PENGATURAN TIMER KONVEYOR PADA ALAT PENCEGAH PERTUMBUHAN BAKTERI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535...
Transcript of PENGATURAN TIMER KONVEYOR PADA ALAT PENCEGAH PERTUMBUHAN BAKTERI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535...
PENGATURAN TIMER KONVEYOR PADA ALAT PENCEGAHPERTUMBUHAN BAKTERI BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
“The Controller of Timer Conveyor on InstrumentProventative the Growth of Bacteria Based on
Microcontroller ATMega8535”
Fadhillah Hazrina1
1Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi IndustriInstitut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Email : [email protected]
Abstrak
Efek akut akibat efek sinar UV dari lampu UV dengan rentangpanjang gelombang tersebut dapat merusak pigmen kulit dan parahnyadapat mengakibatkan kanker kulit (untuk kontak langsung secara terusmenerus). Eksposur mata terhadap radiasi sinar UV secara langsungdapat mengakibatkan peradangan pada kornea, gangguan permanenpada penglihatan, fatalnya dapat menyebabkan kebutaan karenamerusak retina mata. Efek kronik lainnya dari sinar UV dapatmenyebabkan penuaan, imunosupresi, dan fotokarsinogenesis. Dampaktersebut dapat dihindari dengan membuat sebuah pengendali waktusecara otomatis agar kegiatan yang sifatnya berkontak langsung denganpaparan sinar UV dari lampu UV dapat diminimalisir sekecil mungkin.
ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler yang memilikibanyak kegunaan dilihat dari fasilitas yang dimilikinya. Sensor yangdigunakan adalah sensor photodiode yang dapat mendeteksi keberadaanobjek di depannya dengan indikator ada dan tidak adanya cahaya yangditerimanya dari LED. Korelasi antara timer, sensor, lampu UV, danconveyor diekseskusi dalam software yang dibuat. Pembuatan softwaremenggunakan bahasa CAVR. Mekanisme sistem ini sangat bergantung
IST AKPRIND 2013 111042030
dari sensor photodiode yang akan mempengaruhi otomatisasi dari timer,lampu UV, dan konveyor.
Kata Kunci : Timer, ATMega8535, Sensor Photodiode
I. PENDAHULUAN
Sinar ultaviolet
merupakan penghilang
mikroba yang sangat kuat,
dengan panjang gelombang
efektif 260 nm.
Penyerapan sinar
ultaviolet dapat
terhambat apabila bahan
pangan yang akan dikenai
sinar permukaannya
tertutup (Jay, 1996).
Sistem penyinaran yang
diterapkan dalam alat ini
adalah dengan
memanfaatkan sinar dari
lampu UV dengan panjang
gelombang 2,5 Angstrom.
Menurut Suharyono, A.S.
(2007) lamanya penyinaran
akan sangat mempengaruhi
reduksi bakteri pada
makanan. Dalam sistem
yang dibuat ini kendali
waktu untuk mengatur
lamanya penyinaran sinar
UV menggunakan
mikrokontroler ATMega8535
sebagai pengendali
utamanya.
IST AKPRIND 2013 111042030
Salah satu contoh
perkembangan teknologi
dibidang komputer adalah
dengan munculnya
mikrokontroler yang
digunakan sebagai alat
pengendali otomatis yang
mampu diprogram sesuai
dengan keinginan
penggunanya. Penggunaan
mikrokontroler saat ini
semakin marak sebagai
pengganti mikroprosesor,
karena kemudahan
pemograman yang dapat
dilakukan dan harga yang
jauh lebih murah
dibandingkan dengan
mikroprosesor.
