RERANGKA KONSEPTUAL

24
RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL (teori akuntansi) I. TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan pelaporan kenagan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak yang dituju, agar pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan. A. PEMAKAI DAN KEPENTINGANNYA FASB merinci pemakai potensial yang dituju oleh pelaporan keuangan yaitu: owners, lenders, suppliers, potential investors and creditors, employers, management, directors, customers, financial analysis and advisors, brokers, underwriters, stock exchange, lawyers, economists, taxing authorities, regulatory authorities, legislators, financial press and reporting agencies, labor unions, trade associations, business researchers, teachers and students, and the public. Kepentingan pemakai juga beragam, antara lain adalah pertanggungjawaban, kebermanfaatan keputusan, riset keuangan dan pasar, penentuan tarif, penentuan pajak, pengendalian sosial, pengendalian alokasi sumber daya ekonomik dan pengukuran kinerja entitas. Karakteristik pemakai statemen keuangan juga harus

Transcript of RERANGKA KONSEPTUAL

RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL (teori akuntansi)

I.          TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip

yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis dan

susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan

keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus

diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan

pelaporan kenagan dapat memuaskan kebutuhan informasional pihak

yang dituju, agar pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau

mengambil keputusan yang mengarah ke pencapaian tujuan pelaporan

keuangan. 

A.    PEMAKAI DAN KEPENTINGANNYA

FASB merinci pemakai potensial yang dituju oleh pelaporan

keuangan yaitu: owners, lenders, suppliers, potential investors

and creditors, employers, management, directors, customers,

financial analysis and advisors, brokers, underwriters, stock

exchange, lawyers, economists, taxing authorities, regulatory

authorities, legislators, financial press and reporting agencies,

labor unions, trade associations, business researchers, teachers

and students, and the public.

Kepentingan pemakai juga beragam, antara lain adalah

pertanggungjawaban, kebermanfaatan keputusan, riset keuangan dan

pasar, penentuan tarif, penentuan pajak, pengendalian sosial,

pengendalian alokasi sumber daya ekonomik dan pengukuran kinerja

entitas. Karakteristik pemakai statemen keuangan juga harus

dipertimbangkan dalam penentuan tujuan pelaporan keuangan.

Karakteristik pemakai antara lain kedudukan pemakai terhadap

entitas pelapor (akses terhadap informasi) dan tingkat

pengetahuan pemakai tentang bisnis dan ekonomi.

Dengan masalah di atas, Most menunjukkan dua pendekatan dalam

penentuan tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan),

yaitu:

1.      Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang

mempunyai bermacam-macam kepentingan keputusan, atau

2.      Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang

mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui (teridentifikasi).

B.     ASPEK SOSIAL TUJUAN DALAM PELAPORAN

Sebagai teknologi, pelaporan keuangan dalam suatu negara

harus direkayasa sehingga tujuan sosial dan ekonomik negara

tercapai. Tujuan nasional dapat tercapai apabila kegiatan

individual dengan berbagai motivasi untuk mencapati tujuan

individualnya jugamemaksimumkan tujuan negara. Dengan kata lain,

terjadi keselarasan (kongruensi) antara tujuan/perilaku ekonomik

individual yang membentuk masyarakat dan tujuan ekonomik negara.

Bila tujuan masyarakat harus dicapai, tujuan siapa yang harus

diperhatikan? Berkaitan dengan ini, Bloom dan Elgers (1995)

mendeskripsi tiga maca tujuan kegiatan sosial/masyarakat (social

activity) dan implikasinya terhadap penentuan tujauan pelaporan

keuangan yaitu : tujuan fungsional, tujuan bersama, dan tujuan

kelompok dominan.

C.    PERKEMBANGAN TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN

-          Tujuan Versi ASOBAT

Walaupun berorientasi pada kebutuhan pemakai, komite eksekutif

AAA tidak secara spesifik mengidentifikasi pihak pemakai laporan

keuangan. Komite ini mendefinisi tujuan pelaporan keuangan dengan

menunjukkan manfaatnya untuk:

1.      Membuat keputusan-keputusan yang berkaitan dengan penggunaan

sumberdaya (alam, fisis, manusia, dan finansial) yang terbatas.

