3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter...

24
27 Universitas Kristen Petra 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan Untuk menemukan konsep perancangan ada dua hal yang harus diketahui terlebih dahulu, yaitu permasalahan desain dan pendekatan perancangan. Karena dari permasalahan desain yang ada dan cara pemecahan yang tepat melalui pendekatan perancangan akan didapatkan kata kunci yang kemudian dapat memunculkan konsep. 3.1.1. Permasalahan Desain Permasalahan desain yang ditemukan dalam proyek ini adalah bagaimana mendesain sebuah bangunan yang mempu menampilkan respon terhadap lingkungan dan manusianya? 3.1.2. Pendekatan Perancangan Pendekatan perancangan merupakan sudut pandang yang digunakan oleh seseorang dalam memecahkan suatu desain. Dengan kata lain dapat diartikan sebagai metode atau cara untuk mendesain suatu proyek. Pendekatan yang digunakan pada Fasilitas Kesehatan “LOHAS” ini berangkat dari konsep filosofis “ Lifestyle Of Health and Sustainability” sehingga untuk mewujudkan filosofis ini maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Sustainable untuk menerjemahkan konsep filosofis tersebut ke dalam desain bangunan dan ruangan. Dengan menggunakan pendekatan Sustainable, diharapkan bangunan yang didesain menggunakan seminim mungkin energi, material yang mengaplikasikan recycle, renewable dan reuse, serta menggunakan pencahayaan dan penghawaan alami. 3.1.3. Pilihan Pendalaman Fasilitas Kesehatan “LOHAS” sangat berkaitan dengan penciptaan suasana yang nyaman dan sesuai pada setiap fungsi ruang dan perwujudan konsep

Transcript of 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter...

Page 1: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

27 Universitas Kristen Petra

3. PERANCANGAN BANGUNAN

3.1. Konsep Perancangan

Untuk menemukan konsep perancangan ada dua hal yang harus diketahui

terlebih dahulu, yaitu permasalahan desain dan pendekatan perancangan. Karena

dari permasalahan desain yang ada dan cara pemecahan yang tepat melalui

pendekatan perancangan akan didapatkan kata kunci yang kemudian dapat

memunculkan konsep.

3.1.1. Permasalahan Desain

Permasalahan desain yang ditemukan dalam proyek ini adalah bagaimana

mendesain sebuah bangunan yang mempu menampilkan respon terhadap

lingkungan dan manusianya?

3.1.2. Pendekatan Perancangan

Pendekatan perancangan merupakan sudut pandang yang digunakan oleh

seseorang dalam memecahkan suatu desain. Dengan kata lain dapat diartikan

sebagai metode atau cara untuk mendesain suatu proyek. Pendekatan yang

digunakan pada Fasilitas Kesehatan “LOHAS” ini berangkat dari konsep filosofis

“ Lifestyle Of Health and Sustainability” sehingga untuk mewujudkan filosofis ini

maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Sustainable untuk

menerjemahkan konsep filosofis tersebut ke dalam desain bangunan dan ruangan.

Dengan menggunakan pendekatan Sustainable, diharapkan bangunan yang

didesain menggunakan seminim mungkin energi, material yang mengaplikasikan

recycle, renewable dan reuse, serta menggunakan pencahayaan dan penghawaan

alami.

3.1.3. Pilihan Pendalaman

Fasilitas Kesehatan “LOHAS” sangat berkaitan dengan penciptaan

suasana yang nyaman dan sesuai pada setiap fungsi ruang dan perwujudan konsep

Page 2: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

28

filosofis“ Lifestyle Of Health and Sustainability” pada material. Misalkan pada

ruang olah raga, material yang dibutuhkan adalah material yang dapat

menimbulkan suasana yang nyaman dan private bagi pengunjung, sedangkan pada

tempat konsultasi kesehatan, material yang diperlukan adalah material yang dapat

menciptakan suasana berdiskusi yang mendukung. Walaupun ruangan-ruangan ini

memiliki fungsi yang berbeda, ruangan-ruangan ini harus mencerminkan filosofis

“Lifestyle Of Health and Sustainability”. Oleh karena itu, pendalaman yang

dibuat adalah pendalaman karakter ruang untuk mengakomodasi kebutuhan

suasana ruang yang berbeda pada setiap fasilitas dan dapat mencerminkan

filosofis tersebut.

