KONSEP KONSEP DASAR DASAR PENUMBUHAN LKM PENUMBUHAN LKM DALAM GAPOKTANDALAM GAPOKTAN
disampaikan dalam :Training of Master Trainers (TOMT) PUAP TA. 2010
T P U : Setelah menyelesaikan materi pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat memahami konsep dasar penumbuhan LKM dalam Gapoktan
T P K : Memahami pentingnya
pembentukan LKM dalam Gapoktan;
Mengetahui kondisi dan perkembangan LKM dalam Gapoktan Program PUAP;
Menjelaskan definisi, karakteristik dan manfaat LKM dalam Gapoktan;
Mengetahui struktur organisasi LKM dalam Gapoktan;
Mengetahui tahapan menuju legalisasi LKM.
Tujuan Pembelajaran
MENGAPA MENGAPA PERLU DIBENTUK PERLU DIBENTUK LKM DALAM GAPOKTAN ?LKM DALAM GAPOKTAN ?
KONDISI PERTANIANKONDISI PERTANIAN
KONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSAKONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSA
POTENSIPOTENSI
PENGALAMANPENGALAMAN
Kebutuhan terbesar pelaku usaha mikro adalah akses pada pelayanan keuangan.
Akan tetapi, bank tidak mudah secara langsung menyentuh usaha mikro tanpa
melalui LKM.
Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja di sektor pertanian dan tinggal di perdesaan, dimana
97% adalah usaha mikro.
Mengapa bisnis usaha tani di Indonesia tidak berkembang secara berarti dan merata ?
KONDISI PERTANIAN
Di antara jawabannya adalah :Usaha tani umumnya adalah usaha mikro yg
tidak mampu mendapatkan akses modal ke perbankan.
Tidak cukup banyak LKM yang bersedia menjembatani antara perbankan dengan usaha tani/mikro
Pengusaha tani/mikro lemah dalam manajemen, informasi pasar, teknologi, SDM
Tidak ada pendampingan untuk mendapatkan akses dan pengelolaan usaha
Tidak Tersedia Informasi Teknologi
Maju
Belum Bermutu Pasca Panen dan Pengolahan HasilRendahnya
Produktifitas
Tidak Tersedia Modal Kerja
Tidak tersedia Saprotan dan Alat
Pengolahan
Lembaga Pemasaran tidak dikuasai petani
Rendah Pendapatan
HARGA DITERIMA RENDAH
Masalah di Tingkat Petani dan Kelompok Tani
Rendahnya Mutu dan Jumlah
Produksi
Nice to know...Nice to know...
PASAR PASAR
TE
KN
O-
LO
GI
PASAR
TE
KN
O-
LO
GI
BAHAN&ALAT
PASAR
TE
KN
O-
LO
GI
BAHAN&ALAT
PERANG-SANGPASAR
TE
KN
O-
LO
GI
BAHAN&ALAT
PERANG-SANG
PENGANG-KUTANJALAN
Pasar untuk hasil-hasil usaha taniSyarat mutlak PERTAMA
Teknologi baru dalam usaha taniSyarat mutlak KEDUA
Persediaan bahan-bahan dan alat-alat Produksi usaha tani
secara lokalSyarat mutlak KETIGA
Perangsang secukupnya bagi para petani
Syarat mutlak KEEMPAT
Jaringan Jalan dan Fasilitas Pengangkutan (Infrastruktur)
yang melengkapi roda itu
TE
KN
O-
Nice to know...Nice to know...
Kesimpulannya : 99,9% entitas pengusaha hanya Kesimpulannya : 99,9% entitas pengusaha hanya mendapatkan fasilitas 14,5%mendapatkan fasilitas 14,5%
KONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSAKONDISI SOSIAL EKONOMI BANGSA
REALITAS POTENSI UMKM :REALITAS POTENSI UMKM :
Mayoritas (99,9%) atau 44,6 Mayoritas (99,9%) atau 44,6 juta unit usaha di Indonesia juta unit usaha di Indonesia adalah UMKMadalah UMKM
96,77% kesempatan kerja 96,77% kesempatan kerja disediakan oleh UMKM dan disediakan oleh UMKM dan hanya 3,23% oleh usaha hanya 3,23% oleh usaha besarbesar
54,2% sumbangan U54,2% sumbangan UMMKM KM terhadap PDBterhadap PDB
REALITAS KETERBATASANREALITAS KETERBATASAN
BANK MENYENTUH SI KECIL BANK MENYENTUH SI KECIL
UMKM :UMKM :
LDR Bank (dana tabungan yang LDR Bank (dana tabungan yang disalurkan sbg kredit) kurang dr 60%, disalurkan sbg kredit) kurang dr 60%, sisanya disimpan di BI sbg SBI yg sisanya disimpan di BI sbg SBI yg tanpa susah sdh berbunga.tanpa susah sdh berbunga.
