Rafika Nurhutami NIM. 11140161000058

206
PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS IMTAQ TERHADAP SIKAP PEDULI LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas X di MAN 11 Jakarta) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Rafika Nurhutami NIM. 11140161000058 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Transcript of Rafika Nurhutami NIM. 11140161000058

PENGARUH MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

BERBASIS IMTAQ TERHADAP SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

(Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas X di MAN 11 Jakarta)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Rafika Nurhutami

NIM. 11140161000058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

iv

ABSTRAK

Rafika Nurhutami (NIM 11140161000058): Pengaruh Model Contextual

Teaching And Learning (CTL) Berbasis Imtaq Terhadap Sikap Peduli

Lingkungan. Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Contextual Teaching

and Learning (CTL) Berbasis Imtaq Terhadap Sikap Peduli Lingkungan pada

Konsep dunia tumbuhan (plantae). Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X

MAN 11 Jakarta tahun ajaran 2018/2019. Jumlah sampel terdiri dari 34 peserta

didik pada kelas eksperimen dan 34 peserta didik pada kelas kontrol. Metode

penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain Posttest-Only

Control Design dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen non tes

bentuk angket dan instrumen tes bentuk pilihan ganda sebanyak 12 soal serta

observasi aktivitas belajar dan mengajar. Analisis data angket menggunakan uji t

sedangkan data posttest uji Mann-Whitney. Berdasarkan pengolahan data

menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig (2-tailed) 0,005 < 0,05 yaitu H0 ditolak. Hal

ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model Contextual Teaching and

Learning (CTL) berbasis Imtaq terhadap sikap peduli lingkungan pada konsep

dunia tumbuhan (plantae).

Kata kunci : Contextual Teaching And Learning (CTL), Imtaq, sikap peduli

lingkungan

v

ABSTRACT

Rafika Nurhutami (NIM 11140161000058): Effect of Imtaq-Based Contextual

Teaching And Learning (CTL) Model on Environmental Care Attitudes. Skripsi

of Biology Education Studies Program, Department of Natural Sciences Education,

Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta.

This research purposed to know the effect of Imtaq Based Contextual Teaching and

Learning Model on Environmental Care Attitudes in Plantae. The research subjects

were students of class X MAN 11 Jakarta academic year 2018/2019. The number

of samples consisted of 34 students in the experimental class and 34 students in the

control class. The research method used is a quasi-experimental design with

Posttest-Only Control Design with a quantitative approach. Sampling is done by

random sampling technique. This study uses non-test instrumens in the form of

questionnaires and multiple-choice test instrumens as many as 12 questions as well

as observation of learning and teaching activities. Analysis of questionnaire data

using the t test while the posttest data of the Mann-Whitney test. Based on data

processing shows that the value of Asymp.Sig (2-tailed) 0.005 <0.05, that is, H0 is

rejected. This shows that there is an influence of the Imtaq-based Contextual

Teaching and Learning (CTL) model on environmental care attitudes in the plantae

concept.

Keywords: Contextual Teaching and Learning (CTL), Imtaq, environmental care

attitude

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd)

dalam bidang Pendidikan Biologi. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah

kepada Nabi Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya.

Dalam menyusun laporan ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak yang tanpa lelah memberikan dorongan baik moril maupun materil.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc. Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd. Kepala Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Ahmad Sofyan, M.Pd Dosen Pembimbing I dan Bapak Silvan

Erusani S.T., M.Sc., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesikan skripsi ini.

5. Ibu Eny Rosyidatun, MA dosen pembimbing akademik Pendidikan Biologi

B 2014 yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

6. Seluruh dosen dan staf jurusan pendidikan IPA, khususnya program studi

pendidikan biologi.

7. Kedua orangtua dan keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan

memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Hakim Pelaksana Tugas Kepala Sekolah MAN 11 Jakarta yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah

tersebut.

9. Bapak Drs. H. Amir Kodir, M. Si Guru Bidang studi biologi kelas X di

MAN 11 Jakarta yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi

dalam menyelesaikan penelitian.

vii

10. Seluruh peserta didik MAN 11 Jakarta khusunya kelas X IPA 3 dan IPA 4.

11. Sahabat-sahabat seperjuangan angkatan 2014 Pendidikan Biologi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Pendidikan Biologi B (Biobest).

12. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, khususnya

Ahmad Abdul Majid, Ka Putri, Nurfa, Dessy, Lina, Yayas, Ayuhar, Renny,

Ruby dan teman-teman kosan Pondok Sakinah serta teman-teman lain yang

tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis panjatkan do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT, semoga jasa yang

telah mereka berikan menjadi amal sholeh dan mendapatkan balasan yang jauh

lebih baik dari-Nya. Amin

Jakarta, 21 Juli 2019

Penulis

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

BAB I .................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 6

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 6

D. Perumusan Masalah .................................................................................. 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7

F. Manfaat Hasil Penelitian .......................................................................... 7

BAB II .................................................................................................................... 9

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS .............. 9

A. Deskripsi Teoretis atau Kajian Pustaka .................................................. 9

1. Hakikat Pembelajaran ............................................................................... 9

2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) .......................... 11

3. Imtaq ....................................................................................................... 13

4. Hakikat Sikap .......................................................................................... 14

5. Sikap Peduli Terhadap Lingkungan ........................................................ 16

6. Pengaruh Imtaq terhadap Sikap Peduli Lingkungan ............................... 18

B. Kajian Penelitian Relevan ...................................................................... 19

C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 20

D. Perumusan Hipotesis ................................................................................. 23

BAB III ................................................................................................................. 24

METODOLOGI PENELITIAN ........................................................................ 24

A. Waktu dan tempat penelitian ................................................................. 24

B. Metode Penelitian .................................................................................... 24

C. Variabel Penelitian .................................................................................. 24

ix

D. Populasi dan Sampel ............................................................................... 24

E. Prosedur Penelitian ................................................................................. 27

F. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 29

G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 31

H. Kalibrasi Instrumen ................................................................................ 35

1. Kalibrasi Instrumen Tes .......................................................................... 35

2. Kalibrasi Angket ..................................................................................... 37

3. Uji Normalitas ......................................................................................... 38

4. Uji Homogenitas ..................................................................................... 39

5. Uji Hipotesis ........................................................................................... 40

I. Hipotesis Statistik ........................................................................................ 43

BAB IV ................................................................................................................. 44

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................................. 44

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 44

1. Data Hasil Angket Peserta didik ............................................................. 44

2. Data Hasil Belajar Peserta didik ............................................................. 48

3. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik ................. 49

4. Deskripsi Hasil Lembar Kerja Peserta didik ........................................... 50

B. Pengujian Prasyarat Analisis Variansi ................................................. 51

1. Uji Normalitas ......................................................................................... 51

2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 52

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................................... 53

1. Uji T ........................................................................................................ 53

2. Uji U........................................................................................................ 54

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................. 54

BAB V ................................................................................................................... 60

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 60

A. Kesimpulan .............................................................................................. 60

B. Saran ......................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 61

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Based Line Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ....................... 25

Tabel 3.2 Uji Normalitas Kemampuan Awal Peserta didik Kelas Eksperimen dan

Kelas kontrol pada Mata Pelajaran Biologi .......................................... 26

Tabel 3.3 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Peserta didik Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi .................................. 26

Tabel 3.4 Uji T Kemampuan Awal Peserta didik Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi ................................................... 27

Tabel 3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 31

Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar .......................................................... 32

Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Sikap Peduli Lingkungan ...................................... 33

Tabel 3.8 Kategorisasi Sikap Peduli Lingkungan ................................................. 34

Tabel 3.9 Kategori N-Gain .................................................................................... 34

Tabel 3.10 Kriteria Validitas Instrumen................................................................ 35

Tabel 3.11 Kategori Reliabilitas ........................................................................... 36

Tabel 3.12 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen ............................................... 37

Tabel 3.13 Kriteria Validitas Instrumen Angket Sikap Peduli Lingkungan ......... 37

Tabel 3.14 Kriteria Nilai t ..................................................................................... 43

Tabel 4.1 Data Statistik Skor Hasil Angket Awal dan Angket Akhir Sikap Peduli

Lingkungan……………………………………………………………44

Tabel 4.2 Presentase Kategori Sikap Peduli Lingkungan Peserta didik Kelas

Eksperimen berdasarkan Angket awal ................................................. 45

Tabel 4.3 Presentase Kategori Sikap Peduli Lingkungan Peserta didik Kelas

Kontrol berdasarkan Angket Akhir ...................................................... 46

Tabel 4.4 Hasil Statistik Nilai Angket Awal dan Akhir serta N-Gain .................. 46

Tabel 4.5 Nilai N-Gain dan Kategori berdasarkan Indikator Sikap Peduli

lingkungan untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................ 47

Tabel 4.6 distribusi N-Gain hasil angket Peserta didik ......................................... 48

Tabel 4.7 Data Skor Hasil Belajar Peserta didik ................................................... 49

xi

Tabel 4.8 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru ............................................ 49

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik ................................................ 50

Tabel 4.10 Hasil Lembar Kerja Peserta didik ....................................................... 50

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Sikap Peduli lingkungan dan Hasil belajar

Peserta didik ......................................................................................... 51

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Sikap Peduli lingkungan dan Hasil belajar ... 52

Tabel 4.13 Uji T Sikap Peduli Lingkungan Peserta didik ..................................... 53

Tabel 4.14 Uji Mann – Whitney U Hasil Belajar Peserta didik ............................ 54

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ................... 65

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas kontrol .......................... 84

Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen ................................ 96

Lampiran 4: Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Kontrol.................................... 107

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Peserita didik dan Guru Kelas

eksperimen .......................................................................................................... 118

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dan Guru Kelas Kontrol

............................................................................................................................. 131

Lampiran 7 Kisi-kisi Angket Sikap Peduli Lingkungan ..................................... 141

Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................................... 142

Lampiran 9 Penskoran Instrumen Angket Sikap Peduli Lingkungan ................ 144

Lampiran 10 Penskoran Instrumen Tes .............................................................. 148

Lampiran 11 Rekapitulasi Validitas Instrumen Angket ...................................... 157

Lampiran 12 Rekapitulasi Validitas Instrumen Tes ............................................ 160

Lampiran 13 Instrumen Angket Sikap Peduli Lingkungan................................. 165

Lampiran 14 Instrumen Tes ................................................................................ 167

Lampiran 15 Based Line Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ................ 171

Lampiran 16 Hasil Sikap Peduli lingkungan Kelas Eksperimen dan Kelas

kontrol ............................................................................................ 174

Lampiran 17 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .................... 176

Lampiran 18 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Data Hasil

Sikap Peduli Lingkungan .................................................................................... 177

Lampiran 19 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Data Hasil

Posttest ................................................................................................................ 180

Lampiran 20 Lembar Uji Referensi .................................................................... 182

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian ................................................................. 189

Lampiran 22 Surat Izin Penelitian....................................................................... 190

Lampiran 23 Surat Selesai Penelitian ................................................................. 191

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun bangsa

dan karakter bangsa. Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1 Dimensi

iman dan taqwa (Imtaq) dan berakhlak mulia merupakan bagian yang terpadu dari

tujuan pendidikan nasional.

Undang-undang tersebut mengatur fungsi pendidikan yaitu untuk

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab.2

Tujuan pendidikan nasional tersebut merupakan tugas semua pihak bukan

hanya tugas dari bidang kajian atau kegiatan tertentu. Jadi, pendidikan sebagai suatu

sistem yang terpadu harus secara sistematis diarahkan untuk membentuk manusia-

manusia yang berkarakter.3 Berawal dari manusia apa adanya (aktualisasi) dengan

mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada apanya (potensialitas), dan

adiarahkan menuju terwujudnya manusia yang seharusnya atau manusia yang

dicita-citakan (idealitas).

1 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1 2 Ibid., Pasal 3 3 Milya Sari, Pendidikan Biologi Berbasis Imtaq Sebagai Usaha Pembentukan Karakter

Bangsa, Jurnal Pendidikan Biologi IAIN Imam Bonjol Padang Vol.16, No. 1, 2013, h. 44

2

Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap lingkungan merupakan salah

satu contoh yang menunjukkan belum berhasilnya suatu pendidikan. Kegagalan

pendidikan yang paling fatal adalah ketika produk didik tak lagi memiliki kepekaan

nurani yang berlandaskan moralitas, sense of humanity. Hal substansi pendidikan

adalah memanusiakan manusia, menempatkan kemanusiaan pada derajat tertinggi

dengan memaksimalkan karya dan karsa.4

Kegiatan pembelajaran yang bermuatan nilai sangat penting dilakukan

sekolah demi mencapai tujuan pendidikan nasional dan mengatasi masalah moral

sekarang ini. Kurangnya kepedulian peserta didik terhadap lingkungan ini seperti

sikap peserta didik yang tidak peduli dengan sampah yang berserakan, membuang

sampah tidak pada tempatnya dan membiarkan kondisi ruang kelas yang kotor.

Idealnya, dengan pengetahuan yang telah diperolehnya ketika proses pembelajaran,

khususnya mata pelajaran biologi, seharusnya peserta didik dapat bersikap dan

berprilaku cerdas, meningkatkan kualitas hidupnya, berpikir logis dan sistematis,

serta bertanggung jawab terhadap kelestarian lingkungan.

Fenomena seperti ini menunjukan pentingnya peranan pendidikan dalam

membangun moral dan akhlak bangsa dengan menanamkan nilai khususnya nilai

pendidikan Imtaq di setiap pembelajarannya. Akan tetapi, faktanya dalam dunia

Pendidikan lebih menekankan pengetahuan umum dibandingkan pengetahuan

agama atau penanaman nilai-nilai Imtaq yang dapat membentuk moral peserta didik

menjadi baik. Bahkan dalam pendidikan nilai moral yang seharusnya dapat

ditanamkan di setiap pembelajaran yang disampaikan oleh guru cenderung terpisah,

penanaman nilai moral atau Imtaq hanya ditanamkan pada saat pembelajaran agama

semata.

Pendidikan penanaman nilai karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh

pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Pendapat

serupa dikemukakan oleh Soedijarto seperti dikutip Mulyasa (2016), bahwa

pendidikan penanaman nilai karakter dalam pembelajaran perlu dikembangkan dan

dilaksanakan program pendidikan pada semua jenis dan jenjang yang dapat

4 Zaim El Mubarok, Membumikan Pendidikan Nilai, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 29

3

berfungsi sebagai lembaga sosialisasi dan pembudayaan karakter, nilai, sikap, dan

akhlak yang dituntut oleh masyarakat berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.5

Manusia diperintahkan untuk mempelajari ciptaan Allah SWT yang

berhubungan dengan mahkluk/benda hidup dengan ilmu pengetahuan, dan ilmu

pengetahuan yang berhubungan dengan organism atau benda hidup adalah biologi.

Biologi merupakan ilmu pengetahuan (science) yang mempelajari kehidupan dunia

dari segala aspek, mempelajari tentang makhluk hidup, lingkungan, ataupun

interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan prilakunya, yang

mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan kesejahteraan

manusia serta makhluk hidup lain. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan

hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan

fusngsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dana tau

kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,

pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.6

Konsep plantae atau dunia tumbuhan adalah salah satu bab dalam mata

pelajaran biologi kelas X semester 2. Cakupan materinya meliputi: Dunia tumbuhan

(plantae) dibagi menjadi tumbuhan tak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.

Tumbuhan tak berpembuluh meliputi Bryophyta, sedangkan tumbuhan

berpembuluh meliputi tumbuhan tak berbiji yaitu Pteridophyta dan tumbuhan

berbiji yaitu: Gymnospermae dan Angiospermae. Konsep dunia tumbuhan

mempelajari ciri-ciri umum plantae (tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan

biji), peranan tumbuhan dalam ekosistem, peran tumbuhan di bidang ekonomi dan

dampak berkurangnya keanekaragaman tumbuhan bagi ekosistem.7

Proses pembelajaran dunia tumbuhan (plantae) seorang guru dapat

mengintegrasi nilai-nilai Imtaq sebagai pembentuk akhlak yang baik. Lingkungan

sekitar merupakan ciptaan Allah SWT yang harus dijaga dan dilestarikan, sehingga

peserta didik tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak lingkungan yang

5 Mulyasa, Menjadi Guru Professional, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2016), h. 7 6 Undang – undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup 7 Irmaningtyas, Biologi untuk SMA/MA Kelas X, (Jakarta: Erlangga, 2013), h. 262

4

ditumbuhi berbagai jenis plantae. Pengintegrasian nilai-nilai Imtaq dalam

pembelajaran biologi pada konsep dunia tumbuhan (plantae) dapat menanamkan

keyakinan adanya Allah SWT, kesadaran diri untuk bersyukur atas nikmat Allah

SWT, dan kesadaran diri sebagai hamba Allah SWT.

Al-Qur’an memandang tumbuhan sebagai ciptaan yang bernilai tinggi.

Tumbuhan dan bagiannya banyak disebutkan di dalamnya, baik dalam gambaran

fisiknya maupun sebagai tamsil.8 Tumbuhan dan bagiannya banyak disebutkan

dalam Q.S Az-Zumar ayat 27:

Artinya:

Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini Setiap

macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.

Tumbuhan sangat berperan penting dalam suatu lingkungan. Alqur’an

sebagai kitab suci agama Islam di dalamnya banyak terangkum ayat-ayat yang

membahas mengenai lingkungan, seperti perintah untuk menjaga lingkungan,

larangan untuk merusaknya. Seperti yang di sebutkan dalam Q.S Ar- Rum ayat 41:

Artinya:

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan

tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat)

perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Pendidikan nilai tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi

menyentuh internalisasi, dan pengalamannya di dalam kehidupan sehari-hari.

pembentukan sikap mental dan prilaku anak didik, tidak terlepas dari soal

penanaman nilai-nilai, transfer of values.9 Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak

8 Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur’an, Tumbuhan dalam Perspektif Al Qur’an dan

Sains, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Al Qur’an, 2011), h. 9 9 Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grafindo

Persada, 2008), h. 28

5

didik atau peserta didik akan tumbuh kesadaran dan kemauannya untuk

mempraktikan segala sesuatu yang telah dipelajarinya.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching & Learning) adalah

suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan

siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan

menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga

mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan

mereka.10

Kelebihan pendekatan ini yaitu hasil pembelajaran diharapkan alamiah dalam

bentuk kegiatan peserta didik bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan

dari guru ke peserta didik. Dengan konsep tersebut guru tidak hanya sekedar

memberikan informasi tetapi lebih banyak berurusan dengan strategi untuk

membantu peserta didik mencapai tujuannya. Dalam hal ini, peneliti akan mencoba

mengintegrasikan nilai-nilai Imtaq kedalam materi pelajaran khususnya mata

pelajaran biologi dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL) yang bernuansakan Imtaq yang bersumber pada Al Quran dan

Hadis.

Permasalahan yang terjadi saat ini adalah guru kurang begitu bervariasi dalam

menyampaikan materi sehingga anak cepat bosan sehingga hasil belajar peserta

didik kurang maksimal, untuk itu peniliti mencoba menyampaikan materi yang

akan di lakukan nanti yaitu dengan memberi sedikit variasi agar anak didik tidak

begitu jenuh dalam menerima materi yang akan disampaikan dengan cara

melibatkan langsung peserta didik dalam materi yang akan disampaikan.

Penggunaan pendekatan CTL ini diharapkan peserta didik dapat lebih aktif

dalam belajar karena pendekatan CTL itu sendiri adalah suatu strategi pembelajaran

yang menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik secara penuh untuk

dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi

kehidupan nyata sehingga mendorong untuk dapat menerapkannya dalam

kehidupan.

10 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2014), h. 255

6

Penerapan pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL berbasis Imtaq ini,

diharapkan dapat meningkatkan pemahaman akan konsep dunia tumbuhan

(plantae) dan merubah tingkah laku atau sikap peserta didik menjadi lebih baik.

Selain itu proses pembelajaran yang mengintegrasi nilai-nilai Imtaq juga dapat

merubah kesadaran peserta didik dalam menjaga lingkungan, karena pembelajaran

sendiri merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik secara

berkesinambungan pada individu yang mengalami proses belajar baik ranah

kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dari latar belakang diatas, maka dalam

penelitian ini penulis mengambil judul “Pengaruh Model Contextual Teaching

And Learning (CTL) Berbasis Imtaq Pada Konsep Biologi Plantae Terhadap

Sikap Peduli Lingkungan”.

B. Identifikasi Masalah

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kecenderungan moral peserta didik dari tahun-ketahun yang semakin

menurun.

2. Menurunya kepedulian peserta pidik terhadap lingkungan yang diakibatkan

karena menurunnya nilai moral dikalangan remaja.

3. Pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL berbasis Imtaq yang belum

pernah diterapkan dalam pembelajaran biologi.

4. Pendidikan nilai dan penanaman nilai Imtaq dalam proses pembelajaran

sekolah menengah atas yang perlu ditingkatkan.

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini dapat mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan

secara optimal, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini berfokus pada penerapan pembelajaran biologi berbasis Imtaq

pada Sub pokok bahasan manfaat tumbuhan pada bab plantae.

2. Subjek Penelitian adalah kelas X (sepuluh) semester genap Sekolah

Madrasah Aliyah Negeri (MAN 11 Jakarta) Tahun Pelajaran 2018/2019.

7

3. Penelitian yang diukur adalah sikap kepedulian peserta didik terhadap

lingkungan dan tingkat pemahaman peserta didik pada konsep plantae yang

dilihat dari hasil instrumen angket dan tingkat pemahaman peserta didik

yang di ukur dengan Posttest.

4. Indikator nilai-nilai karakter Iman dan Taqwa yang dikembangkan yaitu

patuh akan perintah Allah, rasa syukur, rasa tanggung jawab terhadap

lingkungan, rasa tanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penilitian ini adalah pengaruh pembelajaran biologi

dunia tumbuhan (plantae) dengan pendekatan CTL berbasis Imtaq terhadap

sikap peduli lingkungan peserta didik?

E. Tujuan Penelitian

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengkaji aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran biologi dengan

menggunakan penerapan pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL

berbasis Imtaq pada konsep dunia tumbuhan (plantae)

2. Melihat perbedaan sikap peduli peserta didik terhadap lingkungan setelah

penerapan pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL berbasis Imtaq

pada konsep dunia tumbuhan (plantae)

3. Mengetahui perbedaan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi

dunia tumbuhan (plantae) menggunakan penerapan pembelajaran biologi

dengan pendekatan CTL berbasis Imtaq pada konsep dunia tumbuhan

(plantae)

4. Melihat respon peserta didik terhadap pembelajaran biologi dengan

pendekatan CTL berbasis Imtaq pada konsep dunia tumbuhan (plantae)

F. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang diharapkan dan diperoleh dari penelitian ini antara lain:

8

1. Dapat menambah khazanah tentang ilmu dalam bidang Biologi konsep

dunia tumbuhan (plantae)

2. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk metode

pengajaran biologi di sekolah bahwa dalam penyajian pengajaran biologi

tentang alat dunia tumbuhan (plantae) diharapkan para guru

menghubungkannya dengan nilai-nilai moral dan lebih menekankan pada

konsep yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap positif terhadap

kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.

3. Bagi peserta didik, pengetahuan tentang dunia tumbuhan (plantae) yang

diperoleh peserta didik dapat diaplikasikan dalam perbuatan untuk

menjaga lingkungan.

4. Bagi peneliti lain, sebagai bekal dalam proses belajar mengajar bahwa

dalam penyajian pengajaran biologi tentang dunia tumbuhan dikaitkan

dengan banyak fenomena alam yang berkaitan dengan kelestarian

lingkungan

9

BAB II

DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis atau Kajian Pustaka

1. Hakikat Pembelajaran

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003,

“Pembelajaran adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada sebuah lingkungan belajar. Pengertian tersebut menunjukan

bahwa pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi

proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan

pembentukan sikap dan keyakinan peserta didik”.1

Pembelajaran yang diidentikan dengan kata “mengajar” berasal dari kata

“ajar”, yang berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. “Kata

pembelajaran yang semula diambil dari kata “ajar” ditambah awalan “pe” dan

akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses, perbuatan,

cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau belajar”.2

Definisi pembelajaran diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan

ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran

adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

“Ciri-ciri pembelajaran meliputi 1) pembelajaran yang dilakukan secara sadar

dan disengaja; 2) Pembelajaran harus membuat siswa belajar; 3) tujuan harus

ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan; 4) pelaksanaannya

terkendali, baik isinya, waktu, proses maupun hasilnya”.3

1 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1

ayat 20 2 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia Group,

2013), h. 19 3 Ni Nyoman Parwati, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, Belajar dan

Pembelajaran, (Depok: Rajawali Pers, 2018), h. 113

10

Banyak teori yang membahas masalah belajar yang bertolak dari asumsi atau

anggapan dasar tertentu tentang belajar sehingga konsep yang dikemukakan juga

banyak yang berbeda. Meskipun demikian ada beberapa pandangan umum yang

sama atau relatif sama di antara konsep-konsep tersebut, kesamaan-kesamaan ini

dipandang sebagai prinsip belajar.

Prinsip-prinsip pembelajaran antara lain, 1) menarik perhatian (gaining

attention), 2) menyampaikan pembelajaran (informing learner of the

objectives), 3) mengingatkan konsep atau prinsip yang telah dipelajari

(stimulating recall or prior learning), 4) menyampaikan materi pelajaran

(presenting the stimulus), 5) memberikan bimbingan belajar (providing

learner guidance), 6) memperoleh kinerja atau penampilan siswa (eliciting

performance), 7) memberikan balikan (providing feedback), 8) menilai hasil

belajar (assessing performance), 9) memperkuat retensi dan transfer belajar

(enhancing retention and transfer).4

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Tujuan

pembelajaran berfungsi sebagai panduan siswa untuk mengetahui apa yang

diharapkan dari belajar peserta didik juga digunakan untuk dasar pemilihan media

pembelajaran dan dasar bagaimana cara membelajarkan.5 Hal ini dapat disimpulkan

bahwa proses pembelajaran merupakan proses melibatkan guru dengan semua

komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Jadi, proses pembelajaran

merupakan suatu sistem yang saling terkait antar komponennya di dalam mencapai

suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Seseorang dapat diketahui telah belajar apabila telah mampu menunjukkan

kemampuan baru pada dirinya. Kemampuan tersebut biasanya bertahan lama,

menjadi milik pribadi yang tidak mudah hilang begitu saja. Misalnya orang yang

telah pernah belajar menulis, baru dikatakan telah belajar menulis jika ia telah

mampu menunjukkan kemahiran dalam menulis. Kemampuan ini dapat dilakukan

kapan saja dibutuhkan. Perubahan yang hanya dapat dilakukan sementara,

memerlukan latihan berulang-ulang supaya dapat permanen di dalam dirinya.

