Pembelian penjualan smen Ikee (3)

95
ANALISIS SISTEM BAGIAN PEMBELIAN DAN PENJUALAN SEMEN DI PT. VARIA USAHA LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL ) Oleh : IKE CAHYANING SULISTYO NIM : 108583038

Transcript of Pembelian penjualan smen Ikee (3)

ANALISIS SISTEM

BAGIAN PEMBELIAN DAN PENJUALAN SEMEN

DI PT. VARIA USAHA

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )

Oleh :

IKE CAHYANING SULISTYO

NIM : 108583038

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2013

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja LapanganJudul : ANALISIS SISTEM BAGIAN

PEMBELIAN DAN PENJUALAN SEMENDI PT. VARIA USAHA

Nama Tempat PKL : PT. Varia UsahaAlamat Perusahaan/Instansi : Jl. Veteran 129

Gresik 61112 Jawa TimurNo. Telp/Fax : (031) 3981463 Yang dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Surabaya (UNESA)Nama : Ike Cahyaning SulistyoNIM : 108583038Program Studi : D3 Akuntansi Jurusan : AkuntansiTelah diseminarkan/diuji dan dinyatakan berhasil dengannilai (…...)

Surabaya, Maret 2013

Menyetujui MenyetujuiDosen pembimbing Pembimbing Lapangan

Ni N yoman A lit T riani , SE ., M.Ak. HariKusnandarNIP.198005202009122002 F & ADepartement

Mengetahui,Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Dr. Andre Dwijanto W. ST., M.SiNIP 19720823 2000121 001

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja

Lapangan ( PKL ) tentang “ Analisis Sistem Akuntansi

Manajemen Bagian Pembelian Dan Penjualan Semen Di PT.

Varia Usaha ”. Penulis menyadari bahwa penyusunan

Laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini tidak akan

terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Muchlas Samani, M.Pd selaku Rektor

Universitas Negeri Surabaya.

2. Bapak Prof. Dr.Andre Dwijanto W.ST., M.Si

selaku Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas

Negeri Surabaya.

3. Ibu Susi Handayani, S.E., M. Ak selaku Ketua

Jurusan Akuntansi Fakultas Ilmu Ekonomi

Universitas Negeri Surabaya.

4. Bapak Dr. H. Moch Khoirul Anwar, MEI selaku

Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ilmu

Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

5. Ibu Ni Nyoman Alit Triani, S.E., M. Ak. selaku

Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu

untuk membimbing, mengarahkan, memberi semangat

kepada penulis dalam penyusunan laporan Praktik

Kerja Lapangan hingga selesai.

5. Seluruh Dosen Pengajar Jurusan Akuntansi yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

6. Bapak Yoyok Kiswanto selaku kepala Biro

Akuntansi dan Keuangan PT. Varia Usaha.

7. Bapak Hari Kusnandar selaku pembimbing lapangan

di PT. Varia Usaha.

8. Seluruh karyawan, staf PT. Varia Usaha Biro

Akuntansi dan Keuangan serta Biro Perdagangan

Semen ( Pak Aris, Bu Erna ) yang telah

memberikan bimbingan selama Praktik Kerja

Lapangan.

9. Kedua orangtuaku yang begitu tulus memberikan

semangat dan doa yang bermanfaat bagi penulis.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada

penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis

menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan

laporan PKL ini baik dalam teknik penyajian materi

maupun pembahasan. Demi kesempurnaan laporan PKL ini,

penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca.

Semoga karya tulis ini bermanfaat dan memberikan

sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 2 Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

.......................................................

..........................................

LEMBAR PENGESAHAN

.......................................................

...............................

KATA PENGANTAR

……………………...............................................

...............

DAFTAR ISI …………………………...........................

…………..........................

DAFTAR

GAMBAR ................................................

................................................

DAFTAR

TABEL..................................................

....................................................

DAFTAR

LAMPIRAN…………………………………………..............................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………

1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ………...……………………..……….

1.3 Manfaat Praktik Kerja Lapangan………..……………………………...

BAB II HASIL PELAKSANAAN PKL

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1. Profil

Perusahaan ................................

..................................

2.1.2. Sejarah Singkat

Perusahaan ...................................

...............

2.1.3. Visi dan

Misi..........................................

................................

2.1.4. Nilai dan Budaya

Perusahaan....................................

.............

2.1.5. Struktur Organisasi

Perusahaan ...................................

.........

2.1.6. Bidang Usaha

Perusahaan ...................................

..................

2.1.7. Anak

Perusahaan ...................................

................................

2.2 Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan

1.

2.

2.1.

2.2.

2.2.1. Deskripsi Kegiatan Praktik Kerja

Lapangan .......................

2.2.2. Jadwal Praktik Kerja

Lapangan .....................................

.......

2.2.3. Laporan Aktivitas Mingguan Praktik Kerja

Lapangan ...............................

.........................................

.......

2.3 Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

1.

2.

2.1.

2.2.

2.3.

2.3.1. Sistem Akuntansi Manajemen Pembelian

Bidang Usaha Perdagangan

Semen...................................

............................

2.3.2. Sistem Akuntansi Manajemen Penjualan

Bidang Usaha Perdagangan

Semen...................................

............................

2.4 Penerapan Teori Pada Pelaksaan Praktik Kerja

Lapangan

1.

2.

2.1.

2.2.

2.3.

2.4.

2.4.1. Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen

…………………

2.4.2. Fungsi dan Tujuan Sistem Akuntansi

Manajemen …………

2.4.3. Model Operasional Sistem Akuntansi

Manajemen ...............

2.4.4. Perkembangan Dalam Sistem Akuntansi

Manajemen ..........

2.4.5. Organisasi Dan Sistem Akuntansi

Manajemen .....................

2.4.6. Prosedur Pembelian

………...........................................

........

2.4.7. Prosedur Penjualan

Tunai.........................................

.............

2.4.8. Prosedur Penjualan

Kredit........................................

..............

2.4.9. Sistem Akuntansi Manajemen Bagian

Penjualan dan Pembelian

2.5 Kesenjangan Teori Dan Praktik

BAB III PENUTUP

1.

2.

3.

3.1.

3.1.1. Simpulan ...............................

..............................................

..

3.1.2. Saran ..................................

..............................................

......

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) adalah kegiatan

akademik (intrakulikuler) yang dilakukan oleh mahasiswa

dengan melakukan praktek kerja secara langsung pada

lembaga/instansi yang relevan dengan pendidikan yang

diambil mahasiswa dalam perkuliahan. Bentuk kegiatan

yang dilakukan adalah meneliti serta ikut

berpartisipasi langsung dengan mengikuti semua

aktifitas di lokasi Praktik Kerja Lapangan ( PKL ).

Kegiatan ini sesuai dengan kurikulum program diploma

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, bahwa

pada semester enam setiap mahasiswa diwajibkan

melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ( PKL )

yang mempunyai bobot 3 sks.

PT. Varia Usaha merupakan salah satu anak

perusahaan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang

bergerak di bidang usaha perdagangan semen, angkutan,

barang industri, dan pertambangan dengan berdaya saing

tinggi serta mempunyai kualitas terjamin. Prosedur

pembelian dan penjualan semen di PT. Varia Usaha

terdiri dari dua macam yaitu DA ( Direct Address ) dan

DATB. Dimana semua tahapan pembelian dan penjualan

semen tersebut dikelola oleh Biro Pengadaan dan Biro

Perdagangan Semen.

              Prosedur pembelian tunai perusahaan ke

supplier adalah rangkaian kegiatan perusahaan dimana

perusahaan melakukan pembelian bahan baku atau

sejenisnya kepada supplier dan pelaksanaannya terjadi

pada saat perusahaan datang ke Supplier. Dalam hal ini,

pihak perusahaan memiliki inisiatif sendiri untuk

melakukan pembelian, dan pembayarannya dilakukan pada

saat itu juga (pembayaran cash) yaitu saat perusahaan

melakukan pembelian ke supplier (inisiatif sendiri).

Sedangkan Penjualan tunai merupakan penjualan dengan

mengambil barang dari supplier dan pembayaran langsung

dikirim ke pelanggan secara tunai. Sistem penjualan

tunai pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa pembeli

akan mengambil barang setelah harga barang dibayar ke

kasir.

Penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya

tidak diterima sekaligus. Pembayarannya bisa diterima

melalui dua tahap atau lebih yang dilakukan pembayaran

secara angsuran.

Kebutuhan akan adanya sistem akuntansi manajemen

yang baik adalah kebutuhan yang sangat krusial bagi

perusahaan. Penggunaan komputer di dalam otomatisasi

kantor dan sistem yang terpadu adalah keharusan bagi

perusahaan untuk eksis dalam dunia bisnis. Karena itu,

para profesional pun dituntut untuk bisa mengembangkan

keahlian di bidang komputer secara terus menerus. Salah

satu dasar sistem akuntansi manajemen yang krusial

adalah penggunaan program akuntansi dalam melakukan

transaksi bisnis.

