AKUNTANSI SUMBER DANA (bag.1)
Oleh :Yusi Sukmayanda (0801015)Gema Prima Nurdiansyah (0801017)Reni Sagita TN (0804376)Fani Oktaviani (0804575)Neneng Mida Nurhayati (0808404)
GIRO
Giro adalah simpanan dari pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau
dengan cara pemindahbukuan. Bank menetapkan harga dana giro lebih
rendahkarena lama pengendapannya tidak dapat dipastikan secara tepat, dimana pemilik rekening giro dapat menarik
uangnya kapan saja mereka kehendaki.
>>Sifat Giro
Setiap kali terjadi mutasi pertambahan rekening giro nasabah akan dibukukan
disebelah kredit dan setiap kali terjadi pengurangan rekening giro akan dibukukan disebelah debet.saldo normal rekening giro adalah
sebelah kredit
Pembukuan Transaksi Giro
Jurnal
soal
Tuan Hermawan membuka rekening giro pada bank Omega cabang Jakarta dan menyetor tunai sejumlah Rp 100.000.000 dan membayar tunai semua biaya administrasi seperti penerbitan buku cek sebesar Rp 50.000
D : KAS Rp 100.050.000K : Giro-REKENING HERMAWAN Rp 100.000.000K : BARANG CETAKAN-BUKU CEK Rp 50.000
Transaksi Pembukaan Rekening Giro dan Penyetoran
Pembukuan penyetoran
kliring dinyatakan berhasil
Soal
Hermawan kemudian
menyerahkan sebuah cek giro Bank ABC untuk
disetorkan ke dalam rekening gironya, oleh Bank Omega
akan dibukukan sebagai
transaksi kliring
Penyetoran Kliring
D : BANK INDONESIA-GIRO Rp 10.000.000K : WARKAT KLIRING Rp 10.000.000
D : WARKAT KLIRING Rp 10.000.000K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 10.000.000
Pembukuan yang dilakukan
Bank Omega
Soal
Apabila hermawan menerima transfer dari seorang rekannya nasabah Bank Surya sebesar Rp 5.000.000,
Penyetoran Melalui Transfer
D : BANK LAIN-LAIN Rp 5.000.000K : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 5.000.000
Hermawan menarik selembar cek senilai Rp 15.000.000 untuk diayarkan oleh bank secara tunai
Penarikan
Pencatatan Pada Bank Omega
D : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 15.000.000K : KAS RUPIAH Rp 15.000.000
Hermawan menerbitkan cek sebesar Rp 4.000.000 dan memerintahkan Bank Omega agar diserahkan untuk keuntungan seorang nasabah di Bank Lippo.
Penarikan secara Kliring
Pencatatan Pada Bank Omega
D : GIRO-REKENING HERMAWAN Rp 4.000.000K : BANK INDONESIA-GIRO Rp 4.000.000
Hermawan kemudian memerintahkan Bank Omega cabang Jakarta untuk mendebet rekening gironya sebesar Rp 2.000.000 untuk dipindah bukukan kedalam rekening seseorang di Bank Omega cabang Surabaya
Penarikan dengan Amanat
Pencatatan Pada Bank Omega
D : GIRO- HERMAWAN Rp 2.000.000K : REKENING ANTAR KANTOR Cabang Surabaya Rp 2.000.000
Perhitungan Bunga GiroBANK OMEGACabang JakartaRekening Koran
Per 30 November 19xx
Nomor Rekening : 01820008912Nama : Hermawan Suku Bunga : 12 %paAlamat : Jl. Duta II/1 Jakarta Selatan
Tgl Mutasi Debet Kredit Saldo
1/116/118/1111/1115/1120/1130/11
Setor TunaiSetor KliringTarik TunaiSetor TransferTarik KliringTarik TransferBunga Giro
15.000.0004.000.0002.000.000
100.000.00010.000.000
5.000.000973.666
100.000.000110.000.00095.000.000
100.000.00096.000.00094.000.00094.973.666
Keterangan :Pimpinan Cabang
SE & O ...........
