pengaruh corporate governance - USD Repository

153
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP REPUTASI PERUSAHAAN DENGAN SUSTAINABILITY REPORT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Empiris pada Perusahaan di BEI Tahun 2014-2016) TESIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Diajukan oleh : Kristina Tri Lestari 16 2222 208 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2021 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of pengaruh corporate governance - USD Repository

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP REPUTASI PERUSAHAAN

DENGAN SUSTAINABILITY REPORT

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

(Studi Empiris pada Perusahaan di BEI Tahun 2014-2016)

TESIS

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh :

Kristina Tri Lestari

16 2222 208

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP REPUTASI PERUSAHAAN

DENGAN SUSTAINABILITY REPORT

SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

(Studi Empiris pada Perusahaan BEI Tahun 2014-2016)

TESIS

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN

MENCAPAI DERAJAT SARJANA S-2

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Diajukan oleh :

Kristina Tri Lestari

16 2222 208

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2021

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PERNYATAAN ORIGINALITAS

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Tesis ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 29 Januari 2021

Kristina Tri Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Kristina Tri Lestari

Nomor Induk Mahasiswa : 162222208

Demi pemngembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Reputasi Perusahaan Dengan

Sustainability Report Sebagai Variabel Mediasi

(Studi Empiris pada Perusahaan BEI Tahun 2014-2016)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa

perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Dengan pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 29 Januari 2021

Yang Menyatakan,

Kristina Tri Lestari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang melimpahkan

rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tesis ini.

Penulisan tesis ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana S-2 pada Program Studi Magister Manajemen, Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan tesis ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma

2. T. Handono Eko Prabowo, MBA, Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma atas kesempatan yang diberikan kepada saya

untuk menjadi mahasiswi Magister Manajemen

3. Dr. Titus Odong Kusumajati, M.A., selaku Ketua Program Studi Magister

Manajemen atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menjadi

mahasiswi Magister Manajemen

4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., CSRA dan Dr. Fr. Reni Retno Anggraini,

M.Si., Akt selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan,

arahan serta masukan yang sangat membangun dalam penyelesaian tesis

5. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa dan dukungan

6. Teman-teman konsentrasi Akuntansi Manajerial, Kristi dan Tuya atas

segala dukungan, sharing dan bantuan yang diberikan

7. Teman-teman Magister Manajemen Angkatan VII atas segala dukungannya

8. Semua pihak yang terus memberikan dukungan dalam masa penyelesaian

tesis ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa Tesis ini jauh dari

sempurna. Oleh karena itu penulis terbuka menerima segala kritik dan saran

demi perbaikan Tesis ini. Akhir kata penulis berharap Tesis ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.

Yogyakarta, 29 Januari 2021

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI TESIS ..................................... iii

PERNYATAAN ORIGINALITAS ..................................................................... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

ABSTRAK ............................................................................................................ xv

ABSTRACT ........................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5

1.5 Batasan Penelitian ............................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

2.1 Landasan Teori..................................................................................... 7

2.1.1 Teori Agensi ................................................................................. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

2.1.2 Teori Stakeholder ......................................................................... 9

2.1.3 Teori Legitimasi ......................................................................... 11

2.1.4 Corporate Governance ............................................................... 12

2.1.5 Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) ......................... 23

2.1.6 Reputasi Perusahaan ................................................................... 30

2.2 Pengembangan Hipotesis ................................................................... 33

2.2.1 Pengaruh Corporate Governance terhadap

Reputasi Perusahaan .................................................................. 33

2.2.2 Pengaruh Corporate Governance terhadap

Sustainability Report ................................................................. 36

2.2.3 Pengaruh Sustainability Report terhadap

Reputasi Perusahaan .................................................................. 39

2.2.4 Sustainability Report Memediasi Pengaruh Corporate

Governance terhadap Reputasi Perusahaan ............................... 44

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................... 48

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 50

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 50

3.2 Unit Analisis dan Unit Sampel Penelitian ....................................... 50

3.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 51

3.4 Sumber Data .................................................................................... 52

3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 52

3.6 Variabel Penelitian dan Pengukurannya .......................................... 52

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN........................................................ 61

4.1 Deskripsi Sampel ............................................................................... 61

4.2 Deskripsi Data .................................................................................... 62

4.2.1 Statistik Deskriptif ................................................................... 62

4.2.2 Deskripsi Data Corporate Governance ................................... 64

4.2.3 Deskripsi Data Sustainability Report ....................................... 67

4.2.4 Deskripsi Data Reputasi Perusahaan ....................................... 70

4.3 Analisis Data ...................................................................................... 72

4.3.1 Pengujian Model Pengukuran .................................................. 72

4.3.1.1 Uji Validitas ................................................................ 72

4.3.1.2 Uji Reliabilitas ............................................................. 74

4.3.2 Pengujian Model Struktural ..................................................... 74

4.3.3 Pengujian Hipotesis ................................................................. 76

4.4 Pembahasan........................................................................................ 78

4.4.1 Corporate Governance Tidak Berpengaruh Positif terhadap

Reputasi Perusahaan ................................................................ 79

4.4.2 Corporate Governance Berpengaruh Positif terhadap

Sustainability Report ............................................................... 81

4.4.3 Sustainability Report Tidak Berpengaruh Positif terhadap

Reputasi Perusahaan ............................................................... 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

4.4.4 Sustainability Report Tidak Memediasi Pengaruh Corporate

Governance terhadap Reputasi Perusahaan ........................... 86

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 89

5.1 Kesimpulan.................................................................................... 89

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 90

5.3 Saran .............................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92

LAMPIRAN .......................................................................................................... 98

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahapan dan Bobot Penilaian CGPI ...................................................... 15

Tabel 2.2 Bobot Aspek Penilaian CGPI ................................................................ 15

Tabel 2.3 Norma Penilaian CGPI........................................................................... 16

Tabel 3.1 Skor Penerapan CGPI ............................................................................ 54

Tabel 3.2 Kriteria Dari Pengujian Dengan Penilaian PLS ..................................... 57

Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian .................................................. 61

Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskriptif ........................................................................ 63

Tabel 4.2.1 Hasil Indeks CGPI .............................................................................. 65

Tabel 4.2.1 Hasil Indeks CGPI (Lanjutan)............................................................. 66

Tabel 4.2.2 Klasifikasi Indeks CGPI...................................................................... 67

Tabel 4.2.3 Skor Penilaian Sustainability Report .................................................. 67

Tabel 4.2.3 Skor Penilaian Sustainability Report (Lanjutan) ................................ 68

Tabel 4.2.4 Skor Reputasi Perusahaan ................................................................... 70

Tabel 4.2.4 Skor Reputasi Perusahaan (Lanjutan) ................................................. 71

Tabel 4.3.1.1 Validitas Konvergen ........................................................................ 73

Tabel 4.3.1.2 Hasil Cross Loading akar AVE ....................................................... 73

Tabel 4.3.1.3 Nilai Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha ......................... 74

Tabel 4.3.2 Nilai R-Square..................................................................................... 75

Tabel 4.3.3 Hasil Path Coefficient ......................................................................... 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................... 48

Gambar 4.1 Model Penelitian ................................................................................ 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Perusahaan yang Terdaftar di BEI ...................................................... 98

Lampiran 2 Daftar Sampel Penelitian .................................................................. 114

Lampiran 3 Hasil Skor Penilaian CGPI ............................................................... 115

Lampiran 4 Hasil Skor Sustainability Report ...................................................... 116

Lampiran 5 Hasil Penilaian Reputasi Perusahaan ................................................ 117

Lampiran 6 Hasil Pengolahan Data dengan WarpPLS7.0 ................................... 119

Lampiran 7 Indikator Penilaian Sustainability Report ......................................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance

terhadap sustainability report dan reputasi perusahaan serta pengaruh sustainability

report terhadap reputasi perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menguji peran

sustainability report sebagai variabel mediasi dalam pengaruh corporate

governance terhadap reputasi perusahaan.

Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang menggunakan data

kuantitatif yang merupakan data sekunder berupa skor CGPI yang diterbitkan IICG,

sustainability report, dan laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar di BEI

secara konsisten pada tahun 2014-2016. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan berdasarkan metode SEM-PLS dengan menggunakan perangkat lunak

WarpPLS 7.0

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan

corporate governance terhadap sustainability report. Di sisi lain, corporate

governance tidak terbukti berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan. Selain

itu, sustainability report tidak berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan,

sehingga dalam penelitian ini sustainability report tidak terbukti memediasi

pengaruh corporate governance terhadap reputasi perusahaan.

Kata kunci: corporate governance, sustainability report, reputasi

perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xvi

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of corporate governance on

sustainability report and company reputation and the effect of sustainability report

on company's reputation. In addition, this study also examines the role of

sustainability report as a mediating variable in the effect of corporate governance

on company reputation.

This study is an empirical study with quantitative data and uses secondary

data from CGPI scores published by IICG, sustainability reports, and financial

reports from companies listed on Bursa Efek Indonesia (BEI) consistently in 2014-

2016. Hypotheses in this study are tested based on the SEM-PLS method using the

WarpPLS 7.0 software.

This study proves a significant positive effect of corporate governance on the

sustainability report. Corporate governance doesn’t have a positive effect on

company reputation. Meanwhile, sustainability report doesn’t have a positive effect

on company’s reputation, sustainability report doesn’t mediate the effect of

corporate governance on company’s reputation.

Keywords: corporate governance, sustainability report, company’s

reputation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ragam penelitian mengenai tanggung jawab sosial perusahaan dan

laporan keberlanjutan (sustainability report) mengalami peningkatan

signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Survei KPMG, salah satu

jaringan jasa profesional multinasional yang merupakan salah satu

organisasi akuntansi terbesar di dunia, tahun 2008, menunjukkan bahwa

corporate responsibility report menjadi hal yang diungkapkan (Gunawan,

2015). Kepedulian mengenai lingkungan sosial dan alam juga semakin

digalakkan oleh berbagai organisasi seperti United Nation atau Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) dan juga oleh pemimpin umat Katolik di dunia, Paus

Fransiskus.

Sustainability report bersifat strategis dan dinilai mampu

memberikan informasi kinerja keberlanjutan yang telah, sedang dilakukan

atau upaya menjaga keberlanjutan (Gunawan, 2015). Ong (2016)

menyatakan, dalam konteks bisnis, konsep keberlanjutan ini mengandung

makna bahwa perusahaan tidak boleh mengorbankan tanggung jawab sosial

demi upaya pencapaian kinerja perekonomian yang maksimal. Salah satu

faktor yang mempengaruhi sustainability report adalah adanya corporate

governance. Laquimia dan Eweje (2014) melakukan wawancara dan

melaporkan bahwa struktur governance perusahaan terus ditingkatkan

untuk memenuhi tuntutan dan tekanan keberlanjutan yang meningkat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

masyarakat dan pasar. Pengungkapan keberlanjutan merupakan salah satu

respon atas tekanan pada perusahaan untuk melakukan tindakan yang sesuai

dengan nilai-nilai yang dapat diterima dari sisi sosial (Aguilera, 2005).

Kend (2015) membuktikan bahwa corporate governance berpengaruh

terhadap keputusan untuk menerbitkan sustainability report yang terpisah

dari laporan tahunan. Rudyanto dan Siregar (2018) membuktikan bahwa

dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

keberanjutan di Indonesia. Hasil penelitian Fallah dan Mojarrad (2018) juga

menunjukkan bahwa corporate governance yang diukur dari komposisi

komite audit dan masa jabatan dewan berpengaruh positif terhadap

pengungkapan CSR. Perusahaan dengan corporate governance yang

semakin baik akan mengungkapkan lebih banyak informasi. Penelitian Ong

dan Djajadikerta (2018) menunjukkan bahwa mekanisme coporate

governance mempengaruhi pengungkapan sustainability report karena

perusahaan harus mengutamakan prinsip untuk bertindak secara etis dan

bertanggung jawab, menjaga integritas pelaporan perusahaan dan membuat

pengungkapan yang tepat waktu dan seimbang bagi setiap stakeholders

yang memiliki kepentingan berbeda.

Global Reporting Initiative menyatakan bahwa pelaporan dapat

berpengaruh pada peningkatan merek dan reputasi. King dan Whetten

(2008) juga menyatakan bahwa hubungan dari legitimasi dan reputasi

perusahaan adalah pada pengenalan mengenai identitas perusahaan yang

biasanya digambarkan pada CSR report. Fombrun (2005) menyatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

bahwa motivasi perusahaan melakukan aktivitas CSR adalah untuk

meningkatkan reputasi perusahaan. Hasil penelitian Lai et al.(2010) CSR

yang dilakukan perusahaan berpengaruh positif terhadap reputasi

perusahaan. Abdullah dan Aziz (2013) menunjukkan bahwa CSR

merupakan prediktor yang signifikan bagi reputasi perusahaan karena

identitas perusahaan yang muncul dari CSR membangun image yang

menjadi dasar reputasi perusahaan. Hasil penelitian Diez dan Sotorrio

(2018) membuktikan bahwa perusahaan yang terlihat semakin intens

melakukan CSR akan mendapat reputasi yang lebih baik. Kapita dan

Suardana (2018) juga membuktikan bahwa CSR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap reputasi perusahaan karena perusahaan mampu

mengkomunikasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara tepat melalui

pengungkapan sehingga dapat meningkatkan reputasi perusahaan

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, dapat dikatakan

bahwa corporate governance yang baik akan mendukung perusahaan

menerbitkan sustainability report untuk menunjukkan bahwa agen

(manajemen perusahaan) bertindak sesuai etika dan tuntutan stakeholder

serta memastikan sustainability report yang diterbitkan berkualitas dan

relevan. Selanjutnya, sustainability report dapat membangun identitas

perusahaan yang dapat meningkatkan image yang menjadi dasar bagi

reputasi perusahaan. Oleh karena itu, peneliti ingin menguji lebih lanjut

apakah sustainability report memediasi pengaruh corporate governance

terhadap reputasi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, peneliti akan

melakukan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Corporate governance terhadap Reputasi Perusahaan

dengan Sustainability Report sebagai Variabel Mediasi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti merumuskan

masalah penelitian pada tesis ini sebagai berikut:

a. Apakah corporate governance berpengaruh terhadap reputasi

perusahaan?

b. Apakah corporate governance berpengaruh terhadap

sustainability report?

c. Apakah sustainability report berpengaruh terhadap reputasi

perusahaan?

d. Apakah sustainability report memediasi pengaruh corporate

governance terhadap reputasi perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu:

a. Menguji pengaruh corporate governance terhadap reputasi

perusahaan

b. Menguji pengaruh corporate governance terhadap

sustainability report

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

c. Menguji pengaruh sustainability report terhadap reputasi

perusahaan

d. Menguji sustainability report dalam memediasi pengaruh

corporate governance terhadap reputasi perusahaan.

1.4 Manfaat penelitian

Peneliti menilai bahwa penelitian dalam tesis ini memiliki manfaat

sebagai berikut:

a. Bagi akademisi :

Menambah literatur penelitian mengenai Sustainability report,

corporate governance dan reputasi perusahaan di Indonesia

b. Bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia :

Menguatkan pentingnya sustainability report dalam kaitannya untuk

meningkatkan reputasi perusahaan

c. Bagi masyarakat, pemerintah dan stakholders:

Memberikan wawasan mengenai sustainability report di Indonesia dan

peranan sustainability report dalam pembuatan keputusan serta

kebijakan yang terkait corporate governance dan reputasi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1.5 Batasan penelitian

Penelitian ini terbatas pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2014-2016 yang secara konsisten mengikuti program

CGPI dan menerbitkan sustainability report terpisah dari laporan tahunan

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory)

Dalam teori agensi, terdapat dua pihak yang berkepentingan

yakni agen dan prinsipal. Agen adalah manajer perusahaan,

sedangkan prinsipal adalah para stakeholder yakni pemegang

saham, kreditor dan investor. Menurut Jensen dan Meckling (1976),

apabila terdapat pemisahan antara pemilik sebagai prinsipal dan

manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan maka akan

muncul permasalahan agensi. Hal ini karena masing-masing pihak

akan selalu berusaha untuk memaksimalkan fungsi utilitasnya. Para

stakeholder mengharapkan informasi yang berguna dalam

memantau dana mereka yang ada dalam perusahaan tersebut atau

mendapat informasi yang mendukung keputusan untuk berinvestasi

atau memberikan pinjaman. Di sisi lain, manajer cenderung akan

memilih untuk fokus mencapai kinerja keuangan yang baik. Hal ini

dikarenakan dari kinerja keuangan yang baik tersebut maka

perusahaan akan dinilai telah beroperasi dengan baik dan kinerja

para manajer juga dinilai baik. Selain itu manajer juga memiliki

motivasi untuk mendapatkan bonus yang tinggi sehingga laba

menjadi orientasi utamanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

Menurut Anthony dan Govindarajan (1995) teori agensi

adalah hubungan atau kontrak antara prinsipal dan agen. Kontrak

dibuat dan dilakukan untuk mengatasi masalah asimetri informasi.

Teori agensi menyiratkan bahwa agen akan bertindak untuk

mencapai tujuannya sendiri, yang berbeda dengan prinsipal. Konflik

kepentingan antara agen dan prinsipal dapat menimbulkan masalah

agensi dan biaya agensi. Untuk mengatasi dan meminimalkan

masalah agensi maka perlu diterapkan good corporate governance

(GCG). Salah satu penerapan mekanisme good corporate

governance adalah adanya board of directors yang bertugas untuk

mengawasi tindakan manajemen (Jensen and Meckling, 1976).

Perusahaan yang semakin besar pada umumnya akan memiliki

struktur kepemilikan yang semakin rumit terutama perusahaan yang

go public. Good corporate governance berperan dalam mengawasi

dan mengendalikan perusahaan sehingga perusahaan beroperasi

sesuai dengan berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Dengan demikian perusahaan akan semakin terdorong untuk

menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh agen (manajemen) sudah

sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Disclosure

atau pengungkapan juga menjadi salah satu upaya untuk

meningkatkan pengendalian internal perusahaan dan mengurangi

biaya agensi (Shamil, et al., 201). Pengungkapan tersebut

diharapkan dapat mengurangi asimetri informasi dan biaya agensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

yang digunakan karena informasi yang didapat oleh prinsipal

menjadi semakin lengkap. Rendahnya pengungkapan informasi

dapat memicu adanya kesenjangan informasi antara pihak internal

(agen atau manajemen) dengan pihak eksternal (prinsipal atau

stakeholders) (Uyar, 2012).

2.1.2 Teori Stakeholder (Stakeholder Theory)

Freeman (1984) memperluas fokus manajemen dalam

penggunaan sumber daya tidak hanya berfokus pada pemegang

saham tetapi untuk pemangku kepentingan yang lebih luas. Deegan

dan Rankin (1997) meneliti materialitas informasi lingkungan untuk

berbagai kelompok pemangku kepentingan yang merupakan

pengguna laporan tahunan perusahaan. Mereka menemukan bahwa

sebagian besar pemangku kepentingan (pemegang saham,

akademisi akuntansi, perwakilan lembaga keuangan, organisasi

termasuk Dewan Serikat Pekerja Australia, kelompok pelobi

lingkungan, asosiasi industri dan konsumen) menganggap informasi

lingkungan menjadi material dan relevan untuk keputusan bisnis

mereka. Perusahaan harus menjaga hubungan dengan stakeholder

dengan mengakomodasi keinginan dan kebutuhan stakeholder,

terutama stakeholder yang mempunyai power terhadap ketersediaan

sumber daya yang digunakan untuk aktivitas operasional

perusahaan, misal tenaga kerja, pasar atas produk perusahaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

lain-lain (Chariri dan Ghozali, 2007). Freeman et al. (2010) juga

berpendapat bahwa pemangku kepentingan tidak bisa memahami

tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian terpisah dari

kinerja ekonominya. Ini berarti perusahaan perlu

mempertimbangkan bukan hanya aspek finansial tetapi juga non-

finansial.

Deegan dan Ward (2013) mengklasifikasikan ke dalam dua

perspektif utama: perspektif 'normatif' (etika) dan 'positif'

(manajerial). Dari perspektif normatif, semua pemangku

kepentingan, terlepas dari kekuatan mereka yang mempengaruhi,

harus diperlakukan sama dan perusahaan harus etis serta

bertanggung jawab kepada semua pemangku kepentingan. Dari

perspektif positif, disebutkan bahwa manajer perusahaan

dipengaruhi oleh kekuatan pemangku kepentingan dan

menghasilkan manajemen yang memberikan lebih banyak informasi

sesuai dengan pengaruh kekuatan pemangku kepentingan (Godfrey,

et al., 2010). Dengan demikian bisa dikatakan bahwa perusahaan

memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab terhadap semua

pemangku kepentingan dan tidak dipungkiri bahwa manajemen

akan bertindak karena pengaruh dari para pemangku kepetingan.

Oleh karena itu perusahaan harus memberikan laporan dengan

informasi yang lengkap tidak hanya dari sisi keuangan tetapi juga

informasi terkait lingkungan. Salah satu bentuk laporan non

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

finansial yang bisa digunakan para stakeholders adalah

sustainability report yang diterbitkan oleh perusahaan.

2.1.3 Teori Legitimasi (Legitimacy Theory)

Suchman (1995) mendefinisikan legitimasi sebagai persepsi

bahwa tindakan entitas yang diinginkan, tepat, atau sesuai dengan

beberapa sistem norma, nilai, keyakinan, dan definisi yang

dibangun secara sosial. Ini berarti bahwa entitas harus bertindak

sesuai dengan ekspektasi komunitas dan diharapkan untuk

melakukan kegiatan bisnis dalam batas-batas apa yang diterima

dalam norma masyarakat (Dowling and Pfeffer, 1975 dalam Ong,

2016).

Teori legitimasi menjelaskan bahwa perusahaan beroperasi

dalam lingkungan eksternal yang berubah secara konstan dan

mereka berusaha meyakinkan bahwa perilaku mereka sesuai

dengan batas-batas dan norma masyarakat (Wibowo dan Faradiza,

2014). Legitimasi teori memperluas hubungan prinsipal-agen untuk

memasukkan kelompok pemangku kepentingan yang lebih luas

mewakili kepentingan masyarakat, dan konsep ini memperluas

peran corporate governance perusahaan untuk menyelaraskan

kegiatan perusahaan dengan kepentingan yang lebih luas dari para

pemangku kepentingan (Shamil, et al., 2014). Untuk mendapatkan

legitimasi dari masyarakat, perusahaan harus menjalankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

tanggung jawab perusahaan dan juga membuat laporan mengenai

aktivitas terkait bagaimana perusahaan memenuhi ekspektasi

masyarakat terhadap perusahaan. Dengan demikian, para manajer

juga termotivasi untuk mengungkapkan lebih banyak informasi

untuk mendukung klaim mereka tentang legitimasi karena adanya

dorongan dari corporate governance. Di sisi lain, perusahaan

tertarik untuk menggunakan pelaporan lingkungan tidak hanya

untuk meningkatkan legitimasi mereka, tetapi untuk memfasilitasi

pembangunan citra baru dan berbeda dari perusahaan (Hopwoop,

2009 dalam Hogan dan Lodia, 2011).

2.1.4 Corporate Governance

Corporate governance adalah konsep pengawasan

perusahaan dengan monitoring kinerja manajemen dan

memberikan jaminan bagi stakeholder terkait kualitas laporan

keuangan dan meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri.