Karena itu dikatakan juga bahwa perubahan dapat terjadi karena adanya

4 Ibid., h. 115. 5 Tri Hapsari Utami, Indikator dan Tujuan Pembelajaran dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Jurnal SEMNAS MIPA Jurusan Matematika FMIPA UM, 2010, h. 2

11

pengalaman dan latihan yang dilakukan terus menerus sampai individu mampu

melakukan perbuatan tersebut.

2. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Contextual Teaching and Learning (CTL) dipengaruhi Pengetahuan

bukanlah hasil “pemberian” dari orang lain seperti guru, tetapi hasil dari

mengkonstruksi yang dilakukan setiap individu yang menekankan pada proses

keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari.6

“Pendekatan kontekstual adalah pendekatan pembelajaran yang menerapkan

konsep belajar yang mengaitkan materi yang diajarkan oleh guru dengan situasi

dunia nyata peserta didik yang mendorong peserta didik membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka”.7

Pengajaran dan pembelajaran kontekstual adalah konsepsi pengajaran dan

pembelajaran yang membantu guru menghubungkan konten materi pelajaran

dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membuat koneksi antara

pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,

warga negara, dan pekerja dan terlibat dalam kerja keras pembelajaran itu

membutuhkan.

Strategi belajar mengajar kontekstual: emphasize problem-solving; recognize

the need for teaching and learning to occur in a variety of contexts such as home,

community, and work sites; teach students to monitor and direct their own learning

so they become self-regulated learners; anchor teaching in students diverse life-

contexts; encourage students to learn from each other and together; and employ

authentic assessment.8

Strategi belajar mengajar kontekstual: menekankan pemecahan masalah;

mengenali kebutuhan akan pengajaran dan pembelajaran untuk terjadi dalam

6 Endang Komara, Belajar dan Pembelajaran Interaktif, (Bandung: Refika Aditama,

2016), h. 65-66 7 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN, 2009), h. 95 8 http://www.contextual.org/

12

berbagai konteks seperti rumah, komunitas, dan lokasi kerja; mengajar siswa untuk

memantau dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri sehingga mereka

menjadi pembelajar mandiri; jangkar mengajar di berbagai konteks kehidupan

siswa; mendorong siswa untuk belajar dari satu sama lain dan bersama; dan

menggunakan penilaian otentik

“Pembelajaran kontekstual atau Contextual teaching and learning (CTL)

merupakan konsep belajar yang membantu guru untuk mengaitkan materi

pembelajaran yang diberikan oleh guru dengan fakta dalam kehidupan yang

dihadapi oleh peserta didik”.9 CTL menekankan rencana kegiatan kelas yang

dirancang oleh guru. Rencana tersebut berisi skenario tahap demi tahap tentang hal-

hal yang akan dilakukan bersama peserta didiknya yang berhubungan dengan topik

yang akan dipelajari.

CTL is an approach/perspective to teaching and learning that recognizes

and adresses the situated nature of knowledge. Through connections both in

and out of classroom, a CTL approach aims at making experience relevant

and meaningful to students by building knowledge that will have applications

to lifelong learning. In general, CTL aims to build collaboration between the

university/school and community in ways which are mutually beneficial.10

CTL menggunakan pendekatan / perspektif untuk pengajaran dan

pembelajaran yang mengakui dan mengagumi sifat dasar pengetahuan. Melalui

koneksi baik di dalam maupun di luar kelas, pendekatan CTL bertujuan untuk

membuat pengalaman yang relevan dan bermakna bagi siswa dengan membangun

pengetahuan yang akan memiliki aplikasi untuk pembelajaran seumur hidup.

Secara umum, CTL bertujuan untuk membangun kolaborasi antara sekolah dan

masyarakat dengan cara yang saling menguntungkan.

Langkah-langkah dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah

(1) Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar bermakna dengan cara

bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksi sendiri pengetahuan dan

9 Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran (Jakarta:

Pustaka Setia, 2016), h 273 10 http://jwilson.coe.uga.edu/

13

keterampilan barunya; (2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk

semua pokok bahasan; (3) Mengembangkan sikap ingin tahu peserta didik dengan

bertanya; (4) Menciptakan masyarakat belajar (5) Menghadirkan model sebagai

pembelajaran; (6) Melakukan refleksi di akhir pertemuan; (7) Melakukan penilaian

yang sebenarnya dengan berbagai cara.11

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL

menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik untuk menemukan materi.

Kedua, CTL mendorong agar peserta didik dapat menemukan hubungan antara

materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong

peserta didik untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan.12

CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 (tujuh) asas. Asas-

asas ini yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan CTL. “Komponen tersebut antara lain: konstruktivisme, inkuiri,

bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan

(modeling), refleksi (reflection), dan penilaian nyata (authentic assessment)”.13

Pembelajaran kontekstual melatih peserta didik untuk tidak menghafal fakta-

fakta yang hasilnya tidak tahan lama, tetapi sebuah strategi yang mendorong peserta

didik untuk mengkonstruksikan pengetahuan mereka melalui keaktifan dalam proses

pembelajaran. Dengan begitu peserta didik belajar dari mengalami sendiri.

Pembelajaran kontekstual mendorong pendidik memilih atau mendisain lingkungan

pembelajaran. Caranya dengan memadukan sebanyak mungkin pengalaman belajar,

seperti lingkungan sosial, lingkungan budaya, fisik dan lingkungan psikologis dalam

rangka mencapai tujuan pembelajaran.14

3. Imtaq

Iman menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu kepercayaan yang

berkenaan dengan agama atau keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi,

kitab dan sebagainya.15

11 Zulfiani, op. cit., h. 96 12 Priansa, op.cit., h. 276 13 Komara, op.cit., h. 72 14 Nurdin, Implementasi Pendekatan Ctl (Contextual Teaching And Learning) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar, Jurnal Administrasi Pendidikan Vol. IX No. 1 April 2009 h. 117 15 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Iman”. https://kbbi.web.id/iman.

14

Iman dalam bahasa arab artinya “Altasdiqu bil qalbi”, yang artinya

membenarkan dengan (dalam) hati. Secara syariat, iman bearti “memadukan

ucapan dengan pengakuan hati dan perilaku”. Iman bukan sekesar keyakinan lisan,

tetapi harus terwujud dalam tindakan. Orang yang beriman kepada tuhan harus

berbuat kebajikan kepada manusia sebagai bukti keimanannya yang harmoni.

Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa tidak dikatakan beriman seseorang kecuali

mencintai sesamanya seperti mencintai dirinya sendiri. Keimanan itu bukan hanya

keyakinan akan kematian, akan tetapi harus hidup dan terwujud dalam sikap dan

tindakan orang beriman dalam wujud perbuatan-perbuatan yang mulia.16

Keberhasilan peserta didik dalam belajar yang bisa meningkatkan Imtaq

sangat dipengaruhi oleh kondisi internal peserta didik maupun faktor eksternal

peserta didik. Salah satu faktor eksternal yang ikut berpengaruh atas keberhasilan

peserta didik dalam memahami suatu topik pembelajaran yang berasal dari guru

adalah kemampuan guru dalam memilih metode dan media pembelajaran yang

tepat sehingga nilai-nilai Imtaq bisa mewarnai dalam pembelajaran tersebut karena

materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai pada

setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dan dihubungkan dengan

konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, pendidikan nilai tidak hanya

dilakukan pada tataran kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengalaman

nyata dalam kehidupan sehari-hari.17

4. Hakikat Sikap

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang

terhadap satu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun

perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut.18

“sikap dapat diposisikan sebagai hasil evaluasi terhadap obyek sikap yang

16 Haedar Nashir, Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya, (Yogjakarta:

Multi Presindo, 2013), h. 67 17 Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011), h. 8 18 Saifuddin Azwar, Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2013), h. 5

15

diekspresikan ke dalam proses-proses kognitif, afektif (emosi) dan perilaku”.19 Dari

definisi-definisi di atas menunjukkan bahwa secara garis besar sikap terdiri dari

komponen kognitif (ide yang umumnya berkaitan dengan pembicaraan dan

dipelajari), perilaku (cenderung mempengaruhi respon sesuai dan tidak sesuai) dan

emosi (menyebabkan respon-respon yang konsisten).

Sikap terdiri dari 3 komponen yang saling menunjang yaitu: (1)

Komponen kognitif. Merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu

pemilik sikap, komponen kognitif berisi kepercayaan stereotipe yang dimiliki

individu mengenai sesuatu dapat disamakan penanganan (opini) terutama

apabila menyangkut masalah isu atau yang kontroversial. (2) Komponen

afektif. Merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional. Aspek

emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap

dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang

mungkin adalah mengubah sikap seseorang komponen afektif disamakan

dengan perasaan yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. (3) Komponen

konatif. Merupakan aspek kecenderungan berperilaku tertentu sesuai sikap

yang dimiliki oleh seseorang. Aspek ini berisi tendensi aau kecenderungan

untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.20

Pembentukan kesan atau tanggapan terhadap objek merupakan proses komplek

dalam diri individu yang bersangkutan, situasi dimana tanggapan itu terbentuk.

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah

meninggalkan keesan yang kuat. Karena itu, sikap lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor

emosional. Dalam situasi ynag melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman

akan lebih mendalam dan lebih berbekas.21

Pembentukan sikap mental dan prilaku anak didik, tidak akan terlepas dari

soal penanaman nilai-nilai, transfer of values. Oleh karna itu, guru tidak sekedar

“pengajar”, tetapi betul-betul sebagai pendidik yang akan memindahkan nilai-nilai

itu kepada anak didiknya. Dengan dilandasi nilai-nilai itu, anak peserta didik akan

19 A. Wawan dan Dewi. M., (Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Manusia, (Yogyakarta: Nuha Medika, 2010), h. 20 20 Azwar, S., Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,

2011), h. 23-24 21 Ibid., h. 31

16

tumbuh kesadaran dan kemauannya, untuk mempraktikan segala sesuatu yang

dipelajarinya.

5. Sikap Peduli Terhadap Lingkungan

Kerusakan lingkungan alam akibat gejala alam maupun akibat ulah manusia

yang belakangan menjadi masalah serius di Indonesia. Kerusakan alam adalah

fenomena yang membutuhkan perhatian dalam kaitannya pembangunan karakter

manusia karena kerusakan alam disebabkan karakter yang serakah, yang tak

menghormati lingkungan, dan mungkin juga dibiasakan oleh karakter manusia yang

terbentuk.22

Kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Demikian juga

sebaliknya, lingkungan dapat dipengaruhi oleh aktivitas dan perilaku manusia.

Kehidupan yang saling ketergantungan antara manusia dan lingkungannya,

menempatkan manusia sebagai subjek utama yan mengambil manfaat dari sumber

daya alam, terkadang membuat manusia lupa diri karena didorong adanya

keinginan untuk memenuhi kebutuhannya. Keterkaitan antara aktivitas manusia

dan permasalahan lingkungan hidup sebenarnya tidak sesederhana pada boleh

tidaknya suatu aktivitas dilakukan. Ternyata diharapkan setiap orang bisa

bertanggung jawab atas kerusakan pada lingkungan yang diakibatkannya.23

Kepedulian lingkungan menyatakan sikap-sikap umum terhadap kualitas

lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi

yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap

perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.

Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang dihadapkan pada berbagai pilihan

berprilaku baik yang merusak lingkungan maupun yang bermanfaat untuk

lingkungan. Untuk mendukung perilaku kepedulian penduduk terhadap

22 Fatchul Mu’in, Pendidikan Karakter Konstruksi Teoritik dan Praktik, (Jogjakarta: Ar

Ruzz Media, 2011), h. 326 23 Badan Pusat Statistik, Indikator Peduli Lingkungan Hidup 2014, Katalog BPS:

3305007 Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2014, h. 3

17

lingkungan, maka perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga

kelestarian lingkungan hidup.24

Apabila tingkat kepedulian terhadap lingkungan tinggi maka kemungkinan

besar akan mendorong untuk berperilaku yang mendukung lingkungan. Dengan

demikian untuk menciptakan kepedulian lingkungan perlu adanya pengetahuan

sebelumnya tentang lingkungan yang berasal dari belajar secara mandiri dengan

membaca buku, dari media lain seperti televisi, internet dan bisa juga berasal dari

proses belajar mengajar di kelas secara klasikal.

Sangat diperlukan pendidikan lingkungan hidup di lembaga-lembaga

pendidikan baik secara eksplisit maupun implisit. Sedangkan menurut ahli yang lain

dikatakan bahwa sikap kepedulian lingkungan ditunjukkan dengan adanya

peghargaan terhadap alam. Dengan menghargai alam, contohnya seperti selalu

menja kebersihan, menjaga lingkungan sekitar, suka memelihara tanaman, berarti

seseorang memiliki sikap peduli terhadap lingkungan.

Kepedulian lingkungan dapat dinyatakan dengan sikap mendukung atau

memihak terhadap lingkungan, yang dapat diwujudkan dalam kesediaan diri untuk

menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas

lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan.

Dari pengertian ini dapat dikatakan pula kepedulian lingkungan seseorang

rendah jika seseorang tidak mendukung atau tidak memihak terhadap lingkungan

dan kepedulian lingkungan tinggi jika seseorang mendukung atau memihak

terhadap lingkungan.

Peneliti menyimpulkan bahwa kepedulian lingkungan adalah tingkat fokus

perhatian terhadap suatu tempat dimana suatu makhluk hidup itu tumbuh yang

meliputi unsur unsur penting seperti tanah, air dan udara, yang mana memiliki arti

penting dalam kehidupan setiap makhluk hidup, dimana manusia berada dan

mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup

lainnya, yang mencakup lingkungan hidup alami, lingkungan hidup binaan atau

buatan dan lingkungan hidup budaya atau sosial.

24 Ibid.

18

6. Pengaruh Imtaq terhadap Sikap Peduli Lingkungan

Iman dan takwa memunculkan etika pada Tuhan pencipta seluruh alam

semesta, termasuk bumi dan diri kita dimanapun kita berada. Dengan keyakinan ini

kita menerima dengan keikhlasan bahwa semua pengada (entity) yang diciptakan-

Nya itu baik dan tercukupi segala yang diperlukan bagi keberadaan (eksistensi)

setiap orang. Untuk itu diperlukan diperlukan pedoman etika dan moral menuju

akhlak mulia. Etika adalah falsafah tentang sikap baik, sedangkan moral adalah

kriteria perilaku yang baik. Keduanya mungkin bersifat abstrak, tetapi etika adalah

pegangan sikap, sedang moral dapat berwujud dalam perilaku sehari-hari.25

Sikap sesorang yang baik maka tidak ada sesuatu pun yang tercela, demikian

pula dengan prilaku kita dalam realitas, walaupun ada prilaku yang baik hal itu

dikarenakan moral yang baik, kurang baik sampai moral yang tercela.

“religious education may provide and encourage religious motivation for

attitudes and actions that express values and beliefs that can claim an exclusively

moral justification”.26 Jika agama tidak dapat memberikan fondasi moralitas,

bertentangan dengan apa yang sebelumnya diasumsikan oleh pendidikan agama,

kontribusi apa yang dapat dicapai pendidikan agama terhadap tujuan pendidikan

moral dan social, Jawabannya adalah bahwa pendidikan agama dapat memberi dan

mendorong motivasi religius untuk sikap dan tindakan yang mengekspresikan nilai

dan keyakinan yang dapat mengklaim pembenaran moral secara eksklusif.

Pendidikan agama dapat mendukung norma perilaku sekuler yang juga

dituntut oleh Tuhan, atau dengan memperhatikan bahwa perilaku moral yang baik

itu berkenan kepada Tuhan atau bahwa Tuhan akan menghargai perilaku baik, dan

seterusnya. Hasil dari pada integrasi pendidikan agama dalam ilmu lingkungan

dapat membentuk sikap dan tindakan yang dapat menjauhkan sesorang dari

hukuman Tuhan. Karna meyakini bahwa seluruh alam adalah ciptaan-Nya yang

25 Mohammad Soerjani, Arief Yuwono dan Dedi Fardinaz, Lingkungan Hidup (The

Living Environment), (Jakarta: Yayasan Institut Pendidikan dan Pengenmabngan Lingkungan,

2007), h. 231 26 Philip Barners L, Education, Religion and Diversity, (New York: Routledge,

2014), h. 220

19

harus dijaga dengan baik, maka seseorang akan berusaha akan berusaha berperilaku

baik dengan lingkungannya sebagai wujud dari iman dan takwanya terhdap Tuhan

Yang Maha Esa.

B. Kajian Penelitian Relevan

Beberapa kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah peneltian oleh Rina

Restanti, yang menyimpulkan bahwa ada pengaruh sikap peduli lingkungan tinggi

dan rendah terhadap prestasi belajar ranah kognitif, afektif dan psikomotor peserta

didik.27

Fatikah Rahma Dewi, mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan

pembelajaran biologi berbasis Imtaq pada konsep ekosistem dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik dan terdapat perbedaan peningkatan hasil yang signifikan

antara kelas eksperimen yang menggunakan penerapan pembelajaran biologi

berbasis imtaq dengan kelas kontrol yang tidak menggunakan penerapan

pembelajaran berbasis imtaq dengan presentasi nilai N-Gain pada kelas eksperimen

0,60, sedangkan pada kelas kontrol presentase N-Gain 0,45.28

Penelitian yang dilakukan oleh Melan Mardiana menyimpulkan bahwa

terdapat peningkatan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah pada

konsep lingkungan setelah pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching

Learning.29

Penelitian yang dilakukan oleh M. Taufiq, mendapatkan kesimpulan bahwa

pengembangan media pembelajaran berkarakter peduli lingkungan dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik dan secara keseluruhan peningkatan (gain)

hasil belajar sebesar 0,85 yang artinya peningkatannya dengan kriteria tinggi serta

27 Rina Restanti, Sarwanto, dan Suciati Sudarisman, Pembelajaran Biologi Pendekatan CTL

(Contextual Teaching and Learning) Melalui Model Formal dan Informal Hands on Activities

Ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Peduli Lingkungan, Jurnal Bioedukasi Universitas Sebelas

Maret Surakarta, 2013, ISSN 1693-2654 Vol. 6 No. 1. 28 Fatikah Rahma Dewi, Nurul Azmi, dan Ria Yulia Gloria, Penerapan Pembelajaran

Biologi Berbasis Imtaq pada Konsep Ekosistem untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik,

Jurnal Educatia IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2015 Vol. 5 No. 2 29 Melan Mardiana, Penggunaan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Kemampuan

Peserta Didik dalam Memecahkan Masalah Konsep Lingkungan, Jurnal Pendidikan Biologi, 2014

20

rata-rata total skor indikator karakter peduli lingkungan juga tinggi yaitu sebesar

93,75.30

Penelitian yang dilakukan oleh Tri Andarini, mendapatkan kesimpulan bahwa

ada pengaruh pembelajaran CTL terhadap prestasi belajar. Hal ini terlihat pada

peserta didik dengan kemampuan verbal rendah pada pembelajaran pendekatan

CTL dengan menggunakan media video juga memiliki hasil belajar yang baik.31

Penelitian yang dilakukan oleh Kamalia Riska, mendapatkan kesimpulan

bahwa penerapan CTL berpengaruh terhadap hasil belajar Peserta didik pada materi

keanekaragaman hayati. Hal ini disebabkan, karena proses pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan CTL mengkaitkan antara materi keanekaragaman hayati

dengan situasi dunia nyata dan mendorong Peserta didik membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.32

C. Kerangka Pikir

Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang berakhlak

mulia/punya karakter, artinya semua guru bertanggungjawab untuk mencapai

tujuan tersebut termasuk guru biologi. Maka dalam setiap kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakannya guru biologi adalah (1) guru yang menjadi teladan bagi

peserta didikknya, (2) guru yang bertanggungjawab terhadap pembentukan

karakter/akhlak peserta didikknya, dan (3) guru yang bisa mengintegrasikan aspek

iptek dan imtaq dalam kegiatan pembelajarannya.33

Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional mata pelajaran biologi bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan membentuk sikap positif terhadap biologi

30 M. Taufiq, N. R. Dewi, dan A. Widiyatmoko, Pengembangan Media Pembelajaran IPA

Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema “Konservasi” Berpendekatan Science-Edutainment,

Jurnal FMIPA Universitas Negri Semarang, 2014, Vol. 3 No. 2 31 Tri Andarini, M. Masykuri, dan Suciati Sudarisman, Pembelajaran Biologi Menggunakan

Pendekatan CTL Melalui Media Flipchart dan Video Ditinjau dari Kemampuan Verbal dan Gaya

Belajar, Jurnal Inkuiri Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2012, ISSN:

2252-7893, Vol. 1 No. 2 32 Kamalia Riska, Cut Nurmaliah, dan Djufri, Pengaruh Penerapan CTL Terhadap Hasil

Belajar dan Aktivitas Peserta Didik Pada Materi Keanekaragaman Hayati, Jurnal Ilmiah Maha

Peserta Didik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsiyah, 2017, Vol. 2 No.2 33 Milya Sari, Pendidikan Biologi Berbasis Imtaq Sebagai Usaha Pembentukan Karakter

Bangsa, Jurnal Pendidikan Biologi IAIN Imam Bonjol Padang, 2013, Vol.16 No. 1

21

dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa, memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet,

kritis, dan dapat bekerja sama dengan orang lain, menerapkan konsep dan prinsip

biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan

kebutuhan manusia dan meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga

kelestarian lingkungan.34

Hasil daripada belajar antara lain meliputi hal ihwal keilmuwan dan

pengetahuan yang brupa konsep atau fakta (kognitif) dan hal ihwal kelakuan,

keterampilan atau penampilan (psikomotorik) dan kepribadian atau sikap (afektif)

yang merupakan hal ihwal personal. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap

yaitu Lembaga pendidikan dan lembaga agama konsep moral dan ajaran dari

lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat menentukan sistem kepercayaan

tidaklah mengherankan apabila pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi

sikap.

Istilah imtaq merupakan gambaran karakteristik nilai-nilai keagamaan

(keislaman) yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Imtaq merupakan urusan yang

sarat dengan nilai, kepercayaan, pemahaman, sikap, perasaan dan perilaku yang

bersumber dari al-Qur’an dan Hadist. Selanjutnya dikatakan, ajaran islam bukan

semata-mata aspek teologi tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan termasuk ilmu

pengetahuan umum (selain agama), meskipun dilihat dari proses lahirnya sebagian

bersifat ijtihad/hasil pemikiran manusia.

Integrasi pendidikan imtaq sebagai wujud pendidikan karakter dalam

perencanaan pembelajaran merupakan upaya awal dalam menanamkan nilai-nilai

akhlak dalam kegiatan pembelajaran. Upaya ini harus ditindaklanjuti dengan

kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang memungkinkan tercapainya keterpaduan

antara penyajian materi dengan nilai-nilai karakter.35

Pembentukan sikap dan perilaku yang terpuji memerlukan bentuk

pembelajaran yang mampu memberikan peluang penghayatan atau internalisasi

34 Ibid., h. 50 35 Ibid., h. 53

22

nilai. Berbeda dengan transformasi ilmu pengetahuan yang dapat dilakukan

seketika dan sewaktu-waktu, penghayatan atau internalisasi nilai merupakan proses

yang memerlukan pengulangan dan kesinambungan. Untuk itu, dalam proses

pembelajaran harus memadukan antara penyajian materi dan penerapan nilai-nilai

akhlak yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam integrasi

ini harus dititikberatkan pada aspek sikap dan perilaku, kemudian aspek kognitif.

Tujuannya adalah terbentuknya sosok peserta didik yang memiliki karakter dan

kepribadian yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan serta nilai-nilai akhlak

yang kokoh yang tercermin dalam keseluruhan sikap dan perilaku sehari-hari.36

Gambar 2. 1 Bagan Alur Kerangka Pikir

36 Ibid.

Pendidikan

Proses

Pendidikan Pendidikan

Imtaq

Hasil Belajar

Tujuan Pendidikan

Nasional

Pengetahuan

(Kognitif) Keterampilan

(psikomotorik)

Sikap

(Afektif)

Manusia berkarakter

dan berakhlak mulia

Penanaman nilai-nilai

akhlak dengan pembelajaran

dunia tumbuhan

Terbentuknya

sosok peserta

didik yang

memiliki karakter

peduli lingkungan

23

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir, maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai

berikut:

Terdapat peningkatan sikap peduli lingkungan dan pemahaman konsep siswa

yang menggunakan pembelajaran CTL berbasis Imtaq pada konsep plantae.

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

Penelitian ini akan bertempat di MAN 11 Jakarta. Adapun penelitian ini

dilakukan pada semester genap pada tahun ajaran 2018/2019

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.

Metode kuasi eksperimen adalah metode eksperimen, akan tetapi tidak dapat

mengontrol semua variabel yang mempengaruhi jalannya penelitian. Desain

penelitian yang digunakan yaitu desain Posttest-Only Control Design dengan

pendekatan kuantitatif.

C. Variabel Penelitian

Berdasarkan judul yang diambil maka terdapat variabel-variabel penelitian

sebagai berikut:

Variabel bebas: pembelajaran dengan pendekatan CTL berbasis Imtaq

Variabel terikat: sikap peduli peserta didik terhadap lingkungan

D. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya1. Populasi merupakan

kelompok objek dengan ukurannya tidak terhingga, yang karakteristiknya dikaji

atau diuji melalui sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta

didik kelas X jurusan Matematika IPA (MIA) Sekolah MAN 11 Jakarta dengan

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2011), h. 215

25

jumlah peserta didik. Keseluruhan populasi subyek penelitian ini adalah semua

peserta didik kelas X MIA sekolah MAN 11 Jakarta yang berjumlah Peserta

didik, terdiri dari 4 kelas, X MIA 1 (36 peserta didik), kelas X MIA 2 (33 peserta

didik), kelas X MIA 3 (34 peserta didik) dan X MIA 4 (34 peserta didik).

Sampel

Sampel adalah suatu prosedur pengambilan data dimana hanya ada sebagian

populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri

yang dikehendaki dari suatu populasi.2

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah menggunakan teknik

Non-Probability Sampling, dimana anggota populasi tidak memiliki peluang

yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik penentuannya menggunakan

Purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu. Peneliti memperhatikan hasil belajar biologi yang pernah diujikan,

yaitu hasil Ujian Akhir Semester (UAS) ganjil tahun ajaran 2018/2019. Sebagai

pertimbangan bahwa kedua kelas yang akan dijadikan kelas dalam penelitian

memiliki hasil belajar biologi yang tidak berbeda secara signifikan.

