Laporan Akhir PKMP UNAND Rayap (Isoptera) pada rumah adat Minangkabau DEFFI SN[1]

17
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKM-P) RAYAP KAYU (ISOPTERA) PADA RUMAH-RUMAH ADAT MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT OLEH : DEFFI SURYA NINGSIH NIM. 1010422016 ZA’AZIZA RIDHA JULIA NIM. 1010422030 LARISSA HILMI NIM. 1010423002 LEO DARMI NIM. 1010423010 UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2013

Transcript of Laporan Akhir PKMP UNAND Rayap (Isoptera) pada rumah adat Minangkabau DEFFI SN[1]

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

(PKM-P)

RAYAP KAYU (ISOPTERA) PADA RUMAH-RUMAH ADAT

MINANGKABAU DI SUMATERA BARAT

OLEH :

DEFFI SURYA NINGSIH NIM. 1010422016

ZA’AZIZA RIDHA JULIA NIM. 1010422030

LARISSA HILMI NIM. 1010423002

LEO DARMI NIM. 1010423010

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2013

HALAMAN IDENTITAS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

1. BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK

1. Biodata ketua pelaksana kegiatan

1. Nama Lengkap : Deffi Surya Ningsih

2. NIM : 1010422016

3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas

4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi

5. Alamat rumah : Jln. Kolam Indah Raya No G.1 Cendana Mata

Air, Padang Selatan

6. Alamat e-mail : [email protected]

7. IPK : 3,24

8. Waktu untuk kegiatan : 10 jam/minggu

2. Biodata anggota pelaksana kegiatan

2.1 Anggota pertama

1. Nama Lengkap : Za’aziza Ridha Julia

2. NIM : 1010422030

3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas

4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi

5. Alamat rumah : Jln. Cupak Tangah Pauh

6. Alamat e-mail : [email protected]

7. IPK : 3,01

8. Waktu untuk kegiatan : 9 jam/minggu

2.2 Anggota kedua

1. Nama Lengkap : Larissa Hilmi

2. NIM : 1010423002

3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas

4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi

5. Alamat rumah : Jln. Simpang Apa Cengkeh No. 18

6. Alamat e-mail : [email protected]

7. IPK : 2,67

8. Waktu untuk kegiatan : 9 jam/minggu

2.3 Anggota ketiga

1. Nama Lengkap : Leo Darmi

2. NIM : 1010423010

3. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas

4. Fakultas/Program studi : MIPA/Biologi

5. Alamat rumah : Sekretariat Himabio FMIPA UNAND

6. E-mail : [email protected]

7. IPK : 2,66

8. Waktu untuk kegiatan : 9 jam/minggu

2. BIODATA DOSEN PENDAMPING

I. IDENTITAS PRIBADI

1 Nama Lengkap Prof. Dr. Dahelmi, MS

2 N I P 19590922 198603 1001

3 Fakultas MIPA

4 Jurusan Biologi

5 Tempat/Tanggal Lahir Batipuh, Padang Panjang/ 22 September 1959

6 Jenis Kelamin Laki-laki

7 Bidang Ilmu/Spesifikasi Biologi/Entomologi (Ekologi Serangga)

8 Pangkat/ Golongan Lektor Kepala / IV d

9 Alamat Rumah

Komplek Palm Raya A-2, Kel. Pasar

Ambacang, Padang

10 Telp/Fax 0751-777542

11 HP 081266490876

12 e-mail [email protected]

13 Alamat Kantor Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Andalas

14 Telp/Fax 0751-777427 / 71343

II. PENDIDIKAN

Pendidikan di Dalam dan di Luar Negeri

NO TINGKAT NAMA LEMBAGA

PENDIDIKAN JURUSAN

IJAZAH

TH. TEMPAT

1. Sarjana FMIPA Univ.

Andalas Biologi 1984 Padang

2. Pasca Sarjana

(S2) ITB Bandung Biologi 1989 Bandung

3 Doktor (S3) Kanazawa

University Biologi 2008

Kanazawa

, Japan

Judul thesis:

Life history and seasonal occurrence of Papilionid butterflies in Sumatra,

Indonesia

III. PENELITIAN

NO. JABATAN JUDUL NO.