Mekanisme corporate governance dapat menjamin bahwa aset

yang ada dalam perusahaan dikelola secara efisien (Lara, et al.,

2005). Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-

339/BEJ/07-2001 menyebutkan bahwa salah satu syarat

perusahaan agar bisa mendaftar di bursa efek adalah memiliki

komponen yang mendukung terciptanya good corporate

governance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang sekarang menjadi Bursa Efek

Indonesia (BEI) menyebutkan bahwa rasio komisaris independen

sekurang kurangnya 30% (tigapuluh persen) dari seluruh jumlah

anggota komisaris. Hal ini dilakukan agar pengawasan terhadap

manajemen semakin meningkat demi menghasilkan laporan

keuangan yang terhindar dari manipulasi. Di sisi lain, peraturan

BEI tersebut memberi dampak yakni jumlah komisaris independen

bagi perusahaan go public hanyalah pada batas minimal saja. Hal

ini menyebabkan beberapa penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan rasio atau proporsi dewan komisaris independen

sebagai variabel independen mendapatkan hasil yang tidak

signifikan. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan

pengukuran lain yaitu CGPI (Corporate governance Perception

Index).

Indonesian Institute for Corporate governance (IICG)

didirikan tanggal 2 Juni 2000 dan merupakan lembaga independen

yang melakukan kegiatan diseminasi dan pengembangan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik di Indonesia. Kegiatan utama yang

dilakukan IICG adalah melaksanakan riset penerapan Good

corporate governance (GCG) yang hasilnya berupa Corporate

governance Perception Index (CGPI).

CGPI adalah riset dan pemeringkatan penerapan GCG di

perusahaan public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

Dalam penilaian dan pemeringkatan penerapan good corporate

governance yang dilakukan IICG terdapat beberapa tahap yakni:

a. Self-assessment

Dalam tahap self-assessment perusahaan

harus mengisi kuisioner yang disediakan IICG terkait

penerapan corporate governance dalam perusahaan

b. Pengumpulan dokumen perusahaan

Perusahaan harus mengumpulkan dokumen

serta bukti yang sesuai dan mendukung praktik

corporate governance dalam perusahaan

c. Penyusunan makalah dan presentasi

Setelah mengumpulkan dokumen dan bukti,

perusahaan harus menyusun makalah penjelasan

kegiatan perusahaan dalam penerapan prinsip good

corporate governance sesuai ketentuan yang

diberikan

d. Observasi

Pada tahap observasi tim peneliti dari IICG

akan berkunjung ke perusahaan peserta untuk

menelaah kepastian penerapan prinsip good

corporate governance.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Tabel 2.1. Tahapan dan Bobot Penilaian CGPI

Sumber : Laporan CGPI 2014 dan 2015

Berdasarkan tabel di atas, CGPI terdiri dari empat komponen

penilaian yang dilakukan yang digunakan untuk penilaian CGPI

pada 2014 dan 2015 yakni melalui self assesment, kelengkapan

dokumen, makalah hasil GCG dan observasi. Sementara itu, bobot

aspek penilaian CGPI yang digunakan tahun 2016 adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.2. Bobot Aspek Penilaian CGPI

Sumber : Laporan CGPI 2016

Setiap tahun IICG memberikan undangan bagi perusahaan-

perusahaan publik (Emiten), Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Lembaga Bisnis Syariah

No Tahapan Bobot (%)

1 Self Assesment 15

2 Kelengkapan Dokumen 25

3 Makalah yang merefleksikan

program dan hasil penerapan

Good corporate governance

sebagai sebuah sistem di

perusahaan yang bersangkutan.

12

4 Observasi 48

No Aspek & Indikator Bobot (%)

1 Struktur Tata Kelola

(Governance Structure) 32,71

2 Proses Tata Kelola (Governance

Process) 33,64

3 Hasil Tata Kelola (Governance

Outcome) 33,64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

untuk mengikuti Program CGPI namun tidak semua perusahaan

memenuhi undangan tersebut. Program CGPI yang dilaksanakan

oleh IICG hingga saat ini masih bersifat sukarela (voluntary). Hal

ini berarti keikutsertaan dalam program tersebut merupakan

pilihan sukarela tanpa ada aturan resmi yang mendorong

perusahaan untuk berpartisipasi (IICG, 2014).

Tabel 2.3 Norma Penilaian CGPI

Index Level Terpercaya

55-69 Cukup terpercaya

70-84 Terpercaya

85-100 Sangat Terpercaya

Sumber: Laporan CGPI 2014

Dalam program CGPI skor yang diperoleh juga diolah dalam

bentuk peringkat. Hasil pemeringkatan dalam program CGPI

menggunakan norma penilaian berdasarkan rentang skor Peserta

CGPI dengan mengkategorikan tingkat kualitas implementasi

GCG menggunakan istilah “Terpercaya”.

Berdasarkan Pedoman Umum GCG Indonesia yang

dikemukakan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance

(KNKG, 2006) GCG memiliki asas sebagai berikut:

1. Transparansi, perusahaan harus menyediakan informasi

relevan, mudah diakses dan dipahami oleh pemangku

kepentingan untuk menjaga objektivitas dalam menjalankan

bisnis. Harus ada inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya

masalah yang disyaratkan oleh peraturan perundang-

undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku

kepentingan lainnya.

2. Akuntabilitas, perusahaan harus dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan

tetap memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan

pemangku kepentingan lain karena perusahaan harus dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan

wajar. Akuntabilitas juga merupakan prasyarat yang

diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan,

3. Tanggung jawab, perusahaan harus mematuhi peraturan

perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab

terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat

menjaga kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan

diakui menerapkan good corporate governance.

4. Independensi, perusahaan harus dikelola secara independen

sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan dapat diintervensi oleh pihak lain sehingga

penerapan GCG tidak terganggu.

5. Keadilan, dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan

harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang

saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas

kewajaran dan kesetaraan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

IICG sendiri memiliki aspek dan indikator dalam penentuan

skor CGPI yang mereka berikan. Meskipun jumlah indikator yang

digunakan bisa berbeda setiap tahun, namun pada umumnya semua

indikator tersebut sesuai mencakup aspek yang dikemukakan oleh

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006). Berikut

adalah aspek dan indikator yang dinilai pada CGPI 2014:

1. Komitmen

Aspek komitmen meliputi kesungguhan Direksi dan

Dewan Komisaris memutakhirkan tanggung jawab

organ utama perusahan (board manual) serta tata

kelola perusahaan (code of CG), mengembangkan

perdoman nperilaku serta sistem dan mekanisme anti

kecurangan, gratifikasi, dan perlindungan terhadap

saksi untuk menciptakan nilai tambah secara etikal dan

bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan

perusahaan

2. Transparansi

Aspek transparansi meliputi kesungguhan dewan

komisaris dan direksi mengembangkan sistem dan

mekanisme pengungkapan dan keterbukaan informasi

perusahaan untuk menciptakan nilai tambah secara

etikal dan bermartabat dalam rangka mewujudkan

keberlanjutan perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

3. Akuntabilitas

Aspek akuntabilitas meliputi kesungguhan dewan

komisaris dan direksi menetapkan kejelasan tugas

pokok dan fungsi dalam perusahaan serta

mengembangkan sestem dan mekanisme pertanggung

jawaban, pengendalian internal dan pengawasan

internal di perusahaan untuk menciptakan nilai tambah

secara etikal dan bermartabat dalam rangka

mewujudkan keberlanjutan perusahaan

4. Responsibilitas

Aspek ini dimaknai sebagai kesungguhan dewan

direksi dan dewan komisaris dalam megintegrasikan

sistem dan mekanisme tata kelila perusahaan sesuai

dengan berbagai peraturan perundang-undangan yang

berlaku dan peraturan internal perusahaan, serta

melakukan tanggung jawab perusahaan terhadap

masyarakat dan lingkungan untuk menciptakan nilai

tambah secara etikal dan bermartabat dalam rangka

mewujudkan keberlanjutan perusahaan

5. Independensi

Aspek ini dapat dimaknai sebagai kesungguhan

Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

mekanisme tata kelola perusahaan secara profesional,

obyektif, dan tidak adanya dominasi serta intervensi

dalam pengambilan keputusan di perusahaan untuk

menciptakan nilai tambah secara etikal dan

bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan

perusahaan

6. Keadilan

Aspek ini dapat dimaknai sebagai kesungguhan

Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan

mekanisme tata kelola perusahaan yang menjamin

perlakuan yang setara, wajar dan proporsional terhadap

seluruh pemangku kepentingan perusahaan untuk

menciptakan nilai tambah secara etikal dan

bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan

perusahaan

7. Kepemimpinan

Aspek ini dimaknai sebagai kesungguhan Direksi dan

Dewan Komisaris membangun dan kesungguhan

Direksi dan Dewan Komisaris membangun dan

mengembangkan pola kepemimpinan dengan

membangun peran kepemimpinan yang aktif di

perusahaan, memaastikan kualitas interaksi dan

kolaborasi seluruh anggota perusahaan, keteladanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

dan pemberdayaan di perusahaan, dan memiliki

orientasi masa depan untuk menciptakan nilai tambah

secara etikal dan bermartabat dalam rangka

mewujudkan keberlanjutan perusahaan

8. Strategi

Aspek strategi dapat dimaknai sebagai kesungguhan

Direksi dan Dewan Komisaris mengintegrasikan

berbagai sistem dan mekanisme tata kelola perusahaan

dengan menetapkan visi-misi-tata nilai-makna

perusahaan, serta tujuan, kebijakan, program strategis

dan sasarannya yang akan dicapai bersama untuk

menciptakan nilai tambah secara etikal dan

bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan

perusahaan

9. Etika

Aspek ini dimaknai sebagai kesungguhan Direksi dan

Dewan Komisaris membangun dan menegakkan

sistem dan mekanisme tata kelola perusahaan melalui

pengembangan standar perilaku bisnis dan perilaku

kerja bagi seluruh para pemangku kepentingan untuk

menciptakan nilai tambah secara etikal dan

bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan

perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

10. Risiko

Aspek risiko dapat dimaknai sebagai kesungguhan

Direksi dan Dewan Komisaris membangun sistem dan

mekanisme pengelolaan risiko perusahaan meliputi

mengembangkan sistem dan mekanisme tata kelola

perusahaan dengan melakukan identifikasi,

pengukuran dan mitigasi terhadap risiko perusahaan

serta mengembangkan budaya risiko di perusahaan

yang Kapabilitas organisasi

11. Penciptaan Nilai

Aspek penciptaan nilai dapat dimaknai sebagai

kesungguhan Direksi dan Dewan Komisaris

membangun sistem dan mekanisme tata kelola

perusahaan yang mengarahkan dan mengendalikan

perusahaan dalam melakukan transformasi sumber

daya yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan nilai

tambah ekonomis dan nilai tambah sosial bagi seluruh

pemangku kepentingan perusahaan secara etikal dan

bermartabat dalam rangka mewujudkan keberlanjutan

perusahaan.

Penerapan good corporate governance menjadi faktor

penting dalam pengawasan dan pengendalian perusahaan. Namun,

di Indonesia sendiri penerapan good corporate governance dinilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

masih tertinggal. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (dalam wawancara dengan

krjogja.com, September 2017) mengatakan bahwa Indonesia hanya

menempatkan dua emiten dalam ajang penganugerahan ASEAN

Corporate governance Awards 2015 yang diselenggarakan oleh

ASEAN Capital Markets Forum (ACMF) di Manila, Filipina.

Pencapaian ini tentu masih tertinggal jauh jika dibandingkan

dengan negara-negara lain seperti Thailand dan Filiphina.

Sukamulja (2004) juga mengungkapkan bahwa GCG belum

menjadi dasar yang utama dalam proses pengambilan keputusan

investor untuk melakukan analisis perusahaan karena

kemungkinan investor kurang memiliki pengetahuan terkait

corporate governance sehingga investor tidak mempertimbangkan

good corporate governance dalam melakukan investasi. Respon

pasar terhadap implementasi corporate governance tidak terjadi

secara langsung namun membutuhkan waktu yang tidak singkat

(Darmawati, 2005) sehingga investor yang memilih investasi yang

bersifat jangka pendek tidak mempertimbangkan good corporate

governance dalam pengambilan keputusannya.

2.1.5 Laporan Keberlanjutan (Sustainability report)

Kepedulian terhadap lingkungan sudah menjadi perhatian

berbagai pihak sejak lama dan menjadi hal yang semakin krusial di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

dunia. Pada 25 September 2015, 193 negara dari Majelis Umum PBB

mengadopsi Agenda Pengembangan 2030 berjudul: "Transforming our

world: the 2030 Agenda for Sustainable Development". Sustainable

Development Goals (SDGs) atau Tujuan Global untuk Pembangunan

Berkelanjutan, adalah kumpulan dari tujuh belas tujuan global yang

ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. mencakup berbagai

masalah pembangunan sosial dan ekonomi. Ini termasuk kemiskinan,

kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan iklim, kesetaraan gender,

air, sanitasi, energi, urbanisasi, lingkungan dan keadilan sosial yang

dituangkan dalam tujuh belas tujuan.

Bagi penganut agama Katolik, Ensiklik Laudato si '(Praise be to

you) dikembangkan dalam konsep ekologi integral pada tahun 2015

oleh Paus Fransiskus. Ensiklik Laudato si’ sebagai paradigma yang

mampu mengartikulasikan hubungan mendasar dari pribadi: dengan

Tuhan, dengan diri sendiri, dengan manusia lain, dengan ciptaan.

Seperti yang dijelaskan oleh Paus Fransiskus, gerakan ini dimulai

dengan mendengarkan secara spiritual hasil penelitian ilmiah terbaik

tentang masalah lingkungan yang tersedia saat ini, "membiarkan

mereka menyentuh kita secara mendalam dan memberikan landasan

konkret untuk perjalanan etis dan spiritual yang mengikuti". Sains

adalah alat terbaik yang dengannya kita dapat mendengarkan seruan

bumi. Baik SDG maupun ensiklik Laudato si’, menunjukkan bahwa

manusia harus semakin peka terhadap lingkungan terutama mereka

yang menjalankan perusahaan dan berdampak pada lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Masalah lingkungan bukan lagi menjadi hal kecil tetapi sudah menjadi

isu global dan harus benar-benar menjadi perhatian.

World Commission on Environment and Development (WCED)

mendefinisikan sustainability sebagai pemenuhan kebetuhan masa

sekarang tanpa mengabaikan kebutuhan generasi yang akan datang.

Global Reporting Initiative (GRI) mendefinisikan sustainability

reporting sebagai bagaimana sebuah organisasi berkontribusi, atau

bertujuan untuk berkontribusi di masa depan, untuk perbaikan atau

memburuknya kondisi ekonomi, lingkungan dan sosial, perkembangan,

dan tren di tingkat lokal, regional. Sementara itu, National Center for

Sustainability reporting (NCSR) menyatakan Sustainability reporting

adalah kegiatan organisasi dalam melaporkan secara publik mengenai

konsisi ekonomi, lingkungan, dan atau dampak sosial, dan kontribusi

positif atau neggatif, dalam upaya mencapai pembangunan

berkelanjutan. Laporan yang dibuat kemudian disebut dengan

sustainability report.

Pada dasarnya, baik laporan CSR maupun Sustainability report

memiliki maksud yang sama yakni melaporkan bahwa perusahaan telah

terlibat dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan. Gunawan

(2015) mengungkapkan bahwa ada beberapa nama yang digunakan

untuk merujuk pada laporan keberlanjutan, misalnya laporan

pembangunan berkelanjutan (sustainable develoment report), laporan

lingkungan, sosial dan tata kelola (environmental, social and

governance / ESG report), creating value (CSV) report, atau bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

laporan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR Report). Semua

laporan tersebut pada dasarnya mengacu pada konsep bisnis triple

bottom line yaitu People, Planet, Profit (3Ps). Istilah tersebut

dipopulerkan pertama kali oleh John Elkington (1997). Perusahaan

membuat dan mengkomunikasikan kinerja berkelanjutan kepada

stakeholder dengan mempublikasikan sustainability report. Selain

Sustainability report sebagai pengungkapan laporan yang lebih

komprehensif (tidak hanya sebagai laporan keuangan saja),

sustainability report juga mendukung strategi perusahaan, serta dapat

menunjukkan komitmen terhadap perkembangan berkelanjutan

(Dilling, 2010).

Pengungkapan sustainability report adalah salah satu bentuk

pertanggungjawaban pihak prinsipal kepada agen, selain dari

pembuatan laporan tahunan. Jumlah laporan keberlanjutan yang

dipublikasikan oleh perusahaan Asia Pasifik meningkat cukup tajam

pada tahun 2013 dimana 95% perusahaan terbesar di dunia telah

menyajikan informasi kinerja keberlanjutannya (Gunawan, 2015). Hal

ini menunjukkan bahwa sustainability report saat ini sudah menjadi

bagian dari praktik bisnis yang utama. Global Reporting Initiative

(GRI) Standards merupakan standard yang paling banyak

digunakan dalam corporate responsibility reporting dan sejak

munculnya, GRI sendiri telah mengalami berbagai perubahan.

Munculnya GRI G4 pada Mei 2013 telah mengubah cara pandang

mengenai arti dari laporan, kualitas pelaporan mulai bergeser dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

yang sebelumnya adalah ‘banyaknya’ informasi yang dilaporkan

kini menjadi ‘relevansi’ informasi yang disajikan (Gunawan, 2015).

Dalam GRI G4, terdapat dua jenis pengungkapan standar

yakni:

1. Pengungkapan Standar Umum

Pengungkapan standar umum dibagi menjadi tujuh bagian

yakni: Strategi dan analisis, profil organisasi, aspek

material dan boundary teridentifikasi, hubungan dengan

pemangku kepentingan, profil laporan, tata kelola, serta

etika dan integritas.

2. Pengungkapan Standar Khusus

Pengungkapan standar khusus memiliki tiga kategori

yakni:

a) Ekonomi

Dalam kategori ekonomi terdapat aspek-aspek: kinerka

ekonomi, keberadaan di pasar, dampak ekonomi tidak

langsung dan praktik pengadaan

b) Lingkungan

Dalam kategori lingkungan terdapat aspek: bahan,

energy, air, keanekaragaman hayati, emisi, efisiensi

dan limbah, produk dan jasa, kepatuhan, transportasi,

lain-lain, asesmen pemasok atas lingkungan, dan

mekanisme pengaduan masalah lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

c) Sosial

Kategori sosial dibagi kembali menjadi empat sub-

Kategori yakni: praktik ketenagakerjaan dan

kenyamanan bekerja, hak asasi manusia, masyarakat,

dan tanggung jawab atas produk.

Laporan KPMG, yang berfokus pada kualitas pelaporan

Corporate Responsibility di antara G250, menunjukkan bahwa tidak

ada perbaikan menyeluruh sejak 2013 dan menjadi sesuatu yang

mengecewakan karena peningkatan positif sebelumnya dalam survei

2013 belum berlanjut (Gunawan, 2015). Atkins et al. (2015)

mengungkapkan bahwa daripada menunggu efek perubahan iklim di

dunia, perusahaan yang menggunakan teknologi dan sumber daya

yang besar harus lebih banyak melakukan tindakan terkait sosial dan

lingkungan. Laporan keberlanjutan di Indonesia sudah mulai dibuat

sejak tahun 2003 (Gunawan, 2015). Di Indonesia, lembaga yang

menggagas adanya laporan keberlanjutan adalah National Center

for Sustainability reporting (NCSR). NCSR juga menyelenggarakan

Indonesia Sustaiability Reporting Award (ISRA) sejak tahun 2004.

Pesatnya perkembangan pelaporan keberlanjutan di Asia

Pasifik ternyata berbeda dengan kondisi di Indonesia. Pada 14 Maret

2017, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan bahwa

Pengungkapan sustainability report di Indonesia saat ini masih

sebatas bersifat sukarela (voluntary). Hingga akhir tahun 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

sebanyak 49 perusahaan listing Bursa Efek Indonesia (BEI) telah

menerbitkan laporan keberlanjutan. Sebanyak 12 Lembaga Jasa

Keuangan (LJK) telah menerbitkan laporan keberlanjutan. Selain

perusahaan listing, perusahaan non listing juga tidak kalah dalam

menerbitkan laporan keberlanjutan. Sebagai contoh, lembaga jasa

keuangan non listing yang sudah menerbitkan laporan keberlanjutan

sebanyak 5 lembaga jasa keuangan. Peningkatan jumlah yang

sedikit ini kemungkinan disebabkan belum ada peraturan yang jelas

mengenai kewajiban untuk membuat laporan keberlanjutan

tersendiri (stand alone sustainability report) (Gunawan, 2015).

Budirahardjo (2019) dalam artikelnya menyebutkan bahwa

selain peraturan yang mewajibkan untuk menerbitkan sustainability

report juga diperlukan standar dari pemerintah yang berlaku

menyeluruh untuk seluruh perusahaan di Indonesia dengan sektor

dan karakteristik yang sesuai untuk perusahaan di Indonesia.

Budirahardjo (2019) menyebutkan belum adanya standar pasti dari

pemerintah tersebut dapat menyebabkan minimnya minat

perusahaan untuk menerbitkan sustainability report. Selain itu

perusahaan juga bisa merasa kesulitan untuk menerbitkan

sustainability report sehingga perusahaan memilih tidak

menerbitkan sustainability report atau menerbitkan namun hanya

seadanya sehingga kualitas sustainability report juga kurang

maksimal. Penelitian Rudyanto dan Siregar (2018) juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

menunjukkan bahwa pemegang saham di Indonesia belum

mempertimbangkan informasi dari sustainability report perusahaan

yang terkait keberlanjutan peruashaan dalam keputusan investasi

mereka.

2.1.6 Reputasi Perusahaan

Ada beberapa pandangan mengenai makna dan pemahaman

dari reputasi perusahaan. Fombrun (1996) dalam Ljubojevic dan

Ljubojevic (2008) mengungkapkan bahwa reputasi perusahaan

dapat dibagi dalam faktor-faktor yang mendominasi isinya, yaitu:

etika perusahaan, karyawan (cara perusahaan memperlakukan

mereka, kemungkinan karyawan berbakat, dll.), kinerja keuangan,

kepemimpinan, manajemen, tanggung jawab sosial, dan fokus pada

konsumen, kualitas, keandalan (reliability), daya tarik emosional,

dan komunikasi. Barnet et al. (2006) mengungkapkan bahwa

reputasi perusahaan terdiri dari komponen dasar seperti image dan

kualitas. Image sendiri merupakan persepsi dari pihak eksternal

perusahaan dan reputasi perusahaan dapat dinilai dari pandangan

umum stakeholders tanpa adanya pertimbangan tertentu mengenai

perusahaan (Ljubojevic dan Ljubojevic, 2008). Sesuai dengan yang

diungkapkan Walker (2010), reputasi perusahaan merupakan

persepsi dari stakeholders mengenai perusahaan apakah dapat

mencapai ekspektasi atau tidak dan cara stakeholders untuk menilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

pencapaian tersebut adalah melalui transparansi perusahaan.

Dengan kata lain, reputasi perusahaan bisa dikatakan sebagi persepsi

yang muncul dari tindakan yang telah maupun akan dilakukan

organisasi dan muncul sebagai hasil kreativitas dan upaya yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan. Reputasi perusahaan tidak

akan muncul tanpa upaya dari internal perusahaan yang salah

satunya adalah mengupayakan adanya transparansi dari perusahaan.

Berbicara mengenai reputasi perusahaan, tentu tidak akan

terpisah dari brand atau merek. Kossoff (2010) menyebutkan bahwa

merek dibuat oleh organisasi untuk melambangkan serangkaian nilai

yang secara sadar dirancang untuk konsumen atau pembeli.

Sementara itu, reputasi dibuat oleh pemangku kepentingan dan

dikaitkan dengan organisasi (orang atau tempat), sebagai tanggapan

atas harapan mereka terhadapnya. Reputasi adalah hasil dari

interaksi antara stakeholders dan organisasi dari waktu ke waktu

(Argenti dan Druckenmiller, 2004), meskipun tidak semua

stakeholders memiliki interaksi secara langsung dengan organisasi.