Pada skripsi ini,
terfokus pada pembuatan
sebuah sistem pengaturan
elektronis secara
otomatis. Dengan
dilengkapi sensor
photodiode sebagai
detektor objek yang akan
memberikan signal berupa
data digital ke
mikrokontroler untuk
dieksekusi. Rangkaian
Minimum mikrokontroler
ATMega8535 bertindak
sebagai otak sistem yang
akan mengkolerasikan
sensor photodiode, timer,
lampu UV, dan motor.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Catu Daya
Perangkat elektronika
seharusnya dicatu oleh
sumber listrik searah DC
(Direct Current) yang stabil
agar dapat bekerja dengan
baik sesuai dengan
kegunaan dan
perancangannya. Baterai
IST AKPRIND 2013 111042030
atau accu adalah sumber
catu daya DC yang paling
baik. Namun apabila
digunakan untuk aplikasi
yang membutuhkan catu
daya lebih besar atau
bermacam, sumber dari
baterai atau accu tidak
akan cukup. Sumber catu
daya yang lain adalah
sumber listrik bolak –
balik AC (alternating
current) dari pembangkit
tenaga listrik. Untuk
mengubah menjadi tegangan
DC yang baik dan stabil
diperlukan suatu tahapan
proses yang secara umum
diperlihatkan pada Gambar
2.1.
Gambar 2.1. Diagram
Proses Catu Daya DC
Transformator
diperlukan sebagai
komponen yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan
AC dari jala – jala
listrik pada kumparan
primernya menjadi
tegangan AC yang lebih
kecil pada kumparan
sekundernya.
2.2 Mikrokontroler
ATMega8535
ATMega8535 adalah 8-
bit mikrokontroler yang
termasuk keluarga AVR
yang menggunakan
arsitektur RISC,
diproduksi oleh ATMEL.
Arti RISC adalah setiap
IST AKPRIND 2013 111042030
instruksi dieksekusi
dalam satu clock.
ATMega8535 dapat
melaksanakan instruksi
mendekati 1 MIPS tiap MHz
mengikuti pembuat sistem
untuk mengoptimalkan
konsumsi daya terhadap
kecepatan proses.
ATMega8535 memilki banyak
fasiltas yang sudah
terintegrasi didalamnya.
Keunggulan ATMega8535
dibandingkan keluarga AVR
lainnya diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. 8 KB In-System Self-Programmable Flash
b. 512 Byte EEPROM
c. 512 Byte SRAMInternal
d. Dua Timer/Counter 8-bit
e. Satu Timer/Counter 16-bit
f. Real Time Counter
g. Empat Channel PWM
h. 8-channel, 10-bit ADC
i. Dua kabel Serial
j. Programmable SerialUSART
k. Master/Slave SPI SerialInterface
l. Komparator Analog
ATMega8535 memiliki
40 pin (DIP). Konfigurasi
Pin ATMega8535 dapat
dilihat pada Gambar 2.7.
IST AKPRIND 2013 111042030
Gambar 2.2.Konfigurasi Pin
ATMega8535
Fungsi pin – pin pada
ikrokontroler ATMega8535
adalah sebagai berikut.
1. Pin 10 (VCC )
dihubungkan ke Power Supply
5 volt
2. Pin 11 dan Pin 31
(GND) dihubungkan ke
Ground.
3. Pin 33 sampai Pin 40
adalah Port A (PA7..PA0),
merupakan masukan analog
ke A/D Converter. Port A
juga dapat berfungsi
sebagai 8-bit I/O port
bi-directional, jika A/D
Converter tidak digunakan.
4. Pin 8 sampai Pin 1
adalah Port B
(PB7..PB0), merupakan 8-
bit I/O port bi-directional
dengan resistor pull-up
internal (untuk setiap
bit).
2.3 Photodiode
Photodiode adalah
jenis diode yang
berfungsi mendeteksi
cahaya. Photodiode
merupakan sensor cahaya
semikonduktor yang dapat
mengubah besaran cahaya
menjadi besaran listrik.
Photodiode merupakan sebuah
diode dengan sambungan p-n
yang dipengaruhi oleh
IST AKPRIND 2013 111042030
cahaya dalam kerjanya.
Cahaya yang dapat
dideteksi oleh photodiode
ini mulai dari cahaya
inframerah, cahaya
tampak, ultra ungu sampai
dengan sinar-X.
Gambar 2.3. Bentuk
Fisik Photodiode
Gambar 2.4. Lambang
Photodiode
Prinsip kerja dari
photodiode jika sebuah
sambungan p-n dibias maju
dan diberikan cahaya
padanya, maka pertambahan
arus sangat kecil
sedangkan jika sambungan
p-n dibias mundur arus
akan bertambah cukup
besar.
