Pembuatan medium mikroorganisme

26
Pembuatan medium pertumbuhan 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum melakukan pengamatan terhadap bakteri dan jamur di laboratorium, telebih dahulu kita harus menumbuhkan atau membiakan bakteri/jamur tersebut. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi yang diisyaratkan oleh bakteri atau jamur dan juga macam lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan. Fuad Fadriawan F1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm, Apt.

Transcript of Pembuatan medium mikroorganisme

Pembuatan medium pertumbuhan 1

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebelum melakukan pengamatan terhadap bakteri

dan jamur di laboratorium, telebih dahulu kita harus

menumbuhkan atau membiakan bakteri/jamur tersebut.

Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami

atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang

dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui

substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal

ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi yang

diisyaratkan oleh bakteri atau jamur dan juga macam

lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum

bagi pertumbuhannya. Mikroorganisme dapat

ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat

yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk

menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme

tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan

jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan.

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 2

Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium

yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam

anargonik di tambah sumber karbon organik seperti

gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan

suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa

medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks

lainnya.

Mikroorganisme harus dibiakkan di laboratorium

pada bahan nutrien yang berperan penting untuk

pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Susunan bahan

nutrien, baik bahan alami maupun sintetik/buatan,

yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan

bakteri. Media berfungsi untuk menumbuhkan bakteri,

isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat

fisiologi dan perhitunganjumlah bakteri, dimana

dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan

menerapkan metode aseptis untuk menghindari

kontaminasi pada media. Macam nutrien yang digunakan

tergantung dari macam bakteri yang dibiakkan.

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 3

B. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat media

pertumbuhan Nutrient Agar, Nutrient Broth dan Potato Dextrose Agar.

C. Manfaat Percobaan

Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan ini

adalah mahasiswa dapat membuat media pertumbuahn

Nutrient Agar, Nutrient Broth, dan Potato Dextrose

Agar.

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 4

B A B II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 5

Mikrobiologi medis adalah ilmu yang mempelajari

tentang organisme yang menyebabkan sakit.Organisme

tersebut misalnya bakteri, virus, jamur, parasit dan

sebagainya. Teknik yang digunakan meliputi pemakaian

mikroskop pada material yang telah dicat secara

khusus, kultur untuk mengisolasi dan menumbuhkan

mikroorganisme dan metode untuk mengetahui secara

tepat sebab suatu infeksi (Underwood, 1999).

Media merupakan suatu substrat untuk

menumbuhkan jamur. Yang umum digunakan di dalam

laboratorium adalah media biakkan yang menggunakan

bahan padat berupa agar-agar.Media harus disterilkan

sebelum digunakan, yaitu dibebaskan dari semua

organisme hidup. Cara mensterilkan media yang paling

umum dilakukan yaitu dengan perlakuan panas lembap.

Bergantung pada macam bahan yang akan di sterilkan.

Autoklaf pada umumnya digunakan untuk mensterilkan

bahan yang dapat ditembus oleh kelembapan (tidak

menolak air) tanpa merusaknya. Contoh bahan yang

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 6

dapat disterilkan dengan autoklaf ialah media

biakan, larutan, kapas, sumbat karet, dan peralatan

laboratorium (Gunawan, 2008).

Media yang digunakan untuk biakan bakteri ada

dua jenis, yaitu NA sebagai media padat (media agar

miring) dan NB sebagai media cair. Media padat

dibuat dengan cara melarutkan NA sebanyak 2,8 g

dalam 100 mL aquades. Larutan dipanaskan sambil

diaduk supaya bubuk NA dapat larut sempurna.Setelah

larut, media ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi

dan ditutup rapat (sebagai penutup digunakan kapas

berlemak yang dibungkus kasa). Sedangkan pembuatan

media cair dilakukan dengan cara melarutkan 13 g NB

dalam 1 L aquades. Setelah larut, media ini

dimasukkan ke erlenmeyer dan ditutup rapat (sebagai

penutup digunakan kapas berlemak yang dibungkus kasa

steril). Selanjutnya masing-masing media tersebut

disterilkan dengan menggunakan autoclave pada 121°C

selama 15 menit. Media cair disimpan di lemari es

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 7

dan media padat diinkubasi di dalam incubator sampai

padat (Sarah dkk,2010).

Media alami yang sering digunakan untuk

menumbuhkan jamur yang akan dibudidayakan adalah

media agar dekstrosa kentang (potato dextrose agar/ PDA).