Dewi (2009) menyebutkan bahwa meningkatkan reputasi termasuk

salah satu upaya perusahaan untuk memperkuat merek.

Abratt dan Kleyn (2012) menyatakan bahwa identitas

perusahaan dan branding perusahaan merupakan elemen penting

dalam manajemen reputasi perusahaan. Interaksi dengan berbagai

hal yang terkait merek (komunikasi masal, karyawan, agen atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

individu dan kelompok lain yang terkait dengan merek),

memungkinkan para stakeholder untuk membentuk persepsi mereka

terhadap suatu organisasi (Abratt dan Kleyn, 2012). Persepsi ini

kemudian mulai membuat brand image atau citra merek di mata

stakeholder dan citra tersebut menjadi persepsi stakeholder

mengenai reputasi organisasi. Dengan demikian dapat dikatakan

citra merek yang kuat juga akan meningkatkan reputasi perusahaan.

Baik merek maupun reputasi memiliki karakteristik yang sama

yakni: ternilai (valuable), langka (rare), tidak dapat ditiru dengan

sempurna (imperfectly imitable) (Barney, 1991 dalam Abratt dan

Klyen, 2012) sehingga membangun citra merek yang kuat juga akan

meningkatkan reputasi perusahaan.

Ada berbagai alat ukur yang digunakan untuk penilaian

reputasi perusahaan. Solikhin dan Lubis (2019) mengukur reputasi

perusahaan dengan skor mentah dari majalah Fortune ‘Most

Admired Companies’. Sementara itu, Kapita dan Suardana (2018)

menggunakan nilai Tobin’s Q untuk mengukur reputasi perusahaan.

Pengukuran tersebut mengacu pada penelitian Sukamulja (2004)

yang menyatakan bahwa reputasi perusahaan merupakan salah satu

kekayaan perusahaan yang tidak nampak dalam neraca sehingga

perlu menggunakan rasio untuk mengukur nilai tersebut. Salah satu

rasio yang digunakan adalah Tobin’s Q yang biasanya digunakan

sebagai parameter nilai perusahaan. Perusahaan dengan nilai rasio

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

Q yang tinggi cenderung memiliki citra merek yang kuat (Brealey

dan Myers, 2000 dalam Sukamulja, 2004). Nilai Tobin’s Q yang

semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki

intangible asset atau aset tak berwujud yang semakin besar dan

prospek pertumbuhannya juga semakin baik. Apabila perusahaan

dinilai memiliki pertumbuhan yang baik maka dapat membentuk

citra merek perusahaan semakin kuat dan membuat reputasi

perusahaan semakin baik di hadapan para stakeholder. Semakin

besar nilai pasar asset perusahaan dibandingkan nilai buku asset

perusahaan berarti semakin besar kerelaan investor memberikan

lebih banyak agar bisa memiliki perusahaan (Sukamulja,2004).

2.2 Pengembangan Hipotesis

2.2.1 Pengaruh Corporate Governance terhadap Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang semakin besar pada umumnya akan

memiliki struktur kepemilikan yang semakin rumit terutama

perusahaan yang go public. Seperti yang dijelaskan dalam teori

agensi, apabila konflik agensi terjadi tentu stakeholders dapat

memandang perusahaan sebagai perusahaan yang kurang bisa

dipercaya. Hal ini tentu akan mempengaruhi reputasi perusahaan.

Reputasi perusahaan sendiri merupakan hasil evaluasi publik

terhadap organisasi sumber daya dan kemampuan perusahaan dan

citra yang bagus dan mudah dikenali tentu bukan hanya kebetulan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

melainkan harus disertai kreativitas dan keteguhan manajemen

perusahaan (Ljubojevic dan Ljubojevic, 2008). Dengan kata lain,

reputasi perusahaan bukan hal yang bisa dengan mudah dibuat

dalam waktu singkat, namun perusahaan harus bisa menunjukkan

kinerja dan menjaga kepercayaan para stakeholders agar reputasi

perusahaan semakin baik.

Teori legitimasi menyatakan bahwa entitas harus bertindak

sesuai dengan ekspektasi komunitas dan bertindak dalam batas

sesuai norma yang ada di masyarakat. Corporate governance harus

menerapkan prinsip good corporate governance dan memastikan

perusahaan memberikan informasi yang transparan secara konsisten

untuk mengurangi mis-persepsi, selain itu mengawasi untuk

mencegah adanya penyimpangan moral dalam perusahaan sehingga

perusahaan akan dinilai memiliki reputasi yang baik (Ljubojevic dan

Ljubojevic, 2008). Hal tersebut karena transparansi merupakan

faktor penting dalam kesuksesan corporate governance yang dapat

membangun reputasi perusahaan (Ljubojevic dan Ljubojevic, 2008).

Kumaran dan Thenmozi (2015) membuktikan bahwa

corporate governance merupakan syarat untuk mewujudkan

reputasi perusahaan yang baik karena corporate governance yang

kuat akan mengontrol dan mendorong perusahaan untuk

mengungkapkan informasi kepada publik sehingga disiplin,

transparansi, dan keadilan bisa terwujud dan meningkatkan reputasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

perusahaan. Hasan, et al. (2017) juga membuktikan mekanisme

corporate governance yang dinilai dari jumlah dewan independen

memiliki dampak positif pada reputasi perusahaan karena dewan

independen yang lebih besar akan mendorong perusahaan

mengungkapkan informasi yang lebih banyak bagi stakeholder.

Kapita dan Suardana (2018) juga membuktikan bahwa corporate

governance yang baik meningkatkan reputasi perusahan karena

perusahaan mampu mengendalikan perusahaan dengan tepat.

Adanya mekanisme corporate governance yang baik dapat

meningkatkan reputasi perusahaan karena adanya corporate

governance yang semakin baik akan memastikan perusahaan

beroperasi dengan mempertimbangkan asas disiplin, transparansi,

dan keadilan. Hal tersebut dapat meningkatkan kepercayaan pada

perusahaan yang membentuk image positif perusahaan dan

meningkatkan reputasi perusahaan, sehingga dapat ditarik hipotesis

berikut:

H1: corporate governance berpengaruh positif terhadap

reputasi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

2.2.2 Pengaruh Corporate Governance terhadap Sustainability Report

Dalam teori stakeholder, perusahaan dituntut untuk tidak

hanya fokus pada pemegang saham tetapi juga pemangku

kepentingan yang lain (Freeman, 1984). Perusahaan harus

perusahaan harus etis serta bertanggung jawab kepada semua

pemangku kepentingan. Tanggung jawab sosial perusahaan tidak

bisa dipisahkan dari kinerja ekonomi (Freeman, et al., 2010)

ditambah fakta bahwa sustainability report juga menjadi tren bagi

dunia bisnis saat ini. Hal ini tentu tidak bisa diabaikan oleh

perusahaan maupun para pemangku kepentingan di luar perusahaan.

Perusahaan mulai menerbitkan sustainability report untuk

menunjukkan berbagai upaya perusahaan untuk terlibat dalam upaya

menjaga keberlanjutan (Dilling,2010), bukan hanya dari sisi

finansial namun juga non finansial.

Laquimia dan Eweje (2014) melakukan wawancara dan

organisasi yang diwawancarai melaporkan bahwa struktur

governance mereka terus ditingkatkan untuk mencukupi realitas

operasional mereka terhadap tekanan keberlanjutan yang meningkat

dari masyarakat dan pasar. Hasil penelitian Rudyanto dan Siregar

(2018) menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia yang

stakeholder utamanya adalah konsumen memiliki kualitas pelaporan

keberlanjutan lebih baik yang mengindikasikan bahwa konsumen di

Indonesia memiliki perhatian yang tinggi mengenai corporate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

sustainability. Hal ini dapat dijelaskan dengan teori legitimasi

dimana entitas harus bertindak sesuai dengan ekspektasi komunitas

dan diharapkan untuk melakukan kegiatan bisnis dalam batas-batas

apa yang diterima dalam norma masyarakat (Dowling and Pfeffer,

1975 dalam Ong, 2016). Legitimasi teori memperluas hubungan

prinsipal-agen untuk memasukkan kelompok pemangku

kepentingan yang lebih luas mewakili kepentingan masyarakat, dan

konsep ini memperluas peran corporate governance perusahaan

untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan dengan kepentingan yang

lebih luas dari para pemangku kepentingan (Shamil, et al., 2014).

Pengungkapan keberlanjutan merupakan salah satu respon

atas tekanan pada perusahaan untuk melakukan tindakan yang sesuai

dengan nilai-nilai yang dapat diterima dari sisi sosial (Aguilera,

2005). Michelon, et al. (2014) menyatakan bahwa laporan

keberlanjutan dibuat untuk membantu pengambil keputusan dan

stakeholders dengan menerjemahkan data ekologi, ekonomi, dan

sosial. Di sisi lain, manajer memiliki peluang untuk mengurangi

asimetri informasi khususnya terkait sustainability concern dengan

melakukan publikasi sustainability report (Michelon, et al., 2014).

Namun, pengambil keputusan dan stakeholders harus memastikan

bahwa laporan keberlanjutan yang dibuat oleh perusahaan adalah

transparan (Romero 2014), relevan, kredibel, dapat diandalkan, dan

sebanding (Habek dan Wolniak, 2015) Dalam hal ini coporate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

governance juga memiliki peranan penting untuk memastikan

bahwa laporan yang dipublikasikan adalah laporan yang relevan dan

dapat diandalkan sehingga mengurangi asimetri informasi melalui

mekanisme pengawasan yang ada dan efektivitas dari mekanisme

yang ada.

Dilling (2010) belum dapat membuktikan bahwa ada

pengaruh karakteristik corporate governance terhadap

sustainability report. Wu (2014) juga mengungkapkan bahwa

perusahaan di Taiwan tidak mendapat tekanan dari stakeholders

maupun aktivis, sehingga mereka tidak terikat secara aktif dengan

isu terbaru (sustainability) yang dihadapi komunitas di dunia.

Di sisi lain, Kend (2015) membuktikan bahwa kekuatan

corporate governance berpengaruh terhadap keputusan untuk

menerbitkan sustainability report terpisah dari laporan tahunan.

Rudyanto dan Siregar (2018) juga membuktikan bahwa efektifitas

dewan komisaris berpengaruh positif terhadap kualitas

sustainability report di Indonesia karena dewan komisaris

membantu perusahaan untuk memastikan bahwa manajemen

berperilaku sesuai dengan keinginan etis para pemangku

kepentingan, yang merupakan dasar tanggung jawab sosial

perusahaan. Hasil penelitian Fallah dan Mojarrad (2018) juga

menunjukkan bahwa corporate governance yang diukur dari

komposisi komite audit dan masa jabatan dewan berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

positif terhadap pengungkapan CSR. Perusahaan dengan corporate

governance yang semakin baik akan mengungkapkan lebih banyak

informasi. Penelitian Ong dan Djajadikerta (2018) menunjukkan

bahwa mekanisme coporate governance (dilihat dari proporsi

dewan independen dan adanya dewan wanita) mempengaruhi

pengungkapan sustainability report. Hal ini karena perusahaan

harus mengutamakan prinsip untuk bertindak secara etis dan

bertanggung jawab, menjaga integritas pelaporan perusahaan dan

membuat pengungkapan yang tepat waktu dan seimbang bagi setiap

stakeholders yang memiliki kepentingan berbeda (Ong dan

Djajadikerta, 2018). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

corporate governance yang baik akan mendukung perusahaan

menerbitkan sustainability report untuk menunjukkan bahwa agen

(manajemen perusahaan) bertindak sesuai etika dan tuntutan

stakeholder serta memastikan sustainability report yang diterbitkan

berkualitas dan relevan, sehingga peneliti menarik hipotesis berikut:

H2: corporate governance berpengaruh positif terhadap

sustainability report

2.2.3 Pengaruh Sustainability Report terhadap Reputasi Perusahaan

Reputasi adalah hasil dari interaksi antara stakeholders dan

organisasi dari waktu ke waktu (Argenti dan Druckenmiller, 2004).

Reputasi dibuat oleh pemangku kepentingan dan dikaitkan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

organisasi (orang atau tempat), sebagai tanggapan atas harapan

mereka terhadapnya (Kossoff,2010). Hal ini berarti reputasi

tergantung pada bagaimana pemangku kepentingan memberikan

tanggapan atas suatu entitas (Abratt dan Kelyn, 2012). Fombrun

(1996) dalam Ljubojevic dan Ljubojevic (2008) mengungkapkan

bahwa reputasi perusahaan dapat dibagi dalam faktor-faktor yang

salah satunya adalah tanggung jawab sosial. Tanggung jawab sosial

perusahaan tidak bisa dipisahkan dari kinerja ekonomi (Freeman, et

al., 2010) ditambah fakta bahwa sustainability juga menjadi tren

bagi dunia bisnis saat ini tentu tidak bisa diabaikan oleh perusahaan

maupun para pemangku kepentingan di luar perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki citra baik bukan

hanya semata dari sisi finansial tetapi juga dari sisi tanggung jawab

sosial.

Teori legitimasi menyebutkan bahwa entitas harus bertindak

sesuai dengan ekspektasi komunitas dan diharapkan untuk

melakukan kegiatan bisnis dalam batas-batas apa yang diterima

dalam norma masyarakat (Dowling and Pfeffer, 1975 dalam Ong,

2016). Perusahan yang mampu menunjukkan bahwa mereka

bertindak sesuai dengan batas yang diterima dalam norma

masyarakat akan mendapatkan reputasi yang baik karena

perusahaan tersebut dianggap tidak hanya memperhatikan

keuntungan finansial semata. Salah satu cara menunjukkan hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

tersebut adalah dengan mempublikasikan laporan CSR ataupun yang

lebih lengkap yakni berupa sustainability report. King dan Whetten

(2008) juga menyatakan bahwa hubungan dari legitimasi dan

reputasi perusahaan adalah pada pengenalan mengenai identitas

perusahaan yang biasanya digambarkan pada laporan CSR.

Laporan CSR dalam beberapa periode dapat menjadi reputasi

perusahaan karena stakeholders mengartikan kinerja masa lalu

perusahaan ke dalam ekspektasi kinerja di masa yang akan datang

(Pérez, 2015). Stakeholders akan melihat kinerja perusahaan dalam

tanggung jawab sosial dari waktu ke waktu. Ketika perusahaan

terlibat dalam CSR yang kemungkinan besar melibatkan

penggunaan sumber daya, dapat ditafsirkan sebagai cara untuk

menunjukkan kepekaan mereka terhadap hal hal yang tidak timbul

dari pasar tetapi muncul dari ketertarikan jangka panjang dari

pemegang saham (Abbot dan Monsen, 1979 dalam Michelon, 2011).

Perusahaan yang menunjukkan kegiatan CSR yang positif dan

berdampak bagi penerimanya akan menimbulkan persepsi

pemegang saham mengenai image positif perusahaan dengan

demikian reputasi perusahaan juga akan semakin baik.

Dilihat dari teori agensi, laporan CSR menjadi salah satu alat

untuk berkomunikasi, mengurangi asimetri informasi, dan

menunjukkan transparansi yang lebih baik dari perusahaan

(Formbrum, 2006). Seperti halnya laporan CSR, sustainability

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

report juga menunjukkan transparansi yang lebih baik dari

perusahaan. Global Reporting Initiative, organisasi yang mungkin

paling diakui sebagai pemimpin dalam pengembangan pedoman

pelaporan keberlanjutan, menyatakan bahwa pelaporan dapat

berpengaruh pada peningkatan merek dan reputasi. Adanya

pelaporan menandakan organisasi yang bertanggung jawab karena

perusahaan berusaha untuk terbuka dan jujur dengan para pemangku

kepentingannya sehingga akan menimbulkan kesan positif tentang

perusahaan. GRI juga menyebutkan bahwa melalui sustainability

report, organisasi dapat memahami dan mengelola dengan lebih

baik dampak aktifitas perusahaan terhadap manusia dan planet. Hal

ini dilakukan untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko,

menangkap peluang baru, dan mengambil tindakan untuk menjadi

organisasi yang bertanggung jawab dan tepercaya di dunia yang

lebih berkelanjutan (www.globalreporting.org). Ini berarti

perusahaan mempertimbangkan dampak aktifitas bisnis mereka

terhadap lingkungan.

Di sisi lain, ada pihak yang menilai bahwa aktivitas sosial

perusahaan hanya sebatas legitimasi atau memenuhi tuntutan dan

aturan. Pelaksanaan CSR yang mempunyai kepentingan untuk

mendapat ijin operasi juga bisa melatarbelakangi tindakan CSR

(Dewi, 2009) sehingga CSR hanya menjadi komunikasi pemasaran

saja. Aktivitas CSR yang seharusnya memberikan manfaat yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

berkelanjutan bagi penerimanya bisa menjadi sebuah formalitas agar

bisa dilaporkan dan dilihat oleh masyarakat. Pomering dan Dolnicar

(2009) menyimpulkan bahwa mayoritas konsumen tidak menyadari

metode CSR yang digunakan oleh organisasi dan dalam banyak

kasus, perusahaan tidak diberikan informasi yang tepat untuk

kebutuhan mereka meskipun organisasi menganggap komunikasi

CSR penting.

Fombrun (2005) menyatakan bahwa motivasi perusahaan

melakukan aktivitas CSR adalah untuk meningkatkan reputasi

perusahaan. Hasil penelitian Lai et al.(2010) menunjukkan bahwa

persepsi konsumen mengenai CSR yang dilakukan perusahaan

berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan karena persepsi

konsumen yang etis akan mendorong konsumen untuk menilai

perusahaan berdasarkan tindakan etisnya. Abdullah dan Aziz

(2013) menunjukkan bahwa CSR merupakan prediktor yang

signifikan bagi reputasi perusahaan karena identitas perusahaan

yang muncul dari CSR membangun image yang menjadi dasar

reputasi perusahaan. Selain itu menggunakan CSR dalam upaya

komunikasi juga meningkatkan reputasi perusahaan (Abdullah dan

Aziz, 2013) karena dapat meminimalisir terjadinya konflik agensi.

Hasil penelitian Diez dan Sotorrio (2018) membuktikan bahwa

perusahaan yang terlihat semakin intens melakukan CSR akan

mendapat reputasi yang lebih baik. Kapita dan Suardana (2018)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

membuktikan bahwa CSR berpengaruh positif dan signifikan

terhadap reputasi perusahaan karena perusahaan mampu

mengkomunikasikan tanggung jawab sosial perusahaan secara tepat

melalui pengungkapan sehingga dapat meningkatkan reputasi

perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sustainability

reporting dapat membangun identitas perusahaan yang dapat

meningkatkan image yang menjadi dasar bagi reputasi perusahaan.

Persepsi dari stakeholder yang etis mendorong perusahaan

menunjukkan tindakan etis mereka untuk meningkatkan reputasi

perusahaan, sehingga ditarik hipotesis berikut:

H3: sustainability report berpengaruh positif terhadap

reputasi perusahaan

2.2.4 Sustainability Report Memediasi Pengaruh Corporate

Governance terhadap Reputasi Perusahaan

Dalam teori stakeholder, perusahaan dituntut untuk tidak

hanya fokus pada pemegang saham tetapi juga pemangku

kepentingan yang lain (Freeman, 1984). Tanggung jawab sosial

perusahaan tidak bisa dipisahkan dari kinerja ekonomi (Freeman, et

al., 2010). Perusahaan mulai menerbitkan sustainability report

untuk menunjukkan berbagai upaya perusahaan untuk terlibat dalam

upaya menjaga keberlanjutan (Dilling,2010), bukan hanya dari sisi

finansial namun juga non finansial. Legitimasi teori memperluas

hubungan principal-agen untuk memasukkan kelompok pemangku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

kepentingan yang lebih luas mewakili kepentingan masyarakat, dan

konsep ini memperluas peran corporate governance perusahaan

untuk menyelaraskan kegiatan perusahaan dengan kepentingan yang

lebih luas dari para pemangku kepentingan (Shamil, et al., 2014).

Rudyanto dan Siregar (2018) membuktikan bahwa dewan

komisaris berpengaruh positif terhadap kualitas laporan

keberanjutan di Indonesia karena dewan komisaris independen

membantu perusahaan untuk memastikan bahwa manajemen

berperilaku sesuai dengan keinginan etis para pemangku

kepentingan, yang merupakan dasar tanggung jawab sosial

perusahaan. Hasil penelitian Fallah dan Mojarrad (2018) juga

menunjukkan bahwa corporate governance berpengaruh positif

terhadap pengungkapan CSR. Penelitian Ong dan Djajadikerta

(2018) menunjukkan bahwa mekanisme coporate governance

berpengaruh positif terhadap pengungkapan sustainability report

karena perusahaan harus mengutamakan prinsip untuk bertindak

secara etis dan bertanggung jawab, menjaga integritas pelaporan

perusahaan dan membuat pengungkapan yang tepat waktu dan

seimbang bagi setiap stakeholders yang memiliki kepentingan

berbeda (Ong dan Djajadikerta, 2018). Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa corporate governance yang baik akan mendukung

perusahaan menerbitkan sustainability report untuk menunjukkan

bahwa agen (manajemen perusahaan) bertindak sesuai etika dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

tuntutan stakeholder serta memastikan sustainability report yang

diterbitkan berkualitas dan relevan

Teori legitimasi menyebutkan bahwa entitas harus bertindak

sesuai dengan ekspektasi komunitas dan diharapkan untuk

melakukan kegiatan bisnis dalam batas-batas apa yang diterima

dalam norma masyarakat (Dowling and Pfeffer, 1975 dalam Ong,

2016). Perusahan yang mampu menunjukkan bahwa mereka

bertindak sesuai dengan batas yang diterima dalam norma

masyarakat akan mendapatkan reputasi yang baik karena

perusahaan tersebut dianggap tidak hanya memperhatikan

keuntungan finansial semata. Fombrun (2005) menyatakan bahwa

motivasi perusahaan melakukan aktivitas CSR adalah untuk

meningkatkan reputasi perusahaan. Hasil penelitian Lai et al.(2010)

menunjukkan bahwa persepsi konsumen mengenai CSR yang

dilakukan perusahaan berpengaruh positif terhadap reputasi

perusahaan. Abdullah dan Aziz (2013) menunjukkan bahwa CSR

merupakan prediktor yang signifikan bagi reputasi perusahaan,

menggunakan CSR dalam upaya komunikasi meningkatkan reputasi

perusahaan (Abdullah dan Aziz, 2013) Hasil penelitian Diez dan

Sotorrio (2018) membuktikan bahwa perusahaan yang terlihat

semakin intens melakukan CSR akan mendapat reputasi yang lebih

baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sustainability

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

reporting dapat membangun identitas perusahaan yang dapat

meningkatkan image yang menjadi dasar bagi reputasi perusahaan.

