Paparan Sulbar 16 Okt 2014 aset DKTP

25
DKTP DALAM PERSPEKTIF AZAS DKTP DALAM PERSPEKTIF AZAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN & PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN & PEMBAGIAN URUSAN PEMBAGIAN URUSAN Direktorat Dekonsentrasi dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri

Transcript of Paparan Sulbar 16 Okt 2014 aset DKTP

DKTP DALAM PERSPEKTIF AZAS DKTP DALAM PERSPEKTIF AZAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN & PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN &

PEMBAGIAN URUSANPEMBAGIAN URUSAN

Direktorat Dekonsentrasi dan KerjasamaDirektorat Jenderal Pemerintahan Umum

Kementerian Dalam Negeri

DASAR PENYELENGGARAAN DASAR PENYELENGGARAAN PEMERINTAHANPEMERINTAHAN

Pasal 18 (5) UUD 45Pasal 18 (5) UUD 45PEMDA menjalankan OTDA seluas-luasnya kecuali PEMDA menjalankan OTDA seluas-luasnya kecuali URUSAN PEMERINTAHANURUSAN PEMERINTAHAN yang oleh UU ditentukan sebagai yang oleh UU ditentukan sebagai URUSAN PEMERINTAH PUSAT (DEKON & TP Pusat/APBN)URUSAN PEMERINTAH PUSAT (DEKON & TP Pusat/APBN)..

Pasal 18 (2) UUD 45PEMDA Prov. Kab./Kota mengatur & mengurus sendiri URUSAN PEMERINTAHAN menurut asas Otonomi dan TUGAS PEMBANTUAN. (TP DAERAH/APBD)

2

Pasal 18 (1) UUD 45NKRI dibagi atas daerah-daerah PROV & daerah PROV itu dibagi atas KAB/KOTA, yg tiap-tiap PROV, KAB & KOTA itu mempunyai pemerintahan daerah yg diatur dgn UU.

AZAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN AZAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAHDAERAH

Psl 58 UU 23/2014 ASAS PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN DAERAH

1. Kepastian hukum;

2. Tertib penyelenggara negara;

3. Kepentingan umum;

4. Keterbukaan;5.

Proporsionalitas;6.

Profesionalitas; 7. Akuntabilitas; 8. Efisiensi; 9. Efektivitas; 10. Keadilan.

3

DESEN

DEKONTP

M P R

D P R PRESIDEN

DAERAHOTONOM

DESENTRALISASI

SISTEM PEMERINTAHAN NKRI

GUBERNUR & INSTANSI VERTIKAL

DEKONSENTRASI

BADAN PENGELOLA BUMN, OTORITA,DLL

DELEGASI(DESENTRALISASI FUNGSIONAL)

LEMBAGA NEGARA LAINNYA

B P K M A M K

TUGAS PEMBANTUAN

DAERAH dan DESA

Kementerian NegaraDewan Pertimbangan

TNI/Polri

D P D

TP DAERAH

4

Di luar 6 Urusan Absolut

6 Urusan (Absolut)1.Politik Luar Negeri

2.Pertahanan3.Keamanan4.Yustisi5.Moneter dan Fiskal Nas.

6.Agama

Urusan Wajib (Obligatory)

Terkait dengan Penyelenggaraan Pelayanan Dasar,

seperti Pendidikan, dan Kesehatan.

-----------------------------------------------------------------------

-----------------

Urusan Pilihan (Optional)

Terkait dengan potensi unggulan seperti,

Pertambangan,Perikanan, Pertanian,

Perkebunan, Kehutanan, Pariwisata.

KewenanganPusat

•Diselenggarakan Sendiri oleh Pemerintah;

•Diselenggarakan melalui asas Dekonsentrasi;

•Diselenggarakan melalui asas Tugas Pembantuan.

