PAPER BENDUNGAN CIRATA 2013

24
Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTADiajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis SMA SE KABUPATEN BANDUNG BARAT PT Pembangkitan Jawa Bali Badan Pengelola Waduk Cirata Tahun 2012 DISUSUN OLEH : 1. ANNISA 2. MONICA SUNDAWATI SUSANTO SMAN 2 PADALARANG JL. LETKOL G.A MANULANG-KICAU TLP 022-6807895 PADALARANG 40553 2012

Transcript of PAPER BENDUNGAN CIRATA 2013

“Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA”

Diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis SMA SE KABUPATEN BANDUNG

BARAT

PT Pembangkitan Jawa Bali – Badan Pengelola Waduk Cirata

Tahun 2012

DISUSUN OLEH :

1. ANNISA

2. MONICA SUNDAWATI SUSANTO

SMAN 2 PADALARANG

JL. LETKOL G.A MANULANG-KICAU TLP 022-6807895 PADALARANG

40553

2012

1 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

ABSTRAK

Judul paper ini adalah Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk

Energi PLTA .Penelitian ini bertujuanmembahas Penggunaan Waduk Cirata

sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) agar lebih optimal.Waduk Cirata

merupakan salah satu waduk yang membendung sungai citarum, waduk ini

mempunyai fungsi majemuk diantaranya sebagai pembangkit listrik tenaga air,

memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat sehari-hari di sekitarnya, budidaya

ikan serta pariwisata.

Masalah yang menjadi pusat perhatian penulis pada paper ini adalah mengenai

waduk Cirata ,cara pengelolaannya, masalah yang timbul, cara mengatasi sampah

, kualitas dan debit airnya, bagaimana cara menjaga energi dan kualitas airnya,

dan cara menanggulanginya agar PLTA berfungsi lebih optimal.

Metode penelitiaan yang dipergunakan dalam paper ini yaitu teknik

pengamatan langsung , teknik wawancara , dan studi pustaka.

Hasil penelitian kami bahwa pemgelolaan Waduk Cirata kurang optimal ,

kualitas air termasuk buruk dan kebersihan masih kurang terawat. Hasil ini dapat

dibuktikan dari hasil penelitian baik pengamatan secara langsung, wawancara

maupun dari studi pustaka. Dari pengamatan secara langsung dapat dilhat foto-

foto yang kami lampirkan. Dari hasil wawancara beberapa masyarakat sekitar pun

kualitas air termasuk buruk dan kebersihan masih kurang terawatt. Hal ini tersirat

dalam kalimat yang disampaikan Bu Dedeh bahwa “kebersihan di Waduk Cirata

kurang terawat. Dan dari hasil studi pustaka yang dibuat dalam artikel BPWC

tahun 2011 menyatakan kualitas air di Waduk Cirata, buruk.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diantaranya kegiatan usaha di pinggir

waduk seharusnya dipindahkan kepinggiran sepanjang jalan yang ada di Waduk

Cirata dan dilakukan penghijauan untuk mencegah erosi. PT Pembangkitan Jawa

Bali (PT.PJB) – Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) dan Pemerintah

sebaiknya bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang timbul .

Kata Kunci : Waduk Cirata , DAS , PLTA

2 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

Kata Pengantar

Puji syukur kita curahkan kepada Allah SWT karena dengan karunia dan

Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan paper ini .Paper ini kami susun dalam rangka

ikut menyukseskan lomba pembuatan karya tulis yang bertema “Selamatkan Cirata

untuk Masa Depan yang Lebih Baik”.Paper yang kami susun berjudul “Tingkatkan

Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA”. Tujuan penulisan paper ini

adalah memberi masukan atau ide untuk membangun Cirata lebih opimal.

Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah

membantu dalam penyusunan paper ini .Kami menyadari bahwa paper ini masih

mempunyai banyak kekurangan . Oleh karena itu , saran dan kritik yang membangun

dari para pembaca demi penyempurnaan paper ini akan kami terima dengan senang

hati .

Semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua .

Padalarang , Juli 2012

Penyusun,

3 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

Daftar Isi

Abstrak ……………………………………………………………………………... 1

Kata Pengantar…………………………………………………………………….. 2

BAB I Pendahuluan………………………………………………………………... 4

A. Latar Belakang…………………………………………………………4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………..5

C. Batasan Masalah.………………………………………………………5

D. Tujuan Penelitian …………………..……………………………….….5

E. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 5

BAB II Kajian Teori ………………………………………………………………….6

BAB III Metode Penelitian ………………………………………………………… 8

BAB IV Pembahasan ……………………………………………………………… 9

BAB V Penutup ………………………………………………………………….... 14

A. Simpulan ………………………………………………………………14

B. Saran …………………………………………………………………..14

Daftar Pustaka ……………………………………………………………………..15

Lampiran ……………………………………………………………………………16

4 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembuatan paper ini dilatarbelakangi salah satunya adalah adanya lomba

pembuatan paper tingkat SMA Se-Bandung Barat yang diselenggarakan olehPT

Pembangkitan Jawa Bali (PT.PJB) – Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC)

.Kegiatan ini diselenggarakan untuk membangun Cirata untuk masa depan yang

lebih baik. Namun, pada paper ini, penulis tertarik untuk membahas Cirata sebagai

Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) agar penggunaannya lebih optimal .Waduk

Cirata merupakan salah satu waduk yang membendung sungai citarum, waduk ini

mempunyai fungsi majemuk diantaranya sebagai pembangkit listrik tenaga air,

memenuhi kebutuhan kehidupan masyarakat sehari-hari di sekitarnya, budidaya

ikan serta pariwisata.

Namun, pada saat ini penggunaan Cirata baik oleh pemerintah ataupun

masyarakat belum dipergunakan secara optimal.Hal ini dapat terlihat dari

kebersihan lingkungan, kemananan dan jalan-jalan di daerah Cirata banyak yang

rusak.Pencemaran dan pola hidup yang tidak ramah lingkungan dari masyarakat

sekitar merupakan penyebab yang diyakini turut andil terjadinya kerusakan di

waduk Cirata. Akibatnya, keseimbangan ekosistem di dalam waduk Cirata menjadi

terganggu .

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Waduk Cirata ?

2. Bagaimana pengelolaan Waduk Cirata ?

3. Masalah apa saja yang timbul di Waduk Cirata ?

4. Bagaimana kualitas dan debit air nya ?

5. Bagaimana menjaga energi dan kualitas air di Cirata sebagai

pembangkit listrik tenaga air?

6. Bagaimanacara mengatasi sampah di Waduk Cirata?

7. Bagaimana cara agar PLTA Cirata berfungsi lebih optimal?

5 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

C. Batasan Masalah

Penyusun membatasi masalah penyusunan paper ini dalam

Pembangunan Cirata sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) agar lebih

optimal.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menyelamatkan Cirata

2. Untuk menambah wawasan

3. Untuk memberikan inspirasi kepada pemerintah Bandung Barat dalam

Pembangunan Cirata Untuk Masa Depan Lebih Baik.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Melatih daya fikir

Menuangkan ide ide kreatif dikarya ilmiah

Menambah wawasan

Melatih untuk memecahkan masalah secara sistematis

2. Bagi Pembaca

Untuk mendorong semangat pembaca agar lebih merawat

lingkungan sekitar

Menambah ilmu

6 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

BAB II

KAJIAN TEORI

Judul paper yang kami susun adalah “Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk

Cirata untuk Energi PLTA.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,

kataTingkatkanadalah membuat sesuatu hal menjadi lebih baik daripada sebelumnya

.Maksud dari pengertian tersebut adalah melakukan suatu kegiatan untuk membuat

perubahan dari yang kurang baik menjadi lebih baik lagi .

Pengelolaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesiaadalah proses yang

memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat untuk pencapaian tujuan

.Maksudnya yaitu proses suatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan .

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian Waduk adalah sebuah

kolam besar, tempat mengumpulkan dan menampung air untuk pada musim kering.

Waduk Cirata adalah waduk yang berada di Provinsi Jawa Barat ,yang terletak di Desa

Cadas Sari, Plered, Purwakarta, Jawa Barat.

Waduk Cirata dikelola oleh Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) .Sesuai

dengan visi BPWC yaitu “Pengelolaan sumber daya waduk Cirata secara efisien dan

professional guna menjamin keberlanjutan fungsi dan manfaatnya untuk menunjang

operasional PLTA serta kesejahteraan masyarakat”. BPWC bertugas untuk

meningkatkan dan melestarikan mutu lingkungan hidup sekitar waduk Cirata .

