4411409028

97
EFEKTIVITAS SUBSTITUSI SITOKININ DENGAN AIR KELAPA PADA MEDIUM MULTIPLIKASI TUNAS KRISAN (Chrysanthemum indicum L.) SECARA IN VITRO SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi oleh Betty Shinta Indriani 4411409028 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

description

mmmmuikgvfgfxds

Transcript of 4411409028

Page 1: 4411409028

  

EFEKTIVITAS SUBSTITUSI SITOKININ DENGAN AIR

KELAPA PADA MEDIUM MULTIPLIKASI TUNAS

KRISAN (Chrysanthemum indicum L.)

SECARA IN VITRO

SKRIPSI

disajikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Biologi

oleh Betty Shinta Indriani

4411409028

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

Page 2: 4411409028

  

ii  

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul

“Efektivitas Substitusi Sitokinin dengan Air Kelapa pada Multiplikasi Tunas krisan

(Chrysanthemum indicum L.) secara In Vitro” disusun berdasarkan hasil penelitian saya

dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk

memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.

Page 3: 4411409028

  

iii  

Page 4: 4411409028

  

iv  

ABSTRAK

Indriani, B.S. 2014. Efektivitas Substitusi Sitokinin dengan Air Kelapa pada Medium Multiplikasi Krisan (Chrysanthemum indicum L.) secara In Vitro. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dr. Enni Suwarsi R, M.Si dan Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si.

  Krisan (Crhysanthemum indicum L) merupakan salah satu komoditas bunga potong yang sangat digemari di Indonesia. Rendahnya ketersediaan dan kualitas bibit merupakan masalah yang ada di lapangan. Penggunaan teknik kultur jaringan diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Salah satu masalah dalam teknik kultur jaringan adalah mahalnya zat pengatur tumbuh (ZPT). Penambahan ZPT sintetik pada medium multiplikasi umumnya menyebabkan biaya produksi bibit meningkat. Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk menguji efektivitas air kelapa yang dapat menggantikan peran sitokinin sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi air kelapa yang efektif dalam multiplikasi tunas krisan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental rancangan acak lengkap dengan dua faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi BA (0 ppm, 0.5 ppm, 1 ppm & 1.5 ppm), sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi air kelapa (5%, 10%, 15%, 20%, 25%). Eksplan yang digunakan adalah meristem lateral. Multiplikasi krisan diukur berdasarkan tiga parameter yaitu tinggi eksplan, jumlah tunas & jumlah daun. Data dianalisis dengan ANAVA dua jalan dan uji lanjut beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa BA berpengaruh signifikan terhadap jumlah tunas dan jumlah daun namun tidak signifikan terhadap tinggi tunas. Air kelapa berpengaruh signifikan terhadap semua parameter pengamatan. Hasil uji BNT menunjukkan bahwa BA 0.5 ppm berpengaruh paling efektif untuk meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun, sedangkan air kelapa pada konsentrasi 5%-15% berpengaruh efektif dalam meningkatkan tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun.

Interaksi BA dan air kelapa berpengaruh signifikan terhadap tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun. Interaksi yang paling optimal dalam meningkatkan tinggi tunas krisan sebesar 5.03-6.57 adalah BA 0 ppm dan 1 ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa sebesar 5%. Interaksi yang paling optimal dalam meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun adalah BA 0.5 ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa 5% dan 15%.

Untuk meningkatkan tinggi tunas dapat menggunakan 5% air kelapa tanpa penambahan BA, sedangkan untuk meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun penggunaan 5% & 15% air kelapa masih perlu ditambahkan dengan BA 0.5 ppm. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka perlu dilakukan penelitian selanjutnya untuk mengetahui pengaruh air kelapa pada multiplikasi tanaman lainnya.

Kata kunci: Chrysanthemum indicum L., Multiplikasi, benzil adenin (BA), air kelapa.

Page 5: 4411409028

  

v  

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan nikmat iman, nikmat islam serta rahmat dan hidayah-NYA. Shalawat dan

salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW yang senantiasa

memberikan inspirasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Efektivitas Substitusi Sitokinin dengan Air Kelapa pada Medium Multiplikasi Tunas

Krisan (Chrysanthemum indicum L.) secara In Vitro”.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun skripsi ini.

Namun dengan segala upaya, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi izin penulis

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Biologi yang memudahkan jalan penulis dalam menyusun skripsi.

3. Dr. Enni Suwarsi R, M.Si, dosen pembimbing I atas bimbingan, pengarahan dan

dorongannya selama ini.

4. Drs. Krispinus Kedati Pukan, M.Si dosen pembimbing II untuk dukungan, ilmu dan

perhatiannya.

5. Noor Aini Habibah, S.Si, M.Si, dosen penguji untuk waktu dan kesabaran yang

sangat berarti, tanpanya penulisan skripsi ini tidak menjadi lebih baik.

6. Mbak Tika, Mas Solikhin dan segenap pengurus Laboratoium Biologi FMIPA

UNNES atas bantuannya.

7. Bapak Ibu dosen dan seluruh staf pengajar Jurusan Biologi, untuk ilmu yang

diberikan.

8. Ibu, Bapak (alm), Mas Adit, Desi, dan Bagas serta saudara-saudaraku tercinta untuk

kasih sayang, kesabaran, doa dan dukungannya.

9. Mbak Ambar dan Mbak Nida, terimakasih untuk kebaikan dan kesabarannya

mengajari penulis mengolah data.

10. Teman-teman botani (Osi, Ika, Umi semoga lancar penelitiannya), kos IR 28, dan

saudara-saudaraku seperjuangan di kampus tercinta, terimakasih untuk semangat,

kebersamaan, pengingatan dan tegurannya.

Page 6: 4411409028

  

vi  

11. Semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari akan adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini, maka segala

kritik maupun saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Semarang,

Penulis

Page 7: 4411409028

  

vii  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………………………………….

PENGESAHAN……………………………………………………………………..

ABSTRAK…………………………………………………..……………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...

DAFTAR TABEL…………………………………………………………………...

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………….

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...

C. Penegasan Istilah……………………………………………………………..

D. Tujuan Penelitian…………………………………………………………….

E. Manfaat Penelitian……………………………………………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka………………………………………………………………

1. Kedudukan taksonomi dan morfologi krisan..............................................

2. Kultur Jaringan……………………………………………………………..

3. Fisiologi multiplikasi tunas krisan………………………………………..

a. Multiplikasi meristem apikal…………………………………………

b. Peran ZPT dalam multiplikasi………………………………………..

c. Komposisi kimia air kelapa……..…………………………………..

d. Mekanisme multiplikasi……………………………………………......

e. Mekanisme pembelahan dan pembentangan sel oleh sitokinin dan air

kelapa…………………………………………………………………

B. Kerangka Berfikir……………………………………………………………..

C. Hipotesis……………………………………………………………………....

BAB III METODE PENELITIAN

1

2

3

4

5

6

7

8

9

12

14

14

15

16

17

17

19

22

22

24

25

26

27

29

29

Page 8: 4411409028

  

viii  

A. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………………

B. Bahan dan Alat Penelitian…………………………………………………….

C. Variabel Penelitian…………………………………………………………....

D. Rancangan Penelitian………………………………………………………....

E. Langkah Kerja…………………………………………………………………

F. Analisis Data………………………………………………………………….

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian……………………………………………………………….

B. Pembahasan…………………………………………………………………..

1. Pengaruh BA terhadap multiplikasi……………………………………...

2. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi………………………………

3. Kenampakan visual planlet krisan………………………………………

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………………...

B. Saran………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN

30

30

31

32

34

36

37

43

43

45

48

52

52

53

Page 9: 4411409028

  

ix  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Rancangan Percobaan substitusi BA dengan air kelapa terhadap multiplikasi krisan secara in vitro………………………………………

33

2 Rerata tinggi planlet hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada media subtitusi sitokinin dengan air kelapa........................................

37

3 Rerata jumlah daun hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada media subtitusi sitokinin dengan air kelapa.........................................

37

4 Rerata jumlah tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada media subtitusi sitokinin dengan air kelapa.........................................

38

5 Ringkasan hasil ANAVA dua jalan untuk menguji efektivitas subtitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya terhadap parameter pengamatan tinggi, jumlah tunas dan jumlah daun pada planlet Chrysanthemum indicum L....................................................................

39 6 Uji BNT pengaruh konsentrasi BA terhadap tinggi, jumlah tunas dan

jumlah daun pada planlet Chrysanthemum indicum L.............................. 40

7 Uji BNT pengaruh konsentrasi air kelapa terhadap tinggi planlet, jumlah tunas dan jumlah daun pada planlet Chrysanthemum indicum L.........................................................................................................

40

8 Pengaruh interaksi berbagai kombinasi BA dan air kelapa terhadap parameter multiplikasi Chrysanthemum indicum L secara in vitro

41

9 Analisis deskriptif visual multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L 41

Page 10: 4411409028

  

x  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Chrysanthemum indicum L. (Dokumentasi pribadi)……….............................. 17

2 Lokasi meristem utama (Campbel et al. 2003)…………..………………......... 23

3 Struktur kimia Sitokinin - BA (Salisbury & Ross 1995)……............................ 25

4 Kerangka berfikir……………………………………………............................ 29

5 Denah pengacakan multiplikasi krisan secara in vitro………........................... 33

6 Multiplikasi krisan pada media B0K1 (a) dan B1K1 (b).................................... 42

7 Kenampakan visual daun hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada

media B0K1 (a) dan B1K5 (b)………………………………………………

48

Page 11: 4411409028

  

xi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Langkah kerja penelitian……………………………………………. 56

2. Hasil multiplikasi tunas krisan secara in vitro pada berbagai

media……………………………………………………………....

61

3. Pengambilan dan analisis data………………………………………. 66

Page 12: 4411409028

1  

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisan (Chrysanthemum indicum L.) merupakan salah satu jenis tanaman hias

berupa bunga potong yang sangat populer di Indonesia (Wediyanto et al. 2007).

Tanaman ini memiliki nilai jual yang tinggi serta memiliki prospek ekonomis yang

cerah. Keindahan warna dan variasi bentuk bunga yang beraneka ragam serta tingkat

kelayuan bunga yang rendah menyebabkan krisan banyak diminati oleh masyarakat.

Pasar potensial penjualan bunga krisan Indonesia antara lain Jerman, Inggris, Italia,

Swiss, Australia, Amerika Selatan, Swedia, Denmark, Jepang dan beberapa negara

Eropa lainnya (Zamroni & Maryani 2005).

Soedarjo et al. (2012) menyatakan bahwa produktivitas dan permintaan bunga

krisan terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga membutuhkan ketersediaan

varietas-varietas unggul baru dan bibit berkualitas secara berkesinambungan. Data

statistik menyatakan bahwa nilai ekspor bunga krisan di Indonesia pada tahun 2003

mengalami surplus sekitar US $ 1 juta tangkai dan pada tahun 2010 produktivitas dan

penjualan bunga krisan sudah mencapai angka 186 juta tangkai (BPS 2011).

Muhit (2007) menyatakan bahwa perkiraan permintaan bunga krisan di

Indonesia selalu meningkat pada kisaran 25% pertahun. Kualitas dan konsistensi

produksi bunga krisan masih menjadi permasalahan umum yang terjadi. Oleh karena itu

sering ditemui harga penjualan bunga krisan yang fluktuatif dengan kualitas bunga yang

tidak seragam. Pengamatan yang telah dilakukan di lapangan memperlihatkan bahwa

perbanyakan krisan yang dilakukan oleh petani masih menggunakan cara konvensional

yaitu dengan cara stek pucuk. Perbanyakan krisan dengan cara ini dapat menyebabkan

terjadinya penurunan produktivitas dan kualitas keturunan krisan (Muhit 2007) .

Yusnita (2003) menerangkan bahwa penggunaan teknik kultur jaringan yang

dilakukan selama ini dirasa cukup efektif untuk mengembangkan bibit yang berkualitas

dan seragam pada berbagai jenis tanaman (tanaman pot, bunga potong, buah-buahan

dan tanaman berumbi). Perbanyakan yang dilakukan dengan cara kultur jaringan

diharapkan dapat menghasilkan kualitas bibit krisan yang unggul dan seragam, tahan

Page 13: 4411409028

2  

  

terhadap penyakit, tingkat produksi tinggi serta waktu yang relatif lebih singkat jika

dibandingkan dengan perbanyakan secara konvensional

Proses penggandaan tunas yang dipelihara dalam kondisi tertentu sehingga

sewaktu-waktu dapat digunakan untuk proses berikutnya disebut multiplikasi. Kondisi

ini memerlukan adanya kerja zat pengatur tumbuh (ZPT) sitokinin seperti benzil adenin

(BA), 2-iP dan kinetin (Yusnita 2003). Aplikasi penambahan ZPT dalam kultur jaringan

merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tingginya biaya produksi. Hal ini

dikarenakan harga ZPT sintetik cukup mahal dan tidak selalu ready stock. Oleh

karenanya diperlukan adanya ZPT alami yang dapat digunakan untuk menggantikan

peran ZPT (sitokinin) sintetik. ZPT alami dapat diperoleh dari berbagai buah-buahan,

salah satu diantaranya adalah air kelapa (Seswita 2010).

Pemanfaatan air kelapa sebagai ZPT alami terbukti efektif pada kultur jaringan

temulawak (Seswita 2010, Kristina & Syahid 2012 ), nilam (Surrachman 2011), anggrek

kantong semar (Sari et al. 2011), dan beberapa spesies tanaman lainnya. Seswita (2010)

menerangkan lebih lanjut bahwa penambahan air kelapa dapat meningkatkan respon

tumbuh dan multiplikasi temulawak sebanyak 3,4 tunas/2 bulan, lebih tinggi

dibandingkan dengan penambahaan ZPT BA 1,5 mg/l yaitu 2,4 tunas/2 bulan.

Pada penelitian lain, Surachman (2010) menunjukkan bahwa penggunaan

media MS ditambah dengan air kelapa 10% pada perbanyakan nilam secara in vitro

menunjukkan respon terbaik dengan prosentase tunas hidup rata-rata 100%, jumlah

tunas 3 dan daun sebanyak 9,10 serta tinggi tunas 1.61 cm. Pada penelitian kultur

jaringan krisan, Maltatula (2003) menunjukkan bahwa perlakuan media MS, air kelapa

dengan penambahan Gandasil-9 pada Chrysanthemum sp. berpengaruh sangat nyata

terhadap pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, pertambahan berat basah tunas,

jumlah akar dan berat basah akar tanaman krisan secara in vitro.

Kristina & Syahid (2012) menyebutkan bahwa dalam 1 liter air kelapa muda

mengandung ZPT kinetin (sitokinin) sebesar 273,62 mg dan beberapa mineral lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut belum dapat disimpulkan bahwa adanya

kandungan sitokinin dalam air kelapa dapat menggantikan peran ZPT (sitokinin)

sintetik. Oleh karenanya diperlukan penelitian mengenai konsentrasi air kelapa yang

berpengaruh optimal terhadap peningkatan multiplikasi tunas krisan, sehingga dapat

digunakan sebagai dasar pertimbangan untuk menggantikan peran sitokinin sintetik.

Page 14: 4411409028

3  

  

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang tersebut muncul permasalahan yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh konsentrasi sitokinin (BA) dalam medium terhadap

multiplikasi tunas krisan secara in vitro?

2. Bagaimana pengaruh konsentrasi air kelapa dalam medium terhadap multiplikasi

tunas krisan secara in vitro?

3. Bagaimana pengaruh interaksi antara BA dengan air kelapa terhadap multiplikasi

tunas krisan secara in vitro?

4. Berapakah konsentrasi BA dan air kelapa yang paling efektif dalam meningkatkan

multiplikasi tunas krisan secara in vitro?

Efektivitas substitusi sitokinin dengan air kelapa ditentukan berdasarkan interaksi

BA dengan air kelapa yang paling optimal.

C. Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini perlu dijelaskan batasan istilah yang digunakan untuk

menghindari adanya salah pengertian. Beberapa istilah tersebut yaitu:

1. Subtitusi

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan subtitusi adalah penggantian

sitokinin sintetik (BA) dengan ZPT alami (air kelapa) pada konsentrasi tertentu

sehingga dapat mempengaruhi multiplikasi krisan secara efektif.

2. Sitokinin

Sitokinin adalah salah satu ZPT sintetik yang berperan dalam pembelahan dan

diferensiasi sel. Sitokinin sintetik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Benzil Adenin (BA).

3. Multiplikasi

Multiplikasi adalah tahap perbanyakan atau penggandaan eksplan yang

ditumbuhkan secara in vitro (Gunawan 2004). Pada tahap ini terjadi perbanyakan

tunas dengan mendorong tunas lateral atau merangsang tunas adventif (Yusnita

2003).

Page 15: 4411409028

4  

  

4. Air kelapa

Air kelapa adalah endosperm cair pada kelapa yang terbentuk sekitar 2 bulan

setelah penyerbukan. Menurut penelitian, air kelapa menyumbang 25% dari berat

buah, dengan komposisi dasar terdiri atas 95.5% air, 4% karbohidrat, 0.1%

lemak, 0.02% kalsium, 0.01% fosfor, 0.5% besi. Selain terdapat komposisi

mineral, air kelapa juga mengandung asam amino, vitamin C dan vitamin B

kompleks serta garam mineral (Vigliar et al. 2006). Air kelapa yang digunakan

dalam penelitian ini berasal dari kelapa hijau yang dicirikan dengan volume air

masih memenuhi buah dan keadaan endosperm padat (daging kelapa) yang belum

menebal.

5. Efektif

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan efektif adalah adanya respon positif

multiplikasi tunas pada parameter jumlah tunas, tinggi tunas, jumlah daun dan

kenampakan visual tunas. Pengertian efektif dalam penelitian ini berdasarkan

hasil analisis statistik pada uji beda nyata terkecil (BNT) dengan parameter

multiplikasi meliputi: tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. menguji pengaruh konsentrasi sitokinin (BA) dalam medium terhadap multiplikasi

tunas krisan secara in vitro.

2. menguji pengaruh air kelapa dalam medium terhadap multiplikasi tunas krisan

secara in vitro.

3. menguji interaksi BA dan air kelapa terhadap multiplikasi tunas krisan secara in

vitro.

4. mengetahui konsentrasi air kelapa yang paling efektif dalam multiplikasi krisan

secara in vitro, sehingga dapat digunakan untuk mensubtitusi peran sitokinin

dalam media.

Page 16: 4411409028

5  

  

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi yang dapat

digunakan untuk pengembangan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan

multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L., serta memberikan informasi kepada

petani krisan tentang perbanyakan bibit yang berkualitas dalam skala besar. 

