EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKADENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX
SMP SWASTA KOTA SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH
INDARNI
S.850907114
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
P R O G R A M P A S C A S A R J A N A
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
ii
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKADENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX
SMP SWASTA KOTA SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
Disusun oleh :
Indarni
S850907114
Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing
Pada Tanggal ..................................
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Tri Atmojo K., M.Sc., Ph.D Drs. Budi Usodo, M.Pd
NIP. 131 791 750 NIP. 132 050 357
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Dr. Mardiyana. M.Si
NIP. 132 046 017
iii
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKADENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX
SMP SWASTA KOTA SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
Disusun oleh :
Indarni
S850907114
Telah Disetujui dan Disahkan oleh Tim PengujiPada Tanggal ........................................
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua : Dr. Mardiyana, M.Si ................................. NIP. 132 046 017
Sekretaris : Prof.Dr.Budiyono, M.Sc. .................................. NIP. 130 794 455
Anggota Penguji :
1. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc., Ph.D .................................. NIP. 131 791 750
2. Drs. Budi Usodo, M.Pd .................................. NIP. 132 050 357
Mengetahui
Direktur PPs UNS Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D Dr. Mardiyana, M.SiNIP. 131 472 192 NIP.132 046 017
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : Indarni
NIM : S850907114
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul :
EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
PADA POKOK BAHASAN STATISTIKA DITINJAU DARI
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP SWASTA
KOTA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis
ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian
hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis ini.
Surakarta, ...........................
Yang membuat pernyataan
Indarni
v
MOTTO
”Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil,
ia setia juga dalam perkara-perkara besar.
Barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil,
Ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.”
(Lukas 16: 10)
vi
PERSEMBAHAN
Tesis ini kupersembahkan kepada :
1. Andreas Tonny Christiono, suamiku sekaligus penasehatku yang sabar dan
penuh pengertian.
2. Ibu Partini dan Bapak Geng Darto, kedua orang tuaku yang kuhormati dan
sangat memahamiku.
3. Keluarga Besar GPPS ”SUMUR YAKUB” yang selalu mendukung dalam
Doa.
4. Keluarga Besar SMP Widya Wacana I Surakarta yang selalu kubanggakan.
5. Teman-temanku mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana UNS.
6. Rekan-rekan guru matematika SMP Negeri dan Swasta se Surakarta.
7. Almamater
8. Pembaca yang budiman.
vii
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Kasih, atas rahmat, karunia
dan kemudahan yang telah penulis terima selama penyusunan tesis ini, sehingga
dapat terselesaikan dengan baik
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini telah banyak
melibatkan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis
menyampaikan rasa hormat, penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D. Direktur Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan bagi penulis
untuk menempuh studi di Program Magister Pendidikan Matematika.
2. Dr. Mardiyana, M.Si. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah
memberikan petunjuk, bimbingan, dan dorongan sehingga tesis ini dapat
penulis selesaikan.
3. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc., Ph.D selaku pembimbing I dalam penyusunan
tesis ini, yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti
dalam penyusunan tesis ini, sehingga dapat penulis selesaikan dengan baik.
4. Drs. Budi Usodo, M.Pd. selaku pembimbing II dalam penyusunan tesis ini,
yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berarti dalam
penyusunan tesis ini, sehingga dapat penulis selesaikan dengan baik.
viii
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Program
Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah banyak
memberikan bekal ilmu pengetahuan sehingga mempermudah penulis
dalam menyelesaikan tesis ini.
6. Pengurus Yayasan Sekolah Kristen Widya Wacana yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk menempuh pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
7. Kepala SMP Widya Wacana I Surakarta yang telah memberikan ijin untuk
pengambilan data awal dan uji coba instrumen penelitian, yang diperlukan
dalam penyusunan tesis ini.
8. Kepala SMP Kristen 1, SMP Bintang Laut dan SMP Regina Pacis Surakarta
yang telah memberikan ijin penelitian dan berbagai kemudahan, sehingga
tesis ini dapat penulis selesaikan.
9. Suamiku tercinta Andreas Tonny Christiono, B.A., yang selalu memberikan
motivasi dan dukungan dalam penyelesaian tesis ini.
10. Rekan-rekan guru SMP Widya Wacana 1 Surakarta, yang senantiasa
memberikan bantuan, kemudahan dan motivasi sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
11. Teman-teman mahasiswa angkatan 2007 Program Studi Pendidikan
Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta,
yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
ix
12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini,
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Surakarta, ........................
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ....................................................................................................... i
PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................................... ii
PENGESAHAN TESIS ............................................................................. iii
PERNYATAAN.......................................................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
DAFTAR ISI............................................................................................... x
DAFTAR TABEL....................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xviii
ABSTRAK .................................................................................................. xxi
ABSTRACT................................................................................................ xxii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5
D. Perumusan Masalah ................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
xi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka ................................................................... 9
1. Prestasi Belajar Matematika ........................................... 9
a. Pengertian Belajar ...................................................... 9
b. Prestasi Belajar Matematika ....................................... 10
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.. 12
d. Faktor-Faktor Inti Yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar ........................................................................ 12
e. Penilaian Prestasi Belajar Matematika ....................... 13
2. Motivasi Belajar ............................................................. 16
a. Pengertian Motivasi .................................................... 16
b. Macam-Macam Motivasi ........................................... 18
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar ........................................................................ 19
d. Perwujudan Motivasi Siswa Terhadap Mata
Pelajaran ..................................................................... 29
3. Pendekatan Pembelajaran ............................................... 35
4. Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan
Kontrak Pembelajaran .................................................... 37
B. Penelitian yang Relevan ........................................................ 42
C. Kerangka Berpikir ................................................................. 42
D. Perumusan Hipotesis ............................................................. 45
xii
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian .................................. 47
1. Tempat dan Subyek Penelitian........................................ 47
2. Waktu Penelitian ............................................................. 47
a. Tahap Perencanaan ..................................................... 47
b. Tahap Pelaksanaan ..................................................... 47
c. Analisis Data .............................................................. 47
d. Tahap Penyusunan Laporan ....................................... 48
e. Rencana Pembagian Waktu ........................................ 48
B. Metode Penelitian................................................................... 48
1. Jenis Penelitian................................................................ 48
2. Rancangan Penelitian ...................................................... 49
3. Pelaksanaan Eksperimental............................................. 49
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 50
1. Populasi ........................................................................... 50
2. Teknik Pengambilan Sampel........................................... 50
D. Variabel Penelitian ................................................................ 53
1. Variabel Bebas ................................................................. 53
a. Pendekatan Pembelajaran ........................................... 53
b. Motivasi Belajar ......................................................... 54
2. Variabel Terikat ............................................................... 54
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 55
1. Metode Pengumpulan Data .............................................. 55
xiii
a. Metode Dokumentasi ................................................. 55
b. Metode Tes ................................................................. 56
c. Metode Angket ........................................................... 56
2. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ................... 56
a. Tes .............................................................................. 56
b. Angket ........................................................................ 57
3. Uji Coba Instrumen Penelitian ......................................... 58
a. Instrumen Tes ............................................................. 58
1. Validitas Isi ............................................................ 58
2. Uji Konsistensi Internal .......................................... 59
3. Uji Reliabilitas ....................................................... 60
4. Derajat Kesukaran Butir Soal ................................. 61
5. Daya Pembeda Butir .............................................. 62
b. Instrumen Angket ....................................................... 64
1. Validitas Konstruk ................................................. 64
2. Uji Konsistensi Internal .......................................... 65
3. Uji Reliabilitas ....................................................... 65
F. Teknik Analisis Data .............................................................. 67
1. Uji Prasyarat ................................................................... 67
a. Uji Normalitas ............................................................ 67
b. Uji Homogenitas ........................................................ 68
2. Uji Keseimbangan........................................................... 70
3. Uji Hipotesis Penelitian .................................................. 72
xiv
a. Tahap 1 (Uji Anava Dua Jalan Sel Tak Sama) ........... 72
b. Tahap 2 (Uji Komparasi Ganda) ................................ 77
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Uji Instrumen ............................................................... 81
B. Deskripsi Data ....................................................................... 83
1. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan
Statistika.......................................................................... 84
2. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan
Statistika Pada Kelompok Eksperimen .......................... 85
3. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan
Statistika Pada Kelompok Kontrol ................................ 86
4. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan
Statistika Pada Siswa Yang Mempunyai Motivasi
Tinggi ............................................................................. 87
5. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan
Statistika Pada Siswa Yang Mempunyai Motivasi
Sedang ............................................................................ 88
6. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan
Statistika Pada Siswa Yang Mempunyai Motivasi
Rendah ............................................................................ 89
7. Data Motivasi Belajar Siswa Pada Statistika ................. 90
C. Hasil Analisis Data ............................................................... 91
1. Uji Keseimbangan........................................................... 91
xv
2. Uji Persyaratan Analisis.................................................. 93
a. Uji Normalitas ............................................................ 93
b. Uji Homogenitas ........................................................ 95
3. Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 95
4. Hasil Uji Komparasi Ganda ........................................... 98
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................ 99
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ........................................................... 103
B. Implikasi Hasil Penelitian ..................................................... 104
C. Saran ...................................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 109
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 48
2. Rancangan Penelitian .......................................................................... 49
3. Peringkat Prestasi Matematika Berdasarkan Hasil Ujian Nasional
Tahun 2007 / 2008 .............................................................................. 51
4. Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................................................. 52
5. Hasil perhitungan dari uji reliabilitas................................................... 61
6. Interpretasi Indeks Kesukaran Soal (P)................................................ 62
7. Interpretasi Daya Beda Soal................................................................. 64
8 Hasil perhitungan dari uji reliabilitas................................................... 66
9. Data amatan, rataan dan jumlah kuadrat deviasi.................................. 73
10. Rataan dan jumlah rataan..................................................................... 74
11. Rangkuman Analisis variansi............................................................... 77
12. Rangkuman Uji Normalitas Nilai Prestasi Belajar Statistika .............. 95
13. Rangkuman Data Sel ........................................................................... 96
14. Rangkuman Analisis Variansi.............................................................. 97
15. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda............................................. 99
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Grafik Distribusi Chi Kuadrat .............................................................. 69
2. Grafik Distribusi Normal ...................................................................... 71
3. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan statistika......... 84
4. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan statistika
pada kelompok eksperimen .................................................................. 85
5. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan statistika
pada kelompok kontrol ......................................................................... 86
6. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan statistika
pada siswa yang mempunyai motivasi tinggi ....................................... 87
7. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan statistika
pada siswa yang mempunyai motivasi sedang ..................................... 88
8. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan statistika
pada siswa yang mempunyai motivasi rendah .................................... 89
9. Histogram dan poligon motivasi belajar siswa pada statistika ............ 91
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).......................................... 112
2. Kontrak Pembelajaran Statistika ......................................................... 129
3. Kisi-kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar Matematika ................. 135
4. Soal-soal Angket Motivasi Belajar Matematika ................................ 136
5. Lembar Jawab Angket Motivasi Belajar Matematika ........................ 145
6. Uji Instrumen Angket Motivasi Belajar Matematika........................... 146
7. Kisi-kisi Instrumen Tes Prestasi Matematika ..................................... 154
8. Soal –soal Tes Prestasi Matematika..................................................... 155
9. Kunci Jawaban Tes Prestasi Matematika............................................ 162
10. Lembar Jawab Tes Prestasi Matematika ............................................. 163
11. Uji Instrumen Tes Prestasi Matematika .............................................. 164
12. Data Uji Keseimbangan Kelompok Eksperimen ................................. 172
13. Data Uji Keseimbangan Kelompok Kontrol ........................................ 176
14. Data Motivasi Belajar Matematika Kelompok Eksperimen ................ 180
15. Data Motivasi Belajar Matematika Kelompok Kontrol ....................... 183
16. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Tinggi.................... 186
17. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Sedang................... 188
18. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Rendah .................. 191
19. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Tinggi Eksperimen 193
20. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Sedang Eksperimen 194
21. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Rendah Eksperimen 196
xix
22. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Tinggi Kontrol ...... 197
23. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Sedang Kontrol ..... 198
24. Data Tes Prestasi Belajar Matematika Kelompok Rendah Kontrol..... 200
25. Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar ..................................................... 201
26. Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Kelompok Eksperimen ............... 203
27. Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Kelompok Kontrol...................... 205
28. Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Kelompok Tinggi........................ 207
29. Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Kelompok Sedang ...................... 209
30. Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Kelompok Rendah ...................... 211
31. Data Deskripsi Motivasi Belajar .......................................................... 213
32. Prasyarat Uji T Uji Normalitas Kelompok Eksperimen ...................... 215
33. Prasyarat Uji T Uji Normalitas Kelompok Kontrol ............................. 219
34. Prasyarat Uji T Uji Homogenitas......................................................... 223
35. Uji T ..................................................................................................... 224
36. Uji Normalitas Tes Prestasi Kelompok Eksperimen............................ 226
37. Uji Normalitas Tes Prestasi Kelompok Kontrol .................................. 230
38. Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Kelompok Tinggi........................ 234
39. Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Kelompok Sedang ...................... 237
40. Uji Normalitas Tes Prestasi Belajar Kelompok Rendah ...................... 241
41. Uji Homogenitas A1 – A2..................................................................... 244
42. Uji Homogenitas B1 – B2 – B3 ............................................................. 245
43. Uji Anava ............................................................................................. 246
44. Uji Komparasi Ganda........................................................................... 250
xx
45. Tabel Distribusi Normal Baku ............................................................. 252
44. Tabel χ2α;v ............................................................................................. 254
45. Tabel Nilai F ........................................................................................ 255
44. Tabel Nilai Kritik Uji Lilliefors ........................................................... 259
45. Surat-surat
xxi
ABSTRAK
Indarni. Eksperimentasi Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontrak Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Statistika Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas IX SMP Swasta Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009. Tesis. Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2009.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Apakah prestasi belajar siswa dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar siswa dengan pembelajaran tanpa pendekatan kontrak pembelajaran? (2) Apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang apakah lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah? (3) Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 sampai Januari 2009dengan populasi siswa kelas IX SMP Swasta Surakarta. Sampel penelitian ini diperoleh dengan gabungan Stratified Random Sampling dan Cluster Random Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah SMP Bintang Laut, SMP Regina Pacis, dan SMP Kristen 1. Pengumpulan datanya dilakukan dengan metode dokumentasi, metode tes, dan metode angket. Validitas instrumen tes menggunakan validitas isi, konsistensi internal, reliabilitas tes digunakan uji KR-20, derajat kesukaran butir soal, daya beda butir soal. Validitas instrumen angket menggunakan validitas konstruk, konsistensi internal, reliabilitas tes digunakan rumus alpha. Analisis data menggunakan analisis variansi (Anava).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Prestasi belajar matematika siswa dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dari pada pembelajaran dengan pendekatan tanpa kontrak pembelajaran(2) Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. (3) Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran matematika dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan statistika.
xxii
ABSTRACT
Indarni. The Experimentation of Mathematics Learning with Contract Learning Approach on Statistics Subject Observed from Students’ Learning Motivation in the Ninth Grade of Private SMPs in Surakarta in the Academic Year of 2008/2009. Thesis. The Mathematics Education Department of the Graduate Program of Sebelas Maret University of Surakarta. 2009.
The aims of the research are : (1) Is students’ achievement of mathematics learning process using Contract Learning Approach better than without Contract Learning Approach ? (2) Will students’ achievement of mathematics learning with high learning motivation result better than with either moderate or low learning motivation whereas students’ achievement of mathematics learning with moderate learning motivation will result better than with low learning motivation ? (3) Are there any interactions between the learning approach with students’ learning motivation to their learning achievement ?
The kind of research used in this study is the quasi-experiment. The research was held from August 2008 to January 2009 and the population was the ninth grade students of private SMPs in Surakarta taught using Contract Learning Approach. The Sampling technique implemented was the combination of Stratified Random Sampling and Cluster Random Sampling. The sampling of the research was SMP Bintang Laut, SMP Regina Pacis, and SMP Kristen 1. The technique of collecting data was conducted by using active learning strategy questionnaire, the school’s document analysis and the objective test. The validityof the test instruments used content validity, the internal consistency used Karl Pearson test, the reliability of the test used KR-20 test and carried out item analysis. The test instrument of questionnaire used the construct validity, the internal consistency used Karl Pearson test, the reliability of the test used the alpha technique. The hypothesis test used Analysis of Varians (Anova).
The conclusions of the research are : (1) The students’ Mathematics achievement taught by Contract Learning Approach is better than the students’ taught without Contract Learning Approach. (2) The students’ achievement of mathematics learning with high learning motivation result better than with either moderate or low learning motivation. Whereas students’ achievement of mathematics learning with moderate learning motivation result better than with low learning motivation. (3) The are no interactions between the mathematics learning approach with students’ learning motivation to their learning achievement Statistics Subject.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus
terpenuhi, sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan yang sekaligus
merupakan tuntutan kemajuan peradaban dan teknologi suatu bangsa. Peradaban
suatu bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan warga negaranya, sehingga
pendidikan adalah tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Pendidikan memegang
peranan penting dalam menciptakan manusia berkualitas. Adapun fungsi dan
tujuan pendidikan nasional disebutkan :
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa., berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No 20 Tahun 2003).
Dalam dunia pendidikan, matematika diajarkan mulai dari siswa kanak-
kanak sampai pada tingkat perguruan tinggi. Hal ini disebabkan karena
matematika digunakan secara luas dalam segala bidang kehidupan manusia,
seperti dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contohnya
adalah kemajuan dalam ilmu komputer, yang tidak pernah lepas dari penggunaan
matematika. Dengan demikian diperlukan suatu upaya pembelajaran yang optimal
agar peserta didik dapat menerima matematika dengan baik dan benar.
Matematika harus diakui tidak mudah dimengerti oleh banyak siswa.
Sehingga siswa lebih sering membuat kesalahan, yang berarti mereka lebih sering
1
2
mendapat hukuman daripada pujian (Yansen Marpaung : 2004). Yang menjadi
masalah adalah masih banyak proses pembelajaran yang menggunakan paradigma
mengajar, yaitu guru sebagai sumber belajar yang mengajari siswa (Yansen
Marpaung : 2004). Metode mengajar yang digunakan masih konvensional,
sehingga komunikasi yang terjadi masih satu arah. Pada umumnya, selama
berlangsung pembelajaran, siswa cenderung pasif, mereka hanya menerima materi
yang diberikan guru dan mencatatnya. Siswa pada umumnya tidak membaca
materi pembelajaran yang akan diberikan oleh guru, meskipun silabus dan buku
referensi telah diberikan. Hal ini terjadi karena pendekatan pembelajaran yang
digunakan guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berbuat seperti itu,
sebab tidak jarang selama pembelajaran berlangsung guru tidak pernah atau jarang
mengajukan pertanyaan atau permasalahan dan hanya menyampaikan materi
pembelajaran saja.
Sugeng, M.(2001:2) menyatakan pengembangan pembelajaran
matematika sangat dibutuhkan karena keterkaitan penanaman konsep pada siswa,
yang nantinya para siswa tersebut juga akan ikut andil dalam pengembangan
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, pengembangan
matematika akan ikut terhambat oleh pandangan masyarakat yang keliru tentang
kemudahan dalam proses pembelajaran. Akibatnya, mata pelajaran matematika
diampu oleh guru yang tidak profesional, tidak mau kreatif dalam
mengembangkan pembelajaran, cenderung monoton, membosankan dan akhirnya
dapat berakibat terhadap rendahnya motivasi dan minat siswa dalam mempelajari
3
matematika, karena siswa menjadi bosan mengikuti pembelajaran matematika.
Akibat lebih lanjut adalah rendahnya pencapaian prestasi belajar siswa.
Umumnya guru kurang menyadari bahwa mengajar memiliki sifat yang
sangat komplek karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis dan didaktis
secara bersamaan. Menurut Gagne (dalam Mulyasa, 2006: 21) aspek psikologis
menunjukkan bahwa peserta didik yang belajar pada umumnya memiliki taraf
perkembangan yang berbeda. Aspek pedagogis menunjukkan bahwa proses
belajar bervariasi, sedangkan aspek dikdaktis menunjukkan pada pengaturan
belajar peserta didik. Namun dalam kenyataannya, ketiga aspek tersebut kurang
mendapat perhatian bagi guru. Akibatnya peserta didik kurang mendapatkan
pengalaman dalam proses pembelajaran, sehingga hasil dari proses pembelajaran
hanya bersifat sesaat.
Tidaklah heran, bila masih banyak siswa yang belum dapat mencapai
standart kompetensi seperti yang diharapkan. Hasil Ujian Nasional mata pelajaran
matematika sangat memprihatinkan. Kondisi seperti ini akan terus berlanjut bila
tidak dipikirkan terobosan baru guna antisipasi situasi pembelajaran yang tidak
kondusif dan berlangsung terus menerus. Guru perlu menciptakan suasana belajar
yang menarik dan menyenangkan, sehingga siswa menjadi berminat dan tidak
terasa terbebani dalam belajar matematika. Jika ketiga aspek pedagogis,
psikologis dan didaktis tersebut dapat dilaksanakan secara bersamaan dalam
suatu proses pembelajaran matematika, maka dapat diharapkan prestasi belajar
matematika akan lebih baik. Bahkan diharapkan siswa mengalami percepatan
proses pembelajaran yang luar biasa.
4
Model pembelajaran yang seharusnya merupakan proses kegiatan
interaksi dan kerjasama guru dengan siswa (Sardiman, 2004 : 14). Guru dalam
proses belajar mengajar dituntut untuk menciptakan suasana yang kondusif di
kelas, sehingga siswa merasa nyaman dalam belajar. Oleh sebab diperlukan
interaksi antara guru dan siswa dalam mewujudkan kelas yang kondusif tersebut.
Interaksi tersebut dapat diwujudkan dengan kerjasama yang baik antara guru dan
siswa dalam segala hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di kelas.
Bentuk kerjasama yang dimaksud bukan sekedar teori, melainkan kesepakatan
secara rinci dan tertulis yang disepakati bersama oleh kedua pihak, dalam hal ini
pihak guru dan siswa. Bahkan kesepakatan itu disepakati oleh kedua pihak
sebagai Kontrak Pembelajaran. Umumnya diperguruan-perguruan tinggi, kontrak
pembelajaran disebut juga kontrak perkuliahan sudah lama diterapkan. Oleh sebab
itu untuk di tingkat sekolah menengah, model pembelajaran ini juga perlu
diterapkan.
Pada umumnya, prestasi belajar siswa dilambangkan dalam bentuk nilai
atau angka pada hasil ulangan atau pada raport mereka. Makin tinggi nilai raport
yang diperoleh, sering dianggap makin tinggi prestasinya dan makin tinggi
kemampuannya. Berdasarkan alasan inilah biasanya seorang yang belajar selalu
berusaha untuk mencapai nilai yang tinggi dengan cara apapun. Dengan demikian
dapat diartikan motivasi seorang siswa belajar giat adalah untuk mencapai nilai
yang tinggi. Melalui kontrak pembelajaran yang disepakati guru dan siswa, siswa
diharapkan dapat mengetahui lebih jelas tentang hal-hal yang menjadikan mereka
dapat meraih nilai-nilai yang tinggi. Sehingga pembelajaran yang menggunakan
5
pendekatan kontrak pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam meraih prestasi belajar yang tinggi.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di depan dan
berdasarkan studi pendahuluan penulis sebagai guru matematika maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Masih rendahnya prestasi belajar matematika. Hal tersebut dapat
disebabkan pengaruh persiapan guru dalam pembelajaran matematika.
Dapat juga disebabkan ketidaksiapan siswa dalam pembelajaran
matematika.
2. Belum optimalnya minat belajar siswa terhadap pembelajaran matematika
tersebut dapat disebabkan antara lain oleh motivasi belajar siswa yang
rendah.
3. Tidak banyak guru yang selalu memperhatikan motivasi belajar siswa pada
proses pembelajaran, hal itu dapat berpengaruh terhadap minat belajar
siswa.
4. Belum optimalnya motivasi siswa terhadap pembelajaran matematika
dapat disebabkan antara lain belum adanya kesepakatan bersama.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian ini lebih terarah
maka dalam penelitian ini akan dibatasi pada beberapa masalah antara lain :
6
1. Pembahasan dalam penelitian ini adalah berkisar pada pendekatan
pembelajaran, yaitu pendekatan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran dikaitkan dengan motivasi belajar siswa.
2. Pada penelitian ini materi pembelajaran dibatasi pada pokok bahasan
Statistika di SMP kelas IX Semester Gasal Kurikulum Satuan Tingkat
Pendidikan.
3. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IX SMP Swasta Kota
Surakarta.
D. Perumusan Masalah
Dari identifikasi dan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah prestasi belajar siswa dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan prestasi
belajar siswa dengan pembelajaran tanpa pendekatan kontrak
pembelajaran ?
2. Apakah prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi
belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang
mempunyai motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi
belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang apakah
lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar rendah ?
3. Apakah terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ?
7
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar siswa dengan pembelajaran
yang menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik
dibandingkan dengan prestasi belajar siswa dengan pembelajaran tanpa
pendekatan kontrak pembelajaran.
2. Untuk mengetahui apakah prestasi belajar matematika siswa yang
mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang maupun
rendah, sedangkan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar sedang apakah lebih baik daripada prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pendekatan
pembelajaran dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Dilihat dari segi akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi pada kegiatan pembelajaran
matematika yang berkaitan dengan pendekatan pembelajaran menggunakan
kontrak pembelajaran, serta pengaruhnya terhadap motivasi belajar
matematika. Dengan mengetahui kadar kekuatan pengaruh tersebut
8
diharapkan dapat menunjukkan seberapa penting variabel tersebut
mempengaruhi motivasi siswa terhadap prestasi belajar matematika.
2. Dilihat dari segi praktis
Hasil-hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat dari segi praktis, yaitu :
a. Memberikan masukan kepada sekolah tempat penelitian ini yang dapat
digunakan sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar matematika.
b. Memberikan sumbangan penelitian dalam bidang pendidikan yang ada
kaitannya dengan masalah upaya peningkatan prestasi belajar matematika.
c. Memberikan masukan kepada guru sebagai salah satu alternatif pilihan
pendekatan pembelajaran matematika dalam rangka meningkatkan prestasi
belajar.
d. Memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya, khususnya penelitian
dalam bidang pendidikan matematika.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Pustaka
1. Prestasi Belajar Matematika
a. Pengertian belajar
Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar
dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan dan kebiasaan.
Ada beberapa pendapat mengenai belajar diantaranya, belajar adalah suatu
proses yang berlangsung dari keadaan tidak tahu menjadi tahu atau dari tahu
menjadi lebih tahu, dari belum cerdas menjadi cerdas, dari sikap belum baik
menjadi baik, dari pasif menjadi aktif, dari tidak teliti menjadi teliti
(Purwoto, 2003 : 21).
Menurut Burton (1984) dalam Moh. Uzer Usman dan Lilis
Setiawati (1993 : 4) : “Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah
laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan
individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu
berinteraksi dengan lingkungannya”.
Belajar juga dapat diartikan sebagai proses aktif mengkonstruksi
pengetahuan atau bahan yang dipelajari kemudian mengasimilasi dan
menghubungkan dengan pengertian yang sudah dimiliki sebelumnya.
9
10
Menurut kaum Konstruktivisme belajar merupakan proses pelajar
mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain.
Belajar juga merupakan proses membuat penalaran atas apa yang dipelajari
dengan cara mencari makna. Membandingkan dengan apa yang telah ia
ketahui serta menyelesaikan ketegangan antara apa yang telah ia ketahui
dengan apa yang ia perhatikan dalam pengalaman yang baru (Paul
Suparno, 2004 : 61).
Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah proses aktif yang dilakukan oleh individu dengan
mengkonstruksikan pengetahuan atau pengalaman baru kemudian
menghubungkan dengan pengalaman yang telah dimiliki sebelumnya,
sehingga timbul perubahan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap),
dan psikomotor (ketrampilan).
b. Prestasi Belajar Matematika
Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang
berhubungan dengan ideologi, proses, dan penalaran. Matematika terdiri
dari 4 wawasan yang luas antara lain : aritmatika, aljabar, geometri, dan
analisa.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 566) dituliskan
tentang pengertian matematika sebagai berikut: “Matematika adalah ilmu
tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur
operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai
11
bilangan”. Definisi ini menunjukkan matematika sebagai ilmu tentang
kuantitas.
Matematika terdiri dari empat wawasan yang luas yaitu
Aritmatika, Aljabar, Geometri dan Kalkulus. Di dalam Aritmatika tercakup
antara lain teori bilangan dan statistik. Selain itu matematika adalah
ratunya ilmu. Sekaligus menjadi pelayannya. Maksudnya antara lain
bahwa matematika itu tidak tergantung pada bidang studi lain. Fungsi
matematika itu sendiri adalah melayani ilmu pengetahuan lainnya.
(Russefendi, 1990 : 6).
Sasaran matematika adalah pola, struktur, bentuk dan hubungan.
“Pola adalah suatu sistem mengenai hubungan-hubungan antara perwujudan
alamiah” (Herman Hudoyo, 1990: 2). Hubungan-hubungan di dalam
matematika berbentuk rumus (teorema, dalil dan hukum). Matematika
sebagai suatu ilmu mengenai struktur dan hubungan, sehingga diperlukan
simbol yang sangat membantu untuk memanipulasi operasi-operasi yang
ditetapkan. Suatu simbol akan berarti jika ide yang dikandung dalam simbol
dapat dipahami.
Prestasi belajar matematika adalah proses belajar yang dilakukan
siswa dan menghasilkan perubahan. Perubahan-perubahan ini meliputi
bidang atau aspek-aspek pengetahuan, perubahan keterampilan, nilai dan
sikap (W.S. Winkel, 1996: 102). Adanya perubahan-perubahan tersebut
dapat dilihat pada kemampuan yang dimiliki, dari tidak bisa menjadi bisa,
dari belum tahu menjadi tahu. Namun perubahan yang dimaksud tidak
12
cukup hanya dibuktikan melalui pengamatan saja. Secara konkrit perubahan
dapat diketahui dengan mengadakan evaluasi atau tes. Hal ini sangat
bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana perubahan atau keberhasilan
siswa dalam menjalankan proses belajar mengajar.
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Dimyati dan Mudjiono (1998:238) menyatakan hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor intern yang
dialami dan dihayati siswa yang berpengaruh terhadap proses belajar
adalah : 1) Sikap siswa terhadap belajar, 2) Motivasi belajar, 3) Konsentrasi
belajar, 4) Kemampuan mengolah bahan belajar, 5) Kemampuan
menyimpan perolehan hasil belajar, 6) Kemampuan menggali hasil belajar
yang telah tersimpan, 7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, 8)
Rasa percaya diri siswa, inteligensi dan keberhasilan belajar dan kebiasaan
belajar. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar antara
lain : 1) guru sebagai pembimbing belajar siswa, 2) sarana dan prasarana
belajar, 3) kondisi pembelajaran, 4) kebijakan penilaian, 5) kurikulum yang
diterapkan di lingkungan sosial siswa.
d. Faktor-Faktor Inti Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Dari pendapat di atas dapat dirumuskan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua
golongan, yaitu :
13
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor inteligensi adalah faktor yang
mempengaruhi dari dalam individu siswa. Hal ini dapat dibagi dua
yaitu fisik dan mental. Faktor fisik adalah kondisi fisik siswa selama
mengikuti pelajaran dan kegiatan yang diadakan oleh guru. Faktor
mental adalah berhubungan dengan kejiwaan siswa. Termasuk di sini
adalan inteligensi, semangat belajar, cara belajar, gaya belajar, dan lain
sebagainya.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu. Hal ini
dapat berasal dari lingkungan siswa, materi pelajaran ataupun
dorongan dari orang lain untuk berprestasi.
e. Penilaian Prestasi Belajar Matematika
Saifuddin Azwar (2006:157-158) menulis bahwa sistem penilaian
prestasi belajar dapat diolah dengan prosedur PAP (Penilaian Acuan
Pokok), atau disebut criterion-referenced. Penilaian Acuan Norma (PAN)
adalah penilaian yang diacukan kepada rata-rata kelompoknya, atau disebut
norm reverenced test. Penilaian acuan norma ini untuk mengetahui posisi
kemampuan siswa di dalam kelompoknya, yaitu di atas rata-rata kelas,
sekitar rata-rata kelas, atau di bawah rata-rata kelas. Aiken (1996:109)
mengatakan bahwa tes prestasi biasanya menilai sesuatu pengetahuan yang
telah digunakan secara eksplisit, sehingga nilai-nilai pada tes-tes ini
cenderung lebih didominasi oleh hasil latihan daripada hasil-hasil tes
14
kecerdasan. Aiken (1996:114) mengemukakan bahwa : Sebuah penilaian
dapat berfungsi ganda, yaitu untuk mengetahui seberapa banyak materi
telah dipelajari seorang siswa, dan bagaimana kemampuannya
dibandingkan dengan siswa yang lain, juga untuk mengetahui tingkat
keberhasilan guru dalam mengajar para siswa.
Penilaian prestasi belajar banyak ragamnya, mulai dari yang paling
sederhana sampai yang paling kompleks dalam bentuk tes. Menurut
Webster’s dalam Suharsimi Arikunto (2006:32) mengemukakan bahwa :
Tes adalah “any series of question or exercise or other means of measuring the skill, knowledge, intelligence, capacities of aptitudes or an individual or group”, maksudnya tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, bakat, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Jenis tes yang dimaksud meliputi : pre-test, post test, formatif, sumatif, UNAS/UAS.