Pengelolaan waduk Cirata secara partisipatif untuk mendapatkan manfaat yang

optimal bagi BPWC dan masyarakat serta memberdayakan masyarakat sekitar waduk

Cirata melalui institusi perekonomian lokal untuk mencapai kesejahteraan dan

kemandirian .

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah daerah yang di batasi punggung-punggung

gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh

punggung gunung dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama

(Asdak, 1995).

Daerah Aliran Sungai (DAS) menurut Dictionary of Scientific and Technical

Term (Lapedes et al., 1974), DAS (Watershed) diartikan sebagai suatu kawasan yang

mengalirkan air kesatu sungai utama dari anak anak sungai .

7 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

Daerah Aliran Sungai (DAS) dikemukakan oleh Manan (1978) bahwa DAS

adalah suatu wilayah penerima air hujan yang dibatasi oleh punggung bukit atau

gunung, dimana semua curah hujan yang jatuh diatasnya akan mengalir di sungai

utama dan akhirnya bermuara kelaut.

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan suatu megasistem kompleks yang

dibangun atas sistem fisik (physical systems), sistem biologis (biological systems) dan

sistem manusia (human systems). Setiap sistem dan sub-sub sistem di dalamnya

saling berinteraksi. Dalam proses ini peranan tiap-tiap komponen dan hubungan antar

komponen sangat menentukan kualitas ekosistem DAS. Tiap-tiap komponen tersebut

memiliki sifat yang khas dan keberadaannya tidak berdiri sendiri, melainkan

berhubungan dengan komponen lainnya membentuk kesatuan sistem ekologis

(ekosistem). Gangguan terhadap salah satu komponen ekosistem akan dirasakan

oleh komponen lainnya dengan sifat dampak yang berantai. Keseimbangan ekosistem

akan terjamin apabila kondisi hubungan timbal balik antar komponen berjalan dengan

baik dan optimal. (Kartodihardjo, 2008).

Waduk Cirata yang dibangun pada tahun 1984 merupakan waduk yang

terbentuk dari genangan air seluas 6.200 hektar akibat pembangunan waduk yang

membendung Sungai Citarum . Genangan waduk Cirata tersebut meliputi 3 Kabupaten

yaitu Bandung Barat , Purwakarta , dan Cianjur .

Waduk Cirata Mempunyai Beberapa Fungsi, Antara Lain :

• Utama : Pembangkit Listrik Tenaga Air

- Kapasitas 1008 MW

- Energi yang dihasilkan 1426 GWH/thn

• Tambahan : - Perikanan - Lalu lintas

- Pertanian - Pariwisata

- Kegiatan ekonomi lainnya

Pengertian Energi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu kemampuan

untuk melakukan suatu pekerjaan atau suatu hal . Energi merupakan tenaga atau

kekuatan yang mampu memunculkan suatu usaha (Abadi , 2006)

PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air yaitu suatu pembangkit yang

menggunakan air untuk menghasilkan energi listrik .

8 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

BAB III

METODE PENELITIAN

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, kami mempergunakan

metode observasi, dan metode kepustakaan.Adapun teknik-teknik pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Teknik Pengamatan Langsung

Pada teknik ini, kami terjun langsung ke tempat yang akan kami jadikan bahan

penelitian yaitu di Bendungan Cirata

2. Teknik Wawancara

Tujuan dari teknik ini adalah untuk memeroleh gambaran yang lebih lengkap

mengenai masalah yang dibahas dan untuk membuktikan pengamatan penulis melalui

teknik pengamatan langsung benar atau tidak. Respondennya meliputi masyarakat dan

pedagang disekitar bendungan Cirata .

3. Studi Pustaka

Pada metode ini, kami juga mencari data dari buku-buku, artikel yang berhubungan

dengan penulisan karya ilmiah ini.

9 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

BAB IV

PEMBAHASAN

Waduk Cirata merupakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sekaligus

menjadi objek wisata di Provinsi Jawa Barat ,yang terletak di Desa Cadas Sari, Plered,

Purwakarta, Jawa Barat. Pembangkit ini mulai beroperasi pada tahun 1988.

Pembangkit Listrik Cirata mengoperasikan 8 pembangkit dengan kapasitas total 1.008

MW. Energi didapat dari bendungan Cirata dengan volume 2.163 m3, yang kemudian

didistribusikan melalui Sistem Interkoneksi Jawa-Bali. Unit Pembangkitan Cirata

merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara.