Diselenggarakan melalui asas

Desentralisasi

CONCURRENT (Urusan

Bersama)

DiselenggarakanSendiri olehPemerintah

KewenanganDaerah

PenyelenggaraanUrusan

Pemerintahan

UU 23 Th 2014

Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan

URUSAN PEMERINTAHAN YANG DISERAHKAN

PILIHAN

1. Kelautan dan Perikanan;

2. Pariwisata;3. Pertanian;4. Kehutanan;5. Energi dan

Sumberdaya Mineral;

6. Perdagangan; 7. Perindustrian; 8. Transmigrasi.

1. Pendidikan;2. Kesehatan; 3. Pekerjaan umum

dan Penataan Ruang;

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman;

5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat;

6. Sosial.

1. Tenaga Kerja;2. Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak;3. Pangan;4. Pertanahan; 5. Lingkungan Hidup;6. Adm. Kependudukan dan

Pencatatan Sipil;7. Pemberdayaan masyarakat dan

Desa; 8. Pengendalian Penduduk dan KB; 9. Perhubungan;10. Komunikasi dan Informatika;11. Koperasi, Usaha Kecil dan

Menengah; 12. Penanaman Modal; 13. Kepemudaan dan Olah Raga; 14. Statistik;15. Persandian; 16. Kebudayaan; 17. Perpustakaan;18. Kearsipan;

tidak berkaitan dengan pelayanan

dasar

berkaitan dengan

pelayanan dasar

WAJIB

Definisi

Karakteristik Kegiatan Dekon/TP

• Sifat kegiatan non-fisik yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang tidak menambah aset tetap

• Kegiatan non-fisik, antara lain berupa: sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, fasilitasi, bimbingan teknis, pelatihan, penyuluhan, supervisi, penelitian dan survey, pembinaan dan pengawasan, serta pengendalian.

• Menggunakan Akun Belanja Barang sesuai dengan peruntukannya.

Sifat kegiatan fisik, yaitu kegiatan yang menghasilkan keluaran yang menambah nilai aset pemerintah.

Kegiatan fisik, antara lain pengadaan tanah, bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi dan jaringan, serta dapat berupa kegiatan yang bersifat fisik lainnya

Pengadaan aset untuk Kegiatan Fisik menggunakan Akun Belanja Modal sesuai dengan peruntukannya- Kegiatan bersifat fisik lainnya antara lain pengadaan barang habis pakai, seperti obat-obatan, vaksin, pengadaan bibit dan pupuk, atau sejenisnya yang diserahkan kepada pemerintah daerah

Pengadaan aset untuk Kegiatan Fisik Lainnya menggunakan Akun Belanja Barang Fisik lainnya Tugas Pembantuan.

DEKONSENTRASI TUGAS PEMBANTUAN

HAKEKAT PROG/KEG DK-TPHAKEKAT PROG/KEG DK-TP1. Merupakan penyelenggaraan urusan

pemerintahan pusat yg berada di daerah (sesuai dgn PP 38/2007).

2. Dilimpahkan dan ditugaskan karena pertimbangan efisiensi dan efektifitas.

3. Dilaksanakan oleh SKPD (Psl 87 UU 33/2004 & PP 7/2008).

4. Dibiayai oleh APBN tanpa ada cost-sharing.5. Tanggung jawab akuntabilitas ada pada

pejabat pengelola keuangan yang ada di daerah.

6. Merupakan bagian dari kinerja Kementerian/ Lembaga.

7. Berkewajiban utk dilaporkan kepada Kementerian/ Lembaga.

Tujuan Penyelenggaraan Program/Kegiatan Tujuan Penyelenggaraan Program/Kegiatan DekonsentrasiDekonsentrasi : :1. Terpeliharanya keutuhan NKRI.2. Terwujudnya pelaks kebijakan nasional dlm

mengurangi kesenjangan antar daerah.3. Terwujudnya keserasian hub antar susunan

pemerintahan & antar pemerintahan di Daerah.4. Teridentifikasinya potensi & terpeliharanya

keaneka-ragaman SOSBUD daerah. 5. Tercapainya efisiensi & efektifitas

penyelenggaraan pemerintahan6. Terciptanya komunikasi sosial kemasy & SOSBUD dlm

NKRI.

