi dan metode 2. Mengidentifikasi ketidaktepatan untuk mengatasi masalah
berdasarkan tujuan yang dimaksud 3. Mendeskripsikan dan mengevaluasi beberapa strategi solusi
Mencipta 4. Membuat suatu model dari masalah
1. Menyatukan hal-hal berbeda dengan cara yang baru 5. Mengidentifikasi hambatan dalam menyelesaikan masalah
Penalaran dan Logika 6. Menjelaskan dengan data
1. Membuat/mengevaluasi kesimpulan deduktif 7. Menggunakan analogi
2. Membuat/mengevaluasi kesimpulan induktif 8.Menyelesaikan masalah secara terbalik
73
b. Lembar Kesepakatan Antar Pengamat
Lembar kesepakatan antar pengamat ini digunakan untuk
menyamakan persepsi agar diperoleh hasil pengamatan yang sama
(Arikunto, 2010, hlm. 243). Peneliti dibantu oleh pengamat I,
pengamat II, pengamat III, dan pengamat IV untuk menyamakan
persepsi terhadap hasil analisis pertanyaan berpikir tingkat tinggi yang
telah dianalisis oleh peneliti. Format analisis keempat pengamat
disajikan dalam bentuk “ya” dan “tidak”, sehingga pengamat I,
pengamat II, pengamat III, dan pengamat IV hanya membubuhkan
tanda check-list (√) pada kolom yang tersedia. Lembar kesepakatan
antar pengamat dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3. 3 Lembar Kesepakatan Antar Pengamat
2) Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)
(Arikunto, 2010, hlm. 198). Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah wawancara terstruktur atau disebut wawancara terpimpin. Wawancara
terpimpin adalah wawancara yang dilakukan apabila pewawancara membawa
sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci (Arikunto, 2010, hlm. 199).
Wawancara terstruktur ini dilakukan untuk mendapatkan bab buku teks kimia
kelas XII yang akan dianalisis pertanyaannya berdasarkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi menurut Brookhart.
No Jenis Kode Aspek
HOTS
Pen
ga
ma
t I
Pen
ga
ma
t II
Pen
ga
ma
t II
I
Pen
ga
ma
t IV
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
74
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data (Arikunto, 2016, hlm. 100). Dalam penelitian
ini, diawali dengan wawancara terstrukur dengan guru-guru kimia kelas XII di
SMA Negeri Kota Tangerang Selatan terkait penggunaan buku teks dan materi
yang membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Setelah itu, dilakukan
penentuan buku teks kimia kelas XII yang paling banyak digunakan untuk
dijadikan sampel dan penentuan bab dalam buku yang akan dianalisis.
Tahapan selanjutnya yaitu studi dokumen. Dokumen yang dianalisis
adalah pertanyaan-pertanyaan yang ada pada buku teks yang telah ditetapkan
untuk dijadikan sampel. Pertanyaan-pertanyaan yang dianalisis terdapat pada bab
Sifat Koligatif Larutan serta Redoks dan Elektrokimia. Pertanyaan-pertanyaan
pada bab tersebut dianalisis berdasarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
menurut Brookhart.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses yang dilakukan setelah data terkumpul
(Arikunto, 2010, hlm. 278). Penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif,
apabila datanya telah terkumpul maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok
data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang
dinyatakan dalam kata-kata atau simbol-simbol. Data kuantitatif dalam penelitian
ini berupa perhitungan sederhana yang disajikan dalam bentuk persentase dan data
kualitatif berupa deskripsi hasil yang telah didapatkan berdasarkan perhitungan
secara kuantitatif.