Page 17: 4411409028

6  

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

4. Kedudukan taksonomi dan morfologi krisan

Krisan merupakan salah satu tanaman semusim yang memiliki habitus berupa

semak setinggi 30-200 cm. Umumnya masyarakat Indonesia mengenal krisan dengan

nama seruni atau bunga emas (golden flower). Tanaman ini memiliki sistem perakaran

tunggang dengan pertulangan daun menyirip. Batang krisan berupa herba yang tumbuh

agak tegak dan umumnya jarang membentuk percabangan. Bunga krisan termasuk

bunga majemuk lengkap terminalis yang terdiri atas bungan pita dan bunga tabung

(Wediyanto et al. 2007).

Tanaman krisan berasal dari daratan China dan dewasa ini dikembangkan

secara komersial di Indonesia (Anonim 2006). Chrysantemum indicum (Gambar 1)

merupakan salah satu varietas unggul krisan nasional. Krisan varietas ini diminati oleh

petani dan masyarakat karena warna bunga yang cerah dan memiliki tingkat resistensi

yang cukup tinggi terhadap penyakit karat (Bety & Suhardi 2009).

Kedudukan krisan secara taksonomi menurut National Chrysanthemum Society

(NCS) (2012) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Sub divisi : Angiospermae

Divisi : Magnoliophyta

Gambar 1. Chrysanthemum indicum L. (Dokumentasi pribadi)

Page 18: 4411409028

7  

  

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Chrysanthemum

Spesies : Chrysanthemum indicum L.

Bety & Suhardi (2009) menyatakan bahwa tingkat keminatan masyarakat

terhadap bunga krisan berdasarkan atas beberapa hal diantaranya adalah warna, bentuk

dan ukuran bunga, produktivitas tanaman, penanganan pasca panen, serta ketahanan

tanaman terhadap hama dan penyakit. C. indicum L. merupakan salah satu varietas

krisan yang telah diuji terbukti resisten terhadap penyakit karat yang umumnya

merugikan petani dalam skala besar.

Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa fluktuatifnya harga jual krisan

merupakan salah satu masalah yang belum dapat teratasi. Hal ini dikarenakan kualitas

tanaman yang tidak seragam dan suplai bunga yang tidak tetap. Berbagai cara telah

dilakukan oleh petani untuk menjaga stabilitas bibit krisan yang akan diproduksi. Salah

satunya adalah perbanyakan bibit secara sederhana. Umumnya,metode perbanyakan

yang dilakukan adalah stek pucuk. Walaupun biasa digunakan sebagai metode

perbanyakan, stek pucuk dianggap belum menyelesaikan masalah karena krisan

memiliki sifat degenerasi kualitas bibit sejalan dengan bertambahnya usia vegetatif

tanaman (Muhit 2007). Oleh karenanya diperlukan pembaruan bibit secara kontinyu

agar produktivitas dan kualitas bunga yang dihasilkan dapat seragam dan konsisten .

5. Kultur Jaringan

Kultur jaringan adalah teknik menumbuhkembangkan bagian tanaman baik

berupa sel, jaringan atau organ yang dilakukan secara in vitro (Yusnita 2003). Kultur

jaringan dianggap suatu teknik yang tepat untuk digunakan sebagai solusi keterbatasan

bibit. Teknik ini dirasa lebih efektif digunakan karena memiliki beberapa kelebihan

yaitu bibit yang dihasilkan lebih banyak, seragam dan bebas dari patogen (Soedarjo et

al. 2012).

Secara garis besar, umumnya teknik kultur jaringan merupakan kegiatan

mengisolasi suatu bagian tanaman yang selanjutnya dikembangkan dalam media

bernutrisi. Yusnita (2003) menyatakan bahwa sifat totipotensi sel merupakan teori dasar

pengembangan teknik kultur jaringan. Teori ini menyatakan bahwa setiap sel tumbuhan

Page 19: 4411409028

8  

  

yang hidup mempunyai informasi genetik dan perangkat fisiologis lainnya sehingga

menyebabkan sel tersebut dapat membelah menjadi sel yang utuh sesuai sifat sel

induknya (Salisburry & Ross 1995).

Teknik kultur jaringan merupakan suatu teknik yang memperhatikan faktor

aseptik dimana alat dan bahan yang digunakan dalam pelaksanaan teknik ini harus

dalam keadaan steril. Wattimena (1988) menyatakan bahwa kesesuaian semua faktor

yang dibutuhan dalam kultur jaringan (ZPT & media tanam) akan mempercepat proses

perbanyakan tanaman dan menghasilkan tanaman yang berkualitas. Sedangkan, adanya

ketidaksesuai perbandingan faktor tersebut dapat menyebabkan terjadinya

hiperhidrisitas, yaitu pertumbuhan eksplan yang tidak normal secara morfologi,

anatomi, maupun fisiologi. Hal ini mengakibatkan daun dan/atau batang menjadi

transparan, berwarna hijau muda hingga pucat dengan kandungan klorofil yang rendah

(Marlina & Rohayati 2009).

Berbagai formulasi media kultur telah dibuat sesuai dengan tujuan

perbanyakan. Murashige and Skoog (MS) adalah salah satu formula media kultur yang

populer digunakan. Yusnita (2003) menyatakan bahwa kompleksitas komposisi nutrisi

pada medium MS menyebabkan media tanam ini sering digunakan dalam pemanfaatan

perbanyakan tanaman. Selain komposisi nutrisi yang komplek, media MS merupakan

media kultur yang sederhana sehingga mudah untuk dibuat. Media kultur tersebut dapat

digunakan dalam bentuk padat maupun cair.

Kandungan medium kultur jaringan terdiri atas makronutrien dan mikronutrien

berupa garam anorganik, sumber karbohidrat, air, asam amino, vitamin dan zat pengatur

tumbuh (ZPT). Selengkapnya, Yusnita (2003) menyatakan komponen-komponen yang

ada dalam media kultur lengkap meliputi:

a. Akuades

Lebih dari 95% komponen media adalah air. Oleh karena itu dperlukan air

penyusun media dengan kualitas yang tinggi. Rendahnya kualitas air yang digunakan

dapat menyebabka terhambatnya pertumbuhan tanaman yang dikuturkan. Untuk tujuan

penelitian, umumnya digunakan air distilata (akuades) atau air distilata ganda

(akuabides)

b. Garam anorganik (hara makro & mikro)

Page 20: 4411409028

9  

  

Kebutuhan nutrisi mineral untuk tanaman yang dikulturkan secara in vitro pada

dasarnya sama dengan kebutuhan hara tanaman yang ditumbuhkan di tanah, yaitu

meliputi hara makro dan mikro. Hara makro merupakan hara yang dibutuhkan dalam

jumlah banyak, sedangkan hara mikro merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam

jumlah sedikit. Unsur-unsur tersebut diformulasikan dalam bentuk garam arorganik agar

mudah dilarutkan dalam air hingga dapat diserap dan digunakan oleh tanaman. 

Terdapat 9 unsur yang tergolong dalam hara makro yaitu N, P, K, Ca, Mg dan

S. Sedangkan, unsur-unsur hara yang termasuk dalam hara mikro adalah Fe, Mn, B, Zn,

Cu, Mo, dan Co. Kekurangan satu atau lebih unsur mikro dapat menghambat

pertumbuhan, menurunkan hasil dan kualitas, serta menurunkan resistensi terhadap

hama dan penyakit pada tanaman kultur.

c. Sumber karbohidrat

Sumber karbohidrat yang diperlukan oleh eksplan in vitro biasa dipenuhi

dalam bentuk sukrosa. Adanya sukrosa yang ditambahkan kedalam media kultur

sebagai sumber karbon dan sumber energi yang digunakan tanaman untuk tumbuh. Hal

ini dikarenakan eksplan atau bagian tanaman yang dikulturkan tidak autrotof dan

memiliki laju fotosintesis yang rendah. Penambahan sukrosa dalam medium umumnya

digunakan dengan konsentrasi 2-3% (berat/voume).

d. Vitamin

Vitamin merupakan salah satu komponen dalam perkembangan dan

pertumbuhan tanaman. Vitamin berfungsi sebagai katalisator, stimulator pertumbuhan

dan meminimalkan stres dalam keadaan in vitro. Vitamin yang sering digunakan dari

kelompok vitamin B yaitu: thiamin-HCl (vitamin B1), piridoksin-HCl (vitamin B6),

asam nikotinat, dan riboflavin. Vitamin C seperti asam sitrat dan asam askorbat

seringkali digunakan sebagai antioksidan untuk mencegah atau mengurangi pencoklatan

eksplan. Mio-inositol merupakan heksitol (gula alkohol berkarbon-6) yang ditambahkan

dalam media kultur untuk merangsang pertumbuhan jaringan (pada konsentrasi 100

mg/L).

e. Asam amino

Asam amino merupakan sumber nitrogen organik untuk pembentukan kultur

sel dan protoplas. Asam amino menyediakan sumber nitrogen lebih baik dibandingkan

Page 21: 4411409028

10  

  

dengan nitrogen anorganik. Asam amino yang biasa digunakan dalam media kultur

jaringan meliputi L-glutamin, L-asparagin, L-arginin, L-sistein, glisisn dan adenin.

f. Bahan suplemen alami (Complex adenda)

Bahan suplemen alami meliputi jus tomat, jus jeruk, air kelapam ekstrak ragi,

kentang dan bubur pisang. Bahan-bahan ini seringkali ditambahkan dalam media kultur

karena dipercaya merupakan sumber asam amino, peptida, vitamin dan zat pengatur

tumbuh alami. Penggunaan air kelapa sebagai senyawa alami terbukti mampu

menumbuhkan eksplan mawar, krisan dan beberapa tanaman lainnya.

g. Bahan pengatur pH

Medium kultur harus memiliki kadar pH yang sesuai untuk menunjang

metabolisme pertumbuhan tanaman. Dalam proses pertumbuhannya, sel tumbuhan

membutuhkan pH yang sedikit asam yaitu berkisar antara 5,6-6 (Salisburry & Ross

1995). Media tanam dengan pH terlalu basa/asam dapat mengakibatkan perubahan

struktur media yang semula padat menjadi cair. Pengaturan pH dalam medium

dilakukan dengan cara menambahkan NaOH/KOH atau HCl.

h. Bahan pemadat

Media tanam kultur jaringan dapat digunakan dalam bentuk cair ataupun padat.

Medium padat umumnya ditambahkan agar atau gelrite dalam konsentrasi tertentu.

Penggunaan agar sebagai bahan pemadat medium memiliki kelebihan diantaranya

mampu bercampur dengan air membentuk gel pada suhu 60°-100°C dan stabil pada

berbagai suhu inkubasi, tidak dapat diurai enzim dan tidak bereaksi dengan komponen

media.

i. Zat pengatur tumbuh

Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) merupakan senyawa-senyawa lain yang memiliki

karakteristik yang sama dengan hormon, tetapi diproduksi secara endogen (Zulkarnain

2009). ZPT bertugas dalam pengaturan metabolik dalam pertumbuhan tanaman. ZPT

ditambahkan karena eksplan belum mampu menciptakan hormon pertumbuhan secara

endogen dengan kadar yang dibutuhkapn dalam proses pertumbuhannya.

Konsentrasi pemberian ZPT dalam media kultur biasanya diberikan sesuai

dengan tujuan kultur. Pada pengulturan untuk menumbuhkan dan menggandakan tunas

aksilar atau menumbuhkan unas adventif, ZPT yang digunakan adalah sitokinin. Jenis

Page 22: 4411409028

sitokin

dan ha

6. Fisi

f. Mu

vitro

memb

Pertum

menja

Defere

dan in

menga

tanam

sekund

popula

nini yang ser

arganya relat

iologi multip

ultiplikasi me

Multiplik

dimana ter

bentuk tuna

mbuhan adal

dikan suatu

ensiasi terjad

nfrastruktur d

Proses m

alami pertum

man/eksplan y

der terdapat

Gamba

Campbel

asi sel-sel ya

ring digunak

tif murah.

plikasi tunas

eristem apik

kasi adalah

rjadi perkem

s atau org

lah bertamb

u eksplan da

di pada tingk

dalam sel (Y

multiplikasi s

mbuhan sek

yang diisola

pada bagian

ar 2. Lokasi m

et al. (20

ang memper

kan adalah B

s

kal

salah satu t

mbangan (d

gan lain ya

ahnya jumla

apat hidup m

kat sitologis

Yusnita 2003)

secara in vit

kunder. Per

asi. Umumn

n meristem (H

meristem uta

003) menya

rbaharui diri

BA (benzilad

tahap dalam

deferensiasi)

ang dibutuh

ah sel, berat

menjadi ind

yang menye

).

tro ini umum

rtumbuhan

nya sel yang

Hidayat 199

ama (Campb

atakan bahw

i sendiri den

denin) karen

m pertumbuh

) sel menj

hkan (Salisb

t jaringan da

dividu yang

ebabkan pem

mnya terjadi

sel ini dip

g belum me

95).

bel et al. 200

wa meristem

ngan membe

na efektivitas

han tanaman

jadi banyak

bury & Ro

an faktor lai

utuh (Hida

mbelahan pa

i pada sel y

engaruhi ol

engalami pe

03)

m (Gambar

elah dan me

11

snya tinggi

n secara in

k sel dan

oss 1995).

innya yang

ayat 1995).

ada struktur

yang belum

leh bagian

ertumbuhan

2) adalah

enghasilkan

Page 23: 4411409028

12  

  

sel-sel untuk pertumbuhan tumbuhan. Sel dikatakan bersifat meristematik apabila sel

tersebut masih mungkin mengalami pembelahan secara primer dan belum terspesifikasi

dalam bentuk jaringan lain (bersifat embrionik). Dinding sel meristem biasanya tipis

dan bentuk sel lebih isodiametrik dibandingkan sel dewasa serta jumlah protoplasnya

lebih banyak, oleh karenanya bagian tersebut dapat menjelaskan pertumbuhan

organisasi primer dan adanya pertumbuhan bagian tanaman yang tak terbatas (Hidayat

1995).

Abidin (1985) menyatakan bahwa dalam kultur jaringan, sel yang belum

mengalami diferensiasi disebut sebagai kalus. Kalus merupakan hasil dari pembelahan

eksplan yang apabila dipindahkan dalam medium pertumbuhan dapat membentuk tunas

atau organ lainnya. Proses multiplikasi melibatkan faktor-faktor abiotik yang dapat

menunjang pertumbuhan yaitu komposisi medium dan faktor abiotik seperti suhu dan

cahaya inkubasi (Yusnita 2003). Proses multiplikasi suatu eksplan diharapkan dapat

membentuk organ/bagian tubuh lain yang menunjang pertumbuhan selanjutnya seperti

tunas,akar dan daun. Sedangkan parameter terjadinya multiplikasi dapat diukur

berdasarkan jumlah tunas pada tiap eksplan, jumlah daun dan tinggi tunas.

Ozel & Arslan (2006) menyatakan bahwa teknik terpenting dalam multiplikasi

adalah proliferasi meristem, dimana nodus yang menghasilkan tunas aksiler dikulturkan

untuk meregenerasi perbanyakan tunas tanpa melalui fase kalus terlebih dahulu. Teknik

multiplikasi terdiri atas dua metode yaitu metode percabangan tunas lateral dan

pembentukan tunas adventif. Perbanyakan eksplan dengan metode percabangan tunas

lateral lebih banyak digunakan karena relatif sederhana, aberasi genetik sangat kecil,

perbanyakannya berlangsung cukup cepat, dan tanaman yang dihasilkan tumbuh dengan

baik (Yusnita 2003).

g. Peran ZPT dalam multiplikasi

Selain keadaan eksplan yang dikultur, proses multiplikasi juga melibatkan

faktor eksternal lain berupa ZPT. Fungsi ZPT dalam hal ini adalah membantu

pembelahan dan perkembangan sel serta meningkatkan metabolisme dalam tubuh

eksplan. Sitokinin adalah salah satu jenis hormon tumbuhan yang berperan dalam

pembelahan sel serta mengatur pertumbuhan dan perkembangan. Mekanisme kerja

sitokinin hampir sama dengan kinetin namun dalam praktek kultur jaringan umumnya

peneliti menggunakan sitokinin (Zulkarnain 2009).

Page 24: 4411409028

adalah

peman

lainny

(pemb

(Salisb

kultur

mema

didam

sel.

h. Kom

dan m

kultur

dapat

kultur

sitokin

memb

pembe

mendo

Gam

Golongan

h benziladen

njangan sel y

ya. Mekanis

belahan sel)

buri & Ross

Alasan p

yang diing

cu pembentu

mpingi denga

mposisi kim

Air kelap

mengandung

jaringan ad

diambil deng

Air kelap

jaringan,

nin, membe

bentuk akar,

elahan sel,

orong pembe

mbar 3. Struk

n sitokinin s

nin (BA) (G

yang lebih n

sme kerja

pada jarin

1995).

penambahan

ginkan. Pena

ukan tunas l

an hormon d

mia air kelapa

pa merupaka

zat pengatu

dalah air kela

gan menggu

pa mengandu

auksin berp

ntuk klorof

dan mendo

proliferasi

entukan klor

ktur kimia Si

sintesis yang

ambar 3). H

nyata jika d

sitokinin

ngan yang

ZPT pada

ambahan sito

lateral pada

dari kelompo

a

an endosperm

ur tumbuh. A

apa muda ya

unakan sendo

ung hormon

peran mema

fil dalam ka

orong proses

meristem u

rofil pada ka

itokinin - BA

g umumnya

Hal ini dikar

ibandingkan

adalah den

sedang ditu

media kult

okinin dalam

tumbuhan.

ok auksin un

m atau cadan

Air kelapa y

ang daging b

ok (Haryadi

n alami kelom

acu pemben

alus, mendo

s embriogen

ujung, men

alus (Surachm

A (Salisbury

a digunakan

renakan BA

n dengan kin

ngan cara

umbuhkan d

tur bergantu

m media in

Pemberian s

ntuk mening

ngan makan

yang baik un

buahnya berw

& Pamenan

mpok auksin

ntukan kalu

orong prose

nesis. Sitoki

ghambat pe

man 2011).

y & Ross 199

dalam kultu

mampu me

netin ataupu

memacu s

dalam medi

ung pada tu

vitro bertuj

sitokinin ini

gkatkan pem

nan cair, sum

ntuk diguna

warna putih

ng 1983).

n dan sitokin

us, mengham

s morfogen

inin berpera

embentukan

13

95)

ur jaringan

enyebabkan

un sitokinin

sitokinensis

ia in vitro

ujuan hasil

juan untuk

i umumnya

mbentangan

mber energi

akan dalam

dan masih

nin. Dalam

mbat kerja

esis kalus,

an memacu

akar dan

Page 25: 4411409028

14  

  

Hasil analisis Kristina dan Syahid (2012) menyatakan bahwa kandungan kimia

air kelapa muda menunjukkan komposisi ZPT kinetin (sitokinin) sebesar 273,62 mg/l

dan zeatin 290,47 mg/l, sedangkan kandungan IAA (auksin) adalah 198,55 mg/l. Selain

kandungan ZPT, kandungan vitamin dalam air kelapa dapat dijadikan substitusi vitamin

sintetik yang terkandung pada media MS.