Tanggal Saldo Lamanya Bunga
1-6 100.000.000 5 Hari 166.6676-8 110.000.000 2 Hari 73.3338-11 95.000.000 3 Hari 95.000
11-15 100.000.000 4 Hari 133.333
15-20 96.000.000 6 Hari 192.000
20-30 94.000.000 10 Hari 313.333
Jumlah Bunga 973.666
Dasar Perhitungan Bunga Giro
Jurnal
D : BUNGA GIRO Rp 973.666,7K : GIRO-REKENING HERMAWANRp 973.666,7
TABUNGAN
Transaksi Tabungan• Pembukaan Rekening & Penyetoran• Penyetoran Antar Cabang• Penarikan• Perhitungan Bunga• Penutupan Rekening Tabungan
Debet : KasRp 1.500.000
Kredit : Tabungan – Rekening Tn. Agung Rp 1.500.000
Pada tanggal 04 Agustus 1992, Tn. Agung hendak membuka tabungan di Bank Ekonomi – Jakarta. Setoran pertamanya sebesar Rp. 1.500.000;- tunai. Bunga ditetapkan secara floating yang mana disesuaikan pada suku bunga yang berlaku dan dihitung atas dasar lamanya tabungan mengendap. Pada waktu penyetoran pertama suku bunga sebesar 20% setahun. Atas dasar suku bunga ini akan diperhitungkan bunga tabungan untuk Tn. Agung, hingga suku bunga Bank Ekonomi berubah. Pada saat penyetoran tersebut, oleh Bank Ekonomi cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagi berikut :
Pembukaan Rekening & Penyetoran
Penyetoran Antar Cabang
On-line
Off-line
Trans. Setoran
Proses
Cabang Penerima Setoran Cabang Penerbit Tabungan
Proses
Kredit Nota Ke Cabang Penerbit
Mengkredit Passbook Nasabah
Mengkredit Passbook Nasabah
Kredit Nota Ke Cabang Penerbit
Penarikan
Pada tanggal 28 Agustus 19xx, Tn. Agung menarik rekening tabungan di Bank Ekonomi cabang Bandung sebesar Rp. 1.500.000;- tunai, oleh cabang Bandung akan dibukukan sebagai berikut :
D : RAK – Jakarta Rp 1.500.000K : Kas Rp 1.500.000
Cabang penerbit, yaitu cabang Jakarta, akan mengkredit cabang Bandung dan mendebet rekening Tn. Agung, sebagai berikut :
D : Tabungan rek Tn Agung Rp 1.500.000K : RAK-Bandung Rp 1.500.000
Perhitungan Bunga
1 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun10 Agustus 19xx ………………………………21,25% pertahun15 Agustus 19xx ………………………………19,75% pertahun20 Agustus 19xx ………………………………20,5% pertahun25 Agustus 19xx ………………………………20% pertahun
Contoh, bila perhitungan bunga untuk Tn. Agung dilakukan atas dasar floating, maka besarnya bunga tabungan yang harus diberikan kepada Tn. Agung dapat dihitung dengan memperhatikan perubahan – perubahan suku bunga yang terjadi selama bulan Agustus. Apabila bunga selama bulan Agustus berubah-ubah seperti diuraikan sebagai berikut :
Nomor Rekening : 023180238 Nama Penabung : Agung Periode : Agustus 19xx
Tgl.
Keterangan
Rf
Debit
Kredit
Saldo
4
Setor Tunai
21
1.500.000
1.500.000
20 Setor Warkat 16 11.830.000 13.330.000 24 Setor SBY 13 1.000.000 14.330.000 28 Tarik BDG 02 1.500.000 12.380.000 31 Bunga 09 97.331 12.927.331
Sebagai contoh, mutasi rekening Tn. Agung selama bulan Agustus 19xx dapat dijabarkan sebagai berikut :
Perhitungannya adalah sebagai berikut :6/360 * 20% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.999,995/360 * 21,25% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.427,085/360 * 19,75% * RPH. 1.500.000 = Rp. 4.114,584/360 * 20,50% * RPH. 13.330.000 = Rp. 30.362,771/360 * 20,5% * RPH. 14.330.000 = Rp. 8.160,133/360 * 20% * RPH. 14.330.000 = Rp. 23.883,33 3/360 * 20% * RPH. 12.830.000 = Rp. 21.383,33Besarnya bunga yang dibayar = Rp. 97.331,21Dibulatkan menjadi = RPH. 97.331,00
D : Biaya Bunga – Tabungan Rp 97.331K : Tabungan – Rekening Tn. Agung Rp 97.331
Penutupan Rekening Tabungan
Apabila kemudian pada tanggal 01 September 19xx, Tn. Agung datang untuk menutup rekening tabungannya, maka Bank Ekonomi – Jakarta akan membukuan sebagai berikut :
D : Tabungan Rekening Tn. Agung Rp. 12.927.331K : Kas Rp. 12.927.331
Tabungan Lainnya
Tabungan Pembangunan Nasional(Tabanas)
Tabungan Asuransi Berjangka (Taska)
Tabungan Kartu Smart
Tabungan Kartu Smart adalah tabungan berkartu dimana pada kartu tabungan tersebut diberikan suatu processor (chips) untuk menyimpan data transaksi nasabah.
