MACAM-MACAM ALAT KONTRASEPSI
Keluarga Berencana
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama anda kenal. KB artinya
mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda, dan menentukan sendiri kapan Anda ingin
hamil. Bila Anda memutuskan untuk tidak segera hamil sesudah menikah, Anda bisa ber-
KB.Layanan KB di seluruh Indonesia sudah cukup mudah diperoleh. Ada beberapa metoda
pencegahan kehamilan, atau penjarangan kehamilan, atau kontrasepsi, bisa Anda pilih
sendiri.
Tak seorang pun boleh memaksa Anda mengikuti program KB. tak seorang pun bisa
menggunakan alat KB tertentu bila itu bukan pilihan Anda. Tetapi kalau alat yang Anda pilih
bisa membahayakan diri Anda sendiri atau, memperparah penyakit yang sudah anda derita,
pekerja kesehatan mungkin menyarankan alat lain yang mungkin lebih aman. Meskipun tidak
ada paksaan, bila Anda telah mengerti risiko-risiko yang mengancam kesehatan atau bahkan
keselamatan Anda sendiri sehubungan dengan kehamilan dan persalinan, selayaknya Anda
mengikuti program KB atas kesadaran sendiri. Bacalah penjelasan di bawah ini.
Manfaat-manfaat KB
Setiap tahun, ada 500.000 perempuan meninggal akibat berbagai masalah yang melingkupi
kehamilan, persalinan, dan pengguguran kandungan (aborsi) yang tak aman. KB bisa
mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa kehamilan umpamanya, KB dapat mencegah
munculnya bahaya-bahaya akibat :
1. Kehamilan terlalu dini : Perempuan yang sudah hamil tatkala umurnya belum mencapai 17
tahun sangat terancam oleh kematian sewaktu persalinan. Mengapa? karena tubuhnya belum
sepenihnya tumbuh; belum cukup matang dan siap untuk dilewati oleh bayi. Lagipula,
bayinya pun dihadang oleh risiko kematian sebelum usianya mencapai 1 tahun.
2. Kehamilan terlalu “telat” : Perempuan yang usianya sudah terlalu tua untuk mengandung
dan melahirkan terancam banyak bahaya. Khususnya bila ia mempunyai problema-problema
kesehatan lain, atau sudah terlalu sering hamil dan melahirkan. Kehamilan-kehamilan terlalu
berdesakan jaraknya. Kehamilan dan persalinan menuntut banyak energi dan kekuatan tubuh
perempuan. Kalau ia belum pulih dari satu persalinan tapi sudah hamil lagi, tubuhnya tak
sempat memulihkan kebugaran, dan berbagai masalah bahkan juga bahaya kematian,
menghadang.
3. Terlalu sering hamil dan melahirkan : Perempuan yang sudah punya lebih dari 4 anak
dihadang bahaya kematian akibat pendarahan hebat dan macam-macam kelainan lain, bila ia
terus saja hamil dan bersalin lagi.
Jutaan perempuan di seluruh dunia selama ini sudah menggunakan metoda-metoda KB yang
kami paparkan dalam halaman-halaman berikutnya. Malahan metoda-metoda itu lebih aman
ketimbang hamil dan bersalin. Bila Anda memilih untuk tetap ber-KB. Sebagian perempuan
menginginkan banyak anak – khususnya di tengah-tengah masyarakat-masyarakat yang
miskin, tak memperoleh pembagian tanah yang adil, sumberdaya kurang, dan keuntungan
social tipis. anak-anak membantu pekerjaan orangtua sehari-hari, dan merawat mereka di usia
lanjut. di banyak tempat, jumlah anak yang sedikit dianggap sebagai kemewahan (hanya
orangtua yang berkecukupan saja yang mampu mengurangi jumlah anak).
Tetapi sebagian perempuan lain menganggap bahwa anyaknya anak justru makin
memiskinkan keluarga, dan mempersualit pengentasan nasib mereka. banyak orangtua yang
sedih dan menyesal karena kebanyakan anak; tidak mampu memberi mereka penghidupan
yang layak; tak mampu menyekolahkan mereka sampai jenjang yang tinggi, dan akibatnya
anak-anak mereka itu tak mendapat peluang memperbaiki generasi mereka.
Umumnya perempuan yang menghendaki pembatasan jumlah anak adalah perempuan yang
sudah punya kesempatan belajar dan mencari nafkah sendiri, serta statusnya cukup setara
dengan laki-laki dalam masyarakatnya.
Yang jelas, tak peduli di manapun (dalam masyarakat apapun) Anda berada, Anda akan lebih
sehat, dan melahirkan anak-anak yang jauh lebih sehat, bila Anda memegang kendali atas
penentuan berapa banyak anak yang akan anda miliki, dan kapan akan hamil.
Mungkin Anda sudah mengalami sendiri desakan-desakan dari segala penjuru untuk ber-KB
atau sebaliknya agar jangan ber-KB. Memang nasihat-nasihat orang lain bisa diambil
manfaatnya, tetapi mau ber-KB atau tidak, sepenuhnya adalah keputusan Anda sendiri.
Kalau Anda sudah mengambil keputusan akan ber-KB, kini tiba saatnya memilih metoda
yang paling cocok. Agar Anda mampu memilih dengan tepat, Anda harus mempelajari
untung-rugi tiap metoda lebih dahulu.
Ada 5 corak metoda KB:
1. Metoda perintang, yang bekerja dengan cara mengahlangi sperma dari pertemuan
dengan sel telur (merintangi pembuahan).
2. Metoda hormonal, yang mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur,
mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong
terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki.
3. Metoda yang melibatkan alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim (IUD), gunanya
untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma.
4. Metoda alamiah, yang membantu Anda mengetahui kapan masa subur Anda,
sehingga Anda dapat menghindari hubungan seks pada masa itu.
5. Metoda permanen, atau metoda yang menjadikan Anda taua pasangan Anda tidak
bisa lagi memiliki anak untuk selamanya; lewat suatu operasi.