Pre-test merupakan penilaian yang dilakukan guru secara rutin
pada setiap akan memulai penyajian materi baru dengan tujuan untuk
mengidentifikasi taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan
disajikan. Adapun instrumen yang digunakan dapat lisan, dapat tertulis,
sedangkan yang biasa digunakan adalah lisan karena pre-test ini
pelaksanaannya berlangsung secara singkat dan biasanya pre-test ini hanya
mengambil sampel beberapa siswa yang sekiranya dapat mewakili
kemampuan siswa lain.
Kebalikan dari pre-test adalah post-test, yakni penilaian yang
dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan belajar. Tujuannya untuk
mengetahui taraf penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang baru saja
15
dipelajari. Sebagaimana pre-test, post-test ini digunakan sebagai tolok ukur
guru untuk melanjutkan ke materi selanjutnya ataupun kalau banyak siswa
yang belum memahami atau hasil post-test rendah maka guru perlu untuk
mengulang kegiatan belajarnya.
Evaluasi atau penilaian formatif, yakni penilaian yang
dilaksanakan pada setiap akhir satuan pelajaran. Tujuannya untuk
memperoleh umpan balik dalam pembelajaran yang telah dilakukan, yakni
mengetahui kesulitan atau mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang
belum dikuasai siswa.
Penilaian sumatif, yakni penilaian yang dilakukan untuk mengukur
kemampuan siswa pada setiap akhir periode pelaksanaan program
pengajaran. Penilaian ini dilakukan setiap akhir semester atau akhir tahun
pelajaran. Hasil dari penilaian sumatif ini digunakan sebagai laporan
kemampuan siswa terhadap orang tua dan penentuan kedudukan siswa pada
akhir tahun untuk naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:22) “Tes yang baik harus
memenuhi persyaratan-persyaratan yaitu : 1) tes harus reliabel, 2) tes harus
valid, 3) tes harus obyektif, 4) tes harus diskriminatif, 5) tes harus
komprehensif, dan 6) tes harus mudah digunakan”.
Sudjiono (1996:96) mengemukakan bahwa ciri-ciri tes prestasi
belajar yang baik adalah : 1) bersifat valid atau memiliki validitas tinggi, 2)
tes prestasi belajar bersifat reliabel, maksudnya adalah tes prestasi belajar
apabila digunakan secara berulang-ulang, hasilnya senantiasa stabil atau
16
ajeg, 3) tes belajar bersifat obyektif, maksudnya tes prestasi belajar disusun
sesuai dengan indikator yang telah disusun sebelumnya (apa adanya), 4) tes
prestasi belajar bersifat praktis, maksudnya mudah dilakukan.
Tes prestasi belajar dilihat dari bentuknya dibedakan atas dua jenis,
yaitu tes yang berbentuk obyektif dan tes yang berbentuk uraian. Tes
obyektif dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu : tes obyektif benar
salah, tes obyektif menjodohkan, tes obyektif bentuk melengkapi, tes
obyektif bentuk isian dan tes obyektif bentuk pilihan ganda (Sudjiono,
1996:107). Tes yang berbentuk uraian disusun dengan cara membuat
pertanyaan yang menuntut jawaban dalam bentuk uraian, baik uraian
singkat maupun penjelasan.
Dalam penelitian ini prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
matematika diukur dengan prosedur penilaian, adapun bentuk-bentuk soal
yang digunakan adalah bentuk obyektif.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman, 2006: 76). Motivasi
belajar didefinisikan sebagai dorongan dari dalam diri siswa untuk
mencapai prestasi yang lebih tinggi. Motivasi dapat dirangsang oleh faktor
dari luar tetapi motivasi itu sendiri tumbuh di dalam diri seseorang. Untuk
17
merangsang motivasi belajar menurut Sardiman (2006: 84), dapat
dilakukan melalui pemberian penghargaan, lingkungan belajar yang
kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Dalam penelitian ini adalah
siswa SMP dengan perilakunya mau mengikuti pembelajaran matematika
untuk mencapai tujuan yaitu prestasi yang memuaskan dengan baik.
Dengan kata lain bahwa motivasi belajar adalah usaha memberikan
dorongan yang dilakukan oleh guru kepada siswanya dengan tujuan agar
mereka mau belajar dengan penuh kesadaran, semangat tinggi dan
keikhlasan untuk mencapai tujuan organisasi sekolah.
Dalam kegiatan belajar, motivasi merupakan daya penggerak di
dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan menjamin
kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subyek belajar dapat tercapai. Motivasi dapat menumbuhkan gairah,
merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Jadi motivasi akan menentukan intensitas usaha belajar siswa. Usaha
belajar yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi
belajar yang baik. Hal ini diperkuat oleh pendapat Dimyati dan Mudjiono
dalam Syaiful Sagala (2005:109), yang mengatakan bahwa motivasi
belajar dapat dijadikan penguat belajar, memperjelas tujuan belajar,
menentukan rangsangan belajar, serta menentukan ketekunan belajar.
Dengan demikian motivasi sangat berperan terhadap keberhasilan belajar
siswa.
18
b. Macam-Macam Motivasi
Untuk kelancaran pembelajaran guru di dalam memotivasi siswa
menurut Arni Muhammad (1996:35) menggunakan dua jenis motivasi
yaitu :
1) Motivasi positif adalah suatu proses mempengaruhi orang lain atau
individu agar mau melakukan apa yang diinginkan, dan jika orang
yang dimotivasi dapat melakukan pekerjaannya dengan prestasi yang
baik, maka berikan imbalan atau penghargaan. Contoh dari bentuk
motivasi positif adalah juara kelas bagi siswa yang memiliki nilai
tertinggi, kenaikan kelas, penyertaan dalam pendidikan dan latihan
baik di dalam negeri maupun diluar negeri bagi siswa.
2) Motivasi negatif, adalah dorongan untuk melakukan sesuatu pekerjaan
bukan untuk kepentingannya, akan tetapi atas dasar rasa takut terhadap
ancaman yang diberikan. Bentuk motivasi ini mengandung unsur
paksaan untuk belajar, akan tetapi bila unsur paksaan dan penggunaan
authority tersebut terlalu berlebihan, maka akan menyebabkan bukan
dorongan untuk belajar, akan tetapi malah gagalnya usaha dalam
menggali motivasi siswa.
Penerapan bentuk-bentuk motivasi pada hakekatnya adalah untuk
merangsang siswa agar mau belajar dengan baik. Menurut beberapa uraian
di atas terkandung tiga hal penting, yaitu : bagaimana guru menimbulkan
motivasi, imbalan siswa yang diharapkan sebagai motivasi, dan dengan
apa siswa melakukan kegiatan belajar sehingga selalu termotivasi.
19
c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar terhadap
siswa ada berbagai macam. Dalam hal ini para ahli mempunyai
pendapat yang saling melengkapi. Menurut Mulyasa (2002:92),
mengatakan bahwa apa yang mempengaruhi motivasi belajar pada siswa
sebagai berikut : tingkat inteligensi, tingkat kebutuhan belajar, minat dan
sifat pribadi. Keempat faktor tersebut saling mendukung dan timbul pada
diri siswa sehingga tercipta semangat belajar untuk mencapai tujuan
pemenuhan kebutuhannya.
Kartini Kartono (1998:56) berpendapat bahwa “motivasi erat
kaitannya dengan kepribadian dan selalu mengandung unsur-unsur
perasaan, kognitif dan kemampuan”. Dari pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi erat hubungannya dengan kepribadian yang
mengandung unsur-unsur pengetahuan, kemampuan dan perasaan,
sehingga individu menjadi wajar dan sesuai dengan norma-norma yang
berlaku.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Kartini
Kartono (1998:56) adalah sebagai berikut :
1) Faktor-faktor Intelektual
Faktor intelektual merupakan salah satu faktor penting yang ikut
menentukan termotivasi tidaknya seseorang untuk memiliki
pengetahuan serta mempelajari sesuatu.
20
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis adalah faktor yang timbul di dalam individu
berhubungan dengan psikis. Faktor ini dapat mempengaruhi keadaan
belajar individu ketika seseorang memiliki psikis yang berbeda dengan
orang lain
3) Faktor Sosiologis
Faktor sosiologis artinya faktor yang timbul dari luar diri individu,
terdiri dari lingkungan hidup dan lingkungan tak hidup. Contohnya :
Seseorang yang memiliki motivasi belajar memecahkan soal statistik
membutuhkan konsentrasi belajar yang tinggi. Orang tersebut akan
terganggu jika ada orang lain bersendau gurau atau bercakap-cakap
dengan suara keras dekat dengan tempat belajar orang tersebut. Ini
termasuk lingkungan hidup karena berasal dari manusia (makhluk
hidup). Contoh lainnya adalah bila seseorang yang bermotivasi belajar
untuk memecahkan soal yang rumit membutuhkan konsentrasi yang
tinggi, maka terganggu jika tiba-tiba ada hujan dengan suara angin
gemuruh, hal ini termasuk lingkungan tak hidup, yang juga dapat
mempengaruhi motivasi seseorang yang sedang belajar.
4) Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis artinya berhubungan dengan jasmani individu. apabila
jasmani seseorang terganggu atau diri seseorang kekurangan zat
makan, maka akan menyebabkan terganggunya kegiatan orang
tersebut. Contohnya : pada orang yang kurang gizi, maka orang
21
tersebut ternyata kemampuan belajarnya berada di bawah orang lain
yang tidak kurang gizi, biasanya cepat lelah dan mudah mengantuk,
sehingga sukar dalam belajarnya.
Kehidupan di sekolah sangat berpengaruh terhadap proses
pembelajaran di dalam kelas. Winkel (1996:18) berpendapat bahwa
“faktor-faktor motivasi belajar dapat disebut faktor situasional”. Ada lima
faktor situasional tersebut, yaitu :
1) Pribadi Siswa
2) Pribadi Guru
3) Struktur Jaringan Hubungan Sosial Di Sekolah
4) Sekolah Sebagai Institusi Pendidikan
5) Faktor Situasional
Faktor pribadi siswa mencakup hal-hal seperti taraf intelegensi,
daya kreativitas, kemampuan berbahasa, kecepatan belajar, kadar motivasi
belajar, sikap terhadap tugas belajar, motivasi dalam belajar, perasaan
dalam belajar, kondisi mental dan fisik. Kondisi yang dimiliki siswa
mempunyai kualitas sendiri-sendiri sehingga hasil yang diperoleh berbeda-
beda.
Pribadi guru mencakup hal-hal seperti kepribadian, penghayatan
nilai-nilai kehidupan, daya kreativitas, motivasi kerja, keahlian dalam
penguasaan materi dan penggunaan prosedur-prosedur didaktik, gaya
memimpin, kemampuan untuk bekerja sama dengan tenaga kependidikan
yang lain. Struktur jaringan hubungan sosial di sekolah mencakup hal-hal:
22
seperti sistem sosial, status sosial siswa, interaksi sosial antar siswa dan
antara guru dengan siswa, suasana dalam kelas. Sekolah sebagai institusi
pendidikan mencakup hal-hal: seperti disiplin sekolah, pembentukan
satuan-satuan kelas, pembagian tugas di antara para guru, penyusunan
jadwal pelajaran, penyusunan kurikulum pengajaran dan pengawasan
terhadap pelaksanaannya, serta hubungan dengan orang tua.
Faktor-faktor yang mencakup hal-hal seperti keadaan sosial
matematika, keadaan sosial politik, keadaan musim dan iklim, ketentuan-
ketentuan dari instansi-instansi negara yang berwenang terhadap
pengelolaan pendidikan sekolah. Semua faktor ini dapat berperan dalam
kelangsungan proses pembelajaran di dalam kelas, tetapi tidak merupakan
salah satu komponen dalam proses pembelajaran.
1) Pribadi siswa
Dalam bahasan yang perlu diperhatikan adalah siswa yang sudah
sampai di jenjang sekolah menengah adalah :
a) Fungsi kognitif
Melalui fungsi kognitif, siswa mampu menghadapi obyek dalam
bentuk representatif yang menghadirkan obyek-obyek itu dalam
kesadaran. Hal ini jelas tampak dalam aktivitas mental berpikir.
Hal ini dipengaruhi oleh :
(1) Taraf Inteligensi – daya kreativitas
Arti dari inteligensia dapat dibagi dengan dua cara yaitu :
dalam arti luas, artinya kemampuan untuk mencapai prestasi,
23
yang di dalamnya berpikir memegang peranan. Prestasi dapat
diberikan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti pergaulan
sosial, teknik, pandangan, pengaturan rumah tangga dan belajar
di sekolah. Arti sempit dari inteligensia adalah kemampuan
untuk mencapai prestasi di sekolah, dimana berpikir memegang
peranan pokok. Inteligensia dalam arti ini sering disebut
“kemampuan intelektual” atau “kemampuan akademik”
(2) Bakat Khusus
Bakat khusus merupakan kemampuan yang menonjol di bidang
studi tertentu misalnya di bidang studi matematika atau bahasa
asing. Bakat khusus adalah sesuatu yang dibentuk dalam kurun
waktu sejumlah tahun dan merupakan perpaduan dari taraf
inteligensi pada umumnya (general ability), komponen
inteligensi tertentu, pengaruh pendidikan dalam keluarga dan
sekolah, serta motivasi dari subyek sendiri.
Menurut Winkel (1996:88) “pengaruh keturunan dalam
bakat khusus terbatas dan terjadi melalui komponen inteligensi
di dalam bakat khusus itu. Adanya bakat khusus di suatu
bidang studi akademik biasanya akan tampak jelas pada awal
usia remaja, karena pada usia tersebut siswa telah memperoleh
cukup banyak pengalaman, sehingga terbentuk suatu bakat
tertentu”.
24
(3) Organisasi Kognitif
Organisasi kognitif mengarah pada materi yang sudah
dipelajari, disimpan dalam ingatan, apakah tersimpan secara
sistematik atau tidak. Hal ini sangat bergantung pada cara
materi dipelajari dan diolah, makin mendalam dan makin
sistematis pengelolaan materi pelajaran, maka semakin baik
taraf organisasi dalam ingatan siswa.
(4) Kemampuan Berbahasa
Kemampuan siswa dalam berbahasa mencakup tentang
kemampuan untuk menangkap isi suatu bacaan dan
merumuskan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki itu
dalam bahasa yang baik, sekurang-kurangnya bahasa tertulis.
(5) Daya Fantasi
Daya fantasi merupakan aktivitas kognitif yang mengandung
pikiran-pikiran dan tanggapan-tanggapan yang bersama-sama
menciptakan sesuatu dalam alam kesadaran. Dalam alam
fantasi orang tidak hanya menghadirkan kembali hal-hal yang
pernah diamati, tetapi menciptakan sesuatu yang baru. Dan
fantasi mempunyai fungsi kreatif, antisipatif, rekreatif dan
sosial. Fantasi dapat berguna dalam menciptakan sesuatu yang
baru (kreasi), dalam membayangkan kejadian mendatang dan
mempersiapkan diri menghadapi kejadian itu (antisipasi),
dalam melepaskan diri dari ketegangan hidup sehari-hari
25
(rekreasi) dan menempatkan diri dalam situasi hidup orang lain
(sosial). Dalam pendidikan sekolah, daya fantasi dapat
membantu siswa, misalnya dalam rangka kegiatan eksperimen
(kreasi) dan bidang studi ilmu sosial seperti geografi dan
sejarah (sosial).
(6) Gaya Belajar
Gaya belajar merupakan cara khas siswa dalam belajar. Gaya
belajar mengandung beberapa komponen, antara lain gaya
kognitif dari tipe belajar. Gaya kognitif menurut Winkel
(1996:90) adalah “cara khas yang digunakan siswa dalam
mengamati dan beraktivitas mental di bidang kognitif”. Cara
khas ini bersifat individual yang kerap kali tidak disadari dan
tidak berbentuk, cenderung bertahan terus. Ada empat gaya
kognitif yang dikemukakan oleh Winkel (1996:90) yaitu :
(a) Kecenderungan untuk mengamati dan berpikir secara
analitis. Sesuatu yang dipelajari ditinjau dari beberapa
sudut dan seolah-olah dibagi atas beberapa bagian yang
masing-masing diperdalam, untuk kemudian digabung lagi.
Gaya seperti itu dihubungkan dengan kecenderungan untuk
mempelajari sesuatu secara global tanpa mengadakan
pemotongan atau pembagian.
26
(b) Ketahanan terhadap kecenderungan untuk meninggalkan
arah atau cara yang telah dipilih dalam mempelajari
sesuatu.
(c) Pembentukan konsep belajar (konseptualisasi).
(d) Perhatian siswa. Kecenderungan untuk sangat
memperhatikan perbedaan antara obyek-obyek atau kurang
memperhatikannya. Hal ini menyangkut pengamatan yang
dalam belajar dapat memegang peranan penting.
(e) Teknik-teknik studi atau cara-cara belajar secara efisien dan
efektif. Teknik studi yang efisien dan efektif jelas
membantu siswa dalam menerima pelajaran, lebih-lebih
bila belajar di rumah. Menurut Surahmad (1980:64) : “bagi
siswa yang telah menerapkan cara belajar yang efisien dan
efektif akan mudah meningkatkan kemampuan belajarnya”
b) Fungsi Afektif
Dalam berperasaan mengadakan penilaian terhadap obyek-obyek
yang dihadapi dan dihayatinya. Faktor yang terkandung dalam
fungsi afektif menurut Surahmad (1980:84) adalah : “temperamen,
perasaan, sikap dan motivasi”.
c) Fungsi Sensorik-Motorik
Kemampuan yang dimiliki siswa di bidang psikomotorik, juga
merupakan bagian dari keadaan awal di pihak siswa, yang dapat
menghambat atau membantu di semua proses pembelajaran atau
27
paling sedikit, dalam proses belajar yang harus menghasilkan
keterampilan motorik. Kemampuan yang dimaksud antara lain
kecepatan menulis, kecepatan berbicara, dan artikulasi kata-kata,
menggunakan alat, dan sebagainya.
d) Beberapa hal lain yang menyangkut kepribadian siswa
Hal lain yang mempengaruhi belajar dari siswa menurut
Surahmad (1980:14) adalah : “setiap siswa memiliki individualitas
biologis yang berbeda-beda, kondisi mental, lingkungan hidup,
perkembangan kepribadian, dan vitalitas psikis”.
2) Pribadi Guru
Semua siswa mengetahui dari pengalaman sendiri, bahwa guru
berperan sekali dalam keseluruhan proses pembelajaran di dalam kelas.
Siswa mengharapkan banyak sekali dari guru. Bila harapan itu
dipenuhi siswa merasa puas, bila tidak, dia akan merasa kecewa. Guru
sendiri menyadari peranan yang dipegangnya dalam pertemuan dengan
siswa. Berperan sebagai guru mengandung tantangan, karena di satu
pihak guru harus ramah, sabar, menunjukkan pengertian, memberikan
kepercayaan dan menciptakan suasana aman, di lain pihak guru harus
memberikan tugas mendorong siswa untuk berusaha mencapai tujuan,
mengadakan koreksi, menegur, dan menilai.
Surjadi (1983:8) mengemukakan bahwa guru harus memiliki
sistematika pemikiran sebagai berikut :
28
a) Kepribadian guru yang mencakup, penghayatan nilai-nilai
kehidupan (value), motivasi kerja, sifat dan sikap yang baik.
b) Guru sebagai pendidik yang mencakup inspirator dan korektor,
penjaga disiplin, umur dan jenis kelamin
c) Guru didaktikus yang mencakup keahlian dalam penggunaan
prosedur didaktik, keahlian dalam penguasaan materi, gaya
memimpin kelas, berkomunikasi dengan siswa, kemampuan
berbahasa.
d) Guru sebagai rekan seprofesi.
e) Struktur jaringan hubungan sosial.
3) Struktur Jaringan Hubungan Sosial
Ketika sejumlah orang hidup bersama atau bekerja bersama,
di situ akan terbentuk jaringan hubungan sosial, misalnya dalam
kehidupan masyarakat, dalam keluarga dan juga di sekolah. Jaringan
hubungan sosial, akan menampakkan diri dalam suatu struktur
hubungan sosial. Dalam lingkungan sekolah juga terdapat suatu sistem
sosial, yaitu struktur jaringan tertentu. Adanya sistem sosial ini
mengakibatkan adanya struktur organisasi di sekolah.
4) Sekolah Sebagai Institusi
Organisasi proses pembelajaran di dalam kelas, dilakukan
berdasarkan kurikulum pengajaran yang diatur oleh guru. Hal ini perlu
memperhatikan prasarana dan sarana, suasana sekolah, kurikulum
sekolah, pengelompokan siswa, pengelompokan tenaga pengajar,
29
pelayanan kepada siswa di luar bidang pengajaran dan kontak dengan
orang tua siswa.
5) Faktor-Faktor Situasional
Arti faktor situasional adalah keadaan yang telah timbul dan
berpengaruh terhadap pelaksanaan proses belajar dan mengajar di
kelas, tetapi tidak menjadi tanggung jawab dari staf pendidik, atau para
siswa. Kejadian ini berkaitan dengan corak kehidupan masyarakat atau
bersumber pada lingkungan alam, misalnya keadaan sosial budaya,
keadaan politik, keadaan alokasi tempat, keadaan waktu, keadaan
musim, yang kesemuanya mungkin berkaitan dengan yang lainnya.
Conrad dan Alessi (1986:269) mengatakan :
“Dalam keadaan tertentu staf pendidik dan siswa sering menghayati
sebagai keadaan yang menyenangkan dan menenangkan, atau sebagai
keadaan yang tidak menyenangkan. Sebagai akibatnya dari
penghayatan itu timbul psikologis atau fisik di pihak guru dan siswa,
yang menghambat atau menunjang jalannya pembelajaran di kelas.”
d. Perwujudan Motivasi Siswa Terhadap Mata Pelajaran
Ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi terhadap suatu mata
pelajaran menurut Surjadi (1983:19) dapat dilihat melalui :
1) Senang membaca buku-buku pelajaran.
Siswa yang mempunyai motivasi terhadap suatu mata pelajaran di
sekolah akan rajin membaca buku pelajaran tersebut tanpa diperintah
30
oleh guru atau pihak lain, Bagi siswa tersebut membaca buku pelajaran
merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi.
2) Senang membuat catatan mata pelajaran yang disukai
Siswa yang mempunyai motivasi dalam suatu mata pelajaran, akan
membuat catatan-catatan setelah membaca buku atau mendapatkan
pelajaran dari guru. Sebagian siswa yang memiliki motivasi ini
melakukan pencatatan dengan rapi dan teliti. Catatan ini dimaksudkan
untuk mempermudah mengulangi kembali dalam belajar. Mereka
selalu membaca berulang-ulang catatan tersebut. Bagi siswa yang tidak
bermotivasi dalam suatu mata pelajaran, walaupun memiliki catatan,
tetapi tidak serapi siswa yang mempunyai motivasi.
3) Lebih menguasai mata pelajaran yang disukai daripada mata pelajaran
yang lain. Bagi siswa yang mempunyai motivasi terhadap suatu mata
pelajaran akan lebih menguasai (baik lafal ataupun mengerti) tentang
mata pelajaran tersebut dibandingkan mata pelajaran yang lain, siswa
yang bermotivasi dalam pelajaran berhitung akan cepat mengerti bila
diberi pelajaran tentang matematika daripada diperintah untuk
menghafal. Untuk mengetahui motivasi dalam diri siswa yang paling
mudah adalah dengan melihat hasil tes harian.
4) Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Siswa yang memiliki motivasi terhadap suatu mata pelajaran, akan
sering bertanya segala sesuatu yang dia belum mengerti dalam mata
pelajaran tersebut.
31
5) Dapat menceritakan atau menerangkan pada orang lain tentang mata
pelajaran yang disukai tersebut.
Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar seseorang, dapat
dilakukan dengan beberapa metode. Di bawah ini dikemukakan beberapa
metode menurut Surjadi (1983:19) yang dapat digunakan untuk
pengukuran terhadap motivasi, yaitu : 1) metode observasi, 2) metode
kuisioner, 3) metode interview, dan 4) metode inventori.
Pengukuran motivasi dengan metode observasi, peneliti dapat
mengamati motivasi seseorang dalam keadaan yang nyata, yang langsung
ditangkap pada waktu kejadian itu terjadi. Pencatatan hasil observasi dapat
dilakukan selama observasi berlangsung.
Pada metode kuisioner, peneliti dapat memberikan suatu daftar
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan
oleh responden. Menggunakan metode ini, peneliti dapat melakukan
penyelidikan terhadap beberapa obyek penelitian (siswa yang diteliti)
sekaligus.
Penerapan metode interview, peneliti dapat memperoleh
informasi secara langsung tentang motivasi dari obyek penelitan.
Pelaksanaan interview ini biasanya lebih baik dilakukan dalam situasi
formal, sehingga percakapan akan dapat berlangsung dengan lebih baik.
Metode inventori adalah suatu metode untuk mengadakan
pengukuran atau penilaian yang sejenis dengan kuisioner, yaitu sama-sama
merupakan daftar pertanyaan secara tertulis. Perbedaannya adalah dalam
32
kuisioner responden menulis sejumlah pertanyaan sedangkan pada
invertori responden memberi jawaban dengan memberi tanda lingkaran,
menyilang, tanda cek atau tanda lain yang berupa jawaban singkat
terhadap pertanyaan yang lengkap. Di dalam penelitian ini pengukuran
motivasi menggunakan metode kuisioner, dengan pertimbangan lebih
praktis untuk dilaksanakan dan efisien.
Penilaian motivasi siswa dapat dilakukan dalam sebuah daftar
yang memuat hasil penilaian kemajuan siswa dalam satu kelas yang
meliputi semua bidang studi/mata pelajaran (untuk sistem guru kelas) atau
memuat satu bidang studi (untuk sistem guru bidang studi). Menurut
Oemar Hamalik (2001:127) dengan daftar hasil penelitian kemajuan siswa
akan memudahkan pengontrolan kemajuan setiap kelas sebagai satu
keseluruhan dan setiap individu siswa, terutama dalam hubungan dengan
pencapaian tujuan instruksional dalam GBPP.
Penilaian motivasi belajar siswa juga sangat bermanfaat dalam
mendapatkan umpan balik tentang keberhasilan kelas tersebut, sehingga
dia dapat menentukan apakah perlu dilakukan usaha-usaha perbaikan dan
pengembangan, misalnya dalam sistem instruksional, dan berbagai
komponen kurikulum lainnya. Pengisian daftar kemajuan kelas sangat
berdaya guna bagi keperluan supervisi, baik oleh Kepala Sekolah maupun
oleh Penilik/Pengawas Sekolah. Ada beberapa indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur motivasi belajar seseorang, antara lain :
33
1) Disiplin
Disiplin berasal dari kata lain diciplina yang berarti latihan atau
pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat.
Disiplin dapat membantu siswa untuk mengembangkan sikap yang
layak dan setia kepada kewajibannya.
Sumedi dalam Wursanto (1991:33) menyebutkan bahwa :
“Pengertian lain kata disiplin ialah melatih dan mendidik (termasuk
pelajaran mental dan moral) orang-orang terhadap peraturan agar ada
kepatuhan dan kemudian supaya dapat berjalan dengan tertib dan
teratur dalam organisasi”.
Dari kedua pendapat tersebut di atas, disiplin merupakan suatu
pelatihan dan pendidikan kepada siswa agar dengan senang hati
melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan perintah guru di sekolah.
2) Kepuasan
Sangat sukar untuk mengukur rasa kepuasan dari seseorang atau
pegawai karena sifatnya yang abstrak dan reaktif, artinya manusia
mempunyai sifat, perilaku dan kebutuhan yang berbeda-beda pola
sehingga cara mengungkap perasaan kepuasan berbeda-beda pula,
namun bukan berarti bahwa perasaan kepuasan dari seseorang atau
siswa tidak dapat diukur sama sekali. Karena paling tidak, kepuasan
akan nampak dalam sikap dan perilakunya dalam menghadapi setiap
situasi dan kondisi pada saat siswa tersebut melakukan tugasnya.
34
Menurut Wexley dan Yukl dalam Shobaruddin (1992:129)
menyebutkan :
Kepuasan belajar adalah cara seseorang siswa merasakan apa yang
dipelajari dapat bermanfaat bagi dirinya, kepuasan merupakan
generalisasi sikap-sikap terhadap tugasnya yang didasarkan atas faktor-
faktor tugasnya.
Dari pendapat tersebut, maka seorang siswa yang memperoleh
kepuasan dari belajarnya akan mempertahankan prestasi belajarnya.
3) Rasa Aman
Rasa aman sangat berpengaruh terhadap semangat belajar siswa
karena rasa aman akan menimbulkan ketenangan kepada siswa di
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelajar. Adapun yang dimaksud
dengan rasa aman yaitu (1) aman untuk menghadapi masa depan
seperti mempunyai nilai yang tinggi, dan (2) rasa aman di tempat
belajar, barang milik, dan fasilitas belajar dari sekolah.
Rasa aman di tempat belajar adalah suasana perasaan tenang pada
saat siswa melaksanakan tugas-tugasnya di ruangan belajar. Suasana
tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa pada saat melakukan tugas-
tugasnya. Mereka tidak merasa terancam dan tertekan baik dari atas,
sesama rekan siswa, maupun dari pihak luar. Barang-barang milik
siswa dan inventaris fasilitas belajar yang ditinggalkan di ruangan
belajar maupun di lingkungan tempat belajarpun aman.
35
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
merupakan dorongan untuk berbuat sebaik mungkin, agar memperoleh
hasil yang terbaik, sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Motivasi
belajar merupakan pendorong bagi siswa untuk berbuat sebaik-baiknya
dengan tujuan mencapai prestasi belajar yang setinggi-tingginya. Untuk
mengetahui motivasi belajar siswa peneliti menggunakan beberapa
indikator, indikator yang digunakan adalah sebagai berikut : 1) Keinginan
mencapai hasil yang optimal, yaitu (a) dorongan untuk selalu maju dalam
menekuni pelajaran Matematika, (b) dorongan untuk selalu mendapat nilai
baik, (c) dorongan untuk menyelesaikan tugas-tugas Matematika, (d)
kesungguhan siswa dalam merespon mata pelajaran Matematika. 2)
Keinginan untuk meningkatkan pengetahuan : (a) dorongan untuk
membaca dan mengerjakan soal-soal matematika, (b) dorongan untuk
mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang belum jelas, (c) dorongan
untuk membaca buku baru. 3) Rasa percaya diri dan kepuasan, yaitu : (a)
dorongan untuk menguasai materi pembelajaran secara mandiri, (b)
memiliki kepuasan dalam mengikuti proses pembelajaran, (c) adanya
keinginan umpan balik dalam pembelajaran.
3. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh guru
untuk menyampaikan atau menjelaskan materi ajar kepada siswa, agar materi
ajar tersebut dipahami, dikuasai, diserap dan diingat informasi-informasi,
pengetahuan, dan kecakapan baik dalam arti efisiensi dan efektif, sehingga
36
informasi, pengetahuan dan kecakapan itu dapat dimanfaatkan untuk
kemajuan hidup dan kerja. Pendekatan pembelajaran pada hakekatnya untuk
mengembangkan aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagai
interaksi dan pengalaman belajar (Mulyasa, 2002: 106). Berdasarkan
pendapat ini berarti dalam pelaksanaan pembelajaran harus diusahakan agar
potensi aktivitas dan kreativitas peserta didik dapat dikembangkan secara
optimal. Menurut Gibbs (dalam Mulyasa, 2002: 106) peserta didik akan
lebih kreatif jika:
a. dikembangkannya rasa percaya diri pada peserta didik, dan mengurangi
rasa takut,
b. memberi kesempatan pada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi
ilmiah secara bebas dan terarah,
c. melibatkan peserta didik dalam tujuan belajar dan evaluasinya,
d. memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter,
e. melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran
secara keseluruhan.
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa dalam proses
pembelajaran agar diciptakan suasana yang mengarah pada situasi kondusif.
Selanjutnya menurut Sardiman (2006: 21) menyatakan bahwa proses belajar
pada prinsipnya bertumpu pada struktur kognitif,yakni penataan fakta, konsep
serta prinsip-prinsip, sehingga membentuk satu kesatuan yang memiliki
makna bagi peserta didik. Agar proses pembelajaran dapat bermakna maka
aktivitas dan kreativitas siswa harus lebih dominan dari pada guru. Dalam hal
37
ini diperlukan pemilihan pendekatan pembelajaran yang dapat
membangkitkan aktivitas dan kreativitas siswa sehingga proses pembelajaran
menjadi bermakna.
4. Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontrak Pembelajaran
Sistem pembelajaran akan senantiasa merupakan hal yang menarik
perhatian para pendidik. Sudah sejak lama diketahui adanya perbedaan antara
berbagai individu yang tak dapat tidak harus diperhatikan. Perbedaan terdapat
juga dalam gaya belajar siswa. Oleh karena itu berbagai usaha telah dijalankan
untuk memenuhi perbedaan individual dalam proses belajar mengajar.
Nasution (1984:58) menyatakan pada umumnya pendekatan
pembelajaran mempunyai ciri yang sama yakni perhatian akan perbedaan
individual dikalangan para pelajar dan usaha untuk menyesuaikan pelajaran
dengan perbedaan yang ada, dengan :
a. lebih mengutamakan proses belajar dari pada mengajar,
b. merumuskan tujuan yang jelas,
c. mengusahakan partisipasi aktif dari pihak murid,
d. menggunakan banyak feed back atau balikan dan evaluasi,
e. memberi kesempatan kepada murid untuk maju dengan kecepatan masing-
masing.
