Pembuatan medium mikroorganisme
-
Upload
hardwarefun -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of Pembuatan medium mikroorganisme
Pembuatan medium pertumbuhan 1
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum melakukan pengamatan terhadap bakteri
dan jamur di laboratorium, telebih dahulu kita harus
menumbuhkan atau membiakan bakteri/jamur tersebut.
Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan alami
atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang
dikembangkan oleh manusia diantaranya melalui
substrat yang disebut media. Untuk melakukan hal
ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrisi yang
diisyaratkan oleh bakteri atau jamur dan juga macam
lingkungan fisik yang menyediakan kondisi optimum
bagi pertumbuhannya. Mikroorganisme dapat
ditumbuhkan dan dikembangkan pada suatu substrat
yang disebut medium. Medium yang digunakan untuk
menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme
tersebut harus sesuai susunanya dengan kebutuhan
jenis-jenis mikroorganisme yang bersangkutan.
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 2
Beberapa mikroorganisme dapat hidup baik pada medium
yang sangat sederhana yang hanya mengandung garam
anargonik di tambah sumber karbon organik seperti
gula. Sedangkan mikroorganime lainnya memerlukan
suatu medium yang sangat kompleks yaitu berupa
medium ditambahkan darah atau bahan-bahan kompleks
lainnya.
Mikroorganisme harus dibiakkan di laboratorium
pada bahan nutrien yang berperan penting untuk
pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Susunan bahan
nutrien, baik bahan alami maupun sintetik/buatan,
yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan
bakteri. Media berfungsi untuk menumbuhkan bakteri,
isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitunganjumlah bakteri, dimana
dalam proses pembuatannya harus disterilisasi dan
menerapkan metode aseptis untuk menghindari
kontaminasi pada media. Macam nutrien yang digunakan
tergantung dari macam bakteri yang dibiakkan.
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 3
B. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk membuat media
pertumbuhan Nutrient Agar, Nutrient Broth dan Potato Dextrose Agar.
C. Manfaat Percobaan
Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan ini
adalah mahasiswa dapat membuat media pertumbuahn
Nutrient Agar, Nutrient Broth, dan Potato Dextrose
Agar.
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 4
B A B II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 5
Mikrobiologi medis adalah ilmu yang mempelajari
tentang organisme yang menyebabkan sakit.Organisme
tersebut misalnya bakteri, virus, jamur, parasit dan
sebagainya. Teknik yang digunakan meliputi pemakaian
mikroskop pada material yang telah dicat secara
khusus, kultur untuk mengisolasi dan menumbuhkan
mikroorganisme dan metode untuk mengetahui secara
tepat sebab suatu infeksi (Underwood, 1999).
Media merupakan suatu substrat untuk
menumbuhkan jamur. Yang umum digunakan di dalam
laboratorium adalah media biakkan yang menggunakan
bahan padat berupa agar-agar.Media harus disterilkan
sebelum digunakan, yaitu dibebaskan dari semua
organisme hidup. Cara mensterilkan media yang paling
umum dilakukan yaitu dengan perlakuan panas lembap.
Bergantung pada macam bahan yang akan di sterilkan.
Autoklaf pada umumnya digunakan untuk mensterilkan
bahan yang dapat ditembus oleh kelembapan (tidak
menolak air) tanpa merusaknya. Contoh bahan yang
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 6
dapat disterilkan dengan autoklaf ialah media
biakan, larutan, kapas, sumbat karet, dan peralatan
laboratorium (Gunawan, 2008).
Media yang digunakan untuk biakan bakteri ada
dua jenis, yaitu NA sebagai media padat (media agar
miring) dan NB sebagai media cair. Media padat
dibuat dengan cara melarutkan NA sebanyak 2,8 g
dalam 100 mL aquades. Larutan dipanaskan sambil
diaduk supaya bubuk NA dapat larut sempurna.Setelah
larut, media ini dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditutup rapat (sebagai penutup digunakan kapas
berlemak yang dibungkus kasa). Sedangkan pembuatan
media cair dilakukan dengan cara melarutkan 13 g NB
dalam 1 L aquades. Setelah larut, media ini
dimasukkan ke erlenmeyer dan ditutup rapat (sebagai
penutup digunakan kapas berlemak yang dibungkus kasa
steril). Selanjutnya masing-masing media tersebut
disterilkan dengan menggunakan autoclave pada 121°C
selama 15 menit. Media cair disimpan di lemari es
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 7
dan media padat diinkubasi di dalam incubator sampai
padat (Sarah dkk,2010).