Tabel 3. 1 Based Line Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Statistik Kelas

Eksperimen Kontrol

N (jumlah Peserta didik) 34 34

Mean 52,53 54,32

Median 53,00 57,00

Skor Minimum 17 33

Skor Maximum 83 77

Std. Deviasi 14,699 13,040

Tabel 3.1 perbedaan rata-rata nilai hasil belajar peserta didik kelas

ekperimen dan kelas kontrol adalah 1,77. Kemudian dilakukan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas terhadap hasil nilai Ujain Akhir

2 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2018), h. 30

26

Semester kelas ekperimen dan kelas kontrol untuk mengetahui data bersifat

homogen atau tidaknya sebuah data.

Tabel 3. 2 Uji Normalitas Kemampuan Awal Peserta didik Kelas

Eksperimen dan Kelas kontrol pada Mata Pelajaran Biologi

Data Kelompok

Eksperimen Kontrol

Test Statistic 0,978 0,947

Std. Deviation 14,699 13,040

Mean 52,38 54,30

Sig. 0,716 0,106

Α 0,05 0,05

Kesimpulan 0,716 > 0,05 0,106 > 0,05

Normal Normal

Tabel 3. 3 Uji Homogenitas Kemampuan Awal Peserta didik Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi

Data Kelas

Eksperimen Kontrol

Levene Statistic 0.976

df1 1

df2 63

Sig. 0,976

α 0,05

Kesimpulan 0,976 > 0,05

Homogen

Tabel 3.3 terlihat hasil uji homogenitas dengan menggunakan uji Levene

pada taraf sigifikansi α = 0,05 menunjukan bahwa data memiliki varians yang

sama (homogeny). Hal tersebut diperoleh dengan membandingkan nilai

signifikansi α = 0,05 yang telas ditetapkan sebelumnya. Tabel menunjukan nilai

Sig. dari data 0.976. Nilai Sig. tersebut lebih besar dari pada nilai α = 0,05,

sehingga dapat disimpulkan kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas

kontrol dalam pelajaran biologi memiliki varians yang sama (homogen).

27

Tabel 3. 4 Uji T Kemampuan Awal Peserta didik Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol pada Mata Pelajaran Biologi

Data Hasil Uji t

T -0,560

Df 63

Mean Difference -1,928

Std. Error Difference 3,444

Sig. 0,578

α 0.05

Kesimpulan 0,578 > 0,05

Tidak Berbeda

Uji t pada hasil Ujian Akhir Semester Ganjil, menunjukan bahwa taraf

signifikansi lebih dari 0,05, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak yang artinya data

hasil Ujian Akhir Semester pada kedua kelas tidak terdapat perbedaan secara

signifikan, sehingga kedua kelas dapat dijadikan sebagai subjek penelitian dengan

kata lain menjaadi kelas eksperimen dan kelas kontrol.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap pendahuluan,

tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Berikut penjelasannya:

1. Tahap Pendahuluan

Langkah awal pada tahap pendahuluan adalah studi pendahuluan berupa

identifikasi masalah ke sekolah terkait dan telaah pustaka untuk menyusun

rencana pembelajaran pada konsep Plantae dilakukan dengan cara observasi.

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data faktual terkait kemampuan peserta

didik, maupun gambaran pengajaran biologi disana. Setelah itu, mengurus

surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Kemudian merancang perangkat pembelajaran yang akan

digunakan dalam penelitian.

Langkah selanjutnya melakukan koordinasi dengan guru Biologi terkait

dalam hal waktu penelitian dan proses penelitiannya. Hal ini dilakukan

28

bersamaan dengan menyusun instrumen penelitian berupa Posttes, dan angket.

Selanjutnya dilakukan proses wawancara dengan guru biologi terkait kondisi

dan kemampuan peserta didik dominan di tiap kelas.

Peneliti berkoordinasi ke pihak sekolah untuk waktu penelitian dan

teknisnya, dilakukanlah uji coba instrumen kepada peserta didik yang sudah

pernah mendapatkan materi sistem plantae sebelumnya kepada 30 peserta

didik.3 Setelah uji coba instrumen selesai, selanjutnya menilai hasil uji coba

instrumen sesuai dengan kisi-kisi instrumen penelitian.4 Soal yang digunakan

untuk penelitian diambil berdasarkan hasil uji coba instrumen dengan

pertimbangan berdasarkan berdasarkan kevalidan dan realibitasnya.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dimulai dengan menentukan dua kelompok sampel yang

akan menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Selanjutnya

melaksanakan pembelajaran model CTL berbasis Imtaq pada kelas eksperimen

dan metode pembelajaran dengan CTL pada kelas kontrol sesuai dengan RPP.5

Setelah keduanya diberikan perlakuan, dilanjutkan tes akhir (postest) untuk

kedua kelompok penelitian menggunakan soal-soal yang sama ketika dilakukan

pada tes awal (pretest). Tes akhir (posttest) pada kedua kelompok penelitian

dengan menggunakan soal-soal hasil analisis data uji coba instrumen penelitian.

3. Tahap Akhir

Kedua kelompok penelitian melaksanakan tes akhir (posttest) dan

pemberian angket, selanjutnya adalah mengoreksi dan menuangkan data hasil

tes hasil posttest dan angket dengan analisis statistik. Kemudian menganalisis

hasil penelitian yang tertuang dalam pembahasan. Tahap akhir dari penelitian

ini adalah penarikan kesimpulan dari hasil penelitian.

3 Lampiran 9 dan 10. Instrumen Uji coba 4 Lampiran 7 dan 8. Kisi-kisi Intrumen Penelitian 5 Lampiran 1. Rancangan Proses Pembelajaran

29

Langkah-langkah pada setiap tahap dalam prosedur penelitian dapat dilihat

lebih jelas pada gambar dibawah ini:

Gambar 3. 1 Tahapan dalam Prosedur Penelitian

F. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipatif, dimana pengamat

ikut terlibat langsung dalam kegiatan yang sedang berlangsung. Format

lembar observasi ini menggunakan sistem on task dan off taks. On task

merupakan kegiatan peserta didik yang diharapkan dalam proses

pembelajaran, seperti bertanya, berpendapat, mencatat, menyimpulkan, dll.

Tahap

Pendahuluan Identifikasi masalah & Survey

tempat

Membuat perangkat pembelajaran

Penyusunan instrumen

Uji coba Instrumen

Analisis Data hasil Uji coba

Instrumen

Tahap Pelaksanaan

Eksperimen Kontrol

Pembelajaran dengan

CTL berbasis Imtaq

Pembelajaran

dengan CTL

Angket dan Posttest

Tahap Akhir

Hasil penelitian

Analisis dan pembahasan

Penarikan kesimpulan

30

Sedangkan off task merupakan kegiatan peserta didik yang tidak diharapkan

dalam proses pembelajaran, seperti mengobrol, mengantuk, dll.

2. Tes

Jenis test yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Posttes-Only Control

Design, dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing

dipilih secara random (R). Kelompok yang diberi perlakuan disebut

kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut

kelompok kontrol.6 Tes akhir (Postest) untuk mengukur perbandingan hasil

belajar peserta didik setelah menggunakan penilaian diri peserta didik

berupa tes tertulis dalam bentuk pilahan ganda dimaksudkan untuk

mengetaui tingkat pemahaman peserta didik terhadap konsep materi yang

telah diajarkan.

3. Kuesioner (Angket)

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya.7 Bentuk angket yang digunakan

setuju), S (setuju), KS (Kurang Setuju), TS (tidak setuju), dan STS

(sangat tidak setuju). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.8

6 Sugiyono, op.cit., h.76 7 Ibid., h. 142 8 Ibid., h. 93

31

Tabel 3. 5 Teknik Pengumpulan Data

Data Sumber

Data Instrumen Pelaksanaan

Pemahaman

Konsep

Peserta

didik

Tes pilihan

ganda (Posttest)

Saat pembelajaran di

kelas kontrol dan

kelas eksperimen

Aktifitas

Peserta

didik

Peserta

didik

Lembar

Observasi (on

task & off task)

Saat pembelajaran di

kelas kontrol dan

kelas eksperimen

Respon dan

sikap

Peserta

didik

Peserta

didik

Angket Saat pembelajaran di

kelas kontrol dan

kelas eksperimen

G. Instrumen Penelitian

Ada dua instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu instrumen tes

berupa tes objektif pilihan ganda dan instrumen nontes berupa angket.

1. Instrumen Tes

Tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. dalam

proses evaluasi untuk mengukur kemampuan peserta didik ditetapkan sesuai

indikator keberhasilan pembelajaran. Tingkatan tes evaluasi pembelajaran yang

digunakan Taksonomi Bloom revisi. Taksonomi Bloom adalah struktur hierarki

(bertingkat) yang mengidentifikasikan keterampilan berpikir mulai dari jenjang

yang rendah hingga yang tinggi.9

Instrumen yang akan digunakan adalah tes objektif jenis pilihan ganda

sebanyak 12 soal terdiri 5 pilihan jawaban. Tes ini disusun berdasarkan pada

indikator yang hendak dicapai. Instrumen ini mencakup ranah kognitif pada aspek

pengetahuan mengingat (C1) sampai mencipta (C6). Tes ini dilakukan sekali yaitu

sesudah perlakuan (posttest). Adapun kisi-kisi instrumen pada peneltian ini dapat

dilihat pada Tabel 3.6 sebagai berikut:

9 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 53

32

Tabel 3. 6 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

No Indikator Analisis Kognitif

Jumlah C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 3.8.1 Mengidentifikasi ciri-

ciri umum plantae. 1 2 3 3

2

3.8.2 Membedakan

tumbuhan lumut, paku

dan biji berdasarkan

ciri-cirinya

4 6 10 3

3

3.8.3 Mengklasifikasi pada

tumbuhan lumut,

tumbuhan paku dan

tumbuhan biji.

5 8 2

4

3.8.4 Menjelaskan cara-cara

perkembangbiakan

tumbuhan lumut, paku

dan biji.

7 9 2

5

3.8.5 Menemukan peranan

berbagai jenis Plantae

tertentu yang ada di

lingkungannya

terhadap ekonomi dan

lingkungan.

11 12 2

Jumlah 2 2 2 2 2 2 12

Keterangan tingkat kognitif:

C1 (Mengingat), C2 (Memahami), C3 (Mengaplikasikan), C4 (Menganalisis), C5

(Mengevaluasi), C6 (Mencipta).10

2. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau

mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Sebagian besar

penelitian sosial, termasuk pendidikan, menggunakan kuesioner sebagai teknik

yang dipilih untuk mengumpulkan data.11

10 Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan, Pengajaran, dan

Asesmen, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010) h. 271

11 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 177

33

Angket dapat dibedakan antara bentuk pertanyaan tertutup (closed question)

dan bentuk pertanyaan terbuka (opened questions).12 Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan jenis angket terstruktur dengan dua tipe pernyataan yaitu,

pernyataan positif dan negative. Pilihan yang dapat dipilih oleh peserta didik

berupa skala 1 sampai dengan 4. Pemilihan skala 1 – 4 ini juga bertujuan untuk

meminimalisir peserta didik menjawab ragu-ragu jika diberikan pilihan yang

berjumlah ganjil, misalnya 3 ataupun 5.

Adapun kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3. 7 Kisi-kisi Instrumen Sikap Peduli Lingkungan

Variabel Aspek

Sikap

Dimensi / Aspek yang

diukur

No Butir Soal Jumlah

Positif Negatif

Sikap

Peduli

Lingkungan

Kognisi Pengetahuan mengenai

keterkaitan ilmu

biologi dengan ayat Al

Qur’an

1, 2 3, 4 4

Afeksi Sikap dan Minat

peserta didik terhadap

pembelajaran biologi

berbasis Imtaq

6, 7,

9, 10,

12

5, 8, 11 8

Konasi Kesadaran dan rasa

syukur atas peran

tumbuhan di

lingkungan

15,

17,

18, 19

13, 14,

16, 20

8

Jumlah 11 9 20

Rekap skor yang diberikan peserta didik terhadap pernyataan dalam angket

sikap peduli lingkungan peserta didik dibuat dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Pernyataan dengan kriteria positif, 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak

setuju, 3 = setuju, dan 4 = sangat setuju.

2. Pernyataan dengan kriteria negatif 1 = sangat setuju, 2 = setuju, 3 = tidak

setuju, dan 4 = sangat tidak setuju.

12 Ibid., h. 178

34

Tingkat sikap peduli lingkungan peserta didik dapat diketahui dengan

melakukan kategorisasi yang kemudian dinyatakan sebagai acuan atau norma

dalam pengelompokan skor individu, yang terlebih dahulu ditetapkan batasannya

berdasarkan satuan standar deviasi (σ) dan mean teoritisnya (µ). Sikap peduli

lingkungan peserta didik tidak memiliki pengkategorisasian yang baku, maka

kategorisasi dari Saifudin Azwar yaitu: kategori tinggi, sedang, dan rendah.

Pengkategorian ini dilakukan untuk memudahkan dalam membaca data sikap

peduli lingkungan seperti pada tabel 3.8 sebagai berikut:13

Tabel 3. 8 Kategorisasi Sikap Peduli Lingkungan

No Interval Kategori

1 X < [μ-1,0 σ] Sangat buruk

2 [μ-1,0 σ] ≤ X < [μ +1,0 σ] Buruk

3 [μ+1,0 σ] ≤ X Cukup Baik

Peningkatan pemahaman konsep peserta didik setelah kegiatan

pembelajaran dapat diketahui dari uji Gain. Uji Gain dilakukan dengan melihat

selisih hasil angket awal dan angket akhir. Akan tetapi untuk menghindari

faktor-faktor yang dapat menyebabkan bias dalam penelitian maka digunakan

uji N-Gain (Normalized Gain). Uji N-Gain dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:14

N-Gain = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Adapun kategori N-Gain dapat dilihat pada tabel 3.9 sebagai berikut:

Tabel 3. 9 Kategori N-Gain15

Rentang Kategori

> 0,7 Tinggi

0,3 - 0,7 Sedang

< 0,3 Rendah

13 Saifuddin Aswar, Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2 (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 2012), h. 149. 14 David Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible ”Hidden Variable” in Diagnostic Pretes Scores,

American Association of Physic Teachers, Vol. 70, No.12, 2002, h. 1260. 15 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: FITK

Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h.76-77

35

H. Kalibrasi Instrumen

1. Kalibrasi Instrumen Tes

Instrumen tes terlebih dahulu diuji cobakan pada peserta didik kelas XII MAN

11 Jakarta yang nantinya akan diujikan untuk sampel. Uji coba ini dimaksudkan

untuk mengetahui kualitas dari setiap soal. Dimana soal tersebut harus memiliki

empat kriteria kelayakan, yaitu validitas, reliabilitas dan taraf kesukaran. Berikut

ini adalah pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen

penelitian:

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid tidak nya soal tersebut. Soal

yang tidak valid akan dibuang dan soal yang valid akan digunakan sebagai evaluasi

akhir pada kelas penelitian. Validitas berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian

dalam mengukur isi yang seharusnya yaitu mampu mengungkapkan isi suatu

konsep atau variabel yang hendak diukur. Pengukuran validitas soal uraian dalam

penelitian ini menggunakan software Anates 4.0. Adapun besarnya koefisien dapat

dilihat pada Tabel 3.10 sebagai berikut.16

Tabel 3. 10 Kriteria Validitas Instrumen

Koefisien Kriteria

0.800-1.00 Sangat Tinggi

0.600-0.800 Tinggi

0.400-0.600 Cukup

0.200-0.400 Rendah

0.00-0.200 Sangat Rendah

Perhitungan Anates 4.0., diperoleh data bahwa dari 25 soal terdapat 10 soal

yang dinyatakan valid yaitu 1, 4, 5, 6, 7, 8, 10, 18, 23 dan 25. Namun, karena adanya

satu indikator soal yang tidak ada satupun soal yang valid dan untuk memudahkan

perhitungan, maka ditambahkan 2 nomor soal dari masing-masing indikator yang

nilainya mendekati 0.200 yaitu No. 11 dan 17.

16 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka cipta, 2013), h. 319.

36

b. Uji Reliabilitas

Peneliti melakukan uji reliabilitas pada instrumen yang telah diuji validitasnya.

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen.

Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban yang konsisten kapanpun

instrumen itu diajukan. Pengujian reliabilitas soal uraian ini menggunakan bantuan

software Anates 4.0. Setelah didapatkan nilai kemudian diinterpretasikan terhadap

Tabel 3.11 berikut ini.

Tabel 3. 11 Kategori Reliabilitas17

Koefisien Korelasi Kriteria Realibilitas

< 0,20 Reliabilitas kecil

0,21 – 0,40 Reliabilitas rendah

0,41 – 0,70 Reliabilitas sedang

0,71 – 0,90 Reliabilitas tinggi

0,91 – 1,00 Reliabilitas sangat tinggi

Hasil uji coba soal yang menggunakan Anates 4.0., diperoleh reliabilitas

sebesar 0,65. Dengan demikian, soal yang sudah diujikan memiliki reliabilitas

dengan kriteria sedang. Sehingga hasil dari pengukuran ini cukup dapat dipercaya

dan konsisten.

c. Taraf Kesukaran

Menganalisis tingkat kesukaran soal artinya mengkaji soal-soal tes dari segi

kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal-soal mana yang termasuk mudah,

sedang, dan sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal

disebut indeks kesukaran. Indeks kesukaran memilki nilai rentang sari 0.0-1.0. 18

Dalam perhitungan tingkat kesukaran ini, digunakan software Anates 4.0. Untuk

menafsirkan tingkat kesukaran, digunakan ketentuan yang dijelaskan pada Tabel

3.12 sebagai berikut.

17 Mahmud, op. cit., h. 196 18 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua, (Jakarta: Rineka

cipta, 2016), h. 223

37

Tabel 3. 12 Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen19

Nilai Kriteria

0.00-0.25 Sukar

0.26-0.75 Sedang

0.76-1.00 Mudah

Hasil perhitungan Anates 4.0 dari 25 5oal yang diujikan terdapat hasil bahwa

11 soal tergolong sangat sukar, 2 soal sukar, 8 soal tergolong dalam kriteria sedang

dan 4 soal tersebut tergolong dalam kriteria mudah.

2. Kalibrasi Angket

a. Uji Validitas

Uji Validitas digunakan untuk mengetahui valid tidak nya soal tersebut. Soal

yang tidak valid akan dibuang dan soal yang valid akan digunakan sebagai evaluasi

akhir pada kelas penelitian. Validitas berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian

dalam mengukur isi yang seharusnya yaitu mampu mengungkapkan isi suatu

konsep atau variabel yang hendak diukur. Pengukuran validitas angket pada

penelitian ini menggunakan software Anates 4.0 untuk tipe soal uraian. Adapun

besarnya koefisien dapat dilihat pada Tabel 3.13 sebagai berikut.20

Tabel 3. 13 Kriteria Validitas Instrumen Angket Sikap Peduli Lingkungan

Koefisien Kriteria

0.800-1.00 Sangat Tinggi

0.600-0.800 Tinggi

0.400-0.600 Cukup

0.200-0.400 Rendah

0.00-0.200 Sangat Rendah

Perhitungan Anates 4.0., diperoleh data bahwa dari 30 soal terdapat 18 soal

yang dinyatakan valid yaitu 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20,

27 dan 30 . Namun, karena adanya satu indikator soal yang tidak ada satupun

19 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 373 20 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Kedua, (Jakarta: Rineka

cipta, 2016), h. 89.

38

soal yang valid dan untuk memudahkan perhitungan, maka ditambahkan 2

nomor soal dari masing-masing indikator yang nilainya mendekati 0.200 yaitu

No. 1 dan 4.

b. Uji Reliabilitas

Peniliti melakukan uji reliabilitas pada instrumen yang telah diuji

validitasnya. Uji reliabilitas digunakan untuk untuk mengetahui tingkat

konsistensi jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki

jawaban yang konsisten kapanpun instrumen itu diajukan. Pengujian

reliabilitas soal uraian ini menggunakan bantuan software Anates 4.0.

Hasil uji coba angket yang menggunakan Anates 4.0., diperoleh reliabilitas

sebesar 0,69. Dengan demikian, soal yang sudah diujikan memiliki reliabilitas

dengan kriteria Tinggi. Sehingga hasil dari pengukuran angket ini dapat

dipercaya dan konsisten.

3. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas posttest menggunakan uji

Kolgomorov-Smirnov dengan bantuan SPSS22. Uji normalitas dianalisis

dengan langkah berikut:21

1) Membuka program SPSS

2) Mengklik variabel view pada SPSS editor

a) Pada kolom name baris pertama diketik jenis tes yang diujikan

b) Pada kolom decimal diganti dengan agka 0 untuk baris pertama dan

kedua

3) Mengklik data view pada SPSS editor, pada kolom nilai dimasukkan nilai

Peserta didik

4) Pada menu utama SPSS 22, dipilih menu analyze, kemudian dipilih menu

descriptive statistic, kemudian diklik explore sehingga akan tampil kotak

baru.

21 Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2015), Cet.1, h. 156.

39

5) Memasukkan variabel nilai pada kotak dependent list, kemudian dipilih plots,

sehingga muncul tampilan lain.

6) Pada descriptive secara otomatis sudah terceklis, selanjutnya dilepaskan

kembali ceklis tersebut.

7) Pada boxplots, diklik none, selanjutnya diklik normality plots with test, lalu

diklik continue dan ok.

8) Interpretasi hasil test of normality: kriteria pengujian diabil berdasarkan nilai

probabilitas. Jika probabilitas (sig) >0,05 maka data berdistribusi normal.

Jika probabilitas (sig) <0,05 maka data berdistribusi tidak normal. Jika

keseluruhan data (sig) yang diperoleh adalah normal, maka uji statistik

lanjutan yang digunakan adalah uji parametrik. Namun, jika data berdistribusi

tidak normal, maka uji statistik selanjutnya menggunakan uji nonparametrik.

4. Uji Homogenitas

Penelitian eksperimental dan non-eksperimental homogenitas sering

diartikan dalam 3 hal, yaitu: homogenitas teori/konsep, homogenitas

kelompok/grup, dan homogenitas data. Homogenitas teori/konsep terkait dengan

variabel penelitian, sedangkan pada homogenitas kelompok/grup bermakna

bahwa kelompok yang terbentuk terpilih secara random sehingga kelompok-

kelompok tersebut ekuivalen dalam segala hal kecuali perlakuan berbeda yang

akan diberikan. Sedangkan homogenitas data mempunyai makna bahwa data

yang memiliki variasi atau keragaman nilai sama atau secara statistik sama.22

Pada penelitian ini menggunakan uji Levene pada SPSS 22. Langkah-langkah

pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:23

1) Membuka program SPSS

2) Pada variable view pada SPSS editor:

a) Pada kolom name baris pertama diklik nama “kelas” dan pada baris

kedua diketik data yang akan diuji

b) Pada kolom decimal diganti dengan angka 0

22 Ibid., h. 158-159. 23 Ibid., h. 167.

40

c) Pada baris kelas, diberi nama untuk kode 1 dan 2 pada kolom values, lalu

dimasukkan angka1 untuk kelas eksperimen dan angka 2 untuk kelas

kontrol, kemudian diklik ok.

3) Pengisian data dengan diklik data view pada SPSS editor. Pada kolom kelas

dimasukkan kelas yang digunakan sesuai dengan jumlah peserta didik di

kelas tersebut. Kemudian pada kolom nilai, dimasukkan nilai peserta didik

sesuai dengan kelasnya.

4) Membuka menu utama analyze dan diklik general linear model, kemudian

diklik univariate

5) Variabel “nilai” dipindahkan kedalam dependent variable dan variabel

“kelas” ke fixed factor (s), kemudian diklik options.

6) Selanjutnya data “kelas” dimasukkan kedalam kotak display means for,

pilih homogenity test kemudian diklik continue lalu ok. Sehingga akan

muncul output SPSS.

7) Interpretasi dari hasil analisis data dikatakan homogen jika probabilitas (sig)

>α. Dengan α =0,05.

5. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis ini dilakukan setelah Uji Normalitas dan Uji Homogenitas. Jika

data yang didapat dari uji normalitas dan homogenitas itu normal dan homogen

maka statistika yang digunakan adalah statistika parametrik, akan tetapi jika data

yang didapatkan tidak normal maka statistika yang digunakan adalah statistik non-

paramentrik.

a. Statistika Parametrik

Teknik analisis yang digunakan dalam statistika parametrik ini menggunakan

uji t pada taraf signifikan α = 0,05. Analisis ini dilakukan dengan cara

membandingkan data dari 2 sampel, atau membandingkan data atara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Sebagai dasar untuk memberikan kepastian atau

kesimpulan dari suatu asumsi dugaan alamiah berdasarkan beberapa data parameter

41

pada populasi (data tersebut berdistribusi normal, bervariasi sama/equal variances),

dibutuhkan paling tidak jenis datanya interval dan besar sampel memenuhi.24

Perhitungan uji hipotesis dua sampel independen menggunakan SPSS 23.

Langkah-langkahnya sebagai berikut:25

1) Masuk ke program SPSS

2) Pada variable view pada SPSS editor

a) Pada kolom name baris pertama diklik nama “kelas” dan pada baris kedua

diketik data yang akan diuji

b) Pada kolom decimal diganti dengan angka 0

c) Pada baris kelas, diberi nama untuk kode 1 dan 2 pada kolom values, lalu

dimasukkan angka1 untuk kelas eksperimen dan angka 2 untuk kelas

kontrol, kemudian diklik ok

3) Pengisian data dengan diklik data view pada SPSS editor. Pada kolom kelas

dimasukkan kelas yang digunakan sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas

tersebut. Kemudian pada kolom nilai, dimasukkan nilai peserta didik ssuai

degan kelasnya.

4) Klik analyze, pilih submenu compare means kemudian klik independent sampe

T test sehingga muncul kotak.

5) Pada kotak tersebut variabel nilai dipindahkan kedalam test variable (s),

kemudian variabel kelas dipindahkan ke grouping variable dan diklik define

group, isi angka 1 pada group 1 dan angka 2 pada group 2, kemudian continue

untuk kembali ke menu sebelumnya, selanjutnya klik ok, sehingga akan

diperoleh output SPSS.

6) Interpretasi data diperoleh nilai probabilitas (sig). Jika nilai (sig)>0,05 maka

H0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan pada data yang diuji. Jika

nilai (sig)<0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan pada data

yang diuji.