Berikut ini adalah beberapa macam alat-alat kontrasepsi yang dipakai dan beredar pada saat
sekarang ini. Macm-macam alat kontrasepsi tersebut antara lain adalah :
• Alat Kontarepsi Berupa Kondom
• Alat Kontarepsi Berupa Diagfragma
• Alat Kontarepsi Berupa Susuk KB
• Alat Kontarepsi Berupa Suntikan KB (KB Suntik)
• Alat Kontarepsi Berupa Pil KB
Berikut ini adalah penjabaran dari macam-macam alat kontarasepsi tersebut.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA KONDOM Kondom adalah suatu alat kontrasepsi berupa sarung dari karet yang diselubungkan ke organ
intim lelaki, yang bekerja dengan cara mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga
tidak terjadi pembuahan. Kondom merupakan salah satu metode pencegahan kehamilan yang
sering di-gunakan. Kondom juga bisa digunakan untuk melindungi pasangan dan diri sendiri
dari virus HIV dan penyakit menular seksual. Tapi apakah pemakaian kondom cukup aman
dan efektif untuk melindungi Anda dari kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit?
Aman atau efektifnya pemakaian kondom sebagai alat pencegah kehamilan dan pencegah
penyebaran penyakit ternyata tergantung pada cara pemakaiannya. Jika kondom dipakai
secara tepat dan benar, maka kondom akan dapat melindungi Anda dan pasangan dari hal-hal
tersebut. Jika dipakai secara asal-asalan, ada kemungkinan kegagalan penggunaan kondom,
yakni meski sudah digunakan, tetap saja Anda dapat hamil atau terinfeksi penyakit menular
seksual.
Penggunaan kondom yang benar adalah memakaikannya pada organ intim pria yang ereksi.
Sisakan ruangan di bagian paling ujung kondom untuk menampung sperma, caranya dengan
menjepit bagian paling ujung kondom dengan jari saat memakai kondom tersebut. Setelah
terjadi ejakulasi dan sperma keluar dan ditampung oleh kondom tersebut, segera tarik penis
dari vagina selama penis masih ereksi. Karena kalau penis sudah tidak dalam keadaan ereksi,
kondom akan menjadi longgar dan sperma yang sudah tertampung tadi bisa merembes keluar
dan dapat membuahi.
Kesalahan pemakaian kondom yang lain adalah membuat kondom robek, misalnya karena
kena kuku atau ikut robek saat membuka plastiknya. Kondom yang sobek tidak akan
melindungi dengan sempurna, karena itu Anda dan pasangan harus memperhatikan dengan
baik instruksi pemakaiannya. Selain itu ada kemungkinan juga kondom yang Anda gunakan
bersama pasangan memiliki cacat produksi, maka perhatikan dengan seksama sebelum
digunakan. Kondom yang sudah digunakan harus segera dibuang dan tidak boleh dipakai
lagi. Perhatikan juga tanggal kadaluarsanya, karena berkaitan dengan elastisitas kondom
tersebut. Yang terakhir adalah Anda lebih baik memilih kondom yang terbuat dari bahan
lateks karena dapat melindungi lebih baik dari bahan-bahan yang lain.
Menurut penelitian, kondom terbukti memiliki kemungkinan kegagalan sebesar 2-3%. Berarti
dari 100 wanita yang pasangan yang menggunakan kondom saat bercinta, 2-3 wanitanya
terbukti hamil. Karena itu, untuk meningkatkan efektifitas kondom, lebih baik gunakan
bersama-sama dengan alat kontrasepsi lain, misalnya spermisida. Spermisida adalah senyawa
kimia yang berfungsi membunuh sperma, bentuknya bisa berupa jeli, krem, sampai busa atau
tablet yang harus dimasukkan ke dalam vagina.
Saat ini terdapat banyak kondom dengan bentuk, tekstur, dan rasa yang bervariasi yang
dirancang untuk menambah kepuasan dan kenyamanan dalam bercinta. Silakan
bereksperimen dengan aneka kondom tersebut, namun tetap perhatikan cara pemakaiannya,
agar Anda dan pasangan terlindungi dengan maksimal.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA DIAGFRAGMA Kontrasepsi diafragma merupakan hal yang tidak biasa di Indonesia. Kontrasepsi ini adalah
kontrasepsi barier yang tidak mengurangi kenikamatan berhubungan seksual karena terjadi
skin to skin kontak antara penis dengan vagina dan dapat meningkatkan frekuensi sentuhan
pada G Spot dalam. Sayangnya diafragma memiliki efektifitas yang paling rendah
dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, selain itu pemasangannya harus oleh tenaga
kesehatan dan harganya relatif lebih mahal. Bentuk dan pemasangannya adalah sebagai
berikut :
ALAT KONTRASEPSI BERUPA SUSUK KB (IMPLAN)
Susuk: Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan atas,
alat kontrasepsi ini disusupkan di bawah kulit lengan atas sebelah dalam.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya
sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul atau
tergantung jenis susuk yang akan dipakai. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk
tersebut akan mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi
terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5
tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya
ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Berbentuk kapsul silastik (lentur), panjangnya sedikit lebih pendek daripada batang korek
api. Jika Implant dicabut kesuburan bisa pulih dan kehamilan bisa terjadi Cara pencabutan
Implan hampir sama dengan pemasangannya yaitu dengan penyayatan kecil dan dilakukan
oleh petugas kesehatan yang terlatih. Sebelum pemasangan Implan sebaiknya kesehatan Ibu
diperiksa terlebih dahulu,dengan tujuan untuk mengetahui apakah Ibu bisa memakai Implan
atau tidak.
Cara Kerja Sama dengan pil namun susuk ditanamkan di dalam kulit, biasanya di lengan atas. Implan
mengandung progesteron yang akan terlepas secara perlahan dalam tubuh.
Efektifitas • Lendir serviks menjadi kental
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi
• 99 % Sangat efektif (kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan)
Indikasi Susuk KB • Pemakaian KB yang jangka waktu lama
• Masih berkeinginan punya anak lagi, tapi jarak antara kelahirannya tidak terlalu dekat.