Dalam mendapatkan data kuantitatif digunakan analisis data berupa teknik
triangulasi. Teknik triangulasi adalah teknik yang memanfaatkan peneliti atau
pengamat lain untuk mengecek kembali atau membandingkan hasil pekerjaan
seorang pengamat dengan pengamat lainnya sehingga didapatkan kepercayaan
terhadap suatu data (Moleong, 2012, hlm. 11). Tahapan-tahapan analisis data
dalam penelitian ini sebagai berikut:
75
a. Menganalisis pertanyaan berdasarkan aspek kemampuan berpikir tingkat
tinggi
Mengklasifikasikan pertanyaan-pertanyaan setiap bab pada buku teks
yang telah ditentukan berdasarkan aspek kemampuan berpikir tingkat tinggi
menurut Brookhart.
b. Mencari reliabilitas pengamatan
Jika pengamatan dilakukan lebih dari dua orang, maka diperlukan
penyamaan antar pengamat sampai dicapai persepsi dari semua pengamat
yang akan bekerja mengumpulkan data. Untuk menentukan kesepakatan
perbedaan hasil pengamatan dilakukan teknik pengetesan reliabilitas
pengamatan (Arikunto, 2010, hlm. 243). Dalam penelitian ini, terdapat empat
pengamat. Hasil pengamatan dari pengamat I, pengamat II, pengamat III, dan
pengamat IV dikumpulkan dalam tabel kontigensi kesepakatan antar
pengamat, untuk dihitung nilai dari koefisien kesepakatannya. Tabel
kontingensi kesepakatan dalam penelitian ini diadopsi Arikunto (2010, hlm.
245) yang telah dimodifikasi oleh Putri (2017, hlm. 47). Tabel kontingensi
kesepakatan antar pengamat dapat dilihat pada Tabel 3.4
Tabel 3. 4 Kontingensi Kesepakatan Antar Pengamat
Pen
gam
at I
Pengamat II, III, dan IV Pengamat II Pengamat III Pengamat IV Jumlah
Ya Tidak Tidak Tidak
Ya
Tidak
Jumlah
c. Menentukan nilai koefisien kesepakatan
Untuk menentukan kesepakatan dari perbedaan hasil pengamatan
yang telah dikumpulkan dalam tabel kontigensi kesepakatan antar pengamat,
digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan dengan menggunakan
rumus Indeks Kesesuaian Kasar. Rumus yang digunakan, dinyatakan oleh
76
H.J.X Fernandes yang telah dimodifikasi, sebagai berikut (Arikunto, 2010,
hlm. 243-244):
Keterangan:
KK = koefisien kesepakatan
S = sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama
N1 = banyaknya objek yang diamati pengamat I
N2 = banyaknya objek yang diamati pengamat II, III, atau IV
Nilai dari koefisien kesepakatan dikategorikan berdasarkan kriteria
Viera & Garrett (2005), dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3. 5 Kriteria Koefisien Kesepakatan
Nilai KK Kriteria
Sangat rendah
Rendah
Cukup
Tinggi
Sangat tinggi
Berdasarkan Tabel 3.5, menunjukkan tabel kriteria koefisien
kesepakatan menurut Viera dan Garrett. Pada 0,01 – 0,20 termasuk kategori
sangat rendah, pada 0,21 – 0,40 termasuk kategori rendah, pada 0,41 – 0,60
termasuk kategori cukup, pada 0,61 – 0,80 termasuk kategori tinggi, dan 0,81
– 0,99 termasuk kategori sangat tinggi.
d. Menghitung persentase pertanyaan yang telah dianalisis.
Pertanyaan-pertanyaan yang telah dianalisis berdasarkan aspek
kemampuan berpikir tingkat tinggi dihitung persentasenya, sebagai berikut:
1) Menghitung persentase pertanyaan tipe HOTS dan non HOTS,
dengan menggunakan rumus:
77
2) Menghitung persentase aspek HOTS yang muncul pada ketiga buku
teks kimia yang dianalisis, dengan menggunakan rumus:
e. Membuat kesimpulan
Dalam membuat suatu kesimpulan harus didasarkan atas semua data
yang didapatkan dari kegiatan penelitian (Arikunto, 2010, hlm. 385).
Kesimpulan yang dibuat pada penelitian ini dibuat berdasarkan temuan-
temuan yang didapatkan pada hasil dan pembahasan.