Usia waduk Cirata pada elevasi 185 dpl diperkirakan 60 th lagi.Waduk Cirata

dirancang untuk masa kerja 100 tahun sejak 1988. Dengan laju sedimentasi yang

sudah diatas criteria design (pengukuran tahun 2007), maka usia kerja waduk telah

hilang 20 tahun yang seharusnya 80 th lagi pada tahun 2007 menjadi tinggal 60 th lagi.

Pengelolaan waduk Cirata saat ini kurang optimal dilihat dari beberapa masalah

yang terjadi seperti sampah , kualitas air , debit air yg kurang mencukupi dan energi

yang berkurang .

Pada saat ini, masalah besar yang harus segera ditangani di Bendungan Cirata

adalah sampah. Banyak sampah yang ada di air bendungan Cirata seperti sterofoam

dan eceng gondok dan juga di kawasan cirata . Sampah di cirata salah satunya

disebabkan oleh masyarakat yang kurang menyadari akan pentingnya kebersihan

lingkungan dan membuang sampah sembarangan .

Adapun sterofoam di sebabkan oleh kolam-kolam penampung ikan yang

menggunakan sterofoam sebagai penahannya dan lama kelamaan sterofoam tergeser

oleh pasangnya air sehingga menjadi rusak dan menjadi sampah di bendungan . Dan

juga eceng gondok salah satu penyebab berkurangnya keindahan dari bendungan ,

eceng gondok tumbuh karna dulu , sebelum dibangun bendungan itu merupakan

kawasan hutan .

10 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

AREA PEMBERSIHAN SAMPAH dan GULMA AIR

Subdas Luas

1. Intake - Bendungan 840.000 m2

2. Cicendo 300.500 m2

3. Citarum & Cimeta 681.250 m2

4. Cisokan &Cibiuk 1.127.500 m2

5. Cibalagung - Ciangsana 487.500 m2

6. Cikundul - Cigede 255.000 m2

Kualitas Air Waduk Cirata

Waduk Cirata merupakan salah satu waduk cascade waduk yang berada di

Sungai Citarum. Posisinya terletak di tengah di sebelah hilir Waduk Saguling dan di

sebelah hulu Waduk Jatiluhur. Ketiga waduk ini menampung air dari Daerah Aliran

Sungai (DAS) Citarum yang telah mengalami degradasi lahan secara serius mulai dari

konversi lahan alami menjadi lahan budidaya, seperti pertanian dan perkebunan, atau

pemukiman. Demikian pula, Citarum merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa

Barat yang melewati beberapa kabupaten/kota termasuk Kabupaten dan Kota

Bandung yang padat penduduknya dan merupakan kota bisnis dan industri. Sungai

Citarum juga merupakan muara dari belasan anak-anak sungai dari yang kecil hingga

besar, yang sudah tentu memiliki kontribusi terhadap baik buruknya kualitas air.

Dengan kondisi demikian, Sungai Citarum menjadi sarana yang srategis untuk

pembuangan limbah baik bagi masyarakat, industri dan dunia usaha. Sebagian besar

limbah yang masuk ke Sungai Citarum pada umumnya tidak diolah dulu secara

11 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

memadai sehingga dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan sungai sangat berat.

Disamping itu, kerusakan lahan di bagian hulu sungai memiliki dampak sangat penting

baik terhadap kuantitas maupun kualitas air sungai.

Dari sisi kuantitas, persoalan Sungai Ciratum adalah fluktuasi debit air yang

sangat ekstrim antara musim hujan dengan musim kemarau. Pada saat musim hujan,

volume air sangat melimpah dan seringkali menimbulkan banjir. Pada musim hujan,

debit air yang tinggi ini biasanya disertai transport unsur hara yang sangat tinggi serta

sedimen tanah yang menyebabkan warna yang sangat keruh. Sebaliknya pada saat

musim kemarau, debit air sangat rendah dengan warna air yang hitam pekat di

segmen tengah ke hilir sebagai gambaran adanya pemekatan limbah dibandingkan

pada musim kemarau. Kondisi-kondisi di atas pada akhirnya akan mempengaruhi

kondisi kualitas air waduk-waduk yang ada termasuk Waduk Cirata.

Meskipun posisi Waduk Cirata di hilir Waduk Saguling menguntungkan, karena

limbah yang masuk ke sungai sebagian besar sudah tersaring oleh Waduk Saguling.