2.4 LED (Light Emitting
Diode)
LED (Light Emitting Diode)
adalah semikonduktor
(dioda) yang dapat
mengeluarkan cahaya.
Terdapat berbagai macam
warna LED, yaitu merah,
hijau, orange, kuning,
dan biru, serta dalam
berbagai bentuk. Seperti
juga dioda, LED juga
merupakan komponen yang
akan aktif (menyala) jika
diberi tegangan bias
maju, dan tidak aktif
IST AKPRIND 2013 111042030
jika diberi tegangan bias
mundur.
Gambar 2.4. Rangkaian
untuk Menyalakan LED
Gambar di atas
menunjukkan rangkaian
untuk menyalakan LED,
anode terhubung dengan
kutub positif catu daya
dan katode terhubung
dengan resistor dan
ground. Fungsi resistor
pada rangkaian yang
melibatkan LED adalah
sebagai pembatas arus.
Untuk menyalakan LED
hanya diperlukan arus
sebesar 1 – 10 mA,
sedangkan arus yang dapat
diberikan catu daya
(dengan tegangan berkisar
5 – 9 V) cukup besar.
Jika arus yang masuk LED
tidak dibatasi, maka LED
akan rusak. Resistor
dapat diletakkan pada
sisi katode maupun anode
dari LED.
2.5 Relay
Relay adalah saklar
elektronik yang dapat
membuka atau menutup
rangkaian dengan
menggunakan kontrol dari
rangkaian elektronik
lain. Relay terdiri dari
coil dan contact. Coil adalah
gulungan kawat yang
mendapatkan arus listrik,
sedangkan contact adalah
sejenis saklar yang
IST AKPRIND 2013 111042030
pergerakannya tergantung
dari ada tidaknya arus
listrik di coil. Contact
ada 2 jenis, yaitu
Normally Open (kondisi awal
sebelum diaktifkan open),
dan Normally Close (kondisi
awal sebelum diaktifkan
close).
Gambar 2.5. (a)
Bentuk Fisik dan (b)
Simbol Relay
Berdasarkan pada
prinsip kerja dari relay,
ketika coil mendapatkan
energi listrik
(energized), maka akan
timbul gaya
elektromagnetik pada coil
yang akan menarik armature
yang berpegas. Coil yang
bersifat lektromagnetik
akan menarik saklar dari
NC ke kontak NO.
Sebaliknya, saat coil
tidak mendapatkan energi
listri (unenergized),
tidak akan ada gaya
elektromagnetik yang
timbul pada coil. Sehingga
saklar kembali ke kontak
NC.
2.6 TRIAC BT 136
TRIAC, atau Triode
for Alternating Current
(Trioda untuk arus
bolak – balik) adalah
sebuah komponen
elektronik yang kira –
kira ekivalen dengan
IST AKPRIND 2013 111042030
dua SCR (Silicon Controlled
Rectifier) yang disambungkan
antiparalel dan kaki
gerbangnya disambungkan
bersama. Nama resmi untuk
TRIAC adalah Bidirectional
Triode Thyristor. Ini
menunjukkan saklar
dwiarah yang dapat
mengalirkan arus
listrik ke kedua arah
ketika dipicu
(dihidupkan). Ini dapat
disulut baik dengan
tegangan positif ataupun
negatif pada elektroda
gerbang.
Low-Current TRIAC
dapat mengontak hingga
kuat arus 1 Ampere
dan mempunyai maksimal
tegangan sampai beberapa
ratus Volt. Medium-Current
TRIAC dapat mengontak
sampai kuat arus 40
Ampere dan mempunyai
maksimal tegangan hingga
1.000 Volt.
(http://id.wikipedia.org/
wiki/TRIAC)
Gambar 2.6. Bentuk Fisik
TRIAC BT136 dan Simbolnya
III. METODOLOGI
PENELITIAN
Pada pengerjaan
skripsi ini, dibagi
menjadi dua bagian yaitu
perangkat keras
(hardware) dan perangkat
lunak (software).