Kandungan hara makro seperti N, P, dan K, serta beberapa jenis unsur mikro

dalam air kelapa muda juga berpeluang dikembangkan lebih lanjut sebagai upaya

substitusi unsur hara makro dan mikro serta sumber karbon, yakni sukrosa. Menurut

Vigliar et al. (2006), konsentrasi garam mineral dan sukrosa air kelapa menurun seiring

dengan bertambahnya umur dari 6-9 bulan.

i. Mekanisme multiplikasi

Wattimena et al. (1991) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan dan organogenesis tanaman dapat digolongkan menjadi 4, yaitu: (1)

genotipe sumber bahan tanaman yang digunakan, (2) media yang mencakup komponen

penyusunnya, (3) lingkungan tumbuh yaitu keadaan fisik tempat kultur di-tumbuhkan,

dan (4) fisiologi jaringan tanaman.

Adanya kandungan ZPT dalam media merupakan salah satu hal yang

mempengaruhi lingkungan tumbuh eksplan. Pertumbuhan dan organogenesis tanaman

secara in vitro dikendalikan oleh keseimbangan dan interaksi dari ZPT yang berada

dalam eksplan (Kasli 2009). Basri & Muslimin (2001) menjelaskan bahwa ZPT yang

ditambahkan dalam media sebagian akan masuk ke dalam sel tanaman secara difusi

ataupun melalui penyerapan aktif. Masuknya ZPT tersebut akan mengubah gradien atau

keseimbangan ZPT di dalam tubuh tanaman. Dalam mempengaruhi pertumbuhan

tanaman, ZPT harus berada pada gradien tertentu (Kasli 2009).

Kasli (2009) menyatakan bahwa sitokinin memacu sitokinesis yang

menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah sel. Sitokinesis adalah proses pembelahan

sel, dimana sel-sel menyerap air lebih banyak sehingga terjadi penambahan plasma sel

serta diikuti dengan pertumbuhan memanjang sel. Salisbury & Ross (1995) menyatakan

bahwa pemberian sitokinin meningkatkan plastisitas dinding sel sehingga dinding sel

mengendur kemudian terjadi pembentangan lebih cepat secara tak terbalikkan dalam

tekanan turgor yang biasa. Selanjutnya sel mengalami diferensiasi yang menyebabkan

sel-sel tersebut mengalami spesialisasi fungsi. Perkembangan sel-sel atau jaringan yang

Page 26: 4411409028

15  

  

mendapat spesialisasi fungsi menyebabkan spesialisasi alat-alat atau organ sehingga

membentuk tunas, akar dan sebagainya (Kasli 2009).

j. Mekanisme pembelahan dan pembentangan sel oleh sitokinin dan air kelapa

Seswita (2010) menyatakan bahwa penambahan sitokinin eksogen dapat

memacu proses pembelahan dan pembentangan sel. Setiap tumbuhan memiliki kadar

sitokinin endogen pada konsentrasi tertentu. Penambahan sitokinin secara eksogen

dimungkinkan akan terjadi dua mekanisme yaitu meningkatnya pembelahan sel atau

menurunnya viabilitas sel.

Wattimena (1988) menyatakan bahwa pergerakan ZPT di dalam tubuh

tumbuhan dilakukan melalui jalur simplas, apoplas atau jaringan berkas pengangkut.

Pemberian ZPT pada jaringan yang bersifat meristematis jelas berbeda respon dengan

pemberian ZPT pada jaringan dewasa. Pemberian sitokinin dengan konsentrasi rendah

dalam media MS yang mengandung auksin dapat membantu inisiasi kalus, namun jika

digunakan dalam konsentrasi yang lebih tinggi akan terjadi pemanjangan dan

pembesaran sel yang lebih mengarah pada terbentuknya tunas.

Fosfet (1981) menyatakan bahwa sitokinin dapat mendorong pembelahan sel

dalam jaringan dengan cara meningkatkan peralihan proses pembelahan dari G2 ke

mitosis. Proses peralihan fase ini disebabkan karena sitokinin mampu menaikkan laju

sintesis protein di dalam sel. Protein tersebut adalah protein pembangun atau enzim

yang berperan dalam proses mitosis. Wijayani et al. (2007) menyebutkan bahwa

sitokinin juga memperpendek fase S yaitu dengan cara mengaktifkan DNA, sehingga

ukuran salinan DNA menjadi dua kali lebih besar sehingga menggandakan laju sintesis

DNA. Selain itu, Sitokinin dapat mempengaruhi ekspresi gen Knotted Like Homeobox

(KNOX) yang mengkode suatu protein yang berfungsi memacu pertumbuhan dan

pemeliharaan meristem ujung batang (MUB) supaya sel-selnya selalu bersifat

meristematik (Harni 2003).

Kristina & Syahid (2008) menyatakan bahwa kombinasi zat pengatur tumbuh

BA dengan TDZ dapat meningkatkan jumlah tunas yang terbentuk pada umur satu

hingga dua bulan setelah perlakuan. Menurut Watimena (1995), pengaruh sitokinin

dalam kultur jaringan tanaman dapat meningkatkan poliferasi tunas ketiak. Sitokinin

dapat menghambat dominansi tunas apikal dan merangsang poliferasi tunas ketiak serta

Page 27: 4411409028

16  

  

menginisiasi terbentuknya tunas ketiak baru. Sitokinin juga dapat menghambat

pembentukan akar dan memacu pembentukan klorofil pada kalus (Surachman 2011).

Hasil penelitian Seswita (2010) menyebutkan bahwa penambahan air kelapa

pada konsentrasi 15% sebagai substitusi ZPT sintetik Benzyl Adenin menghasilkan

multiplikasi tunas temulawak terbaik in vitro dengan rata-rata 3,4 tunas dalam waktu 2

bulan. Selanjutnya, Surachman (2011) menyebutkan penggunaan media MS ditambah

air kelapa 10% pada perbanyakan nilam secara in vitro menghasilkan persentase tunas

hidup rata-rata 100%, jumlah tunas 3, tinggi tunas 1,61 cm, dan jumlah daun 9,10,

paling baik dibanding perlakuan lainnya. Hal yang sama juga diteliti Kristina (2012)

dengan penambahan 15% air kelapa pada multiplikasi temulawak memberikan hasil

terbaik yaitu rata-rata 4,6 tunas dalam waktu 8 minggu dan keberhasilan aklimatisasi

sebesar 72%. Sedangkan Maltatula (2003) menyebutkan media MS 50 % dengan

disubstitusi dengan air kelapa 50% memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan

tanaman krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat) secara in vitro dibanding dengan

perlakuan media MS 100 %.

Kerangka berfikir

Gambar 4. Kerangka berfikir

Perbanyakan secara konvensional memiliki banyak faktor pembatas

Meningkatnya permintaan krisan, belum terpenuhinya bibit secara maksimal dan berkualitas

Perlu dilakukan budidaya krisan untuk memenuhi kebutuhan

Perbanyakan bibit krisan dengan teknik kultur jaringan

Merangsang dan menginisiasi proliferasi tunas lateral

Multiplikasi tunas secara langsungMenghambat dominansi

tunas apikal

merangsang sitokinesis dan pertunasan

BA (Benzil adenin)

Muncul tunas lateral baru dalam jumlah banyak dengan keadaan yang normal

Air kelapa mengandung sitokinin

Page 28: 4411409028

17  

  

B. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

1. BA berpengaruh sigfikan terhadap multiplikasi krisan secara in vitro.

2. Air kelapa berpengaruh signifikan terhadap multiplikasi krisan secara in vitro.

3. Interaksi antara BA dan air kelapa berpengaruh signifikan terhadap multiplikasi

krisan secara in vtro.

4. Interaksi antara BA dan air kelapa pada konsentrasi tertentu dapat mengefektifkan

multipikasi krisan secara in vitro.

Page 29: 4411409028

18  

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan, Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri

Semarang pada bulan Oktober-Desember 2013.

B. Sample Penelitian

Bahan penelitian yang digunakan adalah meristem lateral krisan yang sebelumnya

telah dipelihara secara in vitro.

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Alat gelas terdiri atas: gelas kimia, erlenmeyer ukuran 1 liter, gelas ukur dengan

skala 50 ml, batang pengaduk, botol kultur dengan diameter 2 cm, pipet dan cawan

petri.

b. Laminar Air Flow (LAF) cabinet sebagai meja steril yang dilengkapi dengan blower

vertikal dan lampu UV (Argatama tipe vertikal).

c. Autoclave manual bertekanan 20 psi,bersuhu 121⁰C dan berbahan bakar gas.

d. Kertas pH indikator.

e. Shaker listrik dengan kecepatan 151 rpm (Barnstead).

f. Neraca analitik dengan ketelitian 0.01 gr (Kern).

g. Alat deseksi yang terdiri atas: pinset, gunting, skapel, pinset dan pisau tanam.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Page 30: 4411409028

19  

  

a. Eksplan berupa meristem lateral krisan sepanjang 2 cm yang telah dipelihara secara in

vitro.

b. Akuades.

c. BA (Merck) 0 ppm, 0.5 ppm, 1 ppm, 1.5 ppm.

d. Air kelapa kelapa muda yang diindikasikan dengan air kelapa yang masih memenuhi

buah dan daging buah yang masih berlendir.

e. Gula pasir 30 g/L.

f. Agar 7,5 g/L.

g. Mikronutrien komposisi media MS (Merck).

h. Makronutrien komposisi media MS (Merck).

i. Vitamin komposisi media MS (Merck).

j. Bahan sterilan eksplan berupa: bakterisida, fungisida, tween20, detergen

cair,betadine dan clorox.

k. Myo-inositol

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini variabel yang diteliti sebagai berikut:

a. Konsentrasi air kelapa: 5%, 10%, 15%, 20%, 25% (Surachman 2010) .

b. Konsentrasi sitokinin (BA): 0, 0,5, 1, 1,5 ppm (Seswita 2010).

2. Variabel tergantung

a. Tinggi tunas

Tinggi tunas adalah ukuran panjang batang yang diukur dari pangkal batang hingga

ujung batang.

b. Jumlah daun.

Jumlah daun dihitung berdasarkan daun pada tiap tunas dan diukur dari berapa

banyak jumlah daun yang muncul dan membuka.

c. Jumlah Tunas

Jumlah tunas dihitung berdasarkan banyaknya tunas lateral yang muncul.

d. Kenampakan visual kultur

Page 31: 4411409028

20  

  

Kenampakan visual adalah kenampakan fisik dari tiap tunas yang tumbuh sehingga

dapat diamati secara visual. Visual kultur tunas diamati berdasarkan warna, teksur

dan normalitas daun serta morfologi tunas.

3. Variabel kendali

a. Suhu ruang tanam dan ruang inkubasi 240-260C.

b. pH media MS.

c. Cahaya 1000 lux atau setara dengan 1 lampu TL 40 Watt.

E. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan

Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan mengkombinasikan 2 faktor pengamatan, faktor

pertama adalah konsentrasi BA dengan 4 taraf perlakuan, sedangkan faktor kedua adalah

konsentrasi air kelapa dengan 5 taraf perlakuan. Unit penelitian adalah satu botol kultur

dengan satu eksplan setiap botol. Penelitian ini dilakukan dengan 3 ulangan, sehingga

total botol yang digunakan dalam penelitian berjumlah 60 botol.

Page 32: 4411409028

21  

  

Rancangan percobaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

Tabel 1. Rancangan Percobaan substitusi BA dengan air kelapa terhadap multiplikasi krisan secara in vitro.

Denah penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 5. Denah pengacakan multiplikasi krisan secara in vitro.

  Keterangan: B0:konsentrasi BA 0 ppm. K1: konsentrasi air kelapa 5% B1:konsentrasi BA 0.5 ppm. K2: konsentrasi air kelapa 10% B2:konsentrasi BA 1 ppm. K3: konsentrasi air kelapa 15% B3:konsentrasi BA 1.5 ppm K4: konsentrasi air kelapa 20% K5: konsentrasi air kelapa 25%

Konsentrasi BA air kelapa (K)

5%(K1) 10%(K2) 15%(K3) 20%(K4) 25%(K5)

0 ppm (B0) B0K1 B0K2 B0K3

B1K3

B0K4 B0K5

0.5 ppm (B1) B1K1 B1K2 B1K4 B1K5

1 ppm (B2) B2K1 B2K2 B2K3 B2K4 B2K5

1.5 ppm (B3) B3K1 B3K2 B3K3 B3K4 B3K5

B2K2c B2K1a B2K1c B1K5b B1K4c B2K1b

B2K1a B0K5c B1K4b B2K2a B1K4a B0K4b

B3K2b B3K3a B1K5c B2K4c B3K2c B2K3c

B1K3c B1K3a B3K1a B1K2b B3K4b B2K5b

B2K3b B1K3b B2K4b B0K1c B2K4a B2K3a

B1K2c B3K2a B3K5b B0K5b B1K5a B3K5a

B0K4c B3K4c B3K3b B0K5a B2K5a B2K2b

B0K3b B2K5c B1K1b B3K5c B0K2c B0K3a

B1K2a B0K4a B3K3c B0K2b B0K1a B0K2a

B3K4a B3K1b B3K1c B0K3c B1K1c B0K1b

Page 33: 4411409028

22  

  

F. Langkah Kerja

Langkah kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

2. Sterilisasi alat

Alat penelitian berupa satu set alat deseksi (pinset, skapel, gunting dan pisau),

botol kultur dengan diameter 3 cm serta cawan petri, dicuci dan dibersihkan

dengan sabun, dibilas dengan air mengalir kemudian dimasukkan kedalam

autoclave dan dipanaskan dengan suhu 121⁰C selama 1 jam.

3. Persiapan & pembuatan media

Bahan yang terdiri atas larutan stok disiapkan, diukur sesuai dengan ukuran

pembuatan media (1 liter), ditambahkan gula sebanyak 30 gram. Media MS yang

telah dibuat kemudian ditambahkan BA dan air kelapa pada konsentrasi sesuai

dengan perlakuan yang diberikan.

4. Pemasakan media

Larutan media tiap perlakuan dimasak didalam panci selama 5 menit,

ditambahkan agar, diaduk hingga jernih dan homogen selama ±15 menit. Media

perlakuan yang telah dimasak kemudian dituang kedalam botol kultur steril dan

ditutup dengan plastik tahan panas dengan bantuan karet gelang.

5. Sterilisasi media

Media yang telah dituang kedalam masing-masing botol kultur kemudian

dimasukkan kedalam autoclave dan disterilisasi dengan suhu 121⁰C dalam

tekanan 20 psi selama 20 menit. Media yang telah disterilkan kemudian di

pindahkan di ruang media steril.

6. Penyiapan eksplan

Eksplan berasal dari tunas apikal tanaman krisan yang diambil dari lahan petani di

desa Jimbaran kec. Bandungan kab. Semarang. Eksplan ini berupa stek pucuk

sepanjang ± 5 cm. Untuk menjaga kesegaran eksplan, eksplan tersebut dipotong

bagian daunnya kemudian di bungkus dengan kertas tissu yang dibasahi kemudian

disimpan dalam suhu 23-26 ⁰C.

7. Sterilisasi permukaan eksplan

Page 34: 4411409028

23  

  

Sterilisasi permukaan eksplan dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan

kontaminan yang berasal dari lapangan. Sterilisasi ini dilakukan dengan 3

tahapan. Tahap pertama eksplan dimasukkan kedalam botol kultur steril,

ditambahkan air steril sebanyak 300 ml, ditambahkan sabun cair sebanyak 3 tetes

+ 3 tetes twin 20 dan digojok selama 15 menit menggunakan shaker dengan

kecepatan 151 rpm. Eksplan dibilas dengan aquades steril sebanyak 2-3x. Tahap

sterilisasi kedua yaitu penambahan betadine sebanyak 10 tetes + 2 tetes tween20

dalam 200 ml air steril kemudian digojog dengan shaker selama 20 menit. Tahap

sterilassi yang ketiga dilakukan dengan cara menambahkan fungisida dan

bakterisida sebanyak 1 gr/300 ml + 2 tetes tween20 kedalam beaker glas yang

berisi eksplan kemudian dishaker kembali selama 20 menit. Eksplan dibilas

dengan aquades steril sebanyak 3-4 kali. kemudian dibawa ke ruang LAF untuk

disterilasi tahap kedua.

8. Persiapan dan penyiapan LAF

Alat dan bahan penelitian yang terdiri atas: lampu bunsen dan korek,media kultur,

alat deseksi, clorox 5 %, tween 20, botol kosong, 100 ml alkohol 96%, aquades

steril serta alat tambahan seperti tisu dan karet gelang dimasukkan dalam LAF

untuk disinari dengan lampu UV selama ±1 jam.

9. Sterilisasi eksplan dalam LAF

Clorox 5%+ 2 tetes tween dituangkan kedalam botol eksplan dan digojog selama

15 menit, dibilas dengan aquades steril sebanyak 3-4 kali.

10. Penanaman eksplan

Eksplan dipotong ± 2 cm diatas petridisk dengan bantuan scapel dan pinset.

Sebelum digunakan, pinset dan scapel dimasukkan kedalam alkohol 96% dan

dibakar diatas bunsen. Potongan eksplan siap ditanam dalam media kultur dengan

1 buah eksplan dalam satu botol kultur.

11. Perbanyakan eksplan secara in vitro.

Perbanyakan eksplan secara in vitro dilakukan didalam ruang inkubator guna

mendapatkan eksplan steril yang lebih banyak sebagai bahan penelitian.

Perbanyakan secara in vitro dilakukan di ruang inkubator pada suhu 24-26°C dan

40 watt cahaya lampu TL. Waktu yang dibutuhkan pada tahap ini adalah 2 bulan.

Page 35: 4411409028

24  

  

12. Subkultur ke media perlakuan

Subkultur dilakukan didalam LAF guna memindahkan eksplan steril hasil

perbanyakan in vitro. Pada tahap ini, eksplan hasil perbanyakan dipotong

sepanjang 2 cm kemudian ditanam kedalam media perlakuan.