Waduk Cirata tidak terlepas dari pencemaran air. Dari waktu ke waktu, hasil

pemantauan (monitoring) kualitas air menunjukkan adanya penurunan kualitas air. Hal

ini disebabkan oleh masih buruknya input air ke waduk, ditambah sumber-sumber

pencemar lainnya.

Persoalan yang cukup menjadi perhatian, terkait dengan kualitas air, adalah

adanya kegiatan keramba jaring apung (KJA) dalam jumlah yang sangat besar, dan

adanya tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Sarimukti yang pengelolaan air

lindinya (leachate) dikhawatirkan berkontribusi terhadap penurunan air. Kegiatan-

kegiatan lainnya yang dianggap memberikan dampak negatif terhadap kualitas air

adalah kegiatan wisata.

Berdasarkan pemantauan kualitas air secara rutin ditemukan beberapa

parameter yang yang melebihi baku mutu untuk peruntukan air, baik peruntukan bahan

baku air minum (Golongan B), perikanan (Golongan C) dan bagi peruntukan PLTA

(Golongan D). Data dua tahun terakhir menunjukkan parameter-parameter penting

telah melampaui baku mutu tersebut.Sesuai dalam artikel BPWC tahun 2011

menjelaskan hal sebagai berikut:

12 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

1. Bagi peruntukan airbaku air minum (Golongan B), termasuk buruk, dengan

parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu H2S, DO, COD, BOD, Cd

danE. Colidan colifom.

2. bagi peruntukan perikanan (Golongan C), tergolong buruk, dengan

parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu H2S, NH3, NO2-N, Cl2, DO,

Zn, Cu, Pb dan Cd.

3. bagi peruntukan PLTA (Golongan D) termasuk kategori baik,dengan

parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu Cd

Status mutu air Waduk Cirata tergolong buruk untuk (Golongan B) dan

(Golongan C), sedangkan (Golongan D) termasuk baik.

Fungsi Tambahan Waduk Cirata : • Perikanan

• Lalu lintas

• Pertanian

• Pariwisata

• Kegiatan ekonomi lainnya

Supaya PLTA Cirata dapat berfungsi secara optimal sebaiknya fungsi

tambahan seperti ; perikanan , pariwisata , dan kegiatan ekonomi lainnya ditata ulang

agar tidak mempengaruhi kualitas air dan agar tidak menurunkan daya energi

pembangkit listrik tenaga air . karena fungsi tambahan tersebut, misalnya perikanan

dan pariwisata menimbulkan beberapa masalah dari pakan ikannya , penahan kolam

yang terbuat dari stereofoam , dan sampah dari pengunjung .

Solusi untuk menata ulang dari fungsi tambahan tersebut yaitu ;

1. Dalam hal perikanan

Sebaiknya Keramba Jaring Apung dihilangkan dan diganti dengan kolam buatan

agar kualitas air tidak tercemar dari pakan ikan dan stereofoam yang ada di

Waduk Cirata .jadi , setiap pedagang memiliki kolam ikan buatan untuk usahanya

.

2. Dalam hal Perdagangan

Sebaiknya warung-warung pedagang yang ada di dekat air waduk Cirata di

pindahkan ke pinggir jalan agar letaknya lebih jauh dari waduk Cirata dan juga

13 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

lebih strategis . Supaya limbah dari warung tidak langsung dibuang ke Waduk

Cirata juga menghindari dari pasang air yang merugikan para pedagang itu

sendiri .

Selain itu juga (PT.PJB) – Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) membuat

peraturan untuk para pedagang dan masyarakat sekitar agar tidak membuang limbah

ke Waduk Cirata . Jika ada yang melanggar dikenakan sanksi misalnya denda berupa

uang atau jika pedagang , tidak diberikan izin berdagang di sekitar waduk Cirata lagi .

Kemudian untuk kenyamanan pariwisata seharusnya membangun Mandi Cuci Kakus

(MCK) yang lebih layak digunakan dan dikhususkan petugas untuk membersihkan dan

merawat MCK supaya tetap terjaga kebersihannya .

Orang –orang yang berada disekitar DAS Citarum dari hilir ke hulu harus

bekerja sama dalam pengelolaan Sungai terutama kebersihan sungai tersebut agar

kualitas air sekaligus untuk PLTA nya meningkat .