Berdasarkan uraian diatas, penulis bertujuan untuk

menganalisis tentang sistem akuntansi manajemen bagian

pembelian dan penjualan semen yang terdapat di PT.

Varia Usaha. Atas dasar tersebut, maka penulis

menjadikannya topik dalam penyusunan Laporan Praktik

Kerja Lapangan (PKL) dengan judul : “ Analisis Sistem

Bagian Pembelian Dan Penjualan Semen Di PT. Varia Usaha ”.

1.2. Tujuan dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan

1.2.1. Tujuan Umum

1. Mengembangkan wawasan dan pengalaman

mahasiswa sesuai dengan keahlian yang

dimiliki untuk terjun ke dunia kerja.

2. Agar mahasiswa dapat mengetahui penerapan

sistem akuntansi manajemen bagian

pembelian dan penjualan PT. Varia Usaha.

3. Meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai

praktek dalam dunia kerja sehingga dapat

memberikan bekal kepada mahasiswa untuk

terjun langsung ke lapangan.

1.

1.1.

1.2.1.

1.2.2. Tujuan Khusus

1.2.2.1. Tujuan bagi mahasiswa

1. Mendapat pengetahuan dan pengalaman baru

selama praktik kerja agar tidak merasa

canggung dalam menghadapi dunia kerja

nyata

2. Membandingkan teori yang telah diperoleh

mahasiswa pada saat perkuliahan dengan

teori yang terdapat dalam perusahaan

tempat praktik kerja dilaksanakan.

3. Mempelajari kondisi atau mekanisme di

perusahaan, sehingga dapat dengan cepat

menyesuaikan diri pada saat terjun ke

dunia industri yang sekarang ini semakin

berkembang dan maju pesat.

4. Menambah kepercayaan diri dan keberanian

serta tanggung jawab dalam melaksanakan

tugas yang dipercayakan oleh perusahaan

kepada mahasiswa.

5. Mempelajari dan menerapkan ilmu atau

pengetahuan yang baru guna kelanjutan

studi bagi mahasiswa

6. Sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan program studi DIII Akuntansi

Fakultas Ekonomi.

1.

1.1.

1.1.1.

1.1.2.

1.2.2.2

1.2.2.2. Tujuan Bagi Program Studi

1. Menjembatani kesenjangan yang terjadi

antara dunia pendidikan dengan dunia kerja

dengan cara mengevaluasi kurikulum dan

proses pembelajaran yang telah ada.

2. Sebagai sarana untuk memantau sikap dan

keterampilan yang dimiliki oleh masing-

masing mahasiswa Fakultas Ekonomi.

1.3. Manfaat dari Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

1.3.1.Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu

yang telah diterima di perkuliahan dengan

kenyataan yang ada di lapangan.

2. Memperdalam dan meningkatkan ketrampilan

dan kreativitas diri dalam dunia kerja

yang sesuai dengan disiplin ilmu yang

dimilikinya.

3. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang

diperlukan untuk menyesuaikan diri dalam

dunia kerja di masa mendatang.

4. Menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman selaku generasi yang dididik

untuk siap terjun langsung di masyarakat

khususnya di dunia kerjanya.

1.

1.1.

1.2.

1.3.2.

1.

1.1.

1.2.

1.3.2.

1.3.2.Bagi Fakultas

1. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang

telah diterapkan, serta menemukan

penyesuaiannya dengan kebutuhan tenga

kerja yang kompeten dalam bidangnya.

2. Untuk memperkenalkan Jurusan diploma

akuntansi, Fakultas ekonomi, Universitas

negeri surabaya kepada Badan Usaha yang

membutuhkan lulusan Fakultas ekonomi

1.

1.1.

1.2.

1.3.2.

1.3.3. Bagi Instansi

atau Perusahaan

Yang

Bersangkutan

1. Membantu menyelesaikan pekerjaan sehari-

hari di perusahaan tempat PKL.

2. Sebagai sarana kerjasama antara

perusahaan dengan Fakultas ekonomi,

Universitas negeri di masa yang akan

datang.

BAB II

HASIL PELAKSANAAN PKL

2.1. Gambaran Umum Perusahaan

2.1.1. Profil Perusahaan

PT. Varia Usaha merupakan anak perusahaan PT.

Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang bergerak di

bidang usaha perdagangan semen, angkutan, barang

industri, dan pertambangan dengan berdaya saing

tinggi serta berkualitas terjamin. Didirikan pada

tahun 1974 dengan misi awal sebagai strategic

partner PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. untuk

mengirimkan, memasarkan dan mendistribusikan produk

Semen Gresik ke seluruh penjuru tanah air.

Saham perusahaan ini dimiliki oleh Dana

Pensiun Semen Gresik sebesar 49%, Koperasi Warga

Semen Gresik sebesar 26% dan PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk. sebesar 25%.

PT. Varia Usaha saat ini berkembang dan maju

pesat dengan menjalankan empat bisnis utama yang

terdiri dari :

1. Bidang usaha Transportasi

2. Bidang usaha Perdagangan Semen dan Bahan

Bangunan

3. Bidang usaha Pertambangan

4. Bidang usaha Barang Industri

5. Dilengkapi Bidang usaha pemeliharaan yang

memadai guna menunjang bisnis transportasi.

2.1.2. Sejarah Singkat Perusahaan

Berangkat dari sebuah Yayasan Sejahtera PT.

Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang didirikan guna

mendukung induk perusahaan untuk memperlancar

pengangkutan dan distribusi semen ke seluruh

pelosok daerah pemasaran PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk. Pada Tahun 1969 merupakan pijakan

sukses pertama dengan adanya keberhasilan yang

dicapai oleh Yayasan Sejahtera dalam mengelola

manajemen dan mengembangkan usaha jasa transportasi

dan distribusi semen.

Setelah dipandang perlu dan mampu menjalankan

bisnisnya, nama Yayasan Sejahtera PT Semen

Indonesia (Persero) pada tanggal 13 Februari 1974

berubah menjadi PT. Varia Usaha melalui notaris

Goesti Djohan Surabaya nomor akta pendirian 121 dan

tambahan berita negara RI tanggal 31 Desember 1974

nomor 105.

Keberhasilan PT. Varia Usaha diraih secara

bertahap dengan prinsip bersaing dan berprestasi

demi kemajuan, terlihat jelas dengan ditandai oleh

pengembangan usaha ke bidang-bidang usaha yang

lain, baik secara langsung maupun tidak langsung

berkaitan dengan produksi dan distribusi semen. PT.

Varia Usaha yang semula hanya memiliki dua bidang

usaha yaitu usaha jasa angkutan dan distribusi

semen, saat ini dikenal bukan hanya oleh induk

perusahaannya, tetapi juga oleh masyarakat bisnis

pada umumnya. Setelah perusahaan meningkatkan asset

dan kemampuan manajemennya, kemudian memperluas

usahanya ke bidang usaha lain untuk memanfaatkan

peluang bisnis yang masih terbaca. Pada saat ini

PT. Varia Usaha memiliki empat bidang usaha yaitu

Angkutan, Perdagangan Semen, Pertambangan serta

Perdagangan Barang-Barang Industri dan Fabrikasi

Mesin.

Dalam menjalankan roda bisnis, PT. Varia

Usaha selalu memegang mutu serta menyajikan

pelayanan yang cepat, tepat dan aman. Komitmen kami

terhadap mutu layanan kepada pelanggan bukan saja

sudah terbukti selama ini, namun juga telah

didukung dengan sertifikat mutu ISO 9001 tahun

2000. Kami berusaha menjadi sahabat terpercaya bagi

setiap mitra kerja dan kepuasan pelanggan adalah

tujuan kami. Terciptanya hubungan kerja yang baik

antara pimpinan dan karyawan dan juga antara sesama

karyawan merupakan asset perusahaan

2.1.3. Visi dan Misi

VISI

Menjadi perusahaan logistik, trading,

Manufacturing barang-barang industri yang berdaya

saing tinggi, memiliki reputasi baik pada skala

nasional, mampu tumguh dan berkembang secara sehat

serta menjadi pilihan utama bagi pelanggan.

MISI

1.Menyalurkan dan menyediakan barang-barang industri

dengan layanan baik dan profesional sehingga

kepuasan pelanggan terpenuhi.

2.Menghasilkan laba dan arus kas yang memadai untuk

mendukung pengembangan perusahaan, serta

menghasilkan dividen yang memuaskan bagi pemegang

saham.

3.Bermitra dengan para stakeholders untuk mewujudkan

kesejahteraan bersama yang lebih baik.

2.1.4 Nilai dan Budaya Perusahaan

Perusahaan menerapkan nilai dan budaya 5R di

setiap Biro di kantor pusat PT. Varia Usaha.