24 Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2005), h. 81 25 Kadir, op.cit., h. 300.

42

b. Statistika Nonparametrik

Teknik analisis data pada statistika non-parametrik dengan menggunakan uji

Mann Whitney (U). uji Mann Whitney (U) adalah uji non-paramentrik yang

tergolong kuat sebagai pengganti uji t. Jika dalam uji t menguji parameter

perbedaan 2 rata-rata sampel yang asumsi distribusi populasinya harus normal dan

variansnya harus homogen, maka dalam uji uji Mann Whitney (U) asumsi

normalitas dan homogenitas tidak diperlukan yang penting level pengukuran

minimal ordinal dan variabel yang akan diuji merupakan variabel kontinu.26

Penghitungan uji Mann Whitney U menggunakan SPSS 22. Berikut ini langkah-

langkah analisinya:27

1) Masuk ke program SPSS

2) Pada variable view pada SPSS editor

a) Pada kolom name baris pertama diklik nama “kelas” dan pada baris

kedua diketik data yang akan diuji

b) Pada kolom decimal diganti dengan angka 0

c) Pada baris kelas, diberi nama untuk kode 1 dan 2 pada kolom values, lalu

dimasukkan angka1 untuk kelas eksperimen dan angka 2 untuk kelas

kontrol, kemudian diklik ok

3) Pengisian data dengan diklik data view pada SPSS editor. Pada kolom kelas

dimasukkan kelas yang digunakan sesuai dengan jumlah peserta didik di kelas

tersebut. Kemudian pada kolom nilai, dimasukkan nilai Peserta didik ssuai

degan kelasnya.

4) Pada menu utama SPSS diklik analyze dan dipilih nonparatmetric test dan

dipilih legacy dialogs serta 2 independent sample.

5) Variabel nilai dipindahkan ke kotak test variable list dan variabel kelas pada

grouping variable

6) Mengklik define groups, diisikan angka 1 pada group dan angka 2 pada group,

kemudian diklik continue untuk kembali ke menu test independent sample test

26 Ibid., h. 489. 27 Ibid., h.492

43

dan pada test type pilih mann-whithney U, kemudian diklik ok sehingga akan

muncul output.

7) Interpretasi data diperoleh nilai probabilitas (sig). Jika nilai (sig)>0,05 maka

H0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan pada data yang diuji. Jika

nilai (sig)<0,05 maka H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan pada data

yang diuji.

Penentuan kategori uji hipotesis berdasarkan uji t didasarkan pada Tabel 3.14:

Tabel 3. 14 Kriteria Nilai t

Rentang Nilai t Kategori

Thitung < ttabel H1 diterima dan Ho ditolak

Thitung > ttabel H0 diterima dan H1 ditolak

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini, yaitu:

1. Sikap peduli lingkungan peserta didik dengan model CTL berbasis Imtaq

pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan Peserta didik yang belajar

dengan model konvensional pada kelas kontrol.

Ho = µA1 = µA2

H1 = µA1 > µA2

2. Hasil belajar Peserta didik dengan model CTL berbasis Imtaq pada kelas

eksperimen lebih tinggi dibandingkan Peserta didik yang belajar dengan

model konvensional pada kelas kontrol.

Ho = µB1 = µB2

H1 = µB1 > µB2

Keterangan :

A1 = Sikap peduli lingkungan Peserta didik pada kelas eksperimen

A2 = Sikap peduli lingkungan Peserta didik pada kelas kontrol

B1 = Hasil belajar Peserta didik kelas eksperimen

B2 = Hasil belajar Peserta didik kelas kontrol

44

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data yang telah dikumpulkan pada penelitian ini adalah hasil belajar 68 peserta

didik MAN 11 Jakarta yang terdiri dari 34 kelompok eksperimen yang

menggunakan model CTL berbasis Imtaq dan 34 Peserta didik kelompok kontrol

yang menggunakan pembelajaran konvensional saat pembelajaran biologi pada

pokok bahasan Plantae.

1. Data Hasil Angket Peserta didik

a. Data Hasil Pretest dan Postest Angket Sikap Peduli Lingkungan

Peserta Didik

Penelitian yang dilakukan penulis, diperoleh data hasil angket sikap peduli

lingkungan dari peserta didik yang belajar menggunakan model CTL berbasis

Imtaq kelas eksperimen dan model saintifik (kelas kontrol).

Tabel 4. 1 Data Statistik Skor Hasil Angket Awal dan Angket Akhir Sikap

Peduli Lingkungan

Statistik Angket Awal Angket Akhir

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

N 34 34 34 34

Mean 59.97 59.62 66.41 63.97

Median 60.00 59.00 67.00 64.00

Skor Minimum 52 54 58 58

Skor Maximum 68 66 77 72

Std. Deviasi 4.359 3.385 5.040 3.298

Berdasarkan data tersebut, rata-rata skor angket sikap peduli lingkungan

Peserta didik pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan

selisih skor sebesar 3,39. Data tersebut dapat dikategorikan menjadi 3 kategori di

tiap kelasnya, yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Adapun pembagiannya

dapat dilihat pada tabel 4.2.

45

Peneliti mendapatkan hasil sebagai berikut, standar deviasi (σ) untuk angket

awal yaitu sebesar 3,775. Sedangkan untuk nila rata-rata (μ) angket awal yaitu

59,68. Sehingga kategori sikap peduli lingkungan Peserta didik pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan angket awal dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut:

Tabel 4. 2 Presentase Kategori Sikap Peduli Lingkungan Peserta didik

Kelas Eksperimen berdasarkan Angket awal

No Interval Kategori Kelas eksperimen Kelas kontrol

N % N %

1 X < 55,9 Rendah 7 20.6 5 14.7

2 55,9 ≤ X < 63,45 Sedang 19 55.9 21 61.8

3 63,45 ≤ X Tinggi 8 23.5 8 23.5

Total 34 100 34 100

Perlakuan sebelum model CTL berbasis Imtaq pada kelas eksperimen dan

model saintifik pada kelas kontrol kategori sikap peduli lingkungan terbanyak yang

dimiliki Peserta didik pada kelas eksperimen yaitu pada kategori sedang dengan

presentase sebanyak 55,9%. Sebanyak 23,5% Peserta didik memiliki sikap peduli

lingkungan yang tinggi dan 7% Peserta didik memiliki sikap peduli lingkungan

yang rendah. Sedangkan pada kelas kontrol kategori sikap peduli lingkungan

terbanyak yang dimiliki Peserta didik yaitu pada kategori sedang dengan presentase

sebanyak 61,8%. Sebanyak 23,5% Peserta didik memiliki sikap peduli lingkungan

yang tinggi dan 14,7% Peserta didik memiliki sikap peduli lingkungan yang rendah.

Angket akhir standar deviasi (σ) sebesar 4,341. Sedangkan untuk nilai rata-

rata atau mean (μ) yaitu 65,3. Sehingga kategori sikap peduli lingkungan Peserta

didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan angket akhir bisa dilihat

pada tabel 4.3 berikut:

46

Tabel 4. 3 Presentase Kategori Sikap Peduli Lingkungan Peserta didik

Kelas Kontrol berdasarkan Angket Akhir

No Interval Kategori Kelas eksperimen Kelas kontrol

N % N %

1 X < 61,0 Rendah 5 14,7 6 17,6

2 61,0 ≤ X < 69,7 Sedang 15 44,1 26 76,5

3 69,7 ≤ X Tinggi 14 41,2 2 5, 9

Total 34 100 34 100

Perlakuan sebelum model CTL berbasis Imtaq pada kelas eksperimen dan

model saintifik pada kelas kontrol kategori sikap peduli lingkungan terbanyak yang

dimiliki peserta didik pada kelas eksperimen yaitu pada kategori sedang dengan

presentase sebanyak 44,1%.

Sebanyak 41,2% Peserta didik memiliki sikap peduli lingkungan yang tinggi

dan 14,7% Peserta didik memiliki sikap peduli lingkungan yang rendah. Sedangkan

pada kelas kontrol kategori sikap peduli lingkungan terbanyak yang dimiliki Peserta

didik yaitu pada kategori sedang dengan presentase sebanyak 76,5%. Sebanyak

17,6% Peserta didik memiliki sikap peduli lingkungan yang rendah dan hanya 5,9%

Peserta didik memiliki sikap peduli lingkungan yang tinggi.

b. Data Hasil Statistik Nilai Angket Awal dan Akhir serta N-Gain

Hasil analisis statistik diperoleh nilai N-Gain sebagai berikut:

Tabel 4. 4 Hasil Statistik Nilai Angket Awal dan Akhir serta N-Gain

Statistik

Eksprimen Kontrol

Angket

Awal

Angket

Akhir

N-

Gain

Angket

Awal

Angket

Akhir

N-

Gain

N 34 34 34 34 34 34

Mean 59.97 66.41 0.335 59.62 63.97 0.200

Median 60.00 67.00 0.3586 59.00 64.00 0.1514

Skor Min 52 58 0.00 54 58 0.00

Skor Max 68 77 0.84 66 72 0.61

Std. Deviasi 4.359 5.040 0.211 3.385 3.298 0.172

47

Tabel 4.4 di atas dapat diperoleh rerata nilai angket awal kelas eksperimen

sebesar 59,97 dan kelas kontrol 59,62. Rerata angket awal yang diperoleh kelas

eksperimen lebih tinggi disbanding dengan rerata kelas kontrol. Namun demikian

rerata kedua kelompok tersebut terlihat berdekatan dengan selisih rerata 0,32. Ini

menunjukan bahwa kemampuan kedua kelompok tersebut relatif sama sebelum

diberi perlakuan. Selanjutnya dilihat dari rerata angket akhir yang diperoleh oleh

kelas ekperimen sebesar 66,41 sedangkan untuk kelas kontrol 63,97.

Hasil dari angket akhir menunjukan rerata yang diperoleh oleh kelas

eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol dengan selisih sebesar 2,44.

Adapun untuk nilai rerata gain kelas eksperimen sebesar 0,335 dan kontrol

memperoleh nilai 0,200. Selisi rerata gain ynag diperoleh kelas eksperimen dan

kontrol adalah 0,135. Kedua kelas mengalami peningkatan sikap peduli lingkungan.

c. Data Hasil Pretest, Posttest dan N-Gain Angket Sikap Peduli Lingkungan

Pada Indikator Sikap Peduli Lingkungan

Hasil perhitungan angket awal dan angket akhir serta N-Gain angket sikap

peduli lingkungan pada indikator sikap peduli lingkungan dapat dilihat pada Tabel

4.5 sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Nilai N-Gain dan Kategori berdasarkan Indikator Sikap Peduli

lingkungan untuk Kelas Eksperimen dan Kontrol

No Indikator Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N-Gain Kategori N-Gain Kategori

1 Pengetahuan mengenai

keterkaitan ilmu biologi

dengan ayat Al Qur’an

0.526 Sedang 0.269 Rendah

2 Sikap dan Minat Peserta

didik terhadap

pembelajaran biologi

berbasis Imtaq

0.301 Sedang 0.235 Rendah

3 Kesadaran dan rasa syukur

atas peran tumbuhan di

lingkungan.

0.235 Rendah 0.170 Rendah

48

Data pada tabel 4.5 Nilai gain pada masing-masing indikator menghasilkan

rerata gain positif. Pada kelas ekperimen indikator 1 termasuk kategori sedang

dengan gain sebesar 0,526 sedangkan pada kelas kontrol termasuk rendah sebesar

0,269 dengan selisih sebesar 0,257. Indikator 2 kelas eksperimen termasuk kategori

sedang dengan gain sebesar 0,301 sedangkan kelas kontrol 0,235 dan termasuk

kategori rendah dengan selisih keduanya 0,066. Pada indikator 3 kelas eksperimen

dan kelas kontrol mengalami gain yang rendah dengan nilai gain masing-masing

0,235 d an 0,170 dengan selisih 0,065.

c. Distribusi N-Gain Hasil Angket Peserta Didik

Distribusi N-Gain angket sikap peduli lingkungan peserta didik pada kelas

eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4. 6 Distribusi N-Gain Hasil Angket Peserta didik

Kategori

N-Gain Interval

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah

Peserta

didik

Perentase

N-Gain (%)

Jumlah

Peserta

didik

Perentase

N-Gain (%)

Tinggi > 0.7 2 5.88 0 0

Sedang 0.3 ≤ g ≤ 7 17 50.00 11 32.35

Rendah g < 0,3 15 44.12 23 67.65

Jumlah 34 100 34 100

Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen jumlah Peserta

didik yang memperoleh presentase gain tinggi sebesar 5,88% dengan jumlah 2

orang Peserta didik, kategori sedang 50% dengan jumlah 17 Peserta didik dan

44,12% dengan kategori rendah dengan jumlah Peserta didik 15 orang. Sedangkan

untuk kelas kontrol tidak ada Peserta didik yang masuk kategori gain tinggi dengan

gain sebesar 0%. kategori sedang 32,35% dengan jumlah 11 Peserta didik dan

67,65% dengan kategori rendah dengan jumlah Peserta didik 23 orang.

2. Data Hasil Belajar Peserta didik

Peneliti memperoleh skor hasil belajar Peserta didik pada konsep Plantae yang

diajarkan dengan menggunakan model CTL berbasis Imtaq (kelas eksperimen) dan

skor hasil belajar Peserta didik yang diajarkan menggunakan model konvensional

(kelas kontrol).

49

Tabel 4. 7 Data Skor Hasil Belajar Peserta didik

Statistik Kelas

Eksperimen Kontrol

N (Jumlah Peserta didik) 34 34

Mean 69,53 61,68

Median 72 63

Skor Minimum 50 45

Skor Maximum 96 72

Std. Deviasi 12,587 8,619

Data pada Tabel 4.7 rata-rata skor hasil belajar peserta didik kelas eksperimen

lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan selisih skor sebesar 7,85. Skor hasil

belajar kelas eksperimen juga memiliki rentang skor yang lebih panjang

dibandingkan kelas kontrol, dengan skor minimum yang sama namun skor

maximum kelas eksperimen memperoleh hasil yang lebih tinggi di bandingkan

kelas kontrol.

3. Deskripsi Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Peserta Didik

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan peserta

didik selama proses pembelajaran. Observasi dilakukan selama 3 pertemuan pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol. observasi terhadap aktivitas guru dan peserta

didik dilakukan untuk mengetahui keterlaksaan aktivitas guru dan peserta didik

selama proses pembelajaran. hasil observasi aktivitas mengajar guru dan belajar

peserta didik dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan 4.9 berikut.

Tabel 4. 8 Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Pertemuan Ke- Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 100% 100%

2 100% 100%

3 100% 100%

Data pada Tabel 4.8 menunjukkan aktivitas mengajar guru baik di kelas

kontrol maupun di kelas eksperimen berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari

50

seluruh tahapan dalam rencana pembelajaran dilakukan guru dengan baik.

Persentase aktivitas hari pertama sampai hari ketiga sebanyak 100% pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol.

Tabel 4. 9 Hasil Observasi Aktivitas Peserta didik

Pertemuan Ke- Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 95,2% 87,5%

2 100% 87,5%

3 100% 100%

Rata-rata 98,4% 91,6%

Data pada Tabel 4.9 aktivitas peserta didik di kelas ekperimen meningkat

akan tetapi menurun pada hari ketiga sedangkan pada kelas kontrol aktivitas peserta

didik meningkat pada hari ketiga. Hal ini terlihat dari presentase kelas eksperimen

pada hari pertama 95,2% dan meningkat menjadi 100% di hari kedua dan ketiga.

Presentase kelas kontrol pada hari pertama dan kedua sebesar 87,5% dan meningkat

menjadi 100% di hari ketiga. Berkurangnya presentase aktivitas dikarenakan

adanya tahapan pembelajaran yang tidak dilakukan peserta didik pada saat proses

pembelajaran.

4. Deskripsi Hasil Lembar Kerja Peserta didik

Selama Proses pembelajaran, setiap kelas diberi LKPD untuk dikerjakan

bersama teman kelompok. Perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

yaitu pada kelas eksperimen diberi perlakuan LKPD berbasis Imtaq. Pemberian

LKPD ini bertujuan agar peserta didik dapat memperoleh informasi mengenai

materi yang dipelajari secara mandiri. Rata-rata nilai LKPD kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut.

Tabel 4.10 Hasil Lembar Kerja Peserta didik

Pertemuan Ke- Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

1 80 80

2 84 72

3 92 92

51

Data pada Tabel 4.10 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai LKPD kelas

eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda. Rata-rata nilai kelas eksperimen

mengalami peningkatan sedangkan pada kelas kontrol mengalami penurunan pada

hari kedua dan meningkat pada hari ketiga. Hal ini menunjukan kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dapat mengikuti pembelajaran dengan baik dengan masing-

masing perlakuan pada kelas tersebut.

B. Pengujian Prasyarat Analisis Variansi

Penelitian ini menggunakan pengujian prasyarat analisis yang digunakan

adalah uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas data dilakukan

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov sedangkan uji homogenitasnya

menggunakan uji Levenes’s.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan ntuk mengetahui sampel yang diambil berdistribusi

normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas. Uji normalitas yang digunakan

untuk penelitian ini adalah uji Kolmogorov Smirnov. Berikut tabel hasil pengujian

nomalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol serta pengelompokan Peserta didik

dengan sikap peduli lingkungan yang tinggi maupun rendah.

Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas Data Sikap Peduli lingkungan dan Hasil

belajar Peserta didik

Data Kelompok

A1 A2 B1 B2

Sampel (N) 34 34 34 34

Test Statistic 0,092 0,130 0,225 0,296

Std. Deviation 0,211 0,172 12,587 8,619

Mean 0,335 0,200 69,53 61,68

Sig. 0,200 0,152 0,00 0,00

Α 0,05 0,05 0,05 0,05

Kesimpulan 0,200 > 0,05 0,152 > 0,05 0,00 < 0,05 0,00 < 0,05

Normal Normal Tidak Normal Tidak Normal

Keterangan:

A1 = N-Gain sikap peduli lingkungan peserta didik pada kelas eksperimen

A2 = N-Gain sikap peduli lingkungan peserta didik pada kelas kontrol

52

B1 = Hasil belajar peserta didik kelas eksperimen

B2 = Hasil belajar peserta didik kelas kontrol

2. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas bertujuan untuk mengetahui seragam atau tidaknya varians

sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas penelitian ini

menggunakan SPSS dari hasil analisis pada tabel Levene’s Test of Equality of error

Variances yaitu Sig > 0,005 maka data bersifat homogen. Berikut uji homogenitas

sikap peduli lingkungan dan hasil belajar Peserta didik secara keseluruhan.

Tabel 4. 12 Hasil Uji Homogenitas Sikap Peduli lingkungan dan Hasil belajar

Data Variabel

A1 A1 B1 B2

Sampel (N) 34 34 34 34

Levene Statistic 0,824 2,138

df1 1 1

df2 66 66

Sig. 0,367 0,148

Α 0,05 0,05

Kesimpulan 0,367 > 0,05 0,148 > 0,05

Homogen Homogen

Hasil uji Homogenitas pada tabel Levenes’s Test of Equality of Error

Variances diperoleh hasil Sig > 0,05. Maka, data hasil belajar dan sikap peduli

lingkungan Peserta didik pada semua kelompok adalah homogen.

Hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas diatas dapat diketahui

bahwa data angket sikap peduli lingkungan peserta didik berdistribusi normal dan

homogen, sehingga untuk pengujian hipotesisnya dilanjutkan dengan menggunakan

Uji t untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian. Adapun untuk

data hasil belajar Peserta didik data berdistribusi tidak normal dan homogen.

Apabila data distribusinya tidak normal maka digunakan statistik non-parametrik

53

untuk membandingkan dua kelompok data independent data poins yaitu uji Mann-

Whiney U.1

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Uji T

Diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan, perlu dilakukan

pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan teknik analisis Uji t.

uji ini untuk melihat bagaimakah pengaruh semua variable bebasnya secara

bersama-sama terhadap variable terikatnya berikut tabel 4.13 hasil perhitungan Uji

t pada variabel hasil belajar menggunakan SPSS 23.

Tabel 4. 13 Uji T Sikap Peduli Lingkungan Peserta didik

Data Hasil Uji t

T 2,899

Df 66

Mean Difference 0,135

Std. Error Difference 0,046

Sig. 0,005

Α 0,05

Kesimpulan 0,005 < 0,05

Ho ditolak H1 diterima

Hasil perhitungan uji t pada sikap peduli lingkungan peserta didik menunjukan

bahwa taraf signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1

diterima, yang artinya sikap peduli lingkungan peserta didik dengan model CTL

berbasis Imtaq pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan peserta didik yang

belajar dengan model konvensional pada kelas kontrol.

1 Gempur santoso, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2005), h. 83

54

2. Uji U

Pengujian hipotesis data hasil belajar Peserta didik menggunakan Uji Mann –

Whiney U dikarenakan data yang tidak berdistribusi normal. Pengujian ini

menggunakan SPSS 23 yang dapat terlihat pada Tabel 4.14 sebagai berikut:

Tabel 4. 14 Uji Mann – Whitney U Hasil Belajar Peserta didik

Data Hasil Uji U

Mann-Whitney U 315,000

Wilcoxon W 1

Z 3,382

Sig. 0,001

Α 0,05

Kesimpulan 0,001 < 0,05

Ho ditolak H1 diterima

Hasil perhitungan uji U pada hasil belajar peserta didik menunjukan bahwa

taraf signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan H1

diterima, yang artinya hasil belajar peserta didik dengan model CTL berbasis Imtaq

pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan Peserta didik yang belajar dengan

model saintifik pada kelas kontrol.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Model Contextual Teaching and Learning mampu menumbuhkan

penguatan konsep kepada peserta didik karena metode pembelajaran ini menganut

aliran konstruktivisme, yaitu seorang peserta didikk dituntut untuk menemukan

pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruktivisme, peserta didik

diharapkan belajar melalui mengalami, bukan menghafal. Peserta didik dituntut

untuk menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dan kehidupan

nyata. Hal ini sangat penting sebab peserta didik dapat mengorelasikan materi yang

ditemukan dengan kehidupan nyata. Materi itu akan berfungsi secara fungsional

dan akan tertanam erat dalam memori peserta didik sehingga tidak mudah

dilupakan.

Integrasi pembelajaran imtaq sebagai wujud pendidikan karakter dalam

perencanaan pembelajaran merupakan upaya awal dalam menanamkan nilai-nilai

55

akhlak dalam kegiatan pembelajaran. Pembentukan sikap dan perilaku peserta didik

yang terpuji memerlukan bentuk pembelajaran yang mampu memberikan peluang

penghayatan atau internalisasi nilai. Pembelajaran biologi berbasis Imtaq mampu

mengikutsertakan materi kurikulum yang berarti bagi kehidupan peserta didik dan

membangkitkan motivasi internal dari diri peserta didik dalam membentuk sikap

positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta

mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

Konsep biologi sangat sesuai untuk penanaman nilai-nilai moral dan agama

dimana biologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk

menafsirkan ayat-ayat Alqur’an yang berhubungan dengan makhluk hidup. Biologi

menjadi sangat bermakna ketika dibarengi dengan pembelajaran Imtaq karena

peserta didik mengetahui lebih banyak tentang diri manusia sendiri dan bumi yang

dihuninya. Dengan mempelajari alam semesta (beserta isinya) membuat manusia

mengetahui dan memahami kebesaran Allah serta makin bertakwa kepada-Nya.

Sebagimana Firman Allah SWT dalah Q.S Fushilat ayat 53: “Akan Kami

perlihatkan kepada mereka ayat-ayat Kami di segenap penjuru alam dan dalam

diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itulah yang

benar”.

Penggunaan model CTL dengan integrasi Imtaq ditujukan agar peserta didik

dapat meningkatkan pengetahuan dan dibarengi dengan peningkatan iman dan

taqwa. Pembelajaran dengan model CTL berbasis imtaq mendorong agar peserta

didik mampu menerapkan hal-hal yang dipelajari dan dapat mengambil ibrah dari

konsep plantae yang dipelajari ke dalam kehidupan sehari-harinya. Artinya, peserta

didik tidak hanya memahami hal-hal yang dipelajarinya, tetapi juga mampu

mengaplikasikan nilai-nilai moral dan karakter dalam kehidupan nyata.

Model CTL berbasis Imtaq dilakukan dengan memasukan ayat-ayat Alqur’an

di beberapa tahapan CTL itu sendiri. Tahapan CTL yaitu, kontruktivis, menemukan

inquiry, Questioning, Masyarakat Belajar (Learning Community), pemodelan

(pemodelan), Refleksi (Reflection), Penilaian sebenarnya (Authentic Assesment).

Pembelajaran dimulai dengan tahap konstruktivis yaitu dengan sajian atau

tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang berkaitan dengan dunia nyata

56

kehidupan peserta didik. Guru bertanya tentang pengetahuan awal peserta didik

dengan mengkaitkan dengan fenomena penciptaan Tuhan kemudian dilanjutkna

dengan sedikit paparan materi yang sudah dikaitkan dengan ayat-ayat Alqur’an

sehingga pada tahap ini peserta didik menemukan sendiri masalah dan

memunculkan motivasi belajar.

Tahap inquiry guru memberikan instrumen berupa LKPD yang sudah termuat

materi dan pertanyaan-pertanyaan berbasis keislaman. Pada tahap Learning

Community peserta didik diberikan waktu untuk berdiskusi bersama teman

kelompoknya. Tahap pemodelan (modelling), guru memberikan contoh pengerjaan

LKPD. Kemudian tahap Refleksi yaitu guru memberikan refleksi terhadap

pengetahuan yang didapat peserta didik, mengklarifikasi hasil diskusi peserta didik.

Pada tahap ini guru memberikan nilai-nilai keislaman yang berkaitan dengan

konsep yang dijelaskan. Kemudian dilanjutkan dengan tahap Authentic Assesment,

guru memberikan peserta didik penilaian berupa soal-soal dan angket.

Hasil Uji Hipotesis pertama menunjukan adanya perbedaan sikap peduli

lingkungan peserta didik yang menggunakan model pembelajran CTL berbasis

Imtaq dan model konvensional, karena secara keseluruhan sikap peduli lingkungan

peserta didik dengan model CTL berbasis Imtaq mendapatkan hasil yang lebih

tinggi. Dengan perolehan nilai rata-rata 66,41 dengan model CTL berbasis Imtaq

dan 63,97 dengan model konvensional. Dengan demikian Ho ditolak dan H1

diterima karena µA1 (sikap peduli lingkungan Peserta didik pada kelas eksperimen)

> µA2 (Sikap peduli lingkungan peserta didik pada kelas kontrol). Diperkuat

dengan hasil uji t yang menunjukan Sig. kurang dari 0,05 yang artinya terdapat

pengaruh model pembelajaran CTL berbasis Imtaq terhadap sikap peduli

lingkungan Peserta didik.

