D r. L ily R undjan, SpAD r. L ily R undjan, SpAD r. L ily R undjan, SpAD r. L ily R undjan, SpA
Divisi Perinatologi
Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI - RSCM
The first golden hour
� Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama �
dampak bermakna bagi keluaran bayi terutamapada bayi prematur
� Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama harus� Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama harusmemfokuskan untuk menurunkan komplikasi :hipotermi, IVH, CLD dan ROP
� Kerja tim, perawatan konsisten dan aplikasisesuai praktek berbasis bukti akanmeningkatkan kualitas pelayanan neonatus
Hipotermi
� Gangguan vasomotor paru
� Gangguan aliran darah ke
� Hipoksia
� Ketidakseimbangan
• Termoregulasi � hal utama pada perawatan bayi• Berbahaya bagi bayi prematur
� Gangguan aliran darah ke otak
� Hipoglikemi
� Penumpukan asam laktat � menyebabkan kerusakan jaringan dan otak permanen, bahkan kematian
� Ketidakseimbangan asam basa
� Hipotensi
� Hipovolemi
Mekanisme hilangnya panas
... hipotermi
� Mencapai dan mempertahankan suhu normalpada bayi dalam 1 jam pertama kehidupanmerupakan tantangan � 66-93% BBLSRdibawa ke NICU dalam keadaan hipotermidibawa ke NICU dalam keadaan hipotermi
Pencegahan hipotermi� Ruangan dan alat yang
optimal � Suhu ruangan yang hangat : 260C.
� AC jangan di atas tempat tidur bayi, angin tidak kencang.
� Nyalakan infant warmer sebelum bayi lahir � hangatkan matras bayi lahir � hangatkan matras bayi, bila perlu selimut/alas penghangat
� Siapkan kain hangat dan kering
� Gunakan plastik pembungkus bayi
� Topi bayi
� Incubator transport yang sudah dihangatkan
� Metoda Kangguru bila tidak tersedia inkubator
... pencegahan hipotermi
Intraventricular Hemorrhage (IVH)
� Insidens perdarahan matriks germinal dan IVHmeningkat dengan menurunnya usia gestasi danberat lahir
� Insidens tertinggi terjadi pada bayi dengan BL < 1 kgInsidens tertinggi terjadi pada bayi dengan BL < 1 kg
� Waktu yang tepat terjadinya IVH tidak diketahui,50% terjadi pada hari pertama kehidupan
� Terjadinya IVH dikaitkan dengan hipoksia, distresnapas, penggunaan ventilasi mekanik, fluktuasitekanan darah, pemberian surfaktan, transfusidarah/bolus cairan, stres dingin, posisi kepala, dannyeri
Rekomendasi pencegahan IVH� Tim yang berpengalaman
di ruang bersalin
� Pertahankan suhu tubuh ≥ 36°C
� Mempertahankan
� Pergunakan penggantian cairan intravena berhati-hati
� Pertahankan posisi kepala netral� Mempertahankan
stabilitas kardiovaskular selama pemberiansurfaktan
� Optimalkan bantuan pernapasan dengan mencegah hipokapnia dan suction rutin
netral
� Praktek developmental careuntuk meminimalkan stresdan nyeri
� Meminimalisasi stres oksidatif dengan mencegah hiperoksia
Carteaux, P., et al. (2003).
Chronic Lung Disease (CLD)� Napas pertama yang diberikan di kamar bersalin
mempunyai efek bermakna terhadapberkembangnya CLD.
� Rekomendasi perawatan neonatus untukmenurunkan CLD : permissive hypercapnia,pemberian surfaktan dini, penggunaan T-pieceresuscitator, titrasi oksigen.
Retinopathy of Prematurity (ROP)
� Faktor risiko : prematuritas, berat lahir rendah,hiperoksia.
Insidens ROP menurun dengan merubah praktek� Insidens ROP menurun dengan merubah praktekpemberian oksigen dan monitoring :
� Pulse oximetry harus tersedia di kamar bersalin� saturasi 88-92%, FiO2 disesuaikan denganperubahan yang kecil (3-5%).
Resusitasi NeonatusResusitasi Neonatus� The aim of resuscitation is to “preserve life,restore health, relieve suffering, limitdisability, and reverse clinical death”
� Resusitasi di kamar bersalin meliputi kemampuanpenolong untuk berespons terhadap bayi dalamkeadaan distres secara kompeten dan tepat waktuuntuk mencegah morbiditas dan mortalitas.
