BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sakit dan hospitalisasi menimbulkan krisis pada kehidupan anak. Di Rumah Sakit,
anak harus menghadapi lingkungan yang asing, pemberi asuhan yang tidak dikenal, dan
gangguan terhadap gaya hidup mereka. Seringkali, mereka harus mengalami prosedur yang
menimbulkan nyeri, kehilangan kemandirian, dan berbagai hal yang tidak diketahui.
Interpretasi mereka terhadap kejadian, respon mereka terhadap pengalaman, dan signifikan
yang mereka tempatkan pada pengalaman ini secara langsung berhubungan dengan tingkat
perkembangan. Karenanya untuk memenuhi kebutuhan anak yang dihospitalisasi,
sangatlah penting bagi perawat pediatrik untuk memiliki pengetahuan tentang
pertumbuhan dan perkembangan normal, termasuk beberapa pemahaman tentang proses
kognitif anak dan arti hospitalisasi bagi anak pada kelompok usia berapa pun (Wong,
2003).
Penyakit terminal merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah
kematian. Contohnya seperti penyakit jantung, dan kanker atau penyakit terminal ini dapat
dikatakan harapan untuk hidup tipis, tidak ada lagi obat-obatan, tim medis sudah give up
(menyerah) dan seperti yang dikatakan diatas tadi penyakit terminal ini mengarah pada
kematian (Heelya, 2009).
B. TUJUAN
1. Mengkaji data yang terkait dengan anak sakit terminal atau menjelang ajal
2. Menetapkan diagnosis keperawatan berdasarkan data yang dikaji.
3. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien
4. Melakukan tindakan keperawatan pada keluarga.
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga
1 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENYAKIT TERMINAL
1. PENGERTIAN
Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya, kematian tidak
dapat dihindari dalam waktu yang bervariasi (Stuard & Sundeen, 1995).
Penyakit pada stadium lanjut, penyakit utama tidak dapat diobati, bersifat
progresif, pengobatan hanya bersifat paliatif ( mengurangi gejala dan keluhan,
memperbaiki kualitas hidup ( Tim medis RS Kanker Darmais, 1996).
Penyakit terminal yaitu suatu kondisi dimana kehidupan mendekati atau
menjelang ajal (Wong, 2003).
2. KRITERIA PENYAKIT TERMINAL
a. Penyakit tidak dapat disembuhkan
b. Mengarah pada kematian
c. Diagnosa medis sudah jelas
d. Tidak ada obat untuk menyembuhkan
e. Prognosis jelek
f. Bersifat progresif
3. PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM MENGARTIKAN
KEMATIAN
a. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang arti kematian
b. Anak tidak memiliki kematangan emosional dalam mempersepsikan tentang
arti kematian
c. Mekanisme koping pada anak belum terbentuk
d. Anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang tuhan,surga, dan benda-benda yang
tidak terlihat
4. KEBUTUHAN ANAK YANG TERMINAL
a. Dalam hal ini anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi atau berbicara
dengan yang lain terutama oleh kedua orang tua karena dengan orang tua
2 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
mengajak anak berkomunikasi /berbicara anak merasa bahwa ia tidak sendiri
dan ia merasa ditemani.
b. Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam menghadapi penyakit
tersebut.
c. Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar saudara kandung mau ikut
berpartisipasi dalam perawatan atau untuk merawat
d. Sosial support meningkatkan koping
5. MENJELASKAN KEMATIAN PADA ANAK
a. Kebanyakan seorang psikolog percaya bahwa dengan berkata jujur merupakan
strategi yang terbaik dalam mendiskusikan kematian dengan anak
b. Respon anak terhadap pertanyaan mengenai kematian merupakan dasar tingkat
kematangan anak dalam mengartikan kematian
c. Pada anak pra sekolah ,anak mengartikan kematian sebagai : kematian adalah
sudah tidak ada nafas, dada dan perut datar, tidak bergerak lagi,dan tidak bisa
berjalan seperti layaknya orang yang dapat berjalan seperti orang sebelum mati
/ meninggal
d. Kebanyakan anak- anak yang menderita penyakit terminal membutuhkan
keberanian, bahwa ia di cintai dan tidak akan merasa di tinggalkan
e. Tanpa memandang umur, sebagai orang tua seharusnya sensitif dan simpati,
mendukunng apa yang anak rasakan
6. MASALAH-MASALAH PADA PENYAKIT TERMINAL
Masalah fisik
Nyeri
Perubahan kulit
Distensi
Konstipasi
Alopesia
Kelemahan otot
Masalah Psikologi
Ketergantungan tinggi
Kehilangan kontrol
3 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
Kehilangan produktifitas
Hambatan dalam berkomunikasi
Masalah sosial
Menarik Diri
Isolasi sosial
Masalah spiritual
Kehilangan harapan
Perencanaan saat ajal tiba
B. KEHILANGAN
Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami
individu ketika terpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau
keseluruhan, atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.
1. BENTUK – BENTUK KEHILANGAN
Kehilangan yang nyata (actual loss)
Kehilangan orang atau objek yang tidak lagi dirasakan, dilihat, diraba
Ex. Kehilangan anggota tubuh, anak, peran, hubungan.
Kehilangan yang dirasakan (Perceived loss)
Kehilangan yang sifatnya unuk menurut orang yang mengalami kedukaan.
Ex. Kehilangan harga diri, percaya diri
2. JENIS KEHILANGAN
Kehilangan objek eksternal
Kehilangan lingkungan yang dikenal
Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti
Kehilangan suatu aspek diri
Kehilangan hidup.
3. DAMPAK KEHILANGAN
4 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
a. Anak – anak
Kehilangan dapat mengancam untuk berkembang regresi takut ditinggal dan
sepi
b. Remaja atau dewasa muda
Kehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam keluarga
c. Dewasa tua
Kehilangan khususnya kematian pasangan hidup pukulan berat dan
menghilangkan semangat
C. BERDUKA
Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Berduka
diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan
pengalaman pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya.
Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka. Berkabung
terjadi dalam masa kehilangan dan sering dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan.
1. JENIS BERDUKA
Berduka normal : Perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal.
Berduka antisipatif : Proses melepaskan diri yang muncul sebelum kehilangan
sesungguhnya terjadi.
Berduka yang rumit : Seseorang sulit maju ke tahap berikutnya. Berkabung tidak
kunjung berakhir.
Berduka tertutup : Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat diakui secara
terbuka.
2. RESPON BERDUKA
Tahap respon berduka menurut Kubler - Ross :
Denial
Anger
Bargainning
Depression
Acceptance
a. Denial (Penolakan)
5 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
Reaksi pertama
Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari kenyataan.
Reaksi fisik :
- Letih
- Lemah
- Pucat
- Mual
- Diare
- Menangis
- Gangguan pernafasan
- Gelisah
- Detak jantung cepat
- Tidak tahu berbuat apa
Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun
b. Anger (Marah)
Individu menolak kehilangan.
Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau dirinya sendiri.
Perilaku :
- agresif
- bicara kasar
- menyerang orang lain
- menolak pengobatan
- menuduh dokter atau perawat tidak kompeten
Respon fisk :
- muka merah
- denyut nadi cepat
- gelisah
- susah tidur
- tangan mengepal
c. Bargainning (Tawar – menawar)
6 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya kehilangan. Berupaya melakukan
tawar – menawar dengan memohon kemurahan Tuhan.
d. Depression ( Depresi)
Menunjukan sikap menarik diri
Kadang bersikap sangat penurut
Tidak mau bicara
Menyatakan keputusasaan
Rasa tidak berharga
Bisa muncul keinginan bunuh diri
Gejala fisik :
Menolak makan
Susah tidur
Letih
Libido turun
e. Acceptance ( Penerimaan)
Reorganisasi perasaan kehilangan
Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang atau hilang beralih ke
objek baru.
Menerima kenyataan kehilangan
Mulai memandang ke depan.
Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima dengan perasaan damai tuntas
Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan mempengaruhi dalam
mengatasi perasaan kehilangan selanjutnya
D. SEKARAT DAN KEMATIAN
Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang menghadapi kematian, yang
memiliki berbagai hal dan harapan tertentu untuk meninggal,
Kematian ( death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan
darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai denagn
terhentinya aktifitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi
7 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
jantung dan paru secara menetap atau terhentinya kerja otak secara menetap.
Perubahan tubuh setelah kematian
1. Algor mortis (dingin)
2. suhu tubuh perlahan – lahan turun
3. Rigor mortis ( kaku mayat)
4. terjadi sekitar 2 – 4 jam setelah kematian.
5. Livor mortis (lebam mayat)
6. sel darah mengalami hemolisis dan darah turun kebawah
7. Pembekuan darah
8. Putrefaction (Pembusukan) dan autolisis
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan yang diperlukan dan digunakan pada anak yang mengalami
penyakit terminal adalah ”PALLIATIVE CARE” tujuan perawatan paliatif ini adalah guna
untuk meningkatkan kualitas hidup anak dengan kematian minimal mendekati normal,
diupanyakan dengan perawatan yang baik hingga pada akhirnya menuju pada kematian
PALLIATIFE CARE
1. Menambah kualitas hidup (anak) pada kondisi terminal
2. Perawatan paliatif berfokus pada gejala rasa sakit (nyeri, dypsnea) dan kondisi
(kesendirian) dimana pada kasus ini mengurangi kepuasan atau kesenangan hidup
anak
3. Mengontrol rasa nyeri dan gejala yang lain,masalah psikologi,social atau
spiritualnya dari anak dalam kondisi terminal
PRINSIP DARI PERAWATAN PALLIATIVE CARE
1. Menghormati atau menghargai martabat dan harga diri dari pasient dan keluarga
pasien
2. Dukungan untuk caregiver
3. Palliateve care merupakan accses yang competent dan compassionet
4. Mengembangkan professional dan social support untuk pediatric palliative care
5. Melanjutkan serta mengembangkan pediatrik palliative care melalui penelitian dan
8 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
pendidikan
A PALLIATIVE CARE PLANE ( RENCANA ASUHAN PERAWATAN
PALLIATIVE)
1. Melibatkan seorang partnership antara anak, keluarga, orang tua, pegawai, guru,
staff sekolah dan petugas keseatan yang professional
2. Suport phisik, emosinal, pycososial, dan spiritual khususnya
3. Melibatkan anak pada self care
4. Anak memerlukan atau membutuhkan gambaran dan kondisi (kondisi penyakit
terminalnya) secara bertahap, tepat dan sesuai
5. Menyediakan diagnostic atau kebutuhan intervensi terapeutik guna
memperhatikan/memikirkan konteks tujuan dan pengaharapan dari anak dan
keluarga.
1. PENGKAJIAN
Lakukan pengkajian fisik
Dapatkan riwayat kesehatan tentang penyakit terminal dan terapinya
Kaji konsep anak tentang diri sendiri, proses yang terjadi pada 5 tahap berikut,
dimana anak memerlukan informasi tentang situasinya sendiri :
Tahap 1 : Penyakit adalah sakit serius
Tahap 2 : Penemuan hubungan antara pengobatan dan pemulihan
Tahap 3 :Ditandai dengan pemahaman tentang tujuan dan implikasi prosedur
khusus
Tahap 4 : Penyakit dipandang sebagai kondisi permanen
Tahap 5 : Kesadaran bahwa hanya terdapat pengobatan dalam jumlah terbatas.
Kaji pemahaman dan reaksi anak terhadap kematian
Observasi tanda-tanda fisik yang mendekati kematian
Kaji respon keluarga terhadap ancaman kematian
Observasi adanya manifestasi reaksi berduka yang normal pada anggota
keluarga
Kaji sistem pendukung, mekanisme koping, dan ketersediaan sumber
Kaji kemampuan diri untuk memberikan perawatan efektif pada anak yang
menjelang ajal.