Peningkatan hasil belajar dari kemampuan peserta didik dalam memecahkan

masalah pada konsep lingkungan setelah belajar dengan pendekatan CTL.2 Rina

juga menyimpulkan bahwa adanya interaksi antara model pembelajaran dengan

2 Melan Mardiana, Penggunaan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Kemampuan

Peserta Didik dalam Memecahkan Masalah Konsep Lingkungan, Jurnal Pendidikan Biologi, 2014

57

pendekatan CTL terhadap sikap peduli lingkungan.3 Hal ini membuktikan bahwa

pendekatan CTL menekan pada proses keterlibatan peserta didik (student centered)

untuk menemukan pengetahuan (Constructivism), artinya proses belajar

diorientasikan pada proses pengalaman, adanya pemaduan materi pelajaran dengan

situasi kehidupan dunia nyata yang akan menghasilkan pengetahuan yang

mendalam dimana peserta didik kaya akan pemahaman masalah dan cara

menyelesaikannya.

Peningkatan sikap peduli lingkungan peserta didik pada kelas eksperimen

juga disebabkan oleh beberapa komponen yang terdapat dalam CTL seperti,

Kontruktivis, Inquiry, Questioning dan Learing Community. Inquiry dan Learning

Community yang diterapkan menggunakan bantuan pembelajaran berbasis imtaq

selama proses pembelajaran. Melalui pembelajaran Biologi Plantae yang berbasis

imtaq peserta didik diarahkan untuk menguasai dalil-dalil, teori, generalisasi,

konsep dan prinsip ilmu sains itu sendiri untuk kemudian diterapkan dalam

pemecahan masalah keilmuan. Aspek nilai moral dan etik yang terkandung dalam

pendidikan MIPA, dapat membuat peserta didikk lebih mencintai lingkungan.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Barnes dalam bukunya yang berjudul

Education, Religion and Diversity yang menyatakan bahwa pendidikan agama

dapat mendukung norma perilaku yang juga dituntut oleh Tuhan, atau dengan

memperhatikan bahwa perilaku moral yang baik itu berkenan kepada Tuhan bahwa

Tuhan akan menghargai perilaku baik, dan seterusnya. Karena pada hakikatnya,

manusia itu beriman dan bertakwa, dalam dimensi kemanusiaan mengakui adanya

keberagaman dalam bentuk iman dan taqwa berdasarkan ajaran agama yang

dianut.4 Hal ini juga sejalan dengan tujuan dari mata pelajaran Biologi yaitu

membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan

keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.

3 Rina Restanti, Sarwanto, dan Suciati Sudarisman, Pembelajaran Biologi Pendekatan

CTL (Contextual Teaching and Learning) Melalui Model Formal dan Informal Hands on Activities

Ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Peduli Lingkungan, Jurnal Bioedukasi Universitas Sebelas

Maret Surakarta, 2013, ISSN 1693-2654 Vol. 6 No. 1. 4 Philip Barners L, Education, Religion and Diversity, (New York: Routledge,

2014), h. 224

58

Hasil uji hipotesis kedua menunjukan adanya perbedaan pemahaman peserta

didik dengan menggunakan CTL berbasis Imtaq dengan model konvensional,

karena secara keseluruhan nilai posttest peserta didik dengan model CTL berbasis

Imtaq mendapatkan hasil lebih tinggi. Dengan perolehan nilai rata-rata 69,53

dengan model CTL berbasis Imtaq dan 61,68 dengan model konvensional. Dengan

demikian Ho ditolak dan H1 diterima karena µB1 (Hasil belajar peserta didik kelas

eksperimen) > µB2 (Hasil belajar peserta didik kelas kontrol), yang artinya terdapat

perbedaan rata-rata pada pemahaman peserta didik dari hasil data postest peserta

didik antara kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional dan kelas

eksperimen yang menggunakan model CTL berbasis Imtaq. Diperkuat dengan hasil

uji u yang menunjukan Sig kurang dari 0,05 yang artinya terdapat pengaruh model

pembelajaran CTL berbasis Imtaq terhadap hasil belajar peserta didik.

Hasil uji terhadap tingkat pemahaman ini sejalan dengan hasil penelitian

yang menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar peserta didik di kelas

eksperimen yang menggunakan pendekatan CTL. Hal tersebut terlihat dari nilai

rata-rata posttes yang meningkat lebih tinggi disbanding kelas kontrol.5 Hal ini

disebabkan pengetahuan yang dimiliki manusia dikembangkan oleh manusia itu

sendiri.menciptakan atau membangun pengetahuan dengan cara memberi arti dan

memahami pengalamannya. Hal ini memicu peserta didik untuk berargumen atau

berpendapat sesuai dengan pikirannya.

Peserta didik belajar melalui mengalami bukan mengahafal. Dari proses

tersebut peserta didik lebih cepat mengingat dan memahami materi yang sudah

dipelajari. Pada kelas kontrol peserta didik hanya menerima informasi dari guru

yang menyebabkan peserta didik cepat bosan. Hal ini memicu kurangnya keaktifan

peserta didik pada saat proses belajar berlangsung dan kemampuan daya ingat

peserta didik juga rendah dikarenakan peserta didik tidak berperan dalam

pemecahan masalah yang ada pada materi pembelajaran.

5 Kamalia Riska, Cut Nurmaliah, dan Djufri., Pengaruh Penerapan CTL Terhadap

Hasil Belajar dan Aktivitas Peserta Didik Pada Materi Keanekaragaman Hayati, Jurnal Ilmiah Maha

Peserta Didik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unsiyah, 2017, Vol. 2 No.2

59

Pembelajaran CTL dengan bantuan imtaq juga mempengaruhi hasil belajar

Peserta didik. Hal ini sesuai dengan penelitian ynag dilakukan oleh Fatikah, dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran biologi berbasis

imtaq dapat diintegrasikan dalam pembelajaran di kelas dan dapat meningkatkan

hasil belajar peserta didik khususnya pada pelajaran biologi.6 Nilai Imtaq dari suatu

bahan ajar adalah kandungan nilai yang dapat membangkitkna rasa percaya,

menambah keyakinan dan keimanan seseorang bahwa segala sesuatu yang ada

mesti ada yang menciptakannya dan mengaturnya, yang akhirnya menyadari dan

menghayati atas kekuasaan Allah dengan segala sifatnya sehingga manusia mesti

bertaqwa kepada-Nya. Selain itu, penerapan pembelajaran berbasis Imtaq juga

dapat memberikan makna lebih dalam pelajaran. Nilai Imtaq yang terkadung dalam

materi ekosistem akan memberikan motivasi tersendiri bagi peserta didik untuk

lebih mencintai ciptaan Allah SWT.

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa pembelajaran biologi

menggunakan pendekatan CTL berbasis Imtaq dapat memberikan pengaruh baik

terhadap sikap peduli lingkungan dan juga tingkat pemahaman peserta didik

dibandingkan dengan pembelajaran biologi secara konvensional (ceramah). Hal ini

disebabkan karena dilihat dari segi teoritis, pembelajaran biologi dengan

pendekatan CTL dapat membantu peserta didik lebih memahami konsep karena

peserta didik diberi pengalaman bukan mengingat dan juga dibantu oleh pendekatan

berbasis Imtaq yang dapat membantu peserta didik dalam menemukan sebuah nilai

yang menjadi pedoman dari penjelasan ayat-ayat Alqur’an dengan dikaitkan antara

pengetahuan teori dengan lingkungan sekitar, sehingga pemahaman peserta didik

akan menjadi lebih baik dan pada akhirnya akan menumbuhkan sikap yang peduli

lingkungan yang berasal dari kesadaran sendiri.

6 Fatikah Rahma Dewi, Nurul Azmi, dan Ria Yulia Gloria, Penerapan Pembelajaran

Biologi Berbasis Imtaq pada Konsep Ekosistem untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik,

Jurnal Educatia IAIN Syekh Nurjati Cirebon, 2015 Vol. 5 No. 2

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini antara lain:

1. Aktivitas peserta didik pada proses pembelajaran biologi dengan

pendekatan CTL berbasis Imtaq berada pada kategori lebih tinggi yaitu

pada kelas eksperimen 98,4 % sedang kelas kontrol 91,6 %.

2. Sikap peduli peserta didik terhadap lingkungan dilihat dari rerata angket

akhir yang diperoleh oleh kelas ekperimen sebesar 66,41 sedangkan untuk

kelas kontrol 63,97. Nilai rerata gain kelas eksperimen sebesar 0,335 dan

kelas kontrol memperoleh nilai 0,200. Kedua kelas mengalami

peningkatan sikap peduli lingkungan.

3. Pemahaman peserta didik terhadap materi dunia tumbuhan (plantae)

menggunakan penerapan pembelajaran biologi dengan pendekatan CTL

berbasis Imtaq pada kelas eksperimen lebih baik dibanding kelas kontrol.

4. Respon peserta didik terhadap pembelajaran biologi dengan pendekatan

CTL berbasis Imtaq pada konsep dunia tumbuhan (plantae) berada pada

kategori sedang.

B. Saran

Saran dalam penilitan ini, antara lain:

1. Pembelajaran dengan pendekatan CTL berbasis Imtaq dapat diterapkan pada

konsep lain. hal ini dikarenakan pendekatan CTL berbasis Imtaq dapat

membantu peserta didik menemukan nilai dan norma yang terkandung dalam

konsep materi dan juga dapat membantu peserta didik memahami konsep karena

materi tidak disajikan begitu saja namun peserta didik yang menemukannya

sendiri.

2. Ketika menggunakan pendekatan CTL berbasis Imtaq, guru harus bisa

mengaitkan materi dengan nilai-nilai Imtaq dan ayat suci Al-Quran yang

terdapat pada bahan ajar materi.

61

DAFTAR PUSTAKA

Andarini, Tri, M. Masykuri, Suciati Sudarisman. Pembelajaran Biologi

Menggunakan Pendekatan CTL Melalui Media Flipchart dan Video

Ditinjau dari Kemampuan Verbal dan Gaya Belajar. Jurnal Inkuiri

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, ISSN: 2252-

7893, Vol. 1 No. 2 .2012.

Anderson, Lorin W. David R. Krathwohl. A Taxonomy for Learning, Teaching, and

Assessing: Kerangka Landasan, Pengajaran, dan Asesmen, Terj. Dari A

Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing oleh Agung

Prihantoro.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010

Arikunto, suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

1996

-----. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2013

Azwar, S. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

2011

Badan Pusat Statistik. Indikator Peduli Lingkungan Hidup 2014. Katalog BPS:

3305007 Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional. 2014.

https://www.bps.go.id/publication/2015/12/23/2cdc2ef08c706d6f205c69f

c/indikator-perilaku-peduli-lingkungan-hidup-2014.html. Diakses pada

tanggal 13 Desember 2018.

Barners L, Philip. Education, Religion and Diversity. New York: Routledge. 2014

Dewi, Nastitisari. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan

Mind Mapping dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kompleks dan

Sikap Peduli Siswa Terhadap Lingkungan pada Tema Pemanasan Global.

Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia. repository.upi.edu/. Diakses pada

tanggal 20 Desember 2018

Dewi, Rahma Fatikah Nurul Azmi, Ria Yulia Gloria. Penerapan Pembelajaran

Biologi Berbasis Imtaq pada Konsep Ekosistem untuk meningkatkan Hasil

Belajar Peserta didik. Jurnal Educatia IAIN Syekh Nurjati Cirebon. 2015.

https://syekhnurjati.ac.id. Diakses pada tanggal 14 Oktober 2018.

El Mubarok Ta’dib, Zaim. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

2013

Hamzah. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. 2013

62

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Ciputat: UIN

Press. 2014.

Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2013

Kadir. Statistika Terapan: Konsep, Contoh dan Analisis Data dengan Program

SPSS/Lisrel dalam Penelitian. Jakarta: PT Raja Grafindo. 2015

Komara, Endang Belajar dan Pembelajaran Interaktif. Bandung: Refika Aditama.

2016.

Lajnah Pentashihan Mushaf Al Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian

Agama RI. Tumbuhan dalam Perspektif Al Qur’an dan Sains. Jakarta:

Lajnah Pentashihan Al Qur’an. 2011

Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. 2011

Mardiana, Melan. Penggunaan Pendekatan CTL untuk Meningkatkan Kemampuan

Peserta didik dalam Memecahkan Masalah Konsep Lingkungan, Jurnal

Pendidikan Biologi. 2014. https://repository.unpas.ac.id. Diakses pada

tanggal 20 Desember 2018

David Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible “Hidden Variable” in

Diagnostic Pretes Scores, American Association of Physic Teachers. Vol.

70, No.12, 2002, h. 1260.

Mu’in, Fatchul. Pendidikan Karakter Kontruksi Teoritik dan Praktik. Jogjakarta:

Ar-Ruzz Media. 2011

Mulyasa. Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2011a

-----. Menjadi Guru Professional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 2011b

Nashir, Haedar. Pendidikan Karakter Berbasis Agama dan Budaya. Yogjakarta:

Multi Presindo. 2013

Nurdin. Implementasi Pendekatan Ctl (Contextual Teaching and Learning) dalam

Meningkatkan Hasil Belajar, Jurnal Administrasi Pendidikan. 2009.

http://file.upi.edu/. Diakses pada tanggal 20 Desember 2018.

Parwati, Ni Nyoman, I Putu Pasek Suryawan, dan Ratih Ayu Apsari, Belajar dan

Pembelajaran, (Depok: Rajawali Pers, 2018

63

Priansa, Donni J. Pengembangan Strategi & Model Pembelajaran Jakarta: Pustaka

Setia. 2016

Restanti, Rina, Sarwanto, Suciati Sudarisman. Pembelajaran Biologi Pendekatan

CTL (Contextual Teaching and Learning) Melalui Model Formal dan

Informal Hands On Activities Ditinjau dari Kreativitas dan Sikap Peduli

Lingkungan, Jurnal Bioedukasi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2013. https://jurnal.fkip.uns.ac.id. Diakses pada tanggal 20 Desember

2018.

Riska, Kamalia, Cut Nurmaliah, Djufri. Pengaruh Penerapan CTL Terhadap Hasil

Belajar dan Aktivitas Peserta didik Pada Materi Keanekaragaman Hayati.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Unsiyah. 2017. www.jim.unsyiah.ac.id. Diakses pada tanggal 21

Desember 2018

Rossidy, Imron. Fenomena Flora dan Fauna dalam Perspektif Al-Qur’an. Malang:

UIN Malang Press. 2008

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana. 2014.

Santoso, Gempur Metode Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka. 2005.

Sardiman. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grafindo Persada.

2008

Sari, Milya. Pendidikan Biologi Berbasis Imtaq Sebagai Usaha Pembentukan

Karakter Bangsa, Jurnal Pendidikan Biologi IAIN Imam Bonjol Padang.

2013. https://ecampus.iainbatusangkar.ac.id. Diakses pada tanggal 18

Oktober 2018.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. 2018

Soerjani, Mohammad, Arief Yuwono Dedi Fardinaz. Lingkungan Hidup (The

Living Environment). Jakarta: Yayasan Institut Pendidikan dan

Pengenmabngan Lingkungan. 2007

Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 2011.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 2011

Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia Group.

2013.

64

Taufiq, Muhammad, N. R. Dewi, A. Widiyatmoko. Pengembangan Media

Pembelajaran IPA Terpadu Berkarakter Peduli Lingkungan Tema

“Konservasi” Berpendekatan Science-Edutainment, Journal FMIPA

Universitas Negri Semarang. 2014. https://www.researchgate.net/.

Diakses pada tanggal 18 Oktober 2018

Undang-Undang No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1.

Jakarta: Sekretariat Negara. 2003. https://kelembagaan.ristekdikti.go.id.

Diakses pada tanggal 20 Februari 2019

Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan No. 32 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2009.

www.jdih.kemenkeu.go.id. Diakses pada tanggal 13 Februari 2019

Utami, Tri Hapsari. Indikator dan Tujuan Pembelajaran dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran. Jurnal SEMNAS MIPA Jurusan Matematika

FMIPA UM. 2010. Diakses pada tanggal https://www.researchgate.net/.

Diakses pada tanggal 20 Oktober 2018

Wawan, A Dewi, M. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. 2010

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN. 2009

65

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : MAN 11 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X / 2 (Genap)

Materi pokok : Kingdom Plantae

Alokasi Waktu : 2 X 40 (2 JP)

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode dan

model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) berbasis Imtaq, peserta didik

dapat peserta didik dapat Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-

ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan dan menyajikan laporan hasil

pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam

kehidupan melalui studi literatur, pengamatan, percobaa dan simulasi. Sehingga peserta

didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran tuhan YME, menumbuhkan prilaku

disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggung jawab dan bekerja sama.

B. Kompetensi Inti

Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,

responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 KI 4

Memahami,menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat

dan minatnya untuk memecahkan masalah

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam

ranah konkrit dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari. yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri,

dan mampu menggunakan metode sesuai

kaidah keilmuan

66

C. Kompetensi Dasar dan Indikator

No KD Pengetahuan No KD Keterampilan

3.8 Mengelompokkan tumbuhan

ke dalam divisio berdasarkan

ciri-ciri umum, serta

mengaitkan peranannya dalam

kehidupan

4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan

dan analisis fenetik dan filogenetik

tumbuhan serta peranannya dalam

kehidupan

No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan

Pertemuan 1

3.8.1 Mengidentifikasi ciri-ciri

umum plantae

4.8.1 Membuat tabel perbedaan ciri-ciri

tumbuhan lumut, paku dan biji dan

membuat charta perkembangbiakan

dan siklus hidup tumbuhan lumut,

tumbuhan paku dan tumbuhan biji.

3.8.2 Membedakan tumbuhan lumut,

paku dan biji berdasarkan ciri-

cirinya

3.8.3 Menjelaskan cara-cara

perkembangbiakan tumbuhan

lumut, paku dan biji

Pertemuan 2

3.8.4 Mengklasifikasi pada

tumbuhan lumut, tumbuhan

paku dan tumbuhan biji.

4.8.2 Membuat diagram klasfikasi tumbuhan

lumut, tumbuhan paku dan tumbuhan

biji.

Pertemuan 3

3.8.5 Menemukan peranan berbagai

jenis Plantae tertentu yang ada

di lingkungannya terhadap

ekonomi dan lingkungan.

4.8.3 Menyajikan data contoh plantae

Indonesia yang memiliki nilai ekonomi

tinggi untuk berbagai kebutuhan dan

lingkungan.

3.8.6 Menganalisis dampak

berkurangnya keanekaragaman

plantae terhadap ekosistem

67

Nilai sikap (karakter) yang ditanamkan/ditumbuhkan :

Kerjasama, ketelitian dan kejujuran.

D. Materi Ajar

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajarannya

Pendekatan : Saintifik

Model Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Imtaq

Metode Pembelajaran : observasi, diskusi dan tanya jawab

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajarannya

Media : Power point, papan tulis dan video

Alat : Proyektor, papan tulis, spidol

Sumber belajar : Buku Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu Alam kelas X,

Campbell dan Internet.

68

G. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Pertemuan 1 : pengetian umum plantae, ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan lumut, paku dan biji

Komponen

CTL

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pendahuluan

konstruktivis

Mempersiapkan belajar siswa

dengan salam, berdoa dan

mengabsen siswa.

Pengkondisian siswa

Guru mengkondisikan agar peserta

didik siap melaksanakan proses

pembelajaran

Apersepsi

Guru mengajukan pertanyaan:

-“masih ingatkah kalian tentang

jamur?

-Apa yang membedakan jamur

dengan lumut?

-Pernahkah kalian mengamati

alam sekitar dan melihat tumbuhan

beranekaragam?

Kegiatan Berbasis Imtaq

Apakah kalian meyakini

banyaknya tumbuhan adalah

kekuasan Allah SWT?

Motivasi

Guru memberikan gambaran

tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Menjawab salam guru, berdoa,

dan merespon kehadiran.

Peserta didik mengikuti

perintah guru

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru dengan

pengetahuan yang mereka

ketahui.

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru dengan

pengetahuan yang mereka

ketahui.

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

10

menit

69

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada pertemuan yang

akan berlangsung

Guru menjelaskan prosedur

pembelajaran CTL:

1. siswa dibagi ke dalam beberapa

kelompok sesuai dengan

jumlah siswa

2. setiap kelompok ditugaskan

untuk melakukan observasi;

kelompok 1 observasi lumut,

kelompok 2 observasi

tumbuhan paku; kelompok 3

observasi tumbuhan

angiospermae; kelompok 4

observasi gymnospermae.

3. setiap kelompok diberi LKPD

untuk dikerjakan sesuai

tumbuhan yang diobservasi.

Peserta didik memahami tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Inti

konstruktivis

Kegiatan Berbasis Imtaq

Guru menayangkan ayat Al

Qur’an surah Az Zumar ayat 21

dan meminta siswa membaca

ayat beserta artinya dengan

seksama.

Guru meminta siswa untuk

merenungi sejenak ayat

tersebut dan menjelaskan

keterkaitan ayat tersebut

dengan materi ciri-ciri umum

tumbuhan.

Siswa membaca dengan

seksama ayat beserta artinya

Peserta didik merenungi ayat

tersebut dan menyimak

tenatng keterkaitan ayat

tersebut dengan materi ciri

umum tumbuhan

95

menit

70

Modelling

Inquiry

Learning

Community

Guru menyediakan contoh gambar

dari masing-masing jenis

tumbuhan.

Guru memperagakan langkah-

langkah pengerjaan LKPD yang

akan dikerjakan peserta didik.

Guru mempersilahkan siswa

untuk berkumpul sesuai kelompok

dan memulai kegiatan observasi di

halaman sekolah

Aktivitas observasi dilapangan:

Mengumpulkan Informasi/mencoba

Guru membimbing setiap

kelompok secara bergiliran,

mengarahkan siswa untuk

bekerjasama dengan anggota

kelompoknya.

Aktivitas diskusi dikelas:

Mengumpulkan Informasi/mencoba

Guru meminta peserta didik

untuk menganalisis data yang

mereka peroleh

Guru membimbing setiap

kelompok secara bergiliran

Mengkomunikasikan

Guru meminta siswa untuk

Mengkomunikasikan hasil

pengamatannya

Peserta didik mengamati

gambar.

Peserta didik mengamati

penjelasan guru

Siswa melakukan observasi ke

halaman sekolah sesuai dengan

pembagian tugas kelompok

Siswa mencatat hal-hal yang

mereka temukan di halaman

sekolah sesuai dengan LKPD

yang dibagikan.

Peserta didik melakukan

diskusi dengan kelompoknya

Siswa melakukan diskusi

dari hasil temuan observasi

di halaman sekolah.

Peserta didik mencatat dan

mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas

71

questioning

Refleksi

Menanya

Guru memberikan kesempatan

bagi peserta didik untuk

bertanya berkaitan dengan

materi dan pengamatan yang

akan dilakukan.

Menalar/mengasosiasi

Guru menjelaskan konsep ciri-

ciri umum tumbuhan, dan

perbedaan tumbuhan lumut,

paku dan biji.

Guru membantu peserta didik

untuk mengkaji ulang konsep

materi yang telah dikaji untuk

membuat kesimpulan terhadap

percobaan yang telah

dilakukan.

peserta didik untuk bertanya

berkaitan dengan materi dan

pengamatan yang akan

dilakukan

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Peserta didik menganalisis

data/ informasi dengan

seksama

penutup

Refleksi

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan hasil

pembelajaran

Kegiatan Berbasis Imtaq

Guru menampilkan ayat Al

Qur’an surah Al An’am ayat 99

beserta arti. Dan meminta siswa

mengkaitkan materi pelajaran

dengan ayat yang dibacakan dan

meminta siswa untuk mengambil

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil dari

diskusi.

Peserta didik bersama guru

mencoba mengkaitkan materi

dengan ayat serta mengambil

ibrah dan hikmah dari apa

yang

dipelajari.

25

menit

72

Authentic

Assessment

ibrah dan hikmah dari apa yang

dipelajari.

Guru memberikan evaluasi

terhadap proses observasi, hasil

diskusi dan presentasi yang

dilakukan peserta didik

Guru meminta peserta didik

untuk membaca-baca materi

yang akan selanjutnya

dipelajari yaitu klasifikasi

tumbuhan lumut, paku dan biji.

Peserta didik mengerjakan tes

evaluasi secara pribadi

Peserta didik menyimak

instruksi guru

Pertemuan 2

Pertemuan 2 : Klasifikasi tumbuhan lumut, paku dan biji

Komponen

CTL

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pendahuluan

konstruktivis

Mempersiapkan belajar siswa

dengan salam, berdoa dan

mengabsen siswa.

Pengkondisian siswa

Guru mengkondisikan agar peserta

didik siap melaksanakan proses

pembelajaran

Apersepsi

Guru mengajukan pertanyaan:

-masih ingatkah kalian tentang

ciri-ciri plantae?

-Apakah kalian tahu jenis-jenis

dari masing-masing tumbuhan?

Menjawab salam guru, berdoa,

dan merespon kehadiran.

Peserta didik mengikuti

perintah guru

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru dengan

pengetahuan yang mereka

ketahui.

10

menit

73

-Pernahkah kalian mengamati

alam sekitar dan melihat tumbuhan

beranekaragam?

Kegiatan Berbasis Imtaq

Apakah kalian meyakini

keanekaragaman tumbuhan

yang ada di bumi adalah

kekuasan Allah SWT?

Motivasi

Guru memberikan gambaran

tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada pertemuan yang

akan berlangsung

Guru menjelaskan prosedur

pembelajaran CTL:

1. siswa dibagi ke dalam beberapa

kelompok sesuai dengan

kelompok sebelumnya.

2. masing-masing kelompok

melakukan observasi

klasifikasi dan jenis-jenis

tumbuhan yang bisa ditemukan

di halaman sekolah.

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru dengan

pengetahuan yang mereka

ketahui.

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Peserta didik memahami tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Inti

konstruktivis

Kegiatan Berbasis Imtaq

Guru menayangkan surah An

Naml ayat 60 dan surah Ibrahim

ayat 24-26 dan meminta siswa

Siswa membaca dengan

seksama ayat beserta artinya

60

menit

74

modelling

Inquiry

membaca ayat beserta artinya

dengan seksama.

Guru meminta siswa untuk

merenungi sejenak ayat tersebut

dan menjelaskan keterkaitan ayat

tersebut dengan materi

klasifikasi tumbuhan.