Menilai reaksi bayi saat lahir
Usahakan tetap hangat, posisi yang benar, bersihkan jalan napas, rangsang napas
dengan mengeringkan, dan beri O2 (bila perlu)
Berikan ventilasi efektif
Diagram Prosedur Resusitasi
Selalu Selalu diperlukan bayi diperlukan bayi baru lahirbaru lahir
Diperlukan lebih jarangDiperlukan lebih jarangBerikan ventilasi efektif
�Balon dan sungkup
� Intubasi endotrakeal
Lakukan kompresi dada
Pemberian
obat-obatan
Diperlukan lebih jarangDiperlukan lebih jarang
KadangKadang--kadang diperlukan kadang diperlukan
bayi baru lahirbayi baru lahir
… resusitasi� Tujuan resusitasi : menyediakan ventilasi
adekuat, oksigenasi dan cardiac output ����
memastikan oksigen ke otak, jantung danorgan vital lain dalam jumlah cukuporgan vital lain dalam jumlah cukup
� Tindakan yang paling penting dan efektifpada resusitasi neonatus adalah pemberianventilasi paru-paru dengan / tanpa oksigen
Bagaimana bila bayi baru lahir mengalami gangguan
dalam kandungan / masa perinatal ?
� Pernapasan adalah tanda vital pertama yg berhenti bila bayi kurang O2
� Setelah periode awal pernapasan cepat � apnu primer �rangsangan mengeringkan / menepuk kaki � menimbulkan pernapasan � bila kekurangan O2 terus berlangsung �usaha napas megap-megap � apnu sekunder � stimulasi usaha napas megap-megap � apnu sekunder � stimulasi tidak membantu � bantuan pernapasan harus diberikan.
Gambar 1. Apnu primer dan apnu sekunder
� Jika bayi tidak bernapas setelah dirangsang � kemungkinan
apnu sekunder � memerlukan ventilasi tekanan positif �
melanjutkan rangsangan tidak menolong.
� Frekuensi jantung menurun pada apnu primer, tekanan
darah tetap bertahan sampai apnu sekunder mulai.
Gambar 2. Perubahan frekuensi jantung dan tekanan darah selama apneu
� Hipoksia dapat terjadi sebelum dan selamapersalinan � sulit menentukan berapa lama bayitelah mengalami hipoksia
� Denyut jantung dan respons napas terhadapstimulasi � dapat membantu dalam prediksi lamahipoksiahipoksia
� Semakin lama bayi mengalami hipoksia �
semakin lama tanda vital pulih.
PERSIAPAN RESUSITASI
Satu tenaga terampil terlatih untuk resusitasi, yang dapat melakukan resusitasi lengkap
18
yang dapat melakukan resusitasi lengkap
Tenaga tambahan
Peralatan resusitasi yang memadai
Tindakan pencegahan infeksi
Peralatan/Bahan yang disiapkan
Perlengkapan Pengisapan � Bulb Syringe/ penghisap balon� Kateter pengisap, ukuran 5 (atau 6), 8, 10 Fr� Aspirator mekonium� Pengisapan mekanik� Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc� Selang pemberian makan ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
Perlengkapan Balon dan Sungkup/Masker � Oral airway, neonatus cukup bulan dan prematur� Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan� Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-100%� Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa oksigen� Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk neonatus
cukup bulan dan prematur� Kanul hidung atau kateter hidung
Peralatan intubasi � Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No. 1 (neonatus
cukup bulan)� Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop� Pipa ET: 2, 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm� Gunting� Sarung tangan
Obat-obatan
20
Obat-obatan � Epinefrin 1:10.000 � Cairan pengganti volume/plasma expander, satu atau lebih dari bahan
di bawah ini: � Salin normal� Larutan Ringer laktat� Darah utuh (whole blood) golongan darah O positif
Natrium bikarbonat 4,2%Dekstrosa 10% Nalokson Aqua steril
Lahir
� Bersih dari mekonium ?� Bernapas atau menangis ?� Tonus otot baik ?� Warna kulit kemerahan ?� Cukup bulan ?