2.  Mengarahkan dan mengendalikan sumber daya fisis dan manusia

suatu organisasi secara efektif.

3.  Memelihara dan melaporkan pengelolaan sumber daya yang

dipercayakan kepada manajemen.

4.      Memberi kemudahan berjalannya fungsi dan pengendalian sosial.

Karena pihak yang dituju tidak jelas,dapat dikatakan bahwa ASOBAT

sebenarnya mendefinisi tujuan pelaporan atas dasar tujuan

fungsional.

-          Tujuan Versi APB No. 4

Tujuan pelaporan keuangan yang dicanangkan dalam APB No. 4 secara

umum dinyatakan sebagai berikut : the basic purposes of financial

accounting and financial statements is to provide financial

information about individual usiness enterprises that is useful

in making economic decisions. APB No. 4 memuat dua tujuan

pelaporan yaitu tujuan umum (general objectives) dan tujuan

kualitatif (qualitative objectives). Tujuan di atas merupakan

tujuan umum yang dijadikan dasar untuk menentukan kandungan

informasi akuntansi.

-          Tujuan Versi Trueblood Committee

Tujuan pelaporan yang diajukan oleh komite Trueblood tidak jauh

berbeda dengan tujuan dalam ASOBAT maupun APB No. 4 kecuali bahwa

tujuan dalam laporan komite Trueblood lebih rinci dan

mengidentifikasi aspek-aspek tujuan. Dua hal penting yang

ditekankan oleh komite ini adalah daya melaba (earnings power)

dan elemen aliran kas (cash flows).

-          Tujuan Pelaporan Keuangan FASB

FASB mendasarkan penyusunan tujuan pelaporan pada tiga aspek

landasan pikiran yaitu bahwa:

1.      Tujuan pelaporan keuangan ditentukan oleh lingkungan ekonomik,

hukum, politis, dan sosial tempat akuntansi diterapkan.

2.      Tujuan pelaporan keuangan dipengaruhi oleh karakteristik dan

keterbatasan informasi yang dapat disampaikan melalui mekanisme

pelaporan keuangan.

3.      Tujuan pelaporan memerlukan suatu fokus untuk menghindari

terlalu umumnya informasi akibat terlalu banyaknya pihak pemakai

yang ingin dipenuhi kebutuhan informasionalnya.

II.       KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI

Informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pihak manajemen

perusahaan mempunyai beberapa karakteristik kualitatif yang harus

dimiliki. Karakteristik-karakteristik kualitatif tersebut akan

membedakan informasi yang bermanfaat dengan informasi yang

kurang bermanfaat bagi penggunanya. Dalam pemilihan metode

akuntansi yang akan digunakan perusahaan, karakteristik-

karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar

pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan.

Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2

karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai

berikut :

1.    Relevan; maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat

mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai untuk

kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan

kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga karakteristik utama

yaitu:

a.   Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap

digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas

dalam pengambilan keputusan;

b.   Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat

membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari

kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan;

c.   Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang

memngkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya yang

telah terjadi di masa lalu.

2.    Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin

bebas dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah

dinilai dan disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya.

Reliable mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:

a.         Dapat diperiksa (veriviability), yaitu konsensus dalam

pilihan pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui

kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang

disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama

apabila diverivikasi dengan metode yang sama oleh pihak

independen;

b.   Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya

kecocokan antara angka dan diskripsi akunatnsi serta sumber-

sumbernya;

c.      Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral

diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari

anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertrentu para

pemakai khusus informasi.

3.         Daya Banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat

dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari

kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan

transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan

akuntansinya.

4.  Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan

kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari

periode ke periode.

5.   Ketepatwaktuan (timeliness); adalah tersedianya informasi bagi

pembuat keputusan pada saati dibutuhkan sebelum informasi

tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan.

Tersedianya informasi lama setelah suatu kejadian yang memerlukan

tanggapan atau keputusan berlalu menjadikan informasi tersebut

tidak punya nilai lagi.