Media alami yang sering digunakan untuk
menumbuhkan jamur yang akan dibudidayakan adalah
media agar dekstrosa kentang (potato dextrose agar/ PDA).
Media ini digunakan untuk mengisolasi jaringan jamur
atau spora, membuat biakan murni jamur, dan membuat
perbanyakan biakkan murni untuk jamur.Media yang
tidak segera dipakai dapat disimpan dalam tempat
dingin atau refrigerator selama tujuh bulan atau
lebih, sepanjang media tidak mengering. Media yang
terkontraminasi sebelumnya harus dibuang. Media yang
terkontaminasi biasanya tampak pertumbuhan
mikroorganisme sebelum diinokulasi. Oleh karena itu,
media tersebut dibiarkan terlebih dahulu paling
tidak selama 12 jam setelah disterilisasi inokulasi
agar adanya kontaminasi dapat diketahui (Sinaga,
2005).
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 8
Sterilisasi adalah suatu perawatan untuk
merendahkan potensi pelekatan mikroorganisme dalam
sistem air pendingin dengan jalan pembunuhan
mikroorganisme (Lestari, 2010). Sterilisasi atau
suci hama yaitu proses membunuh segala bentuk
kehidupan mikroorganise yang ada dalam
sampel/contoh, alat-alat sering dipakai untuk
menggambarkan langkah yang diambil agar mancapai
tujuan meniadakan atau membunuh semua bentuk
kehidupan mikroorganisme (Gabriel, 1996).
Ada beberapa macam sterilisasi, mana yang harus
digunakan tergantung alat dan bahannya. Beberapa
jenis sterilisasi antara lain yaitu sterilisasi
dengan pemanasan kering digunakan untuk alat-alat
gelas dan peralatan yang terbuat dari logam atau
bahan lain yang tidak rusak dalam temperature
tinggi. Sterilisasi dengan pemanasan basah memakai
alat bernama autoklaf, yang bekerja dengan tekanan
uap. Sterilisasi dengan bahan kimia, metode
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 9
sederhana untuk sterilisasi substansi yang
termolabil adalah dengan alkohol 70% atau 95%
(Yuliarti, 2010).
Tujuan sterilisasi adalah untuk menjamin bahwa
alat dan bahan yang digunakan terbebas dari
kontaminasi mikroba. Proses sterilisasi menggunakan
otoklaf yang mencerminkan metode panas basah dimana
uap air akan menembus alat dan media yang
disterilkan. Suhu pada otoklaf adalah 1210C dengan
waktu 15 menit. Uap air ini akan mengkoagulasi
protein penyusun dinding sel mikroba seperti bakteri
sehingga bakteri dalam alat dan media yang
disterilkan tersebut akan mati (Setyowati, 2013).