Dari yg disalurkan, komposisinya :Dari yg disalurkan, komposisinya : - Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5%- Nilai Rp 5 Milyar keatas 33,5%
- Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31%- Rp. 500 Juta s/d Rp. 5 milyar 31%
- Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21%- Rp. 50 Juta s/d Rp. 500 Juta 21%
- Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5%- Rp. 0 s/d Rp. 50 Juta (Mikro) 14,5%
Data BRI : Dana yang disimpan di Simpedes 24 T (2002) dan 57 T (2005), Kupedes 12 T (2002) dan 27 T (2005), artinya rakyat di perdesaan memiliki potensi dana yang jauh lebih besar dari daya serap pinjamannya.
Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Dana sosial umat Islam Indonesia tidak kurang dari 19 T per tahun, sementara yang bisa dikonsolidasi melalui Lembaga Sosial Islam hanya sekitar 500 M per tahun. Ini belum termasuk dana sosial yang dihimpun di Gereja, Paroki, Subak dan organisasi keagamaan lainnya.
Potensi Program Pemerintah yang dapat disinergikan : Kemenakertrans (Penanggulangan Pengangguran, UKM Trans, LKM Tabung Tani), Kemensos (KUBE-FM), Kementan (PUAP), Kemenkop (P3KUM melalui KJKS), Kemenpera (KPRS), Kemenhut (Pemberdayaan Masyarakat Pinggiran Hutan melalui Pengembangan LKM), DKP (PEMP Pola LEPM3), BUMN (PKBL)
POTENSI
PENGALAMAN
Masyarakat Indonesia sejak lama mengembangkan keuangan mikro seperti: arisan, lumbung pitih nagari, lumbung desa, jimpitan dsb.
Pemerintah melalui berbagai program dan proyek juga mengembangkan konsep keuangan mikro, seperti : BKD, LPD, IDT, PPK, P4K, Takesra – Kukesra, P2KP, UED-SP, P2FM, BMT-KUBE, PEMP, MAP, PEMP, LPT INDAK, P2KER, LEPMM, P3KUM, PERKASSA, KPRS, PUAP, PNPM dan sebagainya.
Berbagai lembaga keuangan berbentuk bank terlibat dalam pengembangan keuangan mikro seperti BRI Unit, Bukopin, Danamon Simpan Pinjam, BPR dan BPR Syari’ah.
Jumlah LKM > 54.000, tersebar hingga pelosok pedesaan Indonesia
Melayani > 33 juta penabung, > 21 juta peminjam, termasuk masyarakat miskin, dengan jumlah pinjaman rata-rata:– Rp. 4 jt (BRI-Unit)– Rp. 3,7 jt (BPR)– Dibawah Rp. 1 juta (LKM lainnya)
Pinjaman lebih tinggi dibanding simpanan :– Daya salur kredit yang lebih besar melebihi kemampuan
menggalang dana masyarakat Sustainabilitas sudah terbukti
Tingginya* kemampuan LKM menyalurkan dana, dengan tingkat pengembalian yang baik (sustain). * Daya serap LKM diperkirakan Rp. 4 triliun, terdiri dari Rp. 2,1 triliun melalui BPR dan Rp. 1,9 triliun melalui LKM lainnya.
LKM yang dikelola oleh petani ???