Gambar 3.1. Layout plan

Gambar 3.2. Denah Lantai 2

A

B

C D

E

F

G

H

I

J

A = Lobby

B = Area edukasi

C = Resto Organik

D = Toko Organik

E = Yoga

F = Herbal

G = Akupuntur

H = Courtyard

I = Kantor pengelola

J = Ruang Serbaguna

Page 3: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

29

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang

Kantor Pengelola

Orang:

1. Staff

Melayani petugas

pemeliharaan fasilitas,

mengurus permasalahan

internal fasilitas

2. Pengunjung

Bertemu dengan pengelola

untuk urusan internal

dalam fasilitas, sedang

yang ber-hubungan

langsung dengan

pengunjung adalah staff di

main lobby.

Kebutuhan Ruang: ruang

General Manager, ruang rapat,

ruang accounting, ruang

sales&marketing, ruang bagian

pemeliharaan dan keamanan,

ruang arsip, ruang

komputer&fotocopy pada

lantai 2, sedangkan ruang

santai pegawai dan ruang tamu

terdapat di lantai 1

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah

suasana yang formal tapi nyaman dengan

menempatkan ruang santai pegawai di lantai 1,

yang terpisah dari kantor pengelola di lantai 2.

Akan tetapi, dari ruang General Manager dapat

melihat pegawai yang berada di lantai 1.

Penghawaan: menggunakan penghawaan alami

dan buatan pada semua ruang.

Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang tamu dan

ruang santai didesain terpisah di lantai 1 dengan

kantor pengelola di lantai 2, dimana pada ruang

pengelola, hanya staff yang boleh masuk. Bila

ada masalah, pengelola berdiskusi di ruang tamu

Pemilihan bahan: lantai keramik warna krem

ukuran 40x40 cm untuk menimbulkan kesan

akrab. Dinding dicat warna putih untuk kesan

formal.

ruang General Manager

Dari ruang General Manager terdapat kaca yang

dapat melihat ruang santai pegawai di lantai 1

agar pegawai dapat disiplin waktu.

Page 4: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

30

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Ruang edukasi

Orang:

1. Staff

Melayani penitipan

anak,peminjaman buku

dan memberi edukasi

mengenai pentingnya

kesehatan

2. Pengunjung

Bertemu dengan tutor

untuk urusan edukasi,

menitipkan anak-anak,

meminjam buku,

mengikuti seminar di

ruang serbaguna di lantai

2

Kebutuhan Ruang: ruang

tutor, ruang perpustakaan,

ruang penitipan anak pada

lantai 1, dan ruang serbaguna

pada lantai 2.

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah

suasana yang nyaman dan ceria dengan

menempatkan ruang penitipan anak bersebelahan

dengan area bermain outdoor dan ruang tutor

untuk edukasi, ruang perpustakaan diletakkan

jauh dari ruang penitipan anak agar lebih tenang.

Sedangkan untuk ruang seminar, ada tangga

langsung ke lt. 2 dekat pintu masuk

Penghawaan: menggunakan penghawaan alami

dan buatan pada semua ruang. Ada kisi-kisi

Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang

perpustakaan terbuka untuk umum dan penitipan

anak dikhususkan bagi pengunjung fasilitas saja.

