EFEKTIVITAS SUBSTITUSI SITOKININ DENGAN AIR
KELAPA PADA MEDIUM MULTIPLIKASI TUNAS
KRISAN (Chrysanthemum indicum L.)
SECARA IN VITRO
SKRIPSI
disajikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi
oleh Betty Shinta Indriani
4411409028
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul
“Efektivitas Substitusi Sitokinin dengan Air Kelapa pada Multiplikasi Tunas krisan
(Chrysanthemum indicum L.) secara In Vitro” disusun berdasarkan hasil penelitian saya
dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
iii
iv
ABSTRAK
Indriani, B.S. 2014. Efektivitas Substitusi Sitokinin dengan Air Kelapa pada Medium Multiplikasi Krisan (Chrysanthemum indicum L.) secara In Vitro. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. Enni Suwarsi R, M.Si dan Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si.
Krisan (Crhysanthemum indicum L) merupakan salah satu komoditas bunga potong yang sangat digemari di Indonesia. Rendahnya ketersediaan dan kualitas bibit merupakan masalah yang ada di lapangan. Penggunaan teknik kultur jaringan diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Salah satu masalah dalam teknik kultur jaringan adalah mahalnya zat pengatur tumbuh (ZPT). Penambahan ZPT sintetik pada medium multiplikasi umumnya menyebabkan biaya produksi bibit meningkat. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk menguji efektivitas air kelapa yang dapat menggantikan peran sitokinin sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi air kelapa yang efektif dalam multiplikasi tunas krisan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental rancangan acak lengkap dengan dua faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi BA (0 ppm, 0.5 ppm, 1 ppm & 1.5 ppm), sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi air kelapa (5%, 10%, 15%, 20%, 25%). Eksplan yang digunakan adalah meristem lateral. Multiplikasi krisan diukur berdasarkan tiga parameter yaitu tinggi eksplan, jumlah tunas & jumlah daun. Data dianalisis dengan ANAVA dua jalan dan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa BA berpengaruh signifikan terhadap jumlah tunas dan jumlah daun namun tidak signifikan terhadap tinggi tunas. Air kelapa berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pengamatan. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa BA 0.5 ppm berpengaruh paling efektif untuk meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun, sedangkan air kelapa pada konsentrasi 5%-15% berpengaruh efektif dalam meningkatkan tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun.
Interaksi BA dan air kelapa berpengaruh signifikan terhadap tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun. Interaksi yang paling optimal dalam meningkatkan tinggi tunas krisan sebesar 5.03-6.57 adalah BA 0 ppm dan 1 ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa sebesar 5%. Interaksi yang paling optimal dalam meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun adalah BA 0.5 ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa 5% dan 15%.
Untuk meningkatkan tinggi tunas dapat menggunakan 5% air kelapa tanpa penambahan BA, sedangkan untuk meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun penggunaan 5% & 15% air kelapa masih perlu ditambahkan dengan BA 0.5 ppm. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui pengaruh air kelapa pada multiplikasi tanaman lainnya.
Kata kunci: Chrysanthemum indicum L., Multiplikasi, benzil adenin (BA), air kelapa.
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat iman, nikmat islam serta rahmat dan hidayah-NYA. Shalawat dan
salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW yang senantiasa
memberikan inspirasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Efektivitas Substitusi Sitokinin dengan Air Kelapa pada Medium Multiplikasi Tunas
Krisan (Chrysanthemum indicum L.) secara In Vitro”.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun skripsi ini.
Namun dengan segala upaya, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi izin penulis
sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Biologi yang memudahkan jalan penulis dalam menyusun skripsi.
3. Dr. Enni Suwarsi R, M.Si, dosen pembimbing I atas bimbingan, pengarahan dan
dorongannya selama ini.
4. Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si dosen pembimbing II untuk dukungan, ilmu dan
perhatiannya.
5. Noor Aini Habibah, S.Si, M.Si, dosen penguji untuk waktu dan kesabaran yang
sangat berarti, tanpanya penulisan skripsi ini tidak menjadi lebih baik.
6. Mbak Tika, Mas Solikhin dan segenap pengurus Laboratoium Biologi FMIPA
UNNES atas bantuannya.
7. Bapak Ibu dosen dan seluruh staf pengajar Jurusan Biologi, untuk ilmu yang
diberikan.
8. Ibu, Bapak (alm), Mas Adit, Desi, dan Bagas serta saudara-saudaraku tercinta untuk
kasih sayang, kesabaran, doa dan dukungannya.
9. Mbak Ambar dan Mbak Nida, terimakasih untuk kebaikan dan kesabarannya
mengajari penulis mengolah data.
10. Teman-teman botani (Osi, Ika, Umi semoga lancar penelitiannya), kos IR 28, dan
saudara-saudaraku seperjuangan di kampus tercinta, terimakasih untuk semangat,
kebersamaan, pengingatan dan tegurannya.
vi
11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka segala
kritik maupun saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Semarang,
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………………….
PENGESAHAN……………………………………………………………………..
ABSTRAK…………………………………………………..……………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...
C. Penegasan Istilah……………………………………………………………..
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka………………………………………………………………
1. Kedudukan taksonomi dan morfologi krisan..............................................
2. Kultur Jaringan……………………………………………………………..
3. Fisiologi multiplikasi tunas krisan………………………………………..
a. Multiplikasi meristem apikal…………………………………………
b. Peran ZPT dalam multiplikasi………………………………………..
c. Komposisi kimia air kelapa……..…………………………………..
d. Mekanisme multiplikasi……………………………………………......
e. Mekanisme pembelahan dan pembentangan sel oleh sitokinin dan air
kelapa…………………………………………………………………
B. Kerangka Berfikir……………………………………………………………..
C. Hipotesis……………………………………………………………………....
BAB III METODE PENELITIAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
12
14
14
15
16
17
17
19
22
22
24
25
26
27
29
29
viii
A. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………………
B. Bahan dan Alat Penelitian…………………………………………………….
C. Variabel Penelitian…………………………………………………………....
D. Rancangan Penelitian………………………………………………………....
E. Langkah Kerja…………………………………………………………………
F. Analisis Data………………………………………………………………….
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……………………………………………………………….
B. Pembahasan…………………………………………………………………..
1. Pengaruh BA terhadap multiplikasi……………………………………...
2. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi………………………………
3. Kenampakan visual planlet krisan………………………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………………...
B. Saran………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..
LAMPIRAN-LAMPIRAN
30
30
31
32
34
36
37
43
43
45
48
52
52
53
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Rancangan Percobaan substitusi BA dengan air kelapa terhadap multiplikasi krisan secara in vitro………………………………………
33
2 Rerata tinggi planlet hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada media subtitusi sitokinin dengan air kelapa........................................
37
3 Rerata jumlah daun hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada media subtitusi sitokinin dengan air kelapa.........................................
37
4 Rerata jumlah tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada media subtitusi sitokinin dengan air kelapa.........................................
38
5 Ringkasan hasil ANAVA dua jalan untuk menguji efektivitas subtitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya terhadap parameter pengamatan tinggi, jumlah tunas dan jumlah daun pada planlet Chrysanthemum indicum L....................................................................
39 6 Uji BNT pengaruh konsentrasi BA terhadap tinggi, jumlah tunas dan
jumlah daun pada planlet Chrysanthemum indicum L.............................. 40
7 Uji BNT pengaruh konsentrasi air kelapa terhadap tinggi planlet, jumlah tunas dan jumlah daun pada planlet Chrysanthemum indicum L.........................................................................................................
40
8 Pengaruh interaksi berbagai kombinasi BA dan air kelapa terhadap parameter multiplikasi Chrysanthemum indicum L secara in vitro
41
9 Analisis deskriptif visual multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L 41
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Chrysanthemum indicum L. (Dokumentasi pribadi)……….............................. 17
2 Lokasi meristem utama (Campbel et al. 2003)…………..………………......... 23
3 Struktur kimia Sitokinin - BA (Salisbury & Ross 1995)……............................ 25
4 Kerangka berfikir……………………………………………............................ 29
5 Denah pengacakan multiplikasi krisan secara in vitro………........................... 33
6 Multiplikasi krisan pada media B0K1 (a) dan B1K1 (b).................................... 42
7 Kenampakan visual daun hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada
media B0K1 (a) dan B1K5 (b)………………………………………………
48
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Langkah kerja penelitian……………………………………………. 56
2. Hasil multiplikasi tunas krisan secara in vitro pada berbagai
media……………………………………………………………....
61
3. Pengambilan dan analisis data………………………………………. 66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Krisan (Chrysanthemum indicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hias
berupa bunga potong yang sangat populer di Indonesia (Wediyanto et al. 2007).
Tanaman ini memiliki nilai jual yang tinggi serta memiliki prospek ekonomis yang
cerah. Keindahan warna dan variasi bentuk bunga yang beraneka ragam serta tingkat
kelayuan bunga yang rendah menyebabkan krisan banyak diminati oleh masyarakat.
Pasar potensial penjualan bunga krisan Indonesia antara lain Jerman, Inggris, Italia,
Swiss, Australia, Amerika Selatan, Swedia, Denmark, Jepang dan beberapa negara
Eropa lainnya (Zamroni & Maryani 2005).
Soedarjo et al. (2012) menyatakan bahwa produktivitas dan permintaan bunga
krisan terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga membutuhkan ketersediaan
varietas-varietas unggul baru dan bibit berkualitas secara berkesinambungan. Data
statistik menyatakan bahwa nilai ekspor bunga krisan di Indonesia pada tahun 2003
mengalami surplus sekitar US $ 1 juta tangkai dan pada tahun 2010 produktivitas dan
penjualan bunga krisan sudah mencapai angka 186 juta tangkai (BPS 2011).
Muhit (2007) menyatakan bahwa perkiraan permintaan bunga krisan di
Indonesia selalu meningkat pada kisaran 25% pertahun. Kualitas dan konsistensi
produksi bunga krisan masih menjadi permasalahan umum yang terjadi. Oleh karena itu
sering ditemui harga penjualan bunga krisan yang fluktuatif dengan kualitas bunga yang
tidak seragam. Pengamatan yang telah dilakukan di lapangan memperlihatkan bahwa
perbanyakan krisan yang dilakukan oleh petani masih menggunakan cara konvensional
yaitu dengan cara stek pucuk. Perbanyakan krisan dengan cara ini dapat menyebabkan
terjadinya penurunan produktivitas dan kualitas keturunan krisan (Muhit 2007) .
Yusnita (2003) menerangkan bahwa penggunaan teknik kultur jaringan yang
dilakukan selama ini dirasa cukup efektif untuk mengembangkan bibit yang berkualitas
dan seragam pada berbagai jenis tanaman (tanaman pot, bunga potong, buah-buahan
dan tanaman berumbi). Perbanyakan yang dilakukan dengan cara kultur jaringan
diharapkan dapat menghasilkan kualitas bibit krisan yang unggul dan seragam, tahan
2
terhadap penyakit, tingkat produksi tinggi serta waktu yang relatif lebih singkat jika
dibandingkan dengan perbanyakan secara konvensional
Proses penggandaan tunas yang dipelihara dalam kondisi tertentu sehingga
sewaktu-waktu dapat digunakan untuk proses berikutnya disebut multiplikasi. Kondisi
ini memerlukan adanya kerja zat pengatur tumbuh (ZPT) sitokinin seperti benzil adenin
(BA), 2-iP dan kinetin (Yusnita 2003). Aplikasi penambahan ZPT dalam kultur jaringan
merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya biaya produksi. Hal ini
dikarenakan harga ZPT sintetik cukup mahal dan tidak selalu ready stock. Oleh
karenanya diperlukan adanya ZPT alami yang dapat digunakan untuk menggantikan
peran ZPT (sitokinin) sintetik. ZPT alami dapat diperoleh dari berbagai buah-buahan,
salah satu diantaranya adalah air kelapa (Seswita 2010).
Pemanfaatan air kelapa sebagai ZPT alami terbukti efektif pada kultur jaringan
temulawak (Seswita 2010, Kristina & Syahid 2012 ), nilam (Surrachman 2011), anggrek
kantong semar (Sari et al. 2011), dan beberapa spesies tanaman lainnya. Seswita (2010)
menerangkan lebih lanjut bahwa penambahan air kelapa dapat meningkatkan respon
tumbuh dan multiplikasi temulawak sebanyak 3,4 tunas/2 bulan, lebih tinggi
dibandingkan dengan penambahaan ZPT BA 1,5 mg/l yaitu 2,4 tunas/2 bulan.
Pada penelitian lain, Surachman (2010) menunjukkan bahwa penggunaan
media MS ditambah dengan air kelapa 10% pada perbanyakan nilam secara in vitro
menunjukkan respon terbaik dengan prosentase tunas hidup rata-rata 100%, jumlah
tunas 3 dan daun sebanyak 9,10 serta tinggi tunas 1.61 cm. Pada penelitian kultur
jaringan krisan, Maltatula (2003) menunjukkan bahwa perlakuan media MS, air kelapa
dengan penambahan Gandasil-9 pada Chrysanthemum sp. berpengaruh sangat nyata
terhadap pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, pertambahan berat basah tunas,
jumlah akar dan berat basah akar tanaman krisan secara in vitro.
Kristina & Syahid (2012) menyebutkan bahwa dalam 1 liter air kelapa muda
mengandung ZPT kinetin (sitokinin) sebesar 273,62 mg dan beberapa mineral lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut belum dapat disimpulkan bahwa adanya
kandungan sitokinin dalam air kelapa dapat menggantikan peran ZPT (sitokinin)
sintetik. Oleh karenanya diperlukan penelitian mengenai konsentrasi air kelapa yang
berpengaruh optimal terhadap peningkatan multiplikasi tunas krisan, sehingga dapat
digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menggantikan peran sitokinin sintetik.
3
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang tersebut muncul permasalahan yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh konsentrasi sitokinin (BA) dalam medium terhadap
multiplikasi tunas krisan secara in vitro?
2. Bagaimana pengaruh konsentrasi air kelapa dalam medium terhadap multiplikasi
tunas krisan secara in vitro?
3. Bagaimana pengaruh interaksi antara BA dengan air kelapa terhadap multiplikasi
tunas krisan secara in vitro?
4. Berapakah konsentrasi BA dan air kelapa yang paling efektif dalam meningkatkan
multiplikasi tunas krisan secara in vitro?
Efektivitas substitusi sitokinin dengan air kelapa ditentukan berdasarkan interaksi
BA dengan air kelapa yang paling optimal.
C. Penegasan Istilah
Dalam penelitian ini perlu dijelaskan batasan istilah yang digunakan untuk
menghindari adanya salah pengertian. Beberapa istilah tersebut yaitu:
1. Subtitusi
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan subtitusi adalah penggantian
sitokinin sintetik (BA) dengan ZPT alami (air kelapa) pada konsentrasi tertentu
sehingga dapat mempengaruhi multiplikasi krisan secara efektif.
2. Sitokinin
Sitokinin adalah salah satu ZPT sintetik yang berperan dalam pembelahan dan
diferensiasi sel. Sitokinin sintetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Benzil Adenin (BA).
3. Multiplikasi
Multiplikasi adalah tahap perbanyakan atau penggandaan eksplan yang
ditumbuhkan secara in vitro (Gunawan 2004). Pada tahap ini terjadi perbanyakan
tunas dengan mendorong tunas lateral atau merangsang tunas adventif (Yusnita
2003).
4
4. Air kelapa
Air kelapa adalah endosperm cair pada kelapa yang terbentuk sekitar 2 bulan
setelah penyerbukan. Menurut penelitian, air kelapa menyumbang 25% dari berat
buah, dengan komposisi dasar terdiri atas 95.5% air, 4% karbohidrat, 0.1%
lemak, 0.02% kalsium, 0.01% fosfor, 0.5% besi. Selain terdapat komposisi
mineral, air kelapa juga mengandung asam amino, vitamin C dan vitamin B
kompleks serta garam mineral (Vigliar et al. 2006). Air kelapa yang digunakan
dalam penelitian ini berasal dari kelapa hijau yang dicirikan dengan volume air
masih memenuhi buah dan keadaan endosperm padat (daging kelapa) yang belum
menebal.
5. Efektif
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan efektif adalah adanya respon positif
multiplikasi tunas pada parameter jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun dan
kenampakan visual tunas. Pengertian efektif dalam penelitian ini berdasarkan
hasil analisis statistik pada uji beda nyata terkecil (BNT) dengan parameter
multiplikasi meliputi: tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. menguji pengaruh konsentrasi sitokinin (BA) dalam medium terhadap multiplikasi
tunas krisan secara in vitro.
2. menguji pengaruh air kelapa dalam medium terhadap multiplikasi tunas krisan
secara in vitro.
3. menguji interaksi BA dan air kelapa terhadap multiplikasi tunas krisan secara in
vitro.
4. mengetahui konsentrasi air kelapa yang paling efektif dalam multiplikasi krisan
secara in vitro, sehingga dapat digunakan untuk mensubtitusi peran sitokinin
dalam media.
5
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi yang dapat
digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan
multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L., serta memberikan informasi kepada
petani krisan tentang perbanyakan bibit yang berkualitas dalam skala besar.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
4. Kedudukan taksonomi dan morfologi krisan
Krisan merupakan salah satu tanaman semusim yang memiliki habitus berupa
semak setinggi 30-200 cm. Umumnya masyarakat Indonesia mengenal krisan dengan
nama seruni atau bunga emas (golden flower). Tanaman ini memiliki sistem perakaran
tunggang dengan pertulangan daun menyirip. Batang krisan berupa herba yang tumbuh
agak tegak dan umumnya jarang membentuk percabangan. Bunga krisan termasuk
bunga majemuk lengkap terminalis yang terdiri atas bungan pita dan bunga tabung
(Wediyanto et al. 2007).
