27 Universitas Kristen Petra
3. PERANCANGAN BANGUNAN
3.1. Konsep Perancangan
Untuk menemukan konsep perancangan ada dua hal yang harus diketahui
terlebih dahulu, yaitu permasalahan desain dan pendekatan perancangan. Karena
dari permasalahan desain yang ada dan cara pemecahan yang tepat melalui
pendekatan perancangan akan didapatkan kata kunci yang kemudian dapat
memunculkan konsep.
3.1.1. Permasalahan Desain
Permasalahan desain yang ditemukan dalam proyek ini adalah bagaimana
mendesain sebuah bangunan yang mempu menampilkan respon terhadap
lingkungan dan manusianya?
3.1.2. Pendekatan Perancangan
Pendekatan perancangan merupakan sudut pandang yang digunakan oleh
seseorang dalam memecahkan suatu desain. Dengan kata lain dapat diartikan
sebagai metode atau cara untuk mendesain suatu proyek. Pendekatan yang
digunakan pada Fasilitas Kesehatan “LOHAS” ini berangkat dari konsep filosofis
“ Lifestyle Of Health and Sustainability” sehingga untuk mewujudkan filosofis ini
maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Sustainable untuk
menerjemahkan konsep filosofis tersebut ke dalam desain bangunan dan ruangan.
Dengan menggunakan pendekatan Sustainable, diharapkan bangunan yang
didesain menggunakan seminim mungkin energi, material yang mengaplikasikan
recycle, renewable dan reuse, serta menggunakan pencahayaan dan penghawaan
alami.
3.1.3. Pilihan Pendalaman
Fasilitas Kesehatan “LOHAS” sangat berkaitan dengan penciptaan
suasana yang nyaman dan sesuai pada setiap fungsi ruang dan perwujudan konsep
Universitas Kristen Petra
28
filosofis“ Lifestyle Of Health and Sustainability” pada material. Misalkan pada
ruang olah raga, material yang dibutuhkan adalah material yang dapat
menimbulkan suasana yang nyaman dan private bagi pengunjung, sedangkan pada
tempat konsultasi kesehatan, material yang diperlukan adalah material yang dapat
menciptakan suasana berdiskusi yang mendukung. Walaupun ruangan-ruangan ini
memiliki fungsi yang berbeda, ruangan-ruangan ini harus mencerminkan filosofis
“Lifestyle Of Health and Sustainability”. Oleh karena itu, pendalaman yang
dibuat adalah pendalaman karakter ruang untuk mengakomodasi kebutuhan
suasana ruang yang berbeda pada setiap fasilitas dan dapat mencerminkan
filosofis tersebut.
Gambar 3.1. Layout plan
Gambar 3.2. Denah Lantai 2
A
B
C D
E
F
G
H
I
J
A = Lobby
B = Area edukasi
C = Resto Organik
D = Toko Organik
E = Yoga
F = Herbal
G = Akupuntur
H = Courtyard
I = Kantor pengelola
J = Ruang Serbaguna
Universitas Kristen Petra
29
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang
Kantor Pengelola
Orang:
1. Staff
Melayani petugas
pemeliharaan fasilitas,
mengurus permasalahan
internal fasilitas
2. Pengunjung
Bertemu dengan pengelola
untuk urusan internal
dalam fasilitas, sedang
yang ber-hubungan
langsung dengan
pengunjung adalah staff di
main lobby.
Kebutuhan Ruang: ruang
General Manager, ruang rapat,
ruang accounting, ruang
sales&marketing, ruang bagian
pemeliharaan dan keamanan,
ruang arsip, ruang
komputer&fotocopy pada
lantai 2, sedangkan ruang
santai pegawai dan ruang tamu
terdapat di lantai 1
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah
suasana yang formal tapi nyaman dengan
menempatkan ruang santai pegawai di lantai 1,
yang terpisah dari kantor pengelola di lantai 2.
Akan tetapi, dari ruang General Manager dapat
melihat pegawai yang berada di lantai 1.
Penghawaan: menggunakan penghawaan alami
dan buatan pada semua ruang.
Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang tamu dan
ruang santai didesain terpisah di lantai 1 dengan
kantor pengelola di lantai 2, dimana pada ruang
pengelola, hanya staff yang boleh masuk. Bila
ada masalah, pengelola berdiskusi di ruang tamu
Pemilihan bahan: lantai keramik warna krem
ukuran 40x40 cm untuk menimbulkan kesan
akrab. Dinding dicat warna putih untuk kesan
formal.
ruang General Manager
Dari ruang General Manager terdapat kaca yang
dapat melihat ruang santai pegawai di lantai 1
agar pegawai dapat disiplin waktu.
Universitas Kristen Petra
30
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Ruang edukasi
Orang:
1. Staff
Melayani penitipan
anak,peminjaman buku
dan memberi edukasi
mengenai pentingnya
kesehatan
2. Pengunjung
Bertemu dengan tutor
untuk urusan edukasi,
menitipkan anak-anak,
meminjam buku,
mengikuti seminar di
ruang serbaguna di lantai
2
Kebutuhan Ruang: ruang
tutor, ruang perpustakaan,
ruang penitipan anak pada
lantai 1, dan ruang serbaguna
pada lantai 2.
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah
suasana yang nyaman dan ceria dengan
menempatkan ruang penitipan anak bersebelahan
dengan area bermain outdoor dan ruang tutor
untuk edukasi, ruang perpustakaan diletakkan
jauh dari ruang penitipan anak agar lebih tenang.
Sedangkan untuk ruang seminar, ada tangga
langsung ke lt. 2 dekat pintu masuk
Penghawaan: menggunakan penghawaan alami
dan buatan pada semua ruang. Ada kisi-kisi
Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang
perpustakaan terbuka untuk umum dan penitipan
anak dikhususkan bagi pengunjung fasilitas saja.
Untuk ruang serbaguna, bila sedang tidak ada
seminar, digunakan untuk demo memasak
Pemilihan bahan: lantai keramik warna krem
ukuran 40x40 cm untuk menimbulkan kesan
akrab. Dinding dicat warna putih untuk kesan
formal. Kolom dilapisi batu-batuan ruang tutor ruang penitipan anak (diberi kisi2)
Ruang penitipan anak bersebelahan dengan area bermain
outdoor (ada mase, ayunan, seluncur, dan panjatan)
Universitas Kristen Petra
31
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Restoran dan Toko Makanan Organik
Orang:
1. Staff
Melayani pengunjung,
menyiapkan makanan dan
minuman, memasak,
mengantar, menerima uang,
membersihkan meja dan
ruangan
2. Pengunjung
Duduk, memesan, makan,
minum, dan mengobrol
Kebutuhan Ruang: area
makan&minum indoor dan
outdoor, toilet, dapur, ruang
workshop, toko penjualan bahan
makanan organik
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan
dalam resto dan toko adalah suasana yang
natural dengan menghadirkan tanaman dalam
ruang dan pemancingan kolam ikan, begitu
pula pada bagian resto outdoor, pengunjung
dapat menikmati pemandangan pohon buah-
buahan yang ditanam secara organik.
Penghawaan: menggunakan penghawaan
alami dan buatan pada semua ruang. Hal ini
agar ruangan tetap mendapat udara segar
Sistem sirkulasi dalam ruang: resto dan toko
organik dibuat tanpa sekat sehingga ruangan
berkesan luas dan lapang
Pemilihan bahan: lantai dari parquet untuk
menimbulkan kesan natural. Dinding dicat
warna krem dan sebagian diberi kaca warna
hijau tebal 1 cm. Kolom dilapisi batu-batuan
Jembatan yang menghubungkan toko dan restoran organik
Bangunan toko organik menjual berbagai bahan makanan organik, dimana juga terdapat dapur terbuka, yaitu dapur yang menunjukkan bagaimana cara memasak makanan organik
Universitas Kristen Petra
32
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Interior restoran menggunakan lantai parquet dan menghadirkan tanaman
dalam ruang sehingga lebih terasa suasana yang natural
Bagian resto outdoor, pengunjung dapat menikmati pemandangan pohon
buah-buahan yang ditanam secara organik
Bangunan resto ingin menampilkan suasana natural dengan menggunakan cat warna krem dan kolom yang dilapisi batu-batuan
parquet tanaman dalam ruang
pohon buah-buahan yang ditanam secara organik
Universitas Kristen Petra
33
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Ruang yoga dan tai chi
Orang:
1. Staff
Melatih gerakan yoga dan
tai chi
2. Pengunjung
Bertemu dengan tutor
untuk berlatih yoga dan tai
chi
Kebutuhan Ruang: ruang tutor,
ruang yoga single dan couple,
ruang tai chi outdoor, ruang
whirlpool dan chilled pool,
ruang sauna
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah
suasana yang tenang dengan menempatkan
ruang yoga pada bagian Timur site yang
berdekatan dengan area golf, tai chi dilakukan
outdoor agar lebih terasa santai dan tenang.