Sejalan dengan hasil penelitian-penelitian tersebut, dapat

dilihat bahwa muncul alur dimana good corporate governance

mempengaruhi sustainability report dan sustainability report

mempengaruhi reputasi perusahaan. Good corporate governance

akan mengarahkan perusahaan untuk menjalankan praktek bisnis

yang beretika, bertanggung jawab, transparan dan menunjukkan

kinerja tersebut menggunakan sustainability report yang

berkualitas. Hal tersebut akan membangun persepsi positif dari

stakeholders yang meningkatkan reputasi perusahaan. Penggunaan

CSR report atau sustainability report dalam upaya komunikasi yang

didorong adanya good corporate governance juga meningkatkan

reputasi perusahaan karena CSR memunculkan identitas perusahaan

kemudian membangun image yang menjadi dasar reputasi

perusahaan (Abdullah dan Aziz, 2013). Dengan demikian peneliti

menduga bahwa sustainability report memediasi pengaruh

corporate governance terhadap reputasi perusahaan sehingga ditarik

hipotesis berikut:

H4: sustainability report memediasi pengaruh corporate

governance terhadap reputasi perusahaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan penelitian terdahulu dan perumusan hipotesis, maka

kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

Berdasarkan gambar di atas dan penelitian-penelitian sebelumnya,

dapat dikatakan bahwa Corporate governance yang baik akan mendukung

perusahaan menerbitkan sustainability report untuk menunjukkan bahwa

agen (manajemen perusahaan) bertindak sesuai etika dan tuntutan

stakeholder serta memastikan sustainability report yang diterbitkan

berkualitas dan relevan. Selanjutnya, sustainability report dapat

membangun identitas perusahaan yang dapat meningkatkan image yang

menjadi dasar bagi reputasi perusahaan. Perusahaan yang semakin

transparan dapat memenuhi ekspektasi stakeholder yang menuntur adanya

tindakan etis dan legitimasi dari perusahaan. Sustainability report menjadi

alat untuk mengatasi masalah-masalah agensi dan menjadi salah satu

bentuk transparansi perusahaan sehingga meningkatkan kepercayaan

Corporate

Governance

Sustainability

Report

Reputasi

Perusahaan H1

H2 H3

H4 H4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

stakeholder (Kuzey dan Uyar, 2017). Penggunaan CSR report atau

sustainability report dalam upaya komunikasi yang didorong adanya

corporate governance juga meningkatkan reputasi perusahaan karena

CSR memunculkan identitas perusahaan kemudian membangun image

yang menjadi dasar reputasi perusahaan (Abdullah dan Aziz, 2013).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian empiris. Penelitian ini menggunakan

data kuantitatif yang dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik

perhitungan statistika. Data sekunder dalam penelitian ini berupa skor CGPI

dari laporan CGPI yang diterbitkan IICG, sustainability report dari website

perusahaan, serta data pasar saham dan laporan keuangan dari

www.idx.go.id

3.2 Unit Analisis dan Unit Sampel Penelitian

3.2.1 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan dari berbagai

sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3.2.2 Unit Sampel

Unit sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang memiliki

skor CGPI, sustainability report pada tahun 2014-2016 dan laporan

keuangan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang secara

konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016.

3.3.2 Sampel

Jumlah sampel minimal untuk penelitian ini menggunakan “10 times

rule” yakni 10 kali jumlah maksimal arah panah yang mengarah

pada satu variabel laten dalam path model (Barclay, et al., 1995

dalam Hair, et al., 2017). Dalam penelitian ini, jumlah arah panah

terbanyak mengarah pada variabel reputasi perusahaan sebanyak 2

arah panah, sehingga jumlah sampel minimal adalah 20 (2×10).

Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang diambil

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu, yaitu:

1. Terdaftar secara konsisten sebagai perusahaan publik di Bursa

Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2014-2016.

2. Perusahaan memiliki kelengkapan sumber data yang

dibutuhkan:

a. Skor corporate governance perception index (CGPI)

tahun 2014-2016

b. Sustainability report tahun 2014-2016

c. Laporan keuangan yang dinyatakan dalam Rupiah

d. Memiliki nilai ekuitas positif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

3.4 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder berupa hasil skor

indeks CGPI yang diperoleh dari hasil pemeringkatan yang dilakukan IICG

untuk masing-masing perusahaan pada tahun 2014-2016. Selain itu,

penelitian ini juga menggunakan sustainability report tahun 2014-2016 dan

laporan keuangan tahunan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

dokumentasi yang dilakukan dengan melihat dan mencatat data yang

diperlukan. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Adapun data yang diperlukan meliputi; skor CGPI yang

diperoleh dari IICG tahun 2014-2016, sustainability report tahun 2014-

2016 dan laporan keuangan perusahaan untuk memperoleh data untuk

perhitungan reputasi perusahaan.

3.6 Variabel Penelitian dan Pengukurannya

3.6.1 Variabel Endogen (Dependen)

Variabel Endogen dalam penelitian ini adalah reputasi

perusahaan. Dalam penelitian ini pengukuran reputasi perusahaan

akan mengikuti Kapita dan Suardana (2018) yakni menggunakan

nilai Tobin’s Q. Berikut adalah rumus Tobin’s Q yang telah

disesuaikan dan digunakan Ghosh (2007):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

𝑄 =𝑀𝑉𝑆 + 𝐷

𝑇𝐴

Dimana:

MVS = nilai pasar saham yang beredar

D = nilai buku liabilitas

TA = total aset

Perusahaan dengan Tobin’s Q yang tinggi atau Q > 1,00

diinterpretasikan sebagai perusahaan yang memiliki peluang

investasi yang lebih baik memiliki potensi pertumbuhan yang lebih

tinggi dan menunjukkan bahwa manajemen aset telah dilakukan

dengan baik (Lang, Stulz & Walkling, 1989 dalam Sukamulja,

2004). Perusahaan dengan nilai Q yang tinggi biasanya memiliki

citra merek perusahaan yang sangat kuat, sehingga nilai Tobin’s Q

yang semakin tinggi menunjukkan bahwa reputasai perusahaan

semakin baik (Sukamulja, 2004).

3.6.2 Variabel Eksogen (Independen)

Variabel Eksogen dalam penelitian ini adalah corporate

governance dan kualitas Sustainability report.

3.6.2.1 Corporate governance

Corporate governance dalam penelitian ini akan

menggunakan skor indeks CGPI yang diperoleh dari

Indonesian Institute for Corporate governance (IICG).

Dalam setiap tahapan penilaian CGPI, setelah tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

penilaian selesai, hasil akan dibahas dalam forum panel ahli

untuk menentukan hasil riset dan pemeringkatan. Berikut

adalah desain pemeringkatan kategori CGPI:

Tabel 3.1 Skor Penerapan CGPI

Index Level Terpercaya

55-69 Cukup terpercaya

70-84 Terpercaya

85-100 Sangat Terpercaya Sumber : Laporan CGPI 2014-2016

Semakin tinggi skor index CGPI yang diperoleh maka

semakin terpercaya dan semakin baik penerapan good

corporate governance di perusahaan tersebut.

3.6.2.2 Sustainability report

Variabel sustainability report akan dinilai berdasarkan

kelengkapan pengungkapan dengan mengacu pada indeks

GRI G4 dengan 91 indikator berdasarkan pengungkapan

standar khusus G4. Mengacu pada penelitian Folasadhe et al.

(2016) yang melakukan penilaian terhadap sustainability

report di Nigeria dengan skoring, berikut adalah ketentuan

skoring yang dimodifikasi oleh penulis:

0 = jika tidak ada pengungkapan dalam laporan

1 = jika ada pengungkapan namun tidak sepenuhnya

lengkap

2 = jika ada pengungkapan dan lengkap sesuai GRI G4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

Masing-masing sustainability report akan dinilai per

indikator dengan ketentuan di atas. Skor kemudian

dijumlahkan dan skor paling tinggi adalah 2 x 91 = 182. Skor

pengungkapan sustainability report yang semakin tinggi

menunjukkan bahwa semakin berkualitas sustainability

report tersebut karena semakin banyak item dalam standar

pelaporan yang dipenuhi.

3.7 Teknik Analisis Data

Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis data penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data yang diperlukan sebagai indikator masing-masing

variabel

2. Menghitung indikator masing-masing variabel dan melakukan analisis

deskriptif.

3. Tahapan-tahapan pengujian hipotesis SEM adalah sebagai berikut:

a. Uji indikator atau disebut juga Outer model atau measurement

model adalah menguji hubungan antara indikator terhadap

variabel konstruknya.

1) Uji Validitas

Validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian

mengukur yang seharusnya diukur. Pada analisis PLS,

pengujian validitas dibagi menjadi dua yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

a) Convergent Validity

Sholihin dan Ratmono (2013) menyatakan bahwa ada

dua kriteria untuk menilai validitas konvergen yakni,

loading harus di atas 0,50.

b) Discriminant Validity

Validitas diskriminan terjadi dari korelasi antara skor

indikator dengan konstruknya. Validitas diskriminan

dapat ditentukan menggunakan cross-loading dan

membandingkan akar kuadrat AVE (Average Variance

Extracted) dimana akar kuadrat AVE harus lebih tinggi

dari korelasi antarvariabel lain pada kolom yang sama.

2) Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan akurasi dan konsistensi

pengukurnya. Suatu pengukur adalah reliabel saat dapat

dipercaya. Ukuran reliabilitas dapat dilihat dari nilai

composite reliability. Sebuah konstruk dinyatakan reliabel

apabila composite reliability dan cronbach’s Alpha memiliki

nilai di atas 0,70.

b. Inner Model atau structural model sebenarnya merupakan uji

hipotesis, menggambarkan hubungan dan pengaruh antar

variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Kriteria dari

pengujian dengan menggunakan penilaian PLS (Partial Least

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

Square) menurut Chin (1995) dan Hair et al. (2017) adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.2 Kriteria Dari Pengujian Dengan Penilaian PLS

No. Kriteria Penjelasan

1

Evaluasi Model

Pengukuran

a. Convergent Validity

b. Discriminant

Validity

c. Composite

Reliability

a. Nilai loading factor dan

AVE harus di aatas 0,50

b. Setiap indikator memiliki

loadingdan akar AVE

lebih tinggi terhadap

konstruknya dibandingkan

dengan terhadap konstruk

yang lainnya.

c. Composite reliability nilai

harus di atas 0,70.

2

Evaluasi Model

Struktural

a. R2 untuk variabel

latent endogen

a. Hasil R2 sebesar 0,70

mengindikasikan bahwa

model “Baik”

Berikut adalah persamaan model struktural dalam penelitian ini:

Untuk menjawab rumusan masalah pertama, maka

persamaan struktural untuk menjelaskan pengaruh langsung variabel

corporate governance terhadap penggunaan reputasi perusahaan

adalah:

H1: Corporate Reputation_BE= ßCorporateGovernance

+Z1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Persamaan struktural di atas dalam regresi linear akan

menjadi rumus umum:

Corporate Reputation = a + b. Corporate governance

Dimana:

H1a : corporate governance berpengaruh positif terhadap

reputasi perusahaan

H10 : corporate governance tidak berpengaruh positif

terhadap reputasi perusahaan

Jika p-value ≤ 0,05, maka H10 ditolak dan H1a diterima

Jika p-value > 0,05, maka H10 diterima dan dan H1a ditolak

Untuk menjawab rumusan masalah kedua, maka persamaan

struktural untuk menjelaskan pengaruh langsung variabel corporate

governance terhadap sustainabililty report adalah:

H2: SustainabilityReport = ßCorporateGovernance +Z2

Persamaan struktural di atas dalam regresi linear akan

menjadi rumus:

SustainabilityReport = a + b. CorporateGovernance

Dimana:

H2a : corporate governance berpengaruh positif terhadap

sustainabiliy report

H20 : corporate governance tidak berpengaruh positif

sustainability report

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Jika p-value ≤ 0,05, maka H20 ditolak dan H2a diterima

Jika p-value > 0,05, maka H20 diterima dan H2a ditolak

Untuk menjawab rumusan masalah ketiga, maka persamaan

struktural untuk menjelaskan pengaruh langsung sustainability

report terhadap reputasi perusahaan

H3: CorporateReputation_BE= ßSustainabilityReport +Z3

Persamaan struktural di atas dalam regresi linear akan

menjadi rumus umum:

Corporate Reputation = a + b. Sustainability report

Dimana:

H3a : sustainability report berpengaruh positif terhadap

reputasi perusahaan

H30 : sustainability report tidak berpengaruh positif

terhadap reputasi perusahaan

Jika p-value ≤ 0,05, maka H30 ditolak dan H3a diterima

Jika p-value > 0,05, maka H30 diterima dan H3a ditolak

Untuk menganalisis pengaruh sustainability report terhadap

corporate governance dan reputasi perusahaan, maka persamaan

struktural yang sekaligus menjadi model SEM dalam penelitian ini,

dengan tujuan untuk menguji variabel sustainability report sebagai

variabel mediasi adalah sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

H4: Corporate Reputation_BE

= ß’Corporate governance + ßSustainabilityReport + Z4

Persamaan struktural di atas dalam regresi linear akan

menjadi rumus umum:

Corporate Reputation = a + b’. Corporate governance +

b. SustainabilityReport + e

4. Melakukan analisis dan pembahasan dari hasil uji hipotesis berbasis

SEM

5. Melakukan analisis dan pembahasaan dari hasil uji variabel mediasi.

6. Menarik kesimpulan dari hasil analisis dan pembahasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Sampel

Dalam penelitian ini dibutuhkan data berupa indeks CGPI, laporan

keberlanjutan (sustainability report) dan data keuangan yang diperoleh dari

laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan. Pengambilan

sampel dilakukan dengan mengeliminasi. Berdasarkan data yang diperoleh,

terdapat 537 (lima ratus tiga puluh tujuh) perusahaan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia secara konsisten dari tahun 2014 hingga 2016 dengan total

1.611 tahun perusahaan (537×3 tahun perusahaan). Berdasarkan data

jumlah tahun perusahaan tersebut kemudian dilakukan seleksi sampel

berdasar kriteria sebagai berikut:

Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian

Kriteria Jumlah Tahun

Perusahaan

Terdaftar secara konsisten di BEI (2014 – 2016) 1.611

Tidak memiliki data CGPI selama periode

penelitian 1.569

Tidak mempublikasikan sustainability report

selama periode penelitian 7

Laporan keuangan tidak dinyatakan dalam Rupiah 3

Memiliki nilai ekuitas negatif 3

Jumlah tahun perusahaan yang memenuhi

kriteria 29

Sumber: data diolah 2020.

Berdasarkan seleksi yang dilakukan, jumlah sampel yang memenuhi

kriteria dalam penelitian ini adalah 29 tahun perusahaan. Pada tahun 2014

jumlah peserta CGPI adalah 23 perusahaan dengan 12 diantaranya adalah

emiten (keuangan dan non-keuangan). Pada tahun 2015 jumlah peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

CGPI adalah 30 perusahaan dengan 15 perusahaan emiten (keuangan dan

non-keuangan). Kemudian pada tahun 2016 terdapat 32 perusahaan yang

menjadi peserta CGPI dengan 15 perusahaan diantaranya adalah emiten

(keuangan dan non-keuangan). Jumlah peserta yang tidak banyak tersebut

menyebabkan sampel dalam penelitian ini menjadi sangat terbatas. Hal

tersebut terjadi dikarenakan program CGPI yang dilaksanakan oleh IICG

hingga saat ini masih bersifat sukarela (voluntary). Hal ini berarti

keikutsertaan dalam program tersebut merupakan pilihan sukarela tanpa ada

aturan resmi yang mendorong perusahaan untuk berpartisipasi (IICG,

2014). Selain itu, pengungkapan sustainability report pada periode

penelitian ini masih bersifat sukarela. Berdasarkan data yang diperoleh

penulis setelah mengecek satu per satu perusahaan yang terdaftar di BEI

selama periode penelitian, memang belum semua perusahaan menerbitkan

sustainability report.

4.2 Deskripsi Data

Dalam penelitian ini dibutuhkan data berupa indeks CGPI, laporan

keberlanjutan (sustainability report) dan data keuangan yang diperoleh dari

laporan keuangan tahunan yang diterbitkan perusahaan.

4.2.1 Statistik Deskriptif

Berikut adalah hasil statistik deskriptif dari data yang

digunakan dalam penelitian ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

Tabel 4.2. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik

Deskriptif CGPI

Sustainability

report

Reputasi

Perusahaan

Rata-rata 87,11 54,79 1,28

Median 86,86 47,00 1,10

Range 11,71 131,00 2,04

Minimal 81,61 11,00 0,65

Maksimal 93,32 142,00 2,69

Standar

Deviasi

3,18 32,70 0,48

Sumber: Data Diolah 2020

Berdasarkan hasil pengujian statistik yang ditampilkan pada

Tabel 4.2. diketahui bahwa rata-rata CGPI pada periode penelitian

ini adalah 87,11 dengan median atau nilai tengah 86,86. Nilai CGPI

terendah adalah 81,61 diperoleh Bank Permata Tbk pada tahun

2015. Sementara itu skor CGPI tertinggi 93,32 diperoleh PT Bank

Mandiri (Persero) Tbk sehingga jarak nilai tertinggi dengan nilai

terendah adalah 11,71. Standar deviasi data skor CGPI adalah 3,18

menunjukkan bahwa data cenderung mengelompok. Skor CGPI

yang semakin tinggi menunjukkan bahwa penerapan good corporate

governance di perusahaan semakin baik.

Untuk nilai sustainability report, rata-rata nilai sustainability

report pada periode penelitian ini adalah 54,79 dengan median atau

nilai tengah 47,00. Nilai sustainability report terendah adalah 11

diperoleh Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada tahun 2014.

Sementara itu nilai sustainability report tertinggi 142 diperoleh

Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2015 sehingga jarak nilai

tertinggi dengan nilai terendah adalah 131. Standar deviasi untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

data sustainability report 32,70 menunjukkan bahwa data bervariasi.

Skor pengungkapan sustainability report yang semakin tinggi

berarti semakin lengkap sehingga semakin berkualitas sustainability

report tersebut karena semakin banyak item dalam standar

pelaporan yang dipenuhi.

Reputasi perusahaan dalam penilitian ini diukur menggunakan

rasio Tobin’s Q. Semakin tinggi nilai maka semakin baik reputasi

perusahaan. Rata-rata nilai reputasi perusahaan pada periode

penelitian ini adalah 1,28 dengan median atau nilai tengah 1,10.

Nilai reputasi perusahaan terendah adalah 0,65 dimiliki oleh Aneka

Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2014. Sementara itu nilai

reputasi perusahaan tertinggi adalah 2,69 yang dimiliki oleh

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk pada tahun 2016. Standar

deviasi 0,48 menunjukkan bahwa data semakin berkelompok.

4.2.2 Deskripsi Data Corporate governance

Data Corporate governance yang digunakan dalam penelitian

ini menggunakan hasil Indeks CGPI yang dikeluarkan oleh IICG.

Data tersebut merupakan data berupa skor atau penilaian bagi

perusahaan. Pada penelitian ini data CGPI yang digunakan adalah

tahun 2014-2016. Berikut adalah hasil data CGPI yang diperoleh

selama tahun penelitian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Tabel 4.2.1 Hasil Indeks CGPI

No Nama Perusahaan Tahun Skor

CGPI Predikat

1 Aneka Tambang

(Persero) Tbk

2014 89,12 Sangat

Terpercaya

2 Aneka Tambang

(Persero) Tbk

2015 88,64 Sangat

Terpercaya

3 Aneka Tambang

(Persero) Tbk

2016 88,69 Sangat

Terpercaya

4 Bank Negara

Indonesia Tbk

2014 87,46 Sangat

Terpercaya

5 Bank Negara

Indonesia Tbk

2015 87,73 Sangat

Terpercaya

6 Bank Negara

Indonesia Tbk

2016 88,38 Sangat

Terpercaya

7 PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero)

Tbk

2014 86,92 Sangat

Terpercaya

8 PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero)

Tbk

2015 87,74 Sangat

Terpercaya

9 PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero)

Tbk

2016 88,48 Sangat

Terpercaya

10 Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk

2014 85,75 Sangat

Terpercaya

11 Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk

2015 86,59 Sangat

Terpercaya

12 Bank Tabungan

Negara (Persero) Tbk

2016 86,86 Sangat

Terpercaya

13 Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat

dan Banten Tbk

2015 82,13 Terpercaya

14 PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

2014 92,88 Sangat

Terpercaya

15 PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

2015 93,29 Sangat

Terpercaya

16 PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk

2016 93,32 Sangat

Terpercaya

17 Bank Permata Tbk 2015 81,61 Terpercaya

Sumber: Laporan CGPI Tahun 2014-2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

Tabel 4.2.1 Hasil Indeks CGPI (lanjutan)

No Nama Perusahaan Tahun Skor

CGPI Predikat

18 Jasa Marga Tbk 2014 85,47 Sangat

Terpercaya

19 Jasa Marga Tbk 2015 85,81 Sangat

Terpercaya

20 PT Bank OCBC

NISP Tbk

2014 86,52 Sangat

Terpercaya

21 Tambang Batubara

Bukit Asam Tbk

2014 85,25 Sangat

Terpercaya

22 Tambang Batubara

Bukit Asam Tbk

2015 85,55 Sangat

Terpercaya

23 Tambang Batubara

Bukit Asam Tbk

2016 85,56 Sangat

Terpercaya

24 Semen Indonesia

(Persero) Tbk

2015 83,59 Terpercaya

25 Semen Indonesia

(Persero) Tbk

2016 84,86 Terpercaya

26 Telekomunikasi

Indonesia (Persero)

Tbk

2015 91,18 Sangat

Terpercaya

27 Telekomunikasi

Indonesia (Persero)

Tbk

2016 91,20 Sangat

Terpercaya

28 Wijaya Karya Tbk 2014 81,68 Terpercaya

29 Wijaya Karya Tbk 2016 83,92 Terpercaya

Sumber: Laporan CGPI Tahun 2014-2016

Program CGPI yang dilaksanakan oleh IICG hingga saat ini

masih bersifat sukarela (voluntary) yang berarti keikutsertaan dalam

program tersebut merupakan pilihan sukarela tanpa ada aturan resmi

yang mendorong perusahaan untuk berpartisipasi (IICG, 2014).

Sifat program yang sukarela tersebut membuat data CGPI juga

menjadi terbatas. Berikut adalah data CGPI yang diperoleh

berdasarkan predikat tepercaya dari indeks CGPI:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Tabel 4.2.2 Klasifikasi Indeks CGPI Indeks Predikat Jumlah Persentase

55-69 Cukup tepercaya 0 0,00%

70-84 Tepercaya 6 20,69%

85-100 Sangat Tepercaya 23 79,31%

Total 29 100,00%

Sumber: Laporan CGPI Tahun 2014-2016

Berdasarkan Tabel 4.2.2 diketahui bahwa dari 29 tahun

perusahaan tidak terdapat perusahaan yang memiliki predikat CGPI

yang terendah yakni cukup terpercaya, selain itu terdapat 6 tahun

perusahaan yang memiliki predikat CGPI terpercaya dan 23 tahun

perusahaan memiliki predikat CGPI sangat terpercaya. Kelas

terbanyak berada pada level sangat terpercaya, sehingga bisa

dikatakan bahwa mayoritas perusahaan pada penelitian ini (79,31%

dari 29 tahun perusahaan) memiliki corporate governance yang

sangat terpercaya berdasarkan indeks CGPI. Hal ini juga

menunjukkan bahwa data skor CGPI cenderung mengelompok.