10

Tujuan Penyelenggaraan TTujuan Penyelenggaraan Tugas Pembantuan :ugas Pembantuan :Dlm rangka efisiensi & efektifitas penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan umum

JENIS KEGIATAN DAN PENDANAANa. Kegiatan Fisik dan Non Fisikb. Diselenggarakan oleh perangkat pusatc. Dana APBN (Kantor Pusat/Kantor

Daerah)

1. Diselenggarakan sendiri

(Penjelasan Pasal 20 (3) PP 7/2008)a. Kegiatan Non Fisik antara lain:

koordinasi, perencanaan, fasilitasi, pelatihan, Binawas, & pengendalian.

b. SEBAGIAN BESAR dana DK digunakan utk keg Non Fisik & SEBAGIAN KECIL dpt digunakan utk keg penunjang berupa pengadaan barang yg dpt menghasilkan aset tetap (fisik).

c. Kegiatan DK dilaks. oleh Satker perangkat daerah yang ditetapkan oleh Gub.

d. Dana APBN (Dekonsentrasi / DK)

2. Dekonsentrasi

3.TP (Penjelasan Pasal 49 (2) PP 7/2008)a. Kegiatan Fisik & Sebagian Kecil dpt digunakan

utk keg penunjang berupa pengadaan jasa & penunjang lainnya (NON FISIK)

b. Kegiatan TP dilaks. oleh Satker perangkat daerah yg ditetapkan oleh GUB, BUP /WALKOT

c. Dana APBN & APBD (Tugas Pembantuan /TP)

KEPALA DAERAH

Menjabarkan URS PEM dlm rincian Program &

Kegiatan yg dituangkan dlm rancangan Renja-K/L sbg bahan koordinasi dlm

MUSRENBANGNAS

mengusulkan SKPD yang akan melaksanakan

DKTP

Memberitahukan rencana DKTP ke Daerah

KEMENTERIAN/LEMBAGA

PERENCANAAN DKTPPERENCANAAN DKTP

Pertengahan MARET (Setelah PAGU INDIKATIF)

Dgn memperhatikan

skala prioritas;alokasi anggaran;lokasi

kegiatan.pertengahan bulan Juni

dan/atau setelah PAGU SEMENTARA

Menetapkan Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga

tentang program dan kegiatan DKTP

Menyampaikan Peraturan tersebut kepada daerah

penerima

setelah terbitnya Perpres RABPP paling lambat minggu 1 bulan

Desember

menerima Peraturan Menteri/Pimpinan

Lembaga tentang DKTP

PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN DEKON/TP

ASPEK MANAJERIALASPEK MANAJERIAL

a.Perkembangan realisasi penyerapan dana

b.Pencapaian target keluaran

c.Kendala yg dihadapi

d.Saran tindak lanjut

ASPEK AKUNTABILITASASPEK AKUNTABILITAS

a.Laporan Realisasi Anggaran

b.Neracac.Catatan Atas

Laporan Keuangand.Laporan Barang

13

PP 39/2006PP 39/2006 PP 6/2006PP 6/2006 & & PP 8/2006PP 8/2006

Keterangan: -PP 6/2006 ttg Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah-PP 8/2006 ttg Pelaporan Keuangan Dan Kinerja Instansi Pemerintah-PP 39/2006 ttg Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan

14

MEKANISME PENYAMPAIANMEKANISME PENYAMPAIAN LAPORANLAPORAN DEKON & TP DEKON & TP PROVINSIPROVINSI

MENTERI/PIMP.LEMBAGA

GUBERNUR(WKL PEMERINTAH)

BAPPEDA PROVLap. Kegiatan

Lap. Keg/ManajLap. Keuangan/Barang

MENDAGRI MENKEU BAPPENAS

BAHAN LAP.