Manfaat Kartu Smart Sebagai alat pembayaran di toko-toko atau
sebagai point of sale (POS) Sebagai alat untuk memperoleh diskon Sebagai pengganti membawa uang tunai
milik sendiri
Pengoperasian Tabungan
1. Secara On-line2. Secara Off-line Akuntansi Untuk
Tabungan Smart :1. Pengoperasian
secara On-line2. Pengoperasian
Secara Off-line
Pengoperasian Secara On-line Pembukaan dan Penyetoran
Sebagai contoh, Tn. Wijaya membuka rekening Tabungan Kartu Smart dengan setoran awal Rp 625.000,00 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp 15.000,00 juga dibayar tunai. Oleh bank bersangkutan akan dibukukan sebagai berikut :
Pembebanan Kartu Tabungan Smart dibukukan sebagai berikut :
D : Kas Rp 625.000,00K : Tabungan Rp 625.000,00
D : Kas Rp 15.000,00K : Persediaan Kartu Smart Rp 15.000,00
Penggunaan Kartu Smart Pada MerchantSebagai contoh, Tn. Wijaya berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan yang menerima Kartu Smart dari bank bersangkutan. Nilai belanja sebesar Rp 75.000,00. Pembayaran dilakukan dengan Kartu Smart. Oleh merchant bersangkutan akan divalidasikan ke dalam mesin pembaca chips yang beroperasi secara on-line. Setelah mengetahui bahwa kartu dapat dipakai, maka merchant akan memasukkan angka Rp 75.000,00 tersebut untuk mendebit rekening nasabah bersangkutan. Pada waktu ini, karena pengoperasian secara on-line, rekening nasabah akan didebit oleh bank dengan ayat jurnal sebagai berikut :D : Tabungan Rp 75.000,00
K : Giro-Merchant Rp 75.000,00
Pengoperasian Secara Off-line Pembukaan dan Penyetoran
Sebagai contoh, seseorang membuka rekening Tabungan Kartu Smart dengan setoran awal Rp 750.000,00 dibayar tunai. Beban kartu sebesar Rp 15.000,00 juga dibayar tunai. Oleh bank dibukukan sebagai berikut :
Pembebanan Kartu Tabungan Smart dibukukan sebagai berikut :
D : Kas Rp 750.000,00K : Tabungan Rp 750.000,00
D : Kas Rp 15.000,00K : Persediaan Kartu Smart Rp 15.000,00
Transaksi Download Ke dalam ChipsApabila nasabah bersangkutan hendak melakukan proses download ke dalam chips sebesar Rp 250.000,00, maka nasabah bersangkutan dapat langsung ke dalam mesin ATM yang dapat membaca chips untuk melakukan proses download tersebut. PIN tetap akan diminta oleh mesin ATM sebagai proses otentifikasi. Proses download sebesar Rp 250.000,00 tersebut akan dicatat oleh mesin dengan ayat jurnal sebagai berikut :
Dengan demikian sisa rekening tabungan dalam pembukuan bank tetap total sebesar Rp 750.000,00, namun sudah terpecah menjadi dua bagian : pada rekening semula sebesar Rp 500.000,00 dan pada kartu chips sebesar Rp 250.000,00. Hal ini diperlukan untuk memudahkan audit trail bila data transaksi hilang dan sebagainya.
D : Tabungan Rp 250.000,00K : Tabungan Kartu Chips Rp 250.000,00
Penggunaan Kartu Smart Pada MerchantSebagai contoh, bila nasabah hendak membayar sejumlah barang dengan nilai Rp 120.000,00 dan mempergunakan Kartu Smart untuk membayarnya, maka alat yang terpasang pada merchant akan mengurangi nilai saldo yang terdapat pada chips tersebut.Atas data yang telah ditandatangani oleh nasabah bersangkutan dan diterima oleh bank, maka bank akan membukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :
Kontrol terhadap saldo dalam chips maupun dalam rekening bank akan tetap dapat dilakukan oleh bank. Saldo tabungan nasabah sekarang bernilai Rp 630.000,00, yang terdiri dari rekening di bank Rp 500.000,00 dan chips Rp 130.000,00.