13. Inkubasi multiplikasi dan pengamatan

Inkubasi dilakukan didalam ruang inkubator pada suhu 24-26⁰C dengan

pencahayaan lampu TL sebesar 40 watt. Inkubasi dilakukan guna mendapatkan

tunas hasil multiplikasi pada medium perlakuan. Inkubasi multiplikasi dilakukan

selama 2 bulan, kemudian pengamatan dan pengambilan data dimulai pada satu

hari setelah tanam (HST).

G. Analisis Data

Data pengamatan yang diperoleh dari penelitian ini terdiri atas data kuantitatif

dan kualitatif. Data pengamatan dalam bentuk kualitatif adalah kenampakan visual

planlet yaitu data yang diperoleh secara deskriptif dari keadaan tunas yang tumbuh per

satuan perlakuan. Sedangkan data kuantitatif terdiri atas 1) Tinggi tunas, 2) Jumlah

tunas, 3) Jumlah daun,

Data pengamatan hasil multiplikasi yang telah didapat kemudian dianalisis

menggunakan program SPSS 16 dengan analisis uji ANAVA dua jalan untuk melihat

pengaruh tiap perlakuan. Jika hasil uji Anava signifikan maka dilakukan uji BNT (Beda

Nyata Terkecil) dengan tingkat kepercayaan 95%. Perlakuan dinyatakan berbeda nyata

apabila perbedaannya melebihi nilai BNT yang dihitung (Gomes & Gomes 1995).

Dalam penelitian ini, beda nyata antar perlakuan dinotasikan dengan huruf yang

berbeda.

Page 36: 4411409028

25  

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian efektivitas subtitusi sitokinin dengan air kelapa terhadap

multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L., pada parameter pengamatan tinggi tunas,

jumlah daun dan jumlah tunas tersaji pada Tabel 2, 3 dan 4.

Tabel 2. Rerata tinggi tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada berbagai konsentrasi BA dan air kelapa

Data pada Tabel 2 menunjukkan bahwa tinggi tunas cenderung semakin

menurun seiring bertambahnya konsentrasi BA dan air kelapa pada medium perlakuan.

Untuk mengetahui pengaruh substitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya

terhadap tinggi tunas, data diuji dengan analisis varian (ANAVA) dua jalan (Tabel 5).

Tabel 3. Rerata jumlah daun pada tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. dalam berbagai konsentrasi BA dan air kelapa

konsentrasi BA (ppm)

konsentrasi air kelapa (%) Rata-rata 5 10 15 20 25

0 21.67 22.00 23.33 21.67 10.33 19.80 0.5 32.67 21.00 32.00 24.67 16.33 25.33 1.0 15.33 23.67 23.67 24.00 10.67 19.47 1.5 23.33 28.00 19.33 15.33 8.33 18.87 Rata-rata 18.60 18.93 19.66 17.13 9.13 20.87

Data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah daun cenderung meningkat

pada konsentrasi BA 0.5 ppm dengan kombinasi air kelapa 15% dan cenderung

mengalami penurunan seiring bertambahnya konsentrasi BA dan air kelapa. Untuk

mengetahui pengaruh substitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya terhadap

konsentrasi BA (ppm)

konsentrasi air kelapa (%) Rata-rata 5 10 15 20 25

0 6.57 3.13 2.33 2.80 1.90 3.35 0.5 2.17 2.20 3.43 2.70 2.27 2.55 1.0 5.03 1.83 3.13 2.47 1.03 2.70 1.5 3.33 2.90 2.53 2.00 1.80 2.51 Rata-rata 4.27 2.52 2.86 2.49 1.75 2.78

Page 37: 4411409028

26  

  

jumlah daun pada tiap tunas, selanjutnya data diuji dengan analisis varian (ANAVA)

dua jalan (Tabel 5).

Tabel 4. Rerata jumlah tunas hasil multiplikasi Chrysanthemum indicum L. pada berbagai konsentrasi BA dan air kelapa

konsentrasi BA (ppm)

konsentrasi air kelapa (%) Rata-rata 5 10 15 20 25

0 0.67 1.00 2.33 1.33 0.67 1.20 0.5 3.33 2.00 2.00 1.00 2.33 2.13 1.0 1.33 1.67 2.00 1.67 1.33 1.60 1.5 1.67 1.67 1.33 1.33 0.67 1.33 Rata-rata 1.40 1.27 1.53 1.07 1.00 1.57

Data pada Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah tunas yang muncul pada tiap

eksplan cenderung meningkat pada konsentrasi BA 0.5 ppm dengan kombinasi air

kelapa 15% dan cenderung mengalami penurunan seiring bertambahnya konsentrasi BA

dan air kelapa. Untuk mengetahui pengaruh substitusi sitokinin dengan air kelapa serta

interaksinya terhadap jumlah tunas pada tiap eksplan, maka selanjutnya data diuji

dengan analisis varian (ANAVA) dua jalan (Tabel 5).

Tabel 5. Ringkasan hasil ANAVA dua jalan untuk menguji efektivitas substitusi sitokinin dengan air kelapa serta interaksinya terhadap parameter pengamatan tinggi, jumlah tunas dan jumlah daun pada tunas Chrysanthemum indicum L.

Sumber Variabel

Terikat

Jumlah

Kuadrat

Df Rerata

Kuadrat

F Sig.

konsentrasi

BA

Tinggi eksplan 7.052 3 2.351 1.719 0.175

Jumlah daun 370.333 3 123.444 3 0.039*

Jumlah tunas 1.25 3 0.417 0.807 0.049*

Konsentrasi

Air Kelapa

Tinggi eksplan 42.695 4 10.674 7.804 0**

Jumlah daun 1740.9 4 435.225 10.578 0**

Jumlah tunas 8.9 4 2.225 4.312 0.004**

Interaksi Tinggi eksplan 84.793 19 4.463 4.948 0**

Jumlah daun 3188.07 19 167.793 6.316 0**

Jumlah Tunas 18.983 19 0.999 2.22 0.017**

Tanda (**) menunjukkan sangat signifikan, tanda (*) menunjukkan signifikan.

Tabel 5 menunjukkan hasil ANAVA dua jalan untuk parameter tinggi tunas,

jumlah tunas dan jumlah daun pada tingkat signifikasi 5%. Penambahan BA

Page 38: 4411409028

27  

  

berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun dan jumlah tunas namun tidak

berpengaruh signifikan terhadap tinggi tunas. Penambahan air kelapa menunjukkan

adanya pengaruh sangat signifikan terhadap tinggi tunas, jumlah daun dan jumlah tunas.

Interaksi antara BA dan air kelapa menunjukkan adanya pengaruh sangat signifikan

terhadap semua parameter multiplikasi. Untuk mengetahui konsentrasi air kelapa dan

BA serta interaksi yang efektif terhadap parameter pengamatan, maka dilakukan uji

BNT yang disajikan pada Tabel 6, 7, 8.

Tabel 6. Uji BNT pengaruh berbagai konsentrasi BA terhadap jumlah tunas dan

jumlah daun pada multiplikasi Chrysanthemum indicum L. secara in vitro. Konsentrasi BA (ppm)

Jumlah daun Jumlah tunas

0 19.80b 1.20b 0.5 25.33a 2.13a 1.0 19.47b 1.60b 1.5 18.87c 1.33b

Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama berarti berbeda signifikan pada uji BNT 5%. Hasil paling efektif ditunjukkan dengan notasi huruf a.

Data hasil uji BNT pada Tabel 6 menunjukkan bahwa penambahan BA pada

konsentrasi 0.5 ppm berpengaruh paling efektif terhadap jumlah daun dan jumlah tunas

pada multiplikasi Chrysanthemum Indicum L. secara in vitro.

Tabel 7. Uji BNT pengaruh berbagai konsentrasi air kelapa terhadap tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun pada multiplikasi Chrysanthemum indicum L secara in vitro.

Konsentrasi Air Kelapa (%)

Tinggi (cm) Jumlah daun Jumlah tunas

5 4.27a 18.60a 1.40a 10 2.52b 18.93a 1.27a 15 2.86b 19.66a 1.53a 20 2.49c 17.13b 1.07b 25 1.75d 9.13c 1.00b

Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama, berarti berbeda signifikan pada uji BNT 5%. Hasil paling efektif ditunjukkan dengan notasi huruf a.

Data hasil uji BNT pada Tabel 7 menunjukkan bahwa air kelapa pada

konsentrasi 5% berpengaruh paling efektif terhadap tinggi tunas. Pada parameter

Page 39: 4411409028

28  

  

pengamatan terhadap jumlah daun dan jumlah tunas, air kelapa berpengaruh efektif

pada rentang konsentrasi 5%-15%.

Tabel 8. Pengaruh interaksi berbagai kombinasi BA dan air kelapa terhadap parameter multiplikasi Chrysanthemum indicum L secara in vitro. Perlakuan tinggi (cm) Jumlah Daun Jumlah tunas

B0K1 6.57a 21.67c 0.67d B0K2 3.13b 22.00c 1.00cd B0K3 2.33c 23.33bc 2.33b B0K4 2.80c 21.67c 1.33c B0K5 1.90d 10.33e 0.67d B1K1 2.17c 32.67a 3.33a B1K2 2.20c 21.00c 2.00b B1K3 3.43b 32.00a 3.00a B1K4 2.70c 24.67b 1.00c B1K5 2.27c 16.33d 2.33b B2K1 5.03ab 15.33d 1.33c B2K2 1.83d 23.67bc 1.67bc B2K3 3.13b 23.67bc 2.00b B2K4 2.47c 24.00b 1.67bc B2K5 1.03d 10.67e 1.33c B3K1 3.33b 23.33bc 1.67bc B3K2 2.90c 28.00b 1.67bc B3K3 2.53c 19.33cd 1.33c B3K4 2.00cd 15.33d 1.33c B3K5 1.80d 8.33e 0.67d

Angka yang diikuti oleh notasi huruf yang berbeda pada kolom yang sama berarti berbeda signifikan pada uji BNT 5%. Hasil paling efektif ditunjukkan dengan notasi huruf a.

Data pada Tabel 8 menunjukkan bahwa interaksi 0 ppm BA dengan 5% air

kelapa (B0K1) dan 1.5 ppm BA dengan 5% air kelapa (B2K1) berpengaruh efektif

terhadap tinggi eksplan. Pada parameter pengamatan jumlah tunas dan jumlah daun,

konsentrasi 1 ppm BA dengan 5% air kelapa dan 1 ppm BA dengan 15% air kelapa

berpengaruh paling efektif.

Page 40: 4411409028

29  

  

Tabel 9. Analisis deskriptif visual multiplikasi tunas Chrysanthemum indicum L

konsentrasi BA (ppm)

Konsentrasi air kelapa(%)

5 (K1) 10 (K2) 15 (K3) 20 (K4) 25 (K5) Warna daun

0 (B0) ++++ ++++ +++ +++ +++ 0.5 (B1) ++++ ++ +++ ++ + 1.0 (B2) ++++ ++++ ++++ ++++ +++ 1.5 (B3) +++ +++ +++ +++ ++

Normalitas dan morfologi daun 0 (B0) ++++ ++++ +++ +++ +++ 0.5 (B1) ++++ ++ +++ ++ + 1.0 (B2) ++++ ++++ ++++ ++++ +++ 1.5 (B3) +++ +++ +++ +++ ++

Tekstur batang 0 (B0) ++++ ++++ +++ +++ +++ 0.5 (B1) ++++ ++ +++ ++ + 1.0 (B2) ++++ ++++ ++++ ++++ +++ 1.5 (B3) +++ +++ +++ +++ ++

Keterangan Warna daun  Morf. & normalitas daun  Tekstur batang ++++= Hijau tua  ++++= lebar bergerigi  ++++= hijau tua  +++ = Hijau muda   +++= sempit bergerigi  +++  = hijau muda  ++   = Hijau kekuningan  ++= lebar tidak bergerigi ++ = hijau kekuningan +   = Kuning kecokelatan   += sempit tidak bergerigi  += kuning kecokelatan 

Gambar 6. Multiplikasi krisan pada media B0K2 (a) dan B1K3 (b)

a b

Page 41: 4411409028

30  

  

Pada Tabel 9 dapat dideskripsikan bahwa kenampakan visual eksplan krisan

bervariasi bergantung pada perlakuan yang diberikan. Semakin tinggi tingkat solut

dalam media, menunjukkan tingkat visual tunas yang semakin menurun.

B. Pembahasan Hasil ANAVA dua jalan menunjukkan bahwa konsentrasi BA dan air kelapa

menghasilkan tingkat efektivitas hasil multiplikasi yang berbeda. Uji ANAVA dua jalan

pada BA menunjukkan bahwa BA hanya berpengaruh signifikan terhadap jumlah daun

dan tunas,namun tidak berpengaruh signifikan terhadap tinggi planlet. Sedangkan uji

ANAVA pada air kelapa dan interaksinya berpengaruh terhadap tinggi planlet,jumlah

tunas dan daun secara signifikan

4. Pengaruh BA terhadap multiplikasi.

Setiap tumbuhan memiliki kandungan ZPT endogen pada kadar yang berbeda di

dalam tubuhnya. Akba et al. (2009) menyebutkan bahwa BA merupakan salah satu jenis

sitokinin yang dibutuhkan dalam multiplikasi tunas dari jaringan dewasa dalam medium

MS. Menurut Seswita (2010) Benzil Adenin (BA) merupakan salah satu jenis sitokinin

yang berperan dalam proses pembelahan sel. Pemberian BA secara eksogen

menyebabkan peningkatan konsentrasi sitokinin endogen sehingga dapat meningkatkan

aktivitas pembelahan sel .

Proses pembelahan sel pada tanaman dipengaruhi oleh enzim Cyclin-dependent

kinase (CDK). Protein kinase adalah enzim yang memfosforilasi protein menggunakan

ATP. Enzim ini mempengaruhi peralihan fase dari G1 ke S dan G2 ke M dalam siklus

pembelahan sel. Peralihan dari fase G1–S diatur oleh cyclin-D (CYCD). Kerja enzim

CYCD dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu hormon dan sukrosa. Adanya sukrosa

dan hormon akan menginisiasi terbentuknya kompleks aktif antara CDK dan CYCD.

Kompleks tersebut akan mengaktifkan promotor E2F sehingga mengaktifkan gen-gen

transkripsi yang terlibat pada siklus pembelahan fase S. Sedangkan peralihan fase G2-M

dipengaruhi oleh adanya aktivitas CDK-CYC. Peningkatan aktivitas kompleks CDK-

CYC selama fase G2 akan mempercepat peralihan dari fase G2 ke M (Pereira et al.

2012).

Berdasarkan hasil ANAVA diketahui bahwa BA berpengaruh signifikan terhadap

jumlah tunas dan jumlah daun, namun tidak signifikan terhadap tinggi tunas. Menurut

Abidin (1985) hal ini dikarenakan BA tidak berperan dalam proses pengembangan dan

Page 42: 4411409028

31  

  

pemanjangan sel. Hormon pada tumbuhan yang berperan dalam pemanjangan dan

pengembangan sel adalah auksin. Penambahan BA secara eksogen dalam medium

dimungkinkan mempengaruhi aktivitas auksin sehingga tidak terjadi pengembangan dan

pemanjangan sel secara signifikan.

Berdasarkan uji BNT diketahui bahwa BA pada konsentrasi 0.5 ppm berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan jumlah tunas sebesar 2.13 dan jumlah daun sebanyak

25.33. Hal ini dikarenakan penambahan BA secara eksogen pada konsentrasi tertentu

dapat meningkatkan konsentrasi endogen sehingga pertumbuhan tunas dan daun dapat

berlangsung lebih efektif. Abidin (1985) menyebutkan bahwa apabila konsentrasi

sitokinin lebih besar dari auksin maka akan menstimulasi pertumbuhan tunas dan daun.

Selain itu, Ni’mah et al. (2012) menyeebutkan bahwa sitokinin dapat menghambat

dominansi apikal dan merangsang proliferasi tunas ketiak dan munculnya tunas-tunas

ketiak baru sehingga secara signifikan dapat meningkatkan jumlah tunas ketiak.

Semakin banyaknya tunas ketiak yang muncul akan meningkatkan jumlah nodus pada

eksplan sehingga, peningkatan jumlah tunas berbanding lurus dengan peningkatan

jumlah daun.

Hasil uji BNT menyebutkan bahwa konsentrasi BA diatas 0.5 ppm menyebabkan

jumlah tunas dan jumlah daun semakin menurun. Wattimena (1988) menyebutkan

bahwa ZPT pada tanaman hanya akan bekerja efektif pada konsentrasi tertentu. Selain

itu, Magdalena et al. (2002) menyebutkan bahwa penambahan sitokinin eksogen secara

berlebih justru dapat menghambat sintesis sitokinin endogen sehingga mengganggu

proses pembelahan sel.

5. Pengaruh air kelapa terhadap multiplikasi

Berdasarkan uji ANAVA diketahui bahwa air kelapa berpengaruh secara

signifikan terhadap semua parameter pengamatan (tinggi, jumlah tunas dan jumlah

daun) pada Chrysanthemum indicum L. Hal ini dikarenakan penambahan air kelapa

dalam media kultur berarti menambahkan nutrisi pada tanaman. Berdasarkan hasil

analisis Kristina & Syahid (2012) dalam satu liter air kelapa tidak hanya mengandung

ZPT tetapi juga mengandung mineral lain seperti thiamin, piridoksin dan hara makro

(N,P,K).

Page 43: 4411409028

32  

  

Kompleksitas kandungan hormon dan mineral dalam air kelapa mengakibatkan air

kelapa lebih mempengaruhi multiplikasi secara signifikan jika dibandingkan dengan

penambahan BA. Walaupun air kelapa mengandung ZPT alami yang bersifat termolabil,

namun perlakuan autoclave tidak mengurangi aktivitasnya dalam proses pembelahan sel

sehingga multiplikasi tunas dapat tetap berjalan efektif (Seswita 2010).

Berdasarkan uji BNT diketahui bahwa air kelapa pada konsentrasi rendah (5%)

berpengaruh paling efektif terhadap pertumbuhan tinggi tunas krisan sebesar 4.27 cm.

Hal ini dimungkinkan karena penambahan air kelapa pada konsentrasi ini menyebabkan

pembelahan dan pembentangan sel berlangsung lebih optimal. Maltatula (2003)

menjelaskan bahwa penambahan air kelapa dalam media tanam dengan kadar yang

rendah justru akan membantu proses pertumbuhan vegetatif tanaman karena kandungan

N yang dibutuhkan oleh tanaman krisan cukup.

Uji BNT menyebutkan bahwa penambahan konsentrasi air kelapa sebesar

5%,10% dan 15% menunjukkan adanya respon yang sama yaitu berpengaruh efektif

terhadap pertumbuhan jumlah tunas 1.27-1.53 dan jumlah daun sebanyak 18.60-19.66.

