Modul 1 spm 2013 suharmadi
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Modul 1 spm 2013 suharmadi
MODUL PERKULIAHAN
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Fakultas Program Studi
Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
Ekonomi Dan Bisnis
Akuntansi 01 Drs. Suharmadi, Ak. MM. MSi
SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mempelajari bab ini, Anda akan dapat:
1.Mendefinisikan konsep control / pengendalian, sistem, manajemen,
dan sistem pengendalian manajemen
2.Memahami unsur-unsur sistem pengendalian
3.Mengetahui perbedaan strategy formulation, management control, dan
task control
4.Menjelaskan kegiatan – kegiatan pengendalian manajemen
5. Dampak internet terhadap pengendalian manajemen
Materi Pembahasan:
1.Konsep dasar pengendalian
2. Sistem pengendalian
3. Unsur – unsur sistem pengendalian
4. Hubungan antara perencanaan dan pengendalian
5. Perbedaan formulasi strategi, pengendalian manajemen, dan
pengendalian tugas
6. Kegiatan pengendalian manajemen
7. Dampak internet terhadap pengendalian manajemen
20122 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
SIFAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
A. KONSEP-KONSEP DASAR
A.1. Pengendalian
Suatu organisasi juga harus dikendalikan; yaitu, harus ada perangkat
– perangkat untuk memastikan bahwa tujuan strategis organisasi dapat
tercapai.
Setiap sistem pengendalian sedikitnya memiliki EMPAT (4) elemen :
1. Pelacak (detector) atau sensor yaitu suatu perangkat yang
mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang
sedang dikendalikan.
2. Penilai (assessor) yaitu suatu perangkat yang menentukan
signifikansi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkanya
dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang
seharusnya terjadi.
3. The Effector yaitu suatu perangkat (yang sering disebut dengan
“umpan balik”) yangmengubah perilaku jika assessor
mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.
20123 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi
antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector.
20124 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 1.Elemen-elemen Proses Kendali
Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer pada
seluruh tingkatan memastikan bahwa orang-orang yang mereka awasi
mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.
Penjelasan bagaimana elemen-elemen tersebut berfungsi:
Thermostat Komponen :
- Termometer (detector) mengukur suhu ruangan
- Assessor,membandingkan suhu ruangan dengan standar yang diterima
mengenai suhu
yang seharusnya
- Effector,yang mendorong pemanas untuk memancarkan panas atau
mengaktifkan
20125 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perangkat
kendali
2. Assessor.
Perbandingan denganukuran standar
3. Effector.
Perubahan sikap,jika diperlukan
Perusahaanyang sedangdikendalika
1. Detector.Informasi mengenaiapa yang sedang
pendingin juga yang mematikan alat – alat ini ketika suhu ruangan
telah sesuai dengan
suhu standar
- Jaringan komunikasi,meneruskan informasi dari termometer ke assessor
dan dari
assessor ke elemen pemanas atau pendingin.
Suhu Tubuh
Hampir sebagian mamalia dilahirkan dengan standar mengenai suhu
tubuh yang diinginkan. Elemen – elemen mekanisme pengendalian dengan
mana tubuh berusaha untuk mempertahankan standar tersebut meliputi
saraf sensorik (detector) yang tersebar di seluruh tubuh; hypothalamus
yang berpusat di otak (assessor), yang membandingkan antara informasi
yang diterima dari detector dengan suhu tubuh standar 98,6˚F; otot-
otot dan organ tubuh, yang mengurangi suhu tubuh ketika melebihi
suhu standar dan meningkatkan suhu tubuh ketika turun dibawah
standar; sistem komunikasi yang menyeluruh dari jaringan saraf.
Pengendara Mobil
Anggaplah Anda sedang mengemudikan mobil di jalan raya dengan
peraturan yang menetapkan kecepatan standar 65 mil per jam.