Setiap pegawai memiliki tanggung jawab untuk

menerapkan budaya 5R tersebut di bironya masing –

masing. Setiap akhir bulan dilakukan penilaian 5R

oleh Biro SDM. Penerapan nilai dan budaya 5R

tersebut antara lain :

a. Rawat

Merawat berbagai fasilitas, inventaris yang ada di

setiap biro.

b. Resik

Membersihkan setiap sudut ruangan di setiap biro.

Diadakan penjadwalan piket kebersihan secara

bergiliran setiap harinya.

c. Rapi

Tersusun dan tertata rapi lingkungan PT. Varia

usaha, Penampilan karyawan dan rapi dalam

penugasan.

d. Rajin

Rajin dalam menjaga kebersihan, serta rajin dalam

bekerja untuk menghasilkan kinerja yang memuaskan.

e. Ringkas

Ringkas dalam penataan ruangan, dokumen pribadi

maupun milik kantor.

2.1.4.

2.1.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar struktur organisasi PT. Varia

Usaha

2.1.6. Bidang Usaha Perusahaan

PT. Varia Usaha merupakan perusahaan multi-

bisnis yang bergerak di bidang perdagangan barang

industri, distribusi dan transportasi. Bisnis PT.

Varia Usaha terbagi dalam empat kelompok besar

bidang usaha, yaitu bidang usaha transportasi,

perdagangan semen dan bahan bangunan, barang

industri dan pertambangan.

Keempat bidang usaha tersebut saat ini telah

mampu memberikan berbagai layanan kepada para

pelanggan, baik pada Induk PT. Semen Indonesia

(Persero) Tbk. dan Grup sendiri, pelanggan industri

semen, pabrik gula, pabrik kertas, pertambangan,

perusahaan listrik negara, industri petrokimia

serta pelanggan dari instansi pemerintah,

masyarakat umum, rumah sakit, universitas,

developer, kontraktor dan lain-lain. Kelima bidang

usaha tersebut antara lain :

Bidang Usaha Transportasi

Diperkuat lebih dari 1000 armada truk berbagai

jenis dan type dan mampu menjangkau semua wilayah

tujuan pengiriman semen. PT. Varia Usaha saat ini

menjadi salah satu perusahaan transportasi darat

terbesar dengan jalur operasional Jawa, Madura dan

Bali

Bidang Usaha Perdangan Semen Dan Bahan Ba ngunan

Merupakan distributor Semen Gresik dan

distributor bahan bangunan lainnya yang handal dan

terpercaya, dengan dukungan outlet penjualan dan

gudang di banyak wilayah / kota di Jawa dan Bali.

Menyalurkan semen dalam kemasan kantong (zak),

semen dalam kemasan jumbo dan semen curah serta

produk bahan-bahan bangunan

Bidang Usaha Barang Industri

Bergerak di bidang usaha perdagangan barang-

barang industri, jasa pemasangan, perawatan listrik

dan rewinding motor-motor listrik, serta fabrikasi

mesin-mesin dan konstruksi untuk industri serta

menjadi agen di Indonesia atas beberapa produk

industri dan permesinan dari luar negeri.

Bidang Usaha Pertambangan

Menyelenggarakan kegiatan penambangan dan

pemasok bahan-bahan tambang, terutama yang

dibutuhkan oleh industri semen, antara lain :

batubara, batu kapur, tanah liat, pasir besi, pasir

silika, batu trass, fly ash dan gypsum.

Bidang Usaha Pemeliharaan

Divisi Pemeliharaan bertugas mendukung aktifitas

Divisi Transportasi dan divisi lain dalam hal

pemeliharaan kendaraan, alat-alat berat yang

dimiliki dan dioperasikan perusahaan, sehingga

seluruh armada transportasi dan alat-alat berat

perusahaan selalu dalam keadaan siap beroperasi

secara aman, efektif  dan efisien untuk mendukung

operasional usaha perusahaan.

Fasilitas pemeliharaan yang dimiliki berada di

Gresik maupun Tuban, dilengkapi unit mobile service

dan ketersediaan suku cadang yang lengkap untuk

kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan di

berbagai lokasi kapanpun serta dimanapun.

2.1.7. Anak Perusahaan

Perkembangan PT. Varia Usaha dengan dukungan

semua divisinya ternyata masih belum cukup

signifikan untuk mengantisipasi perkembangan,

peluang dan kesempatan yang ditawarkan oleh

masyarakat industri dan dunia usaha.

Untuk meraih semua peluang usaha yang muncul

dengan berbagai aspek dan prasyaratnya telah

diantisipasi oleh PT. Varia Usaha dengan melakukan

pemekaran bidang bisnis dalam wujud mendirikan

beberapa anak usaha yang memiliki karakteristik dan

jenis usaha yang beragam dan masing-masing bersifat

spesifik. Beberapa anak perusahaan dari PT. Varia

Usaha diantaranya :

1. Waru Abadi

PT Waru Abadi yang disiapkan untuk penetrasi pasar

di usaha perdagangan semen dan bahan-bahan

bangunan. Unit-unit penjualan PT Waru Abadi saat

ini tersebar di berbagai kota khususnya di Jawa

Timur dan Jawa Barat. PT. Varia Usaha memiliki

99,5% dari total saham di perusahaan ini.

Alamat : Tauchid Komplek Semen Gresik Tubanan Kel.

Sidomoro, Kec. Kebomas, Kab. Gresik

Telp./Fax. : (031) 3977218, 3977219

E-mail : [email protected]

Website : http://www.waruabadi.com

2. Varia Usaha Beton

PT. Varia Usaha Beton bergerak di bidang industri

hilir produk semen yang cukup handal dengan

beberapa produknya antara lain Beton Siap Pakai,

Beton Masonry, Beton Pracetak, dan Batu Pecah. PT.

Varia Usaha telah menanamkan saham sebesar 63,3%

dari total saham yang ada.

Alamat: Jalan Letjend S. Parman 38 Waru-Sidoarjo ,

Indonesia

Telp. (031) 853 5049 (Hunting) Fax. (62-31) 8531396

E-Mail : [email protected]

Official Site http://www.variabeton.com

3. Varia Usaha Bahari

PT. Varia Usaha Bahari bergerak di bidang usaha

jasa bongkar muat barang di pelabuhan, meliputi

barang curah, kemasan dan barang-barang konstruksi.

Alamat: Jl. Veteran 171 Gresik 61122

Telp.(031) 3987927, Fax.(031) 3973410

4. Varia Usaha Dharma Segara

PT. Varia Usaha Dharma Segara awalnya bergerak di

bidang jasa ekspedisi muatan kapal laut. Perusahaan

ini terus berkembang menjadi Perusahaan Jasa

Pengurusan Transportasi / Freight Forwarder yang

membawa barang-barang antar pulau juga peralatan-

peralatan proyek dari dan ke luar negeri.

Alamat : Jl. Veteran no. 171 A Gresik 61122

Phone. (62) (031) 3973413 - 399 0946, Fax. (62)

(031) 3973413

Kantor Perwakilan Tuban : Jl. Raya Tuban Semarang

Ds.Glondonggede

Kec.Tambakboyo Tuban

Phone. (62) (0356) 411855, 411936

Website : www.variausaha.com/vuds

Email : [email protected], [email protected]

5. Varia Usaha Lintas Segara  

PT. Varia Usaha Lintas Segara diproyeksikan sebagai

bagian dari pelayanan shipping terintegrasi dengan

anak perusahaan lain yaitu PT. Varia Usaha Bahari

sebagai Perusahaan Bongkar Muat dan PT. Varia Usaha

Dharma Segara sebagai Ekspedisi Muatan Kapal Laut.

Alamat: Jl. Veteran 171A Gresik 61122

Telp : (6231) 3978204, Faks : (62) (031) 3975280

Kantor Operasional Tuban : Jl. Raya Tuban Semarang

Ds.Glondonggede

Kec.Tambakboyo Tuban

Phone. (62) (0356) 411855, 411936

website : www.variausaha.com/vuls

Email : [email protected]

6. Kopkar USB

Koperasi Karyawan USAHA SEJAHTERA BERSAMA (KKUSB)

berkedudukan di Jalan Veteran 129 Gresik, didirikan

di Gresik pada tanggal 31 Maret 1997, telah

mendapatkan pengesahan Badan Hukum tanggal 31 Maret

1997. Ruang lingkup keanggotaan adalah meliputi

seluruh karyawan Varia Usaha Group, yang saat ini

jumlah anggotanya lebih dari 1.000 (seribu) orang

anggota. Dalam pengelolaannya KKUSB tetap memegang

prinsip dasar koperasi yaitu memenuhi kebutuhan

anggota.

Alamat: Kantor Pusat KKUSB : Jl. Veteran 129 Gresik

61122

Telp : (031) 3981463 (Hunting) ext. 257, 258, 259,

151

Website : www.variausaha.com/kkusb

E-mail : [email protected]

2.2. Kegiatan Selama Praktik Kerja Lapangan

1.