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan:
1. Pertanyaan tipe HOTS dan non HOTS pada ketiga buku teks Kimia
sebesar 25,95% dan 74,05%. Hal ini dapat diketahui bahwa ketiga buku
teks Kimia masih didominasi pertanyaan kemampuan berpikir tingkat
rendah.
2. Pertanyaan yang dikembangkan pada buku teks Kimia berdasarkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Brookhart, meliputi aspek a)
menganalisis dengan persentase 8,85%, b) mencipta dengan persentase
3,51%, c) penalaran dan logika dengan persentase 8,35%, d) pemecahan
masalah dengan persentase 3,71%, dan e) berpikir kreatif dengan
persentase 1,53%.
3. Hasil analisis pertanyaan pada buku teks Kimia kelas XII berdasarkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi menurut Brookhart didominasi oleh
pertanyaan menganalisis dengan rata-rata persentase sebesar 8,85%,
meliputi kriteria memfokuskan pada pertanyaan atau mengidentifikasi ide
utama sebesar 12,37%, menganalisis argumen sebesar 12,26%, serta
membandingkan dan membedakan sebesar 1,91%.
B. Saran
Adapun saran dalam penelitian ini ditujukan untuk beberapa pihak, antara lain:
1. Bagi penulis dan penerbit, hendaknya lebih mengembangkan soal-soal
yang melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
2. Bagi guru dan pihak sekolah, hendaknya lebih mempertimbangkan
pemilihan buku teks yang dipakai atau direkomendasikan ke siswa. Buku
teks yang dipilih hendaknya memuat materi, aktivitas, atau soal-soal yang
dapat melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
103
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memilih buku teks lain serta
materi lain yang dianalisis pertanyaannya.
104
DAFTAR PUSTAKA
Abdelrahman, M. S. (2014). Analysis of the Tenth Grade English Language
Textbooks Questions in Jordan Based on the Revised Edition of Bloom's
Taxonomy. Journal of Education and Practice, 5(18): 139-151. ISSN
2222-1735
Afifah, I. R., & Retnawati, H. (2019). Is it difficult to teach higher order thinking
skills? Journal of Physics: Conf. Series, 1-7. doi:10.1088/1742-
6596/1320/1/012098.
Afri, L. D. (2019). Pengembangan Soal Tes Kemampuan Representasi Dan
Penalaran Matematis Serta Skala Sikap Self Concept Untuk Siswa SMP.
AXIOM, 8(1): 1-14. P-ISSN : 2087-8249.
Agustin, R. D. (2016). Kemampuan Penalaran Matematika Mahasiswa Melalui
Pendekatan Problem Solving. Jurnal Pedagogia, 5(2): 179-188. ISSN
2089-3833.
Alkhatib, O. J. (2019). A Framework for Implementing Higher-Order Thinking
Skills (Problem-Solving, Critical Thinking, Creative Thinking, and
Decision-Making) in Engineering & Humanities.
Amir, A. (2018). Penalaran Matematik Melalui Pendekatan Open-Ended Dalam
Pembelajaran Matematika. Logaritma, 6(1): 1-18.
Anderson, J. (2009). Mathematics Curriculum Development and the Role of
Problem Solving. ACSA Conference, 1-18.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2014). Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran,Pengajaran, dan Asesmen: Revisi Taksonomi Pendidikan
Bloom. Terj. Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arevalo, C. M. (2017). Questions in English as a Medium of Instruction versus
non-English as a Medium of Instruction Lectures. Gist Education and
Learning Research Journal, 14: pp.6-31. ISSN 1692-5777.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2016). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Arter, J. A., & Salmon, J. R. (1987). Assessing Higher Order Thinking Skills A
Consumer's Guide. Oregon: Northwest Regional Educational Laboratory.
Assaly, I., & Smadi, O. (2015). Using Bloom‟s Taxonomy to Evaluate the
Cognitive Levels of Master Class Textbook‟s Questions. English
Language Teaching, 8(5): 100-110. ISSN 1916-4742.
105
Astrid, A., Amrina, R. D., Desvitasari, D., Fitriani, U., & Shahab, A. (2019). The
Power of Questioning: Teacher‟s Questioning Strategies in the EFL
Classrooms. Indonesian Research Journal Education, 3(1): 91-106. ISSN:
2580-5711.