� Berikan kehangatan� Posisikan; bersihkan jalan napas*
(bila perlu)� Keringkan, rangsang, posisikan lagi � Beri O2 (bila perlu)
TidakTidak
Penilaian Penilaian
AA
30 d
etik
Perkiraan waktuPerkiraan waktu
� Evaluasi pernapasan, frekuensi jantung, dan warna kulit
� Berikan ventilasi tekanan positif*
� Berikan VTP*� Lakukan kompresi dada
� Berikan epinefrin*
Apne Apne atau FJ < 100 atau FJ < 100
FJ < 60 FJ < 60 FJ > 60FJ > 60
HR < 60HR < 60
EvaluasiEvaluasi
BB
EvaluasiEvaluasi
CC
EvaluasiEvaluasi
DD
30 d
etik
30 d
etik
ILCOR
Kotak A (airway)Kotak A (airway)� Berikan kehangatan
� Posisikan, bersihkan jalan napas
� Berikan kehangatan
� Posisikan, bersihkan jalan napas
Penghisapan mulut dan hidung: Mulut - Hidung
Then noseThen nose
…kotak A…kotak A
� Keringkan, merangsang pernapasan dan meletakkan pada posisi yang benar
� Keringkan, merangsang pernapasan dan meletakkan pada posisi yang benar
� Berikan oksigen aliran bebas bila perlu� Berikan oksigen aliran bebas bila perlu
…kotak A…kotak A
O2 mask held close to the baby’s face to give close to 100% O2
O2 delivered by tubing held in cupped hand over baby’s face
Kotak B (breathing)Kotak B (breathing)
Bantu usaha napas bayi dengan pemberian
ventilasi tekanan positif (VTP) selama 30 detik.
Bantu usaha napas bayi dengan pemberian
ventilasi tekanan positif (VTP) selama 30 detik.
Balon dan sungkup resusitasi
Sebelum melakukan resusitasi :
� Pilih sungkup dengan ukuran yang sesuai
� Pastikan jalan napas terbuka
� Posisikan kepala bayi� Posisikan kepala bayi
� Posisikan diri penolong di sisi meja resusitasi
� Meletakkan posisi sungkup tepat pada wajah, memantapkan lekatan antara sungkup dan wajah
… balon dan sungkup resusitasi
Kapan memulai VTP dengan balon dan
sungkup resusitasi :
� Bila bayi tetap tidak bernapas atau napastidak adekuat, FJ < 100/menittidak adekuat, FJ < 100/menit
� Bila warna kulit tetap sianosis walau telahdiberi oksigen 100%
…kotak B…kotak B
� Cara meletakkan balon dan sungkup pada wajah
� Cara meletakkan balon dan sungkup pada wajah
O2 40% ke pasien
Tanpa reservoar O 2
Udara kamar O2 21%
O2 100%
Pengaturanoksigen dantekanan dalam
…balon resusitasi
Dengan reservoar O 2
O2 100%
Reservoar O 2
O2 90% - 100% ke pasien
tekanan dalambalonmengembangsendiri
� Frekuensi meremas balon : 40 – 60 x/menit
Pompa … Dua ... Tiga … Pompa … Dua … Tiga (remas)(lepas……..) (remas) (lepas)
� VTP dihentikan bila :
� Frekuensi meremas balon : 40 – 60 x/menit
Pompa … Dua ... Tiga … Pompa … Dua … Tiga (remas)(lepas……..) (remas) (lepas)
� VTP dihentikan bila :
…kotak B…kotak B
� VTP dihentikan bila :
� Frekuensi jantung meningkat
� Perbaikan warna kulit
� Adanya napas spontan
� VTP dihentikan bila :
� Frekuensi jantung meningkat
� Perbaikan warna kulit
� Adanya napas spontan
… balon dan sungkup resusitasi
• Pasang kembali sungkup ke wajahLekatan tidak adekuat
TindakanTindakanKondisiKondisi
Bila dada tidak mengembang adekuat
• Naikkan tekanan sampai tampak gerakan naik turun dada yang mudah
• Apakah udara dalam lambung mengganggu pengembangan dada
• Pertimbangkan intubasi endotrakeal
Tidak cukup tekanan
• Reposisi kepala• Periksa sekresi, hisap bila ada• Lakukan ventilasi dengan mulut sedikit
terbuka
Jalan napas tersumbat
Bila bayi tidak menunjukkan perbaikan : � Apakah oksigen 100% diberikan
• Apakah pipa oksigen tersambung pada balon dan kesumber oksigen ?