GABUNGAN

LAP. GABUNGAN

1b

1a

3

2

Lap. SAK & SABMN BIRO KEUANGANSKPD PROV.

BUPATI/WALIKOTA(KEPALA DAERAH)

BAPPEDA KAB/KOTASKPD

Kab/KotaLap. Kegiatan

MENDAGRI MENKEU

Bahan Lap Gabungan1b

1a

MENTERI/PIMP.LEMBAGA BAPPENAS

2

3

SKPD PROV. Tembusan

Tembusan GUB

Lap. Keg/ManajLap. Keuangan/Barang

Lap. SAK & SABMN BAG KEUANGAN

MEKANISME PENYAMPAIAN LAPORAN TP KAB/KOTA

Lap. Kegiatan Gabungan

Pencatatan BMNDANA DEKONSENTRASI DANA TUGAS

PEMBANTUAN

TATA CARA HIBAH BMN HASIL DEKONSENTRASI

PEMPROV C.Q. SKPD PENGGUNA BARANG (K/L)

PEMBERI DEKON

MENTERI KEUANGAN C.Q.PENGELOLA BARANG

LAPORAN SERAH TERIMA

DILAMPIRI BAST

PERSIAPAN TRANSFER OF ASSET KE PEMDPROV

BERITA ACARA SERAH TERIMA

BM PERSEDIAAN

Menatausahakan BMN pada Simak-BMN & melaporkan

ke K/L

Menatausahakanpada L-BMD SKPD

NERACA PEMPROV

REKLAS ASET DEKON MENJADI ASET TETAP K/LSESUAI PP 6 THN

2006 DAN PMK 96 THN

2007

PEMPROV C.Q. SKPD PENGGUNA BARANG (K/L)

PEMBERI TP

MENTERI KEUANGAN C.Q.PENGELOLA BARANG

PERSETUJUAN PENGELOLA

PERSIAPAN TRANSFER OF ASSET KE PEMDPROV

TETAP DICATAT SEBAGAI AT K/L (JIKA PEMDA

MENOLAK HIBAH)

Menatausahakan BMN pada Simak-BMN & melaporkan ke K/L

Menatausahakan pd LBMD dan

melaporkan pada Neraca Pemda

PERMOHONAN PERSETUJUAN KE

PENGELOLA

-BAST-NASKAH HIBAH-SK PENGHAPUSAN

SETUJU

TATA CARA HIBAH BMN HASIL TUGAS PEMBANTUAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERIKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Memfasilitasi K/L dalam penyelenggaraan Memfasilitasi K/L dalam penyelenggaraan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.Melakukan Fasilitasi, Pembinaan, Pengendalian dan Melakukan Fasilitasi, Pembinaan, Pengendalian dan Monitoring dan Evaluasi kpd Pemerintah Daerah Monitoring dan Evaluasi kpd Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kab/Kota) sbg penerima dana DKTP.(Provinsi dan Kab/Kota) sbg penerima dana DKTP.

Pasal 72 PP 7/2008 :Pasal 72 PP 7/2008 :Ayat (1) : Ayat (1) : Dalam rangka meningkatkan efektivitas penyelenggaraan Dalam rangka meningkatkan efektivitas penyelenggaraan dan pengelolaan dana dekonsentrasi dan dana tugas dan pengelolaan dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan, menteri/pimpinan lembaga melakukan pembantuan, menteri/pimpinan lembaga melakukan koordinasi bersama dengan Menteri Keuangan dan Menteri koordinasi bersama dengan Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri terhadap pelaksanaan pembinaan dan Dalam Negeri terhadap pelaksanaan pembinaan dan pengawasan. pengawasan.

Ayat (2) : Ayat (2) : Hasil pembinaan dan pengawasan digunakan sebagai bahan Hasil pembinaan dan pengawasan digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan dekonsentrasi dan tugas pembantuanperumusan kebijakan dekonsentrasi dan tugas pembantuan..