Penghawaan: menggunakan penghawaan alami
dan buatan pada semua ruang. Ada kisi-kisi
Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang
whirlpool, chilled pool dan ruang sauna dapat
digunakan agar badan lebih rileks setelah lelah
berolahraga yoga ataupun tai chi.
Pemilihan bahan: lantai parquet untuk
menimbulkan kesan akrab. Dinding dicat warna
krem untuk kesan hangat. Kolom dilapisi batuan
Ruang yoga diletakkan pada bagian belakang site, yaitu bagian Timur site yang bersebelahan dengan lapangan golf sehingga ketenangan terjaga. Untuk tai chi diletakkan outdoor agar lebih dekat dengan alam
Yoga dilakukan di ruangan tertutup karena dengan begitu temperatur udara stabil dan baik untuk tubuh, tapi ada pergantian udara segar dalam ruang, bersih dari debu, asap, sampah dan disarankan untuk berlatih diatas matras atau alas Penggunaan kisi-kisi agar cahaya matahari yang masuk secukupnya saja (lembut dan tidak mengganggu pelatihan pernafasan dan konsentrasi)
Tanaman aroma terapi
Universitas Kristen Petra
34
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Ruang herbal
Orang:
1. Staff
Memeriksa kesehatan
pengunjung, melayani &
meracik minuman herbal,
menjual alat-alat
pengobatan
2. Pengunjung
Membeli alat-alat
pengobatan, diperiksa
kesehatan, minum dan
menikmati minuman
herbal
Kebutuhan Ruang: ruang
periksa, ruang pegawai, tempat
racik hebal, ruang display, area
minum outdoor dan indoor
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah
suasana yang rileks pengunjung dapat
menikmati minuman herbal dengan bau-bauan
aroma terapi, ada yang dilakukan di outdoor
agar lebih terasa alami
Penghawaan: menggunakan penghawaan alami
dan buatan pada semua ruang
Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang racik dan
pegawai khusus untuk staff, sedang area minum
tanpa sekat sehingga terasa lebih lapang dan
luas. Untuk area minum outdoor dilakukan di
dalam gasebo sehingga lebih terasa privat.
Pemilihan bahan: lantai parquet untuk
menimbulkan kesan akrab. Dinding dicat warna
krem untuk kesan hangat. Kolom dilapisi
batuan. Sedangkan untuk gasebo, menggunakan
kolom batu bata yang menggunakan pergola dan
ditutupi kaca
Gasebo digunakan untuk menikmati minuman herbal. Ada korden untuk menimbulkan suasana privat dan agar sedikit debu yang menghembus. Ada tamanan aroma terapi disekeliling gasebo agar terasa lebih rileks
Universitas Kristen Petra
35
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Akupuntur
Orang:
1. Staff
Melayani pengunjung,
memberi pengobatan
alternatif akupuntur
2. Pengunjung
Tiduran, menerima
pengobatan akupuntur,
melihat-lihat dan mem-beli
alat kesehatan di toko
display,menikmati
pemandangan tanaman
Kebutuhan Ruang: ruang
periksa, tempat akupuntur
dengan 1 ranjang tiap kamar
pengobatan, toko display alat-
alat kesehatan
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan dalam
akupuntur adalah suasana yang nyaman dengan
menggunakan perpanjangan sosoran atap agar
pengunjung yang lain tidak dapat melihat
pengunjung yang sedang diakupuntur, meng-
hadirkan tanaman aroma terapi depan kamar
pengobatan dengan sebagian kaca terbuka.