Bila bayi tidak menunjukkan perbaikan : � Apakah oksigen 100% diberikan
• Apakah pipa oksigen tersambung pada balon dan kesumber oksigen ?
… balon dan sungkup resusitasi… balon dan sungkup resusitasi
• Apakah gas mengalir melalui pengatur aliran ?
• Bila memakai balon mengembang sendiri, apakahreservoar oksigen terpasang ?
• Bila menggunakan tangki oksigen, apakah tangki berisioksigen ?
• Apakah gas mengalir melalui pengatur aliran ?
• Bila memakai balon mengembang sendiri, apakahreservoar oksigen terpasang ?
• Bila menggunakan tangki oksigen, apakah tangki berisioksigen ?
… balon dan sungkup resusitasi� Bila ventilasi balon dan
sungkup lebih daribeberapa menit ����
harus dipasang pipaorogastrikorogastrik
� Panjang pipaorogastrik : jarak daripangkal tulang hidungke telinga dan daritelinga ke prosesussifoid
� Kenali dan tentukan lokasi glotis, letak pipa endotrakea yang benar : antara pita suara
dan karina � masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada sebatas pita
suara
� Menekan krikoid ke bawah dengan jari kelingking, dapat membantu visualisasi glotis
� Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik
INTUBASI ENDOTRAKEA…
� Setiap tindakan pemasangan ETT dibatasi hanya dalam 20 detik
GlotisGlotisEpiglotisEpiglotis
Pita suaraPita suara
EsofagusEsofagus
Garis batas pita suaraGaris batas pita suara
� Kedalaman pipa endotrakea (intubasi dari mulut)
Jarak ujung bawah pipa endotrakea ke bibir = berat lahir (kg) + 6
INTUBASI ENDOTRAKEA…
Berat Badan (g) Kedalaman ETT (cm)Berat Badan (g) Kedalaman ETT (cm)
< 1000 6.5 – 7
1000 – 2000 7 – 8
2000 - 3000 8 – 9
3000 - 4000 > 9
MasalahMasalah PetunjukPetunjuk Tindakan koreksiTindakan koreksi
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA
Laringoskop
kurang dalam
Laringoskop
kurang dalam
Lidah di sekitar
daun
Lidah di sekitar
daun
Masukkan daun
laringoskop lebih
dalam
Masukkan daun
laringoskop lebih
dalam
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA…
MasalahMasalah PetunjukPetunjuk Tindakan koreksiTindakan koreksi
Laringoskop terlalu
dalam
Laringoskop terlalu
dalamDinding esofagus di
sekitar daun
Dinding esofagus di
sekitar daunTarik daun laringoskop
perlahan sampai terlihat
epiglotis dan glotis
Tarik daun laringoskop
perlahan sampai terlihat
epiglotis dan glotis
KESALAHAN SAAT INTUBASI ENDOTRAKEA…
MasalahMasalah PetunjukPetunjuk Tindakan koreksiTindakan koreksi
Geser daun laringoskop ke
tengah dengan perlahan.
Kemudian masukkan atau
cabut, tergantung pada
petunjuk yang terlihat
Geser daun laringoskop ke
tengah dengan perlahan.
Kemudian masukkan atau
cabut, tergantung pada
petunjuk yang terlihat
Laringoskop miring ke
satu sisi
Laringoskop miring ke
satu sisi
Bagian glotis terletak
miring di satu sisi
daun
Bagian glotis terletak
miring di satu sisi
daun
Rekatkan plester dimulai
dari sudut bibir sebelah
FIKSASI PIPA
ENDOTRAKEA…
kanan, melingkari pipa
endotrakea dengan ujung
satunya berada di sudut
bibir sebelah kiri
FIKSASI PIPA ENDOTRAKEA…
▫ Ulangi fiksasi dengan cara yang sama pada bibir bawah
.... pipa endotrakea
� Tekan pipa endotrakea ke arah langit-langit untuk mencegah
terekstubasi, cek berapa cm kedalaman pipa di bibir
� Cek suara napas di kedua lapang paru dan perhatikan
kembang dada
� Potong pipa endotrakea � 4 cm di atas bibir kemudian
dihubungkan ke connector
� Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung
Kotak C (circulation)Kotak C (circulation)� Bantu sirkulasi dengan memulai kompresi
dada sambil tetap melakukan ventilasiselama 30 detik.