Sistem pengendalian Anda bertindak sebagai berikut:
(1) mata Anda (sensor) mengukur kecepatan aktual dengan cara
mengamati spedometer;
(2) otak Anda (assessor) membandingkan kecepatan aktual dengan
kecepatan yang
ditetapkan oleh hukum, dan mendeteksi adanya penyimpangan dari
standar; 2012
6 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearninghttp://www.mercubuana.ac.id
(3) mengarahkan kaki Anda (effector) untuk melepas atau menekan pedal
gas;
(4) seperti pada pengaturan suhu tubuh, saraf Anda mengubah sistem
komunikasi yang
menyebarkan informasi dari mata ke otak dan dari otak ke kaki.
A.2. Manajemen
Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama
– sama untuk mencapai tujuan bersama (dalam suatu organisasi bisnis
tujuan utamanya adalah memperoleh tingkatan laba yang memuaskan).
Organisasi dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief
executive (CEO) pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis,
departemen, bagian (section), dan subunit lainnya berada dibawah CEO
dalam bagan organisasi.
Proses pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer di
seluruh tingkatan memastikan bahwa orang – orang yang mereka awasi
mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.
Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana
Proses pengendalian yang digunakan oleh manajer mengandung elemen
pada sistem pengendalian yang lebih sederhana.
Detector melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; assessor
membandingkan informasi ini dengan keadaan yang diinginkan.
1. Tidak sama halnya dengan termostat atau sistem suhu tubuh,
standar tidaklah ditetapkan terlebih dahulu.2012
7 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearninghttp://www.mercubuana.ac.id
Dalam proses ini, manajemen memutuskan apa yang seharusnya
dilakukan oleh organisasi, dan sebagian dari proses pengendalian
adalah perbandingan antara pencapaian aktual dengan rencana –
rencana ini.
2. Seperti halnya mengendalikan mobil, pengendalian manajemen
tidaklah bersifat otomatis. Beberapa detector dalam organisasi
mungkin adalah ahli mekanik, tetapi manajer seringkali mendeteksi
informasi dengan mata, telinga, dan indra mereka sendiri. Manajer
secara pribadi harus melakukan fungsi assessor, memutuskan bagi
dirinya sendiri apakah perbedaan hasil aktual dengan standar
cukup signifikan untuk membenarkan tindakan, dan jika demikian,
tindakan apa yang akan diambil.
3. Tidak seperti pengendalian sebuah mobil yang merupakan suatu
fungsi yang dilakukan oleh seorang individu, pengendalian
manajemen memerlukan koordinasi antar individu. Pengendalian
manajemen juga harus memastikan bahwa setiap bagian bekerja
secara harmonis dengan bagian lainnya.
4. Koneksi dari diterimanya kebutuhan akan tindakan ke ditempatkanya
tindakan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang diinginkan
mungkin tidak jelas.
Tidak seperti thermostat atau pengendara mobil, sistem
pengendalian manajemen merupakan kotak hitam. Tidak dapat
diketahui apa tindakan yang akan diambil oleh manajer tertentu
ketika terjadi sebuah perbedaan yang sangat signifikan antara
hasil aktual dengan hasil yang diharapkan, atau apa tindakan yang
20128 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akan diambil orang lain sebagai respons terhadap tanda / sinyal
dari manajernya. Sebaliknya, diketahui dengan pasti kapan
thermostat memberikan tanda diperlukannya suatu tindakan dan apa
tindakan yang akan dilakukan.
5. Banyak pengendalian manajemen bersifat pengendalian diri sendiri,
pengendalian tidak dilakukan oleh para manajer yang menggunakan
penilaian mereka sendiri dan bukannya mengikuti instruksi yang
diberikan oleh seorang atasan.
A.3. Sistem
Suatu sistem merupakan suatu cara tertentu dan bersifat repetitif
untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktifitas. Thermostat dan
proses pengendalian suhu tubuh merupakan contoh sistem.
Penting untuk disadari bahwa proses informal amat dipengaruhi oleh
bagaimana cara sistem pengendalian formal organisasi dirancang dan
dioperasikan.
Jika seluruh sistem menjamin tindakan tepat bagi seluruh situasi,
mungkin tidak diperlukan lagi manajer manusia.