KONTRAK TAHUN

1 Ketua

Peningkatan Populasi Kupu-

kupu Ekor Walet (Lepidoptera:

Papilio- nidae) Melalui

Pengaya-an Habitat :

Implikasinya Terhadap

Ekowisata (Lanjutan)

Hibah Strategis

DP2M DIKTI 2011

2 Ketua

Peningkatan Populasi Kupu-

kupu Ekor Walet (Lepidoptera:

Papilionidae) Melalui Pengaya-

an Habitat : Implikasinya

Terhadap Ekowisata

Hibah Strategis

DP2M DIKTI 2010

3

Ketua

Diversitas kupu-kupu

(butterflies) di beberapa Taman

Nasional di Sumatera

Hibah Strategis

DP2M DIKTI

2009

4 Ketua

Inventory of swallowtail

butterflies (Lepidoptera:

Papilio-nidae) at Several

National Parks in Sumatra,

Indonesia

Nagao Natural

Environment

Foundation,

Japan

2009

5

Ketua

Inventory of swallowtail

butterflies (Lepidoptera:

Papilio-nidae) at Several

National Parks in Sumatra,

Indonesia

Nagao Natural

Environment

Foundation,

Japan

2008

Demikian keterangan ini dibuat dengan sesungguhnya.

HALAMAN PENGESAHAN

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Rayap Kayu (Isoptera) Pada Rumah-Rumah

Adat Minangkabau di Sumatera Barat.

2. Bidang Kegiatan : (√) PKMP ( ) PKMK

( ) PKMT ( ) PKMM

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

(√) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Deffi Surya Ningsih

b. NIM : 1010422016

c. Jurusan : Biologi

d. Universitas : Universitas Andalas

e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Cendana Mata Air Padang/083181482668

f. Alamat email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang

6. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Dahelmi, M.S

b. NIDN : 0022095909

c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Komplek Palm Raya A-2, Kelurahan Pasar

Ambacang Padang/081266490876

d. Alamat email : [email protected]

7. Biaya Kegiatan Total :

a. Dikti : Rp. 6.400.000

b. Sumber lain : -

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Padang, 20 Agustus 2013

Menyetujui

ABSTRAK

Rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat memiliki nilai sejarah yang tinggi,

tetapi mengalami kerusakan serius yang diakibatkan serangan hama rayap. Penelitian

rayap kayu (Isoptera) pada rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat telah

dilakukan pada bulan Maret sampai Juli 2013. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui jenis-jenis rayap yang menyerang rumah-rumah adat Minangkabau di

Sumatera Barat serta upaya pelestarian terhadap rumah adat Minangkabau. Metode

direct sampling digunakan untuk pengoleksian rayap pada mikrosite. Tiga spesies

rayap ditemukan dari dua subfamili. Macrotermes gilvus Hagen, Macrotermes sp.

(Macrotermitinae) dan Nasutitermes matangensis Haviland (Nasutitermitinae)

Kata kunci : Isoptera, Rumah Adat Minangkabau, Macrotermitinae, Nasutitermitinae

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Program

Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P). Terwujudnya pembuatan laporan ini

tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, karena itu penulis

mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua dan keluarga.

Selanjutnya terima kasih dan penghargaan kepada Prof. Dr. Dahelmi, MS yang telah

membimbing, memberikan banyak pendapat, arahan dan masukan serta kritikan

kepada penulis selama penulisan laporan akhir ini. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada DP2M DIKTI yang memberikan bantuan dana sehingga penelitian ini

dapat terlaksana dengan baik, pihak Universitas Andalas, Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Ketua Jurusan Biologi Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Dr Henny Herwina MSc serta teman-

teman yang telah membantu selama penelitian berlangsung.

Padang, Agustus 2013

Penulis

I. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia adalah bangsa multikultural. Beragam corak budaya bisa ditemui

di Indonesia, salah satunya adalah keberagaman rumah adat yang sejalan dengan

keberagaman etnis suku bangsa yang ada di nusantara. Rumah adat Minangkabau

merupakan salah satu rumah tradisional Indonesia yang terbuat dari kayu. Namun,

seiring berjalannya waktu, jumlah rumah adat Minangkabau semakin berkurang. Hal

ini dikarenakan usia bangunan yang semakin tua dan minimnya renovasi sehingga

bangunan ini sering diserang oleh rayap.