Sistematika pembahasan
akan dimulai dari
IST AKPRIND 2013 111042030
pembuatan dan penjelasan
blok diagram beserta
deskripsi alat,
dilanjutkan tentang
penjelasan perancangan
perangkat keras, yaitu
perancangan elektronik,
serta yang terakhir
adalah penjelasan
perancangan perangkat
lunak yang meliputi,
pemograman mikrokontroler
dengan CAVR.
3.1 Blok Diagram Sistem
Adapun blok diagram
sistem alat ini dapat
dilihat pada gambar di
bawah ini,
Gambar 3.1. Blok Diagram
Sistem
Pada dasarnya prinsip
kerja dari alat ini
merupakan suatu sistem
pengendalian waktu untuk
penyinaran sinar UV
terhadap sejumlah sampling
makanan yang diuji
cobakan. Timer atau
pewaktu lamanya
penyinaran sinar UV sudah
diatur dalam program dari
0 – 999, sehingga berapa
pun waktu yang di-input-
kan pada keypad akan
diproses oleh sistem.
Sensor yang digunakan
IST AKPRIND 2013 111042030
adalah sensor
fotodetektor, yaitu
photodiode. Photodiode akan
memberikan masukan ke
mikrokontroler berupa
data digital untuk
selanjutnya hasil yang
diperoleh akan diolah dan
digunakan untuk
menghidupkan dan
mematikan motor sebagai
penggerak konveyor dan
lampu UV sebagai sumber
penyinaran sinar UV.
3.2 Perancangan Perangkat
Keras
Pembahasan mengenai
perancangan perangkat
keras pada sistem ini
adalah pembahasan
perancangan elektronik.
Perancangan elektronik
disini dimaksudkan
seluruh hal yang
berhubungan mengenai
rangkaian elektronik dan
sejenisnya.
3.2.1 Rangkaian Catu Daya
Setiap rangkaian
elektronik tentunya
membutuhkan catu daya,
sehingga perancangan catu
daya menjadi hal yang
sangat penting, untuk
memberikan kebutuhan arus
dan tegangan yang sesuai
dengan alat.
Gambar 3.2 Rangkaian Catu
Daya
IST AKPRIND 2013 111042030
3.2.2 Rangkaian Sensor
Photodiode
Rangkaian sensor
photodiode akan
berkolerasi langsung pada
rangkaian sistem minimum
ATMega8535.
Gambar 3.3 Rangkaian
Sensor Photodiode
3.2.3 Perancangan Keypad
4x4
Keypad pada sistem
ini berfungsi untuk
memilih, dan mengatur
waktu. Tombol yang
digunakan terhubung pada
PORTB.0, PORTB.1,
PORTB.2, PORTB.3,
PORTB.4, PORTB.5,
PORTB.6, PORTB.7.
PC6/TOSC1 28PC5 27PC4 26PC3 25PC2 24PC1/SDA 23PC0/SCL 22
PC7/TOSC2 29
PA6/ADC6 34PA5/ADC5 35PA4/ADC4 36PA3/ADC3 37PA2/ADC2 38PA1/ADC1 39PA0/ADC0 40
PA7/ADC7 33PB6/M ISO7 PB5/M OSI6 PB4/SS5 PB3/AIN1/OC04 PB2/AIN0/INT23 PB1/T12 PB0/T0/XCK1
PB7/SCK8
PD6/ICP120 PD5/OC1A19 PD4/OC1B18 PD3/INT117 PD2/INT016 PD1/TXD15 PD0/RXD14
PD7/OC221
RESET9XTAL113XTAL212
AVCC 30AREF 32
U1
ATM EGA8535
1 2 3
6548 9
=
7
++CON 0
A
B
C
D
1 2 43
Gambar 3.4. Rangkaian
Perancangan Keypad
3.2.4 Rangkaian Dimmer
Rangkaian dimmer
merupakan rangkaian yang
sudah umum digunakan
untuk mengatur iluminasi
cahaya lampu pijar pada
sumber tegangan DC (Direct
Current) yang cukup
sederhana untuk
diimplementasikan hanya
dengan pengaturan
tegangan menggunakan
IST AKPRIND 2013 111042030
resistor variabel. Pada
kesempatan kali ini
rangkaian dimmer
diaplikasikan dalam
pengaturan motor AC
dengan arus maksimal 10
Ampere 250 VAC.