Tanaman krisan berasal dari daratan China dan dewasa ini dikembangkan
secara komersial di Indonesia (Anonim 2006). Chrysantemum indicum (Gambar 1)
merupakan salah satu varietas unggul krisan nasional. Krisan varietas ini diminati oleh
petani dan masyarakat karena warna bunga yang cerah dan memiliki tingkat resistensi
yang cukup tinggi terhadap penyakit karat (Bety & Suhardi 2009).
Kedudukan krisan secara taksonomi menurut National Chrysanthemum Society
(NCS) (2012) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Sub divisi : Angiospermae
Divisi : Magnoliophyta
Gambar 1. Chrysanthemum indicum L. (Dokumentasi pribadi)
7
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Chrysanthemum
Spesies : Chrysanthemum indicum L.
Bety & Suhardi (2009) menyatakan bahwa tingkat keminatan masyarakat
terhadap bunga krisan berdasarkan atas beberapa hal diantaranya adalah warna, bentuk
dan ukuran bunga, produktivitas tanaman, penanganan pasca panen, serta ketahanan
tanaman terhadap hama dan penyakit. C. indicum L. merupakan salah satu varietas
krisan yang telah diuji terbukti resisten terhadap penyakit karat yang umumnya
merugikan petani dalam skala besar.
Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa fluktuatifnya harga jual krisan
merupakan salah satu masalah yang belum dapat teratasi. Hal ini dikarenakan kualitas
tanaman yang tidak seragam dan suplai bunga yang tidak tetap. Berbagai cara telah
dilakukan oleh petani untuk menjaga stabilitas bibit krisan yang akan diproduksi. Salah
satunya adalah perbanyakan bibit secara sederhana. Umumnya,metode perbanyakan
yang dilakukan adalah stek pucuk. Walaupun biasa digunakan sebagai metode
perbanyakan, stek pucuk dianggap belum menyelesaikan masalah karena krisan
memiliki sifat degenerasi kualitas bibit sejalan dengan bertambahnya usia vegetatif
tanaman (Muhit 2007). Oleh karenanya diperlukan pembaruan bibit secara kontinyu
agar produktivitas dan kualitas bunga yang dihasilkan dapat seragam dan konsisten .
5. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkembangkan bagian tanaman baik
berupa sel, jaringan atau organ yang dilakukan secara in vitro (Yusnita 2003). Kultur
jaringan dianggap suatu teknik yang tepat untuk digunakan sebagai solusi keterbatasan
bibit. Teknik ini dirasa lebih efektif digunakan karena memiliki beberapa kelebihan
yaitu bibit yang dihasilkan lebih banyak, seragam dan bebas dari patogen (Soedarjo et
al. 2012).
Secara garis besar, umumnya teknik kultur jaringan merupakan kegiatan
mengisolasi suatu bagian tanaman yang selanjutnya dikembangkan dalam media
bernutrisi. Yusnita (2003) menyatakan bahwa sifat totipotensi sel merupakan teori dasar
pengembangan teknik kultur jaringan. Teori ini menyatakan bahwa setiap sel tumbuhan
8
yang hidup mempunyai informasi genetik dan perangkat fisiologis lainnya sehingga
menyebabkan sel tersebut dapat membelah menjadi sel yang utuh sesuai sifat sel
induknya (Salisburry & Ross 1995).
Teknik kultur jaringan merupakan suatu teknik yang memperhatikan faktor
aseptik dimana alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan teknik ini harus
dalam keadaan steril. Wattimena (1988) menyatakan bahwa kesesuaian semua faktor
yang dibutuhan dalam kultur jaringan (ZPT & media tanam) akan mempercepat proses
perbanyakan tanaman dan menghasilkan tanaman yang berkualitas. Sedangkan, adanya
ketidaksesuai perbandingan faktor tersebut dapat menyebabkan terjadinya
hiperhidrisitas, yaitu pertumbuhan eksplan yang tidak normal secara morfologi,
anatomi, maupun fisiologi. Hal ini mengakibatkan daun dan/atau batang menjadi
transparan, berwarna hijau muda hingga pucat dengan kandungan klorofil yang rendah
(Marlina & Rohayati 2009).
Berbagai formulasi media kultur telah dibuat sesuai dengan tujuan
perbanyakan. Murashige and Skoog (MS) adalah salah satu formula media kultur yang
populer digunakan. Yusnita (2003) menyatakan bahwa kompleksitas komposisi nutrisi
pada medium MS menyebabkan media tanam ini sering digunakan dalam pemanfaatan
perbanyakan tanaman. Selain komposisi nutrisi yang komplek, media MS merupakan
media kultur yang sederhana sehingga mudah untuk dibuat. Media kultur tersebut dapat
digunakan dalam bentuk padat maupun cair.
Kandungan medium kultur jaringan terdiri atas makronutrien dan mikronutrien
berupa garam anorganik, sumber karbohidrat, air, asam amino, vitamin dan zat pengatur
tumbuh (ZPT). Selengkapnya, Yusnita (2003) menyatakan komponen-komponen yang
ada dalam media kultur lengkap meliputi:
a. Akuades
Lebih dari 95% komponen media adalah air. Oleh karena itu dperlukan air
penyusun media dengan kualitas yang tinggi. Rendahnya kualitas air yang digunakan
dapat menyebabka terhambatnya pertumbuhan tanaman yang dikuturkan. Untuk tujuan
penelitian, umumnya digunakan air distilata (akuades) atau air distilata ganda
(akuabides)
b. Garam anorganik (hara makro & mikro)
9
Kebutuhan nutrisi mineral untuk tanaman yang dikulturkan secara in vitro pada
dasarnya sama dengan kebutuhan hara tanaman yang ditumbuhkan di tanah, yaitu
meliputi hara makro dan mikro. Hara makro merupakan hara yang dibutuhkan dalam
jumlah banyak, sedangkan hara mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit. Unsur-unsur tersebut diformulasikan dalam bentuk garam arorganik agar
mudah dilarutkan dalam air hingga dapat diserap dan digunakan oleh tanaman.
Terdapat 9 unsur yang tergolong dalam hara makro yaitu N, P, K, Ca, Mg dan
S. Sedangkan, unsur-unsur hara yang termasuk dalam hara mikro adalah Fe, Mn, B, Zn,
Cu, Mo, dan Co. Kekurangan satu atau lebih unsur mikro dapat menghambat
pertumbuhan, menurunkan hasil dan kualitas, serta menurunkan resistensi terhadap
hama dan penyakit pada tanaman kultur.
c. Sumber karbohidrat
Sumber karbohidrat yang diperlukan oleh eksplan in vitro biasa dipenuhi
dalam bentuk sukrosa. Adanya sukrosa yang ditambahkan kedalam media kultur
sebagai sumber karbon dan sumber energi yang digunakan tanaman untuk tumbuh. Hal
ini dikarenakan eksplan atau bagian tanaman yang dikulturkan tidak autrotof dan
memiliki laju fotosintesis yang rendah. Penambahan sukrosa dalam medium umumnya
digunakan dengan konsentrasi 2-3% (berat/voume).
d. Vitamin
Vitamin merupakan salah satu komponen dalam perkembangan dan
pertumbuhan tanaman. Vitamin berfungsi sebagai katalisator, stimulator pertumbuhan
dan meminimalkan stres dalam keadaan in vitro. Vitamin yang sering digunakan dari
kelompok vitamin B yaitu: thiamin-HCl (vitamin B1), piridoksin-HCl (vitamin B6),
asam nikotinat, dan riboflavin. Vitamin C seperti asam sitrat dan asam askorbat
seringkali digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah atau mengurangi pencoklatan
eksplan. Mio-inositol merupakan heksitol (gula alkohol berkarbon-6) yang ditambahkan
dalam media kultur untuk merangsang pertumbuhan jaringan (pada konsentrasi 100
mg/L).
e. Asam amino
Asam amino merupakan sumber nitrogen organik untuk pembentukan kultur
sel dan protoplas. Asam amino menyediakan sumber nitrogen lebih baik dibandingkan
10
dengan nitrogen anorganik. Asam amino yang biasa digunakan dalam media kultur
jaringan meliputi L-glutamin, L-asparagin, L-arginin, L-sistein, glisisn dan adenin.
f. Bahan suplemen alami (Complex adenda)
Bahan suplemen alami meliputi jus tomat, jus jeruk, air kelapam ekstrak ragi,
kentang dan bubur pisang. Bahan-bahan ini seringkali ditambahkan dalam media kultur
karena dipercaya merupakan sumber asam amino, peptida, vitamin dan zat pengatur
tumbuh alami. Penggunaan air kelapa sebagai senyawa alami terbukti mampu
menumbuhkan eksplan mawar, krisan dan beberapa tanaman lainnya.
g. Bahan pengatur pH
Medium kultur harus memiliki kadar pH yang sesuai untuk menunjang
metabolisme pertumbuhan tanaman. Dalam proses pertumbuhannya, sel tumbuhan
membutuhkan pH yang sedikit asam yaitu berkisar antara 5,6-6 (Salisburry & Ross
1995). Media tanam dengan pH terlalu basa/asam dapat mengakibatkan perubahan
struktur media yang semula padat menjadi cair. Pengaturan pH dalam medium
dilakukan dengan cara menambahkan NaOH/KOH atau HCl.
h. Bahan pemadat
Media tanam kultur jaringan dapat digunakan dalam bentuk cair ataupun padat.
Medium padat umumnya ditambahkan agar atau gelrite dalam konsentrasi tertentu.
Penggunaan agar sebagai bahan pemadat medium memiliki kelebihan diantaranya
mampu bercampur dengan air membentuk gel pada suhu 60°-100°C dan stabil pada
berbagai suhu inkubasi, tidak dapat diurai enzim dan tidak bereaksi dengan komponen
media.
i. Zat pengatur tumbuh
Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan senyawa-senyawa lain yang memiliki
karakteristik yang sama dengan hormon, tetapi diproduksi secara endogen (Zulkarnain
2009). ZPT bertugas dalam pengaturan metabolik dalam pertumbuhan tanaman. ZPT
ditambahkan karena eksplan belum mampu menciptakan hormon pertumbuhan secara
endogen dengan kadar yang dibutuhkapn dalam proses pertumbuhannya.
Konsentrasi pemberian ZPT dalam media kultur biasanya diberikan sesuai
dengan tujuan kultur. Pada pengulturan untuk menumbuhkan dan menggandakan tunas
aksilar atau menumbuhkan unas adventif, ZPT yang digunakan adalah sitokinin. Jenis
sitokin
dan ha
6. Fisi
f. Mu
vitro
memb
Pertum
menja
Defere
dan in
menga
tanam
sekund
popula
nini yang ser
arganya relat
iologi multip
ultiplikasi me
Multiplik
dimana ter
bentuk tuna
mbuhan adal
dikan suatu
ensiasi terjad
nfrastruktur d
Proses m
alami pertum
man/eksplan y
der terdapat
Gamba
Campbel
asi sel-sel ya
ring digunak
tif murah.
plikasi tunas
eristem apik
kasi adalah
rjadi perkem
s atau org
lah bertamb
u eksplan da
di pada tingk
dalam sel (Y
multiplikasi s
mbuhan sek
yang diisola
pada bagian
ar 2. Lokasi m
et al. (20
ang memper
kan adalah B
s
kal
salah satu t
mbangan (d
gan lain ya
ahnya jumla
apat hidup m
kat sitologis
Yusnita 2003)
secara in vit
kunder. Per
asi. Umumn
n meristem (H
meristem uta
003) menya
rbaharui diri
BA (benzilad
tahap dalam
deferensiasi)
ang dibutuh
ah sel, berat
menjadi ind
yang menye
).
tro ini umum
rtumbuhan
nya sel yang
Hidayat 199
ama (Campb
atakan bahw
i sendiri den
denin) karen
m pertumbuh
) sel menj
hkan (Salisb
t jaringan da
dividu yang
ebabkan pem
mnya terjadi
sel ini dip
g belum me
95).
bel et al. 200
wa meristem
ngan membe
na efektivitas
han tanaman
jadi banyak
bury & Ro
an faktor lai
utuh (Hida
mbelahan pa
i pada sel y
engaruhi ol
engalami pe
03)
m (Gambar
elah dan me
11
snya tinggi
n secara in
k sel dan
oss 1995).
innya yang
ayat 1995).
ada struktur
yang belum
leh bagian
ertumbuhan
2) adalah
enghasilkan
12
sel-sel untuk pertumbuhan tumbuhan. Sel dikatakan bersifat meristematik apabila sel
tersebut masih mungkin mengalami pembelahan secara primer dan belum terspesifikasi
dalam bentuk jaringan lain (bersifat embrionik). Dinding sel meristem biasanya tipis
dan bentuk sel lebih isodiametrik dibandingkan sel dewasa serta jumlah protoplasnya
lebih banyak, oleh karenanya bagian tersebut dapat menjelaskan pertumbuhan
organisasi primer dan adanya pertumbuhan bagian tanaman yang tak terbatas (Hidayat
1995).
Abidin (1985) menyatakan bahwa dalam kultur jaringan, sel yang belum
mengalami diferensiasi disebut sebagai kalus. Kalus merupakan hasil dari pembelahan
eksplan yang apabila dipindahkan dalam medium pertumbuhan dapat membentuk tunas
atau organ lainnya. Proses multiplikasi melibatkan faktor-faktor abiotik yang dapat
menunjang pertumbuhan yaitu komposisi medium dan faktor abiotik seperti suhu dan
cahaya inkubasi (Yusnita 2003). Proses multiplikasi suatu eksplan diharapkan dapat
membentuk organ/bagian tubuh lain yang menunjang pertumbuhan selanjutnya seperti
tunas,akar dan daun. Sedangkan parameter terjadinya multiplikasi dapat diukur
berdasarkan jumlah tunas pada tiap eksplan, jumlah daun dan tinggi tunas.
Ozel & Arslan (2006) menyatakan bahwa teknik terpenting dalam multiplikasi
adalah proliferasi meristem, dimana nodus yang menghasilkan tunas aksiler dikulturkan
untuk meregenerasi perbanyakan tunas tanpa melalui fase kalus terlebih dahulu. Teknik
multiplikasi terdiri atas dua metode yaitu metode percabangan tunas lateral dan
pembentukan tunas adventif. Perbanyakan eksplan dengan metode percabangan tunas
lateral lebih banyak digunakan karena relatif sederhana, aberasi genetik sangat kecil,
perbanyakannya berlangsung cukup cepat, dan tanaman yang dihasilkan tumbuh dengan
baik (Yusnita 2003).
g. Peran ZPT dalam multiplikasi
Selain keadaan eksplan yang dikultur, proses multiplikasi juga melibatkan
faktor eksternal lain berupa ZPT. Fungsi ZPT dalam hal ini adalah membantu
pembelahan dan perkembangan sel serta meningkatkan metabolisme dalam tubuh
eksplan. Sitokinin adalah salah satu jenis hormon tumbuhan yang berperan dalam
pembelahan sel serta mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Mekanisme kerja
sitokinin hampir sama dengan kinetin namun dalam praktek kultur jaringan umumnya
peneliti menggunakan sitokinin (Zulkarnain 2009).
adalah
peman
lainny
(pemb
(Salisb
kultur
mema
didam
sel.
h. Kom
dan m
kultur
dapat
kultur
sitokin
memb
pembe
mendo
Gam
Golongan
h benziladen
njangan sel y
ya. Mekanis
belahan sel)
buri & Ross
Alasan p
yang diing
cu pembentu
mpingi denga
mposisi kim
Air kelap
mengandung
jaringan ad
diambil deng
Air kelap
jaringan,
nin, membe
bentuk akar,
elahan sel,
orong pembe
mbar 3. Struk
n sitokinin s
nin (BA) (G
yang lebih n
sme kerja
pada jarin
1995).
penambahan
ginkan. Pena
ukan tunas l
an hormon d
mia air kelapa
pa merupaka
zat pengatu
dalah air kela
gan menggu
pa mengandu
auksin berp
ntuk klorof
dan mendo
proliferasi
entukan klor
ktur kimia Si
sintesis yang
ambar 3). H
nyata jika d
sitokinin
ngan yang
ZPT pada
ambahan sito
lateral pada
dari kelompo
a
an endosperm
ur tumbuh. A
apa muda ya
unakan sendo
ung hormon
peran mema
fil dalam ka
orong proses
meristem u
rofil pada ka
itokinin - BA
g umumnya
Hal ini dikar
ibandingkan
adalah den
sedang ditu
media kult
okinin dalam
tumbuhan.
ok auksin un
m atau cadan
Air kelapa y
ang daging b
ok (Haryadi
n alami kelom
acu pemben
alus, mendo
s embriogen
ujung, men
alus (Surachm
A (Salisbury
a digunakan
renakan BA
n dengan kin
ngan cara
umbuhkan d
tur bergantu
m media in
Pemberian s
ntuk mening
ngan makan
yang baik un
buahnya berw
& Pamenan
mpok auksin
ntukan kalu
orong prose
nesis. Sitoki
ghambat pe
man 2011).
y & Ross 199
dalam kultu
mampu me
netin ataupu
memacu s
dalam medi
ung pada tu
vitro bertuj
sitokinin ini
gkatkan pem
nan cair, sum
ntuk diguna
warna putih
ng 1983).
n dan sitokin
us, mengham
s morfogen
inin berpera
embentukan
13
95)
ur jaringan
enyebabkan
un sitokinin
sitokinensis
ia in vitro
ujuan hasil
juan untuk
i umumnya
mbentangan
mber energi
akan dalam
dan masih
nin. Dalam
mbat kerja
esis kalus,
an memacu
akar dan
14
Hasil analisis Kristina dan Syahid (2012) menyatakan bahwa kandungan kimia
air kelapa muda menunjukkan komposisi ZPT kinetin (sitokinin) sebesar 273,62 mg/l
dan zeatin 290,47 mg/l, sedangkan kandungan IAA (auksin) adalah 198,55 mg/l. Selain
kandungan ZPT, kandungan vitamin dalam air kelapa dapat dijadikan substitusi vitamin
sintetik yang terkandung pada media MS.