Untuk ruang serbaguna, bila sedang tidak ada

seminar, digunakan untuk demo memasak

Pemilihan bahan: lantai keramik warna krem

ukuran 40x40 cm untuk menimbulkan kesan

akrab. Dinding dicat warna putih untuk kesan

formal. Kolom dilapisi batu-batuan ruang tutor ruang penitipan anak (diberi kisi2)

Ruang penitipan anak bersebelahan dengan area bermain

outdoor (ada mase, ayunan, seluncur, dan panjatan)

Page 5: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

31

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Restoran dan Toko Makanan Organik

Orang:

1. Staff

Melayani pengunjung,

menyiapkan makanan dan

minuman, memasak,

mengantar, menerima uang,

membersihkan meja dan

ruangan

2. Pengunjung

Duduk, memesan, makan,

minum, dan mengobrol

Kebutuhan Ruang: area

makan&minum indoor dan

outdoor, toilet, dapur, ruang

workshop, toko penjualan bahan

makanan organik

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan

dalam resto dan toko adalah suasana yang

natural dengan menghadirkan tanaman dalam

ruang dan pemancingan kolam ikan, begitu

pula pada bagian resto outdoor, pengunjung

dapat menikmati pemandangan pohon buah-

buahan yang ditanam secara organik.

Penghawaan: menggunakan penghawaan

alami dan buatan pada semua ruang. Hal ini

agar ruangan tetap mendapat udara segar

Sistem sirkulasi dalam ruang: resto dan toko

organik dibuat tanpa sekat sehingga ruangan

berkesan luas dan lapang

Pemilihan bahan: lantai dari parquet untuk

menimbulkan kesan natural. Dinding dicat

warna krem dan sebagian diberi kaca warna

hijau tebal 1 cm. Kolom dilapisi batu-batuan

Jembatan yang menghubungkan toko dan restoran organik

Bangunan toko organik menjual berbagai bahan makanan organik, dimana juga terdapat dapur terbuka, yaitu dapur yang menunjukkan bagaimana cara memasak makanan organik

Page 6: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

32

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Interior restoran menggunakan lantai parquet dan menghadirkan tanaman

dalam ruang sehingga lebih terasa suasana yang natural

Bagian resto outdoor, pengunjung dapat menikmati pemandangan pohon

buah-buahan yang ditanam secara organik

Bangunan resto ingin menampilkan suasana natural dengan menggunakan cat warna krem dan kolom yang dilapisi batu-batuan

parquet tanaman dalam ruang

pohon buah-buahan yang ditanam secara organik

Page 7: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

33

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Ruang yoga dan tai chi

Orang:

1. Staff

Melatih gerakan yoga dan

tai chi

2. Pengunjung

Bertemu dengan tutor

untuk berlatih yoga dan tai

chi

Kebutuhan Ruang: ruang tutor,

ruang yoga single dan couple,

ruang tai chi outdoor, ruang

whirlpool dan chilled pool,

ruang sauna

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah

suasana yang tenang dengan menempatkan

ruang yoga pada bagian Timur site yang

berdekatan dengan area golf, tai chi dilakukan

outdoor agar lebih terasa santai dan tenang.

Penghawaan: menggunakan penghawaan alami

dan buatan pada semua ruang. Ada kisi-kisi

Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang

whirlpool, chilled pool dan ruang sauna dapat

digunakan agar badan lebih rileks setelah lelah

berolahraga yoga ataupun tai chi.

Pemilihan bahan: lantai parquet untuk

menimbulkan kesan akrab. Dinding dicat warna

krem untuk kesan hangat. Kolom dilapisi batuan

Ruang yoga diletakkan pada bagian belakang site, yaitu bagian Timur site yang bersebelahan dengan lapangan golf sehingga ketenangan terjaga. Untuk tai chi diletakkan outdoor agar lebih dekat dengan alam

Yoga dilakukan di ruangan tertutup karena dengan begitu temperatur udara stabil dan baik untuk tubuh, tapi ada pergantian udara segar dalam ruang, bersih dari debu, asap, sampah dan disarankan untuk berlatih diatas matras atau alas Penggunaan kisi-kisi agar cahaya matahari yang masuk secukupnya saja (lembut dan tidak mengganggu pelatihan pernafasan dan konsentrasi)