Hal ini menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi air kelapa yang berbeda

menunjukkan respon tumbuh yang berbeda pula. Air kelapa pada konsentrasi rendah

berpengaruh efektif terhadap pertumbuhan tinggi tunas, sedangkan pada konsentrasi

tinggi berpengaruh efektif terhadap pertumbuhan jumlah tunas dan jumlah daun.

Seswita (2010), Kristina & Syahid (2010) menyebutkan bahwa air kelapa pada kisaran

konsentrasi 15% merupakan konsentrasi yang efektif dalam mendukung pertumbuhan

kultur pada umur 2 bulan. Penambahan air kelapa pada konsentrasi diatas 15%

menyebabkan penurunan respon tumbuh tunas.

6. Interaksi BA dengan air kelapa

Substitusi sitokinin dengan air kelapa berarti membandingkan efektivitas

penggunaan BA dan air kelapa dalam mempengaruhi multiplikasi tunas krisan secara in

vitro. Penambahan BA pada medium multiplikasi menyebabkan bertambahnya biaya

produksi bibit krisan sehingga mempengaruhi harga jual bibit dipasaran. Oleh karena itu

penambahan air kelapa diharapkan dapat mengganti peran BA terhadap multiplikasi

tunas krisan sehingga dapat menurunkan biaya produksi bibit. Siantiavira et al. (2012)

menyebutkan bahwa dalam produksi tanaman secara massal, efisiensi biaya produksi

dalam perbanyakan kultur in vitro merupakan salah satu pertimbangan penting.

Page 44: 4411409028

33  

  

Efisiensi tersebut diantaranya dilakukan dengan cara subtitusi media sederhana yang

bertujuan untuk mengurangi biaya produksi.

Berdasarkan hasil uji ANAVA dapat diketahui bahwa interaksi antara BA dan air

kelapa menunjukkan respon signifikan terhadap semua parameter pengamatan yaitu

tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun. Hal ini menunjukkan penambahan BA dan

air kelapa yang dikombinasikan dalam media dapat mempengaruhi respon multiplikasi

secara signifikan.

Hasil uji BNT menyebutkan bahwa interaksi antara BA dan air kelapa memiliki

kadar efektif yang berbeda pada parameter pengamatan. Interaksi antara BA 0 ppm

dengan air kelapa 5% berpengaruh efektif terhadap parameter rataan tinggi tunas

sebesar 6.57 cm. Hal ini tidak berbeda nyata pada penambahan BA 1 ppm yang

diinteraksikan dengan air kelapa pada konsentrasi 5% yaitu adanya penambahan rataan

tinggi tunas sebesar 5.03 cm. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan

bahwa air kelapa 5% dapat efektif mensubtitusi secara menyeluruh penggunaan BA

pada parameter tinggi tunas. Hal ini dikarenakan air kelapa mengandung 273.62 mg/L

kinetin dan 290.47 mg/L zeatin sehingga dapat mempengaruhi tinggi tunas (Kristina &

Syahid 2010)

Hasil BNT menyebutkan bahwa interaksi antara BA 0.5 ppm dengan air kelapa

5% air kelapa berpengaruh paling efektif terhadap pertambahan rataan jumlah tunas

sebesar 3.33 dan jumlah daun sebanyak 32.67. Hal ini tidak berbeda nyata pada

penambahan BA 0.5 ppm yang dinteraksikan dengan air kelapa pada konsentrasi 15%

yaitu adanya penambahan rataan jumlah tunas sebesar 3.00 dan jumlah daun sebanyak

32.00. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam

mengefektifkan pertumbuhan jumlah tunas dan jumlah daun hasil multiplikasi secara in

vitro, air kelapa hanya dapat mensubtitusi sebagian penggunaan BA. Hal ini

dimungkinkan karena ikatan adenin pada sitokinin sintetik (BA) dapat meningkatkan

pembelahan sel secara efektif apabila dibandingkan dengan sitokinin alami yang

terdapat pada air kelapa (Abidin 1985).

7. Kenampakan visual planlet

Berdasarkan Tabel 9 dapat diketahui bahwa pemberian perlakuan yang berbeda

pada medium multiplikasi krisan dapat memberikan respon visual yang berbeda pula.

Page 45: 4411409028

H

menun

berwa

memp

butir k

diduga

tua dia

B

mediu

tekstur

kelapa

36% (

yaitu

stabili

dalam

penyer

terhad

B

yang s

tidak n

Gamindic

Hasil anali

njukkan resp

rna hijau m

perlambat pr

klorofil dan

a akibat kand

akibatkan ka

Berdasarkan

um memberi

r batang. H

a yang berva

Kristina & S

sebagai sum

sasi membr

m mengatur

rapan air d

dap tekstur tu

Berdasarkan

semakin ting

normal (Gam

mbar 7. Kencum L. pada

sis pada T

pon positif te

muda- hijau

oses senesen

n protein da

dungan kloro

arena adanya

n Tabel 9 d

ikan respon

Hal ini dikar

ariasi yakni

Syahid 2010

mber karbon

ran, dan ber

tekanan

dari media k

unas hasil mu

n data yang

ggi menyeba

mbar 7).

nampakan media B1K

Tabel 9 Pe

erhadap war

u tua. Hal

nsi (penuaan

alam sel (W

ofil yang tin

a krolofil-a p

dapat disimp

n terbaik ter

renakan ada

glukosa 34-

0). Sukrosa m

n, sumber e

rperan seba

osmotik m

ke dalam ta

ultiplikasi kr

telah dipero

abkan warna

a

visual daunK3 (a) dan B1

enambahan

rna daun. Pe

ini dikare

n) sel denga

Wattimena 19

nggi. Dalam

pada daun.

mpulkan bahw

rhadap norm

anya kandun

45%, sukros

memiliki beb

energi, peng

agai pelindu

mempengaruh

anaman sehi

risan secara

oleh, penamb

a daun kunin

n hasil mu1K5 (b)

BA pada

enambahan B

enakan sitok

an mengham

991). Warna

Lizawati (20

wa penamb

malitas dan

ngan kadar

sa 18-53% d

berapa peran

gatur tekana

ng terhadap

hi kemamp

ingga memb

in vitro.

bahan air ke

ng kecoklata

ultiplikasi C

medium m

BA menyeba

kinin berpe

mbat peromba

a hijau tua

012) warna d

bahan air ke

morfologi

gula tinggi

dan fruktosa

n penting dal

an osmotik,

p stres. Pera

puan jaring

berikan resp

elapa pada k

an dan morf

Chrysanthem

34

multiplikasi

abkan daun

ran dalam

akan butir-

pada daun

daun hijau-

elapa pada

daun serta

dalam air

a dari 12%-

lam media,

, mengatur

an sukrosa

gan dalam

pon positif

konsentrasi

fologi daun

b

mum

Page 46: 4411409028

35  

  

Menurut Maltatula (2003), Kandungan nitrogen dalam media tanam dengan kadar

yang seimbang (cukup) akan membantu proses pembentukan klorofil, namun kadar N

yang berlebih akan mengakibatkan toksik pada tanaman. Perlakuan air kelapa dan BA

dalam konsentrasi tinggi menyebabkan warna hijau muda-kuning hingga kuning

kecokelatan pada daun (Gambar 7b). Widiastoety (1987) menyebutkan bahwa

perubahan warna pada eksplan yang ditanam secara in vitro menandakan telah terjadi

proses fisis dan kimia yang energinya didapatkan dari media.

Perubahan warna daun hasil multiplikasi dimungkinkan karena tunas krisan tidak

dapat menyerap unsur hara secara maksimal. Hal ini dikarenakan penambahan air

kelapa konsentrasi tinggi menyebabkan medium multiplikasi lebih pekat sehingga

menghambat penyerapan unsur P. Maltatula (2003) menerangkan bahwa tanaman yang

kekurangan P memperlihatkan daun berwana kekuningan serta tanaman menjadi kerdil.

Respon perubahan warna daun hasil multiplikasi tunas krisan pada media yang

mengandung air kelapa dengan konsentrasi tinggi dimungkinkan juga karena kelebihan

unsur hara. Hal ini dikarenakan, medium yang digunakan merupakan medium MS yang

ditambahkan dengan air kelapa. Kristina & Syahid (2010) menerangkan bahwa

pertumbuhan batang yang tidak normal dan daun yang berwarna hijau kecoklatan

mengindikasikan adanya kelebihan unsur hara pada medium multiplikasi.

Maltatula (2003) menerangkan bahwa apabila jumlah nitrogen lebih banyak jika

dibandingkan dengan unsur lainnya, maka tanaman akan menghasilkan protein lebih

banyak dan daun akan tumbuh lebih lebar. Oleh sebab itu, lebarnya daun yang tersedia

bagi proses fotosintesis sebanding dengan jumlah N yang tersedia. Akumulasi unsur N

dalam tanaman dapat mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme tanaman. hal ini

dikarenakan unsur N akan membentuk amoniak (NH3) yang bersifat toksik karena dapat

melewati membran - membran sel. Bagian luar membran klorofil impermeabel terhadap

NH4 tetapi dapat dilalui oleh NH3. Efek toksik N-NH4 diakibatkan karena kerja NH3

merupakan uncoupling factor dalam proses fosfolirasi di membran tilakoid kloroplas.

Sehingga apabila dibiarkan dalam waktu yang lama, medium dengan konsentrasi air

kelapa tinggi dapat menyebabkan kematian pada tunas krisan.

Kepekatan solut dalam medium multiplikasi menyebabkan tanaman cenderung

mengalami cekaman air. Banyo & Nio Song Ai (2011) menyebutkna tanaman yang

mengalami kekurangan air secara umum mempunyai ukuran yang lebih kecil

Page 47: 4411409028

36  

  

dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh normal. Cekaman (stress) lingkungan

adalah kondisi lingkungan yang memberikan tekanan pada tanaman dan mengakibatkan

respons tanaman terhadap faktor lingkungan tertentu lebih rendah daripada respons

optimumnya pada kondisi normal. Respons tanaman yang mengalami kekurangan air

dapat mempengruhi perubahan di tingkat selular dan molekular yang ditunjukkan

dengan penurunan laju pertumbuhan, berkurangnya luas daun dan peningkatan rasio

akar dan tajuk.

Cekaman abiotik seperti kekeringan, kadar garam tinggi (salinitas), suhu tinggi

atau rendah, keasaman tanah, tercatat menurunkan hasil pertanian dunia hingga lebih

dari 50%.  Kekurangan air mempengaruhi semua aspek pertumbuhan tanaman, yang

meliputi proses fisiologi, biokimia, anatomi dan morfologi. Pada saat kekurangan air,

sebagian stomata daun menutup sehingga terjadi hambatan masuknya CO2 dan

menurunkan aktivitas fotosintesis. Selain menghambat aktivitas fotosintesis,

kekurangan air juga menghambat sintesis protein dan dinding sel (Salisbury dan Ross

1992).

Pemberian air kelapa dan BA dalam kadar yang tinggi dapat mengakibatkan

planlet berukuran kecil dan daun tidak mengalami pertumbuhan yang maksimal.

Kehadiran sitokinin berlebih dalam media dapat mengakibatkan terhambatnya

pertumbuhan tanaman. sedangkan kelebihan unsur hara dalam media memacu

pertumbuhan yang tidak normal.

Page 48: 4411409028

37  

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dari uraian pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Konsentrasi BA dalam medium multiplikasi berpengaruh signifikan terhadap

jumlah tunas dan jumlah daun, namun tidak berpengaruh signifikan terhadap tinggi

tunas. Konsentrasi BA yang paling optimal dalam multiplikasi krisan adalah 0.5

ppm.

2. Konsentrasi air kelapa dalam medium multiplikasi berpengaruh signifikan terhadap

semua parameter pengamatan (tinggi tunas, jumlah tunas dan jumlah daun). Pada

tinggi tunas, konsentrasi air kelapa yang paling optimal adalah 5%, sedangkan pada

jumlah tunas dan jumlah daun, air kelapa optimal pada konsentrasi 5-15%.

3. Interaksi BA dengan air kelapa berpengaruh signifikan terhadap semua parameter

pengamatan (tinggi, jumlah daun dan jumlah tunas).

4. Interaksi yang paling optimal dalam meningkatkan tinggi tunas krisan adalah BA 0

ppm dan 1 ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa sebesar 5%. Interaksi yang

paling optimal dalam meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun adalah BA 0.5

ppm yang diinteraksikan dengan air kelapa 5% dan 15%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat dirumuskan saran sebagai

berikut:

1. Untuk meningkatkan tinggi tunas dapat digunakan air kelapa dengan konsentrasi

5% tanpa penambahan BA.

2. Untuk meningkatkan jumlah tunas dan jumlah daun, penggunaan air kelapa pada

konsentrasi 5% dan 15% masih perlu ditambahkan BA sebesar 0.5 ppm.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjut guna mengetahui efektivitas air kelapa pada

tanaman hias lainnya 

 

Page 49: 4411409028

38  

  

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 1985. Dasar-Dasar Tentang Zat Pengatur Tumbuhan. Bandung:Angkasa.

Akba, Filiz., Çi_dem I_ıkalan., S. Namlı., dan Bekir Erol Ak. 2009. Effect of plant growth regulators on in vitro shoot multiplication of Amygdalus communis L. cv. Yaltsinki. African Journal of Biotechnology, VIII (22), 6168-6174.

Anonim. 2006. Budidaya Tanaman Krisan. Yogyakarta: Balai Pengkajian Tekhnologi Pertanian.

Anonim. 2013. Classification of Chrysanthemum. Online at http://www.mums.org/journal/articles/classifications.htm. [diakses tanggal 4 Februari 2013]

Aspiah,Y.P. Sari, H. Manurung. 2011. Pengaruh Pemberian Air Kelapa Terhadap Pertumbuhan Anggrek Kantong Semar (Paphiopedilum supardii Braem & Loeb) pada Media Knudson secara In Vitro. Mulawarman Scientifie, (10): 2-6.

Banyo, Yunia & Nio song Ai. 2011. Konsentrasi Klorofil daun Sebagai Indikator Kekurangan Air pada Tanaman. Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 166-172.

Basri, Z. Muslimin. 2001. Pengaruh Sitokinin terhadap Organogenesis Krisan secara In Vitro. Jurnal Agroland 15(4), 164-170.

Bety Y.A & Suhardi. 2009. Keragaman Tanaman dan Respon Pengguna terhadap varietas Unggul Nasional Krisan di Kabupaten Magelang. Agrosains, 11 (2): 52-57.

Campbell NA, JB Reece & LG Mitchell. 2003. Biologi. Jakarta: Erlangga.

[BPS] Badan Pusat tatistik. 2011. Pendapatan Non Migas-Holtikultura 2011. Jakarta: Badan Pusat Statistik. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Gomez K.A. & Gomez A.A. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian (Ed.2). Jakarta: UI Press.

Gunawan. 2004. Untung Besar dari Usaha Pembibitan. Agromedia pustaka. Online at http://books.google.co.id/books?id=jx4yBLnzkAgC&pg=PA67&dq=multiplikasi&hl=en&sa=X&ei=9SsYU_uEBMnV0QGGqIHgCQ&ved=0CEIQ6AEwCQ#v=onepage&q=multiplikasi&f=false [diakses pada 6 maret 2014]

Haryadi & Pamenang. 1983. Pengaruh Sukrosa & Air Kelapa pada Kultur Jaringan Anggrek. Bul. Agron, 14(1):4-8.

Hidayat E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: Penerbit ITB.

Page 50: 4411409028

39  

  

Indrianingsih, Citra. 2004. Pengaruh Lama Penambahan Cahaya terhadap pertumbuhan Vegetatif tanaman Krisan (Chrysanthemum indicum cv. Town talk) [Skripsi]. Semarang: Universitas Diponegoro.

Kasli. 2009. Upaya Perbanyakan Tanaman Krisan (Crysanthemum sp.) secara in vitro. Jerami, 2 (3), 121-125.

Kristina N.N. & F.S. Syahid. 2008. Multiplikasi Tunas, Aklimatisasi dan Analisis Mutu Simplisia Daun Encok (Plumbago zeylanica L.) Asal Kultur In Vitro Periode Panjang. Bul. Littro, 212(2): 117 – 128.

_______. 2012. Pengaruh Air Kelapa terhadap Multiplikasi Tunam In Vitro, Produksi Rimpang, dan Kandungan Xanthothizol, temulawak di Lapangan. Jurnal Littri, 18(3): 125-134.

Lisan, Enny. 2005. Morfogenesis Langsung pada Tanaman Krisan (Chrysanthemum sp.). J. Agrivor, 5(1):64-72.

Lizawati. 2012. Induksi Kalus Embriogenik dari Eksplan Tunas Apikal Tanaman Jarak Pagar dengan penggunaan 2,4 D dan TDZ. Agriculture Universitas Jambi, 1(2), 75-87.

Magdalena, T.S., L. Drozdowska., and M. Szota, 2002. Effect of cytokinins on in Vitro Morphogenesis and Ploidy of Pepper Capsicum annuum L. Electronic Journal of Polish Agricultural Universities Agronomy, 5(1). Online at Www.ejpau. media.pl/series/volume5/issue1/agronomy/art-04.html. [diakses pada tanggal 8 Desember 2013].

Matatula A.J. 2003. Substitution of MS Medium with Coconut Nater and Gandasil-D on Chrysanthemum Tissue Culture. Eugenia, 9 (4) : 203-211.

Marlina, N. & E. Rohayati. 2009. Teknik Aklimatisasi Planlet Anyelir (Dianthus caryophyllus L.) untuk Tanaman Induk. Buletin Teknik Pertanian 14 ( 2): 72-75.

Muhammad, Shakee & M. Ali. 2010. Effect of coconut water on callus growth of Cyamopsis tetragonolobust. Pharmacia 1(1), 25-27.

Muhit A. 2007. Teknik Produksi Tahap Awal Benih Vegetatif Krisan (Chrysanthemum morifolium R.). Buletin Teknik Pertanian, 12(1),14-18.

Miftakhurohmah & S. F. Syahid. 2006. Pengaruh Beberapa Taraf Konsentrasi BA terhadap Multiplikasi Tunas Cincau Hitam (Mesona palustris) In Vitro. Buletin Litro, 17(1):6-12.

Ni’mah, Fatriyatun, E. Ratnasari & L.S. Budipramana. 2012. Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Konsentrasi Sukrosa dan Kinetin terhadap Induksi Umbi Mikro Kentang (Solanum Tuberosum L.) Kultivar Granola Kembang secara In Vitro. Lentera Bio, 1(1): 41-48.

Pereira PA, FV Sousa & JD Becker. 2012. Decision Making in the Plant Cell Cycle. Canal BQ 9: 48-62.