� Indikasi untuk memulai kompresi dada : bilafrekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detik
� Bantu sirkulasi dengan memulai kompresidada sambil tetap melakukan ventilasiselama 30 detik.
� Indikasi untuk memulai kompresi dada : bilafrekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detikfrekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detikdilakukan VTP yang efektif
� Lebih baik dilakukan intubasi endotrakeal untuk menjamin ventilasi yang adekuat dan memudahkan koordinasi VTP dan kompresi dada
frekuensi jantung < 60/menit setelah 30 detikdilakukan VTP yang efektif
� Lebih baik dilakukan intubasi endotrakeal untuk menjamin ventilasi yang adekuat dan memudahkan koordinasi VTP dan kompresi dada
… kompresi dada… kompresi dada
Butuh 2 penolong :• Teknik ibu jari• Teknik dua jari
Butuh 2 penolong :• Teknik ibu jari• Teknik dua jari
Teknik ibu jariTeknik ibu jariTeknik dua jariTeknik dua jari
� Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
� Penekanan : ± 1/3 diameter anterior-posterior dada
� Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3
� Posisi jari : 1/3 bawah tulang dada/sternum
� Penekanan : ± 1/3 diameter anterior-posterior dada
� Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3
…kompresi dada…kompresi dada
� Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3 kompresi + 1 ventilasi (waktu 2 detik) ���� 90 kompresi & 30 ventilasi per menit
� Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga - Pompa
� Hentikan bila FJ > 60 /menit
� Kecepatan : satu siklus terdiri dari 3 kompresi + 1 ventilasi (waktu 2 detik) ���� 90 kompresi & 30 ventilasi per menit
� Satu - Dua - Tiga - Pompa - Satu - Dua -Tiga - Pompa
� Hentikan bila FJ > 60 /menit
Bagaimana bila tidak ada perbaikan klinis
bayi ?
� Apakah gerakan dada adekuat (apakah telahdipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
Bagaimana bila tidak ada perbaikan klinis
bayi ?
� Apakah gerakan dada adekuat (apakah telahdipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
…kompresi dada…kompresi dada
dipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
� Apakah oksigen 100% telah diberikan ?
� Apakah kedalaman penekanan ±±±± 1/3 daridiameter dada ?
� Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukansecara terkoordinasi baik ?
dipertimbangkan intubasi endotrakeal) ?
� Apakah oksigen 100% telah diberikan ?
� Apakah kedalaman penekanan ±±±± 1/3 daridiameter dada ?
� Apakah kompresi dada dan ventilasi dilakukansecara terkoordinasi baik ?
Kotak D (drug)Kotak D (drug)
Berikan epineprin sambil terus melanjutkan kompresi dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
� ↑↑↑↑ kontraksi jantung
Fase konstriksi perifer ���� ↑↑↑↑ aliran darah ke
Berikan epineprin sambil terus melanjutkan kompresi dada dan ventilasi.
A. Epinefrin :
� ↑↑↑↑ kontraksi jantung
Fase konstriksi perifer ���� ↑↑↑↑ aliran darah ke � Fase konstriksi perifer ���� ↑↑↑↑ aliran darah ke arteri koronaria dan ke otak.
� Jalur : melalui endotrakeal atau IV
� Dosis : 0,1 – 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000
(0,01 – 0,03 mg/kg)
� Kecepatan : secepat – cepatnya
� Fase konstriksi perifer ���� ↑↑↑↑ aliran darah ke arteri koronaria dan ke otak.
� Jalur : melalui endotrakeal atau IV
� Dosis : 0,1 – 0,3 mL/kg larutan 1 : 10.000
(0,01 – 0,03 mg/kg)
� Kecepatan : secepat – cepatnya
B. NaCl 0,9%
Solusio plasenta
Plasenta previa
Kehilangan darah tali pusat
B. NaCl 0,9%
Solusio plasenta
Plasenta previa
Kehilangan darah tali pusat
…kotak D…kotak D
Kehilangan darah tali pusatKehilangan darah tali pusat
Syok hipovolemik ���� pucat, nadi lemah ���� berigaram fisiologis 10 mL/kg IV selama 5 – 10menit.
Syok hipovolemik ���� pucat, nadi lemah ���� berigaram fisiologis 10 mL/kg IV selama 5 – 10menit.