Kandungan hara makro seperti N, P, dan K, serta beberapa jenis unsur mikro
dalam air kelapa muda juga berpeluang dikembangkan lebih lanjut sebagai upaya
substitusi unsur hara makro dan mikro serta sumber karbon, yakni sukrosa. Menurut
Vigliar et al. (2006), konsentrasi garam mineral dan sukrosa air kelapa menurun seiring
dengan bertambahnya umur dari 6-9 bulan.
i. Mekanisme multiplikasi
Wattimena et al. (1991) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan organogenesis tanaman dapat digolongkan menjadi 4, yaitu: (1)
genotipe sumber bahan tanaman yang digunakan, (2) media yang mencakup komponen
penyusunnya, (3) lingkungan tumbuh yaitu keadaan fisik tempat kultur di-tumbuhkan,
dan (4) fisiologi jaringan tanaman.
Adanya kandungan ZPT dalam media merupakan salah satu hal yang
mempengaruhi lingkungan tumbuh eksplan. Pertumbuhan dan organogenesis tanaman
secara in vitro dikendalikan oleh keseimbangan dan interaksi dari ZPT yang berada
dalam eksplan (Kasli 2009). Basri & Muslimin (2001) menjelaskan bahwa ZPT yang
ditambahkan dalam media sebagian akan masuk ke dalam sel tanaman secara difusi
ataupun melalui penyerapan aktif. Masuknya ZPT tersebut akan mengubah gradien atau
keseimbangan ZPT di dalam tubuh tanaman. Dalam mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, ZPT harus berada pada gradien tertentu (Kasli 2009).
Kasli (2009) menyatakan bahwa sitokinin memacu sitokinesis yang
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah sel. Sitokinesis adalah proses pembelahan
sel, dimana sel-sel menyerap air lebih banyak sehingga terjadi penambahan plasma sel
serta diikuti dengan pertumbuhan memanjang sel. Salisbury & Ross (1995) menyatakan
bahwa pemberian sitokinin meningkatkan plastisitas dinding sel sehingga dinding sel
mengendur kemudian terjadi pembentangan lebih cepat secara tak terbalikkan dalam
tekanan turgor yang biasa. Selanjutnya sel mengalami diferensiasi yang menyebabkan
sel-sel tersebut mengalami spesialisasi fungsi. Perkembangan sel-sel atau jaringan yang
15
mendapat spesialisasi fungsi menyebabkan spesialisasi alat-alat atau organ sehingga
membentuk tunas, akar dan sebagainya (Kasli 2009).
j. Mekanisme pembelahan dan pembentangan sel oleh sitokinin dan air kelapa
Seswita (2010) menyatakan bahwa penambahan sitokinin eksogen dapat
memacu proses pembelahan dan pembentangan sel. Setiap tumbuhan memiliki kadar
sitokinin endogen pada konsentrasi tertentu. Penambahan sitokinin secara eksogen
dimungkinkan akan terjadi dua mekanisme yaitu meningkatnya pembelahan sel atau
menurunnya viabilitas sel.
Wattimena (1988) menyatakan bahwa pergerakan ZPT di dalam tubuh
tumbuhan dilakukan melalui jalur simplas, apoplas atau jaringan berkas pengangkut.
Pemberian ZPT pada jaringan yang bersifat meristematis jelas berbeda respon dengan
pemberian ZPT pada jaringan dewasa. Pemberian sitokinin dengan konsentrasi rendah
dalam media MS yang mengandung auksin dapat membantu inisiasi kalus, namun jika
digunakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi akan terjadi pemanjangan dan
pembesaran sel yang lebih mengarah pada terbentuknya tunas.
Fosfet (1981) menyatakan bahwa sitokinin dapat mendorong pembelahan sel
dalam jaringan dengan cara meningkatkan peralihan proses pembelahan dari G2 ke
mitosis. Proses peralihan fase ini disebabkan karena sitokinin mampu menaikkan laju
sintesis protein di dalam sel. Protein tersebut adalah protein pembangun atau enzim
yang berperan dalam proses mitosis. Wijayani et al. (2007) menyebutkan bahwa
sitokinin juga memperpendek fase S yaitu dengan cara mengaktifkan DNA, sehingga
ukuran salinan DNA menjadi dua kali lebih besar sehingga menggandakan laju sintesis
DNA. Selain itu, Sitokinin dapat mempengaruhi ekspresi gen Knotted Like Homeobox
(KNOX) yang mengkode suatu protein yang berfungsi memacu pertumbuhan dan
pemeliharaan meristem ujung batang (MUB) supaya sel-selnya selalu bersifat
meristematik (Harni 2003).
Kristina & Syahid (2008) menyatakan bahwa kombinasi zat pengatur tumbuh
BA dengan TDZ dapat meningkatkan jumlah tunas yang terbentuk pada umur satu
hingga dua bulan setelah perlakuan. Menurut Watimena (1995), pengaruh sitokinin
dalam kultur jaringan tanaman dapat meningkatkan poliferasi tunas ketiak. Sitokinin
dapat menghambat dominansi tunas apikal dan merangsang poliferasi tunas ketiak serta
16
menginisiasi terbentuknya tunas ketiak baru. Sitokinin juga dapat menghambat
pembentukan akar dan memacu pembentukan klorofil pada kalus (Surachman 2011).
Hasil penelitian Seswita (2010) menyebutkan bahwa penambahan air kelapa
pada konsentrasi 15% sebagai substitusi ZPT sintetik Benzyl Adenin menghasilkan
multiplikasi tunas temulawak terbaik in vitro dengan rata-rata 3,4 tunas dalam waktu 2
bulan. Selanjutnya, Surachman (2011) menyebutkan penggunaan media MS ditambah
air kelapa 10% pada perbanyakan nilam secara in vitro menghasilkan persentase tunas
hidup rata-rata 100%, jumlah tunas 3, tinggi tunas 1,61 cm, dan jumlah daun 9,10,
paling baik dibanding perlakuan lainnya. Hal yang sama juga diteliti Kristina (2012)
dengan penambahan 15% air kelapa pada multiplikasi temulawak memberikan hasil
terbaik yaitu rata-rata 4,6 tunas dalam waktu 8 minggu dan keberhasilan aklimatisasi
sebesar 72%. Sedangkan Maltatula (2003) menyebutkan media MS 50 % dengan
disubstitusi dengan air kelapa 50% memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan
tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) secara in vitro dibanding dengan
perlakuan media MS 100 %.
Kerangka berfikir
Gambar 4. Kerangka berfikir
Perbanyakan secara konvensional memiliki banyak faktor pembatas
Meningkatnya permintaan krisan, belum terpenuhinya bibit secara maksimal dan berkualitas
Perlu dilakukan budidaya krisan untuk memenuhi kebutuhan
Perbanyakan bibit krisan dengan teknik kultur jaringan
Merangsang dan menginisiasi proliferasi tunas lateral
Multiplikasi tunas secara langsungMenghambat dominansi
tunas apikal
merangsang sitokinesis dan pertunasan
BA (Benzil adenin)
Muncul tunas lateral baru dalam jumlah banyak dengan keadaan yang normal
Air kelapa mengandung sitokinin
17
B. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis
sebagai berikut:
1. BA berpengaruh sigfikan terhadap multiplikasi krisan secara in vitro.
2. Air kelapa berpengaruh signifikan terhadap multiplikasi krisan secara in vitro.
3. Interaksi antara BA dan air kelapa berpengaruh signifikan terhadap multiplikasi
krisan secara in vtro.
4. Interaksi antara BA dan air kelapa pada konsentrasi tertentu dapat mengefektifkan
multipikasi krisan secara in vitro.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Semarang pada bulan Oktober-Desember 2013.
B. Sample Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan adalah meristem lateral krisan yang sebelumnya
telah dipelihara secara in vitro.
C. Alat dan Bahan Penelitian
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Alat gelas terdiri atas: gelas kimia, erlenmeyer ukuran 1 liter, gelas ukur dengan
skala 50 ml, batang pengaduk, botol kultur dengan diameter 2 cm, pipet dan cawan
petri.
b. Laminar Air Flow (LAF) cabinet sebagai meja steril yang dilengkapi dengan blower
vertikal dan lampu UV (Argatama tipe vertikal).
c. Autoclave manual bertekanan 20 psi,bersuhu 121⁰C dan berbahan bakar gas.
d. Kertas pH indikator.
e. Shaker listrik dengan kecepatan 151 rpm (Barnstead).
f. Neraca analitik dengan ketelitian 0.01 gr (Kern).
g. Alat deseksi yang terdiri atas: pinset, gunting, skapel, pinset dan pisau tanam.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
19
a. Eksplan berupa meristem lateral krisan sepanjang 2 cm yang telah dipelihara secara in
vitro.
b. Akuades.
c. BA (Merck) 0 ppm, 0.5 ppm, 1 ppm, 1.5 ppm.
d. Air kelapa kelapa muda yang diindikasikan dengan air kelapa yang masih memenuhi
buah dan daging buah yang masih berlendir.
e. Gula pasir 30 g/L.
f. Agar 7,5 g/L.
g. Mikronutrien komposisi media MS (Merck).
h. Makronutrien komposisi media MS (Merck).
i. Vitamin komposisi media MS (Merck).
j. Bahan sterilan eksplan berupa: bakterisida, fungisida, tween20, detergen
cair,betadine dan clorox.
k. Myo-inositol
D. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti sebagai berikut:
a. Konsentrasi air kelapa: 5%, 10%, 15%, 20%, 25% (Surachman 2010) .
b. Konsentrasi sitokinin (BA): 0, 0,5, 1, 1,5 ppm (Seswita 2010).
2. Variabel tergantung
a. Tinggi tunas
Tinggi tunas adalah ukuran panjang batang yang diukur dari pangkal batang hingga
ujung batang.
b. Jumlah daun.
Jumlah daun dihitung berdasarkan daun pada tiap tunas dan diukur dari berapa
banyak jumlah daun yang muncul dan membuka.
c. Jumlah Tunas
Jumlah tunas dihitung berdasarkan banyaknya tunas lateral yang muncul.
d. Kenampakan visual kultur
20
Kenampakan visual adalah kenampakan fisik dari tiap tunas yang tumbuh sehingga
dapat diamati secara visual. Visual kultur tunas diamati berdasarkan warna, teksur
dan normalitas daun serta morfologi tunas.
3. Variabel kendali
a. Suhu ruang tanam dan ruang inkubasi 240-260C.
b. pH media MS.
c. Cahaya 1000 lux atau setara dengan 1 lampu TL 40 Watt.
E. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan mengkombinasikan 2 faktor pengamatan, faktor
pertama adalah konsentrasi BA dengan 4 taraf perlakuan, sedangkan faktor kedua adalah
konsentrasi air kelapa dengan 5 taraf perlakuan. Unit penelitian adalah satu botol kultur
dengan satu eksplan setiap botol. Penelitian ini dilakukan dengan 3 ulangan, sehingga
total botol yang digunakan dalam penelitian berjumlah 60 botol.
21
Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 1. Rancangan Percobaan substitusi BA dengan air kelapa terhadap multiplikasi krisan secara in vitro.
Denah penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 5. Denah pengacakan multiplikasi krisan secara in vitro.
Keterangan: B0:konsentrasi BA 0 ppm. K1: konsentrasi air kelapa 5% B1:konsentrasi BA 0.5 ppm. K2: konsentrasi air kelapa 10% B2:konsentrasi BA 1 ppm. K3: konsentrasi air kelapa 15% B3:konsentrasi BA 1.5 ppm K4: konsentrasi air kelapa 20% K5: konsentrasi air kelapa 25%
Konsentrasi BA air kelapa (K)
5%(K1) 10%(K2) 15%(K3) 20%(K4) 25%(K5)
0 ppm (B0) B0K1 B0K2 B0K3
B1K3
B0K4 B0K5
0.5 ppm (B1) B1K1 B1K2 B1K4 B1K5
1 ppm (B2) B2K1 B2K2 B2K3 B2K4 B2K5
1.5 ppm (B3) B3K1 B3K2 B3K3 B3K4 B3K5
B2K2c B2K1a B2K1c B1K5b B1K4c B2K1b
B2K1a B0K5c B1K4b B2K2a B1K4a B0K4b
B3K2b B3K3a B1K5c B2K4c B3K2c B2K3c
B1K3c B1K3a B3K1a B1K2b B3K4b B2K5b
B2K3b B1K3b B2K4b B0K1c B2K4a B2K3a
B1K2c B3K2a B3K5b B0K5b B1K5a B3K5a
B0K4c B3K4c B3K3b B0K5a B2K5a B2K2b
B0K3b B2K5c B1K1b B3K5c B0K2c B0K3a
B1K2a B0K4a B3K3c B0K2b B0K1a B0K2a
B3K4a B3K1b B3K1c B0K3c B1K1c B0K1b
22
F. Langkah Kerja
Langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
2. Sterilisasi alat
Alat penelitian berupa satu set alat deseksi (pinset, skapel, gunting dan pisau),
botol kultur dengan diameter 3 cm serta cawan petri, dicuci dan dibersihkan
dengan sabun, dibilas dengan air mengalir kemudian dimasukkan kedalam
autoclave dan dipanaskan dengan suhu 121⁰C selama 1 jam.
3. Persiapan & pembuatan media
Bahan yang terdiri atas larutan stok disiapkan, diukur sesuai dengan ukuran
pembuatan media (1 liter), ditambahkan gula sebanyak 30 gram. Media MS yang
telah dibuat kemudian ditambahkan BA dan air kelapa pada konsentrasi sesuai
dengan perlakuan yang diberikan.
4. Pemasakan media
Larutan media tiap perlakuan dimasak didalam panci selama 5 menit,
ditambahkan agar, diaduk hingga jernih dan homogen selama ±15 menit. Media
perlakuan yang telah dimasak kemudian dituang kedalam botol kultur steril dan
ditutup dengan plastik tahan panas dengan bantuan karet gelang.
5. Sterilisasi media
Media yang telah dituang kedalam masing-masing botol kultur kemudian
dimasukkan kedalam autoclave dan disterilisasi dengan suhu 121⁰C dalam
tekanan 20 psi selama 20 menit. Media yang telah disterilkan kemudian di
pindahkan di ruang media steril.
6. Penyiapan eksplan
Eksplan berasal dari tunas apikal tanaman krisan yang diambil dari lahan petani di
desa Jimbaran kec. Bandungan kab. Semarang. Eksplan ini berupa stek pucuk
sepanjang ± 5 cm. Untuk menjaga kesegaran eksplan, eksplan tersebut dipotong
bagian daunnya kemudian di bungkus dengan kertas tissu yang dibasahi kemudian
disimpan dalam suhu 23-26 ⁰C.
7. Sterilisasi permukaan eksplan
23
Sterilisasi permukaan eksplan dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan
kontaminan yang berasal dari lapangan. Sterilisasi ini dilakukan dengan 3
tahapan. Tahap pertama eksplan dimasukkan kedalam botol kultur steril,
ditambahkan air steril sebanyak 300 ml, ditambahkan sabun cair sebanyak 3 tetes
+ 3 tetes twin 20 dan digojok selama 15 menit menggunakan shaker dengan
kecepatan 151 rpm. Eksplan dibilas dengan aquades steril sebanyak 2-3x. Tahap
sterilisasi kedua yaitu penambahan betadine sebanyak 10 tetes + 2 tetes tween20
dalam 200 ml air steril kemudian digojog dengan shaker selama 20 menit. Tahap
sterilassi yang ketiga dilakukan dengan cara menambahkan fungisida dan
bakterisida sebanyak 1 gr/300 ml + 2 tetes tween20 kedalam beaker glas yang
berisi eksplan kemudian dishaker kembali selama 20 menit. Eksplan dibilas
dengan aquades steril sebanyak 3-4 kali. kemudian dibawa ke ruang LAF untuk
disterilasi tahap kedua.
8. Persiapan dan penyiapan LAF
Alat dan bahan penelitian yang terdiri atas: lampu bunsen dan korek,media kultur,
alat deseksi, clorox 5 %, tween 20, botol kosong, 100 ml alkohol 96%, aquades
steril serta alat tambahan seperti tisu dan karet gelang dimasukkan dalam LAF
untuk disinari dengan lampu UV selama ±1 jam.
9. Sterilisasi eksplan dalam LAF
Clorox 5%+ 2 tetes tween dituangkan kedalam botol eksplan dan digojog selama
15 menit, dibilas dengan aquades steril sebanyak 3-4 kali.