Tanaman aroma terapi

Page 8: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

34

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Ruang herbal

Orang:

1. Staff

Memeriksa kesehatan

pengunjung, melayani &

meracik minuman herbal,

menjual alat-alat

pengobatan

2. Pengunjung

Membeli alat-alat

pengobatan, diperiksa

kesehatan, minum dan

menikmati minuman

herbal

Kebutuhan Ruang: ruang

periksa, ruang pegawai, tempat

racik hebal, ruang display, area

minum outdoor dan indoor

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah

suasana yang rileks pengunjung dapat

menikmati minuman herbal dengan bau-bauan

aroma terapi, ada yang dilakukan di outdoor

agar lebih terasa alami

Penghawaan: menggunakan penghawaan alami

dan buatan pada semua ruang

Sistem sirkulasi dalam ruang: ruang racik dan

pegawai khusus untuk staff, sedang area minum

tanpa sekat sehingga terasa lebih lapang dan

luas. Untuk area minum outdoor dilakukan di

dalam gasebo sehingga lebih terasa privat.

Pemilihan bahan: lantai parquet untuk

menimbulkan kesan akrab. Dinding dicat warna

krem untuk kesan hangat. Kolom dilapisi

batuan. Sedangkan untuk gasebo, menggunakan

kolom batu bata yang menggunakan pergola dan

ditutupi kaca

Gasebo digunakan untuk menikmati minuman herbal. Ada korden untuk menimbulkan suasana privat dan agar sedikit debu yang menghembus. Ada tamanan aroma terapi disekeliling gasebo agar terasa lebih rileks

Page 9: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

35

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Akupuntur

Orang:

1. Staff

Melayani pengunjung,

memberi pengobatan

alternatif akupuntur

2. Pengunjung

Tiduran, menerima

pengobatan akupuntur,

melihat-lihat dan mem-beli

alat kesehatan di toko

display,menikmati

pemandangan tanaman

Kebutuhan Ruang: ruang

periksa, tempat akupuntur

dengan 1 ranjang tiap kamar

pengobatan, toko display alat-

alat kesehatan

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan dalam

akupuntur adalah suasana yang nyaman dengan

menggunakan perpanjangan sosoran atap agar

pengunjung yang lain tidak dapat melihat

pengunjung yang sedang diakupuntur, meng-

hadirkan tanaman aroma terapi depan kamar

pengobatan dengan sebagian kaca terbuka.

Penghawaan: menggunakan penghawaan alami

dan buatan pada semua ruang.

Sistem sirkulasi dalam ruang: sebelum

menerima pengobatan, mengecek kesehatan di

ruang periksa, baru ke kamar pengobatan.

Pemilihan bahan: lantai parquet untuk

menimbulkan kesan santai. Dinding dicat warna

putih dan sebagian menggunakan kaca.

Menggunakan kolom yang dilapisi batu-batuan.

Atap dari tegola dan PV

sosoran atap diperpanjang

Kamar untuk akupuntur

Tanaman aroma terapi

depan kamar pengobatan

Page 10: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

36

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Akupresure

Orang:

1. Staff

Melayani pengunjung,

memijat tubuh pada titik-

titik tertentu

2. Pengunjung

Tiduran, menikmati pijatan

dengan bunyi gemericik air

dan aroma terapi dari

tanaman

Kebutuhan Ruang: tempat pijat

dengan 2 ranjang tiap gasebo

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan dalam

akupresure adalah suasana yang santai tapi

privat dengan menggunakan perbedaan

ketinggian lantai agar pengunjung yang lain

tidak dapat melihat pengunjung yang dipijat,

menghadirkan tanaman aroma terapi antar

gasebo, dan suara gemericik air dari sekeliling

gasebo.

Penghawaan: menggunakan penghawaan alami.