SIRKULASI� Pada bayi yang tidak bugar
� pikirkan pemasangan infus
� Sentral / Perifer
� Posisi kateter umbilikal “ sementara “
Kalau perlu berikan bolus Nacl 0,9% 10 cc/kg selama 30 menit �lanjutkan dengan rumatan Dextrose 10% 60 – 80 ml/kg/hari
C. Natrium bikarbonat
Asidosis metabolik
C. Natrium bikarbonat
Asidosis metabolik
…kotak D…kotak D
Natrium bikarbonat 2 mEq/kg (4 mL/kglarutan 4,2%), melalui vena umbilikalisdengan kecepatan 1 mEq/kg/menit.
Natrium bikarbonat 2 mEq/kg (4 mL/kglarutan 4,2%), melalui vena umbilikalisdengan kecepatan 1 mEq/kg/menit.
Bila dengan pemberian obat epinefrin, frekuensi jantung masih < 60 x/mnt :Bila dengan pemberian obat epinefrin, frekuensi jantung masih < 60 x/mnt :
Nilai kembali efektifitas • Ventilasi • Kompresi dada• Intubasi endotrakeal• Pemberian adrenalin
Pertimbangkan kemungkinan • Hipovolemia• Asidosis metabolik berat
Nilai kembali efektifitas • Ventilasi • Kompresi dada• Intubasi endotrakeal• Pemberian adrenalin
Pertimbangkan kemungkinan • Hipovolemia• Asidosis metabolik berat
Pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi
Pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi
FJ = 0FJ = 0
Pertimbangkan • Penekanan refleks neuromuskular
pernapasan• Malformasi jalan napas• Gangguan pada napas, seperti :
– Pneumotoraks– Hernia diafragmatika
• Penyakit jantung bawaan
Pertimbangkan • Penekanan refleks neuromuskular
pernapasan• Malformasi jalan napas• Gangguan pada napas, seperti :
– Pneumotoraks– Hernia diafragmatika
• Penyakit jantung bawaan
FDJ < 60 x/mnt atau sianosis menetap atau kegagalan ventilasiFDJ < 60 x/mnt atau sianosis menetap atau kegagalan ventilasi
MEKONEUM DALAM AIR KETUBAN
MEKONIUM DALAM AIR KETUBAN
ENCER1 HIJAU KENTAL2 KENTAL SEPERTI LUMPUR3
BAYI BUGAR BAYI DEPRESI BAYI BUGAR BAYI DEPRESI
OBSERVASI PENGISAPANTRAKEA4
BERSIHKAN JALAN NAPAS5
PENGISAPANTRAKEA4
KETERANGAN :1. Ketuban hijau encer : bila cairan ketuban tersebut ditumpahkan di atas kertas koran, maka tulisan pada kertas korang
masih terbaca3. Ketuban hijau kental : bila cairan ketuban tersebut ditumpahkan di atas kertas koran, maka tulisan pada kertas koran
tidak terbaca. Cairan ketuban tampak keruh tanpa partikel4. Ketuban hijau kental seperti lumpur / dengan partikel5. Jika tersedia, lakukan intubasi dan gunakan mekonium aspirator6. Bersihkan sisa cairan ketuban di mulut dan kosongkan lambung untuk mencegah aspirasi
Terapi oksigen di kamar bersalin
� International Liaison Committee onResuscitation (ILCOR) merekomendasikanpenggunaan pulse oximetry untuk memonitordan mentitrasi penggunaan oksigen di kamardan mentitrasi penggunaan oksigen di kamarbersalin
... terapi oksigen di kamar bersalin
Pentingnya monitor saturasi di kamar bersalin :� Mencegah efek toksisitas oksigen pada bayi
prematur dan cukup bulan� Sulit mengkorelasikan warna dengan saturasi
oksigen � kecenderungan memberikansuplementasi oksigen yang tidak perlu
20 video bayi saat lahir di kamar bersalin dansaturasi oksigen saat bayi terlihat pink(O’Donnell et al, Arch Dis Child 2007)
Box and whisker plots
saat
bay
i ter
lihat
pink
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20Baby number
SpO
2sa
at b
ayi t
erlih
at
Praktek resusitasi bila bayi tidak segera pink ??
Selang oksigen di dalam genggaman tangan (1 cm di atas wajah) ����di atas wajah) ����memberikan FiO2 ≥ 90%
Apakah perlu untuk semua bayi ??