B. Uraian Bahan
1. Agar (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 69).
Nama resmi :agar
Nama lain :agar-agar
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 10
Pemerian :tidak berbau atau bau lemah, berasa
musilago pada lidah
Kelarutan :tidak larut dalam air dingin, dan
larut dalam air mendidih
Kegunaan :sebagai bahan pemadat medium
Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik
2. Beef Extract (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 1152).
Nama resmi :beef extract
Nama lain :kaldu nabati, kaldu hewani, ekstrak
daging
Pemerian :berbau dan berasa pada lidah. Kaldu
daging sapi konsentrat diperoleh
dengan mengekstraksi daging sapi segar
tanpa lemak, dengn cara merebus dalam
air dan menguapkan kaldu pada suhu
rendah dalam hampa udara sampai
terbentuk residu kental berbentuk
pasta. Massa berbentuk pasta, berwarna
coklat kekuningan sampai coklat tua,
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 11
bau dan rasa seperti daging, sedikit
asam
Kelarutan :larut dalam air dingin
Kegunaan :sumber protein mikroorganisme
Penyimpanan : simpan dalam wadah tertutup rapat,
tidak tembus cahaya
3. Aquadest (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 1125).
Nama resmi :aqua destillata
Nama lain :air suling
RM / BM :H2O / 18,02
Pemerian :cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa
Kegunaan :sebagai sumber nutrien mikroba dan
pelarut medium
Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik
4. Dekstrosa (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 300).
Nama resmi :Dextrosum
Sinonim :glukosa, dekstrosa
RM / BM :C6H12O6/180,16
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 12
Pemerian :hablur tidak berwarna, serbuk halus
atau butiran putih, tidak berbau, rasa
manis
Kelarutan :mudah larut dalam air, sangat mudah
larut dalam air mendidih, agak sukar
larut dalam etanol (95%)
Kegunaan :sebagai sumber nutrient yang spesifik
untuk mikroba jamur
Penyimpanan :dalam wadah tertutup baik
5. Yeast Extract (Ditjen POM Edisi III, 1995 : Hal 1153).
Nama resmi :yeast extract
Sinonim :sari ragi, ekstrak ragi
Pemerian :serbuk; kuning kemerahan sampai coklat,
bau khas tidak busuk
Kelarutan :larut dalam air, membentuk larutan
kuning sampai coklat, bereaksi asam
lemah
Penyimpanan :Dalam wadah tertrutup baik
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 13
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
Adapun alat-alat yang digunakan pada percobaan kali
ini yaitu :
1.Autoclave
2. Batang pengaduk
3. Corong
4. Erlenmeyer 250 ml
5.Elektromantel
6. Gelas kimia 500 ml
7. Pipet tetes
8. Sendok tanduk
9. Timbangan analitik
B. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah
:
1. Aquadest
2. Agar-agar
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 14
3. Beef
4. Kentang
5. Kapas
6. Kertas saring
7. Nutrient agar
8. Nutrient broth
9. Potato dekstrose agar
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 15
C. Cara Kerja
Cara kerja dalam percobaan, yaitu :
1. Medium sintetik
a) Nutrient Agar (NA)
1) Dipersiapkan alat dan bahan
2) Dilarutkan 1,4 gram NA dalam 50 ml aquades di
erlenmeyer
3) Diaduk hingga homogen
4) Dipanaskan dengan menggunakan elektromantel
5) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan
dilapisi dengan kasa
6) Disterilkan di dalam autoklaf
7) Didinginkan
8) Diamati bentuk dan warnanya
b) Nutrient Broth (NB)
1) Dipersiapkan alat dan bahan
2) Dilarutkan 0,65 gram NB dalam 50 ml aquades di
erlenmeyer
3) Diaduk hingga homogen
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 16
4) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan
dilapisi dengan kasa.
5) Disterilkan di dalam autoklaf
6) Didinginkan
7) Diamati bentuk dan warnanya
c) Potato Dextrose Agar (PDA)
1) Dipersiapkan alat dan bahan
2) Dilarutkan 1,95 gram PDA dalam 50 ml aquades di
erlenmeyer
3) Diaduk hingga homogen
4) Dipanaskan dengan menggunakan elektromantel
5) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan
dilapisi dengan kasa
6) Disterilkan didalam autoklaf
7) Didinginkan
8) Diamati bentuk dan warnanya
2. Medium non sintetik
a) Nutrient agar (NA) non sintetik
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Ditimbang beef extract 0,3 gr
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 17
3) Ditambakan aquades 100 ml
4) Dipanaskan dengan elektromantel
5) Ditimbang agar 1,5 gr
6) Dilarutkan dalam 100 ml aquades