Hal ini karena gasebo berada di outdoor

Sistem sirkulasi dalam ruang: menuju gasebo

terkesan lapang dengan tidak adanya sekat

Pemilihan bahan: lantai ramp dari cor-coran

semen yang dimotif daun untuk menimbulkan

kesan santai. Dinding dicat warna krem dan

sebagian dibiarkan terbuka untuk pergantian

udara. Kolom kayu. Penggunaan pompa tiap

gasebo untuk menghasilkan suara gemericik air

Air disekeliling gasebo

Ranjang untuk pijat

Page 11: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

37

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Sirkulasi menuju gasebo terkesan lapang dan luas dengan tidak adanya

sekat. Gasebo tetap terasa nyaman dengan adanya penghawaan alami

dan tanaman yang rindang dan tanaman aroma terapi

Lantai ramp dari cor-coran semen yang dimotif

daun untuk menimbulkan kesan santai.

Gasebo ingin menampilkan suasana privat dengan perbedaan ketinggian lantai

Pengunjung tidak dapat melihat ke dalam gasebo kecuali menundukkan badan

material menggunakan cat warna

krem dan kolom kayu

Jalan menuju gasebo diberi kanopi transparan sehingga ruangan berkesan luas dan lapang

Page 12: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

38

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Courtyard

Orang:

1. Staff

Melayani pengunjung,

merawat tanaman organik

dan tanaman herbal

2. Pengunjung

Melihat cara penanaman

tanaman herbal dan

bahan makanan secara

organik, pengolahan

sampah organik,

bersantai-santai di

ampiteater

Kebutuhan Ruang: tempat

penanaman tanaman secara

organik, ruang ampiteater

Karakter ruang :

Karakter: suasana yang ingin dihadirkan adalah

suasana yang rileks tapi edukasi dengan adanya

pembimbing yang memberikan demo penanaman

dan cara pengolahan sampah organik di

ampiteater

Penghawaan: menggunakan penghawaan alami

karena penanaman&ampiteater berada di outdoor

Sistem sirkulasi dalam ruang: merupakan

penghubung antara fasilitas yang satu dengan

yang lainnya, dan terkesan lapang dengan diberi

kanopi transparan

Pemilihan bahan: lantai dari batu-batuan, kolom

besi untuk menopang kanopi transparan.

Tempat penanaman secara organik

Penghubung fasilitas dengan kanopi

Sayur untuk makanan tanaman herbal

Semua tanaman ditanam secara organik

Page 13: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

39

Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang (sambungan)

Batu alam sebagai jalur utama pedestrian

Pengolahan sampah organik berasal dari sisa makanan organik dan sisa

herbal yang tidak digunakan lagi (sampah basah). Ampiteater tetap terasa

nyaman dengan adanya kanopi di daerah tempat duduk bersap sehingga

dapat bersantai menikmati tanaman organik

Pedestrian ampiteater

Ampiteater berbentuk lengkung dan perbedaan ketinggian lantai (panggung) agar kegiatan dapat dinikmati oleh semua pengunjung ampiteater

Penghubung fasilitas yang satu dengan yang lainnya berupa kanopi transparan sehingga terkesan lapang (seperti menyatu dengan langit)

Ampiteater yang biasanya digunakan untuk edukasi penanaman secara organik dan pengolahan sampah organik (ada panggungnya)

Area duduk ampiteater

Pedestrian ampi-teater menggunakan material paving warna coklat & ditanami pohon kerai payung sebagai pohon peneduh

