PPT SKRIPSI : ANALISIS JUMLAH WORKING POOR DAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN ATAS PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA...

27
ANALISIS JUMLAH PEKERJA MISKIN DAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN ATAS PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA PRODUKTIF DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh: ADI HARIYANTO 040911005 05/02/2014 S C I M O N O C E

Transcript of PPT SKRIPSI : ANALISIS JUMLAH WORKING POOR DAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN ATAS PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA...

ANALISIS JUMLAH PEKERJA MISKIN DAN PENGHITUNGAN KEBUTUHAN ATAS PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA

PRODUKTIF DI PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh:ADI HARIYANTO040911005

05/02/2014

SCIMONOCE

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V PENDAHULUAN

Pekerja miskin

Pengangguran

Kondisi kemiskinan

Pendidikan dan ketrampilan rendah.Bidang lapangan kerja yang dimiliki.Keterbatasan akses pada pencarian lapangan kerja produktif.Semua berhubungan pada pendapatan yang rendah

Studi ILO: Angka pengangguran usia 15-24 tahun adalah 700.000Kesulitan Akses ke pasar kerja untuk mendapat pekerjaan pertamaKapasitas jumlah pekerjaan yang produktif dalam menampung angkatan kerja.

Tingkat kemiskinan 2010 : 15 persen, 2011: 14,23 persenJumlah penduduk miskin 2011 5.356 juta jiwa80 persen pundudukmiskin berpendidikan SD

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V PENDAHULUAN

Siregar (2006)

• Syarat kecukupannya adalah pertumbuhan harus efektif mengurangi kemiskinan (pertumbuhan menyebar disetiap golongan pendapatan termasuk penduduk miskin/ growth with equity).

Todaro (2000)

• Pembangunan ekonomi adalah prasyarat bagi membaiknya kualitas kehidupan. Kenaikan pendapatan, pengentasan kemiskinan absolut, penambahan lapangan kerja dan pemerataan pendapatan merupakan hal-hal yang harus ada dalam pembanguan.

MDGs• Tiga tujuan Millenium Development Goals untuk

memberantas kemiskinan danKelaparan ekstrem

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V PENDAHULUAN

Berapa jumlah pekerja miskin di Provinsi Jawa Timur 2007-2011?

Berapa total defisit lapangan kerja produktif di Provinsi Jawa Timur 2007-2011?

Berapa kebutuhan akan penciptaan lapangan kerja produktif di Provinsi Jawa T imur?

Rumusan masalah

05/02/2014

I IIIII IV V

SCIMONOCE

• Terdapat konsep kemiskinan yang berhubungan dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh pekerja yaitu konsep kemiskinan absolut (absolut poverty).

Todaro (2000) • Seseorang dikatakan dalam keadaan

miskin absolut jika pendapatannya kurang dari US$ 1 per hari namun jika pendapatan seseorang tersebut berada di bawah US$ 2 per hari maka dapat digolongkan dalam miskin relatif.

World Bank (2007)

Sumarsono (2009)

Todaro (2000)

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung

05/02/2014

I IIIII IV V

SCIMONOCE

TINJAUAN PUSTAKA

Pekerja Miskin

• Definisi• Kategori

pekerja miskin

• Penyebab

Lapangan kerja Produktif

• Definisi• Pentingnya

lapangan kerja Produktif

• Peluang dan imbal bailik lapangan kerja produktif

05/02/2014

I IIIII IV V

SCIMONOCE

Kerangka Konsep

Defisit Lapangan Kerja

Produktif

Pengangguran

Pekerjaan

Produktif

Pekerja Miskin

Pekerja Produkti

f

Pekerja

Angkatan Kerja

05/02/2014

I IIIII IV V

SCIMONOCE

Penelitian sebelumnya

Penulis (Tahun) Tujuan penelitian

Per Ronnas (2010) tentang tantangan dalam menciptakan lapangan kerja yang produktif (full emlpoyment) dan menganalis indikator ketenagakerjaan dalam perhitungan pekerja miskin di Mongolia.