Awaliyah, C. Y., Feronika, T., & Agung, S. (2015). Analisis Pertanyaan Pada
Buku Teks Kimia Berdasarkan Question Category System For Science
(QCSS). EDUSAINS, 7 (1): 48-56. p-ISSN 1979-7281.
Awaliyah, Siti. (2018). Penyusunan Soal HOTS bagi Guru PPKN dan IPS
Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial, 1(1): 46-
53.
Ayuningrum, D. (2017). Strategi Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP
Ditinjau dari Tingkat Berpikir Geometri Van Hiele. Kreano: Jurnal
Matematika Kreatif-Inovatif, 8(1): 27-34. p-ISSN: 2086-2334. DOI:
http://dx.doi.org/10.15294/kreano.v8i2.6851
Bakhri, S., & Rosnawati, R. (2018). Developing An Assesment Instrument of
Higher Order Thinking Skills (HOTS) In Mathematics For Junior High
School: " Theoretical Analysis of HOTS According to the Expert". 5th
ICRIEMS Proceedings (p. 311-318). Yogyakarta: Faculty of Mathematics
And Natural Sciences. ISBN 978-602-74529-3-0.
Birgili, B. (2015). Creative and Critical Thinking Skills in Problem-based
Learning Environments. Journal of Gifted Education and Creativity, 2(2):
71-80. DOI: 10.18200/JGEDC.2015214253.
Bothell, T. W. (2001). 14 Rules For Writing Multiple-Choice Questions. Annual
University Conference.
Brady, J. E. (2002). Kimia Universitas Asas & Struktur Jilid 1. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Brookhart, S. M. (2010). How to assess higher-order thinking skills in your
classroom. United States of America: ASCD.
BSNP. (2014). Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran Tahun 2014. Retrieved
from http://bsnp-indonesia.org/2014/05/28/instrumen-penilaian-buku-teks-
pelajaran-tahun-2014/.
Budiman, A., & Jailani. (2014). Pengembangan Instrumen Asesmen Higher Order
Thinking Skill (HOTS) pada Mata Pelajaran Matematika SMP Kelas VIII
Semester I. Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 1(2): 139-151.
Cahyani, H., & Setyawati, R. W. (2016). Pentingnya Peningkatan Kemampuan
Pemecahan Masalah melalui PBL untuk Mempersiapkan Generasi Unggul
Menghadapi MEA. Seminar Nasional Matematika X Universitas Negeri
Semarang, (pp. 151-160). Semarang.
106
Chang, R. (2003). Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta:
Erlangga.
Damanik, S. N., & Zainil, Y. (2019). The Analysis of Reading Comprehension
Questions In English Textbook by Using Higher Order Thinking Skill at
Grade X of SMAN 2 Padan. Journal of English Language Teaching, 8(1):
249-250. ISSN 2302-3198. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jelt.
Davila, K., & Talanquer, V. (2010). Classifying End-of-Chapter Questions and
Problems for Selected General Chemistry Textbooks Used in the United
States. Journal of Chemical Education, 87(1): 97-101. DOI:
10.1021/ed8000232.
Devetak, I., & Vogrinc, J. (2013). The Criteria for Evaluating the Quality of the
Science Textbooks. Critical Analysis of Science Textbooks: Evaluating
instructional effectiveness, 3-15. DOI: 10.1007/978-94-007-4168-3_1.
Efendi, A. (2009). Beberapa Catatan tentang Buku Teks Pelajaran di Sekolah.
PEMIKIRAN ALTERNATIF KEPENDIDIKAN, 14(2): 1-10. ISSN: 320-
333.
Ennis, R. H. (1993). Critical thinking assessment. Theory Into Practice, 32:3, 179-
186. DOI: 10.1080/00405849309543594.
Ennis, R. H. (2011). The Nature of Critical Thinking: An Outline of Critical
Thinking Dispositions and Abilities. Diakses dari
https://education.illinois.edu/docs/default-source/faculty-
documents/robert-
ennis/thenatureofcriticalthinking_51711_000.pdf?sfvrsn=7bb51288_2.