10. Penanaman eksplan
Eksplan dipotong ± 2 cm diatas petridisk dengan bantuan scapel dan pinset.
Sebelum digunakan, pinset dan scapel dimasukkan kedalam alkohol 96% dan
dibakar diatas bunsen. Potongan eksplan siap ditanam dalam media kultur dengan
1 buah eksplan dalam satu botol kultur.
11. Perbanyakan eksplan secara in vitro.
Perbanyakan eksplan secara in vitro dilakukan didalam ruang inkubator guna
mendapatkan eksplan steril yang lebih banyak sebagai bahan penelitian.
Perbanyakan secara in vitro dilakukan di ruang inkubator pada suhu 24-26°C dan
40 watt cahaya lampu TL. Waktu yang dibutuhkan pada tahap ini adalah 2 bulan.
24
12. Subkultur ke media perlakuan
Subkultur dilakukan didalam LAF guna memindahkan eksplan steril hasil
perbanyakan in vitro. Pada tahap ini, eksplan hasil perbanyakan dipotong
sepanjang 2 cm kemudian ditanam kedalam media perlakuan.
13. Inkubasi multiplikasi dan pengamatan
Inkubasi dilakukan didalam ruang inkubator pada suhu 24-26⁰C dengan
pencahayaan lampu TL sebesar 40 watt. Inkubasi dilakukan guna mendapatkan
tunas hasil multiplikasi pada medium perlakuan. Inkubasi multiplikasi dilakukan
selama 2 bulan, kemudian pengamatan dan pengambilan data dimulai pada satu
hari setelah tanam (HST).
G. Analisis Data
Data pengamatan yang diperoleh dari penelitian ini terdiri atas data kuantitatif
dan kualitatif. Data pengamatan dalam bentuk kualitatif adalah kenampakan visual
planlet yaitu data yang diperoleh secara deskriptif dari keadaan tunas yang tumbuh per
satuan perlakuan. Sedangkan data kuantitatif terdiri atas 1) Tinggi tunas, 2) Jumlah
tunas, 3) Jumlah daun,
Data pengamatan hasil multiplikasi yang telah didapat kemudian dianalisis
menggunakan program SPSS 16 dengan analisis uji ANAVA dua jalan untuk melihat
pengaruh tiap perlakuan. Jika hasil uji Anava signifikan maka dilakukan uji BNT (Beda
Nyata Terkecil) dengan tingkat kepercayaan 95%. Perlakuan dinyatakan berbeda nyata
apabila perbedaannya melebihi nilai BNT yang dihitung (Gomes & Gomes 1995).
Dalam penelitian ini, beda nyata antar perlakuan dinotasikan dengan huruf yang
berbeda.
25
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian efektivitas subtitusi sitokinin dengan air kelapa terhadap
multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L., pada parameter pengamatan tinggi tunas,
jumlah daun dan jumlah tunas tersaji pada Tabel 2, 3 dan 4.
Tabel 2. Rerata tinggi tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada berbagai konsentrasi BA dan air kelapa
Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi tunas cenderung semakin
menurun seiring bertambahnya konsentrasi BA dan air kelapa pada medium perlakuan.
Untuk mengetahui pengaruh substitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya
terhadap tinggi tunas, data diuji dengan analisis varian (ANAVA) dua jalan (Tabel 5).
Tabel 3. Rerata jumlah daun pada tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. dalam berbagai konsentrasi BA dan air kelapa
konsentrasi BA (ppm)
konsentrasi air kelapa (%) Rata-rata 5 10 15 20 25
0 21.67 22.00 23.33 21.67 10.33 19.80 0.5 32.67 21.00 32.00 24.67 16.33 25.33 1.0 15.33 23.67 23.67 24.00 10.67 19.47 1.5 23.33 28.00 19.33 15.33 8.33 18.87 Rata-rata 18.60 18.93 19.66 17.13 9.13 20.87
Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah daun cenderung meningkat
pada konsentrasi BA 0.5 ppm dengan kombinasi air kelapa 15% dan cenderung
mengalami penurunan seiring bertambahnya konsentrasi BA dan air kelapa. Untuk
mengetahui pengaruh substitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya terhadap
konsentrasi BA (ppm)
konsentrasi air kelapa (%) Rata-rata 5 10 15 20 25
0 6.57 3.13 2.33 2.80 1.90 3.35 0.5 2.17 2.20 3.43 2.70 2.27 2.55 1.0 5.03 1.83 3.13 2.47 1.03 2.70 1.5 3.33 2.90 2.53 2.00 1.80 2.51 Rata-rata 4.27 2.52 2.86 2.49 1.75 2.78
26
jumlah daun pada tiap tunas, selanjutnya data diuji dengan analisis varian (ANAVA)
dua jalan (Tabel 5).
Tabel 4. Rerata jumlah tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada berbagai konsentrasi BA dan air kelapa
konsentrasi BA (ppm)
konsentrasi air kelapa (%) Rata-rata 5 10 15 20 25
0 0.67 1.00 2.33 1.33 0.67 1.20 0.5 3.33 2.00 2.00 1.00 2.33 2.13 1.0 1.33 1.67 2.00 1.67 1.33 1.60 1.5 1.67 1.67 1.33 1.33 0.67 1.33 Rata-rata 1.40 1.27 1.53 1.07 1.00 1.57
Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah tunas yang muncul pada tiap
eksplan cenderung meningkat pada konsentrasi BA 0.5 ppm dengan kombinasi air
kelapa 15% dan cenderung mengalami penurunan seiring bertambahnya konsentrasi BA
dan air kelapa. Untuk mengetahui pengaruh substitusi sitokinin dengan air kelapa serta
interaksinya terhadap jumlah tunas pada tiap eksplan, maka selanjutnya data diuji
dengan analisis varian (ANAVA) dua jalan (Tabel 5).
Tabel 5. Ringkasan hasil ANAVA dua jalan untuk menguji efektivitas substitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya terhadap parameter pengamatan tinggi, jumlah tunas dan jumlah daun pada tunas Chrysanthemum indicum L.
Sumber Variabel
Terikat
Jumlah
Kuadrat
Df Rerata
Kuadrat
F Sig.
konsentrasi
BA
Tinggi eksplan 7.052 3 2.351 1.719 0.175
Jumlah daun 370.333 3 123.444 3 0.039*
Jumlah tunas 1.25 3 0.417 0.807 0.049*
Konsentrasi
Air Kelapa
Tinggi eksplan 42.695 4 10.674 7.804 0**
Jumlah daun 1740.9 4 435.225 10.578 0**
Jumlah tunas 8.9 4 2.225 4.312 0.004**
Interaksi Tinggi eksplan 84.793 19 4.463 4.948 0**
Jumlah daun 3188.07 19 167.793 6.316 0**
Jumlah Tunas 18.983 19 0.999 2.22 0.017**
Tanda (**) menunjukkan sangat signifikan, tanda (*) menunjukkan signifikan.
Tabel 5 menunjukkan hasil ANAVA dua jalan untuk parameter tinggi tunas,
jumlah tunas dan jumlah daun pada tingkat signifikasi 5%. Penambahan BA
27
berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun dan jumlah tunas namun tidak
berpengaruh signifikan terhadap tinggi tunas. Penambahan air kelapa menunjukkan
adanya pengaruh sangat signifikan terhadap tinggi tunas, jumlah daun dan jumlah tunas.
Interaksi antara BA dan air kelapa menunjukkan adanya pengaruh sangat signifikan
terhadap semua parameter multiplikasi. Untuk mengetahui konsentrasi air kelapa dan
BA serta interaksi yang efektif terhadap parameter pengamatan, maka dilakukan uji
BNT yang disajikan pada Tabel 6, 7, 8.
Tabel 6. Uji BNT pengaruh berbagai konsentrasi BA terhadap jumlah tunas dan
jumlah daun pada multiplikasi Chrysanthemum indicum L. secara in vitro. Konsentrasi BA (ppm)
Jumlah daun Jumlah tunas
0 19.80b 1.20b 0.5 25.33a 2.13a 1.0 19.47b 1.60b 1.5 18.87c 1.33b
Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama berarti berbeda signifikan pada uji BNT 5%. Hasil paling efektif ditunjukkan dengan notasi huruf a.
Data hasil uji BNT pada Tabel 6 menunjukkan bahwa penambahan BA pada
konsentrasi 0.5 ppm berpengaruh paling efektif terhadap jumlah daun dan jumlah tunas
pada multiplikasi Chrysanthemum Indicum L. secara in vitro.
Tabel 7. Uji BNT pengaruh berbagai konsentrasi air kelapa terhadap tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun pada multiplikasi Chrysanthemum indicum L secara in vitro.
Konsentrasi Air Kelapa (%)
Tinggi (cm) Jumlah daun Jumlah tunas
5 4.27a 18.60a 1.40a 10 2.52b 18.93a 1.27a 15 2.86b 19.66a 1.53a 20 2.49c 17.13b 1.07b 25 1.75d 9.13c 1.00b
Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama, berarti berbeda signifikan pada uji BNT 5%. Hasil paling efektif ditunjukkan dengan notasi huruf a.
Data hasil uji BNT pada Tabel 7 menunjukkan bahwa air kelapa pada
konsentrasi 5% berpengaruh paling efektif terhadap tinggi tunas. Pada parameter
28
pengamatan terhadap jumlah daun dan jumlah tunas, air kelapa berpengaruh efektif
pada rentang konsentrasi 5%-15%.
Tabel 8. Pengaruh interaksi berbagai kombinasi BA dan air kelapa terhadap parameter multiplikasi Chrysanthemum indicum L secara in vitro. Perlakuan tinggi (cm) Jumlah Daun Jumlah tunas
B0K1 6.57a 21.67c 0.67d B0K2 3.13b 22.00c 1.00cd B0K3 2.33c 23.33bc 2.33b B0K4 2.80c 21.67c 1.33c B0K5 1.90d 10.33e 0.67d B1K1 2.17c 32.67a 3.33a B1K2 2.20c 21.00c 2.00b B1K3 3.43b 32.00a 3.00a B1K4 2.70c 24.67b 1.00c B1K5 2.27c 16.33d 2.33b B2K1 5.03ab 15.33d 1.33c B2K2 1.83d 23.67bc 1.67bc B2K3 3.13b 23.67bc 2.00b B2K4 2.47c 24.00b 1.67bc B2K5 1.03d 10.67e 1.33c B3K1 3.33b 23.33bc 1.67bc B3K2 2.90c 28.00b 1.67bc B3K3 2.53c 19.33cd 1.33c B3K4 2.00cd 15.33d 1.33c B3K5 1.80d 8.33e 0.67d
Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama berarti berbeda signifikan pada uji BNT 5%. Hasil paling efektif ditunjukkan dengan notasi huruf a.
Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa interaksi 0 ppm BA dengan 5% air
kelapa (B0K1) dan 1.5 ppm BA dengan 5% air kelapa (B2K1) berpengaruh efektif
terhadap tinggi eksplan. Pada parameter pengamatan jumlah tunas dan jumlah daun,
konsentrasi 1 ppm BA dengan 5% air kelapa dan 1 ppm BA dengan 15% air kelapa
berpengaruh paling efektif.
29
Tabel 9. Analisis deskriptif visual multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L
konsentrasi BA (ppm)
Konsentrasi air kelapa(%)
5 (K1) 10 (K2) 15 (K3) 20 (K4) 25 (K5) Warna daun
0 (B0) ++++ ++++ +++ +++ +++ 0.5 (B1) ++++ ++ +++ ++ + 1.0 (B2) ++++ ++++ ++++ ++++ +++ 1.5 (B3) +++ +++ +++ +++ ++
Normalitas dan morfologi daun 0 (B0) ++++ ++++ +++ +++ +++ 0.5 (B1) ++++ ++ +++ ++ + 1.0 (B2) ++++ ++++ ++++ ++++ +++ 1.5 (B3) +++ +++ +++ +++ ++
Tekstur batang 0 (B0) ++++ ++++ +++ +++ +++ 0.5 (B1) ++++ ++ +++ ++ + 1.0 (B2) ++++ ++++ ++++ ++++ +++ 1.5 (B3) +++ +++ +++ +++ ++
Keterangan Warna daun Morf. & normalitas daun Tekstur batang ++++= Hijau tua ++++= lebar bergerigi ++++= hijau tua +++ = Hijau muda +++= sempit bergerigi +++ = hijau muda ++ = Hijau kekuningan ++= lebar tidak bergerigi ++ = hijau kekuningan + = Kuning kecokelatan += sempit tidak bergerigi += kuning kecokelatan
Gambar 6. Multiplikasi krisan pada media B0K2 (a) dan B1K3 (b)
a b
30
Pada Tabel 9 dapat dideskripsikan bahwa kenampakan visual eksplan krisan
bervariasi bergantung pada perlakuan yang diberikan. Semakin tinggi tingkat solut
dalam media, menunjukkan tingkat visual tunas yang semakin menurun.
B. Pembahasan Hasil ANAVA dua jalan menunjukkan bahwa konsentrasi BA dan air kelapa
menghasilkan tingkat efektivitas hasil multiplikasi yang berbeda. Uji ANAVA dua jalan
pada BA menunjukkan bahwa BA hanya berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun
dan tunas,namun tidak berpengaruh signifikan terhadap tinggi planlet. Sedangkan uji
ANAVA pada air kelapa dan interaksinya berpengaruh terhadap tinggi planlet,jumlah
tunas dan daun secara signifikan
4. Pengaruh BA terhadap multiplikasi.
Setiap tumbuhan memiliki kandungan ZPT endogen pada kadar yang berbeda di
dalam tubuhnya. Akba et al. (2009) menyebutkan bahwa BA merupakan salah satu jenis
sitokinin yang dibutuhkan dalam multiplikasi tunas dari jaringan dewasa dalam medium
MS. Menurut Seswita (2010) Benzil Adenin (BA) merupakan salah satu jenis sitokinin
yang berperan dalam proses pembelahan sel. Pemberian BA secara eksogen
menyebabkan peningkatan konsentrasi sitokinin endogen sehingga dapat meningkatkan
aktivitas pembelahan sel .
Proses pembelahan sel pada tanaman dipengaruhi oleh enzim Cyclin-dependent
kinase (CDK). Protein kinase adalah enzim yang memfosforilasi protein menggunakan
ATP. Enzim ini mempengaruhi peralihan fase dari G1 ke S dan G2 ke M dalam siklus
pembelahan sel. Peralihan dari fase G1–S diatur oleh cyclin-D (CYCD). Kerja enzim
CYCD dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu hormon dan sukrosa. Adanya sukrosa
dan hormon akan menginisiasi terbentuknya kompleks aktif antara CDK dan CYCD.
Kompleks tersebut akan mengaktifkan promotor E2F sehingga mengaktifkan gen-gen
transkripsi yang terlibat pada siklus pembelahan fase S. Sedangkan peralihan fase G2-M
dipengaruhi oleh adanya aktivitas CDK-CYC. Peningkatan aktivitas kompleks CDK-
CYC selama fase G2 akan mempercepat peralihan dari fase G2 ke M (Pereira et al.
2012).
Berdasarkan hasil ANAVA diketahui bahwa BA berpengaruh signifikan terhadap
jumlah tunas dan jumlah daun, namun tidak signifikan terhadap tinggi tunas. Menurut
Abidin (1985) hal ini dikarenakan BA tidak berperan dalam proses pengembangan dan
31
pemanjangan sel. Hormon pada tumbuhan yang berperan dalam pemanjangan dan
pengembangan sel adalah auksin. Penambahan BA secara eksogen dalam medium
dimungkinkan mempengaruhi aktivitas auksin sehingga tidak terjadi pengembangan dan
pemanjangan sel secara signifikan.
Berdasarkan uji BNT diketahui bahwa BA pada konsentrasi 0.5 ppm berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan jumlah tunas sebesar 2.13 dan jumlah daun sebanyak
25.33. Hal ini dikarenakan penambahan BA secara eksogen pada konsentrasi tertentu
dapat meningkatkan konsentrasi endogen sehingga pertumbuhan tunas dan daun dapat
berlangsung lebih efektif. Abidin (1985) menyebutkan bahwa apabila konsentrasi
sitokinin lebih besar dari auksin maka akan menstimulasi pertumbuhan tunas dan daun.
Selain itu, Ni’mah et al. (2012) menyeebutkan bahwa sitokinin dapat menghambat
dominansi apikal dan merangsang proliferasi tunas ketiak dan munculnya tunas-tunas
ketiak baru sehingga secara signifikan dapat meningkatkan jumlah tunas ketiak.
Semakin banyaknya tunas ketiak yang muncul akan meningkatkan jumlah nodus pada
eksplan sehingga, peningkatan jumlah tunas berbanding lurus dengan peningkatan
jumlah daun.
Hasil uji BNT menyebutkan bahwa konsentrasi BA diatas 0.5 ppm menyebabkan
jumlah tunas dan jumlah daun semakin menurun. Wattimena (1988) menyebutkan
bahwa ZPT pada tanaman hanya akan bekerja efektif pada konsentrasi tertentu. Selain
itu, Magdalena et al. (2002) menyebutkan bahwa penambahan sitokinin eksogen secara
berlebih justru dapat menghambat sintesis sitokinin endogen sehingga mengganggu
proses pembelahan sel.
5. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi
Berdasarkan uji ANAVA diketahui bahwa air kelapa berpengaruh secara
signifikan terhadap semua parameter pengamatan (tinggi, jumlah tunas dan jumlah
daun) pada Chrysanthemum indicum L. Hal ini dikarenakan penambahan air kelapa
dalam media kultur berarti menambahkan nutrisi pada tanaman. Berdasarkan hasil
analisis Kristina & Syahid (2012) dalam satu liter air kelapa tidak hanya mengandung
ZPT tetapi juga mengandung mineral lain seperti thiamin, piridoksin dan hara makro
(N,P,K).
32
Kompleksitas kandungan hormon dan mineral dalam air kelapa mengakibatkan air
kelapa lebih mempengaruhi multiplikasi secara signifikan jika dibandingkan dengan
penambahan BA. Walaupun air kelapa mengandung ZPT alami yang bersifat termolabil,
namun perlakuan autoclave tidak mengurangi aktivitasnya dalam proses pembelahan sel
sehingga multiplikasi tunas dapat tetap berjalan efektif (Seswita 2010).
Berdasarkan uji BNT diketahui bahwa air kelapa pada konsentrasi rendah (5%)
berpengaruh paling efektif terhadap pertumbuhan tinggi tunas krisan sebesar 4.27 cm.
Hal ini dimungkinkan karena penambahan air kelapa pada konsentrasi ini menyebabkan
pembelahan dan pembentangan sel berlangsung lebih optimal. Maltatula (2003)
menjelaskan bahwa penambahan air kelapa dalam media tanam dengan kadar yang
rendah justru akan membantu proses pertumbuhan vegetatif tanaman karena kandungan
N yang dibutuhkan oleh tanaman krisan cukup.
Uji BNT menyebutkan bahwa penambahan konsentrasi air kelapa sebesar
5%,10% dan 15% menunjukkan adanya respon yang sama yaitu berpengaruh efektif
terhadap pertumbuhan jumlah tunas 1.27-1.53 dan jumlah daun sebanyak 18.60-19.66.
Hal ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi air kelapa yang berbeda
menunjukkan respon tumbuh yang berbeda pula. Air kelapa pada konsentrasi rendah
berpengaruh efektif terhadap pertumbuhan tinggi tunas, sedangkan pada konsentrasi
tinggi berpengaruh efektif terhadap pertumbuhan jumlah tunas dan jumlah daun.
Seswita (2010), Kristina & Syahid (2010) menyebutkan bahwa air kelapa pada kisaran
konsentrasi 15% merupakan konsentrasi yang efektif dalam mendukung pertumbuhan
kultur pada umur 2 bulan. Penambahan air kelapa pada konsentrasi diatas 15%
menyebabkan penurunan respon tumbuh tunas.
6. Interaksi BA dengan air kelapa
Substitusi sitokinin dengan air kelapa berarti membandingkan efektivitas
penggunaan BA dan air kelapa dalam mempengaruhi multiplikasi tunas krisan secara in
vitro. Penambahan BA pada medium multiplikasi menyebabkan bertambahnya biaya
produksi bibit krisan sehingga mempengaruhi harga jual bibit dipasaran. Oleh karena itu
penambahan air kelapa diharapkan dapat mengganti peran BA terhadap multiplikasi
tunas krisan sehingga dapat menurunkan biaya produksi bibit. Siantiavira et al. (2012)
menyebutkan bahwa dalam produksi tanaman secara massal, efisiensi biaya produksi
dalam perbanyakan kultur in vitro merupakan salah satu pertimbangan penting.
33
Efisiensi tersebut diantaranya dilakukan dengan cara subtitusi media sederhana yang
bertujuan untuk mengurangi biaya produksi.
Berdasarkan hasil uji ANAVA dapat diketahui bahwa interaksi antara BA dan air
kelapa menunjukkan respon signifikan terhadap semua parameter pengamatan yaitu
tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun. Hal ini menunjukkan penambahan BA dan
air kelapa yang dikombinasikan dalam media dapat mempengaruhi respon multiplikasi
secara signifikan.
Hasil uji BNT menyebutkan bahwa interaksi antara BA dan air kelapa memiliki
kadar efektif yang berbeda pada parameter pengamatan. Interaksi antara BA 0 ppm
dengan air kelapa 5% berpengaruh efektif terhadap parameter rataan tinggi tunas
sebesar 6.57 cm. Hal ini tidak berbeda nyata pada penambahan BA 1 ppm yang
diinteraksikan dengan air kelapa pada konsentrasi 5% yaitu adanya penambahan rataan
tinggi tunas sebesar 5.03 cm. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan
bahwa air kelapa 5% dapat efektif mensubtitusi secara menyeluruh penggunaan BA
pada parameter tinggi tunas. Hal ini dikarenakan air kelapa mengandung 273.62 mg/L
kinetin dan 290.47 mg/L zeatin sehingga dapat mempengaruhi tinggi tunas (Kristina &
Syahid 2010)
Hasil BNT menyebutkan bahwa interaksi antara BA 0.5 ppm dengan air kelapa
5% air kelapa berpengaruh paling efektif terhadap pertambahan rataan jumlah tunas
sebesar 3.33 dan jumlah daun sebanyak 32.67. Hal ini tidak berbeda nyata pada
penambahan BA 0.5 ppm yang dinteraksikan dengan air kelapa pada konsentrasi 15%
yaitu adanya penambahan rataan jumlah tunas sebesar 3.00 dan jumlah daun sebanyak
32.00. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
mengefektifkan pertumbuhan jumlah tunas dan jumlah daun hasil multiplikasi secara in
vitro, air kelapa hanya dapat mensubtitusi sebagian penggunaan BA. Hal ini
dimungkinkan karena ikatan adenin pada sitokinin sintetik (BA) dapat meningkatkan
pembelahan sel secara efektif apabila dibandingkan dengan sitokinin alami yang
terdapat pada air kelapa (Abidin 1985).
7. Kenampakan visual planlet
Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa pemberian perlakuan yang berbeda
pada medium multiplikasi krisan dapat memberikan respon visual yang berbeda pula.
H
menun
berwa
memp
butir k
diduga
tua dia
B
mediu
tekstur
kelapa
36% (
yaitu
stabili
dalam
penyer
terhad
B
yang s
tidak n
Gamindic
Hasil anali
njukkan resp
rna hijau m
perlambat pr
klorofil dan
a akibat kand
akibatkan ka
Berdasarkan
um memberi
r batang. H
a yang berva
Kristina & S
sebagai sum
sasi membr
m mengatur
rapan air d
dap tekstur tu
Berdasarkan
semakin ting
normal (Gam
mbar 7. Kencum L. pada
sis pada T
pon positif te
muda- hijau
oses senesen
n protein da
dungan kloro
arena adanya
n Tabel 9 d
ikan respon
Hal ini dikar
ariasi yakni
Syahid 2010
mber karbon
ran, dan ber
tekanan
dari media k
unas hasil mu
n data yang
ggi menyeba
mbar 7).
nampakan media B1K
Tabel 9 Pe
erhadap war
u tua. Hal
nsi (penuaan
alam sel (W
ofil yang tin
a krolofil-a p
dapat disimp
n terbaik ter
renakan ada
glukosa 34-
0). Sukrosa m
n, sumber e
rperan seba
osmotik m
ke dalam ta
ultiplikasi kr
telah dipero
abkan warna
a
visual daunK3 (a) dan B1
enambahan
rna daun. Pe
ini dikare
n) sel denga
Wattimena 19
nggi. Dalam
pada daun.
mpulkan bahw
rhadap norm
anya kandun
45%, sukros
memiliki beb
energi, peng
agai pelindu
mempengaruh
anaman sehi
risan secara
oleh, penamb
a daun kunin
n hasil mu1K5 (b)
BA pada
enambahan B
enakan sitok
an mengham
991). Warna
Lizawati (20
wa penamb
malitas dan
ngan kadar
sa 18-53% d
berapa peran
gatur tekana
ng terhadap
hi kemamp
ingga memb
in vitro.
bahan air ke
ng kecoklata
ultiplikasi C
medium m
BA menyeba
kinin berpe
mbat peromba
a hijau tua
012) warna d
bahan air ke
morfologi
gula tinggi
dan fruktosa
n penting dal
an osmotik,
p stres. Pera
puan jaring
berikan resp
elapa pada k
an dan morf
Chrysanthem
34
multiplikasi
abkan daun
ran dalam
akan butir-
pada daun
daun hijau-
elapa pada
daun serta
dalam air
a dari 12%-
lam media,
, mengatur
an sukrosa
gan dalam
pon positif
konsentrasi
fologi daun
b
mum
35
Menurut Maltatula (2003), Kandungan nitrogen dalam media tanam dengan kadar
yang seimbang (cukup) akan membantu proses pembentukan klorofil, namun kadar N
yang berlebih akan mengakibatkan toksik pada tanaman. Perlakuan air kelapa dan BA
dalam konsentrasi tinggi menyebabkan warna hijau muda-kuning hingga kuning
kecokelatan pada daun (Gambar 7b). Widiastoety (1987) menyebutkan bahwa
perubahan warna pada eksplan yang ditanam secara in vitro menandakan telah terjadi
proses fisis dan kimia yang energinya didapatkan dari media.
Perubahan warna daun hasil multiplikasi dimungkinkan karena tunas krisan tidak
dapat menyerap unsur hara secara maksimal. Hal ini dikarenakan penambahan air
kelapa konsentrasi tinggi menyebabkan medium multiplikasi lebih pekat sehingga
menghambat penyerapan unsur P. Maltatula (2003) menerangkan bahwa tanaman yang
kekurangan P memperlihatkan daun berwana kekuningan serta tanaman menjadi kerdil.
Respon perubahan warna daun hasil multiplikasi tunas krisan pada media yang
mengandung air kelapa dengan konsentrasi tinggi dimungkinkan juga karena kelebihan
unsur hara. Hal ini dikarenakan, medium yang digunakan merupakan medium MS yang
ditambahkan dengan air kelapa. Kristina & Syahid (2010) menerangkan bahwa
pertumbuhan batang yang tidak normal dan daun yang berwarna hijau kecoklatan
mengindikasikan adanya kelebihan unsur hara pada medium multiplikasi.
Maltatula (2003) menerangkan bahwa apabila jumlah nitrogen lebih banyak jika
dibandingkan dengan unsur lainnya, maka tanaman akan menghasilkan protein lebih
banyak dan daun akan tumbuh lebih lebar. Oleh sebab itu, lebarnya daun yang tersedia
bagi proses fotosintesis sebanding dengan jumlah N yang tersedia. Akumulasi unsur N
dalam tanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme tanaman. hal ini
dikarenakan unsur N akan membentuk amoniak (NH3) yang bersifat toksik karena dapat
melewati membran - membran sel. Bagian luar membran klorofil impermeabel terhadap
NH4 tetapi dapat dilalui oleh NH3. Efek toksik N-NH4 diakibatkan karena kerja NH3
merupakan uncoupling factor dalam proses fosfolirasi di membran tilakoid kloroplas.
Sehingga apabila dibiarkan dalam waktu yang lama, medium dengan konsentrasi air
kelapa tinggi dapat menyebabkan kematian pada tunas krisan.
Kepekatan solut dalam medium multiplikasi menyebabkan tanaman cenderung
mengalami cekaman air. Banyo & Nio Song Ai (2011) menyebutkna tanaman yang
mengalami kekurangan air secara umum mempunyai ukuran yang lebih kecil
36
dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh normal. Cekaman (stress) lingkungan
adalah kondisi lingkungan yang memberikan tekanan pada tanaman dan mengakibatkan
respons tanaman terhadap faktor lingkungan tertentu lebih rendah daripada respons
optimumnya pada kondisi normal. Respons tanaman yang mengalami kekurangan air
dapat mempengruhi perubahan di tingkat selular dan molekular yang ditunjukkan
dengan penurunan laju pertumbuhan, berkurangnya luas daun dan peningkatan rasio
akar dan tajuk.
Cekaman abiotik seperti kekeringan, kadar garam tinggi (salinitas), suhu tinggi
atau rendah, keasaman tanah, tercatat menurunkan hasil pertanian dunia hingga lebih
dari 50%. Kekurangan air mempengaruhi semua aspek pertumbuhan tanaman, yang
meliputi proses fisiologi, biokimia, anatomi dan morfologi. Pada saat kekurangan air,
sebagian stomata daun menutup sehingga terjadi hambatan masuknya CO2 dan
menurunkan aktivitas fotosintesis. Selain menghambat aktivitas fotosintesis,
kekurangan air juga menghambat sintesis protein dan dinding sel (Salisbury dan Ross
1992).
Pemberian air kelapa dan BA dalam kadar yang tinggi dapat mengakibatkan
planlet berukuran kecil dan daun tidak mengalami pertumbuhan yang maksimal.
Kehadiran sitokinin berlebih dalam media dapat mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan tanaman. sedangkan kelebihan unsur hara dalam media memacu
pertumbuhan yang tidak normal.
37
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dari uraian pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Konsentrasi BA dalam medium multiplikasi berpengaruh signifikan terhadap
jumlah tunas dan jumlah daun, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap tinggi
tunas. Konsentrasi BA yang paling optimal dalam multiplikasi krisan adalah 0.5
ppm.
2. Konsentrasi air kelapa dalam medium multiplikasi berpengaruh signifikan terhadap
semua parameter pengamatan (tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun). Pada
tinggi tunas, konsentrasi air kelapa yang paling optimal adalah 5%, sedangkan pada
jumlah tunas dan jumlah daun, air kelapa optimal pada konsentrasi 5-15%.
3. Interaksi BA dengan air kelapa berpengaruh signifikan terhadap semua parameter
pengamatan (tinggi, jumlah daun dan jumlah tunas).
4. Interaksi yang paling optimal dalam meningkatkan tinggi tunas krisan adalah BA 0
ppm dan 1 ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa sebesar 5%. Interaksi yang
paling optimal dalam meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun adalah BA 0.5
ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa 5% dan 15%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat dirumuskan saran sebagai
berikut:
1. Untuk meningkatkan tinggi tunas dapat digunakan air kelapa dengan konsentrasi
5% tanpa penambahan BA.
2. Untuk meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun, penggunaan air kelapa pada
konsentrasi 5% dan 15% masih perlu ditambahkan BA sebesar 0.5 ppm.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjut guna mengetahui efektivitas air kelapa pada
tanaman hias lainnya
38
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal. 1985. Dasar-Dasar Tentang Zat Pengatur Tumbuhan. Bandung:Angkasa.
Akba, Filiz., Çi_dem I_ıkalan., S. Namlı., dan Bekir Erol Ak. 2009. Effect of plant growth regulators on in vitro shoot multiplication of Amygdalus communis L. cv. Yaltsinki. African Journal of Biotechnology, VIII (22), 6168-6174.
Anonim. 2006. Budidaya Tanaman Krisan. Yogyakarta: Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian.
Anonim. 2013. Classification of Chrysanthemum. Online at http://www.mums.org/journal/articles/classifications.htm. [diakses tanggal 4 Februari 2013]
Aspiah,Y.P. Sari, H. Manurung. 2011. Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Anggrek Kantong Semar (Paphiopedilum supardii Braem & Loeb) pada Media Knudson secara In Vitro. Mulawarman Scientifie, (10): 2-6.
Banyo, Yunia & Nio song Ai. 2011. Konsentrasi Klorofil daun Sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 166-172.
Basri, Z. Muslimin. 2001. Pengaruh Sitokinin terhadap Organogenesis Krisan secara In Vitro. Jurnal Agroland 15(4), 164-170.
Bety Y.A & Suhardi. 2009. Keragaman Tanaman dan Respon Pengguna terhadap varietas Unggul Nasional Krisan di Kabupaten Magelang. Agrosains, 11 (2): 52-57.
Campbell NA, JB Reece & LG Mitchell. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga.
[BPS] Badan Pusat tatistik. 2011. Pendapatan Non Migas-Holtikultura 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Gomez K.A. & Gomez A.A. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian (Ed.2). Jakarta: UI Press.
Gunawan. 2004. Untung Besar dari Usaha Pembibitan. Agromedia pustaka. Online at http://books.google.co.id/books?id=jx4yBLnzkAgC&pg=PA67&dq=multiplikasi&hl=en&sa=X&ei=9SsYU_uEBMnV0QGGqIHgCQ&ved=0CEIQ6AEwCQ#v=onepage&q=multiplikasi&f=false [diakses pada 6 maret 2014]
Haryadi & Pamenang. 1983. Pengaruh Sukrosa & Air Kelapa pada Kultur Jaringan Anggrek. Bul. Agron, 14(1):4-8.
Hidayat E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.
39
Indrianingsih, Citra. 2004. Pengaruh Lama Penambahan Cahaya terhadap pertumbuhan Vegetatif tanaman Krisan (Chrysanthemum indicum cv. Town talk) [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro.
Kasli. 2009. Upaya Perbanyakan Tanaman Krisan (Crysanthemum sp.) secara in vitro. Jerami, 2 (3), 121-125.
Kristina N.N. & F.S. Syahid. 2008. Multiplikasi Tunas, Aklimatisasi dan Analisis Mutu Simplisia Daun Encok (Plumbago zeylanica L.) Asal Kultur In Vitro Periode Panjang. Bul. Littro, 212(2): 117 – 128.
_______. 2012. Pengaruh Air Kelapa terhadap Multiplikasi Tunam In Vitro, Produksi Rimpang, dan Kandungan Xanthothizol, temulawak di Lapangan. Jurnal Littri, 18(3): 125-134.