B. BATAS-BATAS PENGENDALIAN MANAJEMEN
Gambar 2.Hubungan Umum antara Perencanaan dan Fungsi Pengendalian
20129 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
AKTIVITAS SIFAT AKHIR PRODUK
Tujuan, strategi, dan
kebijakan
Penerapan strategi
Kinerja yang efisien dan efektif
dari tugas individual
Pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi dan
pengendalian tugas dalam
201210 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Formulasi strategi
Pengendalian
manajemen
Pengendalian
tugas
beberapa hal. Formulasi strategi fokus pada jangka panjangdan tidak
sistematis.Sementara pengendalian tugas fokus pada jangka pendek dan
paling sistematis.
B.1. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen merupakan proses dengan mana para manajer
mempengaruhi anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan
strategi organisasi.
Beberapa aspek dari proses ini dijelaskan sebagai berikut :
Kegiatan Pengendalian Manajemen meliputi :
- Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.
- Mengkoordinasikan aktivitas – aktivitas dari beberapa bagian
organisasi.
- Mengomunikasikan informasi.
- Mengevaluasi informasi.
- Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada.
- Mempengaruhi orang – orang untuk mengubah perilaku mereka.
Pengendalian manajemen tidak berarti mengharuskan agar semua
tindakan sesuai dengan rencana yang ditentukan sebelumnya, seperti
anggaran.Rencana tersebut diformulasikan. Dengan kata lain, mematuhi
anggaran tidaklah selalu baik, dan penyimpangan dari anggaran
tidaklah selalu buruk.
201211 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keselarasan Tujuan
Proses pengendalian manajemen tidaklah bersifat mekanis, meskipun
sistematis.
Proses ini meliputi interaksi antar individu yang tidak dapat
digambarkan dengan cara mekanis. Masalah pengendalian yang utama
adalah bagaimana mempengaruhi mereka untuk bertindak demi pencapaian
pribadi mereka dengan cara sedemikian rupa sehingga sekaligus juga
membantu pencapaian tujuan organisasi.
Keselarasan tujuan (goal congruence) berarti, sejauh dimungkinkan,
tujuan seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan
organisasi itu sendiri.Sietem pengendalian manajemen seharusnya
dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan dalam
pikiran setiap pribadi.
Perangkat Penerapan Strategi
Sistem pengendalian manajemen membantu para manajer untuk
menjalankan organisasi ke arah tujuan strategisnya.Dengan demikian,
pengendalian manajemen terutama memfokuskan pada pelaksanaan
strategi.
Pengendalian manajemen merupakan satu–satunya perangkat manajer yang
digunakan dalam mengimplementasikan strategi yang
diinginkan.Strategi juga diimplementasikan melalui struktur
201212 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
organisasi, manajemensumber daya manusia (SDM), dan
budayanya.Struktur organisasi menetapkan peranan, hubungan
pelaporan, dan pembagian tanggung jawab yang membentuk pengambilan
keputusan dalam suatu organisasi.
Gambar 3.Kerangka kerja untuk implementasi strategi
Mekanisme Implementasi
Manajemen SDM merupakan kegiatan seleksi, pelatihan, evaluasi,
promosi, dan pemecatan karyawan guna mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi.
Budaya mengacu pada sekelompok, sikap, dan norma umum yang secara
eksplisit maupun implisit mengarahkan tindakan manajerial.
Tekanan Finansial dan Nonfinansial
201213 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengendalian
Struktur
Organisa
Manajemen
kebudayaan
Strategi
Kinerja
Dimensi finansial memfokuskan pada hasil – hasil moneter, yaitu laba
bersih pengembalian atas modal ( return on investment), seterusnya.
Tetapi sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan
nonfinansial, yaitu :
- mutu produk,
- pangsa pasar,
- kepuasan pelanggan,
- pengantaran tepat waktu, dan
- semangat kerja karyawan.
Bantuan Dalam Mengembangkan Strategi Baru
Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk memastikan
pelaksanaan strategi yang telah dipilih.
Dalam industri berbeda dalam lingkungan yang cepat berubah,
informasi pengendalian manajemen, terutama yang bersifat
nonfinansial, juga dapat menyediakan dasar bagi pertimbangan
strategi baru.