Batu alam sebagai jalur utama pedestrian

Batu alam sebagai jalur utama pedestrian

Batu alam sebagai jalur utama pedestrian

Page 14: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

40

3.1.4. Aplikasi Konsep Perancangan

Konsep perancangan yang merupakan uraian dari konsep Sustainable,

yaitu yang berkaitan dengan faktor ekonomi, sosial dan lingkungan kemudian

diaplikasikan pada disain bangunan, disain ruangan, dan ruang luar. Pembangunan

yang berkelanjutan menurut yang pertama kali muncul pada 1987 dan paling

banyak dipakai definisinya dan diambil dari “Bruntland Report” adalah

pembangunan untuk memenuhi kebutuhan generasi masa kini tanpa

mengorbankan generasi masa datang dalam memenuhi kebutuhannya di masa

mendatang. Oleh karena itu, dalam konteks global pembangunan yang

berkelanjutan harus dilihat dari setidaknya 3 aspek utama, yaitu: kemajuan sosial,

pertumbuhan ekonomi, dan keseimbangan ekologi. Untuk lebih lengkapnya, lihat

tabel indikator sustainable dari holcim pada lampiran.

Gambar 3.3. Perspektif bird eye view

3.2. Bentukan Massa

Aplikasi dari konsep perancangan pada bentukan massa :

Bentukan dasar dari massa-massa yang ada adalah persegi panjang dengan

pertimbangan bentukan persegi panjang yang perbandingan panjang dan lebarnya

1,3-2 , yang berbentuk langsing baik untuk cross ventilation karena angin dengan

mudah dapat mengalir. Hal ini juga sesuai dengan prinsip sustainable yang

dengan bentuk persegi panjang maka akan memudahkan modul, efisiensi material.

Dalam desain fasilitas kesehatan “Lohas”, modul struktur utamanya adalah 5.00 x

10.00. Alasan pemilihan modul ini berdasarkan jarak penetrasi maksimum terang

langit ke dalam bangunan dan juga mempertimbangkan fleksibilitas sehingga

proses renovasi di masa mendatang tidak perlu merombak secara total. Selain itu,

Page 15: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

41

penyekat ruang dibuat non permanen sehingga tidak terlalu banyak membutuhkan

dana. Akan tetapi, untuk lansekapnya dibuat melengkung sehingga pengunjung

dapat lebih rileks ketika berjalan dan dapat menikmati fasilitas yang ada.

Gambar 3.4. Bentukan massa dari arah Selatan

Gambar 3.5. Bentukan massa dari arah Barat

3.3. Penataan Massa

Aplikasi dari konsep perancangan pada penataan massa :

• Proyek ini terdiri dari tujuh massa utama yang masing-masing mempunyai

aktivitas yang berbeda, 5 dari tujuh massa ini merupakan bangunan utama dari

seluruh aktivitas “Lohas” yang mempunyai ciri khas sesuai bangunan tropis,

yaitu rumah panggung yang menaikkan bangunan 1,5 meter sehingga

kelembaban pada bangunan tidak terjadi.

A = Lobby, tempat konsultasi dan ruang pengelola Entrance Hall.

Page 16: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

42

B = Area edukasi tempat penitipan anak, ruang tutor, ruang serbaguna, dan

perpustakaan mini

C = Resto Organik menyediakan makanan organik yang sehat untuk

manusia.

D = Toko Organik tempat menjual makanan organik, dapur terbka dan

ruang display

E = Yoga tempat untuk memusatkan pikiran dan melatih konsentrasi,

tempat sauna, ruang chilled pool, dan whirlpool.

F = Herbal menyediakan minuman kesehatan yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan, baik diminum setelah akupuntur ataupun yoga

G = Akupuntur Menyediakan pengobatan akupuntur dan akupressure

(pijatan pada titik-titik tubuh)

H = Courtyard merupakan penhubung antara aktivitas yang satu dan yang

lainnya, yang dikelilingi tanaman organik dan tanaman herbal.

Gambar 3.6. Penataan massa bangunan

• Penataan massa menggunakan konsep sustainable yang berorientasi 22,5 º

dari arah Utara karena merupakan arah yang bagus untuk angin dan matahari.

Untuk angin orientasi yang paling bagus adalah 45 º dari arah Utara,

sedangkan untuk matahari, orientasi yang paling bagus adalah Barat-Timur.

