zero waste

23
Zero waste COVER

Transcript of zero waste

Zero waste

COVER

A. Hasil pengamatan

Tabel 1Tabel pengelompokan jenis sampah selama pengamatan 3 minggu

No. Hari/tgl Waktu

Jenis sampahLokasiOrganik Anorgani

k B3

1Kamis, 5

Maret

pagi07.00 - - - Dalam Lab

Taksonomi

2Kamis, 5

Maret

siang13.00 Kertas Plastik - Dalam Lab

Taksonomi

3Kamis, 5

Maret

Sore16.00 Kertas Plastik

Kresek - Dalam LabTaksonomi

4Jumat, 6

Maret

Pagi08.00 - - - Dalam Lab

Taksonomi

5Jumat, 6

Maret

Siang12.30 - Kantong

kresek - Dalam LabTaksonomi

6Jumat, 6

Maret

Sore16.30 Tissu Kantong

kresek - Dalam LabTaksonomi

7Senin, 9

Maret

Pagi07.00 - - - Dalam Lab

Taksonomi

8Senin, 9

MaretSiang12.20

Kertas Plastik - Dalam LabTaksonomi

9Senin, 9

Maret

Sore17.00

KertasTissu

PlastikBotol - Dalam Lab

Taksonomi

10Selasa 10Maret

Pagi08.00 Kertas Plastik - Dalam Lab

Taksonomi

11Selasa, 10Maret

Siang12.00

KertasTissu

Plastik Dalam LabTaksonomi

12Selasa, 10Maret

Sore15.30

KertasTissu

PlastikBotol Dalam Lab

Taksonomi

13Rabu,11

Maret

Pagi08.00 - - Dalam Lab

Taksonomi

14Rabu,11

Maret

Siang13.00 - Kresek Dalam Lab

Taksonomi

15Rabu,11

Maret

Sore17.00

Tissu Kresek Dalam LabTaksonomi

16Kamis, 12Maret

Pagi07.00 - Plastik Dalam Lab

Ekologi

17Kamis, 12Maret

Siang11.30

Kertas Plastik Dalam LabEkologi

18Kamis, 12Maret

Sore16.30

Kertas PlastikBotol Dalam Lab

Ekologi

19Jumat, 13Maret

Pagi07.30 - Plastik Dalam Lab

Ekologi

20Jumat, 13Maret

Siang12.00 Daun

BotolPlastik Dalam Lab

Ekologi

21Jumat, 13Maret

Sore16.30

KertasDaunTissu

BotolPlastikKresek Dalam Lab

Ekologi

22Senin, 16Maret

Pagi07.00 Kertas - Dalam Lab

Ekologi

23Senin, 16Maret

Siang12.00

TissuKertas

PlastikBotol Dalam Lab

Ekologi

24Senin, 16Maret

Sore16.30

TissuKertas

PlastikBotol Dalam Lab

Ekologi

25Selasa, 17Maret

Pagi07.00 - Plastik Dalam Lab

Ekologi

26Selasa, 17Maret

Siang12.00

Tissu PlastikjajanKresek

Dalam LabEkologi

27Selasa, 17Maret

Sore16.30

TissuKertasDaun

PlastikJajanKresek

Dalam LabEkologi

28Rabu,18

Maret

Pagi07.00 Kertas - Dalam Lab

Ekologi

29Rabu,18

Maret

Siang12.00

KertasDaun

Plastik Dalam LabEkologi

30Rabu,18

Maret

Sore16.30

TissuKertasDaun

PlastikKresek Dalam Lab

Ekologi

31Kamis, 19Maret

Pagi07.00 - - Lorong Depan

Lab Taksonomi

32Kamis, 19Maret

Siang12.00 Kertas Pastik Lorong Depan

Lab Taksonomi

33Kamis, 19Maret

Sore16.30

KertasTissu Plastik

BotolLorong DepanLab Taksonomi

34Jumat, 20Maret

Pagi07.00 - Plastik Lorong Depan

Lab Taksonomi

35Jumat, 20Maret

Siang12.00

KertasTissu Plastik

BotolLorong DepanLab Taksonomi

36Jumat, 20Maret

Sore16.30

TissuKertasSisa

makanan

PlastikBotolKertasminyak

Lorong DepanLab Taksonomi

37Senin, 23Maret

Pagi07.00 - - Lorong Depan

Lab Taksonomi

38Senin, 23Maret

Siang12.00

TissuKertas

PlastikKaleng Lorong Depan

Lab Taksonomi

39Senin, 23Maret

Sore16.30

TissuKertas

PlastikKalengBotol

Lorong DepanLab Taksonomi

40Selasa, 24Maret

Pagi07.00 - Plastik

SterofomLorong DepanLab Taksonomi

41Selasa, 24Maret

Siang12.00

KertasSisa

makanan

PlastikSterofomBotol

Lorong DepanLab Taksonomi

42Selasa, 24Maret

Sore16.30

KertasSisa

makananTissu

PlastikSterofomBotol

Lorong DepanLab Taksonomi

43Rabu,25

Maret

Pagi07.00 - - Lorong Depan

Lab Taksonomi

44Rabu,25

Maret

Siang12.00

Sisamakanan Plastik Lorong Depan

Lab Taksonomi

45Rabu,25

Maret

Sore16.30

SisamakananKertas

PlastikKertasminyak

Lorong DepanLab Taksonomi

Analisis :

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktifitas manusia,oleh karena itu alternatif pengolahan sampah sangat dibutuhkanuntuk mengatasi permasalahan mengenai sampah. Pada tempat yangkami amati, yaitu tempat sampah di depan laboratoriumtaksonomi, di koridor dan di depan kamar mandi sudah dilakukanlangkah awal dalam tahap pengolahan sampah dengan caramenyediakan banyak tempat sampah dengan jenis yang lebihspesifik (misal untuk kertas tissu dan kertas duplek sudahdibedakan). Namun, pada kenyataannya masih saja ada mahasiswayang membuang sampah pada tempat yang tidak seharusnya.

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan selama tigaminggu, didapatkan prosentase macam-macam sampah sebagaiberikut :

Kertas29%

Kresek14%

Plastik29%

Botol 10%

Tissu19%

prossentase macam-macam sampah di dalam lab. Taksonomi

plastik30%

kertas30%

botol10%

tissu 20%

kresek10%

prosentase macam-macam sampah di dalam lab. Ekologi

kertas20%

plastik20%

tissu10%

botol10%

kresek10%

sisa makanan15%

kaleng5%

kertas minyak5%

sterofom5%

prosentase macam-macam sampah di lorong depan lab. Taksonomi

Baru-baru ini Unesa memiliki Bank Sampah serta tempatpengolahan sampah (rumah kompos). Pada tanggal 25 Maret 2015kami melakukan pengamatan disana dan kami mendapatkan hasihbahwa terdapat ketidaksesuaian antara harga yang ditetapkanpengurus Bank Sampah, dengan realita yang disampaikan olehpetugas bank sampah,contoh : harga hvs (1500-dikertas), namun (1200-dari petugas).Selain itu, harga yg ditawarkan lebih rendah dibanding hargaumum pasaran, sehingga Pak Sugeng lebih memilih tidak menjualsampahnya di Bank Sampah. Kenyataan yang lain yaitu Pak Sugengbahkan belum memiliki buku tabungan di Bank Sampah UNESA.

B. Dampak1. Sampah kertas :

Jika dibuang sembarangan maka dapat mencemari lingkungan,tetapi sampah kertas dapat diuraikan. Disamping itu, sampah

kertas dapat merusak pemandangan/ nilai estetika lingkunganjika dibiarkan berserakan.

2. Sampah tissu :Jika dibuang sembarangan, sama halnya dengan sampah kertas.Yaitu, akan mengurangi nilai estetika lingkungan sehinggamerusak pemandangan.

3. Sampah plastik : Karena sifat sampah plastik yang susah di uraikan, makasampah plastik yang dibuang sembarangan akan mencemari tanahdan juga perairan yang nantinya dapat menyebabkan bencanabanjir.

4. Sampah sisa makanan : Jika dibiarkan menumpuk, lama-kelamaan akan membusuk danmengakibatkan bau yang tidak sedap. Disamping itu, akanmenjadi sarang penyakit yang lama kelamaan akan menyebar.

5. Sampah botol :Susah di uraikan dan dapat mengakibatkan pencemaran jika dibuang sembarangan. Menjadi penyebab utama tersumbatnyakali/got. Sehingga menimbulkan banjir. Disamping itu,genangan air yang terperangkap pada botol dapat menjadihabitat nyamuk yang akan menyebarkan penyakit, seperti demamberdarah.

6. Sampah Sterofom :Sampah jenis ini termasuk kategori sampah yang sangat sukaruntuk diuraikan, sehingga, akan menjadi timbunan sampah yangmengganggu/mencemarkan tanah. Apabila dibakar, menghasilkangas yang beracun. Sehingga penggunaan sterofom harusdiminimalisir.

7. Sampah Kaleng :Sampah ini jenis ini tidak bisa hancur dengan sendirinya,jadi harus di daur ulang agar tidak menjadi timbunan sampahyang mencemari lingkungan.

C. Penyelesaian/penanganan sampah

Dalam penyelesaian/penanganan sampah, secara umum terdapatprinsip-prinsip 5R, yaitu:

1. Reduce (Mengurangi); sebisa mungkin lakukan minimalisasibarang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kitamenggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

2. Re-use (Memakai kembali); sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai embali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapatmemperpanjang waktu pemakaian barang sebelum barang tersebutmenjadi sampah.

3. Recycle (Mendaur ulang); sebisa mungkin, barang-barang ygsudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semuabarang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industrinon-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampahmenjadi barang lain. Teknologi daur ulang, khususnya bagisampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam, merupakan suatujawaban atas upaya memaksimalkan material setelah menjadisampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulangmaterial tersebut.

4. Replace (Mengganti); teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekalaidengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kitahanya memakai barang-barang yang lebih ramah lingkungan,Misalnya, ganti kantong keresek kita dnegan keranjang bilaberbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahanini tidak bisa didegradasi secara alami.

5. Respect (Menghargai); rasa menghargai dan cinta pada alamtempat kita menggantungkan hidup kita sangat penting untukditumbuhkan. Rasa menghargai yang tumbuh dalam diri kita akanmemunculkan sikap bijaksana terhadap alam.

Sebelum melakukan penanganan/pengolahan sampah, sebaiknya dilakukan pencegahan dan pengurangan sampah dari sumbernya, kegiatan ini dimulai dengan pemilahan atau pemisahan sampah

organik dan anorganik dengan menyediakan banyak tempat sampah yang dibeda-bedakan jenisnya.

Pada sampah jenis organik :Untuk penanganan sampah jenis organik, dapat dilakukan dengancara-cara berikut :a. Sampah kertas

Sampah dari kertas dapat didaur ulang baik secaralangsung ataupun tak langsung. Secara langsung artinyakertas tersebut langsung dibuat kerajinan atau barang yangberguna lainnya. Sedangkan secara tak langsung artinyakertas tersebut dapat dilebur terlebih dahulu menjadikertas bubur, kemudian dibuat berbagai kerajinan. Hasildaur ulang kertas banyak sekali ragamnya seperti kotakhiasan, sampul buku, bingkai photo, tempat pensil, kertasburam, kertas pembungkus kado, atau aneka kerajinan yanglain.

b. Pembuatan Pupuk Kompos (Pengomposan atau Composting)Pupuk kompos dibuat dari limbah organik dengan

prinsip penguraian bahan-bahan organik menjadi bahananorganik oleh mikroorganisme melalui fermentasi. Bahannyaberupa dedaunan atau sampah rumah tangga yang lain, sertakotoran ternak (sapi, kambing, ayam). Mikroorganisme yangberperan dalam pembuatan kompos di kenal sebagai effectivemicroorganism (EM). EM terdiri atas mikroorganisme aerobdan anaerob. Kedua kelompok jasad renik tersebut bekerjasama menguraikan sampah-sampah organik. Hasil fermentasinyadapat menciptakan kondisi yang mendukung kehadiran jamurpemangsa nematoda (cacing parasit pada akar tanaman).Kompos digunakan dalam sistem pertanian, bersifat ramahlingkungan, dan hasil panen dari tanaman pertanian yangmenggunakannya memiliki harga jual yang lebih mahal. Denganmemanfaatkan pupuk organik, di samping menanggulangilimbah, berarti juga menerapkan gaya hidup sehat.

c. Pembuatan Biogas (gas bio)Biogas merupakan gas-gas yang dapat dimanfaatkan sebagai

bahan bakar. Gas ini dihasilkan dari proses pembusukan atau

fermentasi sampah organik yang terjadi secara anaerobik.Artinya, proses tersebut berlangsung dalam keadaan tertutup(tanpa oksigen), dilakukan oleh bakteri Metalothrypusmethanica. Bahan bakunya adalah kotoran hewan, sisa-sisatanaman, atau campuran keduanya. Prosesnya adalah denganmencampurkan sampah organik dan air, kemudiandicampur dengan bakteri M. methanica, dan disimpan di dalamtempat yang kedap udara lantas dibiarkan selama dua minggu.

d. Daur Ulang KertasDaur ulang kertas-kertas dari sampah rumah tangga,

kegiatan administrasi, kertas pembungkus, maupun mediacetak dapat menghasilkan kertas yang dapat dimanfaatkansebagai kertas buram, kertas pembungkus kado, atau anekakerajinan yang lain.

Pada pengolahan sampah organik, terdapat kelebihan dankelemahan, antara lain :

Kelebihan Mengolah Sampah Organik1. Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah

lingkungan.2. Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan di

sekitar tempat tinggal.3. Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.4. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan

akhir (TPA).5. Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir

(TPA).6. Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan

berupa bau, selokan macet, banjir, tanah longsor, sertapenyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatangpengerat.

Kekurangan Mengolah Sampah Organik

Kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relatif lamadiserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam

skala besar. Oleh karena itu untuk mendukung peningkatanhasil-hasil pertanian diperlukan pupuk buatan.

Pada sampah jenis anorganik :

Untuk penanganan sampah jenis organik, dapat dilakukan dengancara-cara berikut :

1. Sampah plastik

Sampah plastik biasanya digunakan sebagai pembungkusbarang. Plastik juga digunakan sebagai perabotan rumahtangga seperti ember, piring, gelas, dan lain sebagainya.Keunggulan barang-barang yang terbuat dari plastik yaitutidak berkarat dan tahan lama. Banyaknya pemanfaatan plastikberdampak pada banyaknya sampah plastik. Padahal untukhancur secara alami jika dikubur dalam tanah memerlukanwaktu yang sangat lama. Karena itu, upaya yang dapatdilakukan adalah memanfaatkan limbah plastik untuk didaurulang menjadi barang yang sama fungsinya dengan fungsisemula maupun digunakan untuk fungsi yang berbeda. Misalnyaember plastik bekas dapat didaur ulang dan hasil daurulangnya setelah dihancurkan dapat berupa ember kembali ataudibuat produk lain seperti sendok plastik, tempat sampah,atau pot bunga. Plastik dari bekas makanan ringan atau sabundeterjen dapat didaur ulang menjdai kerajinan misalnyakantong, dompet, tas laptop, tas belanja, sandal, ataupayung. Botol bekas minuman bisa dimanfaatkan untuk membuatmainan anak-anak. Sedotan minuman dapat dibuat bunga-bungaan, asbak, pot, bingkai foto, taplak meja, hiasandinding atau hiasan lainnya.

2. Sampah logam

Sampah dari bahan logam seperti besi, kaleng,alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudahditemukan di lingkungan sekitar kita. Sampah dari bahankaleng biasanya yang paling banyak kita temukan dan yang

paling mudah kita manfaatkan menjadi barang lain yangbermanfaat. Sampah dari bahan kaleng dapat dijadikanberbagai jenis barang kerajinan yang bermanfaat. Berbagaiproduk yang dapat dihasilkan dari limbah kaleng di antaranyatempat sampah, vas bunga, gantungan kunci, celengan, gif boxdll.

3. Sampah Gelas atau Kaca

Sampah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaurulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula ataumenjadi barang lainseperti botol yang baru, vas bunga,cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyainilai artistik dan ekonomis.

4. Pengolahan sampah dengan Landfill

Pada Landfill sebenarnya sampah tidak dimusnahkan secaralangsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik.Metode penumpukan bersifat murah dan sederhana, tetapimenimbulkan beberapa risiko antara lain: berjangkitnyapenyakit menular, menyebabkan pencemaran (terutama bau dankotoran) (Kholil dalam Isti dkk, 2009).

5. Pengolahan sampah dengan recycle

Merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padatyang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan,pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/materialbekas pakai. Proses recycle dipengaruhi oleh faktorfraksional (persentase) kemampuan memilah, waktu pengirimandan waktu pengolahan.

Sifat dari recycle adalah menunda penumpukan sampah yangsifatnya anorganik, maka lambat laun hasil atau produknyapun akan menjadi sampah kembali. Sampah anorganik yangberjumlah 44%, jika recycle sampah sebesar 25% dari jumlahsampah yang ada ditambah dengan peran pemulung yangmelakukan pengangkutan untuk recycle secara informal sebesar5 ton/bulan per orang, dan diasumsikan delay 6 bulan, makaproses recycle mampu menekan masuknya sampah yang dihasilkan

masyarakat. Sebagai contoh proyeksi pada tahun 2025, sampahyang dihasilkan sebesar 83528 ton/bulan atau 1002348 tonpada tahun tersebut, hanya 636877 ton yang masuk ke TPABantar Gebang dengan adanya recycle.

6. Pengolahan sampah dengan incinerator

Incinerator merupakan alat yag digunakan untuk membakarsampah padat. Cara ini mampu mengurangi timbunan sampah diTPA Bantar Gebang sebesar 62,6%. Metode ini dapat dilakukanhanya untuk sampah yang dapat dibakar habis. Harusdiusahakan jauh dari pemukiman untuk menghindari pencemaran(asap dan bau) dan kebakaran. Pembakaran sampah menghasilkandioksin, yaitu ratusan jenis senyawa kimia berbahaya, yangmampu memperpanjang umur zona landfill dari dua tahunmenjadi 4,5 tahun.

Kecepatan pengolahan sampah ini akan mengurangi bebanpenumpukan sampah di TPA Bantar Gebang. Jika sampah yangdiolah semakin banyak maka akan mengurangi sampah yang akandibuang ke TPA Bantar Gebang, sehingga semakin rendah suplaisampah ke TPA dan semakin lama pula zona yang akan dipakaisebagai wadah landfill. Berbeda dengan recycle danpengomposan yang hanya bisa dilakukan terhadap sampahanorganik atau organik saja, incenerator dapat dilakukanterhadap kedua jenis sampah tersebut, kecuali anorganik yangbersifat logam dan kaca, karena itu pula penurunan jumlahsampah di TPA dengan incinerator cukup signifikan.

7. Pengelolaan sampah dengan sistem MRF (Material RecoveryFacility) (Kirana Sari, dkk, 2010) (Syahdad Ahmad)

Untuk dapat meningkatkan nilai manfaat dan ekonomisampah, perlu dilakukan pengolahan khusus, salah satu carayang dapat ditempuh adalah dengan merancang sistempengolahan sampah dengan Material Recovery Facility.

Di dalam plant Material Recovery Facility yang akandibangun ini, pengolahan yang dilakukan bertujuan agarsampah dapat memiliki nilai jual dan siap untuk digunakansebagai bahan baku produksi suatu industri ataupun

dipasarkan langsung kepada masyarakat. Pengolahan sampahyang dilakukan di Plant MRF terdiri dari recovery dan daurulang dengan pemrosesan sebagai berikut:

a. Ruang penerimaan

Di ruang penerimaan ini muatan sampah dari alat pengangkutdibongkar untuk kemudian disalurkan ke conveyor pemilahan.

b. Pemilahan

Pemilahan dilakukan secara manual dengan bantuan conveyorbelt sepanjang 10 meter. Sampah yang dipilah ada 8 jenisyaitu plastik HDPE lembaran, plastik HDPE keras, plastikPET, PP, dan Other, gelas/ kaca, kaleng/logam, dan kertas.Sampah yang terpilah dimasukkan ke dalam bin sampah berodauntuk ditransfer ke area-area pemilahan yang sesuai.

c. Pencacahan

Untuk plastik HDPE keras dan lembaran, PET, dan PP dilakukanproses pencacahan untuk memeperkecil ukuran plastikmenggunakan mesin pencacah plastik dengan kapasitas 300 kg/jam dengan output mengarah pada bak pencucian.

d. Pencucian

Setelah melalui proses pencacahan, plastik2 yang dicacahmasuk ke dalam bak pencucian dan dicuci menggunakan larutandeterjen dengan cara direndam. Bak pencucian terbuat daripasangan batu bata plester dengan dimensi 3×2,11×1 meter.

e. Pengeringan

Setelah melalui proses pencucian, plastik cacahandikeringkan menggunakan dryer box. Dengan kapasitas hingga3,2 ton.

f. Daur ulang

Plastik jenis Others didaur ulang menjadi tali tambangplastik dengan menggunakan mesin pemintal tali dengankapasitas 50 kg/ jam.

g. Pembuatan briket

Plastik HDPE lembaran dimanfaatkan menjadi briket denganmencampurkannya bersama sisa kompos yang tidak lolospengayakan dengan cara pirolisa. Kemudian karbon hasilpirolisa HDPE dan kompos sisa dipadatkan menggunakan alatpemadat briket.

h. Pemadatan

Pemadatan pada MRF dilakukan untuk sampah kertas, plasikothers jenis kemasan refill, dan kaleng. Pemadatanmenggunaka vertical baler.

i. Pengemasan

Plastik hasil cacahan, briket, botol kaca/gelas harusdikemas untuk memudahkan penjualan dan penyimpanan.Pengemasan menggunakan karung plastik yang kemudian dijahitmenggunakan mesin penjahit karung.

j. Penyimpanan

Material-material yang belum terjual disimpan pada areapenyimpanan seluas 28-40 m2.

Produk recovery dan daur ulang ini siap dipasarkan dalamjumlah tertentu kepada produsen plastik, atau distributorbriket dan tali tambang, serta industri lain yangmembutuhkan hasil recovery sebagai bahan baku maupunpendukung.

Keuntungan Mendaur Ulang Sampah

1. Aspek Lingkungan

Penghematan Sumber Daya Alam

Pemenuhan bahan baku pabrik dari hasil pemulungan sampahmenyebabkan penggunaan bahan baku yang berasal dari alammenjadi berkurang dan dapat ditekan. Selanjutnya bahan bakudari alam dapat digunakan untuk proses produksi yangmemiliki nilai tambah lebih tinggi.

Pengurangan Pencemaran Lingkungan

Beberapa keunggulan daur-ulang sampah anorganik yangberkaitan dengan penanggulangan pencemaran lingkungan antaralain adalah sebagai berikut:

a. Mendaur-ulang 1 ton kertas koran akan menyelamatkan 17pohon dan menggunakan kertas daur-ulang dapat mengurangi74% pencemaran udara, 34% pencemaran air, dan menghematenergi hingga 67%.

b. Usaha daur-ulang sampah anorganik seperti kaca,plastik, kertas koran, kaleng, besi, dapat mengurangitumpukan sampah kota hingga 25%.

2. Aspek Ekonomi

Menghemat Biaya Operasional Pengelolaan Sampah

Daur-ulang sampah anorganik telah terbukti dapat mereduksibiaya pengangkutan dan pembuangan akhir.

Menciptakan Lapangan Kerja

Hasil Studi CPIS (1988) menyebutkan bahwa seorang pemulungdi Jakarta mampu mengumpulkan rata-rata 35 kg sampah perhari. Apabila penyerapan pemulung terhadap total produksisampah kota sebesar 25%, maka di Jakarta saja yangmenghasilkan sekitar 6.000 ton sampah per hari mampumenciptakan lapangan kerja di sektor informal bagi kuranglebih 40.000 pemulung.

Menyediakan Bahan Baku Bagi Industri Daur-Ulang

Sampah Hasil penyortiran sampah oleh pemulung akhirnya akandisetorkan ke pabrik pengolah bahan sampah sebagai bahanbaku kelas dua.

Sebagai contoh di Indonesia terdapat dua pabrik kertasberskala besar yang membutuhkan bahan baku dari sampahkertas sebesar 50 ton per hari (PT. Gunung Jaya Agung) dan1.000 ton/hari (PT. Sinar Dunia Makmur). Dari kedua pabrikkertas tersebut, kebutuhan bahan baku yang dipasok daripemulung mencapai 378.000 ton setiap tahun yang berartipenghematan sejumlah 6 juta pohon yang seharusnya ditebangsebagai bahan baku kertas.

D. Kesimpulan

Sampah adalah residu dari kegiatan manusia dan kita sebagaimanusia tidak bisa berhenti untuk menghasilkan sampah, jadi kitaharus bijak dalam pembuangan dan pengolahan sampah agar sampahbisa mempunyai nilai guna.

E. Lampiran

1. Dalam Lab. Taksonomi

2. Dalam Lab. Ekologi

Pagi Siang

Pagi Siang

3. Lorong Depan Lab. Taksonomi

Pagi siang

Sore

Sore