• Tidak dapat memakai jenis KB yang lain
Yang Harus Ibu Lakukan Setelah Pemasangan Implan Daftarkan diri segera ke Pos KB Desa atau pusat pelayanan kesehatan lainya, agar dapat
dibantu mengingatkan pada saat jatuh tempo pencabutannya. Sesudah pemasangan mungkin
Ibu mengalami sedikit nyeri dibekas tempat pemasangan, Ibu tidak usah khawatir, karena
rasa nyeri akan hilang dalam satu atau dua hari. Untuk mencegah terjadinya Infeksi dibekas
pemasangan Implant harus dijaga supaya tetap kering selama 3 hari, jika ibu akan mandi
angkatlah tangan tempat pemasangan Implant agar luka tidak terkena air, sebab jika luka
menjadi basah dapat menyebabkan Infeksi. Jangan segan untuk membicarakan dengan
petugas lapangan KB dan petugas kesehatan jika ada masalah dengan pemakaian Implant.
Sesudah 5 Tahun Implan harus dicabut dan apabila Ibu masih berniat memakai implant
kembali maka implant dapat dipasangkan lagi.
Keuntungan • Tahan sampai 5 tahun atau sampai diambil. Kesuburan akan kembali segera setelah
pengangkatan. Pencegahan kehamilan terjadi dalam waktu 24 jam setelah pemasangan.
• Melindungi wanita dari kanker rahim.
• Aman digunakan setelah melahirkan dan menyusui.
• Tidak mengganggu aktivitas seksual.
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidak menggangu kegiatan senggama
• Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
• Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid
• Mengurangi/memperbaiki anemia
• Melindungi terjadinya kanker endometrium
• Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
• Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
• Menurunkan angka kejadian endometriosis.
Kelemahan Tidak dianjurkan untuk penderita penyakit hati, kanker payudara, perdarahan tanpa sebab,
penggumpalan darah, penderita tekanan darah tinggi, penyakit kandung empedu, kolesterol
tinggi, siklus menstruasi tidak teratur, sakit kepala, penyakit jantung. Beberapa jenis susuk,
yang tampak dari luar atau terasa bila diraba. Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan
pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorea.
Keluhan-Keluhan Yang Dapat Timbul akibat Pemasangan • Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual,
pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
• Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
• Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
• Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan
tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
• Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsy
• Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)
• Keluar bercak-bercak darah atau pendarahan yang lebih banyak selama menstruasi.
• Hematoma/pembekakan dan nyeri.
Efek Samping Gangguan pola Haid :
• Tidak haid
• Pendarahan yang tidak lama
• Kemungkinan infeksi pada bekas luka pemasangan
• Perdarahan
• Siklus menstruasi lebih panjang
• Rambut rontok
• Gairah seksual turín
• Jerawat dan depresi.
Penanggulangan : • Hubungan Petugas berwenang
• Hematoma (warna biru dan rasa nyeri) pada deerah pemasangan, kompres dengan air dingin
selama 2 hari, selanjutnya kompres dengan air panas/hangat sampai warna biru hilang.
Kontraindikasi • Hamil atau diduga hamil, penderita jantung, strok, lever, darah tinggi dan kencing manis.
• Pendarahan Vagina tanpa sebab.
• Wanita dalam usia reproduksi
• Telah atau belum memiliki anak
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
• Pascapersalinan dan tidak menyusui
• Pascakeguguran
• Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
• Riwayat kehamilan ektopik
• Tekanan darah 6 minggu, asal yakin tidak sedang hamil. atau berikan perlindungan ganda
sampai haid lalu mulai suntikan.
SUNTIKAN
Kapan akseptor suntik harus datang untuk kunjungan ulang (follow-up)
- Pada saat jadual ulangan penyuntikan (1 bulan untuk cyclofem, 2 bulan untuk noristerat dan
3 bulan untuk Depo provera)
- Bila berhalangan, dapat datang sebelum waktu kunjungan berikutnya
- Bila tidak dapat datang pada jadual berikutnya, pakai perlindungan ganda (kondom,
spermisida, sampai bisa datang untuk suntikan.
ALAT KONTRASEPSI BERUPA PIL Pil Kontrasepsi Kombinasi (OC / Oral Contraception).
Berupa kombinasi dosis rendah estrogen dan progesteron. Merupakan metode KB paling
efektif karena bekerja dengan beberapa cara sekaligus sbb:
• Mencegah ovulasi (pematangan dan pelepasan sel telur)
• Meningkatkan kekentalan lendir leher rahim sehingga menghalangi masuknya sperma
• Membuat dinding rongga rahim tidak siap menerima hasil pembuahan
Bila pasien disiplin minum OC-nya, bisa dipastikan perlindungan kontrasepsi hampir 100%.
Selain itu, OC merupakan metode yang paling reversibel, artinya bila pengguna ingin hamil
bisa langsung berhenti minum pil dan biasanya bisa langsung hamil dalam 3 bulan.
MANFAAT TAMBAHAN OC Selain berfungsi sebagai alat kontrasepsi, OC ternyata juga memberikan manfaat yang tidak
langsung berhubungan dengan efek kontrasepsi (non-contraceptive benefits) yaitu
menyembuhkan atau mengurangi resiko terjadinya beberapa kelainan atau keluhan tertentu
seperti:
1. Manfaat penyembuhan OC :
Menyembuhkan kelainan menstruasi. Pil kontrasepsi dapat menyembuhkan beberapa
kelainan menstruasi umum antara lain:
• Siklus menstruasi yang tidak teratur (irregular cycle)
• Darah yang keluar pada saat menstruasi terlalu banyak (hiper-menore)
• Sindroma sebelum haid (premenstrual syndrome / PMS)
• Haid dengan rasa nyeri hebat di perut (dismenore).
2. Dengan mengkonsumsi OC, siklus haid menjadi teratur dan lebih ringan sehingga resiko
terkena anemia dan defisiensi besi berkurang s/d 50%.
3. Mengatasi masalah hiper-androgenisme
Dalam tubuh wanita diproduksi hormon reproduksi estrogen, progesteron, dan androgen.