S. Nasution (1984:68) mengemukakan bahwa Dasar Pembelajaran
dengan sistem kontrak ialah bahwa angka-angka merupakan motivasi utama
bagi siswa untuk belajar. Siswa biasanya hanya belajar bila menghadapi test,
ulangan atau ujian. Bila tidak ada itu kebanyakan siswa tidak belajar sungguh-
38
sungguh. Motivasi untuk memperoleh angka yang baik digunakan untuk
mendorong siswa mempelajari hal-hal atau melakukan tugas-tugas tertentu.
Untuk mendorong siswa belajar, maka materi pembelajaran dapat diuraikan
dalam sejumlah tugas yang harus dilakukan oleh siswa. Untuk itu siswa
menanda tangani suatu kontrak tentang tugas-tugas yang akan diselesaikannya
dalam waktu tertentu.
Kontrak Pembelajaran atau dikenal sebagai Perjanjian Pembelajaran
merupakan persetujuan atau kontrak yang dibuat antara guru dengan
pelajarnya sehubungan dengan tugas yang dibuat secara tertulis. Persetujuan
meliputi kriteria-kriteria yang berkaitan dengan tugas seperti :
a. Materi tugas yang harus dikerjakan.
b. Bagaimana tugas dikerjakan (individu atau kelompok).
c. Waktu untuk mengerjakan tugas /waktu tugas dikumpulkan kepada guru.
d. Kaedah penilaian yang disepakati (prosentase tugas, ulangan, ujian tengah
semester dan seterusnya).
e. Penghargaan dan hadiah bagi yang berprestasi.
f. Tindakan/akibat yang akan diterima oleh pihak yang gagal mematuhi
kontrak.
Kontrak biasanya disepakati oleh kedua belah pihak (guru dan siswa) yang
bersepakat dengan syarat-syarat atau kriteria yang tertera.
(http://gracetpontoh.wordpress.com)
Nasution (1984:68) menambahkan bahwa tugas-tugas itu dapat
misalnya merupakan membaca satu buku atau lebih dari sejumlah buku yang
39
dianjurkan, membuat 1-2 karangan tentang topik-topik tertentu, mengikuti 10
pertemuan dari sejumlah 25 pertemuan yang akan diadakan, dan sebagainya,
bergantung kepada tujuan yang ingin dicapai. Untuk tiap tugas ditentukan
jumlah kredit yang dapat diperolehnya. Keseluruhan kredit itu akan
menentukan angka akhirnya.
Dengan mengaitkan tugas dengan kredit dan angka akhir, maka
murid-murid mendapat dorongan untuk belajar dengan giat. Untuk
memperoleh angka tertinggi tidak perlu semua menunjukkan prestasi yang
sama tentang materi yang sama. Jumlah kredit untuk angka tertinggi dapat
diperoleh dengan berbagai kegiatan yang lebih menarik bagi murid, namun ia
harus melakukan segala jenis tugas yang ditentukan.
Nasution (1984:69) menjelaskan bahwa agar sistem kontrak ini
efektif, maka diberikan petunjuk-petunjuk sebagai berikut :
a. Setiap tugas hendaknya diberi penghargaan berupa poin.
b. Poin itu hendaknya diberikan sesering mungkin
c. Kontrak itu hendaknya mengutamakan prestasi, bukan kepatuhan
d. Pekerjaan harus diberi penghargaan selekas mungkin segera setelah
diselesaikan
e. Kontrak itu harus layak
f. Syarat-syarat itu harus jelas
g. Kontrak itu harus jujur.
h. Kontrak itu harus positif
40
i. Kontrak itu sebagai pendekatan pembelajaran harus disusun secara
sistematis.
Keberatan yang diajukan terhadap sistem kontrak ini ialah, bahwa
yang dijadikan dasar motivasi ialah angka-angka jadi bersifat ekstrinsik.
Namun para pendukungnya mengemukakan, bahwa kemudian murid-murid
akan menaruh minat terhadap pekerjaan serupa ini dan mendapat motivasi
yang intrinsik.
Selanjutnya para pelajar harus jelas mengetahui apa yang diharapkan
dari mereka, tugas yang kurang baik harus diberi kesempatan untuk diulangi
tanpa mendapat hukuman atas pekerjaan semula. Untuk melaksanakan sistem
ini dengan baik diperlukan sejumlah pembantu guru untuk memeriksa
pekerjaan murid secepat mungkin.
Nasution (1984:69) juga menambahkan bahwa, murid-murid harus
pula mengetahui taraf mutu pekerjaan yang diharapkan dari mereka dan juga
kapan pekerjaan itu harus diselesaikan. Melampui batas waktu menyelesaikan
tugas akan diberi hukuman berupa pengurangan poin, agar pekerjaan tidak
bertumpuk-tumpuk pada akhir semester, yang mengakibatkan banyak yang
tidak-lengkap, sehingga banyak murid mengalami kegagalan memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan. Akan tetapi menentukan waktu pekerjaan harus
selesai membatasi kesempatan untuk bekerja menurut kecepatan masing-
masing .
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
matematika dengan rancangan pembelajaran yang disepakati bersama sebagai
41
cara yang efektif untuk membantu siswa dalam mendiagnosa kebutuhan
belajar, merancang kegiatan belajar, mendefinisikan dan memilih bahan
belajar yang relevan dan cara belajar yang tepat dan menjadi terlatih untuk
melakukan evaluasi pribadi.
Kontrak pembelajaran disusun sedemikan hingga memuat gambaran
yang jelas dan cukup rinci tentang manfaat materi pelajaran, kompetensi yang
ingin dimiliki siswa, organisasi materi, strategi pembelajaran, tugas-tugas,
evaluasi, kriteria penilaian dan jadwal. Rancangan kontrak pembelajaran ini
disusun oleh guru dan ditawarkan kepada seluruh siswa yang menempuh mata
pelajaran tersebut untuk didiskusikan sehingga diperoleh rancangan kontrak
yang disepakati.
Langkah-langkah pendekatan kontrak pembelajaran tersebut dimulai
dengan menyepakati tentang tata tertib kelas ketika proses belajar mengajar
berlangsung. Tata tertib tersebut meliputi jumlah kehadiran, perilaku siswa
serta sanksi bagi yang melanggarnya. Langkah kedua adalah guru
mengemukakan materi yang akan dibahas dan jadwal tatap muka. Langkah
ketiga guru dan siswa menyepakati tentang evaluasi serta prosentase
penilaiannya. Langkah selanjutnya guru dan siswa menyepakati tugas-tugas
dan buku-buku acuan yang dipakai. Langkah-langkah tersebut disepakati di
awal tatap muka, dan dipersiapkan sebagai acuan Rancangan Pembelajaran
Pendidikan.
42
B. Penelitian Yang Relevan
Djumadi (2004:100) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa :
“Terdapat perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah”.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut yang terkait dengan motivasi belajar siswa
secara bersama-sama dengan pendekatan kontrak pembelajaran yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa.
Penelitian yang dilakukan oleh Sukirman, Agus Maman Abadi dan
Karyati (2003) tentang “Pembelajaran Aljabar Abstrak pada mahasiswa Prodi
Matematika dengan Pendekatan Kontrak Perkuliahan” menyimpulkan : Hasil
(nilai) akhir yang dicapai oleh para mahasiswa yang menempuh mata kuliah
Aljabar Abstrak dengan menerapkan kontrak perkuliahan dapat dikategorikan
“cukup baik” dan dapat meningkatkan motivasi belajar, memupuk kemandirian
belajar, memupuk rasa tanggung jawab, mengaktifkan mahasiswa dalam
pembelajaran dan mengefektifkan pembelajaran.
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, dibuatlah
pemikiran yang merangkaikan teori-teori tersebut sehingga dapat menghasilkan
jawaban sementara dari permasalahan yang dikemukakan.
Kerangka berfikir yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut :
43
1. Prestasi belajar matematika siswa dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dari pada pembelajaran dengan
pendekatan tanpa kontrak pembelajaran.
Prestasi belajar matematika sangat ditentukan oleh pelaksanaan proses
belajar mengajar, sedangkan keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi
oleh banyak faktor, diantaranya adalah faktor kesiapan peserta didik maupun
kesiapan guru dalam pembelajaran matematika.
Dari kajian teori dijelaskan bahwa matematika dengan pembelajaran
yang menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran maka siswa dan guru
telah menandatangani suatu kontrak tentang tugas-tugas yang akan
diselesaikannya dalam waktu tertentu. Tugas-tugas itu berupa kegiatan-
kegiatan yang akan diadakan, dikerjakan, diikuti dan sebagainya, bergantung
kepada tujuan yang ingin dicapai. Untuk tiap tugas ditentukan jumlah poin
yang dapat diperolehnya. Keseluruhan poin itu akan menentukan angka akhir.
Dengan mengaitkan tugas dengan poin dan angka akhir maka siswa
mendapat dorongan untuk belajar dengan giat. Dalam memperoleh angka
tertinggi tidak perlu semua menunjukkan prestasi yang sama tentang materi
yang sama. Jumlah poin untuk angka tertinggi dapat diperoleh dengan
berbagai kegiatan yang lebih menarik bagi seorang siswa, namun siswa harus
melakukan segala jenis tugas yang ditentukan.
Dengan demikian pembelajaran matematika dengan pendekatan yang
menggunakan kontrak pembelajaran dapat diduga berpengaruh secara positif
terhadap prestasi belajar matematika.
44
Dengan kata lain pembelajaran yang membimbing siswa untuk
mencapai sukses melalui langkah-langkah yang teratur tentu akan
menimbulkan dorongan yang kuat untuk berusaha segiat-giatnya mencapai
prestasi yang setinggi-tingginya.
2. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi
lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik
daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah
Motivasi belajar matematika adalah dorongan yang timbul pada
kegiatan belajar matematika, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa
dapat tercapai.
Dari uraian tersebut, siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan
mempunyai semangat yang tinggi pula untuk melakukan kegiatan belajar. Hal
ini terlepas dari apakah motivasinya intrinsik atau ekstrinsik. Motivasi tersebut
biasanya banyak tergantung dari tahap perkembangan yeng telah dicapai
siswa.
Dengan demikian motivasi belajar matematika dapat diduga menjadi
sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa atau
dengan kata lain siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi juga akan
menghasilkan prestasi belajar matematika yang tinggi, demikian pula
sebaliknya.
45
3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar matematika
Dengan meningkatnya motivasi belajar matematika diharapkan dapat
pula meningkatkan prestasi belajar matematika. Antara pembelajaran yang
diterapkan, tinggi rendahnya motivasi dan prestasi saling mempengaruhi.
Dengan demikian dapat diduga bahwa pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran dan tingkat motivasi belajar siswa memiliki
interaksi yang signifikan terhadap prestasi belajar matematika.
Dengan pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontrak
pembelajaran, siswa yang memiliki motivasi tinggi dapat semakin terpacu
untuk meraih nilai-nilai belajar matematika yang lebih baik. Adapun untuk
siswa yang mempunyai motivasi sedang dan rendah, dengan pendekatan
kontrak belajar ini diharapkan dapat semakin meningkatkan motivasi mereka
dalam meraih prestasi belajar matematika yang lebih baik. Akan tetapi dapat
dimungkinkan juga dengan pendekatan seperti ini, dapat menurunkan motivasi
mereka yang sudah terbiasa dengan sistem pembelajaran konvensional.
D. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran serta perumusan
masalah yang diajukan, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Prestasi belajar matematika siswa dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dari pada pembelajaran dengan
pendekatan tanpa kontrak pembelajaran.
46
2. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi
lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik
daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah.
3. Terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar matematika.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat, Subyek dan Waktu Penelitian
1. Tempat dan Subyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada siswa SMP Swasta Surakarta kelas IX tahun
pelajaran 2008 / 2009.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada Semester pertama tahun pelajaran
2008/2009. Adapun tahapan pelaksanaan penelitian sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi :
Penyusunan usulan penelitian, penyusunan instrumen penelitian,
penyusunan skenario pembelajaran, dan pengajuan ijin penelitian. Tahap ini
dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan September
2008.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan meliputi : uji coba instrumen, eksperimen dan
pengumpulan data. Tahap ini dilaksanakan pada bulan September 2008
sampai dengan Oktober 2008.
c. Analisis Data
Analisis data dilaksanakan pada bulan Desember 2008.
48
d. Tahap Penyusunan Laporan
Tahap ini mulai dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan eksperimen
yaitu pada bulan Desember 2008 dan selesai pada bulan Januari 2009.
e. Rencana pembagian waktu sebagai berikut :
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
B u l a nNo Kegiatan Penelitian
Ags Sept Okt Nov Des Jan1. Penyusunan Proposal v v
2. Penyusunan Instrumen v v
3. Penyusunan Skenario Pembelajaran v
4. Permohonan Ijin v
5. Uji Coba Instrumen v
6. Pengumpulan Data v
7. Analisis Data v v
8. Penyusunan Laporan v v
9. Konsultasi v v v v v v
10. Finalisasi v
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental semu, karena peneliti
tidak mungkin mengontrol atau manipulasi semua variabel yang relevan
kecuali beberapa dari variabel-variabel yang diteliti. Hal ini sependapat
dengan Budiyono (2003:82) bahwa “ Tujuan penelitian eksperimental semu
adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi
yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan
49
yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua
variabel yang relevan”.
Manipulasi variabel dalam penelitian ini dilakukan pada variabel bebas
yaitu pendekatan pembelajaran dengan kontrak pada kelas eksperimen dan
pendekatan pembelajaran tanpa kontrak pada kelas kontrol. Untuk variabel
bebas yang lain yaitu motivasi belajar siswa dijadikan sebagai variabel yang
ikut mempengaruhi variabel terikat.
2. Rancangan Penelitian
Rancangan yang digunakan adalah rancangan faktorial 2 x 3, untuk
mengetahui pengaruh dua variabel bebas terhadap variabel terikat.
Tabel 2. Rancangan Penelitian
Motivasi Belajar Siswa B
A Tinggi (b1) Sedang (b2) Rendah (b3)
Pendekatan Pembelajaran Dengan Kontrak (a1)
(ab)11 (ab)12 (ab)13
Pendekatan Pembelajaran Tanpa Kontrak (a2)
(ab)21 (ab)22 (ab)23
3. Pelaksanaan Eksperimental
Sebelum diberi perlakuan, terlebih dahulu peneliti akan mengecek
keadaan kemampuan awal dari sampel penelitian yang akan diberi perlakuan
baik dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hal ini bertujuan
untuk mengetahui apakah kemampuan awal kedua kelompok tersebut dalam
keadaan seimbang. Data yang digunakan adalah nilai ulangan matematika
50
pada Bab 1 kelas IX SMP semester 1 tahun pelajaran 2008/2009. Pada
kelompok eksperimen diberikan perlakuan khusus yaitu pembelajaran
matematika pokok bahasan statistika menggunakan pendekatan kontrak
pembelajaran, sedangkan pada kelompok kontrol pembelajarannya tanpa
pendekatan kontrak pembelajaran.
Pada akhir eksperimen kedua kelompok tersebut diukur kembali
dengan soal tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan statistika. Hasil
pengukuran tersebut dianalisa dan dibandingkan dengan tabel uji statistik yang
digunakan.
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:108), populasi adalah keseluruhan
subjek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut maka populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Swasta di kota Surakarta tahun pelajaran 2008/2009.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti sebagian dari populasi,
diharapkan bahwa hasil yang diperoleh sudah dapat menggambarkan sifat
populasi yang bersangkutan. Hal ini disebabkan di samping memerlukan biaya
yang besar, juga membutuhkan waktu yang lama. Sebagian populasi yang
diambil untuk diteliti tersebut dinamakan sampel. Suharsimi Arikunto
(2002:108) menyatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
51
yang diteliti”. Hasil penelitian terhadap sampel ini akan digunakan untuk
melakukan generalisasi terhadap seluruh populasi yang ada.
Dalam penelitian ini menggunakan dua tahap pengambilan sampel.
Tahap pertama dengan menggunakan Teknik Stratified Random Sampling
dalam menentukan tiga SMP swasta manakah yang akan dijadikan sampel,
yaitu pengambilan sampel yang telah diklasifikasikan berdasarkan tingkat
(strata). Dalam penelitian ini pengklasifikasian SMP Swasta berdasarkan
peringkat prestasi UAN tahun pelajaran 2007/2008 khususnya bidang studi
Matematika, selanjutnya dikelompokkan dalam kategori : tinggi, sedang dan
rendah. Peneliti memilih secara acak 3 (tiga) SMP Swasta yaitu : SMP
Bintang Laut (tinggi), SMP Regina Pacis (sedang), serta SMP Kristen 1
(rendah).
Pada tahap kedua, peneliti melakukan sampling random kluster
(cluster random sampling), (Donald Ary Terjemahan Arief Furchan, 1982 :
196) dari kluster-kluster yang ada yaitu dengan mengambil secara acak
masing-masing 2 (dua) kelas, satu untuk kelas eksperimen dan satu untuk
kelas kontrol.
Tabel 3. Peringkat Prestasi Matematika
Berdasarkan Hasil Ujian Nasional Tahun 2007 / 2008
No Nama Sekolah Rerata(Matematika)
Kelompok
1.
2.
3.
SMP Bintang Laut
SMP Kristen Kalam Kudus
SMP Islam Bhakti
8,15
7,68
7,61
Tinggi
Tinggi
Tinggi
52
4.
5.
SMP IT Nur Hidayah
SMP Islam Diponegoro
7,52
7,12
Tinggi
Tinggi
6.
7.
8.
9.
10.
SMP Regina Pacis
SMP Batik
SMP Widya Wacana 1
SMP RC. Prof. DR. Soeharso
SMP Dharma Pancasila
6,97
6,97
6,84
6,83
6,70
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
11.
12.
13.
14.
15.
SMP Muhammadiyah 1
SMP Kanisius 1
SMP Widya Wacana 2
SMP Kristen 1
SMP Marsudirini
5,91
5,83
5,49
5,46
5,28
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Berdasarkan prosedur di atas diperoleh kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebagai berikut :
Tabel 4. Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
KelasNo Kelompok Nama SMP
Eksperimen Kontrol
1. Tinggi Bintang Laut IX - A IX - B
2. Sedang Regina Pacis IX - B IX - D
3. Rendah Kristen 1 IX - B IX - A
53
Sedangkan uji coba instrumen adalah kelas IX–A (Eksperimen) dan
IX–B (Kontrol) dari SMP Widya Wacana 1.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) variabel bebas dan satu
variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah pendekatan pembelajaran dan
motivasi belajar siswa, sedangkan variabel terikatnya adalah tes prestasi
matematika siswa.
1. Variabel Bebas
a. Pendekatan Pembelajaran
1) Definisi operasional
Pendekatan pembelajaran yaitu cara yang digunakan untuk
menyampaikan suatu bahan pelajaran kepada siswa. Pada penelitian ini
adalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontrak
pembelajaran dan pembelajaran tanpa pendekatan kontrak
pembelajaran.
2) Indikator
a) kelompok eksperimen diberikan pembelajaran menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran.
b) kelompok kontrol diberikan pembelajaran tanpa menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran.
3) Skala pengukuran
Skala pengkurannya adalah skala nominal.
54
4) Simbol
A1 : kelompok eksperimen
A2 : kelompok kontrol
b. Motivasi Belajar
1) Definisi operasional
Motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri siswa.
2) Indikator
Hasil angket motivasi belajar.
3) Skala pengukuran
Skala pengukurannya adalah skala interval, kemudian diubah ke dalam
skala ordinal yang terdiri dari 3 kategori, yaitu :
a) Motivasi siswa tinggi, jika skor s0,5XX
b) Motivasi siswa sedang, jika skor s0,5Xskor(X)s0,5-X
c) Motivasi siswa rendah, jika skor s0,5-X(X)
4) Simbol
B1 : Motivasi belajar tinggi
B2 : Motivasi belajar sedang
B3 : Motivasi belajar rendah
2. Variabel Terikat
Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar
matematika.
55
a. Definisi operasional
Prestasi belajar matematika adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa
setelah melalui proses belajar mengajar matematika pada pokok bahasan
statistika.
b. Indikator
Nilai tes hasil belajar matematika pada pokok bahasan statistika.
c. Skala pengukuran
Skala pengukurannya adalah skala interval
E. Teknik Pengumpulan data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan ada tiga
macam, yaitu metode dokumentasi, metode tes, dan metode angket.
a. Metode Dokumentasi
Suharsimi Arikunto (2006:206), “ ..., metode dokumentasi yaitu
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda dan sebagainya”. Dalam penelitian ini metode dokumentasi
digunakan untuk mendapatkan nilai ulangan matematika pada Bab 1 kelas
IX SMP semester 1 tahun pelajaran 2008/2009. Data yang diperoleh
digunakan untuk uji keseimbangan antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
56
b. Metode Tes
Budiyono (2003:54) mengatakan bahwa “Metode tes adalah cara
pengumpulan data yang menghadapkan sejumlah pertanyaan-pertanyaan
atau suruhan-suruhan kepada subjek penelitian”.
Data tentang hasil belajar matematika siswa diperoleh dari
instrumen tes yang dibuat oleh peneliti. Instrumen yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data tentang hasil belajar matematika siswa,
diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui konsistensi internal dan
reliabilitas. Dalam penelitian ini bentuk tes yang digunakan adalah soal
pilihan ganda yang berisi tentang materi pokok bahasan statistika.
Pemberian skor untuk item tes, jawaban yang benar memperoleh skor 1
sedangkan jawaban yang salah memperoleh skor 0.
c. Metode Angket
Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
motivasi belajar matematika. Instrumen angket berbentuk skala karena
skala merupakan seperangkat nilai angka yang ditetapkan kepada tingkah
laku siswa untuk mengukur motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran
matematika.
2. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya
a. Tes
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 (tiga puluh) soal pilihan
ganda yang berisi tentang materi pokok bahasan statistika.
57
Prosedur pengembangan tes sebagai berikut:
1) Menentukan kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur sesuai
dengan materi pokok bahasan statistika yang disampikan berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
2) Menyusun kisi-kisi soal tes berdasarkan kompetensi dasar dan indikator
yang dipilih.
3) Menyusun butir-butir soal tes berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat.
4) Melakukan penelaahan terhadap butir-butir soal tes. Penelaahan
terhadap butir-butir soal tes dilakukan oleh Instruktur matematika SMP
Kota Surakarta dan guru senior dari MGMP Matematika Kota
Surakarta. Jika penelaahan oleh Instruktur dan guru senior dari MGMP
Matematika menyatakan butir-butir soal tes telah sesuai dengan
kompetensi dasar dan indikator yang akan diukur, maka tes tersebut
layak digunakan.
b. Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar
siswa sebanyak 30 (tiga puluh) soal pilihan ganda.
Prosedur pengembangan angket sebagai berikut :
1) Menentukan kisi-kisi angket
Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang aspek-aspek yang
akan diungkap / indikator apa saja yang akan diukur dalam penyusunan
angket. Jenis dan bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jenis angket langsung tertutup dengan bentuk pilihan ganda.
58
2) Menyusun angket
Angket yang disusun terdiri atas item-item pertanyaan yang dibuat atas
dasar kisi-kisi angket.
3) Menetapkan skor angket
Pemberian skor untuk masing-masing jawaban yaitu:
Sangat Setuju : skor 5
Setuju : skor 4
Ragu-ragu : skor 3
Tidak Setuju : skor 2
Sangat Tidak Setuju : skor 1
4) Penelaahan Angket
3. Uji Coba Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan soal tes dan angket yang sahih dan mempunyai
keandalan tinggi (validitas, konsistensi internal dan reliabilitas), maka
sebelum eksperimen yang sebenarnya dilaksanakan perlu terlebih dahulu
dilaksanakan uji coba terhadap instrumen yang akan dipakai dalam penelitian.
(Donald Ary, 1982).
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai uji validitas isi, uji
konsistensi internal, dan uji reliabilitas.
a. Instrumen Tes
1) Validitas Isi
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas isi
adalah : membuat kisi-kisi butir tes, menyusun soal-soal butir tes,
59
kemudian menelaah butir tes. Budiyono (2003:59) menyatakan bahwa
“Untuk menilai apakah suatu instrumen mempunyai validitas yang
tinggi, yang biasanya dilakukan adalah melalui expert judgement
(penilaian yang dilakukan oleh para pakar)”. Langkah berikutnya, para
penilai menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun
cocok atau relevan dengan kisi-kisi yang ditentukan.
Lebih lanjut lagi tentang langkah-langkah memvalidasi isi butir
soal menurut Budiyono (2003:59) adalah, penilai menilai apakah kisi-
kisi yang dibuat oleh pengembang tes telah menunjukkan bahwa
klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi (substansi) yang akan diukur.
Dalam penelitian ini validitas isi dilakukan oleh para pakar yaitu
Koordinator dan Guru Pemandu MGMP Matematika SMP Kota
Surakarta.
Dalam penelitian ini suatu butir soal dikatakan valid jika validator
setuju dengan semua kriteria penelaahan yang dibuat oleh peneliti.
2) Uji Konsistensi Internal
Uji konsistensi internal digunakan untuk mengetahui apakah butir
soal tersebut konsisten atau tidak. Konsistensi internal masing-masing
butir dilihat dari korelasi antara skor butir-butir tersebut dengan skor
totalnya.
Untuk menghitung konsistensi internal untuk butir ke-i, digunakan
rumus korelasi moment product dari Karl Pearson sebagai berikut:
60
])([])([
))((2222 YYnXXn
YXXYnrxy
dengan : rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke i
n = banyaknya subjek yang dikenai tes
X = skor untuk butir ke-i
Y = total skor dari subjek
(Budiyono, 2003:65)
Dalam penelitian ini butir soal tes prestasi dikatakan :
- Konsisten jika rxy ≥ 0,3
- Tidak konsisten jika rxy < 0,3
3) Uji Reliabilitas
Instrumen dikatakan reliabel jika dapat memberikan hasil yang
relatif sama pada saat dilakukan pengukuran lagi pada objek yang berbeda
dan waktu yang berlainan. Dalam penelitian ini tes prestasi belajar
matematika yang digunakan adalah pilihan ganda, jadi untuk menghitung
indeks reliabilitas tes digunakan rumus dari Kuder-Richardson (KR-20),
yaitu :
dengan : r11 = indeks reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
pi = proporsi banyaknya subjek yang menjawab benar
2t
ii2
t11
s
qp-s
1-n
nr
61
pada butir ke i
qi = proporsi subyek yang menjawab salah pada butir
ke-i (qi = 1 – pi)
st2 = variansi total
(Budiyono, 2003:69)
Hasil perhitungan dari uji reliabilitas diinterprestasikan sebagai berikut :
Tabel 5. Hasil perhitungan dari uji reliabilitas
Besarnya nilai r11 Interpretasi
0,800 < r11 ≤ 1,00 Tinggi
0,600 < r11 ≤ 0,800 Cukup
0,400 < r11 ≤ 0,600 Agak rendah
0,200 < r11 ≤ 0,400 Rendah
0,000 < r11 ≤ 0,200 Sangat rendah
(Suharsimi Arikunto, 2005:258)
Dalam penelitian ini suatu instrumen dikatakan reliabel jika r11
termasuk dalam interpretasi cukup maupun tinggi, yaitu r11 > 0,6
4) Derajat Kesukaran Butir Soal
Derajat kesukaran butir soal pada penelitian ini dilakukan dengan
melihat indeks kesukaran item/butir soal yang diperoleh dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Du Bois, yaitu :
N
NP p
di mana :
62
P = Proportion = proporsi = proporsa = difficulty index = angka
indeks kesukaran item
pN = Banyaknya peserta tes yang dapat menjawab benar pada butir
soal yang bersangkutan
N = Jumlah peserta tes/testee
(Anas Sudijono, 1998:372)
Sedangkan cara memberikan penafsiran (interpretasi) terhadap
angka indeks kesukaran item, Robert L.Thorndike dan Elizabeth Hagen
dalam bukunya yang berjudul Measurement and Evaluation in Psychology
and Education dalam Anas Sudijono (1998:372) mengemukakan sebagai
berikut :
Tabel 6. Interpretasi Indeks Kesukaran Soal (P)
Besarnya P Interpretasi
< 0,30
0,30 P 0,70
> 0,70
Sukar
Cukup
Mudah
5) Daya Pembeda Butir Soal
Untuk mengetahui daya pembeda dari tiap butir soal pada
penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung besar kecilnya angka
indeks diskriminan / pembeda butir soal, yaitu dengan menggunakan
rumus :
BA PPD atau LH PPD
63
di mana :
D = Angka indeks diskriminasi item (Discriminatory Power)
AP atau HP = Proporsi testee kelompok atas yang dapat menjawab
benar item yang dimaksud, dengan rumus :
A
AHA J
BPP
di mana :
AB = Banyaknya testee kelompok atas yang menjawab benar
pada butir soal yang dimaksud
AJ = Jumlah testee kelompok atas
BP atau LP = Proporsi testee kelompok bawah yang dapat menjawab
benar item yang dimaksud, dengan rumus :
B
BLB J
BPP
di mana :
BB = Banyaknya testee kelompok bawah yang menjawab
benar pada butir soal yang dimaksud
BJ = Jumlah testee kelompok bawah
(Anas Sudijono 1998:389-390)
Sedangkan klasifikasi besarnya angka indeks diskriminasi item adalah
sebagai berikut :
64
Tabel 7. Interpretasi Daya Beda Soal (D)
Besarnya D Klasifikasi
Negatif
0,00 – 0,20
0,21 – 0,40
0,41 – 0,70
0,71 – 1,00
Jelek Sekali (JS)
Jelek (J)
Cukup(C)
Baik (B)
Baik Sekali (BS)
b. Instrumen Angket
1) Validitas konstruk
Angket motivasi belajar siswa dikatakan mempunyai validitas
konstruk jika memenuhi :
a) Butir-butir angket sudah sesuai dengan kisi-kisi angket
b) Kesesuaian kalimat dengan Ejaan Yang Disempurnakan
c) Kalimat pada butir-butir angket merupakan kalimat yang mudah
dipahami oleh siswa sebagai responden
d) Ketepatan dan kejelasan perumusan petunjuk pengisian angket
e) Kalimat pada butir angket tidak menimbulkan pengertian ganda
f) Butir angket tidak memerlukan pengetahuan lain dalam menjawab
Untuk menilai apakah suatu instrumen angket mempunyai validitas
konstruk tinggi atau tidak biasanya dilakukan melalui expert
judgement atau penelitian yang dilakukan oleh para pakar dan semua
kriteria penelaahan instrumen angket harus disetujui oleh validator.
65
2) Uji Konsistensi Internal
Uji konsistensi internal digunakan untuk mengetahui apakah butir
soal tersebut konsisten atau tidak. Konsistensi internal masing-masing
butir dilihat dari korelasi antara skor butir-butir tersebut dengan skor
totalnya.
Untuk menghitung konsistensi internal untuk butir ke-i, digunakan
rumus korelasi moment product dari Karl Pearson sebagai berikut.
])([])([
))((2222 YYnXXn
YXXYnrxy
dengan : rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke i
n = banyaknya subjek yang dikenai tes
X = skor untuk butir ke-i
Y = total skor dari subjek
(Budiyono, 2003:65)
Dalam penelitian ini butir soal tes prestasi dikatakan :
- Konsisten jika rxy ≥ 0,3
- Tidak konsisten jika rxy < 0,3
3) Uji reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal pada
angket reliabel atau tidak, dengan menggunakan teknik Alpha.
Suharsini Arikunto (2002: 171) berpendapat bahwa, “Rumus Alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1
66
dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian”. Adapun rumus Alpha
adalah :
2
2
11 11 t
i
s
s
n
nr
Dengan :
r11 = indeks reliabilitas instrumen
n = banyaknya butir instrumen
si2 = variansi butir ke-i, i = 1, 2, 3, ..., k (k n)
st2 = variansi skor-skor yang diperoleh subyek uji coba
Hasil perhitungan dari uji reliabilitas diinterprestasikan sebagai berikut :
Tabel 8. Hasil perhitungan dari uji reliabilitas
Besarnya nilai r11 Interpretasi
0,800 < r11 ≤ 1,00 Tinggi
0,600 < r11 ≤ 0,800 Cukup
0,400 < r11 ≤ 0,600 Agak rendah
0,200 < r11 ≤ 0,400 Rendah
0,000 < r11 ≤ 0,200 Sangat rendah
(Suharsimi Arikunto, 2005:258)
Dalam penelitian ini suatu instrumen dikatakan reliabel jika r11
termasuk dalam interpretasi cukup maupun tinggi, yaitu r11 > 0,6.
67
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian
ini, untuk uji normalitas digunakan metode Lilliefors. Adapun prosedur
ujinya adalah sebagai berikut :
1) Menentukan Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi normal
2) Tingkat signifikansi :
α = 0,05
3) Statistik uji
L = maks|F(zi) – S(zi)|
dengan :
F(zi) = P(Z ≤ zi)
Z ~ N (0,1)
S(zi) = Proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh cacah zi
s
XXz i
i
dengan:
Xi = nilai sampel
zi = skor standar untuk Xi
68
s = standar deviasi sampel
X = rataan sampel
4) Daerah Kritik
DK = {L|L > Lα.n}
L > Lα.n yang diperoleh dari tabel Lilliefors pada tingkat signifikan α
dan derajad kebebasan n (ukuran sampel).