7) Dicampur larutan agar dan beef ekstract dalam
erlenmeyer dan dihomogenkan
8) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas
dan dilapisi dengan kasa
9) Disterilkan didalam autoklaf
10) Didinginkan
11) Diamati bentuk dan warnanya
b) Nutrient Broth (NB)
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Ditimbang beef extract 0,3 gr
3) Ditambakan aquades 100 ml
4) Dipanaskan dengan elektromantel
5) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas dan
dilapisi dengan kasa
6) Disterilkan didalam autoklaf
7) Didinginkan
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 18
8) Diamati bentuk dan warnanya
c) Potato Dextrose Agar (PDA)
1) Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2) Ditimbang kentang sebanyak 0,3 gr
3) Direbus kentang dalam 100 ml aquades dan diambil
ekstraknya
4) Dilarutakan 1,5 gr agar dalam 100 ml aquades
5) Dipanaskan dengan elektromantel
6) Dicampur larutan ekstrak kentang dengan larutn
agar dalam erlenmeyer
7) Diatur pHnya
8) Ditutup mulut erlenmeyer dengan kapas yang
dilapisi dengan kasa
9) Disterilkan dengan autoklaf
10) Didinginkan
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 19
B A B IV
HASIL PENGAMATAN
1) Tabel hasil pengamatan
No Medium Jenis gambar
kegunaan bakteri
jamur
1Nutrient Agar
(NA)
sintetik
2
Nutrient Broth(NB)
3
Potato DextroseAgar (PDA)
4
Nutrient Agar(NA) alami
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 20
5Nutrient Broth
(NB)
6
Potato DextroseAgar (PDA)
B A B V
PEMBAHASAN
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu
bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan
(nutrisi) yang diperlukan mikroorganisme untuk
pertumbuhannya. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi
media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk
menyususn komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat
dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni,
memanipulasi komposisi media pertumbuhannya,
menumbuhkan mikroorganisne, memperbanyak jumlah,
menguji sifat-sifat fisiologisnya, menghitung jumlah
mikroba.
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 21
Media perumbuhan mikroba dapat dikelompokan
bedasarkan sifat fisik, komposisi, dan berdasarkan
tujuannya. Berdasarkan sifat fisiknya media pertumbuhan
terdiri atas medium padat yang merupakan medium yang
terdiri dari 15% agar dan akan memadat ketika dingin,
medium cair yang merupakan medium pertumbuhan tanpa
agar yang berbentuk cair, dan medium setegah padat yang
merupakan medium dengan jumlah agar 0,3-0,4 % sehingga
ketika dingin medium tidak cair, namun juga tidak
begitu padat. Berdasarkan komposisinya, medium terdiri
atas medium sintetis yang merupakan medium yang dibuat
dari bahan kima baik organik maupun anorganik, medium
semi sintetis adalah medium yang dibuat dari campuran
bahan kimia dan bahan alami, dan medium non sintetis
yang tersusun atas bahan-bahan alami. Berdasarkan
tujuannya medium terdiri atas medium
selektif/penghambat yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroba target, medium diperkaya yang digunakan untuk
perbanyakan mikroba target agar mudah dikultur, media
untuk peremajaan kultur yang digunakan untuk
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 22
mempercepat pertumbuhan mikroba, dan medium diferensial
yaitu medium yang ditambahkan zat kimia tertentu yang
menyebabkan suatu mikroba membentuk pertumbuhan atau
mengadakan perubahan tertentu sehingga dapat dibedakan
tipe-tipenya.
Medium yang dibuat pada percoban ini adalah medium
Nutrient Agar (NA) sintetis dan non sintetis, Nutrient
Broth (NB) sintesis dan alami, dan Potato Dextrose Agar
(PDA) sintesis dan alami. Nutrient agar merupakan media
pertumbuahan padat karena menggunakan agar dalam
pembuatannya. Agar digunakan sebagai pemadat, karena
sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat
yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan
oleh mikroorganisme. Nutrient agar dibuat dengan
komposisi beef extract, pepton dan aquades. Beef
extract berfungsi sebagai sumber makanan, sumber karbon
organik, nitrogen, vitamin, garam mineral, sebagai
tempat pertumbuhan. Pepton berfungsi sebagai sumber
utama nitrogen dan protein bagi mikroba. Aquades
berfungsi untuk menghomogenkan larutan. Medium NA
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 23
berfungsi untuk menumbuhkan mikroba atau bakteri pada
permukaan sehingga mudah diisolasi dan diidentifikasi.