PROFIL LKM DI INDONESIA
DEFINISI
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Gapoktan : Bentuk : Lembaga ekonomi yang bergerak di
sektor keuangan Peran : sebagai intermediasi antara pemilik dana
dan yang membutuhkan dana. Kelembagaan : dapat berupa bank dan non-bank Sasaran: adalah kelompok tani (poktan)/usaha
mikro dan kecil Jenis Usaha : yang dikembangkan harus tidak
menyaingi usaha anggotanya
NILAI STRATEGISNILAI STRATEGIS
Mengatur peredaran uang; Penyerapan tenaga kerja dari UMKM yang diberi
pembiayaan; Mengelola dan mengembangkan modal dan bantuan
agar terus berjalan untuk digulirkan; Petani miskin dapat memperoleh pelayanan
keuangan; Memacu pertumbuhan dan perkembangan usaha
ekonomi petani dan masyarakat sekitar; Tumbuhnya infrastruktur layanan keuangan yang
kuat yang berasal DARI, OLEH dan UNTUK petani;
Lanjutan ...Lanjutan ... Menjadi mitra strategis pemerintah dalam
penanggulangan kemiskinan dan pengangguran;
Potensi ekonomi perdesaan dapat berkembang optimal;
Masyarakat miskin di perdesaan dapat membangun dirinya sendiri;
Program-program pengembangan perdesaan dapat disinergikan;
KARAKTERISTIK IDEAL LKM GAPOKTANKARAKTERISTIK IDEAL LKM GAPOKTAN
1. MANDIRI : Swadaya & mampu membiayai usahanya sendiri
2. PROFESIONAL : Dikelola dengan penuh waktu, bukan pekerjaan
sambilan Produk simpanan dan pembiayaan disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat Menerapkan sistem, prosedur administrasi dan akuntansi
standar Lembaga Keuangan yg dirancang sederhana, efisien dan efektif
Pengelolaan dan laporan keuangan secara terbuka
3. MENGAKAR DI MASYARAKAT : Diciptakan, dimiliki dan dikelola oleh masyarakat setempat sehingga tumbuh rasa memiliki & tanggung jawab
• Keluarga miskin memperoleh pelayanan,
• Keuntungan LKM kembali ke anggota,
• Peningkatan produktifitas sumber ekonomi di pedesaan,
• Perubahan budaya dan surplus ekonomi rumah tangga petani,
• Peluang usaha dan lapangan kerja,
• Pengambilan keputusan bagi miskin,
• Kemandirin dan keswadayaan,
• Percaya diri dan posisi tawar,
• Pertumbuhan ekonomi,
• Terbentuknya jiwa kewirausahaan,
• Semangan kesetia kawanan dan gotong royong,
• Menanamkan kebiasaan menabung.
MANFAAT
PENDEKATAN OPERASIONAL LKM GAPOKTAN
Sistem Konvensional Bunga
Syari’ah Bagi Hasil
Bentuk
Bank
Non Bank
Formal
Non Formal
Koperasi
Non Koperasi
Simpanan
Pembiayaan
Simpanan
Pembiayaan
Simpanan
Pembiayaan
...............
MASA YUNANI KUNO
Bangsa Yunani Kuno mempunyai peradaban tinggi, peminjaman uang dengan memungut bunga dilarang keras ini tergambar pada beberapa pernyataan ahli filsafat di masa itu.
Plato (427-347 SM) mengecam sistem bunga berdasarkab dua alasan:Bunga menyebabkan perpecahan dan perasaan tidak puas dalam masyarakat.Bunga merupakan alat golongan kaya untuk mengeksploitasi golongan miskin.
Aristoteles (384-322 SM) juga sangat membenci pembungaan uang:"Bunga uang tidaklah adil""Uang itu seperti ayam betina yang tidak bertelur""Meminjamkan uang dengan bunga adalah sesuatu yang rendah, hina”
MASA ROMAWI
Kerajaan Romawi melarang setiap jenis pemungutan bunga atas uang dengan mengadakan peraturan-peraturan keras guna membatasi besarnya suku bunga melalui undang-undang. Kerajaan Romawi adalah kerajaan pertama yang menerapkan peraturan guna melindungi para peminjam.
Larangan RibaNice to know...Nice to know...
Menurut YahudiBaik dalam Old Testament (Kitab Perjanjian Lama) maupun Undang Undang Talmud yang dipakai orang Yahudi, secara tegas melarang praktek bunga.
– Kitab Exodus (Keluaran) Pasal 22 ayat 25 : “Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umatKu, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai penagih utang terhadap dia : Janganlah engkau bebankan bunga uang terhadapnya”
– Kitab Deuteronomy (Ulangan) pasal 23 pasal 19 :"Janganlah engkau membungakan uang terhadap saudaramu baik uang maupun bahan makanan atau apapun yang dapat dibungakan"
– Kitab Levicitus (Imamat) pasal 25 ayat 36-37 :"Janganlah engkau mengambil bunga uang atau riba darinya, melainkan engkau harus takut akan Allahmu, supaya saudaramu bisa hidup di antaramu. Janganlah engkau memberi uangmu kepadanya dengan meminta bunga, juga makananmu janganlah engkau berikan dengan meminta riba".