5) Keputusan Uji
(Budiyono, 2004:170)
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah populasi penelitian
mempunyai variansi yang sama atau tidak. Dalam penelitian ini, uji
homogenitasnya menggunakan metode Bartlett dengan statistik uji chi
kuadrat. Adapun prosedur ujinya adalah sebagai berikut :
1) Hipotesis
2) Tingkat signifikansi
α = 0,05
3) Statistik Uji
dengan
χ² ~ χ² (k-1)
DK.LjikaditerimaHatau DK Ljikaditolak H 00
homogen) tidak populasi-(populasisama variansisemua tidak :H
homogen)populasi-(populasi..... :H
1
222
210 k
)slogf-RKG log(fc
2,203χ
k
1
2jj
j
2
c
303,2
69
k = banyaknya populasi = banyaknya sampel
f = derajat kebebasan untuk RKG = N – k
fj = derajat kebebasan untuk sj2
= nj – 1
j = 1 , 2 , ... , k
N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)
nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j
4) Daerah Kritik
DK = { χ² | χ² > χ²α;k-1}
Untuk beberapa α dan (k-1), nilai χ²α;k-1 dapat dilihat pada tabel nilai
chi kuadrat dengan derajat kebebasan (k-1)
Gambar 1. Grafik Distribusi Chi Kuadrat
1;2
k
2jj
j
2
j2j s1n
n
X-XSSj
fj
SSjgalat kuadrat rataan RKG
fj
1-
fj
1
1)-3(k
11c
H0 ditolak
H0 diterima
Luas = α
DKDP
70
5) Keputusan Uji
(Budiyono, 2004:170)
2. Uji Keseimbangan
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok (kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol) dalam keadaan seimbang atau tidak.
Dengan kata lain, uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan rataan yang berarti atau tidak dari kedua sampel penelitian. Untuk
keperluan tersebut digunakan uji t. Prasyarat untuk dapat menggunakan uji t
adalah normal dan homogen. Prosedur uji t sebagai berikut :
a. Hipotesis
Ho : µ1 = µ2 (kedua kelompok berasal dari dua populasi yang
berkemampuan awal sama)
H1 : µ1 ≠ µ2 (kedua kelompok tidak berasal dari dua populasi yang
berkemampuan awal sama)
b. Tingkat signifikansi : α = 0,05
c. Statistik Uji
21p
021
n
1
n
1s
XXt
d
t = t hitung ; t ~ (n1 + n2 – 2)
1x = rata-rata nilai ulangan matematika pada Bab I kelompok
2nn
1n1-nsdengan
21
222
211
p
ss
DKχjikaditerimaHatau DK χjikaditolak H 20
20
71
eksperimen
2x = rata – rata nilai ulangan matematika pada Bab I kelompok
kontrol
sp = simpangan baku rata-rata
21s = variansi kelompok eksperimen
22s = variansi kelompok kontrol
n1 = jumlah siswa kelompok eksperimen
n2 = jumlah siswa kelompok kontrol
d. Daerah Kritik
DK = { t | t < -tα/2, v atau t > tα/2, v }, dengan v = n1 + n2 – 2
Gambar 2. Grafik Distribusi Normal
e. Keputusan Uji
H0 ditolak bila t DK atau H0 diterima bila t DK.
(Budiyono, 2004:151)
2/t 2/t
H0 ditolakH0 ditolak
H0 diterima
Luas = α/2Luas = α/2
0 DKDK DP
72
3. Uji Hipotesis Penelitian
a. Tahap 1 (Uji Anava Dua Jalan Sel Tak Sama)
Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 2 x 3
dengan sel tak sama dengan model sebagai berikut :
ijkijjiijkx
dengan :
xijk = data amatan ke k pada baris ke i dan kolom ke j
= rerata dari seluruh data amatan ( rerata besar , grand mean )
i = efek baris ke i pada variabel terikat
j = efek kolom ke j pada variabel terikat
ij = kombinasi efek baris ke i dan kolom ke j pada variabel terikat
ijk = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya yang
berdistribusi normal dengan rataan 0.
i = 1, 2 dengan 1 = pembelajaran dengan pendekatan kontrak
2 = pembelajaran tanpa pendekatan kontrak
j = 1, 2, 3 dengan 1 = motivasi belajar tinggi
2 = motivasi belajar sedang
3 = motivasi belajar rendah
( Budiyono 2004: 228)
1) Hipotesis.
H0A : i = 0 untuk setiap i = 1, 2 (tidak ada perbedaan efek antar
baris terhadap variabel terikat )
73
H1A : paling sedikit ada satu i yang tidak nol
ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat
H0B : j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3 (tidak ada perbedaan efek
antar kolom terhadap variabel terikat)
H1B : paling sedikit ada satu j ( ada perbedaan efek antar kolom
terhadap veriabel terikat)
H0AB : ( )ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 ( tidak ada
interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat )
H1AB : paling sedikit ada satu ( )ij yang tidak nol ( ada interaksi
baris dan kolom terhadap variabel terikat )
2) Komputasi
a) Notasi dan Tata Letak Data
Tabel 9. Data amatan, rataan dan jumlah kuadrat deviasi
Kemampuan Awal Siswa
b1 b2 b3
a1 n11
11x
11x 2
11xC11
SS11
n12
12x
12x 2
12xC12
SS12
n13
13x
13x 2
13xC13
SS13
Pendekatan
Pembelajaran a2 n21
21x
21x 2
21xC21
SS21
n22
22x
22x 2
22xC22
SS22
n23
23x
23x 2
23x
C23
SS23
74
Dengan
ij
ijij n
xC
2 ; CxSS ijijij
2
Tabel 10. Rataan dan jumlah rataan
Faktor B
Faktor A
b1 b2 b3 Total
a1 11X 12X 13X A1
a2 21X 22X 23X A2
Total B1 B2 B3 G
Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama didefinisikan
notasi – notasi sebagai berikut
nij = banyaknya data amatan pada sel ij
hn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =ij ijn
pq1
ij
ijnN = banyaknya seluruh data amatan
k ijk
kijk
ijkij n
XXSS
2
2 = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada
sel ij
ijAB rataan pada sel ij
j
iji ABA jumlah rataan pada baris ke i
i
ijj ABB jumlah rataan pada kolom ke j
75
ij
ijABG jumlah rataan semua sel
b) Komponen jumlah kuadrat
Didefinisikan
pq
G1
2
j
2j
pB
4
ij
ijSS2 ij
ijAB2
5
i
2i
qA3
c) Jumlah Kuadrat (JK)
13nJKA h
14nJKB h
4351nJKAB h
)2(JKG
JKGJKABJKBJKAJKA
d) Derajat kebebasan (dk)
dkA = p – 1 dkB = q – 1
dkAB = (p – 1)(q – 1 ) dkG = N – pq
dkT = N – 1
e) Rataan Kuadrat ( RK )
dkA
JKARKA
dkB
JKBRKB
dkAB
JKABRKAB
dkG
JKGRKG
76
3) Statistik uji
Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah:
a) Untuk H0A adalah RKG
RKAFA yang merupakan nilai dari variabel
random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p – 1 dan
N – pq
b) Untuk H0B adalah RKG
RKBFB yang merupakan nilai dari variabel
random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q – 1 dan
N – pq
c) Untuk H0AB adalah RKG
RKABFAB yang merupakan nilai dari
variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan
(p – 1)( q – 1) dan N – pq
4) Daerah kritik
Untuk masing – masing nilai F di atas daerah kritiknya adalah :
a) Daerah kritik untuk FA adalah DK = {FA|FA > Fα, p-1, n-pq}
b) Daerah kritik untuk FB adalah DK = {FB|FB > Fα, q-1, n-pq}
c) Daerah kritik untuk Fab adalah DK = {FAB|FAB > Fα, (p-1)(q-1), n-pq}
5) Keputusan uji
H0 ditolak bila F0bs DK
77
6) Rangkuman analisis variansi
Tabel 11. Rangkuman Analisis Variansi
Sumber JK DK RK Fobs F
Baris
Kolom
Interaksi
AB
Galat ( G )
JKA
JKB
JKAB
JKG
P – 1
q – 1
(p –1)(q -1)
N - pq
RKA
RKB
RKAB
RKG
FA
FB
FAB
-
F*
F*
F*
Total JKT N – 1 - - -
( Budiyono, 2004:213 )
b. Tahap 2 (Uji Komparasi Ganda)
Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, setiap pasangan
kolom dan setiap pasangan sel dilakukan uji komparasi ganda dengan
menggunakan metode Scheffe.
Uji komparasi ganda dilakukan apabila H0 ditolak dan variabel bebas dari
H0 yang ditolak tersebut terdiri atas tiga kategori. Jika H0 ditolak tetapi
variabel bebas dari H0 yang ditolak tersebut terdiri atas dua kategori untuk
melihat perbedaan pengaruh antara kedua kategori mengikuti perbedaan
rataannya. Uji komparasi juga perlu dilakukan apabila terdapat interaksi
antara kedua variabel bebas.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan uji Scheffe adalah sebagai
berikut.
1) Identifikasi semua pasangan komparasi yang ada
78
2) Menentukan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi
3) Menentukan tingkat signifikansi
4) Mencari harga statistik uji F antara lain :
a) Komparasi Rataan Antar Kolom
Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar kolom adalah :
j
ji
n
XX
..i
2.
-.j.i1
n
1RKG
.F
dengan
F.i – .j = rataan Fobs pada perbandingan kolom ke i dan kolom ke j
iX . = rataan pada kolom ke-i
jX . = rataan pada kolom ke-j
RKG = rataan kuadrat galat yang diperoleh dari perhitungan
analisa varian
n.i = ukuran sample kolom ke-i
n.j = ukuran sample kolom ke-j
sedangkan daerah kritik untuk uji itu adalah
pq-N1,-p;-.j.i-.j.i F)1(FFDK q
b) Komparasi Rataan Antar Sel Pada Baris yang sama
Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama
adalah :
79
kj
kjij XX
n
1
n
1RKG
F
ij
2
kj-ij
dengan :
Fij – kj = rataan Fobs pada perbandingan rataan pada sel ij dan
rataan pada sel kj
ijX = rataan pada sel ij
kjX = rataan pada sel kj
RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan
analisis variansi
nij = ukuran sel ij
nkj = ukuran sel kj
sedangkan daerah kritik untuk uji itu adalah
pq-N1,-pq;kj-ijkj-ij F)1(FFDK pq
c) Komparasi Rataan Antar Sel Pada Kolom Yang Sama
Uji Scheffe untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang
sama adalah :
ik
ikij XX
n
1
n
1RKG
F
ij
2
ik-ij
dengan :
Fij – kj = rataan Fobs pada perbandingan rataan pada sel ij dan
rataan pada sel kj
80
ijX = rataan pada sel ij
kjX = rataan pada sel kj
RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan
analisis variansi
nij = ukuran sel ij
nkj = ukuran sel kj
sedangkan daerah kritik untuk uji itu adalah
pq-N1,-pq;ik-ijik-ij F)1(FFDK pq
5) Menentukan keputusan uji untuk setiap pasangan komparasi rerata
6) Menyusun rangkuman analisis
(Budiyono, 2004:213-215)
81
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab IV ini akan disajikan tentang hasil penelitian yang telah
dilaksanakan. Adapun hasil penelitian yang akan disajikan adalah hasil uji coba
instrumen, deskripsi data, pengujian syarat analisis, pengujian hipotesis dan
pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Uji Coba Instrumen
Instrumen penelitian yang berupa tes hasil belajar matematika pokok
bahasan statistika serta angket motivasi belajar, sebelum digunakan untuk
pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji validitas isi (untuk tes prestasi),
validitas konstruk (untuk angket) kemudian diujicobakan kepada 60 siswa kelas
IX SMP Widya Wacana I Surakarta yang selanjutnya dilakukan uji reliabilitas dan
analisis butir soal.
Dari uji validitas isi dan konstruk diperoleh hasil bahwa berdasarkan
penilaian dari konsultan MGMP matematika Jawa Tengah untuk wilayah
Surakarta yaitu Endang Mangularsih, S.Pd, M.M., M.Pd. dan penilaian dari guru
senior matematika yaitu Dra. Endang Juaidah menyatakan validitas isi / konstruk
dari instrumen penelitian yang berupa tes prestasi matematika pokok bahasan
statistika berbentuk pilihan ganda sejumlah 35 butir soal serta angket motivasi
belajar berbentuk pilihan ganda sejumlah 35 butir soal telah dipenuhi karena
adanya kesesuaian antara kisi-kisi yang dibuat (Lampiran 3 dan 7) dengan butir
soal yang dipakai (Lampiran 4 dan 8).
81
82
Uji coba instrumen dikenakan pada tes prestasi belajar matematika pada
pokok bahasan statistika dan angket motivasi belajar siswa. Pada uji coba tes
prestasi belajar matematika pada pokok bahasan statistika diuji tentang
konsistensi, reliabilitas, indeks kesukaran dan daya beda. Hasil uji coba instrumen
tes prestasi belajar matematika pada pokok bahasan statistika untuk uji konsistensi
adalah tes yang terdiri dari 35 item soal, hasilnya 32 item soal konsisten dan 3
item soal tidak konsisten. Adapun soal yang tidak konsisten adalah item soal
nomor 5, 17, dan 29. Untuk uji reliabilitasnya diperoleh indeks reliabilitasnya
sebesar 0,8613 yang berarti bahwa instrumen tes prestasi belajar matematika
dianggap tinggi. Sedangkan untuk mengetahui tingkat kesukaran pada soal tes
prestasi belajar digunakan indeks kesukaran. Berdasarkan indeks kesukaran dapat
dilihat bahwa semua soal dianggap baik karena mempunyai indeks kesukaran
antara 0,30 – 0,70. Untuk soal-soal yang dianggap tidak efektif untuk digunakan
dalam tes dapat dilihat dari indeks daya beda. Berdasarkan indeks daya beda,
nampak bahwa item soal nomor 5, 17, dan 29 adalah tidak efektif digunakan
dalam tes, karena mempunyai indeks daya beda dibawah 0,20. Jadi jumlah soal
yang dapat digunakan ada 32 item soal. Dengan mempertimbangkan waktu untuk
tes prestasi, diperlukan 30 item soal, maka item yang indeks daya bedanya kecil
dibuang, sebab pada soal-soal yang lain indikator yang diperlukan untuk tes
prestasi sudah terwakili. Untuk perhitungan selengkapnya disajikan pada
Lampiran 11.
Pada uji coba instrumen angket motivasi belajar siswa diuji tentang
konsistensi dan reliabilitasnya. Angket motivasi belajar siswa terdiri dari 35 item
83
soal, hasilnya 31 item soal konsisten dan 4 item soal tidak konsisten. Adapun soal
yang tidak konsisten adalah soal nomor 27, 29, 31, dan 34. Adapun item angket
motivasi belajar yang digunakan adalah 30 item soal sehingga ada 1 item soal
yang tidak digunakan, namun demikian sudah terwakili oleh item soal yang
digunakan. Sedangkan hasil uji reliabilitas diperoleh indeks reliabilitas sebesar
0,9215 yang berarti bahwa instrumen angket motivasi belajar dianggap baik.
Untuk perhitungan selengkapnya disajikan pada Lampiran 6.
B. Deskripsi Data
Data yang diperoleh dari eksperimen ini adalah data hasil tes prestasi
belajar matematika dan data motivasi belajar matematika. Sampel yang diambil
sebanyak 230 siswa yang terbagi : 115 siswa kelompok eksperimen dan 115 siswa
kelompok kontrol. Sampel untuk kelompok eksperimen adalah siswa kelas IXA
SMP Bintang Laut, siswa kelas IXB SMP Regina Pacis, siswa kelas IXB SMP
Kristen I dengan jumlah total 115 siswa. Sedang untuk kelompok kontrol adalah
siswa kelas IXB SMP Bintang Laut, siswa kelas IXD SMP Regina Pacis, siswa
kelas IXA SMP Kristen I dengan jumlah total 115 siswa. Sampel untuk kelompok
try out adalah siswa kelas IXA SMP Widya Wacana I untuk kelompok
eksperimen sebanyak 32 siswa dan siswa kelas IXB SMP Widya Wacana I untuk
kelompok kontrol sebanyak 28 siswa.
Guna memperoleh gambaran tiap data dapat dilihat deskripsi data masing-
masing variabel sebagai berikut :
84
1. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika
Data ini diambil setelah proses pembelajaran selesai dilakukan dengan
menggunakan soal tes yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data
hasil tes prestasi belajar statistika diperoleh sebanyak (N) = 230 dengan nilai
data terendah (XR) = 40, data tertinggi (XT) = 100, sedangkan rata-rata (
X ) =
72,38, median (Me) = 73, modus (Mo) = 70, standart deviasi (s) = 12,63.
penyajian data secara bergolong ke dalam interval kelas dengan range ( R ) =
60, banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log N = 8,79 ≈ 9, dan lebar kelas ( i ) = k
R =
6,67. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 25.
Gambar histogram dan poligon dari data ini dapat dilihat sebagai
berikut:
F r
e k
u e
n s
i
Nilai PrestasiGambar 3. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan
statistika
85
2. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika Pada
Kelompok Eksperimen (Pendekatan Kontrak Pembelajaran)
Data ini diambil setelah proses pembelajaran selesai dilakukan dengan
menggunakan soal tes yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data
hasil tes prestasi belajar statistika pada kelompok eksperimen diperoleh
sebanyak (N) = 115 dengan nilai data terendah (XR) = 50, data tertinggi (XT)
= 100, sedangkan rata-rata (
X ) = 77,19, modus (Mo) = 80, median (Me) = 77,
standart deviasi (s) = 11,39. Penyajian data secara bergolong ke dalam interval
kelas dengan range ( R ) = 50, banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log N = 7,80 ≈ 8,
dan lebar kelas ( i ) = k
R = 6,25. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam
Lampiran 26.
Gambar histogram dan poligon dari data ini dapat dilihat sebagai
berikut:
F r
e k
u e
n s
i
Nilai PrestasiGambar 4. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan
statistika pada kelompok eksperimen
86
3. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika Pada
Kelompok Kontrol (Tanpa Pendekatan Kontrak Pembelajaran)
Data ini diambil setelah proses pembelajaran selesai dilakukan dengan
menggunakan soal tes yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data
hasil tes prestasi belajar statistika pada kelompok kontrol diperoleh sebanyak
(N) = 115 dengan nilai data terendah (XR) = 40, data tertinggi (XT) = 93, rata-
rata (
X ) = 67,57, modus (Mo) = 70, median (Me) = 67, standart deviasi (s) =
11,99 Penyajian data secara bergolong ke dalam interval kelas dengan range (
R ) = 53, banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log N = 7,80 ≈ 8, dan lebar kelas ( I ) =
k
R = 6,67. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 27.
Gambar histogram dan poligon dari data ini dapat dilihat sebagai
berikut:
F r
e k
u e
n s
i
Nilai PrestasiGambar 5. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan
statistika pada kelompok kontrol
87
4. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika Pada Siswa
Yang Mempunyai Motivasi Belajar Tinggi
Data ini diambil setelah proses pembelajaran selesai dilakukan dengan
menggunakan soal tes yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data hasil
tes prestasi belajar statistika pada siswa yang mempunyai motivasi tinggi
diperoleh sebanyak (N) = 62 dengan nilai data terendah (XR) = 60, data
tertinggi (XT) = 100, rata-rata (
X ) = 81,67, modus (Mo) = 80, median (Me) =
83, standart deviasi (s) = 9,91. Penyajian data secara bergolong ke dalam
interval kelas dengan range ( R ) = 40, banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log N = 6,91
≈ 7, dan lebar kelas ( i ) = k
R = 5,71. Perhitungan selengkapnya disajikan
dalam Lampiran 28.
Gambar histogram dan poligon dari data ini dapat dilihat sebagai
berikut:
F r
e k
u e
n s
i
Nilai PrestasiGambar 6. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan
statistika pada siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi
88
5. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika Pada Siswa
Yang Mempunyai Motivasi Belajar Sedang
Data ini diambil setelah proses pembelajaran selesai dilakukan dengan
menggunakan soal tes yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data hasil
tes prestasi belajar statistika pada siswa yang mempunyai motivasi sedang
diperoleh sebanyak (N) = 101 dengan nilai data terendah (XR) = 50, data
tertinggi (XT) = 97, rata-rata (
X ) = 72,90, modus (Mo) = 70, median (Me) =
73, standart deviasi (s) = 10,16 Penyajian data secara bergolong ke dalam
interval kelas dengan range ( R ) = 47, banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log N = 7,61
≈ 8, dan lebar kelas ( i ) = k
R = 5,83. Perhitungan selengkapnya disajikan
dalam Lampiran 29.
Gambar histogram dan poligon dari data ini dapat dilihat sebagai
berikut:
F r
e k
u e
n s
i
Nilai PrestasiGambar 7. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan
statistika pada siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang
89
6. Data Hasil Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika Pada Siswa
Yang Mempunyai Motivasi Belajar Rendah
Data ini diambil setelah proses pembelajaran selesai dilakukan dengan
menggunakan soal tes yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya. Data hasil
tes prestasi belajar statistika pada siswa yang mempunyai motivasi rendah
diperoleh sebanyak (N) = 67 dengan nilai data terendah (XR) = 40, data
tertinggi (XT) = 90, rata-rata (
X ) = 62,90, modus (Mo) = 57, median (Me) =
63, standart deviasi (s) = 11,77. Penyajian data secara bergolong ke dalam
interval kelas dengan range ( R ) = 50, banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log N = 7,03
≈ 7, dan lebar kelas ( i ) = k
R = 7,14. Perhitungan selengkapnya disajikan
dalam Lampiran 30.
Gambar histogram dan poligon dari data ini dapat dilihat sebagai
berikut:
F r
e k
u e
n s
i
Nilai PrestasiGambar 8. Histogram dan poligon prestasi belajar pokok bahasan
statistika pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah
90
7. Data Motivasi Siswa Pada Statistika
Data Motivasi siswa pada statistika diambil dengan menggunakan
angket yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya, waktu pengambilannya
saat mengadakan eksperimen. Berdasarkan skor angket siswa dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang
dan rendah. Siswa yang memperoleh skor
X + 0,5 s ke atas (
X : rata-rata skor
dan s : standart deviasi ) masuk pada kelompok siswa yang mempunyai
motivasi belajar tinggi, antara
X + 0,5 s sampai
X - 0,5 s masuk pada
kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang dan
X - 0,5 s ke
bawah masuk pada motivasi belajar rendah. Perhitungan untuk siswa yang
nilainya ≥ 121,9006 masuk pada kelompok motivasi belajar tinggi, data
dengan nilai antara 63,4994 dan 121,9006 masuk dalam kelompok sedang,
sedangkan data dengan nilai ≤ 63,4994 dalam kelompok rendah.
Data motivasi siswa pada statistika diperoleh sebanyak ( N ) = 230
dengan data terendah ( XR ) = 40, data tertinggi (XT) = 140, dengan range ( R )
= 100, banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log N = 8,79 ≈ 9, dan lebar kelas ( i ) = k
R =
11,11. Data tersebut bila disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi akan
diperoleh rata-rata (
X ) = 92,70, median (Me) = 92,5, modus (Mo) = 107,
standart deviasi (s) = 29,20. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam
Lampiran 31.
91
Gambar histogram dan poligon dari data ini dapat dilihat sebagai
berikut:F
r e
k u
e n
s i
Nilai MotivasiGambar 9. Histogram dan poligon motivasi belajar siswa pada pokok
bahasan statistika
C. Hasil Analisa Data
1. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan (uji beda rata-rata) dilakukan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak,
sebelum masing-masing mendapat perlakuan. Dengan kata lain secara statistik uji
92
ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan mean yang berarti
(signifikan) dari dua sampel yang independen. Data yang dipakai adalah data
dokumentasi nilai ulangan matematika sebelumnya untuk masing-masing
kelompok data. Statistik uji yang digunakan adalah uji t.
Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 0,2794 dimana nilai ini masuk
dalam kriteria bahwa H0 diterima dengan DK = {t | t < -tα/2; v atau t > tα/2; v}
dimana DK = {t | t < -1,960 atau t > 1,960}, sehingga diperoleh t DK. Dengan
demikian rata-rata antara kedua kelompok data dapat dikatakan seimbang pada
taraf signifikan 0,05. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 35.
Uji normalitas untuk prasyarat uji keseimbangan mencakup uji untuk
prestasi belajar dari:
1. Kelompok siswa untuk eksperimen
Dari hasil perhitungan dengan jumlah 115 siswa, diperoleh Lhitung = 0,0612;
sedangkan harga Ltabel = 0,0826. Hasil uji normalitas tersebut, nampak bahwa
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal taraf signifikan 0,05. Hal
ini nampak pada harga semua Lhitung < harga Ltabel. Perhitungan selengkapnya
disajikan dalam Lampiran 32.
2. Kelompok siswa untuk kontrol
Dari hasil perhitungan dengan jumlah 115 siswa, diperoleh Lhitung = 0,0806;
sedangkan harga Ltabel = 0,0826. Hasil uji normalitas tersebut, nampak bahwa
data berasal dari populasi yang berdistribusi normal taraf signifikan 0,05. Hal
ini nampak pada harga semua Lhitung < harga Ltabel. Perhitungan selengkapnya
disajikan dalam Lampiran 33.
93
Uji homogenitas untuk prasyarat uji keseimbangan dengan pendekatan
Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat, diperoleh χ2hitung = 0,051 < χ2
tabel = 3,841;
sehingga H0 tidak ditolak pada taraf signifikansi 0,05; berarti varian-variannya
homogen. Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 34.
2. Uji Persyaratan Analisis
Uji persyaratan analisa meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
normalitas menggunakan uji Lillefors dan uji homogenitas menggunakan metode
Bartlett dengan statistik uji chi kuadrat.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas nilai prestasi belajar statistika mencakup uji untuk prestasi
belajar dari :
1) Kelompok siswa yang pembelajarannya menggunakan pendekatan kontrak
pembelajaran.
2) Kelompok siswa yang pembelajarannya tanpa menggunakan pendekatan
kontrak pembelajaran.
3) Kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi.
4) Kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang.
5) Kelompok siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah.
Rangkuman hasil uji normalitas disajikan dalam tabel berikut ini:
94
Tabel 12. Rangkuman Uji Normalitas Nilai Prestasi Belajar Statistika
dengan Uji Lilliefors
No Kelompok Lhitung Banyak
data
Ltabel Keputusan
Uji
Keterangan
1. Prestasi belajar
statistika dengan
kontrak
pembelajaran
0,0693 115 0,0826 Tidak
ditolak
Normal
2. Prestasi belajar
statistika tanpa
kontrak
pembelajaran
0,0693 115 0,0826 Tidak
ditolak
Normal
3. Prestasi belajar
statistika motivasi
tinggi
0,0660 62 0,1125 Tidak
ditolak
Normal
4. Prestasi belajar
statistika motivasi
sedang
0,0794 101 0,0882 Tidak
ditolak
Normal
5. Prestasi belajar
statistika dengan
motivasi rendah
0,0912 67 0,1082 Tidak
ditolak
Normal
95
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 36, 37, 38, 39,
dan 40. Dari hasil uji normalitas tersebut, nampak bahwa data dari masing-
masing variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hal ini
nampak pada harga semua Lhitung < harga Ltabel.
b. Uji Homogenitas
Uji kesamaan variansi (homogenitas) prestasi belajar matematika terhadap ada
tidaknya pendekatan kontrak pembelajaran dengan metode Bartlett
menggunakan statistik uji Chi Kuadrat, diperoleh χ2hitung = 0,2972 < χ2
tabel =
3,841 , sehingga Ho tidak ditolak pada taraf signifikansi 0,05 berarti varian-
variannya homogen. Sedangkan uji kesamaan variansi (homogenitas) prestasi
belajar matematika terhadap pengaruh motivasi belajar siswa terhadap pokok
bahasan statistika dengan pendekatan Bartlett dengan statistik uji Chi Kuadrat,
diperoleh χ2hitung = 2,413 < χ2
tabel = 5,991 , sehingga Ho tidak ditolak pada
taraf signifikansi 0,05 berarti varian-variannya homogen. Perhitungan
selengkapnya disajikan dalam Lampiran 41 dan 42.
3. Hasil Uji Hipotesis
Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan dengan sel tidak sama dan
taraf signifikan (α ) = 0,05 dapat dilihat pada tabel rangkuman data sel dan Tabel
rangkuman analisis variansi yang disajikan dalam Tabel 13 dan 14. Perhitungan
selengkapnya disajikan dalam Lampiran 43.
96
Tabel 13. Rangkuman Data Sel
( b )
Motivasi Siswa pada statistika
Tinggi (b1) Sedang (b2) Rendah (b3)
N 28 51 36
∑X 2460 3903 2513
X 87,86 76,54 69,81
∑X2 217533,33 303344,4 179088,89
C 216128,57 298745,3 175467,9
Pendekatan
Pembelajaran dengan
kontrak (a1)
SS 1404,7619 4599,129 3620,9877
N 34 50 31
∑X 2603 3460 1707
X 76,57 69,20 55,05
∑X2 201966,67 243800 95600
C 199333,66 239432 93958,423
Pendekatan
Konvensional (a2)
SS 2633,0065 4368 1641,5771
C =
X ∑ X , SS = ∑X2 – C
97
Tabel 14. Rangkuman Analisis Variansi
Sumber Variansi JK Db RK Fhitung Ftabel Keputusan
Uji
Kontrak
Pembelajaran
Statistika
6764,547 1 6764,547 82,948 3,84 Ditolak
Motivasi Belajar
Statistika14259,463 2 7129,732 87,426 3 Ditolak
Interaksi antara
Kontrak
Pembelajaran
Statistika dengan
Motivasi Belajar
Statistika
456,442 2 228,221 2,798 3 Diterima
Galat 18267,462 224 81,551
Total 39794,073 219
Berdasarkan hasil analisa variansi seperti disajikan pada rangkuman di atas
dapat disimpulkan bahwa:
a. Pada baris utama A (Pendekatan pembelajaran), harga statistik uji FA =
82,948 dan F(0,05;1;224) = 3,84, ternyata FA > Ftabel dengan demikian H0A
ditolak. Hal ini berarti prestasi belajar siswa dengan pembelajaran yang
98
menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dibandingkan
dengan prestasi belajar siswa tanpa pendekatan kontrak pembelajaran.
b. Pada kolom utama B (motivasi belajar siswa), harga statisti uji FB = 87,426
dan F(0,05;2;224) = 3,00, ternyata FB > Ftabel dengan demikian H0B ditolak. Hal
ini berarti prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar
tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik
daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah.
c. Pada interaksi AB (pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa),
statistik uji FAB = 2,798 dan F(0,05;2;224) = 3,00, ternyata FAB < Ftabel sehingga
H0AB diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara pendekatan
pembelajaran matematika dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi
belajar matematika pada pokok bahasan statistika.
4. Hasil Uji Komparasi Ganda
Karena H0A ditolak maka untuk melacak perbedaan rerata antar dua baris
tersebut cukup dilihat dari nilai rerata pada baris pertama maupun baris ke dua,
kemudian dibandingkan mana yang lebih baik. Jadi tidak perlu uji komparasi
ganda pada baris. Sedangkan H0B juga ditolak, dan mengingat ada tiga kolom
maka perlu dilakukan uji komparasi ganda pada kolom dengan menggunakan
pendekatan Scheffe.
99
Rangkuman hasil uji coba komparasi ganda disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 15. Rangkuman Hasil Uji Komparasi Ganda
Komparasi F hitung F tabel Keputusan uji P
µ.1 vs µ.2 36,1692 6,00 H0 Ditolak < 0,05
µ.1 vs µ.3 139,1323 6,00 H0 Ditolak < 0,05
µ.2 vs µ.3 49,4787 6,00 H0 Ditolak < 0,05
Perhitungan selengkapnya disajikan dalam Lampiran 44.
H0 ditolak pada komparasi antar kolom, sehingga dapat disimpulkan
terdapat perbedaan hasil prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki
motivasi belajar tinggi dengan motivasi belajar sedang, terdapat perbedaan hasil
prestasi belajar matematika antara siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi
dengan motivasi belajar rendah, terdapat perbedaan hasil prestasi belajar
matematika antara siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dengan motivasi
belajar rendah.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Prestasi belajar siswa dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dibandingkan dengan
prestasi belajar siswa tanpa pendekatan kontrak pembelajaran
Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama untuk efek
utama A (kontrak pembelajaran) diperoleh FA = 82,948 > F(0,05;1;224) = 3,89. Ini
100
berarti terdapat perbedaan prestasi belajar pokok bahasan statistika antara
siswa yang menggunakan pembelajaran dengan pendekatan kontrak
pembelajaran terhadap siswa yang tidak menggunakan pendekatan kontrak
pembelajaran. Rerata nilai prestasi belajar pada kelompok eksperimen adalah
77,19 dan kelompok kontrol adalah 67,57. Bila dibandingkan antara rerata
nilai prestasi belajar kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol ternyata
rerata nilai prestasi belajar kelompok eksperimen lebih tinggi.
2. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar
tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang
mempunyai motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi
belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih
baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar rendah
Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama untuk efek
utama B (motivasi belajar statistika) diperoleh FB = 87,426 > Ftabel = 3,00. Ini
berarti terdapat perbedaan prestasi belajar statistika pada siswa sebagai akibat
perbedaan tingkat motivasi belajar statistika siswa, yaitu motivasi siswa tinggi,
sedang, dan rendah. Dari hasil uji komparasi ganda dengan pendekatan
Scheffe diperoleh Fhitung = 36,1692 > 2F(0,05;2;228) = 6,00, Fhitung = 139,1323 >
F(0,05;2;228) = 6,00, Fhitung = 49,4787 > 2F(0,05;2;228) = 6,00, yang berarti pula
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan rerata prestasi belajar statistika
sebagai akibat motivasi yang tinggi, sedang dan rendah. Dilihat dari rerata
101
prestasi kelompok siswa dengan tingkat motivasi tinggi, sedang dan rendah
yang mengikuti kontrak pembelajaran statistika masing-masing adalah 87,86 ;
76,54 ; 69,81 , sedangkan rerata prestasi siswa yang tidak mengikuti kontrak
pembelajaran statistika masing-masing adalah : 76,57 ; 69,20 ; 55,05 , maka
dapat disimpulkan Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar tinggi lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa
yang mempunyai motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi
belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik
daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah.
3. Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran matematika
dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada
pokok bahasan statistika
Berdasarkan hasil analisa variansi dengan sel tidak sama untuk efek
utama AB (ada atau tidaknya kontrak pembelajaran dan tingkat motivasi
siswa) diperoleh FAB = 2,798 < F(0,05;1;224) = 3,00, sehingga H0 diterima. Ini
berarti perbedaan prestasi belajar statistika siswa sebagai akibat interaksi
pendekatan kontrak pembelajaran dengan tingkat motivasi siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran
dengan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar pada pokok bahasan
statistika, sehingga prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi tinggi
yang menggunakan pendekatan kontrak maupun tanpa pendekatan kontrak
102
tetap lebih baik dari prestasi belajar matematika siswa dengan motivasi sedang
maupun rendah. Begitu pula prestasi belajar matematika siswa dengan
motivasi sedang yang menggunakan pendekatan kontrak maupun tanpa
pendekatan kontrak tetap lebih baik dari prestasi belajar matematika siswa
yang motivasi belajarnya rendah.
103
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan penelitian, dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Prestasi belajar matematika siswa dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan kontrak pembelajaran lebih baik dari pada prestasi belajar
matematika siswa tanpa pendekatan kontrak pembelajaran.
2. Prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi
lebih baik daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai
motivasi belajar sedang maupun rendah, sedangkan prestasi belajar
matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik
daripada prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai motivasi belajar
rendah.
3. Tidak terdapat interaksi antara pendekatan pembelajaran matematika dengan
motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok
bahasan statistika, sehingga prestasi belajar matematika siswa dengan
motivasi tinggi yang menggunakan pendekatan kontrak maupun tanpa
pendekatan kontrak tetap lebih baik dari prestasi belajar matematika siswa
dengan motivasi sedang maupun rendah. Begitu pula prestasi belajar
matematika siswa dengan motivasi sedang yang menggunakan pendekatan
kontrak maupun tanpa pendekatan kontrak tetap lebih baik dari prestasi belajar
matematika siswa yang motivasi belajarnya rendah.
103
104
B. Implikasi Hasil
Kesimpulan penelitian memberikan implikasi, sebagai berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran bagi
siswa kelas IX semester I masih perlu dioptimalkan. Hal ini perlu dilakukan
mengingat siswa kelas IX SMP masih dalam taraf penyesuaian sehingga
penggunaan pendekatan kontrak pembelajaran dapat memacu siswa untuk
mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan. Di semester 1 ini siswa
kelas IX juga sedang mempersiapkan diri menghadapi UAN, untuk itu perlu
ada dorongan yang mendukung siswa belajar dengan memiliki motivasi
positif. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran
ini menyediakan kesempatan bagi siswa untuk memperoleh prestasi yang baik.
Nasution (1984:68) mengemukakan bahwa Dasar Pembelajaran
dengan sistem kontrak ialah bahwa angka-angka merupakan motivasi utama
bagi siswa untuk belajar. Prestasi yang memuaskan ditunjukkan dengan
angka-angka yang baik, keinginan untuk mencapai prestasi yang memuaskan
inilah yang menumbuhkan motivasi di dalam diri siswa. Di dalam kontrak
pembelajaran ini terdapat persetujuan antara guru dan murid baik individu
atau kelompok sehubungan dengan tugas yang dibuat secara tertulis.
Persetujuan itu meliputi kriteria yang berkaitan dengan: materi yang harus
dikerjakan, bagaimana tugas dikerjakan, waktu untuk mengerjakan tugas,
kaidah penilaian yang disepakati, penghargaan atau hadiah, tindakan atau
akibat bagi yang gagal memenuhi kontrak pembelajaran tersebut.
105
Ketika siswa menandatangani kontrak pembelajaran, siswa mulai
memacu dirinya untuk menyelesaikan dan memahami benar meteri yang
mestinya harus ia kerjakan, kapan, dan bagaimana tugas itu ia kerjakan. Siswa
juga mulai mempunyai target nilai yang harus ia dapatkan dari tugas yang ia
kerjakan. Kontrak pembelajaran ini juga menekankan pada pemberian
penghargaan (reward) bagi siswa yang berhasil menyelesaikan tugasnya tepat
pada waktu dan benar. Dengan reward berupa poin nilai, hadiah (misalnya alat
tulis, gantungan kunci atau stiker) ini, siswa selalu berusaha untuk
mengerjakan tugasnya dengan benar selain itu siswa memperoleh rasa percaya
diri dan penghargaan atas dirinya.
Dengan kontrak pembelajaran ini siswa yang mempunyai motivasi
tinggi akan terpacu untuk meraih nilai matematika yang tinggi, sedangkan
siswa yang mula-mula belum mempunyai motivasi atau motivasi belajarnya
rendah atau sedang pun semakin terpacu untuk mendapatkan nilai matematika
yang tinggi pula seperti teman-temannya.
2. Perlunya motivasi yang tinggi untuk mendapatkan prestasi belajar yang
memuaskan, khususnya pembelajaran matematika. Hal ini mengandung
pengertian bahwa prestasi belajar matematika seseorang siswa sangat
dipengaruhi oleh motivasi belajar siswa tersebut. Prestasi belajar matematika
adalah proses belajar yang dilakukan siswa akan menghasilkan perubahan.
Perubahan itu meliputi bidang aspek pengetahuan, perubahan keterampilan,
nilai dan sikap (W.S. Winkel, 1996: 102). Adanya perubahan itu ditunjukkan
106
dengan mengadakan evaluasi atau tes. Dari hasil evaluasi ini guru bisa
mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar matematika.
Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak hal
diantaranya motivasi belajar. Motivasi merupakan serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha meniadakan
atau mengelak perasaan tidak suka itu. Dengan memiliki motivasi yang tinggi
siswa akan memiliki keinginan untuk mendapatkan nilai bagus dalam
pelajaran matematika, keinginan itu diwujudkan dengan ketekunan belajarnya,
mengerjakan tugas-tugas, mengerjakan tes dengan teliti, menjawab
pertanyaan, mengikuti les / tambahan pelajaran, dan berlatih soal-soal secara
mendiri. Kalau siswa sudah memiliki motivasi tersebut di dalam dirinya, siswa
akan terus berusaha mencapai nilai maksimal untuk pelajaran matematika.
3. Keterkaitan antara pendekatan kontrak pembelajaran dan tingkat motivasi
siswa dalam pengaruhnya terhadap prestasi belajar matematika, maksudnya
adalah penggunaan kontrak pembelajaran disesuaikan kondisi anak didik.
Perlu adanya kejelasan dalam pemberian tugas, materi, nilai (kredit) atau
penghargaan (reward), selain harus jelas sebuah kontrak pembelajaran juga
harus layak, jujur dan bernilai positif serta disusun secara sistematis. Dengan
demikian, akan timbul motivasi siswa dalam belajar matematika. Siswa yang
belum mempunyai motivasi yang positif akan terangsang motivasinya
sedangkan siswa yang sudah mempunyai motivasi sedang atau rendah akan
semakin termotivasi lagi untuk meningkatkan prestasi belajar matematika.
107
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan penelitian dan implikasi hasil
penelitian, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Saran bagi Kepala Sekolah
Seorang Kepala Sekolah perlu memacu guru agar senantiasa meningkatkan
kemampuannya dalam melaksanakan proses pembelajaran, memberikan
apresiasi dan dorongan bagi guru-guru yang memiliki kreativitas dalam
memotivasi belajar para siswa. Dalam hal ini Kepala Sekolah perlu
memberikan dukungan dana untuk terlaksananya kegiatan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan kontrak pembelajaran.
2. Saran bagi para guru
a. Seorang guru hendaknya memperhatikan aspek-aspek penting yang dapat
meningkatkan keberhasilan siswa dalam prestasi belajar, salah satunya
adalah aspek motivasi belajar siswa. Oleh karena itu guru diharapkan
dapat mengembangkan kreativitas guna membangkitkan tumbuhnya
motivasi belajar siswa secara terus menerus, misalnya dengan memberikan
penghargaan atau reward kepada siswa yang berhasil baik dalam
menjawab pertanyaan ataupun mengerjakan tugas dengan benar.
b. Seorang guru hendaknya mulai berani memberi hadiah meskipun dalam
bentuk yang sederhana misalnya penggaris, stiker, pensil, bolpoin,
gantungan kunci, dll. Semakin bervariasinya bentuk-bentuk hadiah siswa
akan semakin terpacu dalam berprestasi. Dengan demikian pendekatan
108
kontrak pembelajaran menjadi sangat efektif dalam memotivasi belajar
siswa sehingga prestasi belajar siswa pun meningkat.
c. Pujian juga perlu segera diberikan ketika siswa dapat menjawab
pertanyaan, mengerjakan tugas maupun sikap lain yang memang patut
untuk dipuji.
3. Saran bagi para peneliti/calon peneliti
Diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini dalam lingkup
yang lebih luas. Penulis berharap, para peneliti/calon peneliti dapat meneruskan
atau mengembangkan penelitian ini untuk variabel-variabel lain yang sejenis
atau metode-metode pembelajaran lain yang lebih inovatif, sehingga dapat
menambah wawasan dan dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya dan pendidikan pada umumnya.
109
DAFTAR PUSTAKA
Aiken, L.R. 1996. Psychological Testing and Assessment. Boston : Allyn and Bacon.
Anas Sudijono. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Arni Muhammad. 1996. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Beane, J.A, Toepfer, Conrad F. and Alessi, sj. 1986. Curriculum Planning and Development. Boston : Allyn and Bacon.inc.
Bryan, A.D., Aiken, L.S., and West, S.G., 1996. Hubungan Sikap terhadap Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Klas II di SMA Don Bosco Semarang. Semarang.
Budiyono. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
________. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
Mudjiono Dimyati. 1998. Belajar Pembelajaran. Jakarta : Asdi Mahasatya.
Donald Ary. 1982. Pengantar Penelitian dalam pendidikan (Edisi terjemahan oleh Arief Furchan). Surabaya: Usaha Nasional.
DEPDIKNAS. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Djumadi. 2004. Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Penggunaan Alat Peraga dan Motivasi Belajar Pada Siswa SMA Swasta Disamakan Yang Berlatarbelakang Pendidikan Islam di Kota Surakarta. Tesis. UNS Surakarta.
Herman Hudoyo. 1990. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : Depdikbud. Proyek Pengembangan LPTK.
Kartono Kartini. 1998. Patologi Sosial dan Kenakalan Remaja. Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Moh Uzer Usman dan Lilis Setiawati.1993. Upaya optimalisme kegiatan belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Rosdakarya.
109
110
_______. 2004. Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Rosdakarya.
_______. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.
_______. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Nana Sudjana.1991. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: Sinar Baru.
Oemar Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.
____________. 2001. Pendekatan Baru Belajar-Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru.
Paul Suparno. 2004. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan.Yogyakarta: Kanisius.
Purwoto. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika. Surakarta: Sebelas Maret University Press.
Ruseffendi, E.T. 1990. Pengajaran Matematika Modern. Tarsito: Bandung.
S. Nasution. 1984. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta : PT. Bina Aksara.
Saifuddin Azwar. 2006. Pengantar Psikologi Inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardirman A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi belajar Mengajar. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
Siswardoyo. 2002. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Kemampuan Awal Dengan Prestasi Belajar IPA Siswa SLTP Kasatriyan I Surakarta Tahun Pelajaran 2001/2002. Tesis. UNS Surakarta.
Soedjadi. 1990. Kerawanan Pengajaran Matematika Di SD. Media Pendidikan & Ilmu Pengetahuan. Jakarta.
Surjadi. 1983. Membuat Siswa Aktif Belajar Mandar Maju. Bandung.
Sudjiono. 1996. Hubungan Kecerdasan Emosi dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar Matematika. Universitas Negeri Malang.
Suharsimi Arikunto. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.
_______________. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
111
Sugeng Mardiyono. 2001. Perkembangan dan Aplikasi Matematika di Mellineum III. Disampaikan dalam Seminar Nasional Konferda Matematika dan DIYdi UII Yogyakarta , 2 Februari 2001.
Suhendra Heri Sutarno. 2006. Penerapan Model Pembelajaran Pencapaian Konsep Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sukirman. Agus Maman Abadi dan Karyati. 2003. Pembelajaran Aljabar Abstrak Pada Mahasiswa Prodi Matematika Dengan Pendekatan Kontrak Perkuliahan. Penelitian. Yogyakarta.
Syaiful Sagala. 2005. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Wexley, K.N and Yukl, G.A. 1992. Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia(Terjemahan: M. Shobaruddin). Jakarta: Rhineka Cipta.
Winarno Surachmad. 1980. Metodologi Pengajaran Nasional. Jemmars.
Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
Wursanto. 1991. Kearsipan 1. Penerbit : Kanisius.
Yansen Marpaung. 2003. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Makalah Seminar Nasional Komperda Himpunan Matematika Indonesia Wilayah Jawa Tengah & DIY. Surakarta.
_______________;dkk. 2004. Model-Model Pembelajaran Matematika.Jakarta:Depdiknas.
http://gracetpontoh.wordpress.com
112
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMP
KELAS IX SEMESTER I
PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN
PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
Oleh :
Nama : Indarni
NIM : S.850907114
Prodi : Pendidikan Matematika
PROGRAM PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
Lampiran 1
113
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
MATERI POKOK : STATISTIKA
KELAS / SEMESTER : IX / GASAL
PERTEMUAN KE : 1 ( SATU )
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Statistika dan Peluang
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan rata-rata, median dan modus data tunggal serta penafsirannya
C. INDIKATOR
1. Mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur dan mencatat data
dengan turus/tally
2. Mengurutkan data tunggal, mengenal data terkecil, terbesar dan jangkauan
data
D. MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Statistika – Melakukan pengolahan dan penyajian data
E. SKENARIO PEMBELAJARAN
114
No. Macam Kegiatan Waktu
(Menit)
1. Kegiatan Awal / Apersepsi.
a. Guru memberi salam pembukaan, sekaligus perkenalan
b. Guru menginformasikan pendekatan pembelajaran yang
akan digunakan
c. Guru menyampaikan Isi Kontrak Pembelajaran Statistika.
d. Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran Statistika
e. Guru bersama siswa memberikan contoh dalam kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan statistika
30
2. Kegiatan Inti :
a. Siswa melakukan pengumpulan data dengan mengukur
dan mencatat data (menurus/tally). Data sudah tersedia
pada Buku Kerja Siswa 1
b. Guru membimbing siswa untuk dapat mencatat data
tersebut dalam suatu tabel.
c. Membuat kelompok, masing-masing terdiri dari 4 siswa
d. Meminta setiap kelompok mengerjakan soal dari Buku
Kerja Siswa 2.
Selama siswa berkelompok, guru memantau kerja setiap
kelompok dan mengarahkan/membantu siswa yang
mengalami kesulitan.
e. Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk
30
115
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, sedangkan
kelompok yang lain memberi tanggapan.
f. Guru memandu jalannya diskusi dan bersama siswa
merumuskan jawaban yang benar.
g. Guru memberikan penghargaan berupa stiker untuk siswa
yang :
* saat diskusi mampu menjawab dengan benar.
* menjadi presenter terbaik
3. Kegiatan Akhir / Penutup :
a. Guru bersama-sama siswa merangkum materi yang telah
dipelajari.
b. Guru memberi tugas individu :
*) Mencari di koran, majalah, hal-hal yang berkaitan
dengan statistika, misal : tabel, diagram lingkaran,
diagram garis, diagram batang, dll.
*) Membawa lem dan gunting.
c. Guru memberi informasi tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
15
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
a. Chart berisi data
b. Penggaris
116
2. Sumber Belajar
*) Buku Pegangan Siswa dan Guru
*) Matematika SMP Erlangga halaman 109 – 117
G. P E N I L A I A N
Tes Tertulis – Uraian : 15 menit
1. Perolehan nilai ulangan Matematika 12 siswa adalah sebagai berikut :
54, 66, 72, 80, 72, 76, 72, 76, 72, 76, 64, 76
a. Buatlah tabel skor dengan turus
b. Berapa banyak siswa yang mendapat nilai 72 ?
2. Umur 10 siswa SD tercatat sebagai berikut : (dalam tahun)
6, 6, 10, 9, 7, 6, 10, 6, 8, 9
a. Urutkan umur ke sepuluh siswa tersebut dari yang terkecil ke yang
terbesar
b. Berapakah selisih antara umur siswa yang termuda dan yang tertua?
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
MATERI POKOK : STATISTIKA
KELAS / SEMESTER : IX / GASAL
PERTEMUAN KE : 2 ( DUA )
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Statistika dan Peluang
B. KOMPETENSI DASAR
Menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram batang, garis dan diagram
lingkaran
C. INDIKATOR
1. Menyajikan data tunggal dalam bentuk tabel, diagram batang, garis dan
lingkaran
2. Membaca diagram suatu data
D. MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Statistika – Membuat tabel dan menafsirkan diagram batang, diagram garis
dan diagram lingkaran dari data tunggal
E. SKENARIO PEMBELAJARAN
118
No. Macam Kegiatan Waktu
(Menit)
1. Kegiatan Awal / Apersepsi.
a. Guru memberi salam pembuka.
b. Siswa mempersiapkan tugas yang diberikan guru pada
pertemuan ke-1
c. Guru bersama siswa membahas soal yang masih dirasa
sulit oleh siswa
15
2. Kegiatan Inti :
a. Guru menanyakan kepada siswa dalam kehidupan sehari-
hari pernahkah siswa melihat data-data statistik ?
Penyajiannya dalam bentuk apa saja ?
b. Guru bersama siswa menyimpulkan bahwa data dapat
disajikan ddalam bentuk :
tunggal
1. Tabel
bergolong
2. Diagram : * Gambar
* Batang Daun
* Lingkaran
* Batang
* Garis
* Histogram
60
119
* Poligon Frekuensi
c. Siswa dibimbing guru mencari guntingan koran atau
majalah yang telah dipersiapkan berkaitan dengan cara
penyajian data.
d. Guru bersama siswa mendiskusikan satu persatu cara-cara
penyajian data dengan mengerjakan contoh soal,
kemudian siswa mencatat..
e. Siswa menambah dengan contoh keseharian dari hasil
guntingan koran / majalah lalu menempelkannya pada
catatan
f. Siswa mengerjakan latihan dari Buku Kerja Siswa 3
tentang penyajian data.
g. Salah seorang siswa secara sponton diberi kesempatan
mengerjakan di papn tulis.
h. Guru bersama siswa mendiskusikan hasil pekerjaan siswa.
3. Kegiatan Akhir / Penutup :
a. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang :
* secara spontan mau mengerjakan di papan tulis.
* dalam diskusi menunjukkan keaktifan.
Penghargaan berupa 1 stiker untuk ditukar bonus sebesar 5
point.
b. Guru memberikan tugas individu kepada siswa yaitu
menyelesaikan Buku Kerja Siswa 3
15
120
c. Guru memberikan tugas kelompok kepada siswa untuk
mempelajari dan mempresentasikan
* Rata-rata ( Mean )
kelompok A dan B
* Nilai tengah ( Median )
kelompok C dan D
* Nilai yang paling banyak muncul ( Modus )
kelompok E dan F
Tiap-tiap kelompok memberikan contoh-contoh dalam
mempresentasikan.
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
guntingan-guntingan koran
2. Sumber Belajar
*) Matematika SMP Kelas IX, Penerbit : Erlangga, halaman 125 – 131
*) Koran, majalah
G. P E N I L A I A N
- Pemberian bonus point sehubungan dengan aktifitas siswa yang dinilai
positif
- Komentar-komentas positif
121
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
MATERI POKOK : STATISTIKA
KELAS / SEMESTER : IX / GASAL
PERTEMUAN KE : 3 ( TIGA )
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Statistika dan Peluang
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan rata-rata median dan modus data tunggal serta penafsirannya
C. INDIKATOR
Melakukan perhitungan rata-rata, median, modus data tunggal serta
menafsirkan maknanya
D. MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Rata-rata hitung (Mean)
Nilai tengah (Median)
Nilai yang paling sering muncul (Modus)
E. SKENARIO PEMBELAJARAN
122
No. Macam Kegiatan
Waktu
(Menit)
1. Kegiatan Awal / Apersepsi.
a. Guru memberi salam pembuka.
b. Siswa mempersiapkan presentasi kelompok yang
diberikan guru pada pertemuan ke-2
c. Guru bersama siswa membahas soal PR pertemuan ke-2
yang masih dirasa sulit oleh siswa
15
2. Kegiatan Inti :
a. Kelompok A dan kelompok B mempresentasikan rata-rata
hitung (Mean)
b. Guru memandu jalannya diskusi :
c. Kelompok C, D, E, F, diberi kesempatan untuk bertanya,
menanggapi dan melengkapi.
d. Guru bersama siswa merumuskan pengertian yang benar
tentang mean.
e. Kelompok C dan kelompok D mempresentasikan Nilai
Tengah (Median)
f. Guru memandu jalannya diskusi. Sedangkan kelompok A,
B, E, F, diberi kesempatan untuk bertanya, menanggapi
dan melengkapi.
g. Guru bersama siswa merumuskan pengertian yang benar
tentang Median..
60
123
h. Kelompok E dan kelompok F mempresentasikan Nilai
yang paling sering muncul (Modus)
i. Guru memandu jalannya diskusi. Sedangkan kelompok A,
B, C, D, diberi kesempatan untuk bertanya, menanggapi
dan melengkapi.
j. Guru bersama siswa merumuskan pengertian yang benar
tentang Modus..
k. Guru memberikan apresiasi atas hasil-hasil diskusi
kelompok serta presentasi-presentasi yang telah dilakukan
oleh kelompok.
l. Guru memberikan stiker yang dapat ditukar bonus 5 point
kepada 3 presenter terbaik.
m. Siswa mengerjakan soal tentang mean, median dan modus
dari Buku Kerja Siswa 4
3. Kegiatan Akhir / Penutup :
a. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang :
* menjadi presenter terbaik.
* aktif dalam diskusi.
Penghargaan berupa 1 stiker untuk ditukar bonus sebesar 5
point.
b. Guru memberikan tugas individu kepada siswa yaitu
menyelesaikan Buku Kerja Siswa 4
15
124
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
Papan tulis
2. Sumber Belajar
*) Matematika SMP Kelas IX, Penerbit : Erlangga, halaman 117 – 121
*) Makalah presentasi kelompok
G. P E N I L A I A N
Tes Tertulis – Uraian
1. Hasil ulangan IPA dari 8 siswa adalah sebagai berikut :
70, 60, 60, 50, 70, 80, 80, 70.
a. Hitunglah mean, modus dan mediannya
b. Dari hasil ketiganya, manakah yang paling tinggi
2. Carilah mean, median dan modus dari data yang disajikan dalam tabel
berikut :
Nilai Frekuensi
5 5
6 7
7 3
8 4
9 6
10 5
125
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA
MATERI POKOK : STATISTIKA
KELAS / SEMESTER : IX / GASAL
PERTEMUAN KE : 4 ( EMPAT )
ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT
A. STANDAR KOMPETENSI
Statistika dan Peluang
B. KOMPETENSI DASAR
Menentukan deviasi, jangkauan kuartil dan jangkauan interkuartil
C. INDIKATOR
Menentukan deviasi, jangkauan kuartil dan jangkauan interkuartil dengan
rumus-rumus yang mudah dihafal
D. MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Statistika – jangkauan suatu data
E. SKENARIO PEMBELAJARAN
No. Macam Kegiatan Waktu
(Menit)
1. Kegiatan Awal / Apersepsi.
a. Guru memberi salam pembuka.
b. Siswa mengumpulkan tugas dari pertemuan ke-3 dengan
15
126
cara : 3 siswa maju ke depan untuk menuliskan hasil
pekerjaannya di papan tulis, siswa yang lain mengoreksi.
Sedangkan guru berkeliling pada setiap siswa untuk
memberikan penilaian.
c. Guru membahas soal yang masih dirasa sulit oleh siswa
2. Kegiatan Inti :
a. Secara berkelompok siswa mendiskusikan pengertian
kuartil dan menentu-kan nilai jangkauan kuartil dan
menentukan nilai jangkauan kuartil dan jangkauan
interkuartil dengan panduan buku pegangan siswa
halaman 122 - 124
b. Dua siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan
hasil diskusinya dihadapan teman-temannya.
c. Guru bertindak sebagai moderator, sehingga suasana
menjadi dinamis dan interaktif.
d. Siswa lain diberi kesempatan untuk bertanya, menanggapi
dan melengkapi
e. Guru bersama siswa merumuskan pengertian yang benar
tentang kuartil, nilai jangkauan kuartil dan jangkauan
kuartil.
f. Siswa dibimbing guru membuat rangkuman untuk dicatat
g. Siswa mengerjakan soal-soal tentang kuartil, jangkauan
kuartil dan jangkauan interkuartil (Buku Kerja Siswa 5)
45
127
3. Kegiatan Akhir / Penutup :
a. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang :
* menjadi presenter terbaik.
* aktif dalam diskusi.
* mampu menyelesaikan soal (kuis) dengan benar
Penghargaan berupa 1 stiker untuk ditukar bonus sebesar 5
point.
b. Guru memberikan tugas individu untuk mengerjakan soal-
soal persiapan Tes Akhir (Buku Kerja Siswa 6).
c. Guru menginformasikan bahwa pada pertemuan ke-5 :
* kegiatan tes akhir dengn materi tes statistika semua.
* mengumpulkan stiker-stiker untuk ditukar bonus point
pada saaat tes
akhir
* mengumpulkan catatan dan tugas untuk dinilai dan
diambil 10 terbaik
guna mendapatkan bonus.
10
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media
Alat tulis berwarna
2. Sumber Belajar
*) Matematika SMP Kelas IX, Penerbit : Erlangga, halaman 122 – 125
128
G. P E N I L A I A N
Tes Tertulis – Uraian
Hasil pengukuran berat badan sepuluh siswa SMP diperoleh data ( dalam kg )
45, 40, 48, 50, 47, 39, 43, 55, 52
3. Tentukan kuartil bawah (Q1) dan kuartil atas (Q3)
4. Hitung jangkauan interkuartilnya
129
KONTRAK PEMBELAJARAN STATISTIKA
KELAS IX SMP WIDYA WACANA I
TAHUN PELAJARAN : 2008 / 2009
1. Identitas Mata Pelajaran :
Mata Pelajaran : Matematika
Materi : Statistika
Semester : Gasal
Jumlah Pertemuan : 8 x 45 menit
Guru Pengampu : Dra. Indarni
2. Manfaat Mata Pelajaran Statistika.
a. Hampir semua ilmu menggunakan statistika.
Contoh : psikologi, pendidikan , kimia, biologi, pertanian,
kedokteran, hukum, politik, sosiologi, teknik.
b. Banyak buku-buku baku (standard) yang hanya dapat difahami secara
mendalam dengan pengetahuan tentang statistik. Hal itu disebabkan
sekarang lebih banyak buku-buku yang ditulis berdasarkan penelitian-
penelitian ilmiah.
c. Kecenderungan akan fakta dan angka-angka menimbulkan kebutuhan yang
tak dapat dihindari akan statistik.
Bahkan tidak ada penelitian yang ditulis tanpa angka-angka statistik.
d. Dalam statistik ada unsur-unsur yang berfungsi sebagai sarana
mengembangkan cara-cara berfikir logik.
Lampiran 2
130
e. Statistik merupakan suatu jalan berfikir secara ilmiah, untuk
merencanakan penyelidikan-penyelidikan, serta untuk mencapai
kesimpulan-kesimpulan dan keputusan-keputusan yang teliti dan mantap.
Khusus untuk keperluan penelitian, fungsi dan peranan statistik sebagai
berikut :
2.1. Statistik memungkinkan pencatatan secara paling eksak data
penyelidikan.
2.2. Statistik memaksa penyelidik menganut tata fikir dan tata kerja yang
definit dan eksak (artinya konsisten dan stabil).
2.3. Statistik menyediakan cara-cara meringkas data ke dalam bentuk yang
lebih banyak artinya dan lebih gampang mengerjakannya.
2.4. Statistik memberi dasar-dasar untuk menarik kesimpulan melalui proses-
proses yang mengikuti tata yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan.
2.5. Statistik memberi landasan untuk meramalkan secara ilmiah tentang
bagaimana sesuatu gejala akan terjadi dalam kondisi-kondisi yang telah
diketahui.
2.6. Statistik memungkinkan penyelidik menganalisa, menguraikan sebab
akibat yang kom-pleks dan rumit, yang tanpa statistik akan merupakan
peristiwa yang membingungkan, kejadian yang tak teruraikan.
131
3. Bagaimana Mempelajari Statistika.
a. Statistik memang sukar dipelajari secara meloncat-loncat. Sebab tiap-tiap
uraian dan persoalan berikutnya selalu dilandaskan kepada uraian dan
persoalan sebelumnya.
Jika kita tidak merasa sebagai orang yang genius, sebaiknya kita
mempunyai kesabaran dan ketekunan untuk belajar setapak demi setapak.
b. Statistik sebagai pengetahuan praktis, sebagai ilmu terapan kurang banyak
manfaatnya jika hanya dipelajari teori-teorinya tanpa mencobakannya pada
kejadian atau data yang aktual. Oleh karena itu dalam mempelajari statistik
harus banyak berlatih mengerjakan pengolahan data.
c. Disamping itu disarankan pula agar membaca banyak buku referensi
sehingga semakin memperkaya pemahaman konsep-konsep dasar
statistika.
4. Ruang Lingkup Materi Statistika.
4.1. Populasi dan sampel
4.2. Penyajian data
tunggal
bergolong
4.2.2. Diagram
4.2.2.1. Batang daun
4.2.2.2. Piktogram / diagram gambar
4.2.2.3. Lingkaran
4.4.4.4. Batang
4.2.1.Tabel
132
4.2.2.5. Garis
4.2.2.6. Histogram
4.2.2.7. Poligon frekuensi
4.2.3. Pengolahan Data
4.2.3.1. Mean / rata-rata
4.2.3.2. Median / nilai tengah
4.2.3.3. Modus / nilai yang paling sering muncul
4.2.3.4. Kuartil
5. Tujuan Pembelajaran.
Setelah mempelajari statistik, kalian diharapkan dapat :
5.1. Mengumpulkan data dengan mencacah, mengukur dan mencatat data
dengan tally (turus).
5.2. Mengurutkan data tunggal, mengenal pengertian data terkecil dan data
terbesar serta jangkauan data.
5.3. Menghitung mean, modus, median, dan kuartil data tunggal dan
menjelaskan makna mean, modus, median dan kuartil data tunggal.
5.4. Menyajikan data tunggal dan bergolong dalam bentuk tabel dan diagram.
5.5. Membaca / menafsirkan diagram suatu data.
5.6. Mengenal pengertian sampel dan populasi.
6. Materi Pembelajaran Statisika
( Terlampir dalam bentuk Hand Out )
133
7. Metode Pembelajaran.
Ceramah, tanya-jawab, resitasi, kelompok belajar, drill/latihan.
8. Sumber Belajar.
a. Bahan ajar, buku teks, artikel, koran, majalah.
b. Media, alat dan bahan, nara sumber.
c. Lingkungan belajar yang diperlukan sebagai sumber belajar.
9. Komponen Penilaian.
a. Tugas Individu = 20 %
b. Presentasi kelompok = 20 %
c. Kuis = 20 %
d. Tes akhir materi statistika = 40 %
10. Aturan dan Persyaratan lainnya.
a. Kehadiran minimal 90 % dan keterlambatan maksimal 10 %.
b. Tidak ada ulangan susulan maupun kuis susulan.
c. Kuis diselenggarakan sewaktu-waktu.
d. Tes akhir diselenggarakan sesudah pertemuan ke 8.
e. Setiap siswa harus menunjukkan keaktifan dan berusaha menjawab setiap
pertanyaan yang diajukan dengan cara mengacungkan jari terlebih dahulu.
134
11. Bonus / Penghargaan.
a. Presenter terbaik dari kelompok akan mendapat bonus nilai sebesar 5 poin.
b. Siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan secara lisan atau
tertulis oleh guru / siswa mendapat 1 stiker yang dapat ditukar bonus nilai
sebesar 5 point pada saat ulangan.
c. Siswa yang dapat meralat tulisan guru/hasil pekerjaan siswa di papan tulis,
mendapat 1 stiker yang dapat ditukar bonus nilai sebesar 5 point pada saat
ulangan.
d. Pada saat test akhir, maka buku catatan dan buku latihan / tugas
dikumpulkan dan akan diberikan bonus 5 point bagi 10 siswa yang
mendapat penilaian terbaik.
Demikianlah kesepakatan Kontrak Pembelajaran Materi Statistika kelas IX tahun
pelajaran 2008/2009.
Surakarta, 1 Agustus 2008.