Medium ini dapat dibuat dalam 2 jenis, yaitu NA miring
dan NA tegak. NA miring digunakan untuk membiakkan
mikroba sedangkan NA tegak digunakan untuk menstimulir
pertumbuhan bakteri dalam kondisi kekurangan oksigen.
Nutrient Broth merupan medium cair karena tidak
mengandung agar. Komposisinya sama dengan komposisi
untuk membuat Nutrient agar, yang berbeda hanya pada
penggunaan agarnya.
Potato Dextrose agar merupakan medium padat karena
mengandung agar yang memadatkan medium serta
kegunaannya merupakan medium untuk pertumbuhan jamur.
Medium PDA terdiri dari kentang yang berfungsi sebagai
sumber energi, nitrogen organik, karbon dan vitamin,
dekstrosa sebagai sumber karbon, agar sebagai bahan
pemadat medium dan akuades sebagai pelarut untuk
menghomogenkan medium dan sumber O2.
Pembuatan medium ini dilakukan berdasarkan
pertimbangan bahan sesuai dengan kebutuhan, dan
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 24
panaskan dengan menggunakan elektromantel agar membuat
campuran bahan dengan aquades benar-benar homogen.
Sterilisasi juga dilakukan pada percobaan ini, dengan
tujuan untuk mencegah adanya mikroorganisme yang tidak
diinginkan tumbuh pada medium yang dibuat. Sterilisasi
dilakukan dengan menggunakan autoklaf. Prinsip kerja
dari autoklaf adalah dengan menggunakan uap bersuhu dan
bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) untuk membunuh
endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh
bakteri. Cara kerjanya yaitu uap air yang terbentuk
mendesak udara yang mengisi autoclave, setelah udara
dalam autoclave diganti dengan uap air, katup udara/uap
ditutup sehingga tekanan udara dalam autoclave naik.
Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka
proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung
waktu mundur. Setelah proses sterilisasi selesai,
sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
perlahan hingga mencapai suhu 0°.
B A B VI
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 25
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini
yaitu medium adalah substansi yang terdiri atas
campuran zat-zat makanan (nutrien) yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang
diantaranya yaitu media Nutrient Agar (NA), Nutrient
Broth (NB) dan Potato Dextrose Agar (PDA). Media
pertumbuhan juga harus disterilisasi terlebih dahulu
agar tidak ditumbuhi oleh mikroorganisme yang tidak
kita inginkan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu agar praktikan
lebih berhati-hati dalam penggunaan alat dan bahan
selama praktikum untuk meminimalisir kesalahan dan
memperoleh hasil yang lebih baik.
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.
Pembuatan medium pertumbuhan 26
Daftar Pustaka
Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV.Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Gabriel, J.F.,1996, Fisika Kedokteran, Penerbit BukuKedokteran EGC, Jakarta.
Gunawan, Agustin Wydia. 2008. Usaha Pembibitan Jamur.Penebar Swadaya. Jakarta.
Lestari,D.E dan Utomo, S.B. 2010. Pengaruh BioksidaPengoksidasi Terhadap Pertumbuhan MikroorganismePada Air Pendingin Sekunder Rsg-Gas. JFN. Vol 4 No.2. Hal : 132
Sarah, Surya Rosa Putra dan Herdayanto Sulistyo Putro.2010. Isolasi α-Amilase Termostabil Dari BakteriTermofilik Bacillus stearothermophilus. Prosiding Kimia.Institut Teknologi Sepuluh November.
Setyowati. H. Hananun Z.H. Rr putri.N., 2013. KrimKulit Buah Durian (Durio Zibethinus L.) Sebagai ObatHerbal Pengobatan Infeksi Jamur Candida Albicans.
Sinaga, Meity Suhardji. 2005. Jamur Merang dan Budidayanya.PT Gramedia. Jakarta.
Underwood, J. C. E. 1999. Patologi Umum dan Sistematik. EGC.Jakarta.
Yuliarti, N., 2010, Kultur Jaringan Tanaman Skala Rumah TanggaEdisi I, Lily Publisher, Yogyakarta.
Fuad FadriawanF1F1 13155 Rina Andriyani, S.Farm,
Apt.