4.2.3 Deskripsi Data Sustainability report

Berikut adalah hasil penilaian sustainability report dalam

penelitian ini :

Tabel 4.2.3 Skor penilaian sustainability report

No Nama Perusahaan Tahun Skor SR

1 Aneka Tambang (Persero) Tbk 2014 80

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk 2015 142

3 Aneka Tambang (Persero) Tbk 2016 53

4 Bank Negara Indonesia Tbk 2014 41

5 Bank Negara Indonesia Tbk 2015 39

6 Bank Negara Indonesia Tbk 2016 17

Sumber: Data Diolah, 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

Tabel 4.2.3 Skor penilaian sustainability report (lanjutan)

No Nama Perusahaan Tahun Skor SR

7 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk

2014 47

8 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk

2015 39

9 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk

2016 16

10 Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk

2014 11

11 Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk

2015 76

12 Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk

2016 76

13 Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk

2015 20

14 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2014 67

15 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2015 70

16 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2016 88

17 Bank Permata Tbk 2015 28

18 Jasa Marga Tbk 2014 37

19 Jasa Marga Tbk 2015 37

20 PT Bank OCBC NISP Tbk 2014 37

21 Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk

2014 107

22 Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk

2015 125

23 Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk

2016 90

24 Semen Indonesia (Persero) Tbk 2015 47

25 Semen Indonesia (Persero) Tbk 2016 36

26 Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk

2015 47

27 Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk

2016 44

28 Wijaya Karya Tbk 2014 54

29 Wijaya Karya Tbk 2016 18

Sumber: Data Diolah, 2020

Berdasarkan Tabel 4.2.3 Nilai sustainability report terendah

adalah 11 diperoleh Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

tahun 2014. Sementara itu nilai sustainability report tertinggi 142

diperoleh Aneka Tambang (Persero) Tbk pada tahun 2015. Skor

pengungkapan sustainability report yang semakin tinggi berarti

semakin berkualitas sustainability report tersebut karena semakin

banyak item dalam standar pelaporan yang dipenuhi. Berdasarkan

data yang telah diperoleh, dari 42 tahun perusahaan yang memiliki

skor CGPI, 7 diantaranya tidak memiliki sustainability report pada

periode terkait. Hal ini menunjukkan bahwa belum semua

perusahaan yang mengikuti program CGPI juga memiliki

sustainability report terpisah dari laporan tahunan perusahaan.

Majalah CSR pada Oktober 2017 menyebutkan bahwa dari

100 perusahaan terbaik yang terdaftar di BEI hanya 30% yang sudah

menerbitkan sustainability report. Pada periode tersebut OJK

memang belum mewajibkan perusahaan yang terdaftar di BEI untuk

menerbitkan sustainability report. Peraturan OJK Nomor

51/POJK.03/2017 yang mewajibkan perusahaan go public untuk

menerbitkan sustainability report sendiri baru berlaku sejak bulan

Juli tahun 2017. Hal ini menyebabkan perusahaan di Indonesia

belum banyak yang menerbitkan sustainability report. Selain itu,

dapat diketahui bahwa dari hasil penilaian sustainability report yang

dilakukan penulis masih banyak perusahaan pada periode penelitian

yang masih belum memenuhi kriteria pengungkapan berdasarkan

GRI G4. Budirahardjo (2019) menyebutkan belum adanya standar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

pasti dari pemerintah dapat menyebabkan minimnya minat

perusahaan untuk menerbitkan sustainability report. Selain itu tidak

adanya tekanan dari stakeholders ataupun aktivis untuk menerbitkan

sustainability report juga bisa menyebabkan perusahaan menjadi

merasa tidak terikat secara aktif dengan isu sustainability (Wu,

2014). Hal tersebut dapat menjadi alasan yang menyebabkan banyak

perusahaan belum menerbitkan sustainability report, menerbitkan

namun belum konsisten, ataupun menerbitkan namun tidak terpisah

dengan laporan tahunan.

4.2.4 Deskripsi Data Reputasi Perusahaan

Penilaian reputasi perusahaan dala penelitian ini mengikuti

Kapita dan Suardana (2018) yakni menggunakan nilai Tobin’s Q.

Berikut adalah hasil penilaian Tobin’s Q untuk menilai reputasi

perusahaan:

Tabel 4.2.4 Skor Reputasi Perusahaan

No Nama Perusahaan Tahun Tobin’s Q

1 Aneka Tambang (Persero) Tbk 2014 0,645

2 Aneka Tambang (Persero) Tbk 2015 1,103

3 Aneka Tambang (Persero) Tbk 2016 0,884

4 Bank Negara Indonesia Tbk 2014 0,993

5 Bank Negara Indonesia Tbk 2015 0,986

6 Bank Negara Indonesia Tbk 2016 1,081

7 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 2014

1,189

8 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 2015

1,138

Sumber: Data diolah 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Tabel 4.2.4 Skor Reputasi Perusahaan (lanjutan)

No Nama Perusahaan Tahun Tobin’s Q

9 PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 2016

1,246

10 Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 2014

0,998

11 Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 2015

0,996

12 Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk 2016

1,000

13 Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk 2015

1,169

14 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2014 1,044

15 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2015 1,051

16 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 2016 1,118

17 Bank Permata Tbk 2015 0,958

18 Jasa Marga Tbk 2014 1,631

19 Jasa Marga Tbk 2015 1,281

20 PT Bank OCBC NISP Tbk 2014 0,984

21 Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk 2014

1,067

22 Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk 2015

1,982

23 Tambang Batubara Bukit Asam

Tbk 2016

1,661

24 Semen Indonesia (Persero) Tbk 2015 1,539

25 Semen Indonesia (Persero) Tbk 2016 1,578

26 Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk 2015

2,646

27 Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk 2016

2,690

28 Wijaya Karya Tbk 2014 1,551

29 Wijaya Karya Tbk 2016 0,984

Sumber: Data diolah 2020

Perusahaan dengan Tobin’s Q yang tinggi dari 1 (Q > 1,00)

diinterpretasikan sebagai perusahaan yang memiliki peluang

investasi yang lebih baik memiliki potensi pertumbuhan yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

tinggi dan perusahaan dengan nilai Q yang tinggi biasanya memiliki

citra merek perusahaan yang sangat kuat (Sukamulja, 2004),

sehingga nilai Tobin’s Q yang semakin tinggi menunjukkan bahwa

reputasai perusahaan semakin baik. Berdasarkan table 4.2.4

diketahui bahwa terdapat sebanyak 19 tahun perusahaan yang

memiliki nilai Q lebih dari 1. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa mayoritas sampel pada penelitian ini memiliki reputasi yang

baik karena memiliki citra merek yang sangat kuat (nilai Q>1).

4.3 Analisis Data

4.3.1 Pengujian Model Pengukuran (Outer Model)

Menurut Chin (1995), teknik parametrik untuk menguji

signifikansi parameter tidak diperlukan, karena Partial Least Squares

(PLS) tidak mengasumsikan distribusi tertentu dalam estimasi

parameter. Model pengukuran (outer model) dievaluasi dengan

convergent validity dan discriminant validity dari indikatornya.

4.3.1.1 Uji Validitas

1. Validitas Konvergen (convergent validity)

Validitas konvergen (convergent validity) pada model

pengukuran dengan indikator refleksif ditentukan

berdasarkan korelasi antara item score/component score

yang diestimasi dengan Software PLS. Nilai AVE (Average

Variances Extracted) yang lebih besar dari 0,5 menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

bahwa nilai konstruk paling sedikit 50% dari ukuran

variance. Berikut adalah hasil uji validitas konvergen :

Tabel 4.3.1.1 Validitas Konvergen

Variabel Nilai AVE

Corporate governance 1,000

Sustainability report 1,000

Reputasi Perusahaan 1,000

Sumber: data diolah 2020

Hasil pengujian convergent validity sebagaimana

tampak pada Tabel 4.3.1.1 menunjukkan bahwa tidak ada

variabel yang memiliki nilai AVE (Average Variances

Extracted) kurang dari 0,5. Berdasarkan hasil nilai AVE

tersebut dapat disimpulkan bahwa validitas konvergen telah

terpenuhi.

2. Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)

Validitas diskriminan ditentukan dengan melihat

indicator loading akar AVE. Setiap indikator memiliki

loading dan akar AVE lebih tinggi terhadap konstruknya

dibandingkan dengan terhadap konstruk yang lainnya.

Tabel 4.3.1.2 Hasil cross loading akar AVE

CG SR RP

CG 1,000 0,243 0,090

SR 0,243 1,000 0,043

RP 0,090 0,043 1,000

Sumber: data diolah 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai akar kuadrat

AVE lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi antar

variabel laten.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas (Composite Reliability)

Reliabilitas yang mengukur suatu konstruk dapat

dievaluasi dengan menggunakan output yang dihasilkan oleh

PLS dari tabel composite reliability. Berikut adalah hasil olah

data penelitian sebagaimana disajikan pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4.3.1.3 Nilai Composite Reliability (CR)

dan Cronbach’s Alpha (CA)

Sumber: data diolah 2010

Hasil analisis data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

composite reliability dan cronbach’s alpha pada semua konstruk

telah mempunyai nilai yang memuaskan yaitu nilai masing-

masing variabel di atas nilai minimal 0,70. Berdasarkan nilai-

nilai tersebut menunjukkan konsistensi dan stabilitas instrumen

yang digunakan tergolong sangat tinggi. Dengan kata lain dapat

disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen penelitian ini juga

telah terpenuhi.

Variabel CR CA

Corporate governance 1,000 1,000

Sustainability report 1,000 1,000

Reputasi perusahaan 1,000 1,000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

4.3.2 Pengujian Model Struktrual (Inner Model)

Pengujian inner model atau model struktural yang

dilakukan untuk mengetahui hubungan antara konstruk, seperti

yang telah dihipotesiskan dalam penelitian ini. Model struktural

dievaluasi dengan menggunakan R-square untuk konstruk

dependen dan signifikansi dari koefisien parameter jalur

struktural.

Langkah penilaian model dengan PLS dimulai dengan

melihat R-square untuk setiap variabel dependen. Nilai R-

square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten

independen tertentu terhadap variabel laten dependen.

Tabel 4.3.2 Nilai R-Square

Corporate

Governance

Sustainability

Report

Sustainability

Report 0,087 -

Reputasi

Perusahaan 0,020 0,049

Sumber: Data diolah 2020

Berdasarkan hasil dari output WarpPLS 7.0 di atas

diketahui bahwa nilai R-square untuk variabel dependen

sustainability report adalah 0,087 yang berarti variabel

sustainability report dijelaskan oleh variabel corporate

governance sebesar 8,7%. Sementara itu variabel Reputasi

Perusahaan dijelaskan oleh variabel corporate governance

sebesar 2% dan dijelaskan oleh variabel sustainability report

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

sebesar 4,9%. Total R-square variabel reputasi perusahaan

adalah 0,069 yang berarti variabel reputasi perusahaan

dijelaskan variabel dalam model penelitian sebesar 6,9%

sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel-variabel lainnya

yang tidak masuk dalam model. Nilai R-square yang kecil

menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini lemah. Peneliti

menduga hal ini disebabkan jumlah sampel yang terbatas serta

data skor CGPI (untuk variabel corporate governance) dan

Tobin’s Q (untuk variabel reputasi perusahaan) cenderung

berkelompok.

4.3.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Untuk

menguji hipotesis penelitian ini dapat menggunakan nilai p-

value. Apabila nilai p-value < 0,05 berarti hasil pengujian

signifikan sehingga hipotesis penelitian diterima dan jika p-

value ≥ 0,05 berarti hasil pengujian tidak signifikan sehingga

hipotesis penelitian ditolak. Hasil estimasi path coefficient

untuk menguji hipotesis yang telah diolah dapat dilihat pada

tabel yang menunjukkan nilai path coefficient berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Tabel 4.3.3 Hasil Path Coefficient

Hipotesis Path

Coefficient

Std.

Error p-value Keterangan

Corporate

governance =>

Reputasi

Perusahaan

(H1)

0,119 0,175 0,250 Tidak

signifikan

Corporate

governance =>

Sustainability

report (H2)

0,295 0,160 0,038 Signifikan

Sustainability

report =>

Reputasi

Perusahaan

(H3)

0,207 0,167 0,113 Tidak

signifikan

Sumber: data diolah 2020

Berdasarkan tabel 4.3.3, dapat disimpulkan bahwa H1

ditolak (β = 0,119 , p = 0,250 ) yang berarti corporate governance

tidak berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan. Sementara

itu, H2 diterima (β = 0,295, p = 0,038) yang berarti corporate

governance berpengaruh positif terhadap sustainability report. Di

sisi lain, H3 ditolak (β = 0,207, p = 0,113) yang berarti sustainability

report tidak berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan. Hasil

path coefficient juga dapat dilihat dari gambar model berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Gambar 4.1 Model Penelitian

(sumber: data diolah dengan WarpPLS7)

Berdasarkan hasil di atas, dapat dilihat bahwa H2 diterima

karena p = 0,04 (p-value < 0,05) namun H3 ditolak karena p = 0,113

(p-value > 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

sustainability report sebagai variabel mediasi dalam penelitian ini

tidak terbukti dikarenakan hasil estimasi path coefficient dari

pengujian H3 tidak signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

4.4 Pembahasan

Setelah dilakukan analisis model dan pengujian hipotesis, maka

pada bagian ini akan dibahas mengenai masing-masing hubungan antar

variabel yang terdapat dalam model penelitian.

4.4.1 Corporate Governance Tidak Berpengaruh Positif Terhadap

Reputasi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, hasil pengujian H1

menunjukkan nilai p-value yang diperoleh adalah 0,25 (lebih dari

0,05) dengan β=0,119, menunjukkan bahwa H1 ditolak, yang berarti

bahwa corporate governance tidak berpengaruh positif terhadap

reputasi perusahaan. Hasil ini tidak mendukung hasil penelitian

yang telah dilakukan Kumaran dan Thenmozhi (2015), Hasan, et al.

(2017) serta Kapita dan Suardana (2018). Dalam teori legitimasi,

perusahaan harus dapat memenuhi ekspektasi stakeholder dan

bertindak sesuai norma yang diterima masyarakat agar mendapat

penilaian yang baik dari para stakeholder sehingga membentuk

reputasi perusahaan yang baik. Adanya good corporate governance

menunjukkan bahwa setiap kebijakan dan langkah yang diambil

perusahaan selalu diawasi oleh dewan komisaris dan direksi serta

memastikan bahwa tindakan tersebut tidak merugikan stakeholders

sehingga kepercayaan pada perusahaan meningkat. Namun, hasil

penelitian ini belum dapat membuktikan bahwa corporate

governance berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Data corporate governance dalam penelitian ini

menggunakan indeks CGPI yang dikeluarkan oleh IICG sebagai

lembaga independen yang bertugas menilai penerapan corporate

governance pada perusahaan di Indonesia. Perusahaan yang

memiliki skor CGPI adalah perusahaan yang sukarela mengikuti

program yang dilakukan oleh IICG tersebut. Jumlah peserta CGPI

yang merupakan perusahaan terdaftar di BEI pada 2014 hanya

sebanyak 12 perusahaan, pada tahun 2015 sebanyak 15 perusahaan

dan pada tahun 2016 terdapat 15 perusahaan. Jumlah tersebut

terbilang sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah seluruh

perusahaan yang terdaftar di BEI selama periode penelitian dan

menyebabkan jumlah sampel penelitian menjadi terbatas. Hal ini

juga menunjukkan bahwa minat perusahaan di Indonesia untuk

mendapatkan penilaian atas corporate governance mereka masih

sangat rendah. Peneliti menduga hasil pengujian yang tidak

signifikan juga disebabkan data corporate governance (skor CGPI)

dan reputasi perusahaan (Tobin’s Q) yang cenderung mengelompok.

Hasil data skor CGPI dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa

skor CGPI cenderung mengelompok karena 23 dari 29 sampel

termasuk pada kategori sangat terpercaya (skor 85-100) dan tidak

ada yang termasuk pada kategori cukup terpercaya (skor 55-69). Hal

tersebut dikarenakan pada laporan CGPI tahun 2014, hanya terdapat

1 perusahaan yang termasuk pada kategori cukup terpercaya (skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

55-69) sementara pada laporan CGPI tahun 2015 dan 2016 tidak ada

peserta yang miliki skor CGPI pada kategori cukup terpercaya (skor

55-69).

Di sisi lain, Sukamulja (2004) mengungkapkan bahwa di

Indonesia good corporate governance belum menjadi dasar yang

utama dalam proses pengambilan keputusan stakeholder khususnya

investor. Reputasi perusahaan dalam penelitian ini menggunakan

nilai Tobin’s Q yang dalam perhitungannya juga menggunakan data

berupa harga pasar saham beredar. Respon pasar terhadap

implementasi corporate governance tidak terjadi secara langsung

dan membutuhkan waktu yang tidak singkat (Darmawati,2005) dan

reputasi juga terbentuk dari interaksi antara stakeholders dan

organisasi dari waktu ke waktu (Argenti dan Druckenmiller, 2004).

Hal ini menyebabkan para stakeholder tidak mempertimbangkan

corporate governance dalam menilai reputasi perusahaan terutama

para investor yang memilih investasi yang bersifat jangka pendek.

4.4.2 Corporate Governance Berpengaruh Positif Terhadap

Sustainability Report

Berdasarkan hasil penelitian di atas, hasil pengujian H2

menunjukkan nilai p = 0,038 (kurang dari 0,05) dan β = 0,295. Hasil

ini menunjukkan bahwa H2 diterima, corporate governance

berpengaruh positif terhadap sustainability report. Hasil ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Rudyanto dan

Siregar (2018), Fallah dan Mojarrad (2018) serta penelitian Ong dan

Djajadikerta (2018). Corporate governance yang baik mendorong

perusahaan untuk memastikan bahwa manajemen berperilaku sesuai

dengan keinginan etis para pemangku kepentingan, yang merupakan

dasar tanggung jawab sosial perusahaan (Rudyanto dan

Siregar,2018), menjaga integritas pelaporan perusahaan dan

membuat pengungkapan yang tepat waktu dan seimbang bagi setiap

stakeholders yang memiliki kepentingan berbeda (Ong dan

Djajadikerta, 2018) serta mengungkapkan lebih banyak informasi

CSR (Fallah dan Mojarrad, 2018)

Dalam stakeholder theory perusahaan tidak hanya berfokus

pada pemegang saham (Freeman, 1984), sedangkan dari teori

legitimasi perusahaan juga harus etis serta bertanggung jawab

kepada semua pemangku kepentingan dan bertindak dalam batas-

batas apa yang diterima dalam norma masyarakat (Dowling and

Pfeffer, 1975 dalam Ong, 2016). Konsep ini memperluas peran

corporate governance perusahaan untuk menyelaraskan kegiatan

perusahaan dengan kepentingan yang lebih luas dari para pemangku

kepentingan sendiri (Shamil, et al., 2014). Sesuai yang diungkapkan

dalam teori agensi, perusahaan harus meminimalkan konflik

keagenan yang sering timbul akibat adanya asimetri informasi yang

diwujudkan dalam mekanisme good corporate governance . Skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

CGPI yang semakin tinggi berarti penerapan good corporate

governance semakin baik. Dewan komisaris dan direksi berupaya

mewujudkan bisnis yang beretika dan bermartabat serta

bertanggung jawab secara adil yang mencakup aspek good

corporate governance, dalam hal ini khususnya aspek transparansi,

responsibilitas, etika dan resiko. Skor CGPI yang tinggi juga

menunjukkan bahwa dewan komisaris dan direksi mengarahkan

perusahaan untuk mengungkapkan informasi perusahaan, mengikuti

peraturan hukum maupun peraturan perusahaan dan melaksanakan

tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan serta

melakukan penegasan praktek standar perilaku bisnis dan perilaku

kerja bagi semua pemangku kepentingan. Salah satu cara

menunjukkan kinerja mereka dari aspek-aspek tersebut adalah

melalui pengungkapan dalam sustainability report. Dengan

demikian corporate governance yang semakin baik akan

mengarahkan perusahaan menerbitkan sustainability report untuk

menunjukkan bahwa agen (manajemen perusahaan) bertindak sesuai

etika dan hukum yang berlaku, tuntutan stakeholder, serta

memastikan sustainability report yang diterbitkan berkualitas dan

relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

4.4.3. Sustainability Report Tidak Berpengaruh Positif Terhadap

Reputasi Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, hasil pengujian H3

menunjukkan nilai β = 0,207 dan p = 0,113 (lebih dari 0,05) yang

berarti sustainability report tidak berpengaruh positif terhadap

reputasi perusahaan. Teori legitimasi menyatakan bahwa entitas

seharusnya bertindak sesuai dengan ekspektasi komunitas dan

sesuai norma masyarakat (Dowling and Pfeffer, 1975 dalam Ong,

2016) dan perusahan harus menunjukkan bahwa mereka bertindak

sesuai dengan batas yang diterima dalam norma masyarakat agar

mendapatkan reputasi yang baik. Namun hasil pengujian dalam

penelitian ini tidak dapat membuktikan bahwa sustainability report

meningkatkan reputasi perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Lai et al.,

(2010), Abdullah dan Azis (2013), Diez dan Sotorrio (2018) setra

Kapita dan Suardana (2018). Sustainability report di Indonesia

selama periode penelitian masih sebatas bersifat sukarela

(voluntary) dan jumlah perusahaan yang menerbitkan sustainability

report masih belum banyak. Peneliti menduga jumlah yang sangat

sedikit membuat sampel dalam penelitian ini juga semakin terbatas

sehingga hipotesis belum terdukung. Berdasarkan temuan peneliti

setelah melakukan pengecekan dari website perusahaan yang secara

konsisten terdaftar di BEI selama periode penelitian yakni 3 tahun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

peneliti menemukan 122 sustainability report yang dipublikasikan

secara terpisah dari laporan tahunan. Jumlah tersebut sangat sedikit

jika dibandingkan dengan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI.

Hasil temuan ini sejalan dengan temuan Rudyanto dan Siregar

(2018) yang menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia masih

belum menyadari pentingnya mempublikasikan sustainability

report untuk publik karena jumlah sustainability report yang

diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar di BEI masih sangat

kecil. Selain itu, belum adanya standar dari pemerintah yang berlaku

menyeluruh untuk seluruh perusahaan di Indonesia dengan sektor

dan karakteristik yang sesuai untuk perusahaan di Indonesia

menyebabkan minimnya minat perusahaan untuk menerbitkan

sustainability report (Budiarjo,2019).

Di sisi lain, pengukuran reputasi perusahaan pada penelitian

ini menggunakan nilai Tobins Q yang dalam pengukurannya juga

menggunakan harga pasar saham pada akhir periode terkait. Hasil

penelitian Mukti, et al. (2013) mengungkapkan bahwa informasi

kinerja lingkungan dan informasi pengungkapan lingkungan yang

tidak berpengaruh signifikan terhadap reaksi pasar yang diproksikan

dengan harga saham yang menunjukkan bahwa investor di Indonesia

masih belum tertarik untuk menggunakan pengungkapan terkait

lingkungan dan sosial dalam pengambilan keputusan bisnis

sehingga tidak mempengaruhi reaksi pasar dalam jangka panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

karena respon terjadi hanya beberapa saat setelah pengungkapan

informasi dilakukan. Reputasi juga terbentuk dari interaksi antara

stakeholders dan organisasi dari waktu ke waktu (Argenti dan

Druckenmiller, 2004). Hal ini menyebabkan para stakeholder

khususnya investor jangka pendek memilih mengesampingkan

informasi dari sustainability report karena lebih mengutamakan

profit dalam jangka pendek. Hal tersebut menyebabkan hasil

pengujian yang diperluas dalam jangka panjang menjadi tidak

signifikan.

4.4.4 Sustainability Report Tidak Memediasi Pengaruh Corporate

Governance Terhadap Reputasi Perusahaan

Berdasarkan pembahasan sebelumnya, hasil pengujian

menunjukkan bahwa H2 diterima karena p = 0,04 (p-value < 0,05),

yang berarti corporate governance berpengaruh positif terhadap

sustainability report. Namun, pengujian H1 dan H3 menunjukkan

bahwa H1 dan H3 ditolak karena p-value > 0,05 yang berarti

corporate governance dan sustainability report tidak berpengaruh

positif terhadap reputasi perusahaan, oleh karena itu H4 ditolak

sehingga sustainability report sebagai variabel mediasi dalam

penelitian ini tidak terbukti secara statistik.