Rayap merupakan serangga sosial dengan sistem kasta polimorfik, pemakan

selulosa dan tinggal di dalam sarang atau termitarium yang dibangunnya. Serangga

ini memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil (Triplehorn & Johnson, 2005), sepintas

mirip dengan semut, dijumpai di banyak tempat, di hutan, pekarangan, kebun, dan

bahkan di dalam rumah. Sarang rayap terdapat di tempat lembab di dalam tanah dan

batang kayu basah, tetapi ada juga yang hidup di dalam kayu kering. Makanan

utamanya adalah kayu dan bahan-bahan dari selulosa lain serta jamur (Amir, 2003).

Rayap berperan penting dalam dekomposisi, perputaran unsur hara dan

proses di dalam tanah. Rayap memiliki kepekaan terhadap perubahan penggunaan

lahan dan tingkat kerusakan habitat sehingga dapat digunakan sebagai bioindikator

(Tarumingkeng, 1971). Rayap menjadi masalah ketika mereka mengonsumsi kayu

struktural. Rayap juga dapat merusak tiang listrik dan struktur kayu lainnya. Hama

ini menyebabkan kerusakan serius pada struktur kayu dan posting, juga menyerang

makanan yang disimpan, buku, dan perabotan rumah tangga.

Penelitian mengenai rayap di Sumatera masih sedikit. Suin (1992) melakukan

penelitian mengenai Rayap Kayu di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi

Universitas Andalas menemukan lima jenis rayap. Penelitian Suharyon (1987)

ditemukan dua jenis rayap pada Tanaman Cengkeh di Kebun Percobaan Sub Balitro

Laing, Solok. Ada sekitar 30 jenis rayap yang ditemukan Syaukani (2006) yang

terkoleksi dari Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera. Kemudian Handru (2012)

melakukan penelitian mengenai Jenis-jenis Rayap (Isoptera) di Kawasan Hutan Bukit

Tengah Pulau dan Areal Perkebunan Kelapa Sawit, Solok Selatan dan ditemukan

lima jenis. Sedangkan penelitian mengenai jenis-jenis rayap kayu yang menyerang

rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat belum pernah dilakukan.

Mengingat tingginya nilai sejarah yang dimiliki rumah adat sehingga perlu

dilestarikan keberadaannya. Untuk itu, perlu adanya informasi dan publikasi ilmiah

yang menjelaskan keragaman jenis rayap yang menyerang rumah-rumah adat

Minangkabau, Sumatera Barat.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah utama dalam

penelitian ini adalah: apa sajakah jenis-jenis rayap kayu yang ada pada rumah-rumah

adat Minagkabau di Sumatera Barat?

Tujuan Program

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis rayap yang ada pada

rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat dan dapat menjadi informasi bagi

perkembangan ilmu taksonomi hewan terutama pada rayap serta dapat menjadi acuan

bagi penelitian selanjutnya.

Luaran yang Diharapkan

Dapat memberikan informasi mengenai jenis-jenis rayap (Isoptera) yang ada pada

rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat sehingga dapat menambah data

tentang jenis-jenis rayap yang ada di Sumatera Barat khususnya. Selain itu data yang

diperoleh dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

Kegunaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jenis rayap yang

ada pada rumah-rumah adat Minangkabau di Sumatera Barat, serta dapat

meningkatkan upaya perlindungan terhadap rumah-rumah adat Minangkabau di

Sumatera Barat.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Rayap secara taksonomi dikelompokkan ke dalam ordo Isoptera (iso = sama dan

ptera = sayap). Rayap memiliki tubuh yang lunak dan berwarna terang (Triplehorn &

Johnson 2005). Jumlah spesies rayap di dunia ada sekitar 2.648 spesies yang

digolongkan ke dalam tujuh famili dan 281 genus. Famili Termitidae merupakan

famili dengan jumlah anggota spesies yang tertinggi. Delapan puluh lima persen total

spesies rayap yang telah diidentifikasi merupakan anggota Famili Termitidae.

Sedangkan, Famili Mastotermitidae dan Famili Serritermitidae hanya memiliki satu

anggota spesies rayap. Famili rayap yang lain adalah Famili Kalotermitidae,

Termopsidae, Hodotermitidae dan Rhinotermitidae yang masing-masing famili

berturut-turut terdiri dari 411, 20, 15, dan 305 spesies rayap (Kambhampati &

Eggleton, 2000).