9 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan penyakit
terminal dan atau ancaman kematian
b. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan nafsu makan, tidak tertarik pada makanan
c. Takut / cemas berhubungan dengan diagnosa, pengujian, terapi, dan prognosis
d. Berduka antisipasi berhubungan dengan potensial kehilangan anak
e. Berduka antisipasi berhubungan dengan ancaman kematian anak
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Dx : Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan penyakit
terminal dan atau ancaman kematian
Sasaran Pasien 1 : Pasien mendapatkan dukungan yang adekuat selama fase
terminal
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Dorong keluarga untuk tetap berada di dekat anak sebanyak mungkin untuk
memberikan dukungan melalui keberadaan mereka
Dorong anak untuk bicara tentang perasaan; bantu keluarga saat mereka
mendorong anak untuk mengekspresikan perasaan.
Beri jalan keluar yang aman dan dapat diterima untuk agresi
Jawab pertanyaan sejujur mungkin sambil tetap mempertahankan
pendekatan positif dan penuh harap
Jelaskan semua prosedur dan terapi
Bantu anak membedakan antara konsekuensi terapi dan manifestasi dari
proses penyakit
Atur lingkungan rumah sakit untuk memungkinkan kontrol diri yang
maksimum dan kemandirian dalam keterbatasan yang diakibatkan oleh
kondisi fisik dan tingkat perkembangan anak
Hargai kebutuhan anak akan privasi tanpa mengabaikan anak
Beri system pendukung yang biasa
10 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
Hasil yang diharapkan :
Anak mengekspresikan perasaan dengan bebas.
Anak menunjukkan pemahaman tentang gejala.
Sasaran Pasien 2 : Bukti- bukti ketidaknyamanan fisik pada pasien sudah
minimal atau tidak ada.
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Hargai bahwa control nyeri adalah komponen penting dari perawatan fisik
dan emosional selama tahap terminal.
Beri penghilang nyeri sesuai kebutuhan
Dorong keluarga memberikan kenyamanan yang disukai anak
Hindari kebisingan dan sinar yang berlebihan
Hindari tekanan pada area yang nyeri
Guanakan bantal atau penopang lainnya untuk menempatkan anak pada
posisi yang nyaman
Bantu anak ke toilet bila diinginkan
Hasil yang diharapkan :
Anak menunjukkan ketidaknyamanan fisik yang minimal atau tidak ada.
Sasaran Pasien 3: Pasien mendapatkan dukungan emosi yang adekuat pada
waktu menjelang ajal.
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Beri kedekatan fisik anak dengan anggota keluarga.
Bicara dengan anak meskipun anak mungkin tidak tampak terjaga
Bicara dengan anak dengan suara yang jelas dan terang
Anjurkan pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”
Mainkan musik kesenangan
Hasil yang diharapkan :
Anak tampak tenang dan rileks
11 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
b. Dx : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kehilangan nafsu makan, tidak tertarik pada makanan.
Sasaran Pasien : Pasien mendapatkan nutrisi yang optimal
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Beri makanan dan minuman yang diinginkan anak
Beri makanan dan kudapan sedikit tapi sering
Hindari dorongan yang berlebihan untuk makan atau minum
Hindari makanan yang bau menyengat
Makan dengan perlahan
Beri perawatan mulut sebelum dan sesudah makan
Hasil yang diharapkan :
Anak mengkonsumsi beberapa nutrisi
c. Dx : Takut / cemas berhubungan dengan diagnosa, pengujian, terapi, dan
prognosis
Sasaran Pasien : Pasien mengalami penurunan kecemasan
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Jelaskan prosedur dan aspek-aspek lain dari perawatan pada anak untuk
mengurangi kecemasan dan ketakutan
Tetap tinggal bersama anak atau berikan berikan kehadiran yang konstan
Tekankan pentingnya kejujuran
Jawab pertanyaan anak seterbuka dan sejujur mungkin
Tetap tidak menghakimi mengenai perilaku anak
Hasil yang diharapkan :
Anak mendiskusikan rasa takutnya tanpa tanda-tanda stress
12 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
d. Dx : Berduka antisipasi berhubungan dengan potensial kehilangan anak
Sasaran Pasien (Keluarga) 1 : Pasien (keluarga) mendapat dukungan adekuat
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Diskusikan proses berduka dengan keluarga
Beri kesempatan dengan keluarga untuk mengekspresikan emosi
Bantu orangtua menghadapi perasaan mereka
Dorong orangtua untuk tetap berada sedekat mungkin dengan anak
Beri tindakan kenyamanan untuk anak dan keluarga
Beri sebanyak mungkin privasi
Beri persiapan untuk pelayanan pasca-kematian
Hasil yang diharapkan :
Keluarga mengekspresikan rasa takut, kekhawatiran, dan keinginan khusus
untuk anak dengan sakit terminal
Anggota keluarga menyediakan pelayanan sendiri sesuai kebutuhan
Keluarga menunjukkan pemahaman tentang kebutuhan anak dan
kebutuhannya.
