Laporan Agroklimatologi
UNSUR CUACA DAN ALAT PENGUKUR RADIASI SURYA
Disusun Oleh
Nama : Ima Rahima Hidayati
NIM : G111 14 324
Kelompok : 8
Kelas : F
Asisten : Jafaruddin
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
UNSUR CUACA DAN ALAT PENGUKUR RADIASI SURYA
Matahari merupakan sumber kehidupan di bumi ini, memancarkan
energinya dalam bentuk radiasi yang memiliki rentang panjang gelombang yang
sangat lebar. Energi total radiasi matahri diterima dipermukaan bumi ditentukan
oleh jarak bumi dan matahari, sudut datang matahari, panjang siang dan pengaruh
atmosfer (Sumaryanti, 2014).
Energi yang berasal dari sinar matahari memiliki fungsi yang sangat
penting bagi kehidupan di planet bumi ini, baik bagi manusia, hewan, tanaman,
dan lingkungan sekitar termasuk bumi itu sendiri. Bagi tanaman sinar matahari
bermanfaat untuk melangsungkan proses fotosintesa untuk membuat makanan.
Demikian juga bagi manusia dan hewan yang berdampak secara langsung dan
tidak langsung. Bagi bumi itu sendiri, tanpa energi dari matahari maka akan
terjadi kepunahan kehidupan karena bumi tidak dapat mempertahankan
kehangatannya (Sumaryanti, 2014).
Lama penyinaran matahari merupakan salah satu indikator yang penting
dalam klimatologi. Oleh sebab itu dibutuhkan alat-alat yang dapat mengukur
radiasi atau cahaya matahari. Salah satu alat tersebut yaitu Campbell Stokes yang
merupakan alat ukur LamaPenyinaran Matahri (LPM) yang paling banyak dipakai
di Indonesia dan digunakan secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika dalam kegiatan pengukuran sehari-hari (Hamdi, 2014).
Campbell Stokes memiliki 2 komponen utama yaitu bola kaca berdiameter
10 cm dan kertas pias. Bola kaca akan mengumpulkan cahaya matahari pada titik
fokusnya yang terdapat sebuah lempengan baja tempat meletakkan kertas pias.
Jika sinar matahari yang terkumpul lebih dari 120 W/m2 , maka kertas pias akan
meninggakan bekas terbakar. Kertas pias terdiri dari 3 bentuk yaitu lengkung
pendek, lurus dan lengkung panjang (Hamdi, 2014).
Alat lainnya yaitu aktonigraf bimetal, silicon cell solarimeter, dan Gun-
Bellani yang merupakan alat yang dapat mengukur intensitas radiasi matahari.
Aktinograf Bimetal mengukur total radiasi matahari dengan mencatat perbedaan
temperatur antara keping bimetal hitam yang terbuka langsung kena sinar
matahari dan 2 keping bimetal yang sama bercat putih atau tertutup sinar
matahari. Perbedaan temperatur ini merupakan fungsi dari total radiasi matahari
yang diterima. Oleh karena itu alat ini hanya cocok untuk memperoleh intensitas
radiasi matahari total harian (Nawawi, 2001).
Alat lainnya yaitu Gun-Bellani yang digunakan untuk menghitung
intensitas cahaya matahri dalam satu periode. Alat ini bekerja dengan sistem
penguapan dan kondensasi dikarenakan reaksi dari cahaya matahari terhadap air
yang terdapat pada Gun-Bellani (Nawawi, 2001).
Pada alat Silicon cell solarimeter terdapat sebuah silinder yang berisi
elemen-elemen silicon yang dihubungkan dengan amperemeter. Di bagian atas
silinder ditutup dengan kubah kaca diteruskan ke silicon untuk diubah menjadi
energi listrik (Nawawi, 2001).
Lama penyinaran matahari merupakan salah satu unsur klimatologi yang
perlu dipantau secara berkelanjutan karena dapat mengindikasikan terjadinya
perubahan iklim. Hasil pengukuran intensitas radiasi serta lama penyinaran
matahari dikaitkan dengan banyak unsur-unsur cuaca dan iklim lainnya, termasuk
polusi udara dan kekeruhan atmosfer, sehingga pengukuran menjadi sangat
penting. Dengan adanya alat-alat ini dapat memenuhi tujuan agro-ekosistem
sesungguhnya ialah mendapatkan hasil produksi yang maksimum (Hamdi, 2014).
DAFTAR PUSTAKA
Hamdi Saipul. 2014. Mengenal Lama Penyinaran Matahari Sebagai Salah Satu
Parameter Klimatologi. Peneliti Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer :
Lapan.
Sumaryanti, Hamdi. 2014. Distribusi Lama Penyinaran Matahari di LPD
Sumedang (6,91 LS dan 107,84 BT) LAPAN.⁰ ⁰ Peneliti Pusat Sains dan
Teknologi Atmosfer : Lapan.
Nawawi. 2001. Pengantar Klimatologi Pertanian. Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan : Jakarta
Top Related