D : Tabungan Kartu Chips Rp 120.000,00K : Giro Merchant Rp 120.000,00
Penarikan Tunai Melalui ChipsSebagai contoh, apabila nasabah bersangkutan hendak menarik uang tunai melalui ATM dari chips sebesar Rp 50.000,00, maka dengan memasukkan PIN uang akan keluar dan bank akan membukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut :
Bila jumlah uang sebesar Rp 50.000,00 tersebut diambil melalui MS, yaitu dari rekening tabungan bersangkutan, maka ayat jurnalnya akan menjadi sebagai berikut :
D : Tabungan Kartu Chips Rp 50.000,00K : Kas Rp 50.000,00
D : Tabungan Rp 50.000,00K : Kas Rp 50.000,00
Penggunaan Chips Yang Melebihi SaldoPada contoh di atas, saldo dalam chips menjadi sebesar Rp 80.000,00 (Rp 130.000,00 dikurangi dengan Rp 50.000,00). Apabila kemudian nasabah hendak menggunakan Kartu Smart untuk belanja melebihi jumlah Rp 80.000,00, maka merchant tidak dapat mengotorisasi transaksi karena saldo tidak cukup. Untuk itu, nasabah bersangkutan harus terlebih dahulu melakukan download melalui ATM terdekat.Sebagai contoh, nasabah bersangkutan hendak menggunakan Kartu Smart untuk membayar suatu transaksi senilai Rp 175.000,00, dan ia melakukan download sebesar Rp 200.000,00, ayat jurnal untuk mencatat transaksi adalah sebagai berikut :Pada waktu download Rp 200.000,00 dari rekening ke dalam chips
Dengan demikian saldo rekening tabungan menjadi Rp 300.000,00 (Rp 500.000,00 dikurangi dengan Rp 200.000,00) dan saldo dalam chips menjadi Rp 280.000,00 (Rp 80.000,00 ditambah download Rp 200.000,00).
D : Tabungan Rp 200.000,00K : Tabungan Kartu Chips Rp 200.000,00
Pembayaran dengan Kartu Smart sebesar Rp 175.000,00 sekarang dapat diambil alih oleh merchant dan bank akan membukukan atas dasar tagihan merchant dalam slips penjualan dengan ayat jurnal sebagai berikut :
Sekarang saldo dalam chips menjadi Rp 105.000,00 (Rp 280.000,00 dikurangi Rp 175.000,00). Audit trail yang baik akan selalu memiliki data lengkap untuk setiap transaksi.
D : Tabungan Kartu Chips Rp 175.000,00K : Giro Merchant Rp 175.000,00
SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO
BERJANGKA)
Salah satu dana bank yang harga atau biayanya cukup tinggi dibandingkan
dana giro adalah simpanan berjangka, atau lebih dikenal dengan deposito
berjangka. Simpanan berjangka merupakan simpanan masyarakat yang
penariknya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui
berkhir.
Pengertian
Dari sudut pandang akuntansi, simpanan berjangka yang dicatat dalam proses
akuntansi bank sebaiknya digolongkan menjadi paling tidak dua jenis, yaitu yang akan jatuh waktu pada tahun depan atau
paling tidak setahun yang aka datang, dan yang masih akan jatuh waktu lebih dari
setahun.
Penggolongan Simpanan Berjangka
Penggolongan simpanan berjangka yang kurang dari setahun ini disebut sebagai
simpanan jangka pendek dan harus digolongkan kedalam kelompok hutang
lancar suatu bank. Sedangkan yang akan jatuh tempo lebih dari setahun disebut
sebagai simpanan berjangka panjang dan harus digolongkan kedalam kelompok hutang jangka panjang suatu bank.
Penggolongan Simpanan Berjangka
Akuntansi untuk mencatat transaksisimpanan berjangka ini meliputi:
transaksi pembelian simpanan berjangka, perhitungan dan pembukuan bunga, pencairan simpanan berjangka pada saat
jatuh tempo, perpanjangan simpanan berjangka secara
rollover.
Akuntansi
Tn. A membuka simpanan kepada bank Omega – Jakarta dengan membayar sebesar Rp. 35.000.000,- jangka waktu selama 3 bulan, bunga dibayarkan 21% setahun, dibayarkan pada saat jatuh bunga.
Contoh soal:
Traveller’s ChequesDalam Valuta Rupiah
Sumber dana yang paling murah atau tidak berbunga dan memiliki unsur promosi yang tinggi.