Rayap banyak terdapat di kawasan tropis dan subtropis (Lee & Wood, 1971)

dan menyebar sampai ke daerah temperata pada demarkasi 500 LU/LS. Kekayaan

spesies rayap turun secara drastis dari Ekuator ke Selatan dan Utara terutama sejak

garis 100

LU/LS (Tarumingkeng, 1971). Kecepatan penurunan kekayaan spesies di

daerah utara lebih cepat dibandingkan dengan daerah selatan begitu juga dengan

tingkat endemisisme (Eggleton & Bignell, 1995). Famili rayap yang banyak

ditemukan di kawasan Asia Tenggara (kawasan oriental) khususnya Indonesia adalah

Rhinotermitidae, Kalotermitidae dan Termitidae. Di Indonesia diperkirakan terdapat

sekitar 200 spesies rayap (Tarumingkeng, 1971).

Metcalf & Flint (1962) mengatakan bahwa habitat rayap dapat dibedakan atas

beberapa golongan: rayap yang hidup di bawah permukaan tanah (moist wood atau

subteranean termites), dimana koloninya ditemukan di bawah permukaan tanah.

Yang termasuk ke dalam golongan ini adalah rayap dari famili Rhinotermitidae dan

Kalotermitidae, keduanya merupakan jenis rayap kecil. Ada pula rayap pada kayu,

dimana koloninya ditemukan dan berkembang pada kayu. Rayap kayu ini dibedakan

atas dua kelompok, yaitu rayap kayu basah dan rayap kayu kering (dry wood).

Melihat cara hidup rayap, Hickin (1971) membagi rayap atas tiga golongan

besar, yaitu: (1) Rayap pohon, yaitu jenis rayap yang merusak kayu hidup dan

bersarang pada bagian pohon dan tidak berhubungan dengan tanah. (2) Rayap kayu

lembab, yaitu jenis rayap yang merusak kayu lembab yang telah mati, dan sarangnya

berada pada kayu yang berhubungan dengan tanah. (3) Rayap kayu kering, yaitu

jenis rayap yang hidup dan bersarang pada kayu kering terutama di bawah atap

rumah.

III. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan metode direct sampling yaitu survei dan koleksi

langsung dilapangan. Penangkapan dilakukan pada tiang-tiang kayu, kusen pintu,

dinding, lantai, basement rumah yang berbatasan dengan tanah-tiang penyangga

rumah. Kemudian dilanjutkan dengan pengidentifikasian di Laboratorium riset

Taksonomi Hewan Jurusan Biologi Universitas Andalas Padang.

IV. PELAKSANAAN PROGRAM

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2013, di beberapa rumah-

rumah adat Minangkabau di Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Kemudian

dilanjutkan di Laboratorium Taksonomi Hewan Universitas Andalas, Padang.

Tahapan Pelaksanaan

Adapun tahapan pelaksanaan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

Instrumen Pelaksanaan

Tabel 1. Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan ke

1 2 3 4 5

1 Persiapan

2 Pengambilan data rayap dan

analisa data

3 Pengolahan data hasil

penelitian

4 Pembuatan laporan penelitian

5 Pengiriman laporan

penelitian

Survey

Lapangan

Metode Direct Sampling

Laboratorium

Identifikasi

Analisa Data

Realisasi Biaya

Biaya yang disetujui sebesar Rp. 6.400.000,- dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2. Rincian Biaya