Teori legitimasi menyatakan bahwa entitas seharusnya

bertindak sesuai dengan ekspektasi komunitas dan sesuai norma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

masyarakat (Dowling and Pfeffer, 1975 dalam Ong, 2016) dan

perusahan harus menunjukkan bahwa mereka bertindak sesuai

dengan batas yang diterima dalam norma masyarakat agar

mendapatkan reputasi yang baik. Corporate governance yang baik

akan mendorong perusahaan untuk bertindak sesuai norma di

masyarakat dan membuktikan tindakan mereka tersebut. Namun,

hasil penelitian ini menunjukkan bahwa corporate governance dan

sustainability report tidak berpengaruh positif terhadap reputasi

perusahaan.

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan nilai R-

square yang kecil (kurang dari 0,25 atau 25%) menunjukkan bahwa

model dalam penelitian ini lemah. Peneliti menduga hal ini

disebabkan jumlah sampel yang terbatas karena pada periode yang

diteliti program CGPI masih bersifat dan pengungkapan

sustainability report masih bersifat sukarela. Jumlah perusahaan

yang mengikuti program CGPI sangat kecil jika dibandingkan

dengan jumlah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI selama

periode penelitian. Jumlah perusahaan yang menerbitkan

sustainability report terpisah dari laporan tahunan juga sangat

sedikit sehingga jumlah sampel penelitian menjadi terbatas. Hal ini

juga menunjukkan bahwa minat perusahaan di Indonesia untuk

mendapatkan penilaian atas corporate governance dan menerbitkan

sustainability report masih sangat rendah. Mukti, et al. (2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

stakeholder di Indonesia khususnya investor masih belum tertarik

untuk menggunakan pengungkapan terkait lingkungan dan sosial

dalam pengambilan keputusan bisnis sehingga tidak mempengaruhi

reaksi pasar dalam jangka panjang karena respon terjadi hanya

beberapa saat setelah pengungkapan informasi dilakukan. Selain itu,

hasil statistik skor CGPI (untuk variabel corporate governance) dan

Tobin’s Q (untuk variabel reputasi perusahaan) cenderung

berkelompok. Hal ini menyebabkan hasil pengujian menjadi tidak

signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

5.1.1 Corporate governance tidak berpengaruh positif terhadap reputasi

perusahaan karena di Indonesia penerapan corporate governance

belum menjadi dasar yang utama dalam proses pengambilan keputusan

khususnya investor dan minat perusahaan di Indonesia untuk

mendapatkan penilaian atas corporate governance juga masih sangat

rendah.

5.1.2 Corporate governance berpengaruh positif terhadap sustainability

report karena corporate governance yang semakin baik akan

mengarahkan perusahaan menerbitkan sustainability report yang

berkualitas dan relevan untuk menunjukkan bahwa perusahaan

bertindak sesuai etika dan hukum yang berlaku.

5.1.3 Sustainability report tidak berpengaruh positif terhadap reputasi

perusahaan karena di Indonesia pengungkapan terkait lingkungan dan

sosial belum menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan

khususnya investor. Sustainability report di Indonesia juga masih

sebatas bersifat sukarela (voluntary) sehingga minat perusahaan yang

menerbitkan sustainability report masih sangat rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

5.1.4 Sustainability report tidak memediasi pengaruh corporate governance

terhadap reputasi perusahaan karena corporate governance dan

sustainability report tidak berpengaruh secara langsung terhadap reputasi

perusahaan. Corporate governance dan sustainability report belum menjadi

dasar yang utama dalam proses pengambilan keputusan khususnya investor

dan minat perusahaan di Indonesia untuk mendapatkan penilaian atas

corporate governance dan menerbitkan sustainability report juga masih

sangat rendah.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan bagi peneliti yang juga dapat

menjadi dasar dan arahan bagi penilitian selanjutnya, diantaranya:

5.2.1 Jumlah sampel dalam penelitian ini sangat terbatas karena kondisi di

Indonesia sendiri masih banyak perusahaan yang belum berpartisipasi

dalam program CGPI yang diselenggarakan IICG dan juga membuat

sustainability report secara terpisah dari annual report.

5.2.2 Pengukuran reputasi perusahaan hanya dilakukan dari perspektif

finansial.

5.3 Saran

Penelitian dengan topik penelitian ini dapat digali lebih lanjut. Oleh

sebab itu, peneliti mengusulkan pengembangan lebih lanjut dari penelitian

ini sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

5.3.1 Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yang

membandingkan pengaruh corporate governance dan sustainability

report terhadap reputasi perusahaan dari perusahaan yang ada di

Indonesia dengan perusahaan yang ada di negara lain

5.3.2 Penelitian selanjutnya dapat menggunakan pengukuran lain untuk

mengukur reputasi perusahaan selain dari kinerja keuangan

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Zulhamri dan Yuhanis Abdul Aziz (2013). Institutionalizing corporate

social responsibility: effects on corporate reputation, culture, and legitimacy

in Malaysia. Social Responsibility Journal , Vol. 9 Issue: 3, pp.344-361,

Abratt, R. and Kleyn, N. (2012). Corporate identity, corporate branding and

corporate reputations: Reconciliation and integration. European Journal of

Marketing, Vol. 46 No. 7/8, pp. 1048-1063

Atkins, J., Atkins, B., Thomson, I. & Maroun, W. (2015). “Good” news from

nowhere: Imagining utopian sustainable accounting. Accounting, Auditing &

Accountability Journal, Vol. 28 No.5: pp. 651 -670

Aguilera, R.V. (2005), “Corporate governance and director accountability: an

institutional comparative perspective”, British Journal of Management, Vol. 16

No. 1, pp. 39-53

Argenti, P.A. and Druckenmiller, B. (2004). Reputation And The Corporate Brand.

Barnett, L. M., M. J. Jermier, and A. B. Lafferty. 2006. Corporate reputation: The

definitional landscape. Corporate Reputation Review 9 (1):26–38.

Budiraharjo, Renaldo (2019). Dilema Sustainability report untuk Pembangunan

Berkelanjutan. Retrieved from: http://news.unika.ac.id/2019/06/dilema-

sustainability-report-untuk-pembangunan-berkelanjutan/

Chariri, A. dan Ghozali I. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro

Chin, W. W., & Todd, P. A. (1995). On the Use, Usefulness, and Ease of Use of

Structural Equation Modeling in MIS Research: A Note of Caution.

Darmawati, Deni, Khomsiyah dan Rahayu, Rika Gelar (2005). Hubungan

Corporate Governanmce dan Kinerja Perusahaan. The Indonesian Journal of

Accounting Research Vol 8. No. 1 (2005).

Deegan, Craig dan Michaela Rankin. (1997). The materiality of environmental

information to users of annual reports. Accounting, Auditing &

Accountability Journal, Vol. 10 Issue: 4: pp.562-583

Deegan, Craig dan Anne Marrie Ward (2013). Financial Accounting and

Reporting: An International Approach. New Zealand: McGraw-Hill Education

Limited

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

Dentchev, N. A., and A. Hene (2003). Managing the reputation of restructuring

corporations: Send the right signal to the right stakeholder. Journal of Public

Affairs 4 (1): 56–72. Reputation Review, Vol. 6 No. 4, pp. 368-74.

Dewi, Ike Janita (2009). Creating & sustaining brand equity: aspek manajerial dan

akademis dari branding. Amara Books. Yogyakarta.

Dilling, P. (2010). Sustainability reporting in a global context: what are the

characteristics of corporations that provide high quality sustainability reports

- An empirical analysis. International Business and Economics Research

Journal, Vol. 9 No. 1, pp. 19-30.

Diez, Elisa Baraibar dan Ladislao Luna Sottorio (2018). The Mediating Effect of

Transparency in The Relationship Between Corporate Social Responsibility

and Corporate Reputation. Revista Brasileira de Gestao de Negocios.

DOI:10.7819/rbgn.v20i1.3600

Fallah, M. A., & Mojarrad, F. (2018). Corporate governance effects on corporate

social responsibility disclosure: empirical evidence from heavy-pollution

industries in Iran. Social Responsibility Journal. doi:10.1108/srj-04-2017-

0072

Fombrun, C. (2005). A World of Reputation Research, Analysis and Thinking-

Building Corporate Reputation Through CSR Initiatives: Evolving Standards.

Rev 8, 7–12 (2005)

Freeman, R. Edward, Jeffrey S. Harrison, Andrew C. Wicks, Bidhan Parmar and

Simone de Colle. (2010). Stakeholder Theory: State of The Art. New York:

Cambridge University Press.

Ghosh, Saibal (2007). Bank Monitoring, Managerial Ownership and Tobin’s Q: An

Empirical Analysis for India. Wiley : Managerial and Decision Economics,

Vol. 28, No. 2 (Mar., 2007), pp. 129-143

Godfrey, Jane, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton and Scott Holmes. 2010.

Accounting Theory. John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Gunawan, Juniati (2015). Buku Panduan Laporan Keberlanjutan: Prinsip

Menentukan Isi dan Kualitas. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.

Hair, Joseph F., Jr, Hult, G. Tomas M., Ringle, Christian M., dan Sarstedt, Marko.

(2017). A Primer on Partial Least Squares Structural Equation Modeling

(PLS-SEM). SAGE Publications, inc. Los Angeles.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Hogan, Janine dan Sumit Lodhia, (2011). Sustainability reporting and reputation

risk management: an Australian case study. International Journal of

Accounting & Information Management, Vol. 19 Iss 3 pp. 267 – 287

http://dx.doi.org/10.1108/18347641111169269

Habek, P., and Wolniak, R. (2015). Assessing the Quality of Corporate Social

Responsibility Reports: the Case of Reporting Practices in Selected European

Union Member States. Quality and Quantity.

Hasan, Rashedul & Mohammad, Niaz & Alam, Mohammad. (2017). Governance,

Corporate Reputation and Intellectual Capital Disclosure. Journal of

Accounting, Finance and Economics. 7. 58-71.

Jensen, Michael, and William Meckling, 1976. Theory of the Firm: Managerial

Behavior, Agency Cost, and ownership Structure. Journal of Financial

Economics, 3, 305-360

Kapita, Ni Made Yunda dan Suardana, Ketut Alit (2018). Pengaruh Pengungkapan

Corporate Social Responsibility dan Good corporate governance Pada

Reputasi Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

Vol. 24. 2. Agustus 2018. ISSN: 2302-8556

Kend, Michael (2015). Governance, firm-level characteristics and their impact on

the client’s voluntary sustainability disclosures and assurance decisions.

Sustainability Accounting, Management and Policy Journal, Vol. 6 Iss 1 pp. 54

– 78.

King, B.G. and Whetten, D.A. (2008). Rethinking the relationship between

reputation and legitimacy: a social actor conceptualization. Corporate

Reputation Review, Vol. 11 No. 3, pp. 192-207

Komite Nasional Kebijakan Governance (2006). Pedoman Good Corporate

Governance.

Kossoff, Leslie L (2010). Reputation: why it matters and how you can manage it.

Retrieved from Chartered Institute of Management Accountants publication

website: https://www.cimaglobal.com/Research--Insight/Reputation--why-it-

matters-and-how-you-can-manage-it/

Kumaran, V & Thenmozhi, R (2015), Impact of Corporate Governance on

Corporate Reputation, International Journal of Management and Commerce

Innovations, vol. 3, no. 2, pp.1–8.

Kuzey, Cemi, & Uyar, Ali (2016). Determinants of sustainability reporting and its

impact on firm value: evidence from the emerging market of Turkey. Journal of

Cleaner Production, 143, 27-39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lara, Juan M Garcia, Osma, Beatriz Garcia & Penalva, Fernando (2007). Board of

Directors' Characteristics and Conditional Accounting Conservatism: Spanish

Evidence.

Lai, Chi-Shiun, Chih-Jen Chiu, Chin-Fang Yang dan Da-Chang Pai (2010). The

Effects of Corporate Social Responsibility on Brand Performance: The

Mediating Effect of Industrial Brand Equity and Corporate Reputation. Journal

of Business Ethics, Springer, vol. 95(3), pages 457-469.

Laquimia, Marcelo Biagio dan Gabriel Eweje (2014). Collaborative Governance

toward Sustainability: A Global Challenge on Brazil Perspective In Corporate

Social Responsibility and Sustainability: Emerging Trends in Developing

Economies.

Ljubojevic, Cedomir & Ljubojevic, Gordana (2008). Building Corporate

Reputation through Corporate governance. Management, University of

Primorska, Faculty of Management Koper, vol. 3(3), pages 221-233.

Majalah CSR (2017). Sustainability report (SR) di Indonesia Sepi Peminat.

Retrieved from: https://majalahcsr.id/sustainability-report-sr-di-indonesia-

sepi-peminat/

Mukti, Bayu T. (2013). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Kinerja

Lingkungan dan Pengungkapan Lingkungan Perusahaan terhadap Reaksi

Pasar.

Michelon, Giovana (2011). Sustainability Disclosure and Reputation: A

Comparative Study. Corporate Reputation Review, Vol. 14, No. 2, pp. 79–96

© 2011 Macmillan Publishers Ltd., 1363-3589

Michelon, Giovanna, Pilonato, Silvia dan Ricceri, Federica. (2014). CSR reporting

practices and the quality of disclosure: An empirical analysis. Critical

Perspectives on Accounting.

Ong, S. H. (2016).Measuring the quality and identifying influencing factors of

sustainability reporting: Evidence from the resources industry in Australia.

http://ro.ecu.edu.au/theses/1922

Ong, T. dan Djajadikerta, H.G. (2018), Corporate governance and sustainability

reporting in the Australian resources industry: an empirical analysis. Social

Responsibility Journal. Vol 16 No. 1, pp. 1-14.

Pérez, Andrea (2015).Corporate reputation and CSR reporting to stakeholders:

Gaps in the literatureand future lines of research. Corporate Communications:

An International Journal, Vol. 20 Issue: 1, pp.11-29,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Pomering, A., Dolnicar, S. (2009). Assessing the Prerequisite of Successful CSR

Implementation: Are Consumers Aware of CSR Initiatives?. Journal of

Business Ethics 85, 285–301

Rudyanto, Astrid and Sylvia Veronica Siregar (2018). The effect of stakeholder

pressure and corporate governance on the quality of sustainability report.

International Journal of Ethics and Systems.

Romero, Silvia, Belen Fernandez-Feijoo dan Silvia Ruiz. (2014). Perceptions of

quality of assurance statements for sustainability reports. Social

Responsibility Journal, Vol. 10 Issue: 3, pp.480-499

Shamil, Mohamed M., Junaid M. Shaikh, Poh-Ling Ho, Anbalagan Krishnan

(2014). The influence of board characteristics on sustainability reporting:

Empirical evidence from Sri Lankan firms. Asian Review of Accounting, Vol.

22 Issue: 2, pp.78-97

Solikhin, Agus dan Lubis, Tona Aurora (2019). Kinerja Perusahaan: Tinjauan

Reputasi Perusahaan dan CSR. Salim Media Indonesia. Jambi.

Suchman, Mark C. (1995). Managing Legitimacy: Strategic and Institutional

Approaches. The Academy of Management Review, Vol. 20, No. 3 (Jul., 1995)

pp.571-610.

Sukamulja, Sukmawati (2004). Good corporate governance di Sektor Keuangan:

Dampak GCG terhadap Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi. Vol. 8, No.1.

Juni 2004. Hal 1-5.

Walker, K. A (2010). Systematic Review of the Corporate Reputation Literature:

Definition, Measurement, and Theory. Corp Reputation Rev 12, 357–387

Wibowo, Imam dan Sekar Akrom Faradiza (2014). Dampak Pengungkapan

Sustainability Report terhadap Kinerja Keuangan dan Pasar Perusahaan.

SNA 17. Mataram Lombok.

Wu, Minyu (2014). The Trend of CSR as Corporate governance in Taiwan In

Corporate Social Responsibility and Sustainability: Emerging Trends in

Developing Economies. Published online: 08 Oct 2014; 347-369.

http://dx.doi.org/10.1108/S2043-905920140000008017

Krjogja.com. Indonesia Kekurangan Perusahaan GCG. Dipublikasikan 20

September 2017. https://www.krjogja.com/ekonomi/bisnis/indonesia-

kekurangan-perusahaan-gcg/

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

Infografis Lembaga Jasa Keuangan dan Emiten Penerbit Sustainability Report.

Retrieved from https://www.ojk.go.id/sustainable-finance/id/publikasi/riset-

dan-statistik/Pages/Sustainability-Report-bagi-Lembaga-Jasa-Keuangan-

dan-Emiten.aspx.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

LAMPIRAN 1

Perusahaan yang konsisten terdaftar di BEI selama 2014-2016

KODE Perusahaan SEKTOR

BANK

1 AGRO

Bank Rakyat Indonesia Agroniaga

TbK Perbankan

2 AGRS PT Bank Agris Tbk Perbankan

3 ARTO PT Bank Artos Indonesia Tbk Perbankan

4 BABP PT Bank MNC Internasional Tbk. Perbankan

5 BACA PT Bank Capital Indonesia Tbk Perbankan

6 BBCA PT Bank Central Asia Tbk. Perbankan

7 BBHI PT Bank Harda Internasional Tbk. Perbankan

8 BBKP Bank Bukopin Tbk Perbankan

9 BBMD PT Bank Mestika Dharma Tbk. Perbankan

10 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk Perbankan

11 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk Perbankan

12 BBRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk Perbankan

13 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Perbankan

14 BBYB PT Bank Yudha Bhakti Tbk. Perbankan

15 BCIC PT Bank JTrust Indonesia Tbk. Perbankan

16 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk Perbankan

17 BEKS

PT Bank Pembangunan Daerah

Banten Tbk. Perbankan

18 BGTG PT Bank Ganesha Tbk. Perbankan

19 BINA PT Bank Ina Perdana Tbk. Perbankan

20 BJBR

Bank Pembangunan Daerah Jawa

Barat dan Banten Tbk Perbankan

21 BJTM

Bank Pembangunan Daerah Jawa

Timur Tbk Perbankan

22 BKSW PT Bank QNB Indonesia Tbk Perbankan

23 BMAS PT Bank Maspion Indonesia Tbk. Perbankan

24 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perbankan

25 BNBA Bank Bumi Arta Tbk Perbankan

26 BNGA PT Bank CIMB Niaga Tbk Perbankan

27 BNII PT Bank Maybank Indonesia Tbk Perbankan

28 BNLI Bank Permata Tbk Perbankan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

29 BRIS Bank BRISyariah Tbk Perbankan

30 BSIM Bank Sinarmas Tbk Perbankan

31 BSWD Bank of India Indonesia Tbk Perbankan

32 BTPN

PT BANK TABUNGAN

PENSIUNAN NASIONAL Tbk Perbankan

33 BTPS

Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Syariah Perbankan

34 BVIC Bank Victoria International Tbk Perbankan

35 DNAR PT Bank Dinar Indonesia Tbk. Perbankan

36 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk Perbankan

37 MAYA PT Bank Mayapada Internasional Tbk Perbankan

38 MCOR

PT Bank China Construction Bank

Indonesia Tbk Perbankan

39 MEGA Bank Mega Tbk Perbankan

40 NAGA PT Bank Mitraniaga Tbk. Perbankan

41 NISP PT Bank OCBC NISP Tbk Perbankan

42 NOBU PT Bank Nationalnobu Tbk. Perbankan

43 PNBN

Bank Pan Indonesia Tbk

Year Perbankan

44 PNBS PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. Perbankan

45 SDRA

Bank Woori Saudara Indonesia 1906

Tbk Perbankan

Pembiayaan

1 ADMF Adira Dinamika Multi Finance Tbk Pembiayaan

2 BBLD Buana Finance Tbk Pembiayaan

3 BFIN BFI Finance Indonesia Tbk Pembiayaan

4 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk Pembiayaan

5 CFIN Clipan Finance Indonesia Tbk Pembiayaan

6 DEFI Danasupra Erapacific Tbk Pembiayaan

7 FINN PT First Indo American Leasing Tbk. Pembiayaan

8 HDFA Radana Bhaskara Finance Tbk Pembiayaan

9 IBFN PT Intan Baruprana Finance Tbk Pembiayaan

10 IMJS PT Indomobil Multi Jasa Tbk. Pembiayaan

11 MFIN PT Mandala Multifinance Tbk. Pembiayaan

12 TIFA Tifa Finance Tbk Pembiayaan

13 TRUS Trust Finance Indonesia Tbk Pembiayaan

14 VRNA Verena Multi Finance Tbk Pembiayaan

15 WOMF PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk Pembiayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