Per RonnasLeyla Shamchiyeva (2011)

Analisis indikator ketenaga kerjaan, perkembangan ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi di Maluku dengan Employment Diagnostic Analys system

Professor Dick Durevall andDr. Richard Mussa (2010)

menilai tantangan dan peluang untuk meningkatkan pekerjaan yang layak di Malawi untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi, karena tanpa pertumbuhan, tidak ada potensi penciptaan lapangan pekerjaan berkelanjutan dan kenaikan upah.

Stefan Berger dan Claire Harasty (2002)

menunjukkan, berdasarkansejumlah asumsi yang bekerja, apa saja persyaratan pertumbuhan mengurangi separuh dari kedua masalah yaitu pengangguran dan produktivitas rendah dan penciptaan lapangan kerjaproduktif

Eric CrettazGiuliano Bonoli (2010)

membedakan antara berbagai jenis pekerja miskin , atas dasar mekanisme yang memproduksinya .mekanisme yang menyebabkan pekerja miskin, mengidentifikasi tiga mekanisme seperti: pendapatan rendah, keterikatan tenaga kerja rendah, dan ukuran keluarga besar.

I IIIII IV V Kerangka Berfikir

Latar belakang

Teori:1. Kemiskinan2. Angkatan kerja3. Productive Employment4. Pekerja Miskin

Penelitiian Sebelumnya

Penghitungan pekerja Miskin dan penciptaan lapangan kerja

Produktif

Penghitungan dengan model yang disederhanakan

Pekerja miskinWP= PRX TP

Productive EmploymentPE= Lf - DPE

DPEDPE= unemployment + WP

Jumlah Penciptaan lapangankerja Produktif

rekomendasi kebijakan

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V Metode Penelitian

Sub. Pembahasan Keterangan

Identifikasi Variabel Pekerja miskin, angka kemiskinan, jumlah penduduk yang bekerja 15+, pengangguran, defisit lapangan kerja produktif, angkatan kerja, lapangan kerja Produktif

Jenis dan sumber data Data skunder dari BPS,data SUSENAS, DISNAKER,

Lingkup wilayah penelitian 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur

Teknik analisis dan pengloahan data Model matematika sederhana, menggunakan software Microsoft ffice Excel dan ArcGIS

Pekerja miskin WP= PR X TP

Defisit lapangan kerja Produktif DPE = UNEMPLOYMENT + WP

Lapangan Kerja Prosuktif PE = Lf - DPE

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V Metode Penelitian

ILO (2010) Asumsi dari model penghitungan pekerja miskin:1. Rasio ketergantungan dalam rumah tangga

adalah sama di rumah tangga miskin dan tidak miskin

2. Tingkat partisipasi angkatan kerja yang miskin sama dengan tingkat patisipasi penduduk secara keseluruhan.

3. Tingkat kesempatan kerja kaum miskin sama dengan tingkat kesempatana kerja untuk penduduk secara keseluruhan.

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V PEMBAHASAN

Indikator 2007 2008 2009 2010 2011

Pekerja Miskin 4.824.178 4.509.354 4.123.855 3.746.149 3.518.993

Lapangan Kerja

Produktif13.931.257 14.376.936 15.178.246 14.956.161 15.425.369

Defisit Lapangan Kerja

Produktif

6.190.681 5.805.670 5.154.340 4.574.910 4.340.593

Jumlah Pekerja Miskin, Lapangan Kerja Produktif Dan Defisit Lapangan Kerja Produktif Provinsi Jawa Timur