Fungsi ini disebut sebagai pengendalian interaktif.Mengundang
perhatian manajemen pada pengembangan baik negatif (misalnya
kehilangan pangsa pasar) maupun positif (misalnya pembukaan pasar
baru) yang menunjukkan perlu adanya inisiatif strategi baru.
Gambar 4.Pengendalian Interaktif
201214 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengendalian hariini
B.2. Perumusan Strategi
Formula strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan
strategi untuk mencapai tujuan–tujuan ini.
Istilah tujuan digunakan untuk menggambarkan tujuan keseluruhan dari
suatu organisasi, dan istilah sasaran untuk menggambarkan langkah –
langkah khusus guna mancapai tujuan dalam kerangka waktu yang
diberikan.
Tujuan tidak memiliki jangka waktu;tujuan akan tetap ada hingga
tujuan tersebut diubah.
Strategi merupakan perencanaan yang besar dan penting.
Strategi menetapkan secara umum arah tujuan pergerakan organisasi
yang diinginkan oleh manajemen senior.
Suatu keputusan dari satu pabrik mobil untuk memproduksi dan menjual
mobil listrik akan menjadi suatu keputusan strategis. Sesungguhnya
siapapun memiliki sebuah “gagasan cemerlang”, yang setelah
dianalisis dan didiskusikan dapat menjadi dasar bagi strategi yang
baru.
Tanggung jawab lengkap dalam formulasi strategi seharusnya tidak pernah
dibebankan kepada seseorang atau satu unit organisasi saja.
Perbedaan antara Formulasi Strategi dan Pengendalian Manajemen
201215 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Strategi masadepan
Formulasi strategi adalah proses pengambilan keputusan strategi
baru; sementara pengendalian manajemen adalah proses implentasi
strategi tersebut.
Dari sudut pandang desain sistem, perbedaan yang paling penting
antara formulasi strategi pada dasarnya tidaklah sistematis.
Ancaman, kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka
waktu yang tetap; dengan demikian, keputusan strategis mungkin dapat
dibuat kapan pun.
B.3. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Pengendalian tugas berorientasi pada transaksi melibatkan kinerja
dari tugas individual sesuai dengan aturan yang ditetapkan dalam
proses pengendalian manajemen.
Banyak kegiatan pengendalian tugas yang bersifat ilmiah; yaitu,
keputusan optimal atau tindakan yang tepat perlu diambil untuk
membawa kondisi di luar kendali kembali kondisi yang diinginkan
dapat diprediksikan dalam menghasilkan produk, jumlah jam kerja
karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan.
Perbedaan Antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen
Perbedaan paling penting antara pengendalian tugas dan pengendalian
manajemen adalah banyak sistem pengendalian tugas bersifat ilmiah,
201216 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sementara pengendalian manajemen melibatkan perilaku para manajer,
dan hal ini tidak dapat dinyatakan melalui persamaan–persamaan.
Dalam pengendalian manajemen, para manajer berinteraksi dengan
manajer lainnya dalam pengendalian tugas, manusia tidak terlibat
sama sekali (sebagaimana dalam beberapa proses produksi yang
terotomatis), atau interaksinya adalah antara seorang manajer dan
nonmanajer.
Dalam pengendalian manajemen, fokus terletak pada unit
organisasional; sementara pada pengendalian tugas fokus terletak
pada tugas spesifik dilakukan oleh unit – unit organisasional ini.
Pengendalian manajemen berkaitan dengan aktivitas para manajer yang
didefinisikan secara luas dalam memutuskan apa yang harus dilakukan
dalam kendala strategis secara umum.
Pengendalian tugas berhubungan dengan tugas – tugas tertentu, yang
sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak sama sekali
pertimbangan untuk melaksanakannya.