Efek

1 PADI Minna Padi Investama Sekuritas Tbk Efek

2 PANS Panin Sekuritas Tbk Efek

3 PEGE PT Panca Global Kapital Tbk. Efek

4 RELI Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Efek

5 TRIM PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk Efek

6 YULE Yulie Sekuritas Indonesia Tbk Efek

Asuransi

1 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk Asuransi

2 AHAP Asuransi Harta Aman Pratama Tbk Asuransi

3 AMAG Asuransi Multi Artha Guna Tbk Asuransi

4 ASBI Asuransi Bintang Tbk Asuransi

5 ASDM Asuransi Dayin Mitra Tbk Asuransi

6 ASJT Asuransi Jasa Tania Tbk Asuransi

7 ASMI PT Asuransi Kresna Mitra Tbk. Asuransi

8 ASRM Asuransi Ramayana Tbk Asuransi

9 JMAS

Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra

Abadi Asuransi

10 LPGI Lippo General Insurance Tbk Asuransi

11 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk Asuransi

12 MTWI

Malacca Trust Wuwungan Insurance

Tbk Asuransi

13 PNIN Paninvest Tbk Asuransi

14 TUGU

Asuransi Tugu Pratama Indonesia

Tbk Asuransi

15 VINS PT Victoria Insurance Tbk. Asuransi

16 APIC

PACIFIC STRATEGIC FINANCIAL

Tbk Asuransi

17 BCAP MNC Kapital Indonesia Tbk Asuransi

18 BPII

PT Batavia Prosperindo Internasional

Tbk. Asuransi

19 CASA PT Capital Financial Indonesia Tbk Asuransi

20 GSMF Equity Development Investment Tbk Asuransi

21 LPPS Lippo Securities Tbk Asuransi

22 MTFN Capitalinc Investment Tbk Asuransi

23 PNLF Panin Financial Tbk Asuransi

24 SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk Asuransi

25 VICO PT Victoria Investama Tbk. Asuransi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

102

Agrikultur

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk Agri

2 ANJT Austindo Nusantara Jaya Tbk Agri

3 BISI Bisi International Tbk Agri

4 BWPT Eagle High Plantations Tbk Agri

5 DSFI Dharma Samudera Fishing Ind Tbk Agri

6 DSNG Dharma Satya Nusantara Tbk Agri

7 GOLL Golden Plantation Tbk Agri

8 HDFA Gozco Plantations Tbk Agri

9 JAWA Jaya Agra Wattie Tbk Agri

10 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk Agri

11 MAGP Multi Agro Gemilang Plantation Tbk Agri

12 MGNA Magna Finance Tbk Agri

13 PALM Provident Agro Tbk Agri

14 SGRO Sampoerna Agro Tbk Agri

15 SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk Agri

16 SMAR SMART Tbk Agri

17 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk Agri

18 TBLA Tunas Baru Lampung Tbk Agri

19 UNTR Bakrie Sumatera Plantations Tbk Agri

Industri Dasar

1 AGII Aneka Gas Industri Tbk Basic-Ind

2 AKPI Argha Karya Prima Ind Tbk Basic-Ind

3 ALDO Alkindo Naratama Tbk Basic-Ind

4 ALKA Alakasa Industrindo Tbk Basic-Ind

5 ALMI Alumindo Light Metal Industry Tbk Basic-Ind

6 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk Basic-Ind

7 APLI Asiaplast Industries Tbk Basic-Ind

8 ARNA Arwana Citramulia Tbk Basic-Ind

9 BAJA Saranacentral Bajatama Tbk Basic-Ind

10 BRNA Berlina Tbk Basic-Ind

11 BRPT Barito Pacific Tbk Basic-Ind

12 BTON Betonjaya Manunggal Tbk Basic-Ind

13 CPIN

CPIN Charoen Pokphand Indonesia

Tbk Basic-Ind

14 CPRO Central Proteina Prima Tbk Basic-Ind

15 CTBN Citra Tubindo Tbk Basic-Ind

16 DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk Basic-Ind

17 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk Basic-Ind

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

103

18 EKAD Ekadharma International Tbk Basic-Ind

19 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk Basic-Ind

20 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk Basic-Ind

21 FPNI Lotte Chemical Titan Tbk Basic-Ind

22 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk Basic-Ind

23 IGAR Champion Pacific Indonesia Tbk Basic-Ind

24 IKAI Intikeramik Alamasri Industri Tbk Basic-Ind

25 IMPC Impack Pratama Industri Tbk Basic-Ind

26 INAI Indal Aluminium Industry Tbk Basic-Ind

27 INCF Indo Komoditi Korpora Tbk Basic-Ind

28 INCI Intanwijaya Internasional Tbk Basic-Ind

29 INKP Indah Kiat Pulp dan Paper Tbk Basic-Ind

30 INRU Toba Pulp Lestari Tbk Basic-Ind

31 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Basic-Ind

32 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk Basic-Ind

33 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk Basic-Ind

34 JKSW Jakarta Kyoei Steel Works Tbk Basic-Ind

35 JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk Basic-Ind

36 JPRS Jaya Pari Steel Tbk Basic-Ind

37 KBRI

Kertas Basuki Rachmat Indonesia

Tbk Basic-Ind

38 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk Basic-Ind

39 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk Basic-Ind

40 KRAS Krakatau Steel (Persero) Tbk Basic-Ind

41 LION Lion Metal Works Tbk Basic-Ind

42 LMSH Lionmesh Prima Tbk Basic-Ind

43 MAIN Malindo Feedmill Tbk Basic-Ind

44 MLIA Mulia Industrindo Tbk Basic-Ind

45 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk Basic-Ind

46 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk Basic-Ind

47 SIPD Sierad Produce Tbk Basic-Ind

48 SMBR Semen Baturaja Tbk Basic-Ind

49 SMCB Holcim Indonesia Tbk Basic-Ind

50 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk Basic-Ind

51 SPMA Suparma Tbk Basic-Ind

52 SRSN Indo Acidatama Tbk Basic-Ind

53 SULI SLJ Global Tbk Basic-Ind

54 TALF Tunas Alfin Tbk Basic-Ind

55 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk Basic-Ind

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

104

56 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk Basic-Ind

57 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Basic-Ind

58 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk Basic-Ind

59 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk Basic-Ind

60 TRST Trias Sentosa Tbk Basic-Ind

61 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk Basic-Ind

62 WSBP Waskita Beton Precast Tbk Basic-Ind

63 WTON Wijaya Karya Beton Tbk Basic-Ind

64 YPAS Yanaprima Hastapersada Tbk Basic-Ind

Konsumen

1 ADES Akasha Wira International Tbk Consumer

2 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk Consumer

3 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk Consumer

4 BTEK Bumi Teknokultura Unggul Tbk Consumer

5 BUDI Budi Acid Jaya Tbk Consumer

6 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia Tbk Consumer

7 CINT Chitose International Tbk Consumer

8 DLTA Delta Djakarta Tbk Consumer

9 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk Consumer

10 GGRM Gudang Garam Tbk Consumer

11 HMSP HM Sampoerna Tbk Consumer

12 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Consumer

13 IIKP Inti Kapuas Arowana Tbk Consumer

14 INAF Indofarma Tbk Consumer

15 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Consumer

16 KAEF Kimia Farma (Persero) Tbk Consumer

17 KICI Kedaung Indah Can Tbk Consumer

18 KINO Kino Indonesia Tbk Consumer

19 KLBF Kalbe Farma Tbk Consumer

20 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk Consumer

21 MBTO Martina Berto Tbk Consumer

22 MERK Merck Indonesia Tbk Consumer

23 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk Consumer

24 MRAT Mustika Ratu Tbk Consumer

25 MYOR Mayora Indah Tbk Consumer

26 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk Consumer

27 PYFA Pyridam Farma Tbk Consumer

28 RMBA Bentoel International Investama Tbk Consumer

29 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk Consumer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

105

30 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk Consumer

31 SIDO

Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk Consumer

32 SKBM Sekar Bumi Tbk Consumer

33 SKLT Sekar Laut Tbk Consumer

34 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk Consumer

35 SQBI

Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk

(Saham Preferen) Consumer

36 STTP Siantar Top Tbk Consumer

37 TCID Mandom Indonesia Tbk Consumer

38 TSPC Tempo Scan Pacific Tbk Consumer

39 ULTJ

Ultrajaya Milk Industry and Trading

Company Tbk Consumer

40 VINS Unilever Indonesia Tbk Consumer

41 WIMM Wismilak Inti Makmur Tbk Consumer

Infrastruktur

1 APOL Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Infrastructure

2 ASSA Adi Sarana Armada Tbk Infrastructure

3 BALI Bali Towerindo Sentra Tbk Infrastructure

4 BBRM

Pelayaran Nasional Bina Buana Raya

Tbk Infrastructure

5 BIRD Blue Bird Tbk Infrastructure

6 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk Infrastructure

7 BTEL Bakrie Telecom Tbk Infrastructure

8 BUKK Bukaka Tehnik Utama Tbk Infrastructure

9 BULL Buana Listya Tama Tbk Infrastructure

10 CANI Capitol Nusantara Indonesia Tbk Infrastructure

11 CASS Cardig Aero Services Tbk Infrastructure

12 CMNP Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Infrastructure

13 EXCL XL Axiata Tbk. Tbk Infrastructure

14 FREN Smartfren Telecom Tbk Infrastructure

15 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk Infrastructure

16 HITS Humpuss Intermoda Transportasi Tbk Infrastructure

17 IATA

Indonesia Transport dan Infrastructure

Tbk Infrastructure

18 IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk Infrastructure

19 INDX Tanah Laut Tbk Infrastructure

20 INDY Indika Energy Tbk Infrastructure

21 ISAT Indosat Tbk Infrastructure

22 JSMR Jasa Marga Tbk Infrastructure

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

106

23 KARW ICTSI Jasa Prima Tbk Infrastructure

24 KOPI Mitra Energi Persada Tbk Infrastructure

25 LAPD Leyand International Tbk Infrastructure

26 LEAD Logindo Samudramakmur Tbk Infrastructure

27 LRNA Eka Sari Lorena Transport Tbk Infrastructure

28 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk Infrastructure

29 META Nusantara Infrastructure Tbk Infrastructure

30 MIRA Mitra International Resources Tbk Infrastructure

31 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk Infrastructure

32 OASA Protech Mitra Perkasa Tbk Infrastructure

33 PGAS Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Infrastructure

34 POWR Cikarang Listrindo Tbk Infrastructure

35 PTIS Indo Straits Tbk Infrastructure

36 RAJA Rukun Raharja Tbk Infrastructure

37 RIGS Rig Tenders Tbk Infrastructure

38 SAFE Steady Safe Tbk Infrastructure

39 SDMU Sidomulyo Selaras Tbk Infrastructure

40 SHIP Sillo Maritime Perdana Tbk Infrastructure

41 SMDR Samudera Indonesia Tbk Infrastructure

42 SOCI Soechi Lines Tbk Infrastructure

43 SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk Infrastructure

44 TAXI Express Transindo Utama Tbk Infrastructure

45 TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk Infrastructure

46 TLKM

Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Tbk Infrastructure

47 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk Infrastructure

48 TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk Infrastructure

49 TPMA Trans Power Marine Tbk Infrastructure

50 TRAM Trada Maritime Tbk Infrastructure

51 TRUS

Truba Alam Manunggal Engineering

Tbk Infrastructure

52 WEHA

Weha Transportasi Indonesia Tbk

(PANORAMA) Infrastructure

53 WINS Wintermar Offshore Marine Tbk Infrastructure

54 ZBRA Zebra Nusantara Tbk Infrastructure

Pertambangan

1 ADRO Adaro Energy Tbk Mining

2 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk Mining

3 APEX Apexindo Pratama Duta Tbk Mining

4 ARII Atlas Resources Tbk Mining

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

107

5 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk Mining

6 ATPK Bara Jaya Internasional Tbk Mining

7 BIPI Benakat Integra Tbk Mining

8 BORN

Borneo Lumbung Energi dan Metal

Tbk Mining

9 BSSR Baramulti Suksessarana Tbk Mining

10 BUMI Bumi Resources Tbk Mining

11 BYAN Bayan Resources Tbk Mining

12 CITA Cita Mineral Investindo Tbk Mining

13 CKRA Cakra Mineral Tbk Mining

14 CTTH Citatah Tbk Mining

15 DEWA Darma Henwa Tbk Mining

16 DKFT Central Omega Resources Tbk Mining

17 DOID Delta Dunia Makmur Tbk Mining

18 DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk Mining

19 ELSA Elnusa Tbk Mining

20 ENRG Energi Mega Persada Tbk Mining

21 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk Mining

22 GEMS Golden Energy Mines Tbk Mining

23 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk Mining

24 HRUM Harum Energy Tbk Mining

25 INCO Vale Indonesia Tbk Mining

26 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk Mining

27 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk Mining

28 MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk Mining

29 MDKA Merdeka Copper Gold Tbk Mining

30 MEDC Medco Energi Internasional Tbk Mining

31 MITI Mitra Investindo Tbk Mining

32 MYOH Samindo Resources Tbk Mining

33 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk Mining

34 PSAB J Resources Asia Pasifik Tbk Mining

35 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Mining

36 PTRO Petrosea Tbk Mining

37 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk Mining

38 SMMT Golden Eagle Energy Tbk Mining

39 SMRU SMR Utama Tbk Mining

40 TINS Timah (Persero) Tbk Mining

41 TOBA Toba Bara Sejahtra Tbk Mining

42 ZINC Kapuas Prima Coal Mining

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

108

Industri lain-lain

1 ADMG Polychem Indonesia Tbk Misc-Ind

2 AMIN Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk Misc-Ind

3 ARGO Argo Pantes Tbk Misc-Ind

4 ASII Astra International Tbk Misc-Ind

5 AUTO Astra Otoparts Tbk Misc-Ind

6 BATA Sepatu Bata Tbk Misc-Ind

7 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk Misc-Ind

8 BOLT Garuda Metalindo Tbk Misc-Ind

9 BRAM Indo Kordsa Tbk Misc-Ind

10 CNTB Centex Tbk (Saham Seri B) Misc-Ind

11 CNTX Century Textile Industri Tbk Misc-Ind

12 ERTX Eratex Djaja Tbk Misc-Ind

13 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk Misc-Ind

14 GDYR Goodyear Indonesia Tbk Misc-Ind

15 GJTL Gajah Tunggal Tbk Misc-Ind

16 HDTX Panasia Indo Resources Tbk Misc-Ind

17 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk Misc-Ind

18 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk Misc-Ind

19 INDR Indorama Synthetics Tbk Misc-Ind

20 INDS Indospring Tbk Misc-Ind

21 JECC Jembo Cable Company Tbk Misc-Ind

22 KBLI KMI Wire and Cable Tbk Misc-Ind

23 KBLM Kabelindo Murni Tbk Misc-Ind

24 KRAH Grand Kartech Tbk Misc-Ind

25 LPIN Multi Prima Sejahtera Tbk Misc-Ind

26 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk Misc-Ind

27 MYTX APAC Citra Centertex Tbk Misc-Ind

28 NIPS Nipress Tbk Misc-Ind

29 PBRX Pan Brothers Tbk Misc-Ind

30 POLY Asia Pacific Fibers Tbk Misc-Ind

31 PRAS Prima Alloy Steel Universal Tbk Misc-Ind

32 PTSN Sat Nusapersada Tbk Misc-Ind

33 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk Misc-Ind

34 SCCO

Supreme Cable Manufacturing

Corporation Tbk Misc-Ind

35 SMSM Selamat Sempurna Tbk Misc-Ind

36 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk Misc-Ind

37 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk Misc-Ind

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

109

38 STAR Star Petrochem Tbk Misc-Ind

39 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk Misc-Ind

40 TRIS Trisula International Tbk Misc-Ind

41 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk Misc-Ind

42 VOKS Voksel Electric Tbk Misc-Ind

Properti

1 ACST Acset Indonusa Tbk Property

2 ADHI Adhi Karya (Persero) Tbk Property

3 APLN Agung Podomoro Land Tbk Property

4 ASRI Alam Sutera Reality Tbk Property

5 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk Property

6 BCIP Bumi Citra Permai Tbk Property

7 BEST Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk Property

8 BIKA Binakarya Jasa Abadi Tbk Property

9 BIPP Bhuwanatala Indah Permai Tbk Property

10 BKDP Bukit Darmo Property Tbk Property

11 BKSL Sentul City Tbk Property

12 BSIM Bumi Serpong Damai Tbk Property

13 COWL Cowell Development Tbk Property

14 CTRA Ciputra Development Tbk Property

15 DART Duta Anggada Realty Tbk Property

16 DGIK Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk Property

17 DILD Intiland Development Tbk Property

18 DNAR Puradelta Lestari Tbk Property

19 DUTI Duta Pertiwi Tbk Property

20 ELTY Bakrieland Development Tbk Property

21 EMDE Megapolitan Developments Tbk Property

22 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk Property

23 GAMA Gading Development Tbk Property

24 GMTD

Gowa Makassar Tourism

Development Tbk Property

25 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk Property

26 GWSA Greenwood Sejahtera Tbk Property

27 JKON

Jaya Konstruksi Manggala Pratama

Tbk Property

28 JRPT Jaya Real Property Tbk Property

29 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk Property

30 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk Property

31 LPCK Lippo Cikarang Tbk Property

32 LPKR Lippo Karawaci Tbk Property

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

110

33 MDLN Modernland Realty Ltd Tbk Property

34 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk Property

35 MMLP Mega Manunggal Property Tbk Property

36 MTLA Metropolitan Land Tbk Property

37 MTRA Mitra Pemuda Tbk Property

38 MTSM Metro Realty Tbk Property

39 MYRX Hanson International Tbk Property

40

MYRXP Hanson International Tbk (Saham

Seri B) Property

41 NOBU Nirvana Development Tbk Property

42 NRCA Nusa Raya Cipta Tbk Property

43 OMRE Indonesia Prima Property Tbk Property

44 PBSA Paramita Bangun Sarana Tbk Property

45 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk Property

46 PPRO PP Properti Tbk Property

47 PTPP PP (Persero) Tbk Property

48 PWON Pakuwon Jati Tbk Property

49 RBMS Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk Property

50 RDTX Roda Vivatex Tbk Property

51 RODA Pikko Land Development Tbk Property

52 SCBD Danayasa Arthatama Tbk Property

53 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk Property

54 SMRA Summarecon Agung Tbk Property

55 SSIA Surya Semesta Internusa Tbk Property

56 TARA Sitara Propertindo Tbk Property

57 TOTL Total Bangun Persada Tbk Property

58 WIKA Wijaya Karya Tbk Property

59 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk Property

Trading

1 ABBA Mahaka Media Tbk Trade

2 ABMM ABM Investama Tbk Trade

3 ACES Ace Hardware Indonesia Tbk Trade

4 AIMS Akbar Indomakmur Stimec Tbk Trade

5 AKKU Anugerah Kagum Karya Utama Tbk Trade

6 AKRA AKR Corporindo Tbk Trade

7 AKSI Majapahit Securities Tbk Trade

8 AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Trade

9 APII Arita Prima Indonesia Tbk Trade

10 ARTA Arthavest Tbk Trade

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

111

11 ASGR Astra Graphia Tbk Trade

12 ATIC Anabatic Technologies Tbk Trade

13 BAYU Bayu Buana Tbk Trade

14 BHIT MNC Investama Tbk Trade

15 BLTZ Graha Layar Prima Tbk Trade

16 BMSR Bintang Mitra Semestaraya Tbk Trade

17 BMTR Global Mediacom Tbk Trade

18 BNBR Bakrie dan Brothers Tbk Trade

19 BOGA Bintang Oto Global Tbk Trade

20 BRMS Bumi Resources Minerals Tbk Trade

21 BUVA Bukit Uluwatu Villa Tbk Trade

22 CENT

Centratama Telekomunikasi

Indonesia Tbk Trade

23 CLPI Colorpak Indonesia Tbk Trade

24 CMPP Rimau Multi Putra Pratama Tbk Trade

25 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk Trade

26 CSAP Catur Sentosa Adiprana Tbk Trade

27 DAYA Duta Intidaya Tbk Trade

28 DNET Indoritel Makmur Internasional Tbk Trade

29 DPUM Dua Putra Utama Makmur Tbk Trade

30 DYAN Dyandra Media International Tbk Trade

31 ECII Electronic City Indonesia Tbk Trade

32 EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk Trade

33 EPMT Enseval Putera Megatrading Tbk Trade

34 ERAA Erajaya Swasembada Tbk Trade

35 FAST Fast Food Indonesia Tbk Trade

36 FISH FKS Multi Agro Tbk Trade

37 FORU Fortune Indonesia Tbk Trade

38 GEMA Gema Grahasarana Tbk Trade

39 GLOB Global Teleshop Tbk Trade

40 GMCW Grahamas Citrawisata Tbk Trade

41 GOLD

Visi Telekomunikasi Infrastruktur

Tbk (sebelumnya bernama Golden

Retailindo Tbk) Trade

42 GREN Evergreen Invesco Tbk Trade

43 HERO Hero Supermarket Tbk Trade

44 HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk Trade

45 HOME Hotel Mandarine Regency Tbk Trade

46 HOTL Saraswati Griya Lestari Tbk Trade

47 ICON Island Concepts Indonesia Tbk Trade

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

112

48 INPP Indonesian Paradise Property Tbk Trade

49 INTA Intraco Penta Tbk Trade

50 INTD Inter Delta Tbk Trade

51 ITMA Sumber Energi AndalanTbk Trade

52 ITTG Leo Investments Tbk Trade

53 JGLE Graha Andrasentra Propertindo Tbk Trade

54 JIHD

Jakarta International Hotels dan

Development Tbk Trade

55 JSPT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk Trade

56 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk Trade

57 KBLV First Media Tbk Trade

58 KOBX Kobexindo Tractors Tbk Trade

59 KOIN Kokoh Inti Arebama Tbk Trade

60 KONI Perdana Bangun Pusaka Tbk Trade

61 KPIG MNC Land Tbk Trade

62 LINK Link Net Tbk Trade

63 LMAS Limas Indonesia Makmur Tbk Trade

64 LPLI Star Pacific Tbk Trade

65 LPPF Matahari Department Store Tbk Trade

66 LTLS Lautan Luas Tbk Trade

67 MAMI Mas Murni Indonesia Tbk Trade

68 MAMIP Mas Murni Tbk (Saham Preferen) Trade

69 MAPI Mitra Adiperkasa Tbk Trade

70 MARI Mahaka Radio Integra Tbk Trade

71 MDIA Intermedia Capital Tbk Trade

72 MDRN Modern Internasional Tbk Trade

73 MFMI Multifiling Mitra Indonesia Tbk Trade

74 MICE Multi Indocitra Tbk Trade

75 MIDI Midi Utama Indonesia Tbk Trade

76 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Trade

77 MKNT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk Trade

78 MLPL Multipolar Tbk Trade

79 MLPT Multipolar Technology Tbk Trade

80 MNCN Media Nusantara Citra Tbk Trade

81 MPMX Mitra Pinasthika Mustika Tbk Trade

82 MPPA Matahari Putra Prima Tbk Trade

83 MSKY MNC Sky Vision Tbk Trade

84 MTDL Metrodata Electronics Tbk Trade

85 OCAP Onix Capital Tbk Trade

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

113

86 OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk Trade

87 PANR Panorama Sentrawisata Tbk Trade

88 PDES Destinasi Tirta Nusantara Tbk Trade

89 PGLI Pembangunan Graha Lestari Tbk Trade

90 PJAA Pembangunan Jaya Ancol Tbk Trade

91 PLAS Polaris Investama Tbk Trade

92 PNSE Pudjiadi & Sons Tbk Trade

93 POOL Pool Advista Indonesia Tbk Trade

94 PRDA Prodia Widyahusada Tbk Trade

95 PSKT Pusako Tarinka Tbk Trade

96 PTSP

Pioneerindo Gourmet International

Tbk Trade

97 PUDP Pudjiadi Prestige Tbk Trade

98 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk Trade

99 RANC Supra Boga Lestari Tbk Trade

100 RIMO Rimo International Lestari Tbk Trade

101 SAME Sarana Meditama Metropolitan Tbk Trade

102 SCMA Surya Citra Media Tbk Trade

103 SDPC

Millennium Pharmacon International

Tbk Trade

104 SHID Hotel Sahid Jaya Tbk Trade

105 SIAP Sekawan Intipratama Tbk Trade

106 SILO Siloam International Hospital Tbk Trade

107 SIMA Siwani Makmur Tbk Trade

108 SKYB Skybee Tbk Trade

109 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk Trade

110 SQMI Renuka Coalindo Tbk Trade

111 SRAJ Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk Trade

112 SRTG Saratoga Investama Sedaya Tbk Trade

113 SUGI Sugih Energy Tbk Trade

114 TELE Tiphone Mobile Indonesia Tbk Trade

115 TIFA Tigaraksa Satria Tbk Trade

116 TIRA Tira Austenite Tbk Trade

117 TMPI Sigmagold Inti Perkasa Tbk Trade

118 TMPO Tempo Inti Media Tbk Trade

119 TRIL Triwira Insanlestari Tbk Trade

120 TRIO Trikomsel Oke Tbk Trade

121 TURI Tunas Ridean Tbk Trade

122 UNVR United Tractors Tbk Trade

123 VIVA Visi Media Asia Tbk Trade

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

114

124 WAPO Wahana Pronatural Tbk Trade

125 WICO

Wicaksana Overseas International

Tbk Trade

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

115

LAMPIRAN 2

Daftar Sampel Penelitian

No TAHUN PERUSAHAAN KODE

1 2014 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM14

2 2015 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM15

3 2016 Aneka Tambang (Persero) Tbk ANTM16

4 2014 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI14

5 2015 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI15

6 2016 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI16

7 2014 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI14

8 2015 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI15

9 2016 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI16

10 2014 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN14

11 2015 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN15

12 2016 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN16

13 2015 Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat

dan Banten Tbk BJBR15

14 2014 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI14

15 2015 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI15

16 2016 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI16

17 2014 Bakrie dan Brothers Tbk BNBR14

18 2015 Bakrie dan Brothers Tbk BNBR15

19 2016 Bakrie dan Brothers Tbk BNBR16

20 2015 Bank Permata Tbk BNLI15

21 2014 Jasa Marga Tbk JSMR14

22 2015 Jasa Marga Tbk JSMR15

23 2014 PT Bank OCBC NISP Tbk NISP14

24 2014 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA14

25 2015 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA15

26 2016 Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA16

27 2015 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR15

28 2016 Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR16

29 2015 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM15

30 2016 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk TLKM16

31 2014 Wijaya Karya Tbk WIKA14

32 2016 Wijaya Karya Tbk WIKA16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

116

LAMPIRAN 3

Hasil Skor Penilaian CGPI

(dari laporan CGPI tahun 2014-2016)