2007-2011

05/02/2014

Rata-Rata Pekerja Miskin Provinsi Jawa Timur 2007-2011

05/02/2014

Merah •Sampang; Malang; Jember; Probolinggo; Sumenep; Bojonegoro; Bangkalan

Kuning •Lamongan; Tuban; Kediri; Pasuruan; Pamekasan; Bayuwangi; Gresik

Hijau •Kota Surabaya; Jombang; Nganjuk; Ngawi; Lumajang; Blitar; Bondowoso

Orange •Ponorogo; Pacitan; Trenggalek; Mojokerto; Sidoarjo; Tulungangung; Situbondo

Biru •Madiun; magetan; Kota Malang; Kota Probolinggo; Kota Kediri; Kota Blitar; Kota Madiun; Kota Mojokerto

SCIMONOCE

05/02/2014

Rata-Rata Lapangan Kerja Produktif Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011

05/02/2014

Merah •Kota Surabaya; Malang; Jember; Sidoarjo; Banyuwangi; Pasuruan; Kediri

Kuning •Jombang; Blitar; Tulungangung; Bojonegoro; Lamongan; Mojokerto; Gresik; Ponorogo

Hijau •Nganjuk; Lumajang; Tuban; Sumenep; Probolinggo; Kota Malang; Ngawi

Orange •Magetan; Trenggalek; Bondowoso; Pamekasan; Situbondo; Madiun; Pacitan

Biru •Bangkalan; Sampang; Kota Kediri; Kota Batu; Kota Madiun; Kota Probolinggo; Kota Pasuruan; Kota Blitar; kota Mojokerto

SCIMONOCE

05/02/2014

Rata-Rata Defisit Lapangan Kerja Produktif Provinsi Jawa Timur 2007-2011

 

05/02/2014

Merah •Malang; Jember; Sampang; Kota Surabaya; Probolinggo; Bojonegoro; Sumenep

Kuning •Bangkalan; Kediri; Lamongan; Pasuruan; Tuban; Sidoarjo; Gresik; Banyuwangi

Hijau •Pamekasan; Jombang; Nganjuk; Ngawi; Mojokerto; Lumajang; Blitar

Orange •Ponorogo; Bondowoso; Trenggalek; Tulungagung; Pacitan; Madiun; Situbondo

Biru •Magetan; Kota Malang; KotaProbolinggo; Kota Kediri; Kota Pasuruan; Kota Madiun; Kota Batu; Kota Mojokerto; Kota Blitar

SCIMONOCE

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V PEMBAHASAN

Kabupaten/

Kota2007 2008 2009 2010 2011

Sampang 344.145 227.673 217.134 213.233 179.013

Malang 314.216 243.836 212.350 198.885 192.280

Jember 208.958 273.631 237.287 198.788 194.408

Probolinggo 182.722 223.347 217.946 198.839 177.203

Sumenep 203.618 216.928 200.584 183.133 164.905

Kota Pasuruan 10.034 11.564 10.522 9.515 10.274

Kota Batu 8.133 6.954 5.773 6.196 5.967

Kota Blitar 6.125 7.699 6.280 6.322 6.137

Kota Madiun 4.989 6.219 5.807 6.286 6.252

Kota

Mojokerto5.947 6.093 5.154 5.548 5.470

Total Pekerja Miskin Tertinggi dan Terendah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V PEMBAHASAN

Total Lapangan Kerja Produktif Tertinggi dan Terendah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011

Kabupaten/ Kota 2007 2008 2009 2010 2011

Kota Surabaya1.053.59

31.118.829 1.146.520 1.129.954 1.279.970

Malang 903.749 993.617 980.371 1.000.657 1.042.985

Jember 927.591 909.565 953.780 931.807 966.532

Sidoarjo 706.650 724.328 749.400 824.209 878.720

Banyuwangi 633.802 666.757 684.599 676.229 677.718

Kota Madiun 64.124 68.961 71.188 73.011 79.432

Kota

Probolinggo77.912 67.413 75.769 54.475 72.286

Kota Pasuruan 63.896 64.997 63.575 66.889 78.984

Kota Blitar 56.054 54.787 57.137 54.976 58.455

Kota Mojokerto 45.272 47.556 50.779 51.288 53.895

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V PEMBAHASAN

Total Defisit Lapangan Kerja Produktif Tertinggi Dan Terendah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2011