Nice to know...Nice to know...
MENURUT AGAMA NASRANI
• Dalam perjanjian baru (New Testament) di dalam Injil Lukas ayat 34 :"Jikalau kamu menghutangi kepada orang yang kamu harapkan imbalannya maka di mana sebenamya kehormatan kamu. Akan tetapi berbuatlah kebaikan dan berikanlah pinjaman dengan tidak mengharapkan kembalinya karena pahala kamu akan sangat banyak".
• Thomas Aquinas, adalah ekonom yang masih lekat dan dekat dengan atau tidak memisahkan antara ajaran “ Gereja “ juga melarang pemberlakuan bunga pada proses ekonomi.
Nice to know...Nice to know...
DALIL AL - QUR’AN• QS Ali Imran : 130 (Tahap III)
– Larangan memakan riba yang berlipat ganda
• QS AlBaqarah 275 – 279 (Tahap IV)– Orang makan riba dianggap gila
seperti kemasukan syetan
– Anggapan jual beli sama dengan riba
– Dihalalkan jual beli diharamkan riba
– Ancaman pemakan riba
– Seruan meninggalkan sisa riba
QS. Ar Rum : 39 (Tahap I) Riba tidak menambah sedangkan
zakat akan menambah
QS An Nisa : 160 – 161 (Tahap II) Celaan bagi Yahudi karena
melanggar larangan memakan riba Riba adalah memakan harta orang
dengan cara bathil
Riba adalah salah satu di antara 7 dosa besar Tidak ada riba kecuali nasi’ah Emas dengan emas, perak dengan perak … sama dan kontan Dosa terkecil riba seperti dosa anak yang menzinai ibu kandungnya Ada 73 pintu dosa bagi pemakan riba
DALIL AL - HADITS
Nice to know...Nice to know...
STRUKTUR ORGANISASI LKM GAPOKTAN
POKTAN
POKTAN
POKTAN
POKTAN
POKTAN
POKTAN
GAPOKTANGAPOKTAN
Unit Usaha Jasa Saprotan
Unit Usaha Jasa Saprotan
Unit Usaha Jasa Pengolahan
Unit Usaha Jasa Pengolahan
Unit Usaha Jasa Pemasaran
Unit Usaha Jasa Pemasaran
Unit Usaha Jasa Keuangan/LKMUnit Usaha Jasa Keuangan/LKM
MANAJERMANAJER
BAGIANADMIN/PEMBUKUAN
BAGIANADMIN/PEMBUKUAN
BAGIANPEMBIAYAAN
BAGIANPEMBIAYAAN
KasirKasir
BAGIANPENGGALANGAN DANA
BAGIANPENGGALANGAN DANA
Unit Usaha Jasa Keuangan/LKM
Gapoktan
Unit Usaha Jasa Keuangan/LKM
Gapoktan
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN(RAT)
MANAJER
Bag. Pembiayaan Bag. Pembukuan Kasir/Teller Bagian Bagian Sektor RiilSektor Riil
Bagian Bagian PengolahanPengolahan
Bagian Bagian Pemasaran & GudangPemasaran & Gudang
Bagian Bagian SaprodiSaprodi
Unit Simpan Pinjam Unit Sektor Riil
PENGURUSKETUA, SEKRETARIS, BENDAHARA
Dewan Pengawas
Dewan Pengawas
MEK
AN
ISM
E K
ER
JA L
KM
ANGGOTA
PENYIMPAN
ANGGOTA
PEMINJAM
SHU SHU
SIMPANAN
PENGURUS
PENGELOLA
PINJAMAN
PENDIRI LKMTokoh Masyarakat
Tokoh Ekonomi Tokoh Poktan/Gapoktan
MODAL AWALSHU
BAGI HASIL BAGI HASIL
PENGURUSDitentukan oleh Rapat AnggotaMemilih dan mengawasi Pengelola
PENGELOLADipilih oleh pengurusBertugas secara penuh menjalankan LKM
PENGELOLAAN
RAT LKM GAPOKTAN
RAT
Pengurus Pengawas
PengelolaManajer
Menurut Pasal 23 UU No. 25 Tahun 1992 RAT menetapkan :
1. Anggaran Dasar2. Kebijaksanaan umum dibidang
organisasi, manajemen dan usaha koperasi
3. Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas
4. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi serta pengesahan laporan keuangan
5. Pengesahan pertanggung jawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya
6. Pembagian sisa hasil usaha (SHU)
7. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
PENGURUS
Pengelolaan LKM dilakukan oleh pengurus, yang bertanggung jawab kepada Rapat Anggota.