Tanggal Rincian Pembelian Kredit

23 Februari 2013 Survey lapangan 3 kali Rp 120.000,-

23 Februari 2013 Konsumsi Rp 72.000,-

24 Februari 2013 Snack Rp 26.000,-

24 Februari 2013 Survey lapangan 3 kali Rp 120.000,-

24 Februari 2013 Konsumsi Rp 30.000,-

7 Maret 2013 Kertas label Rp 3.000,-

7 Maret 2013 Buku nota 2 buah Rp 5.000,-

19 Maret 2013 Alkohol 70% Rp 30.000,-

19 Maret 2013 Pinset mata tajam 4 buah Rp 40.000,-

20 Maret 2013 Botol film 10 buah Rp 15.000,-

20 Maret 2013 Spidol permanen Rp 6.000,-

20 Maret 2013 Alat tulis Rp 11.500,-

20 Maret 2013 Kuas besar 2 buah Rp 8.000,-

20 Maret 2013 Styrofoam Rp 7.000,-

20 Maret 2013 Tissue gulung Rp 5.000,-

20 Maret 2013 Kuas kecil 2 buah Rp 2.000,-

20 Maret 2013 Barang plastik besar Rp 8.500,-

20 Maret 2013 Barang plastic kecil 2 buah Rp 7.000,-

20 Maret 2013 Tisu gulung Rp 3.000,-

21 Maret 2013 Buku okey 2 buah Rp 20.000,-

22 Maret 2013 Pembuatan SIM Rp 300.000,-

22 Maret 2013 Konsumsi Rp 33.500,-

22 Maret 2013 Rental mobil Rp 500.000,-

22 Maret 2013 Bahan bakar Rp 100.000,-

22 Maret 2013 Alat inventaris Rp 28.500,-

23 Maret 2013 Snack Rp 33.000,-

23 Maret 2013 Bahan bakar Rp 100.000,-

23 Maret 2013 Honor pemandu Rp 50.000,-

23 Maret 2013 Konsumsi Rp 48.000,-

24 Maret 2013 Bahan bakar Rp 75.000,-

24 Maret 2013 Snack Rp 51.000,-

24 Maret 2013 Konsumsi Rp 150.000,-

24 Maret 2013 Snack Rp 29.000,-

27 Maret 2013 Mikrotube Rp 240.000,-

27 Maret 2013 Petri dish 2 buah Rp 38.000,-

27 Maret 2013 e-print super glossy photo paper Rp 18.000,-

31 Maret 2013 Rental mobil Rp 250.000,-

31 Maret 2013 Bahan bakar Rp 100.000,-

31 Maret 2013 Konsumsi Rp 100.000,-

2 April 2013 Plastisin 2 buah Rp 12.000,-

2 April 2013 Kertas HVS A4 1 rim Rp 30.000,-

24 Mei 2013 Rental mobil Rp 375.000,-

24 Mei 2013 Bahan bakar Rp 300.000,-

24 Mei 2013 Konsumsi Rp 100.000,-

24 Mei 2013 Snack Rp 60.000,-

24 Mei 2013 Honor pemandu Rp 50.000,-

10 Juli 2013 Pembuatan Baner Rp 160.000,-

13 Juli 2013 Rental mobil Rp 375.000,-

13 Juli 2013 Bahan bakar Rp 300.000,-

13 Juli 2013 Konsumsi Rp 150.000,-

13 Juli 2013 Honor pemandu Rp 50.000,-

15 Agustus 2013 Honorarium Pelaksana Rp 1.600.000,-

16 Agustus 2013 Pembuatan Laporan Akhir Rp 50.000,-

Total Pengeluaran Rp 6.395.000,-

Total Pemasukan Rp 6.400.000,-

Sisa Rp 5.000,-

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang telah dilakukan pada beberapa rumah-rumah adat Minangkabau

Sumatera Barat didapatkan tiga genera rayap dari dua subfamili yang termasuk ke

dalam famili Termitidae (Tabel 3, Lampiran 3). Berdasarkan Kambhampati &

Eggleton (2000), famili Termitidae merupakan famili terbesar dalam Ordo Isoptera

dan mencakup tiga perempat spesies yang diketahui dan merupakan kelompok rayap

yang paling maju.

Tabel 3. (Jenis-jenis Isoptera) Rayap dan kehadirannya pada rumah-rumah adat di 7

wilayah Sumatera Barat dapat

Subfamili Lokasi

Spesies I II III IV V VI VII

Macrotermitinae

1. Macrotermes gilvus - - - √ √ √ √

2. Macrotermes sp. √ - - - √ √ -

Nasutitermitinae

3. Nasutitermes

matangensis

√ √ √ - - - -

Ket : I. Solok Selatan, II. Solok, III. Tanah Datar, IV. Sijunjung, V. Padang, VI.

Pesisir Selatan, VII. Dhamasraya

Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa subfamili Macrotermitinae memiliki dua

genera yaitu Macrotermes gilvus dan Macrotermes sp., sedangkan subfamili

Nasutitermitinae hanya terdapat satu jenis yaitu Nasutitermes matangensis. Menurut

Roonwal (1961), Macrotermes merupakan rayap tanah (ground-dweller), yang

menghuni sarang berbentuk bukit (mound-nest). Mound-nest memiliki konstruksi

gundukan seperti bukit, yang menjulang diatas permukaan tanah. Struktur

penyusunnya adalah saliva, partikel tanah yang mengandung tanah liat tinggi

sehingga konstruksinya sangat kuat.