Mempunyai Mempunyai tugas :tugas :

PEMBINAAN & PENGAWASANPEMBINAAN & PENGAWASANDlm rangka peningkatan kinerja,

transparansi & akuntabilitas, serta pencapaian efisiensi penyelenggaraan &

pengelolaan dana Dekon/TPMENTERI/ PIMPINAN LEMBAGA

MENTERI KEUANGAN

BINAWAS THD PENYELENGG URS YG

DILIMPAHKAN/DITUGASKAN

BINAWAS THD PENGELOLAAN DANA

DEKON/TP Pedoman,

Fasilitasi, & BINTEK,

Pemantauan & Evaluasi 20

Hal ini berdasarkan :Hal ini berdasarkan :Pasal 7 UU No 23 Tahun 2014 :Pasal 7 UU No 23 Tahun 2014 :

(1)(1) Pemerintah Pusat melakukan Pemerintah Pusat melakukan pembinaan danpembinaan dan pengawasan pengawasan

terhadap terhadap penyelenggaraan Urusanpenyelenggaraan Urusan PPemerintahan oleh Daerah.emerintahan oleh Daerah.

(2) (2) Presiden memegang tanggung Presiden memegang tanggung jawab jawab akhir atasakhir atas penyelenggaraan penyelenggaraan Urusan Urusan Pemerintahan yang Pemerintahan yang dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat dan Daerah. dan Daerah.

    

Pasal 8 UU No 23 Tahun 2014 : Pasal 8 UU No 23 Tahun 2014 : (1) (1) Pembinaan dan pengawasan oleh Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat terhadapterhadap p penyelenggaraan enyelenggaraan Urusan Pemerintahanoleh Urusan Pemerintahanoleh Daerah provinsi Daerah provinsi dilaksanakan oleh menteri/kepala dilaksanakan oleh menteri/kepala lembaga lembaga ppemerintah nonkementerian.emerintah nonkementerian.

(2) (2) Pembinaan dan pengawasan oleh Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat terhadap penyelenggaraan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Urusan Pemerintahan oleh Daerah Daerah kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernur kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.sebagai wakil Pemerintah Pusat.

(3) (3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) secara pada ayat (1) dan ayat (2) secara nasional nasional dikoordinasikan oleh Menteri.dikoordinasikan oleh Menteri.     

UNDANG UNDANG NO 23 THN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHUNDANG UNDANG NO 23 THN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAHBEBERAPA AGENDA PERUBAHAN MENDASAR :BEBERAPA AGENDA PERUBAHAN MENDASAR :

Penataan dan Pengendalian proses pemekaran daerah akan dilakukan secara Penataan dan Pengendalian proses pemekaran daerah akan dilakukan secara selektif, dan proses pemekaran dimaksud harus dapat menjamin akan selektif, dan proses pemekaran dimaksud harus dapat menjamin akan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat setempat.peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat setempat.

Penataan dan kejelasan pembagian urusan pemerintahan menurut tingkatan atau Penataan dan kejelasan pembagian urusan pemerintahan menurut tingkatan atau susunan pemerintahan, guna menghindari terjadinya tumpang tindih kewenangan susunan pemerintahan, guna menghindari terjadinya tumpang tindih kewenangan (overlapping), dan untuk menghindari saling lempar tanggung jawab antar (overlapping), dan untuk menghindari saling lempar tanggung jawab antar susunan/tingkatan pemerintahan, serta penataan keseimbangan beban tugas susunan/tingkatan pemerintahan, serta penataan keseimbangan beban tugas antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Walikota.antara Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Walikota.

Penataan hubungan yang serasi antara Kepala Daerah dan DPRD, serta Penataan hubungan yang serasi antara Kepala Daerah dan DPRD, serta Bupati/Walikota dengan Gubernur.Bupati/Walikota dengan Gubernur.