2.

2.1.

2.2.

2.2.1.Deskripsi Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Rencana kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini

bersifat fleksibel dan dibuat penulis

melakukan penyesuaian – penyesuaian kerja di

obyek PKL. Rencana kegiatan ini, juga

merupakan pedoman bagi peserta PKL. Sedangkan

untuk pelaksanaanya di lapangan, sangat

memungkinkan terjadinya perubahan – perubahan

dan penyesuaian. Perubahan – perubahan ini

dapat disebabkan oleh penyesuian karena saran

dari pembimbing PKL yang telah ditunjuk oleh

perusahaan atau lembaga tempat penulis

melaksanakan PKL. Sehubungan dengan hal

tersebut, antara penulis dengan pihak PT.

Varia Usaha Gresik telah membuat kesepakatan

bahwa kegiatan PKL akan berlangsung sekitar

satu bulan.

Praktek kerja lapangan ( PKL ) dilaksanakan di

PT. Varia Usaha yang beralamatkan di jalan

Veteran 129 Gresik. Kegiatan ini dilaksanakan

selama sebulan dimulai dari tanggal 4 Februari

2013 hingga 4 Maret 2013.

2.2.2. Jadwal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan PKL

NO KETERANGANMINGGU

I II III IV

1.Pengenalan Lapangan

Lingkungan

2.Pelaksanaan Praktik Kerja

Lapangan

3. Wawancara

4. Pengumpulan data

Sumber : Penulis

1.

2.

2.1.

2.2.

2.2.1.

2.2.2.

2.2.3. Laporan Aktivitas Minguan Praktik Kerja

Lapangan

1. Minggu 1 ( 4 Februari 2013 – 8 Februari 2013

)

Pengarahan dari pembimbing lapangan berupa

pengenalan lingkungan PT. Varia Usaha mulai

dari letak lokasi tiap biro, pengenalan

dengan pegawai lebih dikhususkan di Biro

Akuntansi dan Keuangan. Pada hari pertama

juga diadakan kesepakatan kontrak Praktik

Kerja Lapangan. Membantu pegawai di Biro

Perpajakan dengan Memilah bukti pembayaran

PPh pasal 21 dan pasal 23, kemudian

mengarsipkannya di pengarsipan Biro Pajak.

2. Minggu II ( 11 Februari 2013 – 15 Februari

2013 )

Hari pertama di minggu ke dua Mengurutkan

faktur pajak tahun 2011 sampai 2012, lalu

mengarsipkannya. Hari selanjutnya mengikuti

acara tasyakuran HUT PT. Varia Usaha di aula

kantor.

3. Minggu III ( 18 Februari 2013 – 22 Februari

2013 )

Hari selanjutnya Melakukan interview dengan

pegawai di Biro Perdagangan Semen untuk

mendapatkan informasi mengenai prosedur pembelian

dan penjualan semen. Kemudian Mengerjakan

laporan praktik kerja lapangan dengan bantuan

pebimbing lapangan. Mencari data milik perusahaan

yang diperlukan dalam penyusunan laporan praktik

kerja lapangan. Dengan ijin dari pembimbing

lapangan.

4. Minggu IV ( 25 Februari 2013 – 28 Februari

2013 )

Hari pertama di minggu terakhir mengerjakan

laporan praktik kerja lapangan dengan bantuan

pebimbing lapangan. Melakukan interview

dengan pegawai di biro akuntansi dan keuangan

untuk mendapatkan informasi mengenai

akuntansi. Mencari data milik perusahaan yang

diperlukan dalam penyusunan laporan praktik

kerja lapangan. Dengan ijin dari pembimbing

lapangan. Melakukan revisi laporan praktik

kerja lapangan dengan pengarahan dari

pebimbing lapangan.

2.3. Hasil Pelaksanaan PKL

1.

2.

1.3.

2.3.

3.3.

2.3.1 Sistem Akuntansi Manajemen Pembelian Bidang

Usaha Perdagangan Semen

Prosedur pembelian semen PT. Varia Usaha

dimulai dari konsumen meminta order pembelian

ke sales / marketing PT. Varia Usaha. Sebelum

sales menerima permintaan order pembelian,

sales wajib memeriksa kelayakan konsumen,

posisi barang, dan harga barang. Tahapan

selanjutnya dikelola oleh kepala unit

administrasi. Kemudian diverifikasi oleh sales

dan sales melakukan pengisian formulir

pelanggan secara online. Pengolahan data

selanjutnya diproses oleh Biro Perdagangan

Semen. Hasil pemrosesan tersebut menghasilkan

surat order pembelian. Pengelolaan data

dilanjutkan oleh Biro Pengadaan, akan tetapi

sebelum data dikelola oleh Biro Pengadaan, data

harus diotorisasi sesuai plafon

( persyaratan ). Selanjtnya Biro Pengadaan

mengirim order pembelian semen ke PT Semen

Indonesia (persero) Tbk.

Gambar menu log in aplikasi pembelian semen PT.

Varia Usaha

Gambar menu view pembelian semen untuk

pengisian

STTB ( Surat Tanda Terima Barang )

Tahapan saat barang datang ada 2 macam :

1. DA ( direct addres )

Pengiriman semen dari gudang PT. Semen

Indonesia (Persero) Tbk langsung ditunjukan ke

gudang konsumen. Dokumen – dokumen yang wajib

disertakan pada saat pengiriman semen tersebut

adalah SPJ Semen Indonesia.

2. DATB

Pengiriman semen dari gudang PT. Semen

Indonesia (Persero) Tbk terlebih dahulu masuk

ke gudang PT. Varia Usaha. Kemudian pengiriman

semen dilanjutkan ke gudang konsumen. Dokumen –

dokumen yang disertakan dalam pengiriman semen

tersebut adalah SPJ PT. Varia Usaha.

2.3.2 Sistem Akuntansi Manajemen Penjualan Bidang

Usaha Perdagangan Semen

Prosedur penjualan semen di PT. Varia Usaha

terdiri atas dua macam diantaranya :

1. DA (Direct Addres)

2. DATB

Masing – masing jenisnya akan dijelaskan secara

lebih detail dalam uraian berikut :

1. DA (Direct Addres). Prosedur penjualan dimulai

dengan pengiriman barang ke gudang konsumen

dengan menyertakan daftar rilis dan SPJ PT.

Semen Indonesia (persero) Tbk. Kemudian data

dikelola oleh Biro Perdagangan Semen PT.

Varia Usaha, sedangkan sales melakukan survey

pelanggan via telepon atau datang langsung ke

pelanggan. Tujuan sales mengabari pelanggan

lewat telepon untuk memastikan bahwa semen

sudah sampai ke gudang pelanggan atau belum.

Setelah sales memastikan bahwa semen telah

sampai ke gudang konsumen, maka akan diakui

adanya penjualan oleh PT. Varia Usaha.

Dokumen-dokumen yang wajib disertakan saat

penjualan, yaitu faktur penjualan dan faktur

pajak. Kemudian, dari dokumen tersebut dapat

dijadikan sebagai bukti untuk penagihan.

Gambar menu view penjualan unuk

entry faktur penjualan

Gambar faktur penjualan

PT.Varia Usaha

2. DATB, sama halnya dengan prosedur pembelian

DA hanya saja yang membedakan antara DA dan

DATB adalah pengiriman barang/semen harus

melalui gudang Varia Usaha kemudian

pengiriman dilanjjutkan ke gudang konsumen.

Dokumen yang wajib disertakan saat pengiriman

semen adalah SPJ Varia Usaha. Kemudian

tahapan selanjutnya adanya pengakuan

penjualan dan kanvasing. Dokumen yang perlu

disertakan dalam tahapan tersebut adalah SPJ

Varia Usaha, faktur penjualan, faktur pajak.

Dari dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai

bukti untuk penagihan.

Gambar dokumen ( TPP )

Tanda Terima Pembayaran

4.3. Penerapan Teori Pada Pelaksanaan PKL

1.

2.

3.

4.

4.1.

4.2.

4.3.

4.3.1.Pengertian Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem akuntansi manajemen (SAM) merupakan

sistem formal yang dirancang untuk menyediakan

informasi bagi manajer. Perencanaan sistem

akuntansi manajemen (SAM) yang merupakan bagian

dari sistem pengendalian organisasi perlu

mendapat perhatian, hingga dapat diharapkan

akan memberikan kontribusi positif dalam

mendukung keberhasilan sistem pengendalian

manajemen.

Sistem akuntansi manajemen (SAM) dapat

membantu manajer dalam pengendalian aktivitas

dan pengurangan ketidakpastian sehingga

diharapkan dapat membantu perusahaan

pencapaian tujuan. Sistem akuntansi manajemen

(SAM) membantu perusahaan dalam menghadapi

tantangan yang dihasilkan pesaing, membantu

supaya pemberian nilai tambah yang lebih besar

dibandingkan pesaingnya, sehingga dengan

demikian tujuan utama dari perusahaan dapat

dicapai dengan efektif dan efesien.