Perubahan saturasi setelah lahir
�Janin dalam kandungan hidup dengantingkat saturasi O2 ~ 60%
�Bayi baru lahir bugar memerlukanwaktu untuk mencapai tingkat saturasiO2 90%
Pengukuran saturasi oksigen pada 5 menit pertama kehidupan
Kamlin COF, et al. J Pediatr 2006;148:585-9
Saturasi oksigen berdasarkan usia gestasi
Waktu mencapai SpO2 >90%Prematur 6.5 (4.9 - 9.8) mntCukup bulan 4.7 (3.3 - 6.4) mnt(p <0.001)(p <0.001)
Kamlin COF, et al. J Pediatr 2006;148:585-9
Resusitasi dengan oksigen 100% vs 21%
�Beberapa studi menunjukkan efek sampingpemberian O2 100% pada neonatus selamadilakukan resusitasidilakukan resusitasi
�Pada beberapa RCT , resusitasi neonatusdengan udara vs O2 100% menunjukkanpenurunan angka kematian dan tidak terbuktimembahayakan
... oksigen 100% vs 21%
� Bayi prematur mempunyai sistemantioksidan imatur � kenaikan saturasioksigen mendadak saat lahir menimbulkanstres oksidatif.stres oksidatif.
� Oksigen 100% oxygen memperlambatmulainya usaha bernapas spontan danmenyebabkan kerusakan oksidatif padaparu-paru, otak, mata dan perubahanaliran darah otak
... oksigen 100% vs 21%
Rekomendasi WHO
Ventilasi harus dimulai dengan udara dan O dipersiapkan untuk udara dan O2 dipersiapkan untuk
bayi dengan kondisi tidak membaik
... oksigen 100% vs 21%
1. Gunakan pulse oximeter
2. Mulai dengan FiO2 21%2. Mulai dengan FiO2 21%
3. Titrasi FiO2 dan SpO2
Pedoman resusitasi� Mulai dengan udara (21%) dan berikan O2
sesuai kebutuhan� Berikan O2 100% jika :
� SpO < 70% saat 5 menit atau < 90% saat 10� SpO2 < 70% saat 5 menit atau < 90% saat 10menit
� Denyut jantung tidak meningkat > 100 x/menitsetelah 60 detik dilakukan ventilasi efektif
� Denyut jantung setelah kompresi dada < 60x/menit
� FiO2 disesuaikan saat SpO2 > 90%
RWH, Melbourne Policy 2005
Resusitasi ideal ����
praktek di negara maju
Neopuff dan blenderInfant warmer dengan Neopuff dan blender
Blender oksigen di kamar bersalinBlender oksigen di kamar bersalin
Keadaan di IndonesiaWithout O 2
reservoir
Room air
Tanpa O2reservoir
Tanpa sumber O 2
O2 21%
O2 40%
Dengan O 2reservoir
O2100%
O2 90% - 100%
O2 reservoir
Fasilitas terbatas :� Tidak ada blender
�Laerdal bag tanpa PEEP�Tidak ada Neopuff
O2 21%
…Ventilasi paru
T-piece resuscitator (Neopuff® device)NETS Education 2007
Cara Memberikan Oksigen
Cara Memberikan Oksigen
% kons. O2
Udara Bertekanan (liter/menit)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 41% 37% 34% 32% 31% 30% 29% 28%
2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34%
Tabel Konsentrasi Oksigen
untuk Campuran Udara dan Oksigen
2 61% 53% 47% 44% 41% 38% 37% 35% 34%
3 80% 68% 61% 55% 51% 47% 45% 43% 41% 39%
4 84% 74% 66% 61% 56% 52% 50% 47% 45% 44%
5 86% 77% 70% 65% 61% 57% 54% 51% 49% 47%
6 88% 80% 74% 68% 64% 61% 57% 54% 53% 51%
7 90% 82% 76% 71% 67% 64% 61% 58% 56% 54%
8 91% 84% 78% 74% 70% 66% 63% 61% 58% 56%
9 92% 86% 80% 76% 72% 68% 65% 63% 61% 58%
10 93% 87% 82% 77% 74% 70% 67% 65% 63% 61%
Ok
sig
en
(li
ter/
me
nit
Korelasi SpO2 – PaO2
PaO2 normal pada neonatus : 40-80 mmHgSpO2 dipertahankan 88-92%
STOP ROP FiO2 conversion table
Table
Evaluasi distres napas Skor Downe
0 1 2Frekuensi Napas
< 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Retraksi Tidak ada retraksi
Retraksi ringan Retraksi beratretraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang dengan O2
Sianosis menetap walaupun diberi O2
Air Entry Udara masuk Penurunan ringan udara masuk
Tidak ada udara masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan stetoskop
Dapat didengar tanpa alat bantu
Evaluasi distres napas
Skor Downe
Skor < 4 Gangguan pernapasan ringan(nasal kanul / head box)
Skor 4 – 5 gangguan pernapasan sedang(pakai CPAP)
Skor > 6 gangguan pernapasan berat(pemeriksaan gas darah harusdilakukan) pakai ventilator
Head box�Flow 5-7 L/menit�Flow > 7L/min: ↑ O2, ribut, bayi muntah.