Gambar 5.Contoh-contoh Keputusan dalam Fungsi Perencanaan dan
Pengendalian
Perumusan strategi Pengendalian manajemen Pengendalian tugas
Mengakuisisi bisnisyang tak terkait
Memperkenalkan produkatau merek baru dalam
Mengkoordinasi pesananyang masuk
201217 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Memasuki bidang bisnisbaru
Menambah penjualanlangsung melalui pos
Mengubah rasioutang/modal
(debt/equity ratio)
Menerapkan kebijakanyang telah disepakati
Menyusun kebijakanspekulasi persediaan
Memutuskan besarkecilnya dan tujuanriset
lini produk
Memperluas pabrik
Menentukan anggaranuntuk iklan
Menerbitkan utang baru
Menerapkan programrekrutmen minoritas
Memutuskan besarnyapersediaan
Mengendalikanorganisasi riset
Menjadwalkan produksi
Memesan iklan TV
Mengatur arus kas
Memelihara dokumenkepegawaian
Memesan ulang suatubarang
Menjalankan proyekriset individual
B.4. Dampak Internet Terhadap Pengendalian Manajemen
Revolusi informasi dipercepat dengan ditemukannya komputer dan
internet pada tahun 1990 an. Banyak manfaat yang dapat diperoleh
dengan adanya teknologi internet dewasa ini.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon.
- Akses secara mudah dan cepat.
- Komunikasi multi – target.
- Komunikasi berbiaya rendah.
201218 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
- Kemampuan menampilkan citra tertentu.
- Penggeseran kekuatan dan kendali kepada individu.
Dengan berbagai manfaat yang ada, internet secara dramatis telah
mengubah :
Aturan permainan dalam bisnis ke sektor konsumen individual.
Contoh : sebelum tahun 1995, sebagian besar buku dijual di
toko buku atau dapat diketahui dari catalog. Sekarang ritel
online semakin marak dan diminati.
Perdagangan komersial (business-to-business commerce)
Contoh : telah banyak perusahaan yang menggunakan internet
untuk melakukan konfigurasi ulang atas hubungan mereka dengan
pelanggan.
Pengaruh internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental.
Lalu apa yang merupakan pengaruh internet atas pengendalian
manajemen dalam sebuah organisasi ?
Sistem pengendalian manajemen meliputi informasi, dan
organisasi memerlukan sebuah infra struktur untuk memproses
informasi tersebut. Internet menyediakan infrasuktur tersebut
sehingga pemprosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebih
cepat, dengan tingkat kesalahan yang lebih sedikit.
Pengumpulan data dalam jumlah yang amat besar, menyimpan dan
menganalisis data dengan format yang berbeda dan mengirimnya
ke setiap orang dalam organisasi, dapat dilakukan seorang
manajer dengan lebih mudah dan cepat.
Tetapi meskipun internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian
melalui pemprosesan informasi yang efisien dan efektif, tetapi
internet TIDAK DAPAT menggantikan proses fundamental yang melibatkan
pengendalian manajemen.
201219 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hal tersebut karena penerapan strategi melalui pengendalian
manajemen secara essensial merupakan sebuah proses social, sehingga
tidak dapat diotomatisasikan secara penuh.
Ketersediaan akses data secara elektronis kepada data base
memberikan kontribusi kecil pada judgement yang diperlukan untuk
mendesain dan mengoperasikan suatu sistem pengendalian yang optimal.
Judgement tersebut meliputi :
1. Memahami tingkat keutamaan yang relatif dari keanekaragaman, dan
terkadang berbeda, tujuan yang mendorong individu untuk
bertindak.
2. Penyelarasan tjuan beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area
fungsional, dan departemen-departemen yang akan dinilai.
4. mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk
keseluruhan organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci untuk diukur dalam penilaian suatu
kontribusi individual terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan
pembuatan kesimpulan tentang bagaimana kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.
Meskipun internet sangat meningkatkan pemprosesan informasi, tetapi
elemen fundamental dari pengendalian manajemen-informasi apa yang
dikumpulkan dan bagaimana menggunakannya-pada dasarnya melibatkan
perilaku sehingga oleh karenanya tidak dapat digantikan dengan
pendekatan formula saja.
201220 Drs. Suharmadi, AK.MM.MSi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id