Penghawaan: menggunakan penghawaan alami
dan buatan pada semua ruang.
Sistem sirkulasi dalam ruang: sebelum
menerima pengobatan, mengecek kesehatan di
ruang periksa, baru ke kamar pengobatan.
Pemilihan bahan: lantai parquet untuk
menimbulkan kesan santai. Dinding dicat warna
putih dan sebagian menggunakan kaca.
Menggunakan kolom yang dilapisi batu-batuan.
Atap dari tegola dan PV
sosoran atap diperpanjang
Kamar untuk akupuntur
Tanaman aroma terapi
depan kamar pengobatan
Universitas Kristen Petra
36
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Akupresure
Orang:
1. Staff
Melayani pengunjung,
memijat tubuh pada titik-
titik tertentu
2. Pengunjung
Tiduran, menikmati pijatan
dengan bunyi gemericik air
dan aroma terapi dari
tanaman
Kebutuhan Ruang: tempat pijat
dengan 2 ranjang tiap gasebo
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan dalam
akupresure adalah suasana yang santai tapi
privat dengan menggunakan perbedaan
ketinggian lantai agar pengunjung yang lain
tidak dapat melihat pengunjung yang dipijat,
menghadirkan tanaman aroma terapi antar
gasebo, dan suara gemericik air dari sekeliling
gasebo.
Penghawaan: menggunakan penghawaan alami.
Hal ini karena gasebo berada di outdoor
Sistem sirkulasi dalam ruang: menuju gasebo
terkesan lapang dengan tidak adanya sekat
Pemilihan bahan: lantai ramp dari cor-coran
semen yang dimotif daun untuk menimbulkan
kesan santai. Dinding dicat warna krem dan
sebagian dibiarkan terbuka untuk pergantian
udara. Kolom kayu. Penggunaan pompa tiap
gasebo untuk menghasilkan suara gemericik air
Air disekeliling gasebo
Ranjang untuk pijat
Universitas Kristen Petra
37
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Sirkulasi menuju gasebo terkesan lapang dan luas dengan tidak adanya
sekat. Gasebo tetap terasa nyaman dengan adanya penghawaan alami
dan tanaman yang rindang dan tanaman aroma terapi
Lantai ramp dari cor-coran semen yang dimotif
daun untuk menimbulkan kesan santai.
Gasebo ingin menampilkan suasana privat dengan perbedaan ketinggian lantai
Pengunjung tidak dapat melihat ke dalam gasebo kecuali menundukkan badan
material menggunakan cat warna
krem dan kolom kayu
Jalan menuju gasebo diberi kanopi transparan sehingga ruangan berkesan luas dan lapang
Universitas Kristen Petra
38
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Courtyard
Orang:
1. Staff
Melayani pengunjung,
merawat tanaman organik
dan tanaman herbal
2. Pengunjung
Melihat cara penanaman
tanaman herbal dan
bahan makanan secara
organik, pengolahan
sampah organik,
bersantai-santai di
ampiteater
Kebutuhan Ruang: tempat
penanaman tanaman secara
organik, ruang ampiteater
Karakter ruang :
Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah
suasana yang rileks tapi edukasi dengan adanya
pembimbing yang memberikan demo penanaman
dan cara pengolahan sampah organik di
ampiteater
Penghawaan: menggunakan penghawaan alami
karena penanaman&iteater berada di outdoor
Sistem sirkulasi dalam ruang: merupakan
penghubung antara fasilitas yang satu dengan
yang lainnya, dan terkesan lapang dengan diberi
kanopi transparan
Pemilihan bahan: lantai dari batu-batuan, kolom
besi untuk menopang kanopi transparan.