Farida Ch., I., & Gusniarti, W. F. (2014). Profil Keterampilan Argumentasi Siswa
pada Konsep Koloid yang Dikembangkan Melalui Pembelajaran Inkuiri
Argumentatif. EDUSAINS, 6(1): 32-40.
Festo, K. (2016). Question classification taxonomies as guides to formulating
questions for use in chemistry classrooms. European Journal of Science
and Mathematics Education, 4(3): 353-364.
Frey, B. B. (2015). 100 Questions (and Answers) About Tests and Measurement.
United States of America: SAGE Publications.
Gani, A. R. (2008). The Effects Of Formative Test and Learning Autonomy On
The SMA Learners' Achievement In Economics . Jurnal Penelitian dan
Evaluasi Pendidikan, 2: 162-176.
Gronlund, N. E. (1981). Measurement and Evaluation in Teaching. United States
of America: Macmillan Publishing.
107
Hartini, & Sukardjo. (2015). Pengembangan Higher Order Thinking Multiple
Choice Test Untuk Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis IPA Kelas VII
SMP/Mts. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 1(1): 87-101.
Haryani, I. (2019). Analisis Langkah-Langkah Penyelesaian Soal Matematika
Tipe High Order Thinking Skill (HOTS) Bentuk Pilihan Ganda. Bina
Manfaat Ilmu: Jurnal Pendidikan, 79-94. P-ISSN: 2355-519X.
Haryani, S., Prasetya, A. T., & Saptarini. (2014). Identifikasi Materi Kimia SMA
Sulit Menurut Pandangan Guru dan Calon Guru Kimia. Seminar Nasional
Kimia dan Pendidikan Kimia VI (pp. 43-52). Surakarta: Program Studi
Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS. ISBN : 979363174-0.
Insani, M. D., Pratiwi, N., & Muhardjito, M. (2019). Higher-order thinking skills
based on Marzano taxonomy in basic biology I course. JPBI (Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia), 5(3): 521-528. p-ISSN 2442-3750. doi:
https://doi.org/10.22219/jpbi.v5i3.10171.
Istikomah, F., Rochmad, & Winarti, E. R. (2017). Analysis Of 7th Grade
Students‟ Inductive Reasoning Skill in PBL-Bertema Model Towards
Responsibility Character. Unnes Journal of Mathematics Education, 6(3):
345-351. doi: 10.15294/ujme.v6i3.17600.
Jacobs, L. C. (2004). HOW TO WRITE BETTER TESTS A Handbook for
Improving Test Construction Skills. Indiana University. Diakses dari
http://www.indiana.edu/~best/write_better_tests.shtml.
Karunia, A. (2018). Analisis Ketersediaan Pertanyaan BerdasarkanKeterampilan
Berpikir Kreatif Dalam Buku Teks Pelajaran Fisika Pada Konsep Listrik
Dinamis. (Skripsi). Jakarta: UIN Jakarta.
Keenan, C. W. (1984). Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Kemdikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 8
Tahun 2016 Tentang Buku Yang Digunakan Oleh Satuan Pendidikan.
Jakarta: Depdiknas.
Kemdikbud. (2016). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah.
Jakarta: Depdiknas.
Kemdikbud, B. (2019). Pendidikan di Indonesia Belajar dari Hasil PISA 2018.
King, F., Goodson, L., & Rohani, F. (2006). Higher Order Thinking Skills
(Definition, Teaching Strategis, and Assessment).
Kubiszyn, T., & Borich, G. (2003). Educational Testing and Measurement
Classroom Application and Practice. United States: John Wiley&Sons.
108
Kul, Ü., Sevimli, E., & Aksu, Z. (2018). A comparison of mathematics questions
in Turkish and Canadian school textbooks in terms of synthesized
taxonomy. Turkish Journal of Education, 7(3): 136-155.
DOI:10.19128/turje.395162.