Sistem akuntansi manajemen (SAM) merupakan

sumber informasi utama untuk pengambilan

keputusan, peningkatan dan pengendalian

organisasi. Pemanfaatan informasi akuntansi

manajemen yang efektif dapat menciptakan nilai

yang dapat dipertimbangkan oleh organisasi saat

ini dengan memberikan informasi yang tepat

waktu dan akurat tentang aktifitas yang dapat

membawa keberhasilan perusahaan.

Dengan memperhatikan definisi-definisi

diatas, maka jelaslah bahwa sistem akuntansi

manajemen (SAM) merupakan kumpulan dari manusia

serta pengumpulan dan pengukuran sumber-sumber

yang relevan, tepat waktu, dapat dipercaya yang

berguna bagi para pemakai informasi dan berguna

dalam pengambilan keputusan manajemen.

4.3.2.Fungsi dan Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen

Sistem informasi akuntansi manajemen (SAM)

adalah sistem informasi yang memproses input

sehingga menghasilkan output untuk mencapai

tujuan khusus manajemen.

Menurut Nazaruddin, I. (1998) dalam Jurnal

Riset Akuntansi Indonesia, fungsi dari sistem

akuntansi manajamen (SAM) adalah sebagai

berikut:

“Sebagai sumber informasi penting untuk

membantu manajer mengendalikan aktivitasnya

serta mengurangi ketidakpastian guna mencapai

tujuan. Informasi manajemen sebagai salah satu

produk sistem akuntansi manajemen memiliki

peranan dalam memprediksi konsekuensi yang

mungkin terjadi atas berbagai alternatif

tindakan yang dapat dilakukan pada berbagai

aktivitas seperti perencanaan, pengawasan dan

pengambilan keputusan”.

Menurut Hansen dan Mowen dalam Dewi

Fitriasari dan Deny Arnos kwary (2006 : 4)

mengemukkan tujuan sistem informasi akuntansi

manajemen (SAM) sebagai berikut:

“1. Untuk menyediakan informasi yang

digunakan dalam perhitungan biaya jasa,

produk dan tujuan lain yang diinginkan

manajemen.

2. Untuk menyediakan informasi yang

digunakan dalam perencanaan,

pengendalian, pengevaluasian, dan

perbaikan berkesinambungan.

3. Untuk menyediakan informasi yang berguna

dalam pengambilan keputusan”.

Ketiga tujuan ini mengungkapkan bahwa

manajer dan pengguna lainya membutuhkan

informasi akuntansi manajemen dan perlu

mengetahui bagaimana cara menggunakanya.

4.3.3.Model Operasional Sistem Akuntansi Manajemen

Dalam pengertian sistem akuntansi manajemen

yang sebelumnya telah di jelaskan, dikatakan

bahwa sistem akuntansi manajemen merupakan

sistem informasi yang menghasilkan suatu output

dengan menggunakan input dan berbagai proses

yang diperlukan dalam memenuhi tujuan

manajemen. Output yang dihasilkan merupakan

hasil pemrosesan dari masukan-masukan.

Model operasional dari sistem informasi

akuntansi manajemen diilustrasikan dalam gambar

di bawah ini:

Mengemukakan para manajer, pekerja, dan

eksekutif menggunkan sistem informasi akuntansi

manajemen untuk mengidentifikasi masalah,

memecahkan masalah, dan mengevaluasi kinerja.

Pada dasarnya sistem akuntansi manajemen

membantu para manajer menjalankan perannya

dalam perencanaan, pengendalian, dan

pengambilan keputusan. Perencanaan adalah rumus

terperinci mengenai langkah-langkah untuk

mencapai tujuan tertentu. Pengendalian adalah

proses memilih diantara alternative yang ada.

4.3.4.Perkembangan Dalam Sistem Akuntansi Manajemen

Saat ini fokus sistem akuntansi manajemen

telah diperluas agar memungkinkan para manajer

melayani dengan lebih baik kebutuhan pelanggan

dan mengelola rantai nilai (value chain)

perusahaan. Lebih jauh lagi, untuk

mempertahankan keunggulan berulang, para

manajer harus menekankan pada waktu, kualitas

serta efesiansi, dan informasi akuntansi harus

dibuat untuk mendukung tujuan fundamental

organisasi. Selain uraian di atas, saat ini

muncul tema-tema baru dalam cangkupan sistem

akuntansi manejemen sebagai salah satu bentuk

usaha dalam meningkatkan keunggulan berulang

perusahaan.

4.3.5.Organisasi Dan Sistem Akuntansi Manajemen

Struktur organisasi dalam suatu usaha dapat

menunjukkan adanya pemberian wewenang (authority)

dan tanggung jawab (responsibility). Suatu

penambahan pola-pola distribusi wewenang adalah

essential bagi penetapan kebutuhan informasi,

menentukan struktur kegiatan pengumpulan dan

pengolahan data yang diperlukan didalam sistem

akuntansi manajemen. Struktur kegiatan

pengumpulan, pengolahan dan pelaporan didalam

data suatu sistem akuntansi manajemen harus

secara paralel erat dengan struktur organisasi

satuan usaha yang dilayaninya.

Suatu organisasi harus dapat menampung dan

menangani seluruh aktivitas perusahaan dengan

didukung oleh uraian tugas (job description)

berikut adanya sistem dan prosedur yang baik

dan personil yang memadai, sehingga akan

terjamin tujuan perusahaan dan tujuan

manajemen. Suatu organisasi dapat diuraikan

juga sesuai dengan tingkat sentralisasi dan

desentralisasi yang mempunyai dampak terhadap

pola pengambilan keputusan dan pada gilirannya

juga terhadap metode pengumpulan dan pengolahan

data berikut dengan penciptaan informasi

manajemen pada waktu metode pengumpulan dan

pengolahan data secara manual, kecenderungan

struktur organisasi adalah desentralisasi.

Dengan struktur organisasi secara

desentralisasi pengumpulan dan pengolahan data

berikut wewenang pengambilan keputusan telah

didelegasikan oleh pimpinan puncak kepada

pimpinan bawahan. Setelah digunakannya sistem

komputerisasi kecenderungan pengumpulan dan

pengolahan data berikut wewenang pengambilan

keputusan telah desentralisasi.

4.3.6.Prosedur Pembelian Tunai

Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam

perusahaan untuk pengadaan barang yang

diperlukan oleh perusahaan.

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi

pembelian yaitu :

1. Fungsi Gudang

Fungsi gudang bertanggungjawab untuk

mengajukan permintaan pembelian sesuai

dengan posisi persediaan yang ada di gudang

dan untuk menyimpan barang yang telah

diterima oleh fungsi penerimaan.

2. Fungsi Pembelian

Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk

memperoleh informasi mengenai barang,

menentukan pemasok yang dipilih dalam

pengadaan barang, dan mengeluarkan order

pembelian kepada pemasok yang dipilih.

3. Fungsi Penerimaan

fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan

pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan

kuantitas barang yang diterima pemasok guna

menentukan dapat atau tidaknya barang

tersebut diterima oleh perusahaan.

4. Fungsi Akuntansi

fungsi pencatat utang bertanggung jawab

untuk mencatat transaksi pembelian kedalam

registrasi bukti kas keluar untuk

menyelenggarakan arsip dokumen sumber (bukti

kas keluar) yang berfungsi sebagai catatan

utang. Dalam sistem akuntansi pembelian,

fungsi pencatat persediaan bertanggung jawab

untuk mencatat harga pokok persediaan barang

yang dibeli kedalam kartu persediaan.

Secara garis besar transaksi pembelian

mencakup prosedur berikut ini:

1. Fungsi gudang mengajukan permintaan

pembelian ke fungsi pembelian.

2. Fungsi pembelian meminta penawaran

harga dari berbagi pemasok.

3. Fungsi pembelian menerima penawaran

harga dari berbagai pemasok dan melakukan

pemilihan pemasok.

4. Fungsi pembelian membuat order

pembelian kepada pemasok yang dipilih.

5. Fungsi penerimaan memeriksa dan

menrima barang yang dikirim oleh pemasok.

6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang

yang diterima kepada fungsi gudang untuk

disimpan.

7. Fungsi penrimaan melaporkan penerimaan

barang kepada fungsi akuntansi.