Apabila pengurus LKM mengangkat tenaga pengelola, maka tugas pengelolaan teknis LKM tersebut telah diserahkan kepada pengelola yang ditunjuk.
§ Apabila pengurus mengangkat tenaga pengelola, maka pengurus atau anggota pengurus tidak boleh merangkap sebagai pengelola.
§ Selanjutnya, Pengurus untuk menjalankan tugas perencanaan kebijakan strategis, pengawasan dan pengendalian
DEWAN PENGAWAS
Adalah dewan yang dipilih LKM yang bersangkutan:
Berdasarkan keputusan rapat anggota
Beranggotakan tokoh masyarakat atau anggota yang mampu menjalankan fungsi dan tugas sebagai pengawasan pada LKM
PENGELOLA
Melakukan operasional harianDituntut profesionalisme
Persyaratan pendidikan Persyaratan ketrampilan Persyaratan kesehatan
Harus memiliki integritas
SDM LKM GAPOKTAN
Kemampuan teknis di bidang LKM
Mengetahui ketentuan dan prinsip LKM yang dikembangkan (konvensional atau syariah)
Amanah dan dapat dipercaya
Pendidikan dan pelatihan
Magang pada LKM yang sudah ada
Studi banding kepada LKM/lembaga sejenis yang lebih maju
SYARAT
PENGEMBANGAN SDM
LKM dapat memilih suatu badan hukum berdasarkan kebutuhan.
Bentuk badan hukum yang dapat dipilih adalah BADAN HUKUM KOPERASI
KOPERASI
Koperasi Simpan Pinjam Koperasi Unit Desa
Koperasi Serba Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Dsb.
LEGALITAS USAHALEGALITAS USAHA
LKM dapat dibentuk dengan badan hukum koperasi apabila kesiapan dan persyaratan secara adminisratif bisa dipenuhi. Pendirian LKM dapat langsung dibentuk dengan badan hukum koperasi sebagai :
Apabila koperasinya baru, maka dapat dibentuk LKM yang berbadan hukum koperasi dan bergerak di bidang jasa keuangan atau koperasi serba usaha.
Apabila koperasinya sudah ada misalnya kopontren, koperasi karyawan atau koperasi yang lainnya, maka LKM dapat didirikan sebagai unit atau divisi usaha tersendiri dari koperasi yang sudah ada.
Apabila jenis usaha LKM belum terdapat dalam AD/ART, maka dilakukan perubahan AD/ART yang didalamnya mencantumkan jenis usaha LKM.
SYARAT PENDIRIAN KOPERASI
Adanya prakarsa pendirian minimal 20 orang sebagai pendiri
Adanya notulensi rapat awal pendirian yang didalamya membahas : Jenis koperasi ( primer) Bidang usaha koperasi ( Jasa keuangan saja atau berupa
koperasi serba usaha) Keanggotaan Besarnya Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib. Hak dan kewajiban anggota Rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Salinan KTP para pendiri
Surat kesediaan sebagai pendiri koperasi dan kesiapan melaksanakan hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi.
Setelah semuanya selesai maka persyaratan tersebut dibawa ke Dinas Koperasi setempat ke Bagian Badan Hukum Koperasi untuk mendapatkan badan hukum.
TAHAPAN PENDIRIAN LKM GAPOKTAN
Siapkan sarana &prasarana
Panitia Persiapan Pendirian LKM GAPOKTAN
Tokmas, Toga, Tokek Musyawarah
Urunan Modal Awal
Modal Awal Swadaya
TokmasPemilihan PENGURUS
Calon Pengelol
a
Badan Hukum
Seleksi/Pilih
Siapkan Legalitas
LKM GAPOKTAN Beroperasi
Siapkan Sarana Kantor
&Prasarana
Adm Pelatihan/Magang
Dinas Koperasi dan UMKM
POKUSMA
Penyuluh Pendamping
Mensosialisasikan Program
1 23
5
4
6
79
8
12
14
Notaris
13
Mencapai Aset
Tertentu
1011
Top Related