Page 51: 4411409028

40  

  

Salisbury F.B. & C.W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung: Penerbit ITB.

Seswita D. 2010. Penggunaan Air Kelapa Sebagao Zat Pengatur Tumbuh pada Multiplikasi Tunas Temulawak (Curcuma xanthorrhiza) In Vitro. Jurnal Littri, 16(4): 135 – 140.

Shintiavira., H, Soedarjo., M, Suryawati & B. Wiranto. 2012. Studi pengaruh substitusi hara makro dan mikro media MS dengan Pupuk majemuk dalam kultur in vitro krisan. J Hort, 21(4): 334-341.

Soedarjo M, H. Shintiavira, Y. Supriyadi & Y. Nasihin. 2012. Peluang Bisnis Inovasi Krisan Badan Litbang Pertanian. Jakarta Selatan: Agro inovasi.

Srivastava, L.M. 2002. Plant Growth and Development Hormones and environment. California: Academic Press.

Surachman, D. 2011. Teknik Pemanfaatan Air Kelapa untuk Perbanyakan Nilam secara In Vitro. Buletin Teknik Pertanian, (16) :31-33.

Vigliar R, V.L. Sdepanian & U.F Neto. 2006. Biochemical Profile of Coconut Water from Coconut palms planted in Inland Region. Journal de pediatria, 82: 308-312.

Warisno. 2003. Budidaya Kelapa Genjah. Bandung: Kanisius. Online at http://books.google.co.id/books?id=qo2wRGSoNkQC&pg=PA15&dq=air+kelapa&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q=air%20kelapa&f=false [diakses pada 6 Maret 2014]

Wattimena G.A. 1988. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Bandung: Pusat Antar Universitas IPB.

_______. 1995. In vitro Microtuber as an alternative Technology for Potato Production. Tersedia di http://pdf.usaid.gov/pdf_docs/PNABW179.pdf, [diakses tanggal 2 Maret 2012]

Wattimena, G.A., L.W. Gunawan, N.A. Mattjik, dan A. Ernawati. 1991. Bioteknologi Tanaman. Bandung: Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB

Wediyanto A., B. Marwoto, R.G. Rochalia, M. Syai, F. Nuraini, D. Gandasari, K. Lesmana, S. Ernawati. 2007. Standart Operasional Prosedur Budidaya Krisan Potong. Jakarta: Departemen Pertanian.

Wijayani,Yuanita., Solichatun & W. Musyantini. 2007. Pertumbuhan Tunas dan Struktur Anatomi Protocorm Like Body Anggrek Grammatophyllum scriptum (Lindl.) Bl. Dengan pemberian Kinetin dan NAA. Biotekhnologi, 4(2):30-40.

Widiastoety, D. 1987. Percobaan Pendahuluan Kultur Jaringan pada Tanaman Seruni (Chrysanthemum morifolium). Bull. Penel. Hort. 15(2).

Yusnita. 2003. Kultur Jaringan: Cara Memperbanyak Tanaman secara Efisien. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Page 52: 4411409028

41  

  

Yuniastuti, E., Praswanto., I. Harminingsih. 2010. Pengaruh Konsentrasi BAP terhadap Multiplikasi Tunas Anthurium pada Beberapa Media Dasar secara In Vitro. Caraka Tani, 25(1),1-8.

Zamroni & Y. Maryani. 2005. Penggandaan Tunas Krisan Melalui Kultur Jaringan. Ilmu Pertanian, 12(1): 51-55.

Zulkarnain. 2009. Kultur Jaringan:Solusi Perbanyakan Tanaman. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Page 53: 4411409028

42  

  

LAMPIRAN I LANGKAH KERJA PENELITIAN

A. Persiapan

B. Pembuatan Media

Page 54: 4411409028

43  

  

C. Sterilisasi Eksplan

Page 55: 4411409028

44  

  

Page 56: 4411409028

45  

  

D. Penanaman

Page 57: 4411409028

46  

  

LAMPIRAN II Hasil Multiplikasi Krisan In Vitro

B0K1 B0K2

B0K3 B0K4

B0K5 B1K1

Page 58: 4411409028

B1K

B1K

B2K

K2

K4

K1

B1K3

B1K

B2K2

3

5

2

47

Page 59: 4411409028

B2K

B3K2

B2K

K3

2

K5

B2K

B3K

B3K

K4

K3

K1

48

Page 60: 4411409028

49  

  

Keterangan       B0K1: BA 0 ppm + 5% air kelapa 

B1K1:BA0.5 ppm +  5% air kelapa 

B2K1: BA 1 ppm + 5% air kelapa 

B3K1 : BA 1.5 ppm + 5% air kelapa 

B0K2:BA 0 ppm + 10% air kelapa 

B1K2:BA0.5 ppm + 10 % air kelapa 

B2K2: BA 1 ppm + 10% air kelapa 

B3K2 : BA 1.5 ppm + 10 % air kelapa 

B0K3:BA 0 ppm+ 15% air kelapa 

B1K3:BA0.5 ppm + 15% air kelapa  

B2K3: BA 1 ppm + 15% air kelapa 

B3K3 : BA 1.5 ppm + 15% air kelapa 

B0K4:BA 0 ppm+ 20% air kelapa 

B1K4:BA0.5 ppm + 20% air kelapa 

B2K4: BA 1 ppm + 20% air kelapa 

B3K4: BA 1.5 ppm + 20% air kelapa 

B0K5: BA 0 ppm+ 25% air kelapa 

B1K5:BA0.5 ppm + 25% air kelapa  

B2K5: BA 1 ppm + 25% air kelapa 

B3K5: BA 1.5 ppm + 25% air kelapa 

B3K5B3K4

Page 61: 4411409028

50  

  

LAMPIRAN III

Pengambilan dan Analisis Data

A. Rekap pengambilan data Tabel 1. Rekap pengambilan data hasil multiplikasi krisan pada parametes pengamatan tinggi tunas

BA (ppm) Ulangan Tinggi planlet (cm) total Rata-Rata Air kelapa (%)

5 10 15 20 25 0 1 8.5 3.0 3.7 3.0 1.7 19.9 3.98

2 8.0 2.4 2.0 2.7 2.0 17.1 3.42 3 3.2 4.0 1.3 2.7 2.0 13.2 2.64

0.5 1 1.5 2.1 3.3 2.8 2.7 12.4 2.48 2 2.2 2.3 4.0 2.5 2.3 13.3 2.66 3 2.8 2.2 3.0 2.8 1.8 12.6 2.52

1 1 7.5 2.0 3.0 2.4 1.1 15.9 3.18 2 3.1 1.7 4.0 2.6 1.1 12.5 2.5 3 4.5 1.8 2.4 2.4 1.0 12.1 2.42

1.5 1 4.0 3.0 2.2 2.0 2.1 13.3 2.66 2 2.7 3.0 3.0 2.0 1.6 12.3 2.46 3 3.3 2.7 2.4 2.0 1.7 12.1 2.42

Total 51.3 30.2 34.3 29.9 21 rata-rata 4.28 2.52 2.86 2.50 1.75

Page 62: 4411409028

51  

  

Tabel 2. Rekap pengambilan data hasil multiplikasi krisan pada parametes pengamatan jumlah tunas

BA (ppm) Ulangan Jumlah tunas Total Rata-Rata Air kelapa (%)

5 10 15 20 250 1 0 1 3 2 0 6 1.2

2 0 1 2 1 0 4 0.8 3 2 1 2 1 0 6 1.2

0.5 1 5 2 2 1 4 14 2.8 2 3 2 3 1 2 11 2.2 3 2 2 1 1 1 7 1.4

1 1 0 2 2 2 2 8 1.6 2 3 2 2 1 2 10 2 3 1 1 2 2 0 6 1.2

1.5 1 2 2 2 2 0 8 1.6 2 2 2 1 1 1 7 1.4 3 1 1 1 1 4 0.8

Total 21 19 23 16 12 rata-rata 1.75 1.58 1.92 1.33 1

Tabel 3. Rekap pengambilan data hasil multiplikasi krisan pada parametes pengamatan jumlah daun

BA (ppm) Ulangan Jumlah daun total Rata-Rata Air kelapa (%)

5 10 15 20 25 0 1 16 24 26 23 8 97 19.4

2 15 16 22 21 12 86 17.2 3 34 26 22 21 11 114 22.8

0.5 1 40 20 35 28 35 158 31.6 2 35 22 31 20 8 116 23.2 3 23 21 30 26 6 106 21.2

1 1 7 28 27 28 12 102 20.4 2 23 23 24 18 12 100 20 3 16 20 20 26 8 90 18

1.5 1 32 30 20 16 11 109 21.8 2 14 30 20 12 6 82 16.4 3 24 24 18 18 8 92 18.4

total 279 284 295 257 137 rata-rata 23.3 1.60 1.92 1.33 11.42

Page 63: 4411409028

52  

  

B. Analisis Data pada program SPSS 16 1. ANAVA Interaksi terhadap parameter pengamatan

General Linear Model Multivariate Testsc

Effect Value F Hypothesis df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .981 6.388E2a 3.000 38.000 .000

Wilks' Lambda .019 6.388E2a 3.000 38.000 .000

Hotelling's Trace 50.432 6.388E2a 3.000 38.000 .000

Roy's Largest Root 50.432 6.388E2a 3.000 38.000 .000

Interaksi Pillai's Trace 1.860 3.433 57.000 120.000 .000

Wilks' Lambda .038 4.015 57.000 114.130 .000

Hotelling's Trace 7.334 4.718 57.000 110.000 .000

Roy's Largest Root 5.041 10.613b 19.000 40.000 .000

Tests of Between-Subjects Effects

Source Dependent Variable

Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model

Tinggi 84.793a 19 4.463 4.948 .000

Daun 3188.067b 19 167.793 6.316 .000

Tunas 18.983c 19 .999 2.220 .017

Intercept Tinggi 459.267 1 459.267 509.165 .000

Daun 22971.267 1 22971.267 864.665 .000

Tunas 84.017 1 84.017 186.704 .000

Interaksi Tinggi 84.793 19 4.463 4.948 .000

Daun 3188.067 19 167.793 6.316 .000

Tunas 18.983 19 .999 2.220 .017

Error Tinggi 36.080 40 .902

Daun 1062.667 40 26.567

Tunas 18.000 40 .450

Total Tinggi 580.140 60

Daun 27222.000 60

Tunas 121.000 60

Page 64: 4411409028

53  

  

Corrected Total

Tinggi 120.873 59

Daun 4250.733 59

Tunas 36.983 59

2. ANAVA Pengaruh BA dan Air kelapa terhadap parameter pengamatan

Multivariate Testsc Effect Value F Hypothesis

df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .962 4.211E2a 3.000 50.000 .000 Wilks' Lambda

.038 4.211E2a 3.000 50.000 .000

Hotelling's Trace

25.264 4.211E2a 3.000 50.000 .000

Roy's Largest Root

25.264 4.211E2a 3.000 50.000 .000

BA Pillai's Trace .308 1.980 9.000 156.000 .045 Wilks' Lambda

.715 2.003 9.000 121.837 .044

Hotelling's Trace

.368 1.990 9.000 146.000 .044

Roy's Largest Root

.255 4.412b 3.000 52.000 .008

Kelapa Pillai's Trace .846 5.104 12.000 156.000 .000 Wilks' Lambda

.292 6.541 12.000 132.579 .000

Hotelling's Trace

1.965 7.969 12.000 146.000 .000

Roy's Largest Root

1.712 22.256b 4.000 52.000 .000

Tests of Between-Subjects Effects

Source

Dependent Variable

Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model tinggi 49.747a 7 7.107 5.196 .000

daun 2111.233b 7 301.605 7.330 .000

Page 65: 4411409028

54  

  

tunas 10.150c 7 1.450 2.810 .015

Intercept tinggi 459.267 1 459.267 335.767 .000

daun 22971.267 1 22971.267 558.311 .000

tunas 84.017 1 84.017 162.815 .000

BA tinggi 7.052 3 2.351 1.719 .175

daun 370.333 3 123.444 3.000 .039

tunas 1.250 3 .417 .807 .495

Kelapa tinggi 42.695 4 10.674 7.804 .000

daun 1740.900 4 435.225 10.578 .000

tunas 8.900 4 2.225 4.312 .004

Error tinggi 71.126 52 1.368

daun 2139.500 52 41.144

tunas 26.833 52 .516

Total tinggi 580.140 60

daun 27222.000 60

tunas 121.000 60

Corrected Total tinggi 120.873 59

daun 4250.733 59

tunas 36.983 59

3. Uji BNT Pengaruh BA dan Air kelapa terhadap Multiplikasi

Multiple Comparisons

LSD

Air kelapa

Dependent Variable

(I) kelapa

(J) kelapa

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

tinggi 5 % 10 % 1.7583* .47746 .001 .8002 2.7164

15 % 1.4250* .47746 .004 .4669 2.3831

20 % 1.7833* .47746 .000 .8252 2.7414

Page 66: 4411409028

55  

  

25 % 2.5750* .47746 .000 1.6169 3.5331

10 % 5 % -1.7583* .47746 .001 -2.7164 -.8002

15 % -.3333 .47746 .488 -1.2914 .6248

20 % .0250 .47746 .958 -.9331 .9831

25 % .8167 .47746 .093 -.1414 1.7748

15 % 5 % -1.4250* .47746 .004 -2.3831 -.4669

10 % .3333 .47746 .488 -.6248 1.2914

20 % .3583 .47746 .456 -.5998 1.3164

25 % 1.1500* .47746 .020 .1919 2.1081

20 % 5 % -1.7833* .47746 .000 -2.7414 -.8252

10 % -.0250 .47746 .958 -.9831 .9331

15 % -.3583 .47746 .456 -1.3164 .5998

25 % .7917 .47746 .103 -.1664 1.7498

25 % 5 % -2.5750* .47746 .000 -3.5331 -1.6169

10 % -.8167 .47746 .093 -1.7748 .1414

15 % -1.1500* .47746 .020 -2.1081 -.1919

20 % -.7917 .47746 .103 -1.7498 .1664

daun 5 % 10 % -.42 2.619 .874 -5.67 4.84

15 % .08 2.619 .975 -5.17 5.34

20 % 1.00 2.619 .704 -4.25 6.25

25 % 13.58* 2.619 .000 8.33 18.84

10 % 5 % .42 2.619 .874 -4.84 5.67

15 % .50 2.619 .849 -4.75 5.75

20 % 1.42 2.619 .591 -3.84 6.67

25 % 14.00* 2.619 .000 8.75 19.25

15 % 5 % -.08 2.619 .975 -5.34 5.17

10 % -.50 2.619 .849 -5.75 4.75

20 % .92 2.619 .728 -4.34 6.17

25 % 13.50* 2.619 .000 8.25 18.75

20 % 5 % -1.00 2.619 .704 -6.25 4.25

10 % -1.42 2.619 .591 -6.67 3.84

15 % -.92 2.619 .728 -6.17 4.34

Page 67: 4411409028

56  

  

25 % 12.58* 2.619 .000 7.33 17.84

25 % 5 % -13.58* 2.619 .000 -18.84 -8.33

10 % -14.00* 2.619 .000 -19.25 -8.75

15 % -13.50* 2.619 .000 -18.75 -8.25

20 % -12.58* 2.619 .000 -17.84 -7.33

tunas 5 % 10 % -.42 .293 .161 -1.01 .17

15 % -.50 .293 .094 -1.09 .09

20 % -.17 .293 .572 -.76 .42

25 % .58 .293 .052 .00 1.17

10 % 5 % .42 .293 .161 -.17 1.01

15 % -.08 .293 .777 -.67 .51

20 % .25 .293 .398 -.34 .84

25 % 1.00* .293 .001 .41 1.59

15 % 5 % .50 .293 .094 -.09 1.09

10 % .08 .293 .777 -.51 .67

20 % .33 .293 .261 -.26 .92

25 % 1.08* .293 .001 .49 1.67

20 % 5 % .17 .293 .572 -.42 .76

10 % -.25 .293 .398 -.84 .34

15 % -.33 .293 .261 -.92 .26

25 % .75* .293 .014 .16 1.34

25 % 5 % -.58 .293 .052 -1.17 .01

10 % -1.00* .293 .001 -1.59 -.41

15 % -1.08* .293 .001 -1.67 -.49

20 % -.75* .293 .014 -1.34 -.16

BA Multiple Comparisons LSD

Dependent Variable (I) BA (J) BA

Mean Differenc

e (I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound

Upper Bound

Page 68: 4411409028

57  

  

tinggi 0 ppm 0.5 ppm .8333 .42705 .056 -.0236 1.6903

1 ppm .6533 .42705 .132 -.2036 1.5103

1.5 ppm .8333 .42705 .056 -.0236 1.6903

0.5 ppm 0 ppm -.8333 .42705 .056 -1.6903 .0236

1 ppm -.1800 .42705 .675 -1.0369 .6769

1.5 ppm .0000 .42705 1.000 -.8569 .8569

1 ppm 0 ppm -.6533 .42705 .132 -1.5103 .2036

0.5 ppm .1800 .42705 .675 -.6769 1.0369

1.5 ppm .1800 .42705 .675 -.6769 1.0369

1.5 ppm 0 ppm -.8333 .42705 .056 -1.6903 .0236

0.5 ppm .0000 .42705 1.000 -.8569 .8569

1 ppm -.1800 .42705 .675 -1.0369 .6769

daun 0 ppm 0.5 ppm -3.47 2.342 .145 -8.17 1.23

1 ppm 3.47 2.342 .145 -1.23 8.17

1.5 ppm .93 2.342 .692 -3.77 5.63

0.5 ppm 0 ppm 3.47 2.342 .145 -1.23 8.17

1 ppm 6.93* 2.342 .005 2.23 11.63

1.5 ppm 4.40 2.342 .066 -.30 9.10

1 ppm 0 ppm -3.47 2.342 .145 -8.17 1.23

0.5 ppm -6.93* 2.342 .005 -11.63 -2.23

1.5 ppm -2.53 2.342 .284 -7.23 2.17

1.5 ppm 0 ppm -.93 2.342 .692 -5.63 3.77

0.5 ppm -4.40 2.342 .066 -9.10 .30

1 ppm 2.53 2.342 .284 -2.17 7.23

tunas 0 ppm 0.5 ppm -.40 .262 .133 -.93 .13

1 ppm -.20 .262 .449 -.73 .33

1.5 ppm -.13 .262 .613 -.66 .39

0.5 ppm 0 ppm .40 .262 .133 -.13 .93

1 ppm .20 .262 .449 -.33 .73

1.5 ppm .27 .262 .314 -.26 .79

1 ppm 0 ppm .20 .262 .449 -.33 .73

0.5 ppm -.20 .262 .449 -.73 .33

Page 69: 4411409028

58  

  

1.5 ppm .07 .262 .800 -.46 .59

1.5 ppm 0 ppm .13 .262 .613 -.39 .66

0.5 ppm -.27 .262 .314 -.79 .26

1 ppm -.07 .262 .800 -.59 .46

4. Uji BNT Pengaruh Interaksi terhadap Multiplikasi

Multiple Comparisons

Dependent Variable

(I) interaksi

(J) interaksi

Mean Difference (I-J)

Std. Error

Sig.