Sasaran Pasien 2 : Pasien tidak menunjukkan bukti kesepian
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Beri ketenangan pada anak
Yakinkan anak tentang cinta dari orang lain
Lanjutkan untuk menyusun beberapa batasan untuk anak untuk memberikan
rasa aman
Luangkan waktu bersama anak bila tidak terlibat langsung dalam perawatan
Libatkan anak dalam aktivitas rutin sesuai toleransi
Bicara dengan anak supaya anak tidak terlihat bingung
Bicara pada anak dengan jelas, terang, tidak berbisik
Mainkan music favorit dan bacakan cerita untuk anak
Ajukan anak pertanyaan dengan jawaban “ya” atau “tidak”
13 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
Hasil yang diharapkan :
Anak tidak menunjukkan bukti kesepian
e. Dx : Berduka antisipasi berhubungan dengan ancaman kematian anak
Sasaran Pasien (keluarga) 1 : Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang
adekuat
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Selalu ada untuk keluarga
Informasikan kepada keluarga tentang apa yang akan terjadi di saat
kematian
Tunjukkan sikap perhatian pada anak dan keluarga
Dorong sedikitnya satu anggota keluarga untuk tetap tinggal dengan anak
Beri obat atau agens lain sesuai ketentuan untuk menurunkan manifestasi
yang tidak menyenangkan
Beri privasi
Beri kenyamanan fisik pada keluarga
Dorong keluarga untuk bicara pada anak
Pertahankan sikap tidak menghakimi terhadap perilaku anggota keluarga
Hasil yang diharapkan :
Anggota keluarga mendiskusikan perasaan mereka
Anggota keluarga secara aktif terlibat dalam perawatan
Sasaran Pasien (keluarga) 2 : Pasien (keluarga) mendapat dukungan yang
adekuat untuk perawatan di rumah
Intervensi Keperawatan / Rasional :
Ajarkan keluarga tentang perawatan fisik untuk anak
Beri keluarga cara atau alat untuk menghubungi professional kesehatan
Pertahankan kontak harian dengan keluarga
Rujuk pada lembaga komunitas yang sesuai
14 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
Yakinkan keluarga bahwa mereka dapat memasukkan anak kembali ke
rumah sakit kapan saja
Bantu merencanakan bersama keluarga apa yang dilakukan bila meninggal
dan apa yang akan terjadi
Hasil yang diharapkan :
Keluarga menunjukkan kemampuan untuk memberi perawatan pada anak
Keluarga berhubungan dengan kelompok pendukung yang tepat.
DAFTAR PUSTAKA
15 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
1. Friedman, Marylin.M. 1995. Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik. Jakarta:
EGC.
2. Heelya. 2009. Asuhan Keperawatan Anak dengan Sakit Terminal.
http://heelya102.wordpress.com. Diakses tanggal 30 Maret 2011 pkl 11.00 WIB.
3. Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta: EGC.
4. Nursedarsana. 2010. Askep Anak Sakit Terminal. http://nursedarsana.blogspot.com.
Diakses tanggal 28 Maret 2011 pkl 21.15 WIB
5. Roy Meadow, Simon Newel. 2003. Lecture Notes Pediatrika. Jakarta: EGC.
6. Stuart GW, Sundeen SJ. 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
7. Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik . Edisi 4. Jakarta:
EGC.
16 ANAK YANG SAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
Top Related