Lisan, Enny. 2005. Morfogenesis Langsung pada Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp.). J. Agrivor, 5(1):64-72.
Lizawati. 2012. Induksi Kalus Embriogenik dari Eksplan Tunas Apikal Tanaman Jarak Pagar dengan penggunaan 2,4 D dan TDZ. Agriculture Universitas Jambi, 1(2), 75-87.
Magdalena, T.S., L. Drozdowska., and M. Szota, 2002. Effect of cytokinins on in Vitro Morphogenesis and Ploidy of Pepper Capsicum annuum L. Electronic Journal of Polish Agricultural Universities Agronomy, 5(1). Online at Www.ejpau. media.pl/series/volume5/issue1/agronomy/art-04.html. [diakses pada tanggal 8 Desember 2013].
Matatula A.J. 2003. Substitution of MS Medium with Coconut Nater and Gandasil-D on Chrysanthemum Tissue Culture. Eugenia, 9 (4) : 203-211.
Marlina, N. & E. Rohayati. 2009. Teknik Aklimatisasi Planlet Anyelir (Dianthus caryophyllus L.) untuk Tanaman Induk. Buletin Teknik Pertanian 14 ( 2): 72-75.
Muhammad, Shakee & M. Ali. 2010. Effect of coconut water on callus growth of Cyamopsis tetragonolobust. Pharmacia 1(1), 25-27.
Muhit A. 2007. Teknik Produksi Tahap Awal Benih Vegetatif Krisan (Chrysanthemum morifolium R.). Buletin Teknik Pertanian, 12(1),14-18.
Miftakhurohmah & S. F. Syahid. 2006. Pengaruh Beberapa Taraf Konsentrasi BA terhadap Multiplikasi Tunas Cincau Hitam (Mesona palustris) In Vitro. Buletin Litro, 17(1):6-12.
Ni’mah, Fatriyatun, E. Ratnasari & L.S. Budipramana. 2012. Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Konsentrasi Sukrosa dan Kinetin terhadap Induksi Umbi Mikro Kentang (Solanum Tuberosum L.) Kultivar Granola Kembang secara In Vitro. Lentera Bio, 1(1): 41-48.
Pereira PA, FV Sousa & JD Becker. 2012. Decision Making in the Plant Cell Cycle. Canal BQ 9: 48-62.
40
Salisbury F.B. & C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung: Penerbit ITB.
Seswita D. 2010. Penggunaan Air Kelapa Sebagao Zat Pengatur Tumbuh pada Multiplikasi Tunas Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) In Vitro. Jurnal Littri, 16(4): 135 – 140.
Shintiavira., H, Soedarjo., M, Suryawati & B. Wiranto. 2012. Studi pengaruh substitusi hara makro dan mikro media MS dengan Pupuk majemuk dalam kultur in vitro krisan. J Hort, 21(4): 334-341.
Soedarjo M, H. Shintiavira, Y. Supriyadi & Y. Nasihin. 2012. Peluang Bisnis Inovasi Krisan Badan Litbang Pertanian. Jakarta Selatan: Agro inovasi.
Srivastava, L.M. 2002. Plant Growth and Development Hormones and environment. California: Academic Press.
Surachman, D. 2011. Teknik Pemanfaatan Air Kelapa untuk Perbanyakan Nilam secara In Vitro. Buletin Teknik Pertanian, (16) :31-33.
Vigliar R, V.L. Sdepanian & U.F Neto. 2006. Biochemical Profile of Coconut Water from Coconut palms planted in Inland Region. Journal de pediatria, 82: 308-312.
Warisno. 2003. Budidaya Kelapa Genjah. Bandung: Kanisius. Online at http://books.google.co.id/books?id=qo2wRGSoNkQC&pg=PA15&dq=air+kelapa&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q=air%20kelapa&f=false [diakses pada 6 Maret 2014]
Wattimena G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bandung: Pusat Antar Universitas IPB.
_______. 1995. In vitro Microtuber as an alternative Technology for Potato Production. Tersedia di http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNABW179.pdf, [diakses tanggal 2 Maret 2012]
Wattimena, G.A., L.W. Gunawan, N.A. Mattjik, dan A. Ernawati. 1991. Bioteknologi Tanaman. Bandung: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB
Wediyanto A., B. Marwoto, R.G. Rochalia, M. Syai, F. Nuraini, D. Gandasari, K. Lesmana, S. Ernawati. 2007. Standart Operasional Prosedur Budidaya Krisan Potong. Jakarta: Departemen Pertanian.
Wijayani,Yuanita., Solichatun & W. Musyantini. 2007. Pertumbuhan Tunas dan Struktur Anatomi Protocorm Like Body Anggrek Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl. Dengan pemberian Kinetin dan NAA. Biotekhnologi, 4(2):30-40.
Widiastoety, D. 1987. Percobaan Pendahuluan Kultur Jaringan pada Tanaman Seruni (Chrysanthemum morifolium). Bull. Penel. Hort. 15(2).
Yusnita. 2003. Kultur Jaringan: Cara Memperbanyak Tanaman secara Efisien. Jakarta: Agromedia Pustaka.
41
Yuniastuti, E., Praswanto., I. Harminingsih. 2010. Pengaruh Konsentrasi BAP terhadap Multiplikasi Tunas Anthurium pada Beberapa Media Dasar secara In Vitro. Caraka Tani, 25(1),1-8.
Zamroni & Y. Maryani. 2005. Penggandaan Tunas Krisan Melalui Kultur Jaringan. Ilmu Pertanian, 12(1): 51-55.
Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan:Solusi Perbanyakan Tanaman. Jakarta: Agromedia Pustaka.
42
LAMPIRAN I LANGKAH KERJA PENELITIAN
A. Persiapan
B. Pembuatan Media
43
C. Sterilisasi Eksplan
44
45
D. Penanaman
46
LAMPIRAN II Hasil Multiplikasi Krisan In Vitro
B0K1 B0K2
B0K3 B0K4
B0K5 B1K1
B1K
B1K
B2K
K2
K4
K1
B1K3
B1K
B2K2
3
5
2
47
B2K
B3K2
B2K
K3
2
K5
B2K
B3K
B3K
K4
K3
K1
48
49
Keterangan B0K1: BA 0 ppm + 5% air kelapa
B1K1:BA0.5 ppm + 5% air kelapa
B2K1: BA 1 ppm + 5% air kelapa
B3K1 : BA 1.5 ppm + 5% air kelapa
B0K2:BA 0 ppm + 10% air kelapa
B1K2:BA0.5 ppm + 10 % air kelapa
B2K2: BA 1 ppm + 10% air kelapa
B3K2 : BA 1.5 ppm + 10 % air kelapa
B0K3:BA 0 ppm+ 15% air kelapa
B1K3:BA0.5 ppm + 15% air kelapa
B2K3: BA 1 ppm + 15% air kelapa
B3K3 : BA 1.5 ppm + 15% air kelapa
B0K4:BA 0 ppm+ 20% air kelapa
B1K4:BA0.5 ppm + 20% air kelapa
B2K4: BA 1 ppm + 20% air kelapa
B3K4: BA 1.5 ppm + 20% air kelapa
B0K5: BA 0 ppm+ 25% air kelapa
B1K5:BA0.5 ppm + 25% air kelapa
B2K5: BA 1 ppm + 25% air kelapa
B3K5: BA 1.5 ppm + 25% air kelapa
B3K5B3K4
50
LAMPIRAN III
Pengambilan dan Analisis Data
A. Rekap pengambilan data Tabel 1. Rekap pengambilan data hasil multiplikasi krisan pada parametes pengamatan tinggi tunas
BA (ppm) Ulangan Tinggi planlet (cm) total Rata-Rata Air kelapa (%)
5 10 15 20 25 0 1 8.5 3.0 3.7 3.0 1.7 19.9 3.98
2 8.0 2.4 2.0 2.7 2.0 17.1 3.42 3 3.2 4.0 1.3 2.7 2.0 13.2 2.64
0.5 1 1.5 2.1 3.3 2.8 2.7 12.4 2.48 2 2.2 2.3 4.0 2.5 2.3 13.3 2.66 3 2.8 2.2 3.0 2.8 1.8 12.6 2.52
1 1 7.5 2.0 3.0 2.4 1.1 15.9 3.18 2 3.1 1.7 4.0 2.6 1.1 12.5 2.5 3 4.5 1.8 2.4 2.4 1.0 12.1 2.42
1.5 1 4.0 3.0 2.2 2.0 2.1 13.3 2.66 2 2.7 3.0 3.0 2.0 1.6 12.3 2.46 3 3.3 2.7 2.4 2.0 1.7 12.1 2.42
Total 51.3 30.2 34.3 29.9 21 rata-rata 4.28 2.52 2.86 2.50 1.75
51
Tabel 2. Rekap pengambilan data hasil multiplikasi krisan pada parametes pengamatan jumlah tunas
BA (ppm) Ulangan Jumlah tunas Total Rata-Rata Air kelapa (%)
5 10 15 20 250 1 0 1 3 2 0 6 1.2
2 0 1 2 1 0 4 0.8 3 2 1 2 1 0 6 1.2
0.5 1 5 2 2 1 4 14 2.8 2 3 2 3 1 2 11 2.2 3 2 2 1 1 1 7 1.4
1 1 0 2 2 2 2 8 1.6 2 3 2 2 1 2 10 2 3 1 1 2 2 0 6 1.2
1.5 1 2 2 2 2 0 8 1.6 2 2 2 1 1 1 7 1.4 3 1 1 1 1 4 0.8
Total 21 19 23 16 12 rata-rata 1.75 1.58 1.92 1.33 1
Tabel 3. Rekap pengambilan data hasil multiplikasi krisan pada parametes pengamatan jumlah daun
BA (ppm) Ulangan Jumlah daun total Rata-Rata Air kelapa (%)
5 10 15 20 25 0 1 16 24 26 23 8 97 19.4
2 15 16 22 21 12 86 17.2 3 34 26 22 21 11 114 22.8
0.5 1 40 20 35 28 35 158 31.6 2 35 22 31 20 8 116 23.2 3 23 21 30 26 6 106 21.2
1 1 7 28 27 28 12 102 20.4 2 23 23 24 18 12 100 20 3 16 20 20 26 8 90 18
1.5 1 32 30 20 16 11 109 21.8 2 14 30 20 12 6 82 16.4 3 24 24 18 18 8 92 18.4
total 279 284 295 257 137 rata-rata 23.3 1.60 1.92 1.33 11.42
52
B. Analisis Data pada program SPSS 16 1. ANAVA Interaksi terhadap parameter pengamatan
General Linear Model Multivariate Testsc
Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.
Intercept Pillai's Trace .981 6.388E2a 3.000 38.000 .000
Wilks' Lambda .019 6.388E2a 3.000 38.000 .000
Hotelling's Trace 50.432 6.388E2a 3.000 38.000 .000
Roy's Largest Root 50.432 6.388E2a 3.000 38.000 .000
Interaksi Pillai's Trace 1.860 3.433 57.000 120.000 .000
Wilks' Lambda .038 4.015 57.000 114.130 .000
Hotelling's Trace 7.334 4.718 57.000 110.000 .000
Roy's Largest Root 5.041 10.613b 19.000 40.000 .000
Tests of Between-Subjects Effects
Source Dependent Variable
Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model
Tinggi 84.793a 19 4.463 4.948 .000
Daun 3188.067b 19 167.793 6.316 .000
Tunas 18.983c 19 .999 2.220 .017
Intercept Tinggi 459.267 1 459.267 509.165 .000
Daun 22971.267 1 22971.267 864.665 .000
Tunas 84.017 1 84.017 186.704 .000
Interaksi Tinggi 84.793 19 4.463 4.948 .000
Daun 3188.067 19 167.793 6.316 .000
Tunas 18.983 19 .999 2.220 .017
Error Tinggi 36.080 40 .902
Daun 1062.667 40 26.567
Tunas 18.000 40 .450
Total Tinggi 580.140 60
Daun 27222.000 60
Tunas 121.000 60
53
Corrected Total
Tinggi 120.873 59
Daun 4250.733 59
Tunas 36.983 59
2. ANAVA Pengaruh BA dan Air kelapa terhadap parameter pengamatan
Multivariate Testsc Effect Value F Hypothesis
df Error df Sig.