Guru menyediakan contoh gambar

dari masing-masing jenis

tumbuhan. Guru meminta siswa

untuk mengamati ciri masing-

masing jenis tumbuhan.

Guru memperagakan langkah-

langkah pengerjaan LKPD yang

akan dikerjakan peserta didik.

Guru mempersilahkan siswa

untuk berkumpul sesuai kelompok

dan memulai kegiatan observasi di

halaman sekolah

Aktivitas observasi (pengamatan)

dilapangan:

Mengumpulkan Informasi/mencoba

Guru membimbing setiap

kelompok secara bergiliran,

mengarahkan siswa untuk

bekerjasama dengan anggota

kelompoknya.

Peserta didik merenungi ayat

tersebut dan menyimak

tenatng keterkaitan ayat

tersebut dengan materi ciri

umum tumbuhan

Peserta didik mengamati

gambar.

Peserta didik mengamati

penjelasan guru

Peserta didik mengikuti

instruksi guru

Siswa mencatat hal-hal yang

mereka temukan di halaman

sekolah sesuai dengan LKPD

yang dibagikan

75

Learning

Community

Questioning

Refleksi

Aktivitas diskusi dikelas:

Mengamati

Guru meminta peserta didik

untuk menganalisis data yang

mereka peroleh

Guru membimbing setiap

kelompok secara bergiliran

Mengkomunikasikan

Guru meminta siswa untuk

Mengkomunikasikan hasil

pengamatannya

Menanya

Guru memberikan kesempatan

bagi peserta didik untuk

bertanya berkaitan dengan

materi dan pengamatan yang

akan dilakukan.

Menalar/mengasosiasi

Guru menjelaskan konsep

klaisfikasi tumbuhan lumut,

paku dan biji.

Guru membantu peserta didik

untuk mengkaji ulang konsep

materi yang telah dikaji.

Siswa melakukan diskusi

dari hasil temuan observasi

di halaman sekolah.

Siswa melakukan diskusi

dari hasil temuan observasi

di halaman sekolah.

Peserta didik mencatat dan

mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas

peserta didik untuk bertanya

berkaitan dengan materi dan

pengamatan yang akan

dilakukan

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Peserta didik menganalisis

data/ informasi dengan

seksama

Penutup

Refleksi

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan hasil pembelajaran

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil dari

diskusi.

15

menit

76

Authentic

Assessment

Kegiatan Berbasis Imtaq

Guru menampilkan surah As-

Shaffat ayat 146 beserta arti. Dan

meminta siswa mengkaitkan

materi pelajaran dengan ayat

yang dibacakan dan meminta

siswa untuk mengambil ibrah

dan hikmah dari apa yang

dipelajari.

Guru memberikan evaluasi

terhadap proses observasi, hasil

diskusi dan presentasi yang

dilakukan peserta didik

Guru meminta peserta didik untuk

membaca-baca materi yang akan

selanjutnya dipelajari yaitu peran

dan manfaat tumbuhan bagi

manusia dan lingkungan.

Peserta didik bersama guru

mencoba mengkaitkan materi

serta mengambil ibrah dan

hikmah dari apa yang

dipelajari

Peserta didik mengerjakan tes

evaluasi secara pribadi

Peserta didik menyimak

instruksi guru

Pertemuan 3

Pertemuan 3 : peranan Plantae dan dampak berkurangnya terhadap ekosistem

Komponen

CTL

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pendahuluan

konstruktivis

Pengkondisian siswa

Mempersiapkan belajar siswa

dengan salam, berdoa dan

mengabsen siswa.

Guru mengkondisikan agar peserta

didik siap melaksanakan proses

pembelajaran

Menjawab salam guru, berdoa,

dan merespon kehadiran.

Peserta didik mengikuti

perintah guru

10

menit

77

Apersepsi

Guru mengajukan pertanyaan:

-masih ingatkah kalian tentang

klasifikasi dari masing-masing

tumbuhan?

-Pernahkah kalian mengamati

alam sekitar dan melihat tumbuhan

beranekaragam?

Kegiatan Berbasis Imtaq

Pernahkah terbayangkan oleh

kalian apa yang terjadi jika

keanekaragaman tumbuhan

makin berkurang? menurut

kalian apakah menjaga

lingkungan merupakan bagian

dari iman?

Motivasi

Guru memberikan gambaran

tentang manfaat mempelajari

pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran pada pertemuan yang

akan berlangsung

Guru menjelaskan prosedur

pembelajaran CTL:

1. siswa dibagi ke dalam beberapa

kelompok sesuai dengan

kelompok sebelumnya.

2. Masing-masing kelompok

diberikan gambaran berupa

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru dengan

pengetahuan yang mereka

ketahui.

Peserta didik menjawab

pertanyaan guru dengan

pengetahuan yang mereka

ketahui.

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Peserta didik memahami tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru.

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

78

masalah-masalah di lingkungan

(media berupa video, PPT dan

artikel).

3. masing-masing kelompok

melakukan diskusi tentang

manfaat tumbuhan bagi

manusia dan lingkungan

Inti

konstruktivis

modelling

Inquiry

Kegiatan Berbasis Imtaq

Guru menayangkan ayat Al

Qur’an surah Al Hajj ayat 5 dan

surah An Naba’ ayat 15-16

kemudian meminta siswa

membaca ayat beserta artinya

dengan seksama.

Guru meminta siswa untuk

merenungi sejenak ayat tersebut

dan menjelaskan keterkaitan ayat

tersebut dengan materi ciri-ciri

umum tumbuhan.

Guru membagikan LKPD untuk

masing-masing kelompok dan

memberi petunjuk pengerjaan

LKPD

Aktivitas observasi (pengamatan):

Mengumpulkan Informasi/mencoba

Guru menyediakan gambaran

tentang masalah-masalah

lingkungan berupa gambar,

video dan artikel.

Guru membimbing setiap

kelompok secara bergiliran,

Siswa membaca dengan

seksama ayat beserta artinya

Peserta didik merenungi

ayat tersebut dan menyimak

tenatng keterkaitan ayat

tersebut dengan materi ciri

umum tumbuhan

Peserta didik mengamati

penjelasan guru

Peserta didik menyimak

gambar dan video serta

membaca artikel yang

diberikan.

60

menit

79

Learning

Community

Questioning

Refleksi

mengarahkan siswa untuk

bekerjasama dengan anggota

kelompoknya.

Aktivitas diskusi dikelas:

Mengamati

Guru meminta siswa untuk

mengamati.

Menalar/mengasosiasi

Guru meminta peserta didik

untuk menganalisis data yang

mereka peroleh

Mengkomunikasikan

Guru meminta siswa untuk

Mengkomunikasikan hasil

pengamatannya

Menanya

Guru memberikan kesempatan

bagi peserta didik untuk

bertanya berkaitan dengan

materi yang didiskusikan.

Guru menjelaskan konsep

manfaat tumbuhan bagi

manusia dan lingkungan.

Guru membantu peserta didik

untuk mengkaji ulang konsep

materi yang telah dikaji untuk

membuat kesimpulan.

Siswa mulai berkumpul

secara berkelompok untuk

berdiskusi

Siswa melakukan diskusi dari

hasil pengamatan dari

gambar, video dan artikel di

dalam LKPD.

Peserta didik melakukan

diskusi dengan kelompoknya

Peserta didik mencatat dan

mempresentasikan hasil

diskusi di depan kelas

peserta didik untuk bertanya

berkaitan dengan materi dan

pengamatan yang akan

dilakukan

peserta didik menyimak

penjelasan dari guru

Peserta didik menganalisis

data/ informasi dengan

seksama

80

Penutup

Refleksi

Authentic

Assessment

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan hasil pembelajaran

Kegiatan Berbasis Imtaq

Guru menampilkan ayat Al

Qur’an surah Ar Rum ayat 41

beserta arti. Dan menceritakan

kisah hikmah tentang menjaga

lingkungan.

Guru meminta siswa

mengkaitkan materi pelajaran

dengan ayat yang dibacakan dan

meminta siswa untuk mengambil

ibrah dan hikmah dari apa yang

dipelajari.

Guru memberikan evaluasi

terhadap proses observasi, hasil

diskusi dan presentasi yang

dilakukan peserta didik

Guru meminta peserta didik untuk

mempelajari ulang materi untuk

persiapan Ulangan Harian.

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil dari

diskusi.

Peserta didik membaca ayat

dan mendengarkan kisah

hikmah dengan seksama.

Peserta didik bersama guru

mencoba mengkaitkan materi

serta mengambil ibrah dan

hikmah dari apa yang

dipelajari.

Peserta didik mengerjakan tes

evaluasi secara pribadi

Peserta didik menyimak

instruksi guru

15

menit

H. Penilaian

Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

Sikap Angket Sikap Peduli Lingkungan

Tes Tulis Tes Pilihan Ganda

81

Penilaian kegiatan observasi kelompok

No Kategori 4 3 2 1

1

Keterlibatan

anggota

kelompok

semua anggota

terlibat dalam

kegiatan

observasi

sebagian besar

anggota terlibat

dalam kegiatan

observasi dan

sebagian kecil

tidak

sebagian kecil

terlibat dalam

kegiatan

observasi dan

sebagian besar

tidak

semua anggota

tidak

menunjukkan

niat dan usaha

dalam

observasi

2 Hasil

diskusi

menjawab

semua

pertanyaan

yang diberikan

dengan tepat

menjawab

sebagian besar

pertanyaan yang

diberikan

dengan tepat,

dan sebagian

kecil tidak tepat

menjawab

sebagian kecil

pertanyaan yang

diberikan dan

sebagian besar

tidak tepat

sama sekali

tidak

menjawab

pertanyaan

yang diberikan

secara tepat

3 Ketepatan

waktu

selesai

merumuskan

dan

mengirimkan

hasil observasi

tepat pada

waktunya atau

lebih awal

5 menit

terlambat

merumuskan

dan

mengirimkan

hasil observasi

10 menit

terlambat

merumuskan

dan

mengirimkan

hasil observasi

15 menit

terlambat

merumuskan

dan

mengirimkan

hasil observasi

Perhitungan skor:

Nilai = Jumlah Perolehan Skor x 100 / Total Skor Maksimal (12)

82

Penilaian sikap dalam diskusi (afektif)

Hasil Penilaian Diskusi

Topik : .............................................................

Tanggal : .............................................................

Jumlah Siswa : ............................................................ orang

Petunjuk : Berilah tanda checklist (V) untuk penilaian diskusi yang dilakukan

siswa!

2. Penilaian Unjuk Hasil Kerja

Nama Kelompok: …….. Kelas: ……

No Aspek yang dinilai Baik T. Baik

1 Pengorganisasian

2 Penguasaan materi

3 Media penyajian

4 Penyajian bahan:

5 Penggunaan bahasa

6 Ekspresi

7 Pengungkapan materi

8 Tampilan

Skor yang dicapai ...

Skor Maksimum 8

Keterangan : Baik mendapat skor: 1 Tidak baik mendapat skor: 0

NO Kelompok

Menyampaikan

Pendapat Menanggapi

Mempertahankan

Argumentasi Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

4

83

Jakarta, 4 Januari 2019

Mengetahui,

Guru Pembimbing Biologi Mahasiswa Praktikan

Drs. H. Amir Kodir, M.Si Rafika Nurhutami

NIP. 196710051996032002 NIM. 11140161000058

84

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Sekolah : MAN 11 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X / 2 (Genap)

Materi pokok : Kingdom Plantae

Alokasi Waktu : 2 X 40 (2 JP)

I. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode dan

model pembelajaran GI (Group Investigation), peserta didik dapat peserta didik dapat

Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan

peranannya dalam kehidupan dan menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik

dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan melalui studi literatur,

pengamatan, percobaa dan simulasi. Sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran

akan kebesaran tuhan YME, menumbuhkan prilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun,

bertanggung jawab dan bekerja sama.

J. Kompetensi Inti

Kompetensi Sikap

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun,

responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 KI 4

Memahami,menerapkan, menganalisis

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

Mengolah, menalar, dan menyaji dalam

ranah konkrit dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari. yang

dipelajarinya di sekolah secara

85

K. Kompetensi Dasar dan Indikator

No KD Pengetahuan No KD Keterampilan

3.8 Mengelompokkan tumbuhan

ke dalam divisio berdasarkan

ciri-ciri umum, serta

mengaitkan peranannya dalam

kehidupan

4.8 Menyajikan laporan hasil

pengamatan dan analisis fenetik

dan filogenetik tumbuhan serta

peranannya dalam kehidupan

No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan

Pertemuan 1

3.8.1 Mengidentifikasi ciri-ciri

umum plantae

4.8.1 Membuat tabel perbedaan ciri-ciri

tumbuhan lumut, paku dan biji dan

membuat charta

perkembangbiakan dan siklus

hidup tumbuhan lumut, tumbuhan

paku dan tumbuhan biji.

3.8.2 Membedakan tumbuhan lumut,

paku dan biji berdasarkan ciri-

cirinya

3.8.3 Menjelaskan cara-cara

perkembangbiakan tumbuhan

lumut, paku dan biji

Pertemuan 2

3.8.4 Mengklasifikasi pada

tumbuhan lumut, tumbuhan

paku dan tumbuhan biji.

4.8.2 Membuat diagram klasfikasi

tumbuhan lumut, tumbuhan paku

dan tumbuhan biji.

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah

mandiri, dan mampu menggunakan

metode sesuai kaidah keilmuan

86

Pertemuan 3

3.8.5 Menemukan peranan berbagai

jenis Plantae tertentu yang ada

di lingkungannya terhadap

ekonomi dan lingkungan.

4.8.3 Menyajikan data contoh plantae

Indonesia yang memiliki nilai

ekonomi tinggi untuk berbagai

kebutuhan dan lingkungan.

3.8.6 Menganalisis dampak

berkurangnya keanekaragaman

plantae terhadap ekosistem

Nilai sikap (karakter) yang ditanamkan/ditumbuhkan :

Kerjasama, ketelitian dan kejujuran.

L. Materi Ajar

M. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajarannya

Pendekatan : Saintifik

Model Pembelajaran : GI (Group Investigation)

Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan Tanya jawab

87

N. Media, Alat dan Sumber Pembelajarannya

Media : Power point, papan tulis dan video

Alat : Proyektor, papan tulis, spidol

Sumber belajar : Buku Biologi Peminatan Matematika dan Ilmu Alam kelas X,

Campbell dan Internet.

O. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1

Pertemuan 1 : pengetian umum plantae, ciri-ciri dan klasifikasi tumbuhan lumut, paku dan biji

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pendahuluan

Mempersiapkan belajar siswa dengan salam,

berdoa dan mengabsen siswa.

Guru mengkondisikan agar peserta didik siap

melaksanakan proses pembelajaran

Apersepsi

Guru mengajukan pertanyaan “masih

ingatkah kalian tentang jamur? Apa yang

membedakan jamur dengan lumut?

Pernahkah kalian mengamati alam sekitar

dan melihat tumbuhan beranekaragam?

Motivasi

Guru memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

pada pertemuan yang akan berlangsung

Menjawab salam guru, berdoa, dan

merespon kehadiran.

Peserta didik mengikuti perintah guru

Peserta didik menjawab pertanyaan

guru dengan pengetahuan yang

mereka ketahui.

peserta didik menyimak penjelasan

dari guru

Peserta didik memahami tujuan

pembelajaran yang disampaikan guru.

10

menit

Inti

88

Mengamati

Guru menyediakan contoh gambar dari masing-

masing jenis tumbuhan.

Guru membagikan LKPD dan menjelaskan

konsep ciri-ciri umum tumbuhan, dan

perbedaan tumbuhan lumut, paku dan biji.

Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKPD

secara berkelompok

Menanya

Guru memberikan kesempatan bagi peserta

didik untuk bertanya berkaitan dengan materi

dan pengamatan yang akan dilakukan.

Mengumpulkan Informasi/mencoba

Guru membimbing peserta didik dalam

mengumpulkan Informasi

Menalar/mengasosiasi

Guru meminta peserta didik untuk

menganalisis data yang mereka peroleh

Mengkomunikasikan

Guru meminta siswa untuk

Mengkomunikasikan hasil pengamatannya.

Peserta didik melakukan pengamatan

pada obyek yang sudah disediakan

guru

Peserta didik mengamati penjelasan

guru dengan seksama

Peserta didik mengamati penjelasan

guru dengan seksama

Peserta didik bertanya tentang kegiatan

yang akan mereka lakukan.

Peserta didik melakukan diskusi

dengan kelompoknya

Peserta didik mengamati specimen

dengan seksama

Peserta didik mencatat dan

mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas.

60

menit

penutup

Guru membantu peserta didik untuk mengkaji

ulang konsep materi yang telah dikaji untuk

membuat kesimpulan terhadap percobaan

yang telah dilakukan.

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

hasil pembelajaran

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil dari diskusi.

Peserta didik bersama guru

mendiskusikan mengenai perbedaan

15

menit

89

Guru memberikan evaluasi terhadap hasil

diskusi yang dilakukan peserta didik.

Guru meminta peserta didik untuk membaca-

baca materi yang akan selanjutnya dipelajari

yaitu klasifikasi tumbuhan lumut, paku dan

biji.

ciri-ciri tumbuhan lumut, paku dan

biji

Peserta didik mengerjakan tes

evaluasi secara pribadi

Peserta didik menyimak instruksi

guru

Pertemuan 2

Pertemuan 2 : Klasifikasi tumbuhan lumut, paku dan biji

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pendahuluan

Mempersiapkan belajar siswa dengan salam,

berdoa dan mengabsen siswa.

Pengkondisian siswa

Guru mengkondisikan agar peserta didik siap

melaksanakan proses pembelajaran

Apersepsi

Guru mengajukan pertanyaan “masih

ingatkah kalian tentang ciri-ciri plantae?

Apakah kalian tahu jenis-jenis dari masing-

masing tumbuhan? Pernahkah kalian

mengamati alam sekitar dan melihat

tumbuhan beranekaragam?

Motivasi

Guru memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Menjawab salam guru, berdoa, dan

merespon kehadiran.

Peserta didik mengikuti perintah guru

Peserta didik menjawab pertanyaan

guru dengan pengetahuan yang

mereka ketahui.

peserta didik menyimak penjelasan

dari guru

10

menit

90

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

pada pertemuan yang akan berlangsung

Peserta didik memahami tujuan

pembelajaran yang disampaikan guru.

Inti

Guru menyediakan contoh gambar dari masing-

masing jenis tumbuhan. Guru meminta siswa

untuk mengamati ciri masing-masing jenis

tumbuhan.

Guru membagikan LKPD dan menjelaskan

konsep klasifikasi tumbuhan lumut, paku dan

biji.

Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKPD

secara berkelompok

Menanya

Guru memberikan kesempatan bagi peserta

didik untuk bertanya berkaitan dengan materi

dan pengamatan yang akan dilakukan.

Mengumpulkan Informasi/mencoba

Guru membimbing peserta didik dalam

mengumpulkan Informasi

Mengamati

Guru meminta siswa untuk mengamati skema

daur hidup tumbuhan dan mengamati

perbedaannya

Menalar/mengasosiasi

Guru meminta peserta didik untuk

menganalisis data yang mereka peroleh

Peserta didik melakukan pengamatan

pada obyek yang sudah disediakan

guru

Peserta didik mengamati penjelasan

guru dengan seksama

Peserta didik mengamati penjelasan

guru dengan seksama

Peserta didik bertanya tentang kegiatan

yang akan mereka lakukan.

Peserta didik melakukan diskusi

dengan kelompoknya

Peserta didik mengamati specimen

dengan seksama

Peserta didik melakukan diskusi dan

membuat kesimpulan dari data hasil

pengamatan

60

menit

91

Mengkomunikasikan

Guru meminta siswa untuk

Mengkomunikasikan hasil pengamatannya

Guru membantu peserta didik untuk mengkaji

ulang konsep materi yang telah dikaji untuk

membuat kesimpulan terhadap percobaan yang

telah dilakukan.

Peserta didik mencatat dan

mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas.

penutup

Guru memberikan apresiasi kepada peserta

didik yang membuat pertanyaan terbaik dan

peserta didik yang dapat menjawab

pertanyaannya dengan baik.

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru memberikan evaluasi terhadap hasil

diskusi yang dilakukan peserta didik.

Guru meminta peserta didik untuk membaca-

baca materi yang akan selanjutnya dipelajari

yaitu peran dan manfaat tumbuhan bagi

manusia dan lingkungan.

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil dari diskusi.

Peserta didik bersama guru

mendiskusikan mengenai perbedaan

ciri-ciri tumbuhan lumut, paku dan

biji

Peserta didik mengerjakan tes

evaluasi secara pribadi

Peserta didik menyimak instruksi

guru

15

menit

92

Pertemuan 3

Pertemuan 3 : peranan Plantae dan dampak berkurangnya terhadap ekosistem

Langkah-langkah Pembelajaran Waktu

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pendahuluan

Mempersiapkan belajar siswa dengan salam,

berdoa dan mengabsen siswa.

Pengkondisian siswa

Guru mengkondisikan agar peserta didik siap

melaksanakan proses pembelajaran

Apersepsi

Guru mengajukan pertanyaan “masih

ingatkah kalian tentang klasifikasi dari

masing-masing tumbuhan? Pernahkah kalian

mengamati alam sekitar dan melihat

tumbuhan beranekaragam? Pernahkah

terbayangkan oleh kalian apa yang terjadi

jika keanekaragaman tumbuhan makin

berkurang?

Motivasi

Guru memberikan gambaran tentang manfaat

mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

dalam kehidupan sehari-hari.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

pada pertemuan yang akan berlangsung

Menjawab salam guru, berdoa, dan

merespon kehadiran.

Peserta didik mengikuti intruksi

guru

Peserta didik menjawab pertanyaan

guru dengan pengetahuan yang

mereka ketahui.

peserta didik menyimak penjelasan

dari guru

Peserta didik memahami tujuan

pembelajaran yang disampaikan

guru.

5 menit

5 menit

5 menit

5 menit

2 menit

Inti

Guru menjelaskan materi peran tumbuhan bagi

lingkungan dan manfaat tumbuhan bagi

manusia kemudian Guru meminta siswa untuk

mengamati dan menganalisis penyebab dan

Peserta didik mengamati penjelasan

guru dengan seksama

20 menit

93

dampak yang terjadi di lingkungan akibat

berkurangnya keankearagaman tumbuhan.

Guru membimbing peserta didik untuk

membentuk kelompok dan membagikan LKPD

kepada peserta didik.

Menanya

Guru memberikan kesempatan bagi peserta

didik untuk bertanya berkaitan dengan materi

dan pengamatan yang akan dilakukan.

Mengumpulkan Informasi/mencoba

Guru membimbing peserta didik dalam

mengumpulkan Informasi

Menalar/mengasosiasi

Guru meminta peserta didik untuk

menganalisis data yang mereka peroleh

Mengkomunikasikan

Guru meminta siswa untuk

Mengkomunikasikan hasil pengamatannya

Guru membantu peserta didik untuk mengkaji

ulang konsep materi yang telah dikaji untuk

membuat kesimpulan

didik membentuk kelompok sesuai

intruksi guru

Peserta didik bertanya tentang

kegiatan yang akan mereka

lakukan.

Peserta didik melakukan diskusi

dengan kelompoknya

Peserta didik melakukan diskusi

dan menganalisis manfaat dan

dampak berkurangnya

keanekaragaman tumbuhan.

Peserta didik mencatat dan

mempresentasikan hasil diskusi di

depan kelas.

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil dari diskusi.

2 menit

5 menit

10 menit

20 menit

10 menit

15 menit

Penutup

Guru memberikan apresiasi kepada peserta

didik yang mempresentasikan hasil diskusi

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru memberikan evaluasi terhadap hasil

Peserta didik saling

memberikan apresiasi

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan hasil dari diskusi.

25 Menit

94

diskusi yang dilakukan peserta didik.

Guru meminta peserta didik untuk

mempelajari ulang materi untuk persiapan

Ulangan Harian.

Peserta didik mengerjakan tes

evaluasi secara pribadi

Peserta didik menyimak instruksi

guru

P. Penilaian

Metode dan Bentuk Instrumen

Metode Bentuk Instrumen

Sikap Angket Sikap Peduli Lingkungan

Tes Tulis Tes Pilihan Ganda

Penilaian sikap dalam diskusi (afektif)

Hasil Penilaian Diskusi

Topik : .............................................................

Tanggal : .............................................................

Jumlah Siswa : ............................................................ orang

Petunjuk : Berilah tanda checklist (V) untuk penilaian diskusi yang dilakukan

siswa!

NO Nama Siswa

Menyampaikan

Pendapat Menanggapi

Mempertahankan

Argumentasi Jumlah

Skor Nilai

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

2

3

Dst

95

2. Penilaian Unjuk Hasil Kerja

Nama Siswa: …….. Kelas: ……

No Aspek yang dinilai Baik T. Baik

1 Pengorganisasian

2 Penguasaan materi

3 Media penyajian

4 Penyajian bahan:

5 Penggunaan bahasa

6 Ekspresi

7 Pengungkapan materi

8 Tampilan

Skor yang dicapai ...

Skor Maksimum 8

Keterangan : Baik mendapat skor: 1 Tidak baik mendapat skor: 0

Jakarta, 4 Januari 2019

Mengetahui,

Guru Pembimbing Biologi Mahasiswa Praktikan

Drs. H. Amir Kodir, M.Si Rafika Nurhutami

NIP. 196710051996032002 NIM. 11140161000058

96

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 1

Nama Kelompok 1. 3. 5.

2. 4. 6.

Kelas/ Semester :

Materi :

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri

umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan

Tujuan : Melalui diskusi klompok, peserta didik dapat membuat tabel

perbedaan ciri-ciri tumbuhan lumut, paku dan biji dan membuat charta

perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan lumut, tumbuhan paku

dan tumbuhan biji.

Alat dan Bahan :

1. Tumbuhan lumut

2. Tumbuhan paku

3. Tumbuhan Gymnospermae

4. Tumbuhan Angiospermae

Cara kerja :

1. Amati dan gambar tumbuhan yang telah dibawa!

2. Lengkapi tabel dibawah ini!

Hasil Pengamatan

1. Gambar

Tumbuhan lumut Tumbuhan paku Tumbuhan

Gymnospermae

Tumbuhan

Angiospermae

Lampiran 3 Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Eksperimen

97

“ apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di

bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya

kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar – benar terdapat pelajaran

bagi orang yang memiliki akal” Al qur’an surah Az- Zumar Ayat 21

2. Tabel pengamatan

No Ciri-ciri Tumbuhan

lumut

Tumbuhan

paku

Tumbuhan

monokotil

Tumbuhan

dikotil

1 Habitat

2 Struktur tubuh

3 Alat reproduksi

4 Seksual/aseksual

5 Generasi

dominan pada

fase reproduksi

98

3. Siklus hidup

1) Lengkapilah Daur hidup atau metagenesis lumut di bawah ini, kemudian dari skema

berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

...................................

protonema

Gametofit(2n)

………………

… …………

………………

..