Menyetujui Guru Pengampu
_____________________ Dra. IndarniNama Siswa
135
Kisi – Kisi Instrumen Angket Motivasi Belajar Matematika
Khususnya Pada Pelajaran Statistika
Dengan Metode Pendekatan Kontrak Pembelajaran
Tahun Pelajaran 2008/2009
Pernyataan JumlahJenis
MotivasiIndikator
Butir (+) Butir (-) Butir (+) Butir (-)
Perhatian 1, 2, 3 4, 5, 6 3 3
Penghargaan 7 8 1 1
Pujian 9, 10 11, 12 2 2
Hadiah 13, 14 15, 16 2 2
Motivasi
Eksternal
Senang 17, 18, 19 20, 21, 22 3 3
Cita-cita 23 24 1 1
Tanggung Jawab 25, 27 26, 28 2 2
Kebutuhan 29 30 1 1
Motivasi
Internal
Jumlah Pertanyaan 15 15
Lampiran 3
136
ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA SMP SWASTA SURAKARTA
KHUSUS PADA PELAJARAN STATISTIKA
DENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
Pengantar
Berikut ini kepada Anda diajukan sejumlah pernyataan. Anda diminta menyatakan
respons Anda dengan cara memberi tanda silang pada huruf yang sesuai dengan
pendapat Anda pada lembar jawaban yang tersedia.
Apapun pendapat Anda, tidak ada yang salah dan tidak akan mempengaruhi nilai
Anda.
Namun demikian, jawaban Anda sangat bermanfaat untuk perbaikan proses
belajar mengajar dimasa yang akan datang.
Oleh karena itu mohon Anda mengisi selengkap-lengkapnya tanpa pengaruh dari
orang lain.
Atas kesediaan dan kerjasama Anda, kami ucapkan terima kasih.
PETUNJUK PENGISIAN
Silanglah pada lembar jawaban:
A = bila Anda memilih Sangat Setuju
B = bila Anda memilih Setuju
C = bila Anda memilih Ragu – Ragu
D = bila Anda memilih Tidak Setuju
E = bila Anda memilih Sangat Tidak Setuju
Mohon Angket ini tidak ditulisi apapun.
Lampiran 4
137
1. Sikap guru matematika dalam pembelajaran di kelas dapat mendorong saya
belajar matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
2. Perhatian orang tua terhadap prestasi belajar matematika saya, memotivasi
saya belajar matematika dengan baik.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
3. Harapan orang tua agar saya memperoleh nilai matematika yang baik,
memacu saya belajar matematika dengan sungguh-sungguh.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
4. Walaupun pembelajaran yang dilakukan guru matematika banyak
memperhatikan saya, namun saya tetap malas belajar matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
138
5. Orang tua saya tidak memperhatikan nilai matematika saya, sehingga saya
tidak perlu belajar matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
6. Walaupun orang tua mengharapkan saya memperoleh nilai matematika yang
bagus, namun saya tetap saja malas belajar matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
7. Saya terdorong untuk belajar matematika dengan baik bila guru saya selalu
memberi penghargaan atas prestasi yang baik.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
8. Saya tidak bersemangat belajar matematika karena guru saya kurang memberi
penghargaan bila ada yang bernilai bagus.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
139
9. Pujian dari teman-teman atas hasil ulangan matematika saya yang bagus,
memotivasi saya untuk terus belajar matematika dengan baik.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
10. Pujian dari guru matematika apabila saya dapat mengerjakan soal yang
diberikan di kelas, memotivasi saya untuk terus belajar matematika dengan
baik.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
11. Teman-teman tidak pernah memuji hasil ulangan matematika saya yang
bagus, maka saya tidak belajar matematika dengan baik.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
12. Saya malas belajar matematika karena walaupun nilai ulangan saya 100, tetapi
saya tidak pernah mendapat penghargaan dari guru.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
140
13. Hadiah dari sekolah untuk memenangkan lomba matematika, mendorong saya
untuk belajar matematika dangan lebih semangat.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
14. Bonus nilai matematika sangat mendorong semangat belajar matematika saya.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
15. Hadiah dari sekolah untuk memenangkan lomba matematika, tidak mendorong
saya untuk belajar matematika dengan semangat.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
16. Saya malas mengerjakan PR matematika walaupun ada poin nilai tugas.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
141
17. Saya rajin belajar matematika karena saya senang pelajaran matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
18. Saya selalu mengikuti pelajaran matematika dengan penuh konsentrasi.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
19. Saya selalu membaca buku matematika baik buku wajib maupun buku
referensi.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
20. Saya jarang belajar matematika karena saya benci pelajaran matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
21. Saya tidak mengikuti pelajaran matematika dengan sungguh-sungguh.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
142
22. Saya malas membaca buku-buku matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
23. Setelah lulus SMP saya bercita-cita melanjutkan studi di SMA jurusan IPA
karena itu saya perlu belajar matematika dengan sungguh-sungguh.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
24. Saya tidak perlu belajar matematika karena saya tidak ingin menjadi guru
matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
25. Saya harus belajar matematika karena persyaratan kelulusan UAN.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
143
26. Saya tetap malas belajar matematika meskipun kelulusan UAN juga
ditentukan oleh pelajaran matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
27. Saya belajar matematika dengan giat serta mengerjakan tugas-tugas secara
mandiri karena takut mendapat nilai jelek.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
28. Saya tidak belajar matematika meskipun sering mendapat sanksi karena tidak
bisa mengerjakan soal matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
29. Menguasai pelajaran matematika dengan baik dapat membantu saya
mempermudah mempelajari ilmu-ilmu yang membutuhkan penghitungan.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
144
30. Pelajaran matematika kurang relevan dengan kebutuhan hidup karena itu saya
malas belajar matematika.
A. Sangat setuju
B. Setuju
C. Ragu – ragu
D. Tidak setuju
E. Sangat tidak setuju
145
LEMBAR JAWABAN
ANGKET MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
KHUSUSNYA PADA PELAJARAN STATISTIKA
DENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
SISWA KELAS IX SMP SWASTA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
1 A B C D E 16 A B C D E
2 A B C D E 17 A B C D E
3 A B C D E 18 A B C D E
4 A B C D E 19 A B C D E
5 A B C D E 20 A B C D E
6 A B C D E 21 A B C D E
7 A B C D E 22 A B C D E
8 A B C D E 23 A B C D E
9 A B C D E 24 A B C D E
10 A B C D E 25 A B C D E
11 A B C D E 26 A B C D E
12 A B C D E 27 A B C D E
13 A B C D E 28 A B C D E
14 A B C D E 29 A B C D E
15 A B C D E 30 A B C D E
Surakarta, …………………………..
Tanda Tangan Responden
..........................................
Nama Terang
Lampiran 5
146
Lampiran 6
147
148
149
150
151
152
153
154
Lampiran 7
155
PEMBELAJARAN MATEMATIKADENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IXSMP SWASTA KOTA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
MATA PELAJARAN : MATEMATIKAM A T E R I : S T A T I S T I K AW A K T U : 90 Menit
Petunjuk Umum :1. Tulis terlebih dahulu Nama. Nomor,. dan Nama Sekolah Anda di lembar
jawab yang disediakan.2. Bacalah dengan teliti setiap perintah soal.3. Kerjakan yang termudah dahulu dan selesaikan di lembar jawab.4. Soal jangan dicoret-coret.5. Selamat bekerja.
Silanglah (X) pada huruf a, b, c atau d didepan jawaban yang Anda anggap paling tepat !
1. Seorang camat wilayah A ingin meneliti jenis penyakit pada sapi di wilayahnya. Untuk keperluan itu, ia memeriksa masing-masing 20 di wilayah A. Populasi penelitian tersebut adalah … .A. 20 ekor sapiB. seluruh sapi di wilayah AC. sapi di beberapa kelurahanD. seluruh sapi di satu kelurahan
2. Departemen Kesehatan melakukan penelitian SMP di DKI Jakarta yang menderita sakit gigi. Sampel yang baik untuk penelitian tersebut adalah … .A. Siswa dari beberapa SMP Negeri dan Swasta di DKI JakartaB. Siswa SMP Swasta di DKI JakartaC. Siswa SMP Negeri di DKI JakartaD. Seluruh siswa SMP di DKI Jakarta
3. Diagram lingkaran di bawah ini menunjukkan hasil penelitian dari 1.080 siswa, tentang bidang studi yang digemari di sebuah SMP favorit. Dari data tersebut banyaknya siswa yang gemar bahasa Inggris adalah … .A. 200 orangB. 216 orangC. 220 orangD. 225 orang 72 %
B. Inggris
53 % IPS27%
Agam
a
36%PPKn
36 %
B. Ind
ones
iaOlahraga 27 %
53 % IPA
Matem
atika
63 %
Lampiran 8
156
4. Perhatikan diagram dibawah ini. Diagram ini memperlihatkan distribusi pilihan siswa dalam hal berolahraga. Diketahui banyaknya siswa yang gemar bulu tangkis 40 orang, <AOB = 90º, <BOC = 30º, <COD = 70º dan <DOE = 50º. Perbandingan banyak pemilih sepak bola dan tennis meja adalah …A. 4 : 1B. 5 : 2C. 6 : 1D. 8 : 3
5. Diagram di bawah ini menunjukkan data dari 300 anak yang gemar bermain sepak bola, voli, tennis meja, dan basket. Banyak anak yang gemar bermain basket adalah …A. 50 anakB. 60 anakC. 75 anakD. 115 anak
6. Diagram di bawah ini menunjukkan data dari sekelompok anak yang gemar IPA, IPS, melukis dan musik. Presentasi anak yang gemar IPA adalah …
A. 16,6 %B. 22,2 %C. 27,8 %D. 33,3 %
7.
A
E
D
C
B
Bulu
Tangkis
tenis meja
Voli Bas
ket
Sep
ak
Bol
a
Sepak Bola 138°
Tenis meja 60°basket
voli
80° melukis
60°musik
100°IPS
IPA
Ha
sil T
am
ba
ng (
dala
m r
ibu
ton)
157
Gambar di atas menunjukkan grafik hasil tambang dari tahun 1992 sampai 1998. Berdasarkan grafik tersebut, kenaikan hasil produksi antara tahun 1994-1995 adalah …A. 5000 tonB. 8000 tonC. 14000 tonD. 20000 ton
8.
Dari diagram di atas banyak hasil tambang dari tahun 1993 sampai dengan tahun 1996 adalah …A. 5000 tonB. 8000 tonC. 14000 tonD. 20000 ton
9. Hasil ulangan matematika sekelompok murid adalah sebagai berikut :4 10 6 8 7 5 6 45 7 8 7 6 8 9 8
Frekuensi untuk nilai 8 adalah …a. 3 c. 5b. 4 d. 6
10. Nilai Frekuensi2 33 54 25 86 107 68 49 2
Has
il T
amba
ng (
dala
m r
ibu
ton)
158
Pada tabel distribusi frekuensi di atas, banyak siswa yang mendapat nilai lebih dari 6 adalah …a. 10 c. 38b. 12 d. 44
11. Mean dari data 7, 9, 12, 8, 10, 15, 18, 14, 16, x adalah 12. Nilai x adalah … .a. 11 c. 16b. 14 d. 18
12. Nilai Frekuensi4 45 26 67 58 39 1
10 2Nilai ulangan pelajaran matematika sekelompok murid adalah seperti pada tabel diatas. Jumlah murid yang mendapat nilai kurang dari 7 adalah …a. 4 c. 8b. 6 d. 12
13. Hasil ulangan matematika 38 siswa tersusun sebagai berikutNilai 3 4 5 6 7 8 9 10frekuensi 2 5 3 7 8 7 4 1
Frekuensi nilai ≥ 7 dari data diatas adalah … a. 10 c. 20b. 15 d. 25
14 Mean dari data : 8, 7, 6, 6, 8, 9, 7, 6, 5, 5 7 adalah …a. 8 c. 6, 7b. 7 d. 6
15 Nilai Frekuensi5 46 57 48 39 2
Mean data pada tabel frekuensi di atas adalaha. 6,7 c. 6,3b. 6,5 d. 6,1
16. Nilai 3 4 5 6 7 8Frekuensi 1 0 0 5 2 2
159
Rataan dari nilai yang tampak pada tabel diatas ialah …a. 5,5 c. 6,3b. 6,0 d. 6,5
17. Empat orang anak laki-laki, tinggi rata-ratanya adalah 152 cm. Terdapat anak kelima pada kelompok 4 orang anak tersebut, sehingga rata-rata tinggi anak-anak itu naik 2 cm, maka tinggi anak yang kelima adalah …a. 162 cm c. 164 cmb. 163 cm d. 166 cm
18. Tinggi rata-rata 6 siswa adalah 158 cm. Jika dimasukkan anak ke-7, rata-ratanya menjadi 159 cm. Maka tinggi anak ke tujuh adalah …a. 150 cm c. 160 cmb. 155 cm d. 165 cm
19. Diketahui nilai rataan dari 20 siswa adalah 6,31. Bila nilai Anita disertakan, maka rataannya menjadi 6,43. Nilai Anita adalah …a. 6,62 c. 8,01b. 6,13 d. 8,83
20. Data nilai ulangan matematika 15 siswa adalah sebagai berikut 4 6 7 5 4 6 5 7 8 6 4 4 5 9 5
Banyaknya siswa yang nilainya diatas nilai rataan adalah …a. 4 orang c. 8 orangb. 7 orang d. 11 orang
21. Rataan nilai 10 anak ialah 7. Salah seorang anak dikeluarkan. Rataan dari 9
anak sisanya ialah 3
26 . Maka nilai anak yang dikeluarkan ialah …
a. 10 c. 8b. 9 d. 7
22. Dari hasil ulangan matematika selama 1 caturwulan, seorang anak mendapat nilai sebagai berikut :
62
17 5 8 5
2
17
6 6 7 6 5 8Modus dari data tersebut adalah …a. 5 c. 7b. 6 d. 8
23. Nilai Biologi 15 siswa adalah :4 , 5 , 7 , 8 , 8 , 6 , 7 , 7 , 9 , 6 , 4 , 6 , 5 , 7 , 6Modus data tersebut adalah …a. 6 c. 6 dan 7b. 6 dan 5 d. 7
160
24.
a. 1997 c. 1999b. 1998 d. 2000
25. Median dan modus dari 4, 3, 5, 7, 6, 5, 8, 9, 6, 4, 5, 8 berturut-turut adalah … a. 5,5 dan 6 c. 6,5 dan 5b. 5,5 dan 5 d. 6,5 dan 6
26. Nilai 4 5 6 7 8 9Frekuensi 3 7 10 12 6 2
Median dari tabel frekuensi diatas adalaha. 6 c. 6,5b. 6,4 d. 7
27. Perhatikan tabelTabel Tinggi Badan Kelas 3E
Tahun 1999Tinggi Badan Banyaknya
167 cm 2165 cm 8162 cm 10157 cm 6155 cm 9154 cm 4150 cm 1
Median dari data tinggi badan tersebut adalah …a. 162 cm c. 159 cmb. 160 cm d. 157 cm
28. Nilai 3 4 5 6 7 9Frekuensi 2 4 6 10 5 3
Tabel diatas adalah data hasil ulangan matematika dari sekelompok siswa. Banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah nilai rata-rata adalah …a. 6 c. 12b. 8 d. 18
Di samping ini adalah histogram hasil panen padi selama lima ta-hun di suatu dae-rah. Modus hasil panen padi adalah tahun…
161
29. Nilai Frekuensi
3456789
1588
1242
Modus dari data di atas adalah …a. 3 c. 9b. 7 d. 12
30. Nilai rata-rata tes matematika 15 siswa adalah 6,6. Bila nilai Dinda disertakan, maka nilai rata-ratanya menjadi 6,7. Nilai Dinda dalam tes matematika tersebut adalah …a. 7,6 c. 8,2b. 7,8 d. 8,4
162
KUNCI JAWABANTES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KHUSUSNYA PADA PELAJARAN STATISTIKADENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
SISWA KELAS IX SMP SWASTA SURAKARTATAHUN PELAJARAN 2008 / 2009
1. B 16. C
2. A 17. A
3. B 18. D
4. A 19. D
5. B 20. B
6. D 21. A
7. A 22. B
8. C 23. D
9. B 24. A
10. B 25. B
11. A 26. C
12. D 27. A
13. C 28. C
14. C 29. B
15. A 30. C
Lampiran 9
163
LEMBAR JAWABAN
TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
KHUSUSNYA PADA PELAJARAN STATISTIKA
DENGAN PENDEKATAN KONTRAK PEMBELAJARAN
SISWA KELAS IX SMP SWASTA SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2008/2009
1 A B C D 16 A B C D
2 A B C D 17 A B C D
3 A B C D 18 A B C D
4 A B C D 19 A B C D
5 A B C D 20 A B C D
6 A B C D 21 A B C D
7 A B C D 22 A B C D
8 A B C D 23 A B C D
9 A B C D 24 A B C D
10 A B C D 25 A B C D
11 A B C D 26 A B C D
12 A B C D 27 A B C D
13 A B C D 28 A B C D
14 A B C D 29 A B C D
15 A B C D 30 A B C D
Surakarta, …………………………..
Tanda Tangan Responden
..........................................
Nama Terang
Lampiran 10
164Lampiran 11
165
166
167
168
169
170
171
172
DATA UJI KESEIMBANGAN
KELOMPOK EKSPERIMEN
SMP Bintang Laut
Kelas IX-A
No NIS Nilai
1 12531 982 12532 88
3 12533 854 12534 805 12535 936 12536 987 12537 808 12538 95
9 12539 9010 12540 95
11 12541 8512 12542 7513 12543 9314 12544 9015 12545 88
16 12546 90
17 12547 80
18 12548 78
19 12549 90
20 12550 90
21 12551 95
22 12552 98
23 12553 93
24 12554 80
25 12555 95
26 12556 7827 12558 9828 12560 8529 12561 83
Lampiran 12
173
No NIS Nilai30 12562 93
31 12563 9032 12564 7833 12565 8534 12566 8035 12567 8536 12568 8037 12569 85
38 12570 78
SMP Regina Pacis
Kelas IX-B
No NIS Nilai
1 4987 832 5015 853 5073 784 5129 755 5165 786 5177 707 5179 638 5183 639 5195 8310 5196 7511 5198 7512 5202 8013 5211 6814 5217 6815 5218 7816 5244 8317 5252 7818 5254 8019 5270 8520 5272 8021 5274 8322 5276 7823 5287 7824 5288 83
174
No NIS Nilai25 5302 8326 5309 8027 5326 7828 5330 8329 5335 8030 5341 7531 5342 7832 5347 8033 5348 8834 5352 9035 5356 70
36 5577 60
SMP Kristen 1
Kelas IX-B
No NIS Nilai
1 10495 752 10580 703 10581 734 10658 855 10585 786 10544 807 10698 838 10667 609 10595 7810 10550 6511 10509 6312 10510 5013 10596 6314 10597 5515 10635 7316 10701 6317 10598 6518 10554 7019 10555 7020 10513 6021 10559 53
175
No NIS Nilai22 10677 6823 10516 7324 10519 6525 10605 7826 10606 6827 10708 7528 10560 6529 10561 5030 10642 6831 10523 6332 10566 6833 10568 7334 10720 6535 10572 7836 10723 6837 10578 8338 10657 7539 10659 6840 10680 8041 10609 68
176
DATA UJI KESEIMBANGAN
KELOMPOK KONTROL
SMP Bintang Laut
Kelas IX-B
No NIS Nilai
1 12572 782 12573 853 12574 704 12575 735 12576 856 12577 707 12578 758 12579 839 12580 8310 12581 8811 12582 7012 12583 7313 12584 7814 12585 8015 12586 8316 12588 9317 12589 7818 12590 7819 12591 8520 12593 7821 12594 9022 12595 7823 12596 8024 12597 8825 12598 8026 12599 8827 12600 8328 12601 8529 12602 8830 12603 9531 12604 8032 12605 83
Lampiran 13
177
No NIS Nilai33 12606 8334 12607 8535 12608 8036 12609 8537 12610 83
38 12611 85
SMP Regina Pacis
Kelas IX-D
No NIS Nilai
1 5171 902 5180 733 5193 804 5199 805 5209 886 5210 607 5212 738 5214 789 5216 7510 5221 6511 5222 7512 5228 6513 5235 6314 5239 8515 5249 7016 5256 8317 5258 7318 5264 6819 5265 8520 5267 6521 5269 8022 5271 8523 5291 6324 5296 7825 5323 7526 5325 8327 5327 73
178
No NIS Nilai28 5339 8329 5343 7030 5344 7831 5346 8332 5349 8833 5350 8834 5351 70
35 5578 75
SMP Kristen 1
Kelas IX-A
No NIS Nilai
1 10496 652 10497 733 10498 654 10538 635 10583 686 10622 607 10502 738 10504 609 10626 6010 10506 6811 10508 6312 10551 6813 10728 7314 10703 6515 10512 6316 10599 6017 10556 6018 10514 6819 10515 6520 10602 6021 10603 6022 10589 6023 10521 6524 10607 6025 10608 60
179
No NIS Nilai26 10644 6327 10563 6028 10526 6529 10527 8530 10529 6531 10530 6832 10730 6533 10570 6534 10571 6335 10574 7536 10725 6537 10696 6538 10592 8539 10640 6840 10684 8341 10722 63
42 10726 78
180
Driskripsi Data Tes Prestasi Belajar Matematika SMP
Untuk Kelompok Eksperimen
No NIS Sekolah Nilai Angket
predikat Nilai
1 12531 SMP Bintang Laut 140 Tinggi 1002 12555 SMP Bintang Laut 140 Tinggi 903 4987 SMP Regina Pacis 139 Tinggi 804 12569 SMP Bintang Laut 139 Tinggi 875 5015 SMP Regina Pacis 138 Tinggi 836 12563 SMP Bintang Laut 138 Tinggi 907 10578 SMP Kristen 1 137 Tinggi 808 12558 SMP Bintang Laut 137 Tinggi 979 10495 SMP Kristen 1 136 Tinggi 73
10 12567 SMP Bintang Laut 135 Tinggi 9011 10595 SMP Kristen 1 134 Tinggi 7712 5270 SMP Regina Pacis 133 Tinggi 8313 5348 SMP Regina Pacis 132 Tinggi 8714 5218 SMP Regina Pacis 130 Tinggi 8315 5352 SMP Regina Pacis 130 Tinggi 8716 12553 SMP Bintang Laut 129 Tinggi 9317 10658 SMP Kristen 1 128 Tinggi 8018 12540 SMP Bintang Laut 128 Tinggi 9319 12541 SMP Bintang Laut 127 Tinggi 9020 12552 SMP Bintang Laut 126 Tinggi 9721 12545 SMP Bintang Laut 125 Tinggi 10022 12549 SMP Bintang Laut 124 Tinggi 9023 5244 SMP Regina Pacis 124 Tinggi 8324 12551 SMP Bintang Laut 123 Tinggi 9325 12538 SMP Bintang Laut 122 Tinggi 9726 12535 SMP Bintang Laut 121 Tinggi 9327 10605 SMP Kristen 1 120 Tinggi 7728 5288 SMP Regina Pacis 109 Tinggi 8729 5309 SMP Regina Pacis 107 Sedang 7730 10698 SMP Kristen 1 107 Sedang 7031 10657 SMP Kristen 1 107 Sedang 7032 5196 SMP Regina Pacis 107 Sedang 7333 10635 SMP Kristen 1 107 Sedang 7034 5274 SMP Regina Pacis 106 Sedang 8035 10523 SMP Kristen 1 106 Sedang 6336 10723 SMP Kristen 1 106 Sedang 6737 5342 SMP Regina Pacis 106 Sedang 8038 5165 SMP Regina Pacis 105 Sedang 7339 12560 SMP Bintang Laut 104 Sedang 8340 12547 SMP Bintang Laut 104 Sedang 8741 5335 SMP Regina Pacis 103 Sedang 8042 10677 SMP Kristen 1 102 Sedang 6743 12570 SMP Bintang Laut 101 Sedang 8344 10513 SMP Kristen 1 100 Sedang 5745 12564 SMP Bintang Laut 99 Sedang 8746 12532 SMP Bintang Laut 98 Sedang 8747 10680 SMP Kristen 1 97 Sedang 7048 5302 SMP Regina Pacis 97 Sedang 77
Lampiran 14
181
No NIS Sekolah Nilai Angket
predikat Nilai
49 5252 SMP Regina Pacis 96 Sedang 7350 10701 SMP Kristen 1 96 Sedang 6051 12542 SMP Bintang Laut 95 Sedang 8052 10596 SMP Kristen 1 94 Sedang 6353 10659 SMP Kristen 1 93 Sedang 6754 12544 SMP Bintang Laut 92 Sedang 8755 5341 SMP Regina Pacis 91 Sedang 7356 5272 SMP Regina Pacis 90 Sedang 7757 5198 SMP Regina Pacis 90 Sedang 7358 5330 SMP Regina Pacis 90 Sedang 8059 10580 SMP Kristen 1 90 Sedang 7360 12550 SMP Bintang Laut 89 Sedang 9061 5287 SMP Regina Pacis 89 Sedang 8062 12543 SMP Bintang Laut 89 Sedang 9363 5356 SMP Regina Pacis 88 Sedang 7764 12548 SMP Bintang Laut 87 Sedang 8365 12536 SMP Bintang Laut 86 Sedang 9766 12539 SMP Bintang Laut 86 Sedang 8767 10667 SMP Kristen 1 85 Sedang 6068 12533 SMP Bintang Laut 85 Sedang 9069 10509 SMP Kristen 1 84 Sedang 6370 12534 SMP Bintang Laut 83 Sedang 8371 10708 SMP Kristen 1 82 Sedang 7072 5347 SMP Regina Pacis 82 Sedang 7773 10642 SMP Kristen 1 81 Sedang 6774 12537 SMP Bintang Laut 81 Sedang 8375 5202 SMP Regina Pacis 80 Sedang 7776 10581 SMP Kristen 1 80 Sedang 6777 10544 SMP Kristen 1 80 Sedang 7078 12546 SMP Bintang Laut 80 Sedang 9379 12562 SMP Bintang Laut 80 Sedang 9080 10609 SMP Kristen 1 70 Rendah 6781 10720 SMP Kristen 1 69 Rendah 5782 5577 SMP Regina Pacis 69 Rendah 7783 5326 SMP Regina Pacis 68 Rendah 7384 5129 SMP Regina Pacis 67 Rendah 8085 10519 SMP Kristen 1 66 Rendah 6386 10516 SMP Kristen 1 65 Rendah 7087 10561 SMP Kristen 1 64 Rendah 5088 5254 SMP Regina Pacis 63 Rendah 7389 5211 SMP Regina Pacis 62 Rendah 7090 10560 SMP Kristen 1 61 Rendah 6791 12554 SMP Bintang Laut 60 Rendah 8092 12565 SMP Bintang Laut 60 Rendah 9093 10550 SMP Kristen 1 60 Rendah 6794 10568 SMP Kristen 1 59 Rendah 7095 12568 SMP Bintang Laut 59 Rendah 8796 5195 SMP Regina Pacis 58 Rendah 7397 12556 SMP Bintang Laut 58 Rendah 8398 10572 SMP Kristen 1 57 Rendah 6799 10598 SMP Kristen 1 56 Rendah 60
182
No NIS Sekolah Nilai Angket
predikat Nilai
100 5276 SMP Regina Pacis 55 Rendah 73101 10597 SMP Kristen 1 53 Rendah 60102 5177 SMP Regina Pacis 52 Rendah 80103 5073 SMP Regina Pacis 50 Rendah 70104 10510 SMP Kristen 1 49 Rendah 60105 10555 SMP Kristen 1 48 Rendah 53106 10585 SMP Kristen 1 47 Rendah 63107 12566 SMP Bintang Laut 47 Rendah 87108 10559 SMP Kristen 1 46 Rendah 53109 12561 SMP Bintang Laut 45 Rendah 83110 5183 SMP Regina Pacis 44 Rendah 77111 5217 SMP Regina Pacis 43 Rendah 70112 5179 SMP Regina Pacis 42 Rendah 77113 10606 SMP Kristen 1 42 Rendah 63114 10554 SMP Kristen 1 41 Rendah 57115 10566 SMP Kristen 1 41 Rendah 63
183
Driskripsi Data Hasil Prestasi Belajar Matematika SMP
Untuk Kelompok Kontrol
No NIS Sekolah Nilai Angket
predikat Nilai
1 5349 SMP Regina Pacis 139 Tinggi 732 10496 SMP Kristen 1 138 Tinggi 603 12572 SMP Bintang Laut 138 Tinggi 804 10497 SMP Kristen 1 137 Tinggi 635 5269 SMP Regina Pacis 137 Tinggi 736 10592 SMP Kristen 1 136 Tinggi 707 5265 SMP Regina Pacis 136 Tinggi 778 12589 SMP Bintang Laut 135 Tinggi 809 10527 SMP Kristen 1 135 Tinggi 67
10 5325 SMP Regina Pacis 134 Tinggi 7711 12594 SMP Bintang Laut 134 Tinggi 8712 12602 SMP Bintang Laut 133 Tinggi 9013 12597 SMP Bintang Laut 132 Tinggi 8714 12611 SMP Bintang Laut 132 Tinggi 8715 5350 SMP Regina Pacis 131 Tinggi 7716 12590 SMP Bintang Laut 130 Tinggi 8017 12586 SMP Bintang Laut 130 Tinggi 8318 10551 SMP Kristen 1 130 Tinggi 6319 5193 SMP Regina Pacis 129 Tinggi 7320 5346 SMP Regina Pacis 129 Tinggi 7321 10574 SMP Kristen 1 129 Tinggi 6722 5271 SMP Regina Pacis 128 Tinggi 7023 10570 SMP Kristen 1 127 Tinggi 6024 5171 SMP Regina Pacis 127 Tinggi 7025 12600 SMP Bintang Laut 126 Tinggi 8326 10684 SMP Kristen 1 126 Tinggi 7027 5209 SMP Regina Pacis 126 Tinggi 7328 12591 SMP Bintang Laut 125 Tinggi 8329 12608 SMP Bintang Laut 125 Tinggi 8030 12588 SMP Bintang Laut 125 Tinggi 9031 5256 SMP Regina Pacis 124 Tinggi 7732 12603 SMP Bintang Laut 124 Tinggi 9333 5239 SMP Regina Pacis 124 Tinggi 7734 12581 SMP Bintang Laut 124 Tinggi 9035 5222 SMP Regina Pacis 107 Sedang 7036 10696 SMP Kristen 1 107 Sedang 5737 12583 SMP Bintang Laut 107 Sedang 7738 12609 SMP Bintang Laut 107 Sedang 8339 10602 SMP Kristen 1 106 Sedang 5040 12610 SMP Bintang Laut 106 Sedang 8741 10626 SMP Kristen 1 106 Sedang 5742 12584 SMP Bintang Laut 105 Sedang 8043 5578 SMP Regina Pacis 105 Sedang 6744 5258 SMP Regina Pacis 105 Sedang 6745 12578 SMP Bintang Laut 104 Sedang 8046 5180 SMP Regina Pacis 104 Sedang 7047 12573 SMP Bintang Laut 104 Sedang 7348 12601 SMP Bintang Laut 104 Sedang 83
Lampiran 15
184
No NIS Sekolah Nilai Angket
predikat Nilai