No Tahun Kode

Tahap Penilaian Skor

CGPI Self-

Assesment

Sistem

Dokumentasi Makalah Observasi

1 2014 ANTM14 17,74 24,48 22,56 24,34 89,12

2 2014 BBNI14 18,17 23,55 22,01 23,73 87,46

3 2014 BBRI14 17,72 23,55 21,91 23,74 86,92

4 2014 BBTN14 18,74 23,07 20,75 23,19 85,75

5 2014 BMRI14 19,86 25,05 22,87 25,10 92,88

6 2014 JSMR14 17,19 23,54 21,52 23,22 85,47

7 2014 NISP14 17,77 23,59 21,71 23,45 86,52

8 2014 PTBA14 17,10 23,22 21,50 23,43 85,25

9 2014 WIKA14 19,08 21,45 19,85 21,30 81,68

10 2015 ANTM15 25,89 23,37 13,70 25,68 88,64

11 2015 BBNI15 26,94 22,35 13,12 25,33 87,73

12 2015 BBRI15 25,90 22,85 13,46 25,53 87,74

13 2015 BBTN15 26,20 22,42 12,85 25,12 86,59

14 2015 BJBR15 26,58 20,43 12,12 23,00 82,13

15 2015 BMRI15 27,74 24,17 14,22 27,17 93,29

16 2015 BNLI15 26,22 20,57 11,87 22,94 81,61

17 2015 JSMR15 24,40 22,77 13,35 25,29 85,81

18 2015 PTBA15 25,14 22,11 13,26 25,03 85,55

19 2015 SMGR15 25,74 21,37 12,64 23,85 83,59

20 2015 TLKM15 27,80 23,50 13,67 26,21 91,18

No Tahun Kode Struktur

Tata Kelola

Proses Tata

Kelola

Hasil

Tata

Kelola

Skor

CGPI

21 2016 ANTM16 28,95 30,38 29,36 88,69

22 2016 BBNI16 29,06 29,73 29,59 88,38

23 2016 BBRI16 29,14 29,68 29,66 88,48

24 2016 BBTN16 28,81 29,42 28,63 86,86

25 2016 BMRI16 30,66 31,40 31,26 93,32

26 2016 PTBA16 27,94 29,02 28,60 85,56

27 2016 SMGR16 27,84 28,68 28,34 84,86

28 2016 TLKM16 29,88 30,84 30,48 91,20

29 2016 WIKA16 27,51 28,40 28,01 83,92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

117

LAMPIRAN 4

Hasil Skor Sustainability Report

No TAHUN KODE Skor SR

1 2014 ANTM14 80

2 2015 ANTM15 142

3 2016 ANTM16 53

4 2014 BBNI14 41

5 2015 BBNI15 39

6 2016 BBNI16 17

7 2014 BBRI14 47

8 2015 BBRI15 39

9 2016 BBRI16 16

10 2014 BBTN14 11

11 2015 BBTN15 76

12 2016 BBTN16 76

13 2015 BJBR15 20

14 2014 BMRI14 67

15 2015 BMRI15 70

16 2016 BMRI16 88

17 2015 BNLI15 28

18 2014 JSMR14 37

19 2015 JSMR15 37

20 2014 NISP14 37

21 2014 PTBA14 107

22 2015 PTBA15 125

23 2016 PTBA16 90

24 2015 SMGR15 47

25 2016 SMGR16 36

26 2015 TLKM15 47

27 2016 TLKM16 44

28 2014 WIKA14 54

29 2016 WIKA16 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

118

LAMPIRAN 4

Hasil Penilaian Reputasi Perusahaan (Tobin’s Q)

No Tahun Kode

Harga

Penutupan

Saham

Jumlah Saham

Beredar MVE1) Debt Total Aset Q2)

1 2014 ANTM14 314 24.030.764.725 7.545.660 12.040.132 30.356.851 0,645

2 2015 ANTM15 895 24.030.764.725 21.507.534 11.572.740 29.981.536 1,103

3 2016 ANTM16 625 24.030.764.725 15.019.228 11.523.870 30.014.273 0,884

4 2014 BBNI14 4.990 18.462.169.893 92.126.228 412.727.677 508.595.288 0,993

5 2015 BBNI15 5.525 18.462.169.893 102.003.489 492.701.125 603.031.880 0,986

6 2016 BBNI16 9.900 18.462.169.893 182.775.482 584.086.818 709.330.084 1,081

7 2014 BBRI14 11.425 24.422.470.380 279.026.724 765.299.133 878.426.312 1,189

8 2015 BBRI15 11.675 24.422.470.380 285.132.342 856.831.836 1.003.644.426 1,138

9 2016 BBRI16 3.640 122.112.351.900 444.488.961 958.900.948 1.126.248.442 1,246

10 2014 BBTN14 1.295 10.476.445.000 13.566.996 157.947.485 171.807.592 0,998

11 2015 BBTN15 1.740 10.484.100.000 18.242.334 195.037.943 214.168.479 0,996

12 2016 BBTN16 3.570 10.484.100.000 37.428.237 223.937.463 261.365.267 1,000

13 2015 BJBR15 3.390 9.599.328.254 32.541.723 87.019.826 102.318.457 1,169

14 2014 BMRI14 9.250 23.099.999.999 213.675.000 736.198.705 910.063.409 1,044

15 2015 BMRI15 11.575 23.099.999.999 267.382.500 824.559.898 1.038.706.009 1,051

16 2016 BMRI16 8.000 46.199.999.998 369.600.000 888.026.817 1.124.700.847 1,118

17 2015 BNLI15 555 22.116.530.753 12.274.675 146.237.906 165.527.512 0,958

18 2014 JSMR14 5.225 6.800.000.000 35.530.000 24.356.318 36.724.982 1,631

19 2015 JSMR15 4.320 7.257.871.200 31.354.004 37.161.483 53.500.323 1,281

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

119

20 2014 NISP14 1.275 11.357.888.016 14.481.307 104.069.055 120.480.402 0,984

21 2014 PTBA14 4.525 2.304.131.850 10.426.197 7.606.496 16.894.043 1,067

22 2015 PTBA15 12.500 2.304.131.850 28.801.648 8.024.369 18.576.774 1,982

23 2016 PTBA16 2.460 11.520.659.250 28.340.822 8.187.497 21.987.482 1,661

24 2015 SMGR15 9.175 5.931.520.000 54.421.696 13.652.505 44.226.896 1,539

25 2016 SMGR16 9.900 5.931.520.000 58.722.048 18.524.451 48.963.503 1,578

26 2015 TLKM15 3.980 100.799.996.400 401.183.986 74.067.000 179.611.000 2,646

27 2016 TLKM16 4.440 100.799.996.400 447.551.984 86.354.000 198.484.000 2,690

28 2014 WIKA14 2.640 6.149.225.000 16.233.954 14.164.305 19.602.406 1,551

29 2016 WIKA16 1.550 8.969.951.372 13.903.425 31.051.950 45.683.774 0,984

1)MVE= Harga penutupan saham × Jumlah saham beredar

2)Q= (MVE+D)/TA

MVE, Debt, dan Total Aset dinyatakan dalam Jutaan Rupiah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

120

LAMPIRAN 5

Hasil Pengolahan Data dengan WarpPLS7.0

********************************** * Path coefficients and P values * ********************************** Path coefficients ----------------- Corp_Go SR RepPers SR 0.295 RepPers 0.119 0.207 P values -------- Corp_Go SR RepPers SR 0.038 RepPers 0.250 0.113 ***************************************** * Standard errors for path coefficients * ***************************************** Corp_Go SR RepPers SR 0.160 RepPers 0.175 0.167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

121

************************************** * Effect sizes for path coefficients * ************************************** Corp_Go SR RepPers SR 0.087 RepPers 0.020 0.049 * Latent variable coefficients * ******************************** R-squared coefficients ---------------------- Corp_Go SR RepPers 0.087 0.069 Adjusted R-squared coefficients ------------------------------- Corp_Go SR RepPers 0.053 -0.003 Composite reliability coefficients ---------------------------------- Corp_Go SR RepPers 1.000 1.000 1.000 Cronbach's alpha coefficients --------------------------- Corp_Go SR RepPers 1.000 1.000 1.000 Average variances extracted --------------------------- Corp_Go SR RepPers 1.000 1.000 1.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

122

Full collinearity VIFs ---------------------- Corp_Go SR RepPers 1.070 1.063 1.009 Q-squared coefficients ---------------------- Corp_Go SR RepPers 0.115 0.273 Correlations among l.vs. with sq. rts. of AVEs ---------------------------------------------- Corp_Go SR RepPers Corp_Go 1.000 0.243 0.090 SR 0.243 1.000 0.043 RepPers 0.090 0.043 1.000 Note: Square roots of average variances extracted (AVEs) shown on diagonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

123

Lampiran 6

Indikator Penilaian Sustainability Report berdasarkan Srandar Khusus G4

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Ekonomi

Kinerja Ekonomi

G4-EC1

Nilai ekonomi yang dihasilkan dan didistribusikan:

NIlai ekonomi yang dihasilkan, nilai ekonomi yang

disistribusikan (nominal biaya-biaya), nilai ekonomi

yang ditahan (nilai ekonomi langsunng yg dihasilkan

dikurangi nilai ekonomi yg didistribusikan

G4-EC2

Implikasi finansial dan resiko serta peluang lainnya

kepada kegiatan organisasi karena perubahan iklim:

uraian resiko, dampak, implikasi finansial sebelum

tindakan diambil, metode mengelola resiko

G4-EC3

Cakupan kewajiban organisasi atas program imbalan

pasti (pensiun): taksiran nilai kewajiban, persentase

gaji yg dikontribusikan

G4-EC4 Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah

Keberadaan Pasar

G4-EC5

Rasio standar upah karyawan pemula (entry-level)

berdasarkan jenis kelamin dibandingkan UMR di

lokasi operasional yang signifikan terhadap upah

minimum regional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

124

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Ekonomi

Keberadaan Pasar

G4-EC6

Proporsi manajemen senior yang berasal dari

masyarakat lokal, definisi manajemen senior yang

digunakan

Dampak Ekonomi

Tidak Langsung

G4-EC7

Pembangunan dan dampak Investasi infrastruktur dan

jasa yang diberikan: sejauh mana perkembangan,

dampak saat ini, termasuk keterlibatan komersial,

natura atau cuma-cuma

G4-EC8 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan,

termasuk besarnya dampak

Praktek Pengadaan

Bahan

G4-EC9

Proporsi (perbandingan) pembelian dari pemasok

lokal di lokasi operasional yang signifikan:

persentase anggaran pengadaan yag digunakan di

lokasi operasi yg signifikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

125

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Lingkungan

Bahan

G4-EN1

Bahan yang digunakan berdasarkan berat atau

volume: bahan tak terbarukan, bahan terbarukan

yang digunakan

G4-EN2 Persentase bahan yang digunakan yang merupakan

bahan input daur ulang

Energi

G4-EN3 Konsumsi Energi dalam organisasi: konsumsi total

bahan bakar dalam satuan joule atau kelipatannya

G4-EN4

Konsumsi energi di luar organisasi: energi yang

dikonsumsi di luar organisasi dalam satuan joule

atau kelipatan

G4-EN5 Intensitas Energi: rasio intensitas energi, jenis

energi yang dicakup

G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi : jumlah

pengurangan konsumsi energi, jenis energi

G4-EN7 Pengurangan kebutuhan energi pada produk dan

jasa

Air

G4-EN8 Total Pengambilan air berdasarkan sumber

G4-EN9

Sumber air yang secara signifikan dipengaruhi

oleh pengambilan air : jumlah total sumber air

yang secara signifikan terkena dampak

pengambilan air

G4-EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang

dan digunakan kembali: volume air didaur ulang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

126

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Lingkungan

Keanekaragaman

Hayati

G4-EN11

Lokasi operasional yang dimiliki, disewa,

dikelola, atau berdekatan dengan kawasan lindung

dan kawasan dengan nilai keanekaragaman hayati

tinggi di luar kawasan lindung

G4-EN12

Uraian Dampak signifikan dari kegiatan, produk,

dan jasa pada keanekaragaman hayati

G4-EN13

Habitat yang dilindungi dan direstorasi

(dipulihkan)

G4-EN14

Jumlah total spesies dalam Daftar Merah IUCN

dan daftar spesies yang dilindungi nasional

dengan habitat di tempat yang dipengaruhi

operasional berdasarkan tingkat resiko kepunahan

nasional

Emisi

G4-EN15 Emisi gas rumah kaca (GRK) langsung (cakupan

1)

G4-EN16

Emisi gas rumah kaca (GRK) energi tidak

langsung (Cakupan 2)

G4-EN17

Emisi gas rumah kaca (GRK) tidak langsung

lainnya (Cakupan 3)

G4-EN18 Intensitas emisi gas rumah kaca (GRK)

G4-EN19 Pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK)

G4-EN20 Emisi bahan perusak ozon (BPO)

G4-EN21 NOX, SOX, dan emisi udara signifikan lainnya

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

127

Lingkungan

Efluen dan Limbah

G4-EN22 Total air yang dibuang berdasarkan kualitas dan

tujuan

G4-EN23

Bobot total limbah berdasarkan jenis dan metode

pembuangan

G4-EN24 Jumlah dan volume total tambahan signifikan

G4-EN25

Bobot limbah yang dianggap berbahaya menurut

ketentuan konvensi basel 2 lampiran I, II, III, dan

VIII yang diangkut, diimpor, diekspor, atau

diolah, dan persentase limbah yang diangkut untuk

pengiriman internasional

G4-EN26

Identitas, ukuran, status lindung, dan nilai

keanekaragaman hayati dari badan air dan habitat

terkait yang secara signifikan terkait dampak dari

pembuangan dan air limpasan dari organisasi

Produk dan Jasa G4-EN27

Tingkat mitigasi dampak terhadap lingkungan

produk dan jasa

G4-EN28

Persentase produk yang terjual dan kemasannya

yang direklamasi menurut kategori

Kepatuhan

G4-EN29

Nilai moneter denda signifikan dan jumlah total

sanksi non-moneter atas ketidakpastian terhadap

UU dan peraturan lingkungan

Transportasi G4-EN30 Dampak lingkungan signifikan dari pengangkutan

produk dan barang lain serta bahan untuk

operasional organisasi dan pengangkutan tenaga

kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

128

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Lingkungan

Lain lain G4-EN31 Total pengeluaran dan invenstasi perlindungan

perlindungan lingkungan berdasarkan jenis

Asesmen pemasok

atas lingkungan G4-EN32

Persentase penapisan pemasok baru menggunakan

kriteria lingkungan

Mekanisme

pengaduan masalah

lingkungan

G4-EN33

Dampak lingkungan negatif signifikan aktual dan

potensial dalam rantai pasokan dan tindakan yang

diambil

G4-EN34

Jumlah pengduan tentang dampak lingkungan yang

diajukan, ditangani, dan diselesaikan melalui

mekanisme pengaduan resmi

Sosial

Kepegawaian

G4-LA1

Jumlah total dan tingkat perekrutan karyawan baru

dan turnover karyawan menurut kelompok umur,

gender, dan wilayah

G4-LA2

Tunjangan yang diberikan bagi karyawan

purnawaktu yang tidak diberikan bagi karyawan

sementara atau paru waktu, berdasarkan lokasi

operasi yang signifikan

G4-LA3

Tingkat kembali bekerja dan tingkat retensi

setelah cuti melahirkan, menurut gender

Hubungan

Industrial G4-LA4

Jangka waktu minimum pemberitahuan mengenai

perubahan operasional, termasuk apakah hal

tersebut tercantum dalam perjanjian bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

129

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Sosial

Praktik

Ketenagakerjaan

dan Kenyamanan

Bekerja

Kesehatan

dan

Keselamatan

Kerja

G4-LA5

Persentase total tenaga kerja yang diwakili dalam

komite bersama formal manjemen-pekerja yang

membantu mengawasi dan memberikan saran program

kesehatan dan keselamatan kerja

G4-LA6

Jenis dan tingkat cedera, penyakit akibat kerja, hari

hilang, dan kemangkiran, serta jumlah total kematian

akibat kerja, menurut daerah dan gender

G4-LA7 Pekerja yang sering terkena atau beresiko tinggi

terkena penyakit yang terkait dengan pekerjaan mereka

G4-LA8 Topik kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam

perjanjian formal dengan serikat pekerja

Pelatihan

dan

Pendidikan

G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan

menurut gender dan menurut kategori karyawan

G4-LA10

Program untuk manajemen keterampilan dan

pembelajaran seumur hidup yang mendukung

keberlanjutan kerja karyawan dan membantu mereka

mengelola purna bakti

G4-LA11

Persentase karyawan yang menerima review kinerja

dan pengembangan karier secara reguler, menurut

gender dan kategori karyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

130

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Sosial

Praktik

Ketenagakerjaan

dan Kenyamanan

Bekerja

Keberagaman dan

Kesetaraan Peluang

G4-LA12

Komposisi badan tata kelola dan pembagian

karyawan per kategori karyawan menurut gender,

kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas,

dan indikator keberagaman lainnya

Kesetaraan

Remunerasi

Perempuan dan

Laki-laki

G4-LA13

Rasio gaji pokok dan remunerasi bagi perempuan

terhadap laki-laki menurut kategori karyawan,

berdasrkan lokasi operasional yang signifikan

Asesmen Pemasok

Terkait Praktik

Ketenagakerjaan

G4-LA14 Persentase penapisan pemasok baru menggunakan

kriteria praktik ketenagakerjaan

G4-LA15

Dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap praktik ketenagakerjaan dalam

rantai pemasok dan tindakan yang diambil

Mekanisme

Pengaduan

Masalah

Ketenagakerjaan

G4-LA16

Jumlah pengaduan tentang praktik

ketenagakerjaan yang di ajukan, di tangani, dan di

selesaikan melalui pengaduan resmi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

131

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Sosial

Hak Asasi

Manusia

Investasi

G4-HR1

Jumlah total dan persentase perjanjian dan kontrak

investasi yang signifikan yang menyertakan klausul

terkait hak asasi manusia atau penapisan berdasarkan

hak asasi masnusia

G4-HR2

Jumlah waktu pelatihan karyawan tentang kebijakan

atau prosedur hak asasi manusia terkait dengan aspek

hak asasi manusia yang relevan dengan operasi,

termasuk persentase karyawan yang dilatih

Non-

Diskriminasi

G4-HR3 Jumlah total insiden diskriminasi dan tindakan

perbaikan yang diambil

Kebebasan

Berserikat dan

Perjanjian Kerja

Bersama

G4-HR4

Operasi pemasok teridentifikasi yang mungkin

melanggar atau beresiko tinggi melanggar hak untuk

melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian

kerja sama, dan tindakan yang diambil untuk

mendukung hak-hak tersebut

Pekerja Anak

G4-HR5

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi beresiko

tinggi melakukan eksploitasi pekerja anak dan

tindakan yang diambil untuk berkontribusi dalam

penghapusan pekerja anak yang efektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

132

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Sosial

Pekerja Paksa atau

Wajib Kerja G4-HR6

Operasi dan pemasok yang diidentifikasi

berisiko tinggi melakukan pekerja paksa atau

wajib kerja dan tindakan untuk berkontribusi

dalam penghapusan segala bentuk pekerja

paksa atau wajib kerja

Hak Asasi Manusia

Praktek

Pengamanan G4-HR7

Persentase petugas pengamanan yang dilatih

dalam kebijakan atau prosedur hak asasi

manusia diorganisasi yang relevan dengan

operasi

Hak Adat G4-HR8

Jumlah total insiden pelanggaran yang

melibatkan hak-hak masyarakat adat dan

tindakan yang diambil

Asesmen G4-HR9

Jumlah total dan persentase operasi yang telah

melakukan review atau asesmen dampak hak

asasi manusia

Asesmen Pemasok

atas Hak Asasi

Manusia

G4-HR10

Persentase penapisan pemasok baru

menggunakan kriteria hak asasi manusia

G4-HR11

Dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap hak asasi manusia dalam

rantai pemasok dan tindakan yang diambil

Mekanisme

Pengaduan

Masalah Hak

Asasi Manusia G4-HR12

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap

hak asasi manusia yang diajukan, ditangani,

dan diselesaikan melalui mekanisme

pengaduan formal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

133

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Sosial

Masyarakat

Masyarakat

Lokal

G4-SO1

Persentase operasi dengan pelibatan masyarakat lokal,

asesmen dampak, dan program pengembangan yang

diterapkan

G4-SO2

Operasi dengan dampak negatif aktual dan potensial yang

signifikan terhadap masyarakat lokal

Anti-Korupsi

G4-SO3

Jumlah total dan persentase operasi yang dinilai terhadap

risiko terkait dengan korupsi dan risiko signifikan yang

teridentifikasi

G4-SO4

Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan

prosedur anti-korupsi

G4-SO5 Insiden korupsi yang terbukti dan tindakan yang diambil

Kebijakan

Publik G4-SO6

Nilai total kontribusi politik berdasarkan negara dan

penerima/penerima manfaat

Anti Persaingan G4-SO7

Jumlah total tindakan hukum terkait Anti Persaingan,

anti-trust, serta praktik monopoli dan hasilnya

Kepatuhan G4-SO8

Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah total

sanksi non-moneter atas ketidakpatuhan terhadap undang-

undang dan peraturan Asesmen

Pemasok Atas

Dampak

Terhadap

Masyarakat G4-SO9

Persentase penapisan pemasok baru menggunakan kriteria

untuk dampak terhadap masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

134

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Sosial

Masyarakat

Asesmen Pemasok

Atas Dampak

Terhadap Masyarakat G4-

SO10

Dampak negatif aktual dan potensial yang signifikan

terhadap masyarakat dalam rantai pasokan dan

tindakan yang diambil

Mekanisme

Pengaduan Dampak

Terhadap

Masyarakat G4-

SO11

Jumlah pengaduan tentang dampak terhadap

masyarakat yang diajukan, ditangani, dan

diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi

Sosial

Tanggung Jawab

atas Produk

Kesehatan dan

Keselamatan

Pelanggan

G4-PR1

Persentase kategori produk dan jasa yang signifikan

dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan

yang dinilai untuk peningkatan

G4-PR2

Total jumlah insiden ketidakpatuhan terhadap

peraturan dan koda sukarela terkait dampak

kesehatan dan keselamatan dari produk dan

jasasepanjang daur hidup, menurut jenis hasil

Pelabelan Produk

dan Jasa

G4-PR3

Jenis informasi produk dan jasa yang diharuskan oleh

prosedur organisasi terkait dengan informasi dan

pelabelan produk dan jasa, serta persentase kategori

produk dan jasa yang signifikan harus mengikuti

persyaratan informasi sejenis

G4-PR4

Jumlah total Insiden ketidakpatuhan terhadap

peraturan dan koda sukarela terkait dengan informasi

dan pelabelan produk dan jasa, menurut jenis hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

135

Kategori Sub-Kategori Aspek Standar Definisi

Sosial

Tanggung Jawab

atas Produk

Pelabelan Produk

dan Jasa

G4-PR5 Hasil survei untuk mengukur kepuasan

pelanggan

Komunikasi

Pemasaran

G4-PR6 Penjualan produk yang dilarang atau

disengketakan

G4-PR7

Jumlah total Insiden ketidakpatuhan terhadap

peraturan dan koda sukarela tentang komunikasi

pemasaran, termasuk iklan, promosi, dan

sponsor, menurut jenis hasil

Privasi Pelanggan

G4-PR8

Jumlah total keluhan yang terbukti terkait

dengan pelanggaran privasi pelanggan dan

hilangnya data pelanggan

G4-PR9

Nilai moneter denda yang signifikan atas

ketidakpatuhan terhadap undang-undang dan

peraturan terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI