strategi index card match untuk meningkatkan
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
3 -
download
0
Transcript of strategi index card match untuk meningkatkan
1
STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
JURNAL
Oleh
RENNY AMBAR ASTIKA
ASMAUL KHAIR
SITI RACHMAH S
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2014
2
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL SKRIPSI
Judul
Nama Mahasiswa
NPM
Program Studi
Fakultas
:
:
:
:
:
STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL
BELAJAR SISWA
Renny Ambar Astika
1013053076
S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Metro, Juni 2014
Peneliti,
Renny Ambar Astika
NPM 1013053076
MENGESAHKAN
Dosen Pembimbing I
Dra. Asmaul Khair, M. Pd.
NIP 19520919 197803 2 002
Dosen Pembimbing II
Dra. Siti Rachmah S
NIP 19601205 198803 2 001
3
ABSTRACT
INDEX CARD MATCH STRATEGY TO INCREASE THE MOTIVATION
AND THE LEARNING RESULT OF STUDENTS
By
Renny Ambar Astika*
Asmaul Khair**
Siti Rachmah S***
The aims of this research were to increase the motivations and study result
of students by implementation of index card match strategy. The method of
research was Classroom Action Research (CAR) with planning, acting, observing,
and reflecting step. The instrument of data collection used observation sheet and
test. The technique of data analyze used qualitative and quantitative technique.
The result of the research showed that implementation of index card match
strategy increase the motivations and study result of students.
Keywords : index card match strategy, motivations, study result.
* Author 1
** Author 2
*** Author 3
4
ABSTRAK
STRATEGI INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
Oleh
Renny Ambar Astika*
Asmaul Khair**
Siti Rachmah S***
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar
siswa melalui penerapan strategi index card match. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Alat pengumpul data menggunakan
lembar panduan observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis
kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa penerapan
strategi index card match dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Kata kunci: strategi index card match, motivasi, hasil belajar.
Keterangan:
* Penulis (Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNILA Jln.
Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung meneng, Bandar Lampung)
** Pembimbing I (Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
UNILA Jln. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung meneng, Bandar
Lampung)
*** Pembimbing II (Program Studi PGSD Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP
UNILA Jln. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedung meneng, Bandar
Lampung)
5
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa, baik buruknya peradaban
suatu bangsa kelak sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan saat ini.
Berdasarkan Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas) menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh bagaimana pembelajaran dilaksanakan.
Semakin baik pembelajaran dilakukan, maka akan semakin baik pula kualitas
pembelajaran tersebut. Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran, mulai
tahun pelajaran 2013/2014 secara bertahap pemerintah telah memberlakukan
kurikulum baru yang disebut kurikulum 2013. Strategi pelaksanaan kegiatan
belajar siswa SD yang dikehendaki sesuai kurikulum 2013 adalah dengan
menerapkan pendekatan saintifik. Hal ini dipertegas kembali dalam
Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum SD/MI menyebutkan bahwa, pelaksanaan kurikulum 2013 pada SD/MI
dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari kelas I
sampai kelas VI.
SD Negeri 02 Tulung Balak merupakan salah satu dari enam SD Negeri di
Kabupaten Lampung Timur yang sudah menerapkan kurikulum 2013 untuk kelas
I dan IV sejak semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan observasi
dan wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru dan siswa kelas IVB SD
Negeri 02 Tulung Balak pada hari Sabtu tanggal 1 Februari 2014, terdapat
beberapa masalah dalam proses pembelajaran, yaitu: guru masih banyak
menggunakan metode ceramah dan tanya jawab sehingga guru lebih aktif
dibandingkan siswa, pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered)
sehingga siswa menjadi pasif, siswa terlihat kurang bersemangat mengikuti
pembelajaran karena siswa hanya mendengarkan materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Kecenderungan pembelajaran yang demikian,
mengakibatkan pengembangan potensi diri siswa dalam pembelajaran menjadi
tidak maksimal. Motivasi siswa untuk belajar sangat kurang sehingga hasil belajar
yang dicapai masih rendah.
Selain itu, nilai ulangan semester ganjil kelas IVB SD Negeri 02 Tulung
Balak tahun pelajaran 2013/2014 menunjukkan dari 19 siswa, 11 siswa (58%)
masih mendapat nilai dibawah 66 (kategori cukup dan kurang).
Berdasarkan beberapa masalah di atas, perlu adanya tindak lanjut yang tepat
untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas IVB SD Negeri 02
Tulung Balak Tahun Pelajaran 2013/2014, salah satunya dengan menggunakan
strategi active learning tipe index card match (ICM). Pembelajaran aktif adalah
suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar secara aktif (Zaini,
2008: xiv). Mereka yang mendominasi aktivitas pembelajaran, mereka yang aktif
menggunakan otak, menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan
setiap persoalan, mengaplikasikan apa yang baru dipelajari ke dalam kehidupan
nyata (Djamarah, 2010: 372). ICM adalah strategi yang cukup menyenangkan
yang digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya (Zaini,
6
2008: 67). Marwan & Bona dalam Kresnanto (2012) mengemukakan kelebihan
ICM, yaitu: (a) Menumbuhkan kegembiraan dalam kegitan belajar mengajar; (b)
Materi pelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa; (c) Mampu
menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan; (d) Mampu
meningkatkan hasil belajar siswa mencapai taraf ketuntasan belajar; dan (e)
Penilaian dilakukan bersama pengamat dan pemain.
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan motivasi
dan hasil belajar siswa kelas IVB SD Negeri 02 Tulung Balak tahun pelajaran
2013/2014.
METODE
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas
(PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
Action Research. Menurut Arikunto (2010: 17) dalam pelaksanaan penelitian ini
mengikuti tahap-tahap penelitian tindakan kelas yang pelaksanaan tindakannya
terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan
(planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan di kelas IVB SD Negeri 02 Tulung Balak tahun
pelajaran 2013/2014, yang berjumlah 19 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan
10 siswa perempuan.
Teknik penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data non tes
dengan menggunakan lembar observasi kinerja guru dan motivasi siswa,
kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif, sedangkan teknik tes
menggunakan soal-soal tes dan dianalisis menggunakan teknik kuantitatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus, setiap siklusnya diselesaikan dalam
1 pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2014, siklus II pada
tanggal 5 April 2014, dan siklus III pada tanggal 8 April 2014.
Siklus I
Kinerja guru dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan
strategi active learning tipe ICM menunjukkan nilai sebesar 67 dengan kategori
“cukup”. Motivasi belajar siswa menunjukkan persentase sebesar 57,89% dengan
kategori “kurang”. Hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata
sebesar 71,21, sebanyak 14 siswa (73,68%) telah mencapai nilai ≥ 66.
Siklus II
Kinerja guru dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan
strategi active learning tipe ICM menunjukkan nilai sebesar 73 dengan kategori
“cukup”. Motivasi belajar siswa menunjukkan persentase sebesar 73,68% dengan
kategori “cukup”. Hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan nilai rata-rata
sebesar 77,08, sebanyak 15 siswa (78,95%) telah mencapai nilai ≥ 66.
Siklus III
Kinerja guru dalam proses pembelajaran tematik dengan menggunakan
strategi active learning tipe ICM menunjukkan nilai sebesar 83 dengan kategori
“baik”. Motivasi belajar siswa menunjukkan persentase sebesar 84,21% dengan
kategori “baik”. Hasil belajar siswa pada siklus III menunjukkan nilai rata-rata
sebesar 79,13, sebanyak 17 siswa (89,47%) telah mencapai nilai ≥ 66.
7
PEMBAHASAN
Kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi
active learning tipe ICM, mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil
kinerja guru dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Rekapitulasi hasil kinerja guru siklus I, II dan III
Kinerja Guru Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai 67 73 83
Kategori Cukup Cukup Baik
Peningkatan nilai kinerja guru dari
siklus I ke II 6 -
Peningkatan nilai kinerja guru dari
siklus II ke III - 10
Peningkatan nilai kinerja guru dapat dilihat berdasarkan nilai yang diperoleh
guru pada setiap siklusnya. Nilai kinerja guru pada siklus I adalah 67 kemudian
meningkat sebesar 6 menjadi 73 pada siklus II dan meningkat sebesar 10 menjadi
83 pada siklus III. Peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran tiap siklus untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut:
Grafik 1. Rekapitulasi hasil kinerja guru tiap siklus
Motivasi belajar merupakan daya penggerak di dalam diri siswa untuk
melakukan kegiatan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Sebagaimana Anda duga, ada kolerasi tinggi antara motivasi dan pembelajaran
(McDermott dkk dalam Eggen, 2012: 67). Hasil penelitian yang telah
dilaksanakan menunjukkan bahwa penerapan strategi active learning tipe ICM
dalam pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Peningkatan
motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran pada setiap siklusnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
0
20
40
60
80
100
Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai Kinerja Guru
Peningkatan
8
Tabel 2. Rekapitulasi motivasi belajar siswa siklus I, II dan III
Motivasi Belajar Siswa Siklus I Siklus II Siklus III
Persentase Klasikal 57,89 73,68 84,21
Kategori Kurang Cukup Baik
Peningkatan persentase motivasi belajar
siswa siklus I ke II 15,79
-
Peningkatan persentase motivasi belajar
siswa siklus II ke III - 10,53
Persentase motivasi belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan
strategi active learning tipe ICM menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya.
Pada siklus I persentase motivasi belajar siswa adalah 57,89% kemudian
meningkat sebesar 15,79% pada siklus II menjadi 73,68%, kemudian meningkat
sebesar 10,53% pada siklus III menjadi 84,21%. Peningkatan motivasi belajar
siswa dalam pembelajaran tiap siklus untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
grafik berikut:
Grafik 2. Rekapitulasi persentase motivasi belajar siswa tiap siklus
Hamalik (dalam Kunandar, 2013: 62) menjelaskan bahwa hasil belajar
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap
serta kemampuan peserta didik. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3. Rekapitulasi hasil belajar siswa siklus I, II dan III
Hasil Belajar Nilai
Siklus I Siklus II Siklus III
Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥66 14 15 17
Persentase jumlah siswa dengan nilai ≥66 73,68% 78,95% 89,47%
Kategori Cukup Baik Sangat Baik
Peningkatan persentase jumlah siswa dengan
nilai ≥66 siklus I ke II 5,27%
-
Peningkatan persentase jumlah siswa dengan
nilai ≥66 siklus II ke III - 10,52%
0
20
40
60
80
100
siklus I siklus II siklus III
Persentase Motivasi Klasikal
Peningkatan
9
Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran tematik dengan
menggunakan strategi active learning tipe ICM menunjukkan adanya peningkatan
pada setiap siklusnya. Pada siklus I sebanyak 14 siswa (73,68%) telah mencapai
nilai ≥66 dan nilai rata-rata kelas adalah 71,21. Pada siklus II, hasil belajar
menunjukkan adanya peningkatan yaitu sebanyak 15 siswa (78,95%) telah
mencapai nilai ≥66 dan nilai rata-rata kelas adalah 77,08. Hasil belajar siswa
kemudian meningkat pada siklus III dengan jumlah siswa yang mencapai nilai
≥66 adalah sebanyak 17 siswa (89,47%) dan nilai rata-rata kelas adalah 79,13.
Peningkatan hasil belajar siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
berikut:
Grafik 3. Rekapitulasi hasi belajar siswa tiap siklus
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dengan
menerapkan strategi active learning tipe ICM dalam pembelajaran tematik dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Hal tersebut membuktikan
pendapat Marwan & Bona dalam Kresnanto (2012) yang menyatakan bahwa salah
satu kelebihan ICM adalah mampu meningkatkan hasil belajar siswa mencapai
taraf ketuntasan belajar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Penerapan strategi active learning tipe ICM dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa pada pembelajaran tematik. Persentase motivasi belajar siswa pada
siklus I adalah 57,89% kemudian meningkat 15,79% menjadi 73,68% pada siklus
II, kemudian meningkat sebesar 10,53% menjadi 84,21% pada siklus III.
Penerapan strategi active learning tipe ICM dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada pembelajaran tematik. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar
siswa adalah 71,21, kemudian meningkat sebesar 5,87 menjadi 77,08 pada siklus
II, kemudian meningkat sebesar 2,45 menjadi 79,13 pada siklus III. Jumlah siswa
dengan nilai hasil belajar mencapai ≥ 66 pada siklus I adalah sebanyak 14 siswa
(73,68%) kemudian menjadi 15 siswa (78,95%) pada siklus II, dan menjadi 17
siswa (89,47%) pada siklus III.
0
20
40
60
80
100
Siklus I Siklus II Siklus III
Persentase Hasil BelajarSiswa
Peningkatan
10
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Suatu
Pendekatan Teoritis Psikologis). Jakarta: PT Rineka Cipta
Eggen, Paul & Don Kauchak, (Diterjemahkan oleh Satrio Wahono). 2012.
Strategi dan Model Pembelajaran, Mengajarkan Konten dan
Keterampilan Berpikir Edisi Keenam. Jakarta: PT Indeks
Kresnanto, Deddy. 2012. Metode Pembelajaran Index Card Match. (Online).
Tersedia http://nongkrongplus.wordpress.com/2012/03/15/metode-
pembelajaran-index-card-match/. (Diakses Selasa, 4 Februari 2014 @
15.00)
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis Disertai Contoh.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Permendikbud Nomor 67. 2013. Tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
UU No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta:
Rineka Cipta.
Zaini, Hisyam, Bermawy Monthe & Sekar Ayu Aryani. 2008. Strategi
Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.