Hormon androgen (testosteron) yang umum disebut hormon reproduksi pria dibutuhkan oleh
wanita dalam jumlah sangat sedikit (± 0,5 mg / liter darah) untuk daya tahan tubuh dan gairah
seksual (libido).
Wanita usia reproduktif (± 15 – 40 tahun) sering mengalami ketidakseimbangan hormonal
dimana produksi hormon androgennya akan meningkat sehingga terjadi hiper-androgen yang
bisa menyebabkan:
• Masalah pada kulit dan rambut: kulit berminyak, komedo, jerawat, ketombe (yang bisa
menyebabkan kebotakan) atau hirsutisme (pola tumbuh rambut pada yang wanita yang
menyerupai pria / male hair pattern)
• Masalah ginekologis: gangguan siklus haid, PCOS (poly-cystic-ovarian-syndrome) yang
bisa menyebabkan sulit punya anak, kegemukan (obesitas) dan abnormalitas metabolisme
tubuh.
OC istimewa mengandung CPA (Siproteron Asetat), zat anti-androgen paling efektif saat ini
yang bekerja khusus mengatasi masalah hiper-androgen dengan menekan produksi androgen
(dalam tubuh) dan minyak (di bawah permukaan kulit) sehingga mencegah timbulnya
komedo dan ketombe bahkan jerawat.
Berbeda dengan obat-obatan topikal dan antibiotik yang membunuh bakteri dan mengobati
infeksi di permukaan kulit, CPA langsung bekerja pada akar masalah yaitu dengan mencegah
produksi minyak yang berlebihan. Tetapi karena obat ini bekerja step-by-step dari dalam
tubuh untuk menormalkan kadar hormon androgen, perbaikan pada kulit wajah baru bisa
dilihat setelah 1-3 bulan pemakaian.
Manfaat pencegahan, yaitu OC mengurangi resiko terkena:
• Infeksi pada organ reproduksi internal, s/d 50%
• Kanker ovarium dan endometrium, s/d 40%
• Benjolan jinak payudara, s/d 40%
• Kista ovarium, s/d 80%
• Infertilitas primer, s/d 40%
• Kehamilan ektopik (di luar kandungan), s/d 90%
CARA MINUM OC OC harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang tertera di
blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah minum pil pada hari pertama haid,
misalnya: Anda mendapat haid pada hari Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda
Rabu. Lanjutkan minum pil setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari
Selasa. Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi). Setelah 7 hari
bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru pada hari Rabu lagi, jadi untuk
blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus 21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.
MENGENAL LEBIH DALAM ANEKA ALAT KONTRASEPSI.
(http://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/06/macam-macam-alat-kontrasepsi-dan-
efek.html)
Kontrasepsi memang bukan barang aneh. Tapi sudah tahukah Anda plus-minusnya? Nah,
dengan mengenalnya secara lebih baik, Anda tak perlu bingung lagi untuk memilih.
Hampir semua pasangan suami-istri memerlukan perencanaan kehamilan dan sekaligus
membatasi jumlah anak. Karena itu, kontrasepsi dibutuhkan. Alasan penggunaan kontrasepsi
bisa macam-macam, dari menunda kehamilan, menjarangkan jarak kehamilan, sampai
menyetop kehamilan.
“Masing-masing pasangan punya alasan. Mungkin karena urusan sekolah, pekerjaan, usia,
kesehatan dan segala macam. Bisa juga karena sudah memiliki anak dan hendak menunda
kehamilan berikutnya. Atau, ya, ingin berhenti karena anak sudah banyak,” jelas dr. Andon
Hestiantoro, Sp.OG, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Seperti kita tahu, ada begitu banyak alat kontrasepsi. Secara garis besar, kontrasepsi itu
dibagi dalam tiga bagian besar. Yaitu kontrasepsi mekanik, hormonal, dan kontrasepsi
mantap.
1. KONTRASEPSI MEKANIK
Dinamakan mekanik karena sifatnya sebagai pelindung. Maksudnya, kontrasepsi ini
mencegah bertemunya sperma dan sel telur dalam rahim. Nah, ada beberapa kontrasepsi yang
termasuk dalam golongan mekanik ini, yaitu kondom dan diafragma.
* Kondom
Dulu kondom terbuat dari kulit atau usus binatang. Setiap akan digunakan direndam dulu.
Kemudian terbuat dari linen. Kini kondom terbuat dari bahan karet yang tipis dan elastis.
Bentuknya seperti kantong.
Fungsi kondom sebenarnya untuk menampung sperma sehingga tidak masuk ke dalam
vagina. Perlindungan tersebut efektif 90 persen. Terlebih jika dipakai bersama dengan
spermisida (pembunuh sperma). “Rata-rata, dari 100 pasangan dalam setahun, sekitar 4
wanita yang hamil,” ujar Andon.
Kondom harganya murah, mudah didapat, tidak perlu resep dokter, tidak perlu pengawasan
dan juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin. Tapi tidak selalu cocok terutama jika
pemakai alergi terhadap bahan karet. Dan mungkin saja terjadi kebocoran, karena bahannya
yang sangat tipis.
* Diafragma
Kontrasepsi wanita yang mirip kondom. Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim.
Terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam vagina,
semacam sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim.
Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap
pada tempatnya. Karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin
bocor.
* Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Alat Kontrasepsi dalam Rahim/AKDR/IUD lebih dikenal dengan nama spiral. Berbentuk alat
kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes
Loop). Ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper
Seven) dan mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada berbentuk sepatu kuda (Multiload).
“Yang paling terkenal Copper T dan Multiload. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena
kenyamanannya. Modifikasi terbaru Copper T, yaitu Nova T memiliki keunggulan lebih
lembut,” jelas Andon.
Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda
asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur
yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun,
tergantung jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.
Sebagai pemakai, Anda bisa memeriksa sendiri keberadaan alat tersebut. Caranya dengan
meraba benang alat kontrasepsi tersebut di mulut rahim. Seandainya Anda sudah melakukan
pemasangan kontrasepsi ini, jangan lupa melakukan pemeriksaan ulang. Apakah itu 2 minggu
sekali, 1-2 bulan sekali, atau setiap enam bulan sampai satu tahun setelah pemasangan.