Media ini digunakan untuk mengisolasi jaringan jamur

atau spora, membuat biakan murni jamur, dan membuat

perbanyakan biakkan murni untuk jamur.Media yang

tidak segera dipakai dapat disimpan dalam tempat

dingin atau refrigerator selama tujuh bulan atau

lebih, sepanjang media tidak mengering. Media yang

terkontraminasi sebelumnya harus dibuang. Media yang

terkontaminasi biasanya tampak pertumbuhan

mikroorganisme sebelum diinokulasi. Oleh karena itu,

media tersebut dibiarkan terlebih dahulu paling

tidak selama 12 jam setelah disterilisasi inokulasi

agar adanya kontaminasi dapat diketahui (Sinaga,

2005).

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 8

Sterilisasi adalah suatu perawatan untuk

merendahkan potensi pelekatan mikroorganisme dalam

sistem air pendingin dengan jalan pembunuhan

mikroorganisme (Lestari, 2010). Sterilisasi atau

suci hama yaitu proses membunuh segala bentuk

kehidupan mikroorganise yang ada dalam

sampel/contoh, alat-alat sering dipakai untuk

menggambarkan langkah yang diambil agar mancapai

tujuan meniadakan atau membunuh semua bentuk

kehidupan mikroorganisme (Gabriel, 1996).

Ada beberapa macam sterilisasi, mana yang harus

digunakan tergantung alat dan bahannya. Beberapa

jenis sterilisasi antara lain yaitu sterilisasi

dengan pemanasan kering digunakan untuk alat-alat

gelas dan peralatan yang terbuat dari logam atau

bahan lain yang tidak rusak dalam temperature

tinggi. Sterilisasi dengan pemanasan basah memakai

alat bernama autoklaf, yang bekerja dengan tekanan

uap. Sterilisasi dengan bahan kimia, metode

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 9

sederhana untuk sterilisasi substansi yang

termolabil adalah dengan alkohol 70% atau 95%

(Yuliarti, 2010).

Tujuan sterilisasi adalah untuk menjamin bahwa

alat dan bahan yang digunakan terbebas dari

kontaminasi mikroba. Proses sterilisasi menggunakan

otoklaf yang mencerminkan metode panas basah dimana

uap air akan menembus alat dan media yang

disterilkan. Suhu pada otoklaf adalah 1210C dengan

waktu 15 menit. Uap air ini akan mengkoagulasi

protein penyusun dinding sel mikroba seperti bakteri

sehingga bakteri dalam alat dan media yang

disterilkan tersebut akan mati (Setyowati, 2013).

B. Uraian Bahan

1. Agar (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 69).

Nama resmi :agar

Nama lain :agar-agar

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 10

Pemerian :tidak berbau atau bau lemah, berasa

musilago pada lidah

Kelarutan :tidak larut dalam air dingin, dan

larut dalam air mendidih

Kegunaan :sebagai bahan pemadat medium

Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik

2. Beef Extract (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 1152).

Nama resmi :beef extract

Nama lain :kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak

daging

Pemerian :berbau dan berasa pada lidah. Kaldu

daging sapi konsentrat diperoleh

dengan mengekstraksi daging sapi segar

tanpa lemak, dengn cara merebus dalam

air dan menguapkan kaldu pada suhu

rendah dalam hampa udara sampai

terbentuk residu kental berbentuk

pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna

coklat kekuningan sampai coklat tua,

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 11

bau dan rasa seperti daging, sedikit

asam

Kelarutan :larut dalam air dingin

Kegunaan :sumber protein mikroorganisme

Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat,

tidak tembus cahaya

3. Aquadest (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 1125).

Nama resmi :aqua destillata

Nama lain :air suling

RM / BM :H2O / 18,02

Pemerian :cairan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau, tidak berasa

Kegunaan :sebagai sumber nutrien mikroba dan

pelarut medium

Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik

4. Dekstrosa (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 300).

Nama resmi :Dextrosum

Sinonim :glukosa, dekstrosa

RM / BM :C6H12O6/180,16

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 12

Pemerian :hablur tidak berwarna, serbuk halus

atau butiran putih, tidak berbau, rasa

manis

Kelarutan :mudah larut dalam air, sangat mudah

larut dalam air mendidih,  agak sukar

larut dalam etanol (95%)

Kegunaan :sebagai sumber nutrient yang spesifik

untuk mikroba jamur

Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik

5. Yeast Extract (Ditjen POM Edisi III, 1995 : Hal 1153).

Nama resmi :yeast extract

Sinonim :sari ragi, ekstrak ragi

Pemerian :serbuk; kuning kemerahan sampai coklat,

bau khas tidak busuk

Kelarutan :larut dalam air, membentuk larutan

kuning sampai coklat, bereaksi asam

lemah

Penyimpanan :Dalam wadah tertrutup baik

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 13

BAB III

METODE KERJA

A. Alat

Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan kali

ini yaitu :

1.Autoclave

2. Batang pengaduk

3. Corong

4. Erlenmeyer 250 ml

5.Elektromantel

6. Gelas kimia 500 ml

7. Pipet tetes

8. Sendok tanduk

9. Timbangan analitik

B. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah

:

1. Aquadest

2. Agar-agar

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 14

3. Beef

4. Kentang

5. Kapas

6. Kertas saring

7. Nutrient agar

8. Nutrient broth

9. Potato dekstrose agar

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 15

C. Cara Kerja

Cara kerja dalam percobaan, yaitu :

1. Medium sintetik

a) Nutrient Agar (NA)

1) Dipersiapkan alat dan bahan

2) Dilarutkan 1,4 gram NA dalam 50 ml aquades di

erlenmeyer

3) Diaduk hingga homogen

4) Dipanaskan dengan menggunakan elektromantel

5) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan

dilapisi dengan kasa

6) Disterilkan di dalam autoklaf

7) Didinginkan

8) Diamati bentuk dan warnanya

b) Nutrient Broth (NB)

1) Dipersiapkan alat dan bahan

2) Dilarutkan 0,65 gram NB dalam 50 ml aquades di

erlenmeyer

3) Diaduk hingga homogen

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 16

4) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan

dilapisi dengan kasa.

5) Disterilkan di dalam autoklaf

6) Didinginkan

7) Diamati bentuk dan warnanya

c) Potato Dextrose Agar (PDA)

1) Dipersiapkan alat dan bahan

2) Dilarutkan 1,95 gram PDA dalam 50 ml aquades di

erlenmeyer

3) Diaduk hingga homogen

4) Dipanaskan dengan menggunakan elektromantel

5) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan

dilapisi dengan kasa

6) Disterilkan didalam autoklaf

7) Didinginkan

8) Diamati bentuk dan warnanya

2. Medium non sintetik

a) Nutrient agar (NA) non sintetik

1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2) Ditimbang beef extract 0,3 gr

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 17

3) Ditambakan aquades 100 ml

4) Dipanaskan dengan elektromantel

5) Ditimbang agar 1,5 gr

6) Dilarutkan dalam 100 ml aquades

7) Dicampur larutan agar dan beef ekstract dalam

erlenmeyer dan dihomogenkan

8) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas

dan dilapisi dengan kasa

9) Disterilkan didalam autoklaf

10) Didinginkan

11) Diamati bentuk dan warnanya

b) Nutrient Broth (NB)

1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2) Ditimbang beef extract 0,3 gr

3) Ditambakan aquades 100 ml

4) Dipanaskan dengan elektromantel

5) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan

dilapisi dengan kasa

6) Disterilkan didalam autoklaf

7) Didinginkan

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 18

8) Diamati bentuk dan warnanya

c) Potato Dextrose Agar (PDA)

1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

2) Ditimbang kentang sebanyak 0,3 gr

3) Direbus kentang dalam 100 ml aquades dan diambil

ekstraknya

4) Dilarutakan 1,5 gr agar dalam 100 ml aquades

5) Dipanaskan dengan elektromantel

6) Dicampur larutan ekstrak kentang dengan larutn

agar dalam erlenmeyer

7) Diatur pHnya

8) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas yang

dilapisi dengan kasa

9) Disterilkan dengan autoklaf

10) Didinginkan

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 19

B A B IV

HASIL PENGAMATAN

1) Tabel hasil pengamatan

No Medium Jenis gambar

kegunaan bakteri

jamur

1Nutrient Agar

(NA)

sintetik

 

   2

Nutrient Broth(NB)  

   3

Potato DextroseAgar (PDA)  

   4

Nutrient Agar(NA) alami  

   

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 20

5Nutrient Broth

(NB)  

   6

Potato DextroseAgar (PDA)  

   

B A B V

PEMBAHASAN

Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu

bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan

(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk

pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi

media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk

menyususn komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat

dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni,

memanipulasi komposisi media pertumbuhannya,

menumbuhkan mikroorganisne, memperbanyak jumlah,

menguji sifat-sifat fisiologisnya, menghitung jumlah

mikroba.

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 21

Media perumbuhan mikroba dapat dikelompokan

bedasarkan sifat fisik, komposisi, dan berdasarkan

tujuannya. Berdasarkan sifat fisiknya media pertumbuhan

terdiri atas medium padat yang merupakan medium yang

terdiri dari 15% agar dan akan memadat ketika dingin,

medium cair yang merupakan medium pertumbuhan tanpa

agar yang berbentuk cair, dan medium setegah padat yang

merupakan medium dengan jumlah agar 0,3-0,4 % sehingga

ketika dingin medium tidak cair, namun juga tidak

begitu padat. Berdasarkan komposisinya, medium terdiri

atas medium sintetis yang merupakan medium yang dibuat

dari bahan kima baik organik maupun anorganik, medium

semi sintetis adalah medium yang dibuat dari campuran

bahan kimia dan bahan alami, dan medium non sintetis

yang tersusun atas bahan-bahan alami. Berdasarkan

tujuannya medium terdiri atas medium

selektif/penghambat yang digunakan untuk menumbuhkan

mikroba target, medium diperkaya yang digunakan untuk

perbanyakan mikroba target agar mudah dikultur, media

untuk peremajaan kultur yang digunakan untuk

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 22

mempercepat pertumbuhan mikroba, dan medium diferensial

yaitu medium yang ditambahkan zat kimia tertentu yang

menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau

mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat dibedakan

tipe-tipenya.