Kusdinar, U., Sukestiyarno, Isnarto, & Istiandaru, A. (2017). Krulik and Rudnik
Model Heuristic Strategy in Mathematics Problem Solving. International
Journal on Emerging Mathematics Education (IJEME), 1(2): 205-210. P-
ISSN: 2549-4996.
Kuswana, W. S. (2012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir.
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Lai, E. R. (2011). Critical Thinking: A Literature Review. Pearson.
Lailly, N. R., & Wisudawati, A. W. (2015). Analisis Soal Tipe Higher Order
Thinking Skill (HOTS) dalam Soal UN Kimia SMA Rayon B Tahun
2012/2013. Kaunia. 11(1): 27-39. P-ISSN: 2549-4996.
Mahmood, K. (2011). Standardization of textbook evaluation criteria through
development of quality textbook indicators.
Manurung, O., & Kartono. (2016). Keterampilan Penalaran Induktif Deduktif Dan
Kemampuan Representasi Matematis Siswa Pada Pembelajaran CTL
Berbasis Hands On Activity. Unnes Journal of Mathematics Education
Research, 5(2): 155-165. p-ISSN 2252-6455.
Marheni, d. (2007). Kimia Dasar 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Matra, S. D. (2014). Teacher Questioning In Classroom Interaction. Culture,
English Language Teaching and Literature, 14(1): 1-128. ISSN: 1412-
3320.
Mendera, G., Hariyanto., Chandra, T., Hermawan, A., & Darjatiningsih, I. (2018).
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun 2018. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Moleong, J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Mudzakir, A. (n.d.). “Penulisan Buku Teks Yang Berkualitas”. Diakses dari
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/19520
7061979031MUDZAKIR/makalah_%26artikel/PENULISAN_BUKU_TE
KS_BAHASA_YANG_BERKUALITAS.pdf
Mujib., & Rasyid, M. Fadli. (2019). Modul Penyusunan Soal Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills). Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
109
Munandar, U. (2004). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Nakiboglu, C., & Yildirir, H. (2011). Analysis Of Turkish High School Chemistry
Textbooks And Teacher-Generated Questions About Gas Laws.
International Journal of Science and Mathematics Education. DOI:
10.1007/s10763-010-9231-6.
Narayanan, S. (2015). Analysis Of Question Papers In Engineering Courses With
Respect To Hots (Higher Order Thinking Skills). American Journal of
Engineering Education, 6(1): 1-10.
Nasution, S. (1995). Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nofrion., & Wijayanto, Bayu. (2018). Learning Activities In Higher Order
Thinking Skill (HOTS) Oriented Learning Context. Geosfera Indonesia,
3(2): 122-130. DOI: 10.19184/geosi.v3i2.8126.
Nur, A. S., Fitrianti, H., & Siantur, M. (2018). HOTS Test Construction Based on
Orientation to The 2013 Curriculum Assessment Standards. Advances in
Social Science, Education and Humanities Research, 226, 1337-1342.
DOI: 10.2991/icss-18.2018.282.
OECD. (2015). PISA 2015 RELEASED FIELD TRIAL COGNITIVE ITEMS.
Diakses dari https://www.oecd.org/pisa/test/PISA2015-Released-FT-
Cognitive-Items.pdf
Okeeffe, L. (2013). A Framework for Textbook Analysis. International Review of
Contemporary Learning Research, 1: 1-13. DOI: 10.12785/irclr/020101.
Oktavia, V., Rosilawati, I., & Fadiawati, N. (2014). Kemampuan Memfokuskan
Pertanyaan dan Menganalisis Argumen pada Materi Koloid dengan Inkuiri
Terbimbing.
Oxtoby, D., Gillis, H., & Nachtrieb, N. (2001). Prinsip-prinsip Kimia Modern.
Edisi ke-4. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Pappa, E. T., & Tsaparlis, G. (2011). Evaluation of questions in general chemistry
textbooks according to the form of the questions and the Question-Answer
Relationship (QAR): the case of intra- and intermolecular chemical
bonding. Chemistry Education Research and Practice, 12: 262-270. DOI:
10.1039/C1RP90031E.
Park, J., & Han, S. (2002). Using deductive reasoning to promote the change of
students' conceptions about force and motion. International Journal of
Science Education, 24(6): 593-609, DOI:10.1080/09500690110074026.
Partnership 21st Century Learning. (2019). Framework For 21st Century Learning
Definitions. Diakses dari static.battelleforkids.org.
110
PISA. (2018). PISA 2015: Results in Focus. OECD.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Pratama, G. S., & Retnawati, H. (2018). Urgency of Higher Order Thinking Skills
(HOTS) Content Analysis in Mathematics Textbook. Journal of Physics:
Conference Series, 1-8. doi :10.1088/1742-6596/1097/1/012147.
Putri, W. M. (2017). Analisis Pertanyaan pada Buku Teks Kimia SMA
berdasarkan Question Category System For Science (QCSS). (Skripsi).
Jakarta: UIN Jakarta.
Qurniati, D., Andayani, Y., & Muntari. (2015). Peningkatan Keterampilan
Berpikir Kritis Melalui Model Pembelajaran Discovery Learning. Jurnal
Penelitian Pendidikan IPA, 1(2): 58-69. p-ISSN : 2460-2582.
Rahmawati, G. (2015). Buku Teks Pelajaran sebagai Sumber Belajar Siswa di
Pepustakaan Sekolah SMAN 3 Bandung. EduLib, 5(1): 102-113.ISSN:
2089-6549.
Ramadhana, N. A., Rozimela, Y., & Fitrawati. (2018). High Order Thinking
Skills-Based Questions In The Test Items Developed By Senior High
School English Teachers of Padang. Journal of English Language
Teaching, 7(4): 720-731. ISSN 2302-3198.
Reiner, C. M., Bothell, T. W., Sudweeks, R. R., & Wood, B. (2002). PREPARING
EFFECTIVE ESSAY QUESTIONS A Self-directed Workbook for
Educators. New Forums Press.
Rochman, S., & Hartoyo, Z. (2018). Analisis High Order Thinking Skills (HOTS)
Taksonomi Menganalisis Permasalahan Fisika. Science and Physics
Education Journal (SPEJ), 1(2): 78-88. p-ISSN : 2614-0195. DOI :
https://doi.org/10.31539/spej.v1i2.268.
Sastrohamidjojo, H. (2010). Kimia Dasar. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Saygılı, S. (2017). Examining The Problem Solving Skills and The Strategies
Used by High School Students in Solving Non-routine Problems. E-
International Journal of Educational Research, 8(2): 91-114.
Schleicher, A. (2019). PISA 2018 Insights and Interpretations.
Şener, N., & Taş, E. (2017). Improving Of Students‟ Creative Thinking Through
Purdue Model In Science Education. Journal of Baltic Science Education,
16(3): 350-365. ISSN 1648–3898
Setyarini, S., & Ling, M. A. (2019). Promoting Higher Order Thinking Skills in
Storytelling for Teaching English to Young Adolescents in 21st Century.
111
International Seminar on Language, Education, and Culture (pp. 155-
164). KnE Social Sciences. DOI 10.18502/kss.v3i10.3897.
Sofyan, A., Feronika, T., & Milama, B. (2006). Evaluasi Pembelajaran IPA
Berbasis Kompetensi. Jakarta Selatan: UIN Jakarta Press.
Subana, M., & Sudrajat. (2009). Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: CV
Pustaka Setia.
Suja, I. W. (2014). Penggunaan Analogi Dalam Pembelajaran Kimia. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 3(2): 397-410. ISSN: 2303-288X
Sulaiman, T., Muniyan, V., Madhvan, D., Hasan, R., Syrene, S., & Rahim, A.
(2017). Implementation of Higher Order Thinking Skills in Teaching Of
Science: A Case Study in Malaysia. International Research Journal of
Education and Sciences (IRJES), 1(1): 1-3. eISSN 2550-2158.
Suprapto, N. (2016). What should educational reform in Indonesia look like? -
Learning from the PISA science scores of East-Asian countries and
Singapore. Asia-Pacific Forum on Science Learning and Teaching, 17(2):
1-21.
Swartz, R., & McGuinness, C. (2014). Developing and Assessing Thinking Skills.
Boston: The International Baccalaureate Organisation.
Syahlan. (2017). Sepuluh Strategi Dalam Pemecahan Masalah Matematika.
Indonesian Digital Journal of Mathematics and Education, 4(6): 358-369.
SSN 2407-8530.
Syukri, S. (1999). Kimia Dasar 3. Bandung: Penerbit ITB.
Tanujaya, B., Mumu, J., & Margono, G. (2017). The Relationship between Higher
Order Thinking Skills and Academic Performance of Student in
Mathematics Instruction. International Education Studies, 10(11): 78-85.
ISSN 1913-9020.
Towns, M. H. (2014). Guide To Developing High-Quality, Reliable, and Valid
Multiple-Choice Assessments. Journal Of Chemical Education, 91: 1426-
1431.DOI: dx.doi.org/10.1021/ed500076x.
Upahi, J., E., Issa, G., B., & Oyelekan, O., S. (2015). Analysis of senior school
certificate examination questions for higher-order cognitive skills. Cypriot
Journal of Educational Sciences. 10(3): 218-227. DOI:
http://dx.doi.org/10.18844/cjes.v1i1.67
Upahi, J. E., & Jimoh, M. (2016). Classification of end-of-chapter questions in
senior school chemistry textbooks used in Nigeria. European Journal of
Science and Mathematics Education, 4(1): 90-102.
112
Viera, A. J., & Garrett, J. M. (2005). Understanding Interobserver Agreement:
The Kappa Statistic. Family Medicine, 37(5): 360-363.
White, B. (1993). Pulling Students Toward Meaning or Making Meaning with
Students: Asking Authentic Questions in the Literature Classroom.
Language Arts Journal of Michigan, 9: 28-40. DOI:
https://doi.org/10.9707/2168-149X.1603
Widana, I. W. (2017). Higher Order Thinking Skills Assesment (HOTS). Journal
of Indonesian Student Assessment and Evaluation (JISAE), 3(1): 32-44.
ISSN: 2442-4919.
Widana, I. W. (2017). Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skill
(HOTS). Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Widodo, A. (2006). Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains.
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 4(2): 139-148.
Winarso, W. (2014). Membangun Kemampuan Berfikir Matematika Tingkat
Tinggi Melalui Pendekatan Induktif, Deduktif dan Induktif-Deduktif
Dalam Pembelajaran Matematika. EduMa, 3(2): 95-118. ISSN 2086 -
3918.
Yang, D.-C., & Sianturi, I. (2017). An Analysis of Singaporean versus Indonesian
Textbooks Based on Trigonometry Content. EURASIA Journal of
Mathematics Science and Technology Education, 13(7yulia: 3829-3848.
DOI 10.12973/eurasia.2017.00760a.
Yuliati, S. R., & Lestari, I. (2018). Higher-Order Thinking Skills (HOTS)
Analysis Of Students In Solving HOTS Question In Higher Education.
PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan, 32(2): 181-188. DOI:
https://doi.org/10.21009/PIP.322.10.
Yuliati, Y., & Saputra, D. S. (2018). Literacy Competence And High Order
Thinking Skills In Curriculum 2013 Implementation. Social, Humanities,
and Education Studies (SHEs): Conference Series, 1(2): 527-532. p-ISSN
2620-9284.
Yunarti, T. (2009). Fungsi dan Pentingnya Pertanyaan dalam Pembelajaran.
Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (p. 174-184).
Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. ISBN : 978-
979-16353-3-2.
Zaiturrahmi, Kasim, U., & Zulfikar, T. (2017). Analysis Of Instructional
Questions In An English Textbook For Senior High Schools. English
Education Journal (EEJ), 8(4): 536-552.
113
Zimmaro, D. M. (2016). Writing Good Multiple-Choice Exams. Austin:
University of Texas.
Zulfiani, Feronika, T., & Suartini, K. (2009). Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta
Selatan: UIN Jakarta Press.
Top Related