Penataan kelembagaan Pemerintah Daerah yang efesien sesuai dengan beban Penataan kelembagaan Pemerintah Daerah yang efesien sesuai dengan beban tugas setiap daerah. Variasi beban tugas akan tercermin dari kelembagaan tugas setiap daerah. Variasi beban tugas akan tercermin dari kelembagaan daerah yang dibentuk setiap daerah. Ukuran dan jumlah kelembagaan setiap daerah yang dibentuk setiap daerah. Ukuran dan jumlah kelembagaan setiap daerah tidak harus sama, tapi disesuaikan dengan kebutuhan beban kerja daerah tidak harus sama, tapi disesuaikan dengan kebutuhan beban kerja setiap urusan pemerintahan di masing-masing daerah.setiap urusan pemerintahan di masing-masing daerah.

Pembentukan dan pengelolaan BUMD perlu dilakukan perubahan, karena BUMD Pembentukan dan pengelolaan BUMD perlu dilakukan perubahan, karena BUMD menurut UU No 5 thn 1962 tentang Perusahaan Daerah, sudah tidak mampu lagi menurut UU No 5 thn 1962 tentang Perusahaan Daerah, sudah tidak mampu lagi menjawab perkembangan dan tuntutan bisnis modern yg semakin kompetitif dan menjawab perkembangan dan tuntutan bisnis modern yg semakin kompetitif dan dinamis dalam persaingan bisnis global.dinamis dalam persaingan bisnis global.

Pengaturan Daerah Provinsi yang berciri Kepulauan dalam rangka Pengaturan Daerah Provinsi yang berciri Kepulauan dalam rangka mempercepat pembangunan didaerahnya, akan dilakukan melalui mempercepat pembangunan didaerahnya, akan dilakukan melalui formula DAU dan DAK.formula DAU dan DAK.Penataan dan pengaturan pelayanan publik melalui penyederhanaan Penataan dan pengaturan pelayanan publik melalui penyederhanaan jenis dan prosedur pelayanan publik guna meningkatkan mutu jenis dan prosedur pelayanan publik guna meningkatkan mutu pelayanan, daya saing daerah, serta inovasi dan kerjasama daerah.pelayanan, daya saing daerah, serta inovasi dan kerjasama daerah.Penataan birokrasi Pemerintahan Daerah yang selama ini terkesan Penataan birokrasi Pemerintahan Daerah yang selama ini terkesan banyak diwarnai Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) diarahkan banyak diwarnai Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) diarahkan kepada birokrasi pemerintahan daerah yang professional dan bersih, kepada birokrasi pemerintahan daerah yang professional dan bersih, serta tidak menjadi bagian dari politik praktis agar dapat serta tidak menjadi bagian dari politik praktis agar dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin.memberikan pelayanan kepada masyarakat semaksimal mungkin.Pengaturan hubungan antara Bupati/Walikota , Gubernur dan Pengaturan hubungan antara Bupati/Walikota , Gubernur dan Pemerintah Pusat. Dengan diperankannya Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat. Dengan diperankannya Gubernur selaku wakil Pemerintah Pusat di daerah, maka Gubernur mempunyai wewenang dan Pemerintah Pusat di daerah, maka Gubernur mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk membina dan mengawasi penyelenggaraan tanggung jawab untuk membina dan mengawasi penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilaksanakan oleh Bupati/Walikota sesuai pemerintahan daerah yang dilaksanakan oleh Bupati/Walikota sesuai kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Hubungan ini kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Hubungan ini mempertegas prinsip Negara Kesatuan dalam penyelenggaraan mempertegas prinsip Negara Kesatuan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah di Indonesiapemerintahan daerah di Indonesia

TERIMA KASIHSubdirektorat Dekonsentrasi dan Tugas PembantuanDirektorat Dekonsentrasi dan KerjasamaDirektorat Jenderal Pemerintahan Umum

Jalan Kebon Sirih Nomor 31 Jakarta PusatTelp : (021) 3190-3355Email : [email protected]