Intercept Pillai's Trace .962 4.211E2a 3.000 50.000 .000 Wilks' Lambda
.038 4.211E2a 3.000 50.000 .000
Hotelling's Trace
25.264 4.211E2a 3.000 50.000 .000
Roy's Largest Root
25.264 4.211E2a 3.000 50.000 .000
BA Pillai's Trace .308 1.980 9.000 156.000 .045 Wilks' Lambda
.715 2.003 9.000 121.837 .044
Hotelling's Trace
.368 1.990 9.000 146.000 .044
Roy's Largest Root
.255 4.412b 3.000 52.000 .008
Kelapa Pillai's Trace .846 5.104 12.000 156.000 .000 Wilks' Lambda
.292 6.541 12.000 132.579 .000
Hotelling's Trace
1.965 7.969 12.000 146.000 .000
Roy's Largest Root
1.712 22.256b 4.000 52.000 .000
Tests of Between-Subjects Effects
Source
Dependent Variable
Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model tinggi 49.747a 7 7.107 5.196 .000
daun 2111.233b 7 301.605 7.330 .000
54
tunas 10.150c 7 1.450 2.810 .015
Intercept tinggi 459.267 1 459.267 335.767 .000
daun 22971.267 1 22971.267 558.311 .000
tunas 84.017 1 84.017 162.815 .000
BA tinggi 7.052 3 2.351 1.719 .175
daun 370.333 3 123.444 3.000 .039
tunas 1.250 3 .417 .807 .495
Kelapa tinggi 42.695 4 10.674 7.804 .000
daun 1740.900 4 435.225 10.578 .000
tunas 8.900 4 2.225 4.312 .004
Error tinggi 71.126 52 1.368
daun 2139.500 52 41.144
tunas 26.833 52 .516
Total tinggi 580.140 60
daun 27222.000 60
tunas 121.000 60
Corrected Total tinggi 120.873 59
daun 4250.733 59
tunas 36.983 59
3. Uji BNT Pengaruh BA dan Air kelapa terhadap Multiplikasi
Multiple Comparisons
LSD
Air kelapa
Dependent Variable
(I) kelapa
(J) kelapa
Mean Difference
(I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
tinggi 5 % 10 % 1.7583* .47746 .001 .8002 2.7164
15 % 1.4250* .47746 .004 .4669 2.3831
20 % 1.7833* .47746 .000 .8252 2.7414
55
25 % 2.5750* .47746 .000 1.6169 3.5331
10 % 5 % -1.7583* .47746 .001 -2.7164 -.8002
15 % -.3333 .47746 .488 -1.2914 .6248
20 % .0250 .47746 .958 -.9331 .9831
25 % .8167 .47746 .093 -.1414 1.7748
15 % 5 % -1.4250* .47746 .004 -2.3831 -.4669
10 % .3333 .47746 .488 -.6248 1.2914
20 % .3583 .47746 .456 -.5998 1.3164
25 % 1.1500* .47746 .020 .1919 2.1081
20 % 5 % -1.7833* .47746 .000 -2.7414 -.8252
10 % -.0250 .47746 .958 -.9831 .9331
15 % -.3583 .47746 .456 -1.3164 .5998
25 % .7917 .47746 .103 -.1664 1.7498
25 % 5 % -2.5750* .47746 .000 -3.5331 -1.6169
10 % -.8167 .47746 .093 -1.7748 .1414
15 % -1.1500* .47746 .020 -2.1081 -.1919
20 % -.7917 .47746 .103 -1.7498 .1664
daun 5 % 10 % -.42 2.619 .874 -5.67 4.84
15 % .08 2.619 .975 -5.17 5.34
20 % 1.00 2.619 .704 -4.25 6.25
25 % 13.58* 2.619 .000 8.33 18.84
10 % 5 % .42 2.619 .874 -4.84 5.67
15 % .50 2.619 .849 -4.75 5.75
20 % 1.42 2.619 .591 -3.84 6.67
25 % 14.00* 2.619 .000 8.75 19.25
15 % 5 % -.08 2.619 .975 -5.34 5.17
10 % -.50 2.619 .849 -5.75 4.75
20 % .92 2.619 .728 -4.34 6.17
25 % 13.50* 2.619 .000 8.25 18.75
20 % 5 % -1.00 2.619 .704 -6.25 4.25
10 % -1.42 2.619 .591 -6.67 3.84
15 % -.92 2.619 .728 -6.17 4.34
56
25 % 12.58* 2.619 .000 7.33 17.84
25 % 5 % -13.58* 2.619 .000 -18.84 -8.33
10 % -14.00* 2.619 .000 -19.25 -8.75
15 % -13.50* 2.619 .000 -18.75 -8.25
20 % -12.58* 2.619 .000 -17.84 -7.33
tunas 5 % 10 % -.42 .293 .161 -1.01 .17
15 % -.50 .293 .094 -1.09 .09
20 % -.17 .293 .572 -.76 .42
25 % .58 .293 .052 .00 1.17
10 % 5 % .42 .293 .161 -.17 1.01
15 % -.08 .293 .777 -.67 .51
20 % .25 .293 .398 -.34 .84
25 % 1.00* .293 .001 .41 1.59
15 % 5 % .50 .293 .094 -.09 1.09
10 % .08 .293 .777 -.51 .67
20 % .33 .293 .261 -.26 .92
25 % 1.08* .293 .001 .49 1.67
20 % 5 % .17 .293 .572 -.42 .76
10 % -.25 .293 .398 -.84 .34
15 % -.33 .293 .261 -.92 .26
25 % .75* .293 .014 .16 1.34
25 % 5 % -.58 .293 .052 -1.17 .01
10 % -1.00* .293 .001 -1.59 -.41
15 % -1.08* .293 .001 -1.67 -.49
20 % -.75* .293 .014 -1.34 -.16
BA Multiple Comparisons LSD
Dependent Variable (I) BA (J) BA
Mean Differenc
e (I-J) Std. Error Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
57
tinggi 0 ppm 0.5 ppm .8333 .42705 .056 -.0236 1.6903
1 ppm .6533 .42705 .132 -.2036 1.5103
1.5 ppm .8333 .42705 .056 -.0236 1.6903
0.5 ppm 0 ppm -.8333 .42705 .056 -1.6903 .0236
1 ppm -.1800 .42705 .675 -1.0369 .6769
1.5 ppm .0000 .42705 1.000 -.8569 .8569
1 ppm 0 ppm -.6533 .42705 .132 -1.5103 .2036
0.5 ppm .1800 .42705 .675 -.6769 1.0369
1.5 ppm .1800 .42705 .675 -.6769 1.0369
1.5 ppm 0 ppm -.8333 .42705 .056 -1.6903 .0236
0.5 ppm .0000 .42705 1.000 -.8569 .8569
1 ppm -.1800 .42705 .675 -1.0369 .6769
daun 0 ppm 0.5 ppm -3.47 2.342 .145 -8.17 1.23
1 ppm 3.47 2.342 .145 -1.23 8.17
1.5 ppm .93 2.342 .692 -3.77 5.63
0.5 ppm 0 ppm 3.47 2.342 .145 -1.23 8.17
1 ppm 6.93* 2.342 .005 2.23 11.63
1.5 ppm 4.40 2.342 .066 -.30 9.10
1 ppm 0 ppm -3.47 2.342 .145 -8.17 1.23
0.5 ppm -6.93* 2.342 .005 -11.63 -2.23
1.5 ppm -2.53 2.342 .284 -7.23 2.17
1.5 ppm 0 ppm -.93 2.342 .692 -5.63 3.77
0.5 ppm -4.40 2.342 .066 -9.10 .30
1 ppm 2.53 2.342 .284 -2.17 7.23
tunas 0 ppm 0.5 ppm -.40 .262 .133 -.93 .13
1 ppm -.20 .262 .449 -.73 .33
1.5 ppm -.13 .262 .613 -.66 .39
0.5 ppm 0 ppm .40 .262 .133 -.13 .93
1 ppm .20 .262 .449 -.33 .73
1.5 ppm .27 .262 .314 -.26 .79
1 ppm 0 ppm .20 .262 .449 -.33 .73
0.5 ppm -.20 .262 .449 -.73 .33
58
1.5 ppm .07 .262 .800 -.46 .59
1.5 ppm 0 ppm .13 .262 .613 -.39 .66
0.5 ppm -.27 .262 .314 -.79 .26
1 ppm -.07 .262 .800 -.59 .46
4. Uji BNT Pengaruh Interaksi terhadap Multiplikasi
Multiple Comparisons
Dependent Variable
(I) interaksi
(J) interaksi
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
95% Confidence Interval Lower Bound
Upper Bound
Tinggi 11 12 3.4333* 0.77546 0.000 1.8661 5.0006 13 4.2333* 0.77546 0.000 2.6661 5.8006 14 3.7667* 0.77546 0.000 2.1994 5.3339 15 4.6667* 0.77546 0.000 3.0994 6.2339 21 4.4000* 0.77546 0.000 2.8327 5.9673 22 4.3667* 0.77546 0.000 2.7994 5.9339 23 3.1333* 0.77546 0.000 1.5661 4.7006 24 3.8667* 0.77546 0.000 2.2994 5.4339 25 4.5000* 0.77546 0.000 2.9327 6.0673 31 1.5333 0.77546 0.055 -0.0339 3.1006 32 4.7333* 0.77546 0.000 3.1661 6.3006 33 3.4667* 0.77546 0.000 1.8994 5.0339 34 4.1000* 0.77546 0.000 2.5327 5.6673 35 5.5333* 0.77546 0.000 3.9661 7.1006 41 3.2333* 0.77546 0.000 1.6661 4.8006 42 3.6667* 0.77546 0.000 2.0994 5.2339 43 4.0333* 0.77546 0.000 2.4661 5.6006 44 4.5667* 0.77546 0.000 2.9994 6.1339 45 4.7667* 0.77546 0.000 3.1994 6.3339 12 11 -3.4333* 0.77546 0.000 -5.0006 -1.8661 13 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 14 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 15 1.2333 0.77546 0.120 -0.3339 2.8006 21 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 22 0.9333 0.77546 0.236 -0.6339 2.5006
59
23 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 24 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 25 1.0667 0.77546 0.177 -0.5006 2.6339 31 -1.9000* 0.77546 0.019 -3.4673 -0.3327 32 1.3 0.77546 0.101 -0.2673 2.8673 33 0.0333 0.77546 0.966 -1.5339 1.6006 34 0.6667 0.77546 0.395 -0.9006 2.2339 35 2.1000* 0.77546 0.010 0.5327 3.6673 41 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 42 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 43 0.6 0.77546 0.444 -0.9673 2.1673 44 1.1333 0.77546 0.152 -0.4339 2.7006 45 1.3333 0.77546 0.093 -0.2339 2.9006 13 11 -4.2333* 0.77546 0.000 -5.8006 -2.6661 12 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 14 -0.4667 0.77546 0.551 -2.0339 1.1006 15 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 21 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 22 0.1333 0.77546 0.864 -1.4339 1.7006 23 -1.1 0.77546 0.164 -2.6673 0.4673 24 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 25 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 31 -2.7000* 0.77546 0.001 -4.2673 -1.1327 32 0.5 0.77546 0.523 -1.0673 2.0673 33 -0.7667 0.77546 0.329 -2.3339 0.8006 34 -0.1333 0.77546 0.864 -1.7006 1.4339 35 1.3 0.77546 0.101 -0.2673 2.8673 41 -1 0.77546 0.205 -2.5673 0.5673 42 -0.5667 0.77546 0.469 -2.1339 1.0006 43 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 44 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 45 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 14 11 -3.7667* 0.77546 0.000 -5.3339 -2.1994 12 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 13 0.4667 0.77546 0.551 -1.1006 2.0339 15 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 21 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 22 0.6 0.77546 0.444 -0.9673 2.1673 23 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 24 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 25 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006
60
31 -2.2333* 0.77546 0.006 -3.8006 -0.6661 32 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 33 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 34 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 35 1.7667* 0.77546 0.028 0.1994 3.3339 41 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 42 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 43 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 44 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 45 1 0.77546 0.205 -0.5673 2.5673 15 11 -4.6667* 0.77546 0.000 -6.2339 -3.0994 12 -1.2333 0.77546 0.120 -2.8006 0.3339 13 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 14 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 21 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 22 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 23 -1.5333 0.77546 0.055 -3.1006 0.0339 24 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 25 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 31 -3.1333* 0.77546 0.000 -4.7006 -1.5661 32 0.0667 0.77546 0.932 -1.5006 1.6339 33 -1.2 0.77546 0.130 -2.7673 0.3673 34 -0.5667 0.77546 0.469 -2.1339 1.0006 35 0.8667 0.77546 0.270 -0.7006 2.4339 41 -1.4333 0.77546 0.072 -3.0006 0.1339 42 -1 0.77546 0.205 -2.5673 0.5673 43 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 44 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 45 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 21 11 -4.4000* 0.77546 0.000 -5.9673 -2.8327 12 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 13 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 14 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 15 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 22 -0.0333 0.77546 0.966 -1.6006 1.5339 23 -1.2667 0.77546 0.110 -2.8339 0.3006 24 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 25 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 31 -2.8667* 0.77546 0.001 -4.4339 -1.2994 32 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 33 -0.9333 0.77546 0.236 -2.5006 0.6339
61
34 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 35 1.1333 0.77546 0.152 -0.4339 2.7006 41 -1.1667 0.77546 0.140 -2.7339 0.4006 42 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 43 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 44 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 45 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 22 11 -4.3667* 0.77546 0.000 -5.9339 -2.7994 12 -0.9333 0.77546 0.236 -2.5006 0.6339 13 -0.1333 0.77546 0.864 -1.7006 1.4339 14 -0.6 0.77546 0.444 -2.1673 0.9673 15 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 21 0.0333 0.77546 0.966 -1.5339 1.6006 23 -1.2333 0.77546 0.120 -2.8006 0.3339 24 -0.5 0.77546 0.523 -2.0673 1.0673 25 0.1333 0.77546 0.864 -1.4339 1.7006 31 -2.8333* 0.77546 0.001 -4.4006 -1.2661 32 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 33 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 34 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 35 1.1667 0.77546 0.140 -0.4006 2.7339 41 -1.1333 0.77546 0.152 -2.7006 0.4339 42 -0.7 0.77546 0.372 -2.2673 0.8673 43 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 44 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 45 0.4 0.77546 0.609 -1.1673 1.9673 23 11 -3.1333* 0.77546 0.000 -4.7006 -1.5661 12 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 13 1.1 0.77546 0.164 -0.4673 2.6673 14 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 15 1.5333 0.77546 0.055 -0.0339 3.1006 21 1.2667 0.77546 0.110 -0.3006 2.8339 22 1.2333 0.77546 0.120 -0.3339 2.8006 24 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006 25 1.3667 0.77546 0.086 -0.2006 2.9339 31 -1.6000* 0.77546 0.046 -3.1673 -0.0327 32 1.6000* 0.77546 0.046 0.0327 3.1673 33 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 34 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 35 2.4000* 0.77546 0.004 0.8327 3.9673 41 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673
62
42 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 43 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 44 1.4333 0.77546 0.072 -0.1339 3.0006 45 1.6333* 0.77546 0.042 0.0661 3.2006 24 11 -3.8667* 0.77546 0.000 -5.4339 -2.2994 12 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 13 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 14 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 15 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 21 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 22 0.5 0.77546 0.523 -1.0673 2.0673 23 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 25 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 31 -2.3333* 0.77546 0.005 -3.9006 -0.7661 32 0.8667 0.77546 0.270 -0.7006 2.4339 33 -0.4 0.77546 0.609 -1.9673 1.1673 34 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 35 1.6667* 0.77546 0.038 0.0994 3.2339 41 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 42 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 43 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 44 0.7 0.77546 0.372 -0.8673 2.2673 45 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 25 11 -4.5000* 0.77546 0.000 -6.0673 -2.9327 12 -1.0667 0.77546 0.177 -2.6339 0.5006 13 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 14 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 15 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 21 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 22 -0.1333 0.77546 0.864 -1.7006 1.4339 23 -1.3667 0.77546 0.086 -2.9339 0.2006 24 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 31 -2.9667* 0.77546 0.000 -4.5339 -1.3994 32 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 33 -1.0333 0.77546 0.190 -2.6006 0.5339 34 -0.4 0.77546 0.609 -1.9673 1.1673 35 1.0333 0.77546 0.190 -0.5339 2.6006 41 -1.2667 0.77546 0.110 -2.8339 0.3006 42 -0.8333 0.77546 0.289 -2.4006 0.7339 43 -0.4667 0.77546 0.551 -2.0339 1.1006 44 0.0667 0.77546 0.932 -1.5006 1.6339
63
45 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 31 11 -1.5333 0.77546 0.055 -3.1006 0.0339 12 1.9000* 0.77546 0.019 0.3327 3.4673 13 2.7000* 0.77546 0.001 1.1327 4.2673 14 2.2333* 0.77546 0.006 0.6661 3.8006 15 3.1333* 0.77546 0.000 1.5661 4.7006 21 2.8667* 0.77546 0.001 1.2994 4.4339 22 2.8333* 0.77546 0.001 1.2661 4.4006 23 1.6000* 0.77546 0.046 0.0327 3.1673 24 2.3333* 0.77546 0.005 0.7661 3.9006 25 2.9667* 0.77546 0.000 1.3994 4.5339 32 3.2000* 0.77546 0.000 1.6327 4.7673 33 1.9333* 0.77546 0.017 0.3661 3.5006 34 2.5667* 0.77546 0.002 0.9994 4.1339 35 4.0000* 0.77546 0.000 2.4327 5.5673 41 1.7000* 0.77546 0.034 0.1327 3.2673 42 2.1333* 0.77546 0.009 0.5661 3.7006 43 2.5000* 0.77546 0.003 0.9327 4.0673 44 3.0333* 0.77546 0.000 1.4661 4.6006 45 3.2333* 0.77546 0.000 1.6661 4.8006 32 11 -4.7333* 0.77546 0.000 -6.3006 -3.1661 12 -1.3 0.77546 0.101 -2.8673 0.2673 13 -0.5 0.77546 0.523 -2.0673 1.0673 14 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 15 -0.0667 0.77546 0.932 -1.6339 1.5006 21 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 22 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 23 -1.6000* 0.77546 0.046 -3.1673 -0.0327 24 -0.8667 0.77546 0.270 -2.4339 0.7006 25 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 31 -3.2000* 0.77546 0.000 -4.7673 -1.6327 33 -1.2667 0.77546 0.110 -2.8339 0.3006 34 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 35 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 41 -1.5 0.77546 0.060 -3.0673 0.0673 42 -1.0667 0.77546 0.177 -2.6339 0.5006 43 -0.7 0.77546 0.372 -2.2673 0.8673 44 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 45 0.0333 0.77546 0.966 -1.5339 1.6006 33 11 -3.4667* 0.77546 0.000 -5.0339 -1.8994 12 -0.0333 0.77546 0.966 -1.6006 1.5339
64
13 0.7667 0.77546 0.329 -0.8006 2.3339 14 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 15 1.2 0.77546 0.130 -0.3673 2.7673 21 0.9333 0.77546 0.236 -0.6339 2.5006 22 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 23 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 24 0.4 0.77546 0.609 -1.1673 1.9673 25 1.0333 0.77546 0.190 -0.5339 2.6006 31 -1.9333* 0.77546 0.017 -3.5006 -0.3661 32 1.2667 0.77546 0.110 -0.3006 2.8339 34 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 35 2.0667* 0.77546 0.011 0.4994 3.6339 41 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 42 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 43 0.5667 0.77546 0.469 -1.0006 2.1339 44 1.1 0.77546 0.164 -0.4673 2.6673 45 1.3 0.77546 0.101 -0.2673 2.8673 34 11 -4.1000* 0.77546 0.000 -5.6673 -2.5327 12 -0.6667 0.77546 0.395 -2.2339 0.9006 13 0.1333 0.77546 0.864 -1.4339 1.7006 14 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 15 0.5667 0.77546 0.469 -1.0006 2.1339 21 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 22 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 23 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 24 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 25 0.4 0.77546 0.609 -1.1673 1.9673 31 -2.5667* 0.77546 0.002 -4.1339 -0.9994 32 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 33 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 35 1.4333 0.77546 0.072 -0.1339 3.0006 41 -0.8667 0.77546 0.270 -2.4339 0.7006 42 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 43 -0.0667 0.77546 0.932 -1.6339 1.5006 44 0.4667 0.77546 0.551 -1.1006 2.0339 45 0.6667 0.77546 0.395 -0.9006 2.2339 35 11 -5.5333* 0.77546 0.000 -7.1006 -3.9661 12 -2.1000* 0.77546 0.010 -3.6673 -0.5327 13 -1.3 0.77546 0.101 -2.8673 0.2673 14 -1.7667* 0.77546 0.028 -3.3339 -0.1994 15 -0.8667 0.77546 0.270 -2.4339 0.7006
65
21 -1.1333 0.77546 0.152 -2.7006 0.4339 22 -1.1667 0.77546 0.140 -2.7339 0.4006 23 -2.4000* 0.77546 0.004 -3.9673 -0.8327 24 -1.6667* 0.77546 0.038 -3.2339 -0.0994 25 -1.0333 0.77546 0.190 -2.6006 0.5339 31 -4.0000* 0.77546 0.000 -5.5673 -2.4327 32 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 33 -2.0667* 0.77546 0.011 -3.6339 -0.4994 34 -1.4333 0.77546 0.072 -3.0006 0.1339 41 -2.3000* 0.77546 0.005 -3.8673 -0.7327 42 -1.8667* 0.77546 0.021 -3.4339 -0.2994 43 -1.5 0.77546 0.060 -3.0673 0.0673 44 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 45 -0.7667 0.77546 0.329 -2.3339 0.8006 41 11 -3.2333* 0.77546 0.000 -4.8006 -1.6661 12 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 13 1 0.77546 0.205 -0.5673 2.5673 14 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 15 1.4333 0.77546 0.072 -0.1339 3.0006 21 1.1667 0.77546 0.140 -0.4006 2.7339 22 1.1333 0.77546 0.152 -0.4339 2.7006 23 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 24 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 25 1.2667 0.77546 0.110 -0.3006 2.8339 31 -1.7000* 0.77546 0.034 -3.2673 -0.1327 32 1.5 0.77546 0.060 -0.0673 3.0673 33 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 34 0.8667 0.77546 0.270 -0.7006 2.4339 35 2.3000* 0.77546 0.005 0.7327 3.8673 42 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 43 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 44 1.3333 0.77546 0.093 -0.2339 2.9006 45 1.5333 0.77546 0.055 -0.0339 3.1006 42 11 -3.6667* 0.77546 0.000 -5.2339 -2.0994 12 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 13 0.5667 0.77546 0.469 -1.0006 2.1339 14 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 15 1 0.77546 0.205 -0.5673 2.5673 21 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006 22 0.7 0.77546 0.372 -0.8673 2.2673 23 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339
66
24 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 25 0.8333 0.77546 0.289 -0.7339 2.4006 31 -2.1333* 0.77546 0.009 -3.7006 -0.5661 32 1.0667 0.77546 0.177 -0.5006 2.6339 33 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 34 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 35 1.8667* 0.77546 0.021 0.2994 3.4339 41 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 43 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 44 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 45 1.1 0.77546 0.164 -0.4673 2.6673 43 11 -4.0333* 0.77546 0.000 -5.6006 -2.4661 12 -0.6 0.77546 0.444 -2.1673 0.9673 13 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 14 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 15 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 21 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 22 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 23 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 24 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 25 0.4667 0.77546 0.551 -1.1006 2.0339 31 -2.5000* 0.77546 0.003 -4.0673 -0.9327 32 0.7 0.77546 0.372 -0.8673 2.2673 33 -0.5667 0.77546 0.469 -2.1339 1.0006 34 0.0667 0.77546 0.932 -1.5006 1.6339 35 1.5 0.77546 0.060 -0.0673 3.0673 41 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 42 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 44 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 45 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006 44 11 -4.5667* 0.77546 0.000 -6.1339 -2.9994 12 -1.1333 0.77546 0.152 -2.7006 0.4339 13 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 14 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 15 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 21 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 22 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 23 -1.4333 0.77546 0.072 -3.0006 0.1339 24 -0.7 0.77546 0.372 -2.2673 0.8673 25 -0.0667 0.77546 0.932 -1.6339 1.5006 31 -3.0333* 0.77546 0.000 -4.6006 -1.4661
67
32 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 33 -1.1 0.77546 0.164 -2.6673 0.4673 34 -0.4667 0.77546 0.551 -2.0339 1.1006 35 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 41 -1.3333 0.77546 0.093 -2.9006 0.2339 42 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 43 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 45 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 45 11 -4.7667* 0.77546 0.000 -6.3339 -3.1994 12 -1.3333 0.77546 0.093 -2.9006 0.2339 13 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 14 -1 0.77546 0.205 -2.5673 0.5673 15 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 21 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 22 -0.4 0.77546 0.609 -1.9673 1.1673 23 -1.6333* 0.77546 0.042 -3.2006 -0.0661 24 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 25 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 31 -3.2333* 0.77546 0.000 -4.8006 -1.6661 32 -0.0333 0.77546 0.966 -1.6006 1.5339 33 -1.3 0.77546 0.101 -2.8673 0.2673 34 -0.6667 0.77546 0.395 -2.2339 0.9006 35 0.7667 0.77546 0.329 -0.8006 2.3339 41 -1.5333 0.77546 0.055 -3.1006 0.0339 42 -1.1 0.77546 0.164 -2.6673 0.4673 43 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 44 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673daun 11 12 -0.33 4.208 0.937 -8.84 8.17 13 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 14 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 15 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 21 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 22 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 23 -10.33* 4.208 0.019 -18.84 -1.83 24 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 25 15.67* 4.208 0.001 7.16 24.17 31 9.67* 4.208 0.027 1.16 18.17 32 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 33 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 34 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 35 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51
68
41 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 42 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 43 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 44 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 45 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 12 11 0.33 4.208 0.937 -8.17 8.84 13 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 14 0.33 4.208 0.937 -8.17 8.84 15 11.67* 4.208 0.008 3.16 20.17 21 -10.67* 4.208 0.015 -19.17 -2.16 22 1 4.208 0.813 -7.51 9.51 23 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 24 -2.67 4.208 0.530 -11.17 5.84 25 16.00* 4.208 0.000 7.49 24.51 31 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 32 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 33 7.33 4.208 0.089 -1.17 15.84 34 -2 4.208 0.637 -10.51 6.51 35 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 41 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 42 -6 4.208 0.162 -14.51 2.51 43 2.67 4.208 0.530 -5.84 11.17 44 6.67 4.208 0.121 -1.84 15.17 45 13.67* 4.208 0.002 5.16 22.17 13 11 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 12 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 14 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 15 13.00* 4.208 0.004 4.49 21.51 21 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 22 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 23 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 24 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 25 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 31 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 32 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 33 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 34 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 35 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 41 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 42 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 43 4 4.208 0.348 -4.51 12.51
69