Gambar 3.5. Rangkaian
Dimmer
3.2.5 Perancangan
Rangkaian LCD 16x2
LCD 16x2 pada
perancangan pengaturan
timer pada alat pencegah
pertumbuhan bakteri
dimanfaatkan sebagai
penampil data waktu menit
dan detik. Berikut adalah
Tabel 3.1. yang
menampilkan konfigurasi
koneksi antara modul LCD
dengan mikrokontroler.
Tabel 3.1. KoneksiAntara Modul LCD dengan
Mikrokontroler
PinLCD
Keterangan LCD
PortMikrokontr
oler1 GND GND2 VCC VCC4 RS PORTA.05 RW PORTA.16 EN PORTA.211 D4 PORTA.412 D5 PORTA.513 D6 PORTA.614 D7 PORTA.7
Gambar 3.6. Rangkaian
Penampil LCD 16x2
IST AKPRIND 2013 111042030
3.2.6 Rangkaian Sistem
Minimum ATMega8535
Sistem minimum
Mikrokontroler
ATMega8535 digunakan
sebagai pengendali utama
dan sekaligus sebagai
unit menyimpan data –
data waktu lamanya
penyinaran sinar UV pada
makanan. Rangkaian
osilator pada sistem
minimum ATMega8535 ini
menggunakan crystal
sebesar 8 MHz serta 2
buah kapasitor keramik
yang bernilai 22 pF.
Rangkaian osilator
pada sistem minimum ini
berfungsi sebagai detak
clock bagi mikrokontroler
yang terhubung pada pin
12 dan 13. Dan reset yang
terhubung pada pin 9 yang
terkoneksi dengan switch
push on sebagai tombol
reset. Rangkaian reset pada
sistem minimum berfungsi
untuk menjalankan program
dari awal.
Gambar 3.7. Rangkaian
Sismin ATMega8535
3.3 Perancangan Perangkat
Lunak
Pada sistem
pengaturan timer pada
alat pencegah pertumbuhan
bakteri ini,
Mikrokontroler diprogram
IST AKPRIND 2013 111042030
dengan menggunakan bahasa
pemrograman C dengan file
berekstensi *.c. Melalui
perangkat lunak CAVR,
file ini kemudian di-
compile menjadi file
hexadesimal dengan
ekstensi file *.hex. File
.hex ini kemudian di-
download ke dalam
mikrokontroler dengan AVR
Studio.
Gambar 3.8. Compiler
CAVR
Gambar 3.9. Diagram Alir
Program (Flowchart)
IV. PENGUJIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Pengujian Rangkaian
Catu Daya
Catu daya merupakan
aspek bagian yang penting
dalam suatu rangkaian,
yaitu sebagai sumber
tegangan untuk
menjalankan seluruh kerja
rangkaian. Pada pengujian
IST AKPRIND 2013 111042030
rangkaian catu daya ini
meliputi pengujian pada
transformator dan
rangkaian regulator
LM7805. Tujuan
dilakukannya pengujian
catu daya adalah untuk
mengetahui tegangn
keluaran pada catu daya,
apakah sudah sesuai
dengan yang dibutuhkan.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian
Tegangan Catu Daya
4.2 Pengujian RangkaianSistem Minimum ATMega8535
Pengujian yang
dilakukan bertujuan untuk
menguji mikrokontroler
sudah bekerja dengan baik
atau tidak. Pengujian
yang dilakukan untuk
rangkaian sistem minimum
ATMega8535 adalah
pengujian indikator LED
yang terhubung pada
mikrokontroler,
Gambar 4.1.
Pengujian Tegangan VCC
4.3 Pengujian Tampilan
LCD
IST AKPRIND 2013 111042030
Mikrokontroler
ATMega8535
LCD 16x2
Pengujian tampilan
LCD 16x2 dilakukan
dengan cara men-download
program LCD ke dalam
mikrokontroler
ATMega8535 dan
menyambungkan LCD pada
PORT.A mikrokontroler
ATMega8535. Berikut
adalah blok diagram
pengujian tampilan LCD.