Warkat berharga atas nama yang diterbitkan oleh suatu bank yang pencairannya dapat dilakukan kapan saja, di mana saja, dan hanya oleh orang yang memiliki dan namanya tercantum di atas TC tersbut.
pengertian
Penerbitan TC Pencairan TC di bukan cabang penerbit dilakukan oleh sipemilik
Pencairan TC pada bukan cabang penerbit yang dilakukan oleh pihak ketiga (bukan pemilik)
Penerbitan TC yang diserahkan agen penjual yang telah ditunjuk
Penjualan TC oleh agen penjual TC yang hilang Penerbitan ulang TC di cabang penerbitAkuntansi untuk TC
Giro - Rekening Ny .Sita Rp. 5.800.000TC - Rupiah Rp. 5.800.000
Penerbitan TC
Dana Pembayaran Rekening Titipan
Rekening Titipan (payment point) adalah salah satu jasa perbankan untuk melayani masyarakat yang akan melakukan pembayaran-pembayaran yang relatif rutin dan nilainya relatif kecil. Contoh : pembayaran rekening listrik, telepon dan air.
Akuntansi Untuk Pembayaran Rekening Titipan Saat penerimaan warkat rekening nasabah Saat penerimaan setoran pembayaran
rekening Pemindahbukuan ke rekening perusahaan
penitip rekening
Akuntansi Saat Menerima Warkat Rekening Titipan
Sebagai contoh apabila Bank Omega – Jakarta menerima sebundel rekening tagihan listrik PLN bernilai Rp 32.000.000,00 untuk tagihan pelanggan periode Agustus 201X, pada saat penerimaan bunde rekening titipan ini, Bank Omega akan membukukan :
K : Rekening Administrasi Rupiah WarkatRekening PLN Yang Diterima........ Rp
32.000.000,00
Pembayaran Rekening Titipan
Misalnya pada akhir hari, jumlah pembayaran pelanggan PLN yang diterima mencapai jumlah sebesar Rp 5.750.000,00 semuanya diterima tunai oleh Bank Omega-Jakarta. Oleh Bank Omega-Jakarta akan dibukukan seluruh penerimaan uang dari pembayaran rekening tersebut dengan ayat jurnal sebagai berikut :
D : Kas Rp 5.750.000,00K : Giro – Rekening PLN Rp 5.750.000,00
Lanjutan..Untuk mencatat posisi warkat yang masih outstanding atau belum dibayar oleh para pelanggan, harus dibukukan dengan jumlah nilai yang sama dengan diatas dan langsung mengurangi rekening administratif yang masih outstanding.
Dengan dibukukannya ayat jurnal di atas, maka sisa warkat yang belum dibayar oleh pelanggan listrik menjadi Rp 26.250.000,00 (selisih antara Rp 32.000.000,00 warkat yang telah diterima dari PLN dengan jumlah pembayaran pelanggan Rp 5.750.000,00).
D : Rekening Administrasi Rupiah Warkat Rekening PLN yang Diterima...... Rp 5.750.000,00
Dana Setoran Naik Haji
Setoran ongkos naik haji adalah dana dari nasabah yang ditujukan untuk kepentingan khusus naik haji yang diterima oleh bank yang kemudian diteruskan kepada pihak yang berhak
Contoh: Apabila seseorang datang kepada Bank Omega cabang Jakarta untuk menyetorkan dana ongkos naik haji sebesar Rp 15.000.000 tunai. Setoran tersebut ditujukan untuk keuntungan rekening giro C.V. Arafat sebagai pengelola naik haji. Pada saat penerimaan setoran naik haji ini, oleh Bank Omega Jakarta dibukukan sebagai berikut :
Secara berkala jumlah setoran ini dipindahbukukan kedalam rekening C.V. Arafat dengan jurnal :
D : DANA SETORAN NAIK HAJI Rp 15.000.000K : GIRO-C.V. ARAFAT Rp 15.000.000
D : KAS Rp 15.000.000K : DANA SETORAN NAIK HAJI Rp 15.000.000
Tabungan Dana Naik HajiDana ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk menabung, menyimpan dan mengumpulkan dana naik haji
Penyetoran Tabungan Naik Haji
contoh Bila Tuan Surya datang hendak membuka rekening tabungan naik haji di Bank Omega cabang Jakarta sebesar Rp 300.000 tunai, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut:
D : KAS Rp 300.000K : TABUNGAN NAIK HAJI-SURYA Rp 300.000
Pencairan Tabungan Naik Haji
contoh Apabila Tuan Surya yang telah memiliki tabungan naik haji sebesar Rp 12.000.000 datang hendak mencairkannya dan menyetor dana tersebut kepada C.V. Arafat, pengelola naik haji, oleh Bank Omega cabang Jakarta akan dibukukan dengan ayat jurnal sebagai berikut:
D : TABUNGAN NAIK HAJI-SURYA Rp 12.000.000K : GIRO-C.V. ARAFAT Rp12. 000.000
Top Related