49 10526 SMP Kristen 1 103 Sedang 6350 10640 SMP Kristen 1 103 Sedang 6051 12607 SMP Bintang Laut 102 Sedang 7752 12598 SMP Bintang Laut 102 Sedang 7753 5199 SMP Regina Pacis 101 Sedang 7054 5344 SMP Regina Pacis 99 Sedang 7055 10726 SMP Kristen 1 98 Sedang 6056 12605 SMP Bintang Laut 97 Sedang 7357 5351 SMP Regina Pacis 96 Sedang 6758 12576 SMP Bintang Laut 95 Sedang 8059 5327 SMP Regina Pacis 94 Sedang 6760 12577 SMP Bintang Laut 94 Sedang 7761 12579 SMP Bintang Laut 93 Sedang 8062 12596 SMP Bintang Laut 93 Sedang 7363 10599 SMP Kristen 1 92 Sedang 5764 10508 SMP Kristen 1 92 Sedang 5365 5323 SMP Regina Pacis 91 Sedang 6766 5249 SMP Regina Pacis 90 Sedang 6367 5343 SMP Regina Pacis 90 Sedang 6368 5216 SMP Regina Pacis 89 Sedang 6769 12606 SMP Bintang Laut 88 Sedang 7370 10498 SMP Kristen 1 87 Sedang 5371 12595 SMP Bintang Laut 87 Sedang 7772 12599 SMP Bintang Laut 86 Sedang 9073 5214 SMP Regina Pacis 86 Sedang 6374 12580 SMP Bintang Laut 85 Sedang 7375 12585 SMP Bintang Laut 85 Sedang 8376 12604 SMP Bintang Laut 84 Sedang 7377 10502 SMP Kristen 1 83 Sedang 6378 10521 SMP Kristen 1 82 Sedang 6379 10728 SMP Kristen 1 82 Sedang 6080 10725 SMP Kristen 1 81 Sedang 6081 5264 SMP Regina Pacis 81 Sedang 7082 5339 SMP Regina Pacis 80 Sedang 7083 10515 SMP Kristen 1 80 Sedang 5384 5212 SMP Regina Pacis 80 Sedang 7085 10512 SMP Kristen 1 72 Rendah 5086 10563 SMP Kristen 1 70 Rendah 5387 12582 SMP Bintang Laut 69 Rendah 6788 10506 SMP Kristen 1 69 Rendah 5789 12593 SMP Bintang Laut 69 Rendah 6390 10730 SMP Kristen 1 68 Rendah 5791 10722 SMP Kristen 1 67 Rendah 5092 5221 SMP Regina Pacis 66 Rendah 6093 5235 SMP Regina Pacis 65 Rendah 6094 12575 SMP Bintang Laut 64 Rendah 7095 5228 SMP Regina Pacis 63 Rendah 6396 10530 SMP Kristen 1 62 Rendah 5797 10622 SMP Kristen 1 61 Rendah 5398 12574 SMP Bintang Laut 60 Rendah 6799 10608 SMP Kristen 1 59 Rendah 53
185
No NIS Sekolah Nilai Angket
predikat Nilai
100 10603 SMP Kristen 1 58 Rendah 53101 10607 SMP Kristen 1 57 Rendah 47102 10583 SMP Kristen 1 56 Rendah 57103 5210 SMP Regina Pacis 55 Rendah 57104 10571 SMP Kristen 1 54 Rendah 47105 10556 SMP Kristen 1 52 Rendah 43106 5267 SMP Regina Pacis 53 Rendah 63107 10514 SMP Kristen 1 50 Rendah 50108 10529 SMP Kristen 1 44 Rendah 57109 10644 SMP Kristen 1 43 Rendah 53110 10589 SMP Kristen 1 43 Rendah 40111 5291 SMP Regina Pacis 42 Rendah 60112 10538 SMP Kristen 1 42 Rendah 47113 10504 SMP Kristen 1 41 Rendah 50114 10703 SMP Kristen 1 41 Rendah 43115 5296 SMP Regina Pacis 40 Rendah 60
186
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Tinggi
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10496 SMP Kristen 1 18 602 10570 SMP Kristen 1 18 603 10497 SMP Kristen 1 19 634 10551 SMP Kristen 1 19 635 10527 SMP Kristen 1 20 676 10574 SMP Kristen 1 20 677 10592 SMP Kristen 1 21 708 5271 SMP Regina Pacis 21 709 5171 SMP Regina Pacis 21 7010 10684 SMP Kristen 1 21 7011 10495 SMP Kristen 1 22 7312 5349 SMP Regina Pacis 22 7313 5269 SMP Regina Pacis 22 7314 5193 SMP Regina Pacis 22 7315 5346 SMP Regina Pacis 22 7316 5209 SMP Regina Pacis 22 7317 10595 SMP Kristen 1 23 7718 10605 SMP Kristen 1 23 7719 5265 SMP Regina Pacis 23 7720 5325 SMP Regina Pacis 23 7721 5350 SMP Regina Pacis 23 7722 5256 SMP Regina Pacis 23 7723 5239 SMP Regina Pacis 23 7724 4987 SMP Regina Pacis 24 8025 10578 SMP Kristen 1 24 8026 10658 SMP Kristen 1 24 8027 12572 SMP Bintang Laut 24 8028 12589 SMP Bintang Laut 24 8029 12590 SMP Bintang Laut 24 8030 12608 SMP Bintang Laut 24 8031 5015 SMP Regina Pacis 25 8332 5270 SMP Regina Pacis 25 8333 5218 SMP Regina Pacis 25 8334 5244 SMP Regina Pacis 25 8335 12586 SMP Bintang Laut 25 8336 12600 SMP Bintang Laut 25 8337 12591 SMP Bintang Laut 25 8338 12569 SMP Bintang Laut 26 8739 5348 SMP Regina Pacis 26 8740 5352 SMP Regina Pacis 26 8741 5288 SMP Regina Pacis 26 87
Lampiran 16
187
No NIS Sekolah Betul Nilai42 12594 SMP Bintang Laut 26 8743 12597 SMP Bintang Laut 26 8744 12611 SMP Bintang Laut 26 8745 12555 SMP Bintang Laut 27 9046 12563 SMP Bintang Laut 27 9047 12567 SMP Bintang Laut 27 9048 12541 SMP Bintang Laut 27 9049 12549 SMP Bintang Laut 27 9050 12602 SMP Bintang Laut 27 9051 12588 SMP Bintang Laut 27 9052 12581 SMP Bintang Laut 27 9053 12553 SMP Bintang Laut 28 9354 12540 SMP Bintang Laut 28 9355 12551 SMP Bintang Laut 28 9356 12535 SMP Bintang Laut 28 9357 12603 SMP Bintang Laut 28 9358 12558 SMP Bintang Laut 29 9759 12552 SMP Bintang Laut 29 9760 12538 SMP Bintang Laut 29 9761 12531 SMP Bintang Laut 30 10062 12545 SMP Bintang Laut 30 100Jumlah 5063Median 83Modus 90Maksimum 100Minimum 60Rata-rata 81,67Stdev 9,91Varians 98,27
188
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Sedang
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10602 SMP Kristen 1 15 502 10508 SMP Kristen 1 16 533 10498 SMP Kristen 1 16 534 10515 SMP Kristen 1 16 535 10513 SMP Kristen 1 17 576 10696 SMP Kristen 1 17 577 10626 SMP Kristen 1 17 578 10599 SMP Kristen 1 17 579 10701 SMP Kristen 1 18 60
10 10667 SMP Kristen 1 18 6011 10640 SMP Kristen 1 18 6012 10726 SMP Kristen 1 18 6013 10728 SMP Kristen 1 18 6014 10725 SMP Kristen 1 18 6015 10523 SMP Kristen 1 19 6316 10596 SMP Kristen 1 19 6317 10509 SMP Kristen 1 19 6318 10526 SMP Kristen 1 19 6319 5249 SMP Regina Pacis 19 6320 5343 SMP Regina Pacis 19 6321 5214 SMP Regina Pacis 19 6322 10502 SMP Kristen 1 19 6323 10521 SMP Kristen 1 19 6324 10723 SMP Kristen 1 20 6725 10677 SMP Kristen 1 20 6726 10659 SMP Kristen 1 20 6727 10642 SMP Kristen 1 20 6728 10581 SMP Kristen 1 20 6729 5578 SMP Regina Pacis 20 6730 5258 SMP Regina Pacis 20 6731 5351 SMP Regina Pacis 20 6732 5327 SMP Regina Pacis 20 6733 5323 SMP Regina Pacis 20 6734 5216 SMP Regina Pacis 20 6735 10698 SMP Kristen 1 21 7036 10657 SMP Kristen 1 21 7037 10635 SMP Kristen 1 21 7038 10680 SMP Kristen 1 21 7039 10708 SMP Kristen 1 21 7040 10544 SMP Kristen 1 21 7041 5222 SMP Regina Pacis 21 70
Lampiran 17
189
No NIS Sekolah Betul Nilai42 5180 SMP Regina Pacis 21 7043 5199 SMP Regina Pacis 21 7044 5344 SMP Regina Pacis 21 7045 5264 SMP Regina Pacis 21 7046 5339 SMP Regina Pacis 21 7047 5212 SMP Regina Pacis 21 7048 5196 SMP Regina Pacis 22 7349 5165 SMP Regina Pacis 22 7350 5252 SMP Regina Pacis 22 7351 5341 SMP Regina Pacis 22 7352 5198 SMP Regina Pacis 22 7353 10580 SMP Kristen 1 22 7354 12573 SMP Bintang Laut 22 7355 12605 SMP Bintang Laut 22 7356 12596 SMP Bintang Laut 22 7357 12606 SMP Bintang Laut 22 7358 12580 SMP Bintang Laut 22 7359 12604 SMP Bintang Laut 22 7360 5309 SMP Regina Pacis 23 7761 5302 SMP Regina Pacis 23 7762 5272 SMP Regina Pacis 23 7763 5356 SMP Regina Pacis 23 7764 5347 SMP Regina Pacis 23 7765 5202 SMP Regina Pacis 23 7766 12583 SMP Bintang Laut 23 7767 12607 SMP Bintang Laut 23 7768 12598 SMP Bintang Laut 23 7769 12577 SMP Bintang Laut 23 7770 12595 SMP Bintang Laut 23 7771 5274 SMP Regina Pacis 24 8072 5342 SMP Regina Pacis 24 8073 5335 SMP Regina Pacis 24 8074 12542 SMP Bintang Laut 24 8075 5330 SMP Regina Pacis 24 8076 5287 SMP Regina Pacis 24 8077 12584 SMP Bintang Laut 24 8078 12578 SMP Bintang Laut 24 8079 12576 SMP Bintang Laut 24 8080 12579 SMP Bintang Laut 24 8081 12560 SMP Bintang Laut 25 8382 12570 SMP Bintang Laut 25 8383 12548 SMP Bintang Laut 25 8384 12534 SMP Bintang Laut 25 83
190
No NIS Sekolah Betul Nilai85 12537 SMP Bintang Laut 25 8386 12609 SMP Bintang Laut 25 8387 12601 SMP Bintang Laut 25 8388 12585 SMP Bintang Laut 25 8389 12547 SMP Bintang Laut 26 8790 12564 SMP Bintang Laut 26 8791 12532 SMP Bintang Laut 26 8792 12544 SMP Bintang Laut 26 8793 12539 SMP Bintang Laut 26 8794 12610 SMP Bintang Laut 26 8795 12550 SMP Bintang Laut 27 9096 12533 SMP Bintang Laut 27 9097 12562 SMP Bintang Laut 27 9098 12599 SMP Bintang Laut 27 9099 12543 SMP Bintang Laut 28 93100 12546 SMP Bintang Laut 28 93101 12536 SMP Bintang Laut 29 97Jumlah 7363Median 73Modus 70Maksimum 97Minimum 50Rata-rata 72,90Stdev 10,16Varians 103,26
191
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Rendah
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10589 SMP Kristen 1 12 402 10556 SMP Kristen 1 12 403 10703 SMP Kristen 1 12 404 10607 SMP Kristen 1 14 475 10571 SMP Kristen 1 14 476 10538 SMP Kristen 1 14 477 10561 SMP Kristen 1 15 508 10512 SMP Kristen 1 15 509 10722 SMP Kristen 1 15 5010 10514 SMP Kristen 1 15 5011 10504 SMP Kristen 1 15 5012 10555 SMP Kristen 1 16 5313 10559 SMP Kristen 1 16 5314 10563 SMP Kristen 1 16 5315 10622 SMP Kristen 1 16 5316 10608 SMP Kristen 1 16 5317 10603 SMP Kristen 1 16 5318 10644 SMP Kristen 1 16 5319 10720 SMP Kristen 1 17 5720 10554 SMP Kristen 1 17 5721 10506 SMP Kristen 1 17 5722 10730 SMP Kristen 1 17 5723 10530 SMP Kristen 1 17 5724 10583 SMP Kristen 1 17 5725 5210 SMP Regina Pacis 17 5726 10529 SMP Kristen 1 17 5727 10598 SMP Kristen 1 18 6028 10597 SMP Kristen 1 18 6029 10510 SMP Kristen 1 18 6030 5221 SMP Regina Pacis 18 6031 5235 SMP Regina Pacis 18 6032 5291 SMP Regina Pacis 18 6033 5296 SMP Regina Pacis 18 6034 10519 SMP Kristen 1 19 6335 10585 SMP Kristen 1 19 6336 10606 SMP Kristen 1 19 6337 10566 SMP Kristen 1 19 6338 12593 SMP Bintang Laut 19 6339 5228 SMP Regina Pacis 19 6340 5267 SMP Regina Pacis 19 6341 10609 SMP Kristen 1 20 67
Lampiran 18
192
No NIS Sekolah Betul Nilai42 10560 SMP Kristen 1 20 6743 10550 SMP Kristen 1 20 6744 10572 SMP Kristen 1 20 6745 12582 SMP Bintang Laut 20 6746 12574 SMP Bintang Laut 20 6747 10516 SMP Kristen 1 21 7048 5211 SMP Regina Pacis 21 7049 10568 SMP Kristen 1 21 7050 5073 SMP Regina Pacis 21 7051 5217 SMP Regina Pacis 21 7052 12575 SMP Bintang Laut 21 7053 5326 SMP Regina Pacis 22 7354 5254 SMP Regina Pacis 22 7355 5195 SMP Regina Pacis 22 7356 5276 SMP Regina Pacis 22 7357 5577 SMP Regina Pacis 23 7758 5183 SMP Regina Pacis 23 7759 5179 SMP Regina Pacis 23 7760 5129 SMP Regina Pacis 24 8061 12554 SMP Bintang Laut 24 8062 5177 SMP Regina Pacis 24 8063 12556 SMP Bintang Laut 25 8364 12561 SMP Bintang Laut 25 8365 12568 SMP Bintang Laut 26 8766 12566 SMP Bintang Laut 26 8767 12565 SMP Bintang Laut 27 90Jumlah 4213Median 63Modus 57Maksimum 90Minimum 40Rata-rata 62,89Stdev 11,79Varians 139,02
193
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Tinggi
Eksperimen
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10495 SMP Kristen 1 22 732 10595 SMP Kristen 1 23 773 10605 SMP Kristen 1 23 774 4987 SMP Regina Pacis 24 805 10578 SMP Kristen 1 24 806 10658 SMP Kristen 1 24 807 5015 SMP Regina Pacis 25 838 5270 SMP Regina Pacis 25 839 5218 SMP Regina Pacis 25 8310 5244 SMP Regina Pacis 25 8311 12569 SMP Bintang Laut 26 8712 5348 SMP Regina Pacis 26 8713 5352 SMP Regina Pacis 26 8714 5288 SMP Regina Pacis 26 8715 12555 SMP Bintang Laut 27 9016 12563 SMP Bintang Laut 27 9017 12567 SMP Bintang Laut 27 9018 12541 SMP Bintang Laut 27 9019 12549 SMP Bintang Laut 27 9020 12553 SMP Bintang Laut 28 9321 12540 SMP Bintang Laut 28 9322 12551 SMP Bintang Laut 28 9323 12535 SMP Bintang Laut 28 9324 12558 SMP Bintang Laut 29 9725 12552 SMP Bintang Laut 29 9726 12538 SMP Bintang Laut 29 9727 12531 SMP Bintang Laut 30 10028 12545 SMP Bintang Laut 30 100Jumlah 2460Median 88Modus 90Maksimum 100Minimum 73Rata-rata 87,86Stdev 7,21Varians 52,03
Lampiran 19
194
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Sedang
Eksperimen
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10513 SMP Kristen 1 17 572 10701 SMP Kristen 1 18 603 10667 SMP Kristen 1 18 604 10523 SMP Kristen 1 19 635 10596 SMP Kristen 1 19 636 10509 SMP Kristen 1 19 637 10723 SMP Kristen 1 20 678 10677 SMP Kristen 1 20 679 10659 SMP Kristen 1 20 6710 10642 SMP Kristen 1 20 6711 10581 SMP Kristen 1 20 6712 10698 SMP Kristen 1 21 7013 10657 SMP Kristen 1 21 7014 10635 SMP Kristen 1 21 7015 10680 SMP Kristen 1 21 7016 10708 SMP Kristen 1 21 7017 10544 SMP Kristen 1 21 7018 5196 SMP Regina Pacis 22 7319 5165 SMP Regina Pacis 22 7320 5252 SMP Regina Pacis 22 7321 5341 SMP Regina Pacis 22 7322 5198 SMP Regina Pacis 22 7323 10580 SMP Kristen 1 22 7324 5309 SMP Regina Pacis 23 7725 5302 SMP Regina Pacis 23 7726 5272 SMP Regina Pacis 23 7727 5356 SMP Regina Pacis 23 7728 5347 SMP Regina Pacis 23 7729 5202 SMP Regina Pacis 23 7730 5274 SMP Regina Pacis 24 8031 5342 SMP Regina Pacis 24 8032 5335 SMP Regina Pacis 24 8033 12542 SMP Bintang Laut 24 8034 5330 SMP Regina Pacis 24 8035 5287 SMP Regina Pacis 24 8036 12560 SMP Bintang Laut 25 8337 12570 SMP Bintang Laut 25 8338 12548 SMP Bintang Laut 25 8339 12534 SMP Bintang Laut 25 83
Lampiran 20
195
No NIS Sekolah Betul Nilai40 12537 SMP Bintang Laut 25 8341 12547 SMP Bintang Laut 26 8742 12564 SMP Bintang Laut 26 8743 12532 SMP Bintang Laut 26 8744 12544 SMP Bintang Laut 26 8745 12539 SMP Bintang Laut 26 8746 12550 SMP Bintang Laut 27 9047 12533 SMP Bintang Laut 27 9048 12562 SMP Bintang Laut 27 9049 12543 SMP Bintang Laut 28 9350 12546 SMP Bintang Laut 28 9351 12536 SMP Bintang Laut 29 97Jumlah 3903Median 77Modus 70Maksimum 97Minimum 57Rata-rata 76,54Stdev 9,59Varians 91,98
196
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Rendah
Eksperimen
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10561 SMP Kristen 1 15 502 10555 SMP Kristen 1 16 533 10559 SMP Kristen 1 16 534 10720 SMP Kristen 1 17 575 10554 SMP Kristen 1 17 576 10598 SMP Kristen 1 18 607 10597 SMP Kristen 1 18 608 10510 SMP Kristen 1 18 609 10519 SMP Kristen 1 19 6310 10585 SMP Kristen 1 19 6311 10606 SMP Kristen 1 19 6312 10566 SMP Kristen 1 19 6313 10609 SMP Kristen 1 20 6714 10560 SMP Kristen 1 20 6715 10550 SMP Kristen 1 20 6716 10572 SMP Kristen 1 20 6717 10516 SMP Kristen 1 21 7018 5211 SMP Regina Pacis 21 7019 10568 SMP Kristen 1 21 7020 5073 SMP Regina Pacis 21 7021 5217 SMP Regina Pacis 21 7022 5326 SMP Regina Pacis 22 7323 5254 SMP Regina Pacis 22 7324 5195 SMP Regina Pacis 22 7325 5276 SMP Regina Pacis 22 7326 5577 SMP Regina Pacis 23 7727 5183 SMP Regina Pacis 23 7728 5179 SMP Regina Pacis 23 7729 5129 SMP Regina Pacis 24 8030 12554 SMP Bintang Laut 24 8031 5177 SMP Regina Pacis 24 8032 12556 SMP Bintang Laut 25 8333 12561 SMP Bintang Laut 25 8334 12568 SMP Bintang Laut 26 8735 12566 SMP Bintang Laut 26 8736 12565 SMP Bintang Laut 27 90Jumlah 2513Median 70Modus 70Maksimum 90Minimum 50Rata-rata 69,81Stdev 10,17Varians 103,46
Lampiran 21
197
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Tinggi
Kontrol
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10496 SMP Kristen 1 18 602 10570 SMP Kristen 1 18 603 10497 SMP Kristen 1 19 634 10551 SMP Kristen 1 19 635 10527 SMP Kristen 1 20 676 10574 SMP Kristen 1 20 677 10592 SMP Kristen 1 21 708 5271 SMP Regina Pacis 21 709 5171 SMP Regina Pacis 21 7010 10684 SMP Kristen 1 21 7011 5349 SMP Regina Pacis 22 7312 5269 SMP Regina Pacis 22 7313 5193 SMP Regina Pacis 22 7314 5346 SMP Regina Pacis 22 7315 5209 SMP Regina Pacis 22 7316 5265 SMP Regina Pacis 23 7717 5325 SMP Regina Pacis 23 7718 5350 SMP Regina Pacis 23 7719 5256 SMP Regina Pacis 23 7720 5239 SMP Regina Pacis 23 7721 12572 SMP Bintang Laut 24 8022 12589 SMP Bintang Laut 24 8023 12590 SMP Bintang Laut 24 8024 12608 SMP Bintang Laut 24 8025 12586 SMP Bintang Laut 25 8326 12600 SMP Bintang Laut 25 8327 12591 SMP Bintang Laut 25 8328 12594 SMP Bintang Laut 26 8729 12597 SMP Bintang Laut 26 8730 12611 SMP Bintang Laut 26 8731 12602 SMP Bintang Laut 27 9032 12588 SMP Bintang Laut 27 9033 12581 SMP Bintang Laut 27 9034 12603 SMP Bintang Laut 28 93Jumlah 2603Median 77Modus 73Maksimum 93Minimum 60Rata-rata 76,57Stdev 8,93Varians 79,79
Lampiran 22
198
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Sedang
Kontrol
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10602 SMP Kristen 1 15 502 10508 SMP Kristen 1 16 533 10498 SMP Kristen 1 16 534 10515 SMP Kristen 1 16 535 10696 SMP Kristen 1 17 576 10626 SMP Kristen 1 17 577 10599 SMP Kristen 1 17 578 10640 SMP Kristen 1 18 609 10726 SMP Kristen 1 18 6010 10728 SMP Kristen 1 18 6011 10725 SMP Kristen 1 18 6012 10526 SMP Kristen 1 19 6313 5249 SMP Regina Pacis 19 6314 5343 SMP Regina Pacis 19 6315 5214 SMP Regina Pacis 19 6316 10502 SMP Kristen 1 19 6317 10521 SMP Kristen 1 19 6318 5578 SMP Regina Pacis 20 6719 5258 SMP Regina Pacis 20 6720 5351 SMP Regina Pacis 20 6721 5327 SMP Regina Pacis 20 6722 5323 SMP Regina Pacis 20 6723 5216 SMP Regina Pacis 20 6724 5222 SMP Regina Pacis 21 7025 5180 SMP Regina Pacis 21 7026 5199 SMP Regina Pacis 21 7027 5344 SMP Regina Pacis 21 7028 5264 SMP Regina Pacis 21 7029 5339 SMP Regina Pacis 21 7030 5212 SMP Regina Pacis 21 7031 12573 SMP Bintang Laut 22 7332 12605 SMP Bintang Laut 22 7333 12596 SMP Bintang Laut 22 7334 12606 SMP Bintang Laut 22 7335 12580 SMP Bintang Laut 22 7336 12604 SMP Bintang Laut 22 7337 12583 SMP Bintang Laut 23 7738 12607 SMP Bintang Laut 23 7739 12598 SMP Bintang Laut 23 77
Lampiran 23
199
No NIS Sekolah Betul Nilai40 12577 SMP Bintang Laut 23 7741 12595 SMP Bintang Laut 23 7742 12584 SMP Bintang Laut 24 8043 12578 SMP Bintang Laut 24 8044 12576 SMP Bintang Laut 24 8045 12579 SMP Bintang Laut 24 8046 12609 SMP Bintang Laut 25 8347 12601 SMP Bintang Laut 25 8348 12585 SMP Bintang Laut 25 8349 12610 SMP Bintang Laut 26 8750 12599 SMP Bintang Laut 27 90Jumlah 3460Median 70Modus 70Maksimum 90Minimum 50Rata-rata 69,20Stdev 9,44Varians 89,14
200
Tes Prestasi Belajar Matematika
Kelompok Rendah
Kontrol
No NIS Sekolah Betul Nilai1 10589 SMP Kristen 1 12 402 10556 SMP Kristen 1 13 433 10703 SMP Kristen 1 13 434 10607 SMP Kristen 1 14 475 10571 SMP Kristen 1 14 476 10538 SMP Kristen 1 14 477 10512 SMP Kristen 1 15 508 10722 SMP Kristen 1 15 509 10514 SMP Kristen 1 15 5010 10504 SMP Kristen 1 15 5011 10563 SMP Kristen 1 16 5312 10622 SMP Kristen 1 16 5313 10608 SMP Kristen 1 16 5314 10603 SMP Kristen 1 16 5315 10644 SMP Kristen 1 16 5316 10506 SMP Kristen 1 17 5717 10730 SMP Kristen 1 17 5718 10530 SMP Kristen 1 17 5719 10583 SMP Kristen 1 17 5720 5210 SMP Regina Pacis 17 5721 10529 SMP Kristen 1 17 5722 5221 SMP Regina Pacis 18 6023 5235 SMP Regina Pacis 18 6024 5291 SMP Regina Pacis 18 6025 5296 SMP Regina Pacis 18 6026 12593 SMP Bintang Laut 19 6327 5228 SMP Regina Pacis 19 6328 5267 SMP Regina Pacis 19 6329 12582 SMP Bintang Laut 20 6730 12574 SMP Bintang Laut 20 6731 12575 SMP Bintang Laut 21 70Jumlah 1707Median 57Modus 57Maksimum 70Minimum 40Rata-rata 55,05Stdev 7,40Varians 54,72
Lampiran 24
201
Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika
1. Menentukan range (jangkauan)
Xr (data terendah) = 40
Xt (data tertinggi) = 100
n (banyak data) = 230
R (range) = 100 – 40
= 60
2. Menentukan banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (230)
= 8,79
≈ 9
3. Menentukan lebar kelas interval
i = R / k
= 60 / 9
= 6,67
4. Distribusi frekuensi
fi kelompokInterval
Pent Kontfi xi fi . xi ii xx 2ii xx 2ii xxf i
40,00 – 46,67 0,00 6,00 6,00 43,33 260,00 -29,04 843,52 5061,1446,67 – 53,33 1,00 5,00 6,00 50,00 300,00 -22,38 500,72 3004,3353,33 – 60,00 10,00 27,00 37,00 56,67 2096,67 -15,71 246,81 9131,9260,00 – 66,67 16,00 21,00 37,00 63,33 2343,33 -9,04 81,78 3026,0366,67 – 73,33 11,00 12,00 23,00 70,00 1610,00 -2,38 5,65 129,9373,33 – 80,00 34,00 29,00 63,00 76,67 4830,00 4,29 18,40 1159,3880,00 – 86,67 22,00 10,00 32,00 83,33 2666,67 10,96 120,05 3841,4586,67 – 93,33 9,00 4,00 13,00 90,00 1170,00 17,62 310,58 4037,5093,33 – 100,00 12,00 1,00 13,00 96,67 1256,67 24,29 590,00 7669,96
Jumlah 115 115 230,00 16533,33 37061,64
5. Mean
x = N
fx
= 72,38
Lampiran 25
202
6. Standard deviasi
s =
1
2
n
fxx ii
= 12,63
7. Modus
Mo = CSS
SBb
21
1
= 70,00
8. Median
Me = Lb + l
i
k
f
fn1/2
= 73,33
203
Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika
Kelompok Eksperimen
1. Menentukan range (jangkauan)
Xr (data terendah) = 50
Xt (data tertinggi) = 100
n (banyak data) = 115
R (range) = 100 – 50
= 50
2. Menentukan banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (115)
= 7,80
≈ 8
3. Menentukan lebar kelas interval
i = R / k
= 50 / 8
= 6,25
4. Distribusi frekuensi
Interval fi xi fi . xi ii xx 2ii xx 2ii xxf i
50,00 – 56,25 3,00 53,13 159,38 -24,06 579,05 1737,1456,25 – 62,50 8,00 59,38 475,00 -17,81 317,32 2538,5462,50 – 68,75 16,00 65,63 1050,00 -11,56 133,71 2139,4068,75 – 75,00 22,00 71,88 1581,25 -5,31 28,23 621,1175,00 – 81,25 23,00 78,13 1796,88 0,94 0,88 20,1881,25 – 87,50 22,00 84,38 1856,25 7,19 51,65 1136,2487,50 – 93,75 15,00 90,63 1359,38 13,44 180,54 2708,13
93,75 – 100,00 6,00 96,88 581,25 19,69 387,56 2325,37Jumlah 115,00 8859,38 13226,11
5. Mean
x = N
fx
= 77,19
Lampiran 26
204
6. Standard deviasi
s =
1
2
n
fxx ii
= 11,39
7. Modus
Mo = CSS
SBb
21
1
= 80,00
8. Median
Me = Lb + l
i
k
f
fn1/2
= 76,67
205
Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika
Kelompok Kontrol
1. Menentukan range (jangkauan)
Xr (data terendah) = 40
Xt (data tertinggi) = 93
n (banyak data) = 115
R (range) = 93 – 40
= 53
2. Menentukan banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (115)
= 7,80
≈ 8
3. Menentukan lebar kelas interval
i = R / k
= 53 / 8
= 6,67
4. Distribusi frekuensi
Interval fi xi fi . xi ii xx 2ii xx 2ii xxf i
40,00 – 46,67 6,00 43,33 260,00 -24,23 587,18 3523,1146,67 – 53,33 5,00 50,00 250,00 -17,57 308,54 1542,6853,33 – 60,00 27,00 56,67 1530,00 -10,90 118,78 3207,0260,00 – 66,67 21,00 63,33 1330,00 -4,23 17,91 376,0966,67 – 73,33 12,00 70,00 840,00 2,43 5,93 71,1473,33 – 80,00 29,00 76,67 2223,33 9,10 82,84 2402,2580,00 – 86,67 10,00 83,33 833,33 15,77 248,63 2486,3386,67 – 93,33 5,00 90,00 450,00 22,43 503,32 2516,60
Jumlah 115,00 7716,67 16125,22
5. Mean
x = N
fx
= 67,57
Lampiran 27
206
6. Standard deviasi
s =
1
2
n
fxx ii
= 11,99
7. Modus
Mo = CSS
SBb
21
1
= 70,00
8. Median
Me = Lb + l
i
k
f
fn1/2
= 66,67
207
Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika
Pada Siswa yang Mempunyai Motivasi Tinggi pada Matematika
1. Menentukan range (jangkauan)
Xr (data terendah) = 60
Xt (data tertinggi) = 100
n (banyak data) = 62
R (range) = 100 – 60
= 40
2. Menentukan banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (62)
= 6,91
≈ 7
3. Menentukan lebar kelas interval
i = R / k
= 40 / 7
= 5,71
4. Distribusi frekuensi
Interval fi xi fi . xi ii xx 2ii xx 2ii xxf i
60,00 – 65,71 4 62,86 251,43 -18,81 353,80 1415,1965,71 – 71,43 6 68,57 411,43 -13,10 171,49 1028,9171,43 – 77,14 13 74,29 965,71 -7,38 54,48 708,2277,14 – 82,86 7 80,00 560,00 -1,67 2,78 19,4482,86 – 88,57 14 85,71 1200,00 4,05 16,38 229,3788,57 – 94,29 13 91,43 1188,57 9,76 95,29 1238,83
94,29 – 100,00 5 97,14 485,71 15,48 239,51 1197,56Jumlah 62 5062,86 5837,53
5. Mean
x = N
fx
= 81,67
Lampiran 28
208
6. Standard deviasi
s =
1
2
n
fxx ii
= 9,91
7. Modus
Mo = CSS
SBb
21
1
= 90,00
8. Median
Me = Lb + l
i
k
f
fn1/2
= 83,33
209
Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika
Pada Siswa yang Mempunyai Motivasi Sedang pada Matematika
1. Menentukan range (jangkauan)
Xr (data terendah) = 50
Xt (data tertinggi) = 97
n (banyak data) = 101
R (range) = 97 – 50
= 47
2. Menentukan banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (101)
= 7,61
≈ 8
3. Menentukan lebar kelas interval
i = R / k
= 47 / 8
= 5,83
4. Distribusi frekuensi
Interval fi xi fi . xi ii xx 2ii xx 2ii xxf i
50,00 – 55,83 4,00 52,92 211,67 -19,99 399,51 1598,0255,83 – 61,67 10,00 58,75 587,50 -14,15 200,34 2003,4461,67 – 67,50 20,00 64,58 1291,67 -8,32 69,24 1384,7767,50 – 67,50 13,00 70,42 915,42 -2,49 6,19 80,4573,33 – 79,17 23,00 76,25 1753,75 3,35 11,19 257,4679,17 – 85,00 18,00 82,08 1477,50 9,18 84,25 1516,5985,00 – 90,83 10,00 87,92 879,17 15,01 225,37 2253,7190,83 – 96,67 3,00 93,75 281,25 20,85 434,54 1303,63
Jumlah 101,00 7397,92 10398,06
5. Mean
x = N
fx
= 72,90
Lampiran 29
210
6. Standard deviasi
s =
1
2
n
fxx ii
= 10,16
7. Modus
Mo = CSS
SBb
21
1
= 70,00
8. Median
Me = Lb + l
i
k
f
fn1/2
= 73,33
211
Data Deskripsi Tes Prestasi Belajar Pokok Bahasan Statistika
Pada Siswa yang Mempunyai Motivasi Rendah pada Matematika
1. Menentukan range (jangkauan)
Xr (data terendah) = 40
Xt (data tertinggi) = 90
n (banyak data) = 67
R (range) = 90 – 40
= 50
2. Menentukan banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (67)
= 7,03
≈ 7
3. Menentukan lebar kelas interval
i = R / k
= 50 / 7
= 7,14
4. Distribusi frekuensi
Interval fi xi fi . xi ii xx 2ii xx 2ii xxf i
40,00 6,00 43,57 261,43 -19,32 373,42 2240,5247,14 12,00 50,71 608,57 -12,18 148,38 1780,5954,29 15,00 57,86 867,86 -5,04 25,39 380,7861,43 13,00 65,00 845,00 2,10 4,43 57,5768,57 10,00 72,14 721,43 9,25 85,51 855,1375,71 6,00 79,29 475,71 16,39 268,64 1611,8382,86 5,00 86,43 432,14 23,53 553,80 2769,02
Jumlah 67,00 4212,14 9695,45
5. Mean
x = N
fx
= 62,90
Lampiran 30
212
6. Standard deviasi
s =
1
2
n
fxx ii
= 11,77
7. Modus
Mo = CSS
SBb
21
1
= 56,67
8. Median
Me = Lb + l
i
k
f
fn1/2
= 63,33
213
Data Deskripsi Motivasi Siswa pada Matematika
1. Menentukan range (jangkauan)
Xr (data terendah) = 40
Xt (data tertinggi) = 140
n (banyak data) = 230
R (range) = 140 – 40
= 100
2. Menentukan banyaknya kelas interval
k = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log (230)