44 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 45 15.00* 4.208 0.001 6.49 23.51 14 11 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 12 -0.33 4.208 0.937 -8.84 8.17 13 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 15 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 21 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 22 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 23 -10.33* 4.208 0.019 -18.84 -1.83 24 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 25 15.67* 4.208 0.001 7.16 24.17 31 9.67* 4.208 0.027 1.16 18.17 32 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 33 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 34 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 35 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51 41 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 42 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 43 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 44 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 45 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 15 11 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 12 -11.67* 4.208 0.008 -20.17 -3.16 13 -13.00* 4.208 0.004 -21.51 -4.49 14 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 21 -22.33* 4.208 0.000 -30.84 -13.83 22 -10.67* 4.208 0.015 -19.17 -2.16 23 -21.67* 4.208 0.000 -30.17 -13.16 24 -14.33* 4.208 0.002 -22.84 -5.83 25 4.33 4.208 0.309 -4.17 12.84 31 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 32 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 33 -4.33 4.208 0.309 -12.84 4.17 34 -13.67* 4.208 0.002 -22.17 -5.16 35 -0.33 4.208 0.937 -8.84 8.17 41 -13.00* 4.208 0.004 -21.51 -4.49 42 -17.67* 4.208 0.000 -26.17 -9.16 43 -9.00* 4.208 0.039 -17.51 -0.49 44 -5 4.208 0.242 -13.51 3.51 45 2 4.208 0.637 -6.51 10.51 21 11 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51
70
12 10.67* 4.208 0.015 2.16 19.17 13 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 14 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51 15 22.33* 4.208 0.000 13.83 30.84 22 11.67* 4.208 0.008 3.16 20.17 23 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 24 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 25 26.67* 4.208 0.000 18.16 35.17 31 20.67* 4.208 0.000 12.16 29.17 32 12.33* 4.208 0.006 3.83 20.84 33 18.00* 4.208 0.000 9.49 26.51 34 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 35 22.00* 4.208 0.000 13.49 30.51 41 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 42 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 43 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 44 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 45 24.33* 4.208 0.000 15.83 32.84 22 11 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 12 -1 4.208 0.813 -9.51 7.51 13 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 14 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 15 10.67* 4.208 0.015 2.16 19.17 21 -11.67* 4.208 0.008 -20.17 -3.16 23 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 24 -3.67 4.208 0.389 -12.17 4.84 25 15.00* 4.208 0.001 6.49 23.51 31 9.00* 4.208 0.039 0.49 17.51 32 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 33 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 34 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 35 10.33* 4.208 0.019 1.83 18.84 41 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 42 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51 43 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 44 5.67 4.208 0.186 -2.84 14.17 45 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 23 11 10.33* 4.208 0.019 1.83 18.84 12 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 13 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 14 10.33* 4.208 0.019 1.83 18.84
71
15 21.67* 4.208 0.000 13.16 30.17 21 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 22 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51 24 7.33 4.208 0.089 -1.17 15.84 25 26.00* 4.208 0.000 17.49 34.51 31 20.00* 4.208 0.000 11.49 28.51 32 11.67* 4.208 0.008 3.16 20.17 33 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 34 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 35 21.33* 4.208 0.000 12.83 29.84 41 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 42 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 43 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 44 16.67* 4.208 0.000 8.16 25.17 45 23.67* 4.208 0.000 15.16 32.17 24 11 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 12 2.67 4.208 0.530 -5.84 11.17 13 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 14 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 15 14.33* 4.208 0.002 5.83 22.84 21 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 22 3.67 4.208 0.389 -4.84 12.17 23 -7.33 4.208 0.089 -15.84 1.17 25 18.67* 4.208 0.000 10.16 27.17 31 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 32 4.33 4.208 0.309 -4.17 12.84 33 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 34 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 35 14.00* 4.208 0.002 5.49 22.51 41 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 42 -3.33 4.208 0.433 -11.84 5.17 43 5.33 4.208 0.212 -3.17 13.84 44 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 45 16.33* 4.208 0.000 7.83 24.84 25 11 -15.67* 4.208 0.001 -24.17 -7.16 12 -16.00* 4.208 0.000 -24.51 -7.49 13 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 14 -15.67* 4.208 0.001 -24.17 -7.16 15 -4.33 4.208 0.309 -12.84 4.17 21 -26.67* 4.208 0.000 -35.17 -18.16 22 -15.00* 4.208 0.001 -23.51 -6.49
72
23 -26.00* 4.208 0.000 -34.51 -17.49 24 -18.67* 4.208 0.000 -27.17 -10.16 31 -6 4.208 0.162 -14.51 2.51 32 -14.33* 4.208 0.002 -22.84 -5.83 33 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 34 -18.00* 4.208 0.000 -26.51 -9.49 35 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 41 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 42 -22.00* 4.208 0.000 -30.51 -13.49 43 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 44 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 45 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 31 11 -9.67* 4.208 0.027 -18.17 -1.16 12 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 13 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 14 -9.67* 4.208 0.027 -18.17 -1.16 15 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 21 -20.67* 4.208 0.000 -29.17 -12.16 22 -9.00* 4.208 0.039 -17.51 -0.49 23 -20.00* 4.208 0.000 -28.51 -11.49 24 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 25 6 4.208 0.162 -2.51 14.51 32 -8.33 4.208 0.055 -16.84 0.17 33 -2.67 4.208 0.530 -11.17 5.84 34 -12.00* 4.208 0.007 -20.51 -3.49 35 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 41 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 42 -16.00* 4.208 0.000 -24.51 -7.49 43 -7.33 4.208 0.089 -15.84 1.17 44 -3.33 4.208 0.433 -11.84 5.17 45 3.67 4.208 0.389 -4.84 12.17 32 11 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 12 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 13 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 14 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 15 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 21 -12.33* 4.208 0.006 -20.84 -3.83 22 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 23 -11.67* 4.208 0.008 -20.17 -3.16 24 -4.33 4.208 0.309 -12.84 4.17 25 14.33* 4.208 0.002 5.83 22.84
73
31 8.33 4.208 0.055 -0.17 16.84 33 5.67 4.208 0.186 -2.84 14.17 34 -3.67 4.208 0.389 -12.17 4.84 35 9.67* 4.208 0.027 1.16 18.17 41 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 42 -7.67 4.208 0.076 -16.17 0.84 43 1 4.208 0.813 -7.51 9.51 44 5 4.208 0.242 -3.51 13.51 45 12.00* 4.208 0.007 3.49 20.51 33 11 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51 12 -7.33 4.208 0.089 -15.84 1.17 13 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 14 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51 15 4.33 4.208 0.309 -4.17 12.84 21 -18.00* 4.208 0.000 -26.51 -9.49 22 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 23 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 24 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 25 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 31 2.67 4.208 0.530 -5.84 11.17 32 -5.67 4.208 0.186 -14.17 2.84 34 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 35 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 41 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 42 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 43 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 44 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 45 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 34 11 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 12 2 4.208 0.637 -6.51 10.51 13 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 14 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 15 13.67* 4.208 0.002 5.16 22.17 21 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 22 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 23 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 24 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 25 18.00* 4.208 0.000 9.49 26.51 31 12.00* 4.208 0.007 3.49 20.51 32 3.67 4.208 0.389 -4.84 12.17 33 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84
74
35 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 41 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 42 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 43 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 44 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 45 15.67* 4.208 0.001 7.16 24.17 35 11 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 12 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 13 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 14 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 15 0.33 4.208 0.937 -8.17 8.84 21 -22.00* 4.208 0.000 -30.51 -13.49 22 -10.33* 4.208 0.019 -18.84 -1.83 23 -21.33* 4.208 0.000 -29.84 -12.83 24 -14.00* 4.208 0.002 -22.51 -5.49 25 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 31 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 32 -9.67* 4.208 0.027 -18.17 -1.16 33 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 34 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 41 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 42 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 43 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 44 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 45 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 41 11 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 12 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 13 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 14 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 15 13.00* 4.208 0.004 4.49 21.51 21 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 22 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 23 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 24 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 25 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 31 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 32 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 33 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 34 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 35 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 42 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84
75
43 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 44 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 45 15.00* 4.208 0.001 6.49 23.51 42 11 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 12 6 4.208 0.162 -2.51 14.51 13 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 14 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 15 17.67* 4.208 0.000 9.16 26.17 21 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 22 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 23 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 24 3.33 4.208 0.433 -5.17 11.84 25 22.00* 4.208 0.000 13.49 30.51 31 16.00* 4.208 0.000 7.49 24.51 32 7.67 4.208 0.076 -0.84 16.17 33 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 34 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 35 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 41 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 43 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 44 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 45 19.67* 4.208 0.000 11.16 28.17 43 11 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 12 -2.67 4.208 0.530 -11.17 5.84 13 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 14 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 15 9.00* 4.208 0.039 0.49 17.51 21 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 22 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 23 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 24 -5.33 4.208 0.212 -13.84 3.17 25 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 31 7.33 4.208 0.089 -1.17 15.84 32 -1 4.208 0.813 -9.51 7.51 33 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 34 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 35 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 41 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 42 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 44 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 45 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51
76
44 11 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 12 -6.67 4.208 0.121 -15.17 1.84 13 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 14 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 15 5 4.208 0.242 -3.51 13.51 21 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 22 -5.67 4.208 0.186 -14.17 2.84 23 -16.67* 4.208 0.000 -25.17 -8.16 24 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 25 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 31 3.33 4.208 0.433 -5.17 11.84 32 -5 4.208 0.242 -13.51 3.51 33 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 34 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 35 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 41 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 42 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 43 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 45 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 45 11 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 12 -13.67* 4.208 0.002 -22.17 -5.16 13 -15.00* 4.208 0.001 -23.51 -6.49 14 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 15 -2 4.208 0.637 -10.51 6.51 21 -24.33* 4.208 0.000 -32.84 -15.83 22 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 23 -23.67* 4.208 0.000 -32.17 -15.16 24 -16.33* 4.208 0.000 -24.84 -7.83 25 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 31 -3.67 4.208 0.389 -12.17 4.84 32 -12.00* 4.208 0.007 -20.51 -3.49 33 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 34 -15.67* 4.208 0.001 -24.17 -7.16 35 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 41 -15.00* 4.208 0.001 -23.51 -6.49 42 -19.67* 4.208 0.000 -28.17 -11.16 43 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 44 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51tunas 11 12 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 13 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 14 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44
77
15 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 21 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 22 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 23 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 24 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 25 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 31 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 32 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 33 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 34 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 35 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 41 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 42 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 43 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 44 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 45 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 24 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 33 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 13 11 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 12 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 14 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 15 2.00* 0.548 0.001 0.89 3.11 21 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 22 0 0.548 1.000 -1.11 1.11
78
23 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 24 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 25 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 31 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 32 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 34 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 35 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 41 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 42 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 44 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 45 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 14 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 15 11 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 12 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 13 -2.00* 0.548 0.001 -3.11 -0.89 14 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 21 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 22 -2.00* 0.548 0.001 -3.11 -0.89 23 -2.00* 0.548 0.001 -3.11 -0.89 24 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 25 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77
79
31 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 32 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 33 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 34 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 35 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 41 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 42 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 43 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 44 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 45 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 21 11 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 12 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 13 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 14 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 15 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 22 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 23 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 24 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 31 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 32 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 33 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 34 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 35 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 41 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 42 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 43 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 44 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 22 11 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 12 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 13 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 14 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 15 2.00* 0.548 0.001 0.89 3.11 21 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 23 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 24 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 25 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 31 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 32 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 1 0.548 0.075 -0.11 2.11
80
34 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 35 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 41 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 42 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 44 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 45 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 23 11 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 12 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 13 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 14 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 15 2.00* 0.548 0.001 0.89 3.11 21 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 22 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 24 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 25 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 31 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 32 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 34 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 35 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 41 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 42 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 44 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 45 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 24 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 33 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77
81
42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 11 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 12 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 13 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 14 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 15 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 21 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 22 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 23 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 24 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 31 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 32 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 33 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 34 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 35 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 41 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 42 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 43 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 44 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 45 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 31 11 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 12 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 13 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 14 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 15 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 21 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 22 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 23 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 24 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 25 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 33 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 34 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 35 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 41 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 42 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 43 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 44 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77
82
45 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 33 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 24 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 34 11 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 12 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77
83
13 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 14 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 15 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 21 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 22 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 23 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 24 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 31 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 32 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 33 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 35 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 41 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 42 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 43 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 44 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 35 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 41 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44
84
21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 42 11 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 12 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 13 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 14 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 15 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 21 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 22 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 23 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 24 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 31 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 32 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 33 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 34 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 35 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 41 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 44 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 43 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44
85
24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 44 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 24 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 33 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 11 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 12 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 13 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 14 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 15 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 21 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 22 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 23 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 24 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 25 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 31 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77
86
32 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 33 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 34 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 35 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 41 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 42 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 43 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11*. The mean difference is significant at the .05 level. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = .450. 44 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44