Pemakaian kontrasepsi tanpa bahan aktif Copper dapat terus berlangsung sampai menjelang
menopause. Sedangkan kontrasepsi dengan bahan aktif Copper, 3-4 tahun harus diganti.
Yang perlu diingat kontrasepsi ini bukanlah alat yang sempurna. Masih ada kekurangannya.
Misalnya, kehamilan bisa tetap terjadi, perdarahan, atau infeksi. Mungkin akibat benang dari
alat tersebut dapat merangsang mulut rahim sehingga menimbulkan perlukaan dan
menganggu dalam hubungan seksual. Pemakaian AKDR juga membuat kita lebih mudah
keputihan. Karena itu sebaiknya kontrasepsi ini tidak digunakan jika terdapat infeksi
genetalia atau perdarahan yang tidak jelas.
Keuntungannya, alat ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali tidak
menganggu produksi ASI, jika ibu sedang mmenyusui. “Efektifitas pemakaian kontrasepsi
dalam rahim ini, dari seribu pasangan, sekitar 5 wanita dalam setahun akan hamil,” ujar
Andon.
* Spermisida
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai membunuh
sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet, atau aerosol. Sebelum
melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah kira-kira 5-10
menit hubungan seksual dapat dilakukan. Penggunaan spermisida ini kurang efektif bila tidak
dikombinasi dengan alat lain, seperti kondom atau diafragma. “Dari 100 pasangan dalam
setahun, ada 3 wanita yang hamil. Tapi karena sering salah dalam pemakaiannya, bisa terjadi
sampai 30 kehamilan,” jelas Andon.
Diakuinya, banyak wanita merasa tak nyaman menggunakan spermasida. “Keluhannya, tidak
enak dan timbul alergi,” ujar Andon kemudian. Selain itu, pemakaiannya agak merepotkan
menjelang hubungan senggama. Pasangan pun sulit mencapai kepuasan.
2. KONTRASEPSI HORMONAL
Kontrasepsi ini menggunakan hormon, dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan
progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk.
Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon progesteron adalah mencegah pengeluaran sel
telur dari indung telur, mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma,
membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi,
saluran telur jalannya jadi lambat sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel
telur.
* Pil atau Tablet
Pil bertujuan meningkatkan efektifitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan
keluhan. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia,
jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini tersedia dalam
berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi
antara hormon progesteron dan estrogen.
Cara menggunakannya, diminum setiap hari secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu
sistem 28 dan sistem 22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21
tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21, minum pil terus-menerus,
kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat
dengan pola pengaturan haid (sekuensial).
Pada setiap pil terdapat perbandingan kekuatan estrogenik atau progesterogenik, melalui
penilaian pola menstruasi. Wanita yang menstruasi kurang dari 4 hari memerlukan pil KB
dengan efek estrogen tinggi. Sedangkan wanita dengan haid lebih dari 6 hari memerlukan pil
dengan efek estrogen rendah.
Sifat khas kontrasepsi hormonal yang berkomponen estrogen menyebabkan mudah
tersinggung, tegang, berat badan bertambah, menimbulkan nyeri kepala, perdarahan banyak
saat menstruasi, Sedangkan yang berkomponen progesteron menyebabkan payudara tegang,
menstruasi berkurang, kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.
Penggunaan pil secara teratur dan dalam waktu panjang dapat menekan fungsi ovarium.
Kerugian lainnya, mungkin berat badan bertambah, juga rasa mual sampai muntah, pusing,
mudah lupa, dan ada bercak di kulit wajah seperti vlek hitam. Juga dapat mempengaruhi
fungsi hati dan ginjal. Kecuali itu, kandungan hormon estrogen dapat mengganggu produksi
ASI.
Keuntungannya, pil ini dapat meningkatkan libido, sekaligus untuk pengobatan penyakit
endometriosis. Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah
haid.
Efektifitas penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi, ada sekitar 7 wanita yang hamil dari 1.000
pasangan dalam setahun.
* Suntikan
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam
sebulan. Suntikan setiap 3 bulan (Depoprovera), setiap 10 minggu (Norigest), dan setiap
bulan (Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI. Pemakaian hormon
ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar.
Sayangnya, bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian
lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak atau tidak haid sama
sekali. Perdarahan tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap
1.000 pasangan dalam setahun.
* Susuk
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit, karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas.
Bentuknya semacam tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan
ukurannya sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul.
Kini sedang diuji coba susuk satu kapsulimplanon). Di dalamnya berisi zat aktif berupa
hormon atau Levonorgestrel. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit
demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi
sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun (Norplant) dan 3 tahun (Implanon). Sekarang
ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan
bisa dilakukan sebelum waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000
pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
Efek sampingnya berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur, bercak atau tidak haid sama
sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan payudara, dan liang senggama
terasa kering. Kendala lainnya dalam pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan karena
mungkin waktu pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.
3.KONTRASEPSI MANTAP
Dipilih dengan alasan sudah merasa cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Caranya,
suami-istri dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita). Tindakan dilakukan
pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga pasangan tersebut tidak
akan mendapat keturunan lagi.
Dedeh Kurniasih.
Aman Bagi Pasangan Baru Menikah
Jika Anda baru menikah dan belum berencana punya anak, gunakanlah metoda sederhana
untuk menunda kehamilan. Apa saja itu?
1. KONDOM
Sperma yang keluar akan ditampung oleh kondom, sehingga tidak masuk ke dalam rahim.
Kegagalan mungkin saja terjadi. Biasanya karena kondom robek dan bocor.
2. PANTANG BERKALA
Untuk menghindari kehamilan, lakukan hubungan intim hanya saat istri dalam masa tidak
subur. Ini bisa dilakukan pada pasangan yang istrinya mempunyai siklus haid teratur.
Kerjasama dan pengertian suami sangat dibutuhkan dalam hal ini.