8. Fungsi akuntansi menerima faktur

tagihan dari pemasok dan atas dasar

faktur dari pemasok tersebut, fungsi

akuntansi mencatat kewajiban yang timbul

dari transaksi pembelian.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem

akuntansi pembelian:

a. Prosedur Permintaan Pembelian

fungsi gudang mengajukan permintaan

pembelian dalam formulir surat permintaan

pembelian kepada fungsi pembelian. Jika

barang tidak dimasukkan ke gudang maka,

fungsi yang memakai barang mengajukan

permintaan pembelian langsung ke fungsi

pembelian dengan menggunakan surat

permintaan pembelian.

b. Prosedur Permintaan Dan Penawaran

Harga Dan Pemilihan Pemasok

Fungsi pembelian mengirimkan surat

permintaan penaawaran harga kepada para

pemasok untuk memperoleh informasi

mengenai harga barang dan syarat

pembelian yang lain.

c. Prosedur order pembelian

fungsi pembelian mengirim surat order

pembelian kepada pemasok yang dipilih dan

memberitahukan kepada unit-unit

organisasi lain dalam perusahaan mengenai

order pembelian yang sudah dikeluarkan

oleh perusahaan.

d. Prosedur pernerimaan barang

fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan

terhadap jenis,kuantitas, dan mutu barang

yang diterima dari pemasok, dan kemudian

membuat laporan penerimaan barang untuk

menyatakan penerimaan dari pemasok

tersebut.

e. Prosedur pencatatan utang

fungsi akuntansi memeriksa dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan pembelian

(surat order pembelian, laporan

penerimaan barang, dan faktur dari

pemasok) dan menyelenggarakna pencatatan

utang atau mengarsipkan dokumen sumber

sebagai pencatatan utang.

f. Prosedur distribusi pembelian

Prosedur ini meliputi distribusi rekening

yang didebit dari transaksi pembelian

untuk kepentingan pembuatan laporan

manajemen.

Dokumen yang digunakan dalam sistem

akuntansi pembelian adalah:

1. Surat Permintaan Pembelian

Dokumen ini merupakan formulir yang diisi

oleh fungsi gudang untuk meminta fungsi

pembelian melakukan pembelian barang dengan

jenis, jumlah, dan mutuseperti yang tersebut

dalam surat tersebut.

2. Surat Order Pembelian

Dokumen ini digunkan untuk memesan barang

kepada pemasok yang telah dipilih.

3. Laporan Penerimaan Barang

Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan

untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima

dari pemasok telah memenuhi jenis,

spesifikasi, mutu, dan kuantitas seperti

tercantum dalam surat order pembelian.

4. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini juga berfungsi sebagai perintah

pengeluaran kas untuk pembayaran utang

kepada pemasok dan yang sekaligus berfungsi

sebagai surat pemberitahuan kepada kreditur

mengenai maksud pembayaran.

Catatan akuntansi yang digunakan untuk

mencatat transaksi pembelian adalah

1. Register Bukti Kas Keluar (voucher

register)

adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat

transaksi pembelian.

2. Jurnal Pembelian

adalah jurnal yang dipakai untuk mencatat

transaksi pembelian

3. Kartu Persediaan

kartu persediaan digunkan untuk mencatat

harga pokok persediaan yang dibeli.

4.3.7.Prosedur Penjualan Tunai

Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem penjulan

tunai :

a. Fungsi Penjualan

fungsi ini bertangung jawab melayani

kebutuhan barang pelanggan. Fungsi penjualan

mengisi faktur penjualan kredit untuk

memungkinkan fungsi gudang dan fungsi

pengiriman melaksanakan penyerahan barang

kepada pelanggan.

b. Fungsi Gudang

fungsi ini menyediakan barang yang

diperlukan oleh pelanggan sesuai dengan yang

tercantum dalam tembusan faktur penjualan

kartu kredit yang diteriam dari fungsi

penjualan.

c. Fungsi Pengiriman

fungsi ini bertanggung jawab untuk

menyerahkan barang yang kuantitas, mutu, dan

spesifikasinya sesuai denganyang tercantum

dalam tembusanfaktur penjualan kartu kredit

yang diterima dari fungsi penjualan. Fungsi

ini juga bertanggung jawab untuk memperoleh

tanda tangan dari pelanggan diatas faktur

penjualan kredit sebagai bukti telah

diterimanya barang yang dibeli oleh

pelanggan.

d. Fungsi Akuntansi

fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat

transakasi bertambahnya piutang kepada

pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan

faktur penjualan kartu kredit yang diterima

dari fungsi pengiriman.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen

dari transaksi penjuala dengan kartu kredit

adalah:

1. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis

produk atau kelompok produk selam jangka

waktu tertentu.

2. Jumlah harga pokok produk yang dijual

selama jangka waktu tertentu

3. Nama dan alamat pembeli

4. Kuantitas produk yang dijual

5. Nama wiraniaga yang melakukan penjualn

6. Otorisasi pejabat yang berwenang

4.3.8.Prosedur Penjualan Kredit

Dalam transaksi penjualan kredit, jika order

dari pelanggan telah dipenuhi dengan

pengiriman barang atau penyerahaan jasa, untuk

jangka waktu tertentu perusahaan memiliki

piutang kepada pelanggannya. kegiatan

penjualan kredit memungkinkan perusahaan

menambah volume penjualan dengan memberi

kesempatan kepada para pembeli membelanjakan

senghasilan yang akan diterima mereka pada

masa yang akan datang.

Fungsi Yang Terkait Dalam Sistem penjulan

Kredit Adalah:

a. Fungsi Kredit

fungsi ini bertanggung jawab atas pemeberian

kartu kepada pelanggan yang terpilih. Fungsi

kredit melakuakn pengumpulan informasitentang

kemepuan keuangan calon anggota dengan meminta

fotocopy rekening koran bank, keterangan gaji

atau pendapatan calon anggota dari perusahaan

tempat ia bekerja.

b. Fungsi Penjualan

fungsi ini bertangung jawab melayani kebutuhan

barang pelanggan. Fungsi penjualan mengisi

faktur penjualan kredit untuk memungkinkan

fungsi gudang dan fungsi pengiriman

melaksanakan penyerahan barang kepada

pelanggan.

c. Fungsi Gudang

fungsi ini menyediakan barang yang diperlukan

oleh pelanggan sesuai dengan yang tercantum

dalam tembusan faktur penjualan kartu kredit

yang diteriam dari fungsi penjualan.

d. Fungsi Pengiriman

fungsi ini bertanggung jawab untuk menyerahkan

barang yang kuantitas, mutu, dan

spesifikasinya sesuai denganyang tercantum

dalam tembusanfaktur penjualan kartu kredit

yang diterima dari fungsi penjualan. Fungsi

ini juga bertanggung jawab untuk memperoleh

tanda tangan dari pelanggan diatas faktur

penjualan kredit sebagai bukti telah

diterimanya barang yang dibeli oleh pelanggan.

e. Fungsi Akuntansi

fungsi ini bertanggung jawab untuk mencatat

transakasi bertambahnya piutang kepada

pelanggan ke dalam kartu piutang berdasarkan

faktur penjualan kartu kredit yang diterima

dari fungsi pengiriman.

f. Fungsi Penagihan

fungsi ini bertangung jawab untuk membuat

surat tagihan secara periodik kepada pemegang

kartu kredit.

Dokumen yang digunakan untuk melaksanakan

sistem penjualan kredt dengan kartu kredit

perusahaan adalah:

1. Faktur Penjualan Kartu Kredit

dokumen ini digunakan untuk merekam transaksi

penjualan kredit

2. Surat Tagihan

surat tagihan ini merupakan turnaround

document yang isinya dibagi menjadi dua

bagian: bagian atas merupakan dokumen

yangharus disobek dan dikembalikan bersama cek

oleh pelanggan ke perusahaan, sedangkan bagian

bawah berisi rincian transaksi pembelian yang

dilakukan pelanggan dalam periode waktu

tertentu.

Catatan Akuntansi Yang Digunakan

Catatan akntansi yang digunakan dalam sistem

penjualan kredit dengan kartu kredit adalah:

1. Jurnal Penjualan

catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat

transaksi penjualan, baik secara tunai maupun

kredit.

2. Kartu Piutang

catatan akuntansi merupakan buku pembantu yang

berisi rincian mutasi piutang perusahaan

kepada tiap-tiap debiturnya.

3. Kartu Gudang

catatan ini sebenarnya bukan termasuk dalam

golongan catatan akuntansi. Catatan ini

diselenggarakan oleh fungsi gudang dan hanya

berisi data kuantitas barang yang disimpan

digudang beserta mutasinya.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem

penjualan kredit adalah:

1. Prosedur Penjualan

dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima

order dari pembeli dan menambahkan informasi

penting pada surat order dari pembeli. Fungsi

penjualan kemudian membuat faktur penjualan

kartu kredit dan mengirimkannya kepada berbagi

fungsi yang lain untu memungkinkan fungsi

tersebut memberikan kontribusinya dalam

melayani order dari pembeli.

2. Prosedur Pengiriman

dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan

barang kepada pembeli sesuai dengan informasi

yang tercantum dalam faktur penjualan kartu

kredit yang diteriam dari fungsi gudang. Pada

saat penyerahan barang, fungsi pengiriman

meminta tanda tangan penerimaan barang

pemegang kartu kredit diatas faktur penjualan

kartu kredit.