Oleh karena itu, bangunan “Lohas” ini menggunakan orientasi dari

pertimbangan keduanya. Untuk lebih jelas, dapat dilihat di lampiran

A

E

D

G

B

F H

C

Page 17: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

43

• Desain atap menggunakan atap pelana dengan plafon miring mengikuti bentuk

atap menggunakan bahan PV dan tegola. Penggunaan PV yang menggunakan

energi matahari untuk menghemat energi listrik. PV diletakkan ke arah 22,5 º

menghadap Utara dengan sudut 30 º karena berdasarkan penelitian, intensitas

matahari di Indonesia paling panas terletak di Utara (lihat lampiran). Namun

karena atap dengan sudut 30 º sangat panjang, maka atap bangunan dipecah

menjadi 2, tetapi tetap menggunakan sudut 30 º, untuk atap tegola

menggunakan sudut 60 º. Atap yang dipecah membuat adanya talang kantung,

oleh karena itulah, tiap pertemuan atap tegola dan PV dibuat tempat

pembukaan talang sehingga mudah perawatannya

(talang disembunyikan pada pertemuan kolom )

Talang disembunyikan pada pertemuan kolom

atap tegola sudut 60 º

atap PV sudut 30 º

Gambar 3.7. Tampak Barat

• Penggunaan air bersih juga dihemat pemakaiannya. Hal ini sesuai dengan

prinsip sustainable yang menggunakan seminim mungkin energi. Pengolahan

air hujan juga didesain pada bagian tengah fasilitas sehingga dapat digunakan

lagi, misal untuk menyiram tanaman, mengganti air kolam ikan. Fasilitas

kesehatan “Lohas” ini juga memiliki sistem daur ulang limbah agar tidak

mencemari saluran kota.

• Pencahayaan alami sangat diharapkan pada siang hari sehingga tidak perlu

menyalakan lampu. Akan tetapi di negara iklim Tropis Lembab seperti di

Indonesia, khususnya kota Surabaya ini radiasi sinar matahari tidak

diharapkan, sehingga untuk menghalangi masuknya radiasi matahari maka

dengan solar chart didesain elemen pembayangan horizontal dan vertikal.

Page 18: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

44

Pada orientasi yang cukup banyak mendapat panas matahari dibuat alat

pembayangan berupa kisi-kisi sehingga tidak menutupi view bangunan

Tabel 3.2. Perhitungan alat pembayangan

Arah bangunan 22,5º dari Utara

Orientasi Utara SBV : 40 º

Orientasi Timur SBV : 42 º

Orientasi Barat SBV : 45 º; SBH : 45 º ki & 22 º ka

Orientasi Selatan SBV : 40 º

Alat pembayangan yang didesain adalah kisi-kisi dan juga mempergunakan

tanaman peneduh seperti pohon kerai payung

Kisi-kisi pada arah Selatan Kisi-kisi pada arah Timur

3.4. Sistem Utilitas

3.4.1. Sistem Air Bersih

Menggunakan sistem up feed di mana tandon bawah diletakkan di ruang

terbuka dari bangunan. Tandon dibagi menjadi 2 bagian, untuk melayani masing –

masing sisi dari bangunan.

Diagram 2. Skema sistem air bersih

WTP Meteran Air Tandon

Pompa Kran, Katup, Gelontor

Page 19: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

45

Tabel 3.3. Perhitungan kebutuhan air bersih

Pengunjung yoga&tai chi, akupuntur

200 orang x 10 liter = 2.000 liter

Taman organik

5.000 m2 x 3 liter = 15.000 liter

Restoran

200 orang x 30 liter = 6.000 liter

Herbal

50 orang x 15 liter = 750 liter

Total kebutuhan air pengguna = 23.750 liter

Cadangan air = 23.750 liter

Kebutuhan air PMK = 230.850 liter +

Total kebutuhan air (kapasitas tandon) = 278.350 liter

Luas tandon yang dibutuhkan = 280 m3

Dimensi tandon bawah = 8 m x 7 m x 5 m

3.4.2. Sistem Air Kotor dan Kotoran

Menggunakan Septick Tank di mana air kotor dan kotoran dibuang ke

Septick Tank melalui saluran / pipa yang berbeda. Letak Septick Tank -nya

berada di luar bangunan.