95% Confidence Interval Lower Bound

Upper Bound

Tinggi 11 12 3.4333* 0.77546 0.000 1.8661 5.0006 13 4.2333* 0.77546 0.000 2.6661 5.8006 14 3.7667* 0.77546 0.000 2.1994 5.3339 15 4.6667* 0.77546 0.000 3.0994 6.2339 21 4.4000* 0.77546 0.000 2.8327 5.9673 22 4.3667* 0.77546 0.000 2.7994 5.9339 23 3.1333* 0.77546 0.000 1.5661 4.7006 24 3.8667* 0.77546 0.000 2.2994 5.4339 25 4.5000* 0.77546 0.000 2.9327 6.0673 31 1.5333 0.77546 0.055 -0.0339 3.1006 32 4.7333* 0.77546 0.000 3.1661 6.3006 33 3.4667* 0.77546 0.000 1.8994 5.0339 34 4.1000* 0.77546 0.000 2.5327 5.6673 35 5.5333* 0.77546 0.000 3.9661 7.1006 41 3.2333* 0.77546 0.000 1.6661 4.8006 42 3.6667* 0.77546 0.000 2.0994 5.2339 43 4.0333* 0.77546 0.000 2.4661 5.6006 44 4.5667* 0.77546 0.000 2.9994 6.1339 45 4.7667* 0.77546 0.000 3.1994 6.3339 12 11 -3.4333* 0.77546 0.000 -5.0006 -1.8661 13 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 14 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 15 1.2333 0.77546 0.120 -0.3339 2.8006 21 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 22 0.9333 0.77546 0.236 -0.6339 2.5006

Page 70: 4411409028

59  

  

23 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 24 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 25 1.0667 0.77546 0.177 -0.5006 2.6339 31 -1.9000* 0.77546 0.019 -3.4673 -0.3327 32 1.3 0.77546 0.101 -0.2673 2.8673 33 0.0333 0.77546 0.966 -1.5339 1.6006 34 0.6667 0.77546 0.395 -0.9006 2.2339 35 2.1000* 0.77546 0.010 0.5327 3.6673 41 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 42 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 43 0.6 0.77546 0.444 -0.9673 2.1673 44 1.1333 0.77546 0.152 -0.4339 2.7006 45 1.3333 0.77546 0.093 -0.2339 2.9006 13 11 -4.2333* 0.77546 0.000 -5.8006 -2.6661 12 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 14 -0.4667 0.77546 0.551 -2.0339 1.1006 15 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 21 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 22 0.1333 0.77546 0.864 -1.4339 1.7006 23 -1.1 0.77546 0.164 -2.6673 0.4673 24 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 25 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 31 -2.7000* 0.77546 0.001 -4.2673 -1.1327 32 0.5 0.77546 0.523 -1.0673 2.0673 33 -0.7667 0.77546 0.329 -2.3339 0.8006 34 -0.1333 0.77546 0.864 -1.7006 1.4339 35 1.3 0.77546 0.101 -0.2673 2.8673 41 -1 0.77546 0.205 -2.5673 0.5673 42 -0.5667 0.77546 0.469 -2.1339 1.0006 43 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 44 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 45 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 14 11 -3.7667* 0.77546 0.000 -5.3339 -2.1994 12 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 13 0.4667 0.77546 0.551 -1.1006 2.0339 15 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 21 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 22 0.6 0.77546 0.444 -0.9673 2.1673 23 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 24 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 25 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006

Page 71: 4411409028

60  

  

31 -2.2333* 0.77546 0.006 -3.8006 -0.6661 32 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 33 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 34 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 35 1.7667* 0.77546 0.028 0.1994 3.3339 41 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 42 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 43 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 44 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 45 1 0.77546 0.205 -0.5673 2.5673 15 11 -4.6667* 0.77546 0.000 -6.2339 -3.0994 12 -1.2333 0.77546 0.120 -2.8006 0.3339 13 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 14 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 21 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 22 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 23 -1.5333 0.77546 0.055 -3.1006 0.0339 24 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 25 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 31 -3.1333* 0.77546 0.000 -4.7006 -1.5661 32 0.0667 0.77546 0.932 -1.5006 1.6339 33 -1.2 0.77546 0.130 -2.7673 0.3673 34 -0.5667 0.77546 0.469 -2.1339 1.0006 35 0.8667 0.77546 0.270 -0.7006 2.4339 41 -1.4333 0.77546 0.072 -3.0006 0.1339 42 -1 0.77546 0.205 -2.5673 0.5673 43 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 44 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 45 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 21 11 -4.4000* 0.77546 0.000 -5.9673 -2.8327 12 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 13 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 14 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 15 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 22 -0.0333 0.77546 0.966 -1.6006 1.5339 23 -1.2667 0.77546 0.110 -2.8339 0.3006 24 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 25 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 31 -2.8667* 0.77546 0.001 -4.4339 -1.2994 32 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 33 -0.9333 0.77546 0.236 -2.5006 0.6339

Page 72: 4411409028

61  

  

34 -0.3 0.77546 0.701 -1.8673 1.2673 35 1.1333 0.77546 0.152 -0.4339 2.7006 41 -1.1667 0.77546 0.140 -2.7339 0.4006 42 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 43 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 44 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 45 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 22 11 -4.3667* 0.77546 0.000 -5.9339 -2.7994 12 -0.9333 0.77546 0.236 -2.5006 0.6339 13 -0.1333 0.77546 0.864 -1.7006 1.4339 14 -0.6 0.77546 0.444 -2.1673 0.9673 15 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 21 0.0333 0.77546 0.966 -1.5339 1.6006 23 -1.2333 0.77546 0.120 -2.8006 0.3339 24 -0.5 0.77546 0.523 -2.0673 1.0673 25 0.1333 0.77546 0.864 -1.4339 1.7006 31 -2.8333* 0.77546 0.001 -4.4006 -1.2661 32 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 33 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 34 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 35 1.1667 0.77546 0.140 -0.4006 2.7339 41 -1.1333 0.77546 0.152 -2.7006 0.4339 42 -0.7 0.77546 0.372 -2.2673 0.8673 43 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 44 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 45 0.4 0.77546 0.609 -1.1673 1.9673 23 11 -3.1333* 0.77546 0.000 -4.7006 -1.5661 12 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 13 1.1 0.77546 0.164 -0.4673 2.6673 14 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 15 1.5333 0.77546 0.055 -0.0339 3.1006 21 1.2667 0.77546 0.110 -0.3006 2.8339 22 1.2333 0.77546 0.120 -0.3339 2.8006 24 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006 25 1.3667 0.77546 0.086 -0.2006 2.9339 31 -1.6000* 0.77546 0.046 -3.1673 -0.0327 32 1.6000* 0.77546 0.046 0.0327 3.1673 33 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 34 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 35 2.4000* 0.77546 0.004 0.8327 3.9673 41 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673

Page 73: 4411409028

62  

  

42 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 43 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 44 1.4333 0.77546 0.072 -0.1339 3.0006 45 1.6333* 0.77546 0.042 0.0661 3.2006 24 11 -3.8667* 0.77546 0.000 -5.4339 -2.2994 12 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 13 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 14 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 15 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 21 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 22 0.5 0.77546 0.523 -1.0673 2.0673 23 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 25 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 31 -2.3333* 0.77546 0.005 -3.9006 -0.7661 32 0.8667 0.77546 0.270 -0.7006 2.4339 33 -0.4 0.77546 0.609 -1.9673 1.1673 34 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 35 1.6667* 0.77546 0.038 0.0994 3.2339 41 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 42 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 43 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 44 0.7 0.77546 0.372 -0.8673 2.2673 45 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 25 11 -4.5000* 0.77546 0.000 -6.0673 -2.9327 12 -1.0667 0.77546 0.177 -2.6339 0.5006 13 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 14 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 15 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 21 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 22 -0.1333 0.77546 0.864 -1.7006 1.4339 23 -1.3667 0.77546 0.086 -2.9339 0.2006 24 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 31 -2.9667* 0.77546 0.000 -4.5339 -1.3994 32 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 33 -1.0333 0.77546 0.190 -2.6006 0.5339 34 -0.4 0.77546 0.609 -1.9673 1.1673 35 1.0333 0.77546 0.190 -0.5339 2.6006 41 -1.2667 0.77546 0.110 -2.8339 0.3006 42 -0.8333 0.77546 0.289 -2.4006 0.7339 43 -0.4667 0.77546 0.551 -2.0339 1.1006 44 0.0667 0.77546 0.932 -1.5006 1.6339

Page 74: 4411409028

63  

  

45 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 31 11 -1.5333 0.77546 0.055 -3.1006 0.0339 12 1.9000* 0.77546 0.019 0.3327 3.4673 13 2.7000* 0.77546 0.001 1.1327 4.2673 14 2.2333* 0.77546 0.006 0.6661 3.8006 15 3.1333* 0.77546 0.000 1.5661 4.7006 21 2.8667* 0.77546 0.001 1.2994 4.4339 22 2.8333* 0.77546 0.001 1.2661 4.4006 23 1.6000* 0.77546 0.046 0.0327 3.1673 24 2.3333* 0.77546 0.005 0.7661 3.9006 25 2.9667* 0.77546 0.000 1.3994 4.5339 32 3.2000* 0.77546 0.000 1.6327 4.7673 33 1.9333* 0.77546 0.017 0.3661 3.5006 34 2.5667* 0.77546 0.002 0.9994 4.1339 35 4.0000* 0.77546 0.000 2.4327 5.5673 41 1.7000* 0.77546 0.034 0.1327 3.2673 42 2.1333* 0.77546 0.009 0.5661 3.7006 43 2.5000* 0.77546 0.003 0.9327 4.0673 44 3.0333* 0.77546 0.000 1.4661 4.6006 45 3.2333* 0.77546 0.000 1.6661 4.8006 32 11 -4.7333* 0.77546 0.000 -6.3006 -3.1661 12 -1.3 0.77546 0.101 -2.8673 0.2673 13 -0.5 0.77546 0.523 -2.0673 1.0673 14 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 15 -0.0667 0.77546 0.932 -1.6339 1.5006 21 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 22 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 23 -1.6000* 0.77546 0.046 -3.1673 -0.0327 24 -0.8667 0.77546 0.270 -2.4339 0.7006 25 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 31 -3.2000* 0.77546 0.000 -4.7673 -1.6327 33 -1.2667 0.77546 0.110 -2.8339 0.3006 34 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 35 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 41 -1.5 0.77546 0.060 -3.0673 0.0673 42 -1.0667 0.77546 0.177 -2.6339 0.5006 43 -0.7 0.77546 0.372 -2.2673 0.8673 44 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 45 0.0333 0.77546 0.966 -1.5339 1.6006 33 11 -3.4667* 0.77546 0.000 -5.0339 -1.8994 12 -0.0333 0.77546 0.966 -1.6006 1.5339

Page 75: 4411409028

64  

  

13 0.7667 0.77546 0.329 -0.8006 2.3339 14 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 15 1.2 0.77546 0.130 -0.3673 2.7673 21 0.9333 0.77546 0.236 -0.6339 2.5006 22 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 23 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 24 0.4 0.77546 0.609 -1.1673 1.9673 25 1.0333 0.77546 0.190 -0.5339 2.6006 31 -1.9333* 0.77546 0.017 -3.5006 -0.3661 32 1.2667 0.77546 0.110 -0.3006 2.8339 34 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 35 2.0667* 0.77546 0.011 0.4994 3.6339 41 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 42 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 43 0.5667 0.77546 0.469 -1.0006 2.1339 44 1.1 0.77546 0.164 -0.4673 2.6673 45 1.3 0.77546 0.101 -0.2673 2.8673 34 11 -4.1000* 0.77546 0.000 -5.6673 -2.5327 12 -0.6667 0.77546 0.395 -2.2339 0.9006 13 0.1333 0.77546 0.864 -1.4339 1.7006 14 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 15 0.5667 0.77546 0.469 -1.0006 2.1339 21 0.3 0.77546 0.701 -1.2673 1.8673 22 0.2667 0.77546 0.733 -1.3006 1.8339 23 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 24 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 25 0.4 0.77546 0.609 -1.1673 1.9673 31 -2.5667* 0.77546 0.002 -4.1339 -0.9994 32 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 33 -0.6333 0.77546 0.419 -2.2006 0.9339 35 1.4333 0.77546 0.072 -0.1339 3.0006 41 -0.8667 0.77546 0.270 -2.4339 0.7006 42 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 43 -0.0667 0.77546 0.932 -1.6339 1.5006 44 0.4667 0.77546 0.551 -1.1006 2.0339 45 0.6667 0.77546 0.395 -0.9006 2.2339 35 11 -5.5333* 0.77546 0.000 -7.1006 -3.9661 12 -2.1000* 0.77546 0.010 -3.6673 -0.5327 13 -1.3 0.77546 0.101 -2.8673 0.2673 14 -1.7667* 0.77546 0.028 -3.3339 -0.1994 15 -0.8667 0.77546 0.270 -2.4339 0.7006

Page 76: 4411409028

65  

  

21 -1.1333 0.77546 0.152 -2.7006 0.4339 22 -1.1667 0.77546 0.140 -2.7339 0.4006 23 -2.4000* 0.77546 0.004 -3.9673 -0.8327 24 -1.6667* 0.77546 0.038 -3.2339 -0.0994 25 -1.0333 0.77546 0.190 -2.6006 0.5339 31 -4.0000* 0.77546 0.000 -5.5673 -2.4327 32 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 33 -2.0667* 0.77546 0.011 -3.6339 -0.4994 34 -1.4333 0.77546 0.072 -3.0006 0.1339 41 -2.3000* 0.77546 0.005 -3.8673 -0.7327 42 -1.8667* 0.77546 0.021 -3.4339 -0.2994 43 -1.5 0.77546 0.060 -3.0673 0.0673 44 -0.9667 0.77546 0.220 -2.5339 0.6006 45 -0.7667 0.77546 0.329 -2.3339 0.8006 41 11 -3.2333* 0.77546 0.000 -4.8006 -1.6661 12 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 13 1 0.77546 0.205 -0.5673 2.5673 14 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 15 1.4333 0.77546 0.072 -0.1339 3.0006 21 1.1667 0.77546 0.140 -0.4006 2.7339 22 1.1333 0.77546 0.152 -0.4339 2.7006 23 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 24 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 25 1.2667 0.77546 0.110 -0.3006 2.8339 31 -1.7000* 0.77546 0.034 -3.2673 -0.1327 32 1.5 0.77546 0.060 -0.0673 3.0673 33 0.2333 0.77546 0.765 -1.3339 1.8006 34 0.8667 0.77546 0.270 -0.7006 2.4339 35 2.3000* 0.77546 0.005 0.7327 3.8673 42 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 43 0.8 0.77546 0.308 -0.7673 2.3673 44 1.3333 0.77546 0.093 -0.2339 2.9006 45 1.5333 0.77546 0.055 -0.0339 3.1006 42 11 -3.6667* 0.77546 0.000 -5.2339 -2.0994 12 -0.2333 0.77546 0.765 -1.8006 1.3339 13 0.5667 0.77546 0.469 -1.0006 2.1339 14 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 15 1 0.77546 0.205 -0.5673 2.5673 21 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006 22 0.7 0.77546 0.372 -0.8673 2.2673 23 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339

Page 77: 4411409028

66  

  

24 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 25 0.8333 0.77546 0.289 -0.7339 2.4006 31 -2.1333* 0.77546 0.009 -3.7006 -0.5661 32 1.0667 0.77546 0.177 -0.5006 2.6339 33 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 34 0.4333 0.77546 0.579 -1.1339 2.0006 35 1.8667* 0.77546 0.021 0.2994 3.4339 41 -0.4333 0.77546 0.579 -2.0006 1.1339 43 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 44 0.9 0.77546 0.253 -0.6673 2.4673 45 1.1 0.77546 0.164 -0.4673 2.6673 43 11 -4.0333* 0.77546 0.000 -5.6006 -2.4661 12 -0.6 0.77546 0.444 -2.1673 0.9673 13 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 14 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 15 0.6333 0.77546 0.419 -0.9339 2.2006 21 0.3667 0.77546 0.639 -1.2006 1.9339 22 0.3333 0.77546 0.670 -1.2339 1.9006 23 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 24 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 25 0.4667 0.77546 0.551 -1.1006 2.0339 31 -2.5000* 0.77546 0.003 -4.0673 -0.9327 32 0.7 0.77546 0.372 -0.8673 2.2673 33 -0.5667 0.77546 0.469 -2.1339 1.0006 34 0.0667 0.77546 0.932 -1.5006 1.6339 35 1.5 0.77546 0.060 -0.0673 3.0673 41 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 42 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 44 0.5333 0.77546 0.496 -1.0339 2.1006 45 0.7333 0.77546 0.350 -0.8339 2.3006 44 11 -4.5667* 0.77546 0.000 -6.1339 -2.9994 12 -1.1333 0.77546 0.152 -2.7006 0.4339 13 -0.3333 0.77546 0.670 -1.9006 1.2339 14 -0.8 0.77546 0.308 -2.3673 0.7673 15 0.1 0.77546 0.898 -1.4673 1.6673 21 -0.1667 0.77546 0.831 -1.7339 1.4006 22 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673 23 -1.4333 0.77546 0.072 -3.0006 0.1339 24 -0.7 0.77546 0.372 -2.2673 0.8673 25 -0.0667 0.77546 0.932 -1.6339 1.5006 31 -3.0333* 0.77546 0.000 -4.6006 -1.4661

Page 78: 4411409028

67  

  