= 8,79
≈ 9
3. Menentukan lebar kelas interval
i = R / k
= 100 / 9
= 11,11
4. Distribusi frekuensi
fi kelompokInterval
Pent Kontfi xi fi . xi ii xx 2ii xx 2ii xxf i
40,00 – 51,11 13,00 9,00 22,00 45,56 1002,22 -47,14 2222,60 48897,1751,11 – 62,22 14,00 11,00 25,00 56,67 1416,67 -36,03 1298,40 32460,0362,22 – 73,33 9,00 11,00 20,00 67,78 1355,56 -24,92 621,12 12422,3473,33 – 84,44 11,00 9,00 20,00 78,89 1577,78 -13,81 190,75 3814,9484,44 – 95,56 18,00 18,00 36,00 90,00 3240,00 -2,70 7,29 262,44
95,56 – 106,67 17,00 19,00 36,00 101,11 3640,00 8,41 70,75 2546,88106,67 – 117,78 6,00 4,00 10,00 112,22 1122,22 19,52 381,12 3811,17117,78 – 128,89 11,00 13,00 24,00 123,33 2960,00 30,63 938,40 22521,63128,89 – 140,00 16,00 21,00 37,00 134,44 4974,44 41,74 1742,60 64476,15
Jumlah 115,0 115,0 230,00 21288,89 191212,7
5. Mean
x = N
fx
= 92,70
Lampiran 31
214
6. Standard deviasi
s =
1
2
n
fxx ii
= 29,20
7. Modus
Mo = CSS
SBb
21
1
= 107,00
8. Median
Me = Lb + l
i
k
f
fn1/2
= 92,50
215
PRASYARAT UJI T
UJI NORMALITAS KELOMPOK
EKSPERIMEN
1. Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
L = maks|F(zi) - S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan
S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi
4. Komputasi
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
1 502 50 -2,56 0,0051 0,0174 0,01233 53 -2,33 0,0099 0,0261 0,01624 55 -2,10 0,0179 0,0348 0,01695 606 60
7 608 60 -1,63 0,0505 0,0696 0,01919 63
10 63
11 6312 6313 63 -1,40 0,0808 0,1130 0,032214 6515 6516 65
17 6518 6519 65 -1,16 0,1210 0,1652 0,0442
Lampiran 32
216
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
20 6821 6822 6823 6824 6825 6826 6827 68 -0,93 0,1736 0,2348 0,061228 7029 7030 7031 7032 70 -0,70 0,2420 0,2783 0,036333 7334 7335 7336 73 -0,47 0,3198 0,3130 0,006837 7538 7539 7540 7541 7542 7543 7544 75 -0,23 0,4052 0,3826 0,022645 7846 7847 7848 7849 7850 7851 7852 7853 7854 7855 7856 7857 78
217
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
58 7859 7860 78 0,00 0,5000 0,5217 0,021761 8062 8063 8064 8065 8066 8067 8068 8069 8070 8071 8072 8073 8074 80 0,23 0,5910 0,6435 0,052575 8376 8377 8378 8379 8380 8381 8382 8383 8384 83 0,47 0,6772 0,7304 0,053285 8586 8587 8588 8589 8590 8591 8592 8593 85 0,70 0,7549 0,8087 0,053894 8895 88
218
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
96 88 0,93 0,8238 0,8348 0,011097 9098 9099 90
100 90101 90102 90103 90 1,16 0,8770 0,8957 0,0187104 93105 93106 93107 93 1,40 0,9177 0,9304 0,0127108 95109 95110 95111 95 1,63 0,9484 0,9652 0,0168112 98113 98114 98
115 98 1,86 0,9686 1,0000 0,0314
n 115Jumlah 8913 maks 0,0612Median 78Modus 78Maksimum 98Minimum 50Rata-rata 77,50 Ttabel 0,0826StDev 10,73 Keputusan DiTerima
Variansi 115,13
219
PRASYARAT UJI T
UJI NORMALITAS KELOMPOK
KONTROL
1. Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
L = maks|F(zi) - S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan
S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi
4. Komputasi
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
1 502 50 -2,58 0,0048 0,0174 0,01263 53 -2,34 0,0094 0,0261 0,01674 55 -2,10 0,0174 0,0348 0,01745 606 60
7 60 -1,63 0,0516 0,0609 0,00938 639 63
10 63
11 6312 6313 63 -1,39 0,0808 0,1130 0,032214 6515 6516 65
17 6518 6519 65 -1,15 0,1230 0,1652 0,0422
Lampiran 33
220
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
20 6821 6822 6823 6824 6825 6826 6827 68 -0,91 0,1788 0,2348 0,056028 7029 7030 7031 7032 70 -0,68 0,2483 0,2783 0,030033 7334 7335 7336 73 -0,44 0,3300 0,3130 0,017037 7538 7539 7540 7541 7542 7543 7544 7545 7546 7547 7548 75 -0,20 0,4168 0,4174 0,000649 7850 7851 7852 7853 7854 7855 7856 7857 78
221
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
58 7859 7860 7861 7862 78 0,04 0,5120 0,5391 0,027163 8064 8065 8066 8067 8068 8069 8070 8071 8072 8073 8074 8075 8076 8077 8078 8079 80 0,28 0,6064 0,6870 0,080680 8381 8382 8383 8384 8385 8386 8387 8388 83 0,51 0,6950 0,7652 0,070289 8590 8591 8592 8593 8594 8595 85 0,75 0,7734 0,8261 0,0527
222
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
96 88
97 88 0,99 0,8365 0,8435 0,007098 9099 90
100 90101 90102 90103 90 1,23 0,8888 0,8957 0,0069104 93105 93106 93107 93 1,47 0,9279 0,9304 0,0025108 95109 95110 95111 95112 95 1,70 0,9554 0,9739 0,0185113 98114 98
115 98 1,94 0,9738 1,0000 0,0262
n 115Jumlah 8868 maks 0,0806Median 78Modus 80Maksimum 98Minimum 50Rata-rata 77,11 Ttabel 0,0826StDev 10,51 Keputusan DiTerima
Variansi 110,37
223
PRASYARAT UJI T
UJI HOMOGENITAS
1. Hipotesis
H0 : σ2
A1 = σ2A2
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji yang digunakan
1)(kχ~)slogΣfRKGlog(fc
2.303χ 22
jj2
4. Komputasi
Sampel N fj 1/fj sj2 SSj Log sj
2 (fj)log sj2
1 115 114 0,00877 115,132 13125,000 2,061 234,9762 115 114 0,00877 110,372 12582,391 2,043 232,886
Jumlah 230 228 0,01754 25707,391 467,862
RKG =
j
j
f
SS
RKG = 112,752
f log RKG = 467,884
c = 1,004
Sehingga
χ2 = 0,051
5. Daerah kritik
χ20,05;1 = 3,841
DK = {χ2 | χ2 > 3,841}; χ2obs = 0,051 DK
6. Keputusan Uji
H0 Diterima
7. Kesimpulan
Variasi dari dua populasi tersebut sama (homogen)
Lampiran 34
224
Uji Keseimbangan Kontrol – Penelitian
(Uji T)
1. Hipotesis
H0 : μ1 = μ2; Kedua kelompok dari dua populasi yang berkemampuan awal
sama
H1 : μ1 ≠ μ2; Kedua kelompok tidak berasal dari dua populasi yang
berkemampuan awal sama
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
2~11
)(21
21
21
nnt
nns
dxxt
p
o
2
11
21
222
2112
nn
snsnsp
4. Komputasi
Kelompok Penelitian
X1 = 77,5000
Σ(X1)2 = 703844
n1 = 115
s12 = 115,1316
Kelompok Kontrol
X2 = 77,1087
Σ(X2)2 = 696344
n2 = 115
s22 = 110,3719
Lampiran 35
225
Hitung
sp2 = 112,7512
d0 = 0,0000
t = 0,2794
5. Daerah Kritik
t0,025; 228 = 1,960
DK = {t | t < -1,960 atau t > 1,960}
tobs = 0,2794 DK
6. Keputusan Uji
H0 Diterima
7. Kesimpulan
Kedua kelompok dari dua populasi yang berkemampuan awal
226
Uji Normalitas Nilai Tes Prestasi
Kelompok Eksperimen
1. Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
L = maks|F(zi) - S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan
S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi
4. Komputasi
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
1 50 -2,39 0,0084 0,0087 0,00032 533 53 -2,09 0,0179 0,0261 0,00824 57
5 57
6 57 -1,80 0,0351 0,0522 0,0171
7 608 60
9 60
10 60
11 60 -1,51 0,0655 0,0957 0,030212 6313 63
14 6315 6316 6317 6318 63 -1,22 0,1112 0,1565 0,045319 6720 6721 6722 67
Lampiran 36
227
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
23 6724 6725 6726 6727 67 -0,92 0,1762 0,2348 0,0586
28 7029 7030 7031 7032 7033 7034 7035 7036 7037 7038 70 -0,63 0,2611 0,3304 0,069339 7340 7341 7342 7343 7344 7345 7346 7347 7348 7349 73 -0,34 0,3669 0,4261 0,059250 7751 7752 7753 7754 7755 7756 7757 7758 7759 7760 77 -0,05 0,4801 0,5217 0,0416
228
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
61 8062 8063 8064 8065 8066 80
67 8068 8069 8070 8071 8072 80 0,25 0,5948 0,6261 0,031373 8374 8375 83
76 8377 8378 8379 8380 8381 83
82 83
83 83 0,54 0,7019 0,7217 0,019884 8785 8786 8787 8788 8789 8790 8791 8792 87
93 87
94 87 0,83 0,7967 0,8174 0,020795 9096 9097 90
229
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
98 9099 90
100 90101 90102 90103 90 1,12 0,8686 0,8957 0,0271104 93105 93106 93107 93108 93109 93 1,42 0,9207 0,9478 0,0271110 97111 97112 97113 97 1,71 0,9564 0,9826 0,0262114 100
115 100 2,00 0,9772 1,0000 0,0228
n 115Jumlah 8877 maks 0,0693Median 77Modus 80Maksimum 100Minimum 50Rata-rata 77,19 Ttabel 0,0826StDev 11,39 Keputusan DiTerimaVariansi 129,74
230
Uji Normalitas Nilai Tes Prestasi
Kelompok Kontrol
1. Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
L = maks|F(zi) - S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan
S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi
4. Komputasi
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
1 40 -2,30 0,0107 0,0087 0,00202 433 43 -2,02 0,0212 0,0261 0,00494 47
5 47
6 47 -1,74 0,0401 0,0522 0,0121
7 508 50
9 50
10 50
11 50 -1,47 0,0708 0,0957 0,024912 5313 53
14 5315 5316 5317 5318 5319 53 -1,19 0,1170 0,1652 0,048220 5721 5722 57
Lampiran 37
231
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
23 5724 5725 5726 5727 57
28 57 -0,91 0,1814 0,2435 0,062129 6030 6031 6032 6033 6034 6035 6036 6037 6038 60 -0,63 0,2611 0,3304 0,069339 6340 6341 6342 6343 6344 6345 6346 6347 6348 6349 63 -0,35 0,3594 0,4261 0,066750 6751 6752 6753 6754 6755 6756 6757 6758 6759 67 -0,07 0,4681 0,5130 0,044960 70
232
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
61 7062 7063 7064 7065 7066 70
67 7068 7069 7070 7071 70 0,20 0,5793 0,6174 0,038172 7373 7374 7375 73
76 7377 7378 7379 7380 7381 73
82 73 0,48 0,6844 0,7130 0,0286
83 7784 7785 7786 7787 7788 7789 7790 7791 7792 77 0,76 0,7734 0,8000 0,0266
93 80
94 8095 8096 8097 80
233
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
98 8099 80
100 80 1,04 0,8485 0,8696 0,0211101 83102 83103 83104 83105 83106 83 1,32 0,9049 0,9217 0,0168107 87108 87109 87110 87 1,59 0,9441 0,9565 0,0124111 90112 90113 90114 90 1,87 0,9693 0,9913 0,0220
115 93 2,15 0,9838 1,0000 0,0162
n 115Jumlah 7770 maks 0,0693Median 67Modus 70Maksimum 93Minimum 40Rata-rata 67,57 Ttabel 0,0826StDev 11,9886 Keputusan DiTerimaVariansi 143,7274
234
Uji Normalitas Nilai Tes Prestasi
Kelompok Motivasi Tinggi
1. Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
L = maks|F(zi) - S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan
S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi
4. Komputasi
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
1 60
2 60 -2,19 0,0143 0,0323 0,01803 634 63 -1,85 0,0322 0,0645 0,03235 676 67 -1,51 0,0643 0,0968 0,03257 708 709 70
10 70 -1,18 0,1190 0,1613 0,042311 7312 7313 7314 7315 7316 73 -0,84 0,1977 0,2581 0,060417 7718 7719 7720 7721 7722 7723 77 -0,50 0,3050 0,3710 0,0660
Lampiran 38
235
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
24 8025 8026 8027 8028 8029 8030 80 -0,17 0,4325 0,4839 0,051431 8332 8333 8334 8335 8336 8337 83 0,17 0,5636 0,5968 0,033238 8739 8740 8741 8742 8743 8744 87 0,50 0,6915 0,7097 0,018245 9046 9047 9048 9049 9050 9051 9052 90 0,84 0,7995 0,8387 0,039253 9354 9355 9356 9357 93 1,18 0,8790 0,9194 0,040458 9759 9760 97 1,51 0,9345 0,9677 0,033261 100
236
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
62 100 1,85 0,9671 1,0000 0,0329
n 62Jumlah 5063 maks 0,0660Median 83Modus 90Maksimum 100Minimum 60Rata-rata 81,67 Ttabel 0,1125StDev 9,9131 Keputusan DiTerimaVariansi 98,2696
237
Uji Normalitas Nilai Tes Prestasi
Kelompok Motivasi Sedang
1. Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
L = maks|F(zi) - S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan
S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi
4. Komputasi
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
1 50 -2,25 0,0119 0,0099 0,00202 533 534 53 -1,93 0,0268 0,0396 0,01285 576 577 578 57 -1,60 0,0548 0,0792 0,02449 60
10 6011 6012 6013 6014 60 -1,27 0,1020 0,1386 0,036615 6316 6317 6318 6319 6320 63
21 6322 6323 63 -0,94 0,1711 0,2277 0,0566
Lampiran 39
238
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
24 6725 6726 6727 6728 6729 67
30 67 -0,61 0,2676 0,2970 0,029431 6732 6733 6734 6735 7036 7037 7038 7039 7040 7041 7042 7043 7044 7045 7046 7047 70 -0,29 0,3859 0,4653 0,079448 7349 7350 7351 7352 7353 7354 7355 7356 7357 7358 7359 73 0,04 0,5160 0,5842 0,068260 7761 77
239
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
62 7763 7764 7765 7766 7767 7768 7769 7770 77 0,37 0,6443 0,6931 0,048871 8072 8073 8074 8075 8076 8077 8078 8079 8080 80 0,70 0,7549 0,7921 0,037281 8382 8383 8384 8385 8386 8387 8388 83 1,03 0,8461 0,8713 0,025289 8790 8791 8792 8793 8794 87 1,35 0,9115 0,9307 0,019295 9096 9097 9098 90 1,68 0,9535 0,9703 0,016899 93
240
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) L
100 93 2,01 0,9778 0,9901 0,0123
101 97 2,34 0,9901 1,0000 0,0099
n 101Jumlah 7363 maks 0,0794Median 73Modus 70Maksimum 97Minimum 50Rata-rata 72,90429 Ttabel 0,0882StDev 10,16162 Keputusan DiTerima
Variansi 103,2585
241
Uji Normalitas Nilai Tes Prestasi
Kelompok Motivasi Rendah
1. Hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : Sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji
L = maks|F(zi) - S(zi)|; dengan F(zi) = P(Z ≤ zi); Z ~ N(0,1); dan
S(zi) = proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh zi
4. Komputasi
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) mutlak
1 40 -1,95 0,0256 0,0149 0,01072 403 40 -1,92 0,0274 0,0448 0,01744 47
5 47
6 47 -1,38 0,0838 0,0896 0,0058
7 508 50
9 50
10 50
11 50 -1,10 0,1357 0,1642 0,028512 5313 53
14 5315 5316 5317 5318 53 -0,81 0,2061 0,2687 0,062619 5720 5721 5722 57
Lampiran 40
242
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) mutlak
23 5724 5725 5726 57 -0,53 0,2981 0,3881 0,090027 60
28 6029 6030 6031 6032 6033 60 -0,25 0,4013 0,4925 0,091234 6335 6336 6337 6338 6339 6340 63 0,04 0,5120 0,5970 0,085041 6742 6743 6744 6745 6746 67 0,32 0,6255 0,6866 0,061147 7048 7049 7050 7051 7052 70 0,60 0,7257 0,7761 0,050453 7354 7355 7356 73 0,89 0,8106 0,8358 0,025257 7758 7759 77 1,17 0,8770 0,8806 0,003660 80
243
No Xi Zi F(Zi) S(Zi) mutlak
61 8062 80 1,45 0,9265 0,9254 0,001163 8364 83 1,74 0,9582 0,9552 0,003065 8766 87 2,02 0,9778 0,9851 0,0073
67 90 2,30 0,9893 1,0000 0,0107
n 67Jumlah 4214 maks 0,0912Median 63Modus 57Maksimum 90Minimum 40Rata-rata 62,90 Ttabel 0,1082StDev 11,7713 Keputusan DiTerima
Variansi 138,5630
244
Uji Homogenitas A1 – A2
1. Hipotesis
H0 : σ2
A1 = σ2A2
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Statistik Uji yang digunakan
1)(kχ~)slogΣfRKGlog(fc
2.303χ 22
jj2
4. Komputasi
Sampel N fj 1/fj sj2 SSj Log sj
2 (fj)log sj2
1 115 114 0,0087719 129,7449 14790,9179 2,1131 240,89232 115 114 0,0087719 143,7274 16384,9275 2,1575 245,9595
Jumlah 230 228 0,0175439 31175,8454 486,8518
RKG =
j
j
f
SS
RKG = 136,7362
f log RKG = 486,9814
c = 1,004386
Sehingga
χ2 = 0,2972
5. Daerah kritik
χ20,05;1 = 3,841
DK = {χ2 | χ2 > 3,841}; χ2obs = 0,2972 DK
6. Keputusan Uji
H0 Diterima
7. Kesimpulan
Variasi dari dua populasi tersebut sama (homogen)
Lampiran 41
245
Uji Homogenitas B1 – B2 – B3
1. Hipotesis
H0 : σ2B1 = σ2
B2 = σ2B3
2. Tingkat Signifikansi
α = 0.05
3. Statistik Uji yang digunakan
1)(kχ~)slogΣfRKGlog(fc
2.303χ 22
jj2
4. Komputasi
Sampel N fj 1/fj sj2 SSj Log sj
2 (fj)log sj2
1 67 66 0,01515 138,5630 9145,1575 2,1416 141,34872 101 100 0,01 103,2585 10325,8526 2,0139 201,39263 62 61 0,01639 98,2696 5994,4444 1,9924 121,5376
Jumlah 230 227 0,04154 25465,4546 464,2789
RKG =
j
j
f
SS
RKG = 112,1826
f log RKG = 465,3331
c = 1,0062
Sehingga
χ2 = 2,413
5. Daerah kritik
χ20,05;2 = 5,991
DK = {χ2 | χ2 > 5,991}; χ2obs = 2,413 DK
6. Keputusan Uji
H0 Diterima
7. Kesimpulan
Variasi dari tiga populasi tersebut sama (homogen)
Lampiran 42
231
Uji Hipotesis
1. Hipotesis
H0A : tidak ada perbedaan efek antara pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
H1A : ada perbedaan efek antara pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
H0B : tidak ada perbedaan efek antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
H1B : ada perbedaan efek antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
H0AB : tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
H1AB : ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Komputasi
a. Data Prestasi Siswa, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi
Motivasi (B)
Tinggi (1) Sedang (2) Rendah (3)
n 28 51 36
ΣX 2460 3903 2513
87,86 76,54 69,81
ΣX2 217533,33 303344,4 179088,89
C 216128,57 298745,3 175467,9PE
NE
LIT
IAN
A1
SS 1404,7619 4599,129 3620,9877
n 34 50 31
ΣX 2603 3460 1707
76,57 69,20 55,05
ΣX2 201966,67 243800 95600
C 199333,66 239432 93958,423PE
ND
EK
AT
AN
PE
MB
EL
AJA
RA
N
KO
NT
RO
L
A2
SS 2633,0065 4368 1641,5771
Keterangan: C = (ΣX)2/n; SS = ΣX2 – C
X
X
Lampiran 43
232
Rataan dan jumlah rataan
Motivasi
Tinggi Sedang RendahTotal
Penelitian 87,86 76,54 69,81 234,21
Kontrol 76,57 69,20 55,05 200,82
Pen
deka
tan
Pem
bela
jara
n
Total 164,43 145,74 124,86 435,03
A1 = 234,21 B1 = 164,43 p = 2
A2 = 200,82 B2 = 145,74 q = 3
G = 435,03 B3 = 124,87
b. Perhitungan Komponen jumlah kuadrat
1. pq
G 2
= 31541,850
2. ji
ijSS,
= 18267,462
3. i
i
q
A2
= 31727,666
4. j
j
p
B2
= 31934,945
5. ji
ijAB,
2= 32133,295
c. Jumlah kuadrat (JK)
nh =
ji ijn
pq
,
1 = 36,414
JK A = nh{(3) – (1)} = 6764,547
JK B = nh{(4) – (1)} = 14259,463
JK AB = nh{(1) + (5) – (3) – (4)} = 456,442
JK G = (2) = 18267,462
JK T = JK A + JK B + JK AB + JK G = 39794,073
d. Derajat Kebebasan (dk)
dk A = p – 1 = 1
233
dk B = q – 1 = 2
dk AB = (p – 1)(q – 1) = 2
dk G = N – pq = 224
dk T = N – 1 = 229
e. Rataan Kuadrat (RK)
RK A = Adk
AJK= 6764,547
RK B = Bdk
BJK= 7129,732
RK AB = ABdk
ABJK= 228,221
RK G = Gdk
GJK= 81,551
f. Statistik Uji
FA = RKG
RKA = 82,948
FB = RKG
RKB = 87,426
FAB = RKG
RKAB = 2,798
4. Daerah Kritik
Untuk FA adalah DK = {F | F > F0,05;1;224} = {F | F > 3,84}
Untuk FB adalah DK = {F | F > F0,05;2;224} = {F | F > 3,00}
Untuk FAB adalah DK = {F | F > F0,05;2;224} = {F | F > 3,00}
5. Keputusan Uji
H0A = Ditolak
H0B = Ditolak
H0C = Ditolak
6. Kesimpulan
a. ada perbedaan efek antara pendekatan pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa
234
b. ada perbedaan efek antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa
c. ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi siswa
7. Rangkuman Analisis Variansi dua jalan
p
< 0
,05
< 0
,05
> 0
,05
Kep
utus
an
Uji
Dit
olak
Dit
olak
Dit
erim
a
F T
abel
3,84
3,00
3,00
F
Hit
ung
82,9
48
87,4
26
2,79
8
RK
6764
,547
7129
,732
288,
221
81,5
51
db
1 2 2
224
229
JK
6764
,547
1425
9,46
3
456,
442
1826
7,46
2
3979
4,07
3
Sum
ber
Var
iasi
Pen
deka
tan
Pen
deka
tan
Pem
bela
jara
n
Mot
ivas
i Sis
wa
Inte
raks
i ant
ara
Pen
deka
tan
Pem
bela
jara
n de
ngan
ting
kat
Mot
ivas
i Sis
wa
Gal
at
Tot
al
235
Uji Komparasi Ganda
1. Komparasi
Komparasi pada baris = μ1. vs μ2.
Komparasi pada kolom = μ.1 vs μ.2
μ.1 vs μ.3
μ.2 vs μ.3
Komparasi antar sel
pada baris yang sama = μ11 vs μ12
μ11 vs μ13
μ12 vs μ13
μ21 vs μ22
μ21 vs μ23
μ22 vs μ23
Komparasi antar sel
pada kolom yang sama = μ11 vs μ21
μ12 vs μ22
μ13 vs μ23
2. Hipotesis
Komparasi H0 H1
μ1. vs μ2. μ1. = μ2. μ1. ≠ μ2.
μ.1 vs μ.2 μ.1 = μ.2 μ.1 ≠ μ.2
μ.1 vs μ.3 μ.1 = μ.3 μ.1 ≠ μ.3
μ.2 vs μ.3 μ.2 = μ.3 μ.2 ≠ μ.3
μ11 vs μ12 μ11 = μ12 μ11 ≠ μ12
μ11 vs μ13 μ11 = μ13 μ11 ≠ μ13
μ11 vs μ21 μ11 = μ21 μ11 ≠ μ21
μ12 vs μ13 μ12 = μ13 μ12 ≠ μ13
μ12 vs μ22 μ12 = μ22 μ12 ≠ μ22
μ13 vs μ23 μ13 = μ23 μ13 ≠ μ23
μ21 vs μ22 μ21 = μ22 μ21 ≠ μ22
μ21 vs μ23 μ21 = μ23 μ21 ≠ μ23
μ22 vs μ23 μ22 = μ23 μ22 ≠ μ23
Lampiran 44
236
3. Taraf Signifikansi
α = 0,05
4. Komputasi
a. Komparasi antar baris
X n
A1 77,1884 115
A2 67,5652 115
RKG = 81,5512
DK = {F / F > (p-1)Fα; p – 1; N – p}
= {F / F > (2-1)F0,05; 2 – 1; 230 – 2}
= {F / F > (1)(3,84)}
= {F / F > 3,84}
Fi-j =
ji
ji
nnRKG
XX
11
2
F1-2 = 65,29435
Fi-j DK Keputusanμ1. vs μ2. 65,2944 3,84 Ditolak
b. Komparasi antar kolom
X n
B1 81,6667 62
B2 72,9043 101
B3 62,8955 67
RKG = 81,5512
DK = {F / F > (q-1)Fα; q – 1; N – q}
= {F / F > (3-1)F0,05; 3 – 1; 230 – 3}
= {F / F > (2)(3,00)}
= {F / F > 6,00}
237
Fi-j =
ji
ji
nnRKG
XX
11
2
Fi-j DK Keputusan
μ.1 vs μ.2 36,1692 6,00 Ditolak
μ.1 vs μ.3 139,1323 6,00 Ditolak
μ.2 vs μ.3 49,4787 6,00 Ditolak
c. Komparasi ganda AB
X B1 B2 B3
A1 87,8571 76,5359 69,8148
A2 76,5686 69,2000 55,0538
RKG = 81,5512
n B1 B2 B3
A1 28 51 36
A2 34 50 31
DK = {F / F > (pq-1)Fα; pq – 1; N – pq}
= {F / F > (6-1)F0,05; 6 – 1; 230 – 6}
= {F / F > (5)(2,21)}
= {F / F > 11,05}
Fij-ik =
ikij
ikij
nnRKG
XX
11
2
238
Komparasi antar sel pada baris yang sama
Fi-j DK Keputusan
μ11 vs μ12 28,4090 11,05 Ditolak
μ11 vs μ13 62,8689 11,05 Ditolak
μ12 vs μ13 11,6898 11,05 Ditolak
μ21 vs μ22 13,4745 11,05 Ditolak
μ21 vs μ23 92,0395 11,05 Ditolak
μ22 vs μ23 46,9568 11,05 Ditolak
komparasi antar sel pada kolom yang sama
Fi-j DK Keputusan
μ11 vs μ21 23,9932 11,05 Ditolak
μ12 vs μ22 16,6610 11,05 Ditolak
μ13 vs μ23 44,5035 11,05 Ditolak
5. Keputusan Uji
Semua H0 Ditolak
6. Kesimpulan
a. Komparasi antar pendekatan pembelajaran yang berbeda memberikan
prestasi belajar yang berbeda pula
b. Komparasi antar motivasi belajar siswa yang berbeda memberikan prestasi
belajar yang berbeda pula
c. Komparasi antar pendekatan pembelajaran dan motivasi siswa yang
berbeda memberikan prestasi belajar yang berbeda pula
246
Uji Hipotesis
1. Hipotesis
H0A : tidak ada perbedaan efek antara pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
H1A : ada perbedaan efek antara pendekatan pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
H0B : tidak ada perbedaan efek antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
H1B : ada perbedaan efek antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
H0AB : tidak ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
H1AB : ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
2. Tingkat Signifikansi
α = 0,05
3. Komputasi
a. Data Prestasi Siswa, Rataan, dan Jumlah Kuadrat Deviasi
Motivasi (B)
Tinggi (1) Sedang (2) Rendah (3)
n 28 51 36
ΣX 2460 3903 2513
87,86 76,54 69,81
ΣX2 217533,33 303344,4 179088,89
C 216128,57 298745,3 175467,9PE
NE
LIT
IAN
A1
SS 1404,7619 4599,129 3620,9877
n 34 50 31
ΣX 2603 3460 1707
76,57 69,20 55,05
ΣX2 201966,67 243800 95600
C 199333,66 239432 93958,423PE
ND
EK
AT
AN
PE
MB
EL
AJA
RA
N
KO
NT
RO
L
A2
SS 2633,0065 4368 1641,5771
Keterangan: C = (ΣX)2/n; SS = ΣX2 – C
X
X
Lampiran 43
247
Rataan dan jumlah rataan
Motivasi
Tinggi Sedang RendahTotal
Penelitian 87,86 76,54 69,81 234,21
Kontrol 76,57 69,20 55,05 200,82
Pen
deka
tan
Pem
bela
jara
n
Total 164,43 145,74 124,86 435,03
A1 = 234,21 B1 = 164,43 p = 2
A2 = 200,82 B2 = 145,74 q = 3
G = 435,03 B3 = 124,87
b. Perhitungan Komponen jumlah kuadrat
1. pq
G 2
= 31541,850
2. ji
ijSS,
= 18267,462
3. i
i
q
A2
= 31727,666
4. j
j
p
B2
= 31934,945
5. ji
ijAB,
2= 32133,295
c. Jumlah kuadrat (JK)
nh =
ji ijn
pq
,
1 = 36,414
JK A = nh{(3) – (1)} = 6764,547
JK B = nh{(4) – (1)} = 14259,463
JK AB = nh{(1) + (5) – (3) – (4)} = 456,442
JK G = (2) = 18267,462
JK T = JK A + JK B + JK AB + JK G = 39794,073
d. Derajat Kebebasan (dk)
dk A = p – 1 = 1
248
dk B = q – 1 = 2
dk AB = (p – 1)(q – 1) = 2
dk G = N – pq = 224
dk T = N – 1 = 229
e. Rataan Kuadrat (RK)
RK A = Adk
AJK= 6764,547
RK B = Bdk
BJK= 7129,732
RK AB = ABdk
ABJK= 228,221
RK G = Gdk
GJK= 81,551
f. Statistik Uji
FA = RKG
RKA = 82,948
FB = RKG
RKB = 87,426
FAB = RKG
RKAB = 2,798
4. Daerah Kritik
Untuk FA adalah DK = {F | F > F0,05;1;224} = {F | F > 3,84}
Untuk FB adalah DK = {F | F > F0,05;2;224} = {F | F > 3,00}
Untuk FAB adalah DK = {F | F > F0,05;2;224} = {F | F > 3,00}
5. Keputusan Uji
H0A = Ditolak
H0B = Ditolak
H0C = Ditolak
6. Kesimpulan
a. ada perbedaan efek antara pendekatan pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa
249
b. ada perbedaan efek antara motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar
siswa
c. ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi siswa
7. Rangkuman Analisis Variansi dua jalan
p
< 0
,05
< 0
,05
> 0
,05
Kep
utus
an
Uji
Dit
olak
Dit
olak
Dit
erim
a
F T
abel
3,84
3,00
3,00
F
Hit
ung
82,9
48
87,4
26
2,79
8
RK
6764
,547
7129
,732
288,
221
81,5
51
db
1 2 2
224
229
JK
6764
,547
1425
9,46
3
456,
442
1826
7,46
2
3979
4,07
3
Sum
ber
Var
iasi
Pen
deka
tan
Pen
deka
tan
Pem
bela
jara
n
Mot
ivas
i Sis
wa
Inte
raks
i ant
ara
Pen
deka
tan
Pem
bela
jara
n de
ngan
ting
kat
Mot
ivas
i Sis
wa
Gal
at
Tot
al
250
Uji Komparasi Ganda
1. Komparasi
Komparasi pada kolom = μ.1 vs μ.2
μ.1 vs μ.3
μ.2 vs μ.3
2. Hipotesis
Komparasi H0 H1
μ.1 vs μ.2 μ.1 = μ.2 μ.1 ≠ μ.2
μ.1 vs μ.3 μ.1 = μ.3 μ.1 ≠ μ.3
μ.2 vs μ.3 μ.2 = μ.3 μ.2 ≠ μ.3
3. Taraf Signifikansi
α = 0,05
4. Komputasi
Komparasi antar kolom
X n
B1 81,6667 62
B2 72,9043 101
B3 62,8955 67
RKG = 81,5512
DK = {F / F > (q-1)Fα; q – 1; N – q}
= {F / F > (3-1)F0,05; 3 – 1; 230 – 3}
= {F / F > (2)(3,00)}
= {F / F > 6,00}
Fi-j =
ji
ji
nnRKG
XX
11
2
Lampiran 44
251
Fi-j DK Keputusan
μ.1 vs μ.2 36,1692 6,00 Ditolak
μ.1 vs μ.3 139,1323 6,00 Ditolak
μ.2 vs μ.3 49,4787 6,00 Ditolak
5. Keputusan Uji
Semua H0 Ditolak
6. Kesimpulan
a. Komparasi antar kolom siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan sedang
memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa.
b. Komparasi antar kolom siswa yang mempunyai motivasi tinggi dan rendah
memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa.
c. Komparasi antar kolom siswa yang mempunyai motivasi sedang dan
rendah memberikan efek yang berbeda terhadap prestasi belajar siswa.
Top Related