Diagram 3. Skema sistem air kotor dan kotoran

Tabel 3.4. Perhitungan kapasitas pembuangan air kotor

Pengunjung yoga&tai chi, akupuntur

200 orang x 10 liter = 2.000 liter

Taman organik

5.000 m2 x 5 liter = 25.000 liter

Wastafel, Floor Drain

Kloset

Septick Tank

Page 20: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

46

Tabel 3.4. Perhitungan kapasitas pembuangan air kotor (sambungan)

Restoran

200 orang x 50 liter = 10.000 liter

Restoran Umum

50 orang x 30 liter = 1.500 liter +

Total kapasitas pembuangan = 38.500 liter

Septick Tank diletakkan di area terbuka di sekitar bangunan

Jumlah Septick Tank = 3 buah

Luas Septik Tank yang dibutuhkan = 38,5 m3

Dimensi Septick Tank = 4.5m x 3m x 3m

3.4.3. Sistem Jaringan Listrik

Gardu pemindah listrik PLN terletak pada area bagian bawah dari

bangunan. Listrik di alirkan ke bangunan melalui jaringan bawah tanah. Ruang

PLN bersebelahan langsung dengan ruang trafo, MDP (Main Distribution Panel),

dan ruang genset. Dari MDP, jaringan listrik dibagi ke ruang panel tiap lantai di

mana pada bangunan ini terdapat 4 ruang panel pembagi (Sub Distribution Panel)

pada tiap lantai bangunan.

Genset berfungsi sebagai cadangan tenaga jika sewaktu – waktu terjadi

pemadaman listrik PLN.

Diagram 4. Skema sistem jaringan listrik

3.4.4. Sistem Pembuangan Sampah

Sistem pembuangan sampah menggunakan sistem carry out, yaitu suatu

sistem dimana sampah yang ada dikumpulkan pada suatu tempat dan kemudian

diangkut oleh mobil khusus untuk dibuang ke penampungan.

PV-array Regulator MDP R. Genset

R. Panel tiap lantai

Page 21: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

47

Sampah dibuang ke tong sampah dan kemudian dibawa oleh staf kebersihan ke

tempat pembuangan sementara di area servis yang terletak di bagian belakang

bangunan. Sampah tersebut akan diambil setiap hari oleh truk pengangkut sampah

melalui jalur loading dock. Setelah itu baru dibawa ke tempat pembuangan akhir.

3.5. Detail

Detail dari desain fasilitas kesehatan “Lohas” ini sesuai dengan

pendalaman, yaitu pada bangunan organik dan bangunan akupressure

Tabel 3.5. Detail Pendalaman

Page 22: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

48

Tabel 3.5. Detail Pendalaman (sambungan)

Page 23: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

49

Tabel 3.5. Detail Pendalaman (sambungan)

Page 24: 3. PERANCANGAN BANGUNAN 3.1. Konsep Perancangan · Tabel 3.1. Aktivitas, Kebutuhan dan Karakter Ruang Kantor Pengelola Orang: 1. Staff Melayani petugas pemeliharaan fasilitas, mengurus

Universitas Kristen Petra

50

3.6. Program Ruang

Fasilitas kesehatan “Lohas” ini memiliki fasilitas:

• Fasilitas umum

• Edukasi

• Sport Center

• Restoran & Toko Makanan Organik

• Penjualan Produk Obat-obatan&alat pengobatan alternatif

• Akupuntur&Pijat

• Pengelola

• Servis

Perhitungan besaran ruang dapat dilihat di lampiran.