Kabupaten/ Kota 2007 2008 2009 2010 2011

Malang 398.048 325.848 293.216 255.310 252.308

Jember 276.036 329.141 292.307 230.260 242.127

Sampang 353.150 243.696 225.258 220.919 195.4471

Kota Surabaya 301.741 299.837 225.898 206.977 195.177

Probolinggo 203.585 243.651 233.632 211.029 195.421

Kota Pasuruan 19.485 20.759 17.413 15.471 14.897

Kota Madiun 17.619 17.172 15.591 14.628 10.904

Kota Batu 18.223 15.658 12.842 11.614 10.493

Kota Mojokerto 12.829 13.494 10.886 10.171 9.168

Kota Blitar 11.712 12.381 12.150 10.693 8.966

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V

Perbaikan dan faktor employability, penciptaan lapangan kerja produktif akan meningkatkan pendapatan penduduk untuk memenuhi kebutuhanhidupnya.

PEMBAHASAN

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V KETERBATASAN PENELITIAN

•Penelitian ini menggunakan pendekatan penghitungan matematis1•Metode penghitungan sederhana ini merupakan pengembangan dari ILO2

•Penggunaan sistem informasi geografi (Geography Information System ) hanya sebagai pemetaan dari output penghitungan3

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V KESIMPULAN

secara keseluruhan jumlah pekerja miskin dalam Provinsi Jawa Timur mengalami penurunan pada periode tahun penelitian. Meskipun terdapat beberapa kabupaten/kota yang jumlahnya berfluktuatif.

Jumlah angka lapangan kerja produktif mengalami peningkatan pada setiap tahunnya dari 2007 sampai 2011. Hal ini sejalan dengan menurunnya angka defisit lapangan kerja produktifnya. Defisit lapangan kerja defisit ini mencerminkan bahwa angka tersebut adalah total kebutuhan lapangan kerja produktif yang harus diciptakan.

Pembahasan terakhir terdapat beberapa solusi yang dapat digunakan untuk menekan angka pekerja miskin dan meningkatkan kemampuan pekerja miskin sehingga mampu memiliki produktivitas yang lebih baik untuk mendapatkan lapangan kerja produktif dan meningkatkan pendapatan yang berhubungan dengan employability.

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V SARAN

Dalam upaya menurunkan kemiskinan sangat rumit dan kompleks. Sehingga penelitian melihat dari satu sisi dalam hal keberadaan pekerja miskin dengan menggunakan metode baru yang sederhana dan bentuk rekomendasi dalam melihat kemiskinan dari segi para pekerja atau ketenagakerjaan. Selanjutnya dapat dibentuk atau dirumuskan suatu kebijakan yang digunakan untuk mengatasi kemiskinan, khususnya kemiskinan yang dimiliki oleh pekerja.

Pada pembahasan, beberapa rekomendasi solusi dan kebijakan yang disebutkan tidak hanya dalam menggunakan bantuan tunai, tetapi juga menyiapkan tenaga kerja untuk memiliki skill atau faktor yang berhubungan dengan employability

05/02/2014 SCIMONOCE

I IIIII IV V SARAN

Penghitungan pada defisit lapangan kerja produkttif menunjukkan angka yang dapat menjadi rekomendasi dalam menentukan kebijakan terkait jumlah lapangan kerja produktif yang harus diciptakan untuk dapat menurunkan angka pekerja miskin dan menekan lagi angka pengangguran. Keadaan disetiap kabupaten/kota memiliki perbedaan yang besar, sehingga kebijakan yang akan diambil untuk mengatasi permasalahan pekerja miskin, lapangan kerja produktif dan penyediaan lapangan kerja produktif dapat terfokus pada masing-masing kabupaten/kota sesuai karakteristiknya.

05/02/2014

Terima kasih . . .