Ovum(n)

.......................

Spora (n)

meiosis

mitosis

Spermatozoid(n)

Sporogonium (2n)

SPORA

99

2) Lengkapilah Daur hidup tumbuhan Paku atau metagenesis paku di bawah ini,

kemudian dari skema berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

...................................

protalium

Gametofit(2n)

………………

…………

………………

..

Ovum(n)

.......................

Spora (n)

meiosis

mitosis

Spermatozoid(n)

Tumbuhan paku (2n)

…………

SPORA

100

3) Lengkapilah Daur hidup tumbuhan Gymnospermae di bawah ini, kemudian dari skema

berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................

Strobilus jantan Strobilus betina

………………. Megasporangium

Sel induk mikrospora

Sel induk megasporangiu

m

Mikrospora ……………….

Gametofit betina Gametofit jantan

……………….

………………. ……………….

……………….

Embrio

……………….

Tumbuhan Gymnospermae

Tumbuhan Gymnospermae

101

4) Lengkapilah Daur hidup tumbuhan Angiospermae di bawah ini, kemudian dari skema

berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Tumbuhan Angiospermae

Benang sari ………..

………………. Megasporangia

Sel induk Mikrospora

Sel induk Megaspora

Mikrospora …………..

Serbuk sari

………………. ……………….

………………. ………………. Sel telur ……………….

Zigot (2n)

Endosperma (3n)

……………….

……………….

Tumbuhan Angiospermae

102

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 2

Nama Kelompok 1. 3. 5.

2. 4. 6.

Kelas/ Semester :

Materi :

Kompetensi Dasar :

Tujuan : Melalui pengamatan secara berkelompok, peserta didik dapat

membuat diagram klasfikasi tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan

tumbuhan.

Cara kerja :

1. Pelajari klasifikasi tumbuhan lumut, Paku dan biji

2. Cobalah kaitkan materi klasifikasi tumbuhan dengan ilmu Al Qur’an dan apakah materi

ini dapat meningkatkan keimanan kalian? Jelaskan alasannya!

3. Lengkapi tabel dibawah ini!

103

Plantae

(Tumbuhan)

Atracheophyt

a

(tumbuhan

tak

berpembuluh)

Tracheophyta

(tumbuhan

berpembuluh)

………………

….

Hepaticopsida

…………………

…………………

……

………………

….

Psilophytinae

……………

………

……………

………

Filicinae

/Pteropsida

………………

….

Gymnosperma

e

Cycadinae

……………

………

Gnetinae

……………

…..

………………

…..

……………

…..

……………

……..

Psilotum

nudum

……………

………

……………

………

……………

……… Cycas

rumphii

……………

………

……………

………

Ginkgo

biloba

……………

………

……………

………

Marchantia

polymorpha

Folioceros

……………

………

104

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 3

Nama Kelompok 1. 3. 5.

2. 4. 6.

Kelas/ Semester :

Materi :

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri

umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan

Tujuan Pembelajaran : Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menemukan peranan

berbagai jenis Plantae tertentu yang ada di lingkungannya terhadap

ekonomi dan lingkungan dengan tepat

Alokasi Waktu : 60 menit

Cara kerja :

3. Jawab pertanyaan di bawah ini!

Hasil Pengamatan

1. Peranan tumbuhan bagi manusia

Jenis

Tumbuhan

Spesies Tumbuhan Peranan

Lumut

Tumbuhan

Paku

Gymnospermae

Angiospermae

105

2. Jelaskan peran penting tumbuhan bagi Ekosistem!

3. Diskusikan dengan teman-temanmu! jelaskan apa yang terjadi jika keanekaragaman

tumbuhan di bumi menurun?

4. Berdasarkan artikel tersebut, menurut kalian apa upaya yang dapat kita lakukan

untuk melestarikan tumbuhan yang ada disekitar kita?

106

Bacalah Artikel dibawah ini dengan seksama!

Sungguh ironis…. Indonesia yang notabenenya mayoritas beragama Islam

kurang konsen terhadap pelestarian hutan. Indonesia

masuk rekor dunia (Guiness World Record) tercatat sebagai negara

penghancur hutan tercepat di dunia. Sertifikat Guiness mencantumkan

kalimat “dari 44 negara yang secara kolektif memiliki 90 persen hutan

di dunia, negara yang meraih tingkat laju penghancuran hutan tercepat

adalah Indonesia, dengan 1.871 juta hektar hutan dihancurkan pertahun

antara tahun 2000 hingga 2005, sebuah tingkat kehancuran hutan

sebesar 2 persen setiap tahun atau 51 kilometer persegi perhari”.

Fakta ini merupakan tamparan yang memalukan sekaligus menunjukan

kebodohan dan rendahnya kepedulian kita terhadap kelestarian

lingkungan alam. Menurut Hapsoro aktivis Green Peace Asia Tenggara

mengungkapkan bahwa Indonensia menghancurkan hutan seluas 300

lapangan sepak bola setiap jamnya. Sebagai ilustrasi kebodohan

Indonesia, nilai ekspor kayu ke Cina merupakan yang terbesar saat ini,

dan Cina terus melindungi hutannya. Kalau laju kehancuran hutan

Indonesia 2 persen pertahun, hutan di Cina setiap tahun malah

bertambah 2,2 persen.

Source: “Indonesia Masuk Rekor Dunia”. Kompas, Jumat, 4 Mei 2007 h. 12

107

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 1

Nama Kelompok 1. 3. 5.

2. 4. 6.

Kelas/ Semester :

Materi :

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri

umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan

Tujuan : Melalui diskusi klompok, peserta didik dapat membuat tabel

perbedaan ciri-ciri tumbuhan lumut, paku dan biji dan membuat charta

perkembangbiakan dan siklus hidup tumbuhan lumut, tumbuhan paku

dan tumbuhan biji.

Alat dan Bahan :

1. Tumbuhan lumut

2. Tumbuhan paku

3. Tumbuhan Gymnospermae

4. Tumbuhan Angiospermae

Cara kerja :

1. Amati dan gambar tumbuhan yang telah dibawa!

2. Lengkapi tabel dibawah ini!

Hasil Pengamatan

1. Gambar

Tumbuhan lumut Tumbuhan paku Tumbuhan

Gymnospermae

Tumbuhan

Angiospermae

Lampiran 4: Lembar Kerja Peserta Didik Kelas Kontrol

108

2. Tabel pengamatan

No Ciri-ciri Tumbuhan

lumut

Tumbuhan

paku

Tumbuhan

monokotil

Tumbuhan

dikotil

1 Habitat

2 Struktur tubuh

3 Alat reproduksi

4 Seksual/aseksual

5 Generasi

dominan pada

fase reproduksi

109

3. Siklus hidup

1) Lengkapilah Daur hidup atau metagenesis lumut di bawah ini, kemudian dari skema

berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

protonema

Gametofit(2n)

………………

… …………

………………

..

Ovum(n)

.......................

Spora (n)

meiosis

mitosis

Spermatozoid(n)

Sporogonium (2n)

SPORA

110

2) Lengkapilah Daur hidup tumbuhan Paku atau metagenesis paku di bawah ini,

kemudian dari skema berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

protalium

Gametofit(2n)

………………

…………

………………

..

Ovum(n)

.......................

Spora (n)

meiosis

mitosis

Spermatozoid(n)

Tumbuhan paku (2n)

…………

SPORA

111

3) Lengkapilah Daur hidup tumbuhan Gymnospermae di bawah ini, kemudian dari skema

berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Tumbuhan Gymnospermae

Strobilus jantan Strobilus betina

………………. Megasporangium

Sel induk mikrospora

Sel induk megasporangiu

m

Mikrospora ……………….

Gametofit betina Gametofit jantan

……………….

………………. ……………….

……………….

Embrio

……………….

Tumbuhan Gymnospermae

112

1) Lengkapilah Daur hidup tumbuhan Angiospermae di bawah ini, kemudian dari skema

berilah penjelasannya!

Penjelasan :

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................

Tumbuhan Angiospermae

Tumbuhan Angiospermae

Benang sari ………..

………………. Megasporangia

Sel induk Mikrospora

Sel induk Megaspora

Mikrospora …………..

Serbuk sari

………………. ……………….

………………. ………………. Sel telur ……………….

Zigot (2n)

Endosperma (3n)

……………….

……………….

Tumbuhan Angiospermae

113

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 2

Nama Kelompok 1. 3. 5.

2. 4. 6.

Kelas/ Semester :

Materi :

Kompetensi Dasar :

Tujuan : Melalui pengamatan secara berkelompok, peserta didik dapat

membuat diagram klasfikasi tumbuhan lumut, tumbuhan paku dan

tumbuhan.

Cara kerja :

1. Pelajari klasifikasi tumbuhan lumut, Paku dan biji

2. Lengkapi tabel dibawah ini!

114

Plantae

(Tumbuhan)

Atracheophyt

a

(tumbuhan

tak

berpembuluh)

Tracheophyta

(tumbuhan

berpembuluh)

………………

….

Hepaticopsida

…………………

…………………

……

………………

….

Psilophytinae

……………

………

……………

………

Filicinae

/Pteropsida

………………

….

Gymnosperma

e

Cycadinae

……………

………

Gnetinae

……………

…..

………………

…..

……………

…..

……………

……..

Psilotum

nudum

……………

………

……………

………

……………

……… Cycas

rumphii

……………

………

……………

………

Ginkgo

biloba

……………

………

……………

………

Marchantia

polymorpha

Folioceros

……………

………

115

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pertemuan 3

Nama Kelompok 1. 3. 5.

2. 4. 6.

Kelas/ Semester :

Materi :

Kompetensi Dasar : Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri

umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan

Tujuan Pembelajaran : Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menemukan peranan

berbagai jenis Plantae tertentu yang ada di lingkungannya terhadap

ekonomi dan lingkungan dengan tepat

Alokasi Waktu : 60 menit

Cara kerja :

1. Jawab pertanyaan di bawah ini!

Hasil Pengamatan

1. Peranan tumbuhan bagi manusia

Jenis

Tumbuhan

Spesies Tumbuhan Peranan

Lumut

Tumbuhan

Paku

Gymnospermae

Angiospermae

116

2. Jelaskan peran penting tumbuhan bagi Ekosistem!

3. Diskusikan dengan teman-temanmu! jelaskan apa yang terjadi jika keanekaragaman

tumbuhan di bumi menurun?

4. Menurut kalian apa upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan tumbuhan

yang ada disekitar kita?

117

Bacalah Artikel dibawah ini dengan seksama

Sungguh ironis…. Indonesia masuk rekor dunia (Guiness World Record) tercatat sebagai

negara penghancur hutan tercepat di dunia. Sertifikat Guiness

mencantumkan kalimat “dari 44 negara yang secara kolektif memiliki 90

persen hutan di dunia, negara yang meraih tingkat laju penghancuran

hutan tercepat adalah Indonesia, dengan 1.871 juta hektar hutan

dihancurkan pertahun antara tahun 2000 hingga 2005, sebuah tingkat

kehancuran hutan sebesar 2 persen setiap tahun atau 51 kilometer

persegi perhari”.

Fakta ini merupakan tamparan yang memalukan sekaligus menunjukan

kebodohan dan rendahnya kepedulian kita terhadap kelestarian

lingkungan alam. Menurut Hapsoro aktivis Green Peace Asia Tenggara

mengungkapkan bahwa Indonensia menghancurkan hutan seluas 300

lapangan sepak bola setiap jamnya. Sebagai ilustrasi kebodohan

Indonesia, nilai ekspor kayu ke Cina merupakan yang terbesar saat ini,

dan Cina terus melindungi hutannya. Kalau laju kehancuran hutan

Indonesia 2 persen pertahun, hutan di Cina setiap tahun malah

bertambah 2,2 persen.

Source: “Indonesia Masuk Rekor Dunia”. Kompas, Jumat, 4 Mei 2007 h. 12

118

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Peserita didik dan Guru Kelas eksperimen

119

120

121

122

123

124

125

126

127

128

129

130

131

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik dan Guru Kelas Kontrol

132

133

134

135

136

137

138

139

140

141

Lampiran 7 Kisi-kisi Angket Sikap Peduli Lingkungan

Variabel Aspek

Sikap

Dimensi / Aspek yang

diukur

No Butir Soal Jumlah

Positif Negatif

Sikap

Peduli

Lingkungan

Kognisi Pengetahuan mengenai

keterkaitan ilmu

biologi dengan ayat Al

Qur’an

1, 2 3, 4 4

Afeksi Sikap dan Minat

peserta didik terhadap

pembelajaran biologi

berbasis Imtaq

6, 7,

9, 10,

12

5, 8, 11 8

Konasi Kesadaran dan rasa

syukur atas peran

tumbuhan di

lingkungan

15,

17,

18, 19

13, 14,

16, 20

8

Jumlah 11 9 20

142

Lampiran 8 Kisi-kisi Instrumen Tes

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Jenjang Sekolah : MAN Negeri kelas X

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Plantae

Jumlah Soal : 12 Soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar

3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan

peranannya dalam kehidupan

4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta

peranannya dalam kehidupan

143

No Indikator Analisis Kognitif

Jumlah C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 3.8.1 Mengidentifikasi ciri-

ciri umum plantae. 1 2 3 3

2

3.8.2 Membedakan

tumbuhan lumut, paku

dan biji berdasarkan

ciri-cirinya

4 6 10 3

3

3.8.3 Mengklasifikasi pada

tumbuhan lumut,

tumbuhan paku dan

tumbuhan biji.

5 8 2

4

3.8.4 Menjelaskan cara-cara

perkembangbiakan

tumbuhan lumut, paku

dan biji.

7 9 2

5

3.8.5 Menemukan peranan

berbagai jenis Plantae

tertentu yang ada di

lingkungannya

terhadap ekonomi dan

lingkungan.

11 12 2

Jumlah 2 2 2 2 2 2 12

144

Lampiran 9 Penskoran Instrumen Angket Sikap Peduli Lingkungan

Aspek

Sikap

Dimensi /

Aspek Sikap

yang diukur

Indikator Butir Instrumen Pedoman

penilaian

No

Butir

Kognitif Pengetahuan

mengenai

keterkaitan

ilmu biologi

dengan ayat

Al Qur’an

Meyakini alam semesta ciptaan

Allah SWT (16)

Jika saya mengamati alam semesta,

dalam hati saya mengakui dan yakin

semua itu adalah kebesaran Allah SWT.

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

1

Mengetahui keterkaitan ilmu

biologi dengan alqur’an (17)

Saya mengetahui dan meyakini banyak

terdapat ayat Al qur’an yang berkaitan

dengan lingkungan

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

2

Menyadari bahwa ilmu biologi

memiliki hubungan dengan ilmu

agama(6)

Menurut saya biologi tidak ada

hubungannya dengan agama

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

3

Mengetahui adanya ayat Alqur’an

dan hadis tentang menjaga

lingkungan (18)

Saya tidak mengetahui sebelumnya

bahwa terdapat ayat dan hadis tentang

menjaga lingkungan

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

4

Afektif Sikap dan

Minat siswa

terhadap

Minat siswa terhadap materi

pelajaran biologi (2)

Saya kadang-kadang kurang paham apa

yang akan saya pelajari dalam biologi

karena guru jarang menyampaikan

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

5

145

pembelajaran

biologi

berbasis

Imtaq

kompetensi (tujuan) pembelajaran

sebelum pelajaran dimulai

Minat siswa dalam belajar biologi

integrase islam(1)

Saya lebih memahami pelajaran biologi

karena guru selalu menghubungkan

biologi dengan peristiwa kehidupan

sehari-hari

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

6

Menyadari bahwa kegiatan berdoa

sebelum belajar merupakan

bentuk sikap taqwa (9)

Guru biologi selalu mengucapkan salam

ketika membuka dan menutup pelajaran,

saya sadar bahwa salam adalah doa dan

menjawab salam dengan baik adalah

kewajiban

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

7

Ketertarikan siswa terhadap

model pembelajran biologi(4)

Saya merasa bosan mengikuti pelajaran

biologi karena guru hanya mengajar

dengan ceramah

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

8

Ketertarikan siswa terhadap

mempelajari biologi dengan

kaitan ayat Alqur’an(5)

Saya senang belajar biologi karena guru

biologi saya sering menyampaikan ayat-

ayat Al-Qur’an yang berhubungan

dengan biologi atau sekedar untuk

menasehati kami

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

9

Motivasi belajar biologi siswa (3) Saya selalu termotivasi belajar biologi

dari semangat dan perhatian yang

diberikan guru

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

10

146

Ketertarikan siswa dalam

mempelajari ilmu tumuhan (13)

Saya tidak tertarik mempelajari

pengetahuan tentang tumbuhan.

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

11

Motivasi unuk merubah sikap

menjadi lbih baik setelah belajar

materi biologi (8)

Pembelajaran biologi dapat merubah dan

memotivasi perilaku saya menjadi

muslim yang baik dan menggugah saya

untuk lebih dekat dengan Allah SWT.

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

12

Konatif Kesadaran

dan rasa

syukur atas

peran

tumbuhan di

lingkungan

Menyadari kekuasaan Allah

SWT(7)

Pembelajaran biologi di kelas tidak

pernah membuat kami merasa bahwa apa

yang kami pelajari dalam biologi adalah

bentuk kekuasaan dan kebesaran Allah

SWT.

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

13

Menyadari sikap taqwa(12) Saya merasa kadang-kadang kurang

menjaga amanah dan jujur meskipun guru

sering menanamkan dalam diri siswa

untuk selalu menjaga amanah dan jujur

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

14

Meyakini segala macam

tumbuhan adalah kuasa Allah

SWT (27)

Saya meyakini bahwa segala jenis

tumbuhan yang ada di muka bumi ini

merupakan ciptaan Allah SWT.

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

15

Meyakini bahwa menebang pohon

sangat mengganggu

keseimbangan ekosistem (30)

Menurut saya, kegiatan menebang pohon

tidak mengganggu keseimbangan

lingkungan.

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

16

147

Sikap berusaha menjadi pribadi

yang baik (11)

Saya berusaha menjadi pribadi yang

berakhlak mulia karena hal itu yang

selalu dinasehatkan dan diteladankan

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

17

oleh guru biologi.

Berpenampilan sesuai syariat

sebagai bentuk taqwa (15)

Saya selalu berpenampilan sesuai syariat

Islam karena itu memang kewajiban dan

hal itu yang selalu dicontohkan guru

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

18

Memisahkan sampah organic dan

nonorganic (20)

Saya selalu memisahkan sampah organic

dan anorganik

SS : 4 TS : 2

S : 3 STS: 1

19

Takut untuk membuang sampah

sembarangan (19)

Saya tidak selalu membuang sampah

pada tempatnya karna takut berdosa

SS : 1 TS : 3

S : 2 STS: 4

20

Daftar Pustaka:

Dewi, Nastitisari. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Mind Mapping dalam Meningkatkan Kemampuan

Berpikir Kompleks dan Sikap Peduli Siswa Terhadap Lingkungan pada Tema Pemanasan Global. Jurnal Universitas Pendidikan

Indonesia. repository.upi.edu/19066/1/T_IPA_1308068_Title.pdf. Diakses pada tanggal 20 Desember 2018

Badan Pusat Statistik. Indikator Peduli Lingkungan Hidup 2014. Katalog BPS: 3305007 Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional. 2014.

https://www.bps.go.id/publication/2015/12/23/2cdc2ef08c706d6f205c69fc/indikator-perilaku-peduli-lingkungan-hidup-

2014.html. Diakses pada tanggal 13 Desember 2018.

148

Lampiran 10 Penskoran Instrumen Tes

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Jenjang Sekolah : MAN Negeri kelas X

Mata Pelajaran : Biologi

Materi : Plantae

Jumlah Soal : 12 Soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar

3.8 Mengelompokkan tumbuhan ke dalam divisio berdasarkan ciri-ciri umum, serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan

4.8 Menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik dan filogenetik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan

149

Kisi-kisi Instrumen Soal

Konsep : Dunia Tumbuhan (Plantae)

No Indikator

Pembelajaran

Indikator Soal Analisis

Kognitif

Butiran Soal Jawaban Skor

1 3.8.1 Mengidentifikasi

ciri-ciri umum

plantae.

Menyebutkan

ciri-ciri umum

plantae

C1 1. Di bawah ini yang termasuk ciri-ciri

plantae yaitu ...

a. memiliki hifa

b. multiseluler eukariot

c. mempunyai sentriol

d. tidak memiliki klorofil

e. selnya bersifat elastis

B 8,5

2 Mengelompokan

ciri-ciri

tumbuhan

monokotil

C3 2. Perhatikan ciri tumbuhan berikut!

1) akar tunggang tulang, daun menjari

2) tidak berbunga, terdapat berkas

pengangkut

3) akar serabut, tulang daun sejajar

4) mempunyai spora pada daun

5) tidak dapat dibedakan antara

batang, daun, dan akar

Berdasarkan ciri di atas, yang

termasuk tumbuhan monokotil

yaitu….

E 8,5

150

a. 1

b. 4

c. 2

d. 5

e. 3

3 Menyebutkan

ciri-ciri

kelompok

tumbuhan

dikotil

C6 3. Perhatikan ciri tumbuhan di bawah

ini!

1) Memiliki bagian bunga dengan

kelipatan 3

2) Berkambium

3) Tulang daun menyirip dan menjari

4) Berakar tunggang

5) Kotiledon 1

Ciri-ciri kelompok tumbuhan dikotil

yaitu nomor...

a. 3-4-5

b. 1-2-3

c. 2-3-4

d. 1-3-5

e. 2-3-5

C 8,5

4 3.8.2 Membedakan

tumbuhan lumut,

Menyebutkan

ciri-ciri

C2 4. Kingdom plantae terdiri dari

Pteridophyta, Spermatophyta, dan

E 8,5

151

paku dan biji

berdasarkan ciri-

cirinya

Bryophyta yang

membedakan

dengan

Pterodophyta

Bryophyta. Ciri-ciri Bryophyta yang

membedakan dengan Pteridophyta

yaitu ...

a. memiliki daun fertil dan daun steril

yang berfungsi untuk membentuk

spora

b. mengalami pergiliran keturunan,

sporanya lebih dari dua macam

c. batang, akar, dan daun jelas,

mempunyai kumpulan sporangium

d. berkembang biak dengan spora,

fase sporofit lebih dominan

e. gametofit umurnya lebih panjang

dari sporofit, belum memiliki

pembuluh angkut

5 Menyebutkan

perbedaan

tumbuhan lumut

dan paku dilihat

dari jaringan

pengangkutnya

C2 5. Perbedaan tumbuhan lumut dan paku

dilihat dari jaringan pengangkutnya,

yaitu...

a. paku dan lumut memiliki jaringan

pengangkut

b. lumut memiliki jaringan

pengangkut sedangkan paku tidak

E 8,5

152

c. pengangkutan nutrisi pada pada

lumut dilakukan oleh xilem

sedangkan paku dilakukan oleh rizoid

d. paku dan lumut tidak memiliki

jaringan pengangkut

e. tidak ada yang benar

6 Menganalisis

jenis tumbuhan

yang memiliki

berkas

pembuluh pada

sayatan

batangnya dan

spora-spora

pada bagian

daunnya

C4 6. Ketika Budi mengamati tumbuhan,

dia menemukan adanya berkas

pembuluh pada sayatan batangnya,

dan dia menemukan spora-spora di

bagian daunnya. Tumbuhan tersebut

yaitu tumbuhan….

a. berbunga

b. paku

c. berbiji terbuka

d. lumut

e. berbiji tertutup

A 8,5

7 Mengelompokan

tanaman lumut,

ganggang hijau,

melinjo, suplir,

C4 7. Dalam pengklasifikasiannya, tanaman

lumut, ganggang hijau, melinjo,

suplir, dan rambutan, masuk dalam

Kingdom Plantae dengan ciri-ciri

B 8,5

153

dan rambutan

masuk dalam

kingdom plantae

khusus, yaitu...

a. multiseluler, eukariotik, dan

heterotrof

b. multiseluler, eukariotik, dan

fotoautotrof

c. multiseluler, prokariotik, dan

autotrof

d. uniseluler, eukariotik, dan bisa

melakukan fotosintesis

e. uniseluler, prokariotik, dan bisa

melakukan fotosintesis

8 3.8.3 mengklasifikasi

tumbuhan lumut,

tumbuhan paku

dan tumbuhan biji

Mengelompkan

jenis tumbuhan

yang termasuk

gymnospermae

C3 8. Di bawah ini yang merupakan contoh

tumbuhan gymnospermae yaitu...

a. pakis haji, pinus, mangga

b. padi, pisang, tomat

c. pisang, aren, palem

d. bambu, kelapa, rumput gajah

e. pinus, pakis haji, melinjo/tangkil

E 8,5

9 3.8.4 menjelaskan cara-

cara

perkembangbiakan

Menganalisis

fase tumbuhan

lumut yang

tumbuh di

C5 9. Apabila kita mengamati di dinding

yang lembap mungkin akan dilihat

adanya hamparan tanaman lumut.

Tumbuhan lumut yang terlihat

C 8,5

154

tumbuhan lumut,

paku dan biji

dinding yang

lembap

tersebut berada pada fase...

a. gametofit dengan kemungkinan

sporofit menempel pada gametofit

b. sporofit karena menghasilkan spora

c. spermatofit karena menghasilkan

biji

d. gametofit karena menghasilkan

gamet

e. ada yang gametofit dan ada pula

sporofit

10 Menyebutkan

nama alat

kelamin jantan

dan betina dari

gambar yang

disediakan

C5 10. Perhatikan gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut,

alat kelamin jantan dan betina

yaitu nomor ...

a. 2 dan 6

C 8,5

155

b. 1 dan 2

c. 3 dan 5

d. 2 dan 4

e. 5 dan 6

11 3.8.5 menemukan

peranan berbagai

jenis Plantae

tertentu yang ada

di lungkungannya

terhadap ekonomi

dan lingkungan

Menyebutkan

manfaat

indusium dalam

tumbuhan paku

C1 11. kegunaan indusium dalam

tumbuhan paku yaitu ...

a. sebagai pelindung dari siar

ultraviolet

b. untuk melindungi sorus muda

c. sebagai kotak spora

d. untuk mengangkut air dan

garam mineral

e. untuk fotosintensis

B 8,5

12 Menganalisis

jenis tumbuhan

dan manfaatnya

C6 12. Perhatikan tabel berikut!