Tempat penanaman secara organik
Penghubung fasilitas dengan kanopi
Sayur untuk makanan tanaman herbal
Semua tanaman ditanam secara organik
Universitas Kristen Petra
39
Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)
Batu alam sebagai jalur utama pedestrian
Pengolahan sampah organik berasal dari sisa makanan organik dan sisa
herbal yang tidak digunakan lagi (sampah basah). Ampiteater tetap terasa
nyaman dengan adanya kanopi di daerah tempat duduk bersap sehingga
dapat bersantai menikmati tanaman organik
Pedestrian ampiteater
Ampiteater berbentuk lengkung dan perbedaan ketinggian lantai (panggung) agar kegiatan dapat dinikmati oleh semua pengunjung ampiteater
Penghubung fasilitas yang satu dengan yang lainnya berupa kanopi transparan sehingga terkesan lapang (seperti menyatu dengan langit)
Ampiteater yang biasanya digunakan untuk edukasi penanaman secara organik dan pengolahan sampah organik (ada panggungnya)
Area duduk ampiteater
Pedestrian ampi-teater menggunakan material paving warna coklat & ditanami pohon kerai payung sebagai pohon peneduh
Batu alam sebagai jalur utama pedestrian
Batu alam sebagai jalur utama pedestrian
Batu alam sebagai jalur utama pedestrian
Universitas Kristen Petra
40
3.1.4. Aplikasi Konsep Perancangan
Konsep perancangan yang merupakan uraian dari konsep Sustainable,
yaitu yang berkaitan dengan faktor ekonomi, sosial dan lingkungan kemudian
diaplikasikan pada disain bangunan, disain ruangan, dan ruang luar. Pembangunan
yang berkelanjutan menurut yang pertama kali muncul pada 1987 dan paling
banyak dipakai definisinya dan diambil dari “Bruntland Report” adalah
pembangunan untuk memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa
mengorbankan generasi masa datang dalam memenuhi kebutuhannya di masa
mendatang. Oleh karena itu, dalam konteks global pembangunan yang
berkelanjutan harus dilihat dari setidaknya 3 aspek utama, yaitu: kemajuan sosial,
pertumbuhan ekonomi, dan keseimbangan ekologi. Untuk lebih lengkapnya, lihat
tabel indikator sustainable dari holcim pada lampiran.
Gambar 3.3. Perspektif bird eye view
3.2. Bentukan Massa
Aplikasi dari konsep perancangan pada bentukan massa :
Bentukan dasar dari massa-massa yang ada adalah persegi panjang dengan
pertimbangan bentukan persegi panjang yang perbandingan panjang dan lebarnya
1,3-2 , yang berbentuk langsing baik untuk cross ventilation karena angin dengan
mudah dapat mengalir. Hal ini juga sesuai dengan prinsip sustainable yang
dengan bentuk persegi panjang maka akan memudahkan modul, efisiensi material.
Dalam desain fasilitas kesehatan “Lohas”, modul struktur utamanya adalah 5.00 x
10.00. Alasan pemilihan modul ini berdasarkan jarak penetrasi maksimum terang
langit ke dalam bangunan dan juga mempertimbangkan fleksibilitas sehingga
proses renovasi di masa mendatang tidak perlu merombak secara total. Selain itu,
Universitas Kristen Petra
41
penyekat ruang dibuat non permanen sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan
dana. Akan tetapi, untuk lansekapnya dibuat melengkung sehingga pengunjung
dapat lebih rileks ketika berjalan dan dapat menikmati fasilitas yang ada.
Gambar 3.4. Bentukan massa dari arah Selatan
Gambar 3.5. Bentukan massa dari arah Barat
3.3. Penataan Massa
Aplikasi dari konsep perancangan pada penataan massa :
• Proyek ini terdiri dari tujuh massa utama yang masing-masing mempunyai
aktivitas yang berbeda, 5 dari tujuh massa ini merupakan bangunan utama dari
seluruh aktivitas “Lohas” yang mempunyai ciri khas sesuai bangunan tropis,
yaitu rumah panggung yang menaikkan bangunan 1,5 meter sehingga
kelembaban pada bangunan tidak terjadi.
A = Lobby, tempat konsultasi dan ruang pengelola Entrance Hall.
Universitas Kristen Petra
42
B = Area edukasi tempat penitipan anak, ruang tutor, ruang serbaguna, dan
perpustakaan mini
C = Resto Organik menyediakan makanan organik yang sehat untuk
manusia.
D = Toko Organik tempat menjual makanan organik, dapur terbka dan
ruang display
E = Yoga tempat untuk memusatkan pikiran dan melatih konsentrasi,
tempat sauna, ruang chilled pool, dan whirlpool.