Gambar 4.2. Blok
Pengujian Tampilan LCD
Gambar 4.3. Diagram
Aliran Tampilan Program
Untuk LCD
Gambar 4.4. Hasil
Pengujian Tampilan LCD
4.4 Pengujian Sensor
Photodiode
Berikut adalah hasil
pengujian besarnya
tegangan yang dihasilkan
oleh sensor photodiode yang
berkolerasi dengan cahaya
yang dihasilkan oleh LED,
dengan indikasi ada dan
tidak yang menghalangi
cahaya dari LED.
IST AKPRIND 2013 111042030
Tabel 4.2. HasilPengujian Sensor
Photodiode
4.5 Pengujian Dimmer
Rangkaian dimmer pada
sistem ini berfungsi
untuk mengatur kecepatan
putar konveyor. Pada
rangkaian dimmer terdapat
komponen TRIAC sebagai
komponen utamanya yang
berfungsi untuk mengatur
tegangan AC.
Tabel 4.3. HasilPengujian Rangkaian
Dimmer
V. KESIMPULAN
1. Telah berhasil
diciptakan sebuah
sistem elektronis
pengaturan timer
konveyor untuk mengatur
lamanya penyinaran
sinar UV pada makanan
dengan menggunakan
mikrokontroler
ATMega8535 sebagai
kontrol utamanya.
2. Dari hasil
pengukuran besarnya
tegangan sensor saat
IST AKPRIND 2013 111042030
ada objek adalah 4.20
Volt. Supply tegangan
diambil dari VCC yang
merupakan keluaran dari
regulator LM7805. Saat
tidak ada objek
tegangan sensor 1.42
Volt, hal tersebut
ideal untuk tegangan
kerja fotodioda
mendeteksi cahaya.
3. Besarnya tegangan
keluaran (VAC) dan arus
beban (Ampere) dimmer
yang terukur
berhubungan dengan
posisi derajat
potensiometer yang
mempengaruhi kecepatan
konveyor. Arus beban
yang terukur semakin
besar ketika knop
potensiometer diputar
kearah maksimum yaitu
270o.
4. Perbandingan reducer
pada konveyor adalah 1 :
14, yang menyatakan 14
putaran untuk reducer
kecil sebanding dengan
1 putaran dari reducer
yang besar.
5. Berdasarkan hasil
pengamatan, bahan
makanan yang tidak
disinari oleh sinar UV
akan mengalami masa
pembusukan lebih cepat
dibandingkan dengan
bahan makanan yang
tidak disinari oleh
sinar UV.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Adhi P, Briliant dan
Herlan. 2009.
Rangkaian Dimmer
IST AKPRIND 2013 111042030
Pengaturan Iluminasi
Lampu Pijar Berbasis
Internally Triggered
TRIAC. Pusat
Penelitian
Informatika LIPI.
Jakarta.
Iswanto. 2008.
Mikrokontroler
ATMega8535 dengan
Bahasa Basic.
Yogyakarta. Gava
Media.
Karimatul, Anni. 2011.
Pengendalian Suhu dan
Kelembaban Relatif
Rumah Tanaman Jamur
Tiram Berbasis
Mikrokontroler.
Diploma Teknik
Elektro Universitas
gadjah Mada
Yogyakarta.
Nugroho Adi, Agung. 2010.
Mekatronika. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Paul, Albert, Malvino.
1981. Prinsip –
Prinsip Elektronika.
Edisi Pertama, Buku
Satu. Salemba
Teknika. Jakarta.
Suharyono, A.S. 2007. The
Effect of Ultraviolet and
Plastic Package toward
Reduction of Total Microbes
in Soybean Milk. Jurusan
Teknologi Pasca
Panen, Fakultas
Pertanian,
Universitas Lampung.
Wicaksono, Handy. 2009.
Programmable Logic
Controller (Teori,
Pemograman, dan
Aplikasinya dalam
IST AKPRIND 2013 111042030