6.    Ketepatan Penyimbolan (representational faithfulness); adalah

kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau deskripsi

(representasi) dan fenomena yang diukur atau dideskripsi. Dalam

akuntansi, fenomena yang ingin direpresentasi adalah kondisi

fisis, kondisi keuangan dan kegiatan ekonomik badan usaha berupa

sumber ekonomik, kewajiban keuangan dan transaksi atau kejadian

yang mengubah sumber ekonomik dan kewajiban tersebut.

7.      Keterujian (verifiability); adalah kemampuan informasi untuk

memberi keyakin yang tinggi kepada para pemakai karena

tersedianya sarana bagi para pemakai untuk menguji secara

independen ketepatan penyimbolan (kebenaran/validitas informasi).

8.  Kenetralan (neutrality); adalah ketidakberpihakan pada grup

tertentu atau ketakberbiasan (unbiasedness) dalam perlakuan

akuntansi.

9.   Materialitas (materiality); adalah besar kecilnya magnituda

suatu penghilangan (omission) atau penyalahsajian (misstatement)

informasi akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwa

pertimbangan seorang bijaksana yang mengandalkan diri pada

informasi tersebut berubah atau terpengaruh oleh

penghilangan/pengabaian atau penyalahsajian tersebut.

III.    ELEMEN-ELEMEN STATEMEN KEUANGAN

Atas dasar karakteristik kualitatif informasi (keterandalan,

khususnya ketepatan penyimbolan dan keberpautan), tujuan

pelaporan keuangan (informasi semantik yang harus dilaporkan),

FASB mengidentifikasi elemen-elemen spesifik penting sebagai

berikut:

Untuk entitas bisnis:

Aset (assets)

Kewajiban (liabilities)

Ekuitas (Equities) atau aset bersih (net assets) untuk entitas

non bisnis

Investasi oleh pemilik (investments by owners)

Distribusi ke pemilik (distributions by owners)

Laba komprehensif (comprehensive income)

Pendapatan (revenues)

Biaya (expenses)

Untung (gains)

Rugi (losses)

Aliran kas dari kegiatan operasi (cash flows from operationg

activities)

Aliran kas dari kegiatan investasi (cash flows from investing

activities)

Aliran kas dari kegiatan pendanaan (cash flows from financing

activities)

Elemen aset bersih untuk entitas non bisnis

Aset bersih terbatas permanen (permanently restricted net

assets)

Aset bersih terbatas sementara (temporarily restricted net

assets)

Aset bersih terbatas takterbatas (unrestricted net assets)

A.       DEFINISI ELEMEN

-       Aset;

manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable) yang

diperoleh atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil

transaksi atau kejadian masa lalu.

-       Kewajiban;

pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang

timbul dari keharusan (obligations) sekarang suatu entitas untuk

mentransfer aset atau menyerahkan jasa kepada entitas lain di

masa datang sebagai akibat dari transaksi atau kejadian masa

lalu.

-       Ekuitas atau aset bersih;

kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi

dengan kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas

merupakan kepentingan kepemilikan. Ekuitas pemegang

sahamdiklasifikasikan menjadi dua komponen penting yaitu modal

setoran dan laba ditahan

-       Investasi oleh pemilik;

Kenaikan aktiva bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh

transfer sesuatu yang bernilai dari entitas lain kepada

perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan

kepemilikan. Aktiva adalah bentuk yang paling umum diterima

sebagai investasi oleh pemilik,tetapi investasi ini bisa juga

meliputi jasa atau kepuasan atau konversi kewajiban perusahaan.

-       Distribusi kepada pemilik;

Penurunan aktva bersih sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh pe

mindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh

perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan

menurunkan kepentingan kepemilikan dalam perusahaan.

-            Laba komprehensif;

Perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai akibat

pentransferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulan kewajiban

oleh badan usaha tersebut kepada pemilik. Distribusi ke pemilik

mengurangi hak pemilikan atau ekuitas dalam suatu badan usaha.

-            Pendapatan;

Aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas

atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari

penyerahan atau produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau

kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama dan

berlanjut dari entitas tersebut.

-            Biaya;

Aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu

entitas atau penimbulan kewajiban entitas tersebut (atau

kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi barang, ,

pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk

operasi sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.