3. Prosedur Pencatatan Piutang

dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat

tembusan faktur penjualan kartu kredit kedalam

kartu piutang.

4. Prosedur Penagihan

dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima

faktur penjualan kartu kredit dan

mengarsipkannya menurut abjad. Secara periodik

fungsi penagihan membuat surat tagihan dan

mengirimkannya kepada pemegang kartu kredit

perusahaan, dilampiri dengan faktur penjualan

kredit.

5. Prosedur Pencatatn Penjualan

dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat

tansaksi penjualan kartu kredit kedalam jurnal

penjualan.

4.3.9.Sistem Akuntansi Manajemen Pada Bagian

Penjualan dan Pembelian

MASUKAN : kegiatan ekonomi dari perusahaan.

Bisa berupa penjualan, pembelian. Perusahaan

yang bergerak di bidang jasa, dagang, dan

manufaktur.

PROSES : Sistem pemrosesan transaksi penting

untuk keseluruhan fungsi dari sistem informasi

karena :

Mengkonversikan berbagai kegiatan ekonomi

ke dalam transaksi keuangan.

Mencatat berbagai transaksi keuangan ke

dalam catatan akuntansi ( jurnal dan buku

besar )

Mendistribusikan informasi keuangan yang

penting untuk personel operasional dalam

mendukung operasi hariannya.

Sistem pemrosesan transaksi berhubungan

dengan berbagai kegiatan bisnis yang sering

terjadi. Dalam satu hari tertentu,

perusahaan dapat memproses ribuan

transaksi. Agar dapat memprosesnya secara

efisien, berbagai transaksi yang hampir

sama akan dikelompokkan menjadi satu ke

dalam beberapa siklus transaksi.

a.Pengumpulan :

Pengumpulan data adalah tahap operasional

pertama dalam sistem informasi. Tujuannya

adalah memastikan bahwa data kegiatan yang

masuk ke daalm sistem valid , lengkap dan bebas

dari kesalahan . dalam banyak hal, ini adalah

tahap yang paling penting dalam sistem. Jika

kesalahan transaksi masuk ke pengumpulan data

tanpa terdeteksi, sistem akan memproses

kesalahan tersebut dan menghasilkan output yang

salah sertatidak andal. Hal ini pada akhirnya,

dapat mengarah pada tindakan yang tidak benar

serta keputusan yang buruk dari para

penggunanya.

Terdapat dua aturan yang menentukan dalam

desain prosedur pengumpulan data : relevansi

dan efisiensi. Sistem informasi ini hanya

menangkap data yang relevan. Pekerjaan data

desainer sistem adalah menentukan apa saja yang

relevan dan tidak relevan. Dia dapat

melakukannya dengan menganalisis kebutuhan

pengguna. Hanya data yang pada akhirnya

berkonstribusi pada informasi yang dianggap

relevan. Tahap pengumpulan data harus didesain

agar dapat menyaring berbagai fakta yang tidak

relevan dari sistem.

Prosedur pengumpulan data yang efisien

didesain untuk mengumpulkan data sekali saja.

Data ini kemudian akan disediakan ke banyak

pengguna. Menangkap data yang sama lebih dari

sekali mengarah pada redunansi dan

inkonsistensi data. Sistem informasi ini

memiliki kemampuan pengumpulan, pemrosesan, dan

penyimpanan data yang terbatas. Redunansi data

membebani berbagai fasilitas dan mengurangi

keseluruhan efisiensi sistem. Inkonsistensi

antara berbagai elemen data yang reduanan dapat

mengakibatkan tindakan yang tidak tepat dan

keputusan yang buruk.

Data penjualan produk semen dari biro

perdagangan semen dan bahan bangunan diserahkan

ke biro akuntansi keuangan untuk diolah. Biro

akuntansi keuangan memastikan bahwa data

kegiatan yang masuk kedalam sistem valid, dan

bebas dari kesalahan

b.Pengukuran :

Setelah data selesai dikumpulkan, data

biasanya membutuhkan pemrosesan pengukuran agar

dapat menghasilkan informasi. Berbagai

pekerjaan dalam tahap pengukuran data berkisar

dari yang sederhana hingga yang rumit.

Contohnya meliputi algoritme matematika

( seperti program linear ) yang digunakan untuk

aplikasi penjadwalan produksi, berbagai teknik

statistik untuk perkiraan penjualan, dan

prosedur pencatatan serta pembuatan ikhtisar

yang digunakan dalam aplikasi akuntansi.

c.Penyimpanan :

Basis data ( data base ) perusahaan adalah tempat

penyimpanan fisik data keuangan dan

nonkeuangan. Istilah basis data digunakan dalam

pengertian umum. Basis data dapat berarti

lemari penyimpanan arsip /disket komputer.

Apapun bentuk fisik basis datanya, isinya dapat

disajikan dalam hierarki yang logis. Berbagai

tingkatan dalam hirarki data – atribut, record,

dan file.

Atribut data adalah bagian mendasar dari calon

data yang berguna dalam basis data. Atribut

adalah karakteristik logis dan relevan dari

suatu entitas dan yang mengenai hal apa

perusahaan menangkap datanya. Berbagai atribut

yang logis dalam gambar adalah logis

karena semuanya berakaitan dengan entitas yang

sama – piutang usaha. Tiap atribut juga relevan

karena berkontribusi pada nilai informasi

keseluruhan rangkaian. Sebagai buktinya, tidak

adanya suatu atribut yang relevan akan

mengurangi atau merusak nilai informasi dari

rangkaian tersebut. Penambahan data yang tidak

relevan atau tidak logis tidak akan

meningkatkan nilai informasi rangkaian

tersebut.

Record adalah serangkaian lengkap atribut

untuk satu kejadian dalam suatu kelas entitas.

Contohnya : nama, alamat, dan saldo pelanggan

adalah satu kejadian ( atau record ) dalam

kelas piutang usaha. Untuk menemukan record

tertentu dalam basis data, maka pengguna harus

dapat menidentifikasinya secara unik. Oleh

karenanya setiap record dalam basis data harus

unik untuk paling tidak satu atributnya.

Atribut pengidentifikasi uniknya adalah kunci

primer. Karena tidak ada atribut alami yang

dapat menjamin keunikan, biasanya akan

ditetapkan kunci buatan untuk record . berbagai

atribut lainnya memiliki berbagai nilai yang

bisa saja berada dalam record – record

lainnya . contohnya beberapa pelanggan mungkin

memiliki nama yang sama, jumlah transaksi

penjualan yang sama, batas kredit yang sama,

serta saldo yang sama,. Menggunakan salah satu

dari hal – hal ini sebagai kunci untuk

menemukan sebuah record di basis data yang

besar akan menjadi pekerjaan yang sulit. Akan

tetapi atribut – atribut yang tidak unik ini

sering kali disebut sebagai kunci sekunder

untuk mengkategorikan data. Contohnya atribut

saldo akun dapat digunakan untuk membuat daftar

pelanggan yang saldonya lebir besar.

Manajemen basis data melibatkan tiga

pekerjaan dasar : penyimpanan, penarikan, dan

penghapusan. Pekerjaan penyimpanan ( storage )

menetapkan berbagai kunci untuk berbagai record

baru dan menyimpannya dalam lokasi yang sesuai

dalam basis data. Penarikan adalah pekerjaan

mencari dan mengesktraksi record yang ada dari

basis data untuk diproses. Setelah pemrosesan

selesai, pekerjaan penyimpanan akan menyimpan

kembali record yang telah diperbarui ke

tempatnya dalam basis data. Penghapusan adalah

pekerjaan untuk secara permanen memindahkan

berbagai record yang usang ata redundan dari

basis data.

d.Pelaporan : proses menyusun, mengatur,

memformat, dan menyajikan informasi ke para

pengguna. Informasi dapat berupa dokumen

operasioanal :

a. pesanan penjualan

b. laporan terstruktur

e.Pengelolaan : setelah data penjualan semen

dikumpulkan, dilakukan pengelolaan data menjadi

informasi. Berbagai pekerjaan dalam tahap

pengelolan data :

a. aplikasi penjadwalan penjualan

b. teknik statistik untuk perkiraan

penjualan

c. prosedur pencatatan

d. pembuatan ikhtisar

KELUARAN : Sistem pelaporan manajemen memberikan

informasi keuangan internal yang dibutuhkan

untuk mengelola bisnis. Para manager harus

menangani denagn segera berbagai masalah bisnis

harian, demikian juga perencanaan dan

pengendalian operasinya. Para manager

membutuhkan informasi yang berbeda untuk

berbagai jenis keputusan yang harus mereka

buat. Laporan yang umum dihasilkan oleh MRS

meliputi anggaran, laporan kinerja, analsis

biaya, volume laba, serta berbagai laporan yang

menggunakan data biaya saat ini. Jenis laporan

semacam ini disebut sebagai laporan

diskresioner karena perusahaan dapat memilih

informasi apa yang akan dilaporkan dan cara

menyajikannya.

a.Biaya Produk : Biaya produksi membentuk harga

pokok produksi yang digunakan untuk menghitung

harga pokok produk jadi dan harga pokok produk

pada akhir periode akuntansi masih dalam

proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga

jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama

dari biaya produksi, meliputi :

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Merupakan bahan secara langsung

digunakan dalam produksi untuk mewujudkan

suatu macam produk jadi yang siap untuk

dipasarkan.