No tumbuhan manfaat

1 Buah mengkudu Obat

2 Bunga kol Kosmetik

3 Batang bambu Bahan

makanan

4 Daun bayam obat

Pasangan tumbuhan dan manfaatnya

dalam tabel berikut yang tepat adalah…

A 8,5

156

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. benar semua

Daftar Pustaka :

Irnaningtyas. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga. 2013

157

Lampiran 11 Rekapitulasi Validitas Instrumen Angket

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 90.85

Simpang Baku= 6.08

KorelasiXY= 0.53

Reliabilitas Tes= 0.69

Nama berkas: D:\PERKULIAHAN TADRIS BIOLOGI\SEMESTER 9\SKRIPSI 2018\REVISI

4\INSTRUMEN\ANGKET\VALIDASI ANGKET.AUR

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 12 aurel 51 50 101

2 23 rafi 49 51 100

3 24 dafi 53 46 99

4 25 amirul 51 47 98

5 6 alif 52 45 97

6 32 dheyla 45 52 97

7 35 farhadia 48 49 97

8 21 marsya 47 49 96

9 31 priska 47 49 96

10 2 musdalifah 46 49 95

11 13 mutia 47 48 95

12 29 salma 48 47 95

13 3 puan 45 49 94

14 5 ardika 47 47 94

15 14 satria 49 45 94

16 34 yusuf 47 47 94

17 4 rafif 46 47 93

18 8 haikal 48 45 93

19 33 ferrel 46 47 93

20 7 ferlin 47 45 92

21 9 dhiya 50 42 92

22 15 salsabila 44 48 92

23 20 putri 49 43 92

24 30 sultan 46 45 91

25 18 tarisa 47 43 90

26 40 eka 44 45 89

27 17 hamesha 46 41 87

28 19 adiyanti 43 44 87

29 26 hosmo 43 44 87

30 28 syania 43 44 87

31 10 islamy 41 45 86

32 39 ayu 43 43 86

33 37 budi 43 42 85

158

34 38 dimas 43 42 85

35 16 afni 42 42 84

36 11 nabil 44 39 83

37 22 gita 40 42 82

38 27 bobby 42 40 82

39 36 faras 42 39 81

40 1 aderina 38 35 73

REKAP ANALISIS BUTIR

=====================

Rata2= 90.85

Simpang Baku= 6.08

KorelasiXY= 0.53

Reliabilitas Tes= 0.69

Butir Soal= 30

Jumlah Subyek= 40

Nama berkas: D:\PERKULIAHAN TADRIS BIOLOGI\SEMESTER 9\SKRIPSI 2018\REVISI

4\INSTRUMEN\ANGKET\VALIDASI ANGKET.AUR

No No Btr Asli T DP(%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi

1 1 1.73 11.36 Mudah 0.213 -

2 2 -... -2... Sedang -0.227 -

3 3 1.08 4.55 Mudah 0.118 -

4 4 -... -4.55 Mudah -0.172 -

5 5 1.68 13.64 Sedang 0.410 Signifikan

6 6 2.76 29.55 Sedang 0.522 Sangat Signifikan

7 7 2.12 18.18 Mudah 0.418 Signifikan

8 8 2.04 15.91 Mudah 0.472 Sangat Signifikan

9 9 1.96 15.91 Mudah 0.329 -

10 10 3.76 27.27 Mudah 0.616 Sangat Signifikan

11 11 1.34 6.82 Mudah 0.198 -

12 12 0.00 0.00 Sedang 0.056 -

13 13 1.51 9.09 Sangat Mudah 0.435 Signifikan

14 14 3.44 18.18 Mudah 0.607 Sangat Signifikan

15 15 3.00 27.27 Sedang 0.570 Sangat Signifikan

16 16 3.63 22.73 Sangat Mudah 0.464 Sangat Signifikan

17 17 4.99 29.55 Mudah 0.649 Sangat Signifikan

18 18 3.13 22.73 Mudah 0.558 Sangat Signifikan

19 19 -... -2... Sedang -0.419 -

20 20 2.01 11.36 Sedang 0.289 -

21 21 5.37 27.27 Sedang 0.468 Sangat Signifikan

22 22 1.72 15.91 Sedang 0.421 Signifikan

23 23 -... -9.09 Sedang -0.186 -

24 24 1.51 9.09 Mudah 0.192 -

159

25 25 2.96 15.91 Sangat Mudah 0.482 Sangat Signifikan

26 26 2.28 15.91 Sangat Mudah 0.376 Signifikan

27 27 2.39 9.09 Sangat Mudah 0.383 Signifikan

28 28 1.28 11.36 Mudah 0.246 -

29 29 2.28 11.36 Sangat Mudah 0.429 Signifikan

30 30 2.50 11.36 Sangat Mudah 0.370 Signifikan

160

Lampiran 12 Rekapitulasi Validitas Instrumen Tes

RELIABILITAS TES

================

Rata2= 6.95

Simpang Baku= 2.51

KorelasiXY= 0.30

Reliabilitas Tes= 0.47

Nama berkas: D:\PERKULIAHAN TADRIS BIOLOGI\SEMESTER 9\SKRIPSI 2018\REVISI

4\VALIDASI ALHIDAYAH 2.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total

1 1 Fitria Tania 6 4 10

2 2 Nur Aidah 6 4 10

3 3 Nanda cholifah 6 4 10

4 4 Nely Adawiyah 6 4 10

5 5 Yasmin Farhanah 8 4 12

6 6 Wulan Apriliani 8 4 12

7 7 Siti Nurmarwah 4 4 8

8 8 Nanda Dwi 5 4 9

9 9 Auliya Qotrun... 4 4 8

10 10 Syifa Nurkhas... 4 4 8

11 11 Nur Azizah 4 4 8

12 12 Nayla 4 4 8

13 13 sekila Sulaimah 5 2 7

14 14 Naadhiyatul K... 4 3 7

15 15 Nur fadhilah 5 3 8

16 16 Susilawati 4 4 8

17 17 Shinta Amalia 5 1 6

18 18 Thia Rahmawati 6 2 8

19 19 Maulida Atqia 5 3 8

20 20 M. Zacky Fuadi 2 4 6

21 21 hilman 3 1 4

22 22 khotam 3 1 4

23 23 M. alhadiid Arsy 5 4 9

24 24 Tubagus Muhammad 3 4 7

25 25 Faiz Abazi 1 1 2

26 26 Abdul Fihar 0 2 2

27 27 ilham nur 3 0 3

28 28 farhan 2 0 2

29 29 hamba 3 5 8

30 30 marsel setiawan 4 5 9

31 31 ahmad muzakki 3 1 4

32 32 nurfaizi 2 4 6

33 33 ahmad khoirul 3 1 4

34 34 Fdhly 3 4 7

161

35 35 Ma'rifatul Akbar 2 3 5

36 36 wisnu 4 1 5

37 37 akbar Arpansyah 3 3 6

38 38 nur aarofah 6 2 8

39 39 selli sakinah 4 1 5

40 40 khoirunnisa 4 3 7

41 41 putri nururro... 3 4 7

DAYA PEMBEDA

============

Jumlah Subyek= 41

Klp atas/bawah(n)= 11

Butir Soal= 25

Nama berkas: D:\PERKULIAHAN TADRIS BIOLOGI\SEMESTER 9\SKRIPSI 2018\REVISI

4\VALIDASI ALHIDAYAH 2.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 11 3 8 72.73

2 2 0 0 0 0.00

3 3 2 2 0 0.00

4 4 11 0 11 100.00

5 5 9 5 4 36.36

6 6 9 1 8 72.73

7 7 9 2 7 63.64

8 8 0 0 0 0.00

9 9 6 0 6 54.55

10 10 1 1 0 0.00

11 11 3 1 2 18.18

12 12 0 0 0 0.00

13 13 0 2 -2 -18.18

14 14 11 2 9 81.82

162

15 15 1 4 -3 -27.27

16 16 1 2 -1 -9.09

17 17 0 1 -1 -9.09

18 18 11 3 8 72.73

19 19 2 1 1 9.09

20 20 1 1 0 0.00

21 21 1 0 1 9.09

22 22 0 0 0 0.00

23 23 7 2 5 45.45

24 24 0 2 -2 -18.18

25 25 11 5 6 54.55

TINGKAT KESUKARAN

=================

Jumlah Subyek= 41

Butir Soal= 25

Nama berkas: D:\PERKULIAHAN TADRIS BIOLOGI\SEMESTER 9\SKRIPSI 2018\REVISI

4\VALIDASI ALHIDAYAH 2.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran

1 1 27 65.85 Sedang

2 2 2 4.88 Sangat Sukar

3 3 5 12.20 Sangat Sukar

4 4 28 68.29 Sedang

5 5 23 56.10 Sedang

6 6 24 58.54 Sedang

7 7 19 46.34 Sedang

8 8 0 0.00 Sangat Sukar

163

9 9 13 31.71 Sedang

10 10 2 4.88 Sangat Sukar

11 11 8 19.51 Sukar

12 12 0 0.00 Sangat Sukar

13 13 2 4.88 Sangat Sukar

14 14 24 58.54 Sedang

15 15 11 26.83 Sukar

16 16 8 19.51 Sukar

17 17 1 2.44 Sangat Sukar

18 18 24 58.54 Sedang

19 19 5 12.20 Sangat Sukar

20 20 4 9.76 Sangat Sukar

21 21 1 2.44 Sangat Sukar

22 22 0 0.00 Sangat Sukar

23 23 19 46.34 Sedang

24 24 4 9.76 Sangat Sukar

25 25 31 75.61 Mudah

KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL

=================================

Jumlah Subyek= 41

Butir Soal= 25

Nama berkas: D:\PERKULIAHAN TADRIS BIOLOGI\SEMESTER 9\SKRIPSI 2018\REVISI

4\VALIDASI ALHIDAYAH 2.ANA

No Butir Baru No Butir Asli Korelasi Signifikansi

1 1 0.650 Sangat Signifikan

2 2 -0.041 -

164

3 3 0.037 -

4 4 0.811 Sangat Signifikan

5 5 0.221 -

6 6 0.623 Sangat Signifikan

7 7 0.551 Sangat Signifikan

8 8 NAN NAN

9 9 0.521 Sangat Signifikan

10 10 -0.133 -

11 11 0.208 -

12 12 NAN NAN

13 13 -0.224 -

14 14 0.583 Sangat Signifikan

15 15 -0.121 -

16 16 -0.065 -

17 17 -0.252 -

18 18 0.523 Sangat Signifikan

19 19 0.248 -

20 20 0.006 -

21 21 0.131 -

22 22 NAN NAN

23 23 0.354 -

24 24 -0.292 -

25 25 0.539 Sangat Signifikan

165

Lampiran 13 Instrumen Angket Sikap Peduli Lingkungan

Angket penelitian

Saya mengharapkan para siswa untuk mengisi angket penelitian ini dengan lengkap, objektif dan

jujur, untuk kepentingan penelitian. Identitas siswa pengisi angket penelitian iniakan

dirahasiakan ketika pelaporan hasil penelitian.

Nama Siswa : …………….

Kelas : ………………

Guru Biologi :

Petunjuk pengisian:

Petunjuk pengisian:

1. Tulislah identitas anda pada tempat yang tersedia

2. Bacalah baik-baik seluruh item dan seluruh alternatif jawaban yang tersedia

3. Pilihlah alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dan berilah tanda (v) pada

kolom yang tersedia

4. Saya mohon seluruh item terisi seluruhnya

5. Jawaban dijamin kerahasiaannya dan tidak akan mempengaruhi nilai

6. Lembar angket mohon dikembalikan dan selamat mengerjakan

Keterangan:

STS= sangat tidak setuju

TS = Tidak setuju

S = setuju

SS = sangat setuju

No Pernyataan Skor

STS TS S SS

1. Jika saya mengamati alam semesta, dalam hati saya

mengakui dan yakin semua itu adalah kebesaran Allah SWT.

2. Saya mengetahui dan meyakini banyak terdapat ayat Al

qur’an yang berkaitan dengan lingkungan

3. Menurut saya biologi tidak ada hubungannya dengan agama

4. Saya tidak mengetahui sebelumnya bahwa terdapat ayat dan

hadis tentang menjaga lingkungan

5. Saya kadang-kadang kurang paham apa yang akan saya

pelajari dalam biologi karena guru jarang menyampaikan

kompetensi (tujuan) pembelajaran sebelum pelajaran

dimulai

6. Saya lebih memahami pelajaran biologi karena guru selalu

menghubungkan biologi dengan peristiwa kehidupan sehari-

hari

No Pernyataan Skor

STS TS S SS

166

7. Guru biologi selalu mengucapkan salam ketika membuka

dan menutup pelajaran, saya sadar bahwa salam adalah doa

dan menjawab salam dengan baik adalah kewajiban

8. Saya merasa bosan mengikuti pelajaran biologi karena guru

hanya mengajar dengan ceramah

9. Saya senang belajar biologi karena guru biologi saya sering

menyampaikan ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan

dengan biologi atau sekedar untuk menasehati kami

10. Saya selalu termotivasi belajar biologi dari semangat dan

perhatian yang diberikan guru

11. Saya tidak tertarik mempelajari pengetahuan tentang

tumbuhan

12. Pembelajaran biologi dapat merubah dan memotivasi

perilaku saya menjadi muslim yang baik dan menggugah

saya untuk lebih dekat dengan Allah SWT.

13. Pembelajaran biologi di kelas tidak pernah membuat kami

merasa bahwa apa yang kami pelajari dalam biologi adalah

bentuk kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.

14. Saya merasa kadang-kadang kurang menjaga amanah dan

jujur meskipun guru sering menanamkan dalam diri siswa

untuk selalu menjaga amanah dan jujur

15. Saya meyakini bahwa segala jenis tumbuhan yang ada di

muka bumi ini merupakan ciptaan Allah SWT.

16. Menurut saya, kegiatan menebang pohon tidak mengganggu

keseimbangan lingkungan.

17. Saya berusaha menjadi pribadi yang berakhlak mulia karena

hal itu yang selalu dinasehatkan dan diteladankan oleh guru

biologi

18. Saya selalu berpenampilan sesuai syariat Islam karena itu

memang kewajiban dan hal itu yang selalu dicontohkan guru

19. Saya selalu memisahkan sampah organic dan anorganik

20. Saya tidak pernah membuang sampah sembarangan karna

takut berdosa

Catatan:

167

Lampiran 14 Instrumen Tes

1. Di bawah ini yang termasuk ciri-ciri plantae yaitu ..

a. memiliki hifa

b. multiseluler eukariot

c. mempunyai sentriol

d. tidak memiliki klorofil

e. selnya bersifat elastis

2. Perhatikan ciri tumbuhan berikut!

1) akar tunggang tulang, daun menjari

2) tidak berbunga, terdapat berkas pengangkut

3) akar serabut, tulang daun sejajar

4) mempunyai spora pada daun

5) tidak dapat dibedakan antara batang, daun, dan akar

Berdasarkan ciri di atas, yang termasuk tumbuhan monokotil yaitu….

a. 1

b. 4

c. 2

d. 5

e. 3

3. Perhatikan ciri tumbuhan di bawah ini!

1) Memiliki bagian bunga dengan kelipatan 3

2) Berkambium

3) Tulang daun menyirip dan menjari

4) Berakar tunggang

5) Kotiledon 1

Ciri-ciri kelompok tumbuhan dikotil yaitu nomor...

a. 3-4-5

b. 1-2-3

168

c. 2-3-4

d. 1-3-5

e. 2-3-5

4. Kingdom plantae terdiri dari Pteridophyta, Spermatophyta, dan Bryophyta. Ciri-ciri Bryophyta

yang membedakan dengan Pteridophyta yaitu ...

a. memiliki daun fertil dan daun steril yang berfungsi untuk membentuk spora

b. mengalami pergiliran keturunan, sporanya lebih dari dua macam

c. batang, akar, dan daun jelas, mempunyai kumpulan sporangium

d. berkembang biak dengan spora, fase sporofit lebih dominan

e. gametofit umurnya lebih panjang dari sporofit, belum memiliki pembuluh angkut

5. Perbedaan tumbuhan lumut dan paku dilihat dari jaringan pengangkutnya, yaitu...

a. paku dan lumut memiliki jaringan pengangkut

b. lumut memiliki jaringan pengangkut sedangkan paku tidak

c. pengangkutan nutrisi pada pada lumut dilakukan oleh xilem sedangkan paku dilakukan

oleh rizoid

d. paku dan lumut tidak memiliki jaringan pengangkut

e. tidak ada yang benar

6. Ketika Budi mengamati tumbuhan, dia menemukan adanya berkas pembuluh pada sayatan

batangnya, dan dia menemukan spora-spora di bagian daunnya. Tumbuhan tersebut yaitu

tumbuhan…

a. Berbunga

b. Paku

c. berbiji terbuka

d. lumut

e. berbiji tertutup

7. Dalam pengklasifikasiannya, tanaman lumut, ganggang hijau, melinjo, suplir, dan rambutan,

masuk dalam Kingdom Plantae dengan ciri-ciri khusus, yaitu...

169

a. multiseluler, eukariotik, dan heterotroph

b. multiseluler, eukariotik, dan fotoautotrof

c. multiseluler, prokariotik, dan fotoautotroph

d. uniseluler, eukariotik, dan bisa melakukan fotosintesis

e. uniseluler, prokariotik, dan bisa melakukan fotosintesis

8. Di bawah ini yang merupakan contoh tumbuhan gymnospermae yaitu...

a. pakis haji, pinus, mangga

b. padi, pisang, tomat

c. pisang, aren, palem

d. bambu, kelapa, rumput gajah

e. pinus, pakis haji, melinjo/tangkil

9. Apabila kita mengamati di dinding yang lembap mungkin akan dilihat adanya hamparan

tanaman lumut. Tumbuhan lumut yang terlihat tersebut berada pada fase...

a. gametofit dengan kemungkinan sporofit menempel pada gametofit

b. sporofit karena menghasilkan spora

c. spermatofit karena menghasilkan biji

d. gametofit karena menghasilkan gamet

e. ada yang gametofit dan ada pula sporofit

10. Perhatikan gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, alat kelamin jantan dan betina yaitu nomor ...

a. 2 dan 6

b. 1 dan 2

c. 3 dan 5

170

d. 2 dan 4

e. 5 dan 6

11. kegunaan indusium dalam tumbuhan paku yaitu ...

a. sebagai pelindung dari siar ultraviolet

b. untuk melindungi sorus muda

c. sebagai kotak spora

d. untuk mengangkut air dan garam mineral

e. untuk fotosintensis

12. Perhatikan tabel berikut!

No tumbuhan manfaat

1 Buah mengkudu Obat

2 Bunga kol Kosmetik

3 Batang bambu Bahan

makanan

4 Daun bayam obat

Pasangan tumbuhan dan manfaatnya dalam tabel berikut yang tepat adalah…

a. 1

b. 2

c. 3

d. 4

e. benar semua

*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*~*

Terima Kasih

Semoga hari mu selalu menyenangkan

171

Lampiran 15 Based Line Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

1. Data hasil Belajar UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No

Absen

Kelas

Eksperimen Kontrol

1 63 47

2 50 30

3 33 73

4 63 83

5 47 67

6 67 63

7 47 63

8 50 53

9 47 47

10 37 57

11 43 53

12 60 43

13 67 33

14 73 70

15 33 57

16 53 50

17 73 60

18 67 73

19 73 50

20 77 60

21 37 60

22 33 50

23 57 67

24 50 57

25 43 30

26 43 53

27 57 40

28 63 17

29 37 43

30 63 53

31 63 27

32 63 47

33 60 50

34 55 60

Mean 54,32 52,53

172

2. Uji Normalitas Data Hasil Belajar UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelompok

Eksperimen Kontrol

Test Statistic 0,978 0,947

Std. Deviation 14,699 13,040

Mean 52,38 54,30

Sig. 0,716 0,106

α 0,05 0,05

Kesimpulan 0,716 > 0,05 0,106 > 0,05

Normal Normal

3. Uji Normalitas Data Hasil Belajar UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Kelas

Eksperimen Kontrol

Levene Statistic 0.976

df1 1

df2 63

Sig. 0,976

Α 0,05

Kesimpulan 0,976 > 0,05

Homogen

173

3. Uji Hipotesis Data Hasil Belajar UAS Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Data Hasil Uji t

T -0,560

Df 63

Mean Difference -1,928

Std. Error Difference 3,444

Sig. 0,578

Α 0.05

Kesimpulan 0,578 > 0,05

Tidak Berbeda

174

Lampiran 16 Hasil Sikap Peduli lingkungan Kelas Eksperimen dan Kelas kontrol

1. Angket Awal

No

Absen

Kelas

Eksperimen Kontrol

Skor (%) Skor (%)

1 63 79 65 81

2 60 75 61 76

3 65 81 57 71

4 73 91 68 85

5 58 73 63 79

6 67 84 72 90

7 67 84 61 76

8 60 75 59 74

9 55 69 55 69

10 65 81 57 71

11 65 81 59 74

12 60 75 60 75

13 52 65 58 73

14 72 90 64 80

15 62 78 65 81

16 56 70 61 76

17 53 66 65 81

18 54 68 62 78

19 58 73 57 71

20 55 69 68 85

21 60 75 57 71

22 62 78 61 76

23 59 74 64 80

24 58 73 65 81

25 59 74 64 80

26 59 74 63 79

27 59 74 62 78

28 61 76 57 71

29 60 75 58 73

30 57 71 57 71

31 70 88 57 71

32 67 84 59 74

33 61 76 59 74

34 52 65 64 80

Mean 61 76 61 76

175

2. Angket Akhir

No

Absen

Kelas

Eksperimen Kontrol

Skor (%) Skor (%)

1 70 88 65 81

2 63 79 60 75

3 68 85 62 78

4 68 85 61 76

5 66 83 63 79

6 59 74 65 81

7 72 90 54 68

8 69 86 55 69

9 74 93 68 85

10 59 74 64 80

11 70 88 59 74

12 62 78 60 75

13 67 84 62 78

14 65 81 64 80

15 71 89 63 79

16 69 86 65 81

17 58 73 65 81

18 67 84 64 80

19 71 89 60 75

20 64 80 66 83

21 63 79 67 84

22 62 78 63 79

23 59 74 62 78

24 62 78 58 73

25 58 73 56 70

26 59 74 57 71

27 62 78 66 83

28 65 81 71 89

29 70 88 58 73

30 69 86 66 83

31 64 80 67 84

32 64 80 60 75

33 70 88 62 78

34 62 78 63 79

Mean 65 82 62 78

176

Lampiran 17 Hasil Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

No

Absen

Kelas

Eksperimen Kontrol

1 72 65

2 65 55

3 55 72

4 65 61

5 73 70

6 70 60

7 77 53

8 70 61

9 61 70

10 85 70

11 61 61

12 73 61

13 75 70

14 72 53

15 96 70

16 75 53

17 70 61

18 85 61

19 53 53

20 70 50

21 77 65

22 65 61

23 65 65

24 75 70

25 70 53

26 61 68

27 70 61

28 77 70

29 50 61

30 53 65

31 70 61

32 61 45

33 77 61

34 70 61

Mean 69,53 61,68

177

Lampiran 18 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Data Hasil Sikap

Peduli Lingkungan

1. Deskripsi data

Descriptives

kelas Statistic Std. Error

skor

angket

mia 3

kotrol

Mean 62.29 .689

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 60.89

Upper

Bound 63.70

5% Trimmed Mean 62.32

Median 63.00

Variance 16.153

Std. Deviation 4.019

Minimum 54

Maximum 71

Range 17

Interquartile Range 5

Skewness -.336 .403

Kurtosis -.127 .788

mia 4 eks Mean 65.68 .849

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 63.95

Upper

Bound 67.40

5% Trimmed Mean 65.50

Median 66.00

Variance 24.529

Std. Deviation 4.953

Minimum 58

Maximum 77

Range 19

Interquartile Range 7

Skewness .272 .403

Kurtosis -.396 .788

178

2. Uji Normalitas

Tests of Normality

kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

skor angket mia 3 kotrol .118 34 .200* .967 34 .392

mia 4 eks .095 34 .200* .958 34 .214

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

3. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

nilai angket

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.101 1 66 .152

4. Uji Hipotesis

Group Statistics

kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

skor angket mia 3 kotrol 34 62.29 4.019 .689

mia 4 eks 34 65.68 4.953 .849

179

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

skor

angket

Equal

varianc

es

assum

ed

2.101 .152 -

3.092 66 .003 -3.382 1.094 -5.566 -1.198

Equal

varianc

es not

assum

ed

-

3.092

63.31

6 .003 -3.382 1.094 -5.568 -1.197

180

Lampiran 19 Uji Normalitas, Uji Homogenitas, dan Uji Hipotesis Data Hasil

Posttest

1. Deskripsi Data

Descriptives

kelas Statistic Std. Error

nilai postest mia 3 kontrol Mean 61.68 1.478

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 58.67

Upper Bound 64.68

5% Trimmed Mean 62.32

Median 63.00

Variance 74.286

Std. Deviation 8.619

Minimum 36

Maximum 72

Range 36

Interquartile Range 11

Skewness -1.010 .403

Kurtosis 1.325 .788

mia 4 eks Mean 69.53 2.159

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 65.14

Upper Bound 73.92

5% Trimmed Mean 70.06

Median 72.00

Variance 158.439

Std. Deviation 12.587

Minimum 36

Maximum 96

Range 60

Interquartile Range 9

Skewness -.696 .403

Kurtosis 1.877 .788

181

2. Uji Normalitas

Tests of Normality

kelas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

nilai postest mia 3 kontrol .296 34 .000 .841 34 .000

mia 4 eks .225 34 .000 .889 34 .002

a. Lilliefors Significance Correction

3. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

nilai posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.138 1 66 .148

4. Uji Hipotesis

Uji Non Parametrik Mann – Whitney U

Data Tidak berdistribusi Normal dan homogen

Test Statisticsa

nilai postest

Mann-Whitney U 315.000

Wilcoxon W 910.000

Z -3.382

Asymp. Sig. (2-tailed) .001

a. Grouping Variable: kelas

182

Lampiran 20 Lembar Uji Referensi

183

184

185

186

187

188

189

Lampiran 21 Dokumentasi Penelitian

190

Lampiran 22 Surat Izin Penelitian

191

Lampiran 23 Surat Selesai Penelitian

192

193