F = Herbal menyediakan minuman kesehatan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan, baik diminum setelah akupuntur ataupun yoga
G = Akupuntur Menyediakan pengobatan akupuntur dan akupressure
(pijatan pada titik-titik tubuh)
H = Courtyard merupakan penhubung antara aktivitas yang satu dan yang
lainnya, yang dikelilingi tanaman organik dan tanaman herbal.
Gambar 3.6. Penataan massa bangunan
• Penataan massa menggunakan konsep sustainable yang berorientasi 22,5 º
dari arah Utara karena merupakan arah yang bagus untuk angin dan matahari.
Untuk angin orientasi yang paling bagus adalah 45 º dari arah Utara,
sedangkan untuk matahari, orientasi yang paling bagus adalah Barat-Timur.
Oleh karena itu, bangunan “Lohas” ini menggunakan orientasi dari
pertimbangan keduanya. Untuk lebih jelas, dapat dilihat di lampiran
A
E
D
G
B
F H
C
Universitas Kristen Petra
43
• Desain atap menggunakan atap pelana dengan plafon miring mengikuti bentuk
atap menggunakan bahan PV dan tegola. Penggunaan PV yang menggunakan
energi matahari untuk menghemat energi listrik. PV diletakkan ke arah 22,5 º
menghadap Utara dengan sudut 30 º karena berdasarkan penelitian, intensitas
matahari di Indonesia paling panas terletak di Utara (lihat lampiran). Namun
karena atap dengan sudut 30 º sangat panjang, maka atap bangunan dipecah
menjadi 2, tetapi tetap menggunakan sudut 30 º, untuk atap tegola
menggunakan sudut 60 º. Atap yang dipecah membuat adanya talang kantung,
oleh karena itulah, tiap pertemuan atap tegola dan PV dibuat tempat
pembukaan talang sehingga mudah perawatannya
(talang disembunyikan pada pertemuan kolom )
Talang disembunyikan pada pertemuan kolom
atap tegola sudut 60 º
atap PV sudut 30 º
Gambar 3.7. Tampak Barat
• Penggunaan air bersih juga dihemat pemakaiannya. Hal ini sesuai dengan
prinsip sustainable yang menggunakan seminim mungkin energi. Pengolahan
air hujan juga didesain pada bagian tengah fasilitas sehingga dapat digunakan
lagi, misal untuk menyiram tanaman, mengganti air kolam ikan. Fasilitas
kesehatan “Lohas” ini juga memiliki sistem daur ulang limbah agar tidak
mencemari saluran kota.
• Pencahayaan alami sangat diharapkan pada siang hari sehingga tidak perlu
menyalakan lampu. Akan tetapi di negara iklim Tropis Lembab seperti di
Indonesia, khususnya kota Surabaya ini radiasi sinar matahari tidak
diharapkan, sehingga untuk menghalangi masuknya radiasi matahari maka
dengan solar chart didesain elemen pembayangan horizontal dan vertikal.
Universitas Kristen Petra
44
Pada orientasi yang cukup banyak mendapat panas matahari dibuat alat
pembayangan berupa kisi-kisi sehingga tidak menutupi view bangunan
Tabel 3.2. Perhitungan alat pembayangan
Arah bangunan 22,5º dari Utara
Orientasi Utara SBV : 40 º
Orientasi Timur SBV : 42 º
Orientasi Barat SBV : 45 º; SBH : 45 º ki & 22 º ka
Orientasi Selatan SBV : 40 º
Alat pembayangan yang didesain adalah kisi-kisi dan juga mempergunakan
tanaman peneduh seperti pohon kerai payung
Kisi-kisi pada arah Selatan Kisi-kisi pada arah Timur
3.4. Sistem Utilitas
3.4.1. Sistem Air Bersih
Menggunakan sistem up feed di mana tandon bawah diletakkan di ruang
terbuka dari bangunan. Tandon dibagi menjadi 2 bagian, untuk melayani masing –
masing sisi dari bangunan.