Menurut kami , Pemerintah dan Pengelola – Pengelola DAS Sungai Citarum

harus melakukan kerjasama dalam hal mengatasi masalah – masalah seperti sampah

dan eceng gondok yang dapat mengendap sehingga debit air berkurang dan air

menjadi semakin dangkal . Contohnya dengan cara memberi subsidi kepada warga

disekitar DAS yang berada di hilir sungai agar tidak membuang limbah perkebunan

dan peternakan ke sungai karna limbah tersebut dapat berdampak buruk ke hulu

sungai . Subsidi tersebut juga dapat digunakan untuk pembersihan sampah secara

rutin .

Para peneliti seharusnya meneliti air secara rutin dan memberikan solusi

kepada pengelola DAS dan pemerintah agar kualitas air terus meningkat menjadi lebih

baik lagi untuk mengoptimalkan fungsi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) .

Pengelola DAS termasuk PT.PJB – BPWC juga harus memperhatikan

ketercukupan pasokan atau debit air di waduk Cirata karna itu mempengaruhi energi

PLTA . Semakin sedikit atau semakin dangkal air nya maka energi yg dihasilkan

menjadi kurang optimal . Salah satu hal yang mempengaruhi dangkalnya air yaitu

pengendapan eceng gondok (eutrotifikasi) , maka dari itu pembersihan rutin eceng

gondok itu bisa menjadi salah satu pencegahan terjadinya pengendapan . Eceng

14 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

gondok juga dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk dibuat kerajinan tangan

seperti kotak pensil , tas , dll . Kerajinan eceng gondok tersebut selain bermanfaat

untuk suatu usaha yang menghasilkan uang juga dapat melestarikan kebersihan

waduk Cirata , dan untuk mencegah pendangkalan sungai karna endapan eceng

gondok .

Penggundulan hutan yang terjadi disekitar DAS Citarum juga menyebabkan

semakin berkurangnya ketersediaan air untuk energi PLTA . Hutan gundul tersebut

menyebabkan erosi yang menimbulkan banjir . Seperti yang terjadi pada bulan tertentu

daerah sekitar waduk Cirata dilanda air pasang . Solusi dari masalah erosi ini yaitu di

sepanjang DAS Citarum dilakukan penghijauan , dapat juga ditanami tanaman Bakau ,

agar air yang pasang dapat diserap oleh pohon pohon yang ditanam di sepanjang DAS

Citarum .

15 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan diatas , kami dapat simpulkan sebagai berikut :

1. Waduk Cirata adalah waduk yang berada di Provinsi Jawa Barat ,yang terletak di

Desa Cadas Sari, Plered, Purwakarta, Jawa Barat.

2. Pengelolaan waduk Cirata saat ini kurang optimal. Alasanya karena masih

banyak masalah yang terjadi seperti sampah , kualitas air yang buruk , debit air

kurang mencukupi yang menyebabkan energi PLTA berkurang .

3. Beberapa masalah yang terjadi seperti Pengelolaan sampah , kualitas air yang

buruk, debit air yg kurang mencukupi akibatnya energi untuk PLTA menjadi

berkurang .

4. Kualitas dan debit air di Waduk Cirata tergolong buruk. Hal ini dibuktikan dari

status mutu air yang dijelaskan dalam artikel BPWC tahun 2011 bahwa Waduk

Cirata tergolong buruk untuk (Golongan B) dan (Golongan C), sedangkan

(Golongan D) termasuk baik.

5. Menurut hasil penelitian kami, untuk menjaga energi dan kualitas air di Waduk

Cirata Supaya PLTA Cirata dapat berfungsi secara optimal sebaiknya fungsi

tambahan seperti ; perikanan , pariwisata , dan kegiatan ekonomi lainnya ditata

ulang

6. Cara mengatasi sampah di Waduk Cirata dapat dilakukan dengan berbagai cara,

diantaranya dengan pembersihan sampah secara rutin , memberikan

penyuluhan kepada masyarakat , membuat peraturan yang tegas kepada

masyarakat dan pengunjung, misalnya denda atau sanksi bagi pelanggarnya

sehingga dapat memicu untuk hidup disiplin.

16 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

7. Pengelola DAS termasuk PT.PJB – BPWC juga harus memperhatikan

ketercukupan pasokan atau debit air di waduk Cirata karena memengaruhi energi

PLTA. Caranya melakukan penelitian secara rutin kualitas dan debit air Waduk

Cirata, misalnya sebulan sekali

B. Saran

1. Sebaiknya agar kawasan bendungan bersih dari sampah dilakukan pembersihan

rutin

2. Sebaiknya ada himbauan kepada masyarakat untuk lebih menyadari akan

pentingnya kebersihan Waduk Cirata untuk masa depan yang lebih baik.