2. Biaya tenaga kerja langsung (direct

labour cost)

Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga

kerja langsung ditempatkan dan

didayagunakan dalam menangani kegiatan-

kegiatan proses produk jadi secara

langsung diterjunkan dalam kegiatan

produksi menangani segala peralatan

produksi dan usaha itu dapat terwujud.

3. Biaya overhead pabrik (factory overhead

cost)

Umumnya didefinisikan sebagai bahan

tidak langsung, tenaga kerja tidak

langsung dan biaya pabrik lainnya yang

tidak secara mudah didefinisikan atau

dibebankan pada suatu pekerjaan.Elemen-

elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :

a. Biaya bahan penolong

b. Biaya tenaga kerja tidak

langsung

c. Biaya depresiasi dan

amortisasi aktiva tetap

d. Biaya reparasi dan

pemeliharaan mesin

e. Biaya listrik dan air pabrik

f. Biaya asuransi pabrik

g. Operasi lain-lain

b.Anggaran : anggaran penjualan , tenaga kerja,

biaya variabel

c.Laporan Kinerja : Laporan kinerja keuangan

adalah catatan informasi keuangan suatu

perusahaan pada suatu periode akuntansi yang

dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja

perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah

bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

a. Neraca

b. Laporan laba rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan perubahan posisi keuangan

yang disajikan

e. Catatan dan laporan lain serta

materi penjelasan yang merupakan bagian

integral dari laporan keuangan

d.Komunikasi Pribadi : Komunikasi pribadi atau

(personal communication) adalah kumunikasi

seputar diri sesorang. Baik itu sebagai

komunikator atau sebagai komunikan. Dalam

tatanan komunikasi ini terdiri dari dua jenis

yang terdiri dari, yaitu komunikasi

intrapribadi dan komunikasi antar pribadi.

1. komunikasi intrapribadi (personal

comunication) yaitu komunikasi yang

berlangsung dalam diri seseorang. Dia

berbicara pada dirinya sendiri. Berdialog

dengan dirinya sendiri. Bertanya dengan

dirinya sendiri.

2. komunikasi antarpribadi (interpersonal

comunication) : “Proses pengiriman dan

peneriamaan pesan-pesan antara dua orang,

atau di antara sekelompok kecil orang-orang

dengan beberapa efek dan beberapa unpan

balik seketika”

PENGGUNA : Pengguna akhir dibagi kedalam dua

kelompok umum: eksternal dan internal. Pengguna

eksternal meliputi para kreditor, pemegang

saham, calon investor , lembaga pemerintahan,

kantor pajak, pemasok, dan pelanggan. Pengguna

internal meliputi bank, SEC, dan IRS, yang akan

menerima informasi daalm bentuk laporan

keuangan, pengembalian pajak, serta berbagai

laporan lainnya yang secara hukum wajib dibuat

oleh perusahaan. Mitra dagang ( pelanggan dan

pemasok ) menerima informasi yang berkaitan

dengan transaksi, yang meluti pesanan

pembelian, tagihan, dan dokumentasi pengiriman.

Para pengguna internal meliputi pihak

manajemen di tiap tingkat dalam perusahaan,

serta personel operasionalnya. Berlawanan

dengan laporan eksternal, perusahaan memiliki

ukuran untuk memenuhi kebutuhan pengguna

internalnya. Meskipun terdapat beberapa

konvensi dan praktik umum, laporan internal

diatur terutama berdasarkan apa yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan pekerjaan. Para desainer

sistem, termasuk para akuntan, harus

menyeimbangkan keinginan berbagai pengguna

internal dengan sisi hukum dan ekonomi seperti

pengendalian dan keamanan yang memadai,

akuntabilitas yang memadai, dan biaya yang

menyediakan berbagai bentuk alternatif

informasi. Jadi laporan internal lebih tidak

terstruktur dan umumnya lebih sulit untuk

dibuat daripada laporan esternal. Di pihak lain

ini adalah area terbuka untuk eksperimen,

penemuan , dan inovasi.

2.5 Kesenjangan Teori Dan Praktik

Antra teori dan praktik terdapat

perbedaan yang cukup mendasar. Dalam teori

masih menggunakan sistem pembelian dan

penjualan yang rumit sehingga memakan waktu

yang lama. Namun dalam praktiknya penerapan

prosedur pembelian dan penjualan semen di PT.

Varia Usaha dikelola oleh masing biro – biro

dengan menggunakan sistem terkomputerise

sehingga menghasilkan data yang cepat dan

tepat.

Kesenjangan yang timbul antara teori dan

praktik juga tampak dari perbedaan fungsi yang

terkait dalam sistem pembelian dan penjualan.

Dalam teori prosedur pembelian lebih

menekankan pada fungsi gudang, fungsi

pembelian, dan fungsi akuntansi. Untuk

prosedur penjualan menekankan pada fungsi

penjualan, fungsi gudang, fungsi pengiriman,

fungsi kredit, dan fungsi akuntansi. Sedangkan

dalam praktiknya semua fungsi tersebut

digantikan dengan tahapan pengiriman barang DA

( Direct Address ) pengiriman barang langsung

ke gudang konsumen dan DATB ( pengiriman

barang melalui gudang PT. Varia Usaha ).

BAB III

PENUTUP

1.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan langsung di PT.

Varia Usaha , maka penulis dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. PT. Varia Usaha merupakan salah satu anak perusahaan

PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang bergerak di

bidang usaha perdagangan semen, angkutan, barang

industri, dan pertambangan dengan berdaya saing tinggi

serta mempunyai kualitas terjamin.

2. Prosedur pembelian dan penjualan semen di PT. Varia

Usaha melalui dua tahapan yaitu pengiriman barang DA (

Direct Address ) pengiriman barang langsung ke gudang

konsumen dan DATB ( pengiriman barang melalui gudang

PT. Varia Usaha ).

3. Salah satu dasar sistem akuntansi manajemen yang

krusial adalah penggunaan program akuntansi dalam

melakukan transaksi bisnis. Karena itu, semua pegawai

di setiap biro yang ada di PT.Varia Usaha dituntut

untuk bisa mengembangkan keahlian di bidang komputer.

PT.Varia Usaha telah memiliki aplikasi JD Edward

Enterpriseone untuk memperlancar proses transaksi

pembelian dan penjualan semen.

4. Setiap tahunnya di PT.Varia Usaha selalu

dicanangkan RKAP untuk menentukan target penjualan

dan konsumen. Sehingga memperlancar pengelolaan

sistem manajemen untuk memberikan informasi

keuangan internal dan eksternal yang dibutuhkan

untuk mengelola bisnis.

1.2. Saran

1. Bagi Mahasiswa

a. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori

yang ada di bangku kuliah dengan kondisi

lingkungan perusahaan.

b. Selama melaksanakan kegiatan PKL mahasiswa

diharapkan aktif bertanya untuk memperoleh

informasi yang dirasa belum jelas atau tidak

dimengerti.

2. Bagi Universitas

a. Untuk memperlancar serta mempermudah

pelaksanaan PKL ditahun akademik berikutnya,

diharapkan pihak fakultas dapat memperluas

jaringan kerjasama dengan perusahaan swasta

untuk mempermudah mahasiswa dalam pencarian

lokasi Praktik Kerja Lapangan.

b. Sebelum melaksanakan Praktik Kerja Lapangan

(PKL) mahasiswa seharusnya lebih membekali

diri dengan keterampilan yang cukup serta

pembekalan mengenai pemahaman dunia kerja yang

sesungguhnya pada perusahaan terkait, agar

tidak mengalami kesulitan saat pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan.

3. Bagi Perusahaan

a. Diharapkan dapat memberikan kerjasama yang

baik antara lembaga pendidikan dengan

perusahaan dalam hal perekrutan calon pegawai,

dimana mereka dapat melihat secara langsung

keunggulan yang dimiliki mahasiswa.

b. Perusahaan hendaknya dapat menempatkan

pelaksanaan praktik kerja lapangan pada setiap

bidang yang ada di perusahaan. Sehingga dapat

mengetahui dan dapat pula melakukan pekerjaan

yang ada pada setiap bagian

DAFTAR PUSTAKA

Soehardi. 2009. Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta: Armurrita

Siswanto Bedjo. 2005. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Bumi

Aksara

Halim Abdul. 2008. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba

Empat

Syamsi ibnu. 2004. Pengambilan Keputusan Dan Sistem Informasi.

Jakarta: Bumi Aksara