3. SENGGAMA TERPUTUS
Cara ini mungkin bisa menghindari kehamilan. Konsepnya, mengeluarkan alat kelamin
menjelang terjadinya ejakulasi. Cuma, cara ini memang agak mengganggu kepuasan kedua
belah pihak. Tingkat kegagalannya cukup tinggi, 30-35 persen. “Ini lebih disebabkan suami
tidak bisa mengontrol, sehingga sperma tetap saja tertumpah di mulut rahim dan tetap bisa
masuk vagina.” ujar Andon.
Dedeh
Cocok Tidaknya Pilihan Anda
Tidak cocok jika:
* Berat Tubuh Tidak Stabil
Apakah tubuh menjadi kurus atau gemuk? Seandainya ada perubahan dari berat normal,
kemungkinan kontrasepsi yang digunakan tidak cocok.
* Timbul Rasa Nyeri
Bisa nyeri kepala, nyeri otot, kram perut.
* Perubahan Emosi
Muncul gelisah, depresi, dan sebagainya.
* Pola Haid Terganggu
Darah keluar menjadi banyak sekali, sedikit, atau tidak ada sama sekali.
* Timbul Keputihan
Jumlahnya banyak dan mengandung bau.
Waktunya untuk KB
Bermula dari facebook, komentar temen yg katanya gak KB, tapi pake sistem kalender. Wedew ,
gak berani dech aq! Oke, ngomongin KB kapan waktunya harus KB?....segera setelah bersalin atau
keguguran. Kenapa?coz pada saat-saat itulah , pengalaman melahirkan dan keguguran yang cukup
berisiko baru saja terjadi dan membekas dalam benak para bunda. Bila alat KB tidak segera dipasang,
bisa saja para bunda lantas berubah pikiran karena tenggelam dlm kesibukan, gak sempat pergi ke
dokter dan kebobolan dech! Pertimbangan lainnya yaitu masa subur, seperti aq ini suka gak inget
kapan masa suburnya coz aq termasuk orang yg malas mengingat-ingat
Alat KB yg akan dipilih harus disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk para bunda yg menyusui bisa
memilih beberapa jenis alat kontrasepsi yg tidak mengganggu produksi ASI. Berikut ini beberapa
pilihan alat kontrasepsi :
1. IUD (Intra Uterine Device)
Pemasangan IUD/spiral dilakukan saat bunda dalam kondisi sehat (tdk mengalami
perdarahan atau infeksi). Pemasangan spiral paling cepat dapat dilakukan pada 10 menit pertama
setelah persalinan normal dan masih dapat ditunggu sampai 3 hari. Lewat 3 hari harus menunggu
sampai masa nifas selesai. Jadwal pemasangan ini berkaitan dengan kondisi rahim yg tengah
mengalami kontraksi untuk kembali ke ukuran semula. Pemasangan spiral di masa nifas
dikhawatirkan berisiko menyebabkan perlukaan atau perobekan pada rahim. Sementara
pemasangan spiral setelah persalinan sesar dilakukan segera setelah operasi selesai. untuk bunda yg
mengalami keguguran dilakukan pemasangan setelah operasi kuret selesai.
Kontrasepsi spiral tidak akan mengganggu produksi ASI, tidak menyebabkan kegemukan atau
mengganggu siklus haid. Spiral yg paling umum digunakan salahsatunya Copper T, dengan bahan
tembaga yg akan menghasilkan ion-ion yg dapat mencegah terjadinya kehamilan, sedangkan bahan
pelindungnya yg terbuat dari plastik akan menimbulkan peradangan di endometrium (dinding bagian
dalam rahim tempat menempelnya calon janin).Bisa bertahan hingga 8 tahun dan bisa dilepas kapan
saja sesuai kebutuhan.
Efek samping penggunaan spiral bagi yg tdk cocok atau karena kesalahan pemasangan (kurang
steril) adalah rasa nyeri, timbul infeksi dan keputihan yg tdk sembuh-sembuh. Haid pengguna spiral
pun biasanya keluar lebih banyak. Namun, selama sang bunda tdk mengalami anemia, maka tak
menjadi masalah
2. Vasektomi / Tubektomi
Cara kontrasepsi ini memerlukan pemikiran matang dan perlu persetujuan kedua belah pihak,
baik itu dari ayah maupun dari bunda sendiri. Sterilisasi pada bunda disebut tubektomi, umumnya
dilakukan jika terdapat kasus, seperti bunda mengidap penyakit jantung yg tentunya beresiko jika
hamil lagi, sdh memiliki anak yg cukup atau usia sdh diatas 35 th. Sterilisasi dilakukan dgn tindakan
operasi oleh dokter kandungan. Sehabis persalinan normal, sterilisasi dilakukan sehari setelahnya.
Operasi dilakukan dgn membedah area pusar bagian bawah (sekitar 1 cm lebarnya) utk menarik dan
memotong saluran telur. Ujung-ujung saluran kemudian diikat. Pada persalinan sesar, pemotongan
saluran telur dilakukan di waktu yg bersamaan.
Sterilisasi juga bisa dilakukan pada pria, dikenal dengan istilah vasektomi. Dilakukan oleh dokter
bedah urologi atau dokter umum yg sdh terlatih. Prosedurnya menjepit saluran sperma.
3. Implan / Susuk KB
Alat kontrasepsi yg satu ini ditanam dibawah kulit berupa susuk dan disebut KB implan.
Bentuknya seperti sisir yg terdiri atas 6 buah gerigi yang bentuknya mirip batang korek api. Alat
pengendali kehamilan Implan terbuat dari bahan plastik dan memiliki 2 jenis, yakni yg terdiri atas 2
batang dan 1 batang. Keduanya berisi hormon progesteron berbentuk granula-granula yg dapat
diserap tubuh sedikit demi sedikit. Alat ini dimasukkan ke bawah kulit lengan atas kiri dgn tindakan
operasi kecil menggunakan bius lokal. Kontrasepsi implan bisa bertahan selama 3 tahun. Kandungan
progesteronnya tdk akan mengganggu produksi ASI. Pemasangan bisa dilakukan 1 atau 2 hari setelah
melahirkan atau keguguran.
Meski tidak selalu terjadi, kandungan hormon progesteron dpt mendorong munculnya
kegemukan. Juga pada bulan-bulan pertama setelah pemasangan biasanya terjadi perdarahan (vlek)
yg tdk perlu dikhawatirkan sebagai reaksi penyesuaian oleh tubuh. Namun, jika vlek muncul lebih
dari 3 bulan, itu berarti tubuh tdk menerima keberadaan kontrasepsi implan. Pilihan ini perlu diganti
dengan alat kontrasepsi alternatif yg cocok.
4. Suntikan KB
Kontrasepsi dengan suntikan memiliki 2 jenis, yaitu suntikan 1 bulan sekali yg berisi hormon
estrogen dan progesteron, dan suntikan 3 bulan sekali yg berisi hormon progesteron. Untuk bunda
yg menyusui dianjurkan memilih jenis suntikan 3 bulan sekali agar produksi ASI tdk terganggu.
Pemakaian Kb ini bisa dimulai 1 - 2 hari setelah melahirkan atau keguguran. Meski tdk selalu,
kontrasepsi yg mengandung hormon progesteron bisa mendorong terjadinya kegemukan. Namun,
sekali lagi, kegemukan tdk selalu terjadi. yg terpenting jika terjadi keluhan akibat penggunaan
kontrasepsi suntikan sebaiknya konsultasi ke dokter.
5. Mini Pil
Pemakaian Kb ini bisa dilakukan 1 atau 2 hari setelah melahirkan ataupun keguguran. Minipil
mengandung hormon progesteron yg harus dikonsumsi setiap hari. Penggunaannya perlu
diperhatikan secara seksama karena kerap terjadi kesalahpahaman. Misalnya, bunda absen minum
pil kontrasepsi selama tdk bertemu dngn suami untuk beberapa hari, lalu mulai minum pil lagi
setelah suami pulang.
Sebetulnya, cara kerja minipil tdk berlangsung seketika. Konsumsi yg tdk teratur mengakibatkan
kadar hormonnya tdk mampu menekan tingkat kesuburan dan membuka peluang utk hamil jika
melakukan hubungan suami istri. Maka dari itu, mini pil cocok untuk yg memiliki disiplin dalam
mengkonsumsi obat dan tidak pelupa. Selama apa mesti minum pil? selama tdk ingin hamil, selama
itu pula perlu mengkonsumsi mini pil ini. Namun, untuk bunda yg memiliki bobot lebih sebaiknya tdk
memilih kontrasepsi dengan kandungan hormon.
6. Kondom
Pemakaian kondom oleh sang ayah merupakan kontribusi nyata dalam pelaksanaan KB.
Pemakaian dilakukan setiap kali berhubungan suami istri. tidak berpengaruh terhadap produksi ASI.
Kondom yg dipakai tdk boleh melebihi masa kadaluwarsa, kondom tdk boleh terekspos sinar
matahari, tdk bocor dan hanya untuk sekali pakai saja.
nach, bunda Alat kontrasepsi mana yg akan bunda pilih? Selamat memilih dan mari sukseskan
program pemerintah dengan program KB.....
KONDOM (http://www.lusa.web.id/kondom/)
KONDOM tidak hanya mencegah kehamilan, tetapi juga mencegah penyakit menular seksual
termasuk HIV/AIDS. Kondom akan efektif apabila pemakaiannya baik dan benar. Selain itu,
kondom juga dapat dipakai bersamaan dengan kontrasepsi lain untuk mencegah PMS.
Pengertian Kondom Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya
lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis
saat berhubungan. Kondom terbuat dari karet sintetis yang tipis, berbentuk silinder, dengan
muaranya berpinggir tebal, yang digulung berbentuk rata. Standar kondom dilihat dari
ketebalannya, yaitu 0,02 mm.
Jenis Kondom Ada beberapa jenis kondom, diantaranya:
1. Kondom biasa. 2. Kondom berkontur (bergerigi). 3. Kondom beraroma. 4. Kondom tidak beraroma.
Kondom untuk pria sudah lazim dikenal, meskipun kondom wanita sudah ada namun belum
populer.
Cara Kerja Kondom Alat kontrasepsi kondom mempunyai cara kerja sebagai berikut:
1. Mencegah sperma masuk ke saluran reproduksi wanita. 2. Sebagai alat kontrasepsi. 3. Sebagai pelindung terhadap infeksi atau tranmisi mikro organisme penyebab PMS.
Efektifitas Kondom Pemakaian kontrasepsi kondom akan efektif apabila dipakai secara benar setiap kali
berhubungan seksual. Pemakaian kondom yang tidak konsisten membuat tidak efektif. Angka
kegagalan kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per
tahun.
Manfaat Kondom Indikasi atau manfaat kontrasepsi kondom terbagi dua, yaitu manfaat secara kontrasepsi dan
non kontrasepsi.
Manfaat kondom secara kontrasepsi antara lain:
1. Efektif bila pemakaian benar. 2. Tidak mengganggu produksi ASI. 3. Tidak mengganggu kesehatan klien. 4. Tidak mempunyai pengaruh sistemik. 5. Murah dan tersedia di berbagai tempat. 6. Tidak memerlukan resep dan pemeriksaan khusus. 7. Metode kontrasepsi sementara
Manfaat kondom secara non kontrasepsi antara lain:
1. Peran serta suami untuk ber-KB. 2. Mencegah penularan PMS. 3. Mencegah ejakulasi dini. 4. Mengurangi insidensi kanker serviks. 5. Adanya interaksi sesama pasangan. 6. Mencegah imuno infertilitas.
Keterbatasan Kondom Alat kontrasepsi metode barier kondom ini juga memiliki keterbatasan, antara lain:
1. Efektifitas tidak terlalu tinggi. 2. Tingkat efektifitas tergantung pada pemakaian kondom yang benar. 3. Adanya pengurangan sensitifitas pada penis. 4. Harus selalu tersedia setiap kali berhubungan seksual. 5. Perasaan malu membeli di tempat umum. 6. Masalah pembuangan kondom bekas pakai.
Penilaian Klien Klien atau akseptor kontrasepsi kondom ini tidak memerlukan anamnesis atau pemeriksaan
khusus, tetapi diberikan penjelasan atau KIE baik lisan maupun tertulis. Kondisi yang perlu
dipertimbangkan bagi pengguna alat kontrasepsi ini adalah:
Kondom
Baik digunakan Tidak baik digunakan
Ingin berpartisipasi dalam program KB Mempunyai pasangan yang beresiko tinggi
apabila terjadi kehamilan
Ingin segera mendapatkan kontrasepsi Alergi terhadap bahan dasar kondom
Ingin kontrasepsi sementara Menginginkan kontrasepsi jangka panjang
Ingin kontrasepsi tambahan Tidak mau terganggu dalam persiapan untuk
melakukan hubungan seksual
Hanya ingin menggunakan alat kontrasepsi saat
berhubungan
Tidak peduli dengan berbagai persyaratan
kontrasepsi
Beresiko tinggi tertular/menularkan PMS
Kunjungan Ulang Saat klien datang pada kunjungan ulang harus ditanyakan ada masalah dalam penggunaan
kondom dan kepuasan dalam menggunakannya. Apabila masalah timbul karena
kekurangtahuan dalam penggunaan, maka sebaiknya informasikan kembali kepada klien dan
pasangannya. Apabila masalah yang timbul dikarenakan ketidaknyamanan dalam pemakaian,
maka berikan dan anjurkan untuk memilih metode kontrasepsi lainnya.
Penanganan Efek Samping Di bawah ini merupakan penanganan efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi kondom.
Efek Samping Atau Masalah Penanganan
Kondom rusak atau bocor sebelum pemakaian Buang dan pakai kondom yang baru atau
gunakan spermisida
Kondom bocor saat berhubungan Pertimbangkan pemberian Morning After Pil
Adanya reaksi alergi Berikan kondom jenis alami atau ganti metode
kontrasepsi lain
Mengurangi kenikmatan berhubungan seksual Gunakan kondom yang lebih tipis atau ganti
metode kontrasepsi lain
KONDOM WANITA (http://www.lusa.web.id/cara-pakai-kondom-wanita/)
wanita kondom yang dirancang khusus untuk digunakan oleh perempuan, berbentuk silinder
yang dimasukkan ke dalam alat kelamin atau kemaluan wanita. Kondom wanita berfungsi
untuk mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyakit menular seksual. Kondom
wanita memiliki dua ujung di mana ujung yang satu yang dimasukkan ke arah rahim tertutup
dengan busa untuk menyerap sperma dan ujung yang lain ke arah luar terbuka.
Cara kerja kondom wanita sama dengan cara kondom lelaki, yaitu mencegah sperma masuk
ke dalam alat reproduksi wanita. Manfaat, keterbatasan maupun efek samping yang
ditimbulkan kondom wanita, hampir sama dengan kondom lelaki. Tingkat efektifitas kondom
wanita akan tinggi, apabila cara menggunakannya benar.
Adapun cara pemakaian kondom wanita, adalah sebagai berikut:
Tahap 1
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah tengah. Jangan
menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
Tahap 2
Sebelum hubungan seksual, perhatikan kondom wanita. Kondom wanita punya ring yang
lebar (outer ring) untuk bagian luar dan ring yang kecil (inner ring) untuk bagian dalam.
Tahap 3
Pegang inner ring kondom, lalu tekan dengan ibu jari pada sisi ring, dan dengan jari lain pada
sisi yang berseberangan, kemudian tekan sehingga sisi ring yang berseberangan akan
bersentuhan dan bentuk inner ring menjadi lonjong.
Tahap 4
Atur posisi yang nyaman. Posisi dapat dilakukan secara berdiri satu kaki di atas kursi,
jongkok maupun berbaring.
Tahap 5
Masukkan inner ring ke dalam vagina dengan hati-hati. Sewaktu kondom masuk ke dalam
vagina, gunakan jari telujuk untuk menekan inner ring lebih jauh ke dalam vagina. Pastikan
kondom jangan sampai berputar, dan outer ring (ring yang besar) tetap berada di luar.
Tahap 6
Berikan sedikit minyak pelicin pada penis atau bagian dalam kondom. Bantu penis masuk ke
dalam kondom.
Tahap 7
Pasca coitus, keluarkan kondom secara hati-hati dengan memutar bagian outer ring untuk
menjaga air mani yang tertampung di dalam kondom tidak tumpah. Keluarkan kondom
secara hati-hati. Buang kondom bekas pakai ke tempat yang aman (tempat sampah). Jangan
buang di toilet.
CARA PAKAI KONDOM PRIA (http://www.lusa.web.id/cara-pakai-kondom-lelaki/)
Efektifitas pemakaian kondom akan tinggi, apabila pengguna kondom dapat menggunakan
kondom dengan baik dan benar setiap kali akan berhubungan seksual. Angka kegagalan
kontrasepsi kondom sangat sedikit yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Kondom merupakan selubung/sarung karet yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya
lateks (karet), plastik (vinil) atau bahan alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis
saat berhubungan. Selain sebagai pencegah kehamilan, juga mencegah penyakit menular
seksual.
Di bawah ini, adalah cara pemakaian kondom pria.
Tahap 1
Kondom dipasang saat penis ereksi, dan sebelum melakukan hubungan
badan.
Tahap 2
Buka kemasan kondom secara hati-hati dari tepi, dan arah robekan ke arah
tengah. Jangan menggunakan gigi, benda tajam saat membuka kemasan.
Tahap 3
Tekan ujung kondom dengan jari dan jempol untuk menghindari udara masuk ke dalam
kondom. Pastikan gulungan kondom berada di sisi luar.
Tahap 4
Buka gulungan kondom secara perlahan ke arah pangkal penis, sambil menekan ujung
kondom. Pastikan posisi kondom tidak berubah selama coitus, jika kondom menggulung,
tarik kembali gulungan ke pangkal penis.
Tahap 5
Setelah ejakulasi, lepas kondom saat penis masih ereksi. Hindari kontak penis dan kondom
dari pasangan Anda.
Tahap 6
Buang dan bungkus kondom bekas pakai ke tempat yang aman.
Top Related