�FiO2 dapat berkisar �FiO2 dapat berkisar 21%-100%.
�Harus disertai oxygen analyzer
PRELIMINARY REPORT TERAPI O2
DENGAN HEAD BOX DI RSCM
• Ukuran Head BoxPanjang = 23 cm– Panjang = 23 cm
– Lebar = 23 cm
– Tinggi = 16,8 cm
– Jari-jari lubang = 11 cm
…PRELIMINARY REPORT TERAPI O2 DENGAN HEAD BOX DI RSCM
Flow O2 (L/min) FiO2 (%)
4 43.7
5 50.7
6 58.76 58.7
7 64.7
8 67.8
9 68.7
10 72.5
Keterangan:
-Oxygen analyzer: merek dagang Maxtec, Tipe MaxO2
- Flow di atas 8 L/min, bayi tampak gelisah
Kanul Nasal
• Low flow device � flow < 2 L/menit
• Tidak perlu humiifikasi• Sulit menentukan FiO2
80
• Sulit menentukan FiO2• Dapat menciptakan PEEP
tergantung ukuran kanul nasal dan flow
Flowmeter
1 L/menit(low flow)
15 L/menit (dewasa)
VS
82
200 mL /menit(low flow)
Positive End Expiratory Pressure (PEEP)
�PEEP mempertahankan functional residual
capasity (FRC) dan meningkatkan oksigenasi
�Probyn et al:�Probyn et al:
�Pada menit-menit pertama kehidupan lamb yang
sangat prematur yang mendapat ventilasi
dengan self inflating bag tanpa PEEP �
oksigenasi buruk
�Bila diberi PEEP � oksigenasi membaik
.... PEEP�Hillman, dkk � bayi lamb amat prematur
pada saat lahir diberi CPAP/PEEP
menunjukkan volume paru yang lebih baik
pada usia 2 jam dan cedera paru akibatpada usia 2 jam dan cedera paru akibat
barotrauma/volutrauma lebih rendah
dibandingkan bayi yang diventilasi
Manfaat CPAP� Membuka jalan napas
� Meningkatkan pengembangan paru
� Meningkatkan volume residual paru
� Mencegah alveolus kolaps
� Menghemat surfaktan endogen� Menghemat surfaktan endogen
� Mengurangi ventilation perfusion mismatch
� Meningkatkan oksigenasi
� Meningkatkan compliance paru
� Mengurangi resistensi saluran napas
� Mengurangi work of breathing
� Menstabilkan pola napas
Morley CJ & Davis PG, Curr Opin Pediatr 2008
CPAP� Penggunaan CPAP dini :
� Segera setelah lahir:
� Berat < 1000 g (Hany Aly et al; 2004)
� Usia gestasi < 32 minggu (Peter Dijk et al)
� Distres pernapasan ( nafas cepat, merintih, nafas
cuping hidung, retraksi) (Gittermann M.K. et al;
1997)
� Diberikan sejak di ruang bersalin
� Distres pernapasan � Downe’s score ?
86
Pemberian CPAP di kamar bersalin
� Pemberian CPAP dini di kamar bersalin dapatmenurunkan angka kejadian penyakit paru kroniktanpa meningkatkan morbiditas
� Di kamar bersalin CPAP dapat diberikan dengan T- Piece resuscitator dengan berbagai interfaces:
� Face mask
� Single nasal prong
� Short binasal prongs (eg Argyle prongs)
Single nasal prongFace mask
Argyle prong
RESUSITASI PADA BAYI BARU LAHIR
KESIMPULAN
Penanganan bayi baru lahir dengan cepat dan benar
menurunkan angka kematian bayimencapai tumbuh kembang optimal