3. dan pengunjung lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan.

4. Keamanan di daerah cirata sebaiknya lebih di tingkatkan agar tidak banyak

timbul masalah.

5. Seharusnya pemerintah menyediakan TPS (Tempat Pembuangan Sampah)

kepadawarga di hulu sungai agar tidak membuang limbah perkebunan, hutan,

peternakan dan pertanian ke sungai.

6. Seluruh masyarakat sekitar agar lebih memerhatikan kebersihan anak sungai

Citarum supaya limbah tidak masuk ke Waduk Cirata

7. Pemerintah membuat kolam ikan buatan untuk mengganti KJA (Keramba Jaring

Apung) yang sampahnya dapat menyebabkan berkurangnya energy PLTA.

8. Kegiatan perdagangan dipindahkan ke pinggir jalan agar tidak terlalu dekat

dengan air Waduk Cirata. Hal ini untuk mengantisipasi para pedagang yang

membuang sampah warung ke Waduk Cirata.

9. Pemerintah dan pengelola DAS bekerja sama untuk menyelesaikan masalah

yang timbul

10. PT. BPWC agar membangun MCK yang lebih layak agar para pengunjung lebih

nyaman untuk berkunjung ke waduk Cirata dan kebersihan lingkunganpun lebih

terjaga.

18 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

LAMPIRAN- LAMPIRAN

19 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

20 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana pendapat anda tentang cirata?

2. Apakah anda nyaman berada disini?

3. Apa yang membuat anda nyaman disini?

4. Apa yang membuat anda kurang nyaman di Waduk Cirata?

5. Mengapa banyak sampah di Waduk Cirata ?

6. Menurut anda apa yang harus di benahi di waduk Cirata?

Jawaban :

Pengunjung ( Bu Dewi )

Tempat nya bagus tapi jalannya kurang memadai ,karena jalannya menuju

kesini banyak yang rusak jadi perjalannanya kurang nyaman

Antara nyaman dan tidak

Nyamannya karena pemandangannya yang indah

Tidak nyamannya karena banyak sampah yang berserakan di Waduk Cirata

dan kurangnya fasilitas disini . Fasilitas yang kurang nyaman seperti MCK

yang kurang terawat

Saya kurang tahu , mungkin dari pengunjung yang membuang sampah

sembarangan

Seharusnya dibangun MCK yang layak kemudian membut mushola agar orang

yang berkunjung bisa lebih nyaman

Pedagang ( Bu Dedeh )

Tempatnya strategis untuk dijadikan tempat usaha

Ya lumayan

kalau lagi liburan pasti banyak yang berkunjung sehingga penghasila

meningkat

gak nyaman kalau lagi air pasang warung bisa terendam oleh air dan kita

biasanya sangat rugi karena Waduk Cirata setiap bulan ke dua hingga bulan

enam air pasang jadi para pedagang sering merugi

Karena sampah seperti stereofoam berasal dari bekas penyangga kolam ikan

yang dibuat di Waduk Cirata

seharusnya membuat penangkal agar warung tidak terendam air pasang

21 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

Masyarakat sekitar ( Pak Usep )

Bagus tapi banyaknya sampah mengurangi keindahan Waduk Cirata

Kurang nyaman

Tempatnya bagus

Sampahnya yang banyak , seperti stereofoam dan eceng gondok

Sampah tersebut berasal dari limbah masyarakat , kalau stereofoam

merupakan bekas penyangga kolam , dan eceng gondok tumbuh diwaduk

karena dulu tempat ini hutan jadi menyebabkan eceng gondok tumbuh subur .

Mengatasi masalah sampah itu yang paling utama

Pedagang ( Pak Suryono )

Waduk Cirata merupakan tempat rekreasi yang bagus

Kalau saya sebagai pedagang merasa nyaman karena banyak orang yang

berkunjung sehingga dagangan saya laris

Ya karna itu tadi dagangan saya jadi laris

Kurang nyaman , jika air sedang pasang pedagang menjadi rugi besar .

Mungkin dari kolam ikan di Waduk Cirata

Seharusnya pengelola waduk member solusi jika air pasang sehingga kami

tidak merugi

22 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA

23 Tingkatkan Pengelolaan DAS Waduk Cirata untuk Energi PLTA