Diagram 2. Skema sistem air bersih
WTP Meteran Air Tandon
Pompa Kran, Katup, Gelontor
Universitas Kristen Petra
45
Tabel 3.3. Perhitungan kebutuhan air bersih
Pengunjung yoga&tai chi, akupuntur
200 orang x 10 liter = 2.000 liter
Taman organik
5.000 m2 x 3 liter = 15.000 liter
Restoran
200 orang x 30 liter = 6.000 liter
Herbal
50 orang x 15 liter = 750 liter
Total kebutuhan air pengguna = 23.750 liter
Cadangan air = 23.750 liter
Kebutuhan air PMK = 230.850 liter +
Total kebutuhan air (kapasitas tandon) = 278.350 liter
Luas tandon yang dibutuhkan = 280 m3
Dimensi tandon bawah = 8 m x 7 m x 5 m
3.4.2. Sistem Air Kotor dan Kotoran
Menggunakan Septick Tank di mana air kotor dan kotoran dibuang ke
Septick Tank melalui saluran / pipa yang berbeda. Letak Septick Tank -nya
berada di luar bangunan.
Diagram 3. Skema sistem air kotor dan kotoran
Tabel 3.4. Perhitungan kapasitas pembuangan air kotor
Pengunjung yoga&tai chi, akupuntur
200 orang x 10 liter = 2.000 liter
Taman organik
5.000 m2 x 5 liter = 25.000 liter
Wastafel, Floor Drain
Kloset
Septick Tank
Universitas Kristen Petra
46
Tabel 3.4. Perhitungan kapasitas pembuangan air kotor (sambungan)
Restoran
200 orang x 50 liter = 10.000 liter
Restoran Umum
50 orang x 30 liter = 1.500 liter +
Total kapasitas pembuangan = 38.500 liter
Septick Tank diletakkan di area terbuka di sekitar bangunan
Jumlah Septick Tank = 3 buah
Luas Septik Tank yang dibutuhkan = 38,5 m3
Dimensi Septick Tank = 4.5m x 3m x 3m
3.4.3. Sistem Jaringan Listrik
Gardu pemindah listrik PLN terletak pada area bagian bawah dari
bangunan. Listrik di alirkan ke bangunan melalui jaringan bawah tanah. Ruang
PLN bersebelahan langsung dengan ruang trafo, MDP (Main Distribution Panel),
dan ruang genset. Dari MDP, jaringan listrik dibagi ke ruang panel tiap lantai di
mana pada bangunan ini terdapat 4 ruang panel pembagi (Sub Distribution Panel)
pada tiap lantai bangunan.
Genset berfungsi sebagai cadangan tenaga jika sewaktu – waktu terjadi
pemadaman listrik PLN.
Diagram 4. Skema sistem jaringan listrik
3.4.4. Sistem Pembuangan Sampah
Sistem pembuangan sampah menggunakan sistem carry out, yaitu suatu
sistem dimana sampah yang ada dikumpulkan pada suatu tempat dan kemudian
diangkut oleh mobil khusus untuk dibuang ke penampungan.
PV-array Regulator MDP R. Genset
R. Panel tiap lantai
Universitas Kristen Petra
47
Sampah dibuang ke tong sampah dan kemudian dibawa oleh staf kebersihan ke
tempat pembuangan sementara di area servis yang terletak di bagian belakang
bangunan. Sampah tersebut akan diambil setiap hari oleh truk pengangkut sampah
melalui jalur loading dock. Setelah itu baru dibawa ke tempat pembuangan akhir.
3.5. Detail
Detail dari desain fasilitas kesehatan “Lohas” ini sesuai dengan
pendalaman, yaitu pada bangunan organik dan bangunan akupressure
Tabel 3.5. Detail Pendalaman
Universitas Kristen Petra
48
Tabel 3.5. Detail Pendalaman (sambungan)
Universitas Kristen Petra
49
Tabel 3.5. Detail Pendalaman (sambungan)
Universitas Kristen Petra
50
3.6. Program Ruang
Fasilitas kesehatan “Lohas” ini memiliki fasilitas:
• Fasilitas umum
• Edukasi
• Sport Center
• Restoran & Toko Makanan Organik
• Penjualan Produk Obat-obatan&alat pengobatan alternatif
• Akupuntur&Pijat
• Pengelola
• Servis
Perhitungan besaran ruang dapat dilihat di lampiran.
Top Related