Agama : IslamStatus : Belum MenikahPekerjaan : MahasiswaHari dan Tanggal : 4 Oktober 2012, RS Pelabuhan
Pasien datang ke poli RS P dengan keluhan timbul jerawat pada wajah nya. Pasien merasakan keluhan jerawatnya ini sudah ada sejak ± 1 tahun yang lalu. Pasien merasakan jerawat ini datang secara tiba-tiba.
Lalu pasien menggunakan pembersih wajah dan pelembab wajah tetapi keluhannya tidak berkurang. Lalu pasien datang ke poli RS P dengan keluhan yang sama.
Dan pasien diberikan obat seperti krim pagi, krim malam dan sabun. Dan hasilnya pasien merasakan keluhan nya berkurang. Namun ± 2 hari yang lalu keluhannya muncul kembali setelah pasien tidak menggunakan obat muka selama ± 3 hari.
Selain itu pasien juga tidak merasakan gatal, nyeri dan kemerahan pada muka nya. Pasien merasakan keluhannya dirasakan hanya sebatas wajah saja. Keluhan pasien ini tidak timbul saat pasien menstruasi.
Riwayat obat-obatan disangkalRiwayat alergi makanan dan minuman disangkal
Riwayat alergi dingin disangkal
Keseharian pasien beraktivitas dengan menggunakan motor, pasien menggunakan masker dan helm untuk menutupi wajahnya.
• Keadaan umum : Tampak sakit ringan
• Kesadaran : Compos mentis• Tanda-tanda Vital :• Tekanan darah : Tidak dilakukan• Nadi : 88 kali/menit• Respirasi : 22 kali/menit• Suhu : 36,80c
• Kepala : t.a.k• Leher : t.a.k• Thoraks : t.a.k• Abdomen : t.a.k• Ekstremitas: t.a.k• Genital : t.a.k• Kulit : Status dermatologis
Distribusi : RegionalRegio : zygomaLesi : Berbatas tegas, bentuk lesi teratur
Efloresensi : pustula, papul, komedo
Wanita usia 19 Tahun datang ke Poli RS P dengan keluhan timbul jerawat pada wajahnya. Pasien merasakan keluhan jerawatnya ini sudah ada sejak ± 1 tahun yang lalu. Lalu pasien datang ke poli RS P dengan keluhan yang sama. Dan pasien diberikan obat seperti krim pagi, krim malam dan sabun. Dan hasilnya pasien merasakan keluhan nya berkurang.
• Namun ± 2 hari yang lalu keluhannya muncul kembali setelah pasien tidak menggunakan obat muka selama ± 3 hari. Selain itu pasien juga tidak merasakan gatal, nyeri dan kemerahan pada muka nya. Pasien merasakan keluhannya dirasakan hanya sebatas wajah saja. Keluhan pasien ini tidak timbul saat pasien menstruasi.
Distribusi : RegionalRegio : ZygomaLesi : Berbatas tegas, bentuk lesi teratur
Efloresensi : Pustula, papul, komedo
Non Medikamentosa Menghindarkan diri dari stress Menghindarkan diri dari sinar matahari Menghindarkan diri dari debu Rajin utnuk mencuci muka Menghindarkan diri makanan brminyak
Terapi Sistemik• Antibiotik oral : Tetrasiklin 6 minggu
pengobatan menurunkan reaksi peradangan 50% dan biasa diberikan dalam dosis 1 gram/hari (500mg diberikan dalam 2 kali)
• Doksisiklin diberikan 100mg-200mg/ hari dan 50 mg/hari sebagai maintainance dose, (minosiklin) biasanya diberikan 100mg/hari.
DEFENISIperadangan kronik folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, dan kista.
Akne vulgaris dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab yang pasti belum diketahui secara jelas, namun terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan, antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor, dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebasea, faktor psikis, musim, infeksi bakteri (Propionibacterium aknes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
ETIOLOGI
(hormonal,stres,genetik,bakteri)masa pubertas
Hormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea
kelenjar sebasea membesar dan mensekresikan sebum
sebum merembas naik hingga puncak folikel rambut
mengalir keluar pada pemukaan kulit
duktus pilosebaseus tersumbat sebum
Lesi obstruktif
di latasi folikel sebaseapenipisan dinding folikular
pecah
isi folikular keluar dan mengiritasi dermis
Lesi baru
RESIKO INFEKSI
Akne vulgaris merupakan penyakit inflamasi kronik dari folikel pilosebacea yang memiliki karakteristik komedo, papul, pustul, dan nodul. Komedo merupakan lesi primer dari akne.
papul yang datar atau sedikit meninggi dengan pembukaan sentral yang melebar berisi keratin hitam ( komedo terbuka ). Komedo tertutup biasanya berupa papul kekuningan berukuran 1 mm
Papul dan pustul biasanya berukuran 1-5 mm dan disebabkan oleh inflamasi, oleh sebab itu pasti terdapat eritema dan edema. Bentuk tersebut dapat membesar dan membentuk nodul dan bergabung membentuk plak yang terindurasi mengandung traktus sinus dan cairan apakan itu serosaginosa atau pus kekuningan.
kulit yang lebih terang, lesi biasanya pecah dengan makula kemerahan sampai keunguan yang memiliki umur yang lebih pendek.
Pada pasien dengan warna kulit yang lebih gelap, makula hiperpigmentasi akan terlihat dan bertahan sampai beberapa bulan.
Predileksi akneumumnya pada wajah, leher, badan bagian atas, dan lengan atas. Pada wajah hal tersebut paling sering terjadi pada pipi, dan sebagian kecil pada hidung, dahi, dan dagu.
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo :
Ringan : Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi, sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi, sedikit lesi beradang pada 1 predileksi
Sedang : banyak lesi tak beradang [ada 1 predileksi, beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi, beberapa lesi beradang pada 1 predileksi, sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi
Berat : sedikit < 5, beberapa 5-10, banyak >10 lesi, tak beradang komedo putih, komedo hitam ,papul, beradang pustul, nodus, kista
Diagnosis akne vulgaris dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Dapat juga dengan pemeriksaan eksohleasi sebum, Pemeriksaan histopatologis dan Pemeriksaan susunan dan kadar lipid permukaan kulit
Non Medikamentosadiet rendah lemak dan karbohidratdan melakukan perawatan kulit untuk membersihkan permukaan kulit dari kotoran
Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga dan hindari stress. Penggunaan kosmetik secukupnya baik banyak maupun lama nya. Menjauhi terpacunya kelenjar minyak misalnya minuman keras, pedasm rokok, lingkungan yang tidak sehat. Menghindari polusi debu, pemencetan lesi
MedikamentosaAntibiotik oral diindikasikan untuk pasien dengan akne yang masih meradang.
Tetrasiklin : 6 minggu pengobatan menurunkan reaksi peradangan 50% dan biasa diberikan dalam dosis 1 gram/hari (500mg diberikan dalam 2 kali)
Vitamin A Antiinflamasi non-steroid, ibuprofen
(600mh/hari) dapson (2x100 mg/hari), seng sulfat (2x200mg/hari)
Anti androgen hormone dapat diberikan pada pasien perempuan dengan target pilosabaseus unit dan menghambat produksi sebum
Retinoid topical. Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit
(peeling), misalnya sulfur (4-8%), resorinol (1-5%) , asam salisilat (2-5%)
Antiperadangan topical, salap atau krim kortikosteroid kekuatan ringan atau sedang (hidrokortison 1-2,5%) atau suntikan intralesi kortikosteroid kuat (triamsinolon asetonid 10mg/cc) pada lesi nodulu-kistik