32 0.1667 0.77546 0.831 -1.4006 1.7339 33 -1.1 0.77546 0.164 -2.6673 0.4673 34 -0.4667 0.77546 0.551 -2.0339 1.1006 35 0.9667 0.77546 0.220 -0.6006 2.5339 41 -1.3333 0.77546 0.093 -2.9006 0.2339 42 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 43 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 45 0.2 0.77546 0.798 -1.3673 1.7673 45 11 -4.7667* 0.77546 0.000 -6.3339 -3.1994 12 -1.3333 0.77546 0.093 -2.9006 0.2339 13 -0.5333 0.77546 0.496 -2.1006 1.0339 14 -1 0.77546 0.205 -2.5673 0.5673 15 -0.1 0.77546 0.898 -1.6673 1.4673 21 -0.3667 0.77546 0.639 -1.9339 1.2006 22 -0.4 0.77546 0.609 -1.9673 1.1673 23 -1.6333* 0.77546 0.042 -3.2006 -0.0661 24 -0.9 0.77546 0.253 -2.4673 0.6673 25 -0.2667 0.77546 0.733 -1.8339 1.3006 31 -3.2333* 0.77546 0.000 -4.8006 -1.6661 32 -0.0333 0.77546 0.966 -1.6006 1.5339 33 -1.3 0.77546 0.101 -2.8673 0.2673 34 -0.6667 0.77546 0.395 -2.2339 0.9006 35 0.7667 0.77546 0.329 -0.8006 2.3339 41 -1.5333 0.77546 0.055 -3.1006 0.0339 42 -1.1 0.77546 0.164 -2.6673 0.4673 43 -0.7333 0.77546 0.350 -2.3006 0.8339 44 -0.2 0.77546 0.798 -1.7673 1.3673daun 11 12 -0.33 4.208 0.937 -8.84 8.17 13 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 14 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 15 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 21 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 22 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 23 -10.33* 4.208 0.019 -18.84 -1.83 24 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 25 15.67* 4.208 0.001 7.16 24.17 31 9.67* 4.208 0.027 1.16 18.17 32 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 33 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 34 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 35 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51

Page 79: 4411409028

68  

  

41 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 42 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 43 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 44 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 45 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 12 11 0.33 4.208 0.937 -8.17 8.84 13 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 14 0.33 4.208 0.937 -8.17 8.84 15 11.67* 4.208 0.008 3.16 20.17 21 -10.67* 4.208 0.015 -19.17 -2.16 22 1 4.208 0.813 -7.51 9.51 23 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 24 -2.67 4.208 0.530 -11.17 5.84 25 16.00* 4.208 0.000 7.49 24.51 31 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 32 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 33 7.33 4.208 0.089 -1.17 15.84 34 -2 4.208 0.637 -10.51 6.51 35 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 41 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 42 -6 4.208 0.162 -14.51 2.51 43 2.67 4.208 0.530 -5.84 11.17 44 6.67 4.208 0.121 -1.84 15.17 45 13.67* 4.208 0.002 5.16 22.17 13 11 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 12 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 14 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 15 13.00* 4.208 0.004 4.49 21.51 21 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 22 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 23 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 24 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 25 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 31 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 32 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 33 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 34 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 35 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 41 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 42 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 43 4 4.208 0.348 -4.51 12.51

Page 80: 4411409028

69  

  

44 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 45 15.00* 4.208 0.001 6.49 23.51 14 11 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 12 -0.33 4.208 0.937 -8.84 8.17 13 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 15 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 21 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 22 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 23 -10.33* 4.208 0.019 -18.84 -1.83 24 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 25 15.67* 4.208 0.001 7.16 24.17 31 9.67* 4.208 0.027 1.16 18.17 32 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 33 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 34 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 35 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51 41 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 42 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 43 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 44 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 45 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 15 11 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 12 -11.67* 4.208 0.008 -20.17 -3.16 13 -13.00* 4.208 0.004 -21.51 -4.49 14 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 21 -22.33* 4.208 0.000 -30.84 -13.83 22 -10.67* 4.208 0.015 -19.17 -2.16 23 -21.67* 4.208 0.000 -30.17 -13.16 24 -14.33* 4.208 0.002 -22.84 -5.83 25 4.33 4.208 0.309 -4.17 12.84 31 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 32 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 33 -4.33 4.208 0.309 -12.84 4.17 34 -13.67* 4.208 0.002 -22.17 -5.16 35 -0.33 4.208 0.937 -8.84 8.17 41 -13.00* 4.208 0.004 -21.51 -4.49 42 -17.67* 4.208 0.000 -26.17 -9.16 43 -9.00* 4.208 0.039 -17.51 -0.49 44 -5 4.208 0.242 -13.51 3.51 45 2 4.208 0.637 -6.51 10.51 21 11 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51

Page 81: 4411409028

70  

  

12 10.67* 4.208 0.015 2.16 19.17 13 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 14 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51 15 22.33* 4.208 0.000 13.83 30.84 22 11.67* 4.208 0.008 3.16 20.17 23 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 24 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 25 26.67* 4.208 0.000 18.16 35.17 31 20.67* 4.208 0.000 12.16 29.17 32 12.33* 4.208 0.006 3.83 20.84 33 18.00* 4.208 0.000 9.49 26.51 34 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 35 22.00* 4.208 0.000 13.49 30.51 41 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 42 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 43 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 44 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 45 24.33* 4.208 0.000 15.83 32.84 22 11 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 12 -1 4.208 0.813 -9.51 7.51 13 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 14 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 15 10.67* 4.208 0.015 2.16 19.17 21 -11.67* 4.208 0.008 -20.17 -3.16 23 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 24 -3.67 4.208 0.389 -12.17 4.84 25 15.00* 4.208 0.001 6.49 23.51 31 9.00* 4.208 0.039 0.49 17.51 32 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 33 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 34 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 35 10.33* 4.208 0.019 1.83 18.84 41 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 42 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51 43 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 44 5.67 4.208 0.186 -2.84 14.17 45 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 23 11 10.33* 4.208 0.019 1.83 18.84 12 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 13 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 14 10.33* 4.208 0.019 1.83 18.84

Page 82: 4411409028

71  

  

15 21.67* 4.208 0.000 13.16 30.17 21 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 22 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51 24 7.33 4.208 0.089 -1.17 15.84 25 26.00* 4.208 0.000 17.49 34.51 31 20.00* 4.208 0.000 11.49 28.51 32 11.67* 4.208 0.008 3.16 20.17 33 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 34 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 35 21.33* 4.208 0.000 12.83 29.84 41 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 42 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 43 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 44 16.67* 4.208 0.000 8.16 25.17 45 23.67* 4.208 0.000 15.16 32.17 24 11 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 12 2.67 4.208 0.530 -5.84 11.17 13 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 14 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 15 14.33* 4.208 0.002 5.83 22.84 21 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 22 3.67 4.208 0.389 -4.84 12.17 23 -7.33 4.208 0.089 -15.84 1.17 25 18.67* 4.208 0.000 10.16 27.17 31 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 32 4.33 4.208 0.309 -4.17 12.84 33 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 34 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 35 14.00* 4.208 0.002 5.49 22.51 41 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 42 -3.33 4.208 0.433 -11.84 5.17 43 5.33 4.208 0.212 -3.17 13.84 44 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 45 16.33* 4.208 0.000 7.83 24.84 25 11 -15.67* 4.208 0.001 -24.17 -7.16 12 -16.00* 4.208 0.000 -24.51 -7.49 13 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 14 -15.67* 4.208 0.001 -24.17 -7.16 15 -4.33 4.208 0.309 -12.84 4.17 21 -26.67* 4.208 0.000 -35.17 -18.16 22 -15.00* 4.208 0.001 -23.51 -6.49

Page 83: 4411409028

72  

  

23 -26.00* 4.208 0.000 -34.51 -17.49 24 -18.67* 4.208 0.000 -27.17 -10.16 31 -6 4.208 0.162 -14.51 2.51 32 -14.33* 4.208 0.002 -22.84 -5.83 33 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 34 -18.00* 4.208 0.000 -26.51 -9.49 35 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 41 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 42 -22.00* 4.208 0.000 -30.51 -13.49 43 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 44 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 45 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 31 11 -9.67* 4.208 0.027 -18.17 -1.16 12 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 13 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 14 -9.67* 4.208 0.027 -18.17 -1.16 15 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 21 -20.67* 4.208 0.000 -29.17 -12.16 22 -9.00* 4.208 0.039 -17.51 -0.49 23 -20.00* 4.208 0.000 -28.51 -11.49 24 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 25 6 4.208 0.162 -2.51 14.51 32 -8.33 4.208 0.055 -16.84 0.17 33 -2.67 4.208 0.530 -11.17 5.84 34 -12.00* 4.208 0.007 -20.51 -3.49 35 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 41 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 42 -16.00* 4.208 0.000 -24.51 -7.49 43 -7.33 4.208 0.089 -15.84 1.17 44 -3.33 4.208 0.433 -11.84 5.17 45 3.67 4.208 0.389 -4.84 12.17 32 11 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 12 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 13 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 14 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 15 10.00* 4.208 0.022 1.49 18.51 21 -12.33* 4.208 0.006 -20.84 -3.83 22 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 23 -11.67* 4.208 0.008 -20.17 -3.16 24 -4.33 4.208 0.309 -12.84 4.17 25 14.33* 4.208 0.002 5.83 22.84

Page 84: 4411409028

73  

  

31 8.33 4.208 0.055 -0.17 16.84 33 5.67 4.208 0.186 -2.84 14.17 34 -3.67 4.208 0.389 -12.17 4.84 35 9.67* 4.208 0.027 1.16 18.17 41 -3 4.208 0.480 -11.51 5.51 42 -7.67 4.208 0.076 -16.17 0.84 43 1 4.208 0.813 -7.51 9.51 44 5 4.208 0.242 -3.51 13.51 45 12.00* 4.208 0.007 3.49 20.51 33 11 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51 12 -7.33 4.208 0.089 -15.84 1.17 13 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 14 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51 15 4.33 4.208 0.309 -4.17 12.84 21 -18.00* 4.208 0.000 -26.51 -9.49 22 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 23 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 24 -10.00* 4.208 0.022 -18.51 -1.49 25 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 31 2.67 4.208 0.530 -5.84 11.17 32 -5.67 4.208 0.186 -14.17 2.84 34 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 35 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 41 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 42 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 43 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 44 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 45 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 34 11 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 12 2 4.208 0.637 -6.51 10.51 13 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 14 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 15 13.67* 4.208 0.002 5.16 22.17 21 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 22 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 23 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 24 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 25 18.00* 4.208 0.000 9.49 26.51 31 12.00* 4.208 0.007 3.49 20.51 32 3.67 4.208 0.389 -4.84 12.17 33 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84

Page 85: 4411409028

74  

  

35 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 41 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 42 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 43 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 44 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 45 15.67* 4.208 0.001 7.16 24.17 35 11 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 12 -11.33* 4.208 0.010 -19.84 -2.83 13 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 14 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 15 0.33 4.208 0.937 -8.17 8.84 21 -22.00* 4.208 0.000 -30.51 -13.49 22 -10.33* 4.208 0.019 -18.84 -1.83 23 -21.33* 4.208 0.000 -29.84 -12.83 24 -14.00* 4.208 0.002 -22.51 -5.49 25 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 31 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 32 -9.67* 4.208 0.027 -18.17 -1.16 33 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 34 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 41 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 42 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 43 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 44 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 45 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 41 11 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 12 1.33 4.208 0.753 -7.17 9.84 13 0 4.208 1.000 -8.51 8.51 14 1.67 4.208 0.694 -6.84 10.17 15 13.00* 4.208 0.004 4.49 21.51 21 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 22 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 23 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 24 -1.33 4.208 0.753 -9.84 7.17 25 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 31 11.33* 4.208 0.010 2.83 19.84 32 3 4.208 0.480 -5.51 11.51 33 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 34 -0.67 4.208 0.875 -9.17 7.84 35 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 42 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84

Page 86: 4411409028

75  

  

43 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 44 8 4.208 0.065 -0.51 16.51 45 15.00* 4.208 0.001 6.49 23.51 42 11 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 12 6 4.208 0.162 -2.51 14.51 13 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 14 6.33 4.208 0.140 -2.17 14.84 15 17.67* 4.208 0.000 9.16 26.17 21 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 22 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 23 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 24 3.33 4.208 0.433 -5.17 11.84 25 22.00* 4.208 0.000 13.49 30.51 31 16.00* 4.208 0.000 7.49 24.51 32 7.67 4.208 0.076 -0.84 16.17 33 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 34 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 35 17.33* 4.208 0.000 8.83 25.84 41 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 43 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 44 12.67* 4.208 0.005 4.16 21.17 45 19.67* 4.208 0.000 11.16 28.17 43 11 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 12 -2.67 4.208 0.530 -11.17 5.84 13 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 14 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 15 9.00* 4.208 0.039 0.49 17.51 21 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 22 -1.67 4.208 0.694 -10.17 6.84 23 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 24 -5.33 4.208 0.212 -13.84 3.17 25 13.33* 4.208 0.003 4.83 21.84 31 7.33 4.208 0.089 -1.17 15.84 32 -1 4.208 0.813 -9.51 7.51 33 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 34 -4.67 4.208 0.274 -13.17 3.84 35 8.67* 4.208 0.046 0.16 17.17 41 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 42 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 44 4 4.208 0.348 -4.51 12.51 45 11.00* 4.208 0.013 2.49 19.51

Page 87: 4411409028

76  

  

44 11 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 12 -6.67 4.208 0.121 -15.17 1.84 13 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 14 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 15 5 4.208 0.242 -3.51 13.51 21 -17.33* 4.208 0.000 -25.84 -8.83 22 -5.67 4.208 0.186 -14.17 2.84 23 -16.67* 4.208 0.000 -25.17 -8.16 24 -9.33* 4.208 0.032 -17.84 -0.83 25 9.33* 4.208 0.032 0.83 17.84 31 3.33 4.208 0.433 -5.17 11.84 32 -5 4.208 0.242 -13.51 3.51 33 0.67 4.208 0.875 -7.84 9.17 34 -8.67* 4.208 0.046 -17.17 -0.16 35 4.67 4.208 0.274 -3.84 13.17 41 -8 4.208 0.065 -16.51 0.51 42 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 43 -4 4.208 0.348 -12.51 4.51 45 7 4.208 0.104 -1.51 15.51 45 11 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 12 -13.67* 4.208 0.002 -22.17 -5.16 13 -15.00* 4.208 0.001 -23.51 -6.49 14 -13.33* 4.208 0.003 -21.84 -4.83 15 -2 4.208 0.637 -10.51 6.51 21 -24.33* 4.208 0.000 -32.84 -15.83 22 -12.67* 4.208 0.005 -21.17 -4.16 23 -23.67* 4.208 0.000 -32.17 -15.16 24 -16.33* 4.208 0.000 -24.84 -7.83 25 2.33 4.208 0.582 -6.17 10.84 31 -3.67 4.208 0.389 -12.17 4.84 32 -12.00* 4.208 0.007 -20.51 -3.49 33 -6.33 4.208 0.140 -14.84 2.17 34 -15.67* 4.208 0.001 -24.17 -7.16 35 -2.33 4.208 0.582 -10.84 6.17 41 -15.00* 4.208 0.001 -23.51 -6.49 42 -19.67* 4.208 0.000 -28.17 -11.16 43 -11.00* 4.208 0.013 -19.51 -2.49 44 -7 4.208 0.104 -15.51 1.51tunas 11 12 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 13 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 14 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44

Page 88: 4411409028

77  

  

15 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 21 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 22 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 23 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 24 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 25 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 31 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 32 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 33 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 34 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 35 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 41 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 42 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 43 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 44 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 45 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 24 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 33 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 13 11 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 12 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 14 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 15 2.00* 0.548 0.001 0.89 3.11 21 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 22 0 0.548 1.000 -1.11 1.11

Page 89: 4411409028

78  

  

23 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 24 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 25 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 31 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 32 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 34 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 35 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 41 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 42 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 44 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 45 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 14 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 15 11 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 12 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 13 -2.00* 0.548 0.001 -3.11 -0.89 14 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 21 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 22 -2.00* 0.548 0.001 -3.11 -0.89 23 -2.00* 0.548 0.001 -3.11 -0.89 24 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 25 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77

Page 90: 4411409028

79  

  

31 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 32 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 33 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 34 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 35 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 41 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 42 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 43 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 44 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 45 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 21 11 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 12 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 13 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 14 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 15 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 22 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 23 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 24 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 31 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 32 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 33 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 34 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 35 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 41 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 42 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 43 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 44 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 22 11 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 12 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 13 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 14 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 15 2.00* 0.548 0.001 0.89 3.11 21 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 23 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 24 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 25 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 31 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 32 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 1 0.548 0.075 -0.11 2.11

Page 91: 4411409028

80  

  

34 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 35 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 41 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 42 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 44 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 45 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 23 11 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 12 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 13 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 14 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 15 2.00* 0.548 0.001 0.89 3.11 21 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 22 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 24 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 25 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 31 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 32 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 34 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 35 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 41 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 42 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 44 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 45 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 24 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 33 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77

Page 92: 4411409028

81  

  

42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 11 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 12 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 13 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 14 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 15 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 21 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 22 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 23 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 24 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 31 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 32 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 33 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 34 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 35 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 41 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 42 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 43 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 44 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 45 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 31 11 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 12 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 13 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 14 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 15 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 21 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 22 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 23 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 24 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 25 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 33 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 34 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 35 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 41 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 42 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 43 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 44 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77

Page 93: 4411409028

82  

  

45 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 33 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 24 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 34 11 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 12 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77

Page 94: 4411409028

83  

  

13 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 14 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 15 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 21 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 22 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 23 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 24 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 31 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 32 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 33 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 35 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 41 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 42 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 43 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 44 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 35 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 41 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44

Page 95: 4411409028

84  

  

21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 43 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 42 11 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 12 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 13 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 14 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 15 1.67* 0.548 0.004 0.56 2.77 21 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 22 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 23 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 24 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 25 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 31 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 32 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 33 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 34 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 35 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 41 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 43 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 44 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 43 11 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 12 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 13 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 14 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 15 1.33* 0.548 0.019 0.23 2.44 21 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 22 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 23 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44

Page 96: 4411409028

85  

  

24 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 25 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 31 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 32 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 33 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 34 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 35 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 41 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 42 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 44 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 45 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 44 11 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 12 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 13 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 14 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 15 1 0.548 0.075 -0.11 2.11 21 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 22 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 23 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 24 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 25 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 31 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 32 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 33 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 34 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 35 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 41 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 42 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 43 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 45 0.67 0.548 0.231 -0.44 1.77 45 11 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77 12 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 13 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 14 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 15 0.33 0.548 0.546 -0.77 1.44 21 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 22 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 23 -1.67* 0.548 0.004 -2.77 -0.56 24 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 25 0 0.548 1.000 -1.11 1.11 31 -0.33 0.548 0.546 -1.44 0.77

Page 97: 4411409028

86  

  

32 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 33 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44 34 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 35 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 41 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11 42 -1.33* 0.548 0.019 -2.44 -0.23 43 -1 0.548 0.075 -2.11 0.11*. The mean difference is significant at the .05 level. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = .450. 44 -0.67 0.548 0.231 -1.77 0.44