Medium yang dibuat pada percoban ini adalah medium

Nutrient Agar (NA) sintetis dan non sintetis, Nutrient

Broth (NB) sintesis dan alami, dan Potato Dextrose Agar

(PDA) sintesis dan alami. Nutrient agar merupakan media

pertumbuahan padat karena menggunakan agar dalam

pembuatannya. Agar digunakan sebagai pemadat, karena

sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat

yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan

oleh mikroorganisme. Nutrient agar dibuat dengan

komposisi beef extract, pepton dan aquades. Beef

extract berfungsi sebagai sumber makanan, sumber karbon

organik, nitrogen, vitamin, garam mineral, sebagai

tempat pertumbuhan. Pepton berfungsi sebagai sumber

utama nitrogen dan protein bagi mikroba. Aquades

berfungsi untuk menghomogenkan larutan. Medium NA

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 23

berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada

permukaan sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi.

Medium ini dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA miring

dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan

mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk menstimulir

pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.

Nutrient Broth merupan medium cair karena tidak

mengandung agar. Komposisinya sama dengan komposisi

untuk membuat Nutrient agar, yang berbeda hanya pada

penggunaan agarnya.

Potato Dextrose agar merupakan medium padat karena

mengandung agar yang memadatkan medium serta

kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur.

Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai

sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin,

dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan

pemadat medium dan akuades sebagai pelarut untuk

menghomogenkan medium dan sumber O2.

Pembuatan medium ini dilakukan berdasarkan

pertimbangan bahan sesuai dengan kebutuhan, dan

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 24

panaskan dengan menggunakan elektromantel agar membuat

campuran bahan dengan aquades benar-benar homogen.

Sterilisasi juga dilakukan pada percobaan ini, dengan

tujuan untuk mencegah adanya mikroorganisme yang tidak

diinginkan tumbuh pada medium yang dibuat. Sterilisasi

dilakukan dengan menggunakan autoklaf. Prinsip kerja

dari autoklaf adalah dengan menggunakan uap bersuhu dan

bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) untuk membunuh

endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh

bakteri. Cara kerjanya yaitu uap air yang terbentuk

mendesak udara yang mengisi autoclave, setelah udara

dalam autoclave diganti dengan uap air, katup udara/uap

ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik.

Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka

proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung

waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai,

sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun

perlahan hingga mencapai suhu 0°.

B A B VI

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 25

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini

yaitu medium adalah substansi yang terdiri atas

campuran zat-zat makanan (nutrien) yang dibutuhkan

oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang

diantaranya yaitu media Nutrient Agar (NA), Nutrient

Broth (NB) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Media

pertumbuhan juga harus disterilisasi terlebih dahulu

agar tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang tidak

kita inginkan.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu agar praktikan

lebih berhati-hati dalam penggunaan alat dan bahan

selama praktikum untuk meminimalisir kesalahan dan

memperoleh hasil yang lebih baik.

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.

Pembuatan medium pertumbuhan 26

Daftar Pustaka

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV.Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Gabriel, J.F.,1996, Fisika Kedokteran, Penerbit BukuKedokteran EGC, Jakarta.

Gunawan, Agustin Wydia. 2008. Usaha Pembibitan Jamur.Penebar Swadaya. Jakarta.

Lestari,D.E dan Utomo, S.B. 2010. Pengaruh BioksidaPengoksidasi Terhadap Pertumbuhan MikroorganismePada Air Pendingin Sekunder Rsg-Gas. JFN. Vol 4 No.2. Hal : 132

Sarah, Surya Rosa Putra dan Herdayanto Sulistyo Putro.2010. Isolasi α-Amilase Termostabil Dari BakteriTermofilik Bacillus stearothermophilus. Prosiding Kimia.Institut Teknologi Sepuluh November.

Setyowati. H. Hananun Z.H. Rr putri.N., 2013. KrimKulit Buah Durian (Durio Zibethinus L.) Sebagai ObatHerbal Pengobatan Infeksi Jamur Candida Albicans.

Sinaga, Meity Suhardji. 2005. Jamur Merang dan Budidayanya.PT Gramedia. Jakarta.

Underwood, J. C. E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. EGC.Jakarta.

Yuliarti, N., 2010, Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah TanggaEdisi I, Lily Publisher, Yogyakarta.

Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,

Apt.