-            Untung;

Kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang beasal dari transaksi

periferal (ikutan) atau insidental (kala-kala) suatu entitas dan

dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang

mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan sebagai akibat

dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

-            Rugi;

Penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang beasal dari transaksi

periferal (ikutan) atau insidental (kala-kala) suatu entitas dan

dari semua transaksi atau kejadian atau keadaan lain yang

mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan sebagai akibat

dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

B.       PERUBAHAN POSISI KEUANGAN

Aset, kewajiban dan ekuitas seabgai elemen posisi keuangan

dapat berubah akibat tiga hal yaitu kejadian (events), keadaan

(circumstances) dan transaksi (transaction). Pengaruh ketiga hal

tersebut dapat terjadi pada tiap elemen aset, kewajiban, atau

ekuitas saja atau pada dua atu tiga elemen sekaligus. Bila

dipandang dari elemen ekuitas, perubahan-perubahan posisi

keuangan akibat tiga hal tersebut dapat dikategorikan menjadi:

1.      Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang tidak dibarengi

dengan perubahan dalam ekuitas.

2.      Semua perubahan dalam aset dan kewajiban yang dibarengi dengan

perubahan dalam ekuitas

3.      Perubahan dalam ekuitas yang tidak melibatkan aset atau

kewajiban.

IV.    PENGUKURAN DAN PENGAKUAN

Penentuan dan pendefenisisan elemen berkaitan dengan masalah

apa yang harus disajikan dalam statemen keuangan dan terdiri atas

apa saja seperangkat penuh statemen keuangan (a full set of financial

statements). Elemen dan pos menjadi bahan penyusunan seperangkat

penuh statemen keuangan. Agar secara teknis penyususnan statemen

keuangan dapat dilaksanakan dengan mudah, diperlukan sarana

(berupa buku besar atau ledger ) untuk mencatat hasil pengukuran.

Oleh karena itu, pos-pos yang harus disajikan dalam statemen

keuangan menjadi basis untuk menamai akun-akuan (accounts) dalam

buku besar. Bila suatu hasil pengukuran dicatat dalam system

pembukuan, berarti informasi tersebut dengan sendirinya akan

disajikan via statemen keuangan (incorporated into financial statements).

A.     PELAPORAN DAN STATEMEN KEUANGAN

Walaupun tujuannya sama, pelaporan keuangan (financial reporting)

harus dibedakan dengan statemen keuangan (financial statements).

FASB menyatakan bahwa statemen keuangan adalah media utama atau

ciri sentral pelaporan keuangan. Pelaporan keuangan meliputi

penyampaian informasi yang wajib secara luas (mandatory) dan

sukarela (voluntary). Lebih dari itu, informasi tertentu yang

bermanfaat mungkin lebih baik (efektif) kalau disajikan melalui

statemen keuangan sementara informasi yang lain akan lebih

efektif kalau disajikan melalui media selain statemen keuangan.

B.     SEPERANGKAT STATEMEN KEUANGAN

Tujuan pelaporan, karakteristik kualitatif, dan elemen statemen

keuangan akan menentukan jenis statemen apa saja yang membentuk

seperangkat penuh statemen keuangan. Sekelompok elemen akan

membentuk jensi statemen keuangan tertentu. FASB menyatakan bahwa

seperangkat penuh statemen keuangan untuk suatu perioda harus

menunjukkan informasi:

1.      Posisi keuangan pada akhir perioda tersebut

2.      Laba untuk perioda tersebut

3.      Laba komprehensif untuk perioda tersebut

4.      Aliran kas selama perioda tersebut

5.      Investasi oleh dan distribusi ke pemilik selama perioda

tersebut

C.    PENGUKURAN

Pengukuran adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah

rupiah) yang akan dilekatkan pada suatu objek (elemen atau pos)

yang terlibat dalam suatu transaksi, kejadian atau keadaan untuk

mereprsentasi makna atau atribut objek tersebut. FASB

mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan

masih dapat dilanjutkan penggunaannya (SFAC No. 5, prg 67):

1.      Kos historis atau perolehan kas historis

2.      Kos sekarang

3.      Nilai pasar sekarang

4.      Nilai terealisasi/pelunasan neto

5.      Nilai sekarang atau diskunan aliran kas masa datang

D.                PENGAKUAN

Secara konseptual, pengakuan adalah penyajian suatu

informasi melalui statemen keuangan sebagaiciri sentral pelaporan

keuangan. Secara teknik, pengakuan berarti pencatatan secara

resmi (penjurnalan) suatu kuantitas (jumlah rupiah) hasil

pengukuran ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah

tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam

statemen keuangan.