Jenis yang paling banyak ditemukan pada penelitian ini adalah Macrotermes

gilvus. Rayap jenis ini ditemukan di empat lokasi yaitu di wilayah Padang, Sijunjung,

Pesisir Selatan dan Dhamaraya. Sedangkan Macrotermes sp. dan Nasutitermes

matangensis hanya ditemukan ditiga lokasi. Hal ini sesuai dengan pendapat

Roonwall (1970) dan Tarumingkeng (1971) yang menyatakan bahwa M. gilvus

adalah spesies yang banyak ditemukan di habitat yang terbuka serta berasosiasi

dengan permukiman (sebagai ciri habitat yang sudah terganggu). Habitat umumnya

adalah dataran rendah sampai ketinggian 800 m dpl.

Rayap prajurit M. gilvus terdiri dari dua bentuk yaitu rayap prajurit mayor

dan rayap prajurit minor. Identifikasi rayap prajurit M. gilvus menggunakan prajurit

mayor. Ahmad (1965) M. gilvus mayor berfontanel pada bagian atas kepala, ujung

labrum berhyalin, gigi marginal tereduksi, antenna 17 segmen, memiliki sebaran

rambut dan pronortum berbentuk pelana kuda (saddle shape). Salah satu ciri khas

saat mengidentifikasi rayap prajurit M. gilvus yaitu terlihat adanya sepasang

mandibula yang berukuran besar berwarna lebih gelap dari kepala, simetris, dapat

menutup dan tajam.

Nasutitermes merupakan rayap tanah (ground-dweller), yang bersifat

arboreal. Jenis sarang yang dihuninya adalah sarang karton (carton-nest). Sarang ini

terbentuk dari campuran tanah, serasah kayu, saliva dan cairan feses. Sifat konstruksi

sarang seperti kertas, rapuh dan mudah patah (Thorne & Haverty, 2000). N.

matangensis ditemukan di wilayah Solok, Solok Selatan dan Tanah Datar. Rayap ini

umum dijumpai di dataran tinggi. N. matangensis tersebar luas dari Semenanjung

Malaya, Vietnam, Sumatera, Jawa, Kalimantan sampai Nikobar dan Pulau Chrismas

(Samudera Hindia) (Roonwall, 1970). Habitat hutan, terutama pada kayu lembab

atau permukiman yang dekat dengan hutan (Tho 1992).

Prajurit N. matangensis memiliki bentuk tubuh yang kecil, kepala dan

rostrum berwarna cokelat gelap, terdapat bulu (bristle) di sekitar tubuh, ujung nasus

dengan empat bulu, kapsul kepala bulat, antena dengan 13 artikel, dimana artikel

kedua sedikit lebih panjang dari keempat, ketiga terpanjang, keempat lebih pendek

dari kelima (Syaukani & Thompson, 2011). Ciri khas karakter tubuh yaitu

bermandibula seperti alat penusuk (nasut) yang meruncing pada ujungnya. Pada

pengamatan karakter tubuh ketiga spesies, terdapat perbedaan jelas pada bentuk

mandibula dan letak fontanelnya. Fontanel pada M. gilvus dan Macrotermes sp.,

berada dibagian tengah kepala sedangkan N. matangensis terletak di ujung nasutnya.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang rayap kayu (Isoptera) pada rumah-

rumah adat Minangkabau Sumatera Barat dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis rayap

yang menyerang rumah-rumah adat Minangkabau sebanyak tiga jenis yang tergolong

ke dalam dua genera dan dua subfamili. Subfamili Macrotermitinae ditemukan dua

jenis yaitu Macrotermes gilvus dan Macrotermes sp., sedangkan subfamili

Nasutitermitinae hanya didapatkan 1 jenis yaitu Nasutitermes matangensis.

Saran Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan dalam hal pengendalian rayap dengan

menggunakan bioinsektisida yang ramah lingkungan sehingga dapat meningkatkan

upaya konservasi rumah-rumah adat Minangkabau Sumatera Barat.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. 1965. Termites (Isoptera) of Thailand. Bull Amer Nat His 131: 33-195

Amir, M. 2003. Rayap dan Peranannya. Dalam: M. Amir, Kahono. S. Serangga

Taman Nasional Gunung Halimun Jawa Bagian Barat. Biodiversity

Conservation Project. LIPI : 51-62.

Eggleton, P., Bignell D.E. 1995. Monitoring the response of tropical insects to

changes in the environment: troubles with termites. In Harrington R, Stroks

NE. Insects in a Changing Environment. London: Academic Press. hal: 473-

497.

Handru, A. 2012. Jenis-Jenis Rayap (Isoptera) Di Kawasan Hutan Bukit Tengah

Pulau Dalam Areal Perkebunan Kelapa Sawit, Solok Selatan. Skripsi

Sarjana Biologi FMIPA Universitas Andalas, Padang.

Hickin, N.E. 1971. Termite a World Problems. Hutchinson of London.

Kambhampati, S., Eggleton P. 2000. Taxonomy and phylogeny of termites. In Abe T,

Bignell DE, Higashi M. Termites Evolution, Sociality, Symbioses, Ecology.

Dordecht: Kluwer Academic. Pages: 1- 23.

Lee, K.E., Wood, T.G. 1971. Termite and Soil. London: Academic Press.

Metcalf, C.C. dan W.P. Flint. 1962. Destructive and Useful Insects Their Habits and

Control. Japan: Mc Graw Hill Books Company. Ltd.

Roonwal, ML. 1961. Termites Macrotermes gilvus malayanus (Haviland)

(Termitidae) in Burma. Proc. Nat. Inst. 2: 308-316

Roonwal, ML. 1970. Termites of the Oriental Region. Di dalam: Krishna K, Weesner

FM, editor. Biology of Termites. Vol 2 : 315-391

Suharyon. 1987. Jenis-Jenis Rayap yang terdapat pada Tanaman Cengkeh di Kebun

Percobaan Sub Balitro Laing, Solok. Tesis Sarjana Biologi UNAND.

Suin, N. 1992. Rayap Kayu di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas

Andalas. Jurnal MIPA, Vol. 1, No.2.

Syaukani. 2006. A Guide to the Nasus Termites (Nasutitermitinae, Termitidae) of

Kerinci Seblat National Park Sumatra). Yogyakarta: Mitra Barokah Abadi.

Syaukani., Thompson, G.J. 2011. Taxonomic Notes on Nasutitermes and Bulbitermes

(Termitidae, Nasutitermitinae) from the Sunda region of Southeast Asia

based on morphological and molecular characters. Zookeys 148: 135-160

Tarumingkeng, R.C. 1971. Biologi dan Pengendalian Rayap Perusak Kayu. LPPK.

Tho, Y.P. 1992. Termites of Peninsular Malaysia. Malayan Forest Records. Forest

Research Institute Malaysia, Kepong. No. 36, 224p.

Thorne, BL., Haverty, MI. 2000. Nest Growth and Survivorship in Three Species of

Neotropical Nasutitermes (Isoptera: Termitidae). Environ Entomol 29 (2):

256-264

Triplehorn, C.A., Johnson N.F. 2005. Borror and Delong’s Introduction to the Study

of Insects. Ed. Ke-7. Australia: Thomson

LAMPIRAN

I. Pengoleksian Rayap di Rumah-Rumah Adat Minangkabau Sumatera Barat di

Lapangan

Keterangan: A. Survei lokasi B. Pengambilan sampel di tiang penyangga rumah adat

C. Pengambilan sampel di lantai dasar rumah D. Pengambilan sampel

di basement rumah E. Pengambilan sampel di dinding rumah

II. Pengidentifikasian Rayap di Rumah-Rumah Adat Minangkabau Sumatera Barat di

Laboratorium Taksonomi Hewan Universitas Andalas

Keterangan : A. Pemountingan sampel B. Pengidentifikasi sampel

A B

A B

D

C

E

III. Jenis-jenis Rayap yang ditemukan rumah-rumah adat Minangkabau Sumatera

Barat.

Keterangan: A. Macrotermes gilvus B. Nasutitermes matangensis C. Macrotermes

sp.

IV. Kwitansi keuangan

A B

C