FASB menetapkan empat kriteria pengakuan fundamental

(konseptual) sebagai berikut:

Definisi (definitions) – suatu pos harus memenuhi definisi elemen

statemen keuangan.

Keterukuran (measurability) – suatu pos harus mempunyai atribut yang

terpaut dengan keputusan dan dapat diukur dengan tingkat

keterandalan yang cukup.

Keberpautan (relevance) – informasi yang dikandung suatu pos mempunyai

daya untuk membuat perbedaan dalam keputusan pemakai.

Keterandalan (reliability) – informasi yang dikandung suatu pos secara

tepat menyimbolkan fenomena, teruji (terverifikasi) dan netral.

V.       NILAI SEKARANG DALAM PENGUKURAN AKUNTANSI

Rerangka pengukuran dan pengakuan sebagaimana dimual dalam

SFAC No. 5 telah dikembangkan dan dilengkapi dengan SFAC No. 7

tentang penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam

pengukuran akuntansi. Sebagai komponen rerangka konseptual SFAC

No. 7 memberi pedoman yang berisi:

a.         Tujuan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi.

b.         Prinsip-prinsip umum (general principles) yang melandasi

penggunaan nilai sekarang, terutama bila jumlah rupiah (amounts)

aliran kas masa datang, saat terjadinya (timing) atau keduanya

tidak pasti.

A.    PENGERTIAN DASAR

-          Saat Pengukuran;

Terdapat dua saat penting yaitu pengukuran pada sat pengakuan

mula-mula (at initial recognition) yaitu pengukuran pada saat

suatu elemen atau pos timbul dan dicatat pertama kali akibat

transaksi, kejadian atau keadaan, dan pada berbagai saat atau

perioda sesudah pengakuan mula-mula yang disebut dengan

pengukuran baru-mulai (fresh-start) yaitu pengukuran dalam

perioda-perioda setelah pengakuan mula-mula untuk menentukan

jumlah rupiah bawaan baru yang tidak berkaitan dengan jumlah

rupiah sebelumnya.

-          Penentuan Aliran Kas Masa Datang;

Pengukuran atribut suatu pos atau elemen saat ini dapat

didasarkan atas aliran kas masa datang. Aliran kas masa datang

umumnya harus diestimasi. Ada beberapa dasar penentuan jumlah

rupiah kas masa datang, yaitu : taksiran atau estimat terbaik

adalah jumlah rupiah tunggal yang paling-boleh (most-likely)

dalam suatu kisar beberapa jumlah rupiah estimasian yang mungkin

terjadi. Dalam statistika, jumlah rupiah ini merupakan modus

suatu distribusi variabel, aliran kas estimasian adalah jumlah

rupiah tunggal yang akan diterima atau dibayar di masa datang,

aliran kas harapan adalah jumlah (sum) beberapa jumlah rupiah

berbobot-probabilitas dalam suatu kisar jumlah rupiah estimasian

yang mungkin terjadi. Dalam statistika, angka ini merupakan mean

atau rata-rata berbobot.

-          Tujuan Nilai Sekarang Dalam Pengukuran;

Tujuan penggunaan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi

adalah untuk menangkap/merefleksi sedapat mungkin perbedaan

ekonomik antara sehimpunan aliran kas masa datang dan untuk

mengestimasi nilai wajar. Nilai sekarang dapat menangkap

berbedaan ekonomik antar aliran kas kalau unsur-unsur

dipertimbangkan (SFAC No.7,prg 23) :

a.    Suatu estimat aliran kas masa datang atau dalam beberapa kasus

yang kompleks, serangkaian aliran kas masa datang yang tiba pada

saat berbeda.

b.    Harapan-harapan tentang variasi yang mungkin terjadi dalam

jumlah dan saat tibanya aliran kas tersebut.

c.       Nilai waktu uang yang ditunjukkan dengan oleh bunga bebas

resiko.

d.  Harga atau nilai penanggungan resiko atau ketidakpastian yang

melekat pada aset atau kewajiban.

e.       Faktor-faktor lain termasuk likuiditas dan ketaksempurnaan

pasar.

-          Prinsip-Prinsip Umum;

Prinsip-prinsip umum yang menjadi pedoman penerapan nilai

sekarang dalam mengukur aset dan kewajiban:

a.    Sedapat-dapatnya aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus

merefleksi asumsi-asumsi tentang kejadian dan ketakpastian masa

datang yang dipertimbangkan dalam memutuskan apakah memperoleh

atau tidak suatu aset atau sekelompok aset dalam suatu transaksi

tunai yang bebas.

b.    Tingkat bunga yang digunakan untuk mendiskun aliran kas harus

merefleksi asumsi-asumsi yang konsisten dengan asumsi-asumsi yang

melekat pada aliran kas estimasian agar pengaruh asumsi tidak

berganda atau malahan terabaikan.

c.    Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus bebas dari bias

dan faktor yang tidak berkaitan dengan aset atau kewajiban yang

bersangkutan.

d.     Aliran kas estimasian dan tingkat bunga harus merefleksi kisar

munculan yang mungkin terjadi (possible outcomes) daripada jumlah

rupiah tunggal paling boleh jadi, minimum atau maksimum.

VI.    MANFAAT DAN KETERBATASAN MODEL

Sebagai suatu model, rerangka konseptual (RK) versi FASB di

atas mempunyai manfaat sebagai sumber acuan untuk mengembangkan

hal yang sama untuk lingkungan (negara) yang lain. Karena konteks

lingkungan yang berbeda, RK yang dikembangkan untuk tiap negara

dapat sama atau berbeda bahkan harus berbeda dengan model yang

dijadikan acuan. Walaupun demikian, proses penalaran di balik

Rkcukup bersifat umum (universal) sehingga dapat digunakan

sebagai pedoman berpikir dalam mengembangkan RK baru untuk

konteks lingkungan yang berbeda.

A.    TRANSFER TEKNOLOGI

Transfer teknologi dapat diartikan sebagai transfer proses

penalaran dan perekayasaan untuk menghasilkan produk yang paling

efektif untuk mencapai tujuan fungsional akuntansi negara

sasaran. Bila paramaeter yang dipertimbangkan berbeda, tentu saja

produk yang dihasilkan akan berbeda pula walaupun fungsinya sama.

B.     PENGARUH RK FASB

Dalam kenyataannya, RK FASB mempunyai pengaruh (dampak)

yang besar dalam memicu dan melandasi pengembangan RK di beberapa

negara lain pada perioda mengembangkan atau pada perioda setelah

RK FASB selesai. Ada berbagai organisasi profesi dan badan

pemerintah yang berusaha untuk mengembangkan rerangka untuk

negaranya masing-masing, seperti AARF (Australian Accounting

Research Foundation), IASC (International Accounting Standards

Committee), CICA (Canadian Institution of Chartered Accounts,

dll., namun proses penalaran dan komponen RK yang dikembangkan

oleh organisasi-organisasi tersebut menunjukkan kemiripan dengan

RK FASB.

C.    DOKUMEN KEBIJAKAN

Rerangka konseptual FASB merupakan suatu dokumen kebijakan

atau politis dan bukan dokumen atau karya ilmiah. Sebagai dokumen

kebijakan, proses penyusunannya melibatkan perdebatan atau

argumen yang keputusan akhirnya dalam beberapa kasus melibatkan

pemungutan suara (voting). RK FASB penuh dengan muatan nilai-

nilai yang dianut dalam konteks lingkungan Amerika (value-laden).

Sebagai teknologi, struktur dan proses pemikiran dan

penyimpulan untuk menyusun RK membentu satu kesatuan pengetahuan

yang dapat disebut sebagai teori akuntansi dalam pengertian

penalaran logis dan bukan dalam pengertian penjelasan ilmiah.

Penalaran logis bermanfaat untuk mengevaluasi dan membenarkan

praktik akuntansi yang sedang berjalan serta mempengaruhi dan

mengembangkan praktik akuntansi di masa datang.

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest Labels: Akuntansi Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Ar Yu ReDEY..?!

Follow by Email

TranslatePilih Bahasa ▼

Tentang Saya

Shevalina K Lihat profil lengkapku

Favorit Ratatoullie, Film Umar Bin Khattab, Biografi Painted House, Novel, John Grisham Taekwondo, Martial Art

Daftar ArtikelAkuntansi

1. AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK - New !! 2. Istilah-istilah dalam Ekonomi Mikro 3. Perilaku Biaya Aktivitas - New !! 4. RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL (teori akuntansi) 5. STANDAR UNIT: suatu alat pengendalian manajerial - New !! 6. Siklus Akuntansi 7. Teori Ekonomi Klasik vs Teori Ekonomi Keynesian 8. VARIABEL COSTING

English

1. Jokes 2. Jokes 3. Proverbs on Laughter 4. Schizophrenia 5. jokes 6. memorable quotations

Hikmah

1. 40 nasihat Saiyidina Ali r.a. 2. Al-Rahmaan Al-Rahiim

3. Fitnah dan Ghibah 4. Kebijakan Allah 5. Kisah serigala dan Burung Bangau 6. Maka Tuhanpun Menegur Musa - New !! 7. Manusia Ideal Menurut Sunnah 8. Tentang Hidayah 9. why good things happen to good people

Komputer

1. just in-time debugging - New !!

Lain-lain

1. 4 Resep Sukses Napoleon Hill - New !! 2. 9 cara jitu menebak kepribadian 3. Aturan hidup baik 4. Do'a Lima Jari 5. Kutipan untuk Sukses - New !! 6. Lima Tngkatan Shalat 7. Prinsip Hidup 8. Tes kepribadian melalui gambar 9. Tips Menjaga Rumah a la Syeikh Sudais - New !! 10. filosofi mengajar matematika dari Jepang 11. ijinkan diri anda bersedih - New !!

Pemikiran

1. Benturan Peradaban ISLAM Vs BARAT 2. Cerita peradaban 3. Orientalis Jujur Tentang Islam 4. Sekilas Tentang Faham Syiah

Peristiwa

1. Keajaiban pelukan, bayi selamatkan saudara kembarnya

Psikologi

1. Apa kata tulisan anda tentang kepribadian anda 2. Bahasa Tubuh Percaya Diri

3. Kebutuhan Manusia 4. Pikiran untuk Sukses 5. Schizophrenia 6. kepribadian menurut warna favorit - New !!

Puisi

1. Cemburu

Tokoh

1. Abu Al-Wafa Al-Buzjani 2. Noam Chomsky

Anggasona

Blog Saran

IlmuKomputer.Com

Kajian Timur Tengah

Dwi Martani

Ad-Infinitum Dua Alif

Ersis Warmansyah Abbas

accounting & finance's corner

The Global Review : Pemandu Informasi Pekembangan Dunia

Arsip Blog ▼   2013 (48)

o ►   November (1) o ►   Oktober (1) o ►   September (5) o ▼   Agustus (22)

Kutipan untuk Sukses 4 Resep Sukses Napoleon Hill Maka Tuhanpun Menegur Musa Abu Al-Wafa Al-Buzjani Lima Tngkatan Shalat Teori Ekonomi Klasik vs Teori Ekonomi Keynesian RERANGKA KONSEPTUAL – SUATU MODEL (teori

akuntansi... Pikiran untuk Sukses Prinsip Hidup Do'a Lima Jari VARIABEL COSTING Istilah-istilah dalam Ekonomi Mikro Benturan Peradaban ISLAM Vs BARAT Apa kata tulisan anda tentang kepribadian anda Kisah serigala dan Burung Bangau Aturan hidup baik why good things happen to good people Proverbs on Laughter Jokes Jokes

jokes Bahasa Tubuh Percaya Diri

o ►   Juli (19)

Google+ Followers

Cari BlogIni

Pengunjung

9912 Template Picture Window. Gambar